69
THE DECISION USEFULNESS APPROACH TO FINANCIAL REPORTING

Chapter 3 Scott_Decission Usefulness

Embed Size (px)

DESCRIPTION

This slide show is explaining about the decission Usefuness concept that underlying the process of financial reporting

Citation preview

The Decision Usefulness Approach to Financial Reporting

The Decision Usefulness Approach to Financial ReportingOverview Dalam kondisi Uncertainty, Nilai pasar untuk Aset dan kewajiban tidak semuanya tersedia (INCOMPLETE MARKET)

Menyebabkan Ketidakmampuan Penilaian keseluruhan nilai perusahaann dengan menggunakan BASIS NILAI PASAR secara tepatDengan begitu maka Konsep Laba Bersih yang BENAR 100% pun TIDAK ADA

OverviewWalaupun ada masalah tersebut, LK harus bisa digunakan untuk pengambilan keputusan

Masalah tersebut dapat difasilitasi dengan menggunakan konsep:

Decission Usefulness

OverviewUntuk memahami konsep Decision Usefulness, tidak bisa hanya menggunakan ilmu akuntansi yang stand alone.Konsep Decision Usefulness dipahami dengan mengaitkan konsep tersebut dengan teori ilmu ekonomi dan keuangan

Decision Usefulness ApproachHal yang mendasari pendekatan manfaat bagi pengambilan keputusan adalah: Jika kita tidak dapat menyusun laporan keuangan yang SECARA TEORITIS BENAR setidaknya kita dapat membuat laporan keuangan lebih bermanfaatDecision Usefulness ApproachUntuk memahami konsep Decision Usefulness kita harus memahami beberapa poin penting diantaranya:Identifikasi pemakai laporan keuanganIdentifikasi masalah apa yang dihadapi oleh pengguna laporan keuanganDengan demikian, maka akan lebih mudah untuk menyusun dan menyajikan INFORMASI apa yang harus ada dalam LAPORAN KEUANGANDecision Usefulness ApproachPemakai laporan keuangan ada banyak biasa disebut dengan Accounting ConstituenciesSiapa pemakai utama laporan keuangan?INVESTORKREDITORTetapi pengguna paling UTAMA laporan keuangan adalah INVESTORKENAPA INVESTOR?Decision Usefulness ApproachInvestor adalah pengguna laporan keuangan yang paling BESAR RISIKO dalam term INVESTASIKreditor juga menanggung RISIKO atas dana yang dipinjamkannya tetapi ketika DEBITUR tidak mampu membayar, KREDITOR BISA MENGEKSEKUSI JAMINANPengguna laporan keuangan lain bisa menjadi free riderDecision Usefulness ApproachKarena pengguna utama laporan keuangan adalah investor maka dalam menggunakan konsep Decision Usefulness Approach menggunakan 2 teori yang semuanya berfokus pada PERILAKU INVESTOR yaitu:Teori pengambilan keputusan individuTeori Investasi Teori Pengambilan Keputusan IndividuTeori pengambilan keputusan individu mengambil sudut pandang bahwa individu harus mengambil keputusan dalam kondisi ketidakpastianProbability atau kemungkinan yang tetap tidak lagi bersifat objektif (sama/berlaku untuk semua orang) seperti pada IDEAL CONDITIONTeori pengambilan keputusan Individu memungkinkan Investor memeroleh informasi tambahan untuk pengambilan keputusanTeori Pengambilan Keputusan IndividuOleh karena itu, teori pengambilan keputusan RELEVAN bagi ilmu akuntansi karena laporan keuangan memberikan informasi tambahan bagi pengambilan keputusan.Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuBill cautious memiliki dana sebesar $10.000 guna diinvestasikan untuk satu periode. Ia telah mempersempit pilihannya antara dua investasi yaitu saham perusahaan X dan obligasi pemerintah yang mendatangkan hasil 2,25%. Tindakan membeli saham dinyatakan sebagai a1 dan membeli obligasi sebagai a2.Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuJika Bill membeli saham, Bill menghadapi risiko. Bill tidak mengetahui kinerja PT X di masa yang akan datang ketika ia mengambil keputusan tersebut. Akibatnya, ia mendefinisikan kondisi fundamental:

Kondisi 1: Kinerja yang akan datang tinggiKondisi 2: Kinerja yang akan datang rendah

Kita dapat mengasumsikan bahwa performa PT X di proksikan dengan deviden masa depan, aliran kas atau pendapatan (earning) Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuPengembalian bersih yang diterima oleh Bill adalah $1600 dengan asumsi kondisi PT X berada pada KONDISI 1, pengembalian ini dihitung dari:

Pengembalian bersih= Nilai pasar saham akhir periode + Devidien dalam periode tersebut-Investasi awalPenerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuJika PT X dalam kondisi 2 (kinerja yang akan datang rendah) maka pengembalian bersih yang diterima oleh Bill adalah 0 tetapi jika ia membeli obligasi maka ia akan menerima bunga sebesar $225 di masa yang akan datang. Obligasi dalam hal ini diperlakukan sebagai instrument yang tidak mempunyai risiko.Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuBesarnya jumlah yang diterima dari suatu keputusan disebut payoff yang dapat diringkas dalam tabel dibawah ini: Tabel 3.1 Payoff table

TindakanKondisiTinggi Rendaha1 (membeli saham)$1600 $0A2 (membeli obligasi)$225 $225Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuBill secara subjektif menilai probabilitas kondisi 1 (kondisi kinerja tinggi) sebagai P (H)=0.30. Probabilitas kondisi 2 dinyatakan sebagai P (L)= 0.70. Probabilitas ini menggabungkan semua yang diketahui oleh Bill mengenai probabilitas saat ini, misalnya dalam analisis laporan keuangan PT X di masa lalu atau ia juga dapat mempelajari harga pasar PT X saat itu. Jika harga sahamnya rendah hal tersebut menunjukan evaluasi pasar yang tidak mendukung Prospek PT X dimasa yang akan datang dan tentunya bill akan mempertimbangkan hal tersebut diatas ketika menilai probabilitas PT X.

Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuMari kita asumsikan bahwa banyaknya utilitas, atau besarnya kepuasan yang diperoleh dari suatu hasil adalah akar kuadrat jumlah hasil tersebut maka kepuasan (utilitas) yang akan diterima adalah sebesar 40 sedangkan ketika ia membeli obligasi utilitas yang akan diterimanya adalah sebesar 15. Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuSuatu evaluasi menyeluruh terhadap utilitas suatu tindakan mengharuskan Bill untuk mengevaluasi apapun dampak keputusannya terhadap orang lain namun disini keputusan Bill relatif mandiri. Artinya keputusan membeli atau menjual hanya akan sedikit dipengaruhi atau sama sekali tidak dipengaruhi oleh orang lain sehingga kita mengevaluasi masalah utilitas dalam hal kekayaan pribadi Bill.Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuTeori pengambilan keputusan menyatakan bahwa, jika ia harus memutuskan sekarang, Bill harus memilih tindakan yang memiliki expected utility dengan nilai yang tertinggi. Masing-masing utilitas dari keputusan investasi Bill disajikan sebagai berikut:EU (a1) = (0.30 x 40) + (0.70 x 0)= 12EU (a2) = (1.00 x 15)=15Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuDengan mengetahui utilitas keputusan investasi maka Bill nampaknya akan memilih untuk melakukan investasi obligasi karena utilitasnya lebih tinggi. Meskipun demikian, Bill memiliki alternatif lain: mendapatkan lebih banyak informasi tentang keadaan perusahaan sebelum mengambil keputusan.Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuMisalkan Bill memutuskan untuk mencari informasi lebih banyak tentang perusahaan. Laporan keuangan perusahaan X ternyata dikeluarkan dalam beberapa hari kedepan dan Bill memutuskan untuk menggunakan informasi tersebut sebagai tambahan informasi pengambilan keputusan. Bill mendapatkan bahwa laba bersih perusahaan cukup tinggi sehingga laporan keuangan perusahaan X member Good News atau kabar baik. Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuAtas dasar pengalamannya yang luas dalam mempersiapkan laporan keuangan dan analisis, Bill mengetahui bahwa jika PT X sedang berada dalam kondisi tinggi ada kemungkinan sebesar 80% laporan keuangan akan memberikan Good News dan sisanya 20% mengandung kemungkinan Bad News. Kita menyebut probablitas kondisi masing-masing sebagai berikut:P (GN/H)= 0.80P (BN/H)= 0.20

Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuKembali lagi pada kasus awal dimana laporan keuangan menunjukan GN. Dari laporan keuangan tahun berjalan dan probabilitas kondisi diatas, maka Bill dapat menggunakan Theorema Bayes untuk menghitung posterior state probabilities (probabilitas kondisi akhir) yang dirumuskan sebagi berikut:P (H/GN) = P (H). P(GN/H) P(H). P(GN/H) + P(L). P(GN/L)= 0.30 x 0.80(0.30 x 0.80) + (0.70 x 0.10)= 0.77Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuMaka, probabilitas akhir P (L/GN) dari PT X berada dalam kondisi kinerja rendah adalah sebesar 1-0.77=0.23. Dengan demikian, Jika kondisi tinggi, maka hasil investasi saham yang dilakukan oleh Bill akan tinggi pula yaitu sebesar $1600 dan jika rendah, hasilnya pun akan rendah yaitu $0. Bill dapat juga menghitung utilitas yang diharapkan untuk setiap tindakan atas dasar probabilitas akhirnya yaitu:EU(a1/GN)= (0.77 x 40) + (0.23 x 0) = 30.8EU (a1/GN)= (1.00 x 15)=15

Penerapan Teori Pengambilan Keputusan IndividuDengan perhitungan probabilitas seperti diatas, maka informasi laporan keuangan dengan GN tersebut menyebabkan keputusan optimal bagi Bill berubah menjadi a1 maka Bill sebaiknya membeli saham PT X.

Sistem InformasiAgar dapat bermanfaat, laporan keuangan harus mampu digunakan sebagai dasar memprediksikan pengembalian investasi di masa akan datang.Dalam kondisi Uncertainty, Laporan keuangan tidak menunjukan performa masa depan perusahaan secara langsung.Namun demikian, Laporan keuangan tetap dapat bermanfaat jika informasi tenang GN atau BN bersifat persist into the futureSistem InformasiKetidakmampuan Laporan keuangan untuk memprediksi future performance of a firm secara langsung disebabkan karena STATE PROBABILITIES TIDAK BERSIFAT OBJEKTIF seperti pada KONDISI IDEALDisinilah Peran Informasi dalam laporan keuangan untuk dapat mengupdate Subjective state probabilities sehingga bisa digunakan untuk memprediksi return investasi.Sistem InformasiLaporan Keuangan bersifat tidak sempurna sebagai contoh Jika LK menginformasikan GN dalam LK, maka probabilitas terjadinya GN tidak akan 100%, misal 80% GN dan sisanya 20% BN

Melemahnya hubungan antara informasi laporan keuangan tahun berjalan dan kinerja perusahaan akan datang sering disebut dengan noise atau low earning quality dalam laporan keuangan (dalam hal probabilitas BN)

Sistem InformasiKemampuan Laporan keuangan dalam memberikan informasi bergantung pada:- Relevansi Laporan keuangan dan- Reliabilitas Laporan keuanganLaporan keuangan yang informatif adalah laporan keuangan yang:Relevan tapi tidak mengorbankan reliabilitasSistem InformasiPerlu diingat bahwa selain aspek reliable dan relevan, laporan keuangan dikatakan informative jika dalam penyusunan LK juga mempertimbangkan KONSERVATISME

Sistem InformasiKesimpulan:Teori pengambilan keputusan penting karena membantu kita memahami mengapa informasi menjadi komoditas yang begitu berarti. Informasi dapat mempengaruhi tindakan yang diambil oleh investor.Investor yang RasionalDalam teori pengambilan keputusan, konsep mengenai seorang individu yang rasional bermakna bahwa dalam membuat keputusan, tindakan yang dipilih adalah yang menghasilkan utilitas tertinggi yang diharapkan.Hal ini menyiratkan bahwa individu tersebut mungkin mencari informasi tambahan yang berkaitan dengan keputusan, dan menggunakannya untuk mengubah probabilitas kondisinyaInvestor yang RasionalMeskipun angan-angan untuk menghindari risiko begitu menggoda seringkali diasumsikan bahwa para pembuat keputusan sifatnya risk neutral.Netralitas risiko mungkin merupakan asumsi yang masuk akal jika hasilnya sedikit.Meskipun demikian, menghindari risiko adalah asumsi penting bagi para akuntan, karena berarti bahwa investor memerlukan informasi berkenaan dengan risiko tersebut, beserta nilai yang diharapkan dari pengembalian di masa yang akan datangPrinsip Diversifikasi RisikoDalam konsep ini investor secara individu diasumsikan sebgai Risk AverseKonsekuensinya berkaitan dengan hasil investasi yang diharapkan investor maka investor yang rasional menginginkan:Lowest possible risk but highest possible payoffCara untuk mendapatkan hal tersebut adalah dengan melakukan: DIVERSIFIKASIPrinsip Diversifikasi PortofolioDiversifikasi ?Pembentukan portofolio melalui pemilihan kombinasi sejumlah aset tertentu sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi besaran return yang diharapkan.Strategi apa yang harus dilakukan dan bagaimana mengatur porsi penempatan dana investasido not put all their eggs into just one basketPrinsip diversifikasi mempunyai implikasi penting terhadap nature of the risk of information yang dibutuhkan investor. Prinsip Diversifikasi PortofolioDengan diversivikasi membuat semakin banyak jenis efek yang dikumpulkan dalam portofoliomaka risiko kerugian saham yang satu dapat dinetralisir oleh keuntungan yang diperoleh dari saham lainPrinsip portofolio, selain untuk menghindari (minimalkan) risiko, juga untuk memaksimalkan hasilHigh Risk High Return, Low Risk Low ReturnPrinsip Diversifikasi PortofolioContoh: perusahaan A Toni memiliki $200 untuk diinvestasikan ke perusahaan A, saat ini menjual sahamnya dengan harga $20.Diasumsikan Toni menilai probabilitas senilai 0,74. saham tersebut akan naik nilai pasarnya menjadi $22, selama periode selanjutnya probabilitas 0,26 saham tersebut akan turun sampai $17. Perusahaan A akan membayar dividen sebesar $1 per lembar saham pada akhir periode.

Hasil investasi yang akan diambil Toni:Jika lembar saham naik: $22 x 10 saham + $10 dividen= $230Jika lembar saham naik: $17 x 10 saham + $10 dividen = $180PayoffRate of returnProbabilityExpected rate of returnVariance230=0,150,740,1110(0,15 0,0850)2 x 0,74 = 0,0031180=-0,100,26-0,0260(-0,10 0,0850)2 x 0,26 = 0,0089Xa =0,0850Prinsip Diversifikasi PortofolioPrinsip Diversifikasi Portofolio Varians adalah ukuran besarnya penyebaran distribusi probabilitas yang menunjukan seberapa besar penyebaran variabel random diantara rata-ratanya, semakin besar penyebarannya maka semakin besar varians investasi.Contoh: perusahaan A dan BProbabilitas sebesar 0,6750 untuk saham perusahaan B akan naik nilai pasarnya menjadi $10,50 pada akhir periode, dan sebesar 0,3250 nilainya akan turun menjadi $8,50. Dengan asumsi deviden $14Toni memutuskan untuk menginvestasikan $200:Perusahaan A: 6 saham, $20 per lembar Perusahaan B: 8 saham $10 per lembar ABDividendsTotal PayoffProbability132+84+14=2300,5742132+68+14=2140,1658102+84+14=2000,1008102+68+14=1840,15921,0000Prinsip Diversifikasi PortofolioPayoffRate of returnProbabilityExpected rate of returnVariance230=0,150,57420,0861(0,15 0,0850)2 x 0,5742 = 0,0024214=0,070,16580,0116(0,07 0,0850)2 x 0,1658 = 0,0000200=0,001,0080,0000(0,00 0,0850)2 x 0,1008 = 0,0007184=-0,080,1592-0,0127(-0,08 0,0850)2 x 0,1592 = 0,0043Xa =0,0850Prinsip Diversifikasi PortofolioPrinsip Diversifikasi RisikoSelain memperhatikan informasi dalam laporan keuangan, terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi retun saham yaitu: tingkat suku bunga, tingkat kurs valuta asing, tingkat aktivitas ekonomi. Faktor tersebut dinamakan sebagai market wideKetika saham perusahaan berada dalam kondisi faktor yang sama dengan saham perusahaan lain, dimungkinkan saham lainya dalam ekonomi tersebut juga tinggiPrinsip Diversifikasi RisikoKorelasi antar saham dalam kondisi ekonomi yang sama TIDAK sepenuhnya berkorelasi secara SEMPURNAOleh karena itu, mungkin saja perusahaan A menghasilkan return yang lebih tinggi dari perusahaan B dalam kondisi ekonomi yang samaHal tersebut karena terdapat FIRM SPECIFIC FACTOR seperti manajemen perusahaan, perusahaan induk baru, dllKeputusan Investasi OptimalKeputusan Optimal ?Keputusan untuk membeli kombinasi dari portofolio pasar dan aset bebas-resiko yang menghasilkan tradeoff yang paling baik antara return dan resiko yang diharapkanJika salah satu saham menghasilkan return yang rendah, selalu ada kesempatan bahwa saham lainnya akan menghasilkan return yang tinggi.Namun investor juga menghadapi systematic risk yang merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan atau diperkecil melalui pembentukan portfolioContoh: Risiko inflasi, risiko nilai tukar mata uang risiko suku bungaKeputusan Investasi OptimalContoh Toni memutuskan membeli portofolio pasar setelah mendengar mengenai keuntungan diversifikasi.Probabilitas kenaikan sebesar 10% indek S&P/TSK Composite adalah 0,8 untuk periode yang akan datang dan probabilitas kenaikan sebesar 2,5% adalah sebesar 0,2. ContohContohApakah keputusan Toni optimal?Mungkin tidak karena jika Toni ingin menghindari risiko maka Toni akan memilih portfolio dengan risiko yang lebih rendah dari 0.009Alternatifnya toni dapat menjual beberapa saham yang berisiko tinggiKeputusan Investasi OptimalKeputusan Investasi yang Optimal diukur dengan utilitas yang diperoleh oleh investor dan besar atau kecilnya risiko dibandingkan dengan besarnya expected returnHal tersebut sesuai dengan Grafik optimal portfolio investment decision dibawah ini

Grafik Portofolio Optimal 00,00090,04000,0850Y M 0,00200,1075Variance(risk)Expected ReturnResiko PortofolioMenghitung dan Menafsirkan Nilai BetaBeta merupakan pengukur risiko sistematis dari suatu saham atau portfolio terhadap risiko pasarBeta juga berfungsi sebagai pengukur volatilitas return saham atau portfolio terhadap return pasarVolatilitas merupakan fluktuasi return saham atau suatu portfolio dalam suatu periode tertentu (Jogiyanto, 2007)

Resiko PortofolioMenghitung dan Menafsirkan Nilai BetaFluktuasi tersebut menunjukan risiko sistematis dari saham tersebutSemakin besar return suatu saham berfluktuasi terhadap return pasar, maka risiko sistematisnya akan lebih besar dan sebaliknyaBesar kecilnya beta menunjukan besar kecilnya kepekaan perubahan tingkat keuntungan saham terhadap tingkat keuntungan pasarRumus untuk menghitung nilai beta A =

Contoh :beta sekuritas A, anggaplah probabilitas perolehan hasil bersyarat dari A sebagai berikut :Jika pengembalian M tinggi :Probabilitas pengembalian A tinggi = 0,90Probabilitas pengembalian A rendah = 0,10Jika pengembalian M rendah :Probabilitas pengembalian A tinggi = 0,10Probabilitas pengembalian A rendah = 0,90

Probabilitas gabungan bahwa A dan M sama sama membuahkan hasil tinggi adalah :Prob(A High and M high) = Prob(M high) Prob(A high/M high) = 0,8 X 0,9 = 0,72Returns Joint ProbabilitiesAMHighHigh(0,15 0,0850)(0,10 0,850) x 0,720 = 0,0007HighLow(0,15 0,0850)(0,0250 0,850) x 0,02 = -0,0001LowHigh(-0,10 0,0850)(0,10 0,850) x 0,08 = -0,0002LowLow(-0,10 0,0850)(0,0250 0,850) x 0,02 = 0,0020 Cov (A,M) = 0,0024Calculation Of CovarianceDiketahui bahwa M2 = Var (M) = 0,0009, maka dapat didapatkan :A = = 2,6667

beta sekuritas B, anggaplah bahwa probabilitas perolehan hasilnya adalah :Jika pengembalian M tinggi :Probabilitas pengembalian B tinggi = 0,7917Probabilitas pengembalian B rendah = 0,2083Jika pengembalian M rendah :Probabilitas pengembalian B tinggi = 0,2083Probabilitas pengembalian B rendah = 0,7917

Maka penghitungan yang serupa menghasilkan :B = =1,5556

Dapat dilihat bahwa B lebih rendah daripada A maka seorang investor yang hanya membeli saham perusahaan B lebih terlindungi dari naik turunnya bursa saham daripada jika ia hanya membeli saham perusahaan A. ini berlaku dalam pengertian sekuritas dengan nilai beta yang rendah memiliki resiko rendah

Varians dan Nilai Portofolio yang DiharapkanNilai pengembalian yang diharapkan terhadap portofolio dihitung sebagai rata rata tertimbang dari pengembalian yang diharapkan terhadap sekuritas dalam portofolio tersebut. Rumus nya sebagai berikut :Contoh :Diketahui bahwa : n = 2 ; k1 = $120/$200 = 0,6 ; k2 = (1-k1) = 0,4 ; dan hasil yang diharapkan dari kedua sekuritas A dan B dalam portofolio Toni adalah 0,0850. Maka cara menghitungnya seperti berikut : A+B = (0,6 x 0,0850) + (0,4 x 0,0850) = 0,0850

Contoh menghitung varians portofolio (sekuritas A,B)Var(A+B) = k12Var(A) + (1-k1)2Var(B) + 2k1(1-k1)Cov(A,B)= 0,62Var(A) + (0,42Var(B) + 2 X 0,6 X 0,4 Var(M) A B= (0,36 X 0,0120) + (0,16 X 0,0088) + (0,48 X 0,0009 X 2,6667 X 1,5556)= 0,0043 + 0,0014 + 0,0017= 0,0074Sesuai dengan perhitungan diatas dapat dilihat bahwa sekuritas A dan B member resiko sistematsi sebesar 0,0017 terhadap varians portofolio 0,0074 atau sekitar 23%

62Resiko Portofolio seiring dengan Peningkatan Jumlah SekuritasSebagian besar keuntungan diversifikasi dapat diperoleh hanya dengan beberapa sekuritas dalam portofolio tersebut. Dari sudut pandang akuntansi, hal ini berarti bahwa bagi sebagian besar investor, informasi yang bermanfaat adalah yang membantu mereka menilai nilai beta dan hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas.

Reaksi Badan Badan Akuntansi Profesional terhadap Pendekatan Manfaat KeputusanIASB/FASB dalam konseptual framework (2008) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk investor yang ada saat ini dan potensial investor, peminjam (lenders) dan kreditor untuk membuat keputusan dalam kapasitasnya sebagai penyedia modalReaksi Badan Badan Akuntansi Profesional terhadap Pendekatan Manfaat KeputusanTujuan yang disampaikan IASB/FASB menyiratkan bahwa tujuan utama dari penyusunan laporan keuangan berfokus pada penyediaan informasi untuk penyedia modalHal tersebut merupakan esensi dari pendekatan Decision usefulness approach yang diadopsi oleh badan standarReaksi Badan Badan Akuntansi Profesional terhadap Pendekatan Manfaat KeputusanPertanyaan yang kemudian muncul adalah informasi apa yang dibutuhkan oleh penyedia modal?- jumlah, penentuan waktu dan ketidak pastian dari penerimaan kas dimasa yang akan datang

Reaksi Badan Badan Akuntansi Profesional terhadap Pendekatan Manfaat KeputusanSFAC1Keputusan utama keputusan investasi pada saham atau hutang perusahaan. Keputusan investasi berlaku bagi para calon investor maupun investor yang ada saat ini berarti bahwa laporan keuangan harus menyampaikan informasi keuangan kepada PASAR bukan hanya pada specific investor dalam perusahaan

SAFC 2mengoperasionalkan pendekatan manfaat keputusan dengan mengembangkan karakteristik dimana informasi akuntansi seharusnya terkandung didalamnya supaya lebih bermanfaat.Berorientasi pada masa depan.

Reaksi Badan Badan Akuntansi Profesional terhadap Pendekatan Manfaat KeputusanReaksi Badan Badan Akuntansi Profesional terhadap Pendekatan Manfaat KeputusanFokus utama yang harus dipahami dalam SFAC 2 adalah agar dapat bermanfaat untuk keputusan investasi, informasi laporan keuangan tidak harus melibatkan prediksi langsungterhadap hasil yang diharapkan dari perusahaan di masa yang akan datang.