20
CEDERA KEPALA HIDAYAT

CEDERA KEPALA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cidera kepala presentasi

Citation preview

Page 1: CEDERA KEPALA

CEDERA KEPALA

HIDAYAT

Page 2: CEDERA KEPALA

PENGERTIAN

• Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis ada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi - decelerasi ) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan

Page 3: CEDERA KEPALA

PATOFISIOLOGI

• Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi.

Page 4: CEDERA KEPALA

• Demikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak 25 % dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 70 % akan terjadi gejala gejala permulaan disfungsi cerebral.

Page 5: CEDERA KEPALA

• Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik. Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF) adalah 50 - 60 ml / menit / 100 gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output.

Page 6: CEDERA KEPALA

Cedera kepala menurut patofisiologi

• CEDERA KEPALA PRIMER• CEDERA KEPALA SEKUNDER

Page 7: CEDERA KEPALA

• Cidera Kepala Ringan → termasuk didalamnya simple head injury dan Commotio cerebri– Skor GCS 13-15– Tidak ada kehilangan kesadaran, atau jika ada tidak lebih

dari 10 menit• Cidera Kepala Sedang – Skor GCS 9-12– Ada pingsan lebih dari 10 menit

• Cidera Kepala Berat– Skor GCS <8– Gejalnya serupa dengan CKS, hanya dalam tingkat yang

lebih berat

Page 8: CEDERA KEPALA

• Tanpa memperdulikan nilai GCS, pasien digolongkan sebagai penderita cedera kepala berat bila : 1. Pupil tak ekual

2. Pemeriksaan motor tak ekual. 3. Trauma kapitis terbuka dengan bocornya CSS

atau adanya jaringan otak yang terbuka

4. Perburukan neurologik. 5. Fraktura tengkorak depressed.

Page 9: CEDERA KEPALA

PERDARAHAN YANG SERING DITEMUKAN

• Epidural Hematoma• Subdural Hematoma• Perdarahan intracerebral • Perdarahan Subarachnoid

Page 10: CEDERA KEPALA

ILUSTRASI KASUS

• Seorang pasien laki-laki, usia 60 tahun dibawa ke IGD RSUD dr.Rasidin pada tanggal 3 Febuari 2011 jam 10.07 WIB, dengan :

• Keluhan Utama• Jatuh dari bangunan 15 menit sebelum masuk

rumah sakit•

Page 11: CEDERA KEPALA

• Pengelolaan TraumaSurvei Primer

ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure) selesai dalam 2-5 menit

Survei sekunder

Page 12: CEDERA KEPALA

• Riwayat Penyakit Sekarang• Pasien terjatuh dari bangunan 15 menit sebelum

masuk rumah sakit. Pasien tidak sadar setelah kejadian. Pasien sedang memperbaiki bangunan rumah bertingkat. Ketika sedang bekerja, pasien kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

• muntah (-)• keluar darah dari hidung (-), telinga (-),

tenggorokan (-)• Tangan kanan patah.

Page 13: CEDERA KEPALA

• Pemeriksaan Fisik• Status Generalis• Keadaan Umum : berat• Kesadaran : koma• A : paten• B : spontan, kusmaul• C : TD : 1000/pulse, Nd : halus, tidak teratur• D : GCS : E₁M₃V₂• Sianosis : (-)• Edema : (-)• Anemis : (-)• Ikterik : (-)

Page 14: CEDERA KEPALA

• Kepala :• Terdapat luka robek di parietal ukuran 4x3x2 cm• Mata : pupil anisokor, midriasis 4 mm/2mm, reflek

cahaya +/+•• Toraks• Paru : Inspeksi : Tidak ada gerak nafas, jejas (-)• Palpasi : Sukar dinilai• Perkusi : Sonor• Auskultasi : Tidak ada suara nafas.• •

Page 15: CEDERA KEPALA

• Jantung• Inspeksi : iktus tidak terlihat• Palpasi : iktus teraba 2 jari medial

LMCS RIC V• Perkusi : batas jantung dalam batas

normal• Auskultasi : irama lambat, teratur, bising

(-)•

Page 16: CEDERA KEPALA

• Abdomen• Inspeksi : distensi (+), jejas (-) • Perkusi : Timpani• Auskultasi : BU (+) Menurun• • Ekstremitas : akral dingin• • Status lokalisata : • regio antebrachii dekstra: edem (+), krepitasi (+)• • • WD/: Trauma kapitis berat GCS 6 (E₁M₃V₂)+ syok hipovolemik +

susp. Fraktur tertutup radius ulna dekstra + VL et regio parietal

Page 17: CEDERA KEPALA

• Th / – O2 6 L/menit sungkup– IVFD RL guyur

• Jam 10.07 : • TD : 90/pulse• Nd : halus, tidak teratur• GCS E1 M1 V1• Th/ : IVFD RL guyur• EKG sinus bradikardi• Nadi 33x/menit• RJP• Injeksi Adrenalin 1 ampul

Page 18: CEDERA KEPALA

• Jam 10.27 : TD : 70/pulse• Th/ : IVFD RL guyur• EKG sinus bradikardi• Nadi 31x/menit• Injeksi sulfas atropin 1 ampul• • Jam 10.41 : • Nadi tidak teraba• Pupil midriasis maksimal• Perut kembung• EKG asistol pasien dinyatakan meninggal.

Page 19: CEDERA KEPALA

DISKUSI

• seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun RSUD dengan keluhan utama Jatuh dari bangunan 15 menit sebelum masuk rumah saki. Pasien tidak sadar setelah kejadian. Pasien sedang memperbaiki bangunan rumah bertingkat. Ketika sedang bekerja, pasien kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

• Pasien tidak ada muntah . Keluar darah dari hidung , telinga, tenggorokan tidak ada.Tangan kanan patah.

Page 20: CEDERA KEPALA

• Dari pemeriksaan fisik ditemukan pupil anisokor 4/2 mm, nadi 33x/menit, tensi 90/pulse. EKG sinus bradikardi. Dilakukan tindakan RJP selama 20 menit, dan Guyur RL 1 kolf., suntik adrenalin satu ampul.

• Pasien kembali sinus bradikardi setelah RJP, kembali masuk atopin 1 ampul. RJP dilanjutkan.

• Kira-kira 10 menit kemudian EKG asistol, pupil midriasis maksimal, reflek cahaya -/-, nadi tidak teraba. Pasien dinyatakan meninggal.