Upload
shintia-surya-putri
View
230
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fewf
Citation preview
Golongan darah
ErkadiusBagian Fisiologi
Membran eritrosit manusia memiliki berbagai jenis antigen, yang disebut agglutinogen Agglutinogen terpenting dan paling
dikenal adalah antigen A dan B Tapi masih banyak yang lainnya
Sistem ABO Antigen A dan B diwarisi sebagai dominan
secara Mendel berdasarkan ini darah terbagi atas 4 jenis gol. A memiliki antigen A, gol. B memiliki B, gol.
AB memiliki A dan B, gol. O tidak memiliki Antigen A dan B adalah oligosakkharida
kompleks yang gula terminalnya berbeda antigen A memiliki N-asetilgalaktosamin antigen B memiliki galaktosa antigen H pada semua golongan (juga O),
dengan fukosa terminal
Antibody thd agglutinogen = agglutinin gol. A membentuk antibody anti-B gol. B membentuk antibody anti-A gol. O membentuk antibody anti-A dan anti-B gol. AB tidak membentuk antibody di atas
Reaksi ‘mismatched;’ Plasma gol. A + eritrosit gol. B anti-B akan
menggumpalkan (mengagglutinasi) eritrosit Plasma gol. B + eritrosit gol. A anti-A akan
menggumpalkan (mengagglutinasi) eritrosit
Reaksi transfusi hemolisis Transfusi ke orang yang memiliki agglutinin
terhadap eritrosit donor plasma donor biasanya menjadi ‘diluted’ di dalam
penerima jarang menyebabkan agglutinasi plasma resipien memiliki agglutinin terhadap eritrosit
donor beragglutinasi dan pecah hemoglobin keluar dan memasuki plasma
Gejala berkisar dari peningkatan kecil kadar bilirubin plasma ‘jaundice’ berat kerusakan tubuli ginjal terjadi anuria dan kematian
Resipien universal - AB tidak memiliki agglutinin sirkulasi bisa menerima darah semua golongan
tanpa timbulnya reaksi transfusi akibat ketidakcocokan ABO
Donor universal – O tidak memiliki antigen, sehingga tidak
menimbulkan reaksi transfusi akibat ketidakcocokan ABO
Cross-matching Tetap harus dilakukan kecuali dalam
darurat ekstrim Tetap ada kemungkinan reaksi atau
sensitisasi akibat ketidakcocokan di luar sistem ABO
Cara melakukan Eritrosit donor dicampur dengan plasma resipien Dianjurkan untuk juga mencampur plasma donor
dengan eritrosit resipien
Autologous transfusion
Prosedur yang populer sekarang keluarkan darah sebelum operasi elektif infuskan kembali kalau diperlukan
Dengan tambahan besi, 1000-1500 ml dapat dikeluarkan dalam 3 minggu
Mengurangi resiko reaksi transfusi dan resiko infeksi
Pewarisan antigen A dan B
Pewarisan dengan A dan B dominan gol B (BB/BO) bisa memperoleh B dari
kedua orang tua, atau B dan O mereka fenotipe B bisa memiliki genotipe BB
(monozigot) atau BO (heterozigot)
Gol darah orang tua kalau diketahui, genotipe anak bisa ditentukan kedua orang tua B (BB atau BO), anak
bisa BB, BO atau OO
Agglutinogen lain
Sistem Rh, MNSs, Lutheran, Kell, Kidd, dll
Lebih dari 500 milyar group fenotipe; kalau dilibatkan antigen yang belum diketahui, bisa triliunan
Penyakit tertentu lebih sering pada golongan darah tertentu, walau pun perbedaannya tidak besar
Rh Group
Faktor Rh dinamai dari monyet Rhesus karena
pertama dipelajari disini adalah sistem yang terutama terdiri dari
antigen C, D, dan E, walau pun bisa lebih banyak
Sistem ini tidak terdeteksi di jaringan selain eritrosit
D adalah komponen paling antigenik istilah Rh+ umumnya berarti seseorang
memiliki agglutinogen D orang Rh- tidak memiliki antigen D, dan
membentuk agglutinin anti-D kalau diinjeksi dengan sel D+
Serum untuk penentuan rutin serum anti-D
Distribusi geografis 85% kulit putih D+, 15% D- >99% orang Asia D+, <1% D-
Orang Rh negatif antibodi anti-D hanya berkembang kalau
dihadapkan pada eritrosit D+ melalui transfusi atau masuknya darah janin ke sirkulasi ibu
transfusi darah D+ walau bertahun-tahun sebelumnya, memiliki titer anti-D yang cukup banyak dan dapat mengembangkan reaksi transfusi kalau diberi darah D-positif kembali
Penyakit hemolisis Bayi Baru Lahir
Ibu Rh- mengandung janin Rh+ darah anak merembes ke ibu waktu ia
dilahirkan agglutinin anti-RH berkembang pada ibu anak pertama biasanya normal
Kehamilan berikut agglutinin anti-Rh melalui plasenta
masuk ke janin perdarahan fetal-maternal menyebabkan
sensitisasi selama kehamilan
Gejala pada janin Gejala pada janin
Hemolisis dan berbagai bentuk hemolytic disease of the newborn – erythroblastosis fetalis
Hemolisis berat meninggal, anemia, jaundice berat, edema (hydrops fetalis)
Kernicterus – bilirubin I di ganglion basalis otak Penyakit hemolisis terjadi pada 17% janin
yang ibunya pernah hamil janin Rh+ bisa dicegah dengan pemberian antibodi anti-Rh
sewaktu masa postpartum menurunkan insidensi penyakit hemolisis lebih
dari 90%