18
TUGAS AKHIR BIOLOGI MOLEKULAR Brown Fat untuk Mengatasi Obesitas dan Diabetes Ditulis oleh: Cindy Angelia (11320080014) DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PELITA HARAPAN 2009

Brown Fat Untuk Mengatasi Obesitas Dan Diabetes1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimpang

Citation preview

  • TUGAS AKHIR BIOLOGI MOLEKULAR

    Brown Fat untuk Mengatasi Obesitas dan Diabetes

    Ditulis oleh:

    Cindy Angelia (11320080014)

    DEPARTEMEN BIOLOGI

    FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

    UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

    2009

  • Abstrak

    Pada umumnya jaringan adipose dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

    lemak putih dan lemak coklat. Lemak putih berfungsi untuk menyimpan energi

    dan dapat mensintesis trigliserida dari glukosa serta asam lemak dari darah,

    sedangkan lemak coklat terdiri dari sel-sel lemak coklat, pembuluh darah, dan

    saraf. Dalam sel lemak coklat juga mengandung mitokondria yang berperanan

    dalam menghasilkan panas. Ada sebuah strategi yang dapat mengatasi

    permasalahan obesitas dan diabetes, yaitu dengan menginduksi gen-gen yang

    dapat mendiferiensasi lemak coklat dari lemak putih, serta menghambat gen-gem

    yang membentuk lemak putih. PRDM16 merupakan salah satu gen yang dapat

    menginduksi diferiensasi lemak coklat termasuk aktifasi dari gen thermogenic

    (UCP1, PGC-1, dan Deiodinase-d2), gen mitokondria dan gen selektif lemak

    coklat lainnya. Pada penderita obesitas dan diabetes, PRDM16 dapat diinduksi

    dengan adanya BMP7 yang berfungsi menstimulasi proses adipogenesis lemak

    coklat. BMP7 berikatan dengan PPAR sehingga sensitif terhadap insulin dengan

    meningkatkan fenotip lemak coklat pada jaringan lemak putih.

    ii

  • Daftar Isi

    Daftar Isi i

    Abstrak ii

    Pendahuluan 1

    Lemak Coklat 1

    Kontrol Transkripsi dari Perkembangan dan Diferiensasi Jaringan 4

    Lemak Coklat

    FoxC2 (Forkhead box C2) 5

    PGC-1 (PPAR coactivator-1) 5

    PRDM16 7

    Embryonic Origin dari Lemak Coklat 8

    Pengobatan Obesitas dan Diabetes 11

    Kesimpulan 12

    Daftar Pustaka 12

    i

  • Pendahuluan

    Pada umumnya jaringan adipose dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

    lemak putih dan lemak coklat. Lemak putih merupakan lemak yang umumnya

    terdapat dalam tubuh manusia paling tidak sebanyak 10% dari berat tubuh

    manusia dewasa normal. Sel lemak putih berfungsi untuk menyimpan energi dan

    dapat mensintesis trigliserida dari glukosa serta asam lemak dari darah. Lemak

    putih ini juga dapat berfungsi sebagai cadangan makanan untuk menganggulangi

    kekurangan makanan. Dalam waktu tertentu jumlah kalori yang terlalu banyak

    pada makanan dan gaya hidup yang kurang sehat dapat menyebabkan penyakit

    obesitas. Penyakit obesitas ini dapat menimbulkan penyakit lainnya, seperti

    diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, stroke, hipertensi, dan kanker [1].

    Sel lemak coklat merupakan lemak yang dimiliki oleh mamalia

    kebanyakan pada hewan pengerat maupun bayi manusia yang baru lahir dan

    berfungsi sebagai termogenesis [2]. Hewan dengan tubuh yang kecil atau manusia

    yang baru lahir biasanya memiliki rasio perbandingan permukaan area dengan

    volume yang lebih besar sehingga hewan tersebut memiliki resiko yang lebih

    tinggi untuk menggigil. Oleh karena itu, hewan kecil dan bayi memerlukan lemak

    coklat dalam jumlah yang lebih banyak. Memang jumlah lemak coklat pada

    manusia dewasa masih diragukan baru-baru ini. lemak coklat memiliki

    kemampuan yang dapat memberi pengaruh terhadap obesitas dan diabetes pada

    manusia sehingga sel lemak coklat ini diharapkan dapat dijadikan terapi untuk

    mengatasi penyakit tersebut.

    Lemak Coklat

    Jaringan sel lemak coklat terdiri dari sel-sel lemak coklat, pembuluh darah,

    serta saraf. Lemak coklat menghasilkan panas pada tubuh dalam respon terhadap

    aktivitas saraf simpatik dan panas tersebut dibawa melalui aliran darah. Sel-sel

    lemak coklat memiliki komposisi selular dan molekular yang unik. Lemak coklat

    juga merupakan sel lemak yang meiliki mesin enzimatik untuk mensintesis dan

    menyimpan trigliserida. Dalam sel-sel lemak coklat, lipid disimpan dalam

  • multiple fat droplets (multilocular), bertentangan dengan lemak putih yang

    mengandung sebuah giant droplet trigliserida (unilocular). Dalam sel lemak

    coklat mengandung mitokondria yang berperanan dalam menghasilkan panas.

    Pada faktanya, sel-sel lemak coklat dan cardiomycocytes memiliki jumlah

    mitokondria yang tinggi dalam organisme mamalia [4]. Tidak seperti sel hati yang

    menggunakan mitokandria untuk menghasilkan jumlah ATP yang tinggi dan

    dibutuhkan untuk melakukan fungsi cardiac contractile, mitokondria yang

    dimiliki sel lemak coklat melepaskan energi yang cukup besar dari ATP untuk

    melakukan proses oksidasi. Pelepasan ini disebabkan karena adanya Uncoupling

    Protein-1 (UCP1) yang terdapat dalam membran mitokondria dan mengkatalis

    kebocoran proton dari ruang intramembran menjadi matriks mitokondria [5].

    Sel lemak coklat merupakan komponen yang sangat penting dalam

    melawan hawa dingin dalam proses yang disebut nonshivering thermogenesis

    (meningkatnya produksi panas akibat meningkatnya proses metabolisme

    calorigenic) [6]. Hawa dingin yang terus menerus akan menyebabkan ekspansi

    dan aktifnya sel lemak coklat pada manusia atau pun hewan pengerat [7]. Dingin

    merupakan rasa atau indra pada sistem saraf pusat dan sel lemak putih diaktifkan

    melalui catecholamines yang dihasilkan oleh terminal saraf simpatik dalam

    jaringan lemak coklat itu sendiri [2, 7]. Fungsi termogenik dari jaringan lemak

    coklat pada dasarnya hanya merupakan fungsi respon terhadap adrenergic input.

    Hormon tiroid juga memegang peranan dalam aktivasi simpatik dari nonshivering

    Gambar 1. Penampakan dari sel lemak putih (kiri) dan sel lemak coklat (kanan)

  • thermogenesis, melalui stimulasi dari transkripsi UCP1[8]. Sel lemak coklat dapat

    juga diaktifkan dan dapat dikembangkan secara besar-besaran oleh constitutive

    exposure terhadap -adrenergic agonists. Untuk menambah efek pada jaringann

    lemak coklat, dingin atau catecholamines menyebabkan munculnya UCP1 yang

    mengekspresikan sel lemak coklat pada depots lemak putih. Jika UCP1 tidak ada

    maka tikus kehilangan kemampuannya untuk memproduksi panas melalui

    nonshivering thermogenesis dan menjadi tidak toleran terhadap dingin [9].

    Sel lemak coklat juga memiliki kemampuan sebagai anti obesitas. Pada

    hewan pengerat jika diberi makanan tertentu akan dapat menyebabkan kelebihan

    berat badan sehingga menstimulasi ekspansi dan aktifasi dari sel lemak coklat,

    hal ini merupakan usaha secara fisik untuk mencegah obesitas, proses ini disebut

    dengan diet-induced thermogenesis. Hilangnya materi genetik dari jaringan sel

    lemak coklat melalui ekspresi toxigene menyebabkan kecendrungan obesitas dan

    penyakit metabolisme [10]. Demikian juga pada penghilangan UCP1 pada tikus

    dapat meningkatakan berat tubuh ketika tikus disimpan pada thermoneutrality.

    Hal ini menerangkan bahwa UCP1 merupakan faktor kunci yang menginduksi

    termogenesis. Sejumlah penelitian pada tikus telah menunjukkan bahwa semakin

    banyak jumlah sel lemak coklat yang dimiliki, maka tikus tersebut tidak berlemak

    dan sehat. Lebih spesifiknya, tikus dengan sejumlah sel lemak coklat memiliki

    bobot yang lebih sedikit sehingga lebih sensitive terhadap insulin, memiliki serum

    yang bebas dari fatty acid lebih sedikit, dan terhindar dari penyakit diabetes. Pada

    akhirnya, stimulasi dari sel lemak coklat mengatasi termogenesis pada hewan

    dewasa melalui perawatan farmakologi dengan -adrenergic agonists atau thyroid

    receptor agonists dapat mengurangi obesitas [11].

    Obeistas merupakan keadaan diamana terdapat timbunan lemak berlebihan

    dalam tubuh. Terjadinya obesitas karena faktor genetik dan lingkungan. Anak

    yang obesitas biasanya berasal dari keluarga yang obesitas. Bila kedua orang tua

    obesitas, sekitar 80% anak-anak mereka akan menjadi obesitas. Bila salah satu

    orang tua obesitas, menjadi 40% dan bila orang tuanya tidak obesitas prevalensi

    obesitas untuk anak turun menjadi 14%. Faktor lingkungan yang berperan sebagai

  • penyebab terjadinya obesitas adalah perilaku makan, aktivitas fisik, trauma

    (neurologik atau psikologik), dan obat-obatan (golongan steroid) [12].

    Kontrol Transkripsi dari Perkembangan dan Diferiensasi Jaringan Lemak

    Coklat

    Studi lebih lanjut pada kultur sel dan secara in vivo telah dinyatakan sebagai

    jalur moleular yang mengontrol proses dari diferensiasi adiposa dari preadiposa.

    PPAR (peroxisome proliferator-activated receptor-), merupakan reseptor

    hormon nukleus yang berperan dalam diferiensasi pada sel-sel lemak putih

    maupun lemak coklat [13]. Pada tikus jika mengalami mutasi pada PPAR dan

    P465L akan menampakkan kekurangan perkembangan lemak coklat dan fungsi

    termogenik tetapi jaringan lemak putih tetap normal [14]. Anggota dari faktor

    trasnkripsi C/EBP (CCAAT/enhancer-binding proteins: C/EBP, C/EBP, dan

    C/EBP) juga berperan dalam mengaktivasi dan mempertahankan ekspresi dari

    gen yang menginduksi adipogenesis termasuk PPAR. Meningkatanya ekspresi

    dari C/EBP pada sel lemak putih akan menaikkan ekspresi dari gen selektif sel

    Gambar 2. Jalur pelepasan panas pada jaringan sel lemak coklat

  • lemak coklat, meskipun C/EBP diekspresi dan mengontrol inisiasi adipogenic

    pada sel lemak putih dan coklat [15]. C/EBP merupakan kunci regulator

    transkripsi dari sensitifitas insulin pada sel lemak dewasa. PPAR dan C/EBP

    bekerja sama mengatur setiap ekspresi dan transkripsional yang menjaga

    keseimbangan diferiensasi dari adipose. Ekspresi dari PPAR atau C/EBP pada

    sel mesenkim hanya menginduksi fenotip sel lemak putih. Hal ini menunjukkan

    bahwa molekul tersebut tidak mengontrol penentuan dalam pembentukan sel

    lemak coklat. Beberapa penelitian mengambarkan bahwa regulator transkripsi

    secara positif dan negatif dapat mempengaruhi perkembangan lemak coklat [16].

    FoxC2 (Forkhead box C2)

    FoxC2 merupakan anggota dari faktor trasnkripsi forkhead yang membantu

    perkembangan lemak coklat. Ekspresi transgenik dari FoxC2 pada jaringan lemak

    menginduksi lemak coklat seperti fenotip pada jaringan lemak putih dengan

    meningkatkan ekspresi dari thermogenic (UCP1) dan gen mitokondria. Pada tikus

    transgenik FoxC2, tikus tersebut tidak berlemak, sensitive terhadap insulin, dan

    resisten terhadap makanan yang menginduksi obesitas [17]. FoxC2 akan

    memberikan efek coklat (browning effect )melalui membuat peka sel terhadap

    jalur -adrenergic cAMPPKA. Hal ini terjadi secara langsung menginduksi

    ekspresi RI subunit dari PKA [18]. FoxC2 juga mengaktifkan ekspresi dari

    angiopoietin-2 untuk menstimulasi vaskularisasi pada jaringan adipose yang juga

    merupakan keistemewaan dari jaringan lemak coklat. Walaupun FoxC2 diekspresi

    pada jaringan adipose berlimpah, FoxC2 diekspresi secara seimbang pada jaringan

    lemak coklat dan jaringan lemak putih. FoxC2 juga berperan dalam penentuan

    diferensiasi lemak coklat dan memperlihatkan fungsi genetik yang dibutuhkan

    oleh FoxC2 [19].

    PGC-1 (PPAR coactivator-1)

    PGC-1 merupakan protein yang berinteraksi dengan PPAR dari sel

    lemak coklat. Ekspresi PGC-1 akan diinduksi dan diaktifkan jika terdapat respon

    dingin melalui jalur PKACREB. PGC-1 berperan sebagai regulator dominan

  • dari biogenesis mitokondria dan jalur metabolisme oksidatif pada banyak tipe sel

    melalui kooaktifasi PGC-1 pada berbagai faktor transkripsi. Pada sel lemak putih

    ekspresi dari PGC-1 akan menginduksi gen mitokondria dan gen thermogenic,

    termasuk UCP1 [20].

    Khususnya pada beberapa molekul telah menunjukkan pengaruh

    perkembangan dan fungsi sel lemak coklat melalui regulasi ekspresi atau aktivitas

    transkripsional dari PGC-1. Sebagai contoh, RIP140 yan merupakan corepressor

    dari banyak reseptor nukleus. RIP140 berikatan secara langsung dengan PGC-1

    dan menimbulkan fungsi dari transkripsionalnya pada beberapa gen promotor

    sasaran. Ekspresi RIP140 pada adipose dan otot rangka menekan biogenesis

    mitokondria dan metabolisme oksidatif. Hilangnya materi genetik RIP140 dapat

    menyebabkan munculnya sel lemak coklat pada jaringan sel lemak putih.

    Walaupun ekspresi RIP140 lebih banyak pada jaringan sel lemak putih

    dibandingkan jaringan sel lemak coklat, meningkatnya ekspresi RIP140 tidak

    menunjukkan keistimewaan diferensiasi pada adipose putih [21].

    Anggota Steroid Receptor Coactivator (SRC), seperti SRC-1/NcoA1,

    SRC-2/TIF2/GRIP1, and SRC-3/p/CIP, memiliki fungsi yang jelas dan saling

    melengkapi dalam mengontrol metabolisme energi dan perkembangan sel lemak

    coklat. Pada tikus SRC-1 dapat menyesuaikan thermogenesis dengan mengurangi

    ekspresi UCP1 pada jaringan sel lemak coklat. Berbeda dengan SRC-2 yang

    meningkatkan thermogenesis. SRC-2 dapat menghambat interaksi antara PPAR

    dengan PGC-1, sedangkan SRC-1 memperkuat koaktifasi PGC-1 pada aktivitas

    trasnkripsi PPAR. Kekurangan SRC-3 pada jaringan sel lemak coklat memiliki

    lipid droplet yang lebih kecil dengan mitokondria yang banyak. SRC-3 dapat

    menginduksi GCN5 yang merupakan acetyltrasnferase dari PGC-1, untuk

    menekan aktivitas transkripsi PGC-1. Ablasi SRC-3 akan mengurangi asetilasi

    dari PGC-1 untuk meningkatkan biogenesis mitokondria [22].

    Data di atas menunjukkan bahwa PGC-1 berperan penting pada

    perkembangan dan fungsi sel lemak coklat. Hilangnya materi genetik PGC-1

  • dapat mengurangi rasa dingin dengan menginduksi thermogenesis [23]. Jika PGC-

    1 tidak ada maka tidak aka nada induksi gen thermogenic dalam respon terhadap

    cAMP. Banyak non-cAMP bergantung pada sel lemak coklat, gen selektif tetap

    diekspresi dengan tepat, dan program diferensiasi lemak tidak terjadi jika tidak

    ada PGC-1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa PGC-1 merupakan regulator

    penting dalam thermogenesis [24].

    PRDM16 (PR domain containing 16)

    PRDM16 merupakan salah satu dari tiga gen yang ekspresinya berkaitan

    dengan fenotip sel lemak coklat. PRDM16 diidentifikasi pada kromosom

    t(1;3)(p36;q21) sel acute myeloid leukemia. PRDM16 megandung tujuh ulangan

    dari C2H2 zinc-finger pada ujung N (ZF1 domain) dan tiga ulangan yang sama

    pada ujung C (ZF2 domain). PRDM16 juga mengandung SET (Supressor of

    variegation-Enhanser of zeste-Trithorax) domain, sebuah daerah diantara histone

    lysine methyltransferases. Penyimpangan PRDM16 tidak akan memiliki SET

    domain yang diekspresikan pada sel leukemia T-cell dewasa [25].

    PRDM16 dapat menginduksi diferensiasi sel lemak coklat termasuk

    aktifasi dari gen thermogenic (UCP1, PGC-1, dan Deiodinase-d2), gen

    mitokondria dan gen selektif sel lemak coklat lainnya (cidea dan elovl3).

    Selanjutnya, ekspresi transgenic dari PRDM16 pada jaringan adipose

    menginduksi pembentukan dari UCP1 yang mengekspresikan warna coklat pada

    jaringan sel lemak coklat. Ekspresi sel PRDM16 menunjukkan respirasi uncouple

    cellular dalam jumlah tinggi dalam respon terhadap cAMP [26].

    Walaupun PRDM16 berikatan secara langsung dengan DNA sequence

    spesifik melalui dua kumpulan dari zinc-fingers (ZF1 dan ZF2) in vitro,

    abrogation dari DNA binding melalui mutasi pada ZF2 tidak akan merubah

    kemampuan PRDM16 untuk menginduksi fenotip sel lemak coklat. Hasil tersrbut

    menunjukkan bahwa PRDM16 dimediasi oleh interaksi protein-protein

    dibandingkan dengan DNA binding. PRDM16 coactivates aktivitas transkripsi

    dari PGC-1 dan PGC-1, serta PPAR dan PPAR, melalui interaksi fisik secara

    langsung [27].

  • Dengan induksi gen selektif pada sel lemak coklat, ekspresi PRDM16 juga

    dihubungkan dengan penekanan beberapa selektif marker untuk sel lemak putih,

    seperti resistin dan angiotensinogen) atau otot, seperti (myoD, myogenin, and

    myosin heavy chain). Tindakan represif dari PRDM16 pada gen selektif sel

    lemak putih dimediasi oleh hubungan PRDM16 dengan corepressors, CtBP1 and

    2 [26]. PRDM16 dibutuhkan untuk ciri dan fungsi dari sel lemak coklat in vitro

    dan in vivo. Berkurangnya PRDM16 pada sel lemak coklat dapat menyebabkan

    hilangknya karakteristik dari lemak coklat. Jika PRDM16 tidak ada sama sekali

    pada sel lemak coklat maka diferensiasi otot rangka akan berkembang [27].

    Embryonic Origin dari Lemak Coklat

    Sel lemak putih dan sel lemak colat selama ini diasumsikan berasal dari

    tempat yang sama karena secara umum memiliki gen yang meliputi metabolisme

    trigliserida. Kedua lemak tersebut memiliki diferensiasi secara morfologi yang

    sama dan dikontrol oleh PPAR dan anggota dari transkripsi faktor C/EBP.

    Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa sel lemak putih dan sel lemak coklat

    berasal dari garis keturunan selular yang berbeda. Penelitian tersebut menunjukan

    bahwa jaringan sel lemak coklat, dermis, dan beberapa otot rangka berasal dari sel

    Gambar 3. Transkripsi pada perkembangan lemak coklat

    melalui PRDM16

  • ekspresi Engrailed-1 (En1) pada dermamyotome. Percobaan microarray

    menunjukkan prekursor sel lemak coklat mengekspresikan banyak gen dan

    microRNAs yang merupakan karakteristik dari precursor otot [28]. Tidak adanya

    PRDM16 dari prekursor sel lemak coklat akan menginduksi diferensiasi dari otot

    rangka. Ekspresi PRDM16 pada myoblasts dapat menyebabkan sel memiliki

    fenotip sel lemak coklat ketika terkena rangsanagn proadipogenic. PRDM16

    rupanya dapat mengontrol perubahan antara otot dan sel lemak coklat [27].

    Myf5 merupakan faktor trasnkripsi myogenic yang ekspresinya dapat

    membentuk sel-sel skeletal myoblastic. Pada suatu penelitian telah diobservasi

    bahwa otot rangka dan jaringan sel lemak coklat berasal dari sel yang diaktivasi

    Myf5, sedangkan jaringan sel lemak putih tidak dibentuk dari sel ekspresi Myf5

    melainkan berasal dari sel mural (pericytes) yang berhubungan dengan pembuluh

    darah pada adipose. Pada penelitian ini telah dibuktikan bahwa jaringn sel lemak

    putih dan jaringan sel lemak coklat berasal dari tempat yang berbeda [29].

    Studi mengenai Myf5 menunjukkan bahwa sel lemak coklat dihasilkan dari

    sel prekursor yang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghsilkan sel lemak

    Gambar 4. Embryonic Origin dari Lemak Coklat

  • coklat dan otot. Pada tikus yang memiliki defisiensi myogenin maka akan

    menghasilkan otot karena sel tersebut tidak dapat menyempurnakan diferensiasi

    menjadi sel lemak coklat [30]. Sel lemak coklat yang muncul pada depots lemak

    putih dalam respon terhadap stimulasi chronic -adrenergic tidak berasal dari sel

    ekspresi Myf5. Sel lemak coklat yang berada dalam interscapular depot dan sel

    lemak coklat yang terdapat pada jaringan sel lemak putih jelas berbeda. Sel lemak

    coklat pada jaringan sel lemak putih memiliki plastic phenotype yang lebih

    sehingga memungkinkan sel lemak putih beradaptasi dengan lingkungan yang

    diperkenalkan menjadi sel lemak coklat, sebaliknya sel lemak coklat yang sudah

    ada interscapular depot akan membentuk lemak coklat dari awal. Hal tersebut

    tetap ditentukan oleh tipe sel pada jaringan lemak putih yang dapat menimbulkan

    UCP1 untuk mengekspresikan adipocytes tipe coklat. Itu memungkinkan

    preadipocytes sel lemak putih dapat distimulasi untuk mengalami adipogenesi sel

    lemak coklat [31].

    Beberapa faktor pertumbuhan dapat mempengaruhi sel lemak coklat dan

    sel lemak putih. Bone Morphogenetic Proteins (BMPs) merupakan regulator yang

    sangat kuat dalam diferensiasi sel lemak coklat dan sel lemak putih. BMP2 dan

    BMP4 mendeferiensasi sel adipose putih, sedangkan BMP7 secara selektif

    menstimulasi proses adipogenesis lemak coklat. Adanya preadipocytes coklat oleh

    BMP7 dapat menginduksi diferensiasi sel lemak coklat, termasuk menginduksi

    ekspresi PRDM16 dan UCP1 [32].

    Aktivasi dari Wnt (wingless) signaling pathway dapat menghambat

    adipogenesis sel lemak coklat dan sel lemak putih dengan memblok induksi dari

    PPAR and C/EBP. Wnt10a and Wnt10b diekspresi pada sel lemak coklat dan

    menurunkan regulasi diferensiasi dari preadipocytes sel lemak coklat. Pada sel

    lemak coklat dewasa, ekspresi Wnt10b menghambat ekspresi dari PGC-1

    sehingga menghasilkan fenotip sel lemak putih. Wnt signaling juga merupakan

    promyogenic penting yang dikenalkan selama embriogenesis dan regenerasi otot

    dewasa. Bersama dengan BMPs, efek timbal-balik dari Wnt signaling pada

    adipogenesis dan myogenesis menunjukkan bahwa hal tersebut juga dapat

    berpereran dalam presumptive precursors untuk sel lemak coklat dan sel lemak

  • putih [33].

    Pengobatan Obesitas dan Diabetes

    Meluasnya penyakit obesitas dan diabetes berhubungan dengan perawatan

    medical yang tidak efektif. Obesitas juga dapat meningkatkan penyakit lainnya

    seperti kanker, arthritic conditions, dan kelainan kardiovaskular. Perawatan yang

    efektif untuk obesitas harusnya memberikan pengaruh yang kuat pada seluruh

    badan, seperti mengurangi energi dari makanan atau meningkatkan energi yang

    dikeluarkan. Meningkatnnya jumlah energi yang dikeluarkan berarti jumlah sel

    lemak coklat juga meningkat. Sel lemak coklat pada tubuh berguna untuk

    menghilangkan energi kimia dalam jumlah besar. Sebab itu, meningkatnya jumlah

    lemak coklat merupakan cara yang efektif untuk membakar kalori. Kebanyakan

    orang yang mengalami obesitas tidak memiliki kesetimbangan energi sehingga

    lemak coklat dibutuhkan untuk mengontrol lemak dengan menghasilkan panas.

    PRDM16 merupakan regulator dominan dari diferensiasi sel lemak coklat.

    Ekspresi PRDM16 pada myoblasts atau white preadipocytes in vivo dapat

    digunakan untuk mengobati obesitas. Gen PRDM16 diatur secara dinamik

    menunjukkan peningkatan dalam menentukan sel prekursor lemak coklat, relatif

    terhadap prekursor lemak putih. PRDM16 meningkat selama proses diferensiasi

    sel lemak coklat. Sebab itu harusnya dibuat obat yang dapat mengaktifkan

    ekspresi PRDM16. BMP7 dapat meningkatkan ekspresi dari PRDM16 dan brown

    adipogenesis yang dapat digunakan sebagai terapi untuk obesitas dan diabetes tipe

    2. BMP7 teratat termasuk dalam thiazolidinediones (merupakan obat untuk

    mengatasi penyakit diabetes melitus dengan meningkatkan sensitivitas insulin),

    yang berikatan dengan PPAR sehingga sensitif terhadap insulin dengan

    meningkatkan fenotip sel lemak coklat pada jaringan sel lemak putih [32].

  • Kesimpulan

    Lemak coklat berfungsi untuk membakar lemak (trigliserida) menjadi

    panas (thermogenesis). Berdasarkan fungsi yang dimiliki, lemak coklat dapat

    digunakan untuk mengatasi permasalahan penyakit obesitas dan diabetes. Pada

    orang yang menderita obesitas dan diabetes, sensitifitas terhadap insulinnya

    rendah. Hal tersebut dapat diatasi dengan adanya BMP7 yang berikatan dengan

    PPAR sehingga sensitifitas terhadap insulin meningkat. BMP7 juga dapat

    menginduksi ekspresi dari PRDM16 dan gen thermogenic (UCP1 dan PGC-1)

    yang dapat menginduksi diferensiasi lemak coklat pada tubuh manusia.

    Daftar Pustaka

    1. Bray G.A., Bellanger T. Epidemiology, trends, and morbidities of obesity

    and the metabolic syndrome. Endocrine. 2006;29:109117. [PubMed]

    2. Cannon B., Nedergaard J. Brown adipose tissue: Function and

    physiological significance. Physiol. Rev. 2004;84:277359. [PubMed]

    3. Cinti S. Anatomy of the adipose organ. Eat. Weight Disord. 2000;5:132

    142. [PubMed]

    4. Scheffler I.E. Mitochondria. Wiley-Liss; New York: 1999.

    Gambar 5. Struktur Thiazolidinediones (BMP7)

  • 5. Klingenberg M. Uncoupling proteina useful energy dissipator. J.

    Bioenerg. Biomembr. 1999;31:419430. [PubMed]

    6. Fawcett D.W. A comparison of the histological organization and

    cytochemical reactions of brown and white adipose tissues. J. Morphol.

    1952;90:363405.

    7. Klingenspor M. Cold-induced recruitment of brown adipose tissue

    thermogenesis. Exp. Physiol. 2003;88:141148. [PubMed]

    8. Bianco A.C., Silva J.E. Intracellular conversion of thyroxine to

    triiodothyronine is required for the optimal thermogenic function of brown

    adipose tissue. J. Clin. Invest. 1987;79:295300. [PubMed]

    9. Enerback S., Jacobsson A., Simpson E.M., Guerra C., Yamashita H.,

    Harper M.E., Kozak L.P. Mice lacking mitochondrial uncoupling protein

    are cold-sensitive but not obese. Nature. 1997;387:9094.

    10. Lowell B.B., S-Susulic V., Hamann A., Lawitts J.A., Himms-Hagen J.,

    Boyer B.B., Kozak L.P., Flier J.S. Development of obesity in transgenic

    mice after genetic ablation of brown adipose tissue. Nature.

    1993;366:740742. [PubMed]

    11. Arch J.R. (3)-Adrenoceptor agonists: Potential, pitfalls and progress. Eur.

    J. Pharmacol. 2002;440:99107. [PubMed]

    12. Rosenbaum RL, Leibel JH. Medical progress: obesity. N Engl J Med.

    1997;337:396-407.

    13. Nedergaard J., Petrovic N., Lindgren E.M., Jacobsson A., Cannon B.

    PPAR in the control of brown adipocyte differentiation. Biochim.

    Biophys. Acta. 2005;1740:293304. [PubMed]

    14. Gray S.L., Dalla Nora E., Backlund E.C., Manieri M., Virtue S., Noland

    R.C., O'Rahilly S., Cortright R.N., Cinti S., Cannon B., et al. Decreased

    brown adipocyte recruitment and thermogenic capacity in mice with

    impaired peroxisome proliferator-activated receptor (P465L PPAR)

    function. Endocrinology. 2006;147:57085714. [PubMed]

    15. Karamanlidis G., Karamitri A., Docherty K., Hazlerigg D.G., Lomax M.A.

    C/EBP reprograms white 3T3-L1 preadipocytes to a Brown adipocyte

    pattern of gene expression. J. Biol. Chem. 2007;282:2466024669.

    [PubMed]

    16. Nielsen R., Pedersen T.A., Hagenbeek D., Moulos P., Siersbaek R.,

    Megens E., Denissov S., Borgesen M., Francoijs K.J., Mandrup S., et al.

    Genome-wide profiling of PPAR:RXR and RNA polymerase II

    occupancy reveals temporal activation of distinct metabolic pathways and

  • changes in RXR dimer composition during adipogenesis. Genes & Dev.

    2008;22:29532967. [PubMed]

    17. Kim J.K., Kim H.J., Park S.Y., Cederberg A., Westergren R., Nilsson D.,

    Higashimori T., Cho Y.R., Liu Z.X., Dong J., et al. Adipocyte-specific

    overexpression of FOXC2 prevents diet-induced increases in

    intramuscular fatty acyl CoA and insulin resistance. Diabetes.

    2005;54:16571663. [PubMed]

    18. Cederberg A., Gronning L.M., Ahren B., Tasken K., Carlsson P.,

    Enerback S. FOXC2 is a winged helix gene that counteracts obesity,

    hypertriglyceridemia, and diet-induced insulin resistance. Cell.

    2001;106:563573. [PubMed]

    19. Xue Y., Cao R., Nilsson D., Chen S., Westergren R., Hedlund E.M.,

    Martijn C., Rondahl L., Krauli P., Walum E., et al. FOXC2 controls Ang-2

    expression and modulates angiogenesis, vascular patterning, remodeling,

    and functions in adipose tissue. Proc. Natl. Acad. Sci. 2008;105:10167

    10172. [PubMed]

    20. Puigserver P., Wu Z., Park C.W., Graves R., Wright M., Spiegelman B.M.

    A cold-inducible coactivator of nuclear receptors linked to adaptive

    thermogenesis. Cell. 1998;92:829839. [PubMed]

    21. Leonardsson G., Steel J.H., Christian M., Pocock V., Milligan S., Bell J.,

    So P.W., Medina-Gomez G., Vidal-Puig A., White R., et al. Nuclear

    receptor corepressor RIP140 regulates fat accumulation. Proc. Natl. Acad.

    Sci. 2004;101:84378442. [PubMed]

    22. Coste A., Louet J.F., Lagouge M., Lerin C., Antal M.C., Meziane H.,

    Schoonjans K., Puigserver P., O'Malley B.W., Auwerx J. The genetic

    ablation of SRC-3 protects against obesity and improves insulin sensitivity

    by reducing the acetylation of PGC-1 Proc. Natl. Acad. Sci.

    2008;105:1718717192. [PubMed]

    23. Coste A., Louet J.F., Lagouge M., Lerin C., Antal M.C., Meziane H.,

    Schoonjans K., Puigserver P., O'Malley B.W., Auwerx J. The genetic

    ablation of SRC-3 protects against obesity and improves insulin sensitivity

    by reducing the acetylation of PGC-1 Proc. Natl. Acad. Sci.

    2008;105:1718717192. [PubMed]

    24. Uldry M., Yang W., St-Pierre J., Lin J., Seale P., Spiegelman B.M.

    Complementary action of the PGC-1 coactivators in mitochondrial

    biogenesis and brown fat differentiation. Cell Metab. 2006;3:333341.

    [PubMed]

  • 25. Mochizuki N., Shimizu S., Nagasawa T., Tanaka H., Taniwaki M., Yokota

    J., Morishita K. A novel gene, MEL1, mapped to 1p36.3 is highly

    homologous to the MDS1/EVI1 gene and is transcriptionally activated in

    t(1;3)(p36;q21)-positive leukemia cells. Blood. 2000;96:32093214.

    [PubMed]

    26. Kajimura S., Seale P., Tomaru T., Erdjument-Bromage H., Cooper M.P.,

    Ruas J.L., Chin S., Tempst P., Lazar M.A., Spiegelman B.M. Regulation

    of the brown and white fat gene programs through a PRDM16/CtBP

    transcriptional complex. Genes & Dev. 2008;22:13971409. [PubMed]

    27. Seale P., Kajimura S., Yang W., Chin S., Rohas L.M., Uldry M., Tavernier

    G., Langin D., Spiegelman B.M. Transcriptional control of brown fat

    determination by PRDM16. Cell Metab. 2007;6:3854. [PubMed]

    28. Timmons J.A., Wennmalm K., Larsson O., Walden T.B., Lassmann T.,

    Petrovic N., Hamilton D.L., Gimeno R.E., Wahlestedt C., Baar K., et al.

    Myogenic gene expression signature establishes that brown and white

    adipocytes originate from distinct cell lineages. Proc. Natl. Acad. Sci.

    2007;104:44014406. [PubMed]

    29. Tang W., Zeve D., Suh J.M., Bosnakovski D., Kyba M., Hammer R.E.,

    Tallquist M.D., Graff J.M. White fat progenitor cells reside in the adipose

    vasculature. Science. 2008;322:583586. [PubMed]

    30. Crisan M., Casteilla L., Lehr L., Carmona M., Paoloni-Giacobino A., Yap

    S., Sun B., Leger B., Logar A., Penicaud L., et al. A reservoir of brown

    adipocyte progenitors in human skeletal muscle. Stem Cells.

    2008;26:24252433. [PubMed]

    31. Hasty P., Bradley A., Morris J.H., Edmondson D.G., Venuti J.M., Olson

    E.N., Klein W.H. Muscle deficiency and neonatal death in mice with a

    targeted mutation in the myogenin gene. Nature. 1993;364:501506.

    [PubMed]

    32. Tseng Y.H., Kokkotou E., Schulz T.J., Huang T.L., Winnay J.N.,

    Taniguchi C.M., Tran T.T., Suzuki R., Espinoza D.O., Yamamoto Y., et

    al. New role of bone morphogenetic protein 7 in brown adipogenesis and

    energy expenditure. Nature. 2008;454:10001004. [PubMed]

    33. Kang S., Bajnok L., Longo K.A., Petersen R.K., Hansen J.B., Kristiansen

    K., MacDougald O.A. Effects of Wnt signaling on brown adipocyte

    differentiation and metabolism mediated by PGC-1 Mol. Cell. Biol.

    2005;25:12721282. [PubMed]