Upload
nurulamini
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 case lul fix.docx
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai diklinik
diseluruh dunia. Secara fungsional didefenisikan sebagai penurunan jumlah massa
eritrosit sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen
kejaringan perifer. Secara praktis anemia ditunjukkan oleh penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit atau hitung jenis eritrosit. Patofisiologi anemia adalah
multifaktorial dan berhubungan dengan berbagai faktor seperti; hemodilusi,
kerugian besi dari obat anti-platelet, aktivasi dari kaskade inflamasi, kerugian urin
erythropoietin dan insufisiensi ginjal terkait. Angiotensin-converting enzyme
inhibitors A!" inhibitor# yang dipreskripsi pada pasien gagal jantung juga
berkaitan dengan kekurangan hemoglobin melalui supresi produksi eritropoietin.
Anemia adalah umum pada pasien dengan gagal jantung kronis !$%#
dengan kejadian berkisar antara &' sampai ((' tergantung pada populasi diteliti.
)eberapa studi telah menyoroti bahwa prevalensi anemia meningkat dengan
memburuknya gagal jantung seperti tercermin dari klasifikasi New York Heart
Association Sandhu et al, *++#. Anemia paling sering pada pasien dengan
klasifikasi $A kelas /// atau kelas /0 dan pasien gangguan ginjal. Pasien
dengan gagal jantung kronis !$%# memiliki masalah anemia, penurunan jumlah
sel darah merah 1)!#, komponen darah yang membawa oksigen.
2ata longitudinal menunjukkan bahwa anemia merupakan predisposisi
terjadinya dilatasi ventrikel kiri dengan kompensasi hipertrofi yang dapat
mengakibatkan terjadinya disfungsi sistolik. 3anifestasi kardiovaskular pada
pasien dengan anemia kronis yang berat tidak terlihat jelas kecuali pada pasien
mengalami gagal jantung kongestif. Pasien biasanya mengalami pucat, bisa
terlihat kuning, denyut jantung saat istirahat cepat, prekordial aktif dan dapat
terjadi murmur sistolik. Pada keadaan anemia, venous return jantung akan
meningkat. Pada jantung dapat terjadi hipertrofi ventrikel kiri, dengan miofibril
jantung yang memanjang, dan ventrikel kiri dilatasi, akibatnya akan memperbesar
stroke volume.
1
7/24/2019 case lul fix.docx
2/28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anemia
2.1.1. Defenisi
Anemia berarti kurangnya hemoglobin didalam darah, yang dapat
disebabakan oleh jumlah sel darah yang sedikit atau jumlah $b dalam sel
yang terlalu sedikit.
2efinisi anemia, menurut kriteria 4rganisasi 5esehatan 2unia
6$4# 7
8aki-laki dewasa kadar hemoglobin darah 9:+ g 8 9: g d8#
6anita dewasa kadar hemoglobin darah 9*+ g 8 9* g d8#
5lasifikasi 2erajat Anemia 3enurut 6$4
. 1ingan sekali $b +,++ g d8 -:,++ g d8
*. 1ingan $b ,++ g d8 -?,=+ g d8
&. )erat $b 9 >,++ g d8
2.1.2. Tipe Anemia
. Anemia akibat kehilangan darah
Setelah mengalami perdarahan yang cepat, tubuh akan mengganti
cairan plasma dalam waktu sampai : hari, namun hal ini akan
menyebabkan konsentrasi sel darah merah menjadi rendah. )ila tidak
terjadi perdarahan berikutnya konsentrasi sel darah biasanya kembali
normal dalam waktu : sampai > minggu. Pada kehilangan darah yang
kronik pasien seringkali tidak dapat mengabsorbsi cukup besi dari usus
untuk membentuk $b secepat darah yang hilang. $ingga terbentuk sel
darah merah yang berukuran kecil yang mengandung sedikit $b
didalamnya yang menimbulkan keadaan anemia hipokrom mikrositik.
2
7/24/2019 case lul fix.docx
3/28
*. Anemia Aplastik
Aplasia sumsum tulang berarti tidak berfungsinya sumsum tulang.
Sumsum tulang yang tidak berfungsi akan menyebabkan tidak
terbentuknya sel darah merah.:. Anemia 3egaloblastik
5ekurangan vitamin )*, asam folat, faktor intrinsik yang berasal
dari mukosa lambung dapat memperlambat produksi eritroblas dalam
sumsum tulang. Akibatnya sel darah merah tumbuh terlalu besar dengan
bentuk yang aneh dan disebut megaloblas.
&. Anemia $emolitik
)erbagai kelainan sel darah merah, kebanyakan didapat secara
keturunan. Sel tersebut bersifat rapuh hingga mudah pecah sewaktu
melewati kapiler, terutama saat melewati limpa. 6alaupun sel darah merah
yang dibentuk dalam jumlah yang normal, atau bahkan lebih besar dari
normal, masa hidup sel darah merah ini sangat singkat hingga sel ini
dhancurkan sangat cepat dibanding pembentukannya dan mengakibatkan
anemia yang parah.
2.1.3. Perubahan Kari!"as#u$ar paa Anemia
Pada keadaan anemia dengan kadar hemoglobin 9 ?gd8
mengakibatkan kapasitas pengangkutan oksigen oleh sel darah merah
menurun. Suatu proses pengantaran oksigen ke organ ataupun jaringan
dipengaruhi oleh tiga faktor di antaranya faktor hemodinamik yaitu
cardiac output dan distribusinya, kemampuan pengangkutan oksigen di
darah yaitu konsentrasi hemoglobin, dan oxygen extraction yaitu
perbedaan saturasi oksigen antara darah arteri dan vena. Pada keadaananemia terjadi perubahan nonhemodinamik dan hemodinamik sebagai
kompensasi dari penurunan konsentrasi hemoglobin. 3ekanisme
nonhemodinamik diantaranya yaitu peningkatan produksi eritropoetin
untuk merangsang eritropoesis dan meningkatkan oxygen extraction.
5etika konsentrasi hemoglobin di bawah + gd8, faktor nonhemodinamik
berperan dan terjadi peningkatan cardiac output serta aliran darah sebagai
kompensasi terhadap hipoksia jaringan.
3
7/24/2019 case lul fix.docx
4/28
5ompensasi mekanisme hemodinamik bersifat kompleks, antara
lain terjadi penurunan afterload akibat berkurangnya tahanan vaskular
sistemik, peningkatan preload akibat peningkatan venous return dan
peningkatan fungsi ventrikel kiri yang berhubungan dengan peningkatan
aktivitas simpatetik dan faktor inotropik. Pada anemia kronik, terjadi
peningkatan kerja jantung menyebabkan pembesaran jantung dan
hipertrofi ventrikel kiri.
2ata longitudinal menunjukkan bahwa anemia merupakan
predisposisi terjadinya dilatasi ventrikel kiri dengan kompensasi hipertrofi
yang dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi sistolik.
3anifestasi kardiovaskular pada pasien dengan anemia kronis yang
berat tidak terlihat jelas kecuali pada pasien mengalami gagal jantung
kongestif. Pasien biasanya mengalami pucat, bisa terlihat kuning, denyut
jantung saat istirahat cepat, prekordial aktif dan dapat terjadi murmur
sistolik.
Pada keadaan anemia, venous returnjantung akan meningkat. Pada
jantung dapat terjadi hipertrofi ventrikel kiri, dengan miofibril jantung
yang memanjang, dan ventrikel kiri dilatasi, akibatnya akan memperbesar
stroke volume sesuai dengan mekanisme Starling.
4
7/24/2019 case lul fix.docx
5/28
Secara fisiologis akibat dari hal ini terjadi dilatasi ventrikel
khususnya terjadi peningkatan tekanan dinding jantung yang
mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen dan percepatan kerusakan
miosit. Pada tahap terjadi dilatasi yang progresif dinding ventrikel kiri
menebal yang disebut dengan eccentric hipertrofi yang bermanfaat sebagai
mekanisme adaptasi untuk melindungi jantung dari peningkatan tahanan
dinding jantung.
Pada tingkat jaringan, anemia menyebabkan hipoksia, vasodilatasi
dan peningkatan venous return. 2alam suatu penelitian, setiap penurunan
konsentrasi hemoglobin gd8 berhubungan dengan dilatasi ventrikel kiri
yang dipantau dengan ekokardiografi, perkembangan menjadi gagal
jantung, kejadian gagal jantung berulang dan kematian. Penelitian ini
menunjukkan bahwa anemia yang terjadi dalam jangka panjang dapat
menyebabkan pembesaran ventrikel kiri maladaptif, dekompensasi
jantung, gagal jantung serta kematian.
5
7/24/2019 case lul fix.docx
6/28
2.1.%. Anemia paa pen&a'i( )a)a$ *an(un)
Anemia adalah umum pada pasien dengan gagal jantung kronis
!$%# dengan kejadian berkisar antara &' sampai ((' tergantung pada
populasi diteliti. )eberapa studi telah menyoroti bahwa prevalensi anemia
meningkat dengan memburuknya gagal jantung seperti tercermin dari
klasifikasi New York Heart Association Sandhu et al, *++#. Anemia
paling sering pada pasien dengan klasifikasi $A kelas /// atau kelas /0
dan pasien gangguan ginjal. Pasien dengan gagal jantung kronis !$%#
memiliki masalah anemia, penurunan jumlah sel darah merah 1)!#,
komponen darah yang membawa oksigen.
Patofisiologi anemia adalah multifaktorial dan berhubungan
dengan berbagai faktor seperti; hemodilusi, kerugian besi dari obat anti-
6
7/24/2019 case lul fix.docx
7/28
platelet, aktivasi dari kaskade inflamasi, kerugian urin erythropoietin dan
insufisiensi ginjal terkait. Angiotensin-converting enzyme inhibitors A!"
inhibitor# yang dipreskripsi pada pasien gagal jantung juga berkaitan
dengan kekurangan hemoglobin melalui supresi produksi eritropoietin.
Selain itu, sitokin proinflamasi seperti interleukin- dan -> dan juga tumor
nekrosis faktor-a dapat elevasi pada gagal jantung yang kronis dimana
dapat menyebabkan pengurangan eritropoietin. )ahkan, seperti tingkat
keparahan !$% berlangsung, temuan kenaikan anemia, dan anemia berat
karena sebab apapun bisa memperburuk !$%.
Anemia pada !$% kemungkinan disebabkan oleh kombinasi dari
beberapa faktor,termasuk7
. @agal ginjal kronis di mana produksi "P4 di ginjal tidak tepat rendah
untuk tingkat anemia.
*. Peningkatan sitokin diuraikan dalam !$% seperti alpha faktor tumor
nekrosis dan /8>, yang menyebabkan empat kelainan hematologi7
mengurangi produksi "P4 di ginjal, kegiatan berkurangnya "P4
dalam sumsum tulang, hepcidin-diinduksi kegagalan penyerapan at
besi dari usus, dan hepcidin- diinduksi perangkap besi di makrofag.
$epcidin adalah suatu protein dilepaskan dari hati oleh /8>.
3enghambat ferroportin protein, yang ditemukan dalam usus dan di
makrofag dan bertanggung jawab untuk pelepasan besi dari kedua
jenis sel ke dalam darah. 5arena itu, jika ferroportin ini dihambat, at
besi tidak diserap dari usus dan tidak dibebaskan dari penyimpanan
dalam makrofag. $asilnya adalah at besi serum rendah dan penurunan
pengiriman besi ke sumsum tulang, sehingga menyebabkan anemia
kekurangan at besi.
:. Penggunaan A!" inhibitor dan angiotensin reseptor blockers, yang
keduanya dapat menyebabkan penurunan aktivitas "P4 dalam
sumsum tulang karena angiotensin adalah stimulator dari
erythropoiesis. A!" inhibitor juga meningkatkan tingkat
7
7/24/2019 case lul fix.docx
8/28
erythropoietic inhibitor dalam darah, menghambat eritropoiesis lebih
lanjut.
&. 2iabetes di mana sel-sel yang memproduksi "P4 di ginjal dapat rusak
dini oleh glikosolasi.
(. $emodilusi.
>. 3asalah gastrointestinal seperti pendarahan dari aspirin, tumor ganas,
polip atau esophagitis, atau penyerapan at besi berkurang akibat
gastritis atrofi.
2.1.+. Pene'a(an Terapi
)eberapa hal yang diperhatikan pada pasien dengan anemia adalah 7
# Pengobatan hendaknya diberikan berdasarkan diagnosis definitif yang
telah ditegakkan terlebih dahulu
*# Pemberian hematinik tanpa indikasi yang jelas tidak dianjurkan
:# Pengobatan anemia dapat berupa 7
8
7/24/2019 case lul fix.docx
9/28
a. Berapi untuk keadaan darurat seperti misalnya pada perdarahan akut
akibat anemia aplastik yang mengancam jiwa pasien, atau pada anemia
pasca perdarahan akut yang disertai gangguan hemodinamik
b. Berapi suportifc. Berapi yang khas untuk masing-masing pasien
d. Berapi kausal untuk mengobati penyakit dasar yang menyebabkan
anemia
2alam keadaan dimana diagnosis difinitif tidak bisa ditegakkan, beri
terapi percobaan. 2isini harus dilakukan pemantauan ketat terhadap
respon terapi dan perkembangan perjalanan penyakit pasien dan
dilakukan evaluasi terus-menerus
(# Bransfusi diberikan pada anemia pasca perdarahan akut dengan tanda-
tanda gangguan hemodinamik. Pada anemia kronik transfusi hanya
diberikan jika anemia bersifat simtomatik atau adanya ancaman payah
jantung. )erikan packed red cell.Pada anemia kronik sering dijumpai
peningkatan volume darah, oleh karena itu transfusi darah diberikan
dengan tetesan pelan. 2apat pula diberikan diuretik kerja cepat seperti
furosemid sebelum transfusi.
2.2 Congestif Heart Failure ,-H/
2.2.1 Definisi
!$% adalahkelainan struktur dan fungsi jantung sehingga jantung
gagal memompakan oksigen untuk kebutuhan metabolisme jaringan pada
tekanan yang normal atau mampu memenuhi rnetabolisme jaringan tetapi
pada tekanan pengisian yang meningkat. !$% merupakan suatu sindroma
klinis yang dikarakteristikkan dengan gejala sesak napas, kelelahan, dan
tanda - tanda kelebihan volume cairan dalam tubuh udema perifer dan
ronki pulmonal#.
2.2.2 E(i!$!)i
"tiologi gagal jantung terbanyak adalah penyakit arteri koroner,
hipertensi, idiopatik kardiomiopati dan penyakit katup jantung. @agal
jantung yang disebabkan oleh penyakit arteri koroner mencapai angka
kejadian sebesar >+ C ?+' gagal jantung sistolik# dan penyakit arteri
9
7/24/2019 case lul fix.docx
10/28
koroner merupakan prediktor untuk progresifitas disfungsi sistolik
ventrikel kiri dari asimptomatis menjadi simptomatis. $ipertensi dan
penyakit katup jantung juga merupakan faktor resiko yang cukup
signifikan dalam menyebakan gagal jantung yaitu dengan angka kejadian
sebesar .& C .>'. 2iabetes melitus 23#, meningkatkan resiko gagal
jantung yang disebabkan oleh kardiomiopati menjadi dua kali lipat dan
pada wanita, 23 menjadi faktor resiko utama terjadinya penyakit arteri
koroner yang juga bisa berakibat menjadi gagal jantung. 3erokok, pola
hidup inactive, dan obesitas juga termasuk faktor resiko yang harus
diperhatikan karena banyak faktor lain yang meningkatkan resiko gagal
jantung.
Secara rinci, penyebab gagal jantung kongestif antara lain7
# 5elainan otot jantung
@agal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot
jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. 5ondisi yang
mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup ateriosklerosis
koroner, hipertensi arterial, dan penyakit degeneratif atau inflamasi.
*# Aterosklerosis koroner3engakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya
aliran darah ke otot jantung. Berjadi hipoksia dan asidosis akibat
penumpukan asam laktat#. /nfark miokardium kematian sel jantung#
biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Peradangan dan
penyakit miokardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung
karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktilitas menurun.
:# $ipertensi sistemik atau pulmonal
3eningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya
mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.
Peradangan dan penyakit miokardium degenerative
)erhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara
langsung merusak serabut jantung menyebabkan kontraktilitas
menurun.
10
7/24/2019 case lul fix.docx
11/28
(# Penyakit jantung lain
@agal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung
yang sebenarnya, yang secara langsung mempengaruhi jantung.
3ekanisme biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah yang
masuk jantung stenosis katup semiluner#, ketidakmampuan jantung
untuk mengisi darah tamponade, perikardium, perikarditif konstriktif,
atau stenosis A0#, peningkatan mendadak afterload.
># Anemia
5ompensasi mekanisme hemodinamik bersifat kompleks,
antara lain terjadi penurunan afterload akibat berkurangnya tahanan
vaskular sistemik, peningkatan preload akibat peningkatan venous
return dan peningkatan fungsi ventrikel kiri yang berhubungan dengan
peningkatan aktivitas simpatetik dan faktor inotropik. Pada anemia
kronik, terjadi peningkatan kerja jantung menyebabkan pembesaran
jantung dan hipertrofi ventrikel kiri.
2.2.3 K$asifi'asi
5lasifikasi !$% terdiri atas klasifikasi berdasarkan New York
Heart Association $A, berdasarkan kemampuan seseorang dalam
menjalankan aktivitas fungsionalnya atau melakukan kegiatan sehari-hari#
dan klasifikasi oleh American !ollege of !ardiology A!!# atau
American Heart Association A$A# berdasarkan perkembangan dan
progresifitas dari penyakit#.
K$asifi'asi -H berasar'an A--0AHAS(aium A--0AHA
A 7 )eresiko terjadinya !$% tanpa kelainan struktur jantung atau gejala dari
!$%
) 7 5elainan struktural jantung ada, gejala dari !$% tidak ada
! 7 5elainan struktural jantung ada, gejala dari !$% ada
2 7 @ejala yang berat dari !$% dan perlu intervensi spesialisasi
Ne !r' Hear( Ass!#ia(i!n un#(i!na$ -$assifi#a(i!n !f Hear( ai$ure
5elas 5riteria
11
7/24/2019 case lul fix.docx
12/28
/ para penderita penyakit jantung tanpa pembatasan dalam
kegiatan fisik serta tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit
jantung seperti cepat lelah, sesak nafas atau berdebar-debar,
apabila mereka melakukan kegiatan biasa.
// penderita dengan sedikit pembatasan dalam kegiatan fisik.
3ereka tidak mengeluh apa-apa waktu istirahat, akan tetapi
kegiatan fisik yang biasa menimbulkan gejala-gejala insufisiensi
jantung seperti kelelahan, jantung berdebar, sesak nafas atau
nyeri
/// penderita penyakit jantung dengan banyak pembatasan dalam
kegiatan fisik. 3ereka tidak mengeluh apa-apa waktu istirahat,
akan tetapi kegiatan fisik yang kurang dari kegiatan biasa sudah
menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung seperti yang
tersebut di atas./0 penderita tidak mampu melakukan kegiatan fisik apapun tanpa
menimbulkan keluhan. 6aktu istirahat juga dapat menimbulkan
gejala-gejala insufisiensi jantung, yang bertambah apabila
mereka melakukan kegiatan fisik meskipun sangat ringan.
5lasifikasi lain yang penting adalah berhubungan dengan left
ventricular e"ection fraction 80"%# apakah tergolongpreserved D(+'#
ataureduced 80"% 9(+'#. Pada gagal jantung sistolik dengan reduced
80"%, mortalitasnya meningkat dan pada gagal jantung diastolik justru
sebagian besar &+ C (+'# adalahpreserved 80"%.
2.2.% Pa(!fisi!$!)i
12
7/24/2019 case lul fix.docx
13/28
Patofisiologi gagal jantung sangat kompleks dan melibatkan
berbagai mekanisme./stilah gagal jantung pun bisa dibedakan berdasarkan
bermacam masalah, yaitu 7
a. )erdasarkan perjalanan waktu penyakit
@agal jantung akut
@agal jantung kronis
b. )erdasarkan curah jantung
@agal jantung low output
@agal jantung high output
c. )erdasarkan lokasi gagal jantung
@agal jantung kanan
@agal jantung kiri
5egagalan biventrikel !$%
d. )erdasarkan fungsi yang terganggu
@agal jantung diastolik
@agal jantung sistolik
@agal jantung paling sering mencerminkan adanya kelainan fungsi
kontraktilitas ventrikel suatu bentuk gagal sistolik# atau adanya gangguan
relaksasi ventrikel suatu bentuk gagal diastolik#.
a. 2isfungsi sistolik
Pada disfungsi sistolik, kontraktilitas miokardium mengalami
gangguan dapat disebabkan oleh rusaknya miosit, abnormalitas fungsi
miosit atau fibrosis, serta akibat pressure overload yang menyebabkan
resistensi atau tahanan aliran#, sehingga isi sekuncup ventrikel berkurang,
adanya penurunan curah jantung dan volume akhir sistolik meningkat
Akibat dari peningkatan volume akhir sistolik, saat darah dari vena
pulmonalis kembali ke jantung yang sedang terganggu, dimana ventrikel
dikosongkan secara tidak sempurna, akan mengakibatkan volume
diastoliknya meningkat lebih besar, sehingga tekanan dan volume akhir
diastolik lebih tinggi dari normal terjadi peningkatan tekanan darah#.
b. 2isfungsi diastolik
Berdapat gangguan pada relaksasi diastolik dini suatu proses yang
aktif dan bergantung pada energi#, peningkatan kekakuan dinding ventrikel
bersifat pasif# atau kedua-duanya yang paling sering disebabkan oleh
penyakit jantung koroner, hipertensi dengan hipertrofi ventrikel kiri dan
13
7/24/2019 case lul fix.docx
14/28
kardiomiopati hipertrofi. 2alam fase diastol, pengisian ventrikel
menyebabkan tekanan diastolik meningkat, karena adanya kenaikan
volume yang menyebabkan peningkatan tekanan yang lebih besar. Bekanan
diastolik meningkat akan diteruskan ke atrium kiri kemudian ke vena dan
kapiler paru. 5enaikan tekanan hidrostatik di kapiler paru yang cukup
tinggi D*+mm$g#, dapat menyebabkan transudasi cairan kedalam
intersisium paru dan menimbulkan keluhan - keluhan kongesti paru.
@agal jantung kongestif terjadi pada kondisi gagal jantung kiri jangka
panjang yang diikuti dengan gagal jantung kanan atau sebaliknya, namun
kebanyakan didahului oleh gagal jantung kiri.
3ekanisme kompensasi pada gagal jantung adalah7
3ekanisme %rank Starling penambahan panjang serat
menyebabkan kontraksi menjadi lebih kuat sehingga curah jantung
meningkat.
Perubahan neurohormonal peningkatan aktivitas simpatis
merupakan mekanisme paling awal untuk mempertahankan curah
jantung. 5atekolamin menyebabkan kontraksi otot jantung yang lebih
kuat efek inotropik positif# dan peningkatan denyut jantung. Sistemsaraf simpatis juga turut berperan dalam aktivasi sistem renin
angiotensin aldosteron 1AA# yang bersifat mempertahankan volume
darah yang bersirkulasi dan mempertahankan tekanan darah. Selain itu
dilepaskan juga counter-regulator peptides dari jantung seperti
natriuretic peptides yang mengakibatkan terjadinya vasodilatasi
perifer, natriuresis dan diuresis serta turut mengaktivasi sistem saraf
simpatis dan sistem 1AA.
1emodeling dan hipertrofi ventrikelbertambahnya beban kerja
jantung akibat respon terhadap peningkatan kebutuhan maka terjadi
berbagai macam remodeling termasuk hipertrofi dan dilatasi. )ila hanya
terjadi peningkatan muatan tekanan ruang jantung atau pressure overload
misalnya pada hipertensi, stenosis katup#, hipertrofi ditandai dengan
peningkatan diameter setiap serat otot. Pembesaran ini memberikan pola
14
7/24/2019 case lul fix.docx
15/28
hipertrofi konsentrik yang klasik, dimana ketebalan dinding ventrikel
bertambah tanpa penambahan ukuran ruang jantung.
amun, bila pengisian volume jantung terganggu misalnya padaregurgitasi katup atau ada pirau# maka panjang serat jantung juga
bertambah yang disebut hipertrofi eksentrik, dengan penambahan ukuran
ruang jantung dan ketebalan dinding.
2.1.+ Dia)n!sis
2iagnosis gagal jantung dapat ditegakkan dari anamnesis yang
teliti, pemeriksaan fisik lengkap dan pemeriksaan penunjang yang sesuai,
sebagai berikut 7
a. Anamnesis
Banyakan keluhan sesak saat bekerja, berbaring ortopneu#, saat
malam hari sampai terbangun#, cepat lelah, tidak tahan dengan latihan
berat, riwayat bengkak di perut, kaki, dll
b. Pemeriksaan fisik2apat ditemukan kelainan khas gagal jantung seperti peningkatan
tekanan vena jugularis, refluks hepatojuguler, udema ekstremitas,
bradikardi takikardi, berpindahnya lokasi ictus cordis, adanya bising
jantung gallop murmur#, ronki basal paru, kesulitan bernafas, dan
sianosis.
c. Pemeriksaan penunjang
i. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan level )-type natriuretic peptide
Pemeriksaan elektrolit serum
Pemeriksaan darah lengkap anemia ada tidak#
Pemeriksaan fungsi hati dan ginjal
Pemeriksaan urin rutin
Pemeriksaan hormon tiroid
ii. Pemeriksaan rontgen toraks
1ontgen toraks harus diperiksa sejak awal untuk
membedakan penyebab keluhan antara jantung atau paru. Adanya
kongestif pulmonal dan udema intersisial paru semakin
15
7/24/2019 case lul fix.docx
16/28
memperkuat diagnosis gagal jantung, serta ditambah dengan
adanya cardiomegali !B1 D(+'#.
iii. "5@
"5@ sangat diperlukan untuk mengetahui penyakit yang
mendasari terjadinya gagal jantung. Perubahan pada "5@ seperti
left branch bundle block 8)))#, left ventriculer hypertrophy
80$#, infark miocard akut atau kronis, dan atrial fibrilation dapat
diidentifikasi dan mungkin juga mengarahkan untuk perlunya
dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti echocardiography "!@#,
stress testing atau konsul kepada kardiolog.
2alam menegakkan diagnosis gagal jantung, terdapat dua kriteria
yang dipakai sebagai panduan, yaitu kriteria %ramingham dan )oston,
sebagai berikut 7
ramin)ham B!s(!n
5riteria 3ayor 7
- Paroksismal nokturnal dispnea atau
ortopnea
- Peningkatan E0P
- 1onki basah
- "dema pulmonary akut
- )unyi S: @allop
- Peningkatan tekanan vena
- 1efluks hepatojugular
5riteria 3inor
- "dema tungkai
- )atuk malam hari
- 2ispnea on effort
- $epatomegali
- "fusi pleura
- 5apasitas vital berkurang
: dari maksimum
5ategori / 7 1iwayat
-2ispnea saat istirahat
-4rtopnea
-Paroksismal nokturnal dispnea
:#
-Sesak saat naik tangga *#
-Sesak saar memanjat #
5ategori // 7 Pemeriksaan %isik
-2enyut jantung yang abnormal
-*#
-Peningkatan E0P -*#
-Suara paru crackles-*#
-6heeing :#
-)unyi S: :#
5ategori : 7 1adiologi
16
7/24/2019 case lul fix.docx
17/28
- Bakikardi
5riteria mayor atau minor 7
5ehilangan berat badan D&,( kg dalam
( hari pengobatan
2iagnosis ditegakkan jika * kriteria
mayor atau kriteria mayor F * kriteria
minor
-"dema alveolus paru
-"dema intersisial paru :#
-"fusi pleura bilateral :#
-!1B D(+' :#
-1etribusi aliran di ona atas *#
ilai
7/24/2019 case lul fix.docx
18/28
, s t 2 i u r e t i k m e n g u r a n g i
g e j a l a G t a n d a
k o n g e s t i f #
, s t 2 i u r e t i k m e n g u r a n g i
g e j a l a G t a n d a
k o n g e s t i f #
s t i l l .
$ A
c l a ss
/ / -
/ 0 H
s t i l l .
$ A
c l a ss
/ / -
/ 0 H
A!
"
-/
a
ta
u
A1
)
A!
"
-/
a
ta
u
A1
)
s t i l l .
$ A
c l a ss
/ / -
/ 0 H
s t i l l .
$ A
c l a ss
/ / -
/ 0 H
A$)!ri(ma (a(a$a'sana )a)a$ *an(un) sis(!$i' 'r!ni' NHA classII 4 I5
BAB III
18
7/24/2019 case lul fix.docx
19/28
LAP67AN KASUS
Ien(i(as pasien
ama 7 Bn. "A
o 13 7
7/24/2019 case lul fix.docx
20/28
- Pasien bulan yang lalu pernah mengeluhkan keluhan yang sama dan
dirawat dirumah sakit selama ( hari dan mendapatkan * kantong darah
transfusi
- Pasien menyangkal adanya trauma- Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan jangka panjang
- yeri ulu hati F#, demam tidak ada.
7ia&a( Pen&a'i( Dahu$u
- 1iwayat hipertensi -#
- 1iwayat 23 -#
- 1iwayat asma -#
7ia&a( Pen&a'i( Ke$uar)a
Bidak ada anggota keluarga yang mengeluhkan penyakit yang sama.
Bidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung dan diabetes
mellitus
Ayah kandung menderita hipertensi F#
7ia&a( pe'er*aan8 s!sia$ e'!n!mi an 'ebiasaan
Pasien bekerja sebagai pedagang, sering menjaga toko hingga larut malam,
riwayat merokok sejak umur * tahun dan sekarang sudah berhenti lebih kurang &
bulan belakngan, minum alkohol tidak ada, sering makan-makanan berminyak
dan berlemak serta jarang berolahraga.
PE9E7IKSAAN ISIK
Pemeri'saan umum
20
7/24/2019 case lul fix.docx
21/28
5esadaran 7 5omposmentis
5eadaan umum 7 Bampak sakit sedang
Bekanan darah 7 :+
7/24/2019 case lul fix.docx
22/28
8eukosit 7 *.+++ul
Brombosit 7 &*.+++ul
3!0 7 ?>,< fl
30$ 7 *>,+ pg
3!$! 7 &,++ gd8- Kimia arah
@2S 7 : mgdl + '
- E#'!#ari!)raf
Anatomi jantung normal, "% (='
4 EK:?
Pada pemeriksaan "5@ didapatkan 7
/rama 7 sinus takikardi
11 7 + Jmenit
1egularitas 7 regular
Aksis 7 normal
3orfologi 7 SB segmen normal
22
7/24/2019 case lul fix.docx
23/28
7esume
Bn. "A, (: tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak lebih kurang
bulan ini dan memberat sejak * hari. Sesak dirasa saat melakukan aktifitas dan
biasanya berkurang dengan istirahat. Sesak juga berkurang jika pasien dalam
posisi setengah duduk. Pasien sering terbangun malam karena sesak. Saat sesak
pasien juga mengeluhkan nyeri didada kiri menjalar kelengan dan kadang hingga
leher. yeri seperti tertimpa benda berat. yeri juga datang saat beraktifitas dan
berkurang dengan istirahat.
Pasien juga mengeluhkan badan lemas, pusing sejak minggu ini. Pasien
tampak pucat. bulan yang lalu pasien mengeluhkan hal serupa, dirawat di 1S
dan mendapatkan transfusi darah. )uang air besar biasa, buang air kecil biasa,
nyeri ulu hati F#.
2ari pemeriksaan fisik didapat konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan
thorak, paru dalam batas normal, jantung terdapat bunyi jantung dan * normal,
S: gallop F#. Abdomen dalam batas normal, ekstremitas didapat akral dingin F#,!1B 9* detik.
Pada pemeriksaan laboratorium didapat $b rendah (,< grdl#, @2S :
mgdl. Pada pemeriksaan eckokardiograf anatomi jantung dalam batas normal, "%
(='. Pada pemeriksaan "5@ didapat gambaran sinus takikardi dengan 11 +
Jmenit dan SB segmen normal.
Daf(ar masa$ah
1. Anemia
2. !$% $A //
7en#ana Pena(a$a'sanaan
onfarmakologis 7
1encana transfusi P1! ( kantong
3emposisikan semi fowler
23
7/24/2019 case lul fix.docx
24/28
)edrest, membatasi aktifitas fisik sehari-hari
%armakologis 7
8asiJ inj *J
/sosorbit 2initrat *J( mg
Spironolactone J*( mg
1anitidin inj *J
PE9BAHASAN
Pada pasien ini, diagnosis anemia ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. 2ari anamnesis pasien
mengeluhkan lemas, pusing dan tampak pucat sejak minggu ini. 2ari
pemeriksaan fisik juga didapat konjungtiva anemis, mukosa kering dan pucat,
akral dingin. 2ari pemeriksaan laboratorium darah rutin juga didapat kadar $b
rendah yaitu (,< mgdl. Pada keadaan ini belum diketahui penyebab dari anemia
yang dialami pasien. 2ari anamnesis pasien menyangkal adanya perdarahan masif
seperti mimisan, )A) berdarah, hitam, muntah atau batuk darah. Pasien juga
mengaku tidak ada mengalami trauma, mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka
lama disangkal. Pada pasien direncanakan transfusi P1! sebanyak ( kantong.
Intuk mengetahui penyebab anemia yang dialami pasien dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan hitung darah tepi dan pemeriksaan darah samar yaitu
benidine test.
2iagnosis !$% $A // pada pasien ini ditegakkan berdasarkan kategori
$A yang tergolong kelas // yaitu pasien yang mengeluhkan sesak saat
beraktifitas berat dan berkurang dengan istirhat. Sesak juga disertai nyeri didada.
Selain itu terpenuhinya kriteria %ramingham yang terdapat pada pasien yaitupasien terbangun malam karena sesak, irama S: gallop dan sesak berkurang
dengan istirahat. !$% $A pada pasien bisa disebabkan karena anemia yang
dialami pasien. Pada keadaan anemia, venous return jantung akan meningkat.
Pada jantung dapat terjadi hipertrofi ventrikel kiri, dengan miofibril jantung yang
memanjang, dan ventrikel kiri dilatasi, akibatnya akan memperbesar stroke
volume sesuai dengan mekanisme Starling. Secara fisiologis akibat dari hal ini
terjadi dilatasi ventrikel khususnya terjadi peningkatan tekanan dinding jantung
24
7/24/2019 case lul fix.docx
25/28
yang mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen dan percepatan kerusakan
miosit. Pada tahap terjadi dilatasi yang progresif dinding ventrikel kiri menebal
yang disebut dengan eccentric hipertrofi yang bermanfaat sebagai mekanisme
adaptasi untuk melindungi jantung dari peningkatan tahanan dinding jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa anemia yang terjadi dalam jangka panjang dapat
menyebabkan pembesaran ventrikel kiri maladaptif, dekompensasi jantung, gagal
jantung serta kematian.
KESI9PULAN
)erdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita gagal jantung kongestif
et causa Anemia.
!$$! Up Pasien
Tan))a$ S 6 A P
;< mai
2;1+
pasien
mengeluhkan
sesak dan
nyeri dada
yang hilang
timbul, nyerididada kiri,
lemas F#,
pusing F#
B2 7
:+
7/24/2019 case lul fix.docx
26/28
yang hilang
timbul, nyeri
didada kiri,
lemas F#,
pusing F#
Jmenit
11 7 *,(o!
J*( mg
;@ mai
2;1+
3asih sesak
jika
beraktifitas,
pusing F#
B2 7
+?+
mm$g
7 ,(o!
Anemia F
!$%
- P1! kantong
- 1anitidin *J
amp
- 8asiJ *J
- /S2 *J( mg
- Spironolakton
J*( mg
1; mai
2;1+
Pusing F#,
badan terasa
lemas F#,
sesak jarang
B2 7
*+
7/24/2019 case lul fix.docx
27/28
DATA7 PUSTAKA
. 3c3urray EE, Adamopoulos S, Anker S2, Auricchio A, )ohm 3,
2ickstein 5, et all. "S! @uidelines for the diagnosis and treatment of
acute and chronic heart failure *+*. "uropean $eart Eurnal. *+*.*. 1emme 6E, Swedberg 5. @uidelines for the diagnosis and treatment of
chronic heart failure. /n7 "uropean heart journal. *++; **, (*?->+.
:. 2umitru /, et al. $eart %ailure. Available from 7
http7emedicine.medscape.comarticle>:+>*-overviewLa+(>. 8ast
update = Euni *+&.
&. Pusat komunikasi publik sekretariat jenderal kementerian kesehatan 1/.
2iunduh dari7
http7www.depkes.go.idarticleview*+&++(#7:=-:*
7/24/2019 case lul fix.docx
28/28
>. !olucci 6S, )raunwald ". Pathophysiology of heart failure. /n
)aunwalds $eart 2isease. A BeJtbook of cardiovascular medicine. ?th
edition. "lsevier Saunders. Philadelphia.*++(
?. 5ing 3, et al. 2iagnosis and evaluation heart failure. /n7 American family
physician. Available from 7
http7www.aafp.orgafp*+*+>(p>.htmlLafp*+*+>(p>-b:.
*+* Eun (;>