33
BUKU PANDUAN MAHASISWA BLOK 25 KEDOKTERAN GIGI FORENSIK (SETARA 2,5 SKS) DASAR - DASAR FORENSIK IDENTIFIKASI GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020

BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

BUKU PANDUAN MAHASISWA

BLOK 25

KEDOKTERAN GIGI FORENSIK (SETARA 2,5 SKS)

DASAR - DASAR FORENSIK

IDENTIFIKASI GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Page 2: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

2

BUKU PANDUAN

MAHASISWA

BLOK 25

KEDOKTERAN GIGI FORENSIK

( SETARA 2,5 SKS )

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Page 3: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-

Nya sehingga Buku Panduan Blok 25 (Kedokteran Gigi Forensik) dapat diselesaikan tepat

pada waktunya.

Buku panduan ini merupakan acuan bagi mahasiswa dan fasilitator dalam mengikuti

proses pembelajaran Blok 25 pada semester 7. Metode pembelajaran yang digunakan adalah

Student Centered Learning (SCL) yang terdiri atas : kuliah pakar, diskusi kelompok, sidang

pleno, dan skill’s lab. Blok 25 terdiri atas dua modul yang diupayakan terintegrasi pada

cabang ilmu Kedokteran Gigi Forensik.

Akhirnya kami berharap agar buku ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun

fasilitator. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas Buku

Panduan ini dimasa mendatang.

TIM PENYUSUN KBK FKG USU

Page 4: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

4

TIM PENYUSUN

Ketua Blok : Yendriwati,drg.,M.Kes.,Sp.OF

Sekretaris Blok : Putri Welda Utami Ritonga, drg.,MDSc.,Sp.Pros(K)

Anggota Blok : Dr. Agustinus Sitepu, M.Ked(For).,Sp.F

Nevi Yanti,drg.,MKes.,Sp.KG(K)

Dr.Trelia Boel,drg., M.Kes.,Sp.RKG(K)

Hendry Rusdy,drg.,M.Kes.,Sp.BM(K)

Rini Octavia,drg.,SH.,Sp.Perio(K).,MKes

Anggota DEU

Koordinator : Indri Lubis,drg.,MDSc

Kurikulum : Luthfiani,drg.,MDSc

SDM : Widi Prasetya,drg.,Sp.KG(K)

Assesment : Teguh Aryo Nugroho,drg.,MDSc.,Sp.Ort

EDITOR

Nevi Yanti, drg.,M.Kes.,Sp.KG(K)

Page 5: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

5

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... 3

TIM PENYUSUN .................................................................................. 4

DAFTAR ISI .......................................................................................... 5

MATRIKS KOMPETENSI BLOK 25 6

BAB I INFORMASI UMUM ......................................................... 7

A. Nama Blok ....................................................................... 7

B. Tujuan Blok ..................................................................... 7

C. Uraian Blok ..................................................................... 7

D. Metode Pembelajaran ...................................................... 7

BAB II MODUL...................... ........................................................ 8

A. Pembagian Modul............................................................ 8

B. Topic Tree Modul ...................................................... 14

C. Skenario Pemicu ............................................................... 15

BAB III DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 21

BAB IV JADWAL .............................................................................. 22

LAMPIRAN

1. Petunjuk Diskusi Kelompok............................................................... 24

2. Lembar Penilaian Fasilitator terhadap Mahasiswa.............................. 25

3. Tata cara Persiapan, Penilaian, Jenis Ujian, Waktu Pelaksanaan

Ujian Dan Pengumuman Hasil Ujian Blok......................................... 26

4. Petunjuk Pembuatan Soal Ujian Blok................................................. 28

5. Daftar Nilai Modul………………………………………….............. 29

6. Daftar Peserta Nilai Akhir................................................................... 30

7. Jadwal Tutorial Briefing………………………………...................... 31

Page 6: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

6

MATRIKS KOMPETENSI BLOK 25

MATA AJAR

TERKAIT

KOMPETENSI

UTAMA PENUNJANG LAINNYA

1. Kedokteran

Kehakiman

2. Kedokteran

gigi forensik

3. Anatomi

4. Biologi Oral

5. Konservasi

Gigi

6. Bedah Mulut

7. Prostodonsia

8. Radiologi

Kedokteran

Gigi

1.1 Seorang dokter

gigi harus mampu

mengintegrasikan ilmu

dasar forensik terhadap

ilmu kedokteran gigi

yang relevan sebagai

sumber keilmuan dari

berbagai data

penunjang untuk

mengindentifikasi

individu atau

kelompok dalam suatu

kejadian atau bencana

dengan menerapkan

etika kedokteran gigi

serta hukum yang

berlaku

1.1.1. Mampu menerapkan ilmu

kedokteran gigi forensik untuk

kebutuhan identifikasi korban

dan atau pelaku (C3,P3,A3)

1.1.2. Mampu menjaga

kerahasian profesi dalam

hubungannya dengan teman

sejawat, staf, dan pasien

(C3,P3,A3)

1.1.3. Mampu menerapkan etika

kedokteran gigi secara

profesional (C3,P3,A4)

1.1.4. Mampu menghubungkan

data-data klinis, radiografi,

laboratorium, ante mortem, dan

post mortem dalam menegakkan

identifikasi korban dan atau

pelaku (C3,P3,A4)

1.1.5. Mampu mengintegrasikan

ilmu kedokteran gigi forensik

yang relevan dengan ilmu

kedokteran gigi untuk

mengidentifikasi seseorang atau

kelompok dalam suatu bencana

(C3,P3,A4)

Page 7: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

7

BAB I

INFORMASI UMUM

A. NAMA BLOK : KEDOKTERAN GIGI FORENSIK

B. TUJUAN BLOK :

1. Menjelaskan tentang dasar-dasar forensik

2. Menganalisis identifikasi gigi dalam bidang ilmu forensik

C. URAIAN BLOK:

Dalam blok ini mahasiswa akan mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan

dasar-dasar forensik yang dibutuhkan dalam proses identifikasi korban, yaitu : pengantar ilmu

forensik dan medikolegal, pengantar ilmu kedokteran gigi forensik, perundang-undangan,

visumet repertum, thanatologi, toksikologi umum, identifikasi umum, traumatologi,

pemeriksaan radiologi dan laboratorium sangat dibutuhkan dalam bidang odontologi

forensik,dan prosedur Disaster Victim Identification (DVI).

Mahasiswa juga diharapkan mampu melakukancara-cara identifikasi gigi, sebagai

salah satu data primer pemeriksaan forensik. Dalam modul ini mahasiswa akan diajarkan

untuk melakukan identifikasi odontologi forensik berdasarkan ras, jenis kelamin, umur,

kebiasaan, bitemark, odontogram dalam format data postmortem dan antemortem yang

dikeluarkan oleh INTERPOL untuk kemudian membandingkan kedua data tersebut sehingga

diperoleh hasil identifikasi berdasarkan odontologi forensik, serta mengetahui peranan dokter

gigi dalam prosedur Disaster Victim Identification (DVI).

D. METODE PEMBELAJARAN:

1. Collaborative Learning (Diskusi Kelompok)

2. Kuliah interaktif

3. Tugas Kelompok

4. Sidang Pleno

5. Skill’s lab

Page 8: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

8

BAB II

MODUL

A. PEMBAGIAN MODUL

Blok 25 terdiri atas 2 modul sebagai berikut:

Modul 1: Dasar-dasar Forensik

Modul 2: Identifikasi Gigi

MODUL 1: Dasar-dasar Forensik

a. Tujuan Terminal Modul

Pada akhir modul ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan

dengan dasar-dasar forensik yang dibutuhkan dalam proses identifikasi.

b. Tujuan Khusus Modul

1. Menjelaskan pengertian ilmu forensik

2. Menjelaskan perkembangan ilmu forensik

3. Menjelaskan tokoh-tokoh pendiri/penggagas

4. Menjelaskan peranan forensik dalam penegakkan hukum

Topik : Pengantar Ilmu Forensik

1. Menjelaskan tentang pengantar ilmu odontologiforensik

Topik : Pengantar Ilmu odontologi forensik

1. Menjelaskan perundangan yang berhubungan dengan forensik

2. Menjelaskan pengertian KUHAP

3. Menjelaskan pengertian KUHP

4. Menjelaskan undang-undang tentang wewenang penyidik

5. Menjelaskan undang-undang tentang wewenang jaksa

6. Menjelaskan tentang hak dan kewajiban dokter

Topik : Perundang-undangan yang berhubungan dengan forensik

1. Menjelaskan pengertian Visum et Repertum

2. Menjelaskan jenis-jenis Visum et Repertum

3. Menjelaskan siapa yang berhak membuat Visum et Repertum

4. Menjelaskan bagian-bagian daripada Visum et Repertum

5. Menjelaskan kegunaan Visum

Topik : Visum et Repertum

1. Menjelaskan pengertian thanatologi

2. Menjelaskan apa yang dimaksud mati

3. Menjelaskan tanda-tanda mati

4. Menjelaskan perubahan-perubahan yang timbul setelah mati

Page 9: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

9

5. Menjelaskan apa yang dimaksud mati seluler

6. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan lebam mayat

7. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan kaku mayat

8. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan adipocera

9. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan mumifikasi

Topik : Thanatologi

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Asfiksia

2. Menjelaskan jenis – jenis asfiksia

3. Menjelaskan tanda-tanda asfiksia mekanik

4. Menjelaskan prosedur pemeriksaan asfiksia

Topik : Asfiksia

1. Menjelaskan cara mengidentifikasi korban tidak dikenal

2. Menjelaskan maksud identifikasi primer

3. Menjelaskan maksud identifikasi sekunder

4. Menjelaskan cara mengidentifikasi korban mutilasi

5. Menjelaskan cara mengidentifikasi tulang belulang

6. Menjelaskan manfaat identifikasi ditinjau dari aspek hukum

Topik : Identifikasi umum

1. Menjelaskan pengertiantraumatologi

2. Menjelaskan jenis-jenis traumatologi

3. Menjelaskan jenis-jenis trauma mekanik

4. Menjelaskan jenis-jenis trauma thermis

5. Menjelaskan jenis-jenis trauma elektrik

6. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan luka akibat benda tumpul

7. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan luka tembak

8. Menjelaskan perbedaan antara luka ante-post mortem

Topik : Traumatologi

1. Menjelaskan fungsi dari radiografi dalam bidang forensik kedokteran gigi

2. Menjelaskan aplikasi teknik radiografi konvensional intra oral dan ekstra

oral di bidang forensik kedokteran gigi

3. Menjelaskan aplikasi teknik radiografi digital intra oral dan ekstra oral di

bidang forensik kedokteran gigi

4. Menjelaskan macam-macam Identifikasi forensik dari interpretasi

radiografi di bidang kedokteran gigi

Topik : Pemeriksaan radiologi odontologi forensik

1. Menjelaskan tentang pemeriksaan laboratorium odontologi forensik

2. Menjelaskan tentang teknik pembukaan rahang pada mayat kaku

Topik : Pemeriksaan laboratorium odontologi forensik

Page 10: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

10

1. Menjelaskan tentang prosedur pemeriksaan dalam Disaster Victim

Identification (DVI)

2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan DVI

3. Cara mengidentifikasi korban-korban bencana masal

4. Menjelaskan cara mencatat data-data ante mortem

5. Menjelaskan cara mencatat data-data post mortem

6. Menjelaskan cara menyimpulkan hasil data ante-post mortem

Topik :Disaster Victim Identification (DVI)

c. Topik Kuliah

No. Materi Kode Staf Pengajar Waktu

Kelas A Kelas B

1.

Pengantar Blok 25

(Pengantar ilmu

odontologi forensik)

GF1.1 Yendriwati,drg.,M.kes

., Sp.OF

Yendriwati,drg.,M.kes.,

Sp.OF 1 jam

2.

Perundang-undangan

yang berhubungan

dengan forensik

UF1.1 Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F

Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F 1 jam

3. Visum et repertum UF1.2 Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F 1 jam

4. Thanatologi UF1.3 Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F 1 jam

5. Asfiksia UF1.4 Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F 1 jam

6. Identifikasi umum UF1.5 Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F 1 jam

7. Traumatologi UF1.6 Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F 1 jam

8. Disaster Victim

Identification (DVI) UF1.7

Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F Dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F 1 jam

9. Pemeriksaan radiologi

odontologi forensik RD1.1

Dr.Trelia Boel,drg.,

MKes,Sp.RKG(K)

Dr.Trelia Boel,drg.,

MKes,Sp.RKG(K) 2 jam

10.

Pemeriksaan

laboratorium

odontologi forensik

dan teknik diseksi

rahang

GF1.2 Hendry Rusdy.,

drg.,Mkes., Sp.BM(K)

Hendry Rusdy.,

drg.,Mkes., Sp.BM(K) 2 jam

Total Waktu 12 jam

Page 11: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

11

MODUL 2: Identifikasi Gigi

a. Tujuan Terminal Modul

Pada akhir modul ini mahasiswa mampu melakukancara-cara identifikasi gigi salah

satu data primer pemeriksaan forensik, dan menjelaskan peranan dokter gigi dalam

prosedur Disaster Victim Identification (DVI).

b. Tujuan Khusus Modul

1. Menjelaskan klasifikasi Ras.

2. Melakukan cara penentuan ras secara metrik.

3. Melakukan cara penentuan ras secara nonmetrik

4. Melakukan identifikasi pemeriksaan forensik untuk menentukan ras

Topik : Identifikasi ras

5. Melakukan cara mengidentifikasi jenis kelamin berdasarkan antropologi tulang

tengkorak.

6. Melakukan cara mengidentifikasi jenis kelamin berdasarkan tulang rahang.

7. Melakukan cara mengidentifikasi jenis kelamin berdasarkan gigi – geligi.

8. Melakukan identifikasi pemeriksaan forensik untuk menentukan jenis kelamin

Topik : Identifikasi jenis kelamin

9. Melakukan cara mengidentifikasi umur berdasarkan erupsi gigi :masa gigi

desidui, masa gigi campuran, masa gigi permanen.

10. Melakukan cara mengidentifikasi umur pada tahap perkembangan gigi

menggunakan foto rontgen melalui benih gigi (janin), gigi desidui, gigi

campuran dan gigi permanen.

11. Menjelaskan cara mengidentifikasi umur pada gigi permanen menggunakan

metode Gustafson ( 1950 ) dan metode Johanson ( 1971)

12. Melakukan identifikasi pemeriksaan forensik untuk memperkirakan umur

Topik : Identifikasi umur

13. Menjelaskan jenis-jenis kebiasaan yang berhubungan dengan odontologik

forensik

14. Menjelaskan tanda-tanda kebiasaan berdasarkan jenisnya

15. Membedakan tanda-tanda kebiasaan satu dengan lainnya

16. Mengidentifikasi jenis kebiasaan berdasarkan tanda yang terlihat di model

17. Melakukan identifikasi pemeriksaan forensik kebiasaan

Topik : Identikasi kebiasaan

18. Menjelaskan pengertian bitemark

19. Menjelaskan kasus-kasus bitemark

20. Menjelaskan hubungan bitemark dengan kedokteran gigi

21. Menjelaskan media yang dapat dipakai untuk identifikasi bitemark

22. Menjelaskan insiden bitemark berdasarkan jenis kelamin dan lokasi gigitan

23. Menjelaskan perbedaan gigitan manusia dengan hewan

24. Menjelaskan perbedaan gigitan manusia penyerang seksual dengan non

seksual

Page 12: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

12

25. Menjelaskan jenis-jenis bitemarkberdasarkan bentuk luka

26. Menjelaskan pengukuran bitemark

27. Melakukan identifikasi pemeriksaan forensik bite mark

Topik : Identikasi Bite mark

28. Mencatat hasil pemeriksaan odontologi forensik ke dalam odontogram data

postmortem dan antemortem

29. Menjelaskan modifikasi yang dipakai dalam mengisi odontogram sesuai

format Interpol

30. Menjelaskan pengertian data antemortem

31. Menjelaskan sumber data antemortem

32. Mengisi data antemortem sesuai format Interpol

33. Menjelaskan pengertian data postmortem

34. Menjelaskan sumber data postmortem

35. Mengisi data postmortem sesuai format Interpol

36. Melakukan perbandingan odontogram data antemortem dengan postmortem

Topik : Odontogram dan teknik pengisian data antemortem dan postmortem

37. Menjelaskan peranan dokter gigi dalam Disaster Victim Identification (DVI)

38. Menjelaskan fase-fase DVI yang melibatkan dokter gigi

39. Menjelaskan Standar Operating Prosedur dokter gigi dalam prosedur DVI

40. Menjelaskan contoh pengungkapan kasus DVI yang melibatkan dokter gigi

Topik : Peranan dokter gigi dalam Disaster Victim Identification (DVI)

c. Topik Kuliah

No. Materi Kode Staf Pengajar Waktu

1. Teknik pengisian data antemortem -

postmortem dan Odontogram GF 2.1

Nevi Yanti,drg.,M.Kes.,

Sp.KG(K) 2 jam

2. Identifikasi ras GF 2.2 Rini Octavia, drg.,SH,

Sp.Perio(K)., M.Kes 1 jam

3. Identifikasi jenis kelamin GF 2.3 Yendriwati,drg., M.Kes.,

Sp.OF 1 jam

4. Identifikasi umur GF 2.4 Yendriwati,drg., M.Kes.,

Sp.OF 1 jam

5. Identifikasi kebiasaan GF 2.5 Rini Octavia, drg.,SH,

Sp.Perio(K)., M.Kes 1 jam

6. Identifikasi bite mark GF 2.6 Putri Welda,drg.,MDSc.,

Sp.Pros(K) 2 jam

7. Peranan dokter gigi dalam Disaster

Victim Identification (DVI) GF 2.7

Nevi Yanti,drg.,M.Kes.,

Sp.KG(K) 1 jam

Total Waktu 9 jam

Page 13: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

13

d. Tugas Individu

- Membuat Paper maksimal 5 lembar dengan memilih salah satu judul di bawah ini, dan

diserahkan paling lambat tanggal 09 November 2020 :

1. Identifikasi Ras Melalui Odontologi Forensik

2. Identifikasi Jenis Kelamin Melalui Odontologi Forensik

3. Identifikasi Umur Melalui Odontologi Forensik

4. Identifikasi Kebiasaan Melalui Odontologi Forensik

5. Identifikasi Bite Mark

6. Odontogram

- Paper terdiri dari :

Bab 1. Pendahuluan

Bab 2. Isi dan Pembahasan

Bab 3. Kesimpulan

Bab 4. Daftar Pustaka

e. Topik Skill’s lab

No. Materi Kode Penanggung jawab Waktu

1.

Pengisian data

antemortem dan

postmortem

SF-1 Nevi Yanti,drg.,M.Kes., Sp.KG(K) 2 jam

2. Identifikasi ras SF-2 Rini Octavia, drg.,SH, Sp.Perio(K).,

M.Kes 2 jam

3. Identifikasi jenis

kelamin SF-3 Yendriwati drg., M.Kes., Sp.OF 2 jam

4. Identifikasi umur SF-4 Yendriwati drg., M.Kes., Sp.OF 2 jam

5. Identifikasi kebiasaan SF-5 Rini Octavia, drg.,SH,

Sp.Perio(K).,M.Kes 2 jam

6. Identifikasi bite mark SF-6 PutriWelda Utami

Ritonga,drg.,MDSc.,Sp.Pros(K) 2 jam

Total Waktu 12 jam

Page 14: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

14

B. TOPIC TREE

Modul 1 :

Dasar-dasar

Forensik

- Disaster Victim Identification (DVI)

- Pemeriksaan penunjang odontologi forensik

- Pemeriksaan radiologi odontologi forensik

- Traumatologi

- Identifikasi Umum

- Toksikologi

- Tanathologi

- Visum et repertum

- Perundang-undangan yang berhubungan dengan

forensik

- Pengantar Ilmu odontologi forensik

- Pengantar Ilmu forensik dan medikolegal

Modul 2 :

Identifikasi Gigi

- Peran dokter gigi dalam DVI

- Pengisian odontogram data ante dan postmortem

- Identifikasi bitemark

- Identifikasi kebiasaan

- Identifikasi umur

- Identifikasi jenis kelamin

- Identifikasi ras

KEDOKTERAN GIGI FORENSIK

Page 15: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

15

C. SKENARIO PEMICU

Blok 25 mempunyai 3 pemicu yaitu:

Pemicu 1: Derita Saudara Kita di Sentani Jaya Pura

Pemicu 2: Mayat Tak dikenal

Pemicu 3: Misteri Pembunuhan Mister

Pemicu 1

Nama Pemicu: Derita saudara kita di Sentani Jaya pura…………………….

Penyusun : Nevi Yanti, drg., MKes., Sp. KG(K); Dr. Agustinus Sitepu, M.Ked(For)., Sp.F,

Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG(K)

Hari/ Tanggal : Jum’at, 06 November 2020

Jam : 08.00 – 10.00 WIB

Pada hari Sabtu, 13 Maret 2019 terjadi banjir bandang di Sentani, kabupaten Jayapura Irian Jaya.

Tim DVI Polda Papua sebelumnya menerima 99 kantong jenazah dan dari jumlah tersebut, 77 di

antaranya sudah diidentifikasi kemudian diserahkan ke keluarga.

Dari 22 kantong jenazah tersisa, dua di antaranya tidak berisi jasad manusia sehingga hanya 20

kantong jenazah yang berisi jasad manusia. Namun 20 kantung jenazah tersebut tidak bisa

teridentifikasi. Tim ante mortem DVI menerima foto panoramik gigi dari keluarga yang merasa

anggota keluarganya menjadi korban banjir tersebut. Foto panoramik atas nama pasien Thomas , laki-

laki, usia 40 tahun, alamat Desa Sentani Kabupaten Jayapura Irian Jaya.

Page 16: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

16

Pertanyaan:

1. Apakah pengertian DVI dan apakah prosedur identifikasi korban tragedi di atas membutuhkan

tim Disaster Victim Identification (DVI) ?Jelaskan pendapat saudara!

2. Apakah istilah yang dipakai untuk lokasi bencana tersebut, dan siapa saja yang dapat bertugas di

tempat tersebut menurut prosedur DVI ?

3. Apakah prosedur DVI yang dapat dilakukan pada korban yang belum teridentifikasi?

4. Apakah data ante mortem ini termasuk data primer dalam proses identifikasi korban ? Jelaskan

jawaban saudara!

5. Manakah format yang dipakai menurut prosedur DVI yang digunakan untuk menuliskan

odontogram ante mortem di atas ? Dan tuliskan odontogram dari data ante mortem di atas !

6. Bagaimana prosedur identifikasi korban berdasarkan perbandingan data antemortem dengan

post-mortem dari odontogram ? Jelaskan pada fase mana dari SOP DVI prosedur ini dilakukan?

7. Bagaimana melakukan perkiraan umur dan jenis kelamin berdasarkan data ante mortem di atas?

8. Apakah jenis teknik pengambilan radiografi yang dapat digunakan dan bagaimana prosedur

pengambilan radiografi dari korban untuk data post mortem?

Produk :

- Pemicu dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa (tidak ada diskusi kelompok)

- Mahasiswa mengumpulkan langsung jawaban ke fasilitator via e-mail (terlampir) sebelum

tanggal 04 November 2020

- Nama file yang dikirim mengikuti kaidah “Nama pemicu_Blok25_Nama

mahasiswa_NIM”contoh“P1_Blok25_Rae_170600003”

- Fasilitator memberikan penilaian sesuai dengan jawaban pemicu dan mengisi lembar

penilaian yang akan diserahkan kepada sekretaris blok (Drg. Putri Welda Utami Ritonga,

MDSc., Sp.Pros(K)) selambatnya 1 minggu setelah pengumpulan.

Sidang Pleno:

- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15 menit

dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit) via daring

menggunakan aplikasi yang disediakan oleh Fakultas.

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15

menit)

- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan

dikumpulkan paling lambat tanggal 05 November 2020 kepada Nevi Yanti, drg.,

M.Kes.,Sp.KG(K) ([email protected]) dengan nama file mengikuti format

“Pemicu_Blok25_Nama kelompok” contoh “Pemicu_Blok25_K1 untuk kelompok 1”.

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 10 %

Learning issue:

Identifikasi umum

Prosedur Tim DVI

Prosedur identifikasi odontologi forensik

Radiologi kedokteran gigi forensik

Page 17: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

17

Pemicu 2 Nama Pemicu : Mayat tak dikenal Penyusun

: Yendriwati, drg., M.Kes., Sp.OF; dr. Agustinus Sp.F, Hendry Rusdi, drg., Sp.BM(K), M.Kes

Hari/Tgl : Senin / 09 November 2020

Jam : 08.00 – 10.00 WIB

Penyidik membawa sesosok mayat tidak dikenal ke RSUP Adam Malik Medan untuk divisum. Diperkirakan tubuh mayat rusak akibat terjatuh ke dalam sumur. Kondisi tubuh mayat telah terjadi proses pembusukkan dengan perut gembung dan mulut kaku. Wajah mayat sulit untuk dikenali. Pemeriksaan ekstra oral diperoleh indeks sefalik 78. Untuk melakukan pemeriksaan gigi (intra oral) dilakukan reseksi rahang. Gigi-gigi yang akan/sedang erupsi adalah Kaninus dan Premolar 2 atas. Pemeriksaan intra oral dijumpai: gigi insisivus sentralis atas berbentuk oval, gigi molar satu atas dijumpai cusp carrabelli. Beberapa gigi belum erupsi dan masih dalam tahap perkembangan (lihat gambar radiografi).

Pertanyaan:

1. Jelaskan prosedur yang harus dilakukan Tim Forensik untuk membuat visum kasus pembunuhan diatas?

2. Sudah berapa lamakah mayat tersebut diperkirakan meninggal? Apa alasannya? 3. Jelaskan persyaratan untuk melakukan reseksi rahang dan bagaimana caranya? 4. Jelaskan cara-cara menentukan ras pada mayat dan tentukan perkiraan ras pada mayat

tersebut! Apa alasannya? 5. Jelaskan cara-cara/metode menentukan jenis kelamin dan metode apa yang digunakan pada

kasus di atas? tentukan perkiraan jenis kelamin mayat tersebut? 6. Jelaskan cara-cara/metode yang digunakan untuk menentukan umur dan metode apa yang

digunakan pada kasus di atas! tentukan perkiraan umur mayat tersebut? 7. Apakah diperlukan pemeriksaan DNA untuk kasus ini? Berikan alasannya?

Produk :

- Pemicu dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa (tidak ada diskusi kelompok)

- Mahasiswa mengumpulkan langsung jawaban ke fasilitator via e-mail (terlampir) sebelum

tanggal 06 November 2020

- Nama file yang dikirim mengikuti kaidah “Nama pemicu_Blok25_Nama

mahasiswa_NIM”contoh“P2_Blok25_Rae_170600003”

- Fasilitator memberikan penilaian sesuai dengan jawaban pemicu dan mengisi lembar - Penilaian yang akan diserahkan kepada sekretaris blok (Drg. Putri Welda Utami Ritonga,

MDSc., Sp.Pros(K)) selambatnya 1 minggu setelah pengumpulan.

Sidang Pleno:

Page 18: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

18

- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15 menit

dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit) via daring

menggunakan aplikasi yang disediakan oleh Fakultas.

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15

menit)

- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok dan

dikumpulkan paling lambat tanggal 08 November 2020 kepada Yendriwati, drg.,

M.Kes., Sp.OF ([email protected]) dengan nama file mengikuti format

“Pemicu_Blok25_Nama kelompok” contoh “Pemicu_Blok25_K1 untuk kelompok 1”. Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 10 %

Learning issue:

1. Visum et repertum

2. Thanatologi

3. Reseksi Rahang

4. Identifikasi Ras.

5. Identifikasi Jenis kelamin

6. Identifikasi umur

7. Pemeriksaan penunjang

Page 19: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

19

Pemicu 3

Nama Pemicu: Misteri Pembunuhan Mister

Penyusun : Rini Octavia, drg., Sp.Perio (K)., M.Kes., SH

Putri Welda Utami Ritonga, drg., MDSc., Sp.Pros (K)

Hari/ Tanggal : Senin / 09 November 2020

Pukul : 13.00 – 15.00 wib

Sesosok mayat laki-laki korban pembunuhan; bertubuh sintal ditemukan di dalam goni di

pinggir Sungai Babura dan dibawa oleh penyidik ke RSUP. Adam Malik Medan untuk dilakukan

visum. Mayat tidak memiliki identitas. Penyidik menemukan buah pir dengan bekas gigitan

disekitar TKP. Bentuk gigitan oval dengan tanda pengisapan bergaris dan adanya diskontinuitas di

sebelah kiri atas dan terdapat luka lecet berbentuk lengkung gigi.

Hasil visum menunjukkan pada pemeriksaan fisik ditemukan beberapa lesi akibat gigitan pada

daerah sekitar paha. Berdasarkan hasil visum tersebut, dokter forensik meminta bantuan dokter

gigi untuk proses pemeriksaan. Pemeriksaan ekstra oral diperoleh indeks sefalik 76,50.

Pemeriksaan intra oral dijumpai pada mayat yaitu seluruh gigi telah erupsi sempurna, bentuk

palatum parabolik, insisivus sentralis seperti kapak (shovel shaped incisors) dan gigi molar satu

atas dijumpai cusp carrabelli. Pola gigitan pada pir menunjukkan pola gigitan yang sama seperti

pada korban.

Pertanyaan :

1. Jelaskan prosedur yang harus dilakukan Tim Forensik untuk membuat visum kasus

pembunuhan diatas ?

2. Berdasarkan gambaran bekas gigitan yang ada di tubuh korban, apakah bekas gigitan tersebut

merupakan bekas gigitan manusia atau hewan ? Jelaskan ?

3. Jelaskan tahapan yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan bekas gigitan pada punggung dan

paha yang ditemukan pada korban?

4. Jelaskan tahapan yang perlu dilakukan dalam pemeriksaan bekas gigitan pada buah pir yang

ditemukan di dekat korban?

5. Jelaskan analisis bekas gigitan yang dapat anda lakukan baik pada kulit korban maupun buah

pir yang ditemukan di dekat korban?

6. Jelaskan cara-cara menentukan ras pada mayat dan tentukan perkiraan ras pada mayat

tersebut! Apa alasannya ?

7. Pada bekas gigitan di pir terlihat adanya cekungan di daerah insisal gigi anterior. Apakah

kebiasaan pelaku yang terekam pada bekas gigitan di buah pir tersebut?

Produk :

- Pemicu dikerjakan secara mandiri oleh mahasiswa (tidak ada diskusi kelompok)

- Mahasiswa mengumpulkan langsung jawaban ke fasilitator via e-mail (terlampir) sebelum

tanggal 06 November 2020

- Nama file yang dikirim mengikuti kaidah “Nama pemicu_Blok25_Nama

mahasiswa_NIM”contoh“P3_Blok25_Rae_170600003”

- Fasilitator memberikan penilaian sesuai dengan jawaban pemicu dan mengisi lembar

- Penilaian yang akan diserahkan kepada sekretaris blok Drg. Putri Welda Utami

Ritonga, MDSc., Sp.Pros(K) selambatnya 1 minggu setelah pengumpulan.

Page 20: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

20

Sidang Pleno:

- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok sekitar 10-15

menit dan dilanjutkan diskusi tanggapan oleh kelompok lainnya (10-15 menit) via

daring menggunakan aplikasi yang disediakan oleh Fakultas.

- Dua atau tiga kelompok yang akan mempresentasikan dan dipilih secara random

- Pada akhir sidang pleno, akan ada umpan balik (rangkuman) dari nara sumber (10-15

menit)

- Hasil diskusi kelompok dalam sidang pleno dibuat rangkuman oleh setiap kelompok

dan dikumpulkan paling lambat tanggal 08 November 2020 kepada Putri Welda

Utami Ritonga, drg., MDSc., Sp.Pros(K) ([email protected]) dengan nama

file mengikuti format “Pemicu_Blok25_Nama kelompok” contoh

“Pemicu_Blok25_K1 untuk kelompok 1”.

Bobot Penilaian: laporan kelompok dari diskusi kelompok sebesar 10 %

Learning issue:

1. Visum et Repertum

2. Identifikasi Bite Mark

3. Identifikasi Ras

4. Identifikasi DNA

Page 21: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

21

BAB III

DAFTAR PUSTAKA

1. Mulyono A.. Pedoman Penatalaksanaan Identifikasi Korban Mati Pada Bencana

Massal DEPKES RI. 2004

2. Quendangen A dkk.. Standar Nasional Rekam Medik Kedokteran Gigi. DIRJEN

RI.2007

3. Mardewi S, Hayati R. Pedoman Penerapan Cabang Ilmu Kedokteran Gigi.KKI.

Jakarta.2009

4. Harschaft E, Alder ME, Ord DK, Rawson RD, Smith ES. Manual of Forensic

Odontology. 4th.NewYork.2007

5. Lukman D. Ilmu kedokteran Gigi Forensik. Jilid 1dan 2. Sagung Seto. Jakarta. 2006

Page 22: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

22

BAB IV

JADWAL KEGIATAN BLOK 25 KEDOKTERAN GIGI FORENSIK

Minggu 1

Pukul Senin

02/11/2020

Selasa

03/11/2020

Rabu

04/11/2020

Kamis

05/11/2020

Jumat

06/11/2020

08.00–

09.00

Pengantar Blok 25 (GF1.1)

Yendriwati,drg., M.Kes.,

Sp.OF

Identifikasi Umum

(UF 1.5)

dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F

Pemeriksaan Laboratorium

Odontologi Forensik dan Teknik

Diseksi Rahang (GF 1.2)

Hendry Rusdy, drg., M.Kes.,

Sp.BM(K)

Identifikasi Ras

(GF 2.2)

Rini Octavia, drg., M.Kes.,

Sp. Perio(K)., SH

Sidang Pleno Pemicu 1

- Nevi Yanti, drg.,

M.Kes., Sp.KG(K)

- dr. Agustinus

Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F

- Dr. Trelia Boel,

drg., M.Kes.,

Sp.RKG(K)

09.00-

10.00

Perundang-undangan yang

Berhubungan dengan Forensik (UF1.1)

dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F

Traumatologi (UF 1.6)

dr. Agustinus Sitepu.,

M.Ked(For)., Sp.F

Identifikasi Jenis Kelamin

(GF 2.3)

Yendriwati, drg., M.Kes.,

Sp.OF

10.00-

11.00 Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri

11.00-12.00

Visum et Repertum

(UF1.2)

dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F

Disaster Victim Identification

(DVI) (UF 1.7)

dr. Agustinus Sitepu.,

M.Ked(For)., Sp.F

Mandiri

Identifikasi Umur

(GF 2.4)

Yendriwati, drg., M.Kes.,

Sp.OF

Mandiri

12.00-

13.00

13.00-

14.00

Pemeriksaan Radiologi

Odontologi Forensik (RD 1.1)

Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes.,

Sp.RKG(K)

Thanatologi

(UF 1.3)

dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F

Teknik Pengisian Data

Antemortem-Postmortem dan

Odontogram (GF 2.1)

Nevi Yanti, drg., M.Kes.,

Sp.KG(K)

Identifikasi Kebiasaan

(GF 2.5)

Rini Octavia, drg., M.Kes.,

Sp. Perio(K)., SH

Mandiri

14.00-

15.00

Asfiksia

(UF 1.4)

dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F

Peranan Dokter Gigi dalam

Disaster Victim Identification

(DVI) (GF 2.7)

Nevi Yanti, drg., M.Kes.,

Sp.KG(K)

Identifikasi Bite Mark

(GF 2.6)

Putri Welda Utami Ritonga,

drg., MDSc., Sp.Pros(K) 15.00-

16.00 Mandiri Mandiri Mandiri

Mandiri

ISHOMA

Page 23: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

23

Minggu 2

Pukul Senin

09/11/2020

Selasa

10/11/2020

Rabu

11/11/2020

Kamis

12/11/2020

Jumat

13/11/2020

08.00–

09.00

Sidang Pleno Pemicu 2

- Yendriwati, drg.,

M.Kes., Sp.OF

- dr. Agustinus Sitepu,

M.Ked(For)., Sp.F

- Hendry Rusdi, drg.,

M.Kes., Sp.BM(K)

Mandiri Mandiri -

-

09.00-

10.00 Ujian Modul 1 Ujian Modul 2

-

10.00-

11.00 Mandiri - -

11.00-

12.00 Mandiri Mandiri Mandiri

-

-

12.00-13.00

13.00-14.00

Sidang Pleno Pemicu 3

- Rini Octavia, drg.,

M.Kes., Sp.Perio(K).,

SH

- Putri Welda Utami

Ritonga, drg.,

MDSC., Sp.Pros(K)

Mandiri

Mandiri

- -

14.00-

15.00 - -

15.00-

16.00 Mandiri Mandiri Mandiri

-

-

ISHOMA

Page 24: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

24

LAMPIRAN 1

PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK DARING

TUGAS MAHASISWA:

Mahasiswa harus mengirimkan jawaban pemicu via email

kepada fasilitator yang telah ditentukan sesuai dengan tanggal

pelaksanaan pemicu.

TUGAS FASILITATOR:

1. Memeriksa jawaban pemicu yang telah dikirimkan mahasiswa via email.

2. Menilai dan mengirimkan daftar nilai tugas pemicu via email kepada Sekretaris Blok selambat-lambatnya satu minggu setelah

pemicu dikirimkan oleh mahasiswa.

3. Membubuhkan tanda tangan elektronik pada daftar nilai pemicu.

Page 25: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

25

LAMPIRAN 2

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA SEMESTER GANJIL

TAHUN AJARAN 2020/2021

Nama Blok : ……………………………………

Pemicu Ke : ……………………………………

Hari/Tanggal : ……………………………………

Jam : ……………………………………

No. Nama NIM Nilai

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

17.

18.

Keterangan: Penilaian 0 – 100 disesuaikan dengan jawaban yang diberikan oleh

narasumber

Fasilitator,

(………………)

NIP.

Page 26: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

26

LAMPIRAN 3

TATA CARA PERSIAPAN PENILAIAN, JENIS UJIAN DAN WAKTU PELAKSANAAN UJIAN DAN

PENGUMUMAN HASIL UJIAN BLOK

1. Tata Cara Persiapan dan Pelaksanaan Ujian Blok:

a. Tipe soal ujian modul blok dapat MCQ test atau essay test dalam bentuk kasus

(vignette).

b. Pengampu mata kuliah pada modul menyusun soal ujian modul blok

dengan perbandingan jumlah soal : waktu kuliah= 5-7 soal/ 1 jam kuliah.

Jumlah maksimal soal/bobot dalam satu modul adalah 100.

c. Alokasi waktu ujian blok disesuaikan dengan jumlah soal ujian modul

blok. Alokasi waktu ujian maksimal dalam satu modul adalah 2 jam

d. Soal ujian modul blok diserahkan dalam bentuk hard copy dan soft copy

kepada ketua/sekretaris/ divisi Penilaian dan Evaluasi/ Assesment Tim

blok selambat- lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaaan ujian

modul blok. Apabila soal ujian diserahkan melalui e-mail, maka alamat

e-mail hanya dikirimkan melalui alamat e-mail dari divisi

assessmentblok. e. Soal ujian modul blok diketik / diperbanyak oleh divisi Penilaian dan

Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.

f. Jadwal ujian blok diatur oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.

g. Pelaksanaaan ujian modul blok diawasi oleh semua dosen pengampu

blok dikoordinir oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG

USU. Pengawas ujian wajib hadir 10-15 menit sebelum waktu ujian

berlangsung

2. Hasil Nilai Blok terdiri atas nilai:

a. Laporan tugas kelompok diskusi kelompok

b. Laporan tugas individu

c. Laporan tugas kelompok makalah

d. Attitude dan keaktifan dalam diskusi kelompok

e. Ujian blok, berasal dari materi kuliah per-modul

3. Waktu pelaksanaan ujian sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh divisi Penilaian

dan Evaluasi Tim Blok DEU FKG USU.

4. Pengawas ujian adalah anggota Tim blok dan atau tim yang ditunjuk

oleh divisi Penilaian dan Evaluasi Tim Blok FKG USU.

5. Tata Cara Pengumuman Hasil Ujian Blok.

a. Setelah ujian blok selesai, penanggung jawab modul dari setiap blok

menyerahkan nilai masing-masing modul (nilai ujian tulisan), nilai tugas

individual, nilai laporan tugas kelompok, attitude/keaktifan dalam

diskusi kelompok, praktikum, skill’s lab kepada Ketua/Sekretaris Tim

Penanggung jawab blok.

b. Ketua dan Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menghitung nilai dari

masing- masing modul menjadi nilai blok.

Page 27: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

27

c. Ketua/Sekretaris Tim Penanggung jawab blok menyerahkan nilai DPNA

Blok yang terdiri atas nilai ujian setiap modul dan nilai Blok, kepada

Wakil Dekan I FKG USU selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah

ujian blok berakhir.

d. Subbagian Pendidikan FKG USU mengumumkan nilai DPNA blok kepada

mahasiswa.

Page 28: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

28

LAMPIRAN 4

PETUNJUK PEMBUATAN SOAL UJIAN BLOK

1. Ujian blok terdiri atas soal-soal ujian dari beberapa modul.

2. Jenis soal dapat berupa soal pilihan berganda, esai atau gabungan.

3. Setiap modul menetapkan waktu untuk ujian misalnya 1 jam.

4. Setiap modul merencanakan jumlah soal esei yang dapat dijawab mahasiswa selama 1

jam. Misalnya 5 atau 6 soal.

5. Contoh soal esai, buat soal-soal tersebut dan tentukan skor maksimal setiap soal

Caranya :

a. Buat pedoman skoring soal, yaitu kunci jawaban soal

b. Misalnya : soal No. 1 ada 5 jawaban maka untuk setiap jawaban diberi skor 1, atau

bila ada jawaban yang penting boleh beri skor 2, sehingga skor maksimal soal

menjadi 5 atau 6

c. Lakukan untuk setiap soal, sehingga dapat diperoleh skor maksimum untuk 5/6 soal

tersebut.

d. Tuliskan skor maksimum untuk setiap soal dibelakang soal, sesuai pedoman skoring

Contoh : Soal No. 1, ……………………….... (5)

Soal No. 2, ………………………… (6)

Soal No. 3, ………………………… .(4)

Soal No. 4, ……………………… ...(10)

Soal No. 5, ………………………… (8)

Jumlah skor maks 33

6. Pada waktu pemeriksaan jawaban, gunakan pedoman skoring jawaban, sehingga dapat

diperoleh skor setiap soal, kemudian skor setiap soal dijumlah.

Misalnya : diperoleh 27

Maka mahasiswa tersebut memperoleh nilai : 27 x 100 = 81,81

33

7. Bila ujian terdiri atas soal esei dan pilihan ganda maka bobot ujian soal esei dan pilihan

ganda adalah 1: 1.

Contoh : Nilai ujian esei : 85 Nilai ujian pilihan ganda : 78

Nilai ujian modul : 85 + 78 = 81,5

2

8. Semua angka/nilai mahasiswa yang terdaftar ditulis dan daftar nilai tersebut diserahkan

ke sekretaris blok.

9. Sekretaris blok akan menjumlahkan angka-angka setiap modul dari seorang mahasiswa

dan membagi rata dengan jumlah modul, hasilnya adalah angka ujian blok

Contoh : Nilai Ujian Modul I : 81,81

Nilai Ujian Modul II : 75,50

Nilai Ujian Modul III : 80,19

Jumlah : 227,50

Nilai ujian mahasiswa : 227,50 dibagi 3 = 79,16 (B+)

Page 29: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

29

LAMPIRAN 5

DAFTAR NILAI UJIAN MODUL

BLOK 25 TA 2020/2021

NAMA BLOK : Kedokteran Gigi Forensik

JUMLAH PESERTA : orang

NO

NIM NAMA

NILAI

Nilai akhir Modul 100%

MODUL

1

60%

MODUL

2

40%

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

..dst

Page 30: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

30

LAMPIRAN 6

NAMA BLOK : Kedokteran Gigi Forensik

JUMLAH PESERTA : ... orang

L

NO NIM NAMA

NILAI

Tugas

individu

10%

Tugas

kelompok

10%

Attitude

10%

Skill’s

lab

25%

Nilai

Modul

45%

NILAI AKHIR

ANGKA HURUF

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

25

18

19

20

dst

DAFTAR PESERTA NILAI AKHIR BLOK

SEMESTER GANJIL TA 2020/2021

Page 31: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

31

DISTRIBUSI FASILITATOR DAN JADWAL PENGUMPULAN

TUGAS PEMICU (DISKUSI KELOMPOK)

PROGRAM AKADEMIK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SEMESTER GANJIL T. A. 2020/2021

BLOK 25

NO HARI/TGL

Batas

Pengumpulan

tugas pemicu

Pemicu PEMICU/ FASILITATOR Alamat email Kelompok

1

Kamis

05/11/2020

1

(Derita

Saudara

Kita di

Sentani

Jaya

Pura)

1. Yendriwati,drg., M.Kes., Sp.OF [email protected] Kelompok 1

2. Ika Andreas, drg., MSc. [email protected] Kelompok 2

3. Hendry Rusdy, drg., M.Kes.,

Sp.BM(K)

[email protected] Kelompok 3

4. Nevi Yanti, drg., M.Kes., Sp.KG(K) [email protected] Kelompok 4

5. Putri Welda Utami Ritonga, drg.,

MDSc., Sp.Pros(K)

[email protected] Kelompok 5

6. Indri Lubis, drg., MDSc [email protected]

Kelompok 6

7. Luthfiani, drg., MDSc [email protected]

Jum, 26 Jan 2018

14.44

Kelompok 7

8. Widi Prasetia,drg., Sp.KG(K) [email protected] Kelompok 8

9. Teguh Aryo Nugroho, drg., MDSc.,

Sp.Ort [email protected]

Kelompok 9

10. Nurdiana, drg., Sp.PM [email protected] Kelompok10

11. Cek Dara Manja, drg.,Sp.RKG [email protected] Kelompok11

12. Siska Ella Natassa Matondang, drg.,

MDSc

[email protected] Kelompok

12

2

Minggu

08/11/2020

2

(Mayat

Tak

dikenal)

Indri Lubis, drg., MDSc [email protected]

Kelompok 1

Luthfiani, drg., MDSc [email protected] Kelompok 2

Widi Prasetia,drg., Sp.KG(K) [email protected] Kelompok 3

Teguh Aryo Nugroho, drg., MDSc., Sp.Ort [email protected] Kelompok 4

Nurdiana, drg., Sp.PM [email protected] Kelompok 5

Cek Dara Manja, drg.,Sp.RKG [email protected] Kelompok 6

Siska Ella Natassa Matondang, drg.,

MDSc

[email protected] Kelompok 7

Yendriwati,drg., M.Kes., Sp.OF [email protected] Kelompok 8

Ika Andreas, drg., MSc. [email protected] Kelompok 9

Hendry Rusdy, drg., M.Kes., Sp.BM(K) [email protected] Kelompok

10

Nevi Yanti, drg., M.Kes., Sp.KG(K) [email protected] Kelompok

11

Putri Welda Utami Ritonga, drg., MDSc.,

Sp.Pros(K)

[email protected] Kelompok

12

3

Hendry Rusdy, drg., M.Kes., Sp.BM(K) [email protected] Kelompok 1

Nevi Yanti, drg., M.Kes., Sp.KG(K) [email protected] Kelompok 2

Putri Welda Utami Ritonga, drg., MDSc., [email protected] Kelompok 3

Page 32: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

32

3 Minggu

08/11/2020

(Misteri

Pembu

nuhan

Mister)

Sp.Pros(K)

Siska Ella Natassa Matondang, drg.,

MDSc

[email protected] Kelompok 4

Yendriwati,drg., M.Kes., Sp.OF [email protected] Kelompok 5

Ika Andreas, drg., MSc. [email protected] Kelompok 6

Teguh Aryo Nugroho, drg., MDSc., Sp.Ort [email protected] Kelompok 7

Nurdiana, drg., Sp.PM [email protected] Kelompok 8

Cek Dara Manja, drg.,Sp.RKG [email protected] Kelompok 9

Indri Lubis, drg., MDSc [email protected]

Kelompok10

Luthfiani, drg., MDSc [email protected]

m

Kelompok11

Widi Prasetia,drg., Sp.KG(K) [email protected] Kelompok12

Page 33: BUKU PANDUAN8. Radiologi Kedokteran Gigi 1.1 Seorang dokter gigi harus mampu mengintegrasikan ilmu dasar forensik terhadap ilmu kedokteran gigi yang relevan sebagai sumber keilmuan

33

NB: 1. Sidang Pleno Pemicu 1 : 06 November 2020

Pemicu 2 : 09 November 2020

Pemicu 3 : 09 November 2020

2. Nilai tugas pemicu diserahkan oleh masing-masing fasilitator ke

sekretaris blok 25: Putri Welda Utami Ritonga, drg., MDSc.,

Sp.Pros(K) (format nilai terlampir) via e-mail :

[email protected]

3. Batas penyerahan daftar nilai tugas pemicudari fasilitator ke sekretaris blok :

Pemicu 1 : 13 November 2020

Pemicu 2 : 16 November 2020

Pemicu 3 : 17 November 2020