3
Ini ada di satu jurnal sar (Paramitha, A., B. Utomo dan Desrita. 2014. Studi Klorofil-A Di Kawasan Perairan Belawan Sumatera Utara. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara) , terserah km mau make gimana wkwk Meningkatnya kadar nutrien akan meningkatkan produktivitas primer yang menghasilkan kadar klorofil-a yang tinggi. Diduga curah hujan yang tinggi mampu mampu menambah unsur hara ke perairan melalui deposisi atmosfer maupun melalui run off dari daratan. Peningkatan kecepatan angin di pesisir dapat meningkatkan percampuran massa air secara vertikal yang menambah kesuburan perairan karena percampuran massa air dengan dasar laut yang kaya akan unsur hara pada akhirnya meningktkan kandungan konsentrasi klorofil-a di perairan (Paramitha et al., 2014). Hal ini sesuai dengan literatur Nontji (2002) bahwa Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar 26 – 29 ⁰C. Karena perairan Indonesia dipengaruhi oleh angin musim, maka sebaran suhu permukaan laut (SPL) mengikuti perubahan musim. Pengaruh suhu sebagai pembatas terjadinya fotosintesis akan menentukan konsentrasi dan distribusi klorofil-a. pH di suatu perairan akan menentukan konsentrasi dan distribusi klorofil-a. Hal ini sesuai dengan literatur Odum (1994) menyatakan bahwa air laut merupakan sistem penyangga (buffer capacity) yang sangat luas dengan derajat keasaman (pH) yang relatif stabil sebesar 7,0 − 8,5. Didukung dengan literatur Sukoharjo (2012), proses biologi seperti fotosintesis mempengaruhi nilai pH di perairan karena proses ini membutuhkan CO2 yang diambil dari perairan. Sebagai akibatnya pH menjadi meningkat, meskipun demikian peningkatan ini disebabkan oleh proses biologi yang akhirnya mempengaruhi presipitasi kalsium karbonat (suatu proses reaksi kimia anorganik).

buat sari

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PRODUK

Citation preview

Page 1: buat sari

Ini ada di satu jurnal sar (Paramitha, A., B. Utomo dan Desrita. 2014. Studi Klorofil-A Di Kawasan Perairan Belawan Sumatera Utara. Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara) , terserah km mau make gimana wkwkMeningkatnya kadar nutrien akan meningkatkan produktivitas primer yang menghasilkan kadar klorofil-a yang tinggi. Diduga curah hujan yang tinggi mampu mampu menambah unsur hara ke perairan melalui deposisi atmosfer maupun melalui run off dari daratan. Peningkatan kecepatan angin di pesisir dapat meningkatkan percampuran massa air secara vertikal yang menambah kesuburan perairan karena percampuran massa air dengan dasar laut yang kaya akan unsur hara pada akhirnya meningktkan kandungan konsentrasi klorofil-a di perairan (Paramitha et al., 2014).

Hal ini sesuai dengan literatur Nontji (2002) bahwa Suhu permukaan laut Indonesia secara umum berkisar 26 – 29 ⁰C. Karena perairan Indonesia dipengaruhi oleh angin musim, maka sebaran suhu permukaan laut (SPL) mengikuti perubahan musim. Pengaruh suhu sebagai pembatas terjadinya fotosintesis akan menentukan konsentrasi dan distribusi klorofil-a.

pH di suatu perairan akan menentukan konsentrasi dan distribusi klorofil-a. Hal ini sesuai dengan literatur Odum (1994) menyatakan bahwa air laut merupakan sistem penyangga (buffer capacity) yang sangat luas dengan derajat keasaman (pH) yang relatif stabil sebesar 7,0 − 8,5. Didukung dengan literatur Sukoharjo (2012), proses biologi seperti fotosintesis mempengaruhi nilai pH di perairan karena proses ini membutuhkan CO2 yang diambil dari perairan. Sebagai akibatnya pH menjadi meningkat, meskipun demikian peningkatan ini disebabkan oleh proses biologi yang akhirnya mempengaruhi presipitasi kalsium karbonat (suatu proses reaksi kimia anorganik).

bahwa kecerahan di suatu perairan akan menentukan konsentrasi dan distribusi klorofil-a. Adanya zat-zat tersuspensi dalam perairan akan menimbulkan kekeruhan pada perairan tersebut dan kekeruhan ini akan mempengaruhi ekologi dalam hal penurunan penetrasi cahaya yang sangat mencolok (Nybakken, 1988).

Oksigen terlarut suatu perairan dipengaruhi oleh suhu, fotosintesis dan penyerapan oksigen dari atmosfer. Kelarutan gas-gas dalam air laut merupakan suatu fungsi dari suhu, semakin rendah suhu perairan maka semakin besar tingkat kelarutannya. Pada perairan yang memiliki suhu air rendah akan memiliki kandungan oksigen terlarut yang lebih besar (Nybakken, 1988).

Nybakken, J. W. 1988. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Cetakan Kedua. Diterjemahkan oleh H.M Eidman, Koesoebiono, D. G. Bengen, M. Hutomo, dan S. Sukardjo. PT. Gramedia. Jakarta.

Sukoharjo, S. S. Variabilitas Konsentrasi Klorofil-a di Perairan Selat Makassar : Pendekatan Wavelet. Jurnal Segara. Volume 8 Nomor 2 Desember 2012.

Page 2: buat sari

Ini beda jurnal sama yang atasDapus jurnalnya ini : Sihombing, R. F., R. Aryawati dan Hartoni. 2013. Kandungan Klorofil-a Fitoplankton di Sekitar Perairan Desa Sungsang Kabupaten Banyuasin Provinsi SumateraSelatan. Maspari Journal . 5(1):34-39

Sebaran dan tinggi rendahnya konsentrasi klorofil-a sangat terkait dengan kondisi oseanografi suatu perairan. Beberapa parameter fisika kimia yang mempengaruhi sebaran klorofil-a adalah intensitas cahaya dan nutrien. Perbedaan parameter tersebut menjadi penyebab bervariasinya produktivitas primer dibeberapatempatdilaut(Samawi,2007). Samawi, MF. 2007. Hubungan Antara Konsentrasi Klorofil-a dengan Kondisi Oseanografi di Perairan Pantai Kota Makasar.Unhas.Makasar.

Secara horizontal kandungan klorofil-a lebih banyak ditemukan pada lapisan permukaan yang berada dekat dengan daratan dimana semakin menuju laut maka kandungan klorofil-a semakin rendah karena daratan banyak memberi masukan nutien kedalam perairan . Hal ini menyebabkan suburnya perairan yang akhirnya akan bermanfaat bagi fitoplankton untuk melakukan aktivitas fotosintesis. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan olehRileydan Skirrow (1975) dalam Wenno (2007) bahwa proses geofisik sangat mempengaruhi masuknya nutrien dari darat melalui aliran sungai yang menyebabkan bervariasinya kandungan nutrien(fosfat, nitrat dan silikat). Wenno LF. 2007. Biodiversitas Organisme Planktonik dalam Kaitannya dengan Kualitas Perairan dan Sirkulasi Massa Air di Selat Makassar. Pusat Penelitian Oseanografi(LIPI).Jakarta

Semakin tinggi pH dan nitrat maka kandungan klorofil-a fitoplankton akan semakin tinggi. Derajat keasaman (pH) dan nitrat memiliki peranan yang penting untuk kondisi lingkungan perairan. Perubahan pH berpengaruh terhadap proses kimia maupun biologis organisme yang ada diperairan. pH mempengaruhi toksisitas suatu senyawa kimia diperairan.