Upload
dodung
View
224
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada umumnya berdasarkan tempat hidup, ikan dibagi menjadi 3 bagian
yaitu ikan air tawar, ikan air payau, dan ikan air asin. Ikan air tawar adalah ikan
yang hidup di air tawar atau perairan daratan, contohnya adalah ikan lele, ikan
gurami, ikan mas koki, ikan nila, ikan cupang, ikan mujair, dan lain-lain. Ikan air
tawar dibagi menjadi 2 yaitu ikan konsumsi air tawar dan ikan hias air tawar.
Ikan konsumsi air tawar meliputi ikan lele, ikan gurami, ikan patin, ikan nila, dan
lain-lain. Sedangkan ikan hias air tawar meliputi ikan mas koki, ikan cupang,
ikan arwana, ikan lohan dan lain-lain. Ikan konsumsi air tawar dibutuhkan karena
protein hewani yang dikandungnya dapat menggantikan protein hewani dari
hewan peternakan. Selain proteinnya lemak yang ada pada ikan adalah jenis
lemak tidak jenuh sehingga dapat mencegah terjadinya kolesterol tinggi dalam
tubuh. Menurut riset albumin yang dapat diperoleh dari daging ikan gabus yang
digunakan untuk menyembuhkan penyakit autis dan mempercepat penyembuhan
luka setelah operasi. Dari udang juga didapatkan chitosan yang berguna untuk
mengawetkan berbagai macam makanan sehingga dapat menggantikan formalin.
Budidaya ikan konsumsi air tawar meliputi pengolahan lahan,
pembenihan, perawatan, dan pamanenan. Jenis pembudidayaan yang dipakai juga
beragam di setiap daerah, ada yang menggunakan cara konvensional dan cara
yang modern. Cara konvensional adalah cara yang umum dipakai dan sudah ada
dari dulu, contohnya adalah sewaktu pemijahan menggunakan cara
mempertemukan induk jantan dan induk betina dalam satu tempat selama
semalam dan dibiarkan memijah sendiri. Sedangkan kalau menggunakan cara
modern dengan menggunakan cara mempertemukan sel telur dan sperma di
dalam suatu wadah atau tabung dan memberikan hormon tertentu sehingga
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 1
pertumbuhanya bisa semakin cepat dan menghasilkan bibit yang unggul. Namun,
sebagian besar pembudidayaan ikan konsumsi air tawar di Indonesia masih
menggunakan cara yang konvensional karena kurangnya tenaga ahli. Selain itu
juga karena kondisi politik di Indonesia yang sedang dilanda kebobrokan akibat
korupsi yang mengakibatkan sektor-sektor penting seperti sektor perikanan dan
kelautan terbengkalai tidak terurus. Oleh karena itu, pembudidayaan ikan
konsumsi air tawar di Indonesia masih mengunakan cara konvensional. Akan
tetapi, sekarang para pembudidaya ikan konsumsi air tawar lebih memilih
menggunaakan cara konvensional karena cara ini di anggap efektif dan
menghemat biaya.
Dengan melihat manfaat yang besar dari ikan konsumsi air tawar maka
pembudidayaannya juga semakin pesat. Hal ini terbukti karena semakin
banyaknya sentra pembudidayaan ikan konsumsi air tawar di Indonesia
khususnya ikan lele, ikan nila, dan ikan mas seperti yang ada di Balai Benih Ikan
Kabat, Banyuwangi. Ikan konsumsi air tawar seperti ini dapat dijual dari umur
yang bervariasi mulai dari bibit, ukuran sedang, dan dewasa. Seperti halnya di
Balai Benih Ikan Kabat, Banyuwangi menyediakan induk dan benih yang
dibutuhkan oleh petani-petani ikan di daerah Banyuwangi dan sekitarnya. Jadi,
dengan adanya balai benih ikan para petani ikan tidak bingung untuk membeli
bibit. Disamping perawatannya mudah peminat untuk konsumsi ikan air tawar
juga banyak sehingga permintaan pasar meningkat yang akibatnya
menguntungkan bagi pembudidaya ikan air tawar khususnya ikan konsumsi.
1.2 Maksud dan Tujuan
Kegiatan praktek kerja magang ini bermaksud untuk menerapkan ilmu
yang diperoleh dari kegiatan perkuliahan sehingga bisa bermanfaat di dalam
masyarakat nantinya.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 2
Adapun tujuan dari praktek kerja magang adalah untuk mengetahui
proses pembenihan ikan konsumsi air tawar khususnya ikan lele, ikan nila dan
ikan mas secara konvensional.
1.3 Waktu dan Tempat
Kegiatan praktek kerja magang ini dilaksanakan selama 2 minggu mulai
tanggal 23 Januari 2012 – 05 Februari 2012. Dan bertempat di Balai Benih Ikan,
Kabat - Kabupaten Banyuwangi.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Nila
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub filum : Osteichtyes
Ordo : Porcomorphi
Sub ordo : Percodea
Famili : Cichodae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreocrhomis niloticus (Khairuman, 2002)
2.1.2 Morfologi
Secara umum bentuk ikan nila memanjang dan ramping dengan
sisik berukuran besar. Bentuk matanya besar dan menonjol dengan tepi
yang berwarna putih, gurat sisi (linea literalis) terputus di bagian tubuh
tengah. Letak garis memanjang di atas sisik dada. Jumlah titik pada gurat
sisi berjumlah 54 buah sirip pungung dan dada berwarna hitam pinggir
sirip punggung berwarna abu-abu berwarna hitam (Sugiarto, 1998).
2.1.3 Habitat
Ikan nila terkenal sebagai ikan yang sangat tahan terhadap
perubahan lingkungan hidup. Ikan nila juga dapat hidup di air tawar, payau,
dan laut. Kadar air garam antara 0-35 permil, suhu optimal ikan nila 250-
300C (Rahmatun, 2006).
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 4
2.1.4 Padat Penebaran
Bila ikan nila dipelihara dalam kepadatan populasi yang tinggi
maka pertumbuhannya kurang pesat. Persaingan untuk mendapat makanan
dan oksigen akan terus terjadi. Populasi yang padat juga cenderung
merusak kualitas air karena kotoran ikan itu sendiri. Ukuran ikan nila yang
ditebarkan berukuran 8-12 cm / berat 30 gram / ekor dengan padat tebar 5-
10 ekor/m2 (Rahmatun, 2006).
2.1.5 Pemberian Pakan
Beberapa contoh pakan yang dapat dimakan oleh ikan nila adalah
fitoplankton dan zooplankton. Ikan nila yang diberi makan pelet dengan
kadar protein 20-25% akan bertambah menjadi 2-3% berat ikan perhari
(Suryanto, 2006).
2.1.6 Kualitas Air
Kualitas air pada ikan nila harus bersih, tidak terlalu keruh dan
tercemar bahan-bahan kimia beracun dan banyak limbah pabrik.
Kekeruhan air disebabkan oleh pelumpuran akan memperlambat
pertumbuhan ikan. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau
kekuningan dan hijau kecoklatan, untuk kolam dan tambak angka
kecerahan baik antara 20-35 cm (Sugiarto, 1988).
2.1.7 Hama dan Penyakit
Hama adalah organisme pengganggu pada ikan. Macam-macam
hama, bebeasan (notonecta), uncrit (larva cybister), kodok (rana pipiens),
ular, lingsang, dan burung.
Penyakit adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan
pada ikan. Gangguan ini bisa juga disebabkan oleh organisme lain, pakan
maupun kondisi lingkungan yang disebabkan virus, bakteri jamur, protozoa
dan cacing (Sugiarto, 1988).
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 5
2.2 Ikan Lele
2.2.1 Klasifikasi
Adapun klasifikasi ikan lele dumbo (Clarias gariepinus)
Kingdom : Animalia
Filum : Chordate
Klass : Pisces
Sub kelas : Teleostai
Ordo : Ostariuphygii
Sub orsdo : Siluroidae
Family : Claidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias gariepinus (Khairuman, 2002).
2.2.2 Morfologi
Lele dumbo termasuk salah satu ikan yang memiliki kulit berlendir,
tidak bersisik, bentuknya memanjang agak bulat, kepala agak gepeng,
punya empat pasang kumis, warna tubuh kelabu sampai hitam dan jika
terkena matahari akan terlihat pucat. Tubuh ikan ini dilengkapi dengan
patil yang berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri (Khairuman,
2002).
2.2.3 Habitat
Lele dumbo adalah ikan air tawar yang dapat hidup di air yang
berkualitas baik sampai buruk. Ikan ini dapat hidup di lumpur atau air yang
kadar oksigenya tipis karena lele memiliki ingsang tambahan. Meskipun
masyarakat beranggapan bahwa ikan ikan lele lebih cepat tumbuh dengan
hanya memberi makanan berupa kotoran.
Dari aspek ketahanan terhadap penyakit, ikan lele yang hidup di air
jernih lebih baik daripada lingkungan yang jelek. Ikan ini termasuk
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 6
nocturnal yaitu ikan yang suka pada tempat gelap dan aktif di malam hari
(Suryanto, 1982).
2.2.4 Kebiasaan Makan
Meskipun sebagian besar petani lele selalu menggunakan pelet atau
pakan buatan, namun pakan tambahan tetap perlu diberikan. Misalnya bila
benih berumur 3 hari dapat diberi makan kuning telur yang dilarutkan ke
air. Untuk menambah gizi kadang juga diberi makan seperti dedak, keong,
dan cacing sutra (Mahyudin, 2007).
2.2.5 Sumber Air
Sumber air yang baik untuk budidaya ikan harus tidak tercemar atau
kualitas air harus baik karena kualitas ini berperan penting bagi budidaya
ikan. Kualitas air yang baik untuk budidaya ikan harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
Debit atau aliran air harus cukup sepanjang tahun atau paling sedikit tiga
bulan.
Untuk kolam air tenang, debit airnya 5-20 liter/detik perhektar atau 0,5-
2cc detik/m2
Kepadatan ikan 20 ekor /m2
Derajat keasaman atau suhu ideal untuk kolam pendederan adalah 200-
300C (Agromedia, 2002).
2.2.6 Ciri-Ciri Induk Lele
Induk jantan
Memiliki siri-siri
Jika di urut kearah ekor akan keluar cairan putih
Perut lebih langsing
Alat vital meruncing kearah anus
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 7
Induk betina
Perut gendut
Jika diraba terasa lembek
Alat vital membengkak kemerahan
Jika di urut kearah ekor akan keluar telur (Suryanto, 1993).
2.2.7 Hama dan penyakit
Yang dimaksud dengan hama adalah binatang tingkat tinggi yang
langsung menyerang atau menggangu kehidupan ikan lele. contoh: ular,
katak, biawak, uncrit, lingsang, burung, dll.
Penyakit adalah gangguan pada organisme atau ikan lele yang
disebabkan oleh organisme tingkat rendah seperti virus, bakteri, jamur, dan
protozoa yang berukuran kecil. Contoh penyakit pada ikan lele:
Aeromonas
Penyebab : Bakteri aeromonas hydropyta, bakteri aeromonas
puastata.
Gejala : Warna terlihat seram, kulit kesat, dan melepuh
Pencegahan : Menjaga kebersihan kolam, desinfektan
Pengobatan :
- Pemberian Terramycine
- Pemberian Selphonamid
Saprolegneasis
Penyebab : Saprolegna Sp
Gejala : Menyerang bagian kepala, tutup insang, dan sirip
Bagian tubuh yang terserang menjadi borok dan
ditumbuhi benang – benang halus.
Pengobatan :
- Ikan yang sakit dapat diobati dengan cara merendam ikan ke
dalam larutan MEO (Malactile Green Oxalat) sebanyak 3 gr/m2
selama 30 menit (Argomedia, 2002 ).
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 8
2.2.8 Grading
Grading adalah suatu pemilihan/pengelompokan sesuatu komoditas
kedalam suatu kriteria tertentu. Di dalam hal perikanan grading dilakukan
berdasarkan ukuran produk dalam satuan cm. Untuk benih lele biasanya
dinyatakan dalam beberapa grade yaitu 2-3 cm, 3-5 cm, 7-9 cm. Hal ini
juga bermanfaat untuk mengetahui apabila ada ikan yang kurang sehat
ataupun terluka, misal : Badanya robek atau badanya pucat karena
terjangkit penyakit (Susanto, 2008).
2.2.9 Sampling
Dilakukan untuk mengetahui laju mingguan dan pendugaan total
berat ikan yang dipelihara. Teknik pelaksanaanya dengan mengambil 1 –
2% ikan dari total populasi kemudian menimbang dan menghitung berat
rata – ratanya. Agar ikan tidak stres sebaiknya kegitan ini dilakukan pada
pagi atau sore hari (Susanto, 2008).
2.3 Ikan Mas
2.3.1 Klasifikasi
Menurut Susanto (2007) ikan mas dapat diklasifikasikan secara
taksonomi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophygii
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio Lac.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 9
2.3.2 Morfolgi
Ikan mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak pipih, lipatan
dengan bibir yang halus, dua pasang kumis (babels), ukuran dan warna
badan sangat beragam (Sumantadinata,1983).
Ikan mas dikenal sebagai ikan pemakan segala (omivora) yang
antara lain memakan serangga kecil, siput, cacing, sampah dapur, potongan
ikan, dan lain-lain (Asmawi, 1986).
Ikan mas (Cyprinus carpio L) dapat digunakan sebagai hewan uji
hayati karena sangat peka terhadap perubahan lingkungan (Sudarmadi,
1993).
Di Indonesia ikan yang termasuk family Cyprinidae ini termasuk
ikan yang populer dan paling banyak dipelihara oleh masyarakat, serta
mempunyai nilai ekonomis. Ikan mas sangat peka terhadap faktor
lingkungan pada umur lebih kurang 3 bulan dengan ukuran 8-12 cm.
Disamping itu ikan mas di kolam biasa (stagnan water) kecepatan tumbuh
3 cm setiap bulannya (Arsad, 1993).
Sedangkan ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk
betina adalah sebagai berikut:
1) Betina
Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.
Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
Jika perut distriping maka akan mengeluarkan cairan berwarna
kuning.
2) Jantan
Badan tampak langsing.
Gerakan lincah dan gesit.
Jika perut distriping maka akan mengeluarkan cairan sperma
berwarna putih.
Letak gonad betina ikan mas membesar mengisi dua pertiga rongga
perut atau hampir menutupi organ-organ tubuh saat melakukan pengamatan
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 10
sebelum dilakukan pembuahan dan berwarna kuning kecoklatan. Organ-
organ yang teramati yaitu gelembung renang, hati dan lambung
(Khairuman, 2007).
Seperti pada gonad betina, gonad jantan ikan mas besar dan panjang
mengisi dua pertiga rongga perut atau hampir menutupi organ-organ yang
lain sebelum dilakukan pembuahan. Gonad mengembung, memanjang ke
depan dan berwarna putih jernih (Khairuman, 2007).
2.3.3 Habitat
Menurut Khoirul Amri (2008) ikan mas menyukai tempat hidup
atau habitat berupa perairan air tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan
alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan
mas bisa hidup dengan baik di daerah dengan ketinggian 150-600 meter di
atas permukaan air laut dengan suhu air 250-300C. Walaupun tergolong
ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang juga ditemukan di perairan air
payau atau muara sungai dengan salinitas mencapai 25-30%. Ikan mas
tergolong ikan omnivora (pemakan berbagai jenis makanan). Makanannya
antara lain yaitu tumbuhan air dan binatang renik, namun makanan
utamanya adalah tumbuhan yang tumbuh di dasar perairan dan di tepi
perairan tempat hidupnya.
2.3.4 Pemijahan
Adapun ciri-ciri induk jantan dan betina unggul yang sudah matang
untuk dipijahkan adalah sebagai berikut:
a. Betina umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; jantan
umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
b. Bentuk tubuh secara keseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip
ekor, sehat dan sirip tidak cacat.
c. Tutup insang normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak
putih, lensa mata tampak jernih.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 11
d. Sisik tersusun rapih dan tidak kusam.
e. Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang ekor harus lebih
panjang dibandingkan lebar ekor.
Dalam proses pemijahan ikan mas, ikan dirangsang dengan cara
membuat lingkungan perairan menyerupai keadaan lingkungan perairan
umum dimana ikan ini memijah secara alami atau dengan rangsangan
hormon. Langkah-langkah yang dilakuakan dalam pemijahan ikan mas
adalah:
Mencuci dan mengeringkan wadah pemijahan ikan/kolam
Mengisi wadah pemijahan dengan air setingg 75-100 cm
Memasang hapa untuk mempermudah panen larva di bak atau di
kolam dengan ukuran 4x3x1 meter. Hapa dilengkapi dengan pemberat
agar tidak mengambang
Memasang kakaban
aban di tempat pemijahan (dalam hapa). Kakaban dapat berupa ijuk
yang dijepit bambu/papan dengan ukuran 1,5x0,4 meter
Memasukkan induk ikan mas jantan dan betina yang siap dipijah.
Jumah induk mas betina yang dipijahkan tergantung pada kebutuhan
benih dan luas kolam yang akan digunakan dalam pendederan. Satu
induk ikan mas betina di pasangkan dengan 2 atau 3 ikan mas jantan
atau bahkan lebih tergantung bobot indukan betina
Mengangkat induk yang memijah dan memindahkannya ke kolam
pemeliharaan induk setelah telur berusia kurang lebih 24- 48 jam maka
telur ikan mas akan menetas menjadi larva, beberapa saat setelah larva
masih mendapatkan suplai makanan cadangan dari telur, setelah itu
diberi makanan berupa pelet untuk larva, kutu air atau kuning telur
rebus.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 12
2.3.5 Penebaran
Padat tebar ikan dalam tiap kantong KJA tergantung pada jenis
ikan, ukuran tebar, lama pemeliharaan, ukuran panen dan tujuan
pembesaran. Pada tebar untuk memproduksi ikan konsumsi berbeda
dengan memproduksi calon induk. Secara umum, pada tebar ikan untuk
pembesaran ikan konsumsi lebih rendah daripada ikan calon induk atau
induk.
Total berat tebar
Total berat tebar (PPI) dapat dihitung dengan rumus: BTP
BPR × BRT
Keterangan:
PPI = Padat penebaran ikan (kg/m3)
BTP = Berat total panen (kg/m3)
BRP = Berat rata-rata panen (kg/m3)
BRT = Berat rata-rata tebar (kg/m3)
2.3.6 Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan pada ikan mas adalah berupa pakan pelet,
pelet diberikan sebanyak 3 kali sehari. Ikan yang dipelihara ini berumur 1,5
bulan dari hasil pemijahan induk betina yang berbobot 5 kg.
Ikan mas ini dipelihara pada kolam dengan konstruksi tembok tapi
dasar kolamnya berupa tanah. Pemeliharaan ikan mas dikolam akan lebih
cepat pertumbuhanya bila diberi pakan yang berkualitas, mengandung 3
unsur pakan yang cukup yaitu protein, lemak dan karbohidrat.
Pakan alami juga perlu diberikan pada ikan. Pakan alami biasanya
diberikan pada ikan yang masih berukuran benih, jenis pakan alami yaitu
berupa plankton (fitoplankton dan zooplankton).
2.3.7 Parameter Kualitas Air
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 13
Kualitas air perlu diperiksa. Karena tidak semua air cocok untuk
ikan mas. Air yang tidak cocok bisa menyebabkan kematian dan
menimbulkan kerugian besar. Pemeriksaan kualitas air bertujuan untuk
mengetahui berbagai sifat fisika, biologi dan kimia air. Sifat fisika air
terdiri dari tiga parameter pokok yaitu warna, kekeruhan dan suhu.
Sifat biologi air terdiri dari dua parameter pokok yaitu jenis dan
jumlah hewan yang hidup. Sedangkan sifat kimia terdiri dari dua parameter
pokok yaitu pH, Oksigen (O2), karbondioksida (CO2), alkalinitas, dan
amoniak (NH3). Untuk memeriksa kualitas air, sebaiknya minta bantuan
balai penelitian, perguruan tinggi atau instansi terkait lainnya.
Berikut beberapa parameter kualitas air yang baik untuk budidaya
ikan mas yaitu: suhu air 25 – 30 C, warna hijau kecoklatan, kekeruhan 20 –
40 cm oleh plankton, oksigen minimal 4 mg/I, karbondioksida maksimal
25 mg/l, pH 6,5 – 7,5, amoniak maksimal 0,1 mg/l, dan alkalinitas 50 – 30
mg/l.
2.3.8 Hama dan Penyakit
Hama
a. Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya. Pengendalian:
menuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 m2.
b. Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendalian:
sulit diberantas, hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
c. Kodok
Makan telur ikan. Pengendalian: sering membuang telur yang
mengampung, menangkap dan membuang hidup-hidup.
d. Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian: lakukan
penangkapan, pemagaran kolam.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 14
e. Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendalian: diberi penghalang
bambu agar sulit menerkam, diberi rumbai-rumbai atau tali
penghalang.
f. Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah dan kuning.
Pengendalian: diberi penghalang bambu supaya sulit menerkam,
diberi rumbai-rumbai atau penghalang.
g. Ikan Gabus
Memangsa ikan kecil. Pengendalian: pintu masukan air diberi
saringan atau dibuat filter.
h. Belut dan Penangkapan
Pengendalian: lakukan penangkapan.
Penyakit
a. Bintik Merah (White spot)
Gejala: pada bagian tubuh (kepala insang, sirip) tampak bintik-
bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih,
menggosok-gosokan badannya pada benda yang ada disekitarnya
dan berenang sangat lemah serta sering muncul di permukaan air.
Pengendalian: direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1
gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2 – 4 cc dicampur 4
liter air selama 24 jam dan direndam dalam garam dapur NaCl
selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.
b. Bengkak Insang dan Badan (Myxosporesis)
Gejala: tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian
pungung terjadi pendarahan.
Pengendalian: pengeringan kolam secara total, ditaburi kapur
tohor 200 gram/m2, biarkan selama 1-2 minggu.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 15
c. Cacing Insang, Sirip dan Kulit (Dactypogyrus dan Girodactylogyrus)
Gejala: ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang- kadang
rontok, ikan menggosok-gosokan badanya pada benda keras
disekitarnya, terjadi pendarahan dan menebal pada insang.
Pengendalian: (1) Direndam dalam larutan formalin 250 gram/m3
selama 15 menit dan direndam dalam Methylene blue 3 gram/m3
selama 24 jam. (2) Hindari penebaran ikan yang berlebihan.
d. Kutu Ikan (Argulosis)
Gejala: benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya.
Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas adanya bercak merah
(hemortage).
Pengendalian: (1) Ikan yang terinfeksi direndam dalam garam
dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK
10 pm (10ml/m3) selama 30 menit, (2) Dengan pengeringan kolam
hingga retak-retak.
e. Jamur (Saprolegniasis)
Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian yang
lainnya. Gejala: tubuh yang diserang tampak seperti kapas. Telur
yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas.
Pengendalian: direndam dalam larutan Malactile Green Oxalate
(MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit, telur yang terserang
direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.
f. Bakteri Aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas. Gejala: pendarahan, bobok pada kulit
dan sirip ekor terkikis.
Pengendalian: pemberian pakan yang dicampur oxytetracyline 25-
30 mg/kg atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari
berturut- turut.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 16
2.4 Ikan Gurami
2.4.1 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Family : Osphorenemidae
Genus : Osphorenemus
Spesies : Osphorenemus goramy Lac. (Murtidjo, 2001).
2.4.2 Morfologi
Ikan gurami merupakan ikan air tawar yang berasal dari rawa.
Tubuhnya berbentuk pipih dan lebar, tinggi tubuh lebih dari setengah kali
panjang tubuhnya. Waktu masih usia muda, kepalanya meruncing dan
setelah usia dewasa kepalanya menjadi tumpul (Murtidjo, 2001).
Tubuh ikan gurami ditutupi oleh sisik berwarna sawo atau merah
kecoklat-coklatan dengan bintik hitam pada sirip dada. Punggungnya
berwarna merah sawo tua, sedangkan perutnya berwarna keperakan atau
kekuning-kuningan. Selain itu, ikan gurami memiliki sepasang sirip perut
yang telah mengalami perubahan menjadi sepasang benang yang panjang
dan berfungsi sebagai alat peraba (Murtidjo, 2001).
Ikan gurami termasuk ikan omnivora yang memiliki alat labirin,
sehingga tahan terhadap kekurangan oksigen. Sebagai ikan omnivora, ikan
gurami menyukai makanan dari tumbuh-tumbuhan. Berat tubuhnya
mencapai 6-8 kg, tetapi tergolong ikan air tawar yang pertumbuhannya
lambat. Diperairan alam, ikan gurami hidup di sungai-sungai, rawa-rawa
air tawar yang berada 50-600 m di atas permukaan laut. Tempat yang
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 17
paling ideal untuk budidaya ikan gurami adalah yang berada pada
ketinggian 50-400 m di atas permukaaan laut dengan temperatur optimal
untuk kehidupannya 24o-28oC (Murtidjo, 2001).
2.4.3 Habitat
Menurut Khoirul Amri (2008) ikan guami menyukai tempat hidup
atau habitat berupa perairan air tawar yang airnya tidak terlalu dalam dan
alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan
gurami bisa hidup dengan baik di daerah dengan ketinggian 50-400 meter
di atas permukaan air laut dengan suhu air 240-280C. Walaupun tergolong
ikan air tawar, ikan gurami kadang-kadang juga ditemukan di perairan air
payau atau muara sungai dengan salinitas mencapai 25-30%. Ikan gurami
tergolong ikan omnivora (pemakan berbagai jenis makanan). Makanannya
antara lain yaitu tumbuhan air dan binatang renik, namun makanan
utamanya adalah tumbuhan yang tumbuh di dasar perairan dan di tepi
perairan tempat hidupnya.
2.4.4 Pemijahan
Di perairan umum, ikan gurami memijah pada musim kemarau,
tetapi di kolam-kolam dapat memijah sepanjang tahun. Ikan gurami jantan
dan betina membuat sarang dari potongan rumput, tumbuhan air, atau
serabut lain yang terdapat di sekitarnya. Besar sarang berkisar 30-35 cm
yang diletakakan sekitar 30 cm di bawah permukaan air dan pintunya
menghadap ke atas (Murtidjo, 2001).
Adapun kriteria ikan game betina adalah warna badan terang, perut
membulat, dan relatif panjang. Kriteria ikan gurame jantan yaitu warna
badan gelap dan agak pucat, gerakan lincah, dan perut dekat anus.
Perbedaan Induk Jantan dan Betina. Induk Jantan mempunyai
tonjolan/cula di dahi, pangkal sirip dada bagian dalam, dagu warna kuning,
bila diletakan di lantai pangkal ekor akan mengangkat. Induk betina
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 18
di dahi tidak terdapat tonjolan/cula, pangkal sirip dada bagian dalam
berwarna hitam, dagu berwarna keputih-putihan atau sedikit coklat, dan
bila diletakan dilantai tidak ada reaksi.
a. Pengadaan induk gurami
Ikan gurami pada umumnya dapat mulai dipijahkan pada usia
sekitar 4-5 tahun, yaitu ketika ikan mencapai berat sekitar 1,5-2,0 tahun.
Pada usia 1,0-2,0 tahun ikan gurami sulit dibedakan jenis kelaminnya,
tetapi mencapai usia 5-6 tahun sangat muda dibedakan. Ikan gurami
yang sudah berusia tua mempunyai tonjolan pada kepala yang terletak
antara bibir atas dengan mata atau yang lebih populer dikenal dengan
nama cula. Selain itu, dasar sirip dada ikan gurami jantan berwarna
keputih-putihan, sedangkan ikan betina agak hitam. Pada ikan gurami
jantan, operkulum berwarna kekuning-kuningan dan yang betina
berwarna putih kecoklat-coklatan. Ujung sirip ekor gurami jantan relatif
rata, sedangkan yang betina lebih melengkung.
Ikan gurami betina yang sudah dewasa dan matang, telur
ditandai dengan perutnya yang membulat dan agak lunak jika diraba.
Umumnya, ikan gurami dapat dipijahkan setiap 3,5 bulan sekali, induk
yang sudah dipijahkan 6-7 kali sebaiknya diganti dengan yang baru.
Sebab jika dipaksakan, kualitas benih yang dihasilkan memiliki kualitas
yang buruk.
b. Cara Pembiakan
Ikan gurami dapat dipijahkan pada kolam pemeliharaan induk
atau kolam khusus untuk pemijahan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan pemijahan ikan gurami adalah air kolam
harus jernih, meskipun tidak perlu aliran deras, dalam kolam 0,85-1,0 m
tersedia bahan-bahan lain yang dapat digunakan untuk membuat sarang.
Jika kolam pemijahan dibuat khusus, sebaiknya hanya untuk seekor
gurami jantan, karena jika lebih dari satu ekor akan terjadi perkelahian
memperebutkan induk.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 19
Ikan gurami jantan yang beratnya sekitar 6 kg/ekor. Untuk kolam
pemijahan khusus, seekor induk membutuhkan luas kolam 20 m2.
Dengan demikian, jika menggunakan 4 induk ikan, berarti memerlukan
kolam pemijahan seluas 80 m2. Pada kolam, pemeliharaan induk yang
merangkap sebagai kolam pemijahan, seekor induk memerlukan luas
kolam 40 m2.
Kolam khusus yang akan digunakan untuk memijahkan ikan
gurami sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu dan pintu air serta
pematangannya diperbaiki. Dengan demikian, kolam pemijahan yang
digunakan untuk pemijahan menjadi segar dan terhindar dari
kebocoran.
Setiap ekor induk gurami harus disediakan sebuah keranjang
bambu berbentuk kerucut yang dipasang pada empat buah pancang
bambu sekitar 0,20-0,30 m di bawah permukaan air. Keranjang bambu
tersebut berfungsi sebagai rangka sarang. Selain itu, didekat keranjang
harus disediakan ijuk atau sabut kelapa yang sudah di lepas-lepas dan
diletakkan di atas sebatang bambu kecil yang terapung di atas
permukaan air. Setelah semua persiapan pemijahan selesai, induk ikan
gurami dapat dilepaskan ke kolam pemijahan. Demikian juga,
pemberian makanan berupa daun talas atau daun singkong disediakan
secukupnya. Dalam pembuatan sarang untuk pemijahan, umumnya ikan
jantan yang aktif membuat sarang dengan cara mengangkut ijuk satu
persatu dan selanjutnya disusun pada keranjang bambu. Sarang
diselesaikan dalam waktu sekitar seminggu, bentuk sarang umumnya
bundar memanjang dengan garis tengah 0,25-0,30 m. Setelah sampai 1-
3 hari sarang selesai dibuat, ikan jantan akan mengajak induk betina
untuk berpijah. Pemijahan ikan gurami umumnya terjadi pada sore hari.
Ikan gurami akan menutup lubang sarang dengan ijuk yang
masih tersisa jika proses pemijahan telah selesai. Bila bagian sarang
sudah ditutup berarti ikan gurami tersebut sudah berpijah. Apabila
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 20
pemijahan menggunakan ikan jantan seekor untuk melayani lebih dari
seekor betina sebaiknya pemijahan tersebut dilakukan secara bergilir.
c. Cara Penetasan Telur
Penetasan telur ikan gurami dapat dilakukan dengan beberapa
cara, antara lain adalah sebagai berikut:
1) Penetasan di Kolam Pemijahan
Setelah induk selesai memijah, sarangnya akan dijaga dan
dipelihara oleh induk betina. Jika penetasan telur dilakukan di kolam
pemijahan maka kolam pemijahan tersebut diisi dengan air yang
jernih. Telur yang berada di dalam sarang selalu diberi aliran air oleh
induknya dengan cara mengibas-ngibaskan ekor di depan sarang.
Seekor induk ikan gurami dengan berat 2,5 kg dalam satu sarang
dapat menghasilkan benih ikan sekitar 1.500 ekor.
Pada hari ke-11 atau ke-12, telur sudah menetas dan anak ikan
gurami masih tinggal di dalam sarang. Pada saat itu sarang dapat
diambil dan dipelihara di kolam pendederan. Kolam pendederan yang
akan digunakan harus disiapkan dengan baik, airnya harus jernih, dan
dilengkapi rumpon-rumpon berupa daun kelapa atau ranting-ranting
daun.
2) Penetasan Telur dalam Wadah Terapung
Jika penetasan telur ikan gurami dilakukan dalam wadah
terapung, maka anak-anak ikan gurami yang sudah menetas pada usia
5 hari harus dipindahkan dari sarang kedalam ember yang diletakkan
terapung di kolam. Ember-ember tersebut harus diletakkan di bagian
kolam yang memperoleh naungan pohon atau naungan yang khusus
dibuat.
Air dalam ember harus masuk saringan halus (kasa plastik)
dulu. Oleh karena itu, dasar ember diberi lubang sebesar 0,1 m2 yang
dilapisi dengan kasa plastik. Agar wadah telur dapat terapung, wadah
harus digantung memakai semacam pelampung. Penggantian air
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 21
dapat dilakukan dengan cara mengangkat wadah secara pelan-pelan
sampai dasarnya mencapai permukaan air, kemudian diturunkan lagi
seperti semula. Penggantian air dengan cara demikian dilakukan dua
kali sehari. Pada usia 2 minggu anak-anak gurami dapat diberi makan
berupa emulsi kuning telur dan dapat dipindahkan ke kolam
pendederan.
3) Penetasan dalam Paso
Penetasan ikan gurami dalam paso tidak dilakukan di dalam
kolam. Paso tanah yang akan digunakan biasanya berukuran untuk 10
liter air. Setiap pagi paso diletakkan di tempat yang terkena sinar
matahari.
Setelah induk ikan bertelur dalam sarang, sarang tersebut
diambil dari koam pemijahan. Telur dalam sarang dipindahkan dalam
2-3 paso yang sudah diisi air jernih sebanyak 75% dari kapasitasnya.
Selanjutnya air dalam paso diganti 2 kali sehari dan buliran minyak
serta telur-telur yang mati harus dibuang.
Setiap pagi antara pukul 7.30-8.00 paso dijemur dan
dilakukan selama 10-12 hari. Setelah 2 minggu anak-anak gurami
dapat dipindahkan ke kolam pendederan.
2.4.5 Pemberian Pakan
Makanan pokok ikan gurami berupa pelet yang dapat diatur gizinya,
namun di daerah yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan
merupakan alternatif yang sangat baik untuk dijadikan makanan ikan,
diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung,
ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur
dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan
pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurami yang sehat dan
terjamin makanannya dapat dipijahkan dua kali setahun berturut-turut
selama 5 tahun.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 22
2.4.6 Hama dan Penyakit
Penyakit adalah gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan.
Gangguan-gangguan non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti
adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau amoniak; kerusakan
akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan.
Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan
perilaku ikan-ikan tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan
pengalaman yang cukup untuk mengetahuinya. Ikan-ikan yang sakit
biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya. Gangguan lain yang
berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus, jamur dan
berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang
disebabkan parasit, dapat dikenali sebagai berikut: 1) Penyakit pada kulit;
pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama di bagian dada, perut
dan pangkal sirip. Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan
dengan mengangkat ikan dan melakukan penjemuran kolam beberapa hari
agar parasit pada segala stadium mati. Parasit yang menempel pada tubuh
ikan dapat disiangi dengan pinset. Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah
cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan
bahan kimia diantaranya: Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak
penampungan sesuai dengan berat ikan yang akan diobati (Murtidjo, 2001).
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 23
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Fungsi
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembenihan ikan konsumsi air
tawar di Balai Benih Ikan Kabat, Banyuwangi adalah sebagai berikut:
Jaring halus-kasar : untuk menangkap atau mengambil ikan
Jala : untuk menangkap atau mengambil ikan
Seser : untuk menangkap atau mengambil ikan
Plastik : tempat ikan sementara
Ember : sebagai tempat memindahkan ikan
Tabung O2 : untuk menyimpan O2
Sikat pembersih : untuk membersihkan kolam
Timbangan : untuk mengukur berat ikan
Cangkul : untuk mengemburkan tanah
Hapa : untuk menampung sementara induk maupun benih
Kolam induk : untuk menyimpan induk
Kakaban : untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat
Kolam pendederan : sebagai tempat benih ikan setelah menetas
Airator : untuk suplai oksigen
3.2 Bahan dan Fungsi
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembenihan ikan konsumsi
air tawar di Balai Benih Ikan Kabat, Banyuwangi adalah sebagai berikut:
Pelet : sebagai pakan ikan induk
Air : untuk media hidup dan perkembangan ikan
O2 : sebagai suplai oksigen pada saat ikan diangkut
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 24
Kapur tohor : untuk menetralkan pH tanah dalam kolam
Ikan gurami : sebagai bahan yang akan diamati
Ikan nila : sebagai bahan yang akan diamati
Ikan lele : sebagai bahan yang akan diamati
Ikan mas : sebagai bahan yang akan diamati
Kuning telur : sebagai pakan ikan kecil penganti plankton
Cacing sutra : untuk pakan bibit ikan
Kompos : sebagai penyedia plankton setelah pemijahan
3.3 Skema Kerja
3.3.1 Pertanyaan-pertanyaan
a. Dimanakah letak BBI Kabat, Banyuwangi?
b. Kapan BBI Kabat, Banyuwangi didirikan?
c. Mengapa BBI Kabat, Banyuwangi didirikan?
d. Siapa pengelola BBI Kabat, Banyuwangi?
e. Apa aktifitas sehari-hari di BBI Kabat, Banyuwangi?
f. Bagaimana teknik rinci pembenihan ikan konsumsi air tawar (ikan nila,
ikan lele, ikan mas dan ikan gurami) di BBI Kabat, Banyuwangi?
Jelaskan!
1) Bagaimana teknik pemilihan induk ikan nila, ikan lele, ikan mas, dan
ikan gurami?
2) Bagaimana teknik pemijahan ikan nila, ikan lele, ikan mas, dan ikan
gurami?
3) Bagaimana teknik perawatan benih ikan nila, ikan lele, ikan mas, dan
ikan gurami?
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 25
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Data yang diperoleh dari praktek kerja magang yang dilaksanakan di BBI
Kabat-Banyuwangi adalah sebagai berikut:
Ikan Nila Ikan Lele
Dumbo
Ikan Mas Ikan Gurami
Perbandinga
n jumlah
indukan
1 kg (jantan)
:
3 kg (betina)
1 kg (jantan)
:
1 kg (betina)
1 kg (jantan)
:
1 kg (betina)
1 kg (jantan)
:
3 kg (betina)
Lama waktu
pemijahan
1-3 hari 24-48 jam 24-48 jam 36 jam
Jumlah
anakan yang
dihasilkan
10.000 –
12.500 butir
15.000 –
20.000 butir
20.000 –
25.000 butir
2.000 – 2.500
butir
Prosentase
kematian
anakan
10%
(apabila
pakan baik)
10%
(apabila
pakan baik)
10%
(apabila
pakan baik)
10%
(apabila
pakan baik)
Harga benih
(umur 1
bulan)
Rp.20 - Rp.25 Rp.50 - Rp.60 Rp.40 - Rp.50 Rp.200 -
Rp.250
4.2 Analisa Hasil
Hasil yang didapat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan praktek
lapangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 26
a. BBI Kabat, Banyuwangi terletak di:
Propinsi : Jawa Timur
Kabupaten : Banyuwangi
Kecamatan : Kabat
Kampung : Pakistaji
Dusun : Krajan (RT 02, RW 03)
Luas lokasi : 0,8 Ha, 8000 m2
Jenis tanah : Tanah liat berpasir, pasir 80% - 20%.
Daerah aliran sungai : Sungai Ganggang
Sumber dana : APBD (Anggaran Pemerintah Belanja Daerah)
Penerangan : PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Pengairan : Saluran irigasi dan sumur
Batas wilayah
Sebelah barat : Persawahan
Sebelah timur : Jalan Raya Jember
Sebelah selatan : Desa Laban Asem
Sebelah utara : Desa Sasak Tambong (Macan Putih)
b. BBI adalah kependekan dari Balai Benih Ikan yang terletak di wilayah
kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi, provinsi Jawa Timur, BBI
pakistaji beroperasi pada tahun 1962 dengan luas tanah 0,8 ha dan terdiri dari
8 kolam besar untuk pemijahan, 3 kolam berukuran sedang untuk kolam induk
12 bak karantina .
c. Ada beberapa alasan mengapa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
menempatkan BBI di Desa Pakistaji Kecamatan Kabat yaitu:
Lokasi memenuhi syarat ditinjau dari perairan, tanah, tata letak karena
dekat dengan jalan poros antar provinsi sehingga mempermudah dalam
jalannya transportasi, peredaran, penebaran benih.
Mengenai saluran irigasi, saluran dari perairan subani yang melewati
beberapa desa.
i. Pakel
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 27
ii. Macan putih
iii. Laban asem
iv. BBI Kabat Pakistaji
Lokasi yang strategis sehingga mudah dituju dan untuk memenuhi
kebutuhan benih ikan para petani ikan.
d. BBI Pakistaji merupakan salah satu Balai Benih Ikan yang berada di
Kabupaten Banyuwangi yang dipimpin oleh Ir. Pudjo Hartanto yang dikelola
oleh Setyo Harini, S.Pi. BBI Pakistaji pernah mengalami beberapa pergantian
pemimpin antara lain :
1) Abdul Latif tahun 1962 – 1967
2) Abdul Majid tahun 1967 – 1968
3) Rusik pada tahun 1968 – 1982
4) Ahmad Asegaf tahun 1982 – 1991
5) Ir. Ahmad Basuki tahun 1991 – 1993
6) Suryono Bintang Samudra, SP tahun 1993 – 1997
7) Sulemi, S.Ap tahun 1997 – 2009
8) Setyo Harini S.Pi pada tahun 2009 sampai sekarang
e. Aktifitas sehari-hari di BBI Kabat - Banyuwangi adalah pembenihan ikan
konsumsi air tawar, contohnya ikan lele, ikan nila, ikan mas, ikan gurami,
ikan koi dan lain-lain. Pembenihan di Balai Benih Ikan Kabat bertujan untuk
memenuhi kebutuhan pembudidaya baik dari daerah Kabupaten Banyuwangi
maupun dari luar Banyuwangi. BBI Kabat-Banyuwangi selalu buka setiap
hari sehingga menjadi suatu keuntungan bagi pembeli yang ingin membeli
pada saat libur.
f. Teknik rinci pembenihan ikan konsumsi air tawar (ikan nila, ikan lele, ikan
mas, dan ikan gurami) di BBI Kabat, Banyuwangi adalah sebagai berikut:
1) Pemilihan induk
Tahap pertama dari proses pembenihan ikan adalah proses
pemilihan induk. Proses pemilihan induk bertujuan agar induk yang akan
dipijahkan merupakan induk-induk yang baik dan sudah matang gonadnya.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 28
Sehingga pembuahan dapat maksimal dan benih yang dihasilkan
berkualitas baik. Berikut ini adalah macam-macam proses pemilihan induk
ikan konsumsi air tawar:
(Pemiliahan induk betina) (Pemilihan induk jantan)
a) Ikan nila
Pertama disiapkan alat tangkap ikan berupa jaring yang
berfungsi untuk menangkap ikan nila dan ember yang berfungsi untuk
tempat induk ikan sementara, setelah penangkapan. Setelah itu induk
ikan nila diambil dan dipisahkan antara induk jantan dan betina. Setelah
itu induk nila jantan dan induk nila betina diseleksi dan diambil yang
telah matang gonadnya. Setelah itu induk nila yang tidak terpakai
dikembalikan ke kolam induk.
b) Ikan lele dumbo
Pertama disiapkan alat tangkap ikan berupa jaring yang
berfungsi untuk menangkap ikan lele dan ember yang berfungsi untuk
tempat induk ikan lele dumbo sementara, setelah penangkapan. Setelah
itu induk ikan lele diambil dan dipisahkan antara induk jantan dan
betina. Setelah itu induk lele jantan dan induk lele betina diseleksi dan
diambil yang telah matang gonadnya. Setelah itu induk lele yang tidak
terpakai dikembalikan ke kolam induk.
c) Ikan mas
Pertama disiapkan alat tangkap ikan berupa jaring yang
berfungsi untuk menangkap ikan mas dan ember yang berfungsi untuk
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 29
tempat induk ikan mas sementara, setelah penangkapan. Setelah itu,
induk ikan mas diambil dan dipisahkan antara induk jantan dan betina.
Setelah itu induk mas jantan dan induk mas betina diseleksi dan diambil
yang telah matang gonadnya. Setelah itu induk mas yang tidak terpakai
dikembalikan ke kolam induk.
d) Ikan gurami
Pertama disiapkan alat tangkap ikan berupa jaring yang
berfungsi untuk menangkap ikan gurami dan ember yang berfungsi
untuk tempat induk ikan gurami sementara, setelah penangkapan.
Setelah itu induk ikan gurami diambil dan dipisahkan antara induk
jantan dan betina. Setelah itu induk gurami jantan dan induk gurami
betina diseleksi dan diambil yang telah matang gonadnya. Setelah itu
induk gurami yang tidak terpakai dikembalikan ke kolam induk.
2) Pemijahan
Tahap kedua dari proses pembenihan ikan adalah proses pemijahan
induk hasil seleksi. Pemijahan adalah proses pembuahan pada ikan yang
bertujuan untuk menghasilkan keturunan. Proses pemijahan di balai
pembenihan ikan biasanya dilakukan secara konvensional. Berikut ini
adalah macam-macam proses pemijahan ikan konsumsi air tawar:
(Pengkapuran kolam) (Pemasangan hapa)
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 30
(Pemasangan kakaban pada hapa) (Telur ikan yang menempel pada ijuk)
a) Ikan nila
Sebelum proses pemijahan ikan nila dilakukan disiapkan
lahan/kolam yang dasarnya adalah tanah karena sebagai tampat
berkembang biaknya plankton. Setelah itu, kolam tanah dikeringkan
hingga kering dan diberi kapur tohor yang bertujuan untuk membunuh
bakteri, penyakit, dan hama yang ada di tanah serta menetralkan pH
tanah. Setelah itu diberi kompos dari kotoran ayam yang bertujuan
sebagai bibit plankton untuk makan benih ikan. Setelah itu, kolam tanah
diisi air dan di diamkan selama 24 jam yang bertujuan agar kondisi air
tenang dan plankton mulai tumbuh. Setelah itu baru dimasukkan induk
nila hasil seleksi dengan perbandingan 1 kg jantan berbanding 3 kg
betina yang bertujuan agar pembuahan dapat maksimal dan proses
pemijahan berlangsung selama 1 – 3 hari.
b) Ikan lele
Berbeda dengan ikan nila sebelum proses pemijahan ikan lele
dilakukan disiapkan kolam kecil ukuran (4 m x 4 m) dengan kondisi
bersih dan steril dan diisi dengan air bersih karena ikan lele tidak bisa
memijah di tempat yang kotor. Setelah itu dipasang hapa seukuran
dengan kolam dan di dalamnya di beri kakaban sebagai tempat
menempelnya telur ikan lele. Setelah itu induk lele hasil seleksi
dimasukkan ke dalam kolam yang telah dipasang hapa dengan
perbandingan 1 kg jantan berbanding 1 kg betina dan pemijahannya
selama 24-48 jam.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 31
c) Ikan mas
Sebelum proses pemijahan ikan mas dilakukan. Disiapkan
lahan/kolam yang dasarnya adalah tanah karena sebagai tampat
berkembangbiaknya plankton. Setelah itu, kolam tanah dikeringkan
hingga kering dan diberi kapur tohor yang bertujuan untuk membunuh
bakteri, penyakit, dan hama yang ada di tanah serta menetralkan pH
tanah. Setelah itu diberi kompos dari kotoran ayam yang bertujuan
sebagai bibit plankton untuk makan benih ikan. Setelah itu, kolam tanah
diisi air dan didiamkan selama 24 jam yang bertujuan agar kondisi air
tenang dan plankton mulai tumbuh. Kemudian dipasang hapa di kolam
dan di dalamnya diberi kakaban yang terbuat dari ijuk sebaga tempat
menempelnya telur. Setelah itu, baru dimasukkan induk ikan mas hasil
seleksi ke dalam kakaban dengan perbandingan 1 kg jantan berbanding
1 kg betina yang bertujuan agar pembuahan dapat maksimal. Proses
pemijahan berlangsung selama 24-48 jam.
d) Ikan gurami
Sebelum proses pemijahan ikan gurami dilakukan. Disiapkan
lahan/kolam yang dasarnya adalah tanah karena sebagai tampat
berkembangbiaknya plankton. Setelah itu, kolam tanah dikeringkan
hingga kering dan diberi kapur tohor yang bertujuan untuk membunuh
bakteri, penyakit, dan hama yang ada di tanah serta menetralkan pH
tanah. Setelah itu, diberi kompos dari kotoran ayam yang bertujuan
sebagai bibit plankton untuk makan benih ikan. Setelah itu, kolam tanah
diisi air dan didiamkan selama 24 jam yang bertujuan agar kondisi air
tenang dan plankton mulai tumbuh. Kemudian beri ijuk dan keranjang
untuk membuat sarang telurnya minimal 15 cm - 20 cm dari permukaan
air. Setelah itu, baru dimasukkan induk ikan gurame hasil seleksi ke
dalam kolam dengan perbandingan 1 kg jantan berbanding 3 kg betina
yang bertujuan agar pembuahan dapat maksimal dan proses pemijahan
berlangsung selama 36 jam akan tetapi baru bisa diambil setelah 15 hari
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 32
karena ikan gurami mengerami telurnya dalam sarang sehingga telur
dapat diambil setelah sarang terisi telur atau sudah menetas.
3) Perawatan Benih
Tahap ketiga dari proses pembenihan ikan adalah proses perawatan
benih. Perwatan benih dimulai setelah pemijahan selesai sampai benih
umur 1 bulan. Perawatan benih dilakukan karena benih sangat rentan pada
hama dan bisa pula dimakan oleh induknya. Oleh karena itu peran serta
manusia sangat dibutuhkan disini.
(Pembersihan kolam) (Pemberian pakan pada benih)
(Benih ikan lele dumbo) (Benih ikan mas)
a) Ikan nila
Proses pemijahan ikan nila berlangsung selama kurang lebih 1
minggu karena ikan nila membuat sarangnya sendiri di tanah dan
pemijahannya tidak bersamaan. Penetasan telur ikan nila menjadi larva
terjadi selama 2 hari. Setelah itu, dilakukan pengambilan benih dari
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 33
kolam pemijahan untuk dipindahkan ke kolam pendederan agar dapat
dirawat dengan maksimal dan tidak dimakan oleh induknya.
b) Ikan lele dumbo
Setelah pemijahan selesai induk ikan lele dumbo dipindah dari
kolam pemijahan dengan cara diangkat dengan hapanya agar telur tidak
rusak dan kemudian dikembalikan seperti semula. Penetasan telur ikan
lele dumbo terjadi dalam waktu 24 jam. Setelah telur menetas menjadi
larva, larva dipindahkan ke kolam pendederan. Pada kolam pendederan
diberi aerator untuk meminimalisir kekurangan oksigen pada ikan di
kolam pendederan. Pemberian pakan cacing sutra pada usia 2-3 hari
bertujuan agar pertumbuhannya baik.
c) Ikan mas
Setelah proses pemijahan ikan mas selesai, dilakukan
pengambilan induk ikan mas dari hapa dan dikembalikan ke pada kolam
induk. Kemudian pengambilan kakaban dari hapa dan ditanam pada
kolam yang sudah disiapkan pada saat sebelum pemijahan berlangsung.
Penetasan telur ikan mas terjadi selama 36 jam. Setelah itu,
pengambilan benih ikan mas dan dipindah ke kolam pendederan dan
dapat dirawat dengan baik serta dijual.
d) Ikan gurami
Setelah terlihat sarang ikan gurami tertutup berarti pemijahan
telah selesai berlangsung. Ada dan tidaknya telur dapat dilihat dengan
cara sarang ditusuk dengan lidi dan apabila ada lemak yang keluar maka
sarang tersebut ada telurnya. Setelah itu, dilakukan pengambilan sarang
ikan gurami. Pengambilan telur ikan gurami dilakukan secara satu
persatu dan hati-hati. Penetasan ikan gurami terjadi selama 36 jam.
Pengambilan benih ikan gurami dan dipindahkan ke kolam pendederan.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari proses pembenihan ikan konsumsi
air tawar di Balai Benih Ikan Kabat, Banyuwangi adalah sebagai berikut:
1. Ikan nila (Oreochromis niloticus) adalah ikan yang memiliki tubuh yang
ramping dengan ukuran sisik yang besar. Pakan yang dapat diberikan pada
ikan nila adalah fitoplankton dan zooplankton. Kualitas air pada ikan nila
harus bersih, tidak keruh dan tidak tercemar dengan bahan kimia. Ikan nila
memiliki waktu lama pemijahan sekitar 1-3 hari, dan telur yang dapat
dihasilkan sekitar 10.000 – 12.500 butir.
2. Lele dumbo (Clarias Gariepinus) termasuk salah satu ikan yang memiliki
kulit berlendir tidak bersisik, bentuknya memanjang agak bulat, kepala agak
gepeng dengan 4 pasang kumis. Ikan Lele dumbo adalah ikan air tawar yang
hidup di air yang berkualitas baik sampai yang buruk. Meskipun sebagian
besar petani lele menggunakan pelet atau pakan, namun bahan tambahan juga
perlu, seperti: Kotoran hewan, cacing sutra maupun bangkai hewan. Sumber
air yang baik untuk budidaya ikan harus tidak tercemar, kualitas air harus baik
karena kualitas ini berperan penting bagi budidaya ikan lele dumbo.
Ciri-ciri induk lele dumbo:
Untuk induk jantan: Memiliki siri-siri, jika diurut ke arah ekor akan keluar
cairan putih, perut lebih langsing, alat vital meruncing ke arah anus.
Untuk induk betina: Perut gendut, jika diurut terasa lembek, alat vital
membengkak kemerahan, jika diurut ke arah ekor akan keluar telur. Ikan
lele dumbo memiliki waktu lama pemijahan sekitar 24-48 jam, dan telur
yang dapat dihasilkan sekitar 15.000 – 20.000 butir.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 35
3. Ikan mas (Cyprinus carpio L) mempunyai ciri-ciri badan memanjang, agak
putih, dua pasang kumis (babels), ukuran dan warna sangat beragam. Ikan mas
dikenal sebagai pemakan segala (omnivora) antara lain memakan serangga
kecil, siput, dll. Ikan mas digunakan sebagai hewan uji hayati karena sangat
peka terhadap perubahan lingkungan.
Ciri – ciri ikan mas:
Untuk betina: badan gemuk, buncit dan lembek, gerakannya lambat pada
malam hari loncat – loncat, jika perut distripins maka akan mengeluarkan
cairan berwarna kuning.
Untuk jantan: badan agak langsing, gerakannya lincah, jika perut distripins
maka akan mengeluarkan putih (sperma ).
Ikan mas menyukai tempat hidup berupa perairan air tawar yang airnya tidak
terlalu dalam dan aliranya tidak deras, seperti di pinggiran sungai atau danau.
Pakan yang diberikan pada ikan mas adalah berupa pakan pelet, pelet
diberikan sebanyak 3 kali sehari. Ikan mas memiliki waktu lama pemijahan
sekitar 24-48 jam, dan telur yang dapat dihasilkan sekitar 20.000 – 25.000
butir.
4. Ikan gurami (Osphorenemus goramy Lac) merupakan ikan air tawar yang
berasal dari rawa. Tubuhnya berbentuk pipih dan lebar, tinggi tubuh lebih dari
setengah kali panjang tubuhnya. Tubuh ikan gurami ditutupi oleh sisik
berwarna sawo atau merah kecoklat-coklatan dengan bintik hitam pada sirip
dada. Punggungnya berwarna merah sawo tua, sedangkan perutnya berwarna
keperakan atau kekuning-kuningan. Selain itu, ikan gurami memiliki sepasang
sirip perut yang telah mengalami perubahan menjadi sepasang benang yang
panjang dan berfungsi sebagai alat peraba. Ikan gurami termasuk ikan
omnivora yang memiliki alat labirin, sehingga tahan terhadap kekurangan
oksigen. Sebagai ikan omnivora, ikan gurami menyukai makanan dari
tumbuh-tumbuhan. Ikan gurami termasuk ikan omnivora yang memiliki alat
labirin, sehingga tahan terhadap kekurangan oksigen. Sebagai ikan omnivora,
ikan gurami menyukai makanan dari tumbuh-tumbuhan. Ikan gurami
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 36
menyukai tempat hidup atau habitat berupa perairan air tawar yang airnya
tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran
sungai atau danau. Ikan gurami memiliki waktu lama pemijahan sekitar 36
jam, dan telur yang dapat dihasilkan sekitar 20.000 – 25.000 butir.
5.2 Saran
Sebaiknya pagar yang mengelilingi lokasi BBI Kabat-Banyuwangi ini
dibangun menjadi lebih baik dengan tembok agar tidak terjadi pencurian ikan
barang-barang yang ada di dalamnya. Seharusnya dana operasional yang turun
dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Banyuwangi lebih transparan dan tidak
terpotong-potong jalan.
Biarkanlah bunga mekar sendiri dari kuncupnya. Hidup Mahasiswa!!!.
Hidup Brawijaya!!! Hidup Rakyat Indonesia!!!
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 37
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, I. dan Liviawati, E. 1998. Beberapa Metode Budidaya Ikan. Yogyakarta:
Kanisius (Anggota IKAPI).
Agromedia. 2002. Ikan Lele Berkumis Paling Popular. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Hal 32-33.
Bachtiar, Y. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Perkarangan. Jakarta: Agromedia
Pustaka.
Cahyono, B. 2002. Budidaya Air Tawar. Yogyakarta: Kanisius. Hal 10-14.
Djariyah, A. 2001. Pembenihan Ikan Mas. Yogyakarta: Kanisius. Hal 30-34.
Herlina. 2002. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Air Tawar. Jakarta: Agromedia
Pustaka. Hal 12-17.
Hernowo, D. 2003. Kualitas Air Pemeliharaan Ikan Air Tawar. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Khairul Amri. 2007. Budidaya Lele Lokal Secara Intensif. Jakarta: Argomedia.
Khoiruman, S.Pi dan Ir. Khairul Amri, S.Pi. 2002. Budidaya Lele Dumbo, Jakarta:
Penebar Swadaya. Hal 4-5.
Murtidjo, Agus, Bambang. 2001. Beberapa Metode Pembenihan Ikan Air Tawar.
Yogjakarta: Kanisius. Hal 29-34.
Najiati, Sri. 1992. Memelihara Lele Dumbo di Kolam Taman. Jakarta: Penebar
Swadaya. Hal 1.
Priharto, Eko. 2003. Budidaya Lele Dumbo. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal 41.
Rochdianto, A. 2007. Kiat Budidaya Ikan Mas di Lahan Kritis. Penebar Swadaya.
Jakarta. Hal 72-80.
Santoso, B. 2001. Pembenihan Ikan Air Tawar. Yogyakarta: Kanisius. Hal 27-29.
Sugianto, Ir. 1988. Pembesaran Ikan Nila. Jakarta: Penebaran Swadaya.
Suryanto, Rachmatun. 2006. Budidaya Ikan Nila. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sutarmanto, R. 2001. Pembenihan Ikan Air Tawar. Yogyakarta: Kanisius. Hal 6-7.
Sutisna, D.H. 2005. Pembenihan Ikan Air Tawar. Yogyakarta: Kanisius. Hal 8-9.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 38
Lampiran 1
Foto Kegiatan
Keterangan foto: Dari kiri ke kanan; Pak Yusman, M. Syarif Hidayatullah, Arqi Eka
Pradana, Lailatul Istiqomah, Bu Setyo Harini, Irma Syafitri, Mega Yanuar Junior,
Ahmad Teguh Pribadi, Pak Sandi.
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 39
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 40
Lampiran 2
Biodata pembimbing kegiatan
1. Nama Lengkap : Setyo Harini, S.Pi
Tempat, Tanggal Lahir : Banyuwangi, 19 November 1971
Alamat : Ds.Kalibaru Kulon Kec. Kalibaru Kab. Banyuwangi
2. Nama Lengkap : Yusman
Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 4 November 1958
Alamat : Ds. Kalibaru Kulon Kec. Kalibaru Kab. Banyuwangi
3. Nama Lengkap : Sandi Suwardi
Tempat, Tanggal Lahir : Banyuwangi, 3 Maret 1971
Alamat : Ds. Kalibaru Kulon Kec. Kalibaru Kab. Banyuwangi
Biodata pelaksana kegiatan
1. Nama Lengkap : Arqi Eka Pradana
Tempat, Tanggal Lahir : Tulungagung, 22 Mei 1993
Alamat : Ds. Tanggung Kec. Campurdarat, Tulungagung
2. Nama Lengkap : Mega Yanuar Junior
Tempat, Tanggal Lahir : Grobogan, 23 Januari 1994
Alamat : Ds. Setiharjo Kec. Pulokulon, Grobogan
3. Nama Lengkap : Ahmad Teguh Pribadi
Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 5 Februari 1993
Alamat : Ds. Bambang Kec. Turi Kab. Lamongan
4. Nama Lengkap : Irma Syafitri
Tempat, Tanggal Lahir : Gresik, 8 Maret 1993
Alamat : Ds. Randuboto Kec. Sidayu Kab. Gresik
5. Nama Lengkap : M. Syarif Hidayatullah
Tempat, Tanggal Lahir : Banyuwangi, 29 Desember 1992
Alamat : Ds. Pondok Nongko Kec. Kabat Banyuwangi
6. Nama Lengkap : Lailatul Istiqomah
Tempat, Tanggal Lahir : Gresik, 1 Maret 1993
Alamat : Ds. Kemudi Kec. Duduk Sampeyan Kab. Gresik
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 41
Lampiran 3
Peta Lokasi
* Lokasi Balai Benih Ikan Kabat – Banyuwangi
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 42
Denah Lokasi
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 43
Keterangan:
1. Kantor BBI
2. Laboratorium BBI
3. Kolam pendederan ikan mas
4. Kolam pendederan ikan gurami
5. Kolam pendederan ikan mas
6. Kolam pendederan ikan mas
7. Kolam induk ikan lele dumbo jantan
8. Tempat pupuk
9. Kolam induk ikan mas jantan
10. Kolam induk ikan gurami
11. Kolam pendederan ikan patin
12. Saluran air BBI
13. Tandon air BBI
14. Kolam induk ikan nila
15. Kolam induk ikan mas betina
16. Kolam pendederan ikan lele dumbo
17. Kolam pendederan ikan koi
18. Kolam pendederan ikan nila
19. Tempat administrasi
20. Kolam induk ikan lele dumbo betina
21. Kolam pendederan ikan gurami
22. Kolam pendederan ikan lele dumbo
23. Rumah dinas BBI
24. Rumah penduduk sebelah selatan
25. Halaman depan BBI
26. Jalan raya jember
27. Kolam pembesaran ikan nila
28. Kolam pemijahan ikan mas
29. Kolam pembesaran ikan bawal
30. Kolam pembesaran ikan
31. Pos pengawasan
32. Kolam penyaringan air
33. Sawah
34. Sungai ganggang
35. Kolam pembesaran ikan
36. Kolam pembesaran ikan tawes
37. Kolam pembesaran ikan mas
38. Rumah penduduk sebelah utara
MAGANG | Teknik Pembenihan Ikan Konsumsi Air Tawar 44