19
CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN

CENDAWAN PATOGEN TUMBUHANevan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/52819/... · mengambil nutrisi dengan cara absorpsi, berspora, dan umumnya bereproduksi secara seksual dan

Embed Size (px)

Citation preview

CENDAWAN PATOGEN

TUMBUHAN

APA ITU CENDAWAN?

Organisme eukariotik, heterotropik, tidak memiliki klorofil,

mengambil nutrisi dengan cara absorpsi, berspora, dan

umumnya bereproduksi secara seksual dan aseksual.

CARA MENDAPAT MAKANAN

• Cendawan = heterotrof absorptif

• Hewan= heterotrof fagotrofik

• Heterotrof (chemo-organotrophs):

organisme yang tidak mampu mensintesa karbohidrat

dari sumber anorganik, dan memerlukan bahan

organik yang sudah ada dari organisme lainnya

• Tanaman = autotrof

CARA MENDAPAT MAKANAN CENDAWAN PATOGEN

BIOTROF

HEMIBIOTROF / SEMIBIOTROF

NEKROTOF

HIFAE (SINGULAR, HIFA)

• Benang-benang (filamen) berbentuk silindris, bercabang, terdiri dari dinding sel seperti tabung yang berisi sitoplasma dan organel

• Kebanyakan hifa cendawan berdiameter 2-10 m

• Hifa yang membentuk jaringan atau rangkaian disebut miselium (plural, miselia)

• Beberapa cendawan tidak membentuk miselium, tetapi membentuk struktur talus yang uniseluler atau membentuk plasmodium.

• Plasmodium adalah massa protoplasma tanpa dinding sel

Talus

Plasmodium

SEPTA • Septa : dinding yang menyekat secara teratur pada

hifa. Hifa dengan septa disebut septat. Yang tidak memiliki septa, kecuali pada perbatasan struktur reproduktif dan yang sudah menua disebut aseptat atau koenositik. – Septa primer terbentuk sebagai proses pemanjangan

hifa dan umumnya memiliki pori septa, yang memungkinkan pergerakan sitoplasma dan organel

– Septa sekunder atau adventif : imperforate, terbentuk ke dinding pada bagian miselium yang sudah tua.

PORI-PORI SEPTA - ASCOMYCOTA

• Woronin bodies

PORI-PORI SEPTA - BASIDIOMYCOTA

• Septa dolipor, tudung pori septa atau parentosoma

Septal pore cap

REPRODUKSI CENDAWAN

• Anamorf = stadia aseksual

– Mitospora = spora yang terbentuk melalui reproduksi aseksual (mitosis), umum disebut sebagai konidium atau sporangiospora

• Teleomorf = stadia seksual

– Meiospora = spora yang terbentuk melalui reproduksi seksual (hasil dari meiosis), tipe spora bervariasi tergantung dari Phyllum

SPORA

1. Spora adalah struktur khusus untuk perbanyakan atau

reproduksi yang dibentuk secara aseksual melalui bagian

miselium yang dimodifikasi atau secara seksual melalui

fusi dari sel jantan dan sel betina

2. Sel jantan dan betina tersebut disebut gamet

3. Spora dapat berfungsi untuk multiplikasi, diseminasi, dan

untuk bertahan dalam cuaca ekstrim

KINGDOM FUNGI • Phyla:

– Chytridiomycota

• Membentuk spora motil yang disebut zoospora

• Meiosis terjadi di dalam sporangium istirahat

– Glomeromycota

• Membentuk spora yng berisi ratusan inti; tidak diketahui reproduksi seksual

– Zygomycota

• Membentuk spora aseksual yang disebut sporangiospora

• Meiosis terjadi di dalam zigospora

– Ascomycota (itermasuk Deuteromycetes)

• Membentuk spora aseksual yang disebut konidia

• Meiosis terjadi di dalam askus

– Basidiomycota

• Meiosis terjadi di dalam basidium

TIPE REPRODUKSI CENDAWAN

1. Hermaprodit : pada miselium yang sama

memproduksi gamet jantan dan betina bersamaan

2. Homotalik: cendawan yang gamet jantannya dapat

membuahi gamet betina pada miselium yang sama

3. Heterotalik: cendawan yang gamet jantannya

membuahi gamet betina dari miselium yang berbeda

KLASIFIKASI CENDAWAN PATOGEN TANAMAN

Cendawan patogen dikelompokkan ke dalam 2 kingdom:

1. Cendawan tingkat rendah masuk ke dalam Kingdom Protoza

(misalnya Myxomycetes, Plasmodiohromycetes) atau

Kingdom Chromista (misalnya Oomyetes)

2. Cendawan tingkat tinggi seperti kelas Chytridiomycetes,

Zygomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes, dan

Deuteromycetes termasuk ke dalam Kingdom Eumycota

(Fungi)

PERBEDAAN KINGDOM PADA CENDAWAN PATOGEN

1. Protozoa: Uniseluler, plasmodial kolonial, multisel sangant

sederhana, cara makan dengan ara menelan atau menyelimuti

makanannya (engulfing)

2. Chromista: Uniseluler atau multiseluler, filamnetus atau

kolonial, mempunyai ekor (flagela)

3. Fungi : Membentuk miselium, dinding selnya mengandung

glukan dan kitin, serta tidak memiliki kloroplas

Sistem dua Kerajaan (Kingdom)

R. H. Whittaker’s 1969 Classification

Klasifikasi Modern

Hirarki Klasifikasi

Kingdom Fungi

Filum Basidiomycota

Klas Basidiomycetes

Ordo Agaricales

Famili Agaricaceae

Genus Agaricus

Spesies:

Agaricus campestris L.