Upload
zikra-alfa-sani
View
238
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 case OMA 2
1/32
Case Report Session
OTITIS MEDIA AKUT
Oleh :
Farisah Dini 1110313030
Zikra Alfa Sani 1110312125
Annisa Indriani Alamsyah 1210313015
Preseptor :
dr. Yan Edward, Sp. TT!"# $"%
Dr. D&lly Irfandy, Sp. TT!"# $"%
8/16/2019 case OMA 2
2/32
'A(IA) I#*+ E)YA"IT TE#I)(A ID+)( TE)((--"A)'EDA
"EA#A DA) #EE
S+ Dr. *. D/A*I# ADA)(
FA"+#TAS "ED-"TEA) +)IESITAS A)DA#AS
ADA)(
2016
'A' I
8/16/2019 case OMA 2
3/32
TI)/A+A) +STA"A
1.1 Ana&mi Tlina
Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Bagian luar dan
tengah telinga menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga dalam yang berisi cairan,
untuk memperkuat energi suara dalam proses tersebut.
1.1.1 Ana&mi Tlina #4ar
Gambar 1 : telinga luar
Telinga luar terdiri daun telinga (auricula) dan liang telinga (meatus auditorius
eksternus) sampai dengan gendang telinga (membran timpani). Pinna merupakan bagian dari
daun telinga suatu lempeng tulang rawan elastin terbungkus kulit, yang berfungsi
mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke liang telinga. Daun telinga akan
8/16/2019 case OMA 2
4/32
menahan gelombang suara yang mendekati telinga dari arah belakang, dengan demikian
membantu seseorang membedakan apakah suara datang dari arah depan atau belakang. (6)
iang telinga berbentuk huruf ! dengan rangka tulang rawan pada sepertiga bagian luar,
sedangkan dua pertiga bagian dalam rangkanya terdiri dari tulang. Pada sepertiga bagian luar
kulit telinga terdapat banyak kelen"ar serumen yang merupakan modifikasi dari kelen"ar
keringat. #elen"ar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga. Pada duapertiga bagian
dalam hanya sedikit di"umpai kelen"ar serumen. ($)
1.1.2. Ana&mi Tlina Tnah
Telinga tengah berbentuk kubus dengan batas luar yang merupakan membran timpani,
batas depan tuba eustachius, batas bawah %ena "ugularis dan batas belakang adalah aditus ad
antrum. &embran timpani yang teregang menutupi pintu masuk ke telinga tengah. &embran
timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat oblik
terhadap sumbu liang telinga. !ecara anatomis membran timpani dibagi dalam ' bagian yaitu
pars tensa dan pars flasida atau membran !hrapnell, letaknya dibagian atas muka dan lebih
tipis dari pars tensa dan pars flaksida dibatasi oleh ' lipatan yaitu plika maleolaris anterior
(lipatan muka), plika maleolaris posterior (lipatan belakang). Bagian atas disebut pars
flaksida sedangkan bagian bawah disebut pars tensa.(6) Bayangan penon"olan bagian bawah
maleus pada membran timpani disebut sebagai umbo. Dari umbo bermula suatu refleks
cahaya ke arah bawah yaitu pada pukul untuk membran timpani kiri dan pukul $ untuk
membran timpani kanan. *efleks cahaya (cone of light) adalah cahaya dari luar yang
dipantulkan oleh membran timpani. &embran timpani dibagi dalam kuadran, dengan
menarik garis searah dengan prosesus longus maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu
di umbo, sehingga didapatkan bagian atas+depan, atas+belakang, bawah+depan, serta bawah+
belakang, untuk menyatakan letak perforasi membran timpani.($)
8/16/2019 case OMA 2
5/32
Tulang pendengaran di dalam telinga tengah saling berhubungan. Prosesus longus
maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus, dan inkus melekat pada
stapes. !tapes terletak pada tingkap lon"ong yang berhubungan dengan koklea. Tuba
eustachius termasuk dalam telinga tengah yang menghubungkan daerah nasofaring dengan
telinga tengah. Tuba eustachius dalam keadaan normal tertutup, tetapi dapat dibuat terbuka
dengan gerakan menguap, mengunyah, atau menelan. Pembukaan tersebut memungkinkan
tekanan udara di dalam telinga tengah menyamakan diri dengan tekanan atmosfer, sehingga
tekanan di kedua sisi membran timpani men"adi setara. nfeksi yang berasal dari tenggorok
kadang+kadang menyebar melalui tuba eustachius ke telinga tengah.(6)
8/16/2019 case OMA 2
6/32
1.1.3. Ana&mi Tlina Dalam
Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran
dan %estibuler yang terdiri dari / buah kanalis semisirkularis. 0"ung atau puncak koklea
disebut helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala %estibuli. Pada
irisan melintang koklea tampak skala %estibuli sebelah atas, skala timpani di sebelah bawah
dan skala media (duktus koklearis) berada diantaranya. (6) !kala %estibuli dan skala timpani
berisi perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa. Dasar skala %estibuli disebut
membran %estibuli (Reissner’s membrane) sedangkan dasar skala media adalah membran
basalis. Pada membran basalis ini terletak organ corti. Pada skala media terdapat bagian yang
disebut membran tektorial dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel
rambut dalam, sel rambut luar, dan canalis corti yang membentuk organ corti (gambar 1.).($)
8/16/2019 case OMA 2
7/32
gambar / 2 anatomi telinga
8/16/2019 case OMA 2
8/32
1.2 Fisi&l&i Tlina
Proses pendengaran berawal dari energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk
gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. -etaransuara tersebut
menggetarkan membran timpani diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang
pendengaran (maleus, inkus, dan stapes). *antai tulang ini bergerak dengan frekuensi yang
sama, memindahkan getaran dari membran timpani ke "endela o%al yang menghubungkan ke
telinga dalam. Tulang+tulang pendengaran itu yang akan mengamplifikasi getaran melalui
daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan
tingkap lon"ong.(6) 3nergi getar yang telah diamplifikasi akan diteruskan ke stapes yang
menggerakkan tingkap lon"ong sehingga perilimfa pada skala %estibuli bergetar. -etaran
diteruskan melalui membrana *eissner yang mendorong endolimfa, sehingga akan
menimbulkan gerak relatif antar membran basilaris dan membra tektorial. Proses ini
merupakan rangsangan mekanik yang menyebabkan ter"adinya defleksi stereosillia sel+sel
rambut sehingga kanal ion terbuka dan ter"adi pengelepasan ion bermuatan listrik. #eadaan
ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke
sinaps yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf auditorius.(4)
8/16/2019 case OMA 2
9/32
1.3 -iis *dia Ak4
5titis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa liang telinga tengah, tuba
3ustachius, antrum mastoid, dan sel+sel mastoid. 5titis media terbagi atas otitis media
supuratif dan otitis media non+supuratif, dimana masing+masing memiliki bentuk akut dan
kronis. 5titis media akut termasuk dalam bentuk otitis media supuratif. ($) 5titis media akut
ialah peradangan telinga tengah yang mengenai sebagian atau seluruh periosteum dan ter"adi
dalam waktu kurang dari / minggu.
1. Epidmi&l&i
5titis media pada anak+anak sering kali disertai dengan infeksi pada saluran
pernapasan atas. 3pidemiologi seluruh dunia ter"adinya otitis media pada anak berusia 1 thn
sekitar 6', sedangkan anak+anak berusia / thn sekitar 4/. Di merika !erikat,
diperkirakan $ anak mengalami minimal satu episode otitis media sebelum usia / tahun
dan hampir setengah dari mereka mengalaminya tiga kali atau lebih.
1.5 Ei&l&i
Penyebab utama ter"adinya 5& ini adalah karena masuknya mikroba ke dalam
telinga tengah yang seharusnya steril, dikarenakan oleh mekanisme pertahanan tubuh
(seperti silia mukosa tuba eustachius, en7im dan antibody) terganggu. -angguan
mekanisme pertahanan tubuh ini paling sering ter"adi karena sumbatan dari tuba
eustachius1.
8aktor risiko ter"adinya otitis media adalah umur (pada anak+anak lebih sering),
"enis kelamin (lebih sering pada laki+laki), ras, faktor genetik, status sosioekonomi serta
8/16/2019 case OMA 2
10/32
lingkungan, asupan air susu ibu (!) atau susu formula, lingkungan merokok, kontak
dengan anak lain, abnormalitas kraniofasialis congenital yang menyebabkan gangguan
fungsi tuba, status imunologi dimana system imunnya menurun, infeksi bakteri atau
%irus di saluran pernapasan atas, disfungsi tuba 3ustachius, immatur tuba 3ustachius
dan lain+lain. Pada anak lebih sering teradi karena pada anak tuba eustachius nya
pendek, lebar, dan letaknya agak hori7ontal1.
#uman penyebab utama pada 5& ialah bakteri piogenik, seperti !treptokokus
hemolitikus, stafilokokus aeureus, pneumokokus. #adang 9 kadang ditemukan "uga
:aemofilus influen7a, 3.coli, !treptococus anhemolitikus, proteus %ulgaris, dan
pseudomonas aeruginosa. :emofillus influen7a sering ditemukan pada anak usia
dibawah $ tahun1.
1.6 a&fisi&l&i dan Sadi4m
5titis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas atas seperti batuk,
pilek, dan radang tenggorokan. nfeksi menyebar ke telinga tengah melewati tuba 3sutachius.
#uman yang masuk ke tuba 3ustachius menyebabkan reaksi radang dan edema di dinding
tuba (4) 3ustachius, hal ini menyebabkan fungsi tuba 3ustachius sebagai pencegah in%asi
8/16/2019 case OMA 2
11/32
kuman ke telinga tengah terganggu. #uman dapat terus menyebar ke telinga tengah, ter"adi
proses radang dan edema hebat di telinga tengah. Terbentuklah sekret yang awalnya serosa
lalu berubah men"adi purulen yang makin lama bertambah banyak yang menyebabkan
bulging pada membran timpani dan dapat ter"adi perforasi. (1')
Berdasarkan perubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi otitis media akut dapat
dibagi dalam $ stadium; ($)
!tadium 5titis &edia kut
1 !tadium 5klusi Tuba 3ustachius
Tanda adanya oklusi tuba 3ustachius ialah gambaran retraksi membran
timpani akibat ter"adinya tekanan negatif di dalam telinga tengah, akibat absorpsi
udara. #adang+kadang membran timpani tampak normal (tidak ada kelainan) atau
berwarna keruh pucat. 3fusi mungkin telah ter"adi, tetapitidak dapat di deteksi.
!tadium ini sukar dibedakan dengan otitis media serosa yang disebabkan oleh %irus
ataupun alergi.
' !tadium :iperemis (Pre+!upurasi)
Pada stadium hiperemis,tampak pembuluh darah yang melebar di membran
timpani atau seluruh membran timpani tampak hiperemis serta edema. !ekret yang
telah terbentuk mungkin masih bersifat eksudat yang serosa sehingga sukar terlihat.
/ !tadium !upurasi
3dema yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel
superfisial, serta terbentuknya eksudat yang purulen di ka%um timpani menyebabkan
membran timpani menon"ol (bulging) ke arah liang telinga luar. Pada keadaan ini
8/16/2019 case OMA 2
12/32
pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta rasa nyeri telinga
bertambah hebat. pabila tekanan nanah di ka%um timpani tidak berkurang, maka
ter"adi iskemia, akibat tekanan pada kapiler+kapiler, serta timbul tromboflebitis pada
%ena+%ena kecil dan neksrosis mukosa dan submukosa.
8/16/2019 case OMA 2
13/32
-ambar.
1.7 (8ala "linik
-e"ala klinik otitis media supuratif akut (5&) tergantung dari stadium penyakit dan
umur penderita. $
Bayi dan anak kecil
+ -e"alanya 2 demam tinggi bisa sampai /=,$⁰> (stadium supuratif) merupakan tanda
khas, anak gelisah, sulit tidur, tiba+tiba men"erit saat tidur, diare, ke"ang+ke"ang, dan
kadang+kadang anak memegang telinga yang sakit. Bila ruptur membran timpani,
maka sekret mengalir ke liang telinga, suhu tubuh turun dan anak tertidur tenang.
nak yang sudah bisa bicara
+ -e"alanya 2 biasanya rasa nyeri dalam telinga, suhu tubuh tinggi, dan riwayat batuk
pilek sebelumya.
nak lebih besar dan orang dewasa
8/16/2019 case OMA 2
14/32
+ -e"alanya 2 rasa nyeri dan gangguan pendengaran (rasa penuh dan pendengaran
berkurang).
1.9 Dian&sis
1.9.1 Anamnsis
Pada anak yang sudah dapat berbicara keluhan utama adalah rasa nyeri di dalam
telinga, keluhan disamping suhu tubuh yang tinggi. Biasanya terdapat riwayat batuk pilek
sebelumnya. Pada anak yang lebih besar atau pada orang dewasa, selain rasa nyeri terdapat
pula gangguan pendengaran berupa rasa penuh di telinga atau rasa kurang dengar. Pada bayi
dan anak kecil ge"ala khas 5& ialah suhu tubuh tinggi dapat sampai /=,$ o> (pada stadium
supurasi), anak gelisah dan sukar tidur, tiba+tiba anak men"erit waktu tidur, diare, ke"ang dan
terkadang anak memegang telinga yang sakit. Bila ter"adi ruptur membran timpani, maka
sekret mengalir ke liang telinga luar, suhu tubuh turun dan anak mulai tertidur dengan
tenang.1
Pada penelitian dikatakan bahwa anak+anak dengan 5& biasanya hadir dengan
riwayat onset yang cepat dan ge"ala seperti otalgia, rewel pada bayi atau balita, otorrhea,
dan?atau demam6,4. Dalam sebuah sur%ei di antara /$ anak+anak yang mengun"ungi dokter
untuk penyakit pernapasan, demam, sakit telinga, dan menangis yang berlebihan sering
didapatkan dengan 5& (=@).
8/16/2019 case OMA 2
15/32
Aisualisasi dari membran timpani dengan identifikasi dari perubahan dan inflamasi
diperlukan untuk menegakkan diagnosis dengan pasti. 0ntuk melihat membran timpani
dengan baik adalah penting bahwa serumen yang menutupi membran timpani harus
dibersihkan dan dengan pencahayaan yang memadai. Temuan pada otoskop menun"ukkan
adanya peradangan yang terkait dengan 5& telah didefinisikan dengan baik. Penon"olan
(bulging ) dari membran timpani sering terlihat dan memiliki nilai prediktif tertinggi untuk
kehadiran 5&. Penon"olan (bulging ) "uga merupakan prediktor terbaik dari 5&.=
#ekeruhan "uga merupakan temuan yang konsisten dan disebabkan oleh edema dari
membran timpani. #emerahan dari membran timpani yang disebabkan oleh peradangan
mungkin hadir dan harus dibedakan dari eritematosa ditimbulkan oleh demam tinggi. #etika
kehadiran cairan telinga bagian tengah sulit untuk menentukan, penggunaan timpanometri
dapat membantu dalam membangun diagnosis.1@
1.9.3 mriksaan n4n8an
3fusi telinga tengah "uga dapat dibuktikan dengan timpanosentesis (penusukan
terhadap gendang telinga).
8/16/2019 case OMA 2
16/32
1 !tadium 5klusi Tuba 3ustachius
Terutama bertu"uan untuk membuka kembali tuba 3ustachius dari sumbatan, sehingga
tekanan negatif di telinga tengah menghilang. Diberi obat tetes hidung :>l efedrin
@,$ dalam larutan fisiologik (anak 1' tahun) atauh :>l efedrin 1 dalam larutan
fisiologik untuk yang berumur di atas 1' tahun dan pada orang dewasa. !elain itu
sumber infeksi harus diobati ntibiotika diberikan bila penyebab penyakit adlah
kuman, buka oleh %irus atau alergi.
' !tadium :iperemis (!tadium Pre+!upurasi)
Pemberian antibiotika yang dian"urkan ialah golongan penisilin atau ampisilin. Terapi
awal diberikan penisilin intra muscular agar didapatkan konsentrasi yang adekuat
didalam darah, sehingga tidak ter"adi mastoiditis yang terselubung, gangguan
pendengaran sebagai ge"ala sisa, dan kekambuhan. Pada anak, ampisilin dengan dosis
$@+1@@mg?kgBB per hari dibagi dalam dosis atau amoksisilin @mg?kgB per hari
dibagi dalam / dosis. Bila pasien alergi terhadap penisilin dapat diberi eritromisin
dengan dosis @mg?kgBB per hari. Pemberian antibiotika dian"urkan diberi selama
hari. !elain itu dapat diberikan obat tetes hidung dan analgetika.
/ !tadium supurasi
Pemberian antibiotika disertai miringotomi bila membran timpani masih utuh. Dengan
miringotomi ge"ala+ge"ala klinis lebih cepat hilang dan ruptur dapat dihindari.
8/16/2019 case OMA 2
17/32
!tadium Perforasi
Pada stadium ini sekret banyak keluar dan terkadang keluar secara berdenyut
(pulsasi), sekret yang banyak ini merupakan media yang baik untuk pertumbuhan
kuman, oleh karena itu sangat perlu dilakukan pencucian tellinga untuk
menghilangkan sekret. Pengobatan yang diberikan adalah obat cuci telinga :'5' /
selama /+$ hari serta antibiotika yang adekuat. Biasanya sekret akan hilang dan
perforasi dapat menutup kembali dalam waktu +1@ hari.
$ !tadium *esolusi
Pada stadium resolusi, maka membran timpani berangsur normal kembali,
sekret tidak ada lagi, dan perforasi membran timpani menutup. Bila tidak ter"adi
stadium resolusi biasanya sekret akan terus mengalir melalui perforasi membran
timpani. Pada keadaan ini mpemberian antibiotika dapat dilan"utkan smapai /
minggu. Bila / minggu setelah pengobatan sekret masih terlihat banyak keluar maka
kemungkinan telah ter"adi komplikasi mastoiditis.
Bila 5& berlan"ut dengan keluarnya sekret dari telinga tengah lebih dari /
minggu, maka keadaan ini disebut otitis media supuratif sub+akut. Bila perforasi
menetap dan sekret tetap keluar lebih dari satu setengah bulan atau ' bulan, maka
keadaan ini disebut otitis media supuratif kronis. ($)
1.:.2 *irin&&mi
8/16/2019 case OMA 2
18/32
&iringotomi adalah tindakan insisi pada pars tensa membran timpani, agar ter"adi
drenase sekret dari telinga tengah ke liang telinga luar. &iringotomi merupakan tindakan
pembedahan kecil yang dilakukan secara a+%ue (dilihat langsung), anak harus tenang, dan
dapat dikuasai, sehingga membran timpani dapat dikuasai dengan baik. okasi miringotomi
ialah di kuadran posterior inferior karena didaerah ini tidak didapatkan tulang pendengaran.
0ntuk tindakan ini harus menggunakan lampu kepala yang mempunyai sinar cukup terang,
memakai corong telinga, dan pisau khusus (miringotom) yang berukuran kecil dan steril
(tabel 1.4) ($)
1.10 "&mplikasi
!ebelum ada antibiotik, 5& dapat menimbulkan komplikasi yaitu abses sub+
periosteal sampai komplikasi yang berat seperti meningitis dan abses otak.
8/16/2019 case OMA 2
19/32
'A' II
#A-A) "AS+S
2.1 Idnias asin
8/16/2019 case OMA 2
20/32
8/16/2019 case OMA 2
21/32
iwaya pnyaki "l4ara
Tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.
iwaya kr8aan, S&sial Ek&n&mi dan ";iasaan
Pasien adalah seorang anak yang tinggal bersama keluarganya dan belum berpenghasilan.
III. mriksaan Fisik
#eadaan umum 2 sakit ringan
#esadaran 2 komposmentis kooperatif
Tekanan darah 2 11@?@ mm:g
8/16/2019 case OMA 2
22/32
Sa4s l&kalis TT<
1 Tlina
Pemeriksaan #elainan Dekstra !inistra
Daun Telinga
#el. #ongenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
*adang Tidak ada Tidak ada
#el. &etabolik Tidak ada Tidak ada
ukup lapang
!empit
:iperemi Tidak ada Tidak ada
3dema Tidak ada Tidak ada
&assa Tidak ada Tidak ada
!ekret ?
!erumen
Bau Tidak ada Tidak adaEarna Tidak ada Tidak ada
Cumlah Tidak ada Tidak ada
Cenis Tidak ada Tidak ada
*m;ran Timpani
0tuh
Earna bening :iperemis
*efleks cahaya F F
Bulging + +
*etraksi F +
trofi + +
Perforasi
Cumlah perforasi Tidak ada Tidak adaCenis Tidak ada Tidak ada
#uadran Tidak ada Tidak ada
Pinggir Tidak ada Tidak ada
&astoid
Tanda radang Tidak ada Tidak ada
8istel Tidak ada Tidak ada
!ikatrik Tidak ada Tidak ada
8/16/2019 case OMA 2
23/32
$1' :7 #esimpulan Tes garpu tala dalam batas normal
udiometri Tidak dilakukan pemeriksaan
2 id4n
Pemeriksaan #elainan Detra !inistra
:idung luar
Deformitas Tidak ada Tidak ada
#elainan congenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak da Tidak ada
*adang Tidak ada Tidak ada
&assa Tidak ada Tidak ada
3 Sin4s paranasal
Pemeriksaan Detra !inistra
ukup lapang
!empit
apang
!ekret
okasi #a%um nasi #a%um nasi
Cenis &ukoid &ukoid
Cumlah !edikit !edikit
Bau Tidak ada Tidak da
#onka inferior 0kuran 3utrofi 3utrofi
Earna &erah muda &erah muda
Permukaan icin icin
3dema Tidak ada Tidak ada
#onka media 0kuran 3utrofi 3utrofi
Earna &erah muda &erah muda
Permukaan icin icin
3dema Tidak ada Tidak ada
!eptum
>ukup lurus?de%iasi Tidak ada de%iasi
Permukaan icin icin
Earna &erah muda &erah muda
!pina Tidak ada Tidak ada
#rista Tidak ada Tidak ada
bses Tidak ada Tidak ada
8/16/2019 case OMA 2
24/32
Perforasi Tidak ada Tidak ada
&assa okasi Tidak ada Tidak ada
Bentuk Tidak ada Tidak ada
0kuran Tidak ada Tidak ada
Permukaan Tidak ada Tidak ada
Earna Tidak ada Tidak ada
#onsistensi Tidak ada Tidak ada
&udah digoyang Tidak ada Tidak ada
Pengaruh
%asokonstriktor
Tidak ada Tidak ada
5. in&sk&pi &sri&r < !ulitdilakukan
Pemeriksaan #elainan Dekstra !inistra
#oana
>ukup lapang (
8/16/2019 case OMA 2
25/32
Bercak?eksudat Tidak ada Tidak ada
Dinding 8aring Earna &erah muda &erah muda
Permukaan icin icin
Tonsil 0kuran T1 T1
Earna &erah muda &erah &uda
Permukaan icin icin#ripti Tidak melebar Tidak melebar
Detritus Tidak ada Tidak ada
3ksudat Tidak ada Tidak ada
Perlengketan
dengan pilar
Tidak ada Tidak ada
Peritonsil Earna &erah muda &erah muda
3dema Tidak ada Tidak ada
bses Tidak ada Tidak ada
Tumor okasi
Tidak ada
Bentuk 0kuran
Permukaan
#onsistensi
-igi#aries?radiks da da
#esan :ygiene mulut kurang
idah
Earna &erah muda
Bentuk
8/16/2019 case OMA 2
26/32
!inus piriformis &assa
!ekret
Aalekula &assa
!ekret ( "enisnya )
I. Dian&sis "r8a
+ 5titis media akut stadium hiperemis aurikula detra
+ 5titis media akut stadium oklusi aurikula sinistra.
I. Dian&sa 'andin
! 5titis media dengan efusi (5&3)
II. mriksaan n4n8an
I. Taalaksana
+ moicilin syr / 1 ( hari)
+ Pseudoefedrin syr / 1
+ mbrool syr / 1
II. r&n&sis
Guo ad %itam 2 bonam
Guo ad sanam 2bonam
Guo ad fungsional 2 bonam
8/16/2019 case OMA 2
27/32
ES+*E
Anamnsis
8/16/2019 case OMA 2
28/32
mriksaan Fisik <
Telinga kiri 2 membran timpani hiperemis, reflek cahaya (F), retraksi (+),
bulging (+), atrofi (+).
Telinga kanan 2 membran timpani bening, reflek cahaya (F), retraksi (F),
bulging (+), atrofi (+).
:idung 2 ka%um nasi cukup lapang, terdapat sekret mukoid, dengan
"umlah sedikit dan tidak berbau.
Dian&sis
+ 5titis media akut stadium hiperemis aurikula detra
+ 5titis media akut stadium oklusi aurikula sinistra.
Taalaksana
+ moicilin '@@ mg ( syrp / 1 cth )
+ Pseudoefedrin........
+ mbrool.....
r&n&sis
+ Guo ad %itam 2 bonam
+ Guo ad sanam 2 bonam
+ Guo ad functionam2 bonam
8/16/2019 case OMA 2
29/32
DIS"+SI
Telah dilaporkan pasien anak berumur ' tahun datang ke Poli T:T *!0P &.
DC& diantar oleh keluarga dengan keluhan utama nyeri telinga kiri se"ak $ "am sebelum
masuk rumah sakit.
Berdasarkan anamnesa didapatkan nyeri telinga kiri se"ak $ "am sebelum masuk
rumah sakit. walnya pasien tiba +tiba terbangun dan menangis karena mengeluhkan telinga
8/16/2019 case OMA 2
30/32
kiri terasa nyeri. *iwayat demam tidak ada, namun pasien pilek se"ak $ hari yang lalu dan
batuk se"ak ' hari yang lalu, batuk tidak berdahak. *iwayat telinga berair tidak ada, trauma
pada telinga tidak ada. *iwayat memasukkan benda asing ketelinga, hidung, dan tenggorok
sebelumnya tidak ada.
5titis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa liang telinga tengah, tuba
3ustachius, antrum mastoid, dan sel+sel mastoid. !ecara epidemiologi, otitis media pada
anak+anak sering kali disertai dengan infeksi pada saluran pernapasan atas. Pada kasus ini
pasien berusia ' tahun dan memiliki riwayat infeksi pada saluran pernapasan atas
sebelumnya berupa pilek se"ak $ hari yang lalu dan batuk se"ak ' hari yang lalu.
Penyebab utama ter"adinya 5& ini adalah karena masuknya mikroba ke dalam
telinga tengah yang seharusnya steril, dikarenakan oleh mekanisme pertahanan tubuh (seperti
silia mukosa tuba eustachius, en7im dan antibodi) terganggu. -angguan mekanisme
pertahanan tubuh ini paling sering ter"adi karena sumbatan dari tuba eustachius, dan salah
satu faktor risikonya adalah infeksi saluran pernafasan atas.
-e"ala klinik otitis media supuratif akut (5&) anak+anak biasanya demam tinggi
bisa sampai /=,$⁰> (stadium supuratif) merupakan tanda khas, anak gelisah, sulit tidur, tiba+
tiba men"erit saat tidur, diare, ke"ang+ke"ang, dan kadang+kadang anak memegang telinga
yang sakit dan pada anak yang sudah bisa bicara ge"alanya biasanya rasa nyeri dalam telinga,
suhu tubuh tinggi, dan riwayat batuk pilek sebelumya. Pada pasien ini ge"ala yang dikeluhkan
adalah anak tiba+tiba terbangun dan menangis dan mengeluhkan telinga kirinya nyeri.
Demam tidak ada, namun pasien pilek dan batuk.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan telinga kiri,membran timpani hiperemis,
reflek cahaya (F), retraksi (+), bulging (+), atrofi (+). Pada telinga kanan didapatkan, membran
timpani bening, reflek cahaya (F), retraksi (F), bulging (+), atrofi (+). Pada pemeriksaan
8/16/2019 case OMA 2
31/32
hidung didapatkan ka%um nasi cukup lapang, terdapat sekret mukoid, dengan "umlah sedikit
dan tidak berbau.
Berdasarkan perubahan mukosa telinga tengah sebagai akibat infeksi otitis media akut
dapat dibagi dalam $ stadium. Pada pasien ini perubahan pada mukosa telinga kiri adalah
stadium hiperemis. :asil pemeriksaan sesuai teori dimana pada stadium ini membran timpani
tampak hiperemis serta edema. !edangkan pada telinga kanan tampak retraksi membran
timpani sesuai stadium oklusi.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik diatas maka diagnosis pada pasien ini
adalah otitis media akut stadium hiperemis aurikula detra dan otitis media akut stadium
oklusi aurikula sinistra.
Diagnosa banding
Terapi yang dapat diberikan pada stadium ini yaitu pemberian antibiotika. !elain itu
dapat diberikan obat tetes hidung dan analgetika. Pada anak, ampisilin dengan dosis $@+
1@@mg?kgBB per hari dibagi dalam dosis atau amoksisilin @mg?kgB per hari dibagi dalam
/ dosis. Pemberian antibiotika dian"urkan diberi selama hari. Pada pasien ini diberikan
8/16/2019 case OMA 2
32/32