10
BPTP NEWS 28 JUNI 2019 Lepas Sambut Kepala Balai Besar Pengkajian dilaksanakan senin kemarin (25/06/2019) bertempat di ruang Bisbul BB Pengkajian Bogor. Acara dihadiri langsung oleh Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si , Para Pejabat Eselon 2 lingkup Badan Litbang Pertanian serta pejabat struktural, peneliti, penyuluh, pranata humas, sharma wanita persatuan BBP2TP dan seluruh staff Balai Besar Pengkajian. Dukungan Kebersamaan Balitbangtan mewarnai Lepas Sambut Kepala BBP2TP yang Baru, Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si, yang sebelum penugasannya saat ini beliau bertugas di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropika (Balitjestro). Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Balai Besar terdahulu, Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA yang menyampaikan rasa terima kasihnya atas segala kerjasama seluruh staff BBP2TP selama ini. Dengan penuh kerendahatian, Haris Syahbuddin pun meminta permohon maaf kepada civitas BBP2TP apabila selama masa kepemimpinannya masih banyak hal yang belum maksimal dilaksanakan. Haris juga menyampaikan pesannya kepada Kepala BB Pengkajian yang baru Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si, untuk memahami tusi dan misi BB Pengkajian“ BB Pengkajian jangan dijadikan BPTP Besar,” ungkap Haris. Sementara Kepala Balai Besar Pengkajian yang baru, dalam sambutannya menyatakan bahwa BB Pengkajian mempunyai potensi besar dalam mengoptimalkan Kebun Percobaan (KP), karena baru 50% KP dimanfaatkan. “Meskipun sumberdaya manusia sama tetapi masih bisa dioptimalkan dengan cara bekerjasama atau menfaatkan media sosial,” imbuh Taufiq. Kepala Badan Litbang Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si, dalam arahannya mengatakan bahwa pergantian pimpinan dalam suatu organisasi merupakan hal yang biasa. Oleh karena itu dimana pun kita ditugaskan kita harus bisa melakukan kinerja yang terbaik tentunya sesuai dengan visi dan misi Balai Besar Pengkajian sebagai pusat koordinasi BPTP yang tersebar di seluruh Indonesia. Fadjry menambahkan bahwa BBP2TP merupakan ujung tombak BPTP yg ada daerah sehingga perannya sangat besar bagi Badan Litbang Pertanian. “Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya, maka apa yang bisa dikerjakan sekecil apapun harus dikerjakan,” pungkas Ka Badan (NAP) EDISI: 14 28 JUNI 2019 DUKUNGAN KEBERSAMAAN BALITBANGTAN MEWARNAI LEPAS SAMBUT KEPALA BBP2TP YANG BARU BBP2TP www.bptpnews.id HALAMAN 1 DARI 10

BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

BPTP NEWS28 JUNI 2019

Lepas Sambut Kepala Balai Besar Pengkajian dilaksanakan senin kemarin(25/06/2019) bertempat di ruang Bisbul BB Pengkajian Bogor.

Acara dihadiri langsung oleh Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Ir. FadjryDjufry, M.Si , Para Pejabat Eselon 2 lingkup Badan Litbang Pertanian serta pejabatstruktural, peneliti, penyuluh, pranata humas, sharma wanita persatuan BBP2TPdan seluruh staff Balai Besar Pengkajian.

Dukungan Kebersamaan Balitbangtan mewarnai Lepas Sambut Kepala BBP2TPyang Baru, Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si, yang sebelum penugasannyasaat ini beliau bertugas di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropika(Balitjestro).

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Balai Besar terdahulu, Dr. Ir. HarisSyahbuddin, DEA yang menyampaikan rasa terima kasihnya atas segala kerjasama seluruh staff BBP2TP selama ini. Dengan penuh kerendahatian, HarisSyahbuddin pun meminta permohon maaf kepada civitas BBP2TP apabila selama masa kepemimpinannya masih banyak hal yang belum maksimaldilaksanakan.

Haris juga menyampaikan pesannya kepada Kepala BB Pengkajian yang baru Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si, untuk memahami tusi dan misi BBPengkajian“ BB Pengkajian jangan dijadikan BPTP Besar,” ungkap Haris. Sementara Kepala Balai Besar Pengkajian yang baru, dalam sambutannyamenyatakan bahwa BB Pengkajian mempunyai potensi besar dalam mengoptimalkan Kebun Percobaan (KP), karena baru 50% KP dimanfaatkan.

“Meskipun sumberdaya manusia sama tetapi masih bisa dioptimalkan dengan cara bekerjasama atau menfaatkan media sosial,” imbuh Taufiq. KepalaBadan Litbang Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si, dalam arahannya mengatakan bahwa pergantian pimpinan dalam suatu organisasi merupakan hal yang biasa.

Oleh karena itu dimana pun kita ditugaskan kita harus bisa melakukan kinerja yang terbaik tentunya sesuai dengan visi dan misi Balai Besar Pengkajiansebagai pusat koordinasi BPTP yang tersebar di seluruh Indonesia. Fadjry menambahkan bahwa BBP2TP merupakan ujung tombak BPTP yg ada daerahsehingga perannya sangat besar bagi Badan Litbang Pertanian.

“Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya, maka apa yang bisa dikerjakan sekecil apapun harus dikerjakan,” pungkas Ka Badan (NAP)

EDISI:

14

28 JUNI 2019

DUKUNGAN KEBERSAMAAN BALITBANGTAN MEWARNAI LEPAS SAMBUT KEPALABBP2TP YANG BARU

BBP2TP

www.bptpnews.id

HALAMAN 1 DARI 10

Page 2: BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

Tim Balitbangtan BPTP Sumut telah melaksanakan kegiatan temu lapangkanian paket teknologi Proliga bawang merah bersama dengan KelompokTani di Dusun Bage Nagori Ujung Saribu Kab. Simalungun.Hadir dalamacara ini, para tokoh masyarat, pengurus dan anggota dari 4 kelompoktani serta gapoktan sedesa Ujung Saribu dan Kepala Balitbangtan BPTPSumut beserta Peneliti juga penyuluh.Dalam acara temu lapang ini,Kepala Desa Nagori ujung saribu menyampaikan ucapan terima kasihkepada Balitbangtan BPTP Sumut yang telah melaksanakan kajian paketteknologi proliga bawang merah di desa mereka. Kemudian, Kepala Balai,Ibu Dr. Khadijah EL Ramija dalam sambutannya berharap agar ilmu yg diperoleh dalam kegiatan kajian ini dapat disampaikan kepada anggotakelompok yang lain. Diakhir sambutannya beliau menyampaikan akanmengupayakan pelaksanaan pelatihan guna penderasan Inovasi teknologiBalitbangtan kepada masyarakat pengguna inovasi. Dalam temu lapangini diadakan juga kegiatan pengubinan, dari 3 titik sample yg di ubinmenunjukkan provitas bawang 2,5 kg / meter atau setara dengan 25 ton/Ha umbi bawang basah. Terakhir, dilaksanakan diskusi bersama dan paraanggota kelompok berharap Balitbangtan BPTP Sumut dapat terus mendampingi mereka dalam melaksanakan kegiatan tanam bawang.

Dalam rangka kegiatan "Sumber Daya Genetik (SDG) Yang Terkonservasi danTerdokumentasi di Sumatera Selatan". Penanggung Jawab kegiatan Ir. AbdulKodir., MSi bersama Tim melaksanakan survey lapangan dan melakukankarakterisasi pada tanaman SDG di Kabupaten OKUS.

Tujuan dilakukannya karakterisasi varietas lokal tanaman ini untuk memperolehdata-data dalam upaya pendaftaran varietas lokal tersebut ke Pusat PerlindunganVarietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP).

Setelah berkoordinasi dengan Kadis, Kabid perkebunan dan Kabid Horti, Tim SDGditerima oleh Bapak Yoyok Sudarmono, SP selaku Plh. Kasi Produksi PerkebunanDinas Pertanian Kabupaten OKUS, didampingi M.Suryadinata, Amd dan Juli Bakti.

Tim SDG BPTP Balitbangtan Sumsel selanjutnya bersama-sama Tim Dinasmelaksanakan survey ke lokasi. Terdapat dua jenis tanaman yang dikarakterisasiyaitu Kopi dan Alpukat.

Kegiatan survey tanaman dilaksanakan pada lima lokasi dikembangkannyatanaman Kopi dan Alpukat, yaitu:

1) Kopi Cik Hu. Dibudidayakan oleh Bapak Saheri di Desa Pulau Beringin UtaraKec. Pulau Beringi pada ketinggian 901,8 m. Akses menuju lokasi kebun kopimelalui jln kaki yg mendaki cukup curam dan terjal untuk menuju kebun. Namun

kopi Cik Hu, cukup potensi dan unggul utk dikembangkan krn varlok ini produksinya cukup tinggi dan tahan hama penyakit.

2) Kopi Cik Ari, Pondok Pangkul. Dibudidayakan oleh petani pak Sutardiyanto di Desa Wates Kecamatan Sindang Danau pada ketinggian 1200 m, rata-rata produksi paling rendah 8 ton dan paling tinggi 13 ton. Pemupukan menggunakan bahan kimia tidak dilakukan, pemupukan dilakukan denganmenaburkan kulit kopi di sekitar tanaman.

3) Alpukat Pangeran. Budidaya Alpukat ini dilakukan oleh Bapak H. Ucu yg berlokasi di Desa Sadau Jaya Kec. Sungai Are pada ketinggian 920 m,keunggulan alpukat ini yaitu buahnya mencapai berat yang besar,sekitar 1,7 kg per buah.

4) Alpukat Bumi Agung Jaya, Kec. Buay Rawan pada ketinggian 217,9 m, dan

5) Alpukat Lonceng Desa Sipatuhu Kec. Banding Agung pada ketinggian 713,5 m. Budidaya alpukat lonceng dilakukan oleh Bapak Mukhodis mulai tahun1997. Keunggulan alpukat ini yaitu bentuknya yang unik menyerupai lonceng dan bijinya kecil.

Kelima lokasi ini merupakan hasil diskusi Tim BPTP dan Dinas bersama Petani pembudidaya. Kegiatan karakterisasi dilakukan mulai dari batang, daun,dan buah pada masing-masing tanaman. (AK, AES)

TEMU LAPANG BALITBANGTAN BPTP SUMUT DAN KELOMPOK TANI DI DUSUN BAGENAGORI UJUNG SARIBU SIMALUNGUN

Sumatera Utara

TIM SDG BPTP LAKUKAN KARAKTERISASI TANAMAN DI KABUPATEN OKU SELATANSumatera Selatan

www.bptpnews.id

HALAMAN 2 DARI 10

Page 3: BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

Melalui kegiatan Pendaftaran Varietas Tanaman (PVT), BPTP BalitbangtanBengkulu terus bergerak mengesklpore berbagai tanaman lokal potensialkekayaan asli daerah di setiap wilayah kerjabersama pemerintah daerahsetempat, untuk diidentifikasi dan dikarakterisasi serta didaftarkan statuskepemilikannya, sebagai langkah awal pengembangan secara komersialyang lebih luas ke depan.

Pada tahun lalu, bekerjasama dengan BPTP Bengkulu dan BBPengkajianBalitbangtan, Kabupaten Bengkulu Selatan telah mendaftarkan duatanaman varietas unggul lokalnya yakni Kelapa Manna Hijau dan Kuning.Pada tahun 2019 ini, Tim kembali melaksanakan koordinasi ke BappedaKab. Bengkulu Selatan terkait kegiatan Identifikasi dan karakterisasivarietas unggul lokal lainnya yang ada di Kab. Bengkulu Selatan, padahari Selasa (25/6/2019).

Berdasarkan hasil koordinasi, beberapa SDG tanaman varlok yang diajukan oleh pihak Pemda, antara lain padi siung kancil, merupakan salah satutanaman padi ladang varietas lokal yang akan didaftarkan dan terdapat di Desa Cinto Mandi, yang saat ini kondisi pertanaman sudah ada beberapalokasi yang panen dan masih akan panen. Selanjutnya, Jeruk Seginim yang terdapat di Desa Dusun Tengah, Kecamatan Seginim, serta Cabai Pelangi yangmemiliki keunikan beberapa perubahan warna hingga panen serta rasanya yang sangat pedas yang terdapat di Kecamatan Pino Raya.

Tim juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi jeruk seginim, kebetulan saat ini kondisi pertanaman sedang siap panen. Tanaman jeruk ini telahditanam dalam kurun waktu 10 tahun oleh pemiliknya, dan memiliki keunikan buah yang masih berwarna hijau namun memiliki rasa manis.

Satu batang jeruk dapat menghasilkan kurang lebih 100 kg dengan masa panen sekitar bulan Juni/Juli/Agustus tiap tahunnya. Pemasaran Jeruk seginimini masih di sekitar wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan. Petani sangat berharap agar jeruk seginim ini dapat didaftarkan dan mendapat perhatian daripemda setempat. Terkait budidaya serta pengendalian HPT tanaman jeruk, dukungan inovasi dari BPTP Balitbangtan Bengkulu sangat diharapkan.Beberapa karakterisasi tahap awal yang dilakukan pada tanaman jeruk ini diantaranya tinggi tanaman, lingkar batang, warna batang, dan warna daun.Untuk selanjutnya, Tim membawa beberapa contoh sampel daun, batang dan buah jeruk untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.

Identifikasi dan karakterisasi tanaman jeruk tidak hanya sampai disini tim akan kembali pada pada fase pembungaan. Identifikasi dan karakterisasitanaman lainnya juga akan dilakukan di Kabupaten Bengkulu Selatan seperti padi siung kancil dan cabai pelangi.

BPTP Kepulauan Riau diwakili oleh Staff PPID Jonri Suhendra Sitompul, SP selakuPPID Pelaksana mengikuti Bimtek Pengelolaan dan Informasi Publik yangdilaksanakan di Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman PerkebunanMedan. Kegiatan ini diikuti oleh 23 UK/UPT Kementan wilayah Sumatera dandibuka oleh Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Dr. Kuntoro Boga Andri.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan akses informasi publik,mengevaluasi pelayanan informasi publik lingkup Kementan dan memberikandorongan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

PENDAFTARAN VARIETAS TANAMAN (PVT)Bengkulu

BIMTEK PENGELOLAAN DAN INFORMASI PUBLIKKep. Riau

www.bptpnews.id

HALAMAN 3 DARI 10

Page 4: BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

Jakarta -- Upaya mendukung dan mendorong perkembangan ternakkelinci pedaging di DKI Jakarta, BPTP Jakarta melaksanakan introduksiperbaikan mutu bibit kelinci sebagai hasil inovasi Balitnak (BalaiPenelitian Ternak). Seleksi kelinci tipe pedaging yang telah dihasilkanoleh Balitnak diantaranya adalah kelinci Hyla, Hycole dan Rex. KelinciHyla dan Hycole adalah kelinci tipe pedaging yang diimpor pada tahun2012 untuk dikembangkan di Indonesia, sedangkan kelinci Rex adalahkelinci tipe pedaging yang sudah eksis.

Senin, 24 Juni 2019, Balai Pengkajian teknologi Pertanian Jakartamengadakan sosialisasi pengkajian Teknologi Budidaya Kelinci Hyla,Hycole di Kelompok Tani Mustika Kramat Jati, Jakarta Timur. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peternak kooperatorterhadap kegiatan kajian yang akan dilaksanakan BPTP Jakarta di peternak kooperator.

Acara dibuka oleh Syarifah Aminah, SP, M.Si., Plh. Kepala BPTP Jakarta. Dalam arahannya beliau menyampaikan kegiatan pengkajian budidayakelinci sudah dimulai pada beberapa tahun terakhir. Diharapkan budidaya kelinci bisa berkembang di lokasi ini, karena kelinci memiliki banyakkelebihan antara lain daging kelinci memiliki kandungan nilai gizi protein yang tinggi. Selain itu kadar kolesterol daging kelinci juga rendah. Selaindaging, kulit, urin dan feses kelinci juga dapat dimanfaatkan.

Dalam Sosialisasi, Ir. Syamsu Bahar M.Si (Peneliti BPTP Jakarta) menegaskan ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam produktivitaskelinci pedaging hyla, hycole dan rex, yaitu pakan kelinci, bibit kelinci, serta pemeliharaan yang intensif. Adapun parameter yang akan diamati terkaitpertumbuhan mulai dari lahir hingga siap panen.

Berbagi Asa Melalui Program Bekerja di Desa Girijaya.

(Cikajang, 26 Juni 2019 ), Para keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM) di DesaGirijaya antusias menerima bantuan DOC ayam KUB. Sebanyak 15 000 ekor DOCdisampaikan kepada 300 RTM. Setiap keluarga RTM menerima 50 ekor DOC.Dengan bantuan ini diharapkan mereka dapat terbantu dalam meningkatkanpendapatan keluarganya. Harapan ini yang menjadi tujuan Program Bekerja,sebagai program membedah kemiskinan hingga diperoleh keluarga yangsejahtera. Melalui program ini pula BPTP Jawa Barat berpartisipasimenyampaikan teknologi dan pembagian DOC ayam KUB. Semoga apa yangmenjadi tujuan program ini dapat berdampak nyata terhadap kesejahteraanmereka.

BPTP JAKARTA SOSIALISASIKAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA KELINCI HYLA,HYCOLE DAN REX

DKI Jakarta

KEMBANGKAN KAWASAN PERTANIAN SEJAHTERA (SAPIRA) BPTP JABAR GELARSOSIALISASI KEGIATAN BERBASIS KOORPORASI

Jawa Barat

BIMTEK PUPUK ORGANIK DI DUSUN TARUNG DESA BUTUH KECAMATAN KALIKAJAR

www.bptpnews.id

HALAMAN 4 DARI 10

Page 5: BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

Dalam rangka pelaksanaan program pengembangan agribisnis padakegiatan peningkatan sarana dan prasarana pertanian dan perkebunantahun 2019, Distanbun Jtg menyelenggarakan bimtek pupuk organik diDusun Tarung Desa Butuh Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosoboselama tiga hari 24 - 26 Juni kemarin #good

Bimtek yang diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari 45 petani dari 5kelompok tani di Kab. Wonosojo dan 5 PPL pendamping ini, dilaksanakandi sekretariat kelompok tani Murih Rahayu. Bimtek ini merupakanpertemuan yang ke tiga dengan pemateri Balitbangtan BPTP Jateng BadanLitbang Pertanian Agroinovasi Balitbangtan Kementan dengan topikpersyaratan teknis minimal pupuk organik

Situbondo, 27 Juni 2019 - Hidroponik makin _trend_ di dunia pertanian Indonesia.Cirinya yang tidak “berkotor-kotor”, banyak diminati generasi milenial saat ini,tidak terkecuali di Situbondo.

Menggandeng Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Situbondo,BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program PendampinganGerakan Petani Milenial. Dukungan diawali dengan sosialisasi, FGD, pelatihandan penyusunan program gerakan petani hidroponik milenial di KabupatenSitubondo (27/6/2019).

Dalam amanatnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan(DTPHP) Kabupaten Situbondo, Ir.Farid Kuntadi mengingatkan para pemudamilenial kepada era pasar bebas, tidak terkecuali sektor pertanian.

“Sektor pertanian ke depannya harus menjadi konsen karena merupakan salahsatu sektor di tingkat regional maupun nasional yang berkontribusi terhadap

pembangunan negara. Kita tidak hanya bertani di lahan saja dikarenakan luas lahan yang semakin sempit yang kemudian muncul inovasi baru yaitubertanam dengan hidroponik”.

“Hubungan baik antara pemerintah dengan masyarakat khususnya petani harus sejalan dan seiring sehingga kendala-kendala teknis di lapang dapatdipecahkan”, imbuhnya.

Acara dimulai dengan penyerahan Surat Keputusan kelompok pemuda tani “Hidroponik Situbondo Milenial, dari Kepala Dinas DTPHP kepada seluruhpengurus. Secara simbolis SK diserahkan kepada ketua kelompok, Yudisthira Hari Sandi, ST, MSi.

Materi utama yang diberikan kepada peserta ada tiga tema. Pertama, dinamika kelompok, agar peserta memahami bagaimana membangun organisasikelompok ser ta tantangannya. Materi ini disampaikan oleh Kabid Hortikultura, Dinas TPHP, Sugeng Irianto, SP, MMA. Kedua, tentang prinsip-prinsip_socio preneur_ disampaikan oleh peneliti BPTP Jatim, Saiful Hosni, SP. Ketiga, tentang materi hidroponik itu sendiri, khususnya formulasi pupukhidroponik (AB mix), disampaikan oleh seorang praktisi Almianysah.

Acara yang dihadiri oleh 35 orang kelompok tokoh masyarakat dan beberapa mahasiswa perguruan tinggi setempat, ditutup dengan dua rencanatindaklanjut. Yaitu, pelatihan hidroponik bagi anggota pemula. Kedua, fasilitasi bagi peserta yang berminat menindaklanjuti namun masih terkendalaoleh faktor pembiayaan. Fasilitasi ini ditawarkan oleh seorang tokoh masyarakat setempat KH Hamimullah. Yang bersangkutan hadir diundang danduduk sebagai pembina dalam kepengurusan kelompok. (DS).

BIMTEK PUPUK ORGANIK DI DUSUN TARUNG DESA BUTUH KECAMATAN KALIKAJARKABUPATEN WONOSOBO

Jawa Tengah

BPTP JATIM DUKUNG PEMUDA MILENIAL SITUBONDO BERHIDROPONIKJawa Timur

www.bptpnews.id

HALAMAN 5 DARI 10

Page 6: BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

KERINCI - Salah satu program unggulan Kementan yang bertujuanmenjadikan petani tanggap dan adaptif terhadap teknologi ialah petanimilenial.

Sebanyak 30 peserta terdiri dari petani, kepala desa, penyuluh, BPP KayuAro dan BPTP Jambi menghadiri acara Bimbingan Teknis PendampinganGerakan Petani Milenial di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) SangirTengah, Rabu, 26 Juni 2019.

Acara Bimtek ini bertujuan untuk mengajak petani dan penyuluh agarlebih aktif dalam menerapkan teknologi digital yang semakinberkembang.

Materi disampaikan langsung oleh Endi Putra, SP, M.Si.

Dalam materinya, ia menerangkan pentingnya aplikasi Youtube, KATAM (Kalender Tanam), TAKESI (Teknologi Android Kesehatan Sapi), dan iTani(aplikasi perpustakaan online).

Peserta yang hadir diajak untuk langsung ke praktiknya dengan mendownload aplikasi di playstore.

Peserta yang hadir sangat antusias dan langsung mengikuti arahan dari pemateri.

Materi tambahan disampaikan oleh korwil Sungai Penuh dan Kerinci (Jon Hendri, SP., M.Si).

Dalam arahannya ia menambahkan adanya aplikasi Google Earth yang bertujuan untuk mengetahui luas dan posisi lahan yang dimiliki petani.

Dengan mengetahui aplikasi ini, petani dan penyuluh semakin bersemangat dan antusias dalam bertanya jawab saat sesi diskusi.

Kepala BPP Kayu Aro, Hj. Unah, SST menyampaikan masukannya kepada semua peserta yang hadir "jangan sampai penyuluh kalah dengan petani,penyuluh harus lebih duluan aktif dan tanggap terhadap teknologi, sehingga bisa mengajarkan kepada petani".

Keseluruhan acara berjalan dengan tertib dan aman.

Akhir acara ditutup dengan foto bersama.

BIMTEK PENDAMPINGAN GERAKAN PETANI MILENIALJambi

www.bptpnews.id

HALAMAN 6 DARI 10

Page 7: BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

Untuk mendukung pelaksanaan pencapaian swasembada pangan danswasembada berkelanjutan di Kalimantan Barat diperlukan adanya RekomendasiTeknologi Budidaya Padi, Jagung, dan Kedelai spesifik lokasi. Untuk itu, BPTPKalimantan Barat sebagai bagian dari Badan Penelitian dan PengembanganPertanian Kementerian Pertanian menyusun sebuah buku RekomendasiTeknologi Tahun 2019.

Rekomendasi Teknologi ini diharapkan dapat sebagai acuan bagi para PenyuluhPertanian Lapangan, pelajar/mahasiswa, praktisi pertanian dan masyarakatumum untuk melaksanakan berbagai upaya meningkatkan produksi panganterutama padi, jagung, dan kedelai.

Untuk, mendownload silakan klik link berikut:http://kalbar.litbang.pertanian.go.id/index.php/publikasi/buku/1130-rekomendasi-teknologi-kalimantan-barat-2019

Pada hari Selasa, 25 Juni 2019 telah dilaksanakan kegiatan Temu LapangTuriman Jale (Tumpangsari Tanaman Jagung dan Kedelai) di Desa Kunyit,Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut. Jumlah peserta 80 orang yangterdiri dari para petani, PPL dan tamu undangan lainya.

Turut hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan(Ir. Achmad Mustahdi), Kepala BPP Kecamatan Bajuin, Takisung,Pelaihari, dan Batuampar, unsur TNI diwakili oleh Babinsa, PPL,perangkat desa, serta para petani yang sangat antusias mengikutikegiatan dari awal hingga akhir.

Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Kadis TPH dan PerkebunanKabupaten Tanah Laut, beliau menyampaikan bahwa petani hendaknyaberbangga dan antusias karena fokus pengembangan tanaman jagung adadi Kabupaten Tanah Laut, tersebar di banyak desa dan kecamatan,sehingga petani bisa mencontoh demplot yang telah diujicobakan, beliau berharap petani semakin semangat dalam mengusahakan tanaman jagung dankedelai karena menurut beliau bertanam jagung pasti untung, terbukti dengan luasan lahan tanaman jagung yang semakin bertambah setiap tahunnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dan penjelasan tentang demplot Turiman Jale oleh ibu Ir. Rina Dirgahayu Ningsih, M.Si selaku penggungjawabkegiatan. Dijelaskan, cara tanam Turiman Jale pada demplot adalah 7 baris kedelai (40 cm x 20 cm) dan 4 baris jagung (double row system). Kedelai danjagung adalah tanaman yang suka sinar matahari. Karena kedelai lebih rendah dari jagung maka kedelai ditanam 2 minggu (maksimal 3 minggu) lebihdulu daripada jagung, agar proses fotosintesis pada tanaman kedelai tidak terganggu. Keuntungan menanam dengan sistem turiman, khususnyakomoditas jagung dan kedelai antara lain: hama tanaman kedelai lebih menyukai tanaman jagung sehingga hama pada kedelai menjadi berkurang.

Pak Tarsum selaku petani kooperator juga menjelaskan kepada para hadirin bahwa pada saat beliau tanam monokultur kedelai, penyemprotanpestisida selama masa tanam lebih dari 10 kali. Dengan Turiman Jale penyemprotan pestisida hanya 5 kali. Pak Tarsum akan menerapkan kembali caratanam Turiman Jale, dan beliau berharap petani lain bisa mencontoh dan menerapkan teknologi dari Balitbangtan seperti ini.

Dalam acara tersebut peserta temu lapang diminta untuk melihat langsung hasil demplot Turiman Jale yang dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawabtentang kegiatan demplot. Petani berharap semakin banyak program serupa dilakukan di Desa Kunyit agar petani lain terpacu untuk melakukanbudidaya turiman kedelai jagung yang jelas menguntungkan petani.

Kontributor Naskah Rina DirgahayuNingsihVideo dan Photo Muhammad Syarif

BUKU REKOMENDASI TEKNOLOGI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2019Kalimantan Barat

TEMU LAPANG DEMPLOT TURIMAN JALEKalimantan Selatan

www.bptpnews.id

HALAMAN 7 DARI 10

Page 8: BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

Perkembangan teknologi, termasuk di bidang peternakan, menuntut optimalisasimasukan (input) agar mampu menghasilkan keluaran ( output) yang diinginkan.Salah satunya adalah dengan menekan harga masukan, seperti pakan dan obat-obatan yang memang terkenal tinggi harganya.

Meski begitu, efisiensi biaya tersebut tidak selayaknya dilakukan denganmengorbankan manfaat atau kualitas. Apalagi, masyarakat saat ini sudahsemakin tinggi kesadarannya akan pentingnya food safety atau keamanan panganyang mereka konsumsi. Untungnya, tuntutan-tuntutan ini lantas justrumendorong peternak untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif, dan salah satunyadiwujudkan lewat pemanfaatan beragam tanaman tradisional sebagai bagiandari pakan ternak.

Penggunaan tanaman tradisional bisa ditemukan baik sebagai suplemen pakanternak, maupun sebagai bagian dari obat-obatan hewan. Apalagi, sebenarnya masyarakat Indonesia sudah memanfaatkan beragam jenis tanamantradisional sebagai jamu selama berabad-abad. Hal ini didukung dengan banyaknya ragam tanaman jamu yang bisa ditemukan dengan sangat mudahdi Tanah Air. Contohnya jahe, kencur, kunyit, temulawak, lidah buaya, daun beluntas, bawang putih, dan sebagainya. Dan berkat inovasi para peternak,terbukti bahwa beragam tanaman obat tersebut bukan hanya bisa dikonsumsi oleh manusia, tapi juga hewan ternak.

Serupa seperti bagaimana tanaman jamu memiliki khasiat yang berbeda berdasarkan bahan yang digunakan, jamu ternak pun memiliki efek serupajika digunakan pada manusia. Biasanya, jamu ternak diberikan kepada hewan untuk menjaga kondisi kesehatan fisiknya, meningkatkan nafsu makan,menambah nafsu kawin hewan, dan meningkatkan daya tahan tubuh hewan dari serangan penyakit. Belum lagi, beberapa jenis tanaman rupanyamampu menjadi fitobiotik bukan hanya bagi manusia, tapi juga bagi hewan ternak (Zurahmah, 2004). Bahan-bahan tersebut lantas dicampurkan dengantanaman obat yang tersedia dan dibutuhkan. Pemanfaatan tanaman tradisional sebagai jamu hewan ini bukan hanya bermanfaat untuk ternakpertumbuhan serta produktivitas ternak unggas, tapi juga ternak ruminansia.

Ketika dicampurkan ke dalam pakan, jamu hewan yang digunakan biasanya mengambil wujud bubuk atau campuran seperti jamu (cair). Jamu hewanpun bisa dicekokkan pada ternak. Di samping itu, penggunaannya sebenarnya tidak terbatas hanya sebagai campuran pada pakan, karena jamu hewanpun bisa diberikan lewat air minum atau makanan tambahan.

Pada dasarnya, tanaman tradisional untuk jamu hewan punya beragam manfaat, seperti:

· Merangsang dan meningkatkan nafsu makan.

· Meningkatkan daya tahan tubuh dan menunjang kesehatan ternak.

· Mengoptimalkan pertumbuhan hewan.

· Daging ternak jadi tidak terlalu amis.

· Menurunkan kadar lemak dalam daging.

· Mengurangi aroma tak sedap di area kandang.

Sumber:

http://kalsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=141:jamu-ternak-solusi-ternak-sehat-dan-produktif&catid=14:alsin&Itemid=43

TANAMAN TRADISIONAL SEBAGAI JAMU TERNAK DAN MANFAATNYAMaluku

WOOUU... SAPI NTT LUAR BIASA, TAMPIL PADA KONTES TERNAK SAPI 2019 DI

www.bptpnews.id

HALAMAN 8 DARI 10

Page 9: BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

Kontes ternak sapi Tingkat Kabupaten Kupang dilaksanakan pada 24-26Juni 2019 di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, dengan thema“Peternak Kabupaten Kupang Siap Mensukseskan Program RevolusiPeternakan dan Swasembada Daging Nasional”. Kontes ternak sapidilaksanakan di Kelompok Tani Fajar Pagi, kelompok tani binaan BPTPNTT. Kontes ternak tersebut diikuti oleh peternak se Kabupaten Kupangdengan total 126 ekor sapi yang mengikuti kontes. Kontes ternak terbagike dalam 7 kategori, yaitu: a) Sapi Bali Jantan Bibit (24-26 bulan); b) SapiBali Betina Bibit (18-24 bulan); c) Sapi Bali Betina Induk (30-60 bulan); d)Sapi Bali Penggemukan (36-60, >350 kg); e) Sapi Cross Jantan Bakalan (10-18 bulan, >300 kg); f) Sapi Cross Jantan Penggemukan (24-26 bulan,>400kg); dan g) Sapi Cross Super (tanpa batasan umur). Puncak acarapada tanggal 26 Juni 2019 dihadiri oleh Bapak Bupati Kab. Kupang, WakilBupati Kab. Kupang, para pimpinan OPD, Kepala Dinas PeternakanPropinsi NTT, Kepala BPTP NTT beserta peneliti dan penyuluh, KepalaBBPP Kupang, para peternak, dan seluruh masyarakat sekitarnya. Pada puncak acara diumumkan hasil lomba dan dilakukan penyerahan hadiahberupa piala, piagam penghargaan, dan insentif kepada peternak. Masing-masing kategori diambil 6 pemenang. Kategori Sapi Bali Jantan Bibitdimenangkan oleh Kecamatan Amarasi, kemudian diikuti oleh Amarasi Timur (juara 2, 3, dan 5), Amarasi Selatan (juara 4), dan Fatuleu Barat (juara 6). Kategori Sapi Bali Betina Bibit dimenangkan oleh Kecamatan Amarasi (juara 1 dan 5), kemudian diikuti oleh Kupang Timur (juara 2), Fatuleu (juara 3dan 4), dan Amabi Oefeto (juara 6). Kategori Sapi Bali Betina Induk didominasi oleh Kecamatan Kupang Timur (juara 1, 2, 3, 5, dan 6) dan juara 4 jatuhpada Fatuleu. Untuk kategori Sapi Bali Penggemukan dimenangkan oleh Kecamatan Takari (juara 1 dan 3), kemudian diikuti oleh Amarasi Timur (juara2, 4, dan 5), dan juara 6 Kecamatan Amarasi. Kategori Sapi Cross Jantan Bakalan dimenangkan oleh Kecamatan Fatuleu (juara 1 dan 5), Amarasi Timur(juara 2), Amarasi (juara 3), Fatuleu (juara 5), dan Sulamu (juara6). Kategori Sapi Cross Jantan Penggemukan dimenangkan oleh Kecamatan KupangTimur (juara 1), Amarasi Timur (juara 2), Amarasi Barat (juara 3), Sulamu (juara 4), Amarasi (juara 5), dan Amabi Oefeto (juara6).

Kategori Sapi Cross Super dimenangkan oleh Kecamatan Kupang Timur (juara 1 dan 6), Amarasi Timur (juara 2 dan 3), Amarasi (juara 4), dan Fatuleu(juara 5). Sapi terberat pada kategori Sapi Cross Super sekaligus sebagai sapi terberat pada kontes ternak sapi di tingkat Kabupaten Kupang tahun 2019adalah 926 kg (sapi milik Bapak Marthen Tuka dari Kupang Timur), kemudian diikuti 917 kg (sapi milik Bapak Mikael Dethan dari Amarasi Timur), dan895 kg (sapi milik Bapak Doris Obehetan dari Amarasi Timur). Juara umum kontes ternak sapi di tingkat Kabupaten Kupang adalah Kecamatan KupangTimur. Pemenang pertama dan kedua pada setiap kategori akan mengikuti ke kontes tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang akan dilaksanakanpada 27-28 Juni 2019. Setelah penyerahan hadiah dilakukan parade ternak-ternak yang memenangkan setiap kategori. (AS, MK, SR)

Tim SDG BPTP Papua, melakukan karakterisasi pisang di kebun petani diKampung Yahim, Sentani, Jayapura. Tidak jauh dari kantor BPTP, kegiatan inidilakukan dalam rangka Percepatan Pendaftaran Varietas Lokal yang berada diwilayah Provinsi Papua.Pisang yang direncanakan akan diamati adalah pisangAumang, meski demikian dalam pelaksanaannya tumbuhan yang berhasildikarakterisasi yakni tiga jenis pisang dan satu jenis Khombelu. Petani pemilikkebun (Hengkki Felle) memberikan informasi bahwa terdapat dua jenis pisangAumang yakni Aumang hijau dan Aumang Merah. Dari informasi yang diperolehtersebut, Ketua Tim SDG, Mariana Ondikeleuw, memutuskan untuk fokus terlebihdahulu kepada Aumang Hijau. Selanjutnya, dua hasil karakterisasi dari empatkarakterisasi tumbuhan yang telah dilakukan akan diajukan untuk didaftarkan diPVTPP; Aumang Hijau dan Khombelu.Berdasarkan kesepakatan MOU antaraPusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian dengan BalaiBesar Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pertanian tahun 2018, BPTP Papuaditetapkan akan mendaftarkan varietas lokal sebanyak 5 yang terdiri daritanaman Anggur Papua, Pisang Aumang, Ubi Kelapa (Gula Yu), GembiliManinggombu, dan Khombelu. Sampai bulan Juli BPTP Papua telah mendaftarkandua varietas lokal ke PVTPP, yakni Anggur Papua dari Distrik Demta dan UbiManinggombu dari Distrik Sentani. Kerjasama antara PVTPP dan BBP2TP inimerupakan upaya pemerintah pusat untuk melindungi sumberdaya yang dimilikiIndonesia dengan cara mendorong pemerintah dan unit-unit kerja daerah untukmendaftarkan sumberdaya genetik (SDG) lokalnya.

WOOUU... SAPI NTT LUAR BIASA, TAMPIL PADA KONTES TERNAK SAPI 2019 DIKABUPATEN KUPANG

Nusa Tenggara Timur

KARAKTERISASI SDG DI KAMPUNG YAHIMPapua

SEMINAR AWAL KAJIAN PENGGUNAANINDIGOFERA SEBAGAI PAKAN TERNAK DAN

www.bptpnews.id

HALAMAN 9 DARI 10

Page 10: BPTP NEWSbbp2tp.bptpnews.id/assets/koran/files/koran_1561711923.pdf · 2019. 6. 28. · BPTP Jatim mendukung minat pemuda tersebut, melalui program Pendampingan Gerakan Petani Milenial

Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah Provinsi SulawesiTengah melaksanakan seminar awal 2 (dua) kegiatan penelitian, yaituPengembangan Teknologi Inovasi terhadap Penggunaan Indigofera sp.sebagai Pakan Ternak Ruminansia di Sulawesi Tengah dan KajianProduktivitas Tanaman Padi Sawah dengan Penerapan TeknologiPertanian di Kabupaten Poso. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel MuliaPalu pada hari Senin, 18 Juni 2019.

Seminar awal ini dibuka oleh Kepala BBPID Provinsi Sulawesi Tengah Dr.Drs. Adijoyo Dauda, MSi. Dalam sambutannya, Adijoyo menyampaikanpentingnya penelitian untuk menjawab permasalahan di tingkatlapangan. Adijoyo mengharapkan hasil-hasil penelitian ini nantinyadapat dimanfaatkan organisasi perangkat daerah, baik ditingkat provinsi,kabupaten/kota dan stakeholder lainnya. Selain itu juga, dapatmenghasilkan produk-produk unggulan daerah.

Pemaparan perencanaan kedua penelitian ini disampaikan oleh duaorang narasumber, yaitu Dr. Ir. Syafruddin, MP Peneliti BPTP SulawesiTengah terkait Kajian Produktivitas Tanaman Padi Sawah denganPenerapan Teknologi Pertanian di Kabupaten Poso dan Dr. Ir. Mustaring,MP Dosen Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako Sulawesi Tengah. Dalam pemaparannya Syafruddin menjelaskan bahwa tujuandari penelitian Produktivitas tanaman padi adalah untuk mengidentifikasi permasalahan dan tingkat penerapan inovasi dalam meningkatkanproduktivitas tanaman padi di Kabupaten Poso, serta merumuskan rekomendasi kebijakan pembangunan sektor pertanian guna mengakselerasikanpencapaian swasembada beras 1,5juta ton di Sulawesi Tengah. Sehingga dengan adanya kajian tersebut, diharapkan tersedia paket informasi dan bahanrekomendasi pengembangan sektor pertanian, pembangunan pertanian tanaman pangan lebih terarah, serta adanya urutan prioritas programpembangunan pertanian berdasarkan kondisi wilayah. Sedangkan Mustaring menjelaskan bahwa yang mendasari pelaksanaan penelitian ini adalah ketersediaan hijauan pakan ternak yang umum digunakan sebagai sumber pakan ternak di Sulawesi Tengah sangat rendah kandungan proteinnya.Sementara, kandungan Indigofera sp. memiliki kandungan protein yang tinggi pada daun sehingga sangat berpotensi menjadi konsentrat untuk pakanternak, baik pada ternak ruminansia maupun pada unggas. Hasil analisis proksimat pada indigofera sp menunjukkan bahwa kandungan protein kasarpada indigofera sp setara dengan legume alfalfa (23-25%), kandungan mineral tinggi yang ideal bagi ternak perah, struktur serat yang baik, serta nilaikecernaan yang tinggi bagi ternak ruminansia. Inilah salah satu acuan dalam upaya substitusi sumber hijauan pakan ternak di Sulawesi Tengah yangpada umumnya bersumber dari rumput lapangan.

Kegiatan seminar awal ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, Dinas Tanaman Pangan danHortikultura Sulawesi Tengah, Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulawesi Tengah, BPTP Sulawesi Tengah, UPTD Perbibitan Ternak Sulawesi Tengah,Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Kehutanan Sulawesi Tengah, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Universitas Tadulako SulawesiTengah, dan TVRI.

Tim BPTP Balitbangtan Sulawesi Barat dan Tim Upaya Khusus PengembanganTaman Sains dan Teknologi Pertanian yang didampingi dari Dinas PertanianMamuju Tengah melakukan pertemuan dengan Bapak Bupati H. Aras Tammaunidalam rangka kunjungan untuk melakukan monitoring dan evaluasi TamanTeknologi Pertanian Balitbangtan Tahun 2019. Kegiatan ini nantinya akan tetapdilakukan pemantauan secara berkesinambungan. Pada kesempatan ini BPTPSulawesi Barat juga menyampaikan rencana bahwa akan dibangun tempatproduksi, rumah dinas serta perbaikan akses jalan dan pembangunan pintugerbang menuju lokasi. Bupati Mamuju Tengah sangat antusias dengan adanyaTaman Teknologi Pertanian yang ditempatkan di Mamuju Tengah dan berharapsemoga pembangunan ini dapat berlanjut serta dapat bermanfaat danmeningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Mamuju Tengah.

Kunjungan dilanjutkan ke lokasi pembangunan Taman Teknologi Pertanian yang terletak di Kec. Tobadak, dalam kunjungan tersebut hadir pula KepalaBidang Peternakan, Kepala Penyuluhan dinas Pertanian Kab. Mamuju tengah serta Penyuluh Pertanian se-Kecamatan Tobadak dan Kelompok Tanidalam kesempatan ini Prof. Dr. Deciyanto Soetopo menyampaikan beberapa hal syarat teknis terkait konstruksi kandang dan bangunan untukpembuatan biogas masih butuh perbaikan diharapkan untuk kedepannya Taman Teknologi Pertanian ini dapat dijadikan sebagai tempat pengaplikasianteknologi inovasi seperti pemanfaatan biogas, pupuk kandang, bio urine, fermentasi pakan, integrasi sawit, serta budidaya jagung. (Hesti)

INDIGOFERA SEBAGAI PAKAN TERNAK DANPRODUKTIVITAS TANAMAN PADI DI

SULAWESI TENGAHSulawesi Tengah

MONITORING TTP TOBADAKSulawesi Barat

www.bptpnews.id

HALAMAN 10 DARI 10