Upload
iva-dewi-permata-phily
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Campak Iva
1/23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Campak atau morbili adalah suatu infeksi virus akut yang memiliki 3 stadium
yaitu (1)Stadium inkubasi yang berkisar antara 10 sampai 12 hari setelah pajanan pertama
terhadap virus dan dapat disertai gejala minimal maupun tidak bergejala, (2)Stadium
prodromal yang menunjukkan gejala demam, konjungtivitis, pilek, dan batuk yang
meningkat serta ditemukannya enantem pada mukosa (berak !oplik), dan (3)Stadium
erupsi yang ditandai dengan keluarnya ruam makulopapular yang didahului dengan
meningkatnya suhu badan ("hillips, 1#$3)
%ngka kejadian ampak di &ndonesia sejak tahun 1##0 sampai 2002 masih tinggi
sekitar 3000'000 per tahun demikian pula frekuensi terjadinya kejadian luar biasa
tampak meningkat dari 23 kali per tahun menjadi 1* +amun case fatality rate telah
dapat diturunkan dari ,- menjadi 1,2-* .mur terbanyak menderita ampak adalah
/12
ransmisi ampak terjadi melalui udara, kontak langsung maupun melalui droplet dari
penderita saat gejala yang ada minimal bahkan tidak bergejala* "enderita masih dapat
menularkan penyakitnya mulai hari ke' setelah terpajan hingga hari setelah ruam
munul* iasanya seseorang akan mendapat kekebalan seumur hidup bila telah sekali
terinfeksi oleh ampak (ampengan, 1##)*
8/17/2019 Campak Iva
2/23
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Campak adalah penyakit akut yang sangat menular, disebabkan oleh infeksi virus
yang umumnya menyerang anak* Campak memiliki gejala klinis khas yaitu terdiri dari 3
stadium yang masing'masing mempunyai iri khusus 4 (1) stadium masa tunas
berlangsung kira'kira 10'12 hari, (2) stadium prodromal dengan gejala pilek dan batuk
yang meningkat dan ditemukan enantem pada mukosa pipi (berak !oplik), faring dan
peradangan mukosa konjungtiva, dan (3) stadium akhir (konvalesens) dengan keluarnya
ruam mulai dari belakang telinga menyebar ke muka, badan, lengan, dan kaki* uam
timbul didahului dengan suhu badan yang meningkat, selanjutnya ruam menjadi
menghitam, dan mengelupas*
2.2 Epidei!l!gi
Penyakit campak bersifat endemik di seluruh dunia, Pada tahun 2013,
terjadi 145.700 kematian yang disebabkan leh campak di seluruh dunia
!berkisar 400 kematian setiap hari atau 1" kematian setiap jam# sebagian
besar kematian terjadi pada anak yang berumur kurang dari 5 tahun.2
$erdasarkan lapran %ir&en PP'P( %ep)es *+ tahun 2014, masih terdapat
banyak kasus campak di +ndnesia dengan jumlah kasus yang dilaprkan
mencapai 12.222 kasus. rekuensi )($ yang terjadi adalah sebanyak 173
kejadian dengan jumlah kasus sebanyak 2.104 kasus. rekuensi )($ jumlah
kasus mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. -ebagian besar
kasus campak menyerang anakanak usia pra seklah dan usia -%. -elama
peride 4 tahun, kasus campak lebih banyak terjadi pada kelmpk umur 5/
tahun !351 kasus# sedangkan pada kelmpk umur 1/4 tahun !333 kasus#.
-ecara bilgik, campak mempunyi sifat adanya ruam yang jelas, tidak
diperlukan hean perantara, tidak ada penularan melalui seerangga !ektr#,
adanya siklus musiman dengan peride bebas penyakit, tidak ada penularan
8/17/2019 Campak Iva
3/23
irus secara tetap, hanya memiliki satu sertipe irus dan adanya aksin
campak yang efektif.
5rafik 1* rend jumlah kasus ampak rutin, frekuensi !6
ampak, jumlah kasus pada !6 ampak tahun 2011 sampai
dengan 201*
2." Eti!l!gi
Campak adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh +% virus genus
Morbillivirus, famili Paramyxoviridae* 7irus ini memiliki famili yang sama dengan virus
gondongan (mumps), virus parainfluenza, virus human metapneumovirus, dan S7
( Respiratory Syncytial Virus)*
7irus ampak berukuran 100'20 nm dan mengandung untai +% tunggal
sebagai intinya yang diselubungi oleh lapisan pelindung lipid* 7irus ampak memiliki 8
struktur protein utama* "rotein 9 (hemagglutinin) yang berperan penting dalam
perlekatan virus ke sel penderita* "rotein : ( fusion) yang meningkatkan penyebaran virus
dari sel ke sel yang lain* "rotein ; (matrix) yang terdapat pada permukaan bagian dalam
dari lapisan pelindung virus berperan penting dalam penyatuan virus*
8/17/2019 Campak Iva
4/23
pelindung lipid, maka virus mudah diinaktivasi oleh airan yang melarutkan lipid seperti
eter dan kloroform* Selain itu, virus juga dapat diinaktivasi dengan suhu panas (3 0C),
suhu dingin (/200C), sinar ultraviolet, kadar keasaman (p9) yang ekstrim (p9 / dan
10)* 7irus mempunyai jangka =aktu hidup yang pendek ( short survival time) yaitu
kurang dari 2 jam*
Keta#anan $ir%s
7irus ampak adalah organisme yang tidak memiliki daya tinggi* %pabila berada
di luar tubuh manusia, keberadaannya tidak kekal* "ada temperatur kamar ia akan
kehilangan 80- sifat infektivitasnya setelah 3' hari, pada suhu 30C =aktu paruh
usianya 2 jam, sedangkan pada suhu 80C hanya satu jam* Sebaliknya virus ini mampu
bertahan dalam keadaan dingin* "ada suhu '00C dengan media protein ia dapat hidup
selama , tahun, sedangkan dalam lemari pendingin dengan suhu '80C, dapat hidup
selama bulan, tetapi bila tanpa media protein, virus ini hanya mampu bertahan selama 2
minggu, dan dapat dengan mudah dihanurkan oleh sinar ultraviolet*
>leh karena selubungnya terdiri dari lemak maka virus ampak termasuk
mikroorganisme yang bersifat ether labile* "ada suhu kamar, virus ini akan mati dalam
20- ether setlah 10 menit dan dalam 0- aseton setelah 30 menit* 7irus ampak juga
sensitif terhadap 0,01- betapropiacetone ? pada suhu 30C dalam 2 jam, ia akan
kehilangan sifat inefektivitasnya namun tetap memiliki antigenitas penuh* Sedangkan
dalam formalin 1 @ *000, virus ini menjadi tidak efektif setelah hari, tetapi tetap tidak
kehilangan antigenitasnya* "enambahan tripsin akan memperepat hilangnya proses
antigenik*
2.& pat!genesis
"enularan sangat efektif, dengan sedikit virus yang infeksius sudah dapat
menimbulkan infeksi pada seseorang* "enularan ampak terjadi seara droplet memalui
udara, sejak 1'2 hari sebelum timbul gejala klinis sampai hari setelah timbul ruam*
8/17/2019 Campak Iva
5/23
mononuklear, kemudian menapai kelenjar getah bening regional*
8/17/2019 Campak Iva
6/23
abel 1* "atogenesis infeksi ampak
9ari "atogenesis yang terjadi
0 7irus ampak dalam droplet terhirup dan melekat pada permukaan epitel nasofaring
ataupun konjungtiva* &nfeksi terjadi di sel epitel dan virus bermultiplikasi*
1 ' 2 &nfeksi menyebar ke jaringan limfatik regional
2 ' 3 7iremia primer
3 ' 7irus bermultiplikasi di epitel saluran nafas dimana virus melekat pertama kali dan
juga di sistem retikuloendotelial regional dan mengalami penyebaran*
' 7iremia sekunder
' 11 imbul gejala infeksi di kulit dan saluran nafas
11 ' 1 7irus terdapat di darah, saluran nafas, kulit dan organ'organ tubuh lain*1 ' 1 7iremia berkurang dan menghilang*
8/17/2019 Campak Iva
7/23
8/17/2019 Campak Iva
8/23
5ambar 1* "atogenesis dan patofisiologi ampak
2.' (e)ala Klinis
Stadi% ink%*asi
;asa inkubasi ampak berlangsung kira'kira 10 hari ($ hingga 12 hari)* Aalaupun
pada masa ini terjadi viremia dan reaksi imunologi yang ekstensif, penderita tidak
menampakkan gejala sakit*
Stadi% pr!dr!al
;anifestasi klinis ampak biasanya baru mulai tampak pada stadium prodromal yang
berlangsung selama 2 hingga hari* iasanya terdiri dari gejala klinik khas berupa batuk,
pilek dan konjungtivitis, juga demam* &nflamasi konjungtiva dan fotofobia dapat menjadi
petunjuk sebelum munulnya berak !oplik* 5aris melintang kemerahan yang terdapat
pada konjungtuva dapat menjadi penunjang diagnosis pada stadium prodromal* 5aris
tersebut akan menghilang bila seluruh bagian konjungtiva telah terkena radang
!oplik spot yang merupakan tanda patognomonik untuk ampak munul pada hari
ke'101 infeksi* !oplik spot adalah suatu bintik putih keabuan sebesar butiran pasir
dengan areola tipis ber=arna kemerahan dan biasanya bersifat hemoragik* ersering
ditemukan pada mukosa bukal di depan gigi geraham ba=ah tetapi dapat juga ditemukan
pada bagian lain dari rongga mulut seperti palatum, juga di bagian tengah bibir ba=ah
dan karunkula lakrimalis* ;unul 1 ? 2 hari sebelum timbulnya ruam dan menghilang
dengan epat yaitu sekitar 12'1$ jam kemudian* "ada akhir masa prodromal, dinding
posterior faring biasanya menjadi hiperemis dan penderita akan mengeluhkan nyeri
tenggorokkan*
Stadi% er%psi
8/17/2019 Campak Iva
9/23
"ada ampak yang tipikal, ruam akan munul sekitar hari ke'1 infeksi yaitu pada
saat stadium erupsi* uam munul pada saat punak gejala gangguan pernafasan dan saat
suhu berkisar 3#,DC* uam pertama kali munul sebagai makula yang tidak terlalu
tampak jelas di lateral atas leher, belakang telinga, dan garis batas rambut* !emudian
ruam menjadi makulopapular dan menyebar ke seluruh =ajah, leher, lengan atas dan dada
bagian atas pada 2 jam pertama* !emudian ruam akan menjalar ke punggung, abdomen,
seluruh tangan, paha dan terakhir kaki, yaitu sekitar hari ke'2 atau 3 munulnya ruam*
Saat ruam munul di kaki, ruam pada =ajah akan menghilang diikuti oleh bagian tubuh
lainnya sesuai dengan urutan munulnya*
Saat a=al ruam munul akan tampak ber=arna kemerahan yang akan tampak
memutih dengan penekanan* Saat ruam mulai menghilang akan tampak ber=arnakeokelatan yang tidak memudar bila ditekan* Seiring dengan masa penyembuhan maka
munullah deskuamasi keokelatan pada area konfluensi* eratnya penyakit berbanding
lurus dengan gambaran ruam yang munul* "ada infeksi ampak yang berat, ruam dapat
munul hingga menutupi seluruh bagian kulit, termasuk telapak tangan dan kaki* Aajah
penderita juga menjadi bengkak sehingga sulit dikenali*
5ambar 2* !arakter ampak
8/17/2019 Campak Iva
10/23
2.+ Diagn!sis
.ntuk mendiagnosa penyakit ampak yaitu dengan 4
%namnesis berupa demam, batuk, pilek, mata merah, ruam yang mulai timbul dari
belakang telinga sampai ke seluruh tubuh*
"emeriksaan fisis berupa suhu badan yang tinggi (3$0C), mata merah, ruam
makulopapular* "emeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah* "ada penderita dapat ditemukan
abnormalitas hasil darah berupa leukopenia dan limfositopenia* "emeriksaan
immunoglobulin ; (&g;) ampak juga dapat membantu diagnosis dan biasanya
sudah dapat terdeteksi sejak hari pertama dan ke'2 setelah timbulnya ruam*' &g;
ampak ini dapat tetap terdeteksi setidaknya sampai 1 bulan sesudah infeksi*,8
"ada stadium prodromal dapat ditemukan sel raksasa berinti banyak dari apusan
mukosa hidung* Serum antibodi dari virus ampak dapat dilihat dengan pemeriksaan
Hemagglutination-inhibition (9&), complement fixation (C:), neutralization immune
precipitation hemolysin inhibition E6&S%, serologi &g;'&g5, dan fluorescent antibody
(:%)* "emeriksaan 9& dilakukan dengan menggunakan dua sampel yaitu serum akut pada
masa prodromal dan serum sekunder pada ? 10 hari setelah pengambilan sampel serum
akut* 9asil dikatakan positif bila terdapat peningkatan titer sebanyak F atau lebih* Serum
&g; merupakan tes yang berguna pada saat munulnya ruam* Serum &g; akan menurun
dalam =aktu sekitar # minggu, sedangkan serum &g5 akan menetap kadarnya seumur
hidup* "ungsi lumbal dilakukan bila terdapat penyulit enephalitis dan didapatkan
peningkatan protein, peningkatan ringan jumlah limfosit sedangkan kadar glukosa
normal*
2., Diagn!sis Banding
Campak harus dibedakan dengan beberapa penyakit yang juga bermanifestasi klinis berupa ruam
makulopapular* 5ejala klinis klasik pada ampak adalah adanya stadium prodromal dengan
8/17/2019 Campak Iva
11/23
demam yang disertai coryza, batuk, konjungtivitis dan penyebaran ruam makulopapular*,#
"enyakit lain yang menimbulkan ruam yang sama antara lain adalah 4#
ubella (Campak German) dengan gejala yang lebih ringan dan tanpa disertai batuk*
oseola infantum dengan gejala batuk ringan dan demam yang mereda ketika ruam munul*
"arvovirus ( fifth disease) dengan ruam makulopapular tanpa disertai stadium prodromal*
8/17/2019 Campak Iva
12/23
!omplikasi neurologis tidak jarang terjadi pada infeksi ampak* 5ejala enephalitis
biasanya timbul pada stadium erupsi dan dalam $ hari setelah onset penyakit* iasanya
gejala komplikasi neurologis dari infeksi ampak akan timbul pada stadium prodromal*
anda dari enephalitis yang dapat munul adalah 4 kejang, letargi, koma, nyeri kepala,
kelainan frekuensi nafas, t!itching dan disorientasi*
8/17/2019 Campak Iva
13/23
g Laring!trak#eitis
"enyulit ini sering munul dan kadang dapat sangat berat sehingga dibutuhkan
tindakan trakeotomi*
# Jant%ng
;iokarditis dan perikarditis dapat menjadi penyulit ampak* Aalaupun jantung seringkali
terpengaruh efek dari infeksi ampak, jarang terlihat gejala kliniknya*
i Black measles
;erupakan bentuk berat dan sering berakibat fatal dari infeksi ampak yang ditandai
dengan ruam kulit konfluen yang bersifat hemoragik* "enderita menunjukkan gejala
enephalitis atau enephalopati dan pneumonia* erjadi perdarahan ekstensif dari mulut,
hidung dan usus*
8/17/2019 Campak Iva
14/23
"ada ampak dengan komplikasi berupa otitis media dan pneumonia bakterial dapat
diberikan antibiotik* %pabila komplikasi yang timbul adalah berupa diare maka diatasi
dehidrasi yang timbul sesuai dengan derajat dehidrasinya*
%pabila terdapat penyulit, maka dilakukan pengobatan untuk mengatasi penyulit yang
timbul, yaitu 4
ronkopneumonia
titis media
Seringkali disebabkan oleh karena infeksi sekunder, sehingga perlu diberikan
antibioti kotrimoksaBol'sulfametokBasol (;" mg@ kg@ hari dibagi dalam 2 dosis)* Ensefalopati
"erlu reduksi jumlah pemberian airan hingga J kebutuhan untuk mrngurangi edema
otak, disamping pemberian kortikosteroid* "erlu dilakukan koreksi elektrolit dan
gangguan gas darah*
2.5 Pen/ega#an
Pencegahan terutama dengan melakukan imunisasi campak.
+munisasi ampak di +ndnesia termasuk +munisasi dasar yang ajib
diberikan terhadap anak usia bulan dengan ulangan saat anak berusia "
tahun dan termasuk ke dalam prgram pengembangan imunisasi !PP+#.
8/17/2019 Campak Iva
15/23
+munisasi campak dapat pula diberikan bersama umps dan *ubela !*#
pada usia 1215 bulan. 6nak yang telah mendapat * tidak perlu mendapat
imunisasi campak ulangan pada usia " tahun. Pencegahan dengan cara
islasi penderita kurang bermakna karena transmisi telah terjadi sebelumpenyakit disadari dan didiagnsis sebagai campak.
1* &munisasi aktif*
&munisasi ampak a=al dapat diberikan pada usia 12'1 bulan tetapi mungkin
diberikan lebih a=al pada daerah dimana penyakit terjadi (endemik)* &munisasi aktif
dilakukan dengan menggunakan strain Sh=arB dan ;oraten* 7aksin tersebut diberikan
seara subutan dan menyebabkan imunitas yang berlangsung lama*
8/17/2019 Campak Iva
16/23
&munisasi pasif dengan kumpulan serum orang de=asa, kumpulan serum
konvalesens, globulin plasenta atau gamma globulin kumpulan plasma adalah efektif
untuk penegahan dan pelemahan ampak* Campak dapat diegah dengan menggunakan
imunoglobulin serum dengan dosis 0,2 m6@kg diberikan seara intramuskuler dalam
hari sesudah pemajanan tetapi lebih baik sesegera mungkin* "roteksi sempurna
terindikasi untuk bayi, anak dengan penyakit kronis dan untuk kontak dibangsal rumah
sakit anak*
3* &solasi
"enderita rentan menghindari kontak dengan seseorang yang terkena penyakit
ampak dalam kurun =aktu 20'30 hari, demikian pula bagi penderita ampak untuk
diisolasi selama 20'30 hari guna menghindari penularan lingkungan sekitar*
2.16 Pr!gn!sis
Campak merupakan penyakit yang bersifat self limited disease namun sangat
infeksius* ;ortalitas dan morbiditas meningkat pada penderita dengan faktor risiko tinggi
yang mempengaruhi timbulnya komplikasi*
8/17/2019 Campak Iva
17/23
% &&&
6%">%+ !%S.S
".1 IDENTITAS PASIEN
+ama pasien 4 %n*S
.sia 4 tahun
Genis kelamin 4 "erempuan
%gama 4 &slam
%lamat 4 Simpang umbio
anggal masuk 4 ;aret 2018
Aaktu masuk 4 "ukul 10*30 A&
".2 ANA3NESIS
Kel%#an Utaa 7
8/17/2019 Campak Iva
18/23
erak kemerahan munul setelah demam turun terutama bagian belakang telinga
dan menyebar ke seluruh badan serta kedua tangan dan kaki*
+afsu makan menurun sejak 3 hari yang lalu
% dan %! biasa*
8i9a-at Pen-akit Ke#ailan dan Kela#iran7
"asien merupakan anak kedua di dalam keluarga yang lahir seara spontan (pervaginam)
di tolong bidan* .sia kehamilan ukup bulan, pasien lahir langsung menangis, seluruh tubuh
kemerahan* erat badan saat lahir 3000 gram dan panjang badan saat lahir # m*
8i9a-at I%nisasi
&munisasi dasar pasien tidak lengkap yaitu4
C5 4 1F (1 bulan)
9epatitis 4 1F (saat lahir)
8/17/2019 Campak Iva
19/23
8i9a-at T%*%# Ke*ang
"asien tidak mengalami gangguan ataupun keterlambatan dalam masa tumbuh kembang*
umbuh kembang pasien sesuai dengan tumbuh kembang anak'anak sebayanya*
Keadaan Lingk%ngan 8%a#7
Sumber air 4 sumur
oilet 4 di dalam rumah (1 buah)
"embuangan sampah 4 dibakar
8i9a-at 3akanan
"enderita mendapat %S& ekslusif sampai umur 3 bulan, usia 3'8 bulan penderita mendapat
bubur susu I %S&, usia 8'# bulan nasi tim I %S&, usia #'sekarang menu keluarga I Susu
formula* "asien dalam sehari makan 2'3F dengan porsi sesuai dengan giBi seimbang dan
selalu habis*
2.& PE3E8IKSAAN :ISIK
1. Kesan %%
!eadaan .mum 4 Sakit sedang
!esadaran 4 !ompos mentis (5CS 1)
ekanan
8/17/2019 Campak Iva
20/23
entuk normal, simetris, rambut tumbuh lebat, =arna hitam dan tidak mudah
diabut, dan tidak ada trauma atau benjolan*
3ata
%lis mata hitam dan tersebar merata, edema palpebra ('@'), konjungtiva anemis
('@'), slera ikterik (I@I), pupil bulat isokor dengan diameter (3mm@3mm), danreflek ahaya (I@I)
Telinga
entuk aurikula normal (I@I), liang telinga sempit (I@I), serumen (I@I), nyeri
tekan tragus ('@'), airan@darah ('@') gendang telinga intak, fungsi pendengaran
baik (I@I)
Hid%ng
entuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa tidak hiperemis,
tidak ada edema konka, tidak terdapat sekret pada kedua lubang hidung, dan
epistaksis (')
(igi dan %l%t
;ukosa bibir terlihat kuning, tidak ada sianosis dan tidak ada deviasi, lidah
terlihat kuning, tidak ditemukan lidah kotor dan deviasi pada lidah, gigi geligi
normal dan tidak ada karies, tidak ada gusi berdarah, pharing tidak hiperemis,
uvula di tengah, dan tonsil 1'1
Le#er
idak tampak adanya luka maupun benjolan, tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
T#!rak
Par%;par%
&nspeksi 4 entuk dada normal, tidak terlihat nafas tertinggal, tidak terlihat massa,
dan tidak terlihat jejas
"alpasi 4 Vocal tactil fremitus simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, dan
tidak ada krepitasi
"erkusi 4 Sonor di semua lapang paru%uskultasi 4 7esikuler di semua lapang paru, ronki basah ('@'), ronki kering ('@'),
=heeBing ('@')
8/17/2019 Campak Iva
21/23
Jant%ng
&nspeksi 4 &tus ordis tidak terlihat
"alpasi 4 &tus ordis teraba di &CS linea midlaviula sinistra"erkusi 4
%uskultasi 4 unyi jantung &'&& reguler murni, murmur ('@'), gallop ('@')
A*d!en
&nspeksi 4 Supel, turgor baik, dinding abdomen simetris, tidak terlihat penonjolan
massa ataupun adanya luka*
%uskultasi 4 ising .sus F@menit
"alpasi 4 9epar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium(I)
"erkusi 4 impani
P%ngg%ng 4 ampak normal, tidak terlihat kelainan bentuk tulang elakang
An!genital 4 idak dilakukan pemeriksaan
E
8/17/2019 Campak Iva
22/23
!ekeruhan 4 %gak keruh
Kiia9i 3ikr!sk!pik
"rotein 4 negatif 6eukosit 4 2'@6"5lukosa 4 negatif Eritrosit 4 0'3@6"
.robilinogen 4 positif Sel epitel 4 1'@6"
ilirubin 4 I3 Silinder 4 idak ada +itrit 4 negatif akteri 4 miroous
!eton 4 negatif !ristal urine 4 %morf (I)
6eukosit 4 I1ndansetron 3 F 2 mg i*v
8/17/2019 Campak Iva
23/23
' anitidine 2 F 2 mg i*v
' Curuma syrup 3 F 1 th p*o
2* +on'medikamentosa
&stirahat total (tirah baring), mobilisasi pelan'pelan dimulai jika keluhan atau gejala
berkurang dan fungsi hati mulai membaik*
K. P8(NSIS
%d vitam 4 dubia ad bonam
%d fungsionam 4 dubia ad bonam
%d sanationam 4 bonam