20
1 BUDAYA NUSANTARA PERTEMUAN I

Budaya Nusantara Pertemuan i

  • Upload
    lupa

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pertemuan pertama mata kuliah budaya nusantara

Citation preview

Page 1: Budaya Nusantara Pertemuan i

1

BUDAYA NUSANTARA

PERTEMUAN I

Page 2: Budaya Nusantara Pertemuan i

2

1. NEGARA

- Adanya Negara harus memenuhi 3 hal :

* Wilayah - dinyatakan sejak proklamasi kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17-8-1945 dari Sabang sampai Merauke. - Diawali dengan Sumpah Pemuda 1928

* Rakyat (masyarakat) Ini bentuknya berbeda-beda

- dimulai dari desa-desa kecil yang terpencil sampai kepada kota- kota besar yang modern - Jenis sistim hubungan keluarga banyak macamnya termasuk pola matrilineal, patrilineal dan pola campuran - Struktur politik tradisional terdapat mulai dari suku (Tribe)

sampai kerajaan.

Page 3: Budaya Nusantara Pertemuan i

3

* Pemerintahan

Pemerintahan berbentuk Republik dari Negara Kesatuan Republik Indonesia

2. BUDAYA DAN KOMUNITAS DI INDONESIA * Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh - kebudayaan lokal yang telah ada sebelum terbentuknya

Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945

- kebudayaan lokal berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-

suku di Indonesia merupakan bagian Integral dari kebudayaan

Indonesia

Page 4: Budaya Nusantara Pertemuan i

4

* Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti : - kebudayaan Tionghoa - kebudayaan India - kebudayaan Arab

- Kebudayaan India masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk - Kerajaan-kerajaan bernafaskan agama Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara : - Pada abad ke 5 Masehi - Ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua Nusantara, Kutai sampai pada penghujung abad ke 15 Masehi

Page 5: Budaya Nusantara Pertemuan i

5

* Kebudayaan Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena : - Interaksi perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang

Tionghoa dan Nusantara (Sriwijaya) - Banyak pula yang masuk bersama perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan menetap di Nusantara - Menetap dan menikahi penduduk lokal, menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik dan menjadi salah satu akar kebudayaan lokal modern di Indonesia seperti kebudayaan Jawa dan Betawi

* Kebudayaan Arab masuk bersama penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab yang singgah di Nusantara dalam perjalanan menuju Tiongkok.

Page 6: Budaya Nusantara Pertemuan i

6

3. KEMAJEMUKAN BUDAYA A. Kelompok Etnis - Di Indonesia terdapat lebih dari 300 kelompok etnis yang berbeda- beda, masing-masing mempunyai Identitas kebudayaan sendiri

dan di kepulauan terdapat lebih dari 200 bahasa khas.

- Adaptasi ekonomi mempengaruhi dengan cara yang berbeda, seperti :

- pertanian, semi – nomadis yang berpindah-pindah - penanaman sagu, penyadapan getah secara kecil-kecilan hingga Industri besar dan modern - Bentuk masyarakat dapat dilihat mulai dari desa-desa kecil yang terpencil hingga kota-kota besar yang modern - Terdapat jenis sistem hubungan keluarga, seperti : pola

matrilineal, patrilineal dan pola campuran - Secara tradisional struktur politik terdapat mulai dari suku (tribe) sampai kepada kerajaan.

Page 7: Budaya Nusantara Pertemuan i

7

- Disamping kepercayaan-kepercayaan asli setempat, penduduk Indonesia merupakan terbesar yang menganut agama Islam, sedangkan lapisan yang jauh lebih tua umurnya terdiri dari pemikiran Hindu- Budha yang merupakan dasar persamaan selanjutnya dari kebudayaan yang terdapat pada kebanyakan daerah. Terdapat kepercayaan – kepercayaan asli yang tidak mau hilang begitu saja, yang menggabungkan diri kepada agama Islam, Hindu ataupun Kristen.

Page 8: Budaya Nusantara Pertemuan i

8

B. Keanekaragaman bahasa di Indonesia- Sebagian besar bahasa-bahasa yang ada merupakan rumpun polynesia –

melayu. A. Kelompok Bahasa Melayu-Polynesia

I. Kelompok Sumatera1. Aceh2. Gayo3. Dialek Batak a. Kelompok Utara (Karo, Alas, Pakpak) b. Toba c. Simalungun d. Angkola – Mandailing4. Minangkabau - Lubu5. Dialek Melayu - Melayu Riau

- Melayu Jakarta - Kubu

- Melayu Maluku

Page 9: Budaya Nusantara Pertemuan i

9

6. Melayu Tengah7. Rejang Lebong8. Lampung9. Simalur10.Nias - Sichule11. Mentawai12. Enggano13. Loncong (sepanjang pesisir Bangka)14. Lom15. Orang laut

Page 10: Budaya Nusantara Pertemuan i

10

II. Kelompok Jawa 1. Sunda

2. Jawa 3. Madura

III. Kelompok Borneo (Bahasa-bahasa Dayak) 1. Kelompok Kalimantan 2. Kelompok Iban 3. Kelompok Ot-Danum 4. Kelompok Kenya-Bahu-Kayan 5. Kelompok Murut 6. Bajau (Nomads Laut)

IV. Kelompok Bali – Sasak 1. Bali 2. Sasak 3. Sumbawa

Page 11: Budaya Nusantara Pertemuan i

11

V. Kelompok Pilipina 1. Sangir-Talaud a. Bantik b. Bentenan 2. Mongondou 3. Tombulu – Tonsea – Tondano 4. Tontemboan – Tonsawang

VI. Kelompok Gorontalo 1. Bulanga 2. Kaidipan 3. Gorontalo 4. Buol

VII. Kelompok Tomini

Page 12: Budaya Nusantara Pertemuan i

12

VIII. Kelompok Toraja 1. Kaili

2. Kulawi 3. Pipikoro

4. Napu 5. Bada – Besoa 6. Leboni

7. Bare’e 8. Wotu

IX. - Kelompok Loinang 1. Loinang

2. Bobongko 3. Balantak

- Banggai

Page 13: Budaya Nusantara Pertemuan i

13

X. Kelompok Bungku – Laki 1. Bungku-Mori

2. Laki 3. Luwu

4. Landawe 5. Mapute

XI. Bahasa-bahasa Sulawesi Selatan 1. Makasar

2. Bugis 3. Luwu

4. Sa’dan 5. Pitu-Uluna-Salu

6. Dialek Mandar 7. Seko

Page 14: Budaya Nusantara Pertemuan i

14

XII. Kelompok Muna-utung 1. Muna-Butung

2. Butung Selatan 3. Bahasa-bahasa Kepulauan Tukang Besi, Kalaotoa, Karompa dan Bonerate

4. Wolio dan Layolo

XIII. Kelompok Bima-Sumba 1. Bima

2. Manggarai 3. Ngad’a – Lio 4. Sumba Barat

5. Sumba Timur 6. Hawu

B. Keluarga Bahasa Halmahera Utara (Ternate, Tidore dll)

Page 15: Budaya Nusantara Pertemuan i

15

C. Bahasa-bahasa Papua

XIV. Kelompok Ambon-Timor 1. Kroe 2. Solor

3. Kelompok Kedang, Alor dan Pantar 4. Balu (Tetum) 5. Marae 6. Timor (Dawah) 7. Kupang 8. Roti 9. Bahasa-bahasa Wetar 10. Roma 11. Kisar 12. Leti, dll

13. Bahasa-bahasa Damar 14. Bahasa-bahasa Tanimbar

Page 16: Budaya Nusantara Pertemuan i

16

15. Kai 16. Aru

17. Buru 18. Ambelau

19. Bahasa-bahasa Seram Barat 20. Bahasa-bahasa Seram Timur 21. Bahasa-bahasa Goram 22. Banda

XV. Kelompok Sula-Bacan 1. Dialek Taliabo 2. Dialek Sula 3. Bacan (hampir punah)

XVI. Kelompok Halmahera Selatan – Irian Barat 1. Bahasa-bahasa Halmahera Selatan 2. Nafor 3. Windesi 4. Mowiai, dst.

Page 17: Budaya Nusantara Pertemuan i

17

Hal ini berarti bahwa semua bahasa memiliki kata-kata seasal

dan tata bahasa yang strukturnya amat besar persamaannya.

C. Tipe umum masyarakat Indonesia

Garis-garis kedaerahan yang pokok antara daerah sosial dan

kebudayaan Indonesia, secara kesejarahan telah dipengaruhi oleh

keadaan geografis, yang terdiri dari pulau-pulau.

Daerah pantai pulau-pulau mempunyai banyak persamaan secara

kebudayaan, karena mudah dan seringnya terdapat hubungan

diantara mereka. Orang yang tinggal dipedalaman, yang terpisah-

pisah hutan tropis dan pegunungan memperlihatkan bentuk

kebudayaan yang berbeda.

Page 18: Budaya Nusantara Pertemuan i

18

- Perbedaan Geografis membentuk tipe umum masyarakat Indonesia, yaitu:

1. Daerah Persawahan di Pedalaman yang kuat pengaruh

Hindunya para petani sawah yang tinggal di pedalamanan

Jawa dan Bali, merupakan hampir seperdua dari penduduk

Indonesia. Desa-desa pedalaman berbentuk besar-besar

dan amat rapat penduduknya, sehingga muncul tekanan

penduduk berkembang cepat dan cenderung tak terkendali.

2. Rakyat pantai yang berorientasi dagang dan kuat ke-

islamannya, mencakup demikian banyaknya kelompok-

kelompok yang terbesar luas, sebagaimana bangsa Melayu

di Sumatera dan Kalimantan dan bangsa Makasar

diSulawesi Selatan. Kunci persamaan mereka itu terletak

dalam sejarah sama-sama ikut dalam perdagangan rempah-

rempah internasional.

Page 19: Budaya Nusantara Pertemuan i

19

3. Kelompok suku yang umumnya menyembah berhala dan

mendiami daerah-daerah pedalaman yang bergunung-

gunung. Kelompok ini memperlihatkan corak kebudayaan

yang beraneka warna. Dalam kategori ini termasuk orang

Toraja di Sulawesi, Dayak di Kalimantan. Penduduk

Halmahera, Penduduk Pulau Seram, Pulau-pulau Nusa

Tenggara, orang Gayo, Rejang dan Lampung di Sumatera.

Ketiga kategori meringkaskan secara umum dan tentatif, bentuk-bentuk dasar yang merupakan latar belakang dari keragaman Indonesia.

Pembagian kategori melihat persamaan dalam hal adaptasi ekologis, struktur politik, dan tingkat sosial.Pembagian kategori tersebut dapat dinamakan “tipe-tipe sosiokultural”

Page 20: Budaya Nusantara Pertemuan i

20

4. TERBENTUKNYA BANGSA INDONESIA

- Perjuangan yang panjang menyadarkan masyarakat untuk

menyatukan pemikiran dan tindakan yang diawali dengan di -

ikrarkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928

yaitu Satu Nusa, Bangsa dan Bahasa yaitu Indonesia.

- Lanjutan dari Sumpah Pemuda tersebut telah dinyatakan pada

tanggal 17 Agustus 1945 suatu negara yang merdeka, bersatu

dan berdaulat yaitu Indonesia.

5. SIMBOL DAN SLOGAN BANGSA INDONESIA - Simbol

negara dari suatu bangsa Indonesia yang merdeka adalah

burung garuda.

- Bendera Merah Putih yang artinya merah berarti berani, putih

berarti suci.

- Slogan Bhineka Tunggal Ika yang berarti bermacam-macam tetapi

tetap satu.