5

Click here to load reader

cas pd produk nonrespirasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: cas pd produk nonrespirasi

Nama : Nadia Tannia H.NIM : F24060988

Pengemasan Pangan Segar dan Olahan

Pengemasan yang berkembang saat ini ada dua yaitu Controlled Atmosphere Packaging (CAP) dan Modified Atmosphere Packaging (MAP). Controlled Atmosphere Packaging (CAP) merupakan pengemasan dimana komposisi gas dalam atmosfer kemasan dikontrol secara berkesinambungan selama penyimpanan. Umumnya teknik ini digunakan pada penyimpanan skala besar dengan selalu dilakukannya pengawasan dan pengontrolan. Penggunaan Modified Atmosphere Packaging (MAP) untuk memperpanjang umur simpan pada produk daging telah dilakukan. Penggunaan teknik ini sangat luas. Modified Atmosphere Packaging (MAP) dapat digunakan untuk pangan segar, seperti pada daging mentah atau matang, seafood, produk perikanan, sayuran, pasta, keju, produk roti, sandwiches, keripik kentang, kopi, dan teh. Pangan segar atau disebut juga sebagai bahan mentah ada yang masih melakukan respirasi. Modified Atmosphere Packaging (MAP) dapat juga digunakan terhadap pangan olahan (Process food) yang tidak mengalami respirasi lagi.

Komposisi normal udara yaitu 78% nitrogen dan 21% oksigen, yang dalam keadaan seimbang mengandung karbondioksida 0.035%, gas lainnya, dan uap air. Peningkatan proporsi karbondioksida dan penurunan proporsi oksigen sampai batas tertentu akan menjaga kualitas produk dan memperpanjang umur simpan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh : Pertumbuhan bakteri dan kapang terhambat Mencegah gangguan serangga Mengurangi kehilangan kelembapan Mengurangi perubahan akibat oksidasi Terjadinya pengkontrolan terhadap aktivitas biokimia dan enzim.

Gas CO2 dapat menghambat aktivitas mikroba dengan cara, yaitu larut dalam air pada bahan pangan dan membentuk asam karbonat. Akibat pembentukan senyawa ini pH pangan menurun. Penurunan pH ini memiliki dampak negatif terhadap akivitas enzim dan biokimia dalam sel pada pangan dan mikroorganisme. Walaupun demikian, pengontrolan terhadap kondisi mendekati atmosfer penting untuk dilakukan untuk mencegah penyimpangan fisiologis pada jaringan hidup dan yang kedua untuk menghindari kerusakan akibat mikroorganisme anaerobik pada produk non-respiring.

Pada produk segar yang tidak melakukan respirasi, pengemasan umumnya dilakukan dengan metode Modified Atmosphere Packaging (MAP). Modified Atmosphere Packaging (MAP) merupakan pengemasan pangan dengan modifikasi lingkungan (atmosfer) pengemasan tanpa modifikasi dan pengontrolan selanjutnya. Modified Atmosphere Packaging (MAP) ditujukan untuk memperpanjang umur simpan tanpa menurunkan kualitas kesegaran produk. Perbandingan beberapa pangan segar dan olahan yang diberi perlakuan MAP dan tidak dapat dilihat pada Tabel 1. Keberhasilan penggunaan MAP bergantung juga terhadap jumlah mikrobiologi awal yang rendah pada bahan mentah dan perlakuan suhu yang tepat dalam proses.

Page 2: cas pd produk nonrespirasi

Nama : Nadia Tannia H.NIM : F24060988

Tabel 1. Perbandingan umur simpan dengan MAP dan tidak pada beberapa pangan segar dan olahan

Tiga gas utama yang umum digunakan dalam MAP adalah nitrogen, oksigen, dan karbondioksida. Nitrogen merupakan gas yang inert dan tidak berasa dengan kelarutan yang rendah pada air dan lemak. Gas ini digunakan untuk menggantikan oksigen, sehingga menghambat oksidasi, serta pertumbuhan dari mikroorganisme aerob. Komposisi gas yang digunakan pada beberapa pangan dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Komposisi yang umum digunakan pada beberapa komoditi pangan

Atmosfer dalam MAP tidak konstan, dapat berubah tergantung kepada : Permeabilitas dalam bahan pengemas Aktivitas mikrobiologi Respirasi produk (untuk produk yang melakukan respirasi, terutama bahan mentah)

Atmosfer pada pangan olahan yang tidak melakukan respirasi lagi harus mengandung oksigen serendah mungkin dan tinggi kandungan CO2 tanpa merubah flavor dan penampakan dari produk. Pengurangan oksigen dapat mencegah

Page 3: cas pd produk nonrespirasi

Nama : Nadia Tannia H.NIM : F24060988

pertumbuhan bakteri aerob, terutama Pseudomonas sp. Bakteri pembusuk lainnya yang dapat tumbuh dalam keadaan oksigen rendah dapat terhambat pertumbuhannya, sehingga dapat memperpanjang waktu penyimpan hingga terjadinya kerusakan. Contoh bakterinya yaitu bakteri asam laktat atau Brochothrix thermosphacta yang menyebabkan kerusakan dengan pembentukan asam. MAP dan pengemasan vakum dapat memungkinkan bakteri patogen anaerob tumbuh. Hal ini menjadi perhatian karena bakteri Clostridium botulinum, Listeria monocytogenes, Yersinia enterocolitica, Salmonella sp., dan Aeromonas hydrophila merupakan bakteri anaerob fakultatif yang berbahaya. Beberapa penelitian memperlihatkan pertumbuhan bakteri patogen pada MAP rendah. Namun, demi terciptanya suatu keamanan pangan yang terjamin, MAP direkomdasikan untuk dikombinasikan dengan perlakuan : Aktivitas air dibawah 0.92 pH dibawah 4.5 Penggunaan bahan pengawet Penyimpanan pada suhu di bawah 3oCAplikasi dari HACCP juga dapat menjamin keamanan pangan yang menggunakan MAP.

KesimpulanProduk ikan tenggiri segar disimpan dengan teknik Modified Atmosphere

Packaging (MAP) selama tiga bulan tidak dianjurkan karena berdasarkan literatur teknik MAP dengan kombinasi penyimpanan di bawah suhu 3oC dapat memperpanjang produk ikan segar hanya selama 1 bulan. Walaupun penambahan pengawet dimungkinkan untuk meningkatkan umur simpan, tetapi hal ini sebaiknya tidak dilakukan karena ikan segar mengandung nilai gizi yang tinggi hingga tergolong ke dalam produk sangat mudah rusak. Penambahan pengawet untuk menjadikan ikan tersebut tahan tiga bulan dikhawatirkan melebihi dosis yang diperbolehkan.

Produk ikan tenggiri dapat saja memiliki umur simpan selama tiga bulan dengan teknik MAP jika ikan tersebut mengalami pengolahan hingga mencapai kriteria tidak memungkinkannya bakteri patogen anaerob tumbuh dan menghasilkan toksin. Kriteria tersebut seperti Aw dibawah 0.92 dan pH dibawah 4.5

Daftar PustakaDavies, A.R. 1997. Modified atmosphere packaging of fish and fish product. Di dalam

G.M. Hall (ed.) Fish Processing Technology. Blackie Academic and Professional, London.

Day, B. P. F. 1992 Chilled food packaging. Di dalam C. Dennis and M. Stringer (eds) Chilled Foods – acomprehensive guide. Ellis Horwood, London.

Mullan, Michael dan Derek McDowell. 2003. Modified atmosphere packaging. Di dalam R. Coles, D. McDowell, dan M.K. Kirwan (eds) Food Packaging Technology. Blackwell Publishing, Ltd, Paris.