Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    1/16

    BRONKITIS

    RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

    2012

    OLEH :dr. UCOK MARTIN SpP

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    2/16

    PENDAHULUAN Acute bronch i t is adalah peradangan dari

    cabang trakeobronkial yang tidak mempunyaigambaran spesifik.

    Bronkitis akut umumnya terjadi di musim

    dingin dimana angka serangan pertahun di ASsekitar 150 kasus per 100.000 orang

    perminggu.

    Angka rata-rata serangan pertahun di AS

    adalah 87 kasus per 100.000 orang perminggu, hal yang sama dengan di Inggris.

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    3/16

    PENDAHULUAN

    Bronkitis kronis, jenis penyakit paru obstruktif kronik,ditandai dengan adanya batuk produktif yang

    berlangsung selama 3 bulan atau lebih per tahun untuk

    minimal 2 tahun. Bronkitis kronis paling sering

    berkembang karena cedera berulang pada saluran udarayang disebabkan oleh iritasi dihirup. Merokok adalah

    penyebab paling umum, diikuti oleh polusi udara dan

    pajanan iritasi, dan udara dingin.

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    4/16

    DEFINISI

    Bronkitis adalah suatu peradangan tenggorok

    atau bronchus yang merupakan saluran udara

    ke paru-paru.

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    5/16

    .

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    6/16

    ETIOLOGIInfeksi adalah penyebab utama yaitu infeksi virus

    rhinovirus, coronavirus, Respiratory SyncytialVirus, Adenovirus dan influenza virus

    Measles dan herpes simplex virus mungkin

    penyebab dari bronkitis akut

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    7/16

    ETIOLOGIPaparan terhadap iritasi seperti amonia, chlorine,

    sulfur dioxide, nitrogen dioxide ataupun ozone,paparan debu di tempat kerja ataupun polusi

    udara dan asap rokok

    Beberapa bakteri penyebab bronkitis akut : M.

    Pneumoniae, C. Pneumoniae dan Bordetella

    Pertussis

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    8/16

    PATOGENESIS

    Belum jelas (kecuali penyebabnya diketahui)

    Hampir semua infeksi virus dapat merusak

    fungsi mucosiliar

    Inhalasi zat-zat toxic dapat menyebabkankerusakan mukosa.

    Virus dapat menginduksi kerusakan saluran

    napas yang menyebabkan hiperaktivitasbronkus yg bersifat sementara.

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    9/16

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    10/16

    GEJALA KLINIS

    Jarang terjadi hemoptisis

    Sering pasien mengeluh rhinitis atau laryngitis

    Demam dengan derajat yang rendah (subfebril)

    Wheezing terjadi pada 62% pasien

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    11/16

    GEJALA KLINIS

    Pemeriksaan fisik sering biasa disamping demam subfebrildan bukti adanya rhinitis dan pharyngitis

    Adanya myringitis bulosa memberi kesan adanya infeksi

    Mycoplasma

    Ronki yg terdengar kasar saat inspirasi dan kadang-kadangdijumpai wheezing dg nada tinggi (high pitch) saat ekspirasi

    Pemeriksaan laboratorium : lekosit sedikit meninggi,

    pemeriksaan sputum tidak mempunyai nilai krn kemungkinan

    bakteri patogen tumbuh dalam kultur sangat kecil.

    Pemeriksaan Radiologi harus dilakukan untuk menjaga

    kemungkinan terjadi pneumonia

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    12/16

    DIAGNOSA BANDING Alpha1-Antitrypsin Deficiency

    Asthma

    Bronchiectasis

    Bronchiolitis

    Chronic Bronchitis

    Chronic Obstructive Pulmonary Disease

    Gastroesophageal Reflux Disease

    Influenza

    Pharyngitis, Bacterial Pharyngitis, Viral

    Sinusitis, Acute

    Sinusitis, Chronic

    Streptococcus Group A Infections

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    13/16

    PENATALAKSANAAN1. Simptomatik : hidrasi yg adekuat,

    pemberian antipiretik pada demam

    ringan, pemberian bronkodilator

    inhalasi jika dijumpai wheezing

    (tetapi dapat menambah batuk).Pemberian inhalasi kortikosteroid

    jangka pendek mengurangi inflamasi

    di saluran napas dan mengurangibatuk.

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    14/16

    PENATALAKSANAAN

    2. Pemberian Antibiotik

    Sedapat mungkin dihindari

    Pada infeksi virus tidak efektif

    Penggunaan ribavirin aerosol pada

    bronkitis yang disebabkan respiratory

    syncytial virus atau pemakaian

    amantadine, rimantadine atau mungkinjuga neuraminidase inhibitor untuk

    mengurangi lamanya (durasi) influenza.

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    15/16

    PENATALAKSANAAN

    Tetapi jika gejala bronkitis akut lebih dari 10

    hari perlu dipertimbangkan pemberian

    antibiotik golongan makrolid atau

    tetrasiklin.

    Kebanyakan infeksi seperti ini disebabkan

    Mycoplasma atau Chlamydia, danpemakaian antibiotik mengurangi

    komplikasi penyakit.

  • 8/12/2019 Bronkitis Fakultas Kedokteran UMI MEDAN

    16/16