Upload
dita-wahyu
View
392
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
buku pegangan buat menghadapi test AAI, khususnya buat mahasiswa semester 1 di UNS
Citation preview
1
BAB I
WHO AM I ?
ertanya dan menjawab tentu bukan hal yang baru untuk kita.
Dimana saja kita berada kadang ada saja sesuatu yang bisa
menjadi bahan pertanyaan, apalagi ketika kita berada di tempat
baru ataupun bertemu dengan orang-orang baru. Siapa dia ya?
Tapi sebelum mengenal orang lain, ada baiknya jika kita mengenal diri kita
lebih dulu.
Who am….. i?
Sobat kalo kita ditanya siapa sih kita mau jawab apa.??? kalo yang
terbersit dalam pikiranmu saya adalah anak bapak ibu…bener bget….saya
adalah manusia bener sekali…sya adalah mahasiswa jurusan ini….shiip
jawaban yang tepat….tapi penahkah menjawab kalo saya mahluk
Allah….yang diciptakan sangat sepurna dan sangat detail….kalo belum
mari kita liat kronolgis kejadiannya di TMII ya Jaksel (tempat mencari ilmu
ya jajaki selalu buku ini…)
Dalam Al-Quran, Allah swt. menjelaskan kronologis kejadian
penciptaan manusia. Mulai dari bahan baku penciptaannya, proses
perkembangannya, dan pertumbuhannya dalam rahim ibu,
hingga ia kemudian dimatikan dan dibangkitkan kembali dari
kematian itu. Dan kronolis ini samapai sekarang belum terbantahkan
sob…jadi tdak menyesatkan . Perhatikanlah Allah swt. berfirman dalam Al-
Quran :
B
2
“Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak
sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan,
kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan diantara kamu ada
yang diwafatkan dan ada pula yang dipanjangkan umurnya sampai pikun,
supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dulu diketahuinya. Dan
kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di
atasnya, hidup dan suburlah bumi itu dan menumbuhkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah” (QS. Al-Hajj : 5)
Subhanallah! Segala sesuatu sudah diperhitungkan Allah
sedemikian rupa. Cermati sekali lagi, kita akan mendapatkan pengetahuan
yang luar biasa dari ayat ini. Masih ada lagi ayat yang berbicara tentang
proses penciptaan manusia. Ini khusus berkaitan dengan janin di dalam
rahim yang mengalami 3 kegelapan. Kita perhatikan ayatnya yuk!
“…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam
tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah…” (QS. Az-Zumar:
6)
Tiga kegelapan yang dimaksud ayat tersebut adalah kegelapan
dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam
selaput yang menutup anak dalam rahim. Hal ini juga tidak
3
terbantahkan secara ilmiah. Ilmu kedokteran telah membuktikannya. Nah
sobat dari sinilah kita akan memulai menjelajah dunia dari kecil remaja
dewasa kemudian menjadi tua…lalu…Mati uups…Mati dah
siap….harus siap ya‘ …..hal yang satu ini kagak pake ngantri…
karena kita muslim yang kuat….
Allah menciptakan manusia melalui dua tahap. Allah pertama kali
menciptakan jasadnya, kemudian meniupkan ruh ke dalam jasad itu,
sebagaimana firman Allah swt.:
“Maka apabila Aku telah menyempurnakan (penciptaan jasadnya),
lalu Kutiupkan dari ruh-Ku ke dalamnya, maka bersujudlah kamu sekalian
kepadanya.” (QS. Shaad: 72)
Nah dari ayat Allah ditas kita tau bawasannya manusia itu punya 3
unsur materi berupa fisik…ruh adalah hati kita , kemudian yang
signifikan yang membedakan kita dengan makhluk Allah yang laen adalah
akal….
Fisik atau jasad kita jelas terlihat secara kasat mata (kalau nggak
kelihatan kan serem, hiii…). Perlakukanlah jasad ini dengan baik jangan
diperlakukan seperti mesin kalo Aus gak ada gantinya lho… Dalam sebuah
hadits shohih dikatakan,
―Mukmin yang kuat itu lebih baik atau disukai Allah daripada
mukmin yang lemah‖ (HR Muslim).
Bagaimana cara kita menjadi sosok muslim yang kuat? Pertama kita
harus memperhatikan makanan. Makanan yang kita konsumsi harusnya
halalan thayyiban (halal dan baik). Buka QS ‗Abasa: 24, Al Baqarah: 168
dan 172. Jangan sembarang makan, asal perut kenyang, tapi gizi tidak
terpenuhi. Kemudian istirahat yang tepat (QS. An Naba‘: 9), jangan sering
begadang yang tak bermanfaat (inget kata bang roma…jangan bergadang
4
kalo tiada artinya) tapi juga jangan istirahat trus…yang sedang-sedang saja.
Rasulullah biasanya langsung tidur ba‘da Isya‘, lalu bangun di 1/3 malam
untuk bermunajat pada Allah. Kita juga harus olahraga teratur, jaga
kebersihan, kesehatan diri serta lingkungan sekitar…siap menunaikan hak
jasad kitaaa???
Lalu Ruh….ruh seperti air mengalir pada batang pohon….bahkan
kita hanya sedikit sekali diberi ilmu tetang Ruh karena ini memang hanya
urusanya Allah…waluapun hanya sedikit ilmu yang kita tau tapi kita juga
musti menunaikan hak ruh ini…berikan vitamin dengan dzikrullah
ingat kepada Allah (QS. Surat Ra‘d: 28 dan QS. Al Jumu‘ah: 9-10). Jika
kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka kita akan merasakan hidup ini hampa.
Sobat mungkin pernah merasakan hampa?
Mungkin saat itu kita lagi jauh dari Allah.
Nah ini juga sebagai pembeda kita dengan hewan ,manusia diciptakan
memiliki akal….akallah yang akan mengerakkan otak kemudian diproses
dalam hati.. dan menjadi sebuah reflek atau tindakan fisik .
Karena itulah Al-Qur‘an sering menyatakan bahwa kerja akal itu dalam hati,
sebab memang tidak ada jeda waktu dari proses-proses itu. Hak atas akal
adalah ilmu (QS. Ali Imron: 190). So bersemangatlah menuntut
ilmu…ilmu apa aja tapi jangan ilmu hitam….ilmu agama itu penting sobat
jangan ditunda-tunda…bukankankah sangat menyedihkan kalau
penyandang cumlaude tapi QS. Al-Fatihah aja gak tau…..
Kalo diibaratkan tiga unsur ini munsyid maka ini adalah trio tak bisa
terpisahkan kalo satu sakit pasti gak jadi tampil cz pasti suaranya jadi
sumbang…. Nah ini ada pembagian suaranya biar gak pada binggung
5
Unsur Wilayah yang
terbentuk
Hasil proses Kebutuhannya
Fisik Cara berperilaku Karakter Makan, olahraga,
istirahat, dll
Ruh/hati Cara merasa Mental Ibadah (sholat, dzikir,
puasa, dll)
Akal Cara berpikir Visi Belajar (ilmu dunia
dan akhirat)
Arti kebahagiaan….
Seorang aktris bernama Laila Murad, bercerita tentang suaminya (Anwar
Wajd) yang berkeinginan mempunyai uang sejuta poundsterling untuk
membeli kebahagiaan (emang bisa ya??). Selang beberapa waktu setelah
suaminya bekerja dengan menguras tenaga, pikiran, dan waktu (sampai lalai
dari semua hal selain uang), cita-citanya pun menjadi kenyataan. Ia
memperoleh uang lebih dari sejuta poundsterling, tetapi mendadak ia
diserang penyakit kanker hati. Uang yang ia miliki habis untuk berobat.
Namun penyakit yang ia derita tak kunjung sembuh. Sampai-sampai setiap
hari pun ia tak bisa makan kecuali sedikit. Akhirnya ia meninggal dengan
membawa penyesalan yang amat dalam.‖
Pandai-pandailah engkau memilih…
“Maka Dia (Allah) mengilhamkan kepada manusia (jalan) fujur
dan taqwa.” (QS. Asy Syams: 8)
Hanya ada dua pilihan fujur atau taqwa!!!
Fujur representasi dari kebatilan kejahatan keburukan yang
menjadikan hidup hancur bergelimang dosa yang tak terukur. Sementara
taqwa representasi kebenaran, kebaikan dan keindahan bonusnya adalah
6
pahala yang tiada terkira dan menjadikan kita bahagia dalam syurga..mau
...mau???.
Sebab sesungguhnya dua potensi itu tidak akan pernah bertemu
pada satu waktu dalam diri manusia. Tidak akan beriman seseorang ketika
ia sedang dalam kemaksiatan, sebagaimana bukanlah disebut ahli maksiat
ketika ia sedang melakukan aktivitas amal kebaikan. Maka, Allah swt.
menjanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, balasan sesuatu yang tidak
diberikan kepada orang-orang kafir yang berbuat fujur.
Sebagaimana Allah swt. berfirman:
―Sesungguhnya orang kafir, ahli kitab, dan orang musyrik masuk
ke dalam neraka jahanam dan mereka kekal di dalamnya, mereka itulah
sejelek-jelak makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan
mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga Adn yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya….‖ (QS.Al-
Bayyinah: 6-8)
So….pandai pandailah memilih….sobat…!!!!
Ubah Cara Berpikir Kita
Apa yang sobat semua lakukan ketika dihadapkan dalam kondisi yang sulit?
Masalah keluarga yang rumit? Dead line tugas yang menumpuk? Dan lain
sebagainya. Apakah akan mengalami stress? Marah-marah? Atau kita akan
merasa diri kita orang paling malang di dunia? Tunggu,dunia belum runtuh
sobat.
Banyak hikmah tersimpan dibalik setiap ujian. Lalu gimana seharusnya kita
bersikap?? Sebelumnya, kita dengar obrolan Hanif dan jono (mahasiswa
semester 1 UNS Solo) yang notabene sedang ikut AAI
7
Hanif : What happen Jon? Kenapa nangis… aduh, malu kalo dilihat
temen2!
Jono : Gue ga‘ peduli Nip, bayangin! Udah baik gue mau ngerjain
laporan praktikum, eh tega aja tu asisten ngasih nile 27, mana
barusan gue diputus sama Cici lagi. Oh, dunia ga adil!!!!
Hanif : Istighfar Jon…. Mungkin tu ujian or peringatan dari Alloh, kan
kemarin laporannya memang copy paste, lagian pacaran malah
bikin tekor, istri bukan, tapi permintaannya selangit.
Jono : Wah, lo tu, tega banget malah ngomong gitu, temen gue bukan sih
lo.
Hanif : Sabar Sob,,,,,, denger ni, masih banyak yang lebih menderita dari
ente, tu temen sekelas kita si Ais, dilarang pake jilbab sama ibu
tirinya, sampai disuruh pergi dari rumah gara2 nekat pakai jilbab.
Ada juga di berita tadi siang seorang bayi baru lahir di Palestina
ditembak , bayangin gimana perasaan ibu yang susah payah
mengandungnya 9 bulan.
Jono : Iya ya, tapi tetep sedih bro.
Hanif : Ane ada cerita ni Jon. Suatu hari ada orang yang gagal bisnis
milyaran rupiah, dia sedih banget lalu pergi ke kakek yang bijak.
Kakek itu memberikan segenggam garam, lalu disuruh masukkan
dalam segelas air dan disuruh minum orang itu. Pastinya asin
sekali rasanya. Trus si kakek mengajak orang itu pergi ke telaga
blakang rumahnya, garam segenggam itu ditaburkan di telaga dan
orang iitu meminum airnya lagi. Ternyata rasanya segar. Nah!
Sudah tau belum hikmahnya?
Jono : Ooooo, ga tau.hehe
8
Hanif : wah ente ni, maksudnya semua tergantung cara pikir en
kelapangan hati kita Sob. Kalau tiap masalah kita hadapi dengan
hati yang lapang ―all is well‖ ―all is well‖ ―all is well‖ dan possitif
thinking sama Alloh, tiap masalah tu kecil. Lagi pula ni bukan
pertama kali ente diputusin pacar kan???
Jono : Iya ya bro, ok deh senyum lagi. Btw, lo kayak kakek tua bijak Nip!
Hanif : Wah dah dinasehatin malah ngejek
Ingat sabda Rosul tercinta
― Menakjubkan keadaan orang-orang beriman, urusan apapun
baginya jadi baik dan tidak ada yang demikian itu pada siapapun kecuali
pada orang-orang yang beriman. Jika mereka mendapat nikmat, mereka
bersyukur. Maka yang demikian itu baik baginya. Jika mereka tertimpa
keburukan atau musibah, mereka bersabar. Maka yang demikian itu baik
baginya.‖
Nah sikap kaya gini neh sikapnya seorang mukmin sejati… satu lagi yang
musti kita ingat bahwa Alloh SWT juga telah berfirman dalam Q.S. Al-
Baqoroh:286
―…Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala yang diusahakannya dan ia
mendapat siksa yang dikerjakannya…‖
Ujian juga merupakan cara Alloh untuk mengukur kadar keimanan kita.
―Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan „Kami
telah beriman‟, sedang mereka tidak diuji lagi?‖ (Q.S. Al-Ankabut:2)
Sudah tahu kan sekarang kenapa manusia hidup itu selalu diuji??
9
Mulai sekarang, yukz kita berbaik sangka pada Alloh. Biar hati lebih
tenang....
Karena engkau Begitu Istimewa….
Sobat, seperti dijelaskan di awal, manusia mempunyai
keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk lain. Keistimewaan tersebut
antara lain:
a. segi penciptaan
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dinyatakan Allah
sebagai sebaik-baik penciptaan, sebagaiman firman-Nya :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)
Coba bandingkan organ tubuh kita dengan organ tubuh makhluk
Allah yang lain, pastilah kita akan melihat manusia lebih sempurna
penciptaannya. Wajah kita yang cantik dan ganteng ini tentulah tidak
disamai oleh hewan. Lalu mata kita yang jernih, hidung kita yang bisa
lancar menghirup udara, telinga yang normal mendengar, jantung kita yang
tak henti berdetak dan organ lainnya. Demikian pula penciptaan mekanisme
kerja dalam tubuh manusia, tak ada satupun makhluk yang mampu
melakukan kreasi sesempurna ciptaan Allah pada diri manusia.
b. segi ilmu
Allah menciptakan manusia dengan kelengkapan otak dan
potensinya agar manusia mampu mengembangkan diri dan alam
disekitranya itlah salah satu keistimewaan kita… berbeda denga hewan
hanya memiliki instink, sehingga segala geraknyapun hanya naluri
alamiah… Apalagi dibandingkan dengan tumbuhan yang tak diberi indera,
10
maka terbukti manusia adalah satu-satunya makhluk yang bisa mencerna
ilmu dan teknologi secara baik.
c. segi kehendak
Kita sebagai manusia pastilah punya kehendak. Kita bisa memilih
mana jalan yang baik dan mana yang sesat. Sekedar ilmu belum tentu bisa
mengarahkan kepada kebaikan. Yang bisa mengarahkan orang pada
kebaikan adalah kemauan dan kehendak yang kuat. Manusia bebas
berkendak bebas menentukan arah mana yang akan dituju lain halnya
dengan hewan atau malaikat mreka hanya diberikan satau pilihan untuk
bertaqwa kepada Allah.
d. segi posisi
Allah memberikan kedudukan yang tinggi kepada manusia diantara
makhluk lainnya di bumi, yakni ia sebagai pemimpin atau khalifah di bumi
ini, sehingga manusia bisa memanfaatkan alam semesta ini untuk keperluan
hidupnya. Sebagaimana firman Allah:
“Dialah (Allah) yang menjadikan segala hal yang ada di bumi
ini untuk kamu.” (QS. Al-Baqarah: 29)
Dengan ilmu yang dimilikinya, manusia bisa memanfaatkan segala
sesuatu di alam ini sehingga bermanfaat untuk kemakmuran bersama.
e. segi kemampuan bicara
Jika kita perhatikan semua makhluk hidup yang diberi mulut,
semuanya dapat berbicara dengan bahasa masing-masing. Binatang-
binatang berbicara dengan krakter khas mereka masing-masing seperti
mengembik, mengaum, berkicau, dan lain-lain. Adapun manusia, ia bisa
berbicara dengan berbagai macam bahasa dan suara, termasuk menirukan
suara alam dan binatang. Allah swt. berfirman:
11
“Ar-Rahman yang telah mengajarkan Al-Qur‟an. Dia menciptakan
manusia, mengajarnya pandai berbicara.” (QS. Ar-Rahman: 1-4).
f. segi tendensi moral
Manusia dapat dibentuk menjadi baik atau buruk, bahkan bisa juga
berperan ganda sebagaimana orang munafik. Dalam segi ini sangat tampak
perbedaan manusia dengan binatang. Binatang sulit atau malah tidak bisa
dibentuk dengan sifat dan karakter mereka yang bermacam-macam.
Karenanya tidak ada ya binatang munafik? Sedangkan manusia bisa saja
melakukannya dan bisa membentuk moralnya menjadi apapun yang
diinginkan.
On mission
Kita hidup didunia ini harus punya misi…sobat banyak misi yang harus kita
jalani agar hidup didunia ini tak sia-sia…
1. Beribadah kepada Allah swt.
Pernah bepikir kalo ternyta selama kita hidup ini belum pernah
membaca bahwa udara kita hirup ini harus bayar….air yang kita pakai
sehari-hari ini akan habis atau nelayan yang kehabisan ikan padahal
setiap hari ditangkapi…..seberapa nikmat allah yang telah kita syukuri
bahkan tinta sebanyak air lautan yang ada dimuka bumi inipun tidak
akan cukup untuk menuliskan nikmat allah tersebut….seperti
disampaikan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 berikut.
―Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembah-Ku.
12
Jadi pekerjaan utama kita adalah menyembah (beribadah) kepada
Allah, bukan untuk yang lainnya. Kita harus ingat, ibadah disini dalam
arti luas yang tidak melulu sholat, zakat, puasa, naik haji dan
sebagainya, namun bermakna luas…tersenyum pada saudara seiman
juga ibadah…bahkan menyingkirkan duri dijalan saja udah dihitung
ibadah…
maka bekerjalah hanya untuk Allah maka Allah akan
membereskan semua pekerjaanmu…..kalau semua sudah
diniatkan hanya untuk ibadah kepada Allah tidak akan ada yang mampu
menghalangi kehendak Allah….siap bekerja hanya untuk allah…kuliah
hanya untuk Allah, tersenyum hanya untuk Allah….kalao kita sudah
siap tinggal tunggu surprise apa yang akan Allah berikan pada
kita…Segala sesuatu yang diperbuat seseorang karena
ketaatan dan ketundukannya kepada Allah adalah ibadah.
Dan kunci ibadah adalah kesyukuran dalam setiap proses
sobat…so pandai-pandailah mensyukuri nikmat Allah.
2. Sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fil ardhi)
Allah swt. memilih manusia untuk memimpin dan mengelola
bumi dengan seluruh isinya. Hal ini karena kelebihan manusia atas
kehendak Allah swt. yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, yakni
kecerdasan yang dimilikinya. Perhatikan firman Allah swt. berikut;
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat,
„sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.‟
Mereka berkata, „Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di
bumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan
13
memuji Engkau dan mensucikan Engkau?‟ Tuhan berfirman,
‟Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang engkau tidak ketahui.” (QS.
Al-Baqarah: 30)
Nah, ternyata manusialah yang dipilih Allah untuk memimpin di
bumi, bukan malaikat atau yang lainnya. Memimpin disini bukan dalam
arti sekehendaknya, tapi tetap ada aturannya. Pertama, orang yang
diangkat sebagai pemimpin (khalifah) bukan berfungsi sebagai
penguasa mutlak, karena jelas, penguasa mutlak itu hanya Allah swt.
Kedua, ia harus berbuat berdasarkan perintah yang mengangkatnya,
bukan atas kemauannya sendiri. Ketiga, ia tidak boleh bertindak
melampaui batas yang telah ditentukan. Keempat, ia harus berbuat
menurut kehendak yang mengangkat. Jadi, tetap ada ketundukan dan
kepatuhan kepada Allah swt.
Disinilah fungsi amar ma‟ruf nahi munkar itu. Manusia diberi
pilihan untuk bisa memimpin dengan baik atau sebaliknya, menjadikan
kerusakan. Dan kembali kepada konsekuensi di awal, segala perbuatan
kita akan bermuara pada surga atau neraka di akhirat nanti.
“Setiap kalian (manusia) adalah pemimpin yang kelak pastilah
akan dimintai pertanggungjawabannya” (Al-Hadits)
3. Untuk Membangun Peradaban
Manusia adalah makhluk berperadaban sebagaimana Islam itu
sendiri. Dalam ayat-ayat Al-Quran telah membahas tema-tema global
seperti alam, manusia, dan kehidupan. Tema-tema ini merupakan
landasan peradaban manusia. Al-Quran juga menghadirkan realitas
sejarah masa lalu yang dibingkai dalam perspektif peradaban serta
menghadirkan tema-tema baru dalam ruang lingkup pembahasan
peradaban.
14
Kita tentu ingat bagaimana Rasulullah dan para sahabat
membentuk peradaban yang luar biasa indah. Yang mampu
menghidupkan Islam hampir dua pertiga bagian dunia dengan
kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan yang dibawanya.
Subhanallah… Kisah teladan itulah yang kita contoh untuk membangun
peradaban manusia agar kembali kepada Al-Quran dan sunnah Rasul.
Yup Sobat, setelah kita memahami tujuan kita diciptakan, sekarang saatnya
kita untuk menjadi muslim yang baik—bukan sekadar muslim KTP.
Jadikan Pandangan Allah swt sebagai yang Utama.
Jangan sampai kita melakukan atau meninggalkan suatu amal karena
manusia (Wah bahaya bisa mengarah ke syirik tuh). Pakai baju ala amerika
biar dianggap gaul, makan fastfood biar ga ketinggalan jaman, sampai bela-
belain maksa ortu beliin blackberry. Haduh...
Sobat, yang musti kita yakini adalah
sesuatu yang baik menurut manusia, belum tentu baik menurut Allah.
Demikian juga sebaliknya, sesuatu yang buruk menurut manusia,
belum tentu buruk menurut Allah.
So..selagi apa yang kita lakukan tidak melanggar syari‘at Alloh Just do it!!!
And remember , pada hari kiamat nanti hukum Allahlah yang akan berlaku.
Akhirnya dari semua uraian di atas, kita akan mendapatkan jawaban
dari pertanyaan di awal tentang siapa sebenarnya diri kita.
Who am I? I am a…………………………………
15
BAB II
Jatuh Cinta Berjuta Rasanya
”If you ask me about love
And what i know about it
My answer would be
It‟s everything about Allah
The pure love, to our souls
The creator of you and me,the heaven and whole universe
The one that made us whole and free
The guardian of HIS true believers”
(maher zain : )
Pernahkah sahabat muda merasakan jatuh cinta pada seseorang? Pasti
pernah ya?
Kata orang, saat kita jatuh cinta, dunia serasa bergerak lambat, berseri-seri,
tiap orang dirasakan ramah, alam sekelilingnya terasa indah. Pokoknya apa
yang ada disekeliling kita…wah! Apalagi kalau orang yang kita cintai itu
juga mencintai kita, wah! (lagi). Pokoknya, falling in love itu berjuta
rasanya!
Sepenggal lirik lagu Maher Zain tentang cinta diatas . Di situ
disebutin kalau ada yang tanya tentang cinta, maka jawabannya adalah
Allah. Dialah tempat cinta sejati kita (pure love). Lho, kok bisa begitu? Ada
hubungan apa antara cinta dengan Allah?
Aku ingin tau cinta sejatiku…
16
Banyak orang bicara tentang cinta dan tak habis-habis
menafsirkannya. Cinta bagi Rama adalah menyelamatkan Sinta dari
cengkraman Rahwana. Cinta bagi Bandung Bondowoso adalah
membuatkan seribu candi untuk Roro Jonggrang. Cinta bagi Romeo adalah
menelan pahitnya racun dan mati bersama Juliet. Cinta bagi Laila adalah
menjadi gila (majnun) demi bersatu dengan Qais. Cinta bagi Joko Tarub
adalah menyembunyikan selendang agar sang bidadari tetap bersamanya.
Cinta adalah kekuatan yang mengubah duri menjadi mawar, mengubah cuka
menjadi anggur, mengubah malang jadi mujur, mengubah sedih jadi riang,
mengubah sakit jadi sehat…(ini versi Ketika Cinta Bertasbih, hehe…).
Banyak orang yang kita cintai dalam hidup ini, tentu saja dengan rasa
cinta yang berbeda-beda. Cinta kita pada ayah bunda tidak sama dengan
cinta kita pada sahabat. Cinta kita pada anak yatim berbeda dengan cinta
kita pada guru kita. Semua sesuai porsinya. Di dalam Islam, rasa cinta
seperti itu adalah fitrah, manusiawi. Tapi sebagai muslim kita tidak boleh
mengumbar cinta itu menuruti nafsu karena kita punya Rasulullah saw.
Beliau adalah teladan kita dalam segala hal, termasuk bagaimana kita
harusnya meletakkan cinta.
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia, kecintaan kepada
apa-apa yang diingini (syahwati), yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang ternak dan
sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah lah
tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Al Imran: 14)
Ayat itu menunjukkan bahwa kita boleh mencintai lawan jenis, anak-
anak, harta kekayaan, kendaraan, dan kesenangan hidup lainnya. Tapi kita
harus ingat bahwa semua cinta itu karena Allah swt. Pada akhir ayat
ditegaskan bahwa di sisi Allah lah tempat kembali yang baik.
17
Lalu gimana kalau kita jatuh cinta dengan lawan jenis? Sahabat
pernah mengalaminya bukan? Maka kita harus kembali pada cinta tertinggi
kita, yaitu Allah. Dan Allah sudah mengutus seorang Muhammad sebagai
manusia yang patut kita teladani.
“Katakanlah, jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah
aku (Muhammad), niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-
dosamu….” (QS. Ali ‗Imran: 31)
Kalau kita jatuh cinta pada seseorang, tanyalah ―Allah ridho nggak
ya dengan ini?‖ Sehingga saat kita akan melakukan pelanggaran, kita akan
takut pada Allah swt. Misalnya saja saat hendak berkencan, kita kemudian
ingat Rasulullah melarang laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim
berduaan, karena yang ketiga adalah setan. Apalagi jika hendak melakukan
yang lebih dari bersentuhan tangan, kita akan ingat bahwa Allah melarang
perzinaan. Begitu seterusnya sehingga Allah selalu menjadi pertimbangan
kita dalam setiap gerak dan langkah.
Tidak hanya masalah lawan jenis, friend, masalah harta dan fasilitas
pun begitu. Misalnya kita punya uang banyak, kita akan mengontrol
pengeluarannya sesuai dengan yang Allah ridhoi sehingga uang itu tidak
kita gunakan untuk maksiat—beli miras atao narkoba misalnya. Fasilitas
pun demikian, saat membuka internet kita tidak akan lirak-lirik ke web yang
memperlihatkan gambar porno karena itu jelas dilarang Allah swt. Hingga
sampai pada saat kita memilih pekerjaan pun, tentunya kita akan
menetapkan kerja yang halal—yang Allah ridho—sebagai pekerjaan kita.
Itulah maksudnya Allah sebagai cinta sejati. Bahwa segala sesuatu
harus dilandaskan pada Allah. Dan itu akan terwujud kalau kita sebelumnya
mengenal Allah. Kenal yang benar-benar kenal lho… bukan kenal yang
18
hanya sekadar hafal (asmaul husna) tapi tidak memahami arti dari nama
indah Allah tersebut.
Aku ingin lebih mengenal cinta ku…
Ada sebuah kisah yang sangat fenomenal sepanjang sejarah. Kisah
tentang Nabi Ibrahim saat meninggalkan istri dan bayinya yang baru lahir,
di tengah padang pasir yang tandus dan gersang. Apakah Nabi Ibrahim tidak
mencintai istri dan anaknya? Bukan itu sebabnya. Nabi Ibrahim sangat
mencintai istri dan anaknya, apalagi anak tersebut telah dinantikan
kehadirannya sejak lama. Nabi Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya
tersebut karena harus melaksanakan perintah Allah. Nabi Ibrahim sangat
mengenal dan mencintai Allah. Beliau percaya bahwa Allah akan
melindungi mereka. Dan ternyata benar, dengan keyakinan seperti itu Allah
membalas dengan memberikan perlindungan terhadap Siti Hajar dan Ismail
kecil. Bahkan memberikan sumber air zam-zam yang hingga saat ini masih
bisa dinikmati oleh umat Islam. Luar biasa bukan?
Lalu bagaimana cara mengenal cinta ku…
Pertama, Jalan Akal
Adakah dari kita yang pernah melihat listrik? Atau aliran elektron?
Tentu tidak ada yang bisa melihatnya bukan? Tapi kita yakin bahwa listrik
dan elektron itu ada. Mengapa? Karena kita bisa melihat pengaruh atau
gejala yang ditimbulkan. Begitu pun dengan cintamu kepada Allah yang
bisa kita rasakan keberadaa-Nya namun tidak bisa kita tangkap dengan
indera kita.
Keesaan Allah swt. memiliki bukti yang amat banyak. Kita lihat
keteraturan alam semesta yang amat luas dan megah ini jelas tidak akan
berlangsung kecuali dengan adanya Sang Pencipta yang Mahatunggal. Bumi
19
berputar pada porosnya mengelilingi matahari dengan kemiringan yang
tertentu dan waktu yang teratur, menimbulkan pergantian musim yang
teratur pula. Permukaan bumi yang diselubungi atmosfer (udara) yang tidak
pernah lari ke luar angkasa.
Semua itu melahirkan kesimpulan para ahli bahwa karena keadaan-
keadaan itulah makhluk hidup bisa bertahan di muka bumi. Tentu ini bukan
kebetulan lagi, pastilah ada yang mengatur. Siapa lagi yang melakukannya
kalau bukan Allah swt.
―Ðan satu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka
adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta
merta mereka berada dalam kegelapan. Dan matahari berjalan di tempat
peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha
Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah,
sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia
sebagai bentuk tandan yang tua.” (QS. Yunus: 37-39)
Bayangkan jika ada dua pengatur alam, tentu rusaklah harmoni
semesta!
Cara kita mengenal Allah dengan jalan akal itulah yang disebut
dalil „aqli (menggunakan akal). Hanya saja, jalan akal ini penuh
keterbatasan, sebagaimana terbatasnya akal manusia. Tenang Allah tidak
akan membiarkan gelisah dalam keterbatasannya maka allah menurunkan
wahyu kepada para Rasul. Karena kita Ummat Muhammad maka untuk
mengenal Allah kita harus mengenal Al-quran dan hadist. Sebagai dasar kita
mngenal dri kita dan hakikat kita…..ingat tak kenal maka ta‘aruf (kenalan)
Kedua, Jalan Wahyu.
Kalo kita sudah kenalan dengan Al-quran maka rajinlah engkau
mengkajinya maka engkau akan mengetahui siapa cinta sejatimu…
20
Allah telah mewartakan dirinya dalam banyak ayat Al-Quran. Dia
antaranya Allah swt. berfirman:
“Katakanlah: ‟Dialah Allah Yang Maha Esa‟.” (Al-Ikhlas: 1)
“Dialah yang awal dan yang akhir, yang dzahir dan yang batin
dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al-Hadid: 3)
“Semua yang ada di muka bumi akan binasa. Dan tetap kekal
wajah Rabbnya yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (Ar-Rahman:
26-27)
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia dan Dialah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syura:11)
Tentu saja dalil naqli (yang terdapat dalam nash Al-Quran dan As-
Sunah) masih sangat banyak untuk membimbing kita mengenal Sang
Pencipta. Dengan mengenal-Nya, kita bisa mentauhidkan Dia dengan utuh.
Maka Dia lah cinta sejatiku…
Cinta adalah meyakini bahwa Dialah satu-satunya yang terbaik
untuk ku….oleh karena itu sobat untuk mencintai Allah kita hrus mengenal
tauhid dan Apakah tauhid itu? Kata at-tauhid berasal dari kata kerja
wahhada-yuwahhidu yang berarti sikap mengesakan. Allah adalah Zat yang
Mahaesa (Al-Ahad dan Al-Waahid). Namun pengakuan tentang keesaan
Allah sesungguhnya belumlah cukup. Pengakuan tentang keesaan Allah
haruslah ditindaklanjuti dengan sikap mengesakan-Nya. Dua hal ini harus
dibedakan, karena kalau hanya pengakuan bahwa Allah Mahaesa, itu telah
diyakini oleh iblis sekalipun. Namun keyakinan ini tidak menjadikan iblis
mendapatkan ridha dari Allah swt. ketika ternyata ia mengingkari perintah-
Nya.
21
“Sesungguhnya, aku ini Allah, tidak ada tuhan selain aku, maka
sembahlah Aku dan laksanakan shalat untuk mengingatku.” (Q.S
Thaaha:14)
Sikap tauhid kepada Allah (tauhidullah) dibagi menjadi tiga
macam tauhid yang pokok, yaitu Tauhid Rububiyah (Allah sebagai Rabb),
Tauhid Mulkiyah (Allah sebagai Malik), Tauhid Uluhiyah (Allah sebagai
Ilaah). Selain itu, para ulama akidah menambahkan pembahasan yang
dianggap bagian dari tauhid yang sangat penting, yaitu Tauhid Asma wa
Sifat (Tauhid dalam Nama dan Sifat Allah).
Hal ini dapat kita simak dari firman Allah dalam surat An-Naas
ayat 1-3 sebagai berikut:
“Katakanlah: „Aku berlindung kepada Rabb (tuhan) manusia,
Malik manusia, Ilah manusia.” (QS. An-Naas: 1-3)
Agar teman-teman mudah mengingatnya, keempat sifat tauhid itu
kita sebut dengan RUMA. Apa itu RUMA? Ini dia,
Tauhid Rubbubiyah (Allah sebagai Rabb)
Tauhid Uluhiyah (Allah sebagai Illah)
Tauhid Mulkiyah (Allah sebagai Raja)
Tauhid Asma wa Sifat
Selanjutnya kita bahas satu per satu ya…
1. Tauhid Rubbubiyah
Artinya kita yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa cuma Allah lah
yang:
menghidupkan kita
mematikan
menciptakan
memberi rizki
mengelola
22
mengatur
menguasai alam semesta
Di antara kita pasti ada yang sering melihat semut, kecil-kecil ya…
Pernahkah kita berpikir siapa yang memberi rezeki mereka? Pasti Allah! Ini
membuktikan kalau rizki Allah diberikan pada semua makhluknya, bahkan
ke semut-semut yang kecil itu.
“Katakanlah, „Siapakah yang memberi rezeki kepada kalian dari
langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa menciptakan pendengaran dan
penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati
dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur
segala urusan?‟ Maka mereka akan menjawab : „Allah‟. Maka katakanlah,
„Mengapa kalian tidak bertakwa (kepada-Nya)?” (QS. Yunus: 31)
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka,
„Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?‟, tentu mereka akan
menjawab „Allah‟. Katakanlah, „Segala puji bagi Allah‟, tetapi kebanyakan
mereka tidak mengetahuinya.” (QS. Luqman: 25)
Implementasinya dalam kehidupan sehari-hari, kalau kita sudah
bertauhid Rubbubiyah ini, kita tidak akan terjerumus dalam perbuatan
syirik. Misalnya menganggap suatu benda memiliki kekuatan ghaib, atau
meyakini dukun sebagai orang yang dapat memberi petunjuk rezeki,
meyakini hari-hari tertentu sebagai hari bertuah, atau isyarat-isyarat tertentu
(dari binatang, burung, atau cuaca) sebagai pertanda akan terjadinya
sesuatu. Seorang muslim tidak boleh meyakini sesuatu yang tidak ada
korelasinya dengan konsep ilmu pengetahuan.
2. Tauhid Uluhiyah
23
Makna tauhid uluhiyah adalah sebuah keyakinan bahwa Allah
adalah satu-satunya Zat yang memiliki dan yang menguasai langit, bumi
dan seisinya, satu-satunya yang wajib ditaati, yang menentukan hukum dan
segala aturan, yang melindungi dan Dialah yang menjadi tumpuan harapan
dan kepada-Nya ditujukan semua amalan. Dan pada puncaknya, Dialah
satu-satunya ilah yang Maha berhak disembah.
“Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada ilah selain Allah
dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin
laki-laki dan perempuan.” (QS. Muhammad: 19)
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada ilah selain Aku,
maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS.
Thaha: 14)
Implementasi dalam keseharian saat kita bertauhid uluhiyah ini
adalah cinta, takut dan penuh harap, berserah diri dan memohon hanya
kepada Allah swt. Semua itu tidak pantas dilakukan kecuali hanya kepada
Allah saja. Siapa yang menyekutukan-Nya dengan sesuatu makhluk dalam
perkara ini, akan merusak keikhlasan seseorang dalam berikrar Laa ilaha
illa Allah. Oleh karena itulah, orang-orang yang beriman kepada Allah,
mencintai Allah diatas segala bentuk kecintaan terhadap apapun, dan
mereka mencintai segala sesuatu karena kecintaan mereka kepada Allah. Ini
berkaitan dengan penjelasan di awal bab ini tentang cinta sejati hanya untuk
Allah.
Tauhid uluhiyah menuntut totalitas dalam mengabdi kepada Allah
swt. dengan segenap aktivitas kita. Ibadah harus kita lakukan dengan
khusyuk hanya mengharap ridha Allah. Ketika menyantap rezeki, kita hanya
berharap keberkahan dari-Nya. Ketika melakukan aktivitas apa pun, kita
hanya mengharap perkenan dan kesuksesan dari Allah. Pun ketika kita
24
mengalami musibah, kita tidak sekali-kali berusaha mencari pemecahan
dengan sesuatu yang tidak diridhai Allah swt.
3. Tauhid Mulkiyah
Artinya kita yakin bahwa Allah adalah yang menguasai seluruh
kerajaan langit dan bumi (mulk = raja). Allah adalah pemilik segala
kerajaan, dengan hak penuh atas penetapan peraturan atas kehidupan. Hal
itu disampaikan Allah dalam firman-Nya
“Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau
berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau
cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali Imran: 26)
Maka, orang yang benar-benar mengesakan Allah sebagai malik,
setiap apapun yang dilakukan olehnya harus diselesaikan dengan
kehendak dan aturan-Nya. Kita harus mempunyai loyalitas, kerelaan,
pembelaan hanya kepada Allah swt. Intinya friend, kita harus taat dengan
aturan Allah swt karena Dia lah raja alam semesta ini.
4. Tauhid Asma wa Sifat
Asma adalah jamak dari kata ismun, yaitu nama-nama. Dengan
demikian, tauhid asma wa sifat berarti keyakinan bahwa Allah adalah esa
dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Kita diperintahkan untuk menerima
dan mengimani nama serta sifat Allah sebagaimana yang disampaikan
sendiri oleh Allah di dalam Al-Qur‘an dan Rasulullah saw.
“Katakanlah; ”Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan
nama yang mana saja kalian dapat menyeru, Dia memiliki asma‟ul
husna...‟.” (QS. Al-Isra: 110)
25
Memahami dan mendalami asma dan sifat Allah sangat penting
bagi kita sebagai hamba-Nya yang beriman. Mengapa? Karena sebuah sikap
biasanya akan ditentukan oleh sejauh mana pengenalan seseorang terhadap
pihak yang disikapinya. Orang yang tidak mengenal dengan baik orang lain,
ia akan menunjukkan sikap yang kurang tepat, atau bahkan salah sama
sekali. Semakin mengenal dan semakin dalam pengenalannya, tentu
semakin pas dan tepat dalam bersikap.
Demikian juga dengan Allah swt. Seorang muslim, betapa pun ia
telah beriman kepada Allah, namun jika tidak mengenal dengan baik dan
mendalami sifat-sifat Allah, ia boleh jadi akan bersikap kurang tepat, atau
bahkan keliru. Karena itu, coba pahami dan renungkan nama-nama atau
sifat-sifat Allah atau yang dikenal dengan Asma‘ul Husna, yaitu 99 nama
indah milik Allah.
Nah, teman… Kita sudah belajar mengenal Allah. Setelah kita
kenal, kita harus ‗mengakrabi‘ Allah dengan banyak berdzikir (ingat Allah),
sholat (seakan-akan bertemu Allah), tilawah (membaca ‗surat cinta‘ Allah),
puasa (taat pada Allah), dan ibadah-ibadah lainnya. Dengan begitu, Allah
pun ‗akrab‘ dengan kita dan mengabulkan doa-doa kita. Urgensi mengenal
Allah ini diantaranya akan menimbulkan sikap optimis, istiqomah di jalan
Allah, berani/tidak pengecut, hidup penuh berkah, ikhlas dalam beramal dan
tidak mudah putus asa.
dan akhirnya cinta sejatiku hanya tertambat pada-Mu ya
Rabbulizzati….yuks lebih mencintai Allah….
26
BAB III
You know me….
Sang idola…
Setiap kita pasti memiliki idola. Bener kan? Dan yang kita
idolakan pastilah istimewa menurut kita, entah secara fisik (cantik or
ganteng, tinggi atletis, bersuara merdu) maupun secara psikis (pinter,
cerdas, lembut). Misalnya aja di kalangan remaja putri mengidolakan
Smash, boysband yang sedang ngetop, karena hampir seluruh personilnya
keren dan tampan. Mereka rela berjubel saat sang idola sedang manggung,
kepanasan atau kehujanan, senggal-senggol dengan lawan jenis, dan merasa
pengap karena orang di sekelilingnya banjir keringat (kok mau ya…).
Bahkan sebagian rela ngejar-ngejar idola demi mendapatkan tanda-tangan
atau sekadar foto bersama. Semua itu dilakukan dengan kerelaan hati demi
sang idola. Dulu pernah ada lho, beberapa orang yang meninggal karena
terinjak-injak saat menonton sang idola pentas. Ya…., nyawa pun bisa
dipertaruhkan demi sang idola.
Secara psikologi bila kita mengidolakan seseorang pasti kita akan
meniru segaa..la yang dilakukan oleh idola kita. Dan kita menganggap baik
segaa..la yang dia lakukan walaupun itu belum tentu baik juga menurut
kebanyakan orang. Padahal, sebagian besar idola itu (terutama di kalangan
artis) mempunyai gaya hidup yang tidak begitu pantas dicontoh. Beberapa
waktu yang lalu kita tentu tahu kasus narkoba yang melibatkan para artis.
Mereka tertangkap membawa sabu atau ganja, bahkan ada yang tertangkap
saat sakaw. Ada juga kasus artis yang baru beberapa bulan menikah, tahu-
tahu sudah melahirkan anak. Bahkan ada yang terang-terangan mengakui
perzinaan mereka, tidak menikah tapi hamil, dan membesarkan anaknya
27
sendiri (tanpa pasangan). Semua itu tidak hanya satu dua artis, tapi banyak
kasus. Nah, sekarang sosok seperti apa yang kita idolakan? Bukan yang
seperti contoh kasus tadi kan?
Sobat Jika kita mengidolakan seseorang, memang bisa diibaratkan
seribu keburukannya tertutupi hanya dengan satu kebaikan. Karena
prestasi menyanyinya bagus, kita lupa bahwa sang idola pernah melakukan
kawin cerai beberapa kali. Karena wajahnya yang cantik, kita lupa bahwa
dia sering mengenakan pakaian seronok yang tidak pantas dilihat. Karena
iklannya banyak di televisi, kita melupakan bahwa dia pernah berzina dan
merekamnya menjadi video yang sangat tidak pantas dilihat. Lupa sudah
kita pada perilaku buruk bahkan amoral yang pernah dilakukan, dan masih
saja mereka diidolakan banyak orang.
Siapa sih yang Pantas Diidolakan?
Suatu pagi yang biasa seperti pagi-pagi biasanya, Hanif datang
Kampus pagi-pagi, dia ingin lebih awal dari teman-temannya sekalian bisa
sarapan di kantin sekolah (mumpung juga masih sepi). Sewaktu siap
menyantap sarapan sayur pecelnya, dikejutkan dengan kedatangan
temannya Jono, Sebagai teman yang baik, Hanif pun menyapa:
Hanif : Jon, Assalamualaikum…
Jono : Walaikumsalam…, gimana kabarnya Nif?
Hanif : Baik Jon, lha kamu?
Jono : Baik Juga, eh Nif tahu tidak minggu kemarin ada artis terkenal
dari luar negeri datang ke Indonesia lho!
28
Hanif : Iya tahu, gimana menurut pendapatmu artis itu?
Jono : Kereen banggeeet lah Nif lha wong penggemarnya banyak.
Hanif : Kamu mengidolakan artis itu ya Jon?
Jono : Ya banget lha nif lha wong banyak sekali yang mengidolakan
artis itu kok, nyanyinya bagus banget lho Nif,
Hanif : Wah.... nggak keren sekali kalau kita sebagai seorang muslim
mengidolakan artis-artis itu.
Jono : Lho kok nggak keran Nif kenapa? Emang yang harus kita
idolakan orang seperti apa? Dan siapa?
Hanif : Menurut mas Salim, penulis buku yang terkenal itu lho Jon. Tau
nggak?
Jono : Ya tau-tau, gimana menurut bang Salim?
Hanif : Kata beliau setidaknya musti memenuhi empat syarat :
1. Dia itu tokoh nyata, bukan fiksi
2. Tidak tercela
3. Manusia biasa
4. Data-data tentangnya lengkap,akurat dan terpercaya.
Jono : Gitu ya Nif. Lha terus siapa dong yang memenuhi syarat-syarat
itu Nif?
Hanif : Yang harus kita idolakan sebagai seoarang muslim adalah beliau
Nabi Muhammad SAW.
Jono : Iya ya Nif.
29
Hanif : Bukan iya, hehe
Jono : Ya sudah Nif saya ada kuliah ni, sampai ketemu lagi,
Assalamualaikum
Hanif : Iya Jon, Walaykumsalam Warohmatullah
Nah sobat…Sekarang coba kita lihat diri kita sendiri, siapa yang
selama ini kita idolakan. Sudah pantaskah dia kita sebut idola? Wah,
ternyata setelah merenung, idola kita cuma ‗begitu aja‘ ya? Padahal idola itu
akan memberi pengaruh besar buat orang yang mengidolakannya.
Bayangkan saat remaja kita mengidolakan artis-artis Opera Van Java, dalam
keseharian mereka selalu bercanda dan berhaha-hihi meniru banyolan-
banyolan mereka. Jarang sekali mereka serius. Bahkan di saat-saat yang
harusnya serius pun jadi guyonan karena terbiasa ngusilin atau ngerjain
orang. Apalagi kalau sudah menyebut atau menjelekkan fisik sebagai bahan
candaan. Wah, itu sudah pelanggaran!
Idola = refleksi diri ???..
Sobat, Sebagai muslim, orang yang pantas untuk kita idolakan
adalah, pertama, dia harus muslim juga. Kedua, dia harus memegang
nilai-nilai Islam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
dengan benar. Ketiga, dia seorang yang sangat mencintai Allah dan
Rasul-Nya sehingga apapun yang dilakukannya selalu mencari ridho
Allah. Wah, berat ya? Nah kalo dah begini siapa coba yang harusnya kita
idolakan…..Justine Biebbier mah lewat…artis indo mah lewat….artis korea
lewat….ada lagi yang sanggup memenuhi kreteria ????
Sobat mengidolakan manusia itu bagus sebagai motivasi untuk
perbaikan diri…kitakan dari tadi dah belajar tentang siapa kita trus siapa
30
sebenernya cinta sejati itu….lalu kalo idola = refleksi diri kenapa musti ragu
untuk mengatakan ke seluruh penjuru UNS bahkan dunia kalo
Muhammad Rasulullah SAW adalah idola ku….Muhammad is my new
idol….!! Beliau lah orang yang terjaga dari dosa, yang paling diridhoi oleh
Allah swt. Betul! Dialah Muhammad Nabi akhir zaman yang membawa
perubahan untuk umat manusia di dunia ini. Beliau lah sebaik-baik orang
yang pantas diidolakan.
Eits, masih ada yang tidak sepakat karena beranggapan bahwa
Rasulullah kan nabi sedang kita manusia, jadi wajar dong kalau beliau
sempurna?? Justru karena beliau itu nabi, berasal dari manusia seperti kita,
kita bisa meneladaninya. Kalau beliau dari kalangan malaikat, mana bisa
kita menirunya. Karena kesempurnaan akhlak beliau lah kita pantas
mengidolakan dan meneladaninya. Sepakaaat….!!!
Idola sejati telah datang…
Sobat tentu tidak menolak kalau kita mengidolakan Rasulullah
kan… Itu hal yang pasti dan wajib karena kita umatnya. Tapi masalahnya
kita tidak pernah bertemu beliau, tidak tahu wajah beliau seperti apa, tidak
mengenalnya, dan kurang bisa memahami karakter dan kepribadian beliau.
Beda kalau kita bisa mengenalnya langsung, hemmm tenang… jangan
khawatir Rasullah itu ganteng,berkulit putih,matanya indah,selalu necis
pokoknya tidak ada yang bisa mngalahkan kecakapan beliau….mau tau
lebih jauh rajin-rajinlah membaca sirah nabawiyah sobat….disana
tergambar jelas bagaimana kepribadian ,akhlaqnya….bahkan bisa-bisa kita
menggelengkan kepala berkali-kali kok ada manusia yang dijaga Allah
sampai segitunya….gak percaya buktikan….
31
Supaya lebih yakin lagi untuk menjadikan Rasulullah idola kita,
nih ada beberapa bukti ketinggian akhlak dan perilaku beliau. Dan
yang paling penting, kita mesti mencontohnya dalam kehidupan sehari-hari.
Oke, lanjut deh!
1. Akhlak beliau terhadap tetangga
Rasulullah tidak hidup sendiri, tapi juga bertetangga seperti kita.
Meskipun posisi beliau sebagai Rasul, beliau tidak melupakan adab
terhadap tetangga. Sikap beliau terhadap tetangga tertuang dalam satu
hadist,
“Tolonglah ia ketika minta tolong kepadamu. Berilah ia pinjaman
ketika meminjam. Kunjungi dia ketika sakit. Ucapkan selamat bila
memperoleh kebaikan (missal: rezki, anak, kepulihan). Sampaikan
takziah bila mendapatkan musibah. Antarkan jenazahnya bila
meninggal. Jangan kamu tinggikan bangunanmu sehingga
menghalangi udara ke rumahnya kecuali dengan izinya dan jangan
kamu sakiti tetanggamu dengan bau masakanmu kecuali engkau
berikan sebagian kepadanya. Jika engkau membeli buah-buahan
berikanlah sebagian. Jika engkau tidak (mau) memberinya, masukkan
buah-buahan itu ke dalam rumahmu secara sembunyi-sembunyi.
Janganlah anakmu keluarkan membawa buah yang membuat anaknya
kecewa. (HR Thabrani Lihat : At Targhib wat Tarhib, jilid 3 hal. 357).
2. Akhlak beliau terhadap istri beliau
Ini salah satu episode dalam kehidupan Rasulullah yang memuat
istrinya Aisyah. Suatu hari menjelang subuh Aisyah khawatir tidak
mendapati suaminya di sampingnya. Aisyah lalu keluar membuka pintu
rumah. Betapa terkejut ia melihat suaminya tidur di depan pintu.
Aisyah bertanya, "Mengapa engkau tidur di sini?"
32
Rosulullah menjawab, "Aku pulang sudah larut malam, aku
khawatir mengganggu tidurmu sehingga aku tidak mengetuk pintu.
itulah sebabnya aku tidur di depan pintu."
Hebat ya Rasulullah? Hanya karena takut mengganggu tidur
istrinya aja beliau rela tidur di depan pintu. Beliau juga mengingatkan,
"Berhati-hatilah kamu terhadap isterimu, karena sungguh kamu
akan ditanya di hari akhir tentangnya." Maka para sahabat pada masa
Rosulullah memperlakukan isteri mereka dengan hormat, begitu pun
seharusnya kita sebagai umat Rasulullah.
3. Akhlak beliau sebagai sahabat dan pemimpin
Episode yang paling indah ketika sahabat tersebut terlambat datang
ke majelis nabi. Tempat sudah penuh sesak. Ia minta izin untuk
mendapat tempat, namun sahabat yang lain tak ada yang mau
memberinya tempat. Di tengah kebingungannya, Rasul
memanggilnya. Rasul memintanya duduk di dekatnya. Tidak cukup
dengan itu, Rasul pun melipat sorbannya lalu diberikan pada
sahabat tersebut untuk dijadikan alas tempat duduk. Sahabat tersebut
dengan berlinangan air mata, menerima sorban tersebut namun
tidak menjadikannya alas duduk akan tetapi mencium sorban Nabi.
Senangkah kita kalau orang yang kita hormati, pemimpin yang kita
junjung tiba-tiba melayani kita bahkan memberikan sorbannya untuk
tempat alas duduk kita. Bukankah kalau mendapat kartu lebaran dari
seorang pejabat saja kita sangat bersuka cita. Begitulah akhlak
Rosulullah, sebagai pemimpin ia ingin menyenangkan dan melayani
bawahannya.
Rosulullah juga terkenal suka memuji sahabatnya. Kalau kita baca
kitab-kitab hadist, kita akan kebingungan menentukan siapa sahabat
33
yang paling utama. Terhadap Abu Bakar, Rasul selalu memujinya. Abu
Bakar-lah yang menemani Rasul ketika hijrah. Abu Bakar-lah yang
diminta menjadi Imam ketika Rasul sakit. Tentang Umar, Rasul pernah
berkata, "Syetan saja takut dengan Umar, bila Umar lewat jalan yang
satu, maka syetan lewat jalan yang lain." Dalam riwayat lain
disebutkan, "Rosulullah bermimpi meminum susu. Belum habis satu
gelas, Rosulullah memberikannya pada Umar yang meminumnya
sampai habis. Para sahabat bertanya, Ya Rasul apa maksud (ta'wil)
mimpimu itu? Rasul menjawab ilmu pengetahuan."
Tentang Utsman, Rasul sangat menghargai Utsman karena
Utsman menikahi dua putri nabi, hingga Utsman dijuluki dzu an-nurain
(pemilik dua cahaya). Mengenai Ali, Rasul bukan saja menjadikannya
ia menantu, tetapi banyak sekali riwayat yang menyebutkan keutamaan
Ali. "Aku ini kota ilmu, dan Ali adalah pintunya." "Barang siapa
membenci Ali, maka ia merupakan orang munafik."
Semua itu menunjukkan penghargaan Rasulullah pada para
sahabatnya. Masih banyak kisah persahabatan lainnya yang kalau kita
telaah lebih dalam, semakin menunjukkan pada kita bagaimana
seharusnya berteman yang baik. Pantaslah jika Rasulullah kita jadikan
teladan.
4. Akhlak beliau di dalam majelis
Dalam satu kesempatan lain, ketika di Mekkah, Nabi didatangi
utusan pembesar Quraisy, Utbah bin Rabi'ah. Ia berkata pada Nabi,
"Wahai keponakanku, kau datang membawa agama baru, apa yang
sebetulnya kau kehendaki. Jika kau kehendaki harta, akan kami
kumpulkan kekayaan kami. Jika kau inginkan kemuliaan akan kami
muliakan engkau. Jika ada sesuatu penyakit yang dideritamu, akan
34
kami carikan obat. Jika kau inginkan kekuasaan, biar kami jadikan
engkau penguasa kami."
Nabi mendengar dengan sabar uraian tokoh musyrik ini. Tidak
sekalipun beliau membantah atau memotong pembicaraannya. Ketika
Utbah berhenti, Nabi bertanya, "Sudah selesaikah, Ya Abal Walid?"
"Sudah." kata Utbah. Nabi membalas ucapan utbah dengan membaca
surat Al Fushshilat. Ketika sampai pada ayat sajdah, Nabi bersujud.
Sementara itu Utbah duduk mendengarkan Nabi sampai menyelesaikan
bacaannya.
Peristiwa ini sudah lewat ratusan tahun lalu. Kita tidak heran
bagaimana nabi dengan sabar mendengarkan pendapat dan usul
Utbah, tokoh musyrik. Kita mengenal akhlak nabi dalam
menghormati pendapat orang lain. Inilah akhlak Nabi dalam majelis
ilmu. Utbah si musyrik pun mau mendengarkan nabi dan menyuruh
kaumnya membiarkan Nabi berbicara. Bagaimana dengan kita?
Jangankan mendengarkan pendapat orang kafir, kita bahkan tidak mau
mendengarkan pendapat saudara kita sesama muslim. Dalam pengajian,
suara pembicara kadang-kadang tertutup suara obrolan kita.
Astagfirullah..
5. Akhlak beliau kepada musuh
Sobat…Semoga kita tidak punya musuh, tapi kalau pun punya, kita
bermusuhan dengannya karena dia mengingkari Allah dan Rasul-Nya.
Menghadapi musuh, kita harus mencontoh Rasulullah. Ada satu
peristiwa yang menunjukkan begitu luar biasanya akhlak beliau kapada
musuh. Setelah beliau berhasil menaklukan kota Mekah tempat
kelahiran yang beliau diusir darinya, beliau mengampuni musuh-
musuhnya yang telah mencaci dan melukainya. Beliau bersabda,
35
“Pergilah kalian karena kalian adalah orang-orang yang bebas”
Begitupula ketika orang-orang Yahudi bilang pada Rasulullah,
“Kebinasaan semoga menimpamu”. Aisyah, sang istri tercinta yang
tidak terima langsung menjawab, “Semoga kebinasaan dan untuk
kalian” Tetapi Rasulullah justru bersabda, “Wahai Aisyah, apa itu?
Sesungguhnya Allah tidak menyukai ucapan jorok dan keji; tapi bila
kamu ingin menjawab ucapan mereka, katakan,
„Wa‟alaikum‟(Begitupun kalian).” (HR Bukhori-Muslim dari Aisyah
ra.)
Nah,sobat…luar biasa bukan akhlak Rosulullah. Dari sisi
manapun tetep TOP. Kata Asy-Syaikhani beliau itu orang yang paling
bagus wajahnya, paling baik dari ciptaan-Nya; tidak terlalu tinggi
dan tidak terlalu pendek, Pas pokoknya. Kemudian dari sisi
kepribadiannya bagaimana ya? Yuk, sama-sama kita cermati sifat
Rasulullah!
a. Benar atau jujur (Shidiq)
Sangat-sangat tidak mungkin bin mustahil, seorang rasul mempunyai
sifat pembohong. Jangankan menjadi sifat, sekali saja pernah melakukan
kebohongan, ajarannya patut dipertanyakan. Selama hidup beliau belum
pernah melakukan satupun kebohongan. Tak hanya orang muslim yang
mengakui kejujuran Rasulullah, bahkan orang kafir seperti Abu Jahal pun
mengakuinya. Dia berkata, “Demi Allah, sesungguhnya aku tahu apa yang
ia (Muhammad) sampaikan ini memang benar. Cuma sepertinya ada
sesuatu yang menghalangiku.”
36
Dalam sesi yang lain, saat bersama dengan Rasulullah, Abu Jahal
juga berkata, “Sesungguhnya kami tidak mendustakanmu, tetapi kami
mendustakan apa yang kamu bawa.”
Itu sekelumit persaksian dari seorang yang menyatakan diri
sebagai musuh dalam dakwah beliau. Dari kalangan sahabat, kita tidak akan
pernah menjumpai seorang sahabat yang mencela kepribadian beliau. Kita
tidak akan menjumpai seorang pun menjadi murtad gara-gara melihat
syakhsiyah (kepribadian) beliau. Bahkan yang terjadi, semakin orang dekat
dan akrab dengan beliau justru semakin menambah keimanan mereka. Demi
cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, akhirnya mereka dengan sukarela
mengorbankan harta dan jiwa untuk berjuang di jalan Islam.
b. Komitmen yang paripurna
Sifat yang mendasar dari beliau adalah komitmen yang penuh
dalam menjalankan perintah Allah. Ketaatan yang fantastik dalam
pelaksanaan perintah dan kedisiplinan yang tinggi dalam menunaikan
kewajiban senantiasa beliau teladankan. Beliau adalah orang pertama kali
melakukan apa yang Allah perintahkan, dan pertama kali yang
meninggalkan apa yang Allah larang, sebelum akhirnya beliau mengajak
umatnya mengikuti keteladanan itu. Tak ada jarak antara apa yang beliau
ucapkan dengan apa yang beliau lakukan.
Dari sifat beliau yang luar biasa itu, tidak mengherankan dan
berlebihan kalau Aisyah ra. menggambarkan sifat beliau, “Sesungguhnya
akhlak beliau adalah Al-Qur‟an”. Dalam arti yang lain, beliau adalah Al-
Quran yang berjalan karena seluruh sifat, sikap, dan perbuatannya
mencerminkan Al Qur‘an. Sebuat contoh tentang kemitmen yang paripurna
beliau adalah ketika beliau datang ke Thaif untuk menyampaikan Islam.
Bukan sambutan yang baik yang beliau dapatkan tetapi malah lemparan
37
batu yang beliau dapatkan. Lebih menyedihkan lagi bukan hanya orang tua
yang melempari tetapi anak-anakpun ikut melempari beliau dengan batu.
Dan dengan tangan kiri beliau melindungi wajahnya dari lemparan batu,
sampai berlindung di sebuah kebun. Bukan sumpah serapah yang keluar
dari mulut beliau tetapi lantunan do‘a nan indah, “Asal Engkau tidak
murka padaku, maka aku tidak peduli, hanya keselamatan dari-Mu yang
akan melapangkan dada ini!”
c. Menyampaikan misi Islam
Jujur aja nih, kalau melihat begitu luar biasanya beliau
memperjuangkan dakwah Islam ini, akan memberikan keyakinan bahwa
cinta memang memiliki kekuatan yang begitu dahsyat! Kalau bukan karena
cinta akan kebenaran Islam ini, tidak mungkin Rasulullah dan para sahabat
rela berkorban, baik harta dan jiwa mereka. Mereka terus menyampaikan
Islam selama 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.
Ada satu cerita tentang kecintaan beliau terhadap dakwah islam ini.
Nabi Muhammad ketika saat haji Wada', di padang Arafah yang terik,
dalam keadaan sakit, masih menyempatkan diri berpidato. Di akhir
pidatonya itu Nabi dengan dibalut sorban dan tubuh yang menggigil
berkata,
"Nanti di hari pembalasan, kalian akan ditanya oleh Allah apa
yang telah aku, sebagai Nabi, perbuat pada kalian. Jika kalian ditanya
nanti, apa jawaban kalian?"
Para sahabat terdiam dan mulai banyak yang meneteskan air mata.
Nabi melanjutkan,
"Bukankah telah kujalani hari-hari bersama kalian dengan
lapar, bukankah telah kutaruh beberapa batu diperutku karena menahan
lapar bersama kalian, bukankah aku telah bersabar menghadapi
38
kejahilan kalian, bukankah telah ku sampaikan pada kalian wahyu dari
Allah?"
Untuk semua pertanyaan itu, para sahabat menjawab, "Benar ya
Rasul!"
Rasul pun mendongakkan kepalanya ke atas, dan berkata, "Ya
Allah saksikanlah, ya Allah saksikanlah, ya Allah saksikanlah!". Nabi
meminta kesaksian Allah bahwa Nabi telah menjalankan tugasnya.
d. Cemerlang Akalnya (Fathanah)
Rasulullah adalah orang yang sangat cerdas. Tidak mungkin dakwah
beliau dapat diterima dengan baik jika beliau tidak memiliki kecerdasan
untuk menyampaikan dan kemampuan untuk menguasai orang lain yang
didakwahinya. Firman Allah:
“(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira
dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia
membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa:165).
Kecerdasan beliau juga terlihat pada waktu terjadi perjanjian
Hudaibiyah yang terkenal itu (masih ingat cerita tentang perjanjian itu?).
Saat itu Rasulullah memutuskan menyepakati perjanjian itu, para sahabat
banyak yang protes, terutama Umar bin Khatab. Intinya mereka keberatan
pada perjanjian itu karena terkesan merugikan kaum muslimin. Tapi
Rasulullah tetap pada pandiriannya karena sejatinya dengan perjanjian itu
terbuka kesempatan luas dan leluasa untuk menyebarkan Islam pada
kabilah-kabilah Arab yang sedang haji dan pada negeri sekitar Mekkah. Ini
yang tidak disadari oleh kebanyakan sahabat Nabi saat itu. Karena
kecerdasannya pula Islam yang datang dalam keadaan asing, bisa diterima
masyarakat jahiliyah dalam kurun waktu 23 tahun.
39
Mulianya idola kita…
Dengan akhlak yang luar biasa dan pribadi sempurna yang beliau
miliki, perjuangan yang tiada tara, maka pantas jika banyak orang berdecak
kagum ketika membaca sejarah hidup beliau. Salah satunya adalah Michael
H. Hart. Si abang bule ini meneliti riwayat hidup tokoh-tokoh besar dunia
yang pernah ada. Akhirnya dia menetapkan Nabi Muhammad saw sebagai
urutan pertama orang yang paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Luar
biasa bukan!
Ada sedikit cerita tentang kecintaan sahabat kepada Rasulullah
(disimak dengan baik ya!)
Dalam suatu kesempatan menjelang akhir hayatnya, Nabi berkata
pada para sahabat, “Mungkin sebentar lagi Allah akan memanggilku, aku
tak ingin di padang mahsyar nanti ada diantara kalian yang ingin
menuntut balas karena perbuatanku pada kalian. Bila ada yang
keberatan dengan perbuatanku pada kalian, ucapkanlah!”
Sahabat yang lain terdiam, namun ada seorang sahabat yang tiba-
tiba bangkit dan berkata, “Dahulu ketika engkau memeriksa barisan di
saat ingin pergi perang, kau meluruskan posisi aku dengan tongkatmu.
Aku tak tahu apakah engkau sengaja atau tidak, tapi aku ingin menuntut
qishash hari ini.”
Para sahabat lain terpana, tidak menyangka ada yang berani
berkata seperti itu. Kabarnya Umar langsung berdiri dan siap
„membereskan‟ orang itu. Nabi melarangnya. Nabi pun menyuruh Bilal
mengambil tongkat ke rumah Nabi. Aisyah yang berada di rumah nabi
keheranan ketika nabi meminta tongkat. Setelah Bilal menjelaskan peristiwa
40
yang terjadi, Aisyah pun semakin heran, mengapa ada sahabat yang berani
berbuat senekat itu setelah semua yang Rasul berikan pada mereka.
Rasul memberikan tongkat tersebut pada sahabat itu seraya
menyingkapkan bajunya, sehingga terlihatlah perut Nabi. Nabi berkata,
―Lakukanlah!‖ Detik-detik berikutnya menjadi sangat menegangkan. Tetapi
terjadi suatu keanehan. Sahabat tersebut malah memeluk Nabi dan
menciumi perut beliau seraya menangis,
“Sungguh maksud tujuanku hanyalah untuk memelukmu dan
merasakan kulitku bersentuhan dengan tubuhmu! Aku ikhlas atas semua
perilakumu wahai Rasulullah.” Seketika itu juga terdengar ucapan Allahu
Akbar berkali-kali. Sahabat itu tahu bahwa saat perpisahan semakin dekat,
ia ingin memeluk Nabi sebelum Allah memanggilnya.
Begitu besar cinta sahabat kepada Rasulullah! Kita sebagai
umatnya juga harus mencintai Rasulullah. Mencintai dan mengidolakan
Rasulullah, menimbulkan konsekuensi yang wajib kita lakukan
atasnya. Apa saja konsekuensi tersebut, tetap simak ulasan berikut ini!
Pertama, membenarkan setiap apa yang beliau kabarkan.
Mengimani rasul merupakan suatu kewajiban yang mutlak bagi
seorang muslim yang beriman kepada Allah swt. Hal ini dicontohkan
kepada para sahabat ketika Rasulullah saw. Isra` dan mi`raj. Kaum kafir
Quraisy mencemooh, mengolok-olok dan menghina dengan kata-kata yang
menyakitkan serta menganggap Rasulullah saw. Tidak waras karena yang
dialami beliau sesuatu yang tidak rasional bagi mereka. Namun lain halnya
dengan para sahabat; Abu Bakar As-Shidiq misalnya. Ia langsung percaya
dan membenarkannya. Bahkan beliau mengatakan bahwa jika ada kabar
41
atau peristiwa yang lebih aneh pun, kalau itu dari Muhammad saw, beliau
akan mempercayainya.
Hal ini ditegaskan dalam Al-Quran bahwa sesungguhnya apa yang
disampaikan oleh Rasulullah Muhammad saw. Adalah semata-mata berasal
dari Allah swt. Firman Allah,
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut
kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya).” (QS. An-Najm: 3-4)
Kedua, taat dan patuh.
Ketaatan kita kepada Rasulullah merupakan perwujudan taat kita
kepada Allah. Firman Allah,
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah
mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu),
maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.”
(QS. An-Nisa: 80)
Kalau kita menjadikan Rasulullah sebagai idola, maka kita harus
taat dan patuh pada beliau. Misalnya beliau menyuruh kita untuk berbakti
pada orang tua, ya kita kudu melakukannya. Apalagi Allah juga
menegaskannya dalam Al Qur‘an.
Ketiga, menjadikan Rasulullah sebagai teladan.
Dengan melihat kepribadian dan akhlaq beliau tidak diragukan
lagu untuk menjadikan beliau sebagai teladan dalam segala hal, seperti
firman Allah :
42
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-
Ahzab: 21).
Yup, teladan alias contoh! Kita harus mencontoh idola kita,
Rasulullah saw. Kejujurannya, akhlaknya pada keluarga, akhlaknya pada
teman dan musuh, kecintaannya pada Allah dan segala hal yang melekat
padanya. Jangan ngaku umatnya kalau nggak meneladaninya!
Keempat, tidak dikatakan ibadah kecuali dengan mengikuti syariatnya
Ibadah kita akan diterima minimal dengan dua syarat, yakni ikhlas
dan ada tuntunannya dari Rasul. Misalnya kita shalat, selain harus ikhlas
karena Allah, kita juga harus melakukan sholat dengan cara-cara yang
dicontohkan Rasulullah. Kalau tidak—misalnya beranggapan sholat cukup
dalam hati saja—maka semua itu tidak akan diterima oleh Allah.
Finally, sudah paham kan siapa yang pantas kita idolakan dan
mengapa kita mengidolakannya? Semuanya tidak lain karena kita adalah
umat muslim yang layaknya memang hanya menjadikan Rasulullah sebagai
idola. Semoga kita bisa dibersamakan dengan beliau di padang mahsyar dan
diakui sebagai umat beliau yang pantas mendapat syafa‘at (pertolongan).
Amiin.
Karena engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai,
seandainya kau benar-benar cinta sesungguhnya engkau akan menaati,
karena orang yang mencintai akan taat pada orang yang dia cintai.
43
BAB 1V
Your soul….is….
PDKT Yuk…!
Jiwa adalah ruh dalam diri….
“…Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhoi Islam itu menjadi
agama bagimu.” (QS. Al Maidah: 3)
Sobat, ayat di atas adalah pernyataan dari Allah swt. bahwasannya
Allah telah menyatakan agama Islam sebagai agama paripurna dan
sempurna di muka bumi ini, dan Islam adalah agama yang diridhoi oleh
Allah untuk dipeluk semua umat manusia di dunia ini. Lho, mengapa Islam?
Lalu bagaimana dengan agama-agama yang lain di muka bumi ini? Begitu
mungkin pertanyaan yang berkelebat di benak kita. Kalau menurut Allah di
ayat tersebut, hanya Islam yang sempurna dan hanya Islam yang diridhai-
Nya. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan kita dari bangun tidur hingga
tidur lagi. Tak hanya urusan antara hamba sebagai makhluk dengan
Tuhannya (habluminallah), tapi juga antara sesama manusia atau makhluk
Allah (habluminannaas).
Oya sobat, mungkin kita sudah Islam sejak lahir dapat warisan dari
orang tua. Islam menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata aslama-
yuslimu yang artinya menyerahkan. Singkatnya, Islam bermakna
menyerahkan diri. Eits, jangan dipikir seperti menyerahkan diri ke kantor
polisi karena berbuat salah lho ya. Yang dimaksud disini adalah
menyerahkan diri sepenuhnya pada Allah swt. dalam segala aspek
kehidupan kita.
Kedua adalah makna kata Islam menurut terminologis (istilah)
yaitu ketundukan kepada wahyu Ilahi yang diturunkan kepada para nabi dan
44
rasul, khususnya Nabi Muhammad saw., sebagai aturan yang diberikan oleh
Allah untuk membimbing umat manusia menuju kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Di hadits, Rasulullah menyampaikan bahwa “Islam itu bersaksi
tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu hamba dan utusan-Nya,
dan mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan
haji ke Baitulloh bagi yang mampu di jalan-Nya” (Dikeluarkan oleh Imam
hadits yang lima, kecuali Imam Bukhori)
Kemudian kalo menurut ulama, misalnya dari Sa‘id Hawwa dalam
buku beliau yang berjudul Al-Islam (seri 1-4), jilid 1 menyatakan bahwa
makna Islam yaitu menerima segala perintah dan larangan Allah swt, yang
terdapat dalam wahyu yang diturunkan kepada Nabi. Barangsiapa yang
menghadapkan wajah dan hatinya—dalam semua persoalan hidup—kepada
Allah maka ia adalah seorang muslim. Para Nabi dan Rasul adalah orang-
orang yang paling menerima segala perintah dal larangan Allah dan
sepenuhnya berserah diri kepada-Nya. Oleh karena itu mereka disebut
sebagai orang-orang Islam terkemuka. Allah berfirman,
“Katakanlah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan
matiku hanyalah untuk Alloh Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-
Nya, dan dengan itu aku diperintah, dan aku adalah orang-orang Islam
pertama.” (QS. Al-An‘am : 162-163)
Oya teman, nama Islam sendiri asli dari Allah lho, bukan bikinan
manusia. Kalau agama yang lain pada umumnya, nama agama disandarkan
pada nama penyeru atau nama asal munculnya. Misalnya budha diambil dari
nama pencetusnya, yaitu Budha (Sidartha Gautama), Kristen dari Kristus,
atau istilah lainnya Nasrani (karena Yesus lahir di daerah Nazaret). Para
orientalis, yang memusuhi Islam menyebut Islam dengan sebutan
45
Muhammadanisme, yang maknanya adalah Islam sebagai ajaran dari
Muhammad. Islam bukanlah Muhammadanisme. Islam sesungguhnya nama
yang secara langsung merupakan pemberian Allah swt. Allah swt.
berfirman:
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah
Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi al-kitab kecuali
sudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada)
diantara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah, maka
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (QS. Ali ‗Imran: 19)
Agama Islam merupakan wahyu dari Allah swt. untuk umat
manusia, yang diturunkan melalui nabi dan rasul-rasul-Nya. Karena itu,
agama ini sering disebut sebagai dienullah (agama Allah). Orisinalitas
ajarannya bebas dari penambahan dan pengurangan manusia, serta bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sumber ajaran yang diserukan
Rasulullah Muhammad saw. dapat diketahui dari Al-Qur‘an. Bahkan hingga
akhir zaman, sebagai sumber ajaran Islam, Al-Qur‘an memperoleh jaminan
keaslian dari Allah swt.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur‟an ketika
Al-Qur‟an itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan
sesungguhnya Al-Qur‟an itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak datang
kepadanya (Al-Qur‟an) kebatilan baik dari depan maupun dari
belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan yang Maha Bijaksana lagi Maha
Terpuji.” (QS. Fushshilat: 41-42)
Nah, sekarang semakin yakin kan bahwa Islam memang satu-
satunya agama yang top banget? Berikutnya, yuk kita pahami beberapa
karakteristik Islam!
46
Pertama, Islam memiliki karakter Robbaniyah (Ketuhanan). Rabb
berarti Tuhan. Islam disebut sebagai agama yang Robbani, yang artinya
bahwa ajaran Islam adalah agama yang penisbatannya selalu kepada Tuhan
(Rabb oriented). Agama Islam membawa pesan-pesan dari Tuhan,
tujuannya untuk mengagungkan Tuhan, nilai-nilainya mengarahkan umat
manusia kepada Tuhan, sistemnya juga berorientasi menegakkan
‗kekuasaan‘ Tuhan di dunia ini. Sehingga manusia yang Rabbani (Rabb
Oriented Man) berarti manusia yang hidupnya selalu mengarahkan sikap
dan perilakunya kepada ridho Tuhan.
Kedua, Islam memiliki karakter Insaniyah (manusiawi). Islam
adalah ajaran yang mengakomodasi seluruh kecenderungan manusia melalui
ajaran aqidah, ibadah, syariat dan arahan-arahannya. Islam adalah agama
manusia. Al Qur‘an sebagai kitab suci kita semua berbicara tentang manusia
dan ditujukan kepada manusia. Disamping itu, ibadah-ibadah yang
disyariatkan oleh Islam juga mengandung dimensi kemanusiaan, misalnya
zakat, sholat berjamaah, sedekah, dan haji. Nabi Muhammad pun berasal
dari golongan manusia. So, buah dari agama insaniyah ini adalah
terwujudnya persaudaraan antar umat manusia dan tegaknya prinsip
persamaan hak bagi seluruh umat manusia. Prinsip persaudaraan dalam
Islam adalah karena asal satu keturunan, yaitu berasal dari Adam dan Hawa.
Di samping itu, dasar keimanan merupakan bagian dari dasar persaudaraan
yang mengikat kaum muslimin dimana pun berada. Allah swt. berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.” (QS.
Al-Hujurat: 10)
Ketiga, Islam memiliki karakteristik syumul (universal). Artinya bahwa
Islam meliputi semua zaman, kehidupan, dan eksistensi manusia. Islam
adalah sebuah sistem yang komprehensif yang mencakup berbagai aspek
47
hidup dan kehidupan, Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan
umat, akhlak dan kekuatan, ekonomi dan hukum, kasih sayang dan
kepedulian, usaha dan kekayaan, militer dan ideologi, serta aqidah yang
murni dan ibadah yang benar sekaligus. Islam juga mengatur segala
permasalahan seperti pernikahan, perdagangan, pemerintahan, politik,
hukum, sosial, budaya, seni, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Sekarang
kita lihat di lingkungan sekitar kita. Sering nggak melihat orang yang
beragama Islam tapi cuma sebagian ajaran Islam yang diamalkan, misalkan
ada yang sholat, tapi ia tidak mau bersedekah. Ada yang sukanya
bersedekah, tapi sholat nggak pernah. Ada juga yang mengkotak-kotakkan
bahwa Islam itu ya cuma sholat, puasa, zakat, haji, udah. Padahal kalau kita
sudah meyakini bahwa Islam adalah ajaran yang sempurna dan paripurna,
kita akan memasukinya secara menyeluruh, bukan mengambil sebagian
yang enak saja menurut kita. Allah menegaskannya di dalam Al Qur‘an
yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam
Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al Baqoroh: 208)
Keempat, Islam memiliki karakteristik tawazun (moderat atau
seimbang). Islam itu berada dalam keseimbangan di antara dua jalan atau
dua arah yang saling berhadapan atau bertentangan, dimana salah satu di
antara dua jalan tadi tidak bisa berpengaruh dengan sendirinya dan
mengabaikan jalan lain. Contohnya: individu dengan kolektif (bersama-
sama), kontekstual dengan idealisme, konsisten dengan perubahan. Islam
memberikan haknya secara adil terhadap aspek-aspek kehidupan seperti
masalah spiritualisme, materialisme, individualisme, kolektivitas,
konsistensi, perubahan, dan tidak berada pada poros yang ekstrim. Contoh
48
mudahnya nih teman, Islam itu memberikan porsi yang tepat pada masing-
masing hal. Islam tidak melulu mengurusi akhirat dan mengabaikan dunia,
atau hanya mengurusi dunia melupakan akhirat, tapi Islam seimbang dalam
keduanya. Saat ingin mendapatkan akhirat, pastilah urusan dunia akan ikut
serta di dalamnya.
Kelima, Islam memiliki karakteristik Al Waqi‟iyyah (aktual).
Maksudnya nih, Allah sudah menjamin bahwa Islam sebagai ajaran yang
sesuai dengan kondisi manusia di manapun, kapanpun, dan siapapun
(manusia). Islam senantiasa menjaga dan memelihara (aktual) bahwa sistem
ajaran Islam bersifat kontekstual di setiap aspek yang didakwahkan pada
manusia, mulai aspek aqidah, ibadah, akhlak dan syari‘at. Jadi meski Islam
pertama kali muncul lebih dari 14 abad yang lalu, namun ajarannya akan
terus bisa digunakan sampai kapanpun juga.
Keenam, karakter Islam yaitu Al Wudhuh (jelas). Yang dimaksud
jelas disini adalah hal dasar-dasar dalam Islam seperti masalah aqidah,
moral dan syari‘at Islam, sudah jelas aturannya. Shalat misalnya, telah
ditentukan waktu, rukun-rukunnya serta jumlah rakaatnya. Zakat pun
demikian, telah jelas siapa yang harus membayarnya dan siapa yang harus
menerimanya; berapa nisab-nya (ukurannya), telah rinci tanpa ada
kekurangan sedikit pun. Demikian pula ibadah-ibadah yang lain. Begitu
pula moral, sudah sangat jelas bahwa berbakti kepada orang tua adalah
tugas seorang anak pada ibu dan bapaknya. Jelas pula moralitas kita pada
anak-anak yatim dan fakir miskin, bertetangga, dan lain-lain yang
berhubungan dengan moralitas, semuanya sudah jelas dalam risalah Islam.
Islam juga jelas dalam sumber hukumnya, yaitu Al Qur‘an dan hadits.
Ketiga, Islam jelas sasaran dan tujuannya, yaitu sebagai rahmat bagi seluruh
alam.
49
Beberapa Aspek Keyakinan Seorang Muslim Terhadap Islam
Sebagai muslim, kita seharusnya yakin bahwa Islam adalah agama
yang terbaik dan satu-satunya yang diridoi Allah. Namun untuk lebih
meyakinnya, kembali akan dipaparkan aspek apa saja yang membuat
seorang muslim itu yakin terhadap Islam.
1. Islam adalah wahyu Allah
“Demikian Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
mewahyukan kepada kamu dan kepada orang-orang sebelum kamu.” (QS.
Asy Syura: 3)
2. Islam adalah dienul haq (agama yang benar)
“Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-
agama meskipun orang-orang musyrik benci.” (QS. Ash Shaff: 9)
3. Islam adalah dien yang lurus
“Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya
(menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-
buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama
itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan
agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Yusuf: 40)
4. Islam adalah dien yang bersih
“Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari
syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata):
“Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan
kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya”. Sesungguhnya Alloh akan
50
memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya.
Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan
sangat ingkar.” (QS. Az Zumar:3)
5. Bersih dari syirik
“Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepada mereka
bergembira dengan kitab yang diturunkan kepadamu, dan diantara
golongan-golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang
mengingkari sebahagiannya. Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya
diperintah utnuk menyembah Allah dan tidak mempersekutukan sesuatupun
dengan Dia. Hanya kepada-Nya aku seru (manusia) dan hanya kepada-Nya
aku kembali” (QS. Ar Ra‘du: 36)
6. Bersih dari kesalahan dan kekurangan
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur‟an? Kalau
kiranya Al Qur‟an itu bukan dari sisi Alloh, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya.” (QS. An Nisa‘: 82).
Islam jelas bersih dari kesalahan dan kekurangan karena memang
agama dari Allah. Allah yang membuat makhluk-Nya dan membuat
aturannya pula, maka pastilah keduanya akan bisa seiring sejalan.
Perbedaan Dienul Islam dengan Jahiliyah
1. Sistem Islam sumbernya dari ayat Allah sedangkan sistem jahiliyah
sumbernya selain Allah, yaitu akal manusia.
2. Allah adalah pencipta sedangkan selain Allah adalah makhluk
3. Allah Maha Mengetahui kebutuhan manusia sedangkan manusia
bahkan sering tidak mengetahui kebutuhannya sendiri.
4. Allah Maha Bijaksana sedangkan manusia sering berbuat alpha dan
sering salah perhitungan
51
5. Setiap yang datang dari Allah adalah kebenaran adanya, sedangkan
yang datang dari manusia banyak mengandung kebatilan
6. Agama yang datang dari Allah pasti agama yang benar, sedangkan
sistem yang dipenuhi kerancuan hanya akan menyeret manusia semakin
jauh dari petunjuk
Nah teman, kita semakin mengenal Islam agama kita yang
sempurna ini. Semoga setelah mengenal lebih dalam, kita pun bisa lebih
mencintai Islam dan mengamalkan ajarannya. Insya Allah.
52
BAB V
KEMBALIKAN KEJAYAAN ISLAM KITA
ekali waktu kita memang dianjurkan belajar sejarah. Proklamator kita,
bapak Soekarno, juga sering mengatakan ‗jas merah‘ yang artinya
jangan sekali-sekali melupakan sejarah! Sejarah memang masa lalu, tapi
justru karena ada masa lalu itulah kita enjoy hidup pada masa kini. Iya dong.
Kalau Thomas Alfa Edison nyerah dalam percobaan lampu pijarnya,
sepertinya kamar kita masih dihiasi lampu templok, lilin, atau petromak
deh. Kalo dulu Alexander Graham Bell nggak kreatif bikin nenek
moyangnya telepon, mungkin saja sekarang kita masih pakai bekas kaleng
susu yang dihubungkan dengan benang biar bisa komunikasi hii…flinstone
punya euy… Belajar dari hal-hal yang telah lampau lah kemudian
penemuan-penemuan baru lahir.beneeer gak tuh…
Begitu juga kalau kita menoleh ke belakang, bagaimana Islam bisa
sampai kepada kita yang di Indonesia, padahal Islam muncul dari negeri
onta sana. Kita akan tahu bahwa ternyata dulu Islam pernah mencapai
kejayaannya dan menguasai hampir ¾ dunia. Pada masa kejayaan Islam
dengan peradabannya yang agung dan modern, para ilmuwan Islam pun jadi
‗jagoan' untuk setiap bidang IPTEK yang digelutinya. Malah kecanggihan
peradaban Barat masa kini diawali ketika mereka mengenal peradaban
Islam. Penasaran kan, bagaimana semua itu bisa? Jangan kemana2 stay trun
in…..wokeee…tariik….
Kejayaan Islam Tempo Doloe
Sobat , Sejak diutusnya Muhammad sebagai nabi dan rasul, beliau
berdakwah memperbaiki masyarakat sehingga masyarakat yang mulanya
S
53
jahiliyah berubah menjadi masyarakat Islam yang penuh dengan kemuliaan.
Kemudian dakwah Rasulullah tersebut diteruskan oleh para sahabat
(khulafaurrasyidin) dan seterusnya hingga sekarang ini. Sejarah udah
ngebuktiin Mekkah, Khaibar, Bahrain, seluruh jazirah Arab, dan seluruh
wilayah Yaman berhasil dibebaskan (terbebas dari kekufuran dan tunduk di
bawah pemerintahan Islam). Berlanjut pada kekhalifahan Abu Bakar r.a.
sebagian daerah Syams, Bashrah, Damaskus, dan negeri-negeri sekitarnya
berhasil dibebaskan. Khalifah Umar bin Khathab-lah yang membebaskan
seluruh wilayah Syam, seluruh wilayah Mesir, dan sebagian kekuasaan
Byzantium. Dan di bawah pemerintahan Utsman bin Affan, Islam telah
sampai ke penjuru Timur dan Barat. Negeri-negeri di kawasan Maroko dan
sekitarnya dapat dibebaskan sampe negerinya Jet Li…..
Pada tahun 92 H/711M. 7000 pasukan Muslim di bawah pimpinan
Panglima Thariq bin Ziyad bela-belain menyebrangi selat Gibraltar (Jabal
Thariq) biar bisa sampe di Spanyol. Atas pertolongan Allah, pasukan raja
Rhoderick (Spanyol) yang berkekuatan 100.000 pasukan tumbang di tangan
pasukan Thariq bin Ziyad yang hanya berjumlah 7000 plus 5000 pasukan
tambahan. Allahu Akbar! Inilah awal penyebaran dakwah Islam di Eropa.
Jadi nggak usah bingung kalo kita sempet mimpi ke Spanyol ngeliat masjid
Cordoba yang megah nan indah. Masjid yang dibangun pada masa
Abdurrahman III dari Bani Umayyah
54
Ada satu bukti kejayaan Islam sobat yaitu bidang kesehatan. Pada
saat kekhalifahan Sultan Malik Mansur tahun 931 M di setiap kota terdapat
rumah sakit. Di Cordoba (kota kecil di Spanyol) terdapat 50 rumah sakit.
Setiap rumah sakit merupakan sekolah kedokteran. Rumah sakit Ibnu
Thoulan di Kairo terdapat perpustakaan yang berisikan 100.000 buku dari
segala jenis ilmu. Para dokter muda dilarang praktik sebelum diuji oleh
dokter ahli yang ditunjuk oleh khalifah. Pada saat itu, hampir 4000 orang
setiap hari keluar masuk dari rumah sakit itu, bahkan bagi pasien yang baru
sembuh diberi pakaian dan uang agar pasien beristirahat, tidak bekerja dulu.
Wizzzz.....kereen...
Runtuhnya Peradapan Umat
Sobat, setelah umat Islam mencapai zaman keemasannya,
kesejahteraan dan kemakmuran kebanyakan umat islam mulai melupakan
Al-Quran dan Sunah. Bahkan mereka tenggelem dalam kemewahan harta
dunia dan kekuasaan. Umat Islam sudah mulai mengabaikan sunah-sunah
Rasul-Nya, bahkan banyak yang mulai haus dengan pangkat dan jabatandan
ini masih berlangsung ampe sekarang maka dari itu perpecahan uamt islam
tidak terelakkan lagi . ditambah intimidasi orang oknum yang
berkepentingan….sehingga masalah akan menjadi bola salju semakin
membesar…contohnya…
Perang Salib terjadi ampe tujuh kali berlansung hampir satu abad umat
islam selalu menang why???..karena pada saat itu umat Islam masih
berpegang pada Al-Quran sekalipun saat itu kekuatan Nasrani dan Yahudi
bersatu. Tapi sekarang kita liat umat islam Cuma islam diktp jauh dari Al-
Quran lebih mentingin dunia Dan akhirnya, tepat pada tanggal 3 Maret
1924 M (27 Rajab 1324 H) kekhilafahan Utsmaniyah dihapus. Setelah
55
seorang agen Inggris, Mustafa Kemal mengumumkan pemecatan khalifah,
pembubaran sistem khilafah, dan menjauhkan Islam dari negara. Sejak saat
itulah kondisi kaum Muslimin kian sekarat. Negeri-negeri kaum Muslimin
terpecah-belah dan kejayaan Islam pun tinggal sejarah.
Sejak saat itulah bola salju umat islam dimulai entah sampai kapan
bola salju itu akan membesar....
Bola Saju peradaban….
Sobat muslim muda bola salju ini akan terus membesar sampai ada yang
sanggup menghentikan.permasalahan umat semakin banyak dan semakin
menambah terpuruknya islam ini. Sebenernya permasalahan ini dimulai dari
individu kita sendiri. Lemahnya akidah lemahnya spiritualitas, kurangnya
wawasan keislaman, hingga lemahnya harga diri dan cita-cita kita. Masih
banyaknya umat islam yang percaya akan adanya ramalan dan didukung
banyaknya media massa yang berusaha melemahkan umat islam, tayangan
televisi atau majalah yang tidak pantas tetapi bisa lulus sensor....Secara
tidak lansung kita yang menikmati turut berperan dalam memundurkan
islam...hii serem....
Lemahnya wawasan diantra kita juga mendukung kemunduran
islam lho ternyata... Jangankan kita atau masyarakat pada umumnya, para
tokoh dan dainya pun terkadang masih apa adanya jauh dari memadai,
padahal merekalah panutan dan rujukan umat. Pemikiran, arahan, dan
perilakunya adalah pedoman bagi umat di sekitarnya. Sehingga jika kondisi
para tokoh panutannya saja tidak memiliki sesuatu yang bisa diteladani,
maka bisa dibayangkan betapa umat yang rata-rata awam itu semakin tidak
mendapatkan bimbingan keagamaan yang baik, apalagi pencerahan
wawasan dan pemikiran betuuul.... Ditambah lagi sobat, televisi yang
56
harusnya memberikan wawasan, justru lebih banyak menyuguhkan hiburan
yang tidak mendidik. Lihat saja acara-acara yang disajikan, dari mulai
sinetron yang ceritanya nggak masuk akal, banyolan lawak yang terlalu
berlebihan, sampai acara reality show yang mengajari hidup bebas antara
laki-laki dan perempuan. Semuanya itu sangat berdampak lho, karena
televisi selalu ditonton oleh hampir semuanya.
Ini juga internal umat Islam yang gak bersatu dalam ukhuwah
Islamiyah. Persaudaraan dalam sebuah komunitas hanya dapat terwujud
manakala masing-masing individunya tidak lagi mengedepankan egoisme
dan individualisme. Kita beda partai saja ribut, beda doa saja dipersoalkan,
seakan-akan dengan bedanya itu kita tak lagi bersaudara. Padahal ibarat
taman bunga, akan indah jika banyak warna di sana.
Dengan begitu, mestinya kita memiliki ‘pekerjaan rumah‘ yang
sangat besar, yakni mengembalikan umat kepada kejayaannya yang pernah
diraih pada masa lalu, bahkan membangun lebih besar lagi dari prestasi itu,
untuk menjadi pembimbing umat manusia di masa depan. Namun kini, arah
menuju ke sana justru semakin kabur dan tidak jelas. Arah perjuangan
dakwah tidak fokus, karena tidak terprogram dan tidak terencana. Umat,
jika pun memiliki dinamika gerak dakwah di berbagai sektor—dan ini kita
akui—masih bersifat sporadis, rancu arah, ada pula yang menyeleweng, dan
bahkan paradoks. Inilah kondisi yang seringkali menyebabkan umat merasa
apatis, lalu frustasi, hingga akhirnya terjangkitlah penyakit masa bodoh
yang demikian akut.
Jika fenomena individu banyak kejangkitan berbagai cacat dan
kelemahan, lalu secara sosial juga tidak kalah lemahnya, maka jadilah umat
kita sebagaimana pernah disabdakan oleh Rasulullah saw.,
57
“Saya cemas bahwa suatu saat nanti umat akan diperebutkan
sebagaimana hidangan di atas meja makan yang diperebutkan.”
Lalu para sahabat bertanya, “Apakah karena bilangan kita sedikit,
wahai Rasulullah?”
‖Tidak,” jawab Rasul, “Bahkan kalian ketika itu lebih banyak.
Hanya saja kalian menjadi buih seperti buihnya banjir.” Selanjutnya beliau
bersabda, “Sungguh perasaan gentar akan dicabut dari musuh-musuh
kalian dan wahn akan ditanamkan dalam dada kalian.”
Para sahabat bertanya, “Apa wahn itu, wahai Rasulullah?”
“Cinta dunia dan takut mati,” jawab Rasul.
Itulah realitas umat saat ini. Keakutan penyakit pada individu dan
masyarakat sebagaimana telah diuraikan tadi, secara lebih luas akan
menjadi penyakit sosial yang menimpa umat, yaitu wahn. Dan ini tentunya
adalah kondisi realitas yang sangat memprihatinkan.
Hot isu...
Mereka (orang Yahudi dan Nasrani) senantiasa menggalang
kekuatan dalam rangka memadamkan cahaya Allah swt., karena mereka
sebenarnya satu milah, satu kepentingan, yaitu menghalang-halangi
tegaknya agama Allah swt. Usaha mereka memadamkan cahaya Allah swt.
menyeluruh dan mempergunakan segala cara. Minimal ada dua usaha yang
dilakukan yaitu usaha secara fisik dan usaha melalui pemikiran. Apa saja
bentuk usaha mereka itu, simak yang berikut ya...
Usaha secara fisik dengan invasi milter. Yaitu menduduki negeri-
negeri Islam, membinasakan, serta merebut kemerdekaan mereka.
Akibatnya penduduk negeri tersebut akan mengalami berbagai penderitaan
dan kerusakan serta kehinaan. Contohnya penjajahan Yahudi Israel
58
la‟natullahu ‟alaih terhadap negara Islam Palestina yang terus berlangsung
sampai sekarang.
Sedangkan penjajahan secara pemikiran dilakukan dengan invasi
pemikiran dan ideologi (ghazwul fikri/perang pemikiran). Metode ghazwul
fikri (perang pemikiran) yang digunakan:
Pertama, tasykik (menanamkan keraguan). Yaitu menciptakan
keragu-raguan terhadap Islam dengan cara pendangkalan ajaran Islam.
Sehingga terwujud krisis keyakinan di tengah-tengah umat Islam terhadap
kebenaran agamanya. Kita jadi dibuat ragu terhadap Islam yang muncul
pada zaman unta, bisakah mengatasi masalah di zaman teknologi sekarang.
Mampukah Al Qur‘an menjawab permasalahan di era digitalisasi ini. Hati-
hati friends, bagaimanapun kita harus yakin bahwa Islam dan Al Qur‘an
adalah yang terbaik.
Kedua, tasywih (pengkaburan persepsi). Cara ini bertujuan
menghilangkan kebanggaan umat terhadap agamanya dengan memberikan
gambaran yang buruk terhadap Islam. Di antaranya dengan mendistorsi
sejarah Islam yang akan menghilangkan kebanggaan umat terhadap
agamanya. Contoh lain dengan mempropagandakan bahwa Islam identik
dengan teroris, Islam adalah pembunuhan dan peperangan, dan sebagainya.
Hilangnya kebanggaan ini menyebabkan umat Islam kurang berani
memunculkan Islam dalam bentuk sistem Islam, politik, ekonomi, dan
sebagainya. Islam hanya sebatas di masjid, mushala, dan pesantren-
pesantren.
Ketiga, tadzwib (pelarutan). Yaitu mengeliminasi ajaran Islam
dengan melakukan akulturasi nilai Islam dengan budaya dan pemikiran
setempat yang bertentangan dengan Islam. Akibatnya, batasan antara Islam
dengan syirik tidak jelas. Hal ini menyebabkan kebenaran dan kebatilan pun
59
juga menjadi kabur, bahkan umat akan terkubang dengan banyak
kesyirikan.
Keempat, taghrib (pembaratan). Adalah upaya agar umat
menerima semua pemikiran barat yang jahiliyah tanpa terkecuali. Hal ini
akan memunculkan sosok muslim yang jauh dari sosok muslim yang
sempurna. Karena secara penampilan, pemikiran, dan perilaku mereka
mengekor kepada barat.
Kebangkitan Kejayaan Islam!
Sejarah umat Islam penuh dengan kemuliaan, sedangkan sekarang
umat berada dalam lingkaran permasalahan yang sangat kompleks dan
tantangan dari musuh-musuh Allah swt. Ibaratnya umat Islam seperti singa
yang sedang tidur, tidak sadar bahwa ia dalam sebuah bahaya besar yang
mengancamnya. Apabila ia tidak segera bangkit dari tidur panjangnya,
maka kerugian dan kehinaan akan terus menyelimutinya. Sehingga
kebangkitan umat Islam merupakan sebuah kemestian yang harus disambut
oleh seluruh umat Islam.
Oleh karena itu untuk mengubah wajah umat Islam yang suram
diperlukan dakwah islamiyah yang syamilah (sempurna) untuk
menyingkirkan penyakit dalam tubuh umat Islam. Hingga umat Islam
menyadari tugas dan fungsinya secara benar yang harus dijalankannya di
muka bumi ini. Dakwah Islamiyah dengan membina kembali umat Islam
dengan tarbiyah Islamiyah agar umat Islam memahami Islam secara
integral, tidak sekedar simbol tanpa makna, apalagi tanpa diamalkan dalam
kehidupan.
60
Sekarang yang jadi pertanyaan, kira-kira posisi apa yang bisa kita
tempati untuk ikut andil dalam perjuangan Islam sekarang ini? Mudah kok,
jangan terlalu mempersulit diri. Sebagai mahasiswa, kita bisa melakukan
banyak hal sebenarnya, tapi kita mulai dulu dari yang paling sederhana.
Pertama kita perbaiki diri dulu, selalu belajar, memperdalam Islam secara
rutin. Kemudian ajak teman-teman di sekitarmu untuk ber-Islam lebih baik,
misalnya sholat lima waktunya diperhatikan, puasa dijalankan, menjaga
pergaulan dan mengajak mereka ikut kajian juga. Tunjukkan bahwa umat
Islam itu umat yang baik, bukan teroris, dengan sikap profesional kita dalam
beribadah, belajar dan bekerja.
Nah, sobat muda muslim, kejayaan Islam memang tinggal sejarah,
tapi dakwah Islam nggak boleh punah dong. Bahkan kita dan mungkin
anak-cucu kita akan kembali mengukir sejarah ini. Islam pasti akan
memimpin kembali dunia ini. Hari ini dan esok milik kita umat muslim.
Insya Allah.
―Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di
antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-
sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa‖ (QS. An-Nûr: 55)
Belajar dari Ibnu Sina, Sang Ilmuwan Muslim
Syeikhur Rais Abu Ali Husein bin Abdillah Bin Hasan bin Ali Bin
Sina, Nama Bekennya Ibnu Sina Atau Avicena lahir ke dunia 370 H di desa
Khormeisan dekat Bukhara dari keluarga bermahzab Ismailiyah. Beliau dari
keluarga terpelajar dan sejak kecil sudah akrab dengan hal-hal ilmiyah
karena bapaknya juga hobi dengan keilmiahan. Ibnu Sina adalah anak yang
61
jenius. Walaupun masih muda, Ibnu Sina sudah mahir dalam bidang
kedokteran. Saking terkenalnya, Raja Bukhara yang bernama Nuh bin
Massyur (366-387 H) yang sedang sakit minta diobati Ibnu Sina. Sebuah
keuntungan buat Ibnu Sina menjadi dokter kepercayaan raja sehingga dia
bisa keluar masuk perpustakaan kerajaan. Dari situ banyak ilmu yang
semakin dikuasai sehingga pada umur 18 tahun Ibnu Sina sudah menguasai
semua bidang ilmu hikmah, mantiq, matematika dan banyak cabangnya.
Ibnu sina juga aktif di dunia perpolitikan, menjadi menteri di
pemerintahan Abu Tahir Syamsul. Namun pada masa ini terjadi konflik
perebutan kekuasaan antarkelompok bangsawan. Ibnu Sina aktif melakukan
safari ke penjuru dunia bahkan ke penjara Tajuk Muk beberapa bulan
Aktivitas seperti itu pun tidak menyurutkan semangatnya untuk menambah
ilmu dan mengeluarkan karya kitab Qanun dalam ilmu kedokteran, atau
ensiklopedia filsafatnya yang diberi nama kitab Al-Asyfa‘ Al-Syifa‘ ditulis
dalam 18 jilid. Kitab tersebut membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika,
ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq Al-Syifa‘ saat ini dikenal sebagai buku
yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu
alam dan ilahiyyat dari kitab Al-Syifa‘ sampai saat ini juga masih menjadi
bahan telaah, sekarang telah diterjemahkan di Eropa sebagai rujukan
universitas kedokteran di Eropa. Syair-syair indah bahkan bait-bait
perenungan dalam agamanya pun tercipta dari tangan jeniusnya.
Ibnu Sina juga memiliki peran besar dalam mengembangkan
berbagai bidang keilmuan. Beliau menerjemahkan karya Aqlides dan
menjalankan observatorium untuk ilmu perbintangan. Dalam masalah
energy, Ibnu Sina memberikan hasil penelitiannya akan masalah ruangan
hampa, cahaya dan panas kepada khazanah keilmuan dunia. Dikatakan
bahwa Ibnu Sina memiliki karya tulis yang dalam bahasa Latin berjudul de
62
conglutineation lagibum. Dalam salah satu bab karya tulis itu, Ibnu Sina
membahas tentang asal nama gunung-gunung. Pembahasan ini sungguh
menarik. Ibnu Sina mengatakan, ―Kemungkinan gunung tercipta karena dua
penyebab. Pertama menggelembungnya kulit luar bumi dan ini terjadi
lantaran goncangan gempa hebat. Kedua karena proses air yang mencari
jalan untuk mengalir sehingga mengakibatkan munculnya lembah-lembah
bersama dan melahirkan penggelembungan pada permukaan bumi. Ini
karena sebagian permukaan bumi keras dan sebagian lagi lunak. Angin juga
berperan dengan meniup sebagian dan meninggalkan sebagian pada
tempatnya. Ini adalah penyebab munculnya gundukan di kulit luar bumi.
Ibnu sina sangat cermat dalam mempelajari pandangan-pandangan
Aristoteles di bidang filsafat. Ketika menceritakan pengalamannya
mempelajari pemikiran Aristoteles, Ibnu Sina mengaku bahwa beliau
membaca kitab metafisika karya Aristoteles sebanyak 40 kali. Beliau
menguasai maksud dari kitab itu secara sempurna setelah membaca syarah
atau penjelasan ‗metafisika Aristoteles‘ yang ditulis oleh Farabi, filosof
muslim sebelumnya. Berkat telaah dan studi filsafat yang dilakukan para
filosof sebelumnya semisal Al-Kindi dan Farabi, Ibnu Sina berhasil
menyusun sistem filsafat Islam yang terkoordinasi dengan rapi. Pekerjaan
besar yang dilakukan Ibnu Sina adalah menjawab berbagai persoalan filsafat
yang tak terjawab sebelumnya.
Dalam filsafat, kehidupan Ibnu Sina mengalami dua periode yang
penting. Periode pertama adalah periode ketika beliau mengikuti faham
filsafat paripatetik. Pada periode ini, Ibnu Sina dikenal sebagai penerjemah
pemikiran Aristoteles. Periode kedua adalah periode ketika Ibnu Sina
menarik diri dari faham paripatetik dan seperti yang dikatakannya sendiri
cenderung kepada pemikiran iluminasi.
63
Pengaruh pemikiran filsafat Ibnu Sina seperti karya pemikiran dan
telaahnya di bidang kedokteran tidak hanya tertuju pada dunia Islam, tetapi
juga merambah Eropa. Albertos Magnus, ilmuan asal Jerman dari aliran
dominique yang hidup antara tahun 1200-1280M, adalah orang Eropa
pertama yang menulis penjelasan lengkap tentang filsafat Aristoteles. Ia
dikenal sebagai perintis utama pemikiran Aristoteles kristen. Dia lah yang
mengawinkan dunia kristen dengan pemikiran Aristoteles. Dia mengenal
pandangan dan pemikiran filosof besar Yunani itu dari buku-buku Ibnu
Sina. Filsafat metafisika Ibnu Sina adalah ringkasan dari tema-tema filosofis
yang kebenarannya diakui dua abad setelahnya oleh para pemikir barat.
Ibnu Sina wafat pada tahun 428 Hijriyah pada usia 58 tahun.
Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah
keilmuan umat manusia dan namanya akan selalu dikenang sepanjang
sejarah. Ibnu Sina adalah contoh dari peradaban besar Islam di zamannya.
64
BAB VI
Muslim Pembelajar....
Setiap langkah kecil
Tiap gerakan tangan
Lintasan pikiran
Suara hati kita...
Suatu ukiran sejarah hidup
Kan menjadi jejak-jejak
Menorehkan kisah
Dalam.., penuh makna.
Hmm... lagi sok puitis nih! Bukan sekadar puisi biasa lho, tapi
kalau dicermati lebih dalam, puisi itu memberikan satu pesan buat kita.
Bahwa menjalani hidup ini, pastilah kita akan melakukan banyak hal. Dan
apa yang kita lakukan itulah yang akan menunjukkan siapa jati diri kita
sesungguhnya. Seperti Superman tuh, yang kerjaannya tiap saat nolongin
orang, maka pastilah dia akan dielu-elukan sebagai hero atau pahlawan
yang suka menolong. Tapi kalau seperti Tom and Jerry yang tiap hari
bertengkar melulu, maka pastilah mereka akan mendapat julukan si Biang
Kerok. Lalu kita bagaimana? Itu tergantung apa yang kita lakukan setiap
harinya.
Sobat, tentunya kita ingin menjadi orang yang baik, pintar dan
bermanfaat kan? Semua itu bisa kita dapatkan kalau kita melakukannya
selalu. Sering berbuat baik, maka kita dikenal sebagai orang baik. Sering
65
belajar dan menjadi juara, maka kita dikenal sebagai si Pintar. Tapi itu
semua bukan sim salabim lho! Tapi berproses dengan ilmu. Nah, ilmu ini
nih yang paling berperan mengubah seseorang. Makanya kita selalu
dianjurkan untuk menuntut ilmu agar jalan kita menuju kesuksesan itu
terbuka lebar. Tidak salah kalau Rasulullah mengatakan bahwa menuntut
ilmu itu hukumnya wajib, dari buaian bunda hingga ke liang lahat. Tentu
saja ilmu yang bermanfaat.
Pengen pintar?? makanya belajar....
Kalau diawal buku ini kita dituntut seimbang memberikan gizi
kedalam unsur kita....iya sob, hak akal akan ilmu harus terpenuhi....mari
menuntut ilmu sampai kepenjuru dunia....Menuntut ilmu tidak hanya
dilakukan di bangku sekolah seperti yang kita dapat dari bangku SD, SMP,
SMA sampai perguruan tinggi. Misalnya ilmu sopan santun, kita sudah
mendapatkannya dari ayah dan ibu sebelum kita masuk TK. Ilmu baca Al
Qur‘an kadang juga sudah kita dapatkan dari TPA sebelum kita diajarinya
di bangku sekolah. Pokoknya, sesuatu yang bermanfaat kadang kita
mendapatkannya tidak dari sekolah. Karenanya, menuntut ilmu itu bisa di
mana aja dan kapan aja.
Mengapa sih kita dianjurkan untuk menuntut ilmu? Pertanyaan
penting nii.. sob, Karena kalo mau melakukan sesuatu itu pasti ada ilmunya
bahkan berbuat maksiat juga ada ilmunya....eits gak ngajarin. Contoh
sederhananya nih, chef di sebuah restoran, bisa terkenal karena kelezatannya
membuat makanan. Berarti si chef itu mempunyai ilmu bagaimana membuat
masakan lezat sehingga semua orang berselera untuk makan. Ilmu si chef ini
66
gak sembarangan orang punya, nah buwat yang masak suka gosong ato
rasanya meledak-ledak...hmmm perlu banyak belajar thu...hihi, ini
ngebuktikan kalo masak butuh ilmu juga kan...? Itu baru ilmu memasak
lho, belum lagi ilmu yang lainnya. Ilmu mengajar, ilmu bela diri, ilmu
pengetahuan, ilmu agama dan sebagainya. Nah, itulah contoh kehebatan
ilmu.
Sobat kita bisa kaya dengan ilmu tapi gak akan bisa kaya kalo
cuma mengandalkan fisik....nah disini kita diwajibkan menuntut ilmu
tentunya ilmu yang bermanfaat karena ilmu yang bermanfaat kekal
pahalanya...dan dengan amal ini kita bisa berusaha trus jadi kaya trus ahli
sedekah trus masuk syurga....tentunya diimbangi dengan ibadah juga sobat...
Pernah denger pepatah, ”Ibarat padi, semakin menunduk semakin
berisi.” Dia akan selalu kehausan untuk mencari ilmu selalu beranggapan
bahwa saya bukan siapa-siapa dan tak punya apa-apa. Berbeda dengan
orang yang sedikit ilmunya, dia menganggap dirinya seakan-akan sudah
banyak ilmu dan enggan untuk belajar lagi. Seperti kata pepatah ”tong
kosong berbunyi nyaring”. Tentunya kita bukan tong tapi kalo kita
seperti tong sekali dipukul maka nyerocos tak ada ilmu...hmm hati-hati
thu....sekali lagi mencari ilmu itu wajib dan bisa ilmu apa aja asal jangan
ilmu hitam.... dan bisa didapat dimana saja.....
Sobat jadikan semgat menuntut ilmu ini adalah semngat meraih
cinta sejati juga....cinta Allah tentunya....jangan samapi niat yang mulia ini
terkotori oleh hal-hal fana...kuliah tinggi ampe lantai 5 misalnya...hanya
biar dipandang tetangga, ooo si fulan sekolah tinggi...trus dapet pekerjaan
juga biar tetangga....ooo sia anu kerjanya ditempat yang enak.....siap
menuntut ilmu.....sobat, kalopun niat kita sudah lurus trus tetangga tetep
bilang si anu bla..bla...ya sudah itu bonus dari ilmu yang
67
bermanfaat....semuanya butuh proses...gak ada yang instant...ini tips buwat
yang mau belajar dan dapet barakah Allah...ya menyelam sambil
nangkep ikan gituuu.....
1. Motivasi yang ikhlas
Just for Allah oke sobat....ortu juga iya karena ridha Allah ada pada
ridha orang tua...
2. Belajar dengan sebaik-baiknya
Hmmmm siapa yang kalo ujian suka bikin mini catatan...n dibuka
pas ujian....dah gak jaman thu....katanya mau dapet cinta sejati...cinta sejati
gak cuma liat hasil yang memuaskan...tapi proses sob...sekarang kalo kita
dapat nilai bagus tapi prosesnya gak bersih...hmm prosesnya gak syumul
alias gak sempurna...hayo..apa bedanya edenga Koruptor..????
3. Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat
Kalo kita bangga dengan hasil yang memuaskan atas proses yang
gak bersih...kita kemblikan lagi sabarnya kita nyari ilmu ini buwat orang
lain ato untuk diri sendri padahal Allah sangat membanggakan orang yang
mampu membrikan kemanfaatan untuk orang laen... Dalam sebuah hadits
disebutkan,
”Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya
bagi orang lain” ( HR. Ahmad dan Tabroni)
Ini perlu dicatat sob... hasil kerja keras kita ini harus bermafaat
untuk orang laen apalagi umat islam tentunya ilmu ini harus bermafaat
untuk islam...kita dapet gelar sarjana dengan tidak bersih dan hasil
memuaskan dielu-elukan banyak orang si anu cumlaude....masih bangga
kalo ternyata ilmu yang akan kita tularkan ini hasil yang gak bersih....malu
dunk sama Allah...
68
Tidak ada kata terlambat...
Sobat, Sebagai seorang muslim, kita memang mempunyai
kewajiban untuk belajar, menuntut ilmu, dan meningkatkan kualitas
kepribadian kita. Nah, disini akan kita kupas, mengapa kita harus
menumbuhkan kemampuan kita setahap demi setahap hingga mencapai
batas kesempurnaannya. Ada beberapa hal yang melandasi pentingnya
menuntut ilmu sepanjang hayat harus dilakukan, diantaranya:
1. Membentuk kepribadian islami yang ideal
Sepakat nggak ketika dibilang kepribadian itu sangat penting??
Sok pasti... Jauh lebih penting dibanding nilai-nilai yang tertulis secara
normatif. Pribadi islami disini adalah pribadi yang menjadikan nilai-nilai
islam sebagai unsur-unsur pembentuk kepribadiannya, sehingga ia
benar-benar mencerminkan keislamannya. Pendidikan yang islami disini
diharapkan mampu membentuk sosok muslim ideal yang mengaplikasikan
nilai-nilai islam secara kaffah atau keseluruhan.
Yuk kita simak kisah Jono dan Hanif berikut.
Suatu sore setelah sholat ashar di Masjid Nurul Huda, Jono dan Hanif
ngobrol berdua, tentang kegelisahan Jono.
Jono : Nif, aku jadi kepikiran apa yang dikatakan ustad tadi pagi, ‖kita
harus berusaha menjadi muslim yang ideal‖, emang gimana caranya?
Perasaan aku udah sahadat, sholat, puasa, zakat, tapi mang belum haji
sih....apa karena belum haji itu ya sehingga kita belum bisa dibilang ideal??
Aku bingung ##??%
Hanif : Jono...Jono...itu kan Rukun Islam...Islam itu,gak cuma cukup
dengan Rukun Islam doang,,kamu sih kemaren gak datang kajian.
69
Kemaren aku dengar ustad menyampaikan ada beberapa hal yang menjadi
ciri seorang muslim ideal...
Jono : Ow...gitu?? ditransfer dong....
Hanif : Oke. Begini, yang pertama adalah Benar Aqidahnya.
Jono : Maksudnya??
Hanif : Ya Aqidah kita harus lurus, percaya dan yakin sepenuhnya pada
Allah, contohnya ni kita tidak boleh percaya dengan zodiak. Kamu gak suka
buka zodiak lagi kan Jon??
Jono : Tenang saja sob...Temanmu ini tidak lagi suka ngintip zodiak
yang menyesatkan itu....trus?
Hanif : Bagus-bagus...nah yang ke dua Benar Ibadahnya, ibadah itu
luas...sholat, puasa, zakat itu memang ibadah wajib.....tapi meniatkan semua
aktifitas kita misal belajar, makan, dll karena Allah juga akan dicatat
sebagai ibadah, tentunya dengan menteladani Rosulullah. Dan yang penting
ibadah kita karena Allah saja.
Jono : Ya...ya...
Hanif : Nah, yang ketiga Kokoh Akhlaqnya, kemaren ustad menjelaskan
dalam Hadits Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi dari Abu Huroiroh
‖Sesungguhnya yang paling sempurna imannya dari orang-orang mukmin
adalah yang paling baik akhlaknya”maka dari itu Jon, kita harus muliakan
diri dengan akhlak yang baik...
Jono : Hm....
Hanif : Yang keempat Berwawasan Luas, kita harus banyak menuntut
ilmu untuk kemajuan islam sob...dan bisa nyambung kalau diajak diskusi
apa aja. Kelimanya Kuat Fisiknya..haditsnya ‖Mukmin yang kuat lebih baik
dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, pada keduanya ada
kebajikan.” (HR.Muslim) jadi harus jaga diri biar nggak sakit-sakitan..
70
Jono : Eit...kalo itu aku jagonya...kan slalu joging tiap pagi, hehe...
Lanjutkan pren...
Hanif : Hm, keenam...Mandiri Kehidupannya, kita berusaha kreatif,
inovatif dan produktif. Usaha kecil-kecilan juga boleh...
Jono : Iya, percaya yang udah bisa ngantongi uang sendiri...aku ikut
gabung dong...
Hanif : Boleh, kebetulan diusaha Fotokopi-ku belum ada
satpamnya,hehe... bercanda teman..
Jono : Ye...tampang keren gini jadi satpam...
Hanif : Yang ketujuh bisa Bermanfaat bagi orang lain ‖Khairunnas
anfa‟uhum linnas‖ (HR.Ahmad dan Thobrani) bermanfaatnya dalam hal
kebaikan lho!
Kedelapan ni..Menjaga waktu dengan sungguh-sungguh, ingat QS.Al Ashr?
semua orang dalam keadaan merugi kecuali orang yang beramal shaleh.
Jono : Udah?
Hanif : Belum... kesembilan Bersungguh-sungguh mengendalikan hawa
nafsunya. Karena seseorang yang paling kuat adalah yang paling bisa
menahan hawa nafsunya, hawa nafsu makan, marah,dll....
Terakhir...Teratur dalam urusan, kita harus belajar menjadi muslim yang
tertata urusannya, karena hal itu juga mencerminkan sebuah profesionalisme
umat islam, gitu Jono..
Insya Allah kalau hal-hal tersebut ada dalam diri seseorang, sukseslah dia
dunia dan akhirat. Sulit untuk meraihnya? Makanya kita harus belajar
sepanjang hayat.
Jono : Oke..oke...banyak banget ya..
udah kayak pak Ustad aja kamu Nif :>>
71
Hanif : Itung-itung belajar jadi ustad,hehe
Lagipula bukankah ketika kita sudah belajar, lebih baik lagi jika bisa
mengajarkan..ya gak? Kata pak Ustad tadi siang..
Jono : Baiklah sob, syukron jazaaa....
Hanif : Jazakallah khair...
Jono : Ya itu maksudku, semoga Allah membalas dengan yang lebih
baik
Hanif : Amin....yuk sekarang brangkat AAI,
Jono : Oke.
2. Membentuk jiwa kebersamaan
Amal yang dikerjakan bersama akan mempunyai kekuatan yang
luar biasa dibandingkan dengan kerja sendirian. Ketika suatu masalah
dipikirkan dengan satu kepala saja, hasilnya tidak akan sebaik jika
banyak kepala yang memikirkannya. Biasakan beramal jama‘i (kerjasama)
dalam amal kita, tentunya bukan ketika ujian ya. Sholat jamaah pahalanya
lebih banyak daripada sholat sendiri kan?
Kita dianjurkan untuk belajar sepanjang hayat karena dengan
belajar itu kita pasti melibatkan orang lain. Kita butuh teman kita, guru kita,
orang tua, orang lain, dan segala sesuatu yang mendukung proses belajar
kita. Karena itulah, nelajar sepanjang hayat akan membentuk jiwa
kebersamaan.
3. Membentuk kepribadian magnetis
Sobat, tahu magnet kan?? Itu lhoo.., besi yang suka narik-narik
apaupun yang baunya sama dengan dia. Maksud dari kepribadian magnetis
ini adalah pribadi kita seperti magnet yang bisa menarik orang lain ke jalan
yang benar.....
72
”Dan serulah kepada (dien) Rabb-mu. Karena sesungguhnya
kamu benar-benar berada berada di jalan yang lurus” (QS. Al Hajj: 67)
Seorang muslim yang diharapkan adalah muslim yang mampu
mengajak atau menyeru dalam syariat islam, yang memiliki pemahaman
yang benar dan luas, iman yang mantap, dan hubungan yang kokoh dengan
Allah. Sehingga ia akan mampu melaksanakan amal islami dan mampu
memikul beban dan menghadapi resiko di hadapannya.
4. Mengembangkan potensi individu
Sobat, hendaknya kita mampu selalu meningkatkan potensi yang
ada dalam diri kita untuk menjadi mahasiswa luar biasa. Contohnya nih, kita
di kampus selain kuliahnya beres, coba carilah pengalaman dan ilmu yang
lain buat mengembangkan softsklill kita. Salah satunya ikut organisasi-
organisasi yang ada. Dengan itu pasti bakalan banyak yang didapat,
misalnya jadi tahu gimana caranya buat suatu acara, mempublikasikan suatu
acara, nambah jaringan karena banyak kenalannya, gimana caranya ketemu
dengan birokrat, dll. Kita jadi siap menjadi problem solver atas tiap
masalah yang ada dengan banyaknya pengalaman.
Potensi masing-masing individu banyak dan berbeda-beda. Kita
coba mengembangkannya sesuai dengan yang kita minati. Misalnya nih,
kita punya potensi menyanyi, bergabunglah dengan grup-grup vokal yang
ada. Tapi yang harus diingat, lagu-lagu yang kita bawakan harusnya lagu-
lagu yang berlirik baik dan mengajak kebaikan, bukan sebaliknya ya.
5. Memberdayakan dan mengarahkan potensi individu
Dengan kita belajar tentang banyak hal tadi, maka potensi kita
yang sudah nampak tadi bisa diarahkan sesuai kapasitasnya masing-masing.
Dan nantinya kita bisa memberikan kontribusi terbaik kita dalam dakwah
dan umat islam. Misalnya jadi sarjana hukum, maka dia akan kebal dengan
73
sogokan karena suap menyuap itu dilarang dalam Islam. Jadi pendidik,
maka dia akan senantiasa mengajari muridnya nilai-nilai kebaikan. Jadi
sastrawan, maka dia akan melahirkan karya sastra yang meninggikan Islam.
Jadi ilmuwan, maka dia akan melahirkan penelitian-penelitian yang hasilnya
semakin mendekatkan orang pada Allah dan mengakui kebesaran-Nya. Jadi
apapun, maka dia akan menjadi orang yang bermanfaat untuk Islam.
Orang besar juga nyari ilmu...
Alkisah, suatu saat khalifah Harun Al Rasyid pernah meminta
Imam Malik untuk mendatanginya. ‖Datanglah ke tempat kami,‖ katanya,
‖agar anak-anak kami dapat mendengarkan kitab Al Muwatha,‖
Dengan tegas Imam Malik mengatakan, ‖Semoga Allah
menjayakan Amirul Mukminin. Ilmu itu datang dari lingkungan kalian. Jika
kalian memuliakannya, ia jadi mulia. Jika kalian merendahkannya ia jadi
hina. Ilmu harus didatangi, bukan mendatangi.‖
Maka ketika khalifah Harun Al Rasyid menyuruh kedua putranya
datang ke masjid untuk belajar dengan rakyat, Imam Malik mengatakan
‖Tak apa, tapi dengan syarat mereka tidak boleh melangkahi bahu jama‘ah
dan bersedia duduk di posisi mana saja yang lapang bagi mereka.‖
Apa yang kalian ambil dari penggalan kisah di atas sobat?
Yup, betul. Kisah di atas memberi kita ibroh (pelajaran atau
hikmah) bahwa ilmu itu perlu dicari dan diusahakan. Tidak bisa kita diam
aja nunggu di rumah, terus ilmu turun dengan sendirinya dari langit. Kita
harus mencari ilmu itu. Kemudian ibrah kedua adalah, meskipun anak
khalifah, mereka tidak mendapatkan keistimewaan dalam menuntut ilmu—
74
misalnya dapat duduk di depan—kecuali mereka mengusahakannya sendiri.
Kita pun harusnya demikian, berupaya maksimal dalam mendapatkan ilmu.
Kisah lain yang juga dapat mendidik kita adalah kisah sahabat
Rasulullah saw, Mush‟ab bin Umair. Dia adalah anak seorang bangsawan
dan sangat berkecukupan pada saat itu. Hidup dengan penuh kemewahan.
Apa yang dia inginkan pasti terpenuhi. Namun kondisi tersebut tidak
membuatnya merasa nyaman, dan ia tidak merasakan kebahagiaan. Setelah
Islam datang, dan ajarannya sampai kepada Mush‘ab bin Umair, ia
menyambutnya dengan suka cita dan segera bergabung dengan yang lain.
Mush‘ab meninggalkan segala kehidupannya yang penuh dengan
kemewahan—namun tidak memberinya kebahagiaan dan ketenangan
jiwa—dengan kehidupan yang sangat sederhana namun memberinya banyak
sekali manfaat hidup. Ia rela hidup susah, karena ia tahu bahwa kehidupan
di dunia tidak kekal selamanya, namun ada akhir dari kehidupan ini yaitu
kehidupan di akhirat. Ia tersentuh dengan nilai–nilai Islam yang kemudian
membentuk karakter dirinya menjadi pemuda yang bersahaja dan senantiasa
membela Islam. Meskipun dengan berbagai kekurangan yang ada pada
dirinya, ia merasakan ada hal yang membuatnya tenang berada dalam Islam.
Nah dah dapet inspirasi tha buwat belajar all out...jadikan orang
sukses ini sebagai motivasi kita juga bisa seperti mereka...islam punya
aturan tersenditi yang mengatur aktivitas manusia. ...pake ilmu
tentunya...bimbingan dan pembinaan yang kontinue maka selamatlah kita
sampai akhirat....tapi karena diawal tadi manusia punya potensi fujur dan
taqwa..buruk dan taqwa maka perlunya belajar ala islam yang tepat n pas
serta sesuai....
75
This is‟t... nyari ilmu ala islam
this is‘t...belajar ala islam...islam punya ciri atau karakteristik
dalam memperdalam ilmu....
1. Komplit (gak terdistorsi alias kridit )
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat
perumpamaan kalimat yang baik, akarnya teguh dan cabangnya
(menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim
dengan seizin Tuhan-Nya. Allah membuat perumpamaan–perumpamaan itu
untuk manusia supaya mereka selalu ingat.” (QS. Ibrahim: 24-25)
Jadi gini sobat , ibarat pohon di atas, seperti itulah kepribadian
yang akan dibentuk di dalam sistem pendidikan islam, yaitu seseorang yang
memiliki kepribadian yang kokoh, tahan banting dan berguna bagi orang
lain. Tumbuh kembangnya juga seimbang (fisik, hati, akal) biar
berkembang dengan baik. Seperti yang dicontohkan Rasulullah, selain
menanamkan akidah pada diri para sahabat, beliau juga membina jasad dan
akal para sahabat, sehingga terbentuk individu–individu yang memiliki
kepribadian Islami yang menyeluruh(syumuliyyah)
2. Step by step (Mutadarrijah)
“…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi
kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah,
Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain
Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Az-Zumar: 6)
Setiap apa saja yang kita lakukan memerlukan proses, setahap
demi setahap, tidak bisa terjadi begitu saja. Proses pembentukan individu
tidak bisa secara instan, tapi butuh proses yang panjang, sehingga harus
dilakukan secara bertahap sesuai dengan fase–fase kehidupannya. Ibarat
seorang bayi, ia awalnya hanya minum ASI, kemudian bubur atau pisang,
76
lalu beranjak besar mencoba nasi. Ketika dewasa, maka ia bisa mencicipi
makanan apa saja yang halal dan toyyib.
Nah belajar ala islam juga harus bertahap ..luruskan dulu
aqidahnya….biar cinta sejatinya tercapai brati ibadahnya musti
dibenerin…nah semua butuh proses sob…gak bisa belajar ala islam masuk
trus sukses….sekali lagi cinta sejati hanya butuh proses bukan hasil…
3. Continue (Istimrarriyah)
Belajar ala islam pasti mengalami pasang surut karena pasti
berkaitan dengan kimanan kadang dipuncak gunung kadang didasar
jurang….makanya perlu dijaga setiap hari 5 kali sehari….boleh nambah
sunnahnya cz masih kurang…nah kalo keimnan lagi didasar jurang yang
dalam pasti gampang terbawa angin tapi kalo udah belajar ala islam semua
bisa dipegang…sebenernya waktu kita didunia ini tak akan pernah cukup
untuk mencari ilmu islam yang sangat luas ini…but don‘t give up…
4. Penuh kesungguhan (Jiddiyah)
Sobat belajar ala islam ini gak bisa setengah-setengah kalo longgar
aja....hmm gawat klo gitu….jadikan belajar itu selezat coklat selalu
ketagihan terus…disegala kesempatan pasti diserbu…dan selalu
bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya….katenangan dengan
kesungguhan inilah berkah Allah ikut membersamai jadi gampang dech
blajarnya… walaupun badai menghadang terjang terus…
Sobat, tanpa adanya proses belajar ini, selamanya tidak akan
tercapai predikat umat Islam sebagai khairu ummah (umat terbaik),
ummatan wasathan (umat yang menjadi tolak ukur umat yang lain).
Sudah selayaknya kita selalu berusaha untuk terus berjalan bersama untuk
perbaikan. Berusaha sungguh-sungguh belajar dari yang diajarkan
Rasulullah saw. kemudian bersama menggapai predikat pribadi muslim
77
yang memiliki kepribadian islami dan bersama-sama pula menegakkan
kembali peradaban Islam. Wallahu a‟lam bish shawwab.
don‟t give up, Allah always in your side…
78
BAB VII
Ibadah ala RASULULLAH SAW
“Allah tidak akan menerima shalat seseorang diantara kalian apabila
berhadats, sehingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari Muslim, Abu Dawud
dan At-Tirmidzi)
WUDHU
Sobat, salah satu syarat sahnya shalat yang merupakan ibadah
wajib bagi kita seorang muslim, adalah suci badan. Mensucikan badan
sebelum kita sholat kita kenal dengan wudhu. Mungkin setiap hari kita
memang sudah berwudhu. Namun benarkah... wudhu yang selama ini telah
kita lakukan itu sudah sesuai dan benar dengan apa yang diajarkan oleh
Rasulullah?? Pada lembaran-lembaran berikutnya kita akan memperdalam
kembali ilmu kita tentang aktivitas wudhu ini. Oke!
Wudhu adalah membasuh bagian tertentu dari anggota badan
dengan air sebagai persiapan bagi seorang muslim untuk menghadap Allah
swt. (mendirikan shalat). Dalam hal ini Allah Azza Wa Jalla sendiri
memerintahkannya dan telah menetapkan bagian-bagian anggota badan
yang harus dibasuh pada saat berwudhu.
Dalil yang menunjukkan kewajiban berwudhu antara lain :
1. Allah swt berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah muka dan tangan kalian
79
`sampai ke siku. Kemudian sapulah kepada kalian dan basuhlah
kaki kalian sampai pada kedua mata kaki.” (Al-Maidah : 6)
2. Hadits Rasulullah yang diriwatkan dari Abu Hurairah, dimana
Nabi saw. bersabda :
“Allah tidak akan menerima shalat seseorang diantara kalian
apabila berhadats, sehingga ia berwudhu.” (HR. Bukhari
Muslim, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Jelaslah bagi kita bahwa memang tata cara wudhu itu telah
ditetapkan, jadi wajib bagi kita untuk menyempurnakan wudhu kita. Wudhu
itu memiliki beberapa fardhu dan rukun yang ditertibkan secara
berurutan . Jika ada salah satu rukun itu yang tertinggal, maka
wudhunya tidak sah menurut syari‟at.
RUKUN WUDHU
1. Niat, adalah kemauan dan keinginan hati untuk berwudhu, sebagai
wujud mentaati perintah Allah swt.
2. Membasuh wajah, yaitu membasuh dengan air pada bagian atas
dahi sampai bagian dagu yang bawah dan dari bagian bawah satu
telinga ke bagian bawah telinga lain. Air wudhu tersebut harus
mengalir pada wajah.
3. Membasuh kedua tangan, yaitu membasahi kedua tangan dari
ujung jari sampai ke siku.
80
4. Membasuh kepala. Pengertian mengusap di sini adalah membasahi
kepala dengan air, lalu mengusapnya dari arah depan ke belakang.
5. Membasuh ke dua kaki, yaitu membasuh kaki hingga mencapai
kedua mata kaki.
6. Tertib dalam membasuh anggota-anggota tubuh di atas. Membasuh
muka terlebih dahulu, lalu kedua tangan, kemudian mengusap
kepala dan selanjutnya membasuh ke dua kaki.
7. Berwudhu satu kali (sekaligus) dalam satu waktu, yaitu tidak
berselang waktu yang terlalu lama antara satu rukun wudhu dengan
rukun yang lain.
SUNNAH WUDHU
Sudah paham Sunnah kan?? Sunnah adalah ketetapan dari
Rasulullah saw. baik berupa perbuatan maupun perkataan . Adapun Sunnah
wudhu itu antara lain adalah sebagai berikut :
a. Membaca basmalah
b. Membersihkan kedua telapak tangan tiga kali
c. Bersiwak atau menggosok gigi
Disunatkan ketika bau mulut mengalami perubahan, baik karena
bangun tidur maupun saat hendak melaksanakan shalat.
d. Berkumur tiga kali
e. Istinsyaq dan istintsar tiga kali
- Istinsyaq adalah memasukkan atau menghirup air sampai ke
dalam rongga hidung. (disunahkan dengan tangan kanan)
81
- Istintsar berarti mengeluarkan air tersebut dari dalam hidung.
(disunatkan dengan tangan kiri)
f. Membersihkan sela-sela jari
g. Mendahulukan yang kanan
h. Memperlebar basuhan pada dahi, lengan dan kaki
i. Membaca do‘a setelah wudhu.
Nah, sekarang gimana CARA WUDHU YANG SEMPURNA, simak
ya…., penting ni…!!
1. Berniat di dalam hati
2. Membaca basmalah
3. Mencuci telapak tangan sampai pergelangan tangan sebanyak tiga
kali
4. Berkumur tiga kali
5. Bersiwak
6. Istinsyaq dan istintsar tiga kali
7. Membasuh muka sebanyak tiga kali.
Dalam membasuh muka ini dimulai dari tempat tumbuhnya rambut
kepala sampai ke ujung dagu paling bawah dan dari bagian bawah
telinga satu ke telinga yang lain.
8. Selanjutnya basuhlah tangan sebelah kanan sampai siku sebanyak
tiga kali, lalu tangan sebelah kiri juga tiga kali. Dalam membasuh
82
tangan ini, hendaklah dimulai dari jari-jari, yaitu dengan menyela-
nyela antara jari-jari tersebut.
9. Kemudian usaplah kepala secara keseluruhan atau seperempat
kepala pada bagian depan satu kali saja, yaitu dengan
menggunakan kedua telapak tangan setelah membasuh keduanya
dengan air. Air sisanya boleh digunakan untuk mengusap kedua
telinga baik bagian dalam maupun bagian luar sebanyak satu kali
saja.
10. Kemudian basuhlah kaki sebelah kanan sebanyak tiga kali dan
sebelah kiri juga tiga kali. Keduanya sampai mata kaki. Hal ini
dilakukan dengan disertai penyelaan terhadap jari-jari kaki dan
meratakan basuhannya mencapai tumit.
Urutan-urutan ini harus benar-benar diperhatikan ya....dan berhati-
hatilah untuk tidak membiarkan sedikitpun dari bagian anggota wudhu
yang harus dibasuh tidak terkena basuhan air, sehingga wudhu dan
shalat yang kita lakukan menjadi sah, dan tidak batal. Di dalam
membasuh dan mengusap bagian-bagian yang harus dibasuh dan diusap,
tidak diperbolehkan menyelang waktu yang terlalu lama antara bagian
satu dengan yang lain, sehingga bagian sebelumnya telah menjadi
kering. Juga tidak di perbolehkan berbicara ketika berwudhu kecuali
adanya suatu kepentingan yang diperbolehkan.
11. Setelah selesai wudhu ucapkanlah do‘a.
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN WUDHU
Inilah hal-hal yang musti kita berhati-hati terhadapnya :
83
1. Mengeluarkan sesuatu melalui dua jalan keluar, misal: kencing,
kotoran, angin, baik berjumlah sedikit atau banyak.
2. Tidur, dalam hal ini ada dua macam tidur :
a. Tidur telentang: jelas membatalkan wudhu
b. Tidur bersandar/duduk.. Dalam hal ini ada dua pendapat, yaitu
:
Menurut Imam Malik dan Ats-Tsauri, apabila tidur
bersandar dilakukan dalam waktu yang lama, maka
wudhunya dianggap batal, tetapi bila tidurnya tidak lama
maka wudhunya tidak batal.
Menurut Imam Asy Syafi‘i bahwa tidur dalam posisi
bersandar itu tidak membatalkan wudhu, meskipun
dilakukan dalam waktu yang lama. Dengan catatan, jika
orang yang duduk tersebut tetap pada posisi semula dan
menjaga agar tidak ada sesuatu pun yang keluar dari
duburnya, dengan cara menempelkannya ke lantai.
3. Pingsan
4. Tidur dalam shalat.
5. Murtad. (keluar dari islam)
6. Menyentuh kemaluan (dengan telapak tangan dengan sengaja)
7. Memakan daging hewan sembelihan (tidak membatalkan, tetapi
memang dianjurkan berwudhu setelahnya)
84
Dari hadits Jabir bin Samurah radhiallahu „anhu, seseorang pernah
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam : “Apakah aku
berwudhu setelah makan daging kambing?” Beliau menjawab: “Kalau
engkau mau engkau berwudhu, kalau mau maka engkau tidak perlu
berwudhu.” Beliau ditanya lagi: “Apakah aku berwudhu karena makan
daging unta?” Beliau menjawab: “Ya, berwudhulah setelah makan
daging unta.” (Shahih HR. Muslim)
KEUTAMAAN-KEUTAMAAN WUDHU
Sobat, Wudhu mempunyai beberapa keutamaan seperti beberapa
hadits yang telah disabdakan Rasulullah saw. antara lain:
1. Menyempurnakan wudhu dari hal-hal yang makruf, banyak
melangkahkan menuju masjid dan menunggu-nuggu waktu shalat,
dosa-dosanya akan dihapuskan Allah dan ditinggikan derajatnya.
2. Dapat memberikan pengaruh positif pada jiwa untuk senantiasa
berusaha suci, dan jauh dari perbuatan maksiat.
3. Wajah dan tubuh mereka (orang yang menjaga wudhunya) bersinar
dan bercahaya cemerlang kelak di hari akhir dan disambut
kedatangannya oleh Rasulullah.
Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, berkata, "Aku mendengar
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Sesungguhnya umatku
dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin (wajahnya
bercahaya dan badannya bersinar) karena bekas wudhu, maka barang siapa
mampu untuk memanjangkan ghurrah hendaklah melakukannya." (HR al
Bukhari dan Muslim).
85
4. Kesalahan-kesalahan dari seorang yang berwudhu dari bagian
anggota wudhunya akan keluar bersamaan dengan jatuhnya air
wudhu dari bagian anggota wudhunya itu.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, Rasulullah shallallahu
‗alaihi wa sallam bersabda, ―Apabila seorang hamba muslim atau mukmin
berwudhu, kemudian dia membasuh wajahnya maka akan keluar dari
wajahnya bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala
kesalahan yang dia lakukan dengan pandangan kedua matanya. Apabila dia
membasuh kedua tangannya maka akan keluar dari kedua tangannya
bersama air itu -atau bersama tetesan air yang terakhir- segala kesalahan
yang dia lakukan dengan kedua tangannya. Apabila dia membasuh kedua
kakinya maka akan keluar bersama air -atau bersama tetesan air yang
terakhir- segala kesalahan yang dia lakukan dengan kedua kakinya, sampai
akhirnya dia akan keluar dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.‖ (HR.
Muslim dalam Kitab at-Thaharah)
Alhamdulillahirrobbil‘alamin sobat….., kita telah mendapatkan
tambahan atau penyegaran ilmu, tentang ibadah kita yang satu ini. Semoga
kita lebih bersemangat dan meluruskan niat untuk menyempurnakan wudhu
kita, dan mungkin saatnya kita berusaha menjaga wudhu kita (senantiasa
memperbaharui wudhu apabila sudah batal dalam setiap saat), karena ada
Shahabat Rasulullah—Bilal bin Rabhah—yang dijamin masuk surga
karena mempunyai salah satu amalan yaitu menjaga wudhunya
SIFAT SHALAT NABI
dari Tarbir hingga Salam
Sobat, kita mau belajar lagi sesuatu yang seharusnya sudah kita
lakukan nie…yaitu Sholat..
86
Shalat hukumnya fardhu bagi setiap orang yang beriman, baik laki-laki
maupun perempuan. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan kita
untuk mendirikan shalat, sebagai-mana disebutkan dalam beberapa ayat Al-
Qur'anul Karim. Di antaranya adalah firman Allah Ta'ala:
"Maka dirikanlah shalat itu, sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban
yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."
(An-Nisa': 103)
"Peliharalah segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wusthaa (shalat
Ashar)." (Al-Baqarah: 238)
Dan Rasulullah menempatkannya sebagai rukun yang kedua di
antara rukun-rukun Islam yang lima, sebagaimana sabdanya yang berbunyi:
"Islam itu dibangun berdasarkan rukun yang lima; yaitu: Bersaksi
bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah dan Nabi Muhammad
itu utusanNya, mendirikan shalat, membayar zakat, melaksanakan
ibadah haji ke Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan."
(Muttafaq 'alaih)
So….., buat kamu- kamu yang masih muda tunakanlah sholat
karena orang yang meninggalkan shalat itu hukumnya kafir dan
dilaksanakan hukum bunuh terhadapnya, sedangkan orang yang melalaikan
shalat dihukumi sebagai orang fasik.
Syarat-syarat Shalat
Yaitu syarat-syarat yang harus terpenuhi sebelum shalat. Kalau
kalian mau ngelamar kerja pasti ada syaratnya kan? begitu juga kalau mau
sholat. Apalagi sholat adalah interaksi kita dengan yang maha agung
(Allah), pastinya harus sempurna.
87
Adapun syarat-syarat itu adalah sebagai berikut:
1. Islam;
Maka, tidak sah shalat yang dilakukan oleh orang kafir, dan tidak
diterima. Begitu pula amalan lain yang mereka lakukan. Allah Subhanahu
wa Ta'ala berfirman:
"Tidaklah pantas bagi orang-orang musyrik itu untuk memakmurkan
masjid- masjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri
kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka
kekal di dalam Neraka." (At-Taubah: 17)
2. Berakal Sehat;
Maka tidaklah wajib shalat itu bagi orang gila, sebagaimana sabda
Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
"Ada tiga golongan manusia yang telah diangkat pena darinya (tidak diberi
beban syari'at) yaitu; orang yang tidur sampai dia terjaga, anak kecil
sampai dia baligh dan orang yang gila sampai dia sembuh." (HR. Abu
Daud dan lainnya, hadits shahih)
3. Baligh;
Maka, tidaklah wajib shalat itu bagi anak kecil sampai dia baligh,
sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas. Akan tetapi anak kecil itu
hendaknya dipe-rintahkan untuk melaksanakan shalat sejak berumur tujuh
tahun dan shalatnya itu sunnah baginya, sebagaimana sabda Rasulullah
shallallaahu alaihi wasallam:
"Perintahkanlah anak-anak untuk melaksanakan shalat apabila
telah berumur tujuh tahun, dan apabila dia telah berumur sepuluh
tahun, maka pukullah dia kalau tidak melaksanakannya." (HR. Abu Daud
dan lainnya, hadits shahih)
4. Suci Dari Hadats Kecil dan Hadats Besar;
88
Hadats kecil ialah tidak dalam keadaan berwudhu dan hadats besar
adalah belum mandi dari junub. Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu
wa Ta'ala:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai
siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai kedua mata
kaki, dan jika kamu junub maka mandilah." (Al-Maidah: 6)
Sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
"Allah tidak akan menerima shalat yang tanpa disertai bersuci".
(HR. Muslim)
5. Suci Badan, Pakaian dan Tempat Untuk Shalat ;
Adapun dalil tentang suci badan adalah sabda Rasulullah
shallallaahu alaihi wasallam terhadap perempuan yang keluar darah
istihadhah:
"Basuhlah darah yang ada pada badanmu kemudian
laksanakanlah shalat."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Adapun dalil tentang harusnya suci pakaian, yaitu firman Allah
Subhanahu wa Ta'ala:
"Dan pakaianmu, maka hendaklah kamu sucikan."
(Al-Muddatstsir: 4)
Adapun dalil tentang keharusan sucinya tempat shalat
yaitu hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata:
"Telah berdiri seorang laki-laki dusun kemudian dia kencing di
masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam , sehingga orang-orang
ramai berdiri untuk memukulinya, maka bersabdalah Rasulullah
shallallaahu alaihi wasallam, 'Biarkanlah dia dan
89
tuangkanlah di tempat kencingnya itu satu timba air, sesungguhnya kamu
diutus dengan membawa kemudahan dan tidak diutus dengan
membawa kesulitan." (HR. Al-Bukhari).
6. Masuk Waktu Shalat ;
Shalat tidak wajib dilaksanakan terkecuali apabila sudah masuk
waktunya, dan tidak sah hukumnya shalat yang dilaksanakan sebelum
masuk waktunya. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang diten-tukan
waktunya atas orang-orang yang beriman." (An-Nisa': 103)
Maksudnya, bahwa shalat itu mempunyai waktu tertentu. Dan
malaikat Jibril pun pernah turun, untuk mengajari Nabi shallallaahu alaihi
wasallam tentang waktu-waktu shalat. Jibril mengimaminya di awal waktu
dan di akhir waktu, kemu-dian ia berkata kepada Nabi shallallaahu alaihi
wasallam: "Di antara keduanya itu adalah waktu shalat."
7. Menutup aurat;
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Wahai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap
(memasuki) masjid." (Al-A'raf: 31)
Yang dimaksud dengan pakaian yang indah adalah yang menutup
aurat. Para ulama sepakat bahwa menutup aurat adalah merupakan syarat
sahnya shalat, dan barangsiapa shalat tanpa menutup aurat, sedangkan ia
mampu untuk menutupinya, maka shalatnya tidak sah.
8. Niat ;
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
"Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya, dan
sesungguhnya setiap orang akan men-dapatkan (balasan) sesuai
dengan niatnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
90
9. Menghadap Kiblat ;
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit,
maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai.
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu
berada, maka palingkanlah mukamu ke arahnya."
(Al-Baqarah: 144)
Rukun-rukun Shalat
Shalat mempunyai rukun-rukun yang sangat penting sob…yang
apabila salah satu-nya ditinggalkan, maka batallah shalat tersebut. Berikut
ini penjelasannya secara terperinci:
1. Berniat;
Yaitu niat di hati untuk melaksanakan shalat tertentu, hal ini
berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
"Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya".
(Muttafaq 'alaih)
Dan niat itu dilakukan bersamaan dengan melaksana-kan takbiratul
ihram dan mengangkat kedua tangan, tidak mengapa kalau niat itu sedikit
lebih dahulu dari keduanya.
2. Membaca Takbiratul Ihram;
Yaitu dengan lafazh (ucapan): . Hal ini berdasarkan
sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam :
"Kunci shalat itu adalah bersuci, pembatas antara per-buatan
yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu shalat adalah takbir, dan
pembebas dari keterikatan shalat adalah salam."
(HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih )
91
3. Berdiri bagi yang sanggup ketika melaksana-kan shalat wajib;
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Peliharalah segala shalat(mu) dan (peliharalah) shalat wustha
(Ashar). Berdirilah karena Allah (dalam shalat-mu) dengan khusyu'."
(Al-Baqarah: 238)
Dan berdasarkan Sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam
kepada Imran bin Hushain:
"Shalatlah kamu dengan berdiri, apabila tidak mampu maka
dengan duduk, dan jika tidak mampu juga maka shalatlah dengan
berbaring ke samping." (HR. Al-Bukhari)
4. Membaca surat Al-Fatihah tiap rakaat shalat fardhu dan shalat sunnah;
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
"Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat Al-
Fatihah." (HR. Al- Bukhari)
5. Ruku';
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujud-lah kamu,
sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan supaya kamu
mendapat kemenangan." (Al-Hajj: 77)
Juga berdasarkan sabda Nabi shallallaahu alaihi wasallam kepada
seseorang yang tidak benar shalatnya:
" ... kemudian ruku'lah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam
keadaan ruku'." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
6. Bangkit dari ruku' ;
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam
terhadap seseorang yang salah dalam shalat-nya:
92
" ... kemudian bangkitlah (dari ruku') sampai kamu tegak lurus
berdiri." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. I'tidal
(berdiri setelah bangkit dari ruku'); Hal ini berdasarkan hadits
tersebut di atas tadi dan berdasarkan hadits lain yang berbunyi:
"Allah tidak akan melihat kepada shalat seseorang yang tidak
menegakkan tulang punggungnya di antara ruku' dan sujudnya."
(HR. Ahmad, dengan isnad shahih)
8. Sujud ;
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah
disebutkan di atas tadi. Juga berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu
alaihi wasallam:
"Kemudian sujudlah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam sujud."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
9. Bangkit dari sujud;
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
"Kemudian bangkitlah sehingga kamu duduk dengan tuma'ninah."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
10. Duduk di antara dua sujud ;
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
"Allah tidak akan melihat kepada shalat seseorang yang tidak
menegakkan tulang punggungnya di antara ruku' dan sujudnya."
(HR. Ahmad, dengan isnad shahih)
11. Tuma'ninah ketika ruku', sujud, berdiri dan duduk;
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam
kepada seseorang yang salah dalam melaksanakan shalatnya:
"Sampai kamu merasakan tuma'ninah."
93
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dan tuma'ninah tersebut beliau tegaskan kepadanya pada saat
ruku', sujud dan duduk sedangkan i'tidal pada saat berdiri. Hakikat
tuma'ninah itu ialah bahwa orang yang ruku', sujud, duduk atau berdiri itu
berdiam sejenak, sekadar waktu yang cukup untuk membaca:
satu kali setelah semua anggota
tubuhnya berdiam. Adapun selebihnya dari itu adalah sunnah hukumnya.
12. Membaca tasyahhud akhir serta duduk;
Ada-pun tasyahhud akhir itu, maka berdasarkan perkataan Ibnu
Mas'ud radhiyallahu anhu yang bunyinya:
"Dahulu kami membaca di dalam shalat sebelum diwajibkan
membaca tasyahhud adalah:
'Kesejahteraan atas Allah, kesejahteraan atas malaikat Jibril dan
Mikail.'
Maka bersabdalah Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
'Janganlah kamu membaca itu, karena sesungguhnya Allah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Mulia itu sendiri adalah Maha Sejahtera, tetapi
hendaklah kamu membaca:
"Segala penghormatan, shalawat dan kalimat yang baik bagi
Allah. Semoga kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah dianugerahkan
kepadamu wahai Nabi. Semoga kesejahteraan dianugerahkan
kepada kita dan hamba-hamba yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak
ada sesembahan yang hak melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan rasulNya."
(HR. An-Nasai, Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi dengan sanad shahih)
Dan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
94
"Apabila salah seorang di antara kamu duduk (tasyah-hud),
hendaklah dia mengucapkan: 'Segala penghormatan, shalawat dan
kalimat-kalimat yang baik bagi Allah'." (HR. Abu Daud, An-Nasai dan
yang lainnya, hadits ini shahih dan diriwayatkan pula dalam
dalam "Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim")
Adapun duduk untuk tasyahhud itu termasuk rukun juga karena
tasyahhud akhir itu termasuk rukun.
13. Membaca salam;
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
"Pembuka shalat itu adalah bersuci, pembatas antara perbuatan
yang boleh dan tidaknya dilakukan waktu shalat adalah takbir, dan
pembebas dari keterikatan shalat adalah salam."
(HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih )
14. Melakukan rukun-rukun shalat secara ber-urutan;
Oleh karena itu janganlah seseorang membaca surat Al-Fatihah
sebelum takbiratul ihram dan jangan-lah ia sujud sebelum ruku'. Hal ini
berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam :
"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat."
(HR. Al-Bukhari)
Maka apabila seseorang menyalahi urutan rukun shalat
sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh Rasulullah shallallaahu alaihi
wasallam, seperti mendahulukan yang semestinya diakhirkan atau
sebaliknya, maka batallah shalatnya.
Sunnah-sunnah Shalat
Shalat mempunyai beberapa sunnah yang dianjurkan untuk kita
kerjakan sehingga menambah pahala kita menjadi banyak. Di antaranya:
95
1. Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau sejajar dengan
kuping pada keadaan sebagai berikut:
- Ketika ber-takbiratul ihram.
- Ketika ruku'.
- Ketika bangkit dari ruku'.
- Ketika berdiri setelah rakaat kedua ke rakaat ketiga.
Hal ini berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiyallahu anhu:
"Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wasallam apabila beliau
melaksanakan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sampai sejajar
dengan kedua bahu beliau, kemudian membaca takbir. Apabila beliau ingin
ruku' beliau pun mengangkat kedua tangannya seperti itu, dan begitu pula
kalau beliau bangkit dari ruku'." (Muttafaq 'alaih)
Adapun ketika berdiri untuk rakaat ketiga, hal ini ber-dasarkan apa
yang dilakukan Ibnu Umar, dimana beliau apabila berdiri dari rakaat kedua
beliau mengangkat kedua tangannya. (HR. Al-Bukhari secara mauquf, Al-
Hafidz Ibnu Hajar berkata: Dan riwayat ini dihukumi marfu'). Dan Ibnu
Umar menisbatkan hal tersebut kepada Nabi Shallallaahu alaihi wasallam.
2. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di
bawah dada dan di atas pusar.
Hal ini berdasar-kan perkataan Sahl bin Sa'd radhiyallahu anhu:
"Orang-orang (di masa Nabi Shallallaahu alaihi wasallam) disuruh untuk
meletak-kan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat." (HR. Al-
Bukhari secara mauquf. Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: ''Riwayat ini
dihukumi marfu')
Dan berdasarkan hadits Wail bin Hijr radhiyallahu anhu:
96
"Saya pernah shalat bersama NabiShallallaahu alaihi wasallam , kemudian
beliau meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri di atas dadanya."
(HR. Ibnu Huzaimah, shahih)
3. Membaca do'a iftitah. Ada beberapa contoh do'a iftitah, di antaranya:
"Ya Allah, jauhkanlah jarak antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana
Engkau jauhkan jarak antara timur dan barat. Ya Allah bersihkanlah aku
dari segala dosa-dosaku sebagaimana pakaian yang putih dibersihkan dari
noda. Ya Allah, basuhlah dosa-dosaku dengan air, es dan embun."
(Muttafaq 'alaih)
"Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memujiMu. Maha Suci namaMu
dan Maha Tinggi kebesaranMu, dan tiada Ilah selain Engkau." (HR.
Muslim secara mauquf -terhenti sanadnya kepada Umar bin Khattab dan
diriwayatkan oleh Abu Daud, At-Tirmidzi dan Al-Hakim secara marfu' -
bersambung sanad-nya hingga kepada Nabi Shallallaahu alaihi
wasallam-, shahih)
4. Membaca isti'adzah pada rakaat pertama dan membaca basmalah
dengan suara pelan pada tiap-tiap rakaat.
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
"Maka apabila kamu membaca Al-Qur'an, maka hen-daklah kamu
memohon perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk."
(An-Nahl: 98)
5. Membaca aamiin setelah membaca surat Al-Fatihah.
Hal ini disunnahkan kepada setiap orang yang shalat, baik sebagai
imam maupun makmum atau shalat sendirian. Hal ini berdasarkan hadits
Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam:
97
"Apabila imam membaca maka bacalah aamiin. Maka sesungguhnya
barangsiapa yang bacaan aamiin-nya berbarengan dengan aamiin-nya
malaikat, maka akan diampuni segala dosa-dosanya yang terdahulu."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim dengan maknanya)
Juga dikarenakan apabila Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam
membaca: beliau
membaca aamiin dan beliau pun memanjangkan suaranya. (HR. Abu Daud
dan At-Tirmidzi dari sahabat Wa'il bin Hijr dengan sanad shahih).
6. Membaca ayat setelah membaca surat Al-Fatihah.
Dalam hal ini cukup dengan satu surat atau beberapa ayat Al-
Qur'an pada dua rakaat shalat Subuh dan dua rakaat pertama pada shalat
Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah
Shallallaahu alaihi wasallam:
"Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam ketika shalat dzuhur membaca
Ummul Kitab (Al-Fatihah) dan dua surat pada dua rakaat pertama, dan
beliau membaca Ummul Kitab saja pada dua rakaat berikutnya dan
terkadang beliau perdengar-kan ayat (yang dibacanya) kepada para
sahabat." (Muttafaq 'alaih)
7. Mengeraskan bacaan Al-Fatihah dan surat pada waktu shalat
jahriah (yang dikeraskan bacaannya) dan merendahkan suara pada
shalat sirriah (yang dipelankan bacaannya).
Yaitu mengeraskan suara pada dua rakaat yang pertama pada shalat
Maghrib dan Isya dan pada kedua rakaat shalat Subuh. Dan merendahkan
suara pada yang lainnya. Ini semuanya dalam pelaksanaan shalat fardhu,
dan ini tsabit (dicontohkan) dan populer dari Rasulullah Shallallaahu alaihi
wasallam, baik secara perkataan maupun perbuatan.
98
Adapun pada shalat sunnah, maka dianjurkan untuk merendahkan
suara apabila dilaksanakan pada siang hari dan disunnahkan mengeraskan
suara jika shalat sunnah itu dilaksanakan pada waktu malam hari, terkecuali
apabila takut mengganggu orang lain dengan bacaannya itu, maka
disunnahkan baginya untuk merendahkan suara ketika itu.
8. Memanjangkan bacaan pada shalat Subuh, membaca dengan bacaan yang
sedang pada shalat Dzuhur, Ashar dan Isya', dan disunnahkan
memendekkan bacaan pada shalat Maghrib. Hal ini berdasarkan hadits
berikut:
"Dari Sulaiman bin Yasar, dari Abu Hurairah radhiyallaahu anhu, beliau
berkata, 'Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip shalatnya
dengan shalat Rasulullah daripada si Fulan -seorang imam di Madinah-.'
Sulaiman berkata, 'Kemudian aku shalat di belakang orang tersebut, dia
memperpanjang bacaan pada dua rakaat pertama shalat Dzuhur dan
mempercepat pada dua rakaat berikutnya. Mempercepat bacaan surat
dalam shalat Ashar. Dan pada dua rakaat pertama shalat Maghrib ia
membaca surat mufashshal(1) yang pendek, sedang pada dua rakaat
pertama shalat Isya' ia membaca surat mufashshal yang sedang,
selanjutnya pada shalat Subuh ia membaca surat-surat mufashshal yang
panjang'." (HR. Ahmad dan An-Nasai, shahih)
9. Cara duduk yang tsabit
(diriwayatkan) dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam dalam
shalat adalah duduk iftirasy (bertumpu pada paha kiri) pada semua posisi
duduk dan semua tasyahhud selain tasyahhud akhir.
Apabila ada dua tasyahhud dalam shalat itu, maka dia harus duduk
tawar-ruk pada tasyahhud akhir. Hal ini berdasarkan perkataan Abu Hamid
As-Sa'idi di hadapan para sahabat. Ketika ia menerangkan shalat Rasulullah
99
Shallallaahu alaihi wasallam, di antaranya menyebut-kan: "Maka apabila
beliau duduk setelah dua rakaat, beliau duduk di atas kaki kiri sambil
menegakkan telapak kaki kanan, dan apabila beliau duduk pada rakaat akhir
beliau majukan kaki kiri sambil menegakkan telapak kaki yang satunya, dan
beliau duduk di lantai." (HR. Al-Bukhari)
Dari penjelasan di atas dapat kita pahami apa arti iftirasy dan apa arti
tawarruk.
Iftirasy: Yaitu duduk di atas kaki kiri sambil menegak-kan telapak
kaki kanan.
Tawarruk : Yaitu Meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis
kanan, kemudian mendudukkan pantat di alas/lantai dan menegakkan
telapak kaki kanan.
Keterangan:
Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam, apabila duduk tasyahhud, beliau
meletakkan tangan kirinya di atas paha kiri dan tangan kanannya di atas
paha kanan, kemudian beliau menelunjukkan dengan jari telunjuk.
(HR. Muslim)
Dan beliau tidak melebihkan pandangannya dari telunjuk itu.
(HR. Abu Daud, shahih)
10. Berdo'a pada waktu sujud. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah
Shallallaahu alaihi wasallam:
"Ketahuilah! Sesungguhnya aku dilarang membaca Al-Qur'an ketika ruku'
dan sujud. Adapun yang dilakukan pada waktu sujud maka hendaklah kamu
membesarkan Rabbmu dan pada waktu sujud maka hendaklah kamu
bersungguh-sungguh berdoa, niscaya dikabulkan do'a-mu." (HR. Muslim)
11. Membaca shalawat untuk Nabi Shallallaahu alaihi wasallam pada
waktu tasyahhud akhir, yaitu setelah membaca tasyahhud
100
lalu membaca:
"Ya Allah, bershalawatlah Engkau untuk Nabi Muhammad dan juga
keluarganya sebagaimana Engkau bershalawat kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya. Dan berkatilah Nabi Muhammad beserta keluarganya seba-
gaimana Engkau telah memberkati Nabi Ibrahim dan juga keluarganya.
Pada sekalian alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Mulia). (HR. Muslim dan lainnya dengan sanad shahih)
12. Berdo'a setelah selesai dari membaca tasyahhud dan membaca
shalawat untuk Nabi dengan do'a yang dicontohkan Rasulullah
Shallallaahu alaihi wasallam. Beliau bersabda:
"Apabila salah seorang kamu selesai membaca shalawat, maka hendaklah
ia berdo'a untuk meminta perlindungan dari empat hal, kemudian dia boleh
berdo'a sekehendaknya, keempat hal tersebut adalah:
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksa Neraka Jahannam, siksa
kubur, fitnah hidup dan fitnah mati serta fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
(HR. Al-Baihaqy, shahih)
13. Salam kedua ke kiri. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim:
"Bahwasanya Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam melakukan salam ke
kanan dan ke kiri sehingga terlihat putihnya pipi beliau." (HR. Muslim)
14. Beberapa dzikir dan do'a setelah salam.
Telah diriwayatkan beberapa dzikir dan do'a setelah salam dari
Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam yang disunnahkan untuk dibaca.
Di sini akan kami pilihkan beberapa dzikir dan do'a, di antaranya:
Dari Tsauban radhiyallaahu anhu, ia berkata, 'Rasulullah Shallallaahu
alaihi wasallam, apabila selesai shalat beliau membaca istighfar tiga
kali(1) dan membaca:
101
"Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Sejahtera, dari Mulah kesejahteraan,
Maha Suci Engkau wahai Rabb Yang Maha Agung dan Maha Mulia."
(HR. Muslim)
"Dari Mu'adz bin Jabal , bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wasallam
pada suatu hari memegang tangannya, kemudian bersabda, 'Wahai Mu'adz,
sesungguhnya aku mencintai kamu, aku berpesan kepadamu wahai Mu'adz,
janganlah kamu tinggalkan setelah selesai shalat membaca do'a:
"Ya Allah, tolonglah aku di dalam berdzikir, bersyukur dan beribadah
dengan baik kepadamu."
(HR. Imam Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)
"Dari Mughirah bin Syu'bah , bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam membaca pada tiap selesai shalat fardhu:
"Tiada sesembahan yang hak melainkan Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagiNya. MilikNyalah ke-rajaan dan pujian, sedang Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tidak ada yang mampu mencegah apa
yang Engkau berikan dan tidak ada yang mampu memberi apa yang
Engkau cegah. Dan tidaklah berguna kekuasaan seseorang dari ancaman
siksaMu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
"Dari Abu Hurairah , bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
'Siapa yang membaca tasbih ' ' 33 kali dan tahmid '
' 33 kali serta takbir ' ' 33 kali (jumlahnya menjadi
99), kemudian menggenapkan hitungan keseratus dengan bacaan:
(Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu
bagiNya. MilikNya kerajaan dan segala pujian, sedang Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu), maka ia akan diampuni kesalahan-kesalahannya
sekalipun sebanyak buih di lautan'." (HR. Muslim)
102
"Dari Abu Umamah , bahwa NabiShallallaahu alaihi wasallam bersabda,
'Ba-rangsiapa membaca Ayat Kursi pada tiap-tiap selesai shalat, maka
tidak ada lagi yang menghalanginya untuk masuk Surga hanya saja dia
akan meninggal dunia'."
(HR. An-Nasai, Ibnu Hibban dan Ath-Thabrani, shahih)
Dari Sa'd bin Abi Waqqas , bahwasanya dia mengajari anak-anaknya
beberapa bacaan sebagaimana halnya ketika seorang guru mengajari
anak-anak menulis, dan dia berkata, 'Sesungguhnya Rasulullah
Shallallaahu alaihi wasallam memohon perlindungan kepada Allah dengan
membaca bacaan-bacaan tersebut pada tiap-tiap selesai shalat, yaitu:
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari sifat kikir dan pengecut. Aku
berlindung kepadaMu agar aku tidak dija-dikan pikun. Dan aku berlindung
kepadaMu dari fitnah (cobaan) dunia dan dari siksa kubur."
(HR. Al-Bukhari)
TATACARA SHALAT NABI _ DARI TAKBIR HINGGA
SALAM
Sobat….Seorang muslim yang hendak melakukan shalat hendaklah
berdiri tegak setelah masuk waktu shalat dalam keadaan suci dan menutup
aurat serta menghadap kiblat dengan seluruh anggota badannya tanpa
miring atau menoleh ke kiri dan ke kanan.
1. Kemudian berniat untuk melakukan shalat yang ia mak-sudkan di
dalam hatinya tanpa diucapkan.
2. Kemudian melakukan takbiratul ihram, yaitu membaca Allahu
Akbar sambil mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua
bahunya ketika takbir.
103
3. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau di
bawahnya, tetapi di atas pusar.
4. Kemudian membaca do'a iftitah, ta'awwudz (a'udzu billahi minasy
syaithanirrajim) dan basmalah, kemudian membaca Al-Fatihah
dan apabila sampai pada bacaan dia membaca
aamiin.
5. Kemudian membaca salah satu surat atau apa yang mudah baginya
di antara ayat-ayat Al-Qur'an.
6. Kemudian mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahunya lalu
ruku' sambil mengucapkan Allahu Akbar selanjutnya memegang
dua lutut dengan kedua tapak tangan dengan meratakan tulang
punggung, tidak me-ngangkat kepalanya juga tidak terlalu
membungkuk-kannya, dan jari-jari tangannya hendaknya dalam
ke-adaan terbuka.
7. Pada saat ruku', membaca "Maha Suci
Rabbku Yang Maha Agung" tiga kali atau lebih.
8. Kemudian bangkit dari ruku' seraya mengangkat kedua tangan
sejajar dengan kedua bahu sambil membaca
"Allah Maha Mendengar orang yang memujiNya" sehingga tegak
berdiri dalam keadaan i'tidal, kemudian membaca:
"Wahai Rabb kami, bagiMu segala puji, (aku memuji-Mu) dengan
pujian yang banyak, baik dan penuh dengan keberkahan di
dalamnya."
104
9. Kemudian sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, lalu sujud
bertumpu pada tujuh anggota sujud, yaitu dahi (yang termasuk di
dalamnya) hidung, dua telapak tangan, dua lutut dan ujung dua
tapak kaki. Hendaknya diperhatikan agar dahi dan hidung betul-
betul mengenai lantai, serta merenggangkan bagian atas lengannya
dari samping badannya dan tidak meletakkan lengannya (hastanya)
ke lantai dan mengarahkan ujung jari-jarinya ke arah kiblat.
10. Membaca "Maha Suci Rabbku Yang
Maha Tinggi" tiga kali atau lebih dalam sujud.
11. Bangkit dari sujud sambil mengucapkan Allahu Akbar, kemudian
duduk iftirasy, yaitu bertumpu pada kaki kiri dan duduk di atasnya
sambil menegakkan telapak kaki kanan seraya membaca:
"Wahai Rabbku
ampunilah aku, rahmatilah, berikanlah petunjuk dan rezki
kepadaku."
12. Kemudian sujud lagi seperti di atas, lalu bangkit untuk
melaksanakan rakaat kedua sambil bertakbir. Kemu-dian
melakukan seperti pada rakaat pertama, hanya saja tanpa membaca
do'a iftitah lagi. Apabila telah menye-lesaikan rakaat kedua
hendaknya duduk untuk melak-sanakan tasyahhud. Apabila
shalatnya hanya dua rakaat saja seperti shalat Subuh, maka
membaca tasyahhud kemudian membaca shalawat Nabi
shallallaahu alaihi wasallam, lalu langsung salam, dengan
mengucapkan: " Semoga
105
kesejahteraan dan rahmat Allah bagimu." Sambil menoleh ke
kanan, kemudian mengucapkan salam lagi sambil menoleh ke kiri.
13. Jika shalat itu termasuk shalat yang lebih dari dua rakaat, maka
berhenti ketika selesai membaca tasyahhud awwal, yaitu pada
ucapan:
"Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang haq melainkan Allah
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusanNya."
Kemudian bangkit berdiri sambil mengucapkan takbir dan
mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, lalu
mengerjakan rakaat berikutnya seperti rakaat sebelumnya, hanya
saja terbatas pada bacaan surat Al-Fatihah saja.
14. Kemudian duduk tawarruk, yaitu dengan menegakkan telapak kaki
kanan dan meletakkan telapak kaki kiri di bawah betis kaki kanan,
kemudian mendudukkan pantat di lantai serta meletakkan kedua
tangan di atas kedua paha. Lalu membaca tasyahhud, membaca
shalawat kepada Nabi shallallaahu alaihi wasallam dan meminta
perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari empat
perkara berikut
"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksa api Neraka, siksa
kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
15. Kemudian mengucapkan salam dengan suara yang jelas sambil
menoleh ke kanan, lalu mengucapkan salam kedua sambil menoleh
ke kiri.
106
ILMU TAJWID
A. Definisi Ilmu Tajwid
Lafadz tajwid menurut bahasa (lughowi) artinya membaguskan,
sedangkan menurut istilah :
mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan memberikan hak
(berupa sifat huruf) dan mustahaknya (berupa hukum-hukum).
Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersamanya
seperti sifat Al-Jahr, Isti‘la‘, istifal dan lain sebagainya. Sedangkan yang
dimaksud dengan mustahak huruf adalah sifat yang nampak sewaktu-waktu
seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa‘ dan lain sebaginya.
B. Hukum Ilmu Tajwid
Hukum mempelajari ilmu tajwid secara teori adalah fardhu
kifayah, sedangkan membaca Al Qur‘an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid
hukumnya fardhu ‘ain.
Dalil kewajiban membaca Al Qur‘an dengan tajwid adalah:
1. Firman Allah SWT dalam Al Qur‘an :
‖Dan bacalah Al Qur‘an dengan tartil‖. (Al Muzammil : 4)
Al-Imam Ali bin Abi Tolib menjelaskan arti tartil dalam ayat ini, yaitu
mentajwidkan huruf-hurufnya dan mengetahui tempat-tempat waqof.
2. Sabda Rasulullah saw sebagai berikut:
‖Bacalah Al Qur-än sesuai dengan cara dan suara orang-orang Arab.
Dan jauhilah olehmu cara baca orang-orang fasik dan berdosa besar,
maka sesungguhnya akan datang beberapa kaum setelah aku
melagukan AL Qur‘an seperti nyanyian dan Rohbaniah (membaca
tanpa tadabbur dan pengamalan) suara mereka tidak dapat melewati
107
tenggorokan mereka (tidak dapat meresap dalam hati), hati mereka
dan orang-orang yang simpati kepada mereka telah terfitnah (keluar
dari jalan yang lurus)‖. (Al Burhan fi Tajwidiil Qur‘an)
3. Adapun hukum fardhu ‘ain, Imam Ibnul Jazari mengatakan :
‖Membaca Al Qur-än dengan tajwid hukumnya wajib, barangsiapa
tidak membacanya dengan tajwid ia berdosa. Karena dengan tajwid
Allah menurunkan Al Qur-an, dan demikianlah Al Qur-an sampai
kepada kita dari-Nya‖.
C. Fadhilah (Keutamaan) Ilmu Tajwid
Ilmu tajwid adalah ilmu yang sangat mulia, karena berhubungan langsung
dengan Al Qur‘an. Diantara keistimewaannya adalah sebagai berikut:
1. Mempelajari dan mengajarkan Al Qur-an adalah tolok ukur kualitas
seorang muslim.
Sabda Rasulullah SAW:
‖Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur‘an dan
mengajarkannya.‖ (HR.Bukhari)
2. Mempelajari Al Qur-an adalah sebaik-baik kesibukan. Allah swt
berfirman dalam hadist qudsi :
‖Barangsiapa yang disibukkan oleh Al Qur‘an dalam rangka berdzikir
kepadaku, dan memohon kepadaku, niscaya Aku akan berikan sesuatu
yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-
orang yang telah meminta. Dan keutamaan kalam Allah daripada
seluruh kalam selain-Nya, seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.‖
(HR. At-Turmudzi)
108
3. Dengan mempelajari Al Qur‘an, maka akan turun sakinah
(ketentraman), rahmat, malaikat, dan Allah menyebaut-nyebut orang
yang mempelajari kepada makhluk yang ada disisi-Nya.
Tempat Keluarnya Huruf dan Sifatnya
Secara global makhroj huruf ada lima tempat:
1. Rongga mulut
2. Tenggorokan
3. Lidah
4. Dua bibir
5. Rongga hidung
Keterangan:
1. Yang keluar dari rongga mulut berupa huruf-huruf mad, yaitu
( و - ي - ا )
contoh:
.pengucapannya dengan memonyongkan kedua bibir ن - و 1.1
.pengucapannya dengan menurunkan bibir bagian bawah ح - ی 1.2
.pengucapannya dengan membuka mulut ه - ا 1.3
2. Yang keluar dari tenggorokan yaitu huruf-huruf : ء - ه - ع - ح - غ - خ
Perinciannya adalah sebagai berikut:
keluar dari tenggorokan bawah ء - ه .2.1
keluar dari tenggorokan tengah ع - ح .2.2
keluar dari tenggorokan atas غ - خ .2.3
3. Yang keluar dari lidah yaitu huruf-huruf sebagai berikut:
ق - ك - ج - ش - ي - ض - ل - ن - ر - ط - د - ت - ظ - ث - ذ - ص - ز - س
109
keluar dari pangkal lidah dekat tenggorokan, mengangkat ( ق ) 3.1
ke langit-langit
seperti makhroj qof namun pangkal lidah diturunkan ( ك ) 3.2
-keluar dari tengah lidah bertemu dengan langit ( ج - ش - ي) 3.3
langit
keluar dari dua sisi lidah atau salah satunya bertemu ( ض) 3.4
dengan geraham
keluarnya dengan menggerakkan semua lidah dan ( ل) 3.5
bertemu dengan ujung langit-langit
keluar dari ujung lidah sedikit di bawah makhroj ( ن) 3.6
keluar dari ujung lidah hampir sama seperti dengan ( ر) 3.7
memasukkan punggung lidah
keluar dari ujung lidah yang bertemu dengan gusi ( ط - د - ت) 3.8
bagian atas
keluar dari ujung lidah, hampir bertemu gigi depan ( ص - ز - س ) 3.9
bagian bawah
ujung lidah keluar sedikit bertemu dengan ujung gigi ( ظ - ث - ذ) 3.10
depan atas
4. Yang keluar melalui dua bibir yaitu ف - و - ب - م
keluar dari bibir bawah bagian dalam bertemu dengan ujung ( ف ) 4.1
gigi atas
keluar dari dua bibir ( و - ب - م ) 4.2
5. Yang keluar dari rongga hidung hanya satu yaitu ghunnah (dengung)
HUKUM NUN MATI DAN TANWIN
110
Ada empat hukum yang berkaitan dengan hukum nun mati dan
tanwin.
1. Idzar artinya jelas. Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan
salah satu huruf idzar ( ء - ه - ح - خ - ع - غ ) maka membacanya harus
jelas.
Contoh :
Nun mati وهني ن
Tanwin ي ن ان
2. Idghom artinya memasukkan. Kaidah tajwid ini ada dua macam, yaitu
a. Idghom Ma‘alghunnah (idghom bighunnah)
Artimya memasukkan dengan disertai dengung, yaitu apabila ada nun
mati atau tanwin bertemu dengan huruf ي ن م و maka dibaca
dengan disertai dengung.
Contoh :
tanwin ( ) bertemu dengan ي ( ن bertemu dengan م )
b. Idghom Bilaghunnah, artinya membaca tanpa dengung, apabila ada
nun mati ( ر dan ل atau tanwin ( ) bertemu dengan huruf ( ن
maka dibaca tanpa disertai dengungan.
Contoh :
Tanwin bertemu ل (lam)
Nun mati ( (lam) ( ل ) bertemu ( ن
3. Ikhfa - artinya menutupi. Apabila ada nun mati atau tanwin
bertemu dengan huruf-huruf ikhfa‘ maka dibaca dengan samar-samar
(antara idzar dan idham).
Huru-huruf ikhfa‘ ada 15 yaitu semua huruf selain huruf idhzar, idgham
dan iqlab. Huruf-huruf itu adalah:
111
ت - ث - ج – د - ذ – ز - س - ش - ص - ض - ط - ظ - ف - ق - ك
Contoh: nun mati ن ط ن tanwin ب ر ي ل
4. Iqlab, artinya mengubah. Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu
dengan huruf amak berubah menjadi mim dan disertai dengan
dengung.
HUKUM MIM MATI
Apabila terdapat mim mati dalam bacaan Al- Qur‘an, maka hukum
bacaannya adalah sebagai berikut (ada 3 macam hukum bacaan mim
sakinah):
1. Ikhfa‘ Syafawi
Yaitu apabila ada mim mati ( maka dibaca ,( ب) ‘bertemu dengan ba ( م
samar disertai ghunnah.
Contoh: ت ر ه م ب ح ار ة
2. Idghom Mistlain
Yaitu apabila ada mim mati ( maka ,( م ) bertemu dengan mim ( م
dibaca dengan ghunnah (dengungan).
Contoh: ن ا م ي د ة
3. Idzhar Syafawi
Yaitu apabila terdapat mim mati ( bertemu dengan selain dua huruf ( م
diatas (م dan ب ), maka mim harus dibaca dengan jelas tanpa ghunnah,
terutama ketika bertemu dengan fa‘ dan waw (ف dan و ).
Contoh: م ن ر ح (mim mati bertemu ن )
HUKUM MAD
112
Arti mad menurut bahasa adalah ‘tambahan‘, sedangkan secara
istilah berarti memanjangkan suara dengan lama ketika mengucapkan huruf
mad. Hukum mad ada tiga, yaitu :
1. waw sukun ( ,( ) yang sebelumnya berharakat dlommah ( و
2. ya‘ sukun ( yang huruf sebelumnya berharakat kasrah ( ) dan (ي
3. alif yang sebelumnya berharakat fathah ( ).
Jenis-jenis mad terdiri dari:
1. Mad Thabi‘i atau mad asli, panjangnya 2 harakat.
Contoh: יح ر ك ا ن
Mad Far‘i, panjangnya 2 sampai 6 harakat. Pemanjangan mad ini ada
yang disebabkan betemu dengan hamzah (۶) dan ada yang disebabakan
waqaf (berhenti), ada yang karena bertemu huruf sukun dan ada yang
karena aslinya harus dibaca panjang. Mad ini dibagi lagi menjadi:
1.1. Mad yang dibaca panjang karena bertemu dengan hamzah.
1.1.1. Mad Wajib Muttasil: mad yang bertemu dengan hamzah dalam
satu kalimat, dengan panjang 5 harakat ketika washol dan 6
harakat ketika waqaf.
Contoh : و ذ ا ا
1.1.2. Mad Jaiz Muntasil: mad yang bertemu dengan hamzah pada
kalimat yang terpisah. Panjang 2 – 5 harakat, dibaca seragam,
kalau memulai dengan 2 harakat, maka seterusnya harus dibaca
2 harakat.
Contoh : ا ح ن ت و يم
1.1.3. Mad Badal: jika hamzah bertemu dengan huruf Mad. Panjangnya
2 harakat.
Contoh : ي ا ن ا ― و ت
113
1.1.4. Mad ‘aid Lis sukun: jika mad thabi‘i jatuh sebelum huruf yang
diwaqafkan. Panjangnya 2 sampai 6 harakat.
Contoh : ا ح د ر ب ا ا ي ن
1.1.5. Mad Layyin: jika berhenti pada satu huruf yang sebelumnya
waw (و) sukun atau ya‘ (ي) sukun yang didahului oleh huruf
berharakat fathah ( ), panjangnya 2 sampai 6 harakat.
Contoh : ي - ا ب ي ت