16
Chondrichthyes Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu Chondros = tulang rawan; ichtyes=ikan), yang merupakan vetebrata rendah. Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin ) yang hidup di air dan bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beranekaragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Secara taksonomi ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan. Dikenal empat kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnatha atau vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yang masih ada adalah Cyclostoma (Lamprey dan Hagfish ), ikan purba berahang kelas Placodermi (punah), kelas Chondrichthyes atau ikan kartilago/tulang rawan (ikan hiu, pari dan chimaera) dan kelas Osteichthyes atau ikan bertulang sejati. Dua kelas terakhir (Chondrichthyes dan Osteichthyes) dikelompokkan dalam superkelas Pisces. Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-ikan yang kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder. Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu : 1. rangkaa tulang rawan

Chondrichthyes

Embed Size (px)

DESCRIPTION

taksonomi hewan tingkat tinggi

Citation preview

Page 1: Chondrichthyes

Chondrichthyes

Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu Chondros = tulang rawan; ichtyes=ikan),

yang merupakan vetebrata rendah. Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah

dingin ) yang hidup di air dan bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata

yang paling beranekaragam dengan jumlah spesies lebih dari 27.000 di seluruh dunia. Secara

taksonomi ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih

diperdebatkan.

Dikenal empat kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnatha atau

vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yang masih ada adalah

Cyclostoma (Lamprey dan Hagfish ), ikan purba berahang kelas Placodermi (punah), kelas

Chondrichthyes atau ikan kartilago/tulang rawan (ikan hiu, pari dan chimaera) dan kelas

Osteichthyes atau ikan bertulang sejati. Dua kelas terakhir (Chondrichthyes dan Osteichthyes)

dikelompokkan dalam superkelas Pisces.

Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul

otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang

rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-

ikan yang kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan

menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder.

Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :

1. rangkaa tulang rawan

2. ada yg bersisik dan ada pula yang tidak

3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang

4. Letak celah insang lateral dan ventral

5. Mulut terletak pada sisi ventral

6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak

7. Sirip berpasangan

8. tidak memiliki gelembung udara

9. lubang hidung sepasang

Page 2: Chondrichthyes

Kelas ini mencakup 2 sub kelas yaitu Elasmobranchi yang dibedakan atas ordo

Squaliformes dan ordo Rajiformes, serta subkelas Holecephali. Ordo Squaliformes mencakup

semua jenis ikan hiu sedangkan ordo Rajiformes mencakup jenis-jenis ikan pari. Terdapat

beberapa perbedaan antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang,

perlekatan sirip dada dan wujud dari ekornya. Subkelas Holocephali mencakup jenis ikan langka

yang disebut ikan tikus. Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun ikan pari dalam hal bentuk

tubuh dan jumlah celah insangnya.

Ikan hiu hidup di samudera dan lautan di seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air

tawar. Mereka tinggal di sebagian besar semua dan suhu kedalaman laut. Ikan hiu mempunyai

tubuh yang dilapisi kulit dermal denticles untuk melindungi kulit mereka dari kerusakan, dari

parasit dan untuk menambah dinamika air.

Ikan pari jarang menyerang manusia, walaupun sekiranya ia terinjak, ikan pari akan

menggunakan tajinya sebagai satu bentuk untuk mempertahankan diri. Terdapat kira-kira 200

spesies ikan pari. Biasanya terdapat di air tawar dan di lautan. Kebanyakan tidak mempunyai

keupayaan untuk menyengat.

Ikan hiu dan ikan pari rahangnya bersendi pada tulang posterior atau pada elemen

hiomandibula dari lengkung insang ke-2. Umumnya strukturappendages (alat gerak) depan

lebih rumit daripada belakang. Alat gerak pada ikan berupa sirip. Tulang di bagian ventral dari

pusat sirip ikan hiu disebut korakoid, sedangkan yang memanjang kearah dorsal dibagian tepi

sirip disebut skapula. Tulang gigi kelompok ikan hiu ini berasal dari dermal. Sirip pada ikan pari

merupakan modifikasi dari beberapa tulang gigi yang hilang. Tulang-tulang bagian panggul pada

ikan lebih sederhana daripada bagian gelang bahu dan hampir melekat pada kolumna

vertebralis.

Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya ditakuti organisme lain. Bentuk gigi

ikan pari dan chimaera, seperti lempengan yang berbentuk kerucut yang berguna untuk

menghancurkan molusca dan organisme bercangkang yang hidup di dasar laut. Insang

merupakan ciri sistem pernafasan pada ikan. Secara embriologis, celah insang tumbuh sebagai

hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh keluar dan bertemu dengan invaginasi dari

luar. Terdapat variasi perlengkapan insang pada berbagai ikan. Ikan hiu dan ikan pari memiliki

Page 3: Chondrichthyes

5-7 pasang celah insang ditambah pasangan celah anterior non respirasi yang disebut spirakel.

Hemibrankhia dipisahkan satu dengan lain oleh septum interbrankia yang tersusun dari

lengkung kartilago. Masing-masing septa brankhialis ini menutup bagian yang terbuka dari

insang berikutnya kearah posterior.

Ikan hiu ataupun ikan bertulang rawan pada umumnya, tidak ditemukan struktur yang

mirip paru-paru. Sistem ekskresi ikan seperti juga vertebrata lain yang mempunyai banyak

fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan

mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolism protein. Untuk itu berkembang tiga tipe

ginjal yaitu pronefros, mesonefros dan metanefros. Pada ikan hiu fungsi duktus gonad dan

ginjal telah berkembang dilengkapi dengan duktus urinaria. Ginjal ikan harus berperan besar

untuk menjaga keseimbangan garam tubuh.

Tidak ada perbedaan prinsip antara mata ikan dan vertebrata lain, kecuali hanya ada

cara akomodasi atau adaptasi spesial akibat cara hidup. Akomodasi atau kemampuan mata

untuk mengatur dengan sendirinya atau mengatur secara otomatis untuk melihat dekat atau

jauh, pada ikan dilengkapi dengan gerakan lensa mata ke samping atau ke muka belakang

sehingga dapat merubah jarak retina yang paling sensitif.ikan hiu yang merupakan predator,

selalu memiliki jarak pandang dan selalu menggerakkan lensa matanya ke depan atau menjauhi

retina untuk melihat obyek agar tampak lebih besar.

Sisik adalah bagian tubuh luar dan merupakan ciri sangat penting baik untuk ikan tulang

keras maupun ikan tulang rawan. Sisik umumnya sebagai pelindung dan penutup tubuh.

Berdasarkan asal, struktur dan fungsi sedemikian bervariasi sehingga sisik merupakan hal yang

penting dalam klasifikasi. Kulit ikan hiu atau ikan karang terasa seperti amplas (amril) karena

banyak sisik-sisik kecil yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipeplakoid

dan strukturnya sama dengan struktur gigi. Setiap sisik tersusun dari lempengan tulang di

bagian basal, menuju ke atas menembus kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk

tonjolan seperti duri yang tersusun dari dentin.

Seperti pada gigi, disana ada lubang pusat (pulpa), dimana terdapat banyak saluran

darah.spina ditutupi oleh lapisan yang lebih keras, dipercayai terbuat dari bahan sama dengan

email gigi.tidak ada perbedaan prinsip antara sisik dan gigi ikan hiu, kecuali pada ukuran gigi

Page 4: Chondrichthyes

lebih besar, keduanya adalah barang yang bias hilang dan diganti. Gigi Ikan pari berubah secara

berkala menjadi lebih besar, piringan dasar tergabung menjadi satu sehingga mampu memecah

cangkang moluska. Sisik plakoid pada ikan hiu dan ikan pari sangat berbeda dalam bentuk dan

susunannya.

Semua sirip pada ikan hiu dan ikan pari (yang berpasangan ataupun tidak), disokong oleh pilar

tulang rawan. Semua sirip, terbungkus kulit tebal sehingga bagian penyusunnya tidak tampak.

Ikan hiu biasanya memiliki dua sirip dorsal tetapi pada beberapa spesies mereduksi tinggal satu

dan ada sebuah sirip anal. Ekor ikan hiu umumnya heteroserkal, tersusun oleh dorsal flange

yang besar, melebar kearah distal dari skeleton aksial dan sebuah ventral flange kecil. Sirip

kaudal dan pelvik berperan penting dalam lokomosi, dan kenyataan adanya struktur siri

tersebut untuk menopang tubuh. Sirip pektoral berfungsi untuk pengendali, sirip pelvik (juga

sirip dorsal dan anal) berfungsi menjaga keseimbangan dan mempertahankan tubuh agar tetap

di dalam air.

Kelompok ikan sejenis pari, sirip pektoralnya sangat membesar dan menempel

sepanjang tubuh mulai dari bagian belakang kepala sampai didepan sirip pelvik. Bahkan pada

ikanelektrikray sirip tersebut menyatu pada ujungnya sebagai alat untuk memancarkan cahaya.

Ikan pari umumnya memiliki dua sirip median dorsal yang letaknya jauh dari ekor, tetapi tidak

ada pada ikan pari berduri (sting ray). Sirip anal jelas tidak ada. Meski sirip ekor tidak ditemukan

pada kebanyakan ikan pari, tetapi berkembang sangat baik pada ikan pari elektrik. Bagian

dalam dari sirip pelvic ikan hiu jantan dan ikan pari jantan berubah menjadi klasper sebagai alat

untuk memindahkan sperma kepada hewan betina.

Ikan pari duri (ray-finned) diripnya disokong oleh duri lembut yang mudah terlihat,

selamanya tidak tertutup oleh kulit keras seperti pada Elasmobranchii. Beberapa mempunyai

sirip adipose tanpa peyokong didalamnya. Ikan pari berenang dengan gerakan mengelombang

sirip pectoral yang lebar.warna punggung dari ikan pari mirip dengan warna dasar sekitar, dan

beberapa jenis mempunyai duri beracun atau organ elektrik yang juga merupakan alat

pelindung diri.

Beberapa ikan hiu dan ikan pari, spina dorsal berhubungan dengan kelenjar bisa yang

sangat beracun. Sebahagian besar racun itu sendiri adalah toksin berasaskan protein yang

Page 5: Chondrichthyes

menyebabkan kesakitan pada mamalia dan bias juga mengubah kadar degupan jantung dan

pernafasan.

Ada beberapa ikan hiu dan ikan pari yang mempunyai organ luminesen. Bioluminesen adalah

pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil oksidasi dari berbagai substrat dalam

memproduksi enzim. Susunan substratnya disebut lusiferin dan enzim yang sangat sensitive

sebagai katalisator oksidasi disebut lusiferase. Organ luminesen (organ yang mampu

menghasilkan sinar) ditemukan pada beberapa ikan hiu, ikan pari berlistrik (Benthobatis

moresbyi) dan beberapa ikan tulang keras khususnya yang tinggal di laut dalam. Adanya organ

yang memproduksi sinar ini dapat digunakan untuk menaksir kedalaman laut, dimana ikan

tersebut tinggal.

Hal ini dimaksudkan juga bahwa ikan tersebut memproduksi sinar untuk mendapatkan

makanan, mengacaukan musuh, menerangi lingkungan ataupun menarik perhatian lawan

jenisnya. Semua ini masih dugaan, akan tetapi pada prinsipnya berfungsi untuk mendapatkan

penghargaan antar individu dalam satu jenis.

Pada beberapa ikan pari juga ada yang mempunyai struktur tubuh hewan vertebrata

yang unik adalah organ listrik. Aliran listrik ini ada yang diproduksi sangat lemah tetapi ada yang

sangat kuat. Organ elektrik disusun oleh elektroplates dan elektroplaxes yang merupakan

kumpulan sel berbentuk cakram sehingga nampak searah. Arah arus listrik berbeda-beda untuk

setiap jenis ikan.

Ikan pari mempunyai arah arus listrik yang mengalir pada permukaan tubuh mulai dari

ventral kearah dorsal. Organ elektrik mempunyai beberapa fungsi, misalnya untuk

memproduksi sinar tidak terlalu terang untuk maksud orientasi. Benda yang tidak jauh, yang

mempunyai konduktivitas arus berbeda dengan lingkungannya membuat ikan mengubah pola

arus listrik untuk dapat mengenali.

Vertebrata laut lainnya memecahkan masalah hidup didalam suatu lingkungan

hiperosmotik dengan cara berlainan. Ikan hiu menghasilkan ureasebagai limbah nitrogen dan

menahannya didalam cairan tubuh interna dalam konsentrasiyang begitu tinggi sehingga daya.

SISTEMATIKA

Chondriecthyes terbagi atas dua super ordo

Page 6: Chondrichthyes

Super Ordo I Selachii (bertubuh torpedo)

Ordo 1 heterodontifores (ikan hiu berkepala bison)

Ordo 2 hexanciformes (ikan hiu sapi)

Ordo 3 lamniformes ( ikan hiu berkepala palu)

Ordo 4 squatinformes (ikan hiu berkepala anjing)

Super ordo II Hypotrematica

Ordo 1 Rajiformes (ikan hiu pipih)

Ordo 2 holocehhaliformes (ikan yang tubuh dan kepala sama besar, ekor kecil)

Chondrichthyes

1. Pengertian

Chondrichthyes adalah spesies ikan memiliki kerangka bertulang rawan dan kerangka

bertulang rawan yang merupakan karakteristik kelas itu berkembang setelahnya.

2. Ciri Khusus

Vertebrata kelas Chondrichthyes, hiu dan kerabatnya disebut ikan bertulang rawan

karena mereka memiliki endoskeleton yang relatif lentur yang terbuat dari tulang rawan bukan

tulang keras. Rahang dan sirip berpasangan berkembang dengan baik pada ikan bertulang

rawan. Subkelas yang paling besar dan paling beraneka ragam terdiri dari hiu dan ikan pari.

Subkelas kedua terdiri atas beberapa lusin spesies ikan tidak umum yang disebut chimaera atau

Page 7: Chondrichthyes

ratfish. Chondrichthyes memiliki kerangka bertulang rawan dan kerangka bertulang rawan yang

merupakan karakteristik kelas itu berkembang setelahnya 1[1]

Ikan hiu dan ikan pari terbesar adalah para pemakan-suspensi yang memangsa plankton.

Namun demikian sebagian besar hiu adalah karnivora yang menelan mangsanya secara utuh

atau menggunakan rahang dan geliginya yang sangat tajam untuk menyobek daging dari hewan

yang terlalu besar untuk ditelan sekaligus. Geligi hiu kemungkinan berkembang dari sisik yang

bergerigi yang menutupi kulit kasarnya. 2[2]

Otak dan organ–organ sensori dibungkus dan dilindungi oleh kondrokranium. Di

bawahnya ada skeleton visceral yang terdiri dari rahang bawah dan lengkung-lengkung insang.

Otot-otot diseluruh tubuh secara terartur bersegmen (metamerik) disebut mioto. Otot-otot itu

bermodifikasi di kepala dan apendiks. Rahang tertutup dengan gigi. Faring terbuka lateral ke

dalam 5 pasang celah insang. Esophagus, di sebelah posterior faring, terus bersatu dengan

bagian karial lambung, terus ke bagian pilorik lambung, lalu berkelok ke depan membentuk

huruf U. terus ke duedonium, lalu usus yang berkatup spiral, akhirnya ke rectum dan kloaka.

Celah insang yang terkhir mengandung semibranch pada dinding anterior. Celah-celah insang

lainnya baik dinding anterior maupun posterior mempunyai setengah insang. Di samping itu

ada sisa insang yang disebut pseudobranch pada tiap spirakulum. Pseudobranch adalah

sepasang celah insang pertama dari 6 pasang insang pada waktu embrio. Air masuk melalui

mulut, melewati faring, lalu keluar melewati celah-celah insang.3[3]

Pada sistem sirkulasi jantung hanya mempunyai satu atrium dorsal (aurikel) yang

menerima darah dari sinus venosus, dan satu ventrikel ventral yang memompa darah ke konus

arteriosus. Dari konus itu darah selanjutnya menuju aorta ventral yang lalu bercabang-cabang

menjadi 5 buah arteri branchial efferent. Kapiler-kapiler lalu bersatu membentuk aorta dorsalis,

dari sini darah masuk ke dalam seluruh tubuh. Darah vena lalu kembali melalui 2 buah saluran

cuvier dan masuk ke dalalm sinus venosus. Saluran cuvier itu bermuara dalam sinus venosus

melalui vena cardinal anterior dan vena cardinal posterior. Fertilisasi internal ikan hiu jantan

1[1] Ibid. h. 255.

2[2] Ibid.

3[3] Djarubito, Zoologi Dasar, (Jakarta: Erlangga, 1989).h. 185.

Page 8: Chondrichthyes

mempunyai alat kopulasi yang disebut clasper. Yang betina mempunyai 2 ovarium di dekat

ujung anterior kavum abdominal. Telur yang masak melepaskan diri, menembus selaput

ovarium, dan masuk ke dalam selom. Telur itu lalu ditarik masuk ke dalam ostium, terus ke

oviduk menjadi uterus, hiu jantan memepunyai testis spermarozoa mencapai saluran wolf

melalui vas eferen yang banyak jumlahnya.4[4]

Rangkanya bertulang rawan. Notokorda, yang ada pada yang muda, lambat laun

digantikan oleh tulang rawan. Chondrichthyes juga tidak punya rusuk, maka jika mereka keluar

dari air, berat tubuh dari spesies besar dapat menghancurkan organ dalam mereka sendiri lama

sebelum mereka lemas.Karena tidak memiliki sumsum tulang, sel darah merah diproduksi di

limpa dan jaringan khusus di kelaminnya. mereka juga menghasilkan organ yang disebut Organ

Leydig yang hanya ditemukan pada ikan bertulang rawan, meski beberapa tidak memilikinya.

Organ unik lain adalah organ epigonal yang mungkin berperan dalam sistem kekebalan.

Subkelas Holocephali, grup yang sangat terspesialisasi, tidak mempunyai kedua organ

ini.Chondrichthyes terdiri dari Fosil hidup Seperti hiu.5[5]

Chondrichthyes menunjukkan suatu perkembangan kemajuan bila dibandingkan dengan

cyclostomata dalam hal, adanya sisik yang meliputi tubuh, terdapat sepasang pida lateralis,

adanya geraham yang dapat digerakkan bersendi pada tulang cranium, memiliki gigi yang

dilapisi email pada rahang, terdapat tiga bagian saluran setengah lingkaran pada alat , sepasang

alat reproduksi dan saluran-salurannya.6[6]

Sisik adalah bagian tubuh luar dan merupakan ciri sangat penting baik untuk ikan tulang

keras maupun ikan tulang rawan. Sisik umumnya sebagai pelindung dan penutup tubuh.

Berdasarkan asal, struktur dan fungsi sedemikian bervariasi sehingga sisik merupakan hal yang

penting dalam klasifikasi. Kulit ikan hiu atau ikan karang terasa seperti amplas (amril) karena

banyak sisik-sisik kecil yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipeplakoid

dan strukturnya sama dengan struktur gigi. Setiap sisik tersusun dari lempengan tulang di

4[4] Ibid. h. 186.

5[5] Chondrichthyes “Special FundraiserLanding”, http:// Wikimedia.org. h. 1 ( Diakses tanggal 27 Oktober 2011 ).

6[6] Jasin, Zoologi Dasar, (Jakarta: Sinar Wijaya, 1999).h. 42.

Page 9: Chondrichthyes

bagian basal, menuju ke atas menembus kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk

tonjolan seperti duri yang tersusun dari dentin. Seperti pada gigi, disana ada lubang pusat

(pulpa), dimana terdapat banyak saluran darah.spina ditutupi oleh lapisan yang lebih keras,

dipercayai terbuat dari bahan sama dengan.7[7]

Jenis jari-jari sirip dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu jari-jari keras dan lemah. Jari-jari

tidak beruas-ruas, pejal (tidak berlubang) dan tidak dapat dibengkokkan. Biasanya jari-jari keras

ini berupa duri ayau patil dan merupakan alat untuk mempertahankan diri bagi ikan. Jumlah

jari-jari keras dinotasikan huruf romawi (I,II,II,…). Jari-jari lemas biasanya bening, seperti tulang

rawan, mudah dibengkokkan dan berua-ruas. Bentuknya berbeda-beda tergantung pada jenis

ikan, jari-jari lemah ini mungkin sebagian mengeras, salah satu bergerigi, bercabang atau satu

sama lain berhimpitan. Jumlah jari-jari lemah dinotasikan dengan angka biasa

Ikan Bertulang Rawan (Chondrichtyes)

Dikenal empat kelas ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnatha atau

vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yang masih ada adalah

Cyclostoma (Lamprey dan Hagfish ), ikan purba berahang kelas Placodermi (punah), kelas

Chondrichthyes atau ikan kartilago/tulang rawan (ikan hiu, pari dan chimaera) dan kelas

Osteichthyes atau ikan bertulang sejati.

Kelas Chondrichthyes masuk dalam superkelas Gnathostomata. Vertebrata kelas

Chondrichthyes, hiu dan kerabatnya, disebut ikan bertulang rawan karena mereka memiliki

endoskeleton yang relatif lentur yang terbuat dari tulang rawan dan bukan dari tulang keras.

Namun demikian, pada sebagian besar spesies, beberapa bagian kerangka diperkuat oleh

butiran berkalsium. Terdapat sekitar 750 spesies yang masih hidup dalam kelas ini. Rahang dan

sirip-berpasangan berkembang dengan baik pada ikan bertulang rawan. Subkelas yang paling

besar dan paling beranekaragam terdiri dari hiu dan ikan pari. Subkelas kedua terdiri atas

beberapa lusin spesies ikan yang tidak umum yang disebut chimaera dan ratfish.

Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :

7[7] Chondrichthyes “Makalahchondrichthyes”, http:// file://kelaschonrichtyes.htm. h. 4

( Diakses tanggal 27 Oktober 2011 ).

Page 10: Chondrichthyes

1. Rangka tulang rawan; Kerangka bertulang rawan pada ikan-ikan kelas ini adalah

karakteristik yang diperoleh, bukan karakteristik primitif. Hal itu disebabkan leluhur

Chondrichthyes ternyata memiliki kerangka bertulang keras dan kerangka bertulang

rawan yang merupakan karakteristik kelas itu berkembang setelahnya. Selama

perkembangan sebagian besar vertebrata, mula-mula kerangka tersusun atas tulang

rawan, kemudian menjadi tulang keras (mengeras) seiring dengan mulai digantinya

matrik tulang rawan yag lunak dengan matrik kalsium fosfat yang keras (Neil A.

Campbell, 2003)

2. Ada yg bersisik dan ada pula yang tidak

3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang

4. Letak celah insang lateral dan ventral

5. Mulut terletak pada sisi ventral

6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak

7. Sirip berpasangan

8. Tidak memiliki gelembung udara

9. Lubang hidung sepasang; Lubang hidung pada kelas chondrichtyes hanya berfungsi

untuk penciuman, dan untuk bernafas.

10. Jantung beruang dua

Klasifikasi Kelas Chondrichtyes

1. Subkelas Elasmobranchi yang dibedakan atas:

a. Ordo Squaliformes, contoh: Cirrhigaleus asper

b. Ordo Rajiformes, contoh: Dasyatis brevicaudata, Aetobatus narinari

2. Subkelas Holecephali;

Ordo Chimaeriformes, contoh: Hydrolagus colliei, Hydrolagus melanophasma

Ordo Squaliformes mencakup semua jenis ikan hiu sedangkan ordo Rajiformes mencakup

jenis-jenis ikan pari. Terdapat beberapa perbedaan antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal

letak celah insang, perlekatan sirip dada dan wujud dari ekornya. Subkelas Holocephali

mencakup jenis ikan langka yang disebut ikan tikus. Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun

ikan pari dalam hal bentuk tubuh dan jumlah celah insangnya.

Page 11: Chondrichthyes

Morfologi dan Fisiologi

Ikan hiu dan ikan pari rahangnya bersendi pada tulang posterior atau pada elemen

hiomandibula dari lengkung insang ke-2. Gigi ikan hiu berkembang baik yang membuatnya

ditakuti organisme lain. Insang merupakan ciri sistem pernafasan pada ikan. Secara embriologis,

celah insang tumbuh sebagai hasil dari serentetan evaginasi faring yang tumbuh keluar dan

bertemu dengan invaginasi dari luar. Terdapat variasi perlengkapan insang pada berbagai ikan.

Ikan hiu dan ikan pari memiliki 5-7 pasang celah insang ditambah pasangan celah anterior non

respirasi yang disebut spirakel. Ikan hiu ataupun ikan bertulang rawan pada umumnya, tidak

ditemukan struktur yang mirip paru-paru.

Ada beberapa ikan hiu dan ikan pari yang mempunyai organ luminesen. Bioluminesen adalah

pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil oksidasi dari berbagai substrat dalam

memproduksi enzim. Susunan substratnya disebut lusiferin dan enzim yang sangat sensitive

sebagaikatalisator oksidasi disebut lusiferase. Organ luminesen (organ yang mampu

menghasilkan sinar) ditemukan pada beberapa ikan hiu, ikan pari berlistrik (Benthobatis

moresbyi) dan beberapa ikan tulang keras khususnya yang tinggal di laut dalam. Adanya organ

yang memproduksi sinar ini dapat digunakan untuk menaksir kedalaman laut, dimana ikan

tersebut tinggal.