BLK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bank lembaga keuangan

Citation preview

Tabel. Kegiatan Usaha Bank Perkreditan RakyatBank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Usaha yang dilakukan BPR meliputi usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan BPR diperoleh dari spread effect dan pendapatan bunga. Adapun usaha-usaha BPR adalah: Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Memberikan kredit. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over liquidity atau kelebihan likuiditas.Lalu ada beberapa jenis usaha seperti yang dilakukan bank umum tetapi tidak boleh dilakukan BPR. Usaha yang tidak boleh dilakukan BPR adalah: Menerima simpanan berupa giro. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking dan concern terhadap layanan kebutuhan masyarakat menengah ke bawah. Melakukan usaha perasuransian. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam usaha BPR.

Penyaluran DanaMengingat peranannya dalam perekonomian nasional khususnya sebagai lembaga intermediasi maka meskipun terdapat pembatasan dalam penyediaan dananya, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tetap perlu didorong untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini melalui langkah penyaluran dana kepada usaha mikro, kecil dan menengah dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Untuk itu, penyediaan dana tertentu diberikan kelonggaran atau pengecualian dalam penerapan BMPK karena perapan BMPK telah ditetapkan pada PBI Nomor 11/13/PBI/2009 berbicara mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit oleh BPR. Penyaluran dana pada BPR sendiri dibagi menjadi Kredit dan Antar Bank Aktiva. Perkembangan penyaluran kredit BPR pada tahun 2011 sebesar Rp 41.100 Miliar, dan mengalami peningkatan menjadi Rp 41.424 Miliar pada bulan Januari 2012. Kemudian dibulan-bulan selanjutnya kredit BPR mengalami fluktuasi, seperti pada bulan Februari menjadi Rp 42.485 Miliar atau mengalami persentase peningkatan sebesar 2,56persen. Di bulan Maret, persentase peningkatan kredit mengalami penurunan sebesar 0,06persen dari bulan sebelumnya atau sebesar Rp 43.557 Miliar. Penyaluran kredit pada bulan April sebesar Rp 44.472 atau 2,10persen dari bulan Maret. Pada bulan Mei peningkatan sebesar Rp 976 Miliar sehingga menjadi Rp 45.448 Miliar. Persentase kredit bulan Juni mengalami peningkatan 2,61persen dari bulan sebelumnya dan menjadi sebesar Rp 46.637 Miliar. Pada Juli kredit yang diberikan BPR mencapai Rp 47.605 Miliar, sedangkan pada bulan Agustus tidak mengalami peningkatan yang signifikan hanya bertambah sebesar Rp 342 Miliar atau hanya mengalami peningkatan sebesar 0,71persen dari bulan Juli. Di bulan September mengalami peningkatan 1,53persen dari bulan sebelumnya menjadi Rp 48.500 Miliar, namun saat bulan Oktober persentase peningkatan kredit BPR kembali menurun sebesar 0,81 atau menjadi Rp 48.495 Miliar. Bulan November terjadi penambahan sejumlah Rp 530 Miliar menjadi Rp 49.425 Miliar dan di akhir tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,79persen dari bulan November menjadi Rp 49.818 Miliar.Selain kredit, terdapat jenis penyaluran dana dalam kegiatan usaha Bank Perkreditan Rakyat yaitu penyaluran dana antar Bank Aktiva. Aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Penyaluran dana antar bank aktiva pada tahun 2011 sebesar Rp 12.434 Miliar. Namun pada tahun 2012 penyaluran dana antar bank aktiva cenderung menurun tiap bulannya, terutama terjadi pada awal tahun 2012 yaitu bulan Januari sampai bulan Juli bekisar Rp 12.419 Miliar, Rp 12.083 Miliar, Rp 11.373 Miliar, Rp 11.183 M, Rp 11.220 M, Rp 11.000, Rp 10.732 M. Pada bulan Agustus terjadi peningkatan dalam penyaluran dana antar bank aktiva sebesar Rp 526 Miliar sehingga total menjadi Rp 11.258 Miliar. Peningkatan sebesar 9persen dari bulan sebelumnya mengakibatkan meningkatnya penyaluran dana antar bank aktiva pada bulan September menjadi Rp 12.868 Miliar. Sedangkan pada bulan Oktober peningkatan tidak sebesar bulan sebelumnya yaitu hanya 4,85persen sehingga penyaluran dana antar bank aktiva menjadi Rp 12.868 Miliar dan di bulan November penyaluran dana mencapai Rp 13.637 Miliar atau meningkat sebesar 5,97persen. Kemudian di bulan Desember terjadi peningkatan yang cukup besar yaitu 9,51persen atau menjadi Rp 14.935 Miliar. Sumber DanaPengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat perolehan ini tergantung pada bank itu sendiri, apakah dari simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Pemilihan sumber dana akan menentukan besar kecilnya biaya yang ditanggung, oleh karena itu pemiliha sumber dana harus dilakukan secara tepat. Sumber dana bagi bank ada tiga yaitu :1. Dana dari modal sendiri (dana pihak I), yaitu dana dari modal bank itu sendiri yang berasal dari pemegang saham.2. Dana dari pihak luar (dana dari pihak II), yaitu dana pinjaman dari lembaga keuangan baik berbentuk bank maupun non bank.3. Dana dari masyarakat (dana pihak III).a. Dana Pihak KetigaDana pihak ketiga (simpanan) yang dijelaskan dalam UU Perbankan RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Menurut Kasmir dalam bukunya Manajemen Perbankan (2002:64), dana pihak ketiga adalah dana yang berasal dari masyarakat luas yang merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasionalnya dari sumber dana ini. Perkembangan sumber dana yang berasal dari dana pihak ketiga pada tahun 2011 sebesar Rp 38.209 Miliar. Kemudian pada Januari 2012 DPK tersebut mengalami peningkatan menjadi Rp 38.794 Miliar. Di bulan Februari peningkatan terjadi sebesar 1,61persen; bulan Maret mengalami penurunan sebesar 0,02persen; bulan April kembali terjadi peningkatan sebesar 1,31persen; di bulan Mei sebesar 1,29persen; lalu di bulan Juni peningkatan hanya sebesar 0,24persen; bulan Juli terjadi peningkatan namun tidak jauh berbeda yaitu 0,65; bulan Agustus sebesar 1,52persen; bulan September sebesar 2,41persen; di bulan Oktober peningkatan tidak sebesar pada bulan sebelumnya yaitu 1,54persen; November juga tidak jauh beda dengan bulan sebelumnya yaitu 1,71persen; dan di bulan Desember terjadi peningkatan sebesar 2,37persen. DepositoDeposito (Deposito Berjangka) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah dengan bank. Jangka waktu tertentu misalnya 1, 3, 6, 12 bulan. Untuk simpanan uang bentuk ini biasanya bank membayar bunga yang umumnya lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lain kepada pemilik uang karena bank merasa dapat menggunakan uang tersebut dalam usahanya tanpa khawatir setiap saat akan diambil pemiliknya. Dengan adanya jangka waktu tertentu sehingga dana itu mengendap di bank, maka bank mempunyai waktu yang cukup lama untuk menggunakan dana deposito guna pemberian kredit atau investasi lain jangka pendek yang menghasilkan. Kepastian dana tersebut dapat dipergunakan oleh bank adalah karena ada jangka waktu tertentu yang menyakinkan bahwa dana itu tidak akan ditarik kecuali jatuh tempo. Tanda bukti simpanan berupa bilyet deposito. Sertifikat deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti simpanannya dapat dipindah tangankan. Tanda bukti simpanan berupa sertifikat deposito. Pada tahun 2011 sumber dana BPR yang berasal dari deposito sebesar Rp 26.174 Miliar. Perkembangan di tahun 2012 persentase peningkatan deposito bekisar 0,01persen sampai 2,23persen. Pada bulan Januari besar deposito yang ada di BPR sebesar Rp 26.596 Miliar, lalu peningkatan di bulan Februari sebesar 1,85persen; namun pada bulan Maret peningkatan hanya sebesar 0,01 peningkatan ini merupakan peningkatan terendah di tahun 2012. Pada bulan April terjadi peningkatan dari bulan sebelumnya yaitu 0,41persen; bulan Mei masih mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya yaitu sebesar 1,13persen; peningkatan dibulan Juni tidak begitu besar yaitu 0,50persen; di bulan Juli peningkatan dari bulan sebelumnya sebesar 0,96persen; terjadi peningkatan yang cukup tinggi dari bulan sebelumnya pada bulan Agustus yaitu 2,02persen; di bulan September merupakan peningkatan yang tertinggi di tahun 2012 yaitu sebesar 2,23persen; untuk bulan Oktober, November dan Desember masing-masing peningkatan dari bulan sebelumnya tidak terlalu berbeda yaitu sebesar 1,45persen; 1,42persen dan 1,47persen. TabunganMenurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan masyarakat yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara bank dengan penyimpanan, tetapi tidak dapat ditarik cek, bilyet giro dan atau alat lain yang disamakan. Di tahun 2011 tabungan pada BPR mencapai Rp 12.055 Miliar. Namun pada tahun 2012 terjadi fluktuasi. Persentase peningkatan tiap bulannya pada tahun 2012, terendah 0,03persen dan tertinggi 4,28persen. Pada bulan Januari tabungan yang terdapat pada BPR sebesar 12.199 Miliar. Persentase bulan Februari dari bulan sebelumnya sebesar 1,09persen; bulan Maret sebesar 0,03persen yang merupakan persentase terendah di tahun 2012; namun pada bulan April terjadi peningkatan yang cukup tinggi yaitu sebesar 3,28persen dari bulan sebelumnya; bulan Mei persentase tidak sebesar bulan sebelumnya yaitu 1,63persen; di bulan Juni persentase kembali rendah yaitu 0,30persen; bulan Juli persentase kembali terendah sebesar 0,03persen; bulan Agustus persentase dari bulan sebelumnya sebesar 0,45persen; bulan September persentase meningkat menjadi 2,80persen dari bulan sebelumnya; saat bulan Oktober persentase hanya sebesar 1,74pesern; di bulan November lebih besar dari bulan sebelumnya yaitu sebesar 2,36persen; dan di bulan Desember merupakan persentase terbesar yaitu 4,28persen.b. Antar Bank PasivaPerkembangan sumber dana antar bank pasiva pada tahun 2011 sebesar Rp 6.420 Miliar dan pada tahun 2012 mengalami fluktuasi antara 0,36persen sampai 8,74persen. Di bulan Januari sumber dana antar bank pasiva sebesar Rp 6236 Miliar; persentase di bulan Februari sebesar 0,36persen; bulan Maret sebesar 4,72persen dari bulan sebelumnya; pada bulan April persentase dibanding bulan sebelumnya sebesar 4,05persen; bulan Mei persentase mencapai 4,73persen; bulan Juni mencapai persentase tertinggi yaitu 8,74persen; persentase bulan Juli mencapai 3,77persen dari bulan sebelumnya; bulan Agustus persentase lebih rendah di banding bulan sebelumnya yaitu 2,72persen; pada bulan September persentase meningkat dari bulan sebelumnya menjadi 3,81persen; di bulan Oktober persentase kembali menurun menjadi 1,48persen; bulan November persentase 1,97persen dibanding bulan sebelumnya; namun di akhir tahun yaitu bulan Desember persentase meningkat tinggi sebesar 7,08persen dibanding bulan sebelumnya.c. Pinjaman yang DiterimaPinjaman diterima adalah dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia, atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman subordinasi dan simpanan masyarakat tidak termasuk dalam pengertian ini. Pinjaman yang diterima oleh BPR pada tahun 2011 mencapai Rp 443 Miliar. Kemudian yang di terima pada tahun 2012 antara lain, pada bulan Januari pinjaman yang diterima sebesar 416 Miliar; di bulan Februari persentase dari bulan sebelumnya sebesar 3,12persen; di bulan Maret persentase pinjaman yang diterima justru negatif yang artinya justru BPR memberikan pinjaman yaitu sebesar -3,96persen; bulan April pinjaman yang diterima dengan persentase sebesar 1,94persen; bulan Mei persentase pinjaman yang diterima kembali negatif yaitu sebesar -6,19persen; bulan Juni persentase sebesar 3,55persen; Juli persentase terhadap bulan sebelumnya sebesar 4,65persen; Agustus persentase sebesar 0,70persen; pada bulan September persentase pinjaman yang diterima oleh BPR sbesar -15,11; di bulan Oktober persentase terhadap bulan sebelumnya sebesar 0,82persen; pada bulan November terjadi peningkatan persentase yang sanga tinggi dibanding bulan sebelumnya yaitu sebesar 15,48persen dan pada bulan Desember persentase sebesar 0,23persen.d. Kewajiban SegeraAdalah kewajiban bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban Bank. Contohnya: kiriman uang, penerimaan pajak melalui Bank yg masih harus disetor, deposito yang sudah jatuh tempo tetapi belum diambil, bunga yang sudah jatuh tempo tetapi belum diambil oleh nasabah. Di tahun 2011 kewajiban segera BPR mencapai Rp 389 Miliar. Kemudian di tahun 2012 persentase bekisar -13,30persen sampai 14,21persen. Di awal tahun 2012 yaitu bulan Januari kewajiban segera BPR sebesar Rp 370 Miliar; di bulan Februari persentase terhadap bulan sebelumnya negatif yaitu -1.89persen; bulan Maret persentase kewajiban segera BPR terhadap bulan sebelumnya sebesar 5,23persen; di bulan April persentase sebesar 2,09persen dari bulan sebelumnya; di bulan Mei persentase tidak begitu besar yaitu 0,76persen; bulan Juni persentase kembali tinggi mencapai 7,88persen; persentase kembali menurun di bulan Juli menjadi 0,70persen; namun pada bulan Agustus persentase kewajiban segera mencapai persentase terendah terhadap bulan sebelumnya yaitu mencapai -13.30 persen; di bulan September persentase terhadap bulan sebelumnya yaitu 8,76persen; persentase kembali negatif saat bulan Oktober menjadi -2,51persen; lalu di bulan November persentase 5,42persen terhadap bulan Oktober; dan di bulan Desember mencapai persentase tertinggi di tahun 2012 dengan mencapai 14,21persen terhadap bulan sebelumnya. Beberapa Komponen Modala. Modal DisetorModal Disetor adalahpaid up capitalyaitumodalyang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya; bagi bank yang berbentuk hukumkoperasi, modal disetor terdiri atassimpananwajib dan modal penyertaan sebagaimana diatur dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Perkembangan modal disetor pada BPR dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tahun 2011 modal disetor yang ada di BPR mencapai Rp 5.517 Miliar, sedangkan pada tahun 2012 penjelasannya antara lain, bulan Januari meningkat menjadi Rp 5.541 Miliar; di bulan Februari pun juga mengalami peningkatan dengan presentase 0,66persen dari bulan sebelumnya; persentase 1,23 pada bulan Maret terhadap bulan sebelumnya; lalu pada bulan April mengalami peningkatan dari sebelumnya sebesar 0,88persen; persentase sebesar 2,08persen pada bulan Mei; di bulan Juni persentase terhadap bulan Mei sebesar 1,63persen; bulan Juli persentase tidak begitu berbeda dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar 1,03persen; namun persentase di bulan Agustus menurun hanya dengan peningkatan sebesar 0,08persen; di September persentase sebesar 1,04persen; pada bulan Oktober, November dan Desember persentase tidak jauh berbeda terhadap masing-maasing bulan sebelumnya yaitu 0,60 0,88 dan 0,72.b. CadanganUntuk cadangan pada komponen modal bank sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu cadangan umum dan cadangan tujuan. Cadangan Umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak, dan mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota sesuai dengan ketentuan pendirian atau anggaran dasar masing -masing bank. Cadangan Tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota. Komponen modal berupa cadangan pada BPR rata-rata selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Namun pada tahun 2012, hal tersebut mengalami fluktuasi. Pada bulan Januari BPR memiliki cadangan sejumlah Rp 1.549 Miliar; di bulan Februari terjadi peningkatan cadangan dengan persentase 2,06persen terhadap bulan Januari; bulan Maret persentase peningkatan cadangan tidak sebesar bulan sebelumnya yaitu sebesar 1,89persen; peningkatan persentase yang cukup tinggi terjadi pada bulan April yaitu 5,27persen terhadap bulan sebelumnya; namun pada bulan selanjutnya yaitu bulan Mei hanya mendapatkan persentase sebesar 1,00persen terhadap April; pada bulan Juni persentase dari bulan sebelumnya sebesar 0,17; dan pada bulan Juli persentase tidak terlalu berbeda yaitu 0,69 terhadap Juni; di bulan Agustus persentase menunjukan angka negatif yaitu -0,46; bulan September persentase dari bulan sebelumnya sebesar 1,10persen; bulan Oktober cadangan pada BPR negatif sebesar -1,03; pada bulan November persentase cadangan terhadap bulan sebelumnya pada BPR masih negatif yaitu -0,63persen; dan di bulan Desember persentase terhadap bulan November sebesar 0,93persen.c. L/R Tahun BerjalanCurrent Year EarningsatauLaba Tahun Berjalanadalah laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi dengan taksiran utang pajak. Laba/Rugi Tahun Berjalan pada tahun 2011 mencapai Rp 1.853 Miliar. Di awal tahun 2012 bulan Januari L/R Tahun Berjalan sebesar Rp 165 Miliar; pada bulan Februari mengalami peningkatan tinggi dengan persentase sebesar 103,63persen ini merupakan persentase peningkatan tertinggi selama tahun 2012; besar persentase Maret dari bulan sebelumnya sebesar 58,03persen; pada bulan April besar persentase 34,08persen terhadap bulan Maret; di bulan Mei persentase terhadap April sebesar 33,5persen; bulan Juni persentase menurun dibanding bulan Mei yaitu 22,92persen; pada bulan Juli persentase masih menurun menjadi 17,87persen; persentase di bulan Agustus kembali turun menjadi 11,90persen; namun pada bulan September persentase terhadap bulan sebelumnya meningkat menjadi 13,55; pada bulan Oktober persentase terhadap September sebessar 14,33persen; pada bulan November persentase sebesar 10,68persen; dan Desember persentase terhadap bulan sebelumnya menjadi 5,05persen.d. L/R Tahun LaluLaba/Rugi tahun lalu, yaitu laba/rugi bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak, dan belum ditetapkan penggunaannya oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota. Pada tahun 2012 Laba/Rugi tahun lalu cenderung terus menurun. Pada bulan Januari Laba/Rugi tahun lalu sejumlah Rp 1399 Miliar; di bulan Februari persentase terhadap bulan sebelumnya sebesar -15,86persen; bulan Maret persentase Laba/Rugi tahun lalu yaitu -26,50persen; di bulan April persentase Laba/Rugi tahun lalu terhadap bulan sebelumnya semakin turun menjadi -59,88persen; persentase di bulan Mei mengalami peningkatan sedikit menjadi -56,48persen; persentase sebesar -27,81 persen di bulan Juni; di bulan Juli persentase terhadap Juni sebesar -52,29persen; Agustus persentase sebesar -23,07persen dari bulan sebelumnya; pada bulan September persentase menurun sampai bulan Desember yaitu sebesar -52,5persen, -105,26 persen, -300persen dan -1300persen. Pada bulan Desember merupakan persentase terendah dalam tahun 2012.Tabel. Kinerja Bank Perkreditan Rakyat Loan to Deposit Ratio (LDR)Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara besarnya seluruh volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana dari berbagai sumber. Pengertian lainnya LDR adalah rasio keuangan perusahaan perbankan yang berhubungan dengan aspek likuiditas. LDR adalah suatu pengukuran tradisional yang menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam memenuhi permohonan pinjaman (loan requests) nasabahnya. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwasuatu bank meminjamkan seluruh dananya (loan-up) atau realtif tidak likuid (illiquid). Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan (Latumaerissa,1999:23). LDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. LDR pada tahun 2012 cenderung lebih banyak mengalami penurunan dari tiap bulannya. Pada bulan Januari LDR pada BPR sebesar 78,35%; lalu pada bulan Februari bertambah 1,12persen; di bulan Maret meningkat kembali sebesar 1,86persen; perubahan persentase pada bulan April hanya sebesar 0,88persen; Mei perubahan persentase masih menurun menjadi 0,50persen; di bulan Juni perubahan sebesar 0,91persen; namun saat bulan Juli perubahan persentase menurun menjadi 0,81persen; penurunan belum berakhir di bulan Agustus perubahan persentase LDR justru memiliki nilai yang negatif yaitu -0,80persen; penurunan persentase LDR di bulan September sebesar -1,04 dari bulan sebelumnya; perubahan di bulan Oktober sebesar -0,74persen; saat November perubahan persentase LDR masih sama yaitu dengan sebesar -0,74persen; untuk di bulan Desember LDR mengalami penurunan perubahan persentase terhadap bulan sebelumnya yang terbesar yaitu -2,48persen.a. Total KreditPada awal tahun 2012, di bulan Januari total kredit yang diterima oleh BPR sebanyak Rp 41.467 Miliar; kemudian di bulan Februari mengalami peningkatan total kredit sebesar 2,55persen dibanding dengan bulan sebelumnya; tidak jauh berbeda pada bulan Maret, peningkatan dari bulan sebelumnya sebesar 2,52persen; namun tetapi pada persentase bulan April menurun menjadi 2,11persen; di bulan Mei persentasenya sebesar 2,19persen; bulan Juni meningkat menjadikan persentase sebesar 2,61persen; di bulan Juli persentase menurun terhadap bulan sebelumnya menurun menjadi 2,07persen; pada Agustus persentase sangat kecil yaitu 0,71persen; September persentase sebesar 1,15persen; di bulan Oktober persentase hanya mencapai 0,80persen; persentase di bulan November 1,07persen; dan di bulan Desember persentasi kembali menurun menjadi 0,79persen. b. Penghimpunan DanaPengertian penghimpunan dana adalah suatu kegiatan usaha yang dilakukan bank untuk mencari dana kepada pihak deposan yang nantinya akan disalurkan kepada pihak kreditur dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai intermediasi antara pihak deposn dengan pihak kreditur. Di tahun 2011 penghimpunan dana BPR sebesar Rp 44.836 Miliar. Di tahun 2012 pada bulan Januari penghimpunan dana BPR sebanyak Rp 41.467 Miliar; lalu saat bulan Februari penghimpunan dana meningkat dengan persentase sebesar 1,16persen terhadap bulan sebelumnya; di bulan Maret peningkatan persentase hanya sebesar 0,30persen; peningkatan bulan April terhadap sebelumnya yaitu 1,64persen; bulan Mei persentase terhadap April sebesar 1,70persen; di bulan Juni persentasenya yaitu 1,49persen; persentase bulan Juli 1,13persen; Agustus memiliki 1,79persen dari bulan sebelumnya; sebesar 2,47persen persentase yang dimiliki bulan September; pada Oktober memiliki persentase 1,80persen; di bulan November persentase sebesar 2,07persen; dan di bulan Desember persentase terhadap bulan sebelumnya sebesar 4,34persen.c. Modal IntiModal Inti adalah core capital yaitu modal bank yang terdiri atas modal disetor, modal sumbangan, cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak, dan laba yang diperoleh setelah diperhitungkan pajak, setelah dikurangi muhibah (goodwill) yang ada dalam pembukuan bank dan kekurangan jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dan jumlah yang seharusnya dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Modal inti yang dimiliki oleh BPR pada tahun 2011 sebesar Rp 7.551 Miliar. Ditahun 2012 modal inti BPR mengalami fluktuasi dapat diketahui dengan menghitung persentase terhadap bulan sebelumnya, dan memperoleh hasil antara -2,41 sampai 2,24 persen. Diawali dari bulan Januari, BPR memiliki modal inti sejumlah Rp 8.146 Miliar; di bulan Februari meningkat dengan persentase sebesar 0,82persen; pada Maret modal inti yang dimiliki BPR mengalami penurunan dengan persentase dari bulan sebelumnya yaitu sebesar -0,51persen; persentase -2,41persen pada bulan April; kemudian di bulan Mei persentase yang didapati 0,81persen dari bulan sebelumnya; persentase bulan Juni terhadap Mei yaitu sebesar 1,54persen; persentase pada bulan Juli 0,89persen; selanjutnya di bulan Agustus besar persentase 0,94persen; di bulan September persentase mencapai 2,24persen, persentase ini merupakan penambahan yang terbesar dari tiap bulan di tahun 2012; persentase bulan Oktober yaitu sebesar 1,16persen; pada bulan November persentase meningkat bila dibanding dengan bulan sebelumnya yaitu 1,51persen; dan di akhir tahun yaitu bulan Desember persentase juga meningkat dari bulan sebelumnya yaitu 1,71persen. NPL (Non Performing Loan)Non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary atau penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Kredit yang diberikan kemasyarakat mengandung risiko gagal atau macet. Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) adalah sebesar 5%. Selanjutnya Dunil dalam kamus istilah perbankan Indonesia (2004:91), non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah adalah kredit yang masuk dalam golongan 3 (kurang lancar), 4 (diragukan), dan 5 (macet) dari 5 kolektibilitas kredit sesuai dengan penggolongan kredit yang ditetapkan Bank Indonesia (lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet). Berdasarkan Surat Edaran Direksi Bank BTN No. 27/DIR/DKPB/2008 tanggal 7 Juli 2008 pengertian non performing loan yang selanjutnya disebut NPL adalah kredit yang masuk ke dalam kategori kredit kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan Bank Indonesia. Kinerja BPR dalan Non Performing Loan (NPL) di tahun 2011 sebesar 5,22persen. Di tahun 2012 mengalami fluktuasi dengan data bekisar -0,76persen sampai 0,16persen. Di mulai dari bulan Januari, dari data yang didapat persentasen di bulan ini sebesar 5,56persen; namun di bulan Februari persentase NPL dari bulan sebelumnya sebesar 0,01persen; persentase sebesar -0,01 didapat pada bulan Maret; di bulan April persentase meningkat menjadi 0,03persen; pada bulan Mei NPL mendapatkan angka negatif yaitu -0,16persen; angka tersebut tidak berbeda karena pada bulan Juni juga mendapatkan -0,16persen; persentase bulan Juli sebesar 0,01persen; sedangkan pada bulan Agustus besar persentase NPL yaitu 0,16persen; saat bulan September persentase berubah menjadi -0,09; persentase bulan Oktober sebesar 0,04persen; persentase kembali negatif yaitu -0,06persen di bulan November; dan bulan Desember merupakan persentase NPL terkecil yaitu dengan angka sebesar -0,76persen.a. Kredit Non LancarKredit Tak Lancar adalahnon performing loanyaitukredityang tidak diikuti oleh pemenuhanpembayaranpokok dan / atau bungasebagaimana yang telah dipersyaratkan dalamperjanjian kredit. Perkembangan Kredit non lancar ini di BPR pada tahun 2012 yaitu di bulan Januari kredit non lancar sebesar Rp 2.301 Miliar; persentase kredit non lancar di bulan Februari yaitu 2,86persen; pada bulan Maret 2012 persentase tidak terlalu berbeda yaitu sebesar 2,32persen; 2,68persen kredit non lancar pada bulan April; namun di bulan Mei kredit non lancar persentase menurun dari bulan sebelumnya yaitu -0,76persen; di bulan Juni persentase masih tidak jauh beda yaitu -0,36persen; untuk bulan Juli persentase dari bulan sebelumnya mengalami peningkatan menjadi sebesar 2,23persen; di bulan Agustus persentase masih mengalami peningkatan yaitu 3,77persen, persentase ini sekaligus persentase penambahan tiap bulan yang terbesar dalam tahun 2012; setelah mengalami peningkatan tinggi di bulan September persentase justru menurun menjadi -0,49persen; di bulan Oktober kembali mengalami peningkatan sebesar 1,50 dari bulan sebelumnya; namun di akhir tahun 2012 persentase kredit non lancar ini mengalami penurunan kembali yaitu pada bulan November -0,11persen dan bulan Desember sebesar -9,99. Di bulan Desember merupakan penurunan terbesar di tahun 2012.b. Total KreditPerkembangan total kredit di tahun 2012 mengalami fluktuasi, dengan persentase terendah pada bulan September yaitu 0,71 persen dari perbandingan dengan bulan sebelumnya dan tertinggi pada bulan Juni yaitu sebesar 2,61 persen. Dimulai dari bulan Januari total kredit yang diterima oleh BPR sejumlah Rp 41.424 Miliar; dan persentase terhadap bulan Februari sebesar 2,56persen; di bulan Maret besar persentase terhadap bulan sebelumnya yaitu sebesar 2,52persen; kemudian persentase bulan April sebesar 2,10persen; di bulan Mei persentase sebesar 2,19persen dari bulan sebelumnya; sedangkan di bulan Juni mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya yaitu 2,61persen; namun di bulan Juli kembali mengalami penurunan menjadi 2,07persen terhadap bulan Juni; penurunan drastis di bulan Agustus persentase terhadap bulan sebelumnya hanya sebesar 0,71persen; namun BPR dapat melakukan antisipasi sehingga pada bulan September persentase terhadap bulan sebelumnya dapat meningkat menjadi 1,15persen; ROAReturn On Asset merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik dengan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya. Analisis Return On Assets atau sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai rentabilitas ekonomi mengukur perkembangan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian diproyeksikan ke masa mendatang untuk melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. Definisi Return On Asset (ROA) yaitu Return On Asset (ROA) yaitu rasio antara Net Income After Tax terhadap aset secara keseluruhan menunjukan ukuran produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian pada penanaman modal. (Sawir,2001) Menurut Henry Simamora dalam bukunya Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan mendefinisakan Return on Asset yaitu Rasio imbalan aktiva (ROA) merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas perusahaan. (2006:529)a. L/R Tahun BerjalanCurrent Year EarningsatauLaba Tahun Berjalanadalah laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi dengan taksiran utang pajak. L/R Tahun Laba/Rugi Tahun Berjalan pada tahun 2011 mencapai Rp 1.853 Miliar. Di awal tahun 2012 bulan Januari L/R Tahun Berjalan sebesar Rp 165 Miliar; pada bulan Februari mengalami peningkatan tinggi dengan persentase sebesar 103,63persen ini merupakan persentase peningkatan tertinggi selama tahun 2012; besar persentase Maret dari bulan sebelumnya sebesar 58,03persen; pada bulan April besar persentase 34,08persen terhadap bulan Maret; di bulan Mei persentase terhadap April sebesar 33,5persen; bulan Juni persentase menurun dibanding bulan Mei yaitu 22,92persen; pada bulan Juli persentase masih menurun menjadi 17,87persen; persentase di bulan Agustus kembali turun menjadi 11,90persen; namun pada bulan September persentase terhadap bulan sebelumnya meningkat menjadi 13,55; pada bulan Oktober persentase terhadap September sebessar 14,33persen; pada bulan November persentase sebesar 10,68persen; dan Desember persentase terhadap bulan sebelumnya menjadi 5,05persen.b. Total AktivaTotal aktiva adalah penjumlahan dari aktiva lancar dan aktiva tetap yang merupakan harta perusahaan secara keseluruhan. Perkembangan total aktiva di tahun 2013 sebagai berikut: di bulan Januari total aktiva yang ada di BPR sebesar Rp 56.172 Miliar; di bulan Februari persentase sebesar 1,31persen; dan di bulan Maret persentase terhadap bulan Februari mengalami penurunan menjadi 0,53persen; persentase di bulan April sampai bulan Agustus tidak jauh berbeda yaitu 1,31persen, 1,74persen, 1,78persen, 1,38persen, dan 1,50persen; di bulan September persentase mencapai pada titik tertinggi pada tahun 2012 yaitu sebesar 2,59persen; Oktober mendapati persentase 1,61persen; sedangkan pada bulan November perkembangan perkembangan terhadap bulan sebelumnya yaitu 2,00; dan pada bulan Desember besar persentase yaitu 2,58persen. ROEReturn on Equity adalah tingkat pengembalian yang dihasilkan oleh perusahaan untuk setiap satuan mata uang yang menjadi modal perusahaan. Dalam pengertian ini, seberapa besar perusahaan memberikan imbal hasil tiap tahunnya per satu mata uang yang diinvestasikan investor ke perusahaan tersebut. Perbedaan perhitungan ROA dengan ROE adalah pada angka pembaginya saja. ROE merupakan indikator penting bagi pemilik bank, karena menunjukkan tingkat pengembalian modal atau investasi yang ditanamkan dalam industri perbankan. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi di sektor perbankan makin tinggi. Angka ROE yang tinggi akan menarik para pemegang saham untuk menambah modal. Di tahun 2012 ROE mengalami fluktuasi. Di bulan Januari besar persentase ROE sebesar 31,36persen; di bulan Februari besar persentase terhadap bulan sebelumnya yaitu 0,17persen; bulan Maret besarnya persentase meningkat menjadi 1,27persen; namun di bulan April persentase menurun menjadi -0,31persen; persentase bulan Mei didapat dengan sebesar 1,55persen; pada bulan Juni persentase menjadi sebesar 0,28persen; di bulan Juli persentase hanya sebesar 0,01persen terhadap bulan sebelumnya; persentase masih terus menurun sdari bulan Agustus sampai Desember yaitu, -0,99persen, 0,2persen, 0,6persen, 0,04persen, dan 1,47persen.a. L/R Tahun BerjalanCurrent Year EarningsatauLaba Tahun Berjalanadalah laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi dengan taksiran utang pajak. L/R Tahun Laba/Rugi Tahun Berjalan pada tahun 2011 mencapai Rp 1.853 Miliar. Di awal tahun 2012 bulan Januari L/R Tahun Berjalan sebesar Rp 165 Miliar; pada bulan Februari mengalami peningkatan tinggi dengan persentase sebesar 103,63persen ini merupakan persentase peningkatan tertinggi selama tahun 2012; besar persentase Maret dari bulan sebelumnya sebesar 58,03persen; pada bulan April besar persentase 34,08persen terhadap bulan Maret; di bulan Mei persentase terhadap April sebesar 33,5persen; bulan Juni persentase menurun dibanding bulan Mei yaitu 22,92persen; pada bulan Juli persentase masih menurun menjadi 17,87persen; persentase di bulan Agustus kembali turun menjadi 11,90persen; namun pada bulan September persentase terhadap bulan sebelumnya meningkat menjadi 13,55; pada bulan Oktober persentase terhadap September sebessar 14,33persen; pada bulan November persentase sebesar 10,68persen; dan Desember persentase terhadap bulan sebelumnya menjadi 5,05persen.

b. Modal DisetorModal Disetor adalahpaid up capitalyaitumodalyang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya; bagi bank yang berbentuk hukumkoperasi, modal disetor terdiri atassimpananwajib dan modal penyertaan sebagaimana diatur dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Perkembangan modal disetor pada BPR dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tahun 2011 modal disetor yang ada di BPR mencapai Rp 5.517 Miliar, sedangkan pada tahun 2012 penjelasannya antara lain, bulan Januari meningkat menjadi Rp 5.541 Miliar; di bulan Februari pun juga mengalami peningkatan dengan presentase 0,66persen dari bulan sebelumnya; persentase 1,23 pada bulan Maret terhadap bulan sebelumnya; lalu pada bulan April mengalami peningkatan dari sebelumnya sebesar 0,88persen; persentase sebesar 2,08persen pada bulan Mei; di bulan Juni persentase terhadap bulan Mei sebesar 1,63persen; bulan Juli persentase tidak begitu berbeda dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar 1,03persen; namun persentase di bulan Agustus menurun hanya dengan peningkatan sebesar 0,08persen; di September persentase sebesar 1,04persen; pada bulan Oktober, November dan Desember persentase tidak jauh berbeda terhadap masing-maasing bulan sebelumnya yaitu 0,60 0,88 dan 0,72.c. Cadangan UmumCadangan Umum adalah general reserve yaitu cadangan yang dibentuk dan penyisihanlaba ditahan atau darilaba bersih setelah dikurangipajak, mendapat persetujuan rapat umum pemegangsaham(baca :rapat umum tahunan) atau rapat anggota sesuai dengan ketentuan pendirian atauanggarandasar setiap bank. Cadangan umum di tahun 2012, yaitu pada bulan Januari sebesar Rp 787 Miliar. Di bulan Februari sampai April persentase cadangan umum yang ada di BPR mengalami peningkatakan yaitu 2,66persen, 2,72persen, dan 5,30persen. 5,30 persen ini merupakan persentase terbesar di tahun 2012. Di bulan Mei persentase menurun dari bulan sebelumnya menjadi 2,07persen; sedangkan di bulan Juni mengalami penurunan yang cukup drastis dengan persentase sebesar -8,35persen yang merupakan persentase terendah pada tahun 2012. Persentase bulan Juli sebesar 0,55persen; selanjutnya di bulan Agustus dan September memiliki besar persentase yang sama yaitu 0,22persen; di bulan Oktober besar persentase adalah -2,19persen; di bulan November cadangan umum tidak memiliki perubahan jumlah dari bulan sebelumnya dan mengakibatkan tidak adanya persentase dibulan ini. Bulan Desember besar persentase 0,11persen.Tabel. Non Performing Loan Bank Perkreditan Rakyat KreditKreditmerupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang ditentukan. Perkembangan kredit di tahun 2012 antara lain, pada bulan Januari jumlah kredit BPR sebesar Rp 41.424 Miliar. Di bulan Februari persentase menjadi 2,56 dari bulan sebelumnya; di bulan Maret dan April persentase menurun yaitu 2,52persen dan 2,10persen; selanjutnya di bulan Mei dan Juni persentase meningkat menjadi 2,19persen dan 2,61persen; untuk bulan Juli sampai Desember kredit mengalami fluktuasi yaitu 2,07persen; 0,71persen; 1,15persen; 0,81persen; 1,08persen; dan terakhir sebesar 0, 15persen.a. LancarKredit digolongkan sebagai kredit "Lancar", apabila memenuhi kriteria sbb :1. Pembayaran angsuran pokok dan/atau bunga tepat waktu;2. Memiliki mutasi rekening yang aktif;3. Bagian dari kredit yang dijamin dengan agunan tunai(cash collateral).Perkembangan kredit lancar di tahun 2012 antara lain: Januari data kredit lancar sebanyak Rp 39.123 Miliar; di bulan Februari persentase terhadap bulan Januari sebesar 2,54persen; di bulan Maret jumlah persentase tidak begitu berbeda dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar 2,53persen; di bulan April dan Mei persentase mengalami penurunan yaitu 2,06 persen dan 0,22persen; di bulan Juni persentase kredit mengalami peningkatan kembali yaitu sebesar 4,98persen; bulan Juli sampai Desember persentase kredit lancar mengalami fluktuasi yaitu 2,06persen; 0,54persen; 1,24persen; 0,77persen; - 0,23persen; dan 1,40. Persentase terbesar terdapat pada bulan Juni sebesar 4, 98persen dan persentase terendah terjadi di bulan November yaitu -0,23persen.b. Kurang LancarKredit Kurang Lancar adalahsub-standardyaitu kualitaskredityang tingkat pengembaliannya mencerminkan keadaan yang kurang baik karena terdapattunggakanpembayarandalamjangka waktutertentu yang ditetapkan; di Indonesiakolektibilitaskredit ditentukan olehBank Indonesia. Kredit digolongkan sebagai kredit "Kurang Lancar", apabila memenuhi kriteria sbb :a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 90 (sembilan puluh) hari;b. Sering terjadi cerukan;c. Mutasi rekening relatif rendah;d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 (sembilan puluh) hari;e. Terdapat likuidasi masalah keuangan yang dihadapi debitur;f. Dokumentasi pinjaman lemahPerkembangan kredit kurang lancar di BPR tahun 2012 yaitu, pada bulan Januari terdapat sebanyak Rp 622 Miliar yang merupakan kredit kurang lancar; kemudian di bulan Februari persentase terhadap bulan sebelumnya sebesar 4,66persen; bulan Maret persentase kredit kurang lancar terhadap bulan sebelumnya sebesar 1,07persen; kemudian di bulan April terjadi peingkatan persentase menjadi 3,95persen; namun pada bulan Mei dan Juni persentase menyatakan dalam jumlah yang negatif yaitu -3,21persen dan -1,35persen; selanjutnya di bulan Juli persentase meningkat menjadi 1,99persen; di bulan Agustus persentase menjadi 8,10persen; kembali terjadi penurunan drastis persentase di bulan September menjadi -6,25persen; di bulan Oktober persentase kembali meningkat yaitu 3,55persen; namun di bulan November kembali turun menjadi -1,57persen dan di bulan Desember besar persentase yaitu -16,13persen.c. DiragukanKredit Diragukan adalahdoubtfull loanyaitukredityang digolongkan diragukan karena kredit yang bersangkutan tidak memenuhi kriteria lancar dankredit kurang lancarserta akan mempengaruhi kualitaskolektibilitaskredit, tetapi berdasarkan penilaian, dapat disimpulkan bahwa (a) kredit masih dapat diselamatkan danagunan(nya) benilai sekurang-kurangnya 75% dariutangpeminjam, termasukbungatersebut atau (b) kredit tidak dapat diselamatkan, tetapi agunannya masih bernilal sekurang-kurangnya 100% dari utang peminjam. Baca:penyelamatan kredit. redit digolongkan sebagai kredit "Diragukan", apabila memenuhi kriteria sbb :1. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari;2. Terjadi cerukan yang bersifat permanen;3. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari;4. Terjadi kapitalisasi bunga;5. Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun peningkatan jaminan.Kondisi kredit diragukan tahun 2012 pada bulan Januari besarnya kredit yaitu Rp 420 Miliar; persentase di bulan Februari sebesar 0,95persen terhadap bulan sebelumnya; kemudian di bulan Maret persentase meningkat menjadi 2,12persen; bulan April masih mengalami peningkatan persentase yaitu menjadi 0,44persen; namun mengalami penurunan selama dua bulan pada bulan Mei dan Juni yaitu 0,44persen dan 1,7persen; di bulan Juli persentase meingkat menjadi 5,69persen; tetapi kembali terjadi penurunan selama Agustus sampai Oktober yaitu 3,01persen, 1,67persen, dan 3,29persen; kemudian di bulan November persentase terhadap bulan sebelumnya menjadi 2,12persen dan di bulan Desember persentase 5,62 terhadap bulan November.d. MacetKredit Macet adalahbad debtyaitukredityang (a) tidak memenuhi kriteria lancar,kredit kurang lancardankredit diragukanserta akan berpengaruh terhadap kualitaskolektibilitaskredit, dan/atau, (b) memenuhi kriteria diragukan, tetapi dalam jangka waktu 21 bulan sejak digolongkan diragukan belum adapelunasanatauusahapenyelamatan kreditatau, (c) penyelesaiannya telah diserahkan kepada Pengadilan Negeri atau Badan UrusanPiutangNegara (BUPN) atau telah diajukan penggantian ganti rugi (baca :asas ganti rugi) kepadaperusahaanasuransi kredit. Kredit digolongkan sebagai kredit "Macet", apabila memenuhi kriteria sbb :1. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari;2. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru;3. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar.Di awal tahun 2012, kredit macet yang ada di BPR sebesar Rp 1259 Miliar; pada bulan Februari persentase sebesar 2,62persen; pada bulan Maret persentase menjadi 3,01persen; di bulan April dan Mei persentase menurun menjadi 1,95persen dan 0,14persen; kemudian meningkat selama tiga bulan yaitu bulan Juni 0,58persen, Juli 1,24persen dan Agustus 1,87persen; untuk bulan September sampai Desember kredit macet mengalami fluktusi yaitu 1,77 persen; 2,16persen; -0,13persen; dan -8,53persen. Non Performing Loan (Nominal)Kredit Tak Lancar adalahnon performing loanyaitukredityang tidak diikuti oleh pemenuhanpembayaranpokok dan / atau bungasebagaimana yang telah dipersyaratkan dalamperjanjian kredit. Perkembangan Kredit non lancar ini di BPR pada tahun 2012 yaitu di bulan Januari kredit non lancar sebesar Rp 2.301 Miliar; persentase kredit non lancar di bulan Februari yaitu 2,86persen; pada bulan Maret 2012 persentase tidak terlalu berbeda yaitu sebesar 2,32persen; 2,68persen kredit non lancar pada bulan April; namun di bulan Mei kredit non lancar persentase menurun dari bulan sebelumnya yaitu -0,76persen; di bulan Juni persentase masih tidak jauh beda yaitu -0,36persen; untuk bulan Juli persentase dari bulan sebelumnya mengalami peningkatan menjadi sebesar 2,23persen; di bulan Agustus persentase masih mengalami peningkatan yaitu 3,77persen, persentase ini sekaligus persentase penambahan tiap bulan yang terbesar dalam tahun 2012; setelah mengalami peningkatan tinggi di bulan September persentase justru menurun menjadi -0,49persen; di bulan Oktober kembali mengalami peningkatan sebesar 1,50 dari bulan sebelumnya; namun di akhir tahun 2012 persentase kredit non lancar ini mengalami penurunan kembali yaitu pada bulan November -0,11persen dan bulan Desember sebesar -9,99. Di bulan Desember merupakan penurunan terbesar di tahun 2012.

Rasio Non Performing LoanDi tahun 2012 rasio non performing loan mengalami fluktuasi. Di bulan Januari persentase rasio non performing load 5,56persen; pada bulan Februari persentase hanya sebesar 0,01persen; namun di bulan Maret mengalami penurunan yaitu sebesar -0,01; bulan April besar persentase yaitu 0,03persen; di bulan Mei dan Juni mengalami penurunan cukup besar yaitu -0,13persen dan -0,16persen; persentase bulan Juli sebesar 0,01persen; bulan Agustus dengan persentase 0,16persen; untuk bulan September persentase yang didapat yaitu -0,09persen; bulan Oktober persentase 0,04persen; di bulan November persentase -0,06persen; dan persentase di bulan Desember -0,58persen.Tabel. Suku Bunga Rata-rata DPK Bank Perreditan Rakyat TabunganMenurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.Perkembangan tabungan yang terdapat pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tahun 2012 yaitu, pada bulan Januari jumlah tabungan yang ada di BPR sebesar 5,22persen; lalu persentase di bulan Februari terhadap bulan Januari sebesar -0,14persen; sedangkan di bulan Maret persentase -0,1persen; bulan April besar persentase yaitu -0,08persen; persentase di bulan Mei -0,04persen terhadap bulan sebelumnya; persentase di bulan Juni yaitu -0,05persen; namun di bulan Juli besar persentase adalah nol karena tidak ada perubahan jumlah tabungan; untuk bulan Agustus sampai Desember besarnya persentase fluktiasi yaitu -0,01 persen; -0,07 persen; 0,02 persen; -0,04persen; dan -0,03persen. DepositoMenurut Undang-Undang No. 10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998, hal. 7) yang memberikan pengertian deposito adalah sebagai berikut:Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Perkembangan deposito selama 2012 yaitu, pada Januari deposito yang ada di BPR sebesar 9,75persen; kemudian di bulan Februari persentase terhadap bulan sebelumnya menjadi -0,28persen; di bulan Maret persentase menurun menjadi -0,32persen; persentase di bulan April sebesar -0,21persen; pada bulan Mei besar persentase yaitu -0,13persen; di bulan Juni persentase menjadi -0,09persen; besar persentase di bulan Juli yaitu -0,08persen; untuk bulan Agustus dan September memiliki persentase yang sama terhadap bulan sebelumnya masing-masing yaitu sebesar -0,06persen; dan untuk bulan Oktober sampai November juga memiliki besar persentase yang sama yaitu -0,04persen.Tabel. Suku Bunga Rata-rata Kredit BPR Berdasarkan Jenis Penggunaan Modal KerjaMenurut Wasis (1991, p.63) Modal kerja adalah Modal Kerja adalah dana yang ditanamkan dalam aktiva lancar, oleh karena itu dapat berupa kas, piutang, surat surat berharga, persediaan dan lain-lain. Modal kerja bruto adalah keseluruhan dari aktiva / harta lancar yang terdapat dalam sisi debet neraca. Modal kerja neto adalah keseluruhan harta lancar dikurangi utang lancar. Dengan perkataan lain modal kerja neto adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar. Perkembanga suku bunga rata-rata kredit BPR yang digunakan untuk modal kerja di tahun 2012 yaitu, pada bulan Januari besarnya suku bunga rata-rata kredit BPR yaitu 32,09persen; di bulan Februari persentase suku bunga rata-rata terhadap bulan sebelumnya sebesar -0,11persen artinya pada bulan ini suku bunga rata-rata mengalami penurunan; di bulan Maret persentase sebesar -0,06persen; persentase di bulan April yaitu nol terhadap bulan sebelumnya; di bulan Mei besar persentase yaitu -0,18persen; bulan Juni persentase yaitu -0,09persen; bulan Juli persentase terhdap bulan sebelumnya masih mengalami penurunan yaitu -0,18persen; persentase sebesar -0,06persen dimiliki oleh bulan Agustus; pada bulan September persentase yang didapat yaitu -0,13persen; tidak seperti di bulan-bulan yang lain, di bulan Oktober memiliki persentase yang positif yaitu 0,01persen; untuk bulan November dan Desember persentase yang dimiliki menurun yaitu menjadi -0,1 persen dan -0,28persen. InvestasiInvestasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Kemudian perkembangan suku bunga rata-rata kredit yang digunakann untuk investasi pada tahun 2012 akan dipaparkan sebagai berikut: di bulan Januari suku bunga rata-rata kredit yang digunakan untuk investasi sebesar 28,36persen; kemudian persentase di bulan Februari yaitu -0,03persen; di bulan Maret persentase terhadap bulan sebelumnya menjadi -0,19persen; di bulan April besar persentase yaitu -0,15persen; pada bulan Mei persentase mencapai 0,03persen; dari bulan Juni sampai September persentase menurun terus menerus yaitu -0,07persen; -0,16persen; -0,27persen; -0,27persen. Pada bulan Oktober persentase menjadi -0,08persen; kemudian di bulan November dan Desember persetase kembali menurun yaitu -0,12persen dan -0,43persen. KonsumsiKonsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Perkembangan suku bunga untuk konsumsi pada BPR tahun 2012 yaitu, pada bulan Januari memiliki suku bunga rata-rata 27,15persen; kemdian persentase terhadap bulan sebelumnya pada bulan Februari yaitu -0,03persen; di bulan Maret persentase yang didapat dari bulan sebelumnya menjadi -0,3; pada bulan April persentase suku bunga rata-rata kredit untuk konsumsi sebesar 0,02persen; di bulan Mei besar persentase yaitu -0,2persen; persentase yang didapat pada bulan Juni yaitu 0,05persen; kemudian di bulan Juli sebesar -0,09persen merupakan persentase dari bulan sebelumnya; persentase bulan Agustus menjadi -0,2persen; di bulan September persentase meningkat menjadi 0,04persen; namun bulan Oktober hingga Desember besar persentase mengalami penurunan yaitu -0,2persen, -0,14persen dan -0,13persen.Tabel. Perkembangan Jumalah Bank Perkreditan Rakyat Jumlah BPRPerkembangan jumlah BPR di tahun 2012 yaitu, pada bulan Januari jumlah BPR yang ada yaitu 1.663. kemudian pada bulan Februari jumlah BPR meningkat dengan persentase 0,12persen; namun di bulan Maret jumlah BPR tidak mengalami penambahan dan pengurangan; di bulan April sampai bulan Juli secara terus menerus terjadi penambahan yaitu 0,12persen, 0,05persen, 0,05persen, dan 0,11persen. Selanjutnya selama bulan Agustus sampai Oktober jumlah BPR tidak mengalami penambahan atau pengurangan; di bulan November jumlah BPR meningkat dengan persentase 0,11persen; namun bulan Desember terjadi penurunan dalam jumlah BPR yaitu sebesar -0,83persen. Jumlah KantorJumlah kantor BPR

Muchlisin, Riadi. 2012. Pengertian dan Sumber Dana Bank. http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-dan-sumber-dana-bank.html. diakses pada 30 Desember 2013http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-dana-pihak-ketiga_5.htmlwiki.2013.Tabungan.http://id.wikipedia.org/wiki/Tabungan.diakses pada 30 Desember 2013http://nanangbudianas.blogspot.com/2013/02/pengertian-dana-pihak-ketiga_5.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Asethttp://akimee.com/pengertian-pinjaman-diterima-dalam-perbankan-artikel-364.htmlhttp://akimee.com/kewajiban-segera-dalam-perbankan-artikel-376.htmlhttp://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/modal_disetor.aspxhttp://coopast-exsist.blogspot.com/2012/02/manajemen-permodalan.htmlhttp://trialbydoing.blogspot.com/2012/10/sistem-penghimpunan-dan-pengelolaan.htmlhttp://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/modal_inti.aspxhttp://darvanws-babel.blogspot.com/2013/03/bagaimana-hubungan-antara-roa-roe.html http://www.pajakonline.com/engine/learning/view.php?id=416Pearson,Chris.2009.Modal Kerja: Definisi Jenis dan Faktor.http://jurnal-sdm.blogspot.com/ 2009/10/modal-kerja-definisi-jenis-dan-faktor.html. diakses 11 Januari 2014Wiki.2013.Investasi.http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi.diakses pada 10 Januari 2014