Upload
muhammad-alifa-farhan
View
52
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BIA COMPANY
MR 4202 - Analisis Risiko dan Kelayakan Usaha
Bottle DispenserBusiness Plan
Benjamin Martuaraja 14410010
M. Alifa Farhan14410036
Anisa Fitri Safarini14410051
EXECUTIVE SUMMARY
Bottle Dispenser adalah dispenser khusus botol minuman plastik berukuran 1,5 liter seperti botol air mineral dan soda (Aqua, Coca-Cola, Sprite, dan lain-lain). Ide dari produk ini berangkat dari masalah konsumen yang terkadang kesulitan menuangkan minuman soda dari botol plastik besar ke gelas saat pesta, acara tertentu ataupun kegiatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan air minum.
Produk Bottle Dispenser di Indonesia belum pernah ada sebelumnya di Indonesia.
Masyarakat pada umumnya masih senang menggunakan dispenser galon atau menuang
langsung dari botol plastik 1,5 L. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya gaya hidup,
masyarakat semakin mencari kemudahan dan kenyamanan dalam kegiatannya sehari-hari.
Saat itulah Bottle Dispenser menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan
segalanya serba praktis.
Berdasarkan kondisi penjualan botol minuman yang terus meningkat di Indonesia, ami
memprediksi akan ada sebesar 1,700,000 orang yang akan menjadi market potensial dari
produk ini. Total market potensial ini akan kami penuhi selama 4 tahun sehingga target
penjualan tiap bulannya adalah 35000 buah.
PT. BIA Company, perusahaan yang akan memproduksi produk ini membutuhkan dana
investasi sebesar Rp. 4,939,310,000 dengan sumber dana dari modal sendiri sebesar 35%
dan modal pinjaman dari investor sebesar 65%. Pengembalian modal akan dilakukan tiap
tahun selama 6 tahun dan dimulai di tahun kedua setelah usaha berjalan dengan juga
membayar bunga yang telah ditetapkan investor yaitu 8%.
Dari berbagai analisis finansil dapat diketahui bahwa NPV dari usaha ini bernilai positif yang
artinya layak secara finansial. Selain itu nilai IRR dari usaha ini adalah 52,045%, jauh lebih
besar dari MARR yang ditentukan yaitu 12%. Payback periode juga tergolong cepat yaitu
hanya 1,1 tahun.
Dari segi teknis manufaktur, usaha ini juga sangat mungkin untuk dijalankan karena
teknologi yang digunakan untuk memproduksi ini tidak terlalu rumit dan sudah ada di
pasaran. Sumber bahan baku yaitu plastik juga dapat dengan mudah dicari di pasar.
Dari berbagai analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha ini adalah usaha yang sangat
layak untuk didanai dan dijalankan.
DAFTAR ISI
1. PROPOSISI YANG DITAWARKAN ......................................................................................... 4
1.1 Biaya dan Kapitalisasi .................................................................................................. 4
1.2 Struktur Pembiayaan dan Harga Produk ..................................................................... 9
1.3 Waktu Pembiayaan ................................................................................................... 11
1.4 Kebutuhan Pembiayaan Lanjutan ............................................................................. 11
1.5 Penggunaan Dana yang diperoleh ............................................................................ 11
1.6 Proyeksi Pengembalian ............................................................................................. 12
2. BOTTLE DISPENSER ........................................................................................................... 13
2.1 Deskripsi, Cara Kerja, dan Kegunaan Produk ............................................................ 13
2.2 Product Competitiveness .......................................................................................... 14
3. BIA COMPANY ................................................................................................................... 15
3.1 Latar Belakang Perusahan ......................................................................................... 15
3.2 Karakteristik Kepemilikan .......................................................................................... 15
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................................ 16
3.4 Validasi Kemampuan Perusahaan ............................................................................. 18
4. ANALISIS INDUSTRI DAN PASAR SAAT INI ........................................................................ 19
4.1 Sejarah dan Pertumbuhan Industri ........................................................................... 19
4.2 Sejarah Pengembangan Produk Dispenser ............................................................... 19
4.3 Pasar Bottle Dispenser ............................................................................................... 21
4.4 Potensi Pasar ............................................................................................................. 21
4.5 Strategi Pemasaran ................................................................................................... 22
4.6 Kondisi Persaingan .................................................................................................... 25
5. POTENSI PERTUMBUHAN PASAR DI MASA DEPAN .......................................................... 27
5.1 Dasar Pemikiran ........................................................................................................ 27
5.2 Efek Terhadap Penjualan........................................................................................... 27
5.3 Memprediksi Penjualan ............................................................................................ 27
6. ANALISIS KETERBUATAN PRODUK .................................................................................... 29
6.1 Rincian Proses Produksi ............................................................................................ 29
6.2 Mesin, Peralatan, dan Alat Penanganan ................................................................... 30
6.3 Kebutuhan Tenaga Kerja ........................................................................................... 33
6.4 Rancangan Tata Letak Pabrik .................................................................................... 36
7. PROYEKSI PROFITABILITAS ................................................................................................ 37
7.1 Proyeksi Laba Rugi ..................................................................................................... 37
7.2 Proyeksi Aliran Kas .................................................................................................... 38
7.3 Analisis Kelayakan Investasi ...................................................................................... 39
8. ANALISIS RISIKO ................................................................................................................ 42
8.1 Risiko Terhadap Biaya ............................................................................................... 44
1. PROPOSISI YANG DITAWARKAN
1.1 Biaya dan Kapitalisasi
Untuk menjalankan bisnis Bottle Dispenser dibutuhkan dana investasi yang akan diperoleh dari dana pemilik usaha dan investor. Dana investasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu dana investasi untuk fabrikasi dan dana investasi untuk kebutuhan umum dan administrasi.
Rencana Dana Fabrikasi
Dalam rencana dana fabrikasi ini terdapat dua jenis biaya, yaitu biaya fabrikasi langsung dan biaya fabrikasi tidak langsung. Biaya fabrikasi langsung adalah segala biaya yang harus dikeluarkan untuk pembuatan produk, baik barang maupun jasa, yang terkait langsung dalam proses produksi produk. Biaya fabrikasi langsung mencakup biaya pembelian mesin dan perkakas pembuat produk, biaya bahan baku produk, biaya komponen produk yang didapatkan secara outsource (membeli dari luar), biaya gaji indirect labor, dan biaya pembelian alat keamanan kerja. Berikut adalah rincian biaya fabrikasi langsung:
Biaya fabrikasi tidak langsung adalah biaya yang harus dikeluarkan mencakup proses fabrikasi, namun tidak terkait langsung dengan proses pembuatan produk. Untuk biaya fabrikasi tidak langsung adalah biaya gaji indirect labor.Berikut adalah rincian biaya fabrikasi tidak langsung:
Nama Barang Kuantitas Satuan Harga Total
Mesin dan perkakas
Mesin Injection Molding 2 buah 150,000,000.00Rp 300,000,000.00Rp
Molding 2 buah 10,000,000.00Rp 20,000,000.00Rp
Mesin Conveyor 20 meter 1,000,000.00Rp 20,000,000.00Rp
Trolley 1 buah 150,000.00Rp 150,000.00Rp
Bahan baku produk
Plastik ABS Mentah 8750 kg 10,000.00Rp 87,500,000.00Rp
Lem 5 kg 10,000.00Rp 50,000.00Rp
Komponen Produk
Kardus Packaging 35000 buah 1,000.00Rp 35,000,000.00Rp
Karet Perekat 140000 buah 50.00Rp 7,000,000.00Rp
Keran 35000 buah 3,000.00Rp 105,000,000.00Rp
Selotip 50 buah 1,000.00Rp 50,000.00Rp
Gaji direct labor
Operator Subdiv Produksi 6 orang 1,500,000.00Rp 9,000,000.00Rp
Operator Subdiv Quality Control 1 orang 1,500,000.00Rp 1,500,000.00Rp
Operator Subdiv Packaging 1 orang 1,500,000.00Rp 1,500,000.00Rp
Operator Subdiv Inventory 1 orang 1,500,000.00Rp 1,500,000.00Rp
Alat Keamanan Kerja
Sarung Tangan 6 buah 5,000.00Rp 30,000.00Rp
Masker 200 buah 1,000.00Rp 200,000.00Rp
588,480,000.00Rp
Biaya Langsung
Total Biaya Fabrikasi Langsung
Rencana Dana Umum Dan Administrasi
Dalam melakukan usaha dibutuhkan biaya untuk menjalankan bisnis dan administasi.Biaya-biaya ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu biaya investasi yang dikeluarkan hanya sekali disaat memulai usaha dan biaya operasional yang dikeluarkan tiap bulan atau tahun. Biaya-biaya tersebut adalah sebagai berikut:
Nama Barang Kuantitas Satuan Harga Total
Gaji Indirect Labor
Staff Pengadaan 1 orang 2,500,000.00Rp 2,500,000.00Rp
Staff Distribusi 1 orang 2,500,000.00Rp 2,500,000.00Rp
Staff Sales&Marketing 2 orang 2,500,000.00Rp 5,000,000.00Rp
Kadiv Keuangan 1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp
Staff Keuangan 1 orang 2,500,000.00Rp 2,500,000.00Rp
Staff Riset dan Pengembangan 1 orang 2,500,000.00Rp 2,500,000.00Rp
Staff SDM 1 orang 2,500,000.00Rp 2,500,000.00Rp
Satpam 2 orang 1,500,000.00Rp 3,000,000.00Rp
Resepsionis 1 orang 1,500,000.00Rp 1,500,000.00Rp
Office Boy 1 orang 1,500,000.00Rp 1,500,000.00Rp
26,500,000.00Rp
Biaya Tak Langsung
Total Biaya Fabrikasi Tak Langsung
Gaji Manajemen Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya
CEO 1 orang 3,500,000.00Rp 3,500,000.00Rp Operasional
Manajer Rantai
Pasok1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional
Manajer
Manufacturing1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional
Manajer Sales &
Marketing1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional
Manajer Riset dan
Pengembangan1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional
Manajer SDM 1 orang 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional
Peralatan
Kelengkapan
Kantor
Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya
Meja 20 buah 400,000.00Rp 8,000,000.00Rp Investasi
Kursi 20 buah 300,000.00Rp 6,000,000.00Rp Investasi
Lemari 2 buah 2,500,000.00Rp 5,000,000.00Rp Investasi
Komputer 10 set 5,000,000.00Rp 50,000,000.00Rp Investasi
AC 8 buah 1,500,000.00Rp 12,000,000.00Rp Investasi
Printer 1 buah 500,000.00Rp 500,000.00Rp Investasi
Meja Front Office 1 buah 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp Investasi
Kursi Front Office 4 buah 400,000.00Rp 1,600,000.00Rp Investasi
Sofa 1 buah 1,150,000.00Rp 1,150,000.00Rp Investasi
Faximile 1 buah 500,000.00Rp 500,000.00Rp Investasi
Perlengkapan pantry 3 buah 200,000.00Rp 600,000.00Rp Investasi
Perlengkapan kamar
mandi1 set 100,000.00Rp 100,000.00Rp Investasi
Perlengkapan
mushola1 set 100,000.00Rp 100,000.00Rp Investasi
Kesehatan Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya
Perlengkapan ruang
kesehatan1 set 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Investasi
Alat P3K 3 set 250,000.00Rp 750,000.00Rp Investasi
Surat menyurat Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya
Biaya surat
menyurat1 perbulan 100,000.00Rp 100,000.00Rp Operasional
Utilitas Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya
Biaya Listrik per
Bulan1 perbulan 3,000,000.00Rp 3,000,000.00Rp Operasional
Biaya Air per Bulan 1 perbulan 250,000.00Rp 250,000.00Rp Operasional
Biaya Telepon dan
Internet per Bulan1 perbulan 500,000.00Rp 500,000.00Rp Operasional
Transportasi
perusahaanKuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya
Mobil Operasional 1 buah 150,000,000.00Rp 150,000,000.00Rp Investasi
Alat Tulis Kantor Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya
Biaya ATK 1 set 100,000.00Rp 100,000.00Rp Operasional
Pemeliharaan Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya
Pemeliharaan lahan 1 perbulan 500,000.00Rp 500,000.00Rp Operasional
Estimasi Biaya Keseluruhan
Setelah melakukan estimasi untuk rencana fabrikasi dan rencana umum dan administrasi akan didapatkan total biaya yang dibutuhkan untuk memulai usaha. Besar biaya tersebut adalah sebagai berikut:
Litbang Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya
Biaya Riset dan
Pengembangan1 perbulan 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp Operasional
Asuransi Pekerja Kuantitas Satuan Harga Total Jenis Biaya
CEO 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Kadiv Rantai Pasok 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Staff Pengadaan 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Operator Subdiv
Inventory1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Staff Distribusi 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Kadiv Manufacturing 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Operator Subdiv
Produksi6 orang 120,000.00Rp 720,000.00Rp Operasional
Operator Subdiv
Quality Control1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Operator Subdiv
Packaging1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Kadiv
Sales&Marketing1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Staff
Sales&Marketing2 orang 120,000.00Rp 240,000.00Rp Operasional
Kadiv Keuangan 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Staff Keuangan 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Kadiv Riset dan
Pengembangan1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Staff Riset dan
Pengembangan1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Kadiv SDM 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Staff SDM 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Satpam 2 orang 120,000.00Rp 240,000.00Rp Operasional
Resepsionis 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Office Boy 1 orang 120,000.00Rp 120,000.00Rp Operasional
Estimasi biaya investasi terdiri dari investasi tetap untuk membeli mesin, perkakas dan peralatan kantor, modal kerja untuk menjalakan bisnis tahun pertama dan biaya insiasi usaha yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha.
Estimasi Kebutuhan Pembiayaan
Biaya untuk menjalankan pabrik bottle dispenser ini terdiri dari dua sumber, yaitu modal sendiri dan modal pinjaman.Modal sendiri merupakan modal yang dikeluarkan dari kantong sendiri, dan modal pinjaman merupakan modal yang dipinjam dari pihak eksternal.Pihak eksternal yang menjadi pilihan kami adalah investor.Investor adalah perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang.Berikut adalah rincian sumber pembiayaan usaha kami:
No Biaya
A
Mesin, peralatan dan instalasi 320,000,000.00Rp
Perkakas dan suku cadang 21,650,000.00Rp
Peralatan kelengkapan kantor 90,300,000.00Rp
431,950,000.00Rp
B
Kas
Tenaga Kerja langsung 162,000,000.00Rp
Tenaga kerja tidak langsung 540,000,000.00Rp
Peralatan kelengkapan pabrik 2,760,000.00Rp
Peralatan kelengkapan kantor 2,400,000.00Rp
Pemeliharaan Lahan 6,000,000.00Rp
Utilitas 45,000,000.00Rp
Sales and Distribution 864,000,000.00Rp
Bahan baku 1,050,600,000.00Rp
Persediaan Barang Setengah Jadi 1,764,600,000.00Rp
Sewa Pabrik 60,000,000.00Rp
4,497,360,000.00Rp
C
Biaya mendirikan usaha 6,000,000.00Rp
2,000,000.00Rp
Riset Pemasaran 500,000.00Rp
Uji Teknis dan Prototype 500,000.00Rp
Pencarian Jalur Distribusi 500,000.00Rp
Pencarian Dana 500,000.00Rp
10,000,000.00Rp
4,939,310,000.00Rp
Rekapitulasi Biaya Pembukaan Usaha Baru
Kategori
Total aset tetap
Total Biaya Investasi
Total Modal Kerja
Total Modal Kerja
Paten
Investasi Tetap
Modal Kerja
Biaya Insiasi Usaha
Persentase modal yang berasal dari pribadi sebesar 35% dan persentase modal pinjaman dari investor sebesar 65%. Kami dan pihak investor telah sepakat bahwa kami akan mengembalikan modal yang kami pinjam di tahun kedua setelah usaha kami berjalan dengan tetap membayar bunga yang telah ditetapkan investor yaitu 8%.
1.2 Struktur Pembiayaan dan Harga Produk Estimasi Kebutuhan Pembiayaan
Biaya untuk menjalankan pabrik bottle dispenser ini terdiri dari dua sumber, yaitu modal sendiri dan modal pinjaman.Modal sendiri merupakan modal yang dikeluarkan dari kantong sendiri, dan modal pinjaman merupakan modal yang dipinjam dari pihak eksternal.Pihak eksternal yang menjadi pilihan kami adalah investor.Investor adalah perorangan atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi (bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya) baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Berikut adalah rincian sumber pembiayaan usaha kami:
Persentase modal yang berasal dari pribadi sebesar 35% dan persentase modal pinjaman dari investor sebesar 65%.Pengembalian modal yang kami pinjam akan dimulai di tahun kedua setelah usaha kami berjalan dan kami akan membayar bunga yang telah ditetapkan investor yaitu 8%.
Harga Produk
Harga produk dapat ditentukan dari harga pokok produksi. Berikut adalah tabel harga pokok produksi yang menjabarkan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi bottle dispenser:
NOSUMBER
PEMBIAYAANPERSEN JUMLAH
1 Modal Sendiri 35% 1,728,758,500.00Rp
2 Modal Pinjaman 65% 3,210,551,500.00Rp
4,939,310,000.00Rp Total Pembiayaan
SKENARIO PEMBIAYAAN INVESTASI
SUMBER PEMBIAYAAN
NOSUMBER
PEMBIAYAANPERSEN JUMLAH
1 Modal Sendiri 35% 1,728,758,500.00Rp
2 Modal Pinjaman 65% 3,210,551,500.00Rp
4,939,310,000.00Rp Total Pembiayaan
SKENARIO PEMBIAYAAN INVESTASI
SUMBER PEMBIAYAAN
Dari perhitungan HPP diketahui bahwa harga jual yang tepat adalah sebesar Rp. 15.000 nilai ini sesuai dengan pendapat konsumen yang didapatkan saat melakukan riset pemasaran yaitu harga yang tepat untuk produk ini adalah Rp. 15.000.
Persediaan Material Langsung Awal -Rp
Pembelian Material Langsung 1,050,600,000.00Rp
Persediaan Material Langsung Akhir -Rp
Total Pemakaian Material Langsung 1,050,600,000.00Rp
Biaya Tenaga Kerja Langsung 162,000,000.00Rp -Rp
Biaya Overhead
Material tak langsung (Bahan Setengah Jadi) 1,764,600,000.00Rp
Biaya pekerja tak langsung 540,000,000.00Rp
Depresiasi mesin & peralatan 56,227,500.00Rp
Asuransi
Asuransi Tenaga Kerja 37,440,000.00Rp
Asuransi Mesin dan
Gedung-
Konsumsi Listrik 36,000,000.00Rp
Konsumsi Telepon dan Internet 3,000,000.00Rp
Konsumsi Air 3,000,000.00Rp
Perawatan
Peralatan
Lahan 6,000,000.00Rp
Packaging -
Sewa Pabrik 360,000,000.00Rp
Total Biaya Overhead 2,806,267,500.00Rp
Total Biaya Produksi 4,018,867,500.00Rp
WIP Awal -Rp
(WIP Akhir) -Rp
-Rp
Cost of Good Manufatured 4,018,867,500.00Rp
Inventori Awal -Rp
(Inventori Akhir) -Rp
-Rp
Harga Pokok Penjualan 4,018,867,500.00Rp
HPP 4,018,867,500.00Rp
Keuntungan (70% HPP) 40% 1,607,547,000.00Rp
PPN (10%) 10% 562,641,450.00Rp
Total Penjualan 6,189,055,950.00Rp
Demand Pertahun 420000
Harga Jual 1 Produk 14,735.85Rp
Harga Jual Pembulatan 15,000.00Rp
HARGA POKOK PENJUALAN
Bottle Dispenser Company
Laporan Harga Pokok Penjualan
per 25 Oktober 2013
Harga Pokok Penjualan Per Produk
1.3 Waktu Pembiayaan
Dana Investasi yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha dapat dikeluarkan berdasarkan waktu kebutuhan.Dana investasi dibuat berdasarkan kebutuhan investasi tetap dan modal kerja untuk tahun pertama, oleh karena itu waktu pembiayaan dapat dibagi berdasarkan bulan di tahun pertama. Waktu pembiayaan adalah sebagai berikut:
Seperti diketahui sebelumnya bahwa sumber dana akan berasal dari dua sumber yaitu modal sendiri dan investor sehingga kebutuhan pembiayaan setiap waktu dapat disesuaikan dengan proporsi dari sumber dana yang telah ditetapkan yaitu 35% untuk modal sendiri dan 65% untuk investor.
1.4 Kebutuhan Pembiayaan Lanjutan
Pembiyaan lanjutan dibutuhkan jika ternyata setelah tahun pertama perusahaan belum dapat berjalan secara mandiri sehingga membutuhkan suntikan dana untuk menjalankan kegiatan operasional. Berdasarkan perhitungan dan perencanaan kami, perusahaan BIA ini sudah dapat menghasilkan pendapatan sendiri ditahun kedua sehingga tidak membutuhkan pembiayaan lanjutan.
1.5 Penggunaan Dana yang diperoleh
Dana investasi yang diperoleh akan digunakan untuk tiga kebutuhan pokok di tahun pertama yaitu kebutuhan investasi tetap untuk membeli mesin, perkakas dan peralatan, kebutuhan modal kerja untuk membiayai operasional produksi untuk tahun pertaman dan juga kebutuhan inisiasi usaha yaitu untuk melakukan proses administasi dan kegiatan pendukung diawal mendirikan usaha.
Besar Pembiayaan Kebutuhan Modal Sendiri (35%) Investor (65%)
431,950,000.00Rp Investasi Tetap 151,182,500.00Rp 280,767,500.00Rp
10,000,000.00Rp Biaya Inisiasi Usaha 3,500,000.00Rp 6,500,000.00Rp
60,000,000.00Rp Sewa Pabrik 21,000,000.00Rp 39,000,000.00Rp
1 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
2 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
3 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
4 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
5 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
6 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
7 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
8 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
9 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
10 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
11 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
12 369,780,000.00Rp Modal Kerja 129,423,000.00Rp 240,357,000.00Rp
Total 4,939,310,000.00Rp 1,728,758,500.00Rp 3,210,551,500.00Rp
Sumber DanaBulan
Waktu Pembiayaan
0
Dana yang Dibutuhkan
1.6 Proyeksi Pengembalian
Seperti yang telah dijelaskan di sub bab 1.1, bahwa persentase modal yang berasal dari pribadi sebesar 35% dan persentase modal pinjaman dari investor sebesar 65%. Pengembalian modal yang kami pinjam akan dilakukan tiap tahun dan dimulai di tahun kedua setelah usaha kami berjalan dan kami akan membayar bunga yang telah ditetapkan investor yaitu 8%. Rincian mengenai rencana pengembalian pinjaman diuraikan pada tabel di bawah ini:
Total pinjaman beserta bunga pinjaman yang akan kembali kepada investor adalah sebesar Rp. 4,342,913,014.05. Net present value dari total pinjaman dan bunga pinjamannya, dengan asumsi suku bunga sebesar 8%, adalah sebesar Rp. 2,971,546,160.11.
0 3,210,551,500.00Rp
1 3,467,395,620.00Rp
2 591,190,953.21Rp 277,391,649.60Rp 2,876,204,666.79Rp 868,582,602.81Rp
3 638,486,229.47Rp 230,096,373.34Rp 2,237,718,437.32Rp 868,582,602.81Rp
4 689,565,127.82Rp 179,017,474.99Rp 1,548,153,309.50Rp 868,582,602.81Rp
5 744,730,338.05Rp 123,852,264.76Rp 803,422,971.45Rp 868,582,602.81Rp
6 804,308,765.09Rp 64,273,837.72Rp (885,793.65)Rp 868,582,602.81Rp
4,342,913,014.05Rp
2,971,546,160.11Rp
Suku Bunga 8.00%
A/P;7,75%,5 0.2505
P/A;7,75%,5 3.992
P/F;7,75%;1 0.857
Asumsi
JUMLAH DIBAYARSISA PINJAMANBAYAR BUNGA
PINJAMAN
NPV
BAYAR POKOK
PINJAMANTAHUN
Metode Tiap Tahun Angsuran Sama Rata Dari Penjumlahan Pokok Dan Bunganya
Rencana Pengembalian Hutang
TOTAL
2. BOTTLE DISPENSER
2.1 Deskripsi, Cara Kerja, dan Kegunaan Produk
2.1.1 Deskripsi Produk
Bottle Dispenser adalah dispenser khusus botol minuman plastik seperti botol air mineral dan soda (Aqua, Coca-Cola, Sprite, dan lain-lain). Ide dari produk ini berangkat dari masalah konsumen yang terkadang kesulitan menuangkan minuman soda dari botol plastik besar ke gelas saat pesta, acara tertentu ataupun kegiatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan air minum.
Konsep produk ini cukup sederhana yaitu menyerupai dispenser galon yang ada di rumah, hanya saja berukuran jauh lebih kecil. Mulut dispenser berbentuk seperti tutup botol plastik (memiliki ulir), sehingga pengguna tinggal mengencangkan mulut dispenser dan ujung botol, lalu Bottle Dispenser dapat digunakan seperti menggunakan dispenser biasa.
Berikut adalah desain dari produk bottle dispenser:
Produk ini memiliki tiga bagian, bagian utama, bagian atas dan keran atau katup. Bagian atas berfungsi sebagai dispenser, bagian ini nantinya akan dipasangkan ke botol kemasan. Bagian atas ini lalu di gabungkan dengan bagian bawah untuk memberikan ketinggan sehingga memudahkan pengguna dalam menuangkan air ke gelas.
2.1.2 Cara Kerja Produk
Langkah pertama untuk menggunakan produk ini adalah memasang dispenser ini pada botol minuman dengan cara membalik dispenser agar ulir dari botol masuk kedalam ulir yang ada dispenser, setelah diputar dan dipastikan kuat, dispenser dan botol diputar agar dapat didirikan di meja. Mekanisme selanjutnya sama dengan dispenser galon biasa, yaitu ketika pengguna menekan katup keran, air minum akan keluar melalui keran dispenser.
2.1.3 Kegunaan Produk
Bottle Dispenser dapat digunakan untuk keperluan harian, misalnya seorang mahasiswa yang tinggal di kost menggunakan produk ini untuk minum air mineral sehari-hari menggunakan botol 1,5 Liter karena keterbatasan untuk menggunakan galon air minum. Produk ini juga dapat digunakan untuk keperluan eventual ‘nonton bareng’, pesta kebun, dan lain-lain dimana penggunanya hanya tinggal membeli softdrink botol berukuran 1,5 Liter dan tidak usah repot menuangkan ke gelas-gelas karena yang dibutuhkan hanyalah menekan katup keran.
2.2 Product Competitiveness
Produk ini muncul karena terkadang masyarakat merasa kesulitan untuk menggunakan botol minum plastik besar volume 1,5 Liter. Kesulitan ini disebabkan antara lain karena berat saat menuang ke gelas, sulit untuk dipegang, dan ada juga yang berkata bahwa tutup botol terkadang hilang. Bottle Dispenser mencoba untuk menjawab permasalahan tersebut dengan menyediakan dispenser yang praktis digunakan untuk botol minum plastik besar volume 1,5 Liter. Dengan produk ini, botol minum plastik besar volume 1,5 Liter akan menjadi lebih mudah digunakan. Selain itu keunggulan utama dari produk ini adalah keunikan fungsi dan desain produk ini sendiri dikarenakan saat ini belum ada produk serupa yang ada dipasaran.
3. BIA COMPANY
3.1 Latar Belakang Perusahan
3.1.1 Kisah Inisiasi Perusahaan
BIA Company didirikan oleh tiga alumni jurusan Manajemen Rekayasa Industri ITB. Manajemen Rekayasa Industri ITB merupakan suatu disiplin ilmu yang berfokus pada inovasi. BIA Company merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri plastik khususnya dispenser botol. Visi BIA Company adalah menjadi perusahaan manufaktur terbaik di Indonesia dengan terus mengembangkan dan mensejahterakan sumber daya manusia di Indonesia. BIA Company juga akan terus meningkatkan competitive advantage agar dapat bersaing di dunia perindustrian dunia. 3.1.2 Latar Belakang Pembuatan Produk
Berangkat dari masalah yang dihadapi oleh salah satu mahasiswa Manajemen Rekayasa Industri (MRI) ITB yang mengeluh bahwa ia sering merasa kerepotan apabila harus menuangkan minuman kemasan botol kedalam banyak gelas ketika sedang melakukan acara nonton bareng atau pengajian. Maka timbulah ide kreatif dan inovatif dalam industri dispenser. Dengan menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam penggunaan, maka lahirlah dispenser yang dapat digunakan untuk botol minuman kemasan minimal 1 L, sehingga konsumen tidak perlu merasa kerepotan lagi saat harus menuangkan minuman dari botol kemasan kedalam banyak gelas.
3.2 Karakteristik Kepemilikan
PT BIA Company adalah sebuah Perseroan Terbatas (PT), yaitu suatu badan hukum yang menjalankan usaha dengan modal yang terdiri dari saham-saham, dengan pemilik sebagai pemegang saham terbesar. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.
BIA Company didirikan oleh tiga orang alumni MRI ITB yaitu Anisa Fitri Safarini, Benjamin Martuaraja, dan Muhammad Alifa Farhan. Ketiga orang ini yang memiliki saham di perusahaan sebesar masing masing 35% untuk Anisa, 35% untuk Benjamin dan 30% untuk Alif. Ketiga pendiri perusahaan ini juga langsung terlibat dalam operasional perusahaan dimana Anisa fokus pada finansial, Benjamin di bidang manufaktur dan Alif di bidang marketing.
Anisa Fitri Safarini adalah seorang alumni MRI ITB. Setelah menyelesaikan studinya di ITB, Anisa memutuskan untuk melanjutkan studinya ke University Nanyang Business School. Untuk pendidikan pasca sarjananya, Anisa memilih mengambil jurusan yang berkaitan
dengan finansial. Setelah kembali dari Singapura, Anisa bersama dua temannya yaitu Alif dan Benjamin menginisiasikan untuk mendirikan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produk-produk inovasi.
Benjamin Martuaraja Siagian, merupakan pria lulusan magister Manufacture Engineering & Management dari Georgia Institute of Technology, USA. Setelah menyelesaikan studinya tersebut, pria yang juga merupakan sarjana Manajemen Rekayasa Industri dari Institut Teknologi Bandung ini sempat bekerja dua tahun di sebuah perusahaan manufaktur besar di Amerika yaitu Ford. Setelah dua tahun bekerja Ben kembali ke tanah airnya, Indonesia, untuk mewujudkan mimpinya yaitu membangun industri manufaktur di Indonesia, sesuai dengan bidang keahliannya yaitu bidang manufaktur.
Muhammad Alifa Farhan adalah alumni MRI ITB yang memiliki berbagai pengalaman di bidang marketing, sebelumnya Alif bekerja sebagai marketing consultant yang fokus pada pengembangan strategi marketing perusahaan besar di Indonesia dan juga membantu mengembangkan UKM di Indonesia. Keahlian marketing didapatkan dari pengalaman dan juga pendidikan yang diambil di Harvard University saat Alif mengambil pendidikan Master.
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut adalah struktur organisasi BIA Company:
BIA Company
Divisi
Sales & Marketing
Divisi
Keuangan
Divisi
Riset dan
Pengembangan
Divisi
Manufacturing
Divisi
SDM
Divisi
Rantai Pasok
Sub Divisi
Produksi
Sub Divisi
Pengemasan
Sub Divisi
Quality Control
Subivisi Inventori
Subdivisi Distribusi
Subivisi Pengadaan
Struktur organisasi BIA Company (pabrik pembuat bottle dispenser) terdiri dari:
1. Divisi Rantai Pasok
Rantai pasok merupakan bagian yang hampir sering ditemui disetiap jenis
perusahaan terutama untuk perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan
dan manufakturing. Divisi rantai pasok adalah suatu divisi yang merupakan
sistem antar fungsi-fungsi bisnis dalam suatu organisasi yang berperan dalam
mengelola tugas-tugas yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
pelanggan mulai dari penyediaan bahan mentah hingga pengiriman barang
kepada pelanggan. Divisi rantai pasok terdiri dari subdivisi sebagai berikut:
A. Subdivisi Pengadaan
Subdivisi pengadaan bertugas memenuhi produk yang dibutuhkan oleh
perusahaan, baik barang maupun jasa. Tugas utama subdivisi pengadaan
adalah pembelian produk yang berasal dari luar perusahaan.
B. Subdivisi Inventori
Subdivisi inventori bertugas melindungi kelangsungan produksi dan
pemenuhan permintaan pelanggan dari ketidakpastian pasokan (supply),
permintaan (demand) dan lead time (waktu yang dibutuhkan untuk
memenuhi permintaan/order). Subdivisi inventori berfungsi juga untuk
menunjang proses produksi dan pembelian yang efisien dan ekonomis,
serta mengantisipasi perubahan mendadak dari permintaan (demand)
dan pasokan (supply)
C. Subdivisi Distribusi
Subdivisi distribusi bertugas mengirim produk tersebut agar sampai
ketangan pelanggan atau konsumen pada waktu dan tempat yang tepat
sesuai target pemasaran dari perusahaan.
2. Divisi Manufacturing
Divisi manufacturing adalah divisi yang mengatur proses pengolahan fisik dari
mulai bahan mentah hingga menjadi produk yang siap pakai. Divisi
manufacturing terdiri dari 3 subdivisi, yaitu:
A. Subdivisi Produksi
Subdivisi produksi bertugas secara fisik melakukan transformasi dari
bahan baku, bahan setengah jadi atau komponen yang akan diproses
menjadi produk jadi yang akan siap dikirim kepada customer atau
distributor.
B. Subdivisi Quality Control
Subdivisi quality control bertugas melakukan deteksi akan
ketidaksesuaian produk dengan kualitas yang telah ditetapkan, hal ini
untuk menentukan langkah tindak lanjut dalam antisipasi proses
pengembangan bisnis khususnya perbaikan produksi.
C. Subdivisi Pengemasan
Subdivisi packaging bertugas melakukan pengemasan pada produk yang
siap pakai agar terhindar dari benturan benda luar yang dapat merusak
produk.
3. Divisi Sales&Marketing
Divisi sales& marketing adalah divisi yang bertanggungjawab penuh akan penjualan dan pemasaran produk. Divisi sales dan marketing merupakan divisi yang berhubungan dengan pihak distributor penjualan produk dan melakukan penyusunan segmen pasar dan target pasar yang hendak dituju, sampai akhirnya membentuk satu positioning yang jelas corporate dibelantara bisnis yang dijalani. Setelah itu divisi sales & marketing meramu komponen 4P (produk, price, promotion, place) sebagai taktik yang harus dijalankan korporasi untuk melayani segmen yang telah ditentukan agar bisa mencapai target yang telah direncanakan.
4. Divisi Keuangan
Divisi keuangan bertanggungjawab melakukan penelitian dan analisa keuangan
termasuk masalah pajak melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas,
penerimaan dan pengeluaran kas, verifikasi atas semua buku penjualan tunai,
faktur penjualan dan nota pembelian.
5. Divisi Riset dan Pengembangan
Divisi riset dan pengembangan atau yang lebih dikenal sebagai divisi R&D
merupakan salah satu divisi penting untuk melakukan berbagai kegiatan riset dan
pengembangan baik dalam hal produk yang dihasilkan maupun peralatan
pendukungnya dengan sasaran melahirkan gagasan inovatif untuk menghadirkan
produk baru yang lebih diminati pasar dan dapat diproduksi secara efisien.
6. Divisi Sumber Daya Manusia (SDM)
Divisi SDM bertanggungjawab menangani berbagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah
departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau
human resource department.
3.4 Validasi Kemampuan Perusahaan
Berdasarkan penjabaran latar belakang, kemampuan dan pengalaman masing-masing pendiri perusahaan didapat bahwa ketiganya saling melengkapi dalam pembuatan dan pengembangan produk Bottle Dispenser ini.
Dengan kemampuan masing-masing pendiri dan profil produk yang sangat potensial, perusahan ini dapat dengan cepat menguasai pasar bottle dispenser yang belum ramai di Indonesia. Kami juga dapat memberikan pengembalian atas investasi anda dengan nilai yang menarik dan waktu yang relatif singkat karena kami memiliki perencanaan yang matang, kualifikasi anggota yang mumpuni, dan prospek bisnis yang jelas dengan pasar potensial yang terus berkembang.
Dalam uraian bab-bab setelah ini, akan dijelaskan gambaran mengenai pasar potensial produk Bottle Dispenser, untuk dapat menggapai pasar dan mempertahankan serta memperbesar pangsa pasar, perusahaan harus dapat menjaga konsistensi performansi dan pelayanan pada konsumer. Kualitas adalah kriteria utama dari produk kamid dengan tetap memberikan harga yang terjanguka. Dengan memperhatikan keinginan konsumer sebagai pokok perhatian utama perusahaan, niscaya pertumbuhan perusahaan akan terus maju, dan pemangku kepentingan terkait juga mendapatkan keuntungan yang berkembang.
Upaya-upaya yang dilakukan perusahaan untuk menjaga konsistensi kualitas diantaranya adalah membuat indikator-indikator performansi yang terus dinilai dan evaluasi secara berkala. Masukan mengenai keberjalanan perusahaan akan diperoleh dari semua pemangku kepentingan, baik investor, direksi, anggota perusahaan, distributor, hingga konsumen akhir. Perusahaan akan terus melakukan perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement) dalam upaya memberikan keuntungan bagi semua pemangku kepentingan terkait.
4. ANALISIS INDUSTRI DAN PASAR SAAT INI
4.1 Sejarah dan Pertumbuhan Industri
Industri manufaktur di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat, dimana Indonesia juga sekarang sedang membangun dirinya untuk menjadi salah satu negara industri maju di dunia. Hasil industri manufaktur Indonesia kian merambah ke penjuru dunia. Menurut data Kementrian Perindustrian Indonesia, industri manufaktur di Indonesia pada tahun 2013 meningkat 6,4% dan telah berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto nasional sebanyak 20,8 persen atau Rp1.714 triliun. Hal ini telah membawa Indonesia ke puncak manufaktur terkuat di ASEAN dan membuktikan bahwa industri manufaktur di Indonesia tidak dapat diragukan lagi.
Sedangkan untuk industri plastik di Indonesia, terdapat peluang besar karena konsumsi produk plastik yang cukup besar di Indonesia. Permintaan plastik utamanya didorong oleh pertumbuhan industri makanan dan minuman dan FMCG (fast moving consumer good) sebesar 60%. Menurut Kementrian Perindustrian Indonesia, saat ini struktur industri plastik nasional cukup lengkap dari hulu ke hilir, hanya saja masih ada tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangannya. Tantangan-tantangan tersebut antara lain terbatasnya kapasitas produksi akibat sebagian besar bahan bakunya seperti polipropilen dan polictilena yang masih diimpor, kurangnya kapasitas oil refinery yang menghasilkan bahan baku naphta dan kondensat untuk bahan baku industri petrokimia hulu, dan lain-lain.
4.2 Sejarah Pengembangan Produk Dispenser
Di Indonesia terdapat berbagai jenis tipe dispenser yang dijual di pasar. Spesifikasi dan bentuknyapun beraneka ragam. Berikut adalah jenis-jenis dispenser yang terdapat di Indonesia
Dispenser Keramik
Seperti namanya, dispenser keramik merupakan dispenser yang berbahan dasar keramik. Cara kerja dari dispenser ini adalah konsumen tinggal menuangkan galon air mineral kebagian atas dari dispenser keramik dengan posisi mulut galon dibagian bawah. Dispenser seperti ini merupakan dispenser yang pertama kali muncul di Indonesia. Kelebihan dari dispenser ini adalah praktis dalam penggunaan, namun kekurangannya adalah dispenser ini tidak memiliki pengaturan suhu air minum.
Electric Dispenser
Berangkat dari keinginan konsumen yang menginginkan adanya dua jenis suhu air minum, maka muncul inovasi baru yaitu electric dispenser. Cara kerja dari electric dispenser sama seperti dispenser keramik. Electric dispenser hadir dengan fitur baru yaitu terdapat pengatur suhu air minum didalamnya. Seperti namanya yaitu electric dispenser, dispenser jenis ini menggunakan listrik dalam penggunaannya. Sehingga konsumen harus membayar tagihan listrik lebih untuk setiap bulannya.
Pump Hand Press Manual Bottled Dispenser
Tipe dispenser seperti ini memiliki cara kerja yang berbeda dengan 2 dispenser yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan menggunakan sistem seperti pompa, hadirlah dispenser dengan jenis baru yaitu pump jand press panual bottled dispenser. Kelebihan dari dispenser ini adalah konsumen tidak perlu memindahkan galon ke bagian atas dispenser, namun kekurangan dari produk ini adalah konsumen harus mengeluarkan energi lebih untuk memompa dispenser secara manual, berbeda dengan kedua dispenser diatas yang sudah menggunakan keran.
Manual Small Dispenser
Dengan prinsip kerja yang sama dengan dispenser keramik, manual small dispenser kini hadir di pasar dengan sedikit perbedaan yaitu volume galon yang digunakan. Manual small dispenser ini cocok untuk ditaruh di meja belajar, meja kerja, atau tempat-tempat lainnya dimana konsumen membutuhkan air minum namun tidak perlu repot-repot untuk pergi ke dapur atau pantry.
4.3 Pasar Bottle Dispenser
Produk Bottle Dispenser di Indonesia belum pernah ada sebelumnya di Indonesia. Penyebabnya adalah sebelumnya belum ada kebutuhan masyarakat untuk memiliki produk seperti Bottle Dispenser. Masyarakat pada umumnya masih senang menggunakan dispenser galon atau menuang langsung dari botol plastik 1,5 L. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya gaya hidup, masyarakat semakin mencari kemudahan dan kenyamanan dalam kegiatannya sehari-hari. Saat itulah Bottle Dispenser menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan segalanya serba praktis. Karena Bottle Dispenser menjawab kebutuhan masyarakat dan belum adanya kompetitor yang menjual produk sejenis, maka kami yakin produk Bottle Dispenser akan menguasai pasar.
4.4 Potensi Pasar
Berdasarkan data sekunder, total produksi minuman botol di Indonesia mencapai 1 milyar liter dalam satu tahun. Di Indonesia, minuman botol dijual dalam bentuk ukuran mulai dari 330 ml, 600 ml, 1 liter hingga 1,5 liter. Produk kami adalah bottle dispenser yang akan digunakan untuk botol 1,5 liter sehingga kami perlu mengetahui jumlah produksi botol 1,5 liter di Indonesia.
Kami mengasumsikan 25% dari total produksi minuman botol di Indonesia merupakan botol 1,5 Liter maka didapat jumlah botol 1,5 Liter yang diproduksi tiap tahun adalah sejumlah 166.666.667 botol, dan dalam satu bulan terjual 13.888.889 botol.
Total Produksi
Minuman Botol
Presentase Botol
1,5 liter
Total Minuman Dalam
Kemasan 1,5 Liter
Total Produksi Botol 1,5
Liter
Total Produksi Botol 1,5
Liter
(Liter/tahun) (Liter/tahun) (Botol/tahun) (Botol/bulan)
1,000,000,000.00 25% 250,000,000.00 166,666,666.67 13,888,888.89
Dengan asumsi dengan satu orang membeli tiga botol minuman kemasan 1,5 Liter setiap bulannya, dapat diestimasi kurang lebih ada 4.629.629 orang yang rutin membeli botol 1.5 liter. Jumlah ini bukanlah market potential bagi produk kami karena setelah melakukan riset pemasaran kepada calon pembeli diketahui bahwa hanya 37% responden yang berminat membeli produk bottle dispenser. Sehingga market potential bagi produk ini adalah sebesar 1.712.963 orang.
Produk Bottle Dispenser bukanlah merupakan barang yang dibeli secara repetitif sehingga pembeli hanya akan membeli satu kali dan hanya akan membeli lagi jika produk yang lama rusak. Market Potential sebesar kurang lebih 1.700.000 orang kami targetkan dapat dipenuhi dengan periode penjualan 4 tahun atau 48 bulan, sehingga untuk memenuhi tager itu, target penjualan selama satu bulan adalah sebanyak 35.000 buah.
4.5 Strategi Pemasaran
4.5.1 Marketing Mix (4P)
Product
Bottle Dispenser adalah dispenser khusus botol minuman plastik seperti botol air mineral dan soda (CocaCola, Sprite, dan lain-lain). Ide dari produk ini berangkat dari masalah konsumen yang terkadang sangat repot menuangkan minuman air mineral dan soda dari botol plastik besar ke gelas-gelas saat pesta, acara tertentu, atau bahkan memenuhi kebutuhan minum harian. Konsep produk ini cukup sederhana yaitu menyerupai dispenser galon yang ada di rumah, hanya saja berukuran jauh lebih kecil. Mulut dispenser berbentuk seperti tutup botol plastik (memiliki ulir), sehingga pengguna tinggal mengencangkan mulut dispenser dan ujung botol, lalu Bottle Dispenser dapat digunakan seperti menggunakan dispenser biasa.
Place
Untuk mengetahui strategi marketing yang tepat, kami telah melakukan riset pemasaran kepada calon pembeli produk ini dan berikut adalah hasil dari kuisioner tentang tempat yang diharapkan oleh responden untuk membeli produk:
Total Produksi Botol 1,5
Liter
Asumsi Pembelian
Botol per Bulan
Estimasi Pembeli rutin
Botol 1,5 liter
Minat membeli produk
Bottle Dispenser
Market Potential untuk
Bottle Dispenser
(Botol/bulan) (Botol/orang) (Orang) (Orang)
13,888,888.89 3 4,629,629.63 37% 1,712,962.96
Dapat dilihat bahwa dari grafik tersebut, responden sangat berharap dapat membeli produk ini di mini market seperti Alfamart, Indomart, dan sebagainya. Selain itu, responden juga menyatakan bahwa supermarket dan toko peralatan rumah tangga adalah tempat yang tepat untuk membeli produk ini
Price
Hasil kuisioner mengenai harga yang rela dibayar oleh responden untuk produk ini adalah sebagai berikut:
Dari grafik diketahui bahwa harga yang rela responden bayar paling banyak (55%) adalah direntang Rp 10.000 - Rp 15.000 lalu 30% responden menyatakan bahwa harga yang tepat adalah dalam rentang Rp 16.000 - Rp 20.000.Dari data ini, kami memutuskan harga yang akan kami jual adalah Rp 15.000.
Promotion
Dari hasil FGD dan diskusi kelompok, berikut adalah promo yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan awareness konsumen adalah sebagai berikut:
Disaat event seperti piala dunia dan sea games.
Berdasarkan hasil kuesioner, responden tertarik menggunakan produk ini untuk
keperluan acara-acara tertentu seperti kumpul keluarga, nonton bareng, pesta
kebun, dll. Euphoria penggemar piala dunia dan sea games bisa dijadikan peluang
untuk mempromosikan produk ini misalnya dengan cara menjadikan tim sepak bola
tertentu sebagai desain dari produk ini.
Bundling dengan produk minuman besoda.
Peningkatan awareness konsumen juga bisa dilakukan dengan menjadikan produk ini
bundling dengan minuman bersoda.
Membuka stand di pusat perbelanjaan seperti Mall, Pekan Raya Jakarta, dll.
Bentuk promosi lain yang akan kami lakukan adalah membuka stand di Mall atau
Pekan Raya Jakarta. Kami memilih tempat ini karena tempat ini sering dikunjungi
berbagai jenis tipe segmen konsumen. Untuk itu, dengan membuka stand di pusat
perbelanjaan, kami berharap semakin banyak orang yang mengetahui produk kami.
4.5.2 How To Sell
Produk Bottle Dispenser bukan lah produk yang rumit penggunaannya sehingga dapat langsung dijual kepada masyarakat melalui toko kelontong atau retail yang ada. Kami memutuskan untuk menjual produk kami melalui jaringan ritel minimarket dan supermarket
yang sudah ada di Indonesia. Untuk masuk kedalam jaringan distribusi dan penjualan ini, kualitas produk ini harus dijaga dengan tetap menyesuaikan harga yang ada. Kami menyadari untuk bisa menyebarkan produk ini ke berbagai kota di Indonesia, kami membutuhkan jaringan distribusi yang kuat oleh karena itulah kami akan menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan distribusi terkemuka di Indonesia dalam rangka menyebarkan produk ini.
Selain menggunakan cara penjualan konvensional, kami juga memanfaatkan penjualan online untuk memaksimalkan penjualan. Penjualan online dilakukan dengan mentargetkan penjualan dalam jumlah besar (grosir) untuk pembeli yang akan menjual kembali produk dispenser ini.
4.5.3 Cara Memperkenalkan Produk pada Pasar
Untuk meningkatkan awareness konsumen terhadapsproduk kami, seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa kami akan membuka stand di pusat perbelanjaan seperti Mall, Pekan Raya Jakarta. Harapannya dengan membuka stand di pasar rakyat, maka akan membuat semakin banyak konsumen yang mengetahui bahwa produk kami ada.
4.6 Kondisi Persaingan
Untuk menganalisis kondisi persaingan produk kami, kami menggunakan metode Porter’s Five Forces:
1. Ancaman Pendatang Baru
Walaupun produk baru, produk yang kami tawarkan adalah produk yang cukup
mudah untuk ditiru dan juga barrier to entry industri ini tidaklah sulit sehingga
ancaman dari pendatang cukuplah besar.
2. Daya Tawar Konsumen
Sebagai produk baru, produk ini adalah satu-satunya pilihan konsumen sebagai alat
bantu dalam mengkonsumsi minuman dalam kemasan sehingga daya tawar
konsumen tidaklah tinggi.
3. Daya Tawar Pemasok
Material dasar dari produk ini adalah plastik yang sudah banyak digunakan produsen
alat makanan gunakan sehingga tidak sulit untuk menemukan material dasar yang
dibutuhkan oleh karena itu daya tawar pemasok tidaklah tinggi.
4. Ancaman Produk Substitusi
Sebagai produk baru, belum ada produk substitusi yang potensial mengancam
produk ini akan tetapi yang menjadi subtitusi produk ini adalah cara minum
konvensional yaitu konsumen langsung menuangkan minuman ke gelas atau
meminum langsung dari botol.
5. Tingkat Kompetisi di Pasar
Tingkat persaingan yang ada di pasar belum tergolong tinggi karena dipasaran belum
ada produk sejenis yang dijual sehingga produk ini memiliki kesempatan yang besar
untuk menjadi market leader.
Dari hasil analisis industri ini dapat diketahui bahwa sebagai produk baru, produk ini memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi market leader dan menikmati keuntungan sebagai perusahaan pelopor akan tetapi perusahaan kami harus terlebih dahulu mengedukasi pasar tentang keberadaan produk ini dan juga cara penggunaan produk ini
agar semakin banyak masyarakat yang menyadari keberadaan produk ini. Selain itu juga diperlukan suatu core competence yang dimiliki agar produk ini tidak mudah ditiru dan tetap menjadi produk yang terbaik.
5. POTENSI PERTUMBUHAN PASAR DI MASA DEPAN
5.1 Dasar Pemikiran
Menurut kami, Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk menjual produk Bottle Dispenser. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pertumbuhan jumlah masyarakat Indonesia kelas menengah yang cukup pesat di Indonesia. Berdasarkan data Bank Dunia jumlah kelas menengah di Indonesia telah meningkat, pada tahun 2000 sejumlah 20% dari penduduk Indonesia dan pada tahun 2010 sebanyak 56,5%. Dari data tersebut dapat dirata-rata bahwa peningkatan jumlah kelas menengah di Indonesia adalah sekitar 3,65% setiap tahunnya. Adapun keterkaitan pertumbuhan pasar dengan peningkatan jumlah kelas menengah adalah meningkatnya jumlah kelas menengah mengindikasikan peningkatan daya beli masyarakat. Ketika daya beli masyarakat meningkat, berarti pola konsumsi masyarakat akan berubah dimana masyarakat juga berusaha untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain selain kebutuhan primer, yaitu kebutuhan sekunder dan tersier.
5.2 Efek Terhadap Penjualan
Dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia, penjualan produk Bottle Dispenser akan meningkat pula. Bottle Dispenser yang merupakan produk kebutuhan sekunder akan semakin dicari oleh masyarakat, mengingat pola konsumsi masyarakat kelas menengah yang akan membeli kebutuhan lain selain kebutuhan primer guna mencapai kemudahan dan kenyamanan. Berkembangnya gaya hidup masyarakat yang semakin sosial dan menyukai acara kumpul bersama dapat juga menjadi penyebab peningkatan penjualan produk Bottle Dispenser.
5.3 Memprediksi Penjualan
Seperti yang sudah dipaparkan pada sub bab 5.1, terdapat peningkatan jumlah kelas menengah sebesar 3,65% setiap tahunnya. Hal ini kami asumsikan akan sama pula peningkatannya pada pembeli rutin botol minum ukuran besar 1,5 Liter. Dengan bertambahnya jumlah masyarakat kelas menengah, akan didapatkan peningkatan penjualan yang disajikan pada tabel di bawah ini.
Tahun Estimasi Pembeli Rutin
Botol 1,5 Liter Minat Beli Bottle
Dispenser Market Potential
(orang) (orang)
2014 4,629,629.63 37% 1,712,962.96
2015 4,798,611.11 37% 1,775,486.11 2016 4,973,760.42 37% 1,840,291.35 2017 5,155,302.67 37% 1,907,461.99
1,712,962.96
1,775,486.11
1,840,291.35
1,907,461.99
1,600,000.00
1,650,000.00
1,700,000.00
1,750,000.00
1,800,000.00
1,850,000.00
1,900,000.00
1,950,000.00
2014 2015 2016 2017
Proyeksi Penjualan
6. ANALISIS KETERBUATAN PRODUK
6.1 Rincian Proses Produksi
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisis produk dari segi produksi, baik dari rincian proses produksi, pembahasan mesin dan peralatan yang dibutuhkan, kebutuhan tenaga kerja hingga rancangan tata letak pabrik.
6.1.1 Bill of Material (BOM)
Berikut adalah BOM dari produk Bottle Dispenser:
Bill of Material (BOM) adalah definisi produk akhir yang terdiri dari daftar item, bahan, atau material yang dibutuhkan untuk merakit, mencampur, atau memproduksi produk akhir. Dapat dilihat pada tabel diatas, bahwa produk bottle dispenser terdiri dari 2 part yaitu, outer dan inner. Part pertama yaitu outter yang merupakan bagian terluar dari produk bottle dispenser yang berfungsi sebagai package pembungkus produk ini. Outter dari produk ini adalah kardus. Part kedua yaitu inner. Inner merupakan produk bottle dispenser itu sendiri.
Produk bottle dispenser sendiri terdiri dari 4 komponen yaitu, bagian atas yang berfungsi sebagai penutup botol, bagian utama yang berfungsi sebagai kaki dari dispenser sehingga dispenser ini bisa berdiri diatas meja, karet yang berfungsi sebagai alat yang menambah gesekan yang terjadi antara kaki dispenser dengan meja sehingga dispenser tidak mudah terjatuh, dan terakhir adalah keran yang berfungsi untuk mengeluarkan air dari dalam botol.
6.1.2 Assembly Chart
Assembly chart atau peta rakitan adalah gambaran grafis dari urutan-urutan aliran komponen dan rakitan-bagian (sub assembly) ke rakitan suatu produk. Dari peta rakitan ini akan menunjukkan cara yang mudah untuk memahami:
Komponen-komponen yang membentuk produk
Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama
Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian
Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian
No Part Number DescriptionQuantity for Each
AssemblyUnits of Measure Make or Buy
1 100 Outer
2 101 Kardus (Package) 1 each buy
3 200 Inner
4 201 Bagian Atas 1 each make
5 202 Bagian Utama 1 each make
6 203 Karet 4 each buy
7 204 Keran 1 each buy
BIA BotDis Company
Bill of Material, Bottle Dispenser
Gambaran menyeluruh dari proses rakitan
Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan
Berikut adalah Assembly Chart dari produk Bottle Dispenser:
203
201
204
101
S3A1
S2A1
S1A1
A
Karet
Bagian Atas
Keran
Kardus
4X
202Bagian Utama
Selotip
Rakitan yang dilakukan pertama kali adalah bagian utama (kaki dispenser) dengan karet sebanyak 4 buah menjadi rakitan-bagian I. Kemudian rakitan-bagian I tersebut dirakit dengan bagian atas produk (tutup botol) menjadi rakitan-bagian II. Lalu rakitan-bagian II tersebut dirakit kembali dengan keran menjadi rakitan bagian III. Setelah rakitan-bagian III selesai dirakit, maka rakitan terakhir yang dilakukan adalah memasukkan produk tersebut kedalam kardus.
6.1.3 Peta Aliran
(dilampirkan)
6.2 Mesin, Peralatan, dan Alat Penanganan
Mesin Injection Molding
Teknologi yang digunakan dalam membuat bottle dispenser ini hanya satu, yaitu injection molding. Karena proses pengolahan material plastic yang bisa digunakan untuk memproduksi produk kami hanyalah injection molding. Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik dimana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air dimana material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan.
Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi.
Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan bottle dispenser yang didinginkan oleh air. Produk bottle dispenser yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidrolik yang tertanam dalam rumah cetakan, selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk bottle dispenser secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.
Pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuat produk yang berasal pellet plastik hingga menjadi produk jadi (bottle dispenser) adalah injection molding. Setelah melewati proses ini, proses kedua yang dilakukan adalah proses packaging atau lebih dikenal dengan sebutan proses mengemas. Package atau kemasan adalah bagian terluar yang membungkus suatu produk dengan tujuan untuk melindungi produk dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan terhadap benda lain. Untuk produk bottle dispenser ini package yang digunakan adalah kemasan kardus.
Dalam proses injection molding untuk bottle dispenser tidak dibutuhkan pekerja yang memiliki keahlian khusus, karena pekerja hanya melakukan pengambilan produk yang telah berhasil dicetak dan diinginkan. Karena ada plastik sisa maka dibutuhkan lagi satu pekerja yang harus memisahkan plastik sisa tersebut dengan produk jadi dengan cara memotong plastik sisa molding tersebut. Untuk teknisi mesin, dibutuhkan pekerja yang ahli pada bidang permesinan. Teknisi mesin merupakan pekerja yang memiliki basic ilmu dibidang permesinan dan bertugas untuk menjaga performa mesin agar mesin dapat bekerja efektif dan efisien. Energi potensial listrik yang dibutuhkan oleh mesin injection molding ini sebesar 380 volt.
Peralatan dan Perkakas
a. Mold
Mold (cetakan) adalah rongga tempat material leleh (plastik) memperoleh bentuk.
Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable plate) dan pelat diam
(statioary plate). Sesuai dengan namanya pelat bergerak dipasang pada moveable
platen di mesin injection molding dan pelat diam dipasang di stationary platen. Di
dalam mold terdapat jalur saluran pendingin. Mold memiliki konstruksi yang rumit
dimana pembuatannya membutuhkan mesin-mesin dengan ketelitian tinggi seperti
CNC dan EDM. Untuk mendapatkan mold, perusahaan dapat membeli langsung dari
perushaan lain yang fokus pada penyedia jasa pembuatan mold. Untuk Bottle
Dispenser, dibutuhkan dua mold, untuk bagian utama dan bagian atas bottle
dispenser.
b. Mesin Conveyor
Conveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut yang berfungsi untuk mengangkut
bahan -bahan industri yang berbentuk padat. Untuk pabrik ini, yang kami gunakan
adalah belt conveyor. elt Conveyor pada dasarnya merupakan peralatan yang cukup
sederhana. Alat tersebut terdiridari sabuk yang tahan terhadap pengangkutan benda
padat. Sabuk yang digunakan pada beltconveyor ini dapat dibuat dari berbagai jenis
bahan misalnya dari karet, plastik, kulit ataupunlogam yang tergantung dari jenis dan
sifat bahan yang akan diangkut. Untuk mengangkut bahan -bahan yang panas, sabuk
yang digunakan terbuat dari logam yang tahan terhadap panas.
c. Lem
Dibutuhkan lem untuk proses assembly karet perekat denga kaki bottle dispenser.
Dibutuhkan pekerja yang cekatan, gesit, dan berhati-hati. Lokasi pembelian lem
adalah membeli langsung di toko atau membeli dengan jumlah banyak melalui
pemesanan online.
d. Trolley
Trolley adalah alat yang digunakan untuk mempermudah membawa produk atau
material dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai pabrik baru, trolley yang
digunakan masih trolley sederhana.
e. Selotip
Produk yang sudah selesai kemudian dimasukkan ke dalam packaging berupa kotak
kardus. Dibutuhkan selotip untuk menyatukan kardus tersebut. Selotip
membutuhkan biaya Rp 9000 satu buahnya. Dibutuhkan pekerja yang cekatan, gesit,
bekerja dengan cepat dan berinisiatif. Lokasi pembelian selotip ini adalah membeli
langsung di toko atau membeli dengan jumlah banyak melalui pemesanan online.
f. Alat Keamanan Kerja
Alat keamanan kerja digunakan operator yang bertugas mengeluarkan komponen
hasil injection molding untuk dilakukan proses selanjutnya. Operator perlu
menggunakan alat pengaman seperti sarung tangan dan masker muka untuk
menjaga keamanan dan kesehatan operator.
Alat Penangan material
Pellet plastik dikirim dari supplier ke pabrik menggunakan truk industri. Pellet dibungkus dengan karung. Tidak diperlukan perhatian khusus karena pada dasarnya, ABS adalah material plastik yang kuat dan tahan dalam berbagai kondisi. Gudang tempat penyimpanan material dan produk jadi juga tidak memerlukan spesifikasi khusus. Untuk transportasi material dari gudang ke mesin, digunakan troli sederhana. Dalam proses produksi digunakan conveyor untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan. Setelah dikemas oleh operator packaging, produk dijadi diantar ke gudang menggunakan troli sederhana. Untuk mendistribusikan produk kepada distributor, dibutuhkan truk industri pula.
6.3 Kebutuhan Tenaga Kerja
Secara garis besar tenaga kerja produksi dibagi menjadi dua kelompok yaitu yang berkerja dalam proses transportasi material maupun produk jadi dalam pabrik dan yang berkerja langsung di lini produksi. Berikut adalah penjabaran dari masing-masing pekerja:
Transportasi
Pekerjaan Jumlah Pekerja
Keterampilan
Memindahkan raw material dan barang setengah jadi dari receiving dock ke gudang material 1 orang
Cekatan, gesit, bekerja dengan cepat dan berinisiatif Memindahkan pellet plastik
dari gudang material ke area produksi
Memindahkan barang setengah jadi dari gudang material ke lini assembly
1 orang Cekatan, gesit, bekerja dengan cepat dan berinisiatif Memindahkan produk jadi ke
gudang produk
Produksi
Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja
Keterampilan
Injection Molding
Mengambil komponen dari mesin injection molding
2 Teliti, cekatan, gesit dan penuh kehati-hatian
Memotong bagian scrap dari komponen hasil injection molding
2 Teliti, cekatan dan gesit
Assembly Memasangkan karet perekat di kaki bottle dispenser
1 Teliti, cekatan dan gesit
Mengassembly bagian utama dengan bagian atas dan keran dispenser
1 Teliti, cekatan dan gesit
Packing Melakukan pengemasan produk kedalam kardus kemasan
1 Teliti, cekatan dan gesit
Untuk pekerja di luar lini produksi, berikut adalah penjabaran dari masing-masing pekerjaan:
Supply Chain Management
Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja
Keterampilan
Pengadaan Menjalin hubungan dengan supplier material atau komponen
1 Komunikasi yang
baik, teliti dan cekatan
Gudang
Memastikan persediaan material komponen maupun produk akhir sesuai rencana.
1 Teliti, fokus pada
detail cekatan dan gesit
Distribusi / Pengiriman
Menjalin hubungan dengan perusahan distributor dalam mengirimkan produk
1 Komunikasi yang
baik, teliti dan cekatan
Sales Marketing
Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja
Keterampilan
Sales Menerima dan meneruskan order dari konsumen ke produksi
2 Teliti, cekatan,
gesit, komunikasi yang baik
Marketing Memasarkan produk ke pasar yagn potensial
2 Kreatif, cekatan, komunikasi yang
baik
Keuangan
Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja
Keterampilan
Akuntansi Membukukan segala kegiatan finansial saat proses produksi
1 Teliti, fokus pada
detail, cekatan dan gesit
Keuangan
Membuat laporan keuangan dan memastikan keuangan perusahaan tetap sehat
1 Teliti, fokus pada
detail, cekatan dan gesit
Research and Development
Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja
Keterampilan
Pengembangan Produk
Mengembangkan produk dan proses produksi produk
2 Teliti, fokus pada
detail, cekatan dan gesit
Sumber Daya Manusia
Poses Pekerjaan Jumlah Pekerja
Keterampilan
Personalia Menjaga dan meningkatkan kualitas karyawan
2 Teliti, komunikasi yang baik, cekatan
dan gesit
6.4 Rancangan Tata Letak Pabrik
Skema di atas merupakan gambaran mengenai tata letak fisik pabrik. Secara umum pabrik dibagi menjadi dua bagian. Lantai produksi dan ruang kantor pendukung. Tata letaknya juga disusun berdasarkan kebutuhan. Lantai produksi disusun berdasarkan aliran material. Pellet plastik yang dipesan akan disimpan dalam gudang material setelah tiba di pabrik. Dua mesin injection molding diletakkan dekat dengan gudang material. Setelah plastik dicetak, operator mengambil hasil cetakan dan meletakkan di conveyor agar scrap dapat dilepaskan oleh operator berikutnya. Setelah itu bagian utama produk diantar ke operator melalui conveyor untuk di-assembly dengan kaki karet, sedangkan bagian atas produk langsung diantar ke operator untuk di-assembly dengan produk bagian utama yang sudah di-assembly dengan kaki karet. Setelah di-assembly, produk jadi diantar ke operator quality control lalu ke operator packaging. Produk yang sudah dikemas segera disimpan di gudang produk.
Ruangan kantor terdiri dari enam ruangan sesuai dengan jumlah divisi. Ruangan kantor yang disediakan untuk masing-masing divisi relatif tidak besar karena tenaga kerja yang dibutuhkan tidak banyak. Terdapat pula toilet di pojok lantai produksi untuk kebutuhan biologis pekerja.
7. PROYEKSI PROFITABILITAS
7.1 Proyeksi Laba Rugi
Data keuangan berupa penjualan dan biaya produksi (HPP), dapat diolah menjadi proyeksi laba rugi. Pada proyeksi laba rugi, pendapatan akan dikurangi oleh biaya-biaya yang terkait, bunga pinjaman, serta pajak pendapatan. Berikut ini adalah uraian proyeksi laba rugi Bottle Dispenser selama enam tahun mendatang.
1 2 3 4 5 6
1 Penjualan 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp
2 HPP 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp
190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp
3 Biaya marketing (promosi ) 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp
4 Biaya jasa Dis tribus i 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp
5 Biaya transportas i mobi l operas ional 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp
119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp
9 bunga pinjaman -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp
10 perkiraan pajak pendapatan (1%) 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp
117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp
7 8 9 10 11 12
1 Penjualan 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp
2 HPP 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp 334,905,625.00Rp
190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp 190,094,375.00Rp
3 Biaya marketing (promosi ) 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp 62,000,000.00Rp
4 Biaya jasa Dis tribus i 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp 8,000,000.00Rp
5 Biaya transportas i mobi l operas ional 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp 1,000,000.00Rp
119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp
9 bunga pinjaman -Rp -Rp
119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp 119,094,375.00Rp
10 perkiraan pajak pendapatan (1%) 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp
117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp 117,903,431.25Rp
EBT
LABA SETELAH PAJAK (NIAT)
LABA SETELAH PAJAK (NIAT)
BulanNO KOMPONEN BIAYA
LABA/RUGI KOTOR
BIAYA OPERASIONAL
EBIT
EBT
PROYEKSI LABA/RUGI PERBULAN UNTUK TAHUN PERTAMA
NO KOMPONEN BIAYABulan
LABA/RUGI KOTOR
BIAYA OPERASIONAL
EBIT
1 2 3 4 5 6
1 Penjualan 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp
2 HPP 4,018,867,500.00Rp 4,018,867,500.00Rp 4,018,867,500.00Rp 4,018,867,500.00Rp 4,018,867,500.00Rp 4,018,867,500.00Rp
2,281,132,500.00Rp 2,281,132,500.00Rp 2,281,132,500.00Rp 2,281,132,500.00Rp 2,281,132,500.00Rp 2,281,132,500.00Rp
3 Biaya marketing (promosi ) 744,000,000.00Rp 744,000,000.00Rp 744,000,000.00Rp 744,000,000.00Rp 744,000,000.00Rp 744,000,000.00Rp
4 Biaya jasa Dis tribus i 96,000,000.00Rp 96,000,000.00Rp 96,000,000.00Rp 96,000,000.00Rp 96,000,000.00Rp 96,000,000.00Rp
5 Biaya transportas i mobi l operas ional 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp 12,000,000.00Rp
1,429,132,500.00Rp 1,429,132,500.00Rp 1,429,132,500.00Rp 1,429,132,500.00Rp 1,429,132,500.00Rp 1,429,132,500.00Rp
9 bunga pinjaman -Rp 277,391,649.60Rp 230,096,373.34Rp 179,017,474.99Rp 123,852,264.76Rp 64,273,837.72Rp
1,429,132,500.00Rp 1,151,740,850.40Rp 1,199,036,126.66Rp 1,250,115,025.01Rp 1,305,280,235.24Rp 1,364,858,662.28Rp
10 perkiraan pajak pendapatan (1%) 14,291,325.00Rp 11,517,408.50Rp 11,990,361.27Rp 12,501,150.25Rp 13,052,802.35Rp 13,648,586.62Rp
1,414,841,175.00Rp 1,140,223,441.90Rp 1,187,045,765.39Rp 1,237,613,874.76Rp 1,292,227,432.89Rp 1,351,210,075.66Rp
EBIT
EBT
LABA SETELAH PAJAK (NIAT)
PROYEKSI LABA/RUGI PERTAHUN
NO KOMPONEN BIAYATahun
LABA/RUGI KOTOR
BIAYA OPERASIONAL
7.2 Proyeksi Aliran Kas
Proyeksi aliran kas merupakan proyeksi yang menggambarkan aliran dana yang masuk dan keluar dari perusahaan. Proyeksi aliran kas akan dilakukan perbulan untuk tahun pertama dan pada tahun berikutnya akan dihitung pertahun. Berikut adalah tabel aliran kas bulanan pada tahun pertama.
0 1 2 3 4 5 6
Investasi pemilik 1,728,758,500.00Rp
Pinjaman 3,210,551,500.00Rp
Penjualan 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp
4,939,310,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp
Pembelian mesin 320,000,000.00Rp
Pembelian perkakas dan suku
cadang21,650,000.00Rp
Pembelian peralatan kantor 90,300,000.00Rp
Sewa pabrik 60,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp
Pembelian bahan baku dan
komponen234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp
Pembayaran tenaga kerja
langsung13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp
Pembayaran tenaga kerja tak
langsung45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp
Pengeluaran operasional 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp
Pembayaran hutang -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Pembayaran bunga -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
Pembayaran pajak 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp
491,950,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp
Komponen Kas
Estimasi Aliran Kas Masuk
Estimasi total penerimaan
Estimasi aliran pembayaran
Estimasi jumlah akhir pembayaran
Periode pada tahun pertama (bulan)
7 8 9 10 11 12
525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp
525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp 525,000,000.00Rp
25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp 25,000,000.00Rp
234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp 234,600,000.00Rp
13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp 13,500,000.00Rp
45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp 45,000,000.00Rp
75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp 75,680,000.00Rp
-Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
-Rp -Rp -Rp -Rp -Rp -Rp
1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp 1,190,943.75Rp
393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp 393,780,000.00Rp
131,220,000.00Rp 131,220,000.00Rp 131,220,000.00Rp 131,220,000.00Rp 131,220,000.00Rp 131,220,000.00Rp
5,234,680,000.00Rp 5,365,900,000.00Rp 5,497,120,000.00Rp 5,628,340,000.00Rp 5,759,560,000.00Rp 5,890,780,000.00Rp
5,365,900,000.00Rp 5,497,120,000.00Rp 5,628,340,000.00Rp 5,759,560,000.00Rp 5,890,780,000.00Rp 6,022,000,000.00Rp
Periode pada tahun pertama (bulan)
Berikut adalah aliran kas pertahun perusahaan untuk enam tahun kedepan:
7.3 Analisis Kelayakan Investasi
Analisis kelayakan investasi yang dilakukan menggunakan tools Net Present Value (NPV), Pay Back Period, dan juga Internal Rate of Return (IRR). Berikut ini adalah uraian analisis kelayakan investasi produk Bottle Dispenser.
7.3.1 Net Present Value (NPV)
Perhitungan NPV yang dilakukan menggunakan MARR sebesar 10% sebagai discount rate
per tahunnya. Investasi dinyatakan layak bila NPV > 0. Dari tabel perhitungan di atas,
0 1 2 3 4 5 6
Investasi pemilik 1,728,758,500.00Rp
Pinjaman 3,210,551,500.00Rp
Penjualan 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp
4,939,310,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp 6,300,000,000.00Rp
Pembelian mesin 320,000,000.00Rp
Pembelian perkakas dan
suku cadang21,650,000.00Rp
Pembelian peralatan kantor 90,300,000.00Rp
Sewa pabrik 60,000,000.00Rp 300,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp 360,000,000.00Rp
Pembelian bahan baku dan
komponen2,815,200,000.00Rp 2,815,200,000.00Rp 2,815,200,000.00Rp 2,815,200,000.00Rp 2,815,200,000.00Rp 2,815,200,000.00Rp
Pembayaran tenaga kerja
langsung162,000,000.00Rp 162,000,000.00Rp 162,000,000.00Rp 162,000,000.00Rp 162,000,000.00Rp 162,000,000.00Rp
Pembayaran tenaga kerja
tak langsung540,000,000.00Rp 540,000,000.00Rp 540,000,000.00Rp 540,000,000.00Rp 540,000,000.00Rp 540,000,000.00Rp
Pengeluaran operasional 908,160,000.00Rp 908,160,000.00Rp 908,160,000.00Rp 908,160,000.00Rp 908,160,000.00Rp 908,160,000.00Rp
Pembayaran hutang -Rp 591,190,953.21Rp 638,486,229.47Rp 689,565,127.82Rp 744,730,338.05Rp 804,308,765.09Rp
Pembayaran bunga -Rp 277,391,649.60Rp 230,096,373.34Rp 179,017,474.99Rp 123,852,264.76Rp 64,273,837.72Rp
Pembayaran pajak 14,291,325.00Rp 11,517,408.50Rp 11,990,361.27Rp 12,501,150.25Rp 13,052,802.35Rp 13,648,586.62Rp
491,950,000.00Rp 4,739,651,325.00Rp 5,665,460,011.31Rp 5,665,932,964.08Rp 5,666,443,753.06Rp 5,666,995,405.16Rp 5,667,591,189.43Rp
4,447,360,000.00Rp 1,560,348,675.00Rp 634,539,988.69Rp 634,067,035.92Rp 633,556,246.94Rp 633,004,594.84Rp 632,408,810.57Rp
4,447,360,000.00Rp 6,007,708,675.00Rp 6,642,248,663.69Rp 7,276,315,699.61Rp 7,909,871,946.55Rp 8,542,876,541.39Rp
4,447,360,000.00Rp 6,007,708,675.00Rp 6,642,248,663.69Rp 7,276,315,699.61Rp 7,909,871,946.55Rp 8,542,876,541.39Rp 9,175,285,351.95Rp
Komponen Kas
Kas akhir
Estimasi aliran pembayaran
Estimasi jumlah akhir pembayaran
Aliran kas masuk bersih
Saldo Kas Awal
Estimasi Aliran Kas Masuk
Estimasi total penerimaan
Periode Pertahun
Perioda Ct
0 (1,728,758,500.00)Rp
1 1,560,348,675.00Rp
2 634,539,988.69Rp
3 634,067,035.92Rp
4 633,556,246.94Rp
5 633,004,594.84Rp
6 632,408,810.57Rp
NPV 1,905,914,151.01Rp
IRR 52.045%
Net Cash Flow
diperoleh nilai NPV sebesar Rp 1.905.914.151,01. Dari data NPV, Bottle Dispenser layak
untuk diinvestasikan.
7.3.2 Pay Back Period
Berikut adalah perhitungan Pay Back Period dari bisnis ini:
Dari tabel dan grafik diatas maka diketahui bahwa pay back period dari bisnis ini juga hanya 1.1 tahun yang artinya dalam 1 tahun 1 bulan, modal yang dikeluarkan dapat kembali.
7.3.3 Internal Rate of Return (IRR)
Setelah melakukan perhitungan IRR lalu kami membandingkan besar IRR dan besar MARR. IRR yang didapatkan sebesar 52.045%. IRR ini lebih besar daripada MARR. Nilai IRR yang lebih besar dari MARR yang artinya presentase keuntungan lebih besar dari presentase yang ditentukan oleh investor.
7.3.4 Hasil Analisis Kelayakan Investasi
Berikut ini adalah hasil dari analisis kelayakan investasi secara finansial yang telah dilakukan di atas.
Perioda Ct
0 (1,728,758,500.00)Rp
1 (168,409,825.00)Rp
2 466,130,163.69Rp
3 1,100,197,199.61Rp
4 1,733,753,446.55Rp
5 2,366,758,041.39Rp
6 2,999,166,851.95Rp
PBP 1.11
Pay Back Period
(tak memperhitungkan suku bunga)
Dapat dilihat bahwa baik IRR, NPV, dan Payback Period memberikan hasil yang layak.
Dengan ini maka produk Bottle Dispenser dapat dinyatakan layak secara finansial.
Keterangan Pendanaan
IRR : 52.045%
NPV : Rp1,905,914,151.01
Payback Period (tahun) : 1.1079
Suku Bunga : 8.00%
MARR : 10%
Alternatif Pendanaan Terbaik
8. ANALISIS RISIKO
Dalam menjalankan bisnis ini, tentu saja ada beberapa risiko yang mungkin akan terjadi. Untuk itu kami selaku pelaku bisnis menganalisis risiko-risiko yang mungkin terjadi dan dapat mengganggu proses keberjalanan bisnis kami. Berikut adalah daftar tabel risiko yang telah kami analisis:
NoSumber
Risiko
Kode
RisikoRisiko Dampak Likelihood Severity
1 S-1Bahan baku datang
terlambatProduksi terhambat 3 3
2 S-2Kualitas bahan baku di
bawah standar
Mencari supplier baru.
Menunggu bahan baku
baru
2 3
3 S-3 Supplier bangkrut
Produksi terhambat
karena mencari supplier
baru
1 4
4 P-1 Kecelakaan kerja Pemulihan biaya 1 3
5 P-2 Banyak produk cacatProduksi ulang. Biaya
meningkat2 4
6 P-3 Mesin rusak parah
Mengeluarkan biaya
lebih untuk perbaikan
mesin
2 4
7 F-1Kurs mata uang yang
fluktuatif
Naiknya harga bahan
baku dan kebutuhan lain4 4
8 F-2 Nilai suku bunga naik
Meningkatnya jumlah
hutang yang harus
dibayar
2 3
9 F-3 Estimasi biaya melesetProyeksi keuntungan
tidak sesuai harapan3 3
10 M-1
Estimasi demand jauh
lebih besar dari demand
aktual
Produk overstock.
Pendapatan berkurang3 3
11 M-2
Munculnya kompetitor
baru yang lebih
menjawab kebutuhan
pasar
Penjualan berkurang 2 4
12 E-1 Bencana alam
Terhambatnya produksi.
Naiknya harga bahan
baku dan kebutuhan lain
1 4
13 E-2Demonstrasi buruh
pabrik
Kenaikan gaji buruh.
Produksi terhambat2 3
Supplier
Production
Financial
Market &
Competitor
Environment
Dari setiap risiko yang mungkin akan terjadi, kami membuat mitigasi risiko. Namun untuk mengetahui risiko mana yang harus mendapat perhatian terlebih dahulu, kami memetakan risiko-risiko diatas kedalam matriks risiko sebagai berikut.
Setelah memetakan risiko kedalam matriks risiko, kami membuat mitigasi risiko untuk risiko-risiko tersebut. Berikut adalah mitigasi risiko untuk bisnis kami.
Berikut adalah mitigasi risiko yang telah kami tetapkan.
No Tingkat Sumber Risiko Risiko Mitigasi
1 Amber Supplier Bahan baku datang terlambat
Menyediakan safety stock. Selalu
melakukan konfirmasi pengiriman
ke supplier.
2 Amber Finance Estimasi biaya melesetMenyiapkan dana untuk kebutuhan
dana tidak terduga
3 AmberMarket &
Competitor
Estimasi demand jauh lebih besar
dari demand aktual
Melakukan studi lebih mendalam
dalam menentukan demand
potensial
4 Amber Production Banyak produk cacat
Membuat prototype yang
merepresentasikan produk.
Melakukan evaluasi produksi.
5 Amber Production Mesin rusak parah
Membuat SOP penggunaan alat.
Rutin melakukan pengecekan
kondisi mesin
6 AmberMarket &
Competitor
Munculnya kompetitor baru yang
lebih menjawab kebutuhan pasar
Selalu melihat arah tren dan
potensi perkembangan pasar
7 Red Finance Kurs mata uang yang fluktuatifMenyiapkan dana lebih untuk
kebutuhan tidak terduga
8.1 Risiko Terhadap Biaya
Dalam analisis finansial kali ini kami memperhitungkan dua faktor yang mempengaruhi variabel cost dari produk yaitu harga bahan baku dan harga komponen produk (keran). Bahan baku dan komponen produk disuplai oleh pihak ketiga sehingga ada risiko harga produk bersifat fluktuatif yang mungkin naik ataupun turun. Untuk mengetahui efek jika risiko ini terjadi kami menggunakan analisis sensitivitas khususnya menggunakan analisis titik impas (Break Even Point/BEP).
Untuk faktor bahan baku, perubahan harga dan BEP adalah sebagai berikut:
Dari grafik dan tabel diatas diketahui dengan adanya perubahan harga dari bahan baku akan mempengaruhi jumlah barang yang harus dijual untuk mencapai nilai titik impas. Semakin
Perubahan Harga BEP
Turun 30% 7,000.00Rp 17594.50
Turun 20% 8,000.00Rp 18094.51
Turun 10% 9,000.00Rp 18623.77
Normal 10,000.00Rp 19184.92
Naik 10% 11,000.00Rp 19780.93
Naik 20% 12,000.00Rp 20415.17
Naik 30% 13,000.00Rp 21091.43
Naik 40% 14,000.00Rp 21814.02
Naik 50% 15,000.00Rp 22587.88
Naik 60% 16,000.00Rp 23418.66
Naik 70% 17,000.00Rp 24312.90
Naik 80% 18,000.00Rp 25278.13
Naik 90% 19,000.00Rp 26323.18
Naik 100% 20,000.00Rp 27458.35
Variabel Harga Bahan Baku
besar perubahan harga maka semakin besar perubahan jumlah barang yang harus dijual. Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa perubahan jumlah titik impas masih dibawah jumlah produksi yaitu 35000 unit, walaupun kenaikan mencapai 100%, titik impas masih di nilai 27458 unit sehingga produksi masih dapat diteruskan dan masih tetap menguntungkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga bahan baku tidak sensitif terhadap produksi dan keuntungan atau dengan kata lain risiko perubahan harga bahan baku tidak terlalu mempengaruhi perubahan total biaya produksi.
Untuk faktor harga komponen keran, perubahan variabel harga komponen terhadap titik impas adalah sebagai berikut:
Dari grafik dan tabel diatas diketahui dengan adanya perubahan harga dari komponen keran akan mempengaruhi jumlah barang yang harus dijual untuk mencapai nilai
Perubahan Harga BEP
Turun 30% 2,100.00Rp 17307.55
Turun 20% 2,400.00Rp 17891.14
Turun 10% 2,700.00Rp 18515.45
Normal 3,000.00Rp 19184.92
Naik 10% 3,300.00Rp 19904.61
Naik 20% 3,600.00Rp 20680.40
Naik 30% 3,900.00Rp 21519.12
Naik 40% 4,200.00Rp 22428.74
Naik 50% 4,500.00Rp 23418.66
Naik 60% 4,800.00Rp 24500.00
Naik 70% 5,100.00Rp 25686.03
Naik 80% 5,400.00Rp 26992.73
Naik 90% 5,700.00Rp 28439.51
Naik 100% 6,000.00Rp 30050.16
Variabel Harga Komponen (Keran)
titik impas. Semakin besar perubahan harga maka semakin besar perubahan jumlah barang yang harus dijual. Dari tabel dan grafik di atas dapat diketahui bahwa perubahan jumlah titik impas masih dibawah jumlah produksi yaitu 35000 unit, walaupun kenaikan mencapai 100%, titik impas masih di nilai 30050 unit sehingga produksi masih dapat diteruskan dan masih tetap menguntungkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga komponen keran tidak sensitif terhadap produksi dan keuntungan.