16
Tjiang Kelvin Candiago | 07120110030 BAB I. LAPORAN KASUS 1.1 IDENTITAS PASIEN Nama : Ibu D Jenis kelamin : Wanita Tanggal Lahir : 3 Desember 1978 (36 tahun) Status : menikah Agama : Islam Pendidikan terakhir : - Alamat : Pondok jagung Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga No. rekam medis : 1.2 ANAMNESIS (05/05/15) Keluhan Utama: Lemas anggota gerak kanan 3 hari SMRS. Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien mengalami lemah anggota gerak kanan 3 hari SMRS. Kelemahan terjadi secara tiba-tiba saat pasien sedang duduk. Kelemahan diikuti dengan mulut mencong, bicara pelo, dan kesulitan menelan. Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran, riwayat sakit kepala, mual, muntah, kejang, dan demam disangkal pasien. Riwayat Penyakit Dahulu: 1

CASE REPORT CVDNH.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Tjiang Kelvin Candiago | 07120110030

BAB I. LAPORAN KASUS

1.1 IDENTITAS PASIEN Nama

: Ibu D Jenis kelamin

: Wanita Tanggal Lahir

: 3 Desember 1978 (36 tahun)

Status

: menikah

Agama

: Islam

Pendidikan terakhir: - Alamat

: Pondok jagung Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga No. rekam medis: 1.2 ANAMNESIS (05/05/15) Keluhan Utama: Lemas anggota gerak kanan 3 hari SMRS. Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien mengalami lemah anggota gerak kanan 3 hari SMRS. Kelemahan terjadi secara tiba-tiba saat pasien sedang duduk. Kelemahan diikuti dengan mulut mencong, bicara pelo, dan kesulitan menelan. Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran, riwayat sakit kepala, mual, muntah, kejang, dan demam disangkal pasien. Riwayat Penyakit Dahulu:Pasien memiliki riwayat stroke iskemik pada tahun 2014 dan kemudian tidak mengkonsumsi obat yang diberikan secara teratur. Pasien juga memiliki riwayat hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol. Riwayat Penyakit Keluarga:Tidak ada riwayat penyakit keluarga. Riwayat Sosial/Kebiasaan/Pola Hidup:

Tidak ada kebiasaan merokok, meminum alcohol, ataupun kopi. Pasien tidak menjaga pola dan diet makanan.1.3 PEMERIKSAAN FISIK (05/05/15)1.3.1 Status Generalis Keadaan umum: sakit sedang Kesadaran

: compos mentis Tanda Vital:

Suhu tubuh

: 36,4 0C Tekanan darah

: 150/110 mmHg Denyut nadi

: 90x/min Laju pernafasan: 20x/min Kepala

: normosefali Mata

: CA-/- ; SI-/- THT

: faring tidak hiperemis ; T1/T1 Leher

: pembengkakan KGB Berat badan: 57 kg Tinggi badan: 152 cm BMI

: 24.7 (normal) Abdomen: permukaan datar, BU+, bunyi timpani, NT-

Ekstrimitas: akral hangat, CRT 70 tahun

Tanpa gejala prodromal yang jelasPenyebab terbanyak akibat pecahnya aneurisma

Sering terjadi pada siang hari waktu bergiat, emosiDidahului gejala prodromal: nyeri kepala hebat dan mendadak

Sering disertai penurunan kesadaranKesadaran menurun

Tanda rangsang meanings (+)

Trombosis SerebriEmboli Serebri

Gejala akut / subakut dan sering didahului gejala prodromal ( TIAGejala mendadak

Sering terjadi waktu istirahatSering terjadi waktu bergiat

Biasanya kesadaran bagusBiasanya kesadaran bagus (kecuali pada emboli besar)

Pada usia > 60 tahunPada usia 20 30 dan > 70 tahun

Harus ada sumber emboli (umumnya dari jantung akibat gangguan irama dan katup)

D. Faktor Resiko Stroke

Ada beberapa faktor resiko yang meningkatkan resiko sesorang terkena stroke.

Kondisi MedisPola HidupFaktor Resiko yang Tidak Dapat Diubah

Tekanan darah tinggiMerokokRiwayat keluarga

Kolesterol tinggiAlkoholUsia

Penyakit jantungKurang aktifitas fisikJenis kelamin

Diabetes

Obesitas

Serangan stroke sebelumnya (TIA)

F. Manifestasi Klinis Stroke Iskemik

Pada stroke iskemik, gejala utama yang sering muncul adalah defisit neurologis dengan onset mendadak. Gejala bisa muncul saat sedang beristirahat ataupun beraktifitas tergantung dari patologisnya (emboli atau thrombus). Biasanya tanpa disertai dengan penurunan kesadaran kecuali bila terdapat embolus yang cukup besar. Gejala prodromal seperti mual, muntah, dan sakit kepala jarang ditemukan meskipun tetap mungkin terjadi, kecuali bila terdapat lesi iskemik yang sangat luas sehingga menyebabkan peningkatan TIK.

Defisit neurologis yang muncul bisa berbeda pada setiap pasien tergantung dari berat ringannya dan lokasi iskemik. Gejala yang biasa ditunjukan adalah:

Hemiparesis, monoparesis, or (rarely) quadriparesis

Hemisensory deficits

Monocular or binocular visual loss

Visual field deficits

Diplopia

Dysarthria

Facial drop

Ataxia

Vertigo (rarely in isolation)

Aphasia

Sudden decrease in the level of consciousness

G. Tatalaksana Stroke Iskemik1. Stadium hiperakut

a. Tindakan resusitasi serebro-kardio-pulmonal bertujuan agar kerusakan jaringan otak tidak meluas. Oksigen 2 L/menit dan cairan kristaloid/koloid; hindari pemberian cairan dekstrosa atau salin dalam H2O.

b. Dilakukan pemeriksaan CT scan otak, elektrokardiografi, foto toraks, darah perifer lengkap dan jumlah trombosit, protrombin time/INR, APTT, glukosa darah, kimia darah (termasuk elektrolit); jika hipoksia, dilakukan analisis gas darah.

c. Pemberian r-tPa bila onset < 3 jam (BP: 185/110 mmHg)

2. Stadium akut (5-7 hari)a. Evaluasi TTV

b. Gula darah > 150 harus dikoreksi ( insulin drip IV 2-3 hari pertama. Gula darah < 80 dengan gejala ( dextrose 40% IV sampai normal.

c. Tekanan darah 220/ 120 mmHg ( turunkan dengan OAH dengan penurunan maximal 20%

d. Tekanan darah 90 / 70 mmHg ( NaCl 0.9% 250ml/1 jam dilanjutkan dengan 500ml/8jam ( sampai tekanan darah normale. Bila kejang ( Diazepam 5-20 mg IV perlahan selama 3 menit. Maximal 100mg/hari.

f. Tanda-tanda peningkatan TIK ( Manitol bolus IV 0,25 g 1 g / kg per 30 menit. Bila perburukan ( lanjut 0,25g/kg per 30 menit setiap 6 jam selama 3-5 hari ( pantau osmolaritas < 320 mmol. Alternative: hipertonik NaCl 3% / furosemid.3. Terapi khusus (medikamentosa)a. Antiplateletb. Neuroprotektor (citicoline)BAB III. ANALISA KASUSDiagnosis kerja: Stroke iskemik

Alasan: Ibu D memiliki beberapa faktor resiko yang mendukung terjadinya stroke, yaitu adamya riwayat stroke sebelumnya dan riwayat tekanan darah tinggi dan diabetes yang tidak terkontrol. Didukung dengan manifestasi klinis dan defisit neurologis yang didapatkan pada pemeriksaan fisik yang lebih mengarah pada stroke iskemik.

Skor Siriraj

(2,5 x derajat kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x nyeri kepala) + (0,1x tekanan diastolic) (3 x pertanda ateroma) 12

(2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 110) - (3 x 1) 12 = -4 ( stroke iskemikPada pemeriksaan penunjang CT scan tidak ditemukan perdarahan.Diagnosis banding:

Stroke perdarahan

Pada pasien Ibu D tidak ditemukan adanya tanda-tanda peningkatan TIK seperti muntah atau sakit kepala yang hebat, serangan terjadi tanpa diikuti penurunan kesadaran dan saat pasien tidak sedang beraktivitas. Skor siriraj menudung keadaan stroke iskemik dan tidak ditemukan bukti perdarahan otak pada hasil pemeriksaan penunjang.Follow up pasien:

Pasien direncanakan pulang pada tanggal 09/05/15 dengan hasil follow up terakhir (07/05/15): Tekanan Darah: 130/80 Nadi: 80x/menit GDS: 222 Parese N VII dextra sentral Parese N XII dextra sentral Disfagia

Distria broca

Kekuatan motorik

Ext atas

2222/5555 Ext bawah

3333/5555DAFTAR PUSTAKA

1. Bruno A, Kaelin DL, Yilmaz EY. The subacute stroke patient: hours 6 to 72 after stroke onset. In Cohen SN. Management of Ischemic Stroke. McGraw-Hill. 2000. pp. 53-87.

2. Cohen SN. The subacute stroke patient: Preventing recurrent stroke. In Cohen SN. Management of Ischemic Stroke. Mc Graw Hill. 2000. pp. 89-109

3. PERDOSSI. Pedoman penatalaksanaan stroke. Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), 2007

4. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007.

5. The Atlas of heart disease and stroke, WHO 2004. http://www.who.int/cardiovascular_diseases/en/cvd_atlas_15_burden_stroke.pdf (Mackay J, Mensah G: The Atlas of Heart Disease and Stroke. Geneva, Switzerland, World Health Organization, 2004)6. Feigin VL, Forouzanfar MH, Krishnamurthi R, Mensah GA, Connor M, Bennett DA, Moran AE, Sacco RL, Anderson L, Truelsen T, O'Donnell M, Venketasubramanian N, Barker-Collo S, Lawes CM, Wang W, Shinohara Y, Witt E, Ezzati M, Naghavi M, Murray C (2014). "Global and regional burden of stroke during 1990-2010: findings from the Global Burden of Disease Study 2010".

PAGE 1