227
1 2 4 7 9 101 120 142

Coba Buat Buku ICD X

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buku ICDD X bahasa indo msh separo gabungin dari internet

Citation preview

Page 1: Coba Buat Buku ICD X

1

2

47

79

90

101

120

142

Page 2: Coba Buat Buku ICD X

BAB IPENYAKIT-PENYAKIT INFEKSI

DAN PARASIT TERTENTU (A00 – B99) [107 – 180]

Mencakup (includes) : Penyakit-penyakit yang umumnya dianggap menular atau ditularkan, dapat menyerang masyarakat luas

Kecuali (Excludes) : Carrier atau diduga carrier penyakit menular (Z22.-)Infeksi lokal tertentu – lihat bab tentang sistem tubuhPenyakit infeksi dan parasit yang mempersulit kehamilan,

persalinan dan nifas [kecuali tetanus obstetri dan penyakit human immunodeficiency virus (HIV)] (O98.-).

Penyakit infeksi dan parasit yang khusus pada masa perinatal [kecuali tetanus neonatorum, sifilis kongenital, infeksi gonokokus perinatal dan penyakit HIV perinatal] (P35-P39).

Influenza dan infeksi pernafasan akut lainnya (J00-J22)

Bab ini berisi blok-blok sebagai berikut:

Penyakit-penyakit akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia

A00-A09 Penyakit infeksi usus A15-A19 TuberculosisA20-A28 Penyakit bakteri zoonotik tertentuA30-A49 Penyakit bakteri lainnyaA50-A64 Infeksi dengan penularan terutama melalui

hubungan seksualA65-A69 Penyakit akibat spirochaeta lainnyaA70-A74 Penyakit lain akibat chlamydiaA75-A79 Rickettsioses

Penyakit-penyakit akibat infeksi virus

A80-A89 Infeksi virus sistem syaraf pusatA90-A99 Demam akibat virus asal-arthropoda dan demam

berdarah akibat virusB00-B09 Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan

membran mukosaB15-B19 Hepatitis virusB20-B24 Penyakit human immunodeficiency virus [HIV]B25-B34 Penyakit virus lainnya

Penyakit-penyakit akibat jamur, protozoa, cacing, dan kutu

B35-B49 MikosisB50-B64 Penyakit akibat protozoaB65-B83 Penyakit akibat cacing (helminthiases)B85-B89 Pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya

2

Page 3: Coba Buat Buku ICD X

Hal-hal lain sehubungan dengan penyakit infeksi dan parasit

B90-B94 Sequelae penyakit-penyakit infeksi dan parasitB95-B97 Bakteria, virus dan agen infeksi lainnyaB99 Penyakit-penyakit menular lainnya

Penyakit-penyakit infeksi pada usus (A00-A09)A00 Cholera

A00.0Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar choleraeCholera klasik

A00.1Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar eltorCholera El Tor

A00.9Cholera, tidak dijelaskanA01 Demam typhoid and paratyphoid

A01.0Typhoid feverInfeksi oleh Salmonella typhi

A01.1Paratyphoid fever AA01.2Paratyphoid fever BA01.3Paratyphoid fever CA01.4Paratyphoid fever, tak dijelaskan

Infeksi oleh S. paratyphi NOS

A02 Infeksi salmonella lainnya

Termasuk: Infeksi atau keracunan makanan oleh Salmonella selain S. typhi dan S. paratyphi

A02.0Salmonella enteritisSalmonellosis

A02.1Salmonella septicaemiaA02.2† Infeksi salmonella terlokalisir

meningitis salmonella (G01*), pneumonia salmonella (J17.0*), arthritis salmonella (M01.3*), osteomyelitis salmonella (M90.2*), penyakit tubulo-interstitial ginjal salmonella (N16.0*)

A02.8Infeksi salmonella lain yang dijelaskanA02.9Infeksi salmonella, tidak dijelaskan

A03 Shigellosis

A03.0Shigellosis akibat S. dysenteriae; Group A [dysentery Shiga-Kruse]A03.1Shigellosis akibat Shigella flexneri; Group BA03.2Shigellosis akibat Shigella boydii; Group CA03.3Shigellosis akibat Shigella sonnei; Group D

3

Page 4: Coba Buat Buku ICD X

A03.8Shigellosis lainA03.9Shigellosis, tidak dijelaskan; disentri basiler NOS

A04 Infeksi usus akibat bakteri lainnya

Kecuali: keracunan makanan akibat bakteri (A05.-); enteritis tuberkulosa (A18.3)

A04.0Infeksi E. coli enteropathogenikA04.1Infeksi E. coli enterotoxigenikA04.2Infeksi E. coli enteroinvasifA04.3Infeksi E. coli enterohaemorrhagikA04.4Infeksi E. coli lain pada usus;

Enteritis Escherichia coli NOSA04.5Enteritis Campylobacter A04.6Enteritis akibat Yersinia enterocolitica Kecuali: yersiniosis extraintestinum (A28.2)A04.7Enterokolitis akibat Clostridium difficileA04.8Infeksi usus akibat bakteri lain yang dijelaskanA04.9Infeksi usus akibat bakteri, tidak dijelaskan;

Enteritis bakteri NOS

A05 Keracunan makanan akibat bakteri lainnya

Kecuali: keracunan makanan dan infeksi akibat salmonella (A02.-)infeksi E. coli (A04.0-A04.4); listeriosis (A32.-);efek toxik makanan beracun (T61-T62)

A05.0Keracunan makanan akibat staphylococcusA05.1Botulismus

Keracunan makanan klasik akibat Clostridium botulinumA05.2Keracunan makanan akibat Cl. perfringens [Cl. welchii];

Enteritis necroticans; Pig-belA05.3Keracunan makanan akibat Vibrio parahaemolyticusA05.4Keracunan makanan akibat Bacillus cereusA05.8Keracunan makanan akibat kuman lain yang dijelaskanA05.9Keracunan makanan akibat kuman, tidak dijelaskan

A06 Amoebiasis

Termasuk:: infeksi akibat Entamoeba histolyticaKecuali: penyakit usus lain akibat protozoa (A07.-)A06.0Disentri amubik akut;

Amubiasis akut, Amubiasis usus NOS

A06.1Amubiasis usus kronisA06.2Kolitis amuba non-disentriA06.3Amuboma usus;

4

Page 5: Coba Buat Buku ICD X

Amuboma NOSA06.4Abses hati akibat amuba;

Amubiasis hatiA06.5† Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*);

Abses paru (dan hati) A06.6† Abses otak amuba (G07*);

Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru)A06.7Amubiasis kulitA06.8Infeksi amuba di situs lain;

Appendisitis amuba, Balanitis amuba † (N51.2*)

A06.9Amubiasis, tak dijelaskan

A07 Penyakit usus akibat protozoa lainnya

A07.0BalantidiasisDisentri balantidia

A07.1Giardiasis [lambliasis]A07.2CryptosporidiosisA07.3Isosporiasis

Infeksi Isospora belli dan I. hominis; Coccidiosis ususIsosporosis usus

A07.8Penyakit usus akibat protozoa lain yang dijelaskanTrichomoniasis ususSarkositosisSarkosporidiosis

A07.9Penyakit usus akibat protozoa, tidak dijelaskanDiare flagellataKolitis protozoa, diare protozoa, disentri protozoa.

A08 Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan

Kecuali: Influenza yang melibatkan saluran pencernaan (J10.8, J11.8)A08.0Enteritis akibat rotavirusA08.1Gastroenteropati akut akibat Norwalk agent;

Enteritis virus dengan struktur kecil bulatA08.2Enteritis adenovirusA08.3Enteritis virus lainnyaA08.4Infeksi usus oleh virus, tidak dijelaskan

Enteritis NOS, gastroenteritis NOS, gastroenteropati NOS akibat virus.

A08.5Infeksi usus lain yang dijelaskan

A09 Diare dan gastroenteritis yang diduga akibat penularan

5

Page 6: Coba Buat Buku ICD X

Catatan: Untuk negara tempat kondisi A09 yang tidak dijelaskan dianggap tidak menular,

kondisi ini harus diklasifikasikan pada K52.9 Catarh, enterik atau intestinal

Colitis: NOS, perdarahan, septikEnteritis: NOS, perdarahan, septikGastroenteritis: NOS, perdarahan, septikDiarrhoea: NOS, dysenterik, epidemikPenyakit diare menular NOS

Kecuali: akibat bakteri, protozoa, virus dan agen menular lain yang dijelaskan (A00-A08);

diare non-infektif (K52.9), diare non-infektif neonatus (P78.3)

Tuberkulosis (A15-A19)Termasuk:: infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan M. bovisKecuali: sequel TB (B90.-),

TB kongenital (P37.0) pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65)

A15 TB pernafasan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A15.0TB paru, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur.

Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur

A15.1TB paru, dipastikan oleh kultur sajaKondisi pada A15.0, dipastikan oleh kultur saja

A15.2TB paru, dipastikan secara histologis Kondisi pada A15.0, dipastikan secara histologis

A15.3TB paru, dipastikan melalui cara yang tidak dijelaskanKondisi pada A15.0, dipastikan tapi tidak jelas secara bakteriologis

atau histologisA15.4TB kelenjar limfe intratoraks, dipastikan secara bakteriologis dan

histologisTB kelenjar limfe hilus, mediastinum, trakheobronkus,

dipastikan secara bakteriologis dan histologisKecuali: dinyatakan primer (A15.7)

A15.5TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

TB bronkus, glottis, larings, trakhea, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A15.6Pleuritis TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologisTB pleura, empyema TB, dipastikan secara bakteriologis dan

histologis

6

Page 7: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7)

A15.7TB pernafasan primer, dipastikan secara bakteriologis dan histologisA15.8TB pernafasan lain, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A15.9TB pernafasan yang tidak dijelaskan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A16 TB pernafasan, tidak dipastikan secara bakteriologis atau histologis

A16.0TB paru, secara bakteriologis dan histologis negatif.Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks

TB, secara bakteriologis dan histologis negatif.

A16.1TB paru, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukanKondisi pada A16.0, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak

dilakukanA16.2TB paru, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TB paru, bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)

A16.3TB kelenjar limfe intratoraks, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TB kelenjar limfe hilus, intratoraks, mediastinum, trakheobronkus, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)

Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)A16.4TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, tanpa disebutkan konfirmasi

bakteriologis atau histologisTB bronkus, glottis, larings, trakhea,

NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)

A16.5Pleuritis TB, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologisTB pleura, empyema TB, pleuritis TB,

NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)

Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7)

A16.7TB pernafasan primer, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TB pernafasan primer NOSKompleks TB primer

A16.8TB pernafasan lain, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

7

Page 8: Coba Buat Buku ICD X

TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)

A16.9TB pernafasan yang tidak dijelaskan, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis

TB pernafasan NOSTuberkulosis NOS

A17† TB sistem syaraf

A17.0† Meningitis TB(G01*)TB meningen, leptomeningitis TB

A17.1† Tuberkuloma meningen (G07*)A17.8† TB lain sistem syaraf

Meningoensepfalitis TB (G05.0*), myelitis TB (G05.0*), Tuberkuloma otak atau medulla spinalis, TB otak atau medulla

spinalis (G07*), Abses TB otak (G07*), Polyneuropathy TB (G63.0*)

A17.9† TB sistem syaraf, tidak dijelaskan (G99.8*)

A18 TB organ lain

A18.0† TB tulang dan sendiTB panggul (M01.1*), TB lutut (M01.1*), arthritis TB (M01.1*), TB kolom vertebra (M49.0*)Synovitis TB (M68.0*), tenosynovitis TB (M68.0*)Mastoiditis TB (H75.0*), Osteitis TB (M90.0*), osteomyelitis TB (M90.0*), nekrosis TB tulang

(M90.0*), A18.1† TB sistem genitourinarius

TB ginjal (N29.1*), TB ureter (N29.1*), TB bladder (N33.0*), TB organ genital pria (N51.-*), TB cervix (N74.0*), Pelvic inflammatory disease TB wanita (N74.1*)

A18.2Limfadenopati perifer TB, Adenitis TBKecuali: Adenopati trakheobronkus TB, TB kelenjar limfe intratoraks

(A15.4, A16.3)TB kelenjar limfe mesenterik dan retroperitoneum (A18.3),

A18.3TB usus, peritoneum, dan kelenjar mesenterikaAsites TB, TB kelenjar limfe retroperitoneumPeritonitis TB† (K67.3*)TB anus dan rektum†, TB usus (halus, besar)†, enteritis TB† (K93.0*),

A18.4TB kulit dan jaringan subkutis

8

Page 9: Coba Buat Buku ICD X

Erythema induratum TB, scrofulodermaLupus exedens, lupus vulgaris NOS, Lupus vulgaris kelopak mata† (H03.1*), Kecuali: lupus erythematosus (L93.-),

lupus erythematosus systemic (M32.-)A18.5† TB mata

Episcleritis TB (H19.0*), Keratitis interstitialis TB (H19.2*), keratoconjunctivitis TB (H19.2*)Iridocyclitis TB (H22.0*), Chorioretinitis TB (H32.0*), Kecuali: lupus vulgaris kelopak (A18.4)

A18.6† TB telingaOtitis media TB (H67.0*)Kecuali: TB mastoiditis (A18.0†)

A18.7† TB kelenjar adrenal (E35.1*), Penyakit Addison pada TB

A18.8† TB organ lain yang dijelaskan: TB kel. tiroid (E35.0*), TB perikardium (I32.0*), TB endokardium (I39.8*), TB miokardium (I41.0*), Arteritis serebri TB (I68.1*)TB esofagus (K23.0*)

A19 TB miliaris

Termasuk: TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TBA19.0TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkanA19.1TB miliaris akut pada situs gandaA19.2TB miliaris akut, tidak dijelaskanA19.8TB miliaris lainnyaA19.9TB miliaris, tidak dijelaskan

Penyakit kuman zoonotik tertentu (A20-A28)Penyebab: kuman yang biasa hidup pada hewan dan kemudian ditularkan

ke manusiaA20 Plague

Termasuk: infeksi akibat Yersinia pestisA20.0Bubonic plagueA20.1Cellulocutaneous plagueA20.2Pneumonic plagueA20.3Plague meningitisA20.7Septicaemic plagueA20.8Bentuk-bentuk lain plague

Plague abortifPlague asimptomatik

9

Page 10: Coba Buat Buku ICD X

Pestis minorA20.9Plague, tidak dijelaskan

A21 Tularaemia

Termasuk: deer-fly fever, infeksi akibat Francisella tularensis, rabbit feverA21.0Ulceroglandular tularaemiaA21.1Oculoglandular tularaemia

Ophthalmic tularaemiaA21.2Pulmonary tularaemiaA21.3Gastrointestinal tularaemia

Abdominal tularaemiaA21.7Generalized tularaemiaA21.8Bentuk-bentuk lain tularaemiaA21.9Tularaemia, tidak dijelaskan

A22 Anthrax

Termasuk: infeksi akibat Bacillus anthracisA22.0Anthrax kulit

Karbunkel ganas, pustula ganasA22.1Anthrax pernafasan

Anthrax inhalasiPenyakit RagpickerPenyakit Woolsorter

A22.2Anthrax gastrointestinumA22.7Septikaemia anthraxA22.8Bentuk-bentuk lain anthrax

Meningitis anthrax † (G01*)A22.9Anthrax, tidak dijelaskanA23 Brucellosis

Termasuk: Demam: Malta, Mediterranean, undulantA23.0Brucellosis akibat B. melitensisA23.1Brucellosis akibat B. abortusA23.2Brucellosis akibat B. suisA23.3Brucellosis akibat B. canisA23.8Brucellosis lainA23.9Brucellosis, tidak dijelaskan

A24 Glanders and melioidosis

A24.0GlandersInfeksi akibat Pseudomonas malleiMalleus

A24.1Melioidosis akut dan fulminantMelioidosis: pneumonia, septicaemia

10

Page 11: Coba Buat Buku ICD X

A24.2Melioidosis subakut dan kronis A24.3Melioidosis lainA24.4Melioidosis, tidak dijelaskan

Infeksi Pseudomonas pseudomallei NOS; Penyakit Whitmore

A25 Rat-bite fevers – demam gigitan tikus

A25.0SpirillosisSodoku

A25.1StreptobacillosisErythema arthritik epidemik, Demam Haverhill,Streptobacillary rat-bite fever

A25.9Rat-bite fever, tidak dijelaskan

A26 Erysipeloid

A26.0Cutaneous erysipeloid; Erythema migransA26.7Erysipelothrix septicaemiaA26.8Bentuk-bentuk lain erysipeloidA26.9Erysipeloid, tidak dijelaskan

A27 Leptospirosis

A27.0Leptospirosis icterohaemorrhagicaLeptospirosis akibat L. interrogans serovar icterohaemorrhagiae

A27.8Bentuk-bentuk lain leptospirosisA27.9Leptospirosis, tidak dijelaskan

A28 Penyakit bakteri zoonotik lain, not elsewhere classified

A28.0PasteurellosisA28.1Cat-scratch disease

Cat-scratch feverA28.2Extraintestinal yersiniosis

Kecuali: enteritis akibat Y. enterocolitica (A04.6)plague (A20.-)

A28.8Penyakit bakteri zoonotik lain yang dijelaskan, not elsewhere classified

A28.9Penyakit bakteri zoonotik, tidak dijelaskan

Penyakit bakteri lainnya (A30-A49)A30 Leprosy [Hansen's disease]

Termasuk: infeksi akibat Mycobacterium leprae

11

Page 12: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: Sekuel lepra (B92)A30.0Indeterminate leprosy

Lepra IA30.1Tuberculoid leprosy

Lepra TTA30.2Borderline tuberculoid leprosy

Lepra BTA30.3Borderline leprosy

Lepra BBA30.4Borderline lepromatous leprosy

Lepra BLA30.5Lepromatous leprosy

Lepra LLA30.8Bentuk lain leprosyA30.9Lepra, tidak dijelaskan

A31 Infeksi akibat mikobakteria lain

Kecuali : tuberculosis (A15-A19), leprosy (A30.-)A31.0Infeksi mikobakterium pada paru-paru

Infeksi akibat M. avium, M. intracellulare [Battey bacillus], M. kansasii

A31.1Infeksi mikobakterium pada kulitBuruli ulcerInfeksi akibat M. marinum, M. ulcerans

A31.8Infeksi mikobakterium lainnyaA31.9Infeksi mikobakterium, tidak dijelaskan

Infeksi mikobakterium tidak khas NOSMycobacteriosis NOS

A32 Listeriosis

Termasuk: infeksi listeria melalui makananKecuali: listeriosis neonatus (disseminata) (P37.2)A32.0Listeriosis kulitA32.1† Meningitis and meningoencephalitis listeria

Meningitis listeria (G01*); meningoencephalitis listeria (G05.0*)A32.7Septikemia listeriaA32.8Bentuk lain listeria

Endocarditis listeria † (I39.8*)Arteritis cerebri Listeria † (I68.1*), Listeriosis okuloglandular

A32.9Listeriosis, tidak dijelaskan

A33 Tetanus neonatorum

12

Page 13: Coba Buat Buku ICD X

A34 Tetanus obstetri

A35 Tetanus lain, Tetanus NOS

A36 Diphtheria

A36.0Difteri faringsAngina membranosa difteriDifteri tonsil

A36.1Difteri nasofaringsA36.2Difteri larings,

Laringotrakheitis difteriA36.3Difteri kulit

Kecuali: erythrasma (L08.1)A36.8Difteri lain

Konjungtivitis difteri† (H13.1*); miokarditis difteri† (I41.0*), polyneuritis difteri† (G63.0*)

A36.9Diphtheria, tidak dijelaskan

A37 Whooping cough

A37.0Whooping cough disebabkan Bordetella pertussisA37.1Whooping cough disebabkan Bordetella parapertussisA37.8Whooping cough disebabkan spesies Bordetella lainA37.9Whooping cough, tidak dijelaskan

A38 Scarlet fever

SkarlatinaKecuali: sore throat akibat streptokokus

A39 Infeksi meningokokus

A39.0† Meningitis meningokokus (G01*)A39.1† Sindroma Waterhouse-Friderichsen (E35.1*);

Adrenalitis haemoragika meningokokusSindroma adrenal meningokokus

A39.2Acute meningococcaemiaA39.3Chronic meningococcaemiaA39.4Meningokokaemia, tidak dijelaskan;

Bakteremia meningokokus NOSA39.5† Penyakit jantung meningokokus

Pericarditis meningokokus (I32.0*)Endocarditis meningokokus (I39.8*), Myocarditis meningokokus (I41.0*), Karditis meningokokus NOS (I52.0*)

13

Page 14: Coba Buat Buku ICD X

A39.8Infeksi meningokokus lainEncephalitis meningokokus meningokokus† (G05.0*)Konjunctivitis meningokokus† (H13.1*)Retrobulbar neuritis meningokokus† (H48.1*)Arthritis meningokokus† (M01.0*)Artritis pasca-meningokokus† (M03.0*)

A39.9Infeksi meningokokus , tidak dijelaskanPenyakit meningokokus NOS

A40 Septikemia streptokokus

Kecuali: setelah: abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07, O08.0),

infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi (T88.0),

ketika melahirkan (O75.3), masa nifas (puerperal) (O85)pada neonatus (P36.0-P36.1)pasca-prosedur (T81.4),

A40.0Septikemia akibat streptokokus, group AA40.1Septikemia akibat streptokokus, group BA40.2Septikemia akibat streptokokus, group DA40.3Septikemia akibat Streptococcus pneumoniae,

Septikemia pneumokokusA40.8Septikemia akibat streptokokus lainnyaA40.9Septikemia akibat streptokokus, tidak dijelaskan

A41 Septikemia lain

Kecuali: melioidosis septikemik (A24.1), plague septikemik (A20.7)toxic shock syndrome (A48.3), bacteraemia NOS (A49.9)setelah: abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07,

O08.0), infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi

(T88.0), selama melahirkan (O75.3)septikemia (akibat)(pada):

tularaemia (A21.7), anthrax (A22.7), Erysipelothrix (A26.7), yersiniosis extraintestinum (A28.2), listeria (A32.7), meningokokus (A39.2-A39.4), streptokokus (A40.-), aktinomikotik (A42.7), gonokokus (A54.8), herpesvirus (B00.7), kandida (B37.7), puerperal (O85), neonatal (P36.-), pasca-prosedur (T81.4),

A41.0Septikemia akibat Staphylococcus aureusA41.1Septikemia akibat stafilokokus lain yang disebutkan

Septikemia akibat stafilokokus koagulase-negatifA41.2Septikemia akibat stafilokokus yang tidak dijelaskan A41.3Septikemia akibat Haemophilus influenzae

14

Page 15: Coba Buat Buku ICD X

A41.4Septikemia akibat kuman anaerobKecuali: gas gangrene (A48.0)

A41.5Septikemia akibat organisme Gram-negative lainSeptikemia Gram-negative NOS

A41.8Septikemia lain yang dijelaskanA41.9Septicaemia, tidak dijelaskan;

Septic shock

42 Actinomycosis

Kecuali : Kecuali: actinomycetoma (B47.1)A42.0Aktinomikosis pulmonalisA42.1Aktinomikosis abdominalisA42.2Aktinomikosis servikofasialisA42.7Septikemia aktinomikosisA42.8Bentuk lain aktinomikosisA42.9Aktinomikosis, tidak dijelaskan

A43 Nocardiosis

A43.0Nokardiosis pulmonalisA43.1Nokardiosis kulitA43.8Bentuk lain nokardiosisA43.9Nokardiosis, tidak dijelaskan

A44 Bartonellosis

A44.0Bartonellosis sistemikDemam Oroya

A44.1Bartonellosis kulit dan mukosa kulitVerruga peruana

A44.8Bentuk lain bartonellosisA44.9Bartonellosis, tidak dijelaskan

A46 Erysipelas

A48 Penyakit bakteri lain, not elsewhere classified

A48.0Gas gangreneClostridial: cellulitis, myonecrosis

A48.1Penyakit LegionnairesA48.2Penyakit Legionnaires Nonpneumonic [demam Pontiac]A48.3Toxic shock syndrome

Kecuali: septikemia NOS (A41.9), syok endotoxik NOS (R57.8)A48.4Brazilian purpuric fever;

Infeksi sistemik Haemophilus aegyptius A48.8Penyakit bakteri lain yang dijelaskan

15

Page 16: Coba Buat Buku ICD X

A49 Infeksi bakteri, situs tidak dijelaskan

Kecuali: infeksi meningokokus NOS (A39.9), infeksi spirokhaeta NOS (A69.9)infeksi chlamydia NOS (A74.9), infeksi rickettsia NOS (A79.9), bakteri penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab lain

(B95-B96), A49.0Infeksi stafilokokus, tidak dijelaskanA49.1Infeksi streptokokus, tidak dijelaskanA49.2Infeksi Haemophilus influenzae, tidak dijelaskanA49.3Infeksi Mycoplasma, tidak dijelaskanA49.8Infeksi bakteri lain dengan situs tidak dijelaskanA49.9Infeksi bakteri, tidak dijelaskan;

Bacteraemia NOS

Infeksi yang terutama ditularkan hubungan seks (A50-A64)Kecuali: penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)

uretritis nonspesifik and uretritis non-gonokokus (N34.1)penyakit Reiter's (M02.3)

A50 Sifilis kongenital

A50.0Sifilis kongenital dini, dengan gejalaSetiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan dini atau muncul

dalam waktu kurang dari dua tahun sejak lahirSifilis kongenital dini: kulit, mukokutan, viseralRhinitis, faringitis, laringitis, pneumonia: sifilitika kongenital diniOkulopati, osteokondrodistrofi: sifilitika kongenital dini

A50.1Sifilis kongenital dini, latentSifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis

positif dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak lahir.

A50.2Sifilis kongenital dini, tidak dijelaskanSifilis kongenital NOS kurang dari dua tahun sejak lahir

A50.3Okulopati sifilitika kongenital lanjut Keratitis interstitialis sifilitika kongenital lanjut † (H19.2*)Okulopati sifilitika kongenital lanjut NEC† (H58.8*)Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)

A50.4Neurosifilis kongenital lanjut [neurosifilis juvenile]Dementia paralytica juvenilisJuvenile: general paresis, tabes dorsalis, taboparetic neurosyphilisMeningitis† (G01*), encephalitis† (G05.0*): sifilitika kongenital lanjutPolyneuropathy† (G63.0*) sifilitika kongenital lanjut

16

Page 17: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5) A50.5Sifilis kongenital lanjut lain dengan gejala klinis

Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan lanjut atau muncul dua tahun atau lebih sejak lahir

Syphilitic saddle nose [pangkal hidung mencekung seperti sadel]Gigi atau triad HutchinsonClutton's joints† (M03.1*): [sendi lutut membengkak]Artropati sifilitika† (M03.1*), osteokhondropati sifilitika† (M90.2*)Sifilis kardiovaskuler kongenital lanjut† (I98.0*),

A50.6Sifilis kongenital lanjut, latentSifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis

positif dan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak lahir

A50.7Sifilis kongenital lanjut, tidak dijelaskanSifilis kongenital NOS dua tahun atau lebih sejak lahir

A50.9Sifilis kongenital, tidak dijelaskanA51 Sifilis dini

A51.0Sifilis genital primerSyphilitic chancre NOS

A51.1Sifilis primer anusA51.2Sifilis primer di tempat lainA51.3Sifilis sekunder kulit dan membran mukosa

Condyloma latum alopecia sifilitika† (L99.8*), leukoderma sifilitika† (L99.8*), patch

mukosa sifilitikaA51.4Sifilis sekunder lain

Meningitis sifilitika sekunder † (G01*), iridosiklitis sifilitika sekunder † (H22.0*), okulopati sifilitika sekunder

NEC† (H58.8*)myositis sifilitika sekunder † (M63.0*), periostitis sifilitika sekunder †

(M90.1*) pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika sekunder †

(N74.2*), limfadenopati sifilitika sekunder,

A51.5Sifilis dini, latentSifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis

positif dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak infeksi

A51.9Sifilis dini, tidak dijelaskanA52 Sifilis lanjut

A52.0† Cardiovascular syphilisSifilis kardiovaskuler NOS (I98.0*)Inkompetensi aorta (I39.1*), regurgitasi pulmonalis (I39.3*) sifilitika

17

Page 18: Coba Buat Buku ICD X

Perikarditis (I32.0*), endokarditis NOS (I39.8*), myokarditis (I41.0*), sifilitika

Arteritis serebri (I68.1*), aneurisma aorta (I79.0*), aortitis (I79.1*), sifilitika

A52.1Neurosifilis simptomatikSyphilitic parkinsonism† (G22*), Tabes dorsalisCharcot's arthropathy† (M14.6*)

[sendi rusak karena nyeri di dalamnya tak bisa dirasakan pasien]Meningitis sifilitika lanjut † (G01*), encephalitis sifilitika lanjut †

(G05.0*), Polyneuropathy sifilitika lanjut † (G63.0*), Optic atrophy sifilitika lanjut † (H48.0*), Retrobulbar neuritis sifilitika lanjut † (H48.1*) – radang n. opticus, Acoustic neuritis sifilitika lanjut † (H94.0*)

A52.2Neurosifilis asimptomatik (tanpa gejala)A52.3Neurosifilis, tidak dijelaskan

Gumma sifilis pada sistem syaraf pusat NOSSifilis (lanjut) pada sistem syaraf pusat NOSSyphiloma pada sistem syaraf pusat NOS

A52.7Sifilis lanjut dengan gejala lainnyaPenyakit glomerulus pada syphilis† (N08.0*)Gumma (sifilitika), sifilis lanjut atau tertier:

semua tempat, kecuali yang diklasifikasikan pada A52.0-A52.3Episcleritis sifilitika lanjut † (H19.0*), chorioretinitis sifilitika lanjut †

(H32.0*), Okulopathy sifilitika lanjut NEC† (H58.8*), peritonitis sifilitika lanjut †

(K67.2*)Leukoderma sifilitika lanjut † (L99.8*), bursitis sifilitika lanjut †

(M73.1*), Pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika lanjut † (N74.2*).Sifilis [stadium tidak dijelaskan] pada:

paru-paru† (J99.8*), hati† (K77.0*), otot† (M63.0*), synovium† (M68.0*), tulang† (M90.2*)

A52.8Sifilis lanjut, latentSifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis

positif fan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak lahir.

A52.9Sifilis lanjut, tidak dijelaskanA53 Sifilis lain dan tidak dijelaskan

A53.0Sifilis, tidak dijelaskan dini atau lanjutSifilis laten NOSReaksi serologis sifilis positif

A53.9Sifilis, tidak dijelaskanInfeksi Treponema pallidum NOS

18

Page 19: Coba Buat Buku ICD X

Sifilis (didapat) NOSKecuali: sifilis NOS penyebab kematian pada usia <2 tahun (A50.2)

A54 Infeksi gonokokus

A54.0Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah tanpa abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius.

Servisitis gonokokus NOS, vulvovaginitis gonokokus NOSCystitis gonokokus NOS, urethritis gonokokus NOS,

A54.1Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah dengan abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius

Abses gonokokus kelenjar BartoliniA54.2† Pelviperitonitis gonokokus dan infeksi gonokokus lainnya

Prostatitis gonokokus (N51.0*), orchitis atau epididymitis gonokokus (N51.1*)

Pelvic inflammatory disease [PID] gonokokus wanita (N74.3*)Kecuali: peritonitis gonokokus (A54.8)

A54.3Infeksi gonokokus pada mataKonjungtivitis gonokokus† (H13.1*), iridocyclitis gonokokus † (H22.0*) Ophthalmia neonatorum akibat gonokokus

A54.4† Infeksi gonokokus pada sistem muskuloskeletonlArthritis gonokokus (M01.3*), synovitis atau tenosynovitis gonokokus

(M68.0*)Bursitis gonokokus (M73.0*), osteomyelitis (M90.2*) gonokokus

A54.5Faringitis gonokokusA54.6Infeksi gonokokus pada anus dan rektumA54.8Infeksi gonokokus lainnya

Meningitis gonokokus † (G01*), abses gonokokus otak† (G07*), Perikarditis gonokokus † (I32.0*), endokarditis gonokokus † (I39.8*), Miokarditis gonokokus † (I41.0*), pneumonia gonokokus † (J17.0*), Peritonitis gonokokus † (K67.1*), Septikemia gonokokus, dan lesi kulit gonokokusKecuali: pelviperitonitis gonokokus (A54.2)

A54.9Infeksi gonokokus, tidak dijelaskan

A55 Limfogranuloma chlamydia (venereum)

Bubo iklim atau tropisPenyakit Durand-Nicolas-FavreEsthiomeneLymphogranuloma inguinale

A56 Penyakit chlamydia lain yang ditularkan melalui hubungan seksual

Termasuk: infeksi hubungan seksual akibat Chlamydia trachomatisKecuali: lymphogranuloma chlamydia (A55), kondisi pada A74.-

19

Page 20: Coba Buat Buku ICD X

pneumonia chlamydia neonatus (P23.1), konjungtivitis chlamydia neonatus (P39.1),

A56.0Infeksi chlamydia pada saluran genitourinarius bawahServisitis chlamydia, vulvovaginitis chlamydiaCystitis chlamydia, urethritis chlamydia

A56.1† Infeksi chlamydia pada pelviperitoneum dan organ genitourinarius lain

Orchitis atau epididymitis chlamydia (N51.1*)Pelvic inflammatory disease [PID] chlamydia wanita (N74.4*),

A56.2Infeksi chlamydia saluran genitourinarius, tidak dijelaskanA56.3Infeksi chlamydia anus dan rektumA56.4Infeksi chlamydia faringsA56.8Infeksi chlamydia melalui hubungan seksual pada tempat lain

A57 Chancroid

Ulcus molleA58 Granuloma inguinale

DonovanosisA59 Trikhomoniasis

Kecuali: trikhomoniasis usus (A07.8)A59.0Trikhomoniasis urogenital;

Leukorrhoea (vaginalis); Prostatitis† (N51.0*) akibat T. vaginalisA59.8Trikhomoniasis di tempat lainA59.9Trikhomoniasis, tidak dijelaskan

A60 Infeksi herpesviral [herpes simplex] anogenital

A60.0Infeksi herpesvirus saluran genitalia dan urogenitalisInfeksi herpesvirus saluran genital: wanita† (N77.0-N77.1*); pria†

(N51.-*)A60.1Infeksi herpesvirus kulit perianus dan rektumA60.9Infeksi herpesvirus anogenita;, tidak dijelaskan

A63 Penyakit hubungan seksual lain, tidak diklasifikasi di tempat lain

Kecuali: molluscum contagiosum (B08.1), papilloma servix (D26.0)A63.0Anogenital (venereal) wartsA63.8Penyakit hubungan kelamin lain yang dijelaskan

A64 Penyakit hubungan kelamin yang tidak dijelaskan

Penyakit kelamin NOS

Penyakit akibat spirochaeta lainnya (A65-A69)

20

Page 21: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: leptospirosis (A27.-); syphilis (A50-A53)A65 Sifilis nonvenereal

Bejel; sifilis endemic; NjoveraA66 Yaws

Termasuk: Bouba, framboesia (tropica), pianA66.0Yaw, lesi awal

Chancre of yaws; Framboesia, awal atau primer; Mother yawUlkus framboesia awal

A66.1Yaw papillomata ganda dan “wet crab” FramboesiomaPianoma; Papilloma plantaris atau palmaris yaws

A66.2Lesi awal kulit lain pada yawsYaws kulit <5 tahun setelah infeksi; Yaws (kulit) (makularis) (makulopapularis) (mikropapularis)

(papularis) diniFramboeside pada yaws dini

A66.3Hiperkeratosis pada yawsGhoul handWorm-eaten solesHyperkeratosis, palmaris atau plantaris (dini) (lanjut) akibat yaws

A66.4Gummata dan ulkus pada yawsFramboeside gummatosaYaws nodularis (bertukak) lanjut

A66.5GangosaRhinopharyngitis mutilans

A66.6Lesi tulang dan kulit pada yawsGanglion, hydrarthrosis, osteitis, periostitis (hipertrofik): pada yaws

(dini) (lanjut)Goundou, gumma tulang, osteitis atau periostitis gummatosa: pada

yaws (lanjut)A66.7Manifestasi lain yaws

Nodul yaws juxta-articularisYaws mukosa

A66.8Yaws latenYaws tanpa gejala klinis, dengan serologis positif

A66.9Yaws, tidak dijelaskan

A67 Pinta [carate]

A67.0Lesi primer pintaChancre (primer) atau papula (primer): dari pinta (carate)

21

Page 22: Coba Buat Buku ICD X

A67.1Lesi intermedia pintaPlak eritematosa, lesi hiperkromik, hiperkeratosis; pintids: dari pinta

(carate)A67.2Lesi lanjut pinta

Lesi kardiovaskuler† (I98.1*) dari pinta (carate)Lesi kulit akromik, sikatriks, atau diskromik: dari pinta (carate)

A67.3Lesi campuran dari pintaLesi kulit akromik bercampur dengan hiperkromik dari pinta (carate)

A67.9Pinta, tidak dijelaskan

A68 Relapsing fevers – demam berulang

Termasuk : Recurrent feverKecuali : Lyme disease (A69.2)A68.0Louse-borne relapsing fever

Relapsing fever akibat Borrelia recurrentisA68.1Tick-borne relapsing fever

Relapsing fever akibat spesies Borrelia. selain Borrelia recurrentisA68.9Relapsing fever, tidak dijelaskan

A69 Infeksi spirochaeta lainnya

A69.0Stomatitis ulseratif nekrotikans [infeksi Vincent]Cancrum orisGangrene fusospirochaetaNomaStomatitis gangrenosa

A69.1Infeksi Vincent lainnyaGingivitis atau gingivostomatitis ulseratif nekrotikans (akut) Angina atau gingivitis Vincent, stomatitis spirochaeta, trench mouthFaringitis fusospirochaeta

A69.2Penyakit LymeErythema kronis migrans akibat Borrelia burgdorferi

A69.8Infeksi spirochaeta lain yang dijelaskanA69.9Infeksi spirochaeta, tidak dijelaskan

Penyakit lain yang disebabkan chlamydiae (A70-A74)A70 Infeksi Chlamydia psittaci

Ornithosis; parrot fever, Psittacosis

A71 Trachoma

Kecuali: sequelae of trachoma (B94.0)A71.0Stadium awal trachoma

Trachoma dubium

22

Page 23: Coba Buat Buku ICD X

A71.1Stadium aktif trachomaKonjungtivitis granularis trachomatosa, konjungtivitis folikularis

trachomatosaPannus trachomatosa

A71.9Trachoma, tidak dijelaskanA74 Penyakit lain akibat chlamydiae

Kecuali: penyakit chlamydia yang ditularkan melalui hubungan seksual (A55-A56)

pneumonia chlamydia (J16.0)pneumonia chlamydia neonatus (P23.1)conjunctivitis chlamydia neonatus (P39.1)

A74.0† Konjungtivitis chlamydia (H13.1*); Paratrachoma

A74.8Penyakit chlamydia lainPeritonitis chlamydia† (K67.0*)

A74.9Infeksi chlamydia, tidak dijelaskanChlamydiosis NOS

Rickettsioses (A75-A79)A75 Typhus fever

Kecuali: rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu (A79.8)A75.0Demam tifus ‘louse-borne’ epidemik akibat Rickettsia prowazekii

(Demam) tifus klasikTifus (louse-borne) epidemik

A75.1Recrudescent typhus [penyakit Brill]; Penyakit Brill-Zinsser

A75.2Demam tifus akibat R. typhi; Murine (flea-borne) typhus [tifus tikus yang dibawa kutu]

A75.3Demam tifus akibat R. tsutsugamushi; Scrub (mite-borne) typhus

A75.9Demam tifus, tidak dijelaskan; (Demam) typhus NOS

A77 Spotted fever [tick-borne rickettsioses]

A77.0Spotted fever akibat R. rickettsii: Rocky Mountain spotted fever, demam Sao Paulo

A77.1Spotted fever akibat R. conoriiTick typhus: Afrika, India, KenyaTick fever: Bouton, Marseilles, Mediterran

A77.2Spotted fever akibat R. sibericaNorth Asian tick fever, Siberian tick typhus

A77.3Spotted fever akibat R. australisQueensland tick typhus

23

Page 24: Coba Buat Buku ICD X

A77.8Spotted fever lainA77.9Spotted fever, tidak dijelaskan

Tick-borne typhus NOSA78 Q fever

Infeksi akibat Coxiella burnetii, Nine Mile fever, quadrilateral fever

A79 Rickettsioses lain

A79.0Trench fever, Quintan fever, Wolhynian fever

A79.1Rickettsial pox akibat Rickettsia akari: Kew Garden fever, rickettsiosis vesikularis

A79.8Rickettsioses lain yang dijelaskan: Rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsuA79.9Rickettsiosis, tidak dijelaskan;

Infeksi Rickettsia NOS

Infeksi virus sistem syaraf pusat (A80-A89)A80 Poliomielitis akut

A80.0Poliomyelitis paralitika akut, akibat vaksinA80.1Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari luar negeriA80.2Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari dalam negeriA80.3Poliomyelitis paralitika akut, jenis lain dan tidak dijelaskanA80.4Poliomyelitis non-paralitika akut A80.9Poliomyelitis akut, tidak dijelaskan

A81 Infeksi virus lambat sistem syaraf pusat

A81.0Penyakit Creutzfeldt-Jakob: Ensefalopati spongiformis subakut

A81.1Panensefalitis sklerosa aubakutDawson's inclusion body encephalitisVan Bogaert's sclerosing leukoencephalopathy

A81.2Leukoensefalopati multifokus progresifLeukoensefalopati multifokus NOS

A81.8Infeksi virus lambat lain pada SSPKuru

A81.9Infeksi virus lambat pada SSP, tidak dijelaskanInfeksi virus lambat NOS

A82 Rabies

A82.0Rabies sylvatikaA82.1Rabies urbanA82.9Rabies, tidak dijelaskan

24

Page 25: Coba Buat Buku ICD X

A83 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk

Termasuk: meningoencephalitis virus yang ditularkan melalui nyamukKecuali: Venezuelan equine encephalitis (A92.2)A83.0Japanese encephalitisA83.1Western equine encephalitisA83.2Eastern equine encephalitisA83.3St Louis encephalitisA83.4Australian encephalitis;

Kunjin virus diseaseA83.5California encephalitis

California meningoencephalitisLa Crosse encephalitis

A83.6Rocio virus diseaseA83.8Ensefalitis virus lain yang ditularkan melalui nyamukA83.9Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk, tidak dijelaskan

A84 Ensefalitis virus yang ditularkan melalui kutu

Termasuk: tick-borne viral meningoencephalitisA84.0Tick-borne ensefalitis Timur Jauh [Russian spring-summer

encephalitis]A84.1Tick-borne ensefalitis Eropa Tengah A84.8Tick-borne ensefalitis virus lain:

Louping ill, Powassan virus diseaseA84.9Tick-borne ensefalitis virus, tidak dijelaskan

A85 Ensefalitis virus lain, not elsewhere classified

Termasuk: dinyatakan: ensefalomielitis virus NEC, meningoensefalitis virus NEC

Kecuali: khoriomeningitis limfositik (A87.2)ensefalomielitis myalgika ringan (G93.3)ensefalitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-),

herpesvirus [herpes simplex] (B00.4), zoster (B02.0)virus measles (B05.0), virus mumps (B26.2),

A85.0† Ensefalitis enterovirus (G05.1*);Ensefalomielitis enterovirus

A85.1† Ensefalitis adenovirus (G05.1*);Meningoensefalitis adenovirus

A85.2Ensefalitis virus yang dibawa arthropoda, tidak dijelaskanA85.8Ensefalitis virus lain yang dijelaskanA86 Ensefalitis virus, tidak dijelaskan

Ensefalomielitis virus NOS, meningoensefalitis virus NOSA87 Meningitis virus

25

Page 26: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: meningitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-), herpesvirus [herpes simplex] (B00.3), zoster (B02.1)virus measles (B05.1), virus mumps (B26.1),

A87.0† Meningitis enterovirus (G02.0*): Meningitis Coxsackievirus, Meningitis Echovirus

A87.1† Meningitis adenovirus (G02.0*)A87.2Khoriomeningitis limfositik,

Meningoensefalitis limfositikA87.8Meningitis virus lainA87.9Meningitis virus, tidak dijelaskanA88 Infeksi virus sistem syaraf pusat lainnya, not elsewhere classified

Kecuali: encephalitis virus NOS (A86), meningitis virus NOS (A87.9)

A88.0Demam eksantema enterovirus [Boston exanthem]A88.1Epidemic vertigoA88.8Infeksi virus sistem syaraf pusat lain yang dijelaskanA89 Infeksi virus sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan

Demam arbovirus dan demam berdarah virus (A90-A99)A90 Demam dengue [dengue klasik]

A91 Demam berdarah dengue

A92 Demam akibat virus yang dibawa nyamuk lainnya

Kecuali: Penyakit Ross River (B33.1)A92.0Penyakit virus Chikungunya;

Demam (berdarah) ChikungunyaA92.1Demam O'nyong-nyongA92.2Demam equine Venezuela

Venezuelan equine encephalitisVenezuelan equine encephalomyelitis virus disease

A92.3Demam West NileA92.4Demam Rift ValleyA92.8Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk lainnyaA92.9Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk, tidak dijelaskanA93 Demam arbovirus lain, not elsewhere classified

A93.0Demam virus Oropouche, Demam Oropouche

26

Page 27: Coba Buat Buku ICD X

A93.1Demam SandflyDemam PappataciDemam Phlebotomus

A93.2Colorado tick feverA93.8Demam arbovirus lain yang dijelaskan

Penyakit virus PiryPenyakit virus stomatitis vesikularis (demam Indiana)

A94 Demam arbovirus, tidak dijelaskan

Demam atau infeksi arbovirus NOSA95 Yellow fever

A95.0Sylvatic yellow fever; Jungle yellow fever

A95.1Urban yellow feverA95.9Yellow fever, tidak dijelaskan

A96 Demam berdarah arenavirus

A96.0Demam berdarah JuninDemam berdarah Argentina

A96.1Demam berdarah MachupoDemam berdarah Bolivia

A96.2Demam LassaA96.8Demam berdarah arenavirus lainA96.9Demam berdarah arenavirus, tidak dijelaskan

A98 Demam berdarah virus lain, not elsewhere classified

Kecuali: Demam berdarah dengue (A91)Demam berdarah chikungunya (A92.0)

A98.0Demam berdarah Crimea-Congo: Demam berdarah Asia tengah

A98.1Demam berdarah OmskA98.2Penyakit Kyasanur ForestA98.3Penyakit virus MarburgA98.4Penyakit virus EbolaA98.5Demam berdarah dengan gejala ginjal

Demam berdarah epidemik, demam berdarah Korea, demam berdarah Russia

Penyakit virus HantaanNephropathia epidemica

A98.8Demam berdarah virus lain yang dijelaskan

A99 Demam berdarah akibat virus yang tidak dijelaskan

27

Page 28: Coba Buat Buku ICD X

Infeksi virus dengan lesi kulit dan mukosa (B00-B09)B00 Infeksi herpesvirus [herpes simplex]

Kecuali: Infeksi herpesvirus anogenital (A60.-), Herpangina (B08.5), mononucleosis gammaherpesvirus (B27.0), Infeksi herpesvirus kongenital (P35.2)

B00.0 Eczema herpeticum; Erupsi variselliformis Kaposi

B00.1 Dermatitis vesikularis herpesvirusHerpes simplex fasialis, herpes simplex labialisDermatitis vesikularis pada telinga atau bibir akibat human (α)

herpesvirus 2B00.2 Gingivostomatitis dan pharyngotonsillitis herpesvirus;

Pharyngitis herpesvirusB00.3† Meningitis herpesvirus (G02.0*)B00.4† Encephalitis herpesvirus (G05.1*):

Meningoencephalitis herpesvirus, Penyakit Simian B [simian = monyet]

B00.5† Penyakit mata herpesvirus:Dermatitis herpesvirus kelopak mata (H03.1*), Konjungtivitis herpesvirus (H13.1*)Keratitis herpesvirus (H19.1*), keratoconjunctivitis herpesvirus

(H19.1*)Iridocyclitis herpesvirus (H22.0*), iritis herpesvirus (H22.0*)Uveitis anterior herpesvirus (H22.0*)

B00.7 Penyakit herpesvirus disseminata, Septikemia herpesvirus

B00.8 Bentuk lain infeksi herpesvirushepatitis herpesvirus † (K77.0*), whitlow herpesvirus

B00.9 Infeksi herpesvirus, tidak dijelaskanInfeksi herpes simplex NOS

B01 Varicella [chickenpox]

B01.0† Meningitis varicella (G02.0*)B01.1† Ensefalitis varicella (G05.1*)

Ensefalitis postchickenpox; ensefalomyelitis varicellaB01.2† Pneumonia varicella (J17.1*)B01.8 Varicella dengan komplikasi lainB01.9 Varicella tanpa komplikasi

Varicella NOSB02 Zoster [herpes zoster]

B02.0† Ensefalitis zoster (G05.1*); Meningoensefphalitis zoster

28

Page 29: Coba Buat Buku ICD X

B02.1† Meningitis zoster (G02.0*)B02.2† Zoster yang melibatkan sistem syaraf lainnya

Ganglionitis genikulata pascaherpes (G53.0*)Neuralgia trigeminus pascaherpes (G53.0*)Polyneuropathy pascaherpes (G63.0*)

B02.3† Penyakit mata zosterBlefaritis zoster (H03.1*), Konjungtivitis zoster (H13.1*), skleritis zoster (H19.0*), Keratitis zoster (H19.2*), keratokonjungtivitis zoster (H19.2*), Iritis zoster (H22.0*), dan iridosiklitis zoster (H22.0*)

B02.7 Zoster disseminata B02.8 Zoster dengan komplikasi lainB02.9 Zoster tanpa komplikasi, zoster NOS

B03 Smallpox

Tahun 1980 World Health Assembly ke-33 menyatakan smallpox telah hapus.

Klasifikasi ini masih dipertahankan untuk tujuan pengawasan.

B04 Monkeypox

B05 Measles

Termasuk : morbilliKecuali : subacute sclerosing panencephalitis (A81.1)B05.0† Measles dengan komplikasi encephalitis (G05.1*),

Ensefalitis pasca measlesB05.1† Measles dengan komplikasi meningitis (G02.0*),

meningitis pasca measlesB05.2† Measles dengan komplikasi pneumonia (J17.1*),

Pneumonia pasca measlesB05.3† Measles dengan pasca measles komplikasi otitis media (H67.1*),

Otitis media pasca measlesB05.4 Measles dengan komplikasi ususB05.8 Measles dengan komplikasi lain,

Keratitis dan keratoconjunctivitis measles † (H19.2*)B05.9 Measles tanpa komplikasi,

Measles NOS

B06 Rubella [German measles]

Kecuali : rubella kongenital (P35.0)B06.0† Rubella dengan komplikasi neurologis

29

Page 30: Coba Buat Buku ICD X

Meningitis rubella (G02.0*), Ensefalitis rubella (G05.1*), meningoensefalitis rubella(G05.1*)

B06.8 Rubella dengan komplikasi lainArthritis rubella † (M01.4*), Pneumonia rubella † (J17.1*)

B06.9 Rubella tanpa komplikasiRubella NOS

B07 Viral warts – jerawat virus

Verruca: simplex, vulgarisKecuali anogenital (venereal) warts (A63.0)

papilloma pada: larynx (D14.1), cervix (D26.0), atau bladder (D41.4)

B08 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, N.E.C.

Kecuali: penyakit virus stomatitis vesikularis (A93.8)B08.0 Infeksi orthopoxvirus lain:

Cowpox, Pseudocowpox [milker's node], Penyakit virus Orf, VacciniaKecuali: monkeypox (B04)

B08.1 Molluscum contagiosumB08.2 Exanthema subitum [sixth disease]B08.3 Erythema infectiosum [fifth disease]B08.4 Stomatitis vesikularis enterovirus dengan eksantema

Penyakit tangan, mulut dan kakiB08.5 Faringitis vesikularis enterovirus ,

HerpanginaB08.8 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa yang

dijelaskanFaringitis limfonodularis enterovirus, penyakit kaki dan mulutPenyakit virus Tanapox, penyakit virus Yaba pox.

B09 Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, tidak dijelaskan

Enanthema virus NOS, exanthema virus NOS

Hepatitis virus(B15-B19)Kecuali: hepatitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.8)

hepatitis cytomegalovirus (B25.1), sequelae hepatitis virus (B94.2)B15 Hepatitis akut A

B15.0 Hepatitis A dengan koma hepatikaB15.9 Hepatitis A tanpa koma hepatika,

Hepatitis A (akut) (virus) NOS

30

Page 31: Coba Buat Buku ICD X

B16 Hepatitis akut B

B16.0 Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), dengan koma hepatika

B16.1 Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), tanpa koma hepatika

B16.2 Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dengan koma hepatikaB16.9 Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dan tanpa koma hepatika

Hepatitis B (akut) (virus) NOS

B17 Hepatitis virus akut lain

B17.0 Delta-(super)infection akut terhadap carrier hepatitis BB17.1 Hepatitis akut CB17.2 Hepatitis akut EB17.8 Hepatitis virus akut lain yang dijelaskan,

Hepatitis non-A non-B (akut) (virus) NEC

B18 Hepatitis virus kronis

B18.0 Hepatitis virus B kronis dengan delta-agentB18.1 Hepatitis virus B kronis tanpa delta-agent,

Hepatitis (virus) kronis BB18.2 Hepatitis virus C kronis B18.8 Hepatitis virus kronis lainB18.9 Hepatitis virus kronis, tidak dijelaskan

B19 Hepatitis virus, tidak dijelaskan

B19.0 Hepatitis virus yang tidak dijelaskan dengan komaB19.9 Hepatitis virus yang tidak dijelaskan tanpa koma hepatika

Hepatitis virus NOS

Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)Catatan: Subkategori karakter ke-4 pada B20-B23 disediakan untuk

pemakaian opsi kalau pengkodean ganda tidak mungkin atau tidak diinginkan untuk identifikasi keadaan spesifik.

Kecuali: Status infeksi HIV asimptomatik (Z21)

B20 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit

Kecuali: sindroma infeksi akut HIV (B23.0)B20.0 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi mycobacteria

Penyakit HIV yang menyebabkan tuberkulosis

31

Page 32: Coba Buat Buku ICD X

B20.1 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi bakteri lainB20.2 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit cytomegalovirusB20.3 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi virus lainB20.4 Penyakit HIV yang menyebabkan kandidiasisB20.5 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit jamur lainB20.6 Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonia Pneumocystis carinii B20.7 Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi gandaB20.8 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit lainB20.9 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit yang

tidak dijelaskanPenyakit HIV yang menyebabkan infeksi NOS

B21 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas

B21.0 Penyakit HIV yang menyebabkan sarkoma KaposiB21.1 Penyakit HIV yang menyebabkan limfoma BurkittB21.2 Penyakit HIV yang menyebabkan jenis lain limfoma non-HodgkinB21.3 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain pada

jaringan limfoid, hematopoietik dan yang terkaitB21.7 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas gandaB21.8 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lainB21.9 Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas yang tidak

dijelaskan

B22 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit lain yang dijelaskan

B22.0 Penyakit HIV yang menyebabkan ensefalopatiDementia HIV

B22.1 Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonitis interstitialis llimfoid B22.2 Penyakit HIV yang menyebabkan wasting syndrome

Penyakit HIV yang menyebabkan gagal bertumbuhPenyakit kurus (Slim disease)

B22.7 Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit ganda yang diklasifikasi di tempat lain

Catatan: Untuk pemakaian kategori ini, perlu rujukan ke aturan pengkodean morbiditas dan mortalitas di Volume 2.

B23 Penyakit HIV yangmenyebabkan kondisi lain

B23.0 Sindroma infeksi HIV akutB23.1 Penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (persistent)B23.2 Penyakit HIV yang menyebabkan kelainan haematologis dan

immunologis, n.e.c.B23.8 Penyakit HIV yang menyebabkan kondisi lain yang dijelaskan

B24 Penyakit HIV, tidak dijelaskan

32

Page 33: Coba Buat Buku ICD X

Acquired immunodeficiency syndrome [AIDS] NOSAIDS-related complex [ARC] NOS

Penyakit virus lain (B25-B34)B25 Penyakit Cytomegalovirus (CMV)

Kecuali: infeksi CMV kongenital (P35.1), mononucleosis CMV (B27.1)

B25.0† Pneumonitis CMV (J17.1*)B25.1† Hepatitis CMV (K77.0*)B25.2† Pancreatitis CMV (K87.1*)B25.8 Penyakit CMV lainB25.9 Penyakit CMV, tidak dijelaskan

B26 Mumps

B26.0† Orchitis mumps (N51.1*)B26.1† Meningitis mumps (G02.0*)B26.2† Encephalitis mumps (G05.1*)B26.3† Pancreatitis mumps (K87.1*)B26.8 Mumps dengan komplikasi lain:

Polyneuropathy mumps† (G63.0*), myocarditis mumps† (I41.1*)Arthritis mumps† (M01.5*), nephritis mumps† (N08.0*)

B26.9 Mumps tanpa komplikasiMumps NOS, Parotitis NOS

B27 Mononucleosis infeksiosa

Termasuk: glandular fever, monocytic angina, penyakit Pfeiffer'B27.0 Mononucleosis gammaherpesvirus;

Mononucleosis akibat virus Epstein-BarrB27.1 Mononucleosis CMVB27.8 Mononucleosis infeksiosa lainB27.9 Mononucleosis infeksiosa, tidak dijelaskan

B30 Konjungtivitis virus

Kecuali: penyakit mata herpesvirus [herpes simplex] (B00.5), penyakit mata zoster (B02.3)

B30.0† Keratoconjunctivitis akibat adenovirus (H19.2*); Keratoconjunctivitis epidemika, Shipyard eye

B30.1† Konjungtivitis akibat adenovirus (H13.1*), Konjungtivitis folikularis adenovirus akut, Swimming-pool conjunctivitis

33

Page 34: Coba Buat Buku ICD X

B30.2 Faringokonjungtivitis virusB30.3† Konjungtivitis hemoragika epidemik akut (enterovirus) (H13.1*);

Konjungtivitis akibat coxsackievirus 24,Konjungtivitis akibat enterovirus 70Konjungtivitis hemoragika (akut) (epidemik)

B30.8† Konjungtivitis virus lainnya (H13.1*); Konjungtivitis Newcastle

B30.9 Konjungtivitis virus, tidak dijelaskan

B33 Penyakit virus lain, not elsewhere classified

B33.0 Myalgia epidemikPenyakit Bornholm

B33.1 Penyakit Ross RiverDemam Ross RiverPoliartritis dan exantema epidemik

B33.2 Karditis virusB33.3 Infeksi retrovirus, not elsewhere classified;

Infeksi retrovirus NOSB33.8 Penyakit virus lain yang dijelaskan.

B34 Penyakit virus dengan situs tidak dijelaskan

Kecuali: infeksi herpesvirus NOS (B00.9)penyakit CMV NOS (B25.9)infeksi retrovirus NOS (B33.3)virus sebagai penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab

lain (B97.-)B34.0 Infeksi adenovirus, tidak dijelaskanB34.1 Infeksi enterovirus, tidak dijelaskan

Infeksi coxsackievirus NOSInfeksi echovirus NOS

B34.2 Infeksi coronavirus, tidak dijelaskanB34.3 Infeksi parvovirus, tidak dijelaskanB34.4 Infeksi papovavirus, tidak dijelaskanB34.8 Infeksi virus lain yang situsnya tidak dijelaskanB34.9 Infeksi virus, tidak dijelaskan;

Viraemia NOS

Mycoses (B35-B49)Kecuali: mycosis fungoides (C84.0)

pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)B35 Dermatophytosis

Termasuk: favusinfeksi Epidermophyton, Microsporum and Trichophyton

34

Page 35: Coba Buat Buku ICD X

tinea, semua jenis kecuali yang ada pada B36.-B35.0 Tinea barbae dan tinea capitis

Ringworm (jamur) jenggot, ringworm kulit kepala, kerion, sycosis jamur

B35.1 Tinea unguiumOnychomycosis, onychia dermatophyta, dermatophytosis kuku,

ringworm kukuB35.2 Tinea manuum

Dermatophytosis tangan, hand ringwormB35.3 Tinea pedis

Athlete's foot, dermatophytosis kaki, foot ringwormB35.4 Tinea corporis

Ringworm badanB35.5 Tinea imbricata

TokelauB35.6 Tinea cruris;

Dhobi itch, groin ringworm, jock itchB35.8 Dermatophytosis lain

Dermatophytosis disseminata, dermatophytosis granulomatosaB35.9 Dermatophytosis, tidak dijelaskan;

Ringworm NOS

B36 Mikosis permukaaan lainnya

B36.0 Pityriasis versicolorTinea flava, tinea versicolor, [panu]

B36.1 Tinea nigra; Microsporosis nigra, pityriasis nigraKeratomycosis nigricans palmaris

B36.2 White piedraTinea blanca

B36.3 Black piedraB36.8 Mikosis superfisialis lain yang dijelaskanB36.9 Mikosis superfisialis, tidak dijelaskan

B37 Candidiasis

Termasuk: candidosis, miniliasisKecuali: kandidiasis neonatus (P37.5)B37.0 Stomatitis kandida

Oral thrushB37.1 Kandidiasis pulmonalisB37.2 Kandidiasis kulit dan kuku;

Onychia kandida, paronychia kandidaKecuali: dermatitis diaper (L22)

35

Page 36: Coba Buat Buku ICD X

B37.3† Kandidiasis vulva dan vagina (N77.1*); Vulvovaginitis kandida, vulvovaginitis monilia; vaginal thrush

B37.4† Kandidiasis urogenital lain; Balanitis kandida (N51.2*), urethritis kandida (N37.0*)

B37.5† Meningitis kandida(G02.1*)B37.6† Endokarditis kandida (I39.8*)B37.7 Septikemia kandidaB37.8 Kandidiasis pada situs lain;

Cheilitis kandidaEnteritis kandida

B37.9 Kandidiasis, tidak dijelaskan; Thrush NOS

B38 Coccidioidomycosis

B38.0 Koksidioidomikosis paru-paru akutB38.1 Koksidioidomikosis paru-paru kronisB38.2 Koksidioidomikosis paru-paru, tidak dijelaskanB38.3 Koksidioidomikosis kulitB38.4† Koksidioidomikosis meningitis (G02.1*)B38.7 Koksidioidomikosis disseminata

Koksidioidomikosis generalisataB38.8 Bentuk lain koksidioidomikosisB38.9 Koksidioidomikosis, tidak dijelaskan

B39 Histoplasmosis

B39.0 Histoplasmosis capsulati paru-paru akutB39.1 Histoplasmosis capsulati paru-paru kronisB39.2 Histoplasmosis capsulati paru-paru, tidak dijelaskanB39.3 Histoplasmosis capsulati disseminata

Histoplasmosis capsulati generalisataB39.4 Histoplasmosis capsulati, tidak dijelaskan

Histoplasmosis AmerikaB39.5 Histoplasmosis duboisii

Histoplasmosis AfrikaB39.9 Histoplasmosis, tidak dijelaskan

B40 Blastomycosis

Kecuali: Blastomikosis Brazilia (B41.-)Blastomikosis keloid (B48.0)

B40.0 Blastomikosis paru-paru akutB40.1 Blastomikosis paru-paru kronisB40.2 Blastomikosis paru-paru, tidak dijelaskanB40.3 Blastomikosis kulit

36

Page 37: Coba Buat Buku ICD X

B40.7 Blastomikosis disseminataBlastomikosis generalisata

B40.8 Bentuk lain blastomikosisB40.9 Blastomikosis, tidak dijelaskan

B41 Parakoksidioidomikosis

Termasuk: Blastomikosis BraziliaPenyakit Lutz

B41.0 Parakoksidioidomikosis paru-paruB41.7 Parakoksidioidomikosis disseminata

Parakoksidioidomikosis umumB41.8 Bentuk lain parakoksidioidomikosisB41.9 Parakoksidioidomikosis, tidak dijelaskan

B42 Sporotrichosis

B42.0† Sporotrikosis paru-paru (J99.8*)B42.1 Sporotrikosis limfokutanB42.7 Sporotrikosis disseminata

Sporotrikosis umumB42.8 Bentuk lain sporotrikosisB42.9 Sporotrikosis, tidak dijelaskan

B43 Chromomycosis and phaeomycotic abscess

B43.0 Kromomikosis kulitDermatitis verrucosa

B43.1 Abses otak phaeomikotikKromomycosis otak

B43.2 Abses dan kista phaeomikotik subkutisB43.8 Bentuk lain kromomikosisB43.9 Kromomikosis, tidak dijelaskan

B44 Aspergillosis

Termasuk: AspergillomaB44.0 Aspergillosis paru-paru invasifB44.1 Aspergillosis paru-paru lainnyaB44.2 Aspergillosis paru-paru tonsilB44.7 Aspergillosis paru-paru disseminata

Aspergillosis umumB44.8 Bentuk lain aspergillosisB44.9 Aspergillosis, tidak dijelaskan

B45 Cryptococcosis

37

Page 38: Coba Buat Buku ICD X

B45.0 Kriptokokosis paru-paruB45.1 Kriptokokosis cerebralis

Kriptokokosis meningocerebralisMeningitis cryptococcus † (G02.1*)

B45.2 Kriptokokosis kulitB45.3 Kriptokokosis tulangB45.7 Kriptokokosis disseminata

Kriptokokosis umum B45.8 Bentuk lain kriptokokosisB45.9 Cryptococcosis, tidak dijelaskan

B46 Zygomycosis

B46.0 Mukormikosis paru-paruB46.1 Mukormikosis rhinocerebralisB46.2 Mukormikosis gastrointestinalisB46.3 Mukormikosis kulit, mucormycosis subkutisB46.4 Mukormikosis disseminata;

Mukormikosis umumB46.5 Mukormikosis, tidak dijelaskanB46.8 Zygomikoses lain;

EntomophthoromycosisB46.9 Zygomikosis, tidak dijelaskan;

Phycomycosis NOS

B47 Mycetoma

B47.0 EumycetomaMadura foot jenis mikotik; Maduromycosis

B47.1 ActinomycetomaB47.9 Mycetoma, tidak dijelaskan;

Madura foot NOS

B48 Mikosis lain, not elsewhere classified

B48.0 LobomycosisPenyakit Lobo; Blastomikosis keloid

B48.1 RhinosporidiosisB48.2 Allescheriasis

Infeksi Pseudallescheria boydiiKecuali: eumycetoma (B47.0)

B48.3 Geotrichosis; Stomatitis geotrichum

B48.4 PenicillosisB48.7 Mikoses oportunistik

38

Page 39: Coba Buat Buku ICD X

B48.8 Mikoses lain yang dijelaskanAdiaspiromycosis

B49 Mycosis, tidak dijelaskan

Fungaemia NOS

Penyakit-penyakit akibat protozoa (B50-B64)Kecuali: amoebiasis (A06.-),

penyakit usus akibat protozoal lain (A07.-)B50 Malaria Plasmodium falciparum

Termasuk: infeksi campuran P. falciparum dengan Pasmodium spp. lain B50.0 Malaria P. falciparum dengan komplikasi otak

Malaria otak NOSB50.8 Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi lain

Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi NOSB50.9 Malaria P. falciparum, tidak dijelaskan

B51 Malaria Plasmodium vivax

Termasuk: infeksi campuran P. vivax dengan Plasmodium spp. lainKecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)B51.0 Malaria P. vivax dengan ruptur limpaB51.8 Malaria P. vivax dengan komplikasi lainB51.9 Malaria P. vivax tanpa komplikasi

Malaria P. vivax NOS

B52 Malaria Plasmodium malariae

Termasuk: infeksi campuran P. malariae dengan Plasmodium spp. lainKecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)

bercampur dengan P. vivax (B51.-)B52.0 Malaria P. malariae dengan nephropathyB52.8 Malaria P. malariae dengan komplikasi lainB52.9 Malaria P. malariae tanpa komplikasi

Malaria P. malariae NOS

B53 Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan

B53.0 Malaria P. ovaleKecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)

bercampur dengan P. vivax (B51.-) bercampur dengan P. malariae (B52.-)

39

Page 40: Coba Buat Buku ICD X

B53.1 Malaria akibat plasmodia simian (monyet)Kecuali: bercampur dengan P. falciparum (B50.-)

bercampur dengan P. vivax (B51.-)bercampur dengan P. malariae (B52.-)bercampur dengan P. ovale (B53.0),

B53.8 Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan, not elsewhere classified;

Malaria yang secara parasitologi dipastikan NOS.B54 Malaria yang tidak dijelaskan

Malaria yang didiagnosa secara klinis tanpa konfirmasi parasitologi

B55 Leishmaniasis

B55.0 Leishmaniasis viseral; Kala-azar; Leishmaniasis kulit pasca-kala-azar

B55.1 Leishmaniasis kulitB55.2 Leishmaniasis mukokutanB55.9 Leishmaniasis, tidak dijelaskan

B56 Trypanosomiasis Afrika

B56.0 Trypanosomiasis Gambia; West African sleeping sicknessB56.1 Trypanosomiasis Rhodesia; East African sleeping sicknessB56.9 Trypanosomiasis Afrika, tidak dijelaskan; Sleeping sickness NOS

B57 Penyakit Chagas

Termasuk: American trypanosomiasis; Infeksi Trypanosoma cruzi

B57.0† Penyakit Chagas akut yang melibatkan jantung (I41.2*, I98.1*)Penyakit Chagas akut yang melibatkan kardiovaskuler NEC (I98.1*)Penyakit Chagas akut dengan miokarditis (I41.2*)

B57.1 Penyakit Chagas akut tanpa melibatkan jantung; Penyakit Chagas akut NOS

B57.2† Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan jantung (I41.2*, I98.1*)Trypanosomiasis Amerika NOSPenyakit Chagas (kronis) NOSPenyakit Chagas (kronis) (dengan) melibatkan kardiovaskuler NEC

(I98.1*), Penyakit Chagas (kronis) (dengan) myokarditis (I41.2*)Trypanosomiasis NOS, di tempat penyakit Chagas prevalent

B57.3 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem pencernaanB57.4 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem syarafB57.5 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan organ lain

40

Page 41: Coba Buat Buku ICD X

B58 Toxoplasmosis

Termasuk: Infeksi Toxoplasma gondiiKecuali: Toxoplasmosis kongenital (P37.1)B58.0† Okulopati toxoplasma;

chorioretinitis toxoplasma (H32.0*)B58.1† Hepatitis toxoplasma (K77.0*)B58.2† Meningoencephalitis toxoplasma (G05.2*)B58.3† Toxoplasmosis paru-paru (J17.3*)B58.8 Toxoplasmosis yang melibatkan organ lain:

Miokarditis toxoplasma † (I41.2*); Miositis toxoplasma † (M63.1*)

B58.9 Toxoplasmosis, tidak dijelaskan

B59 Pneumocystosis

Pneumonia akibat Pneumocystis carinii

B60 Penyakit protozoa lain, not elsewhere classified

Kecuali: Kriptosporidiosis (A07.2); Isosporiasis (A07.3)

B60.0 BabesiosisPiroplasmosis [infeksi intraeritrosit pada hewan]

B60.1 AcanthamoebiasisKonjungtivitis akibat Acanthamoeba† (H13.1*)Keratokonjungtivitis akibat Acanthamoeba† (H19.2*)

B60.2 NaegleriasisMeningoensefalitis amuba primer † (G05.2*)

B60.8 Penyakit protozoa lain yang dijelaskan: Mikrosporidiosis

B64 Penyakit protozoa yang tidak dijelaskan

Helminthiases (B65-B83)B65 Schistosomiasis [bilharziasis]

Termasuk: snail feverB65.0 Skistosomiasis akibat Schistosoma haematobium [schistosomiasis

urine]B65.1 Skistosomiasis akibat Schistosoma mansoni [schistosomiasis usus]B65.2 Skistosomiasis akibat Schistosoma japonicum:

Skistosomiasis Asia B65.3 Dermatitis cercaria

41

Page 42: Coba Buat Buku ICD X

Swimmer's itchB65.8 Skistosomiasis lain:

Infeksi Schistosoma intercalatum, Schistosoma mattheei, Schistosoma mekongi

B65.9 Skistosomiasis, tidak dijelaskan

B66 Infeksi cacing jaringan (fluke) lainnya

B66.0 OpisthorchiasisInfeksi cacing hati kucingOpisthorchis (felineus)(viverrini)

B66.1 ClonorchiasisPenyakit cacing hati Cina, Penyakit cacing hati oriental; Infeksi Clonorchis sinensis

B66.2 DicrocoeliasisInfeksi Dicrocoelium dendriticumInfeksi cacing jaringan lancet

B66.3 FascioliasisInfeksi: Fasciola gigantica, F. hepatica, F. indica; Penyakit cacing hati domba

B66.4 ParagonimiasisInfeksi Paragonimus sp; Penyakit cacing paru-paruDistomiasis paru-paru

B66.5 FasciolopsiasisInfeksi Fasciolopsis buski; Distomiasis usus

B66.8 Infeksi fluke lainEchinostomiasis, Heterophyiasis, Metagonimiasis, Nanophyetiasis,

WatsoniasisB66.9 Infeksi cacing jaringan, tidak dijelaskan

B67 Echinococcosis

Termasuk: hydatidosisB67.0 Infeksi Echinococcus granulosus pada liverB67.1 Infeksi Echinococcus granulosus pada lungB67.2 Infeksi Echinococcus granulosus pada boneB67.3 Infeksi Echinococcus granulosus pada, other and multiple sitesB67.4 Infeksi Echinococcus granulosus, tidak dijelaskanB67.5 Infeksi Echinococcus multilocularis pada hatiB67.6 Infeksi Echinococcus multilocularis pada situs lain dan gandaB67.7 Infeksi Echinococcus multilocularis, tidak dijelaskanB67.8 Echinococcosis pada hati, tidak dijelaskan

42

Page 43: Coba Buat Buku ICD X

B67.9 Echinococcosis, di tempat lain and tidak dijelaskan;Echinococcosis NOS

B68 Taeniasis

Kecuali: cysticercosis (B69.-)B68.0 Taeniasis Taenia solium

(Infeksi) cacing pita babiB68.1 Taeniasis Taenia saginata

(Infeksi) cacing pita sapiInfeksi cacing pita Taenia saginata dewasa

B68.9 Taeniasis, tidak dijelaskan

B69 Cysticercosis

Termasuk: infeksi cysticerciasis akibat bentuk larva Taenia soliumB69.0 Cysticercosis sistem syaraf pusatB69.1 Cysticercosis mataB69.8 Cysticercosis pada situs lainB69.9 Cysticercosis, tidak dijelaskan

B70 Diphyllobothriasis and sparganosis

B70.0 Diphyllobothriasis: Infeksi Diphyllobothrium (dewasa) (latum) (pacificum),(Infeksi) cacing pita ikanKecuali: diphyllobothriasis larva (B70.1)

B70.1 SparganosisInfeksi Sparganum (mansoni)(proliferum); infeksi larva SpirometraDiphyllobothriasis larvaSpirometrosis

B71 Infeksi cestoda lainnya

B71.0 Hymenolepiasis(Infeksi) cacing pita cebol (dwarf)(Infeksi) cacing pita tikus

B71.1 Dipylidiasis(Infeksi) cacing pita anjing

B71.8 Infeksi cestoda lain yang dijelaskanCoenurosis

B71.9 Infeksi cestoda, tidak dijelaskan: (Infeksi) cacing pita NOS

B72 Dracunculiasis

43

Page 44: Coba Buat Buku ICD X

Infeksi Dracunculus medinensis, Infeksi cacing GuineaB73 Onchocerciasis

Infeksi Onchocerca volvulus, Onchocercosis, River blindness

B74 Filariasis

Kecual: Onchocerciasis (B73);Eosinofilia (pulmonalis) tropis NOS (J82)

B74.0 Filariasis akibat Wuchereria bancrofti: Elefantiasis bancrofti, Filariasis bancrofti

B74.1 Filariasis akibat Brugia malayiB74.2 Filariasis akibat Brugia timoriB74.3 Loiasis

Infeksi Loa loaSembab CalabarPenyakit cacing mata Afrika

B74.4 Mansonelliasis: Infeksi Mansonella ozzardi, M. perstans, M. streptocerca

B74.8 Filariasis lainDirofilariasis

B74.9 Filariasis, tidak dijelaskan

B75 Trichinellosis

Infeksi Trichinella spp; Trichiniasis

B76 Hookworm diseases

Termasuk: UncinariasisB76.0 Ancylostomiasis

Infeksi Ancylostoma sp.B76.1 Necatoriasis

Infeksi Necator americanusB76.8 Penyakit cacing tambang lainB76.9 Penyakit cacing tambang, tidak dijelaskan:

Cutaneous larva migrans NOS

B77 Ascariasis

44

Page 45: Coba Buat Buku ICD X

Termasuk: AskaridiasisInfeksi cacing gelang

B77.0 Askariasis dengan komplikasi ususB77.8 Askariasis dengan komplikasi lainB77.9 Askariasis, tidak dijelaskan

B78 Strongyloidiasis

Infeksi Strongyloides stercoralis, menyebabkan rash kulit, eosinofilia, dan nyeri perut.B78.0 Strongyloidiasis ususB78.1 Strongyloidiasis kulitB78.7 Strongyloidiasis disseminataB78.9 Strongyloidiasis, tidak dijelaskan

B79 Trichuriasis - Trichocephaliasis;: Whipworm (penyakit)(infeksi)

Trichocephaliasis (Penyakit)(infeksi) whipworm [cacing cambuk]

B80 Enterobiasis - Oxyuriasis; Pinworm infection; infeksi Threadworm

Oxyuriasis Infeksi pinworm [cacing jarum]Infeksi threadworm [cacing benang]

B81 Helminthiasis usus lainnya, not elsewhere classified

Kecuali: angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis (B83.2)B81.0 Anisakiasis

Infeksi larva AnisakisB81.1 Capillariasis usus

Capillariasis NOSInfeksi Capillaria philippinensis, Kecuali: capillariasis hati (B83.8)

B81.2 TrichostrongyliasisB81.3 Angiostrongyliasis usus

Infeksi Parastrongylus costaricensisB81.4 Helminthiasis usus campuran

Helminthiasis campuran NOSInfeksi cacing usus yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di

antara kategori B65.0-B81.3 dan B81.8. B81.8 Helminthiasis usus lain yang dijelaskan

45

Page 46: Coba Buat Buku ICD X

Infeksi Oesophagostomum sp. [oesophagostomiasis]Infeksi Ternidens diminutus [ternidensiasis]

B82 Parasitisme usus yang tidak dijelaskan

B82.0 Intestinal helminthiasis, tidak dijelaskanB82.9 Intestinal parasitism, tidak dijelaskan

B83 Helminthiasis lain

Kecuali: Capillariasis NOS (B81.1), capillariasis usus (B81.1)B83.0 Visceral larva migrans

ToxocariasisB83.1 Gnathostomiasis:

Wandering swelling – sembab berpindahB83.2 Angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis

Eosinophilic meningoencephalitis† (G05.2*)Kecuali: angiostrongyliasis usus (B81.3)

B83.3 SyngamiasisSyngamosis

B83.4 Hirudiniasis internalKecuali: Hirudiniasis eksternal (B88.3)

B83.8 Helminthiasis lain yang dijelaskanAcanthocephaliasisGongylonemiasisHepatic capillariasisMetastrongyliasisThelaziasis

B83.9 Helminthiasis, tidak dijelaskan: Cacingan NOSKecuali: helminthiasis usus NOS (B82.0)

Pediculosis, acariasis and other infestations (B85-B89)B85 Pediculosis and phthiriasis

B85.0 Pediculosis akibat Pediculus humanus capitisInfestasi kutu kepala

B85.1 Pediculosis akibat Pediculus humanus corporisInfestasi kutu badan

B85.2 Pediculosis, tidak dijelaskanB85.3 Phthiriasis

Infestasi Phthirus pubis, infestasi crab-louse (kutu daerah pubis)B85.4 Campuran pediculosis and phthiriasis

Infestasi yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di antara kategori B85.0-B85.3

46

Page 47: Coba Buat Buku ICD X

B86 Scabies

Sarcoptic itch

B87 Myiasis

Termasuk: infestasi oleh larva lalatB87.0 Myiasis kulit

Myiasis menjalarB87.1 Myiasis luka

Myiasis traumatikaB87.2 Myiasis okulerB87.3 Myiasis nasopharyngs

Myiasis laryngsB87.4 Myiasis auralB87.8 Myiasis tempat lain

Myiasis genitourinariusMyiasis usus

B87.9 Myiasis, tidak dijelaskan

B88 Infestasi lain

B88.0 Acariasis lain: Dermatitis acarine; TrombiculosisDermatitis akibat: Demodex sp., Dermanyssus gallinae, Liponyssoides

sanguineusKecuali: scabies (B86)

B88.1 Tungiasis [sandflea infestation]B88.2 Infestasi artropoda lain:

ScarabiasisB88.3 Hirudiniasis eksternal:

Infestasi leech (lintah) NOSKecuali: hirudiniasis internal (B83.4)

B88.8 Infestasi lain yang dijelaskanIchthyoparasitism akibat Vandellia cirrhosaLinguatulosisPorocephaliasis

B88.9 Infestasi, tidak dijelaskanInfestasi (kulit) NOSInfestasi kutu NOSParasit kulit NOS

B89 Penyakit parasit yang tidak dijelaskan

47

Page 48: Coba Buat Buku ICD X

Sequel penyakit infeksi dan parasit (B90-B94)Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi pada kategori A00-

B89 sebagai penyebab sekuel, yang diklasifikasikan di tempat lain. Sekuel adalah kondisi yang dinyatakan demikian; serta efek lanjut dari penyakit yang dapat diklasifikasi pada kategori di atas kalau terdapat bukti bahwa penyakit itu tidak ada lagi.B90 Sekuel tuberkulosis

B90.0 Sekuel TB sistem syaraf pusatB90.1 Sekuel TB genitourinariusB90.2 Sekuel TB tulang dan sendiB90.8 Sekuel TB organ lainB90.9 Sekuel TB paru-paru dan yang tidak dijelaskan

Sekuel TB NOS

B91 Sekuel poliomyelitis

B92 Sekuel leprosy

B94 Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain dan yang tidak dijelaskan

B94.0 Sekuel trakomaB94.1 Sekuel ensefalitis virusB94.2 Sekuel hepatitis virusB94.8 Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain yang dijelaskanB94.9 Sekuel penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan

Bakteri, virus dan agen infeksi lain (B95-B97)Kategori ini jangan sekali-kali digunakan untuk pengkodean primer.

Mereka disediakan untuk digunakan sebagai kode tambahan kalau dirasa perlu mengidentifikasi agen infeksi penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lainB95 Streptococcus and staphylococcus penyebab penyakit yang diklasifikasi di bab lain

B95.0 Streptokokus, group AB95.1 Streptokokus, group BB95.2 Streptokokus, group DB95.3 Streptokokus pneumoniae B95.4 Streptokokus lainB95.5 Streptokokus yang tidak dijelaskanB95.6 Stafilokokus aureus B95.7 Stafilokokus lainB95.8 Stafilokokus yang tidak dijelaskan

B96 Bakteri lain penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain.

48

Page 49: Coba Buat Buku ICD X

B96.0 Mycoplasma pneumoniae [M. pneumoniae]Pleuro-pneumonia-like-organism [PPLO]

B96.1 Klebsiella pneumoniaeB96.2 Escherichia coliB96.3 Haemophilus influenzaeB96.4 Proteus (mirabilis)(morganii)B96.5 Pseudomonas (aeruginosa)(mallei)(pseudomallei)B96.6 Bacillus fragilis [B. fragilis] B96.7 Clostridium perfringens [C. perfringens]B96.8 Agen bakteri lain yang dijelaskan

B97 Agen virus penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain

B97.0 AdenovirusB97.1 Enterovirus: Coxsackievirus, EchovirusB97.2 CoronavirusB97.3 Retrovirus: Lentivirus, OncovirusB97.4 Respiratory syncytial virus B97.5 Reovirus B97.6 ParvovirusB97.7 PapillomavirusB97.8 Virus lainnya

Penyakit-penyakit in feksi lain (B99)B99 Penyakit infeksi lain dan yang tidak dijelaskan

49

Page 50: Coba Buat Buku ICD X

50

Page 51: Coba Buat Buku ICD X

BAB II. NEOPLASMA

Bab ini berisi kelompok-kelompok besar neoplasma sebagai berikut:C00-C75 Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer,

pada tempat yang dijelaskan, selain neoplasma jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan.

C00-C14 Bibir, rongga mulut, dan faringsC15-C26 Organ pencernaanC30-C39 Organ pernafasan dan intratoraksC40-C41 Tulang dan rawan sendiC43-C44 KulitC45-C49 Jaringan mesotel dan jaringan lunakC50 MammaeC51-C58 Organ genitalia wanitaC60-C63 Organ genitalia priaC64-C68 Saluran kemihC69-C72 Mata, otak, dan bagian lain sistem syaraf pusatC73-C75 Thyroid dan kelenjar endokrin lain

C76-C80 Neoplasma ganas pada situs yang kurang jelas, sekunder dan tidak dijelaskan

C81-C96 Neoplasma ganas yang dinyatakan atau dianggap primer, pada jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan

C97 Neoplasma ganas pada situs-situs ganda yang independen (primer)

D00-D09 Neoplasma in situD10-D36 Neoplasma jinakD37-D48 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui [lihat

catatan]

Catatan1. Neoplasma ganas primer, kurang jelas, sekunder dan situs tidak

dijelaskanKategori C76-C80 melibatkan neoplasma ganas tanpa indikasi yang jelas mengenai situs asalnya, atau kanker dinyatakan “disseminata”, “tersebar”, atau “meluas” tanpa menyebutkan situs primer. Pada kedua kasus ini situs primer dianggap tidak diketahui.

2. Aktifitas fungsionalSemua neoplasma diklasifikasikan di dalam bab ini, baik mereka aktif atau tidak secara fungsional. Sebuah kode tambahan dari Bab IV bisa digunakan, kalau diinginkan, untuk mengidentifikasi aktifitas fungsional yang berhubungan dengan setiap neoplasma. Misalnya, phaeochromocytoma ganas kelenjar adrenal yang menghasilkan catecholamine harus dikode pada C74 dengan kode tambahan E27.5; adenoma

51

Page 52: Coba Buat Buku ICD X

basofil kelenjar pituitary harus dikode pada D35.2 dengan kode tambahan E24.0.

3. MorfologiTerdapat beberapa kelompok morfologis (histologis) utama neoplasma ganas: karsinoma yang melibatkan karsinoma (sel) skuamosa dan adenokarsinoma; sarkoma; tumor jaringan lunak lain yang termasuk mesothelioma; limfoma (Hodgkin and non-Hodgkin); leukaemia; jenis lain yang dijelaskan atau spesifik pada suatu situs; dan kanker yang tidak dijelaskan. Kanker adalah istilah umum dan dapat digunakan untuk semua kelompok di atas, walau pun jarang digunakan untuk neoplasma ganas pada jaringan limfatik, hematopoietik dan yang berhubungan. Karsinoma kadang-kadang digunakan secara salah sebagai sinonim kanker.Pada Bab II hampir semua neoplasma diklasifikasikan menurut situs dengan sifatnya dalam kelompok yang luas. Pada beberapa kasus morfologinya ditunjukkan pada judul kategori dan subkategori.Untuk yang ingin mengidentifikasi jenis histologis, kode morfologis komprehensif tersedia di halaman 1177-1204. Kode-kode morfologi ini berasal dari International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi kedua, yang merupakan klasifikasi dua axis yang menyediakan sistem pengkodean independent untuk topografi dan morfologi. Kode morfologi memiliki enam digit: empat digit pertama menunjukkan jenis histologis, digit ke-5 adalah kode sifat (primer ganas, sekunder ganas [metastatik], in situ, jinak, tak jelas keganasannya), dan kode ke-6 adalah peringkat (differensiasi) untuk tumor padat, yang juga digunakan sebagai kode khusus limfoma dan leukemia.

4. Penggunaan subkategori pada Bab IIPerhatikan penggunaan khusus subkategori .8. Tempat untuk subkategori “yang lain” umumnya diberikan sebagai subkategori .7

5. Neoplasma ganas yang batas situsnya overlap dan subkategori .8 (lesi overlap)Kategori C00-C75 mengklasifikasi neoplasma ganas menurut titik asalnya. Banyak kategori 3-karakter dibagi lebih lanjut atas bagian yang diberi nama atau subkategori dari organ yang dipertanyakan. Sebuah neoplasma yang overlap pada dua atau lebih situs yang berbatasan di dalam satu kategori 3-karakter , dan yang titik asalnya tidak bisa ditentukan, harus diklasifikasi pada subkategori .9 (lesi overlap), kecuali kalau kombinasi ini secara jelas diindeks di tempat lain. Misalnya, karsinoma esofagus dan lambung secara spesifik diindeks pada C16.0 (cardia), sementara karsinoma ujung dan permukaan ventral

52

Page 53: Coba Buat Buku ICD X

lidah harus dikode pada C02.8. Sebaliknya, karsinoma ujung lidah yang meluas dan melibatkan permukaan ventral harus dikode pada C02.1 karena titik asalnya, ujung lidah, diketahui. Overlap berarti bahwa situs yang terlibat bersambungan (saling berbatasan). Subkategori yang dinomori secara berurutan sering secara anatomis juga bersambungan, tapi ini tidak selalu demikian (misalnya bladder C67.-) dan pengkode mungkin perlu memeriksa buku anatomi untuk menentukan hubungan topografisnya.Kadang-kadang sebuah neoplasma overlap pada kategori 3-karakter di dalam sistem tertentu. Untuk mengatasi ini, subkategori berikut telah ditentukan:

C02.8 Lesi overlap pada lidahC08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva utamaC14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan lidahC21.8 Lesi overlap pada rektum, anus, dan saluran anusC24.8 Lesi overlap pada saluran empeduC26.8 Lesi overlap pada sistem pencernaanC39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraksC41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendiC49.8 Lesi overlap pada jaringan penyambung dan jaringan

lunakC57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanitaC63.8 Lesi overlap pada organ genitalia priaC68.8 Lesi overlap pada organ perkemihanC72.8 Lesi overlap pada sistem syaraf pusat

Sebuah contoh untuk ini adalah karsinoma lambung dan usus halus, yang harus dikode pada C26.8 (lesi overlap pada sistem pencernaan)

6. Neoplasma ganas jaringan ektopikNeoplasma ganas jaringan ektopik dikode pada situs yang disebutkan, misalnya neoplasma ganas pankreas ektopik dikode pankreas, tidak dijelaskan (C25.9).

7. Penggunaan indeks alfabet dalam pengkodean neoplasmaSebagai tambahan pada situs, morfologi dan sifat harus dipertimbangkan ketika mengkode neoplasma, dan rujukan harus dilakukan pertama kali pada entri indeks alfabet untuk melihat uraian morfologis.Halaman pengantar pada volume 3 melibatkan instruksi umum mengenai penggunaan indeks alfabet secara benar. Instruksi khusus dan contoh-contoh sehubungan dengan neoplasma harus dicari untuk memastikan penggunaan kategori dan subkategori di dalam Bab II secara benar.

53

Page 54: Coba Buat Buku ICD X

8. Penggunaan International Classification of Diseases for Oncology (ICD-O) edisi keduaUntuk jenis morfologis tertentu, Bab II menyediakan klasifikasi topografis yang agak terbatas, atau tidak ada sama sekali. Kode topografi ICD-O yang digunakan untuk semua neoplasma pada dasarnya adalah kategori 3- atau 4- karakter yang digunakan Bab II untuk neoplasma ganas (C00-C77, C80), sehingga memberikan peningkatan kespesifikan situs untuk neoplasma lain (ganas sekunder [metastatik], jinak, in situ, dan tidak pasti atau tidak diketahui).Jadi badan-badan yang tertarik untuk mengidentifikasi situs dan morfologi tumor, seperti registri kanker, rumah sakit kanker, bagian patologi, dan badan lain yang mengkhususkan diri pada kanker, direkomendasikan untuk menggunakan ICD-O.

.Neoplasma ganas bibir, rongga mulut dan farings (C00-C14)C00 Neoplasma ganas bibirKecuali: kulit bibir (C43.0, C44.0)C00.0 Bibir atas luar; bibir atas: NOS, area lipstik, batas vermilionC00.1 Bibir bawah luar: bibir bawah: NOS, area lipstik, batas vermilionC00.2 Bibir luar, tidak dijelaskan: batas vermilion NOSC00.3 Bibir atas, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa, permukaan

oralC00.4 Bibir bawah, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa,

permukaan oralC00.5 Bibir, tak dijelaskan, permukaan dalam: buccal, frenulum, mucosa,

perm. oralC00.6 Sudut bibirC00.8 Lesi overlap pada bibirC00.9 Lip, tidak dijelaskan

C01 Neoplasma ganas basis lidahPermukaan dorsal basis lidahBagian lidah yang tidak bergerakSepertiga belakang lidah

C02 Neoplasma ganas lidah pada bagian lain dan yang tidak dijelaskan C02.0 Permukaan dorsal lidah – dua-pertiga depan permukaan bawah lidah

Kecuali: permukaan dorsal dasar lidah (C01)C02.1 Pinggir lidah – ujung lidahC02.2 Permukaan ventral lidah – dua pertiga depan permukaan atas lidah

Frenulum linguaeC02.3 Dua-pertiga depan lidah – bagian tidak dijelaskan

Sepertiga tengah lidah NOS – Bagian lidah yang bergerak NOSC02.4 Tonsilla lingualis

54

Page 55: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: tonsil NOS (C09.9)C02.8 Lesi overlap pada lidah

titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C01-C02.4C02.9 Lidah, tidak dijelaskan

C03 Neoplasma ganas gusiTermasuk: mukosa alveoli (tonjolan); gingivaKecuali: neoplasma odontogenik ganas (C41.0-C41.1)C03.0 Gusi atasC03.1 Gusi bawahC03.9 Gusi, tidak dijelaskan

C04 Neoplasma ganas lantai mulutC04.0 Lantai anterior mulut – anterior dari pertemuan premolar - caninusC04.1 Lantai lateral mulutC04.8 Lesi overlap pada lantai mulutC04.9 Lantai mulut, tidak dijelaskan

C05 Neoplasma ganas palatumC05.0 Palatum durumC05.1 Palatum molle

Kecuali: permukaan nasofarings palatum molle (C11.3)C05.2 UvulaC05.8 Lesi overlap pada palatumC05.9 Palate, tidak dijelaskan; atap mulut

C06 Neoplasma ganas mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskanC06.0 Mukosa pipi; pipi dalamC06.1 Vestibulum mulut; sulcus buccalis (upper)(lower), sulcus labialis

(upper)(lower)C06.2 Area retromolarC06.8 Lesi overlap mulut pada bagian lain dan yang tidak dijelaskanC06.9 Mulut, tidak dijelaskan

Kelenjar saliva minor, situs tidak dijelaskan; rongga mulut NOS

C07 Neoplasma ganas kelenjar parotid

C08 Neoplasma ganas kelenjar saliva mayor lain dan yang tidak dijelaskanKecuali: kelenjar saliva minor yang dijelaskan, diklasifikasi menurut lokasi

anatomiskelenjar saliva minor NOS (C06.9); kelenjar parotid (C07)

C08.0 Kelenjar submandibularis; kelenjar submaxillarisC08.1 Kelenjar sublingualisC08.8 Lesi overlap pada kelenjar saliva mayor

titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C07-C08.1C08.9 Major salivary gland, tidak dijelaskan; kelenjar saliva (mayor) NOS

55

Page 56: Coba Buat Buku ICD X

C09 Neoplasma ganas tonsilKecuali: Tonsilla lingualis (C02.4); tonsilla pharyngealis (C11.1)C09.0 Fossa tonsillarisC09.1 Tonsillar pillar (anterior)(posterior)C09.8 Lesi overlap pada tonsilC09.9 Tonsil, tidak dijelaskan

Tonsil: NOS, faucialis, palatina

C10 Neoplasma ganas orofaringsKecuali: tonsil (C09.-)C10.0 ValleculaC10.1 Permukaan anterior epiglottis

Pinggir [batas] bebas epiglottis; plica glossoepiglottisKecuali: epiglottis (pars suprahyoidea) NOS (C32.1)

C10.2 Dinding lateral orofaringsC10.3 Dinding posterior orofaringsC10.4 Branchial cleft (fistula branchial); kista branchial [situs neoplasma]C10.8 Lesi overlap pada orofaringsC10.9 Orofarings, tidak dijelaskan

C11 Neoplasma ganas nasofaringsC11.0 Dinding superior nasofarings;

Atap nasofaringsC11.1 Dinding posterior nasofarings;

Adenoid; tonsilla faringsC11.2 Dinding lateral nasofarings;

Fossa Rosenmuller; muara tuba auditorius; recessus faringsC11.3 Dinding anterior nasofarings

Lantai nasofaringsPermukaan nasofarings (anterior)(posterior) palatum mollePinggir posterior: choana, septum hidung

C11.8 Lesi overlap pada nasofaringsC11.9 Nasofarings, tidak dijelaskan; dinding nasofarings NOS

C12 Neoplasma ganas sinus piriformisFossa pyriformis

C13 Neoplasma ganas hipofaringsKecuali: sinus pyriformis (C12)C13.0 Regio postcricoideaC13.1 Plika ariepiglottis, permukaan hipofarings, NOS, zona pinggir

Kecuali: Plika ariepiglottis, permukaan larings (C32.1)C13.2 Dinding posterior hipofaringsC13.8 Lesi overlap pada hipofaringsC13.9 Hipofarings, tidak dijelaskan; dinding hipofarings NOS

56

Page 57: Coba Buat Buku ICD X

C14 Neoplasma ganas bibir, rongga mulut, dan farings lainnya, dan yang situsnya kurang jelas

Kecuali: oral cavity NOS (C06.9)C14.0 Farings, tidak dijelaskanC14.2 Cincin WaldeyerC14.8 Lesi overlap pada bibir, rongga mulut dan farings

titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C00-C14.2

Neoplasma ganas organ pencernaan (C15-C26)C15 Neoplasma ganas esofagusCatatan: Terdapat dua subklasifikasi alternatif diberikan, yaitu .0-.2 secara

anatomis, dan .3-.5 menurut pertigaan.C15.0 Esofagus bagian leherC15.1 Esofagus bagian toraksC15.2 Esofagus bagian abdomenC15.3 Esofagus sepertiga atasC15.4 Esofagus sepertiga tengahC15.5 Esofagus sepertiga bawahC15.8 Lesi overlap pada esofagusC15.9 Esofagus, tidak dijelaskan

C16 Neoplasma ganas lambungC16.0 Cardia: pertemuan lambung-esofagus; mulut lambung, esofagus dan

lambungC16.1 Fundus lambungC16.2 Korpus lambungC16.3 Antrum pilori; antrum lambungC16.4 Pylorus; prepylorus; canalis pyloriC16.5 Kurvatura minor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan C16.1-

C16.4C16.6 Kurvatura mayor lambung, tidak dijelaskan; tak sesuai dengan C16.1-

C16.4C16.8 Lesi overlap pada lambungC16.9 Lambung, tidak dijelaskan; kanker lambung NOS

C17 Neoplasma ganas usus halusC17.0 DuodenumC17.1 JejunumC17.2 Ileum

Kecuali: katup ileocaecum (C18.0)C17.3 Divertikulum MeckelC17.8 Lesi overlap pada usus halusC17.9 Usus halus, tidak dijelaskan

57

Page 58: Coba Buat Buku ICD X

C18 Neoplasma ganas kolonC18.0 Caecum; katup ileocaecumC18.1 AppendixC18.2 Kolon asendensC18.3 Fleksura hepatisC18.4 Kolon transversaC18.5 Fleksura lienalis/splenikaC18.6 Kolon desendensC18.7 Kolon sigmoidea; fleksura sigmoidea

Kecuali: rectosigmoid junction (C19)C18.8 Lesi overlap pada kolonC18.9 Kolon, tidak dijelaskan; usus besar NOS

C19 Neoplasma ganas rectosigmoid junction

C20 Neoplasma ganas rektum

C21 Neoplasma ganas anus dan saluran anus analC21.0 Anus, tidak dijelaskan

Kecuali: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus (C43.5, C44.5)C21.1 Saluran anus; sphincter aniC21.2 Zona kloakogenicC21.8 Lesi overlap pada rektum, anus and saluran anus

Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C20-C21.2

C22 Neoplasma ganas hati dan saluran empedu intrahepatikKecuali: saluran empedu NOS (C24.9); neoplasma ganas sekunder hati

(C78.7)C22.0 Karsinoma sel hati; Ca hepatocellular; hepatomaC22.1 Karsinoma saluran empedu intrahepatis; cholangiocarcinomaC22.2 HepatoblastomaC22.3 Angiosarkoma hati; sarkoma sel KupfferC22.4 Sarkoma lain pada hatiC22.7 Karsinoma lain yang dijelaskan pada hatiC22.9 Hati, tidak dijelaskan

C23 Neoplasma ganas kantong empedu

C24 Neoplasma ganas saluran empedu yang lain dan tidak dijelaskanKecuali: saluran empedu intrahepatik (C22.1)C24.0 Saluran empedu di luar hati

Saluran empedu NOS; ductus biliaris komunis; d. cysticus; d. hepaticus

C24.1 Ampulla VateriC24.8 Lesi overlap pada saluran empedu

58

Page 59: Coba Buat Buku ICD X

Termasuk saluran empedu intra dan ekstrahepatikTitik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C22.0-C24.1

C24.9 Saluran empedu, tidak dijelaskan

C25 Neoplasma ganas pankreasC25.0 Caput pancreasC25.1 Corpus pancreasC25.2 Cauda pancreasC25.3 Ductus pancreaticusC25.4 Pankreas endokrin; pulau-pulau LangerhansC25.7 Bagian lain pankreas; leher pankreasC25.8 Lesi overlap pada pankreasC25.9 Pankreas, tidak dijelaskan

C26 Neoplasma ganas organ pencernaan lain dan yang tidak jelasKecuali: peritoneum dan retroperitoneum (C48.-)C26.0 Saluran usus, bagiannya tidak dijelaskan; usus NOSC26.1 Limpa

Kecuali: Penyakit Hodgkin (C81.-); Limfoma non-Hodgkin (C82-C85)C26.8 Lesi overlap pada saluran pencernaan

Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C15-C26.1Kecuali: Cardio-oesophageal junction (C16.0)

C26.9 Situs yang tidak jelas di dalam saluran pencernaanSaluran pencernaan NOS, gastrointestinal tract NOS

Neoplasma ganas organ pernafasan dan intratoraks (C30-C39)Termasuk: telinga tengahKecuali: mesothelioma (C45.-)C30 Neoplasma ganas rongga hidung dan telinga tengahC30.0 Rongga hidung

Rawan hidung, concha nasales, hidung dalam, septum, vestibulum hidung

Kecuali: pinggir posterior septum nasi dan choana (C11.3)tulang hidung (C41.0), kulit hidung (C43.3, C44.3), bulbus olfaktorius (C72.2), hidung NOS (C76.0),

C30.1 Telinga tengahTuba Eustachius, telinga dalam, sel-sel udara mastoidKecuali: tulang telinga (meatus) (C41.0), rawan telinga (C49.0)

liang atau kulit telinga (luar) (C43.2, C44.2)

C31 Neoplasma ganas sinus-sinus aksesoriusC31.0 Sinus maxillary: Antrum (Highmore)(maxillary)C31.1 Sinus ethmoidalisC31.2 Sinus frontalisC31.3 Sinus sphenoidalis

59

Page 60: Coba Buat Buku ICD X

C31.8 Lesi overlap pada sinus aksesoriusC31.9 Sinus aksesorius, tidak dijelaskan

C32 Neoplasma ganas laringsC32.0 Glottis

Intrinsic larynx; pita suara (sejati) NOSC32.1 Supraglottis

Plica aryepiglottis, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea) NOS; larings extrinsik; pita suara palsu; permukaan posterior (larings) epiglottis; ventricular bands

Kecuali: permukaan anterior epiglottis (C10.1), plika aryepiglottis: NOS (C13.1), permukaan hipofarings (C13.1), zona pinggir (C13.1)

C32.2 SubglottisC32.3 Rawan laringsC32.8 Lesi overlap laringsC32.9 Larings, tidak dijelaskan

C33 Neoplasma ganas trachea

C34 Neoplasma ganas bronchus dan paru-paruC34.0 Bronkus utama: Carina; hilus (paru-paru)C34.1 Lobus atas, bronkus atau paru-paruC34.2 Lobus tengah, bronkus atau paru-paruC34.3 Lobus bawah, bronkus atau paru-paruC34.8 Lesi overlap bronkus dan paru-paruC34.9 Bronkus atau paru-paru, tidak dijelaskan

C37 Neoplasma ganas thymus

C38 Neoplasma ganas jantung, mediastinum dan pleuraKecuali: mesothelioma (C45.-)C38.0 Jantung, perikardium

Kecuali: pembuluh-pembuluh besar (C49.3)C38.1 Mediastinum anteriorC38.2 Mediastinum posteriorC38.3 Mediastinum, bagiannya tidak dijelaskanC38.4 PleuraC38.8 Lesi overlap pada jantung, mediastinum dan pleura

C39 Neoplasma ganas pernafasan dan intratoraks di situs lain dan tidak jelas

Kecuali: intratoraks NOS (C76.1)C39.0 Saluran pernafasan atas, bagian tidak dijelaskanC39.8 Lesi overlap pada organ pernafasan dan intratoraks

Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C30-C39.0

60

Page 61: Coba Buat Buku ICD X

C39.9 Situs yang tidak jelas di dalam sistem pernafasanSaluran pernafasan NOS

Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi (C40-C41)Kecuali: sumsum tulang NOS (C96.7), sinovia (C49.-)C40 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi anggotaC40.0 Skapula dan tulang panjang anggota atasC40.1 Tulang pendek anggota atasC40.2 Tulang panjang anggota bawahC40.3 Tulang pendek anggota bawahC40.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi anggotaC40.9 Tulang dan rawan sendi anggota, tidak dijelaskan

C41 Neoplasma ganas tulang dan rawan sendi lain dan tidak dijelaskanKecuali: tulang anggota (C40.-)

rawan: telinga (C49.0), larings (C32.3), anggota (C40.-), hidung (C30.0)

C41.0 Tulang tengkorak dan mukaMaxilla (superior), tulang orbitaKecuali: semua jenis karsinoma pada: sinus maxillaris (C31.0),

rahang atas (C03.0) kecuali intraossea atau odontogenik

C41.1 MandibulaKecuali: semua jenis karsinoma pada: rahang NOS (C03.9), rahang

bawah (C03.1) kecuali intraossea atau odontogenikC41.2 Kolom vertebra

Kecuali: sacrum dan coccyx (C41.4)C41.3 Iga, sternum dan klavikulaC41.4 Tulang pelvik, sacrum and coccyxC41.8 Lesi overlap pada tulang dan rawan sendi

Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C40-C41.4C41.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan

Melanoma dan neoplasma ganas lain kulit (C43-C44)C43 Melanoma maligna kulitTermasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /3Kecuali: melanoma maligna kulit organ genital (C51-C52, C60.-, C63.-)C43.0 Melanoma maligna bibir

Kecuali: batas vermillion bibir (C00.0-C00.2)C43.1 Melanoma maligna kelopak mata, termasuk canthusC43.2 Melanoma maligna telinga dan liang telinga luarC43.3 Melanoma maligna pada bagian lain dan tidak dijelaskan pada mukaC43.4 Melanoma maligna kulit kepala dan leherC43.5 Melanoma maligna badan; pinggir atau kulit anus, kulit perianus,

kulit mammae

61

Page 62: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: anus NOS (C21.0)C43.6 Melanoma maligna anggota atas, termasuk bahuC43.7 Melanoma maligna anggota bawah, termasuk panggulC43.8 Lesi overlap melanoma maligna kulitC43.9 Malignant melanoma kulit, tidak dijelaskan

Melanoma (malignant) NOS

C44 Neoplasma ganas lain pada kulitTermasuk: Neoplasma ganas: kelenjar sebasea, kelenjar keringatKecuali: Sarkoma Kaposi (C46.-)

Melanoma maligna kulit (C43.-), kulit genital (C51-C52, C60.-, C63.-)C44.0 Kulit bibir: basal cell carcinoma of lip

Kecuali: Neoplasma ganas bibir (C00.-)C44.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthus

Kecuali: jaringan ikat kelopak mata (C49.0)C44.2 Kulit telinga dan liang telinga luar

Kecuali: jaringan ikat telinga (C49.0)C44.3 Kulit bagian lain dan yang tidak dijelaskan pada mukaC44.4 Kulit kepala dan leherC44.5 Kulit badan, pinggir atau kulit anus, kulit perianus, kulit mammae

Kecuali: anus NOS (C21.0)C44.6 Kulit anggota atas, termasuk bahuC44.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggulC44.8 Lesi overlap pada kulitC44.9 Neoplasma ganas kulit, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas jaringan mesotel dan jaringan lunak (C45-C49)C45 MesotheliomaTermasuk: morphology code M905 dengan kode sifat /3C45.0 Mesothelioma pleura

Kecuali: neoplasma ganas lain pleura (C38.4)C45.1 Mesothelioma peritoneum

Mesenterium, mesokolon, omentum, peritoneum (parietal)(pelvic)Kecuali: neoplasma ganas lain pada peritoneum (C48.-)

C45.2 Mesothelioma perikardiumKecuali: neoplasma ganas lain perikardium (C38.0)

C45.7 Mesothelioma pada situs lainC45.9 Mesothelioma, tidak dijelaskan

C46 Sarkoma KaposiTermasuk: kode morfologis M9140 dengan kode sifat /3C46.0 Sarkoma Kaposi skinC46.1 Sarkoma Kaposi soft tissueC46.2 Sarkoma Kaposi palatumC46.3 Sarkoma Kaposi kelenjar limfe

62

Page 63: Coba Buat Buku ICD X

C46.7 Sarkoma Kaposi situs lainC46.8 Sarkoma Kaposi organ gandaC46.9 Sarkoma Kaposi, tidak dijelaskan

C47 Neoplasma ganas syaraf perifer dan sistem syaraf otonomTermasuk: syaraf dan ganglion simpatis dan parasimpatisC47.0 Syaraf perifer head, face and neck

Kecuali: peripheral nerves of orbit (C69.6)C47.1 Syaraf perifer anggota atas, termasuk bahuC47.2 Syaraf perifer anggota bawah, termasuk panggulC47.3 Syaraf perifer toraksC47.4 Syaraf perifer abdomenC47.5 Syaraf perifer pelvisC47.6 Syaraf perifer badan, tidak dijelaskanC47.8 Lesi overlap syaraf perifer dan sistem syaraf otonomC47.9 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan

C48 Neoplasma ganas retroperitoneum and peritoneumKecuali: Sarcoma Kaposi (C46.1); mesothelioma (C45.-)C48.0 RetroperitoneumC48.1 Bagian peritoneum yang dijelaskan: mesenterium, mesokolon,

omentum, peritoneum parietalis dan peritoneum pelvikC48.2 Peritoneum, tidak dijelaskanC48.8 Lesi overlap pada retroperitoneum dan peritoneum

C49 Neoplasma ganas jaringan penyambung dan jaringan lunak lainnyaTermasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, jaringan lemak, ligament

(kecuali rahim), pembuluh limfe, otot, sinovia, tendon (pembungkus)

Kecuali: rawan (dari): sendi (C40-C41), larings (C32.3), hidung (C30.0), jaringan ikat mammae (C50.-); sarkoma Kaposi (C46.-); mesothelioma

(C45.-); syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-); peritoneum (C48.-); retroperitoneum (C48.0)

C49.0 Jaringan ikat dan lunak kepala, muka dan leherJaringan ikat telinga, mata, kelopak mataKecuali: jaringan ikat orbita (C69.6)

C49.1 Jaringan ikat dan lunak anggota atas, termasuk bahuC49.2 Jaringan ikat dan lunak anggota bawah, termasuk panggulC49.3 Jaringan ikat dan lunak thorax

Axilla, diaphragm, pembuluh besarKecuali: mammae (C50.-), jantung (C38.0), mediastinum (C38.1-

C38.3), thymus (C37)C49.4 Jaringan ikat dan lunak abdomen: Dinding abdomen, hypochondriumC49.5 Jaringan ikat dan lunak pelvis: Buttock; groin, perineumC49.6 Jaringan ikat dan lunak pada badan, tidak dijelaskan: Punggung NOSC49.8 Lesi overlap jaringan ikat dan lunak

63

Page 64: Coba Buat Buku ICD X

Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C47-C49.6C49.9 Jaringan ikat dan lunak, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas mammae (C50)C50 Neoplasma ganas mammaeTermasuk: jaringan ikat mammaeKecuali: kulit mammae (C43.5, C44.5)C50.0 Nipple dan areolaC50.1 Bagian sentral mammaC50.2 Kwadran dalam-atas mammaC50.3 Kwadran dalam-bawah mammaC50.4 Kwadran luar-atas mammaC50.5 Kwadran luar-bawah mammaC50.6 Ujung mamma arah aksillaC50.8 Lesi overlap pada mammaC50.9 Mamma, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas organ genital wanita (C51-C58)Termasuk: kulit organ-organ genital wanitaC51 Neoplasma ganas vulvaC51.0 Labium mayora, kelenjar Bartholini [vestibula mayor]C51.1 Labium minusC51.2 ClitorisC51.8 Lesi overlap pada vulvaC51.9 Vulva, tidak dijelaskan; genitalia external wanita NOS; pudendum

C52 Neoplasma ganas vagina

C53 Neoplasma ganas servix uteriC53.0 EndoservixC53.1 ExoservixC53.8 Lesi overlap pada servix uteriC53.9 Servix uteri, tidak dijelaskan

C54 Neoplasma ganas korpus uteriC54.0 Isthmus uteri; segmen bawah rahimC54.1 EndometriumC54.2 MyometriumC54.3 Fundus uteriC54.8 Lesi overlap pada korpus uteriC54.9 Korpus uteri, tidak dijelaskan

C55 Neoplasma ganas uterus, bagian tidak dijelaskan

64

Page 65: Coba Buat Buku ICD X

C56 Neoplasma ganas ovarium

C57 Neoplasma ganas organ genitalia lain wanita dan yang tidak dijelaskan

C57.0 Tuba Fallopii; oviduct; tuba uterusC57.1 Broad ligament (ligamentum latum)C57.2 Round ligament (ligamentum rotundum)C57.3 Parametrium; ligamen uterus NOSC57.4 Adnexa uterus, tidak dijelaskanC57.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskan; korpus atau duktus

WolffianC57.8 Lesi overlap pada organ genitalia wanita

Titik asal tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C51-C57.7, C58Tubo-ovarium; utero-ovarium

C57.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskanTraktus genito-urinarius wanita NOS

C58 Neoplasma ganas plasentaChoriocarcinoma NOSChorionepithelioma NOSKecuali: chorioadenoma (destruens) (D39.2)mola hydatidiformis: NOS (O01.9), invasive (D39.2), malignant

(D39.2)Neoplasma ganas organ genitalia pria (C60-C63)Termasuk: kulit organ genitalia priaC60 Neoplasma ganas penisC60.0 Prepuce; foreskin (kulit depan)C60.1 Glans penisC60.2 Batang penis; korpus kavernosumC60.8 Lesi overlap pada penisC60.9 Penis, tidak dijelaskan; kulit penis NOS

C61 Neoplasma ganas prostat

C62 Neoplasma ganas testisC62.0 Undescended testis: ectopic testis; testis tertahan[situs neoplasma]C62.1 Descended testis: testis di dalam skrotumC62.9 Testis, tidak dijelaskan

C63 Neoplasma ganas organ genitalia pria lain dan tidak dijelaskanC63.0 EpididymisC63.1 Spermatic cordC63.2 Skrotum, Kulit skrotumC63.7 Organ genitalia pria lain yang dijelaskan: Vesikula seminalis; tunika

vaginalisC63.8 Lesi overlap pada organ genitalia pria

65

Page 66: Coba Buat Buku ICD X

Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C60-C63.7C63.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan

Traktus genito-urinarius pria NOS

Neoplasma ganas saluran kemih (C64-C68)C64 Neoplasma ganas ginjal, selain pelvis ginjalKecuali: kaliks ginjal (C65), pelvis ginjal (C65)

C65 Neoplasma ganas pelvis ginjalPelviureteric junction; kaliks ginjal

C66 Neoplasma ganas ureterKecuali: muara ureter di kandung kemih (C67.6)

C67 Neoplasma ganas kandung kemihC67.0 Trigonum vesicaeC67.1 Puncak bladderC67.2 Dinding lateral bladderC67.3 Dinding anterior bladderC67.4 Dinding posterior bladderC67.5 Leher bladder; lobang internal uretraC67.6 Muara ureterC67.7 UrachusC67.8 Lesi overlap pada bladderC67.9 Bladder, tidak dijelaskan

C68 Neoplasma ganas organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskan Kecuali: traktus genito-urinarius NOS: wanita (C57.9), pria (C63.9)C68.0 Urethra

Kecuali: lobang internal uretra (C67.5)C68.1 Kelenjar paraurethraC68.8 Lesi overlap pada organ perkemihan

Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C64-C68.1C68.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan; sistem urinarius NOS

Neoplasma ganas mata, otak dan bagian lain SSP (C69-C72)C69 Neoplasma ganas mata dan adnexaKecuali: jaringan ikat kelopak (C49.0), kelopak (kulit) (C43.1, C44.1)

nervus optikus (C72.3)C69.0 ConjunctivaC69.1 CorneaC69.2 RetinaC69.3 ChoroidC69.4 Korpus siliaris; bola mata

66

Page 67: Coba Buat Buku ICD X

C69.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; duktus nasolakrimalisC69.6 Orbita: jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita,

jaringan retrobulbar, jaringan retrookuliKecuali: tulang orbita (C41.0)

C69.8 Lesi overlap pada mata dan adnexaC69.9 Mata, tidak dijelaskan

C70 Neoplasma ganas meningenC70.0 Meningen otakC70.1 Meningen spinalisC70.9 Meningen, tidak dijelaskan

C71 Neoplasma ganas otakKecuali: nervi kraniales (C72.2-C72.5)

jaringan retrobulbar (C69.6)C71.0 Serebrum, selain lobus dan ventrikel

Corpus callosum; supratentorium NOSC71.1 Lobus frontalisC71.2 Lobus temporalisC71.3 Lobus parietalisC71.4 Lobus oksipitalisC71.5 Ventrikel otak

Kecuali: ventrikel IV (C71.7)C71.6 SerebellumC71.7 Batang otak; ventrikel IV; infratentorium NOSC71.8 Lesi overlap pada otakC71.9 Otak, tidak dijelaskan

C72 Neoplasma ganas medulla spinalis, nervi craniales dan bagian lain SSP

Kecuali: meningen (C70.-)syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (C47.-)

C72.0 Medulla spinalisC72.1 Cauda equinaC72.2 Nervus olfaktorius; bulbus olfaktoriusC72.3 Nervus optikusC72.4 Nervus akustikusC72.5 Nervi kraniales lain dan yang tidak dijelaskan; nervi kraniales NOSC72.8 Lesi overlap pada otak dan bagian lain SSP

Titik asalnya tidak bisa diklasifikasikan pada kategori C70-C72.5C72.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf NOS

Neoplasma ganas tiroid dan kelenjar endokrin lain (C73-C75)C73 Neoplasma ganas kelenjar tiroid

67

Page 68: Coba Buat Buku ICD X

C74 Neoplasma ganas kelenjar adrenalC74.0 Kortex kelenjar adrenalC74.1 Medulla kelenjar adrenalC74.9 Kelenjar adrenal, tidak dijelaskan

C75 Neoplasma ganas kelenjar endokrin lain dan struktur terkait Kecuali: Kelenjar adrenal (C74.-), pankreas endokrin (C25.4), ovarium

(C56), testis (C62.-), thymus (C37), kelenjar tiroid (C73)C75.0 Kelenjar paratiroidC75.1 Kelenjar pituitaryC75.2 Duktus kraniopharyngeusC75.3 Kelenjar pinealC75.4 Carotid bodyC75.5 Aortic body dan paraganglia lainC75.8 Keterlibatan banyak kelenjar (pluriglandular), tidak dijelaskan

Catatan: Kalau situs diketahui, mereka harus dikode secara terpisah.C75.9 Kelenjar endokrin, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas pada situs yang tidak jelas, sekunder dan tidak dijelaskan (C76-C80)

C76 Neoplasma ganas pada situs-situs lain dan tidak jelasKecuali: Neoplasma ganas: genitourinarius NOS: wanita (C57.9), pria

(C63.9)jaringan limfoid, hematopoietik dan yang berhubungan (C81-C96)situs yang tidak dijelaskan (C80)

C76.0 Kepala, muka dan leher: Pipi NOS, hidung NOSC76.1 Thorax: Axilla NOS, intratoraks NOS, toraks NOSC76.2 AbdomenC76.3 Pelvis: Groin NOS; Situs yang overlap dengan sistem di dalam pelvis,

seperti rektovagina (septum) dan rektovesika (septum)C76.4 Anggota atasC76.5 Anggota bawahC76.7 Situs tidak jelas lainnyaC76.8 Lesi overlap pada situs-situs lain dan tidak jelas

C77 Neoplasma ganas lymph nodes sekunder dan tidak dijelaskanKecuali: Neoplasma ganas kelenjar limfe, dinyatakan primer (C81-C87,

C96.-)C77.0 Kelenjar limfe kepala, muka dan leher: Kelenjar limfe supraklavikulaC77.1 Kelenjar limfe intratoraksC77.2 Kelenjar limfe intra-abdominalisC77.3 Kelenjar limfe aksillaris dan anggota atas: Kelenjar limfe pektoralisC77.4 Kelenjar limfe inguinalis dan anggota bawahC77.5 Kelenjar limfe intrapelvikC77.8 Kelenjar limfe di berbagai tempat

68

Page 69: Coba Buat Buku ICD X

C77.9 Kelenjar limfe, tidak dijelaskan

C78 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan dan pencernaanC78.0 Neoplasma ganas sekunder paru-paruC78.1 Neoplasma ganas sekunder mediastinumC78.2 Neoplasma ganas sekunder pleuraC78.3 Neoplasma ganas sekunder organ pernafasan lain dan yang tidak

dijelaskanC78.4 Neoplasma ganas sekunder usus halusC78.5 Neoplasma ganas sekunder usus besar dan rektumC78.6 Neoplasma ganas sekunder retroperitoneum dan peritoneum

Malignant ascites NOSC78.7 Neoplasma ganas sekunder hatiC78.8 Neoplasma ganas sekunder organ pencernaan lain dan yang tidak

dijelaskan

C79 Neoplasma ganas sekunder pada other sitesC79.0 Neoplasma ganas sekunder ginjal dan pelvis renalisC79.1 Neoplasma ganas sekunder bladder, organ kemih lain dan yang tidak

dijelaskanC79.2 Neoplasma ganas sekunder kulitC79.3 Neoplasma ganas sekunder otak dan meningen otakC79.4 Neoplasma ganas sekunder bagian sistem syaraf lain dan yang tidak

dijelaskanC79.5 Neoplasma ganas sekunder tulang dan sumsum tulangC79.6 Neoplasma ganas sekunder pada ovariumC79.7 Neoplasma ganas sekunder kelenjar adrenalC79.8 Neoplasma ganas sekunder pada situs lain yang dijelaskan

C80 Neoplasma ganas tanpa penjelasan situsC80 hanya digunakan untuk kondisi utama kalau neoplasma ganas tercatat tanpa penjelasan mengenai situsnya. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma ganas tersebut.

Neoplasma ganas limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan (C81-C96)

Catatan: Istilah yang digunakan pada kategori C82-C85 untuk limfoma non-Hodgkin adalah dari the Working Formulation, yang berusaha untuk menemukan dasar bersama di antara berbagai skema klasifikasi. Istilah yang digunakan dalam skema-skema ini tidak diberikan pada Daftar Tabulasi, tapi muncul pada Indeks Alfabetis; persamaan yang pas dengan istilah yang terdapat pada Daftar Tabulasi tidak selalu dimungkinkan.

69

Page 70: Coba Buat Buku ICD X

Termasuk: kode morfologi M959-M994 dengan kode sifat /3Kecuali: neoplasma kelenjar limfe sekunder dan yang tidak dijelaskan

(C77.-)

C81 Penyakit HodgkinTermasuk: kode morfologi M965-M966 dengan kode sifat /3C81.0 Limfosit lebih menonjol: Limfosit-histiosit lebih menonjolC81.1 Nodular sclerosisC81.2 Sel-sel menonjol bercampurC81.3 Limfosit sangat sedikitC81.7 Penyakit Hodgkin lainC81.9 Penyakit Hodgkin, tidak dijelaskan

C82 Limfoma follikuler [nodular] non-HodgkinTermasuk: limfoma follikuler non-Hodgkin dengan atau tanpa area yang

diffuskode morfologi M969 dengan kode sifat /3

C82.0 Small cleaved cell, follikuler (sel-sel kecil terbelah)C82.1 Campuran sel kecil terbelah dan sel besar, follikulerC82.2 Sel besar, follikulerC82.7 Jenis lain limfoma follikuler non-HodgkinC82.9 Limfoma follikuler non-Hodgkin, tidak dijelaskan

Limfoma noduler non-Hodgkin NOS

C83 Limfoma diffus non-HodgkinTermasuk: kode morfologi M9593, M9595, M967-M968 dengan kode

sifat /3C83.0 Sel kecil (diffus)C83.1 Sel kecil terbelah (diffus)C83.2 Campuran sel kecil dan besar (diffus)C83.3 Sel besar (diffus); sarkoma sel retikulumC83.4 Immunoblastik (diffus)C83.5 Lymphoblastik (diffus)C83.6 Undifferentiated (diffus)C83.7 Tumor BurkittC83.8 Jenis lain limfoma diffus non-HodgkinC83.9 Limfoma diffus non-Hodgkin, tidak dijelaskan

C84 Limfoma sel-T perifer dan kulitTermasuk: morphology code M970 dengan kode sifat /3C84.0 Mycosis fungoidesC84.1 Penyakit SezaryC84.2 Limfoma T-zoneC84.3 Limfoma limfo-epithelioid lymphoma; limfoma LennertC84.4 Limfoma sel-T periferC84.5 Limfoma sel-T lain dan yang tidak dijelaskan

70

Page 71: Coba Buat Buku ICD X

Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-T disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang lebih spesifik.

C85 Limfoma non-Hodgkin dan jenis yang tidak dijelaskanTermasuk: kode morfologi M9590-M9592, M9594, M971 dengan kode

sifat /3C85.0 LimfosarkomaC85.1 Limfoma sel-B, tidak dijelaskan

Catatan: Kalau garis pembentukan atau keterlibatan sel-B disebutkan sehubungan dengan limfoma spesifik, kode yang lebih spesifik.

C85.7 Limfoma non-Hodgkin jenis lain yang dijelaskanRetikulo-endotheliosis maligna, retikulosis maligna, mikroglioma

C85.9 Limfoma non-Hodgkin, jenis tidak dijelaskanLimfoma NOS, limfoma maligna NOS, limfoma non-Hodgkin NOS

C88 Penyakit immunoproliferatif malignaTermasuk: kode morfologi M976 dengan kode sifat /3C88.0 Makroglobulinaemia Waldenstrom C88.1 Penyakit alpha heavy chainC88.2 Penyakit gamma heavy chain; penyakit FranklinC88.3 Penyakit immunoproliferatif usus halus; penyakit MediterraneanC88.7 Penyakit immunoproliferatif maligna lainnyaC88.9 Penyakit immunoproliferatif maligna, tidak dijelaskan

Penyakit immunoproliferatif NOS

C90 Myeloma multipel dan neoplasma sel plasma ganasTermasuk: kode morfologi M973, M9830 dengan kode sifat /3C90.0 Myeloma multipel; penyakit Kahler, myelomatosisC90.1 Leukaemia sel plasmaC90.2 Plasmacytoma, extramedulla

Tumor sel plasma ganas NOS, plasmacytoma NOS, myeloma soliter

C91 Leukaemia limfoidTermasuk: kode morfologi M982, M9940-M9941 dengan kode sifat /3C91.0 Leukaemia limfoblast akut

Kecuali: eksasebasi akut leukemia limfosit akut (C91.1)C91.1 Leukaemia limfosit kronisC91.2 Leukaemia limfosit subakutC91.3 Leukaemia prolimfositC91.4 Leukaemia hairy-cell (sel-sel berambut): retikuloendotheliosis

leukemiaC91.5 Leukaemia sel-T dewasaC91.7 Leukaemia limfoid lainC91.9 Leukaemia limfoid, tidak dijelaskan

C92 Leukaemia myeloid

71

Page 72: Coba Buat Buku ICD X

Termasuk: leukaemia: granulosit, myelogenkode morfologi M986-M988, M9930 dengan kode sifat /3

C92.0 Leukaemia myeloid akutKecuali: eksaserbasi akut leukaemia myeloid kronis (C92.1)

C92.1 Leukaemia myeloid kronisC92.2 Leukaemia myeloid subakutC92.3 Sarkoma myeloid; khloroma; sarkoma granulositC92.4 Leukaemia promyelosit akutC92.5 Leukaemia myelomonosit akutC92.7 Leukaemia myeloid lainC92.9 Leukaemia myeloid, tidak dijelaskan

C93 Leukaemia monositTermasuk: leukaemia monositoid

kode morfologi M989 dengan kode sifat /3C93.0 Leukaemia monosit akut

Kecuali: eksaserbasi akut leukaemia monosit kronis (C93.1)C93.1 Leukaemia monosit kronisC93.2 Leukaemia monosit subakutC93.7 Leukaemia monosit lainC93.9 Leukaemia monosit, tidak dijelaskan

C94 Leukemia lain dengan jenis sel dijelaskanTermasuk: kode M984, M9850, M9900, M9910, M9931-M9932 dengan

kode sifat /3Kecuali: retikuloendoteliosis leukemik (C91.4) ; leukemia sel plasma

(C90.1)C94.0 Eritremia dan eritroleukemia akut

Myelosis eritremik akut; penyakit Di GuglielmoC94.1 Eritremia kronis; penyakit Heilmeyer-SchonerC94.2 Leukemia megakaryoblast akut

Leukaemia: megakaryoblast (akut), megakaryocyt (akut)C94.3 Leukemia sel mastC94.4 Panmyelosis akutC94.5 Myelofibrosis akutC94.7 Leukemia lain yang dijelaskan; leukemia sel limfosarkoma

C95 Leukaemia dengan jenis sel tidak dijelaskanTermasuk: kode morfologi M980 dengan kode sifat /3C95.0 Leukemia akut dengan jenis sel tidak dijelaskan

Leukaemia sel blast, leukemia sel stemKecuali: eksaserbasi akut leukemia kronis yang tidak dijelaskan

(C95.1)C95.1 Leukemia kronis dengan jenis sel tidak dijelaskanC95.2 Leukemia subakut dengan jenis sel tidak dijelaskanC95.7 Leukemia lain dengan jenis sel tidak dijelaskan

72

Page 73: Coba Buat Buku ICD X

C95.9 Leukaemia, tidak dijelaskan

C96 Neoplasma ganas lain dan tidak dijelaskan pada jaringan limfoid, haematopoietik dan yang berhubungan

Termasuk: kode morfologi M972, M974 dengan kode sifat /3C96.0 Penyakit Letterer-Siwe

retikuloendotheliosis nonlipid:, retikulosis nonlipid:C96.1 Histiositosis maligna

Retikulosis medulla histiositC96.2 Tumor maligna sel mast

Malignant: mastositoma, mastositosis, sarkoma sel mastKecuali: leukaemia sel mast (C94.3), mastositosis (kulit) (Q82.2)

C96.3 Limfoma histiosit sejatiC96.7 Neoplasma ganas lain jaringan limfoid, haematopoietic dan yang

berhubungan C96.9 Neoplasma ganas jaringan limfoid, haematopoietic dan yang

berhubungan, tidak dijelaskan

Neoplasma ganas situs ganda independen (primer) (C97)C97 Neoplasma ganas situs ganda independen (primer)C97. Neoplasma ganas dengan situs ganda primer yang independen

C97 digunakan kalau tercatat dua atau lebih neoplasma ganas primer yang independen sebagai kondisi utama, tanpa ada yang lebih menonjol. Kode tambahan bisa digunakan untuk identifikasi masing-masing neoplasma ganas tersebut.

Neoplasma in situ (D00-D09)Catatan: Neoplasma in situ banyak dianggap sebagai berada dalam masa

perubahan morfologis antara displasia dan kanker yang invasif. Misalnya, untuk cervical intraepithelial neoplasia (CIN) dikenal tiga stadium, yang ketiga (CIN III) termasuk pada displasia berat dan karsinoma in situ. Sistem peringkat ini telah diperluas ke organ lain, seperti vulva dan vagina. Deskripsi neoplasia intraepitel stadium III, dengan atau tanpa disebutkannya displasia, diletakkan pada bagian ini. Stadium I dan II diklasifikasikan sebagai displasia sistem organ yang terlibat dan harus dikode pada bab sistem tubuh yang relevan.

Termasuk: penyakit Bowen; erythroplasia; kode morfologi dengan kode sifat /2

eritroplasia Queyrat

D00 Carcinoma in situ rongga mulut, esofagus, dan lambungKecuali: melanoma in situ (D03.-)D00.0 Bibir, rongga mulut dan farings

73

Page 74: Coba Buat Buku ICD X

Plika ariepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggirBatas vermillion bibirKecuali: plika ariepiglottik, permukaan larings (D02.0)

epiglottis: NOS (D02.0), pars suprahyoid (D02.0)kulit bibir (D03.0, D04.0)

D00.1 EsofagusD00.2 Lambung

D01 Carcinoma in situ organ pencernaan lain dan yang tidak dijelaskanKecuali: melanoma in situ (D03.-)D01.0 Colon

Kecuali: pertemuan rektosigmoid (D01.1)D01.1 Pertemuan rektosigmoidD01.2 RektumD01.3 Anus dan saluran anus

Kecuali: pinggir anus (D03.5, D04.5), kulit anus (D03.5, D04.5)kulit sekitar anus (D03.5, D04.5)

D01.4 Bagian usus lain dan yang tidak dijelaskanKecuali: ampulla Vateri (D01.5)

D01.5 Hati, kantong empedu dan saluran empedu; ampulla VateriD01.7 Organ pencernaan lain yang dijelaskan; pankreasD01.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan

D02 Carcinoma in situ of middle ear and respiratory systemKecuali: melanoma in situ (D03.-)D02.0 Larings: Aryepiglottic fold, permukaan larings; Epiglottis (pars

suprahyoid)Kecuali: plika aryepiglottik: NOS, permukaan hipofarings, pinggir

(D00.0)D02.1 TrakheaD02.2 Bronkus dan paru-paruD02.3 Bagian lain sistem pernafasan: Sinus aksesorius, telinga tengah,

rongga hidungKecuali: telinga (luar)(kulit) (D03.2, D04.2)

hidung: NOS (D09.7), kulit hidung (D03.3, D04.3)D02.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan

D03 Melanoma in situTermasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /2D03.0 Melanoma in situ bibirD03.1 Melanoma in situ kelopak mata, termasuk canthusD03.2 Melanoma in situ telinga dan liang telinga luarD03.3 Melanoma in situ bagian lain muka dan yang tidak dijelaskanD03.4 Melanoma in situ kulit kepala dan leherD03.5 Melanoma in situ badan

74

Page 75: Coba Buat Buku ICD X

Pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, mammae (kulit)(jaringan lunak)

D03.6 Melanoma in situ anggota atas, termasuk bahuD03.7 Melanoma in situ anggota bawah, termasuk panggulD03.8 Melanoma in situ tempat lainD03.9 Melanoma in situ, tidak dijelaskan

D04 Carcinoma in situ kulitKecuali: erythroplasia Queyrat (penis) NOS (D07.4); melanoma in situ

(D03.-)D04.0 Kulit bibir

Kecuali: batas vermilion bibir (D00.0)D04.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthusD04.2 Kulit telinga dan liang telinga luarD04.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskanD04.4 Kulit kulit kepala dan leherD04.5 Kulit badan; pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae

Kecuali: anus NOS (D01.3), kulit organ genital (D07.-)D04.6 Kulit anggota atas, termasuk bahuD04.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggulD04.8 Kulit tempat lainD04.9 Kulit, tidak dijelaskan

D05 Karsinoma in situ mammaeKecuali: karsinoma in situ kulit mammae (D04.5)

melanoma in situ mammae (kulit) (D03.5)D05.0 Karsinoma lobularis in situ D05.1 Karsinoma intraductus in situ D05.7 Karsinoma in situ lain mammae D05.9 Karsinoma in situ mammae, tidak dijelaskan

D06 Karsinoma in situ servix uteriTermasuk: cervical intraepithelial neoplasia [CIN], grade III, dengan atau

tanpa disebutkan displasia beratKecuali: melanoma in situ servix (D03.5); displasia berat servix NOS

(N87.2)D06.0 EndoservixD06.1 ExoservixD06.7 Bagian lain servixD06.9 Servix, tidak dijelaskan

D07 Karsinoma in situ organ genital lain dan yang tidak dijelaskanKecuali: melanoma in situ (D03.5)D07.0 EndometriumD07.1 Vulva: Vulvar intraepithelial neoplasia [VIN], grade III, dengan atau

tanpa disebutkan displasia berat

75

Page 76: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: displasia berat vulva NOS (N90.2)D07.2 Vagina: Vaginal intraepithelial neoplasia [VAIN], grade III, dengan

atau tanpa disebutkan displasia beratKecuali: displasia berat vagina NOS (N89.2)

D07.3 Organ genitalia wanita yang lain dan tidak dijelaskanD07.4 Penis; eritroplasia Queyrat NOSD07.5 ProstatD07.6 Organ genitalia pria yang lain dan tidak dijelaskan

D09 Karsinoma in situ pada situs lain dan yang tidak dijelaskanKecuali: melanoma in situ (D03.-)D09.0 BladderD09.1 Organ perkemihan lain dan yang tidak dijelaskanD09.2 Mata

Kecuali: kulit kelopak (D04.1)D09.3 Tiroid dan kelenjar endokrin lain

Kecuali: pankreas endocrine (D01.7); ovarium (D07.3), testis (D07.6)D09.7 Karsinoma in situ pada tempat lain yang dijelaskanD09.9 Karsinoma in situ, tidak dijelaskan

Neoplasma jinak (D10-D36)Termasuk: kode morfologi dengan kode sifat /0D10 Neoplasma jinak mulut dan faringsD10.0 Bibir; bibir (frenulum)(sisi dalam)(mucosa)(batas vermilion)

Kecuali: kulit bibir (D22.0, D23.0)D10.1 Lidah, tonsilla lingualisD10.2 Lantai mulutD10.3 Bagian mulut yang lain dan tidak dijelaskan; kelenjar saliva minor

NOSKecuali: neoplasma odontogenik jinak (D16.4-D16.5), mukosa bibir

(D10.0), permukaan nasofarings palatum molle (D10.6)D10.4 Tonsil; tonsil (faucial)(palatina)

Kecuali: tonsilla lingualis (D10.1), tonsil farings (D10.6), tonsillar: fossa (D10.5), pillars (D10.5)

D10.5 Bagian lain orofaringsEpiglottis, permukaan anteriorTonsillar: fossa, pillarsValleculaKecuali: epiglottis: NOS (D14.1), pars suprahyoid (D14.1)

D10.6 NasofaringsTonsil farings, pinggir posterior septum dan choanae

D10.7 HipofaringsD10.9 Farings, tidak dijelaskan

D11 Neoplasma jinak kelenjar saliva mayor

76

Page 77: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: neoplasma jinak kelenjar saliva minor yang dijelaskan, yang diklasifikasi menurut lokasi anatomisnya

neoplasma jinak kelenjar saliva minor NOS (D10.3)D11.0 Kelenjar parotidD11.7 Kelenjar saliva mayor lainnya; kelenjar: sublingualis,

submandibularisD11.9 Kelenjar saliva mayor, tidak dijelaskan

D12 Neoplasma jinak kolon, rektum, anus dan saluran anusD12.0 Caecum; katup ileocaecumD12.1 AppendixD12.2 Kolon asendensD12.3 Kolon transversa; fleksura hepatis, fleksura splinikusD12.4 Kolon desendensD12.5 Kolon sigmoidD12.6 Kolon, tidak dijelaskan: adenomatosis, polyposis (herediter) kolonD12.7 Pertemuan rektosigmoidD12.8 RektumD12.9 Anus dan saluran anus

Kecuali: pinggir (D22.5, D23.5), kulit anus dan perianus (D22.5, D23.5)

D13 Neoplasma jinak bagian sistem pencernaan yang lain dan kurang jelasD13.0 EsofagusD13.1 LambungD13.2 DuodenumD13.3 Bagian usus halus lain dan yang tidak dijelaskanD13.4 Liver; saluran empedu intrahepatikD13.5 Saluran empedu ekstrahepatikD13.6 Pankreas

Kecuali: pankreas endokrin (D13.7)D13.7 Pankreas endokrin: tumor sel pulau, pulau LangerhansD13.9 Situ yang tidak jelas pada sistem pencernaan

Sistem pencernaan NOS, usus NOS, limpa

D14 Neoplasma jinak telinga tengah dan sistem pernafasanD14.0 Telinga tengah, rongga hidung dan sinus aksesorius; rawan hidung

Kecuali: liang telinga (luar)(kulit) (D22.2, D23.2)tulang: telinga (D16.4), hidung (D16.4)rawan telinga (D21.0)hidung: NOS (D36.7), kulit (D22.3, D23.3)bulbus olfaktorius (D33.3)polip: sinus aksesorius (J33.8), hidung (rongga) (J33.-)polip telinga (tengah) (H74.4), pinggir posterior dan khoanae (D10.6)

D14.1 Larings; epiglottis (pars suprahyoid)

77

Page 78: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: permukaan anterior epiglottis (D10.5)polip pita suara dan larings (J38.1)

D14.2 TracheaD14.3 Bronkus dan paru-paruD14.4 Sistem pernafasan, tidak dijelaskan

D15 Neoplasma jinak other and tidak dijelaskan intrathoracic organsKecuali: jaringan mesotel (D19.-)D15.0 ThymusD15.1 Heart

Kecuali: pembuluh besar (D21.3)D15.2 MediastinumD15.7 Organ intratoraks lain yang dijelaskanD15.9 Organ intratoraks, tidak dijelaskan

D16 Neoplasma jinak tulang dan rawan sendiKecuali: synovia (D21.-)D16.0 Skapula dan tulang panjang anggota atasD16.1 Tulang pendek anggota atasD16.2 Tulang panjang anggota bawahD16.3 Tulang pendek anggota bawahD16.4 Tulang tengkorak dan muka: maxilla (superior), tulang orbital

Kecuali: tulang rahang bawah (D16.5)D16.5 Tulang rahang bawahD16.6 Kolom vertebrae

Kecuali: sakrum dan koksigis (D16.8)D16.7 Iga, sternum dan klavikulaD16.8 Tulang pelvis, sakrum dan koksigisD16.9 Tulang dan rawan sendi, tidak dijelaskan

D17 Neoplasma lipomatosa jinakTermasuk: kode morfologi M885-M888 dengan kode sifat /0D17.0 Kulit dan jaringan bawah kulit kepala, muka dan leherD17.1 Kulit dan jaringan bawah kulit badanD17.2 Kulit dan jaringan bawah kulit anggotaD17.3 Kulit dan jaringan bawah kulit pada situs lain dan tidak dijelaskanD17.4 Organ intratoraksD17.5 Organ intra-abdomen

Kecuali: peritoneum dan retroperitoneum (D17.7)D17.6 Spermatic cordD17.7 Neoplasma lipomatosa jinak pada situs lain: peritoneum,

retroperitoneumD17.9 Neoplasma lipomatosa jinak, tidak dijelaskan; lipoma NOS

D18 Haemangioma dan lymphangioma, semua situsTermasuk: kode morfologi M912-M917 dengan kode sifat /0

78

Page 79: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: nevus biru atau berpigmen (D22.-)D18.0 Haemangioma, semua situs; angioma NOSD18.1 Lymphangioma, semua situs

D19 Neoplasma jinak jaringan mesotelTermasuk: kode morfologi M905 dengan kode sifat /0D19.0 Jaringan mesotel pleuraD19.1 Jaringan mesotel peritoneumD19.7 Jaringan mesotel situs lainD19.9 Jaringan mesotel, tidak dijelaskan; mesotelioma jinak NOS

D20 Neoplasma jinak jaringan lunak retroperitoneum dan peritoneumKecuali: neoplasma lipomatosa jinak peritoneum dan retroperitoneum

(D17.7)jaringan mesotel (D19.-)

D20.0 RetroperitoneumD20.1 Peritoneum

D21 Neoplasma jinak lain jaringan ikat dan jaringan lunak lainTermasuk: pembuluh darah, bursa, rawan, fasia, lemak, ligamen [kecuali

pada uterus], saluran limfe, otot, sinovia, tendon (pelapis)Kecuali: rawan: sendi (D16.-), larings (D14.1), hidung (D14.0)

uterus: leiomyoma (D25.-), ligamen (D28.2)jaringan vaskuler (D18.-), haemangioma (D18.0), lymphangioma

(D18.1)neoplasma lipomatosa (D17.-), jaringan ikat mammae (D24)peritoneum (D20.1), retroperitoneum (D20.0)syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D36.1)

D21.0 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain kepala, muka dan leherJaringan ikat: telinga, kelopak mataKecuali: jaringan ikat orbita (D31.6)

D21.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota atas, termasuk bahuD21.2 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain anggota bawah, termasuk

panggulD21.3 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain toraks: aksila, diafragma,

pembuluh besarKecuali: jantung (D15.1), mediastinum (D15.2), thymus (D15.0)

D21.4 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain abdomenD21.5 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain pelvis

Kecuali: leiomyoma uterus (D25.-), ligamen uterus (D28.2)D21.6 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain badan, tidak dijelaskan;

punggung NOSD21.9 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain, tidak dijelaskan

D22 Naevi melanositTermasuk: kode morfologi M872-M879 dengan kode sifat /0

79

Page 80: Coba Buat Buku ICD X

naevus: NOS, blue, hairy, pigmentedD22.0 Naevi melanosit bibirD22.1 Naevi melanosit kelopak mata, termasuk canthusD22.2 Naevi melanosit telinga dan liang telinga luarD22.3 Naevi melanosit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskanD22.4 Naevi melanosit kulit kepala dan leherD22.5 Naevi melanosit badan: pinggir anus; kulit anus, perianus, mammaeD22.6 Naevi melanosit anggota atas, termasuk bahuD22.7 Naevi melanosit anggota bawah, termasuk panggulD22.9 Naevi melanosit, tidak dijelaskan

D23 Neoplasma jinak lain pada kulitTermasuk: neoplasma jinak: folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar

keringatKecuali: neoplasma lipomatosa jinak (D17.0-D17.3), naevi melanosit (D22.-)D23.0 Kulit bibir

Kecuali: batas vermilion bibir (D10.0)D23.1 Kulit kelopak mata, termasuk canthusD23.2 Kulit telinga dan liang telinga luarD23.3 Kulit bagian lain muka dan yang tidak dijelaskanD23.4 Kulit kulit kepala dan leherD23.5 Kulit badan; pinggir anus; kulit anus, perianus, mammae

Kecuali: anus NOS (D12.9), skin of genital organs (D28-D29)D23.6 Kulit anggota atas, termasuk bahuD23.7 Kulit anggota bawah, termasuk panggulD23.9 Kulit, tidak dijelaskan

D24 Neoplasma jinak breastMammae: jaringan ikat, bagian lunakKecuali: displasia jinak mammae (N60.-), kulit mammae (D22.5, D23.5)

D25 Leiomyoma uterusTermasuk: neoplasma jinak uterus dengan kode morfologi M889 dan kode

sifat /0fibromyoma uterus

D25.0 Leiomyoma submukosa uterusD25.1 Leiomyoma intramural uterusD25.2 Leiomyoma subserosa uterusD25.9 Leiomyoma uterus, tidak dijelaskan

D26 Neoplasma jinak lain uterusD26.0 Servix uteriD26.1 Korpus uteriD26.7 Bagian lain uterusD26.9 Uterus, tidak dijelaskan

80

Page 81: Coba Buat Buku ICD X

D27 Neoplasma jinak ovarium

D28 Neoplasma jinak organ genitalia lain wanita dan yang tidak dijelaskan Termasuk: polip adenomatosa, kulit organ genitalia wanitaD28.0 VulvaD28.1 VaginaD28.2 Tuba dan ligamen uterus: tuba Fallopii, ligamen uterus (latum)

(rotundum)D28.7 Organ genitalia lain wanita yang dijelaskanD28.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan

D29 Neoplasma jinak organ genitalia priaTermasuk: kulit organ genitalia priaD29.0 PenisD29.1 Prostat

Kecuali: hyperplasia prostate (adenomatosa) (N40)prostatic:: adenoma (N40), pembesaran, hipertrofi (N40)

D29.2 TestisD29.3 EpididymisD29.4 Skrotum; kulit skrotumD29.7 Organ genitalia lain pria: vesikula seminalis, spermatic cord, tunica

vaginalisD29.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan

D30 Neoplasma jinak organ perkemihanD30.0 Ginjal

Kecuali: kaliks ginjal (D30.1), pelvis ginjal (D30.1)D30.1 Pelvis ginjalD30.2 Ureter

Kecuali: muara ureter di bladder (D30.3)D30.3 Bladder, muara ureter di bladder, lobang pangkal uretra di bladderD30.4 Urethra

Kecuali: lobang pangkal uretra di bladder (D30.3)D30.7 Organ perkemihan lainnya: kelenjar paraurethraD30.9 Urinary organ, tidak dijelaskan; sistem perkemihan NOS

D31 Neoplasma jinak eye and adnexaKecuali: jaringan ikat kelopak (D21.0),

kulit kelopak (D22.1, D23.1) N. Optikus (D33.3)

D31.0 KonjunctivaD31.1 KorneaD31.2 RetinaD31.3 KhoroidD31.4 Korpus siliaris; bola mata

81

Page 82: Coba Buat Buku ICD X

D31.5 Kelenjar dan duktus lakrimalis; saccus lacrimalis, ductus nasolacrimalis

D31.6 Orbita, tidak dijelaskan: jaringan ikat orbita, otot ekstraokuli, syaraf perifer orbita, jaringan retrobulbar, jaringan retrookuler

Kecuali: tulang orbita (D16.4)D31.9 Mata, tidak dijelaskan

D32 Neoplasma jinak meningenD32.0 Meningen otakD32.1 Meningen spinalisD32.9 Meningen, tidak dijelaskan; meningioma NOS

D33 Neoplasma jinak otak dan bagian lain sistem syaraf pusatKecuali: angioma (D18.0), meningen (D32.-), syaraf perifer dan sistem

syaraf otonom (D36.1), jaringan retro-okuler (D31.6)D33.0 Supratentorium otak

Ventrikel otak, serebrum, lobus frontalis, oksipitalis, parietalis, temporalis

Kecuali: ventrikel IV (D33.1)D33.1 Infratentorium otak: batang otak, serebelum, ventrikel IVD33.2 Otak, tidak dijelaskanD33.3 Nervi craniales; bulbus olfaktoriusD33.4 Medulla spinalisD33.7 Bagian lain sistem syaraf pusat yang dijelaskanD33.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS

D34 Neoplasma jinak kelenjar tiroid

D35 Neoplasma jinak kelenjar endokrin lain dan yang tidak dijelaskanKecuali: pankreas endokrin (D13.7), ovarium (D27), testis (D29.2), thymus

(D15.0)D35.0 Kelenjar adrenal D35.1 Kelenjar parathyroid D35.2 Kelenjar pituitary D35.3 Duktus kraniofaringsD35.4 Kelenjar pinealD35.5 Carotid bodyD35.6 Aortic body dan paraganglia lainD35.7 Kelenjar endokrin lain yang dijelaskanD35.8 Keterlibatan pluriglandular [berbagai kelenjar yang berbeda]D35.9 Kelenjar endocrine, tidak dijelaskan

D36 Neoplasma jinak padasitus lain dan yang tidak dijelaskanD36.0 Kelenjar limfeD36.1 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonom

82

Page 83: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: syaraf perifer orbita (D31.6)D36.7 Situs lain yang idjelaskan; hidung NOSD36.9 Neoplasma jinak pada situs yang tidak dijelaskan

Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui (D37-D48)Catatan: Kategori D37-D48 mengklasifikasi neoplasma yang sifatnya tidak

jelas atau tidak diketahui, yaitu terdapat keraguan apakah neoplasma ini ganas atau jinak, menurut situs. Neoplasma semacam ini diberi kode sifat /1 dalam klasifikasi morfologi neoplasma

D37 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada rongga mulut dan organ pencernaan

D37.0 Bibir, rongga mulut dan faringsAryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, zona pinggirKelenjar saliva mayor dan minor, batas vermilion bibirKecuali: permukaan larings plika aryepiglottik (D38.0), epiglottis:

NOS atau pars suprahyoidea (D38.0), kulit bibir (D48.5)D37.1 LambungD37.2 Usus halusD37.3 AppendixD37.4 KolonD37.5 Rektum, pertemuan rektosigmoidD37.6 Hati, kantong empedu dan saluran empedu, ampulla VateriD37.7 Organ pencernaan lainnya:saluran anus, sfingter ani, anus NOS, usus

NOSKecuali: pinggir anus (D48.5), kulit anus, kulit perianus (D48.5)

D37.9 Organ pencernaan, tidak dijelaskan

D38 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada telinga tengah dan organ pernafasan dan intratoraks

Kecuali: jantung (D48.7)D38.0 Larynx

Aryepiglottic fold, permukaan larings; epiglottis (pars suprahyoidea)Kecuali: aryepiglottic fold: NOS, permukaan hipofarings, pinggir

(D37.0)D38.1 Trachea, bronkus dan paru-paruD38.2 PleuraD38.3 MediastinumD38.4 ThymusD38.5 Organ pernafasan lain: sinus, rawan hidung, rongga hidung, telinga

tengahKecuali: telinga (luar)(kulit) (D48.5), nose: NOS (D48.7), kulit (D48.5)

D38.6 Organ pernafasan, tidak dijelaskan

83

Page 84: Coba Buat Buku ICD X

D39 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia wanita

D39.0 UterusD39.1 OvariumD39.2 Plasenta

Chorioadenoma destruens, mola hydatidiformis invasif atau malignaKecuali: mola hydatidiformis NOS (O01.9)

D39.7 Organ genitalia wanita lainnya; kulit organ genitalia wanitaD39.9 Organ genitalia wanita, tidak dijelaskan

D40 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada genitalia pria

D40.0 ProstatD40.1 TestisD40.7 Organ genitalia pria lainnya, kulit organ genitalia priaD40.9 Organ genitalia pria, tidak dijelaskan

D41 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui organ perkemihan

D41.0 GinjalKecuali: pelvis ginjal (D41.1)

D41.1 Pelvis ginjalD41.2 UreterD41.3 UrethraD41.4 BladderD41.7 Organ perkemihan lainD41.9 Organ perkemihan, tidak dijelaskan

D42 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada meningenD42.0 Meningen serebriD42.1 Meningen spinalisD42.9 Meningen, tidak dijelaskan

D43 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada otak dan SSP

Kecuali: syaraf perifer dan sistem syaraf otonom (D48.2)D43.0 Supratentorium otak:

Ventrikel serebri, serebrum, lobus frontal, oksipital, parietal, temporalKecuali: ventrikel IV (D43.1)

D43.1 Infratentorium otak: batang otak, serebellum, ventrikel IVD43.2 Otak, tidak dijelaskanD43.3 Nervi kranialesD43.4 Medulla spinalisD43.7 Bagian lain sistem syaraf pusatD43.9 Sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan; sistem syaraf (pusat) NOS

84

Page 85: Coba Buat Buku ICD X

D44 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui kelenjar endokrinKecuali: pankreas endokrin (D37.7), ovarium (D39.1), testis (D40.1), thymus

(D38.4)D44.0 Kelenjar tiroidD44.1 Kelenjar adrenalD44.2 Kelenjar parathyroidD44.3 Kelenjar pituitaryD44.4 Duktus kraniofaringsD44.5 Kelenjar pinealD44.6 Carotid bodyD44.7 Aortic body dan paraganglia lainD44.8 Keterlibatan pluriglandular; adenomatosis endokrin gandaD44.9 Endocrine gland, tidak dijelaskan

D45 Polycythaemia veraKode morfologi M9950 dengan kode sifat /1

D46 Sindroma myelodysplastikTermasuk: Kode morfologi M998 dengan kode sifat /1D46.0 Anemia refrakter tanpa sideroblasts, begitu dinyatakanD46.1 Anemia refrakter dengan sideroblastsD46.2 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts D46.3 Anemia refrakter dengan kelebihan blasts dengan transformasiD46.4 Anemia refrakter, tidak dijelaskanD46.7 Sindroma myelodysplastik lainD46.9 Sindroma myelodysplastik, tidak dijelaskan;

Myelodysplasia NOS, Preleukaemia (syndrome) NOS

D47 Neoplasma lain dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan

Termasuk: kode morfologi M974, M976, M996-M997 dengan kode sifat /1D47.0 Tumor histiosit dan sel mast dengan sifat tidak jelas atau tidak

diketahuitumor sel mast NOS, mastocytoma NOSKecuali: mastocytosis (kulit) (Q82.2)

D47.1 Penyakit myeloproliferatif kronisMyelofibrosis (dengan myeloid metaplasia)Penyakit myeloproliferatif, tidak dijelaskanMyelosklerosis (megakaryocytic) dengan metaplasia myeloid

D47.2 Monoclonal gammopathyD47.3 Essential (haemorrhagic) thrombocythaemia

Idiopathic haemorrhagic thrombocythaemiaD47.7 Neoplasma lain dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang

dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan

85

Page 86: Coba Buat Buku ICD X

D47.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui lain yang dinyatakan pada limfoid, hematopoietik dan jaringan yang berhubungan

Penyakit limfoproliferatif NOS

D48 Neoplasma dengan sifat tak jelas atau tak diketahui pada situs lain dan yang tidak dijelaskan

Kecuali: neurofibromatosis (nonmalignant) (Q85.0)D48.0 Tulang dan rawan sendi

Kecuali: rawan telinga (D48.1), larings (D38.0), hidung (D38.5)jaringan ikat kelopak mata (D48.1), synovia (D48.1)

D48.1 Jaringan ikat dan jaringan lunak lain; jaringan ikat telinga, kelopak mata

Kecuali: rawan sendi (D48.0), larings (D38.0), hidung (D38.5)jaringan ikat mammae (D48.6)

D48.2 Syaraf perifer dan sistem syaraf otonomKecuali: suaraf perifer orbita (D48.7)

D48.3 RetroperitoneumD48.4 PeritoneumD48.5 Kulit: pinggir anus, kulit anus, kulit perianus, kulit mammae

Kecuali: anus NOS (D37.7), kulit organ genital (D39.7, D40.7)batas vermilion bibir (D37.0)

D48.6 MammaeJaringan ikat mammae, cystosarcoma phyllodesKecuali: kulit mammae (D48.5)

D48.7 Situs lain yang dijelaskan: mata, jantung, syaraf perifer orabitaKecuali: jaringan ikat (D48.1), kulit kelopak mata (D48.5)

D48.9 Neoplasma dengan sifat tidak jelas atau tidak diketahui, tidak dijelaskan

" “Pertumbuhan” NOS", neoplasma NOS, pertumbuhan baru NOS, tumor NOS

86

Page 87: Coba Buat Buku ICD X

BAB IIIPENYAKIT DARAH, ORGAN PEMBUAT

DARAH, DAN KELAINAN TERTENTU YANG MELIBATKAN MEKANISME IMUN (D50 -

D89)Kecuali:

penyakit autoimmun (sistemik) NOS (M35.9)

kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)komplikasi hamil, melahirkan, dan nifas (O00-O99)malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-

Q99)penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)cedera, keracunan dan akibat lain tertentu penyebab eksternal

(S00-T98)neoplasma (C00-D48)tanda, gejala dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal,

n.e.c. (R00-R99)

Blok-blok pada Bab ini:D50-D53 Anemia nutrisiD55-D59 Anemia hemolitikaD60-D64 Anemia aplastika dan anemia lainD65-D69 Cacad pembekuan, purpura dan kondisi perdarahan lainD70-D77 Penyakit darah dan organ pembentuk darah lainD80-D89 Kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun

Kategori asterisk:D63* Anemia pada penyakit kronis c. e. (classified elsewhere)D77* Kelainan darah atau organ pembentuk darah pada penyakit c. e.

Anemia nutrisi (D50-D53)

D50 Anemia defisiensi besi

Termasuk: anaemia: asiderotic, hypochromicD50.0 Anemia defisiensi besi akibat kehilangan darah (kronis)

Anemia pasca perdarahan (kronis)Kecuali: anemia pasca perdarahan akut (D62)

anemia kongenital akibat kehilangan darah janin (P61.3)D50.1 Sideropenic dysphagia

87

Page 88: Coba Buat Buku ICD X

sindroma Kelly-Paterson, sindroma Plummer-Vinson D50.8 Anemia defisiensi besi lainnyaD50.9 Anemia defisiensi besi, tidak dijelaskanD51 Anemia akibat defisiensi vitamin B12

Kecuali: Defisiensi vitamin B12 (E53.8)D51.0 Anemia defisiensi vitamin B12 akibat defisiensi faktor intrinsik

Anaemia: Addison, Biermer, pernicious (congenital)Defisiensi faktor intrinsik kongenital

D51.1 Anemia def. vit. B12 akibat malabsorbsi selektif vit. B12 dengan proteinuriaSindroma Imerslund(-Gräsbeck); anaemia megaloblast herediter

D51.2 Defisiensi transcobalamin IID51.3 Anemia defisiensi vitamin B12 makanan

Vegan anaemiaD51.8 Anemia defisiensi vitamin B12 lainD51.9 Anemia defisiensi vitamin B12, tidak dijelaskanD52 Anemia defisiensi asam folat

D52.0 Anemia defisiensi folat makanananemia megaloblastik gizi

D52.1 Anemia defisiensi folat akibat obat-obatanD52.8 Anemia defisiensi folat lainnyaD52.9 Anemia defisiensi folat, tidak dijelaskan

D53 Anemia nutrisi lainnya

Termasuk: Anemia megaloblastik yang tidak sembuh dengan terapi vitamin B12 atau folat

D53.0 Anemia defisiensi proteinAnemia defisiensi asam amino, anemia orotaciduricKecuali: sindroma Lesch-Nyhan (E79.1)

D53.1 Anemia megaloblastik lain, n.e.c.; Anemia megaloblastik NOSKecuali: penyakit Di Guglielmo (C94.0)

D53.2 Anemia skorbutKecuali: scurvy (E54) – kekurangan vitamin C

D53.8 Anemia nutrisi lain yang dijelaskanKecuali: defisiensi gizi kalau tidak disebutkan anemia,

seperti defisiensi copper (E61.0), molybdenum (E61.5), atau

zinc (E60)D53.9 Anemia gizi, tidak dijelaskan

Anemia kronis sederhanaKecuali: anaemia NOS (D64.9)

88

Page 89: Coba Buat Buku ICD X

Anemia hemolitika (D55-D59)Kecuali: Anemia defisiensi enzim akibat obat-obatan (D59.2)D55.0 Anemia akibat defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase

[G6PD]Favism, anemia defisiensi G6PD

D55.1 Anemia akibat kelainan lain metabolisme glutathione Anemia akibat defisiensi enzim jalur hexose monophosphate (HMP) Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type I

D55.2 Anemia akibat kelainan enzim-enzim glikolisis Anaemia defisiensi hexokinase, pyruvate kinase, triose-P isomerase Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type II

D55.3 Anemia akibat kelainan metabolisme nukleotidaD55.8 Anemia akibat kelainan enzim lainnyaD55.9 Anemia akibat kelainan enzim, tidak dijelaskanD56 Thalassaemia

D56.0 Thalassaemia alphaKecuali: hydrops fetalis akibat penyakit hemolisis (P56.-)

D56.1 Thalassaemia betaCooley's anaemia, sickle-cell beta thalassaemia, Thalassaemia intermedia, thalassemia major

D56.2 Thalassaemia delta-betaD56.3 Thalassaemia traitD56.4 Hereditary persistence of fetal haemoglobin [HPFH]

Hb fetus persisten herediterD56.8 Thalassaemia lainD56.9 Thalassaemia, tidak dijelaskan

Mediterranean anaemia (dengan haemoglobinopathy lain) Thalassaemia (minor)(campuran)(dengan haemoglobinopathy lain)

D57 Sickle-cell Kelainan-kelainan

Kelainan sel-sabit (penyakit Hb S; drepanocytic anemia; meniscocytosis) ini adalah anemia hemolitika kronis S. Karena eritrosit berbentuk sabit sangat rapuh, hemolisis terjadi tak lama setelah mereka memasuki sirkulasi.Kecuali: haemoglobinopathi lain (D58.-), sickle-cell beta thalassaemia

(D56.1)D57.0 Sickle-cell anaemia dengan krisis

Penyakit Hb-SS dengan krisisD57.1 Sickle-cell anaemia tanpa krisis

Sickle-cell: anaemia, penyakit, kelainan NOSD57.2 Kelainan sabit heterozigot ganda

Penyakit: Hb-SC, Hb-SD, Hb-SED57.3 Sickle-cell trait (bakat sel sabit)

89

Page 90: Coba Buat Buku ICD X

Hb-S trait, heterozygous haemoglobin SD57.8 Kelainan sickle-cell lain

D58 Anemia hemolitika herediter lain

D58.0 Sferositosis herediteracholuric (familial) jaundice: congenital (spherocytic) haemolytic

icterussindroma Minkowski-Chauffard

D58.1 Hereditary elliptocytosiselliptocytosis (congenital): ovalocytosis (congenital)(hereditary)

D58.2 Haemoglobinopati lainhaemoglobin abnormal NOS, haemoglobinopathy NOSanaemia ‘Heinz body’ congenital, penyakit: Hb-C, Hb-D, b-E,penyakit hemolitik hemoglobin tidak stabilKecuali: HPFH (D56.4), methaemoglobinaemia (D74.-),

penyakit Hb-M (D74.0), familial polycythaemia (D75.0), high-altitude polycythaemia (D75.1)

D58.8 Anemia hemolitika herediter yang dijelaskan lainnya: stomatocytosis

D58.9 Anemia hemolitika herediter, tidak dijelaskan

D59 Anemia hemolitika yang didapat

D59.0 Anemia hemolitika autoimmun akibat obat-obatanD59.1 Anemia hemolitika autoimmun lainnya

Penyakit hemolitika autoimun (cold type)(warm type)Penyakit haemagglutinin cold kronis Cold agglutinin: penyakit, haemoglobinuriaAnemia hemolitika: cold type (secondary)(symptomatic)

. warm type (secondary)(symptomatic)Kecuali: penyakit hemolitik fetus dan bayi (P55.-),

paroxysmal cold haemoglobinuria (D59.6), sindroma Evans (D69.3)

D59.2 Anemia hemolitika nonautoimmune akibat obat-obatanAnemia defisiensi enzim akibat obat-obatan

D59.3 Haemolytic-uraemic syndromeD59.4 Anemia hemolitika nonautoimmune lainnya

Haemolytic anaemia: mekanis, mikroangiopati, toksikD59.5 Paroxysmal nocturnal haemoglobinuria [Marchiafava-Micheli]

Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)D59.6 Haemoglobinuria pada haemolysis akibat faktor eksternal lainnya

Haemoglobinuria: akibat olahraga, gerak jalan, dingin paroksismalgunakan kode tambahan (Chapter XX), untuk identifikasi penyebab.

90

Page 91: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)D59.8 Anemia hemolitika didapat lainnyaD59.9 Anemia hemolitika didapat, tidak dijelaskan

Anemia hemolitika idiopatik, kronis

Anemia aplastika dan anemia lainnya (D60-D64)D60 Aplasia eritrosit murni yang didapat [erythroblastopenia]

Anemia aplastika disebabkan oleh kurangnya pendahulu eritrosit, akibat rusaknya stem cell atau cedera mikro sumsum tulang, dan sering dengan MCV (mean corpuscular volume – volume eritrosit rata-rata) yang agak tinggi. Anemia aplastika biasanya berarti panhipoplasia sumsum tulang dengan leukopenia dan trombositopenia. Keraguan ini memunculkan istilah baru, yaitu aplasia RBC murni, yaitu penurunan selektif pendahulu eritroid. Termasuk: aplasia eritrosit (acquired)(adult)(with thymoma)D60.0 Aplasia eritrosit murni yang didapat kronisD60.1 Aplasia eritrosit murni yang didapat sementaraD60.8 Aplasia eritrosit murni yang didapat lsinnysD60.9 Aplasia eritrosit murni yang didapat, tidak dijelaskan

D61 Anemia aplastika lainnya

Kecuali: agranulocytosis (D70)D61.0 Anemia aplastika konstitusional

aplasia eritrosit (murni) (pada): kongenital, bayi, primer sindroma Blackfan-Diamond, familial hypoplastic anaemia anemia Fanconi, pansitopenia dengan malformasi

D61.1 Anemia aplastika akibat obat-obatanD61.2 Anemia aplastika akibat agen eksternalD61.3 Anemia aplastika idiopatikD61.8 Anemia aplastika lain yang dijelaskanD61.9 Anemia aplastika, tidak dijelaskan

D62 Anemia pasca perdarahan akut

Kecuali: anaemia kongenital dari kehilangan darah janin (P61.3)

D63* Anaemia pada penyakit kronis yang diklasifikasikan di tempat lain

D63.0* Anaemia pada penyakit neoplasia (C00-D48†)D63.8* Anaemia pada penyakit kronis lain yang diklasifikasikan di tempat

lain

91

Page 92: Coba Buat Buku ICD X

D64 Anemia lain

Kecuali: anemia refrakter: tanpa sideroblasts (D46.0), dengan sideroblast (D46.1); dengan kelebihan blasts (D46.2), dengan transformasi (D46.3), NOS (D46.4)

D64.0 Anemia sideroblastik herediterD64.1 Anemia sideroblastik sekunder akibat penyakitD64.2 Anemia sideroblastik sekunder akibat obat dan toksinD64.3 Anemia sideroblastik lain

Sideroblastic anaemia: NOS, responsif pada pyridoxine NECD64.4 Anemia diseritropoietik kongenital

dishematopoietik anemia (kongenital) Kecuali: sindroma Blackfan-Diamond (D61.0),

peny. Di Guglielmo (C94.0)D64.8 Anemia lain yang dijelaskan

Infantile pseudoleukaemia, anemia leukoerythroblasticD64.9 Anemia, tidak dijelaskan

Cacad koagulasi, purpura, kondisi perdarahan lain (D65-D69)D65 Disseminated intravascular coagulation [sindroma defibrinasi]

Afibrinogenaemia didapat; Koagulopati konsumsi, Koagulasi intravaskuler diffusa atau disseminata (DIC), Perdarahan fibrinolitik didapat, Purpura fibrinolitik, Purpura fulminansKecuali: pada (mempersulit):

abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1), bayi baru lahir (P60), hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0, O67.0, O72.3)

D66 Defisiensi faktor VIII herediter

Defisiensi faktor VIII (dengan cacad fungsional)Haemophilia: NOS, A, klasikKecuali: Defisiensi faktor VIII dengan cacad vaskuler (D68.0)

D67 Defisiensi faktor IX herediter

Penyakit Christmas, Haemophilia BDefisiensi: faktor IX (dengan cacad fungsional),

plasma thromboplastin component [PTC]

D68 Other coagulation defects

92

Page 93: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: yang mempersulit:abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1)hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0, O67.0, O72.3)

D68.0 Penyakit Von Willebrandangiohaemophilia, def. faktor VIII dengan cacad vaskuler, hemofilia

vaskulerKecuali: defisiensi faktor VIII:NOS (D66), dengan cacad fungsional

(D66)kerapuhan kapiler (herediter) (D69.8)

D68.1 Defisiensi faktor XI herediterHaemophilia CDefisiensi Plasma thromboplastin antecedent [PTA]

D68.2 Defisiensi herediter faktor pembekuan lainnyaCongenital afibrinogenaemia, Defisiensi: AC globulin, proaccelerinDefisiensi faktor: I , II, V, VII, X, XII, XIII,Dysfibrinogenaemia (kongenital), Hypoproconvertinaemia, Penyakit

OwrenD68.3 Kelainan perdarahan akibat antikoagulansia yang beredar

HyperheparinaemiaPeningkatan: antithrombin, anti-VIIIa, anti-IXa, anti-Xa, anti-XIa

D68.4 Defisiensi faktor koagulasi yang didapatDefisiensi faktor koagulasi akibat: liver penyakit, defisiensi vitamin KKecuali: defisiensi vitamin K bayi (P53)

D68.8 Cacad koagulasi lain yang dijelaskanTerdapatnya inhibitor systemic lupus erythematosus [SLE]

D68.9 Cacad koagulasi, tidak dijelaskan

D69 Purpura dan keadaan perdarahan lainnya

Kecuali:trombositemia essensial (haemorrhagic) (D47.3), purpura fulminans (D65), purpura hipergammaglobulinemia jinak (D89.0), purpura cryoglobulinaemia (D89.1); purpura thrombositopenik thrombotik (M31.1)

D69.0 Purpura alergiPurpura: anaphylactoid, Henoch(-Schönlein), vascular

nonthrombocytopenic: haemorrhagic, idiopathicVasculitis, allergi

D69.1 Qualitative platelet defects – cacad kualitatif plateletThrombocytopathyKecuali: penyakit von Willebrand (D68.0)

D69.2 Purpura nonthrombositopenik lainnyaPurpura: NOS, senile, simplex

D69.3 Idiopathic thrombocytopenic purpuraSindroma Evans

93

Page 94: Coba Buat Buku ICD X

D69.4 Trombositopenia primer lainnyaKecuali: Trombositopenia neonatus sementara (P61.0), sindroma

Wiskott-Aldrich (D82.0), trombositopenia dengan radius absen (Q87.2)

D69.5 Trombositopenia sekunderD69.6 Trombositopenia, tidak dijelaskanD69.8 Kondisi perdarahan lain yang dijelaskan

Kerapuhan kapiler (herediter); pseudohaemophilia vaskuler D69.9 Kondisi perdarahan, tidak dijelaskan

Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah (D70-D77)D70 Agranulocytosis

Agranulocytic angina; Infantile genetic agranulocytosis, Neutropenic splenomegaly

Neutropenia: NOS, kongenital, akibat obat, periodik, splenic (primer), toksik

Kecuali: transient neonatal neutropenia (P61.5)

D71 Kelainan fungsi netrofil polimorfonuklir (PMN)

Cacad kompleks reseptor [CR3] membran sel, Congenital dysphagocytosisChronic (childhood) granulomatous penyakit, Progressive septic

granulomatosis

D72 Kelainan lain sel darah putih

Kecuali:preleukaemia (syndrome) (D46.9), basophilia (D75.8), neutropenia (D70), kelainan-kelainan immunitas (D80-D89)

D72.0 Kelainan genetik lekositAnomaly (granulation)(granulocyte) atau sindroma:

Alder, May-Hegglin, Pelger-HuëtHipersegmentasi lekosit, hiposegmentasi lekosit, leukomelanopathyKecuali: Chediak(-Steinbrinck)-Higashi syndrome (E70.3)

D72.1 EosinophiliaEosinofilia: allergic, hereditary

D72.8 Kelainan sel darah putih lain yang dijelaskanReaksi lekemoid: limfositik, monositik, myelositik; Leukositosis,

limfositosis (symptomatic), limfopenia, monositosis (symptomatic), plasmasitosis

D72.9 Kelainan sel darah putih, tidak dijelaskan

D73 Penyakit-penyakit limpa

94

Page 95: Coba Buat Buku ICD X

D73.0 HiposplenismusAsplenia, pasca-bedah; atrofi of spleenKecuali: asplenia (kongenital) (Q89.0)

D73.1 HypersplenismKecuali: splenomegaly: NOS (R16.1), kongenital (Q89.0)

D73.2 Splenomegali kongestif kronisD73.3 Abses limpaD73.4 Kista limpaD73.5 Infark limpa

Ruptur non-trauma limpa, limpa terpuntirD73.8 Penyakit lain pada limpa

Fibrosis limpa NOS, Perisplenitis, Splenitis NOSD73.9 Penyakit limpa, tidak dijelaskanD74 Methaemoglobinaemia

D74.0 Methaemoglobinaemia kongenitaldefisiensi kongenital NADH-methaemoglobin reductase

penyakit haemoglobin-M [Hb-M]; methaemoglobinaemia, hereditary

D74.8 Methaemoglobinaemia lainmethaemoglobinaemia didapat(dengan sulfhaemoglobinaemia)methaemoglobinaemia toksik

D74.9 Methaemoglobinaemia, tidak dijelaskan

D75 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah

Kecuali: hypergammaglobulinaemia NOS (D89.2), pembesaran kelenjar limfe (R59.-)

lymphadenitis: mesenteric (akut)(kronis) (I88.0), kronis (I88.1), NOS (I88.9), akut (L04.-)

D75.0 Familial erythrocytosisPolycythaemia: jinak, keturunanKecuali: hereditary ovalocytosis (D58.1)

D75.1 Polycythaemia sekunderPolycythaemia:

acquired, emotional, hypoxaemic, nefrogenous, relativeakibat: erythropoietin, volume plasma turun, high altitude, stress

Kecuali: polycythaemia: neonatorum (P61.1), vera (D45)D75.2 Essential thrombocytosis

Kecuali: essential (haemorrhagic) thrombocythaemia (D47.3)D75.8 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah yang dijelaskan

BasophiliaD75.9 Penyakit darah dan organ pembentuk darah, tidak dijelaskan

D76 Penyakit yang melibatkan jar. limforetikulum dan sistem retikulohistiosit

95

Page 96: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: penyakit Letterer-Siwe (C96.0)histiocytosis maligna (C96.1)retikuloendotheliosis atau retikulosis:

. histiocytic medullary (C96.1); leukaemic (C91.4)

. lipomelanotic (I89.8); malignant (C85.7); nonlipid (C96.0)D76.0 Histiositosis sel Langerhans, not elsewhere classified

granuloma eosinophilia, penyakit Hand-Schüller-Christian, Histiocytosis X (chronic)

D76.1 Limfohistiosytosis hemofagositikRetikulosis hemofagositik keturunan (familial)Histiostoses fagosit mononuklit selain sel-sel Langerhans NOS

D76.2 Sindroma hemofagositik, berhubungan dengan infeksiD76.3 Sindroma histiositoses lain

Retikulohistiositoma (giant-cell), histiositosis sinus dengan limfadenopati luas

Xanthogranuloma

D77* Kelainan lain darah dan pembentuknya pada penyakit yang diuraikan di tempat lain

Fibrosis limpa pada schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-†)

Kelainan tertentu yangmelibatkan mekanisme imun (D80-D89)Termasuk: cacad sistem komplemen, sarkoidosis,

kelainan imunodefisiensi, kecuali penyakit [HIV]Kecuali: penyakit auto imun (sistemik) NOS (M35.9), kelainan fungsi

netrofil polimorfonuklir (D71), penyakit [HIV] (B20-B24)

D80 Immunodefisiensi dengan cacad antibodi menonjol

D80.0 Hipogammaglobulinaemia herediterAgammaglobulinaemia autosom resessif (Swiss type)Agammaglobulinaemia X-link [Bruton] (dg defisiensi growth hormon)

D80.1 Hipogammaglobulinaemia nonfamilialAgammaglobulinaemia dengan limfosit B pembawa immunoglobulinAgammaglobulinaemia (common variable) [CVAgamma]Hipogammaglobulinaemia NOS

D80.2 Defisiensi selektif immunoglobulin A [IgA]D80.3 Defisiensi selektif sub-subklas immunoglobulin G [IgG]D80.4 Defisiensi selektif immunoglobulin M [IgM]D80.5 Immunodefisiensi dengan peningkatan immunoglobulin M [IgM]D80.6 Defisiensi antobodi dengan immunoglobulin mendekati normal atau

dengan hiperimmunoglobulinaemiaD80.7 Hipogammaglobulinaemia sementara pada bayi baru lahirD80.8 Immunodefisiensi lain dengan cacad antibodi menonjol

96

Page 97: Coba Buat Buku ICD X

Defisiensi rantai ringan Kappa (Kappa light chain)D80.9 Immunodefisiensi dengan cacad antibodi, tidak dijelaskan

D81 Immunodefisiensi gabungan

Kecuali: agammaglobulinaemia autosom resesif (Swiss type) (D80.0)D81.0 Kelainan immunodefisiensi gabungan berat (Severe combined

immuno-deficiency [SCID]) dengan gangguan pembentukan retikulum

D81.1 SCID dengan jumlah sel T dan B rendahD81.2 SCID dengan jumlah sel B rendah atau normalD81.3 Defisiensi adenosine deaminase [ADA]D81.4 Sindroma NezelofD81.5 Defisiensi Purine nucleoside phosphorylase [PNP]D81.6 Defisiensi kompleks histokompatibilitas major kelas I

Bare lymphocyte syndromeD81.7 Defisiensi kompleks histokompatibilitas major kelas IID81.8 Immunodefisiensi gabungan lainnya

Defisiensi karboksilase yang tergantung BiotinD81.9 Immunodefisiensi gabungan, tidak dijelaskan

Severe combined immunodeficiency kelainan [SCID] NOS

D82 Immunodefisiensi yang berhubungan dengan cacad mayor lainnya

Kecuali: ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3)D82.0 Sindroma Wiskott-Aldrich

Immunodefisiensi dengan trombositopenia dan eczemaD82.1 Di George's syndrome

Pharyngeal pouch syndrome – sindroma saccus pharyngeusThymic: alymphoplasia, aplasia atau hypoplasia dengan

immunodefisiensiD82.2 Immunodefisiensi dengan anggota tubuh yang pendekD82.3 Immunodefisiensi setelah respons cacad herediter terhadap

Virus Epstein-Barr, penyakit limfoproliferatif X-linkD82.4 Sindroma hiperimmunoglobulin E [IgE]D82.8 Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor lain yang

dijelaskanD82.9 Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor, tidak

dijelaskan

D83 Imunodefisiensi variabel bersama (common variable)

D83.0 Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama jumlah dan fungsi sel B

97

Page 98: Coba Buat Buku ICD X

D83.1 Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama immunoregulatory T-cell

D83.2 Imunodefisiensi var. bersama: autoantibodi terhadap sel B atau TD83.8 Imunodefisiensi variabel bersama lainD83.9 Imunodefisiensi variabel bersama, tidak dijelaskan

D84 Imunodefisiensi lainnya

D84.0 Cacad lymphocyte function antigen-1 [LFA-1]D84.1 Cacad-cacad pada sistem komplement

Defisiensi C1 esterase inhibitor [C1-INH]D84.8 Imunodefisiensi lain yang dijelaskanD84.9 Imunodefisiensi, tidak dijelaskan

D86 Sarkoidosis

D86.0 Sarkoidosis paru-paruD86.1 Sarkoidosis kelenjar limfeD86.2 Sarkoidosis paru-paru dengan sarkoidosis kelenjar limfeD86.3 Sarkoidosis kulitD86.8 Sarkoidosis pada situs lain dan situs gabungan

Iridocyclitis pada sarkoidosis† (H22.1*)Kelumpuhan Nn. Craniales ganda pada sarkoidosis† (G53.2*)Sarcoid: artropati† (M14.8*), miokarditis† (I41.8*), miositis† (M63.3*)Demam uveoparotid [Heerfordt]

D86.9 Sarkoidosis, tidak dijelaskan

D89 Kelainan lain yang melibatkan mekanisme imun, n.e.c.

Kecuali: hyperglobulinaemia NOS (R77.1)monoclonal gammopathy (D47.2)kegagalan dan penolakan transplantasi (T86.-)

D89.0 Polyclonal hypergammaglobulinaemiaBenign hypergammaglobulinaemic purpuraPolyclonal gammopathy NOS

D89.1 CryoglobulinaemiaCryoglobulinaemia: essensial, idiopatik, campuran, primer, sekunderCryoglobulinaemic: purpura, vaskulitis

D89.2 Hypergammaglobulinaemia, tidak dijelaskanD89.8 Kelainan lain yang dijelaskan yang melibatkan mekanisme imun,

n.e.c. D89.9 Kelainan yang melibatkan mekanisme, tidak dijelaskan

Penyakit imun NOS

98

Page 99: Coba Buat Buku ICD X

99

Page 100: Coba Buat Buku ICD X

BAB IIIPENYAKIT DARAH, ORGAN PEMBUAT

DARAH, DAN KELAINAN TERTENTU YANG MELIBATKAN MEKANISME IMUN (D50 -

D89)Kecuali:

penyakit autoimmun (sistemik) NOS (M35.9)

kondisi tertentu yang dimulai pada masa perinatal (P00-P96)komplikasi hamil, melahirkan, dan nifas (O00-O99)malformasi, deformasi, dan kelainan kromosom kongenital (Q00-

Q99)penyakit endokrin, gizi dan metabolik (E00-E90)penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)cedera, keracunan dan akibat lain tertentu penyebab eksternal

(S00-T98)neoplasma (C00-D48)tanda, gejala dan penemuan klinis dan laboratorium abnormal,

n.e.c. (R00-R99)

Blok-blok pada Bab ini:D50-D53 Anemia nutrisiD55-D59 Anemia hemolitikaD60-D64 Anemia aplastika dan anemia lainD65-D69 Cacad pembekuan, purpura dan kondisi perdarahan lainD70-D77 Penyakit darah dan organ pembentuk darah lainD80-D89 Kelainan tertentu yang melibatkan mekanisme imun

Kategori asterisk:D63* Anemia pada penyakit kronis c. e. (classified elsewhere)D77* Kelainan darah atau organ pembentuk darah pada penyakit c. e.

Anemia nutrisi (D50-D53)

D50 Anemia defisiensi besi

Termasuk: anaemia: asiderotic, hypochromicD50.0 Anemia defisiensi besi akibat kehilangan darah (kronis)

Anemia pasca perdarahan (kronis)Kecuali: anemia pasca perdarahan akut (D62)

anemia kongenital akibat kehilangan darah janin (P61.3)D50.1 Sideropenic dysphagia

100

Page 101: Coba Buat Buku ICD X

sindroma Kelly-Paterson, sindroma Plummer-Vinson D50.8 Anemia defisiensi besi lainnyaD50.9 Anemia defisiensi besi, tidak dijelaskanD51 Anemia akibat defisiensi vitamin B12

Kecuali: Defisiensi vitamin B12 (E53.8)D51.0 Anemia defisiensi vitamin B12 akibat defisiensi faktor intrinsik

Anaemia: Addison, Biermer, pernicious (congenital)Defisiensi faktor intrinsik kongenital

D51.1 Anemia def. vit. B12 akibat malabsorbsi selektif vit. B12 dengan proteinuriaSindroma Imerslund(-Gräsbeck); anaemia megaloblast herediter

D51.2 Defisiensi transcobalamin IID51.3 Anemia defisiensi vitamin B12 makanan

Vegan anaemiaD51.8 Anemia defisiensi vitamin B12 lainD51.9 Anemia defisiensi vitamin B12, tidak dijelaskanD52 Anemia defisiensi asam folat

D52.0 Anemia defisiensi folat makanananemia megaloblastik gizi

D52.1 Anemia defisiensi folat akibat obat-obatanD52.8 Anemia defisiensi folat lainnyaD52.9 Anemia defisiensi folat, tidak dijelaskan

D53 Anemia nutrisi lainnya

Termasuk: Anemia megaloblastik yang tidak sembuh dengan terapi vitamin B12 atau folat

D53.0 Anemia defisiensi proteinAnemia defisiensi asam amino, anemia orotaciduricKecuali: sindroma Lesch-Nyhan (E79.1)

D53.1 Anemia megaloblastik lain, n.e.c.; Anemia megaloblastik NOSKecuali: penyakit Di Guglielmo (C94.0)

D53.2 Anemia skorbutKecuali: scurvy (E54) – kekurangan vitamin C

D53.8 Anemia nutrisi lain yang dijelaskanKecuali: defisiensi gizi kalau tidak disebutkan anemia,

seperti defisiensi copper (E61.0), molybdenum (E61.5), atau

zinc (E60)D53.9 Anemia gizi, tidak dijelaskan

Anemia kronis sederhanaKecuali: anaemia NOS (D64.9)

101

Page 102: Coba Buat Buku ICD X

Anemia hemolitika (D55-D59)Kecuali: Anemia defisiensi enzim akibat obat-obatan (D59.2)D55.0 Anemia akibat defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase

[G6PD]Favism, anemia defisiensi G6PD

D55.1 Anemia akibat kelainan lain metabolisme glutathione Anemia akibat defisiensi enzim jalur hexose monophosphate (HMP) Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type I

D55.2 Anemia akibat kelainan enzim-enzim glikolisis Anaemia defisiensi hexokinase, pyruvate kinase, triose-P isomerase Anemia hemolitika nonsferositik (herediter), type II

D55.3 Anemia akibat kelainan metabolisme nukleotidaD55.8 Anemia akibat kelainan enzim lainnyaD55.9 Anemia akibat kelainan enzim, tidak dijelaskanD56 Thalassaemia

D56.0 Thalassaemia alphaKecuali: hydrops fetalis akibat penyakit hemolisis (P56.-)

D56.1 Thalassaemia betaCooley's anaemia, sickle-cell beta thalassaemia, Thalassaemia intermedia, thalassemia major

D56.2 Thalassaemia delta-betaD56.3 Thalassaemia traitD56.4 Hereditary persistence of fetal haemoglobin [HPFH]

Hb fetus persisten herediterD56.8 Thalassaemia lainD56.9 Thalassaemia, tidak dijelaskan

Mediterranean anaemia (dengan haemoglobinopathy lain) Thalassaemia (minor)(campuran)(dengan haemoglobinopathy lain)

D57 Sickle-cell Kelainan-kelainan

Kelainan sel-sabit (penyakit Hb S; drepanocytic anemia; meniscocytosis) ini adalah anemia hemolitika kronis S. Karena eritrosit berbentuk sabit sangat rapuh, hemolisis terjadi tak lama setelah mereka memasuki sirkulasi.Kecuali: haemoglobinopathi lain (D58.-), sickle-cell beta thalassaemia

(D56.1)D57.0 Sickle-cell anaemia dengan krisis

Penyakit Hb-SS dengan krisisD57.1 Sickle-cell anaemia tanpa krisis

Sickle-cell: anaemia, penyakit, kelainan NOSD57.2 Kelainan sabit heterozigot ganda

Penyakit: Hb-SC, Hb-SD, Hb-SED57.3 Sickle-cell trait (bakat sel sabit)

102

Page 103: Coba Buat Buku ICD X

Hb-S trait, heterozygous haemoglobin SD57.8 Kelainan sickle-cell lain

D58 Anemia hemolitika herediter lain

D58.0 Sferositosis herediteracholuric (familial) jaundice: congenital (spherocytic) haemolytic

icterussindroma Minkowski-Chauffard

D58.1 Hereditary elliptocytosiselliptocytosis (congenital): ovalocytosis (congenital)(hereditary)

D58.2 Haemoglobinopati lainhaemoglobin abnormal NOS, haemoglobinopathy NOSanaemia ‘Heinz body’ congenital, penyakit: Hb-C, Hb-D, b-E,penyakit hemolitik hemoglobin tidak stabilKecuali: HPFH (D56.4), methaemoglobinaemia (D74.-),

penyakit Hb-M (D74.0), familial polycythaemia (D75.0), high-altitude polycythaemia (D75.1)

D58.8 Anemia hemolitika herediter yang dijelaskan lainnya: stomatocytosis

D58.9 Anemia hemolitika herediter, tidak dijelaskan

D59 Anemia hemolitika yang didapat

D59.0 Anemia hemolitika autoimmun akibat obat-obatanD59.1 Anemia hemolitika autoimmun lainnya

Penyakit hemolitika autoimun (cold type)(warm type)Penyakit haemagglutinin cold kronis Cold agglutinin: penyakit, haemoglobinuriaAnemia hemolitika: cold type (secondary)(symptomatic)

. warm type (secondary)(symptomatic)Kecuali: penyakit hemolitik fetus dan bayi (P55.-),

paroxysmal cold haemoglobinuria (D59.6), sindroma Evans (D69.3)

D59.2 Anemia hemolitika nonautoimmune akibat obat-obatanAnemia defisiensi enzim akibat obat-obatan

D59.3 Haemolytic-uraemic syndromeD59.4 Anemia hemolitika nonautoimmune lainnya

Haemolytic anaemia: mekanis, mikroangiopati, toksikD59.5 Paroxysmal nocturnal haemoglobinuria [Marchiafava-Micheli]

Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)D59.6 Haemoglobinuria pada haemolysis akibat faktor eksternal lainnya

Haemoglobinuria: akibat olahraga, gerak jalan, dingin paroksismalgunakan kode tambahan (Chapter XX), untuk identifikasi penyebab.

103

Page 104: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: haemoglobinuria NOS (R82.3)D59.8 Anemia hemolitika didapat lainnyaD59.9 Anemia hemolitika didapat, tidak dijelaskan

Anemia hemolitika idiopatik, kronis

Anemia aplastika dan anemia lainnya (D60-D64)D60 Aplasia eritrosit murni yang didapat [erythroblastopenia]

Anemia aplastika disebabkan oleh kurangnya pendahulu eritrosit, akibat rusaknya stem cell atau cedera mikro sumsum tulang, dan sering dengan MCV (mean corpuscular volume – volume eritrosit rata-rata) yang agak tinggi. Anemia aplastika biasanya berarti panhipoplasia sumsum tulang dengan leukopenia dan trombositopenia. Keraguan ini memunculkan istilah baru, yaitu aplasia RBC murni, yaitu penurunan selektif pendahulu eritroid. Termasuk: aplasia eritrosit (acquired)(adult)(with thymoma)D60.0 Aplasia eritrosit murni yang didapat kronisD60.1 Aplasia eritrosit murni yang didapat sementaraD60.8 Aplasia eritrosit murni yang didapat lsinnysD60.9 Aplasia eritrosit murni yang didapat, tidak dijelaskan

D61 Anemia aplastika lainnya

Kecuali: agranulocytosis (D70)D61.0 Anemia aplastika konstitusional

aplasia eritrosit (murni) (pada): kongenital, bayi, primer sindroma Blackfan-Diamond, familial hypoplastic anaemia anemia Fanconi, pansitopenia dengan malformasi

D61.1 Anemia aplastika akibat obat-obatanD61.2 Anemia aplastika akibat agen eksternalD61.3 Anemia aplastika idiopatikD61.8 Anemia aplastika lain yang dijelaskanD61.9 Anemia aplastika, tidak dijelaskan

D62 Anemia pasca perdarahan akut

Kecuali: anaemia kongenital dari kehilangan darah janin (P61.3)

D63* Anaemia pada penyakit kronis yang diklasifikasikan di tempat lain

D63.0* Anaemia pada penyakit neoplasia (C00-D48†)D63.8* Anaemia pada penyakit kronis lain yang diklasifikasikan di tempat

lain

104

Page 105: Coba Buat Buku ICD X

D64 Anemia lain

Kecuali: anemia refrakter: tanpa sideroblasts (D46.0), dengan sideroblast (D46.1); dengan kelebihan blasts (D46.2), dengan transformasi (D46.3), NOS (D46.4)

D64.0 Anemia sideroblastik herediterD64.1 Anemia sideroblastik sekunder akibat penyakitD64.2 Anemia sideroblastik sekunder akibat obat dan toksinD64.3 Anemia sideroblastik lain

Sideroblastic anaemia: NOS, responsif pada pyridoxine NECD64.4 Anemia diseritropoietik kongenital

dishematopoietik anemia (kongenital) Kecuali: sindroma Blackfan-Diamond (D61.0),

peny. Di Guglielmo (C94.0)D64.8 Anemia lain yang dijelaskan

Infantile pseudoleukaemia, anemia leukoerythroblasticD64.9 Anemia, tidak dijelaskan

Cacad koagulasi, purpura, kondisi perdarahan lain (D65-D69)D65 Disseminated intravascular coagulation [sindroma defibrinasi]

Afibrinogenaemia didapat; Koagulopati konsumsi, Koagulasi intravaskuler diffusa atau disseminata (DIC), Perdarahan fibrinolitik didapat, Purpura fibrinolitik, Purpura fulminansKecuali: pada (mempersulit):

abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1), bayi baru lahir (P60), hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0, O67.0, O72.3)

D66 Defisiensi faktor VIII herediter

Defisiensi faktor VIII (dengan cacad fungsional)Haemophilia: NOS, A, klasikKecuali: Defisiensi faktor VIII dengan cacad vaskuler (D68.0)

D67 Defisiensi faktor IX herediter

Penyakit Christmas, Haemophilia BDefisiensi: faktor IX (dengan cacad fungsional),

plasma thromboplastin component [PTC]

D68 Other coagulation defects

105

Page 106: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: yang mempersulit:abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.1)hamil, melahirkan dan nifas (O45.0, O46.0, O67.0, O72.3)

D68.0 Penyakit Von Willebrandangiohaemophilia, def. faktor VIII dengan cacad vaskuler, hemofilia

vaskulerKecuali: defisiensi faktor VIII:NOS (D66), dengan cacad fungsional

(D66)kerapuhan kapiler (herediter) (D69.8)

D68.1 Defisiensi faktor XI herediterHaemophilia CDefisiensi Plasma thromboplastin antecedent [PTA]

D68.2 Defisiensi herediter faktor pembekuan lainnyaCongenital afibrinogenaemia, Defisiensi: AC globulin, proaccelerinDefisiensi faktor: I , II, V, VII, X, XII, XIII,Dysfibrinogenaemia (kongenital), Hypoproconvertinaemia, Penyakit

OwrenD68.3 Kelainan perdarahan akibat antikoagulansia yang beredar

HyperheparinaemiaPeningkatan: antithrombin, anti-VIIIa, anti-IXa, anti-Xa, anti-XIa

D68.4 Defisiensi faktor koagulasi yang didapatDefisiensi faktor koagulasi akibat: liver penyakit, defisiensi vitamin KKecuali: defisiensi vitamin K bayi (P53)

D68.8 Cacad koagulasi lain yang dijelaskanTerdapatnya inhibitor systemic lupus erythematosus [SLE]

D68.9 Cacad koagulasi, tidak dijelaskan

D69 Purpura dan keadaan perdarahan lainnya

Kecuali:trombositemia essensial (haemorrhagic) (D47.3), purpura fulminans (D65), purpura hipergammaglobulinemia jinak (D89.0), purpura cryoglobulinaemia (D89.1); purpura thrombositopenik thrombotik (M31.1)

D69.0 Purpura alergiPurpura: anaphylactoid, Henoch(-Schönlein), vascular

nonthrombocytopenic: haemorrhagic, idiopathicVasculitis, allergi

D69.1 Qualitative platelet defects – cacad kualitatif plateletThrombocytopathyKecuali: penyakit von Willebrand (D68.0)

D69.2 Purpura nonthrombositopenik lainnyaPurpura: NOS, senile, simplex

D69.3 Idiopathic thrombocytopenic purpuraSindroma Evans

106

Page 107: Coba Buat Buku ICD X

D69.4 Trombositopenia primer lainnyaKecuali: Trombositopenia neonatus sementara (P61.0), sindroma

Wiskott-Aldrich (D82.0), trombositopenia dengan radius absen (Q87.2)

D69.5 Trombositopenia sekunderD69.6 Trombositopenia, tidak dijelaskanD69.8 Kondisi perdarahan lain yang dijelaskan

Kerapuhan kapiler (herediter); pseudohaemophilia vaskuler D69.9 Kondisi perdarahan, tidak dijelaskan

Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah (D70-D77)D70 Agranulocytosis

Agranulocytic angina; Infantile genetic agranulocytosis, Neutropenic splenomegaly

Neutropenia: NOS, kongenital, akibat obat, periodik, splenic (primer), toksik

Kecuali: transient neonatal neutropenia (P61.5)

D71 Kelainan fungsi netrofil polimorfonuklir (PMN)

Cacad kompleks reseptor [CR3] membran sel, Congenital dysphagocytosisChronic (childhood) granulomatous penyakit, Progressive septic

granulomatosis

D72 Kelainan lain sel darah putih

Kecuali:preleukaemia (syndrome) (D46.9), basophilia (D75.8), neutropenia (D70), kelainan-kelainan immunitas (D80-D89)

D72.0 Kelainan genetik lekositAnomaly (granulation)(granulocyte) atau sindroma:

Alder, May-Hegglin, Pelger-HuëtHipersegmentasi lekosit, hiposegmentasi lekosit, leukomelanopathyKecuali: Chediak(-Steinbrinck)-Higashi syndrome (E70.3)

D72.1 EosinophiliaEosinofilia: allergic, hereditary

D72.8 Kelainan sel darah putih lain yang dijelaskanReaksi lekemoid: limfositik, monositik, myelositik; Leukositosis,

limfositosis (symptomatic), limfopenia, monositosis (symptomatic), plasmasitosis

D72.9 Kelainan sel darah putih, tidak dijelaskan

D73 Penyakit-penyakit limpa

107

Page 108: Coba Buat Buku ICD X

D73.0 HiposplenismusAsplenia, pasca-bedah; atrofi of spleenKecuali: asplenia (kongenital) (Q89.0)

D73.1 HypersplenismKecuali: splenomegaly: NOS (R16.1), kongenital (Q89.0)

D73.2 Splenomegali kongestif kronisD73.3 Abses limpaD73.4 Kista limpaD73.5 Infark limpa

Ruptur non-trauma limpa, limpa terpuntirD73.8 Penyakit lain pada limpa

Fibrosis limpa NOS, Perisplenitis, Splenitis NOSD73.9 Penyakit limpa, tidak dijelaskanD74 Methaemoglobinaemia

D74.0 Methaemoglobinaemia kongenitaldefisiensi kongenital NADH-methaemoglobin reductase

penyakit haemoglobin-M [Hb-M]; methaemoglobinaemia, hereditary

D74.8 Methaemoglobinaemia lainmethaemoglobinaemia didapat(dengan sulfhaemoglobinaemia)methaemoglobinaemia toksik

D74.9 Methaemoglobinaemia, tidak dijelaskan

D75 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah

Kecuali: hypergammaglobulinaemia NOS (D89.2), pembesaran kelenjar limfe (R59.-)

lymphadenitis: mesenteric (akut)(kronis) (I88.0), kronis (I88.1), NOS (I88.9), akut (L04.-)

D75.0 Familial erythrocytosisPolycythaemia: jinak, keturunanKecuali: hereditary ovalocytosis (D58.1)

D75.1 Polycythaemia sekunderPolycythaemia:

acquired, emotional, hypoxaemic, nefrogenous, relativeakibat: erythropoietin, volume plasma turun, high altitude, stress

Kecuali: polycythaemia: neonatorum (P61.1), vera (D45)D75.2 Essential thrombocytosis

Kecuali: essential (haemorrhagic) thrombocythaemia (D47.3)D75.8 Penyakit lain darah dan organ pembentuk darah yang dijelaskan

BasophiliaD75.9 Penyakit darah dan organ pembentuk darah, tidak dijelaskan

D76 Penyakit yang melibatkan jar. limforetikulum dan sistem retikulohistiosit

108

Page 109: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: penyakit Letterer-Siwe (C96.0)histiocytosis maligna (C96.1)retikuloendotheliosis atau retikulosis:

. histiocytic medullary (C96.1); leukaemic (C91.4)

. lipomelanotic (I89.8); malignant (C85.7); nonlipid (C96.0)D76.0 Histiositosis sel Langerhans, not elsewhere classified

granuloma eosinophilia, penyakit Hand-Schüller-Christian, Histiocytosis X (chronic)

D76.1 Limfohistiosytosis hemofagositikRetikulosis hemofagositik keturunan (familial)Histiostoses fagosit mononuklit selain sel-sel Langerhans NOS

D76.2 Sindroma hemofagositik, berhubungan dengan infeksiD76.3 Sindroma histiositoses lain

Retikulohistiositoma (giant-cell), histiositosis sinus dengan limfadenopati luas

Xanthogranuloma

D77* Kelainan lain darah dan pembentuknya pada penyakit yang diuraikan di tempat lain

Fibrosis limpa pada schistosomiasis [bilharziasis] (B65.-†)

Kelainan tertentu yangmelibatkan mekanisme imun (D80-D89)Termasuk: cacad sistem komplemen, sarkoidosis,

kelainan imunodefisiensi, kecuali penyakit [HIV]Kecuali: penyakit auto imun (sistemik) NOS (M35.9), kelainan fungsi

netrofil polimorfonuklir (D71), penyakit [HIV] (B20-B24)

D80 Immunodefisiensi dengan cacad antibodi menonjol

D80.0 Hipogammaglobulinaemia herediterAgammaglobulinaemia autosom resessif (Swiss type)Agammaglobulinaemia X-link [Bruton] (dg defisiensi growth hormon)

D80.1 Hipogammaglobulinaemia nonfamilialAgammaglobulinaemia dengan limfosit B pembawa immunoglobulinAgammaglobulinaemia (common variable) [CVAgamma]Hipogammaglobulinaemia NOS

D80.2 Defisiensi selektif immunoglobulin A [IgA]D80.3 Defisiensi selektif sub-subklas immunoglobulin G [IgG]D80.4 Defisiensi selektif immunoglobulin M [IgM]D80.5 Immunodefisiensi dengan peningkatan immunoglobulin M [IgM]D80.6 Defisiensi antobodi dengan immunoglobulin mendekati normal atau

dengan hiperimmunoglobulinaemiaD80.7 Hipogammaglobulinaemia sementara pada bayi baru lahirD80.8 Immunodefisiensi lain dengan cacad antibodi menonjol

109

Page 110: Coba Buat Buku ICD X

Defisiensi rantai ringan Kappa (Kappa light chain)D80.9 Immunodefisiensi dengan cacad antibodi, tidak dijelaskan

D81 Immunodefisiensi gabungan

Kecuali: agammaglobulinaemia autosom resesif (Swiss type) (D80.0)D81.0 Kelainan immunodefisiensi gabungan berat (Severe combined

immuno-deficiency [SCID]) dengan gangguan pembentukan retikulum

D81.1 SCID dengan jumlah sel T dan B rendahD81.2 SCID dengan jumlah sel B rendah atau normalD81.3 Defisiensi adenosine deaminase [ADA]D81.4 Sindroma NezelofD81.5 Defisiensi Purine nucleoside phosphorylase [PNP]D81.6 Defisiensi kompleks histokompatibilitas major kelas I

Bare lymphocyte syndromeD81.7 Defisiensi kompleks histokompatibilitas major kelas IID81.8 Immunodefisiensi gabungan lainnya

Defisiensi karboksilase yang tergantung BiotinD81.9 Immunodefisiensi gabungan, tidak dijelaskan

Severe combined immunodeficiency kelainan [SCID] NOS

D82 Immunodefisiensi yang berhubungan dengan cacad mayor lainnya

Kecuali: ataxia telangiectasia [Louis-Bar] (G11.3)D82.0 Sindroma Wiskott-Aldrich

Immunodefisiensi dengan trombositopenia dan eczemaD82.1 Di George's syndrome

Pharyngeal pouch syndrome – sindroma saccus pharyngeusThymic: alymphoplasia, aplasia atau hypoplasia dengan

immunodefisiensiD82.2 Immunodefisiensi dengan anggota tubuh yang pendekD82.3 Immunodefisiensi setelah respons cacad herediter terhadap

Virus Epstein-Barr, penyakit limfoproliferatif X-linkD82.4 Sindroma hiperimmunoglobulin E [IgE]D82.8 Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor lain yang

dijelaskanD82.9 Immunodefisiensi, berhubungan dengan cacad mayor, tidak

dijelaskan

D83 Imunodefisiensi variabel bersama (common variable)

D83.0 Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama jumlah dan fungsi sel B

110

Page 111: Coba Buat Buku ICD X

D83.1 Imunodefisiensi var. bersama: kelainan utama immunoregulatory T-cell

D83.2 Imunodefisiensi var. bersama: autoantibodi terhadap sel B atau TD83.8 Imunodefisiensi variabel bersama lainD83.9 Imunodefisiensi variabel bersama, tidak dijelaskan

D84 Imunodefisiensi lainnya

D84.0 Cacad lymphocyte function antigen-1 [LFA-1]D84.1 Cacad-cacad pada sistem komplement

Defisiensi C1 esterase inhibitor [C1-INH]D84.8 Imunodefisiensi lain yang dijelaskanD84.9 Imunodefisiensi, tidak dijelaskan

D86 Sarkoidosis

D86.0 Sarkoidosis paru-paruD86.1 Sarkoidosis kelenjar limfeD86.2 Sarkoidosis paru-paru dengan sarkoidosis kelenjar limfeD86.3 Sarkoidosis kulitD86.8 Sarkoidosis pada situs lain dan situs gabungan

Iridocyclitis pada sarkoidosis† (H22.1*)Kelumpuhan Nn. Craniales ganda pada sarkoidosis† (G53.2*)Sarcoid: artropati† (M14.8*), miokarditis† (I41.8*), miositis† (M63.3*)Demam uveoparotid [Heerfordt]

D86.9 Sarkoidosis, tidak dijelaskan

D89 Kelainan lain yang melibatkan mekanisme imun, n.e.c.

Kecuali: hyperglobulinaemia NOS (R77.1)monoclonal gammopathy (D47.2)kegagalan dan penolakan transplantasi (T86.-)

D89.0 Polyclonal hypergammaglobulinaemiaBenign hypergammaglobulinaemic purpuraPolyclonal gammopathy NOS

D89.1 CryoglobulinaemiaCryoglobulinaemia: essensial, idiopatik, campuran, primer, sekunderCryoglobulinaemic: purpura, vaskulitis

D89.2 Hypergammaglobulinaemia, tidak dijelaskanD89.8 Kelainan lain yang dijelaskan yang melibatkan mekanisme imun,

n.e.c. D89.9 Kelainan yang melibatkan mekanisme, tidak dijelaskan

Penyakit imun NOS

111

Page 112: Coba Buat Buku ICD X

112

Page 113: Coba Buat Buku ICD X

BAB IVPENYAKIT-PENYAKIT ENDOKRIN, NUTRISI

DAN METABOLIK (E00-E90)Catatan:

Semua neoplasma, baik secara fungsional aktif atau tidak, diklasifikasi pada Bab II. Kode pada Bab ini (mis. E05.8, E07.0, E16-E31, E34.-) bisa sebagai tambahan untuk aktifitas fungsional neoplasma dan jaringan endokrin ektopik, atau hipofungsi kelenjar endokrin akibat neoplasma dan keadaan lain yang diklasifikasi di tempat lain.

Kecuali: Komplikasi kehamilan, melahirkan dan nifas (O00-O99)Gejala, tanda, dan kelainan klinis dan laboratorium, n.e.c. (R00-R99)Kelainan endokrin-metabolik sementara yang khas pada janin dan neonatus

(P70-P74)

Chapter ini berisi blok-blok berikut:E00-E07 Gangguan pada kelenjar thyroidE10-E14 Diabetes mellitusE15-E16 Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi internal pankreasE20-E35 Gangguan pada kelenjar endokrin lainE40-E46 MalnutrisiE50-E64 Defisiensi nutrisi lainE65-E68 Obesitas dan hiperalimentasi lainE70-E90 Gangguan metabolikKategori asterisk untuk chapter ini adalah sebagai berikut:E35* Kelainan kelenjar endokrin pada penyakit yang diklasifikasi di tempat

lainE90* Kelainan nutrisi dan metabolik pada penyakit yang diklasifikasi di

tempat lain

Gangguan pada kelenjar tiroid (E00-E07)E00 Sindroma defisiensi iodin kongenitalTermasuk:: Defisiensi iodin lingkungan yang langsung menyerang pasien

atau melalui ibu sewaktu hamil. Beberapa pasien T3/T4-nya normal, tapi penderitaannya akibat defisiensi pada masa janin. Goitrogen lingkungan bisa menyebabkan keadaan ini. Gunakan kode tambahan(F70-F79) untuk retardasi mental yang berhubungan.

Kecuali: Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)

E00.0 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe neurologisKretin endemik, tipe neurologis

113

Page 114: Coba Buat Buku ICD X

E00.1 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe mixedemaKretin endemik: hipotiroid, jenis miksedematosa

E00.2 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tipe campuranKretin endemik, tipe campuan

E00.9 Sindroma defisiensi iodin kongenital, tidak dinyatakanHipotiroidisme defisiensi iodin kongenital NOS, kretin endemik NOS

E01 Kelainan tiroid dan keadaan terkait akibat defisiensi iodin Kecuali: Sindroma defisiensi iodin kongenital (E00.-)

Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis (E02)E01.0 Goiter difus (endemik) akibat defisiensi iodinE01.1 Goiter multinodul (endemik) akibat defisiensi iodin

Goiter nodular akibat defisiensi iodinE01.2 Goiter endemik akibat defisiensi iodin, tidak dijelaskan

Goiter endemik NOSE01.8 Kelainan tiroid dan kondisi terkait akibat defisiensi iodin lainnya

Hipotiroidisme defisiensi iodin yang didapat.E02 Hipotiroidisme defisiensi iodin subklinis

E03 Hipotiroidisme lainKecuali:Hipotiroidisme: defisiensi iodin (E00-E02), pasca-prosedur (E89.0)E03.0 Hipotiroidisme kongenital dengan goiter difus

Goiter (nontoksik) kongenital: NOS, parenkimatosaKecuali: goiter kongenital sementara dengan fungsi normal (P72.0)

E03.1 Hipotiroidisme kongenital tanpa goiterAplasia tiroid (dengan miksedema), atrofi tiroid kongenital, hipotiroid

kongenital NOSE03.2 Hipotiroidisme akibat obat dan zat dari luar lainnyaE03.3 Hipotiroidisme pasca-infeksiE03.4 Atrofi tiroid (didapat)

Kecuali: atrofi tiroid kongenital (E03.1)E03.5 Koma miksedemaE03.8 Hipotiroidisme lain yang dijelaskanE03.9 Hipotiroidisme yang tidak dijelaskan

Myxedema NOS

E04 Goiter nontoksik lainKecuali: Goiter kongenital: NOS, diffus, parenkimatosa (E03.0)

Hipotiroidisme akibat defisiensi iodin (E00-E02)E04.0 Goiter nontoksik difus

Goiter nontoxic: diffus (koloid), tunggalE04.1 Nodul tunggal tiroid nontoksik

Nodul koloid (kistik) (tiroid); goiter uninoduler nontoksik, nodul (kistik) tiroid

E04.2 Goiter nodul-ganda nontoksikGoiter kistik, goiter (kistik) multinodularis

114

Page 115: Coba Buat Buku ICD X

E04.8 Goiter nontoksik lain yang dijelaskanE04.9 Goiter nontoksik yang tidak dijelaskan

Goiter NOS, goiter noduler (nontoksik) NOS

E05 Thyrotoxicosis [hyperthyroidism]Kecuali:Tiroiditis kronis dengan dengan tirotoksikosis sementara (E06.2)

Tirotoksikosis neonatus (P72.1)E05.0 Tirotoksikosis dengan goiter diffus

Penyakit Graves, goiter diffusa toksik, goiter eksoftalmus NOS, goiter toksik NOS

E05.1 Tirotoksikosis dengan tiroid nodul tunggal toksik Tirotoksikosis dengan goiter toksik uninodular

E05.2 Tirotoksikosis dengan multinodular tiroid toksikGoiter noduler toksik

E05.3 Tirotoksikosis akibat jaringan tiroid ektopikE05.4 Tirotoksikosis factitiaE05.5 Krisis/ badai tiroidE05.8 Tirotoksikosis lain

Kelebihan TSH (thyroid stimulating hormone)E05.9 Tirotoksikosis, tak dijelaskan

Hipertiroidisme NOS, penyakit jantung tirotoksikosis† (I43.8*)

E06 TiroiditisKecuali:Tiroiditis pasca-persalinan (O90.5)E06.0 Tiroiditis akut

Abses tiroid, tiroiditis piogenik, tiroiditis suppuratifE06.1 Tiroiditis subakut

Tiroiditis: de Quervain, giant-cell, granulomatosa, non-suppuratifKecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)

E06.2 Tiroiditis kronis dengan with thyrotoxicosis sementara Kecuali: tiroiditis autoimun (E06.3)

E06.3 Tiroiditis auto-imunTiroiditis Hashimoto, Hashitoksikosis (sementara)Goiter limfadeniod, struma limfomatosa, tiroiditis limfositik,

E06.4 Tiroiditis yang disebabkan obatE06.5 Tiroiditis kronis lain

Tiroiditis Riedel, tiroiditis ligneous, tiroiditis kronis fibrosa, tiroiditis: kronis NOS

E06.9 Tiroiditis, tidak dijelaskan

E07 Gangguan lain pada tiroidE07.0 Hipersekresi kalsitonin

Hiperplasia sel C tiroid; hipersekresi thyrocalcitoninE07.1 Goiter akibat ketidakseimbangan hormon (dyshormogenetic)

Goiter dishormogenetik keturunan, sindroma PendredKecuali: goiter kongenital sementara dengan fungsi normal (P72.0)

115

Page 116: Coba Buat Buku ICD X

E07.8 Kelainan lain pada tiroid yang dijelaskanKelainan thyroid-binding globulin (TBG), perdarahan tiroid, infark

tiroidSick-euthyroid syndrome

E07.9 Kelainan tiroid, tidak dijelaskan

Diabetes mellitus (E10-E14)Diabetes mellitus disebabkan gagalnya produksi insulin (tipe I, insulin-

dependent), atau gagalnya insulin bekerja (tipe II, non-insulin-dependent). Diabetes mellitus juga bisa terjadi pada keadaan malnutrisi dan kehamilan, pada neonatus, atau akibat obat-obatan. Akibatnya glukosa tidak bisa memasuki sel dan kadar gula darah meningkat (hyperglycemia). Gejala yang khas glycosuria, haus dan lapar, serta kadar glukosa darah yang tidak kembali ke normal dua jam setelah makan (“glucose tolerance test” terganggu). Hyperglycemia menimbulkan berbagai macam komplikasi, baik pada mata, ginjal, syaraf, sirkulasi darah perifer, atau koma.

Karakter-keempat berikut digunakan bersama kategori E10-E14:.0 Dengan koma

Koma diabetes: dengan atau tanpa ketoasidosis, hiperosmolar, hipoglisemia

Koma hiperglisemia NOS.1 Dengan ketoasidosis

Diabetes asidosis atau ketoasidosis tanpa disebutkan koma.2† Dengan komplikasi ginjal

Nefropati diabetes (N08.3*), glomerulonefrosis intrakapiler (N08.3*)Sindroma Kimmerstiel-Wilson (N08.3)

.3† Dengan komplikasi mataKatarak diabetes (H28.0*), retinopati diabetes (H36.0*)

.4† Dengan komplikasi neurologisDibabetic: mononeuropati (G59.0*), polineuropati (G63.2*), amiotrofi

(G73.0*)Neuropati otonom diabetes (G99.0*), polineuropati otonom diabetes

(G99.0*).5 Dengan komplikasi sirkulasi perifer

Gangren diabetes, ulkus diabetes, angiopati perifer diabetes† (I79.2*).6 Dengan komplikasi lain yang dinyatakan

Arthropathy diabetes (M14.2*), dengan neuropati (M14.6*).7 Dengan komplikasi ganda.8 Dengan komplikasi yang tidak dijelaskan.9 Tanpa komplikasi

E10. Insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM)Termasuk: Diabetes (mellitus): brittle, juvenile-onset, ketosis-prone, type I

116

Page 117: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2), malnutrisi (E12.-),

Glycosuria:: renal (E74.8), NOS (R81)Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-

bedah (E89.1)

E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM)Termasuk: Diabetes (mellitus)(nonobese)(obese): adult-onset, nonketotic,

stable, type IIDiabetes non-insulin-dependent pada remaja

Kecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2), malnutrisi (E12.-),

Glikosuria: NOS (R81), renal (E74.8)Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-

bedah (E89.1)

E12 Diabetes mellitus akibat malnutrisiTermasuk: Diabetes mellitus akibat malnutrisi: insulin-dependent, non-

insulin-dependentKecuali: Diabetes mellitus: (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2)

Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-

bedah (E89.1)

E13 Diabetes mellitus lain yang dijelaskanKecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus (P70.2), Type

I (E10.-), Type II (E11.-), akibat malnutrisi (E12.-)Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-

bedah (E89.1)

E14 Diabetes mellitus yang tidak dijelaskanTermasuk:Diabetes NOSKecuali: Diabetes mellitus (dalam): obstetri (O24.-), neonatus(P70.2), Type I

(E10.-), Type II (E11.-), akibat malnutrisi (E12.-)Glycosuria: NOS (R81), renal (E74.8)Toleransi glukosa terganggu (R73.0), hipoinsulinaemia pasca-

bedah (E89.1)Gangguan lain pengaturan glukosa dan sekresi pankreas (E15-E16)E15 Koma hipoglikemik non-diabetikKoma insulin akibat obat pada non-diabetik, koma hipoglikemik NOSHiperinsulinisme dengan koma hipoglikemia

E16 Kelainan lain sekresi internal pankreasE16.0 Hipoglikemia akibat obat tanpa komaE16.1 Hipoglikemia lain

117

Page 118: Coba Buat Buku ICD X

Hipoglikemia nonhiperinsulinemik fungsional, hiperplasia sel beta pankreas NOS

Hiperinsulinisme: NOS, fungsional; Ensefalopati pasca koma hipoglikemik

E16.2 Hipoglikemia yang tidak dijelaskanE16.3 Peningkatan sekresi glukagon

Hiperplasia sel endokrin pankreas dengan kelebihan glukagonE16.4 Sekresi abnormal gastrin

Hipergastrinemia, sindroma Zollinger-EllisonE16.8 Gangguan lain sekresi internal pankreas yang dijelaskan

Peningkatan sekresi: GHRH (growth hormone-releasing hormone), somatostatin,

PP (polipeptida pankreas), VIP (vasoactive-intestinal polypeptide)E16.9 Gangguan sekresi hormon pankreas yang tidak dijelaskan

Hiperplasia: sel-sel pulau pankreas NOS, sel-sel endokrin pankreas NOS

Gangguan kelenjar endokrin lain (E20-E35)Kecuali: galactorrhoea (N64.3): gynaecomastia (N62)

E20 HipoparatiroidismeKecuali: Di George's syndrome (D82.1), hypoparatiroidisme pascaproseur

(E89.2)Hypoparatiroidisme neonatus sementara (P71.4), tetani NOS

(R29.0 )E20.0Hipoparatiroidisme idiopatikE20.1PseudohipoparatiroidismeE20.8 Hipoparatiroidisme lainE20.9Hipoparatiroidisme yang tidak dijelaskan

Tetani paratiroid

E21 Hiperparatiroidisme dan kelainan lain kelenjar paratiroidKecuali: osteomalacia: dewasa (M83.-), bayi dan remaja (E55.0)E21.0 Hiperparatiroidisme primer

Hiperplasia parathyroidOsteitis fibrosa cystica generalisata [penyakit tulang von

Recklinghausen]E21.1 Hiperparatiroidisme sekunder, not elsewhere classified

Kecuali: Hiperparatiroidisme sekunder akibat ginjal (N25.8)E21.2 Hiperparatiroidisme lain

Kecuali: hiperkalsemia hipokalsiurik familial (E83.5)E21.3 Hiperparatiroidisme yang tidak dijelaskanE21.4 Kelainan lain kelenjar paratiroid yang dijelaskanE21.5 Kelainan kelenjar paratiroid yang tidak dijelaskan

E22 Hiperfungsi kelenjar pituitary

118

Page 119: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali:Sindroma Cushing (E24.-), sindroma Nelson (E24.1)Overproduksi: ACTH, tidak berhubungan dengan penyakit Cushing

(E27.0), pituitary ACTH (E24.0), thyroid-stimulating hormone (E05.8)

E22.0Akromegali dan gigantisme pituitariArtropati sehubungan dengan akromegali† (M14.5*), overproduksi

growth hormoneKecuali: constitutional gigantism (E34.4), peningkatan GHRH

pankreas (E16.8)E22.1HiperprolaktinaemiaE22.2Sindroma sekresi ADH yang tidak semestinyaE22.8Hiperfungsi lain kelenjar pituitari

Pubertas precos sentral – pubertas dini akibat pengaruh otakE22.9 Hiperfungsi kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan

E23 Hipofungsi dan gangguan lain kelenjar pituitaryTermasuk:keadaan berikut, baik kelainannya di pituitari atau hipotalamusKecuali: hipopituitarisme pasca-bedah (E89.3)E23.0 Hipopituitarisme

Defisiensi tersendiri pada: gonadotropin, growth hormone, hormon pituitary

Pituitary: cachexia, short stature (pendek), insufisiensi NOSDefisiensi growth hormone idiopatik, Lorain-Levi short statureHipogonadisme akibat hipogonadotropin, sindroma ‘fertile eunuch’

[kebiri-subur]Nekrosis kelenjar pituitary (pasca melahirkan), panhipopituitarismeSindroma Kallmann, sindroma Sheehan, penyakit Simmonds

E23.1Hipopituitarisme akibat obatE23.2Diabetes insipidus

Kecuali: diabetes insipidus nefrogenik (N25.1)E23.3 Gangguan fungsi hipothalamus, not elsewhere classified

Kecuali: Sindroma Prader-Willi (Q87.1), sindroma Russell-Silver (Q87.1)

E23.6Gangguan lain kelenjar pituitaryAbsess pituitari, distrofi adiposogenital

E23.7 Gangguan kelenjar pituitary yang tidak dijelaskan

E24Sindroma CushingE24.0 Penyakit Cushing yang tergantung pituitari

Overproduksi ACTH pituitari, hiperadrenokortisisme yang tergantung pituitari

E24.1 Sindroma NelsonE24.2 Sindroma Cushing akibat obatE24.3 Sindroma ACTH ektopikE24.4 Sindroma pseudo-Cushing akibat alkoholE24.8 Sindroma Cushing lainnya

119

Page 120: Coba Buat Buku ICD X

E24.9Sindroma Cushing yang tidak dijelaskan

E25 Kelainan-kelainan adrenogenitalTermasuk: Sindroma adreno-genital penyebab virilisasi atau femininasi,

baik didapat atau sejak lahir karena cacad enzim yang menyebabkan hiperplasia adrenal.

Wanita: Pseudohermaphroditisme adrenal, pseudopubertas praecox heterosexual, virilisasi

Pria: Sexual precocity dengan hiperplasia adrenal, pseudopubertas praecox isosexual, macrogenitosomia praecox

E25.0Kelainan adrenogenital kongenital akibat deficiensi enzymeHiperplasia adrenal kongenital, defisiensi enzim 21-hydroxylaseHiperplasia adrenal kongenital dengan kehilangan garam (salt-losing)

E25.8Kalinan adrenogenital lainKelainan adrenogenital idiopatik

E25.9 Kelainan adrenogenital yang tidak dijelaskanSindroma adrenogenital NOS

E26 HiperaldosteronismE26.0Hiperaldosteronisme primer

Sindroma Conn, aldosteronisme primer akibat hiperplasia adrenal (bilateral)

E26.1Hiperaldosteronisme sekunderE26.8Hiperaldosteronisme lain

Sindroma BartterE26.9Hiperaldosteronisme yang tidak dijelaskan

E27 Gangguan lain kelenjar adrenalE27.0Overaktifitas lain korteks adrenal

Overproduksi ACTH, tak terkait dengan penyakit Cushing, adrenarche prematur

Kecuali: sindroma Cushing (E24.-)E27.1Insufisiensi primer korteks adrenal

Penyakit Addison, adrenalitis autoimmuneKecuali: amyloidosis (E85.-), penyakit Addison tuberkulosis (A18.7)

sindroma Waterhouse-Friderichsen (A39.1)E27.2 Krisis Addison

Krisis adrenal, krisis korteks adrenalE27.3 Insufisiensi korteks adrenal akibat induksi obatE27.4Insufisiensi lain dan tidak dijelaskan pada korteks adrenal

Hypoaldosteronism, insufisiensi korteks adrenal NOS, perdarahan/infark adrenal

Kecuali: adrenoleukodystrophy [Addison-Schilder] (E71.3)sindroma Waterhouse-Friderichsen (A39.1)

E27.5Hiperfungsi medula adrenalHiperplasia medula adrenal, hipersekresi katekholamin

120

Page 121: Coba Buat Buku ICD X

E27.8Kelainan lain kelenjar adrenal yang dijelaskanKelainan cortisol-binding globulin

E27.9Kelainan kelenjar adrenal yang tidak dijelaskan

E28 Gangguan fungsi ovariumKecuali:Defisiensi gonadotropin tersendiri (E23.0), gagal ovarium pasca-

prosedur (E89.4)E28.0 Kelebihan estrogenE28.1 Kelebihan androgen

Hipersekresi androgen ovariumE28.2 Polycystic ovarian syndrome

Sindroma sclerocystic ovary, sindroma Stein-Leventhal[menstruasi tidak teratur, sedikit gemuk, hirsutisme (rambut

berlebihan)]E28.3 Kegagalan primer ovarium

Penurunan estrogen, menopause prematur NOS, resistant ovary syndrome

Kecuali:keadaan menopause dan climacteric wanita (N95.1)disgenesis murni gonad (Q99.1), sindroma Turner (Q96.-)

E28.8Gangguan lain fungsi ovariumHiperfungsi ovarium NOS

E28.9 Gangguan fungsi ovarium, tidak dijelaskanE29 Kelainan fungsi testisKecuali:sindroma resistensi androgen (E34.5), (sindroma) femininasi testis

(E34.5),defisiensi gonadotropin terpisah (E23.0), hipofungsi testis pascaprosedur (E89.5)zoo-/oligospermia NOS (N46), sindroma Klinefelter (Q98.0-Q98.2, Q98.4)

E29.0 Hiperfungsi testisE29.1 Hipofungsi testis

Defisiensi 5-alpha-reductase (dengan pseudohermaphroditisme pria)Defektif biosintesis androgen testis NOS, hipogonadisme testis NOS

E29.8 Gangguan lain fungsi testisE29.9 Gangguan fungsi testis, tidak dijelaskan

E30 Gangguan pubertas, not elsewhere classifiedPrecocious pubarche adalah munculnya rambut pubis, dan precocious

adrenarche adalah munculnya rambut aksila dan pubis pada usia <8 tahun (wanita) dan <9 tahun (pria); precocious thelarche adalah mulainya pertumbuhan mammae pada usia <8 tahun (wanita). Kondisi ini menunjukkan awal pubertas precox, walau pun bisa tanpa perkembangan lanjutan.

E30.0 Pubertas terlambatPubertas terlambat konstitusional, perkembangan seksual terlambat

E30.1 Pubertas precox (terlalu cepat)

121

Page 122: Coba Buat Buku ICD X

Menstruasi precox Kecuali: pubertas precox sentral (E22.8), pseudopubertas precox

heteroseksual wanita (E25.-), pseudopubertas precox isoseksual pria (E25.-), hiperplasia adrenal kongenital (E25.0), sindroma Albright(-McCune)(-Sternberg) (Q78.1)

E30.8 Kelainan lain pubertasThelarche prematur

E30.9 Gangguan pubertas, tidak dijelaskan

E31 Disfungsi poliglandularFungsi subnormal beberapa kelenjar endokrin yang datang serentak.Kecuali: Pseudohipoparatiroidisme (E20.1), ataxia telangiectasia [Louis-

Bar] (G11.3)Dystrophia myotonica [Steinert] (G71.1)

E31.0 Kegagalan poliglandular autoimmunSindroma Schmidt

E31.1 Hiperfungsi poliglandularKecuali: multiple endocrine adenomatosis (D44.8)

E31.8 Disfungsi poliglandular lainE31. Disfungsi poliglandular, tidak dijelaskan

E32 Penyakit-penyakit thymusKecuali: A/hipoplasia thymus dengan defisiensi immun (D82.1), myasthenia

gravis (G70.0)E32.0 Hiperplasia persisten thymus

Hipertrofi thymusE32.1 Abses thymusE32.8 Penyakit lain thymusE32.9 Penyakit thymus, tidak dijelaskan

E34 Gangguan lain endokrinKecuali:Pseudohypoparathyroidism (E20.1)E34.0 Sindroma karsinoid

Tumor sel-sel neuroendokrin saluran pencernaan (90%), pankreas, dan bronkus.

Kode ini bisa sebagai tambahan untuk aktifitas fungsional tumor karsinoid

E34.1 Hipersekresi lain hormon ususE34.2 Sekresi hormon ektopik, not elsewhere classifiedE34.3 Short stature (pendek), not elsewhere classified

Pendek: NOS, konstitusional, tipe Laron, psikososialKecuali: pendek: pituitary (E23.0), nutrisi (E45), renal (N25.0),

a/hipokondroplastik (Q77.4), pada sindroma dismorfik khusus –- Vol. 3progeria (E34.8), sindroma Russell-Silver (Q87.1)anggota tubuh pendek dengan defisiensi imun (D82.2)

122

Page 123: Coba Buat Buku ICD X

E34.4 Constitutional tall statureGigantisme konstitusi

E34.5 Sindroma resistensi androgenPseudohermafroditisme pria dengan resistensi androgenKelainan reseptor hormon perifer, sindroma Reifenstein, (sindroma)

femininasi testisE34.8 Kelainan lain endokrin yang dijelaskan

Disfungsi kelenjar pineal, progeriaE34.9 Kelainan endokrin, tidak dijelaskan

Kekacauan: endokrin NOS, hormon NOS

E35* Kelainan kel. endokrin pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lainE35.0* Gangguan kelenjar tiroid pada penyakit yang diklasifikasi di

tempat lainTuberkulosis kelenjar tiroid (A18.8†)

E35.1* Gangguan kelenjar adrenal pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain

Penyakit Addison tuberkulosis (A18.7†)Sindroma Waterhouse-Friderichsen (meningokokus) (A39.1†)

E35.8* Gangguan kelenjar endokrin lain pada penyakit yang diklasifikasi di tempat lain

Malnutrisi (E40-E46)Derajat malnutrisi biasanya dinyatakan dalam standard deviasi (SD) dari

berat badan rata-rata populasi yang relevan. Kalau ada hasil pengukuran sebelumnya, maka tidak naiknya berat badan anak, atau turunnya berat badan anak dan dewasa merupakan indikasi malnutrisi. Kalau hanya berat badan saat itu yang tersedia, diagnosis didasarkan pada probabilitas (perkiraan statistik) dan tidak bersifat definitif tanpa uji klinis lain atau laboratorium lainnya. Kalau hasil pengukuran berat badan tidak ada, bukti klinis harus menjadi sandaran utama.

Malnutrisi berat adalah kalau berat badan ≥3 SD, malnutrisi sedang kalau antara angka 2 SD - <3 SD, dan malnutrisi ringan kalau 1 SD - <2 SD di bawah angka rata-rata populasi.

Kecuali: anemia gizi (D50-D53), sekuel malnutrisi protein-enerji (E64.0)penyakit kurus (B22.2), gangguan penyerapan usus (K90.-), kelaparan (T73.0)

E40 KwashiorkorMalnutrisi berat dengan edema dan dispigmentasi kulit dan rambut. Defisiensi protein lebih menonjol daripada defisiensi enerjiKecuali:marasmic kwashiorkor (E42)

E41 Nutritional marasmus (defisiensi protein-energi)Malnutrisi berat dengan marasmus, disebut juga bentuk ‘kering’ atau kurus

123

Page 124: Coba Buat Buku ICD X

Defisiensi protein dan makanan nonproteinKecuali:marasmic kwashiorkor (E42)

E42 Marasmic kwashiorkorProtein-energy malnutrition berat [seperti pada E43]:

bentuk intermediate (pertengahan), dengan tanda-tanda kwashiorkor dan marasmus

E43 Protein-energy malnutrition (PEM) berat yang tidak dijelaskanBerat badan berada pada ≥3 SD di bawah rata-rata. Edema kelaparan (busung lapar)

E44 Protein-energy malnutrition sedang dan ringanE44.0 PEM sedang

Berat badan 2 SD - <3 SD di bawah rata-rata populasi referensi.E44.1 PEM ringan

Berat badan 1 SD - <2 SD di bawah rata-rata populasi referensi.E45 Retardasi perkembangan setelah PEMNutritional: short stature (pendek),stunting (terhalang waktu bertumbuh)Retardasi fisik akibat malnutrisi

E46 PEM yang tidak dijelaskanMalnutrisi NOS, protein-energy imbalance NOS

Defisiensi gizi lainnya (E50-E64)Kecuali: anemia akibat gizi (D50-D53)E50 Defisiensi Vitamin A Kecuali: Sekuela defisiensi vitamin A (E64. E50.0Defisiensi vitamin A dengan xerosis konjungtivaE50.1 Defisiensi vitamin A dengan Bitot's spot dan xerosis konjungtiva

Bitot’s spot pada anak kecilE50.2 Defisiensi vitamin A dengan xerosis kornea E50.3 Defisiensi vitamin A dengan ulkus dan xerosis kornea E50.4 Defisiensi vitamin A dengan keratomalasiaE50.5 Defisiensi vitamin A dengan rabun senjaE50.6 Defisiensi vitamin A dengan parut xerophthalmia korneaE50.7 Manifestasi defisiensi vitamin A lainnya pada mata

Xerophthalmia NOSE50.8 Manifestasi lain defisiensi vitamin A

Keratosis folikularis, xeroderma, akibat defisiensi vitamin A (L86*)E50.9 Defisiensi vitamin A, tidak dijelaskan

Hipovitaminosis A NOS

E51 Defisiensi Thiamine (Vitamin B1)Kecuali: Sekuela deficiensi thiamine (E64.8)E51.1 Beriberi

124

Page 125: Coba Buat Buku ICD X

Beri-beri kering, beri-beri basah† (I98.8*)E51.2 Wernicke's encephalopathyE51.8 Manifestasi lain defisiensi thiaminE51.9 Defisiensi tiamin, tidak dijelaskan

E52 Defisiensi Niacin [pellagra]Defisiensi niasin (-tryptophan), defisiensi nikotinamida, Pellagra (alkoholik)Kecuali: Sekuela defisiensi niacin (E64.8)

E53 Defisiensi kelompok vitamin B lainnyaKecuali: Sekuela defisiensi vitamin B (E64.8), anemia karena defisiensi

vitamin B12 (D51.-)E53.0 Defisiensi riboflavin (vitamin B2)

AriboflavinosisE53.1 Defisiensi pyridoxine (vitamin B6)E53.8 Defisiensi kelompok vitamin B lainnya

Defisiensi: biotin, sianokobalamin (B12), folic acid, panthotenic acidE53.9 Defisiensi vitamin B, tak dijelaskan

E54 Defisiensi ascorbic acidDefisiensi vitamin C, scurvyKecuali: anemia skorbut (D53.2), sekuela defisiensi vitamin C (E64.2)

E55 Defisiensi vitamin D Kecuali: sekuela rickets (E64.3), osteoporosis (M80-M81), osteomalacia

dewasa(M83.-)E55.0 Rickets, aktif

Osteomalasia: bayi, remaja (juvenile)Kecuali: rickets: inaktif (E64.3), resisten terhadap vitamin D

(E83.3), Crohn’s (K50.-), coeliaca (K90.0), renal (N25.0),

E55.9 Defisiensi vitamin D, tidak dijelaskanAvitaminosis D

E56 Other vitamin deficienciesKecuali: Sekuela defisiensi vitamin lain (E64.8)E56.0 Defisiensi vitamin EE56.1 Defisiensi vitamin K

Kecuali: defisiensi faktor pembekuan karena defisiensi. vitamin K (D68.4)defisiensi vitamin K bayi (P53)

E56.8 Defisiensi vitamin lainE56.9 Defisiensi vitamin, tidak dijelaskan

E58 Defisiensi kalsium (Ca) makanan

125

Page 126: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: kelainan metabolisme kalsium (E83.5), sequelae defisiensi kalsium deficiency (E64.8)

E59 Defisiensi selenium (Se) makananPenyakit KeshanKecuali: sequelae defisiensi selenium (E64.8)

E60 Defisiensi seng (Zn) dietE61 Defisiensi elemen diet lainnyaGunakan kode penyebab eksternal kapan perluKecuali: kelainan tiroid akibat deifisiensi iodin (E00-E02), sekuela

malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E64.-), kelainan metabolisme mineral (E83.-)

E61.0 Defisiensi Copper (Cu) E61.1 Defisiensi Iron (Fe)

Kecuali: anemia deifisiensi besi (D50.-)E61.2 Defisiensi Magnesium (Mg) E61.3 Defisiensi Manganese (Mn) E61.4 Defisiensi Chromium (Cr) E61.5 Defisiensi Molybdenum (Mo) E61.6 Defisiensi Vanadium E61.7 Defisiensi ganda elemen makananE61.8 Defisiensi elemen makanan lain yang dijelaskanE61.9 Defisiensi elemen makanan, tidak dijelaskan

E63 Defisiensi gizi lainnyaKecuali:sekuela malnutrisi dan defisiensi gizi lainnya (E64.-), dehidrasi

(E86)masalah pemberian makanan bayi baru lahir (P92.-), gagal

bertumbuh (R62.8)E63.0 Defisiensi asam lemak esensial (essential fatty acid [EFA])E63.1 Ketidakseimbangan konstituen makanan E63.8 Defisiensi gizi lain yang dinyatakan E63.9 Defisiensi gizi, tidak dijelaskan

Kardiomiopati gizi NOS † (I43.2*)

E64 Sekuela malnutrisi dan defisiensi gizi lainnyaE64.0 Sequelae malnutrisi protein-energy Kecuali: perkembangan terhalang setelah PEM (E45)E64.1 Sequelae defisiensi vitamin AE64.2 Sequelae defisiensi vitamin CE64.3 Sequelae ricketsE64.8 Sequelae defisiensi gizi lainE64.9 Sequelae defisiensi gizi, tidak dijelaskan

Obesitas dan makan berlebihan (hyperalimentasi) lainnya (E65-E68)

126

Page 127: Coba Buat Buku ICD X

E65 Localized adiposityFat pad – penebalan lemak

E66 ObesityKecuali:adiposogenital dystrophy (E23.6), sindroma Prader-Willi (Q87.1)

lipomatosis: NOS (E88.2), dolorosa [Dercum] (E88.2)E66.0 Obesitas akibat kelebihan kaloriE66.1 Obesitas akibat obatE66.2 Obesitas ekstrim dengan hipoventilasi alveoliE66.8 Obesitas lainE66.9 Obesity, tidak dijelaskanE67 Hiperalimentasi lainKecuali:sekuel hiperalimentasi (E68), hiperalimentasi NOS (R63.2)E67.0 Hipervitaminosis AE67.1 HipercarotenaemiaE67.2 Megavitamin-B6 syndromeE67.3 Hipervitaminosis DE67.8 Other specified hyperalimentation

E68 Sekuel hiperalimentasi

Kelainan Metabolik (E70-E90)Kecuali:Anaemia haemolitika kelainan enzim (D55.-), defisiensi 5-α-

reductase (E29.1)Hiperplasia adrenal kongenital (E25.0), sindroma resistensi

androgen (E34.5)Sindroma Ehlers-Danlos (Q79.6), sindroma Marfan (Q87.4).

E70 Kelainan metabolisme asam amino aromatik E70.0 Phenylketonuria klasik E70.1 Hiperphenilalaninaemias lain E70.2 Kelainan metabolisme tirosin

Alkaptonuria, hipertirosinemia, ochronosis, tirosinemia, tirosinosisE70.3 Albinism

Albinisme okuler, okulo-kutaneusSindroma: Chediaki (-Steinbrinck)-Higashi; Cross; Hermansky-Pudlak

E70.8 Kelainan lain metabolisme asam amino aromatikKelainan metabolisme histidin, triptophan

E70.9 Kelainan metabolisme asam amino aromatik, tidak dijelaskan

E71 Kelainan metabolisme asam amino bercabang dan asam lemak E71.0 Penyakit maple-syrup-urineE71.1 Kelainan lain metabolisme asam amino bercabang

Hiperleusin-isoleusinemia, hipervalinemia; Asidemia: isovalerat, metilmalonat, propionat

E71.2 Kelainan metabolisme asam amino, tidak dijelaskanE71.3 Kelainan metabolisme asam lemak

127

Page 128: Coba Buat Buku ICD X

Adrenoleuko-displasia (Addison-Schilder), defisiensi carnitine palmityltransferase

Kecuali: penyakit Refsum (G60.1), Schilder (G37.0), Zelwegger (Q87.8)

E72 Kelainan lain metabolisme asam aminoKecuali:Gout (M10.-), penemuan abnormal tanpa manifestasi penyakit (R70-

R89)Kelainan metabolisme: asam amino aromatik (E70.-), asam amino

bercabang (E71.0-E71.2), asam lemak (E71.3), purin dan pirimidin (E79.-)

E72.0 Kelainan transport asam aminoCystonosis, cystinuria, Sindroma Fanconi (-de Toni) (-Debrē), sindroma Lowe, penyakit

HartnupKecuali: kelainan metabolisme triptophan (E70.8)

E72.1 Kelainan metabolisme asam amino yang mengandung sulfurCystathioninuria, homocystinuria, methioninemia, defisiensi sulfite

oxidaseKecuali: defisiensi transkobalamin II (D51.2)

E72.2 Kelainan metabolisme siklus ureaArgininemia, citrullinemia, hiperammonemia, asiduria arginosuksinatKecuali: kelainan metabolisme ornitin (E72.4)

E72.3 Kelainan metabolisme lysine dan hydroxylysineAsiduria glutarat, hidroksilisinemia, hiperlisinemia

E72.4 Kelainan metabolisme ornithineOrnithinemia (type I, type II)

E72.5 Kelainan metabolisme glycine Hiperhidroksiprolinemia, hiperprolinemia (type-type I, II)Non-ketotic hiperglisinemia, sarkosinemia

E72.8 Kelainan metabolisme asam amino lain yang dijelaskanKelainan metabolisme: asam amino β, siklus γ-glutamyl

E72.9 Kelainan metabolisme asam amino, tak dijelaskan

E73 Intoleransi laktosaE73.0 Defisiensi laktase kongenital E73.1 Defisiensi laktase sekunderE73.8 Intoleransi laktosa lainnyaE73.9 Intoleransi laktosa, tidak dijelaskan

E74 Kelainan lain metabolisme karbohidratKecuali:Peningkatan sekresi glukagon (E16.3), diabetes mellitus (E10-E14)

Hipoglikemia NOS (E16.2), mucopolisakharidosis (E76.0-E76.3)E74.0 Glycogen storage disease

Glikogenosis jantung, defisiensi fosforilasi hati

128

Page 129: Coba Buat Buku ICD X

Penyakit: Andersen, Cori, Forbes, Hers, McArdle, Pompe, Tauri, von Gierke

E74.1 Kelainan metabolisme fruktosaFruktosuria esensial, defisiensi fruktosa 1,6 difosfatase, intoleransi

fruktosa herediterE74.2 Kelainan metabolisme galaktosa

Defisiensi galaktokinase, galaktosemia

E74.3 Kelainan lain penyerapan karbohidrat di ususMalabsorbsi glukosa-galaktosa, defisiensi sukrosaKecuali: intoleransi laktosa (E73.-)

E74.4 Kelainan metabolisme piruvate dan glukoneogenesisDefisiensi: phosphoenolpyruvate carboxykinase,

pyruvate carboxylase, pyruvate dehydrogenaseKecuali: dengan anemia (D55.-)

E74.8 Kelainan lain metabolisme karbohidrat yang dijelaskanPentosuria essensial, oxalosis, oxaluria, glikosuria ginjal

E74.9 Kelainan metabolisme karbohidrat, tidak dijelaskan

E75 Kelainan metabolisme sphingolipid dan penyimpanan lipid lainnyaKecuali:Mucolipidosis, type-type I-III (E77.0-E77.1), penyakit Refsum

(G60.1)E75.0 GM2 gangliosidosis

Penyakit: Sandhoff, Tay-SachsGM2 gangliosidosis: NOS, dewasa, remaja (juvenile)

E75.1 Gangliosidosis lainMukolipidosis IVGangliosidosis: NOS, GM1, GM3;

E75.2 Sphingolipidosis lainPenyakit: Fabry (-Anderson), Gaucher, Krabbe, Niemann-PickSindroma Farber, leukodistrofi metakromatik, defisiensi sulfataseKecuali: adrenoleukodistrofi [Addison-Schilder] (E71.3)

E75.3 Sphingolipidosis, tidak dijelaskanE75.4 Ceroid lipofusinosis neuronal

Penyakit: Batten, Bielschowsky-Jansky, Kufs, Spielmeyer-VogtE75.5 Kelainan lain penyimpanan lipid

Kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-Epstein], penyakit Wolman

E75.6 Lipid storage disorder, tidak dijelaskan

E76 Kelainan metabolisme glycosaminoglycan E76.0 Mukopolisakharidosis, type I

Sindroma Hurler, Hurler-Scheie, ScheieE76.1 Mukopolisakharidosis, type II

Sindroma HunterE76.2 Mukopolisakharidosis lain

129

Page 130: Coba Buat Buku ICD X

Defisiensi β-glukoronidaseMukopolisakharidosis type III, IV, V, VISindroma: Maroteaux-Lamy (ringan)(berat), Morquio (mirip-)

(klasik), Sanfilipo (type B) (type C) (type D)

E76.3 Mukopolisakharidosis, tidak dijelaskanE76.8 Kelainan lain metabolisme glucosaminoglycanE76.9 Kelainan metabolisme glucosaminoglycan, tidak dijelaskan

E77 Kelainan metabolisme glycoprotein E77.0 Cacad dalam modifikasi enzim lisosom pasca-translasi

Mukolipidosis II (penyakit I-cell), mokulipidosis III (polidistrofi pseudo-Hurler)

E77.1 Cacad dalam degradasi glycoproteinAspartylglukosaminuria, fukosisdosis, mannosidosis, sialidosis

(mokulipidosis I)E77.8 Kelainan lain metabolisme glycoproteinE77.9 Kelainan of glycoprotein metabolism, tidak dijelaskan

E78 Kelainan metabolisme lipoprotein dan lipidaemia lainnyaKecuali: Sphingolipidosis (E75.0-E75.3)E78.0 Hiperkholesterolaemia murni

Hiperkholesterolemia keturunan, hiperlipidemia group A, hiperbetalipoproteinemia

Hiperlipoproteinemia: Frederickson IIa, jenis low-density-lipoprotein [LDL]

E78.1 Hipergliseridaemia murniHipergliseridaemia endogen, hiperlipidemia group B,

hiperprebetalipoproteinemiaHiperlipoproteinemia: Frederickson IV, jenis very-low-density-

lipoprotein [VLDL]E78.2 Hiperlipidaemia campuran

Broad- atau floating betalipoproteinemia, hiperlipidemia group CHiperbetalipoproteinemia dengan prebetalipoproteinemiaHiperlipoproteinemia Frederickson IIb atau IIIXanthoma tubo-eruptif, xanthoma tuberosumKecuali: kholesterosis serebrotendinosa [von Bogaert-Schere-

Epstein] (E75.5)E78.3 Hiperchylomicronaemia

Hiperlipoproteinemia Frederickson, type I atu V, hiperlipidemia group D

Hipergliseridemia campuranE78.4 Hiperlipidaemia lain

Hiperlipidemia gabungan keturunanE78.5 Hiperlipidaemia, tidak dijelaskanE78.6 Defisiensi lipoprotein

130

Page 131: Coba Buat Buku ICD X

Abetalipoproteinaemia, defisiensi high-density lipoprotein [HDL]Hipoalfalipoproteinaemia, hipobetalipoproteinaemia (keturunan)Defisiensi lecithin cholesterol acyltransferase, penyakit Tangier

E78.8 Kelainan lain metabolisme lipoproteinE78.9 Kelainan metabolisme lipoprotein, tidak dijelaskan

E79 Kelainan metabolisme purine dan pyrimidine Kecuali:Orotaciduric anaemia (D53.0), kelainan imunodefisiensi gabungan

(D81.-)Gout (M10.-), batu ginjal (N20.0), xeroderma pigmentosum (Q82.1)

E79.0 Hyperuricaemia tanpa tanda-tanda radang arthritis dan penyakit tophi

Hiperurikemia asimptomatikE79.1 Lesch-Nyhan syndromeE79.8 Kelainan lain metabolisme purine dan pyrimidine

Xanthinuria herediterE79.9 Kelainan metabolisme purine dan pyrimidine, tidak dijelaskan

E80 Kelainan metabolisme porphyrin dan bilirubin Termasuk: Cacad katalase dan peroxidaseE80.0 Porphyria eritropoietik herediter

Porphyria eritropoietik kongenital, protoporphyria eritropoietikE80.1 Porphyria cutanea tardaE80.2 Porphyria lain

Coproporphyria herediter; porphyria: NOS, intermitten akut (hepatika)

E80.3 Cacad katalase dan peroxidaseAcatalasia [Takahara]

E80.4 Sindroma GilbertE80.5 Sindroma Crigler-NajjarE80.6 Kelainan lain metabolisme bilirubin

Sindroma Dublin-Johnson, sindroma RotorE80.7 Kelainan metabolisme bilirubin, tidak dijelaskan

E83 Kelainan metabolisme mineral Kecuali: Kelainan parathyroid (E20-E21), defisiensi mineral makanan (E58-

E61)Deficiensi vitamin D (E55.-)

E83.0 Kelainan metabolisme tembaga [copper]Penyakit: Menkes (rambut patah) (rambut kaku seperti baja – steely),

WilsonE83.1 Kelainan metabolisme besi [iron]

HemokromatosisKecuali: anemia defisiensi besi (D50.-), anemia siderosis (D64.0-

D64.3)E83.2 Kelainan metabolisme seng [zinc]

131

Page 132: Coba Buat Buku ICD X

Acrodermatitis enteropatikaE83.3 Kelainan metabolisme phosphor

Defisiensi acid phosphatase, hipofosfatemia keturunan, hipofosfatasiaOsteomalasia atau rickets akibat resistensi vitamin DKecuali: osteoporosis (M80-M81), osteomalasia dewasa (M83.-)

E83.4 Kelainan metabolisme magnesiumHipermagenemia, hipomagnesemia

E83.5 Kelainan metabolisme calciumHiperkalsemia hipokalsiuria keturunan, hiperkalsiuria idiopatikKecuali: hiperparatiroidisme (E21.0-E21.3), chondrocalcinosis (M11.1-

M11.2)E83.8 Kelainan lainmetabolisme mineralE83.9 Kelainan metabolisme mineral, tidak dijelaskan

E84 Cystic fibrosisTermasuk: mucoviscidosisE84.0 Cystic fibrosis dengan manifestasi paru-paruE84.1 Cystic fibrosis dengan manifestasi usus

Ileus mekonium† (P75*)E84.8 Cystic fibrosis dengan manifestasi lain

Cystic fibrosis dengan manifestasi gabunganE84.9 Cystic fibrosis, tak dijelaskan

E85 AmyloidosisKecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-)E85.0 Heredofamilial amyloidosis, jenis non-neuropathic

Demam Mediterran keturunan, nefropati amiloid keturunanE85.1 Heredofamilial amyloidosis, jenis neuropathic

Polineuropati amiloid (Portuguese)E85.2 Heredofamilial amyloidosis, tidak dijelaskanE85.3 Systemic amyloidosis sekunder

Amiloidosis yang berhubungan dengan hemodialisisE85.4 Organ-limited amyloidosis

Amiloidosis lokalE85.8 Amyloidosis lainnyaE85.9 Amyloidosis, tidak dijelaskan

E86 Volume depletion – kehabisan cairanDehidrasi, kehabisan cairan plasma atau ekstraseluler, hipovolemiaKecuali: dehidrasi pada bayi baru lahir (P74)

syok hipovolemia: NOS (R57.1), trauma (T79.4), pascabedah (T81.1)

E87 Kelainan lain keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa E87.0 Hyperosmolality dan hypernatraemia

Peningkatan atau kelebihan sodium [Na]

132

Page 133: Coba Buat Buku ICD X

E87.1 Hypo-osmolality dan hyponatraemiaDefisiensi sodium [Na]Kecuali: sindroma sekresi ADH yang tidak semestinya (E22.2)

E87.2 AsidosisAsidosis: NOS, laktat, metabolik, respiratorikKecuali: DM (E10-E14 dengan karakter keempat .1)

E87.3 AlkalosisAlkalosis: NOS, metabolik, respiratorik

E87.4 Kelainan campuran keseimbangan asam-basaE87.5 Hyperkalaemia

Kelebihan kadar potassium [K]E87.6 Hypokalaemia

Kekurangan kadar potassium [K]E87.7 Fluid overload

Kecuali: edema (R80.-)E87.8 Kelainan lain keseimbangan elektrolit dan cairan, not elsewhere

classifiedKetidak seimbangan elektrolit, hiperkhloremia, hipokhloremia

E88 Kelainan metabolik lainKecuali: Histiositosis X (chronic) (D76.0)E88.0 Kelainan metabolisme protein plasma, not elsewhere classified

Defisiensi α-1-antitripsin, bisalbuminemiaKecuali: kelainan metabolisme lipoprotein (E78.-), gammopati

monoklonal (D47.2)hipergammaglonbulinemia (D89.0), makroglobulinemia Waldenström (C88)

E88.1 Lipodystrophy, not elsewhere classifiedLipodistrofi NOSKecuali: penyakit Whipple (K90.8)

E88.2 Lipomatosis, not elsewhere classifiedLipomatosis: NOS, dolorosa

E88.8 Kelainan metabolisme lain yang dijelaskanAdenolipomatosis Launois-Bensaude, trimethylaminuria

E88.9 Kelainan metabolisme, tidak dijelaskan

E89 Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur, not elsewhere classified

E89.0 Hipotiroidisme pasca-prosedurHipotiroidisem pasca-radiasi, hipotiroidisme pasca-bedah

E89.1 Hipoinsulinaemia pasca-prosedurHiperglikemia pasca-pankreatektomi, hipoinsulinesmia pasca-bedah

E89.2 Hipoparatiroidisme pasca-prosedurTetani paratiroprival

E89.3 Hipopituitarisme pasca-prosedurHipopituitarisme pasca-radiasi

133

Page 134: Coba Buat Buku ICD X

E89.4 Kegagalan ovarium pasca-prosedurE89.5 Hipofungsi testis pasca-prosedurE89.6 Hipofungsi korteks (-medulla) adrenal pasca-prosedurE89.8 Kelainan lain endokrin dan metabolik pasca-prosedur E89.9 Kelainan endokrin dan metabolik pasca-prosedur, tidak dijelaskanE90* Kelainan-kelainan gizi dan metabolik pada penyakit yang diklasifikasi

di tempat lain

134

Page 135: Coba Buat Buku ICD X

135

Page 136: Coba Buat Buku ICD X

BAB VKELAINAN JIWA DAN TINGKAH LAKU (F00-

F99)Blok-blok di dalam bab ini:F00-F09 Kelainan jiwa organik, termasuk yang hanya berupa gejala F10-F19 Kelainan jiwa dan tingkah laku akibat penggunaan zat

psikoaktif F20-F29 Schizophrenia, schizotype dan waham (delusion)F30-F39 Kelainan alam perasaan (mood/affective] F40-F48 Kelainan neurotik, berhubungan dengan stress-dan

somatoformis.F50-F59 Sindroma tingkah laku akibat kekacauan fisiologis dan faktor

fisik F60-F69 Kelainan kepribadian dan tingkah laku pada orang dewasa.F70-F79 Retardasi mental F80-F89 Kelainan perkembangan psikologisF90-F98 Kelainan tingkah laku dan emosi yang biasa mulai pada masa anak

dan remaja F99 Kelainan mental yang tidak dijelaskan Kategori asterisk untuk bab ini:F00* Dementia yang timbul pada penyakit AlzheimerF02* Dementia yang timbul pada penyakit lain yang klasifikasinya di

tempat lainF00-F09: Kelainan jiwa organik, termasuk hanya gejala

Blok ini berisi kelompok kelainan jiwa akibat penyakit otak, kerusakan otak, atau keadaan lain yang merusak fungsi otak. Kerusakan fungsi ini bisa primer atau sekunder. Kelainan primer disebabkan oleh keadaan yang secara langsung dan selektif mengganggu otak; sedangkan kelainan sekunder adalah pada penyakit yang melibatkan otak sebagai salah satu dari berbagai sistem atau organ tubuh yang diserangnya.

Dementia (F00-F03) adalah sindroma kekacauan fungsi tinggi korteks seperti daya ingat, belajar, berpikir, orientasi, memahami, menghitung, dan memutuskan. Kesadaran tidak terganggu. Biasanya terdapat kerusakan fungsi kognitif (pengenalan), yang kadang-kadang didahului oleh memburuknya kontrol emosi, tingkah-laku sosial, atau motivasi. Sindroma ini terjadi pada (1) penyakit Alzheimer, yaitu penyakit degenerasi primer otak yang penyebabnya tidak jelas; (2) penyakit pembuluh darah otak yang menimbulkan infark otak, dan (3) keadaan lain yang mengganggu otak.

F00* Dementia pada penyakit Alzheimer (G30.-†) F00.0* onset dini (G30.0†) – usia <65 tahunF00.1* onset lanjut (G30.1†) – 65 tahun atau lebihF00.2* tidak jelas atau campuran (G30.8†)

136

Page 137: Coba Buat Buku ICD X

F00.9* tidak dijelaskan (G30.9†)

F01 Dementia vaskuler F01.0 dengan onset yang akutF01.1 dengan banyak infarkF01.2 pada subkorteksF01.3 campuran korteks dan subkorteksF01.8 jenis lainF01.9 tidak dijelaskan

F02* Dementia pada penyakit yang klasifikasinya di bagian lain F02.0* pada penyakit Pick (G31.0†)F02.1* pada penyakit Creutzfeldt-Jakob (A81.0†)F02.2* pada penyakit Huntington (G10†)F02.3* pada penyakit Parkinson (G20†)F02.4* pada penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B22.0†)F02.8* pada penyakit lain yang klasifikasinya di tempat lain

F03 Dementia yang tidak dijelaskan Excludes: dementia senilis (tua) dengan delirium atau kebingungan akut (F05.1)

senility NOS (R54)

F04 Amnesia organik, bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif lain Amnesia adalah kegagalan ingatan baru dan lama, tapi ingatan

terbaru masih ada. Kesanggupan belajar menurun dan orientasi waktu terganggu.Includes: Psikosis atau sindroma Korsakov, non-alkoholik

F05 Delirium, bukan akibat alkohol atau zat psikoaktif lain Sindroma otak organik yang khas dengan kacaunya kesadaran,

perhatian, persepsi, pikiran, ingatan, sikap motorik, emosi, dan jadwal tidur. Lamanya dan tingkatnya bervariasi.Includes: sindroma otak, bingung (nonalcoholic), psikosis akibat infeksi, reaksi organik,

sindroma psiko-organik akut atau subakutF05.0 tidak menyertai dementiaF05.1 menyertai dementiaF05.8 jenis lainF05.9 tidak dijelaskan

F06 Kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak atau penyakit badan Disni termasuk kondisi minor yang berhubungan dengan kelainan

otak, baik penyakit otak primer, penyakit sistemik, zat-zat eksogen, kelainan endokrin, atau penyakit badan lain.F06.0 halusinosis organik – diikuti banyak halusinasiF06.1 kelainan katatonik organik – aktifitas psikomotor tergangguF06.2 kelainan waham organik F06.3 kelainan alam perasaan organik

137

Page 138: Coba Buat Buku ICD X

F06.4 kelainan anxiety organik – banyak kecemasan atau panikF06.5 kelainan disosiasi organik – integrasi memori, identitas, dan gerakan

putusF06.6 kelainan emosi labil [asthenic] organikF06.7 kelainan kognitif ringan F06.8 kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak atau penyakit badan, jenis

lainnya F06.9 kelainan jiwa lain akibat kerusakan otak atau penyakit badan, yang

tidak dijelaskan

F07 Kelainan kepribadian dan tingkah-laku akibat kerusakan otak F07.0 kelainan kepribadian organikF07.1 sindroma pasca ensefalitisF07.2 sindroma pasca-konkusioF07.8 jenis lainF07.9 tidak dijelaskan.

F09 Kelainan jiwa organik atau simptomatik, tidak dijelaskan.

F10-F19: Kelainan jiwa akibat penggunaan zat psikoaktifBlok ini berisi kelainan akibat penggunaan zat psikoaktif, baik melalui

resep dokter atau tidak. Karakter ketiga pada kode menunjukkan jenis zat, dan karakter keempat menunjukkan keadaan klinis. Kode ini hendaknya digunakan untuk setiap zat yang diduga, namun harus diperhatikan bahwa tidak semua kode karakter keempat ini bisa digunakan pada semua zat. Subdivisi karakter keempat berikut digunakan untuk kategori F10-F19: .0 Intoksikasi akut

Kondisi setelah pemberian zat psikoaktif yang menyebabkan kekacauan tingkat kesadaran, kognisi, persepsi, alam perasaan atau tingkah-laku, atau fungsi dan respons psiko-fisiologis lain. Kekacauan berbanding lurus dengan efek farmakologis dan berkurang menurut waktu. Kesembuhan sempurna, kecuali kalau kerusakan jaringan atau komplikasi lain telah terjadi. Komplikasi bisa berupa trauma, inhalasi vomitus, delirium, koma, kejang, dan lain-lain. Sifat komplikasi tergantung pada jenis farmakologis dan cara pemberian zat tersebut. Contohnya adalah mabuk alkohol akut, "bad trips" (drugs), mabuk NOS, intoksikasi patologis, ‘kesurupan' dan ‘kemasukan’ pada waktu intoksikasi zat psikoaktif .1 Penggunaan yang berbahaya

Sebuah pola penggunaan zat psikoaktif yang merusak kesehatan. Kerusakan bisa berupa fisik (seperti hepatitis akibat penyuntikan zat psikoaktif) atau mental (misalnya episode depresi setelah meminum alkohol dalam jumlah besar)..2 Sindroma ketergantungan

138

Page 139: Coba Buat Buku ICD X

Campuran fenomena tingkah-laku, kognitif, dan fisiologis yang muncul setelah pemakaian berulang, Sindroma ini khas dengan adanya dorongan untuk menggunakan zat tersebut, sulit mengontrol penggunaannya, tetap menggunakan walau mengetahui akibat yang berbahaya, prioritas untuk menggunakan zat lebih besar dibandingkan dengan kegiatan dan kewajiban lain, naiknya toleransi terhadap zat, dan kadang-kadang gejala fisik akibat putus zat. Sindroma ini bisa terjadi pada zat psikoaktif tertentu (tembakau, alkohol, atau diazepam), satu kelompok obat (opioid), atau berbagai jenis zat psikoaktif yang secara farmakologis berbeda..3 Keadaan putus obat

Kelompok gejala yang terjadi akibat penarikan zat psikoaktif setelah penggunaan yang menetap. Onset dan arah perjalanan gejala ini terbatas dan tergantung pada zat psikoaktif dan dosis yang digunakan sebelum penggunaannya dihentikan atau dikurangi. Keadaan ini bisa diperberat oleh kejang-kejang..4 Keadaan putus obat dengan delirium

Keadaan putus obat yang diikuti oleh delirium (F05.-). Kejang juga bisa timbul. Kalau penyebabnya diduga faktor organik, maka harus diklasifikasikan pada F05.8. Contohnya delirium tremens (diinduksi alkohol).5 Kelainan psikosis

Sekelompok fenomena psikosis yang terjadi selama atau sesudah penggunaan zat psikoaktif tapi tidak bisa dijelaskan berdasarkan intoksikasi akut saja dan tidak merupakan bentuk keadaan putus obat. Kelainan ini khas dengan halusinasi (biasanya auditorius, tapi sering lebih dari satu jenis sensoris), distorsi persepsi, waham (sering bersifat paranoid atau curiga), kekacauan psikomotor (excitement atau stupor), dan alam perasaan abnormal yang bisa berkisar dari sangat takut atau sangat senang. Sensoris biasanya jernih, namun bisa terjadi penurunan kesadaran walau pun tidak berat.

Contohnya adalah halusinosis, cemburu, paranoia dan psikosis akibat alkohol.6 Sindroma amnesia

Sebuah gejala dengan kerusakan pada ingatan baru dan lama. Ingatan terbaru masih utuh, sedangkan ingatan baru lebih terganggu daripada ingatan lama. Kekacauan sensasi waktu dan urutan kejadian biasanya terdapat, di samping kesulitan mempelajari hal baru. Konfabulasi bisa sangat menonjol walaupun tidak selalu ada. Fungsi kognitif lain biasanya baik dan kerusakan amnesia tidak berimbang dengan kekacauan lain. Misalnya kelainan amnesia akibat alkohol atau obat, dan psikosis/sindroma Korsakov akibat alkohol atau zat psikoaktif lain, atau tidak dijelaskan.7 Kelainan psikotik sisa (residual) dan mulainya terlambat (late-onset)

Perubahan kognisi, alam perasaan, kepribadian, atau tingkah laku akibat alkohol atau zat psikoaktif berlangsung lebih lama daripada

139

Page 140: Coba Buat Buku ICD X

mestinya. Awal terjadinya kelainan harus sesuai dengan penggunaan zat psikoaktif. Kalau kelainan terjadi setelah episode penggunaan zat, kelainan tersebut dikode kalau jelas merupakan efek sisa zat tersebut..8 Kelainan jiwa dan tingkah laku lainnya.9 Kelainan jiwa dan tingkah laku yang tidak dijelaskan

F10.- akibat penggunaan alkohol

F11.- akibat penggunaan opioids

F12.- akibat penggunaan kannabinoids

F13.- akibat penggunaan sedatif atau hipnotik

F14.- akibat penggunaan kokain

F15.- akibat penggunaan stimulants lain, termasuk caffeine

F16.- akibat penggunaan hallusinogens

F17.- akibat penggunaan tembakau

F18.- akibat penggunaan pelarut mudah menguap

F19.- akibat penggunaan banyak obat dan penggunaan zat psikoaktif lain

Kategori ini digunakan kalau dua atau lebih zat psikoaktif, tapi tidak mungkin diketahui mana yang lebih berpengaruh. Ia juga digunakan kalau identitas zat psikoaktif yang digunakan tidak jelas atau tidak diketahui, karena banyak pengguna obat ganda sendiri tidak mengetahui detil zat yang mereka gunakan.Includes: penggunaan obat secara salah NOS

F20-F29: Schizophrenia, schizotype dan wahamBlok ini menyatukan skhizofrenia, kelainan skhizotipe, waham

persisten, dan kelainan psikotik akut dan sementara. Kelainan skhizoaktif masih masuk ke dalam kategori ini walau pun statusnya masih diperdebatkan.

F20 Schizophrenia Kelainan skizofrenik pada umumnya khas dengan distorsi pikiran dan

persepsi, dan alam perasaan yang tidak sesuai atau tumpul. Kesadaran dan kapasitas intelektual biasanya baik walau pun defisit kognitif tertentu bisa muncul bersama waktu. Fenomena psikopatologis yang paling penting adalah thought echo (pikiran berulang-ulang); thought insertion or withdrawal (penyisipan atau pembuangan bagian pikiran); thought broadcasting (menyampaikan kemana-mana pikirannya); persepsi waham dan waham kuasa; suka mempengaruhi atau pasif sama sekali; suara

140

Page 141: Coba Buat Buku ICD X

halusinasi yang mengomentari atau membicarakan pasien; kelainan pikiran dan gejala-gejala negatif.

Perjalanan skizofrenia bisa terus menerus, sewaktu-waktu dengan defisit yang progresif atau stabil, atau satu-episode atau lebih dengan remisi yang komplit atau tidak komplit. Diagnosis skizofrenia dihindarkan kalau ada gejala depresi atau manik yang luas, kecuali kalau skizofrenia muncul lebih dulu. Juga skizofrenia tidak didiagnosa kalau ada penyakit otak organik atau ketika keracunan atau putus obat. F20.0 Skizofrenia paranoid - curigaF20.1 Skizofrenia hebefrenik – alam perasaan F20.2 Skizofrenia katatonik – psikomotor: hiperkinensis atau stuporF20.3 Skizofrenia ‘undifferentiated’ – gejala di atas tidak tegasF20.4 Depresi pasca skizofrenia – tekanan perasaanF20.5 Skizofrenia residual – kronis, gejala sisaF20.6 Skizofrenia simplex – ringan tapi progresifF20.8 Skizofrenia lainF20.9 Skizofrenia, tidak dijelaskan

F21 Kelainan schizotype Kelainan yang khas dengan tingkah laku eksentrik dan alam perasaan

yang mirip skizofrenia, walau pun tidak terdapat kelainan yang merupakan ciri-ciri skizofrenia.. Tidak jelas saat mulai dan evolusinya, arah penyakit biasanya kelainan kepribadian.

F22 Kelainan waham persisten Mencakup berbagai kelainan dengan waham jangka panjang

merupakan gejala utama, namun tidak bisa diklasifikasikan sebagai organik, skizofrenik, atau afektif.F22.0 Kelainan waham – waham tunggal atau kelompok waham yang

berhubunganF22.8 Kelainan waham persisten lainnya F22.9 Kelainan waham persisten, tidak dijelaskan

F23 Kelainan psikotik akut dan sementara Kelainan dengan onset akut gejala psikotik (waham, halusinasi, dan

kekacauan persepsi), dan terhentinya tingkah laku yang biasa. Onset akut adalah perkembangan gambaran klinis dalam dua minggu atau kurang.F23.0 Kelainan psikotis polimorf akut tanpa gejala skizofrenia F23.1 Kelainan psikotik polimorf akut dengan gejala skizofreniaF23.2 Kelainan psikotik akut mirip-skizofrenia.F23.3 Kelainan psikotik akut lain dengan waham sebagai gejala utama.F23.8 Kelainan psikotik akut dan sementara lain F23.9 Kelainan psikotik akut dan sementara lain, tidak dijelaskan

141

Page 142: Coba Buat Buku ICD X

F24 Kelainan waham induksi Kelainan waham yang dirasakan oleh dua orang atau lebih dengan

hubungan emosi yang erat. Hanya seorang yang benar-benar menderita psikotik, waham terinduksi ke orang lain dan biasanya hilang setelah mereka dipisahkan.

F25 Kelainan skizo-afektif Kelainan yang muncul sewaktu-waktu dengan gejala afektif dan

skizofrenia, tapi tidak memenuhi syarat diagnosis skizofrenia atau episode depresi atau manik.F25.0 Kelainan skizoafektif, tipe manikF25.1 Kelainan skizoafektif, tipe depresifF25.2 Kelainan skizoafektif, tipe campuran F25.8 Kelainan skizoafektif lain F25.9 Kelainan skizoafektif, tidak dijelaskan

F28 Kelainan psikotik non-organik lain Kelainan waham atau halusinasi, tapi tidak cukup untuk diagnosis

skizofrenia (F20.-), kelainan waham persisten (F22.-), kelainan psikotik akut dan sementara (F23.-), episode manik jenis psikotik (F30.2), atau episode depresi berat (F32.3).

F29 Psikosis non-organik yang tidak dijelaskan

F30-F39: Kelainan alam perasaan (afektif/mood)Blok ini berisi kelainan dengan perubahan alam perasaan menjadi

tertekan (dengan atau tanpa kecemasan yang terkait) atau menjadi sangat bebas. Perubahan mood biasanya diikuti oleh perubahan level aktifitas menyeluruh, hampir semua gejala lain bisa merupakan gejala sekunder dari, atau mudah dipahami dari bentuk perubahan mood dan aktifitas. Hampir semua kelainan ini cenderung berulang dan titik mulainya episode tersendiri sering berhubungkan dengan kejadian atau situasi yang membuat stress.

F30 Episode mania Semua subdivisi pada kategori ini digunakan hanya untuk satu

episode. Episode hipomanik atau manik pada seseorang yang memiliki episode afektif sebelumnya (depresif, hipomanik, manik, atau campuran) harus dikode sebagai kelainan afektif bipolar (F31.-).Includes: kelainan bipolar, episode manik tunggalF30.0 HypomaniaF30.1 Mania tanpa gejala psikotikF30.2 Mania dengan gejala psikotikF30.8 Episode mania lainF30.9 Episode mania, tidak dijelaskan

142

Page 143: Coba Buat Buku ICD X

F31 Kelainan afektif bipolar Khas dengan dua atau lebih episode gangguan mood dan aktifitas,

gangguan ini pada suatu ketika berupa meningginya mood dan peningkatan aktifitas (hipomania atau mania), dan pada kesempatan lain berupa merendahnya mood dan penurunan aktifitas (depresi).

Disini termasuk penyakit, psikosis, atau reaksi “manik-depresi”F31.0 episode sekarang hipomaniaF31.1 episode sekarang mania tanpa gejala psikotikF31.2 episode sekarang mania dengan gejala psikotikF31.3 episode sekarang depresi ringan atau sedangF31.4 episode sekarang depresi berat tanpa gejala psikotikF31.5 episode sekarang depresi berat dengan gejala psikotikF31.6 episode sekarang campuranF31.7 sekarang dalam remisiF31.8 kelainan afektif bipolar lainF31.9 kelainan afektif bipolar, tidak dijelaskan

F32 Episode depresi Pada episode depresi umumnya terjadi penurunan daya untuk

menikmati, tertarik, dan konsentrasi, dan kelelahan setelah usaha ringan. Tidur biasanya terganggu dan selera makan menurun. Harga diri dan rasa percaya diri hampir selalu berkurang, dan bahkan dalam bentuk yang paling ringan, perasaan bersalah atau merasa tak berguna sering muncul.

Penurunan mood bervariasi dari hari ke hari, tidak berespons pada keadaan sekitar dan bisa diikuti oleh gejala-gejala ‘somatik’ seperti hilangnya ketertarikan dan kesenangan, bangun pagi beberapa jam sebelum biasanya, depresi paling berat di pagi hari, retardasi psikomotor menonjol, tegang, hilang selera makan, berat badan berkurang, dan hilangnya libido..F32.0 Episode depresi ringanF32.1 Episode depresi sedangF32.2 Episode depresi berat tanpa gejala psikotikF32.3 Episode depresi berat dengan gejala psikotikF32.8 Episode depresi lainF32.9 Episode depresi, tidak dijelaskan

F33 Depresi berulang Khas dengan berulangnya episode depresi. Episode pertama bisa pada

semua usia, onset bisa akut atau perlahan, dan berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan.F33.0 Depresi berulang, episode sekarang ringanF33.1 Depresi berulang, episode sekarang sedangF33.2 Depresi berulang, episode sekarang berat tanpa gejala psikotikF33.3 Depresi berulang, episode sekarang berat dengan gejala psikotikF33.4 Depresi berulang, sedang dalam remisiF33.8 Depresi berulang lainnya

143

Page 144: Coba Buat Buku ICD X

F33.9 Depresi berulang, tidak dijelaskan

F34 Kelainan afektif persisten Kelainan alam perasaan yang persisten dan biasanya naik turun, tapi

ringan. Berlangsung berbulan-bulan, kadang-kadang pada sebagian besar kehidupan dewasanya. Kadang-kadang, episode tunggal manik atau depresi bisa muncul.F34.0 Cyclothymia – mood tidak stabil; depresi dan perasaan senang ringanF34.1 Dysthymia - depresi mood kronis, berlangsung sekurangnya beberapa

tahunF34.8 Kelainan afektif persisten lainnyaF34.9 Kelainan afektif persisten, tidak dijelaskan

F38 Kelainan afektif lainnya Kelainan mood yang tidak cukup berat atau berlangsung tidak cukup

lama.F38.0 Kelainan afektif tunggal lainnyaF38.1 Kelainan afektif berulang lainnya F38.8 Kelainan afektif lainnya

F39 Kelainan afektif yang tidak dijelaskan

F40-F49: Neurosis, dengan stress dan somatoformis

F40 Cemas fobia (phobic anxiety) Cemas muncul terhadap situasi yang jelas dan tidak berbahaya; yang

kalau bisa dihindari, atau kalau terpaksa akan dihadapi dengan takut. Kekhawatiran bisa berupa gejala berdebar-debar atau rasa mau jatuh, dan sering diikuti oleh khawatir akan kematian, kehilangan kontrol, atau gila. Berpikir untuk masuk ke situasi fobia biasanya sudah menimbulkan cemas. Cemas fobia sering hadir bersamaan dengan depresi.F40.0 Agoraphobia – takut berada di tempat terbukaF40.1 Fobia-fobia sosial - anthropophobia atau neurosis sosialF40.2 Fobia spesifik (isolated) - acrophobia (takut ketinggian),

claustrophobia (takut tempat tertutup), fobia binatang, fobia sederhana

F40.8 Cemas fobia lainnyaF40.9 Cemas fobia, tidak dijelaskan

F41 Kelainan cemas lainnya Cemas merupakan gejala utama dan tidak terbatas pada situasi

tertentu..F41.0 Panik [cemas paroksismal secara episodik]F41.1 Kecemasan umumF41.2 Cemas campur depresiF41.3 Cemas campur lainnyaF41.8 Cemas lain yang dijelaskanF41.9 Cemas, tidak dijelaskan

144

Page 145: Coba Buat Buku ICD X

F42 Kelainan obsesi-kompulsi Gambaran penting adalah pikiran obsesi dan tindakan kompulsi yang

timbul berulang-ulang. Pikiran obsesi adalah ide, bayangan, atau dorongan yang memasuki pikiran berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Obsesi hampir selalu menekan perasaan dan pasien sering berusaha untuk melawannya tapi gagal.

Tindakan kompulsi dilakukan berulang-ulang.. Tujuannya untuk mencegah kejadian yang dianggap akan mencelakakan terhadap dirinya atau disebabkan oleh dirinya, walau pun secara objektif tidak akan terjadi. Biasanya, tingkah laku ini diketahui pasien sebagai tidak berdasar, dan ia berusaha berulang-ulang untuk melawannya.

Nama lain keadaan ini: neurosis anankastik atau neurosis obsesif-kompulsif F42.0 Pikiran dengan obsesi yang menonjolF42.1 Tindakan kompulsi yang menonjolF42.2 Pikiran dan tindakan obsesi campuran F42.8 Kelainan obsesi-kompulsi lainnyaF42.9 Kelainan obsesi-kompulsi, tidak dijelaskan

F43 Reaksi terhadap stress berat, dan gangguan penyesuaian Kategori ini dikenal dengan kejadian yang sangat menekan perasaan

sehingga timbul reaksi stress akut, atau perubahan besar kehidupan yang tidak menyenangkan sehingga timbul gangguan penyesuaian. Kelainan dianggap sebagai respons ‘maladaptive’ atau ‘adaptasi jelek’ terhadap stress berkepanjangan.F43.0 Reaksi stress akut - reaksi sementara terhadap stress fisik dan mentalF43.1 Stress pasca trauma - respons lama terhadap stress fisik dan mentalF43.2 Gangguan penyesuaianF43.8 Reaksi lain terhadap stress beratF43.9 Reaksi yang tidak dijelaskan terhadap stress berat

F44 Kelainan-kelainan dissosiasi (konversi) Tema umum adalah hilangnya integrasi normal antara memori masa

lalu, kesadaran identitas dan sensasi langsung, serta kontrol gerak tubuh. Kelainan yang lebih kronis, seperti paralisis dan anestesia, bisa timbul kalau onsetnya berhubungan dengan masalah yang tidak bisa diselesaikan dan kesulitan interpersonal. Gejala kelainan sering mewakili konsep pasien tentang timbulnya penyakit. Pemeriksaan medis tidak menunjukkan kelainan fisik atau neurologis, karena hilangnya fungsi tubuh merupakan ekspresi konflik atau kebutuhan emosi. Kelompok ini hanya melibatkan kelainan fungsi fisik yang biasanya di bawah kontrol normal.F44.0 Amnesia disosiasi

Gejala utama adalah hilangnya ingatan tentang kejadian penting yang baru terjadi, bukan sekedar lupa atau lelah. Amnesia terpusat pada kejadian

145

Page 146: Coba Buat Buku ICD X

yang menyakitkan, seperti kecelakaan atau duka-cita, dan biasanya bersifat partial (sebagian) dan selektif. F44.1 Fugue disosiasi

Fugue disosiasi (kehilangan ingatan dan meninggalkan rumah) memiliki semua gejala amnesia disosiasi, tambah berkelana melebihi aktifitas harian biasa..F44.2 Stupor disosiasi

Stupor disosiasi (keadaan setengah sadar) adalah penurunan atau kehilangan gerakan sadar dan respons terhadap rangsangan luar seperti cahaya, suara, dan rabaan.F44.3 Trance and possession disorders

Trance (keadaan seperti dalam mimpi, tapi tidak tidur) adalah kehilangan sementara identitas pribadi dan kesadaran akan sekitar. Disini termasuk hanya trance yang tidak disadari atau tidak diinginkan, di luar situasi keagamaan atau kebudayaan yang dianutnya.F44.4 Gangguan motorik disosiasi

Kemampuan untuk menggerakkan semua atau sebagian anggota hilang. Bisa mirip sekali dengan berbagai variasi ataxia (gerak tak terkontrol), apraxia (tak mampu bergerak dengan pantas), akinesia (gerakan sadar berkurang), aphonia (tak bisa bersuara), dysarthria (susah mengeluarkan kata-kata dengan jelas), dyskinesia (tidak sanggup mengontrol gerakan sadar), seizures, atau paralysis.F44.5 Konvulsi disosiasi

Mirip dengan epilepsi, tapi jarang disertai lidah tergigit, lecet jatuh, atau inkontinensia urin, kesadaran bisa dipertahankan atau diganti oleh stupor atau trance.F44.6 Anestesia disosiasi dan kehilangan sensoris

Hilangnya rasa pada kulit memiliki batas yang sesuai dengan pendapat pasien mengenai fungsi tubuh, bukan pendapat medis. Kehilangan sensasi bisa diikuti oleh keluhan paresthesi (kesemutan). Jarang diikuti oleh kehilangan total penglihatan atau pendengaran.F44.7 Kelainan disosiasi (konversi) campuran - gabungan kelainan F44.0-

F44.6F44.8 Kelainan disosiasi (konversi) lainnyaF44.9 Kelainan disosiasi (konversi), tidak dijelaskan

F45 Kelainan somatoformis Bentuk utama adalah berulang-ulang menyatakan keluhan fisik

bersama permintaan untuk pemeriksaan medis, walau pun hasilnya selalu negatif dan dokter mengatakan bahwa gejalanya tidak memiliki basis fisik. Kalau pun ada, kelainan fisik tidak berhubungan dengan gejala dan keyakinan pasien mengenai penyakitnya.F45.0 Kelainan somatisasi

146

Page 147: Coba Buat Buku ICD X

Gejala fisik yang banyak, berulang, dan sering berubah selama paling kurang dua tahun. Kalau gejala jelas dan berlangsung kurang dari dua tahun, klasifikasikan pada F45.1.F45.1 Gangguan somatoformis tidak khas

Keluhan somatoformis banyak, bervariasi, dan terus menerus, namun tidak terdapat bentuk klinis kelainan somatisasi yang jelas.F45.2 Kelainan hipokondriak

Bentuk utama adalah keyakinan persisten adanya kelainan fisik serius dan progresif. Perhatian biasanya terfokus pada satu atau dua organ atau sistem tubuh.F45.3 Gangguan fungsi otonom somatoformis

Keluhan pasien seolah-olah disebabkan penyakit sistem atau organ yang dikontrol oleh syaraf otonom, seperti kardiovaskuler, pencernaan, pernafasan, dan urogenital. Gejala biasanya dua jenis, tanpa kelainan pada sistem atau organ tersebut. Pertama, keluhan berdasarkan tanda-tanda objektif rangsangan otonom seperti berdebar-debar, keringat, panas-panas, tremor, dan takut akan kemungkinan kelainan fisik. Kedua, keluhan subjektif dan berubah-ubah mengenai sakit dan nyeri, rasa terbakar, rasa beban berat, rasa terjepit, dan perasaan desakan dari dalam, yang dikatakan oleh pasien akibat organ atau sistem tertentu.F45.4 Nyeri somatoformis persisten

Keluhan utama adalah nyeri persisten, berat, dan menekan perasaan, tapi tidak berdasarkan kelainan fisiologis atau fisik, namun berhubungan dengan konflik emosi atau masalah psikososial yang cukup besar.F45.8 Gangguan somatoformis lain

Kelainan sensasi, fungsi, dan tingkah-laku yang tidak disebabkan kelainan fisik, tidak melalui syaraf otonom, terbatas pada sistem atau bagian spesifik tubuh.F45.9 Gangguan somatoformis yang tidak dijelaskan – kelainan

psikosomatik NOS

F48 Neurosis lainnya F48.0 Neurasthenia

Kelelahan mudah terjadi setelah usaha mental atau setelah usaha fisik minimal. Sering terdapat perasaan fisik umum yang tidak menyenangkan seperti pusing, sakit kepala, dan rasa tidak stabil. Nama lain penyakit ini adalah sindroma kelelahan (Fatigue syndrome)F48.1 Sindroma depersonalisasi - derealisasi

Pasien mengeluhkan perubahan mutu aktifitas mental, tubuh, dan lingkungan, sehingga terasa seperti tidak nyata, jauh, dan serba otomatis di luar kontrol. Pasien sering mengeluh tentang hilangnya emosi dan merasa terasing dari pikiran, tubuh, atau dunia nyata..F48.8 Gangguan neurosis lain

147

Page 148: Coba Buat Buku ICD X

F48.9 Gangguan neurosis, tidak dijelaskan - Neurosis NOS

F50-F59: Sindroma akibat gangguan fisiologis dan fisik

F50 Kelainan makan F50.0 Anorexia nervosa

Khas dengan penurunan berat badan yang disengaja, sering pada wanita muda, bisa juga laki-laki muda, anak menjelang pubertas dan wanita menjelang menopause. Gejalanya mencakup pembatasan makanan, olahraga berlebihan, merangsang muntah dan ‘cuci perut’, serta penggunaan obat penekan selera dan diuretika.F50.1 Anorexia nervosa tidak khas

Mirip anorexia nervosa namun gambaran klinis keseluruhan tidak sesuai. Misalnya tidak terdapat gejala kunci seperti amenorrhea atau sangat takut gemuk, walau pun berat badannya sangat berkurang dan ia menunjukkan tingkah-laku menurunkan berat badan.F50.2 Bulimia nervosa

Makan berlebihan dan sangat ingin mengontrol berat badan, sehingga menyebabkan pola makan berlebihan yang disusul oleh muntah atau penggunaan pencahar. Nama lain keadaan ini adalah Bulimia, dan Hyperorexia nervosaF50.3 Bulimia nervosa tidak khas

Mirip bulimia nervosa, tapi gambaran klinis keseluruhan tidak sesuai. Misalnya bisa terdapat makan berlebihan dan penggunaan pencahar berlebihan tanpa perubahan berat badan yang nyata, atau tidak adanya kekhawatiran berlebihan akan bentuk badan dan berat badan.F50.4 Makan berlebihan akibat kekacauan psikologis lain

Makan berlebihan akibat kejadian yang menyebabkan stress, seperti ditinggal mati, kecelakaan, melahirkan, dsb. Nama lainnya adalah Psychogenic overeatingF50.5 Muntah akibat kekacauan psikologis lain

Muntah berulang pada gangguan dissosiasi (F44.-) dan hipokhondriaka (F45.2). Subkategori ini bisa sebagai tambahan pada O21.- (muntah berlebihan waktu hamil). Nama lainnya adalah Psychogenic vomiting.F50.8 Kelainan makan lainnya

Pica (keinginan makan yang bukan makanan seperti kayu atau kertas) pada dewasa; nama lain adalah Psychogenic loss of appetite. Kecuali: pica pada bayi dan anak kecil (F98.3)F50.9 Kelainan makan, tidak dijelaskan

148

Page 149: Coba Buat Buku ICD X

F51 Kelainan tidur non-organik Kelainan tidur sering merupakan gejala kelainan mental atau fisik.

Kalau kelainan tidur adalah salah satu keluhan utama dan diyakini pasien sebagai penyakit tersendiri, maka kode ini harus digunakan bersama diagnosa lain yang menguraikan psikopatologi dan patofisiologi yang terlibat. Kategori ini hanya mencakup gangguan tidur yang faktor primernya adalah emosi.F51.0 Insomnia non-organik

Keadaan dengan tidur yang tidak memuaskan dan telah berlangsung lama, misalnya susah tertidur, susah untuk tetap tidur, atau bangun lebih dini.F51.1 Hypersomnia non-organik

Hipersomnia adalah keadaan dengan siang sangat mengantuk, serangan tidur, atau lamanya transisi dari bangun ke sadar penuh. Kalau tidak ada faktor organik yang mendasari, maka keadaan ini biasanya berhubungan dengan kelainan jiwa.F51.2 Nonorganic disorder of the sleep-wake schedule

Tidak ada kesesuaian antara jadwal tidur-bangun dengan jadwal yang diinginkan pada lingkungan tertentu, sehingga menyebabkan insomnia atau hipersomnia.F51.3 Sleepwalking [somnambulism]

Perubahan kesadaran sehingga fenomena tidur dan bangun bergabung. Pada episode ‘tidur berjalan’ ini pasien bangkit dari tempat tidur, biasanya pada sepertiga pertama tidur malam, dengan rendahnya tingkat keawasan, reaksi dan keterampilan otot. Setelah bangun biasanya ia tidak ingat kejadian tersebut.F51.4 Sleep terrors [night terrors]

Episode terror dan panik di waktu malam dengan suara dan gerakan yang hebat dan aktifitas otonom yang tinggi. Pasien akan terduduk atau berdiri, biasanya pada sepertiga pertama tidur malam, dengan teriakan panik. Sering juga ia lari ke pintu seolah-olah ingin meloloskan diri, namun jarang meninggalkan kamar. Ingatan akan kejadian tersebut sangat terbatas (biasanya satu atau dua bayangan yang tidak utuh).F51.5 Nightmares – mimpi buruk

Mimpi yang berisi rasa cemas dan takut, yang bisa diingat dengan jelas. Temanya sering mencakup ancaman nyawa, keamanan, atau harga diri. Biasanya pada episode tersebut terdapat aktifitas otonom, namun suara atau gerak tubuh tidak jelas. Pada waktu bangun ia dengan cepat sadar dan berorientasi ke kenyataan.F51.8 Kelainan tidur nonorganik lainnyaF51.9 Kelainan tidur nonorganik, tidak dijelaskan

149

Page 150: Coba Buat Buku ICD X

F52 Gangguan fungsi seksual tanpa kelainan atau penyakit organik Mencakup berbagai keadaan yang berhubungan dengan

ketidakmampuan melakukan hubungan seksual seperti yang diinginkan. Respons seksual adalah proses psikosomatik. Dalam kelainan ini, proses psikologis dan somatik biasanya terlibat.F52.0 Kurang atau hilangnya keinginan seksual – frigiditas, nafsu sex

hipoaktifF52.1 Penghindaran sex dan kurangnya kenikmatan seksual – anhedonia

(sexual)F52.2 Kegagalan respons genital – gangguan ereksi atau kekeringan vaginaF52.3 Gangguan fungsi orgasme - orgasme tidak terjadi atau tercapai

sangat lamaF52.4 Ejakulasi prematurF52.5 Vaginismus nonorganic – kejang otot sekitar sehingga vagina tertutupF52.6 Dyspareunia nonorganik - nyeri selama hubungan seksualF52.7 Nafsu seksual berlebihan – nymphomania (perempuan), satyriasis

(laki-laki)F52.8 Disfungsi seksual nonorganik lainF52.9 Disfungsi seksual nonorganik, tidak dijelaskan

F53 Kelainan jiwa dan tingkah-laku pada puerperium, not elsewhere classified

Kelainan jiwa yang berhubungan dengan puerperium (muncul dalam waktu enam minggu setelah melahirkan) yang tidak bisa diklasifikasikan di tempat lain pada bab ini, baik karena informasi tidak cukup, atau karena adanya gambaran klinis khusus yang menyebabkan klasifikasinya di tempat lain tidak sesuai. F53.0 Kelainan ringan – depresi postpartumF53.1 Kelainan berat – psikosis puerperium NOSF53.8 Kelainan lain F53.9 Kelainan yang tidak dijelaskan

F54 Kelainan psikologis pada kelainan yang klasifikasinya di tempat lain

Kategori ini digunakan untuk mencatat pengaruh psikologis yang diduga berperanan dalam timbulnya kelainan fisik yang klasifikasinya pada bab lain. Termasuk disini faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi keadaan fisik.

Contoh penggunaan kategori ini adalah: asthma F54 and J45.-; dermatitis F54 and L23-L25; gastric ulcer F54 and K25.-; mucous colitis F54 and K58.-; ulcerative colitis F54 and K51.-; urticaria F54 and L50.-

150

Page 151: Coba Buat Buku ICD X

F55 Penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan

F59 Sindroma tingkah-laku akibat faktor fisiologis dan fisik yang tidak dijelaskan

F60-F69: Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasaBlok ini berisi berbagai keadaan dan pola-pola tingkah-laku yang

nyata secara klinis dan cenderung menetap. Gejala ini muncul sebagai ekspresi gaya hidup seseorang dan caranya berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Beberapa dari gejala ini muncul dini pada perkembangan seseorang, dan yang lainnya didapatkan lebih lambat.

Kelainan kepribadian spesifik (F60), campuran (F61), dan perubahan kepribadian (F62) merupakan pola tingkah-laku yang tertanam dalam, dan muncul sebagai respons terhadap berbagai situasi. Mereka melambangkan pembelokan tajam dalam memahami, memikirkan, merasakan, dan terutama membandingkan dirinya dengan orang lain. Mereka sering berhubungan dengan distress subjektif dan masalah penampilan sosial.

F60 Kelainan kepribadian spesifik Kekacauan berat kepribadian dan tingkah-laku, bukan akibat

langsung gangguan otak atau kelainan psikiatrik lain. Biasanya melibatkan beberapa daerah kepribadian, berhubungan dengan ketegangan pribadi yang berat dan kerusakan hubungan sosial, dan muncul sejak kanak-kanak atau remaja.F60.0 Gangguan kepribadian paranoid

Sangat sensitif akan kemunduran, tidak bisa memaafkan hinaan, curiga berlebihan, bersikap ‘siap tempur’ dan sangat menjaga hak-hak pribadi. Ia merasa dirinya sangat penting dan selalu membandingkan segala sesuatu dengan diri sendiri.F60.1 Gangguan kepribadian skizoid

Khas dengan menarik diri dari hubungan yang akrab, sosial dan lainnya dan lebih menyukai khayalan, aktifitas sendiri, dan introspeksi.F60.2 Gangguan kepribadian antisosial

Khas dengan tidak peduli akan kewajiban sosial dan perasaan orang lain. Disebut juga kepribadian amoral, anti sosial, asosial, psikopatik atau sosiopatik

F60.3 Kepribadian emosi labilBertendensi untuk bertindak tanpa memikir akibat, alam perasaan

mudah berubah. emosi mudah meledak dan tidak terkontrol. Gejala lain adalah tendensi untuk merusak diri sendiri, atau bunuh diri. Disebut juga kepribadian agresif atau eksplosifF60.4 Kepribadian histrionik

Alam perasaan dangkal dan labil, mendramatisir diri sendiri, ekspresi emosi berlebihan, mudah disugesti, egosentris, mudah tersinggung, dan

151

Page 152: Coba Buat Buku ICD X

selalu mencari pujian, rangsangan, dan perhatian. Disebut juga kepribadian histeris dan psikoinfantilF60.5 Kepribadian anankastik

Selalu ragu-ragu; ingin serba sempurna (perfeksionisme), perhatian akan detail berlebihan; bandel, sangat hati-hati, dan kaku. Disebut juga kepribadian kompulsif, obsesif, obsesif-kompulsifF60.6 Kepribadian hindaran atau cemas

Pasien memiliki perasaan tegang dan enggan, tidak percaya diri dan rendah diri. Selalu ingin disenangi dan diterima, sangat sensitif akan kritikan, dan bertendensi menghindari aktifitas rutin tertentu dengan membesar-besarkan bahaya atau resikonya.F60.7 Kepribadian tergantung

Tergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan, patuh pada keinginan orang yang lebih tua, dan respons yang lemah terhadap tuntutan kehidupan harian.F60.8 Kelainan kepribadian lainnya

Kepribadian eksentrik, narcissistic, immatur, pasif agresif, psikoneurotikF60.9 Kelainan kepribadian, tidak dijelaskan

F61 Kelainan kepribadian campuran dan lainnya Kategori ini adalah untuk kelainan spesifik yang sering menimbulkan

gangguan tapi tidak memiliki pola spesifik dari gejala-gejala pada F60.-.

F62 Perubahan kepribadian menetap, bukan karena kelainan otak Gangguan kepribadian yang berkembang setelah stress berat atau

penyakit jiwa yang berat. Perubahan kepribadian harus jelas dan tidak terdapat sebelum kejadian.F62.0 Perubahan kepribadian menetap setelah stress beratF62.1 Perubahan kepribadian menetap setelah sakit jiwaF62.8 Perubahan kepribadian menetap lainnyaF62.9 Perubahan kepribadian menetap, tidak dijelaskan

F63 Kelainan kebiasaan dan dorongan Khas dengan tindakan berulang tanpa motivasi yang rasional, tidak

bisa dikontrol, dan umumnya merusak kepentingan pasien sendiri dan orang lain.F63.0 Judi yang patologis

Kelainan ini berupa episode perjudian yang mendominasi kehidupan pasien sampai merusak nilai-nilai dan kewajiban sosial, pekerjaan, dan keluarga.F63.1 Pembakaran yang patologis [pyromania]

152

Page 153: Coba Buat Buku ICD X

Khas dengan usaha membakar tanpa motif yang jelas, dan pikiran tentang api dan kebakaran. Diawali peningkatan ketegangan sebelum, dan kepuasan dalam sesudah tindakanF63.2 Mencuri yang patologis [kleptomania]

Kelainan dengan kegagalan menahan dorongan untuk mencuri objek yang tidak berguna untuk pribadi. Objek ini bisa dibuang, diberikan kepada orang lain, atau dikoleksikan. Terdapat ketegangan sebelum tindakan, dan sangat puas sesudahnya.F63.3 Menarik rambut yang patologis (trichotillomania)

Khas dengan botak karena gagal menahan dorongan menarik rambut. Penarikan rambut didahului oleh ketegangan yang tinggi dan diikuti oleh perasaan lega atau puas.F63.8 Kelainan kebiasaan dan dorongan lainnyaF63.9 Kelainan kebiasaan dan dorongan, tidak dijelaskan

F64 Kelainan identitas kelamin F64.0 Transsexualisme

Khas dengan hasrat hidup sebagai anggota seks yang berlawanan, biasanya diikuti perasaan tidak nyaman atau tidak pantas pada kelompok seksnya sendiri, dan berharap memperoleh pembedahan dan pengobatan supaya tubuh sesuai dengan seks yang diinginkanF64.1 Transvestisme peran-ganda

Memakai pakaian jenis seks lain untuk menikmati rasa menjadi anggota jenis seks tersebut, tanpa hasrat pergantian seks dan tidak diikuti oleh kepuasan seksual.F64.2 Kelainan identitas kelamin kanak-kanak

Pertama muncul di masa kanak-kanak, ingin menjadi jenis seks yang berbeda. Pikiran selalu pada pakaian dan aktifitas jenis seks yang berbeda dan kesal akan jenis seks sendiri.F64.8 Kelainan identitas kelamin lainnyaF64.9 Kelainan identitas kelamin, tidak dijelaskan

F65 Kelainan nafsu seksual F65.0 Fetishisme

Mengandalkan benda mati (fetish) untuk rangsangan dan kepuasan seksual. Fetish sering merupakan bagian tambahan tubuh, misalnya pakaian atau sepatu. Contoh umum lainnya khas dengan ‘texture’ tertentu seperti karet, plastik atau kulit. Objek-objek fetish bisa hanya digunakan untuk meningkatkan rangsangan seksual (misalnya dengan partner yang mengenakan pakaian tertentu).F65.1 Transvestisme fetish

Pemakaian pakaian jenis seks yang berlawanan untuk rangsangan seksual dan menciptakan penampilan jenis seks berbeda. Berbeda dari

153

Page 154: Coba Buat Buku ICD X

transvestisme trans-seksual, transvestisme fetish memiliki hubungan yang jelas dengan rangsangan seksual dan keinginan kuat untuk menanggalkan pakaian tersebut ketika orgasme telah dicapai. Keadaan ini bisa terjadi pada fase awal perkembangan trans-seksualisme.F65.2 Exhibitionisme

Tendensi untuk memperlihatkan genitalia kepada jenis seks yang berbeda atau ke orang banyak di tempat umum, tanpa bermaksud mengadakan kontak seksual. Biasanya, tapi tidak selalu, rangsangan seksual pada waktu itu diikuti oleh masturbasi.F65.3 Voyeurisme

Tendensi untuk mengintip orang yang sedang berhubungan seksual atau membuka baju. Dilakukan tanpa setahu objek, dan diikuti oleh rangsangan seksual dan masturbasi.F65.4 Paedophilia

Nafsu seks pada anak lelaki dan/atau perempuan sebelum atau awal pubertas.F65.5 Sadomasochisme

Aktifitas seksual yang melibatkan pemberian rasa nyeri, hinaan, atau ikatan. Keinginan sebagai penerima disebut masochisme; sebagai pemberi disebut sadisme.F65.6 Kelainan ganda nafsu seksual

Lebih dari satu preferensi seksual abnormal dan tidak ada yang lebih menonjol. Kombinasi yang sering adalah fetishisme, transvestisme, dan sadomasochisme.F65.8 Kelainan nafsu seksual lainnya

Melakukan telpon cabul, menggeserkan badan pada orang lain untuk rangsangan seks di tempat ramai; aktifitas seksual dengan binatang (zoophilia), mayat (necrophilia), dan penggunaan cekikan atau anoksia untuk meningkatkan rangsangan seksual.F65.9 Kelainan nafsu seksual, tidak dijelaskan

F66 Kelainan yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual Note: Orientasi seksual saja tidak dianggap sebagai kelainan.F66.0 Gangguan pematangan seksual

Pasien tidak yakin akan identitas gender atau orientasi seksualnya. Sering pada remaja yang tidak pasti apakah ia homo-, hetero- atau bi-seksual, atau pada orang dewasa yang setelah orientasi seksualnya terlihat stabil, mendapatkan bahwa orientasi seksualnya itu berubah.F66.1 Orientasi seksual egodystonik

Identitas gender atau preferensi seksual (heterosexual, homosexual, bisexual, atau prepubertal) tidak diragukan, tapi ia berharap hal ini berbeda, dan mungkin mencari pengobatan untuk mengubahnya.

154

Page 155: Coba Buat Buku ICD X

F66.2 Gangguan hubungan seksualIdentitas gender atau orientasi seksual (hetero-, homo-, atau bi-

sexual) menyebabkan kesulitan dalam membentuk atau mempertahankan hubungan dengan pasangan seksualnya.F66.8 Kelainan perkembangan psikoseksual lainnyaF66.9 Kelainan perkembangan psikoseksual, tidak dijelaskan

F68 Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa lainnya F68.0 Penonjolan gejala fisik untuk alasan psikologis

Gejala-gejala fisik yang sudah pasti menjadi menonjol dan lama akibat keadaan psikologis. Pasien umumnya tertekan oleh gejala ini. Disebut juga neurosis kompensasiF68.1 Menciptakan gejala atau cacad fisik atau psikologis

Pasien berulang-ulang menciptakan gejala tanpa alasan yang jelas, dan malah melukai diri sendiri untuk lebih meyakinkan. Motivasinya kabur dan mungkin untuk mengambil peran sebagai orang sakit. Disebut juga sindroma MunchhausenF68.8 Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa lainnya yang

dijelaskan

F69 Kelainan kepribadian dan tingkah laku dewasa , tidak dijelaskan

F70-F79: Retardasi Mental Perkembangan pikiran terhenti atau tidak sempurna, khas dengan

kegagalan keterampilan pada masa perkembangan. Keterampilan ini ikut menentukan level kecerdasan umum seperti daya kognitif (pengenalan), bahasa, gerakan, dan sosial. Retardasi dapat terjadi dengan atau tanpa keadaan mental dan fisik lainnya.

Derajat retardasi mental diukur dengan alat uji kecerdasan yang distandarisasi. Ukuran ini memberi perkiraan derajat retardasi mental. Kemampuan intelektual dan adaptasi sosial bisa membaik sebagai hasil latihan dan rehabilitasi. Diagnosis harus didasarkan pada tingkat kemampuan fungsi saat pemeriksaan.

Subdivisi berikut digunakan untuk menunjukkan luasnya kerusakan tingkah laku. .0 Kerusakan tingkah laku tidak ada atau minimal .1 Kerusakan tingkah laku nyata dan memerlukan perhatian dan

pengobatan..8 Kerusakan tingkah laku lain.9 Kerusakan tingkah laku tidak disebutkan

155

Page 156: Coba Buat Buku ICD X

Kalau perlu gunakan kode tambahan untuk keadaan lain yang berhubungan seperti autisma, gangguan perkembangan lain, epilepsi, kelainan perangai, atau cacad fisik yang berat.

F70 Retardasi mental ringan IQ 50–69 (pada dewasa, usia mental 9–12 tahun). Cenderung

menyebabkan kesulitan belajar di sekolah. Banyak dewasa dengan IQ ini masih mampu bekerja dan mempertahankan hubungan sosial yang baik dan berguna untuk masyarakat.

F71 Retardasi mental sedang IQ 35–49 (pada dewasa, usia mental 6-9 tahun). Perkembangan

terlambat di masa kanak-kanak, tapi umumnya bisa mengurus diri sendiri dengan komunikasi dan akademis yang memadai. Orang akan memerlukan berbagai sokongan untuk hidup dan bekerja di masyarakat.

F72 Retardasi mental berat IQ 20-34 (pada dewasa, usia mental 3-6 tahun), cenderung

membutuhkan sokongan terus menerus.

F73 Retardasi mental sangat berat IQ di bawah 20 (pada dewasa, usia mental di bawah 3 tahun).

Menyebabkan sulit merawat diri sendiri, buang air besar dan kecil, komunikasi dan gerakan.

F78 Retardasi mental lain

F79 Retardasi mental tidak dijelaskan

F80-F89: Kelainan perkembangan psikologisDimulai pada masa bayi atau kanak-kanak, berhubungan dengan

pematangan sistem syaraf pusat, dan arah yang tetap tanpa remisi atau relaps. Fungsi yang terganggu mencakup bahasa, keterampilan visuo-spatial (penglihatan ruang), dan koordinasi gerak. Biasanya kerusakan berkurang ketika bertumbuh, walau pun defisit ringan sering ada pada usia dewasa.

F80 Kelainan perkembangan bicara dan bahasa Pola normal berbahasa terganggu sejak awal perkembangan.. Sering

sulit membaca dan mengeja, kelainan hubungan antar-pribadi, serta kelainan emosi dan tingkah laku.F80.0 Gangguan artikulasi (membuat kata) waktu bicara

Penggunaan artikulasi di bawah level yang sesuai untuk usia, tapi keterampilan bahasa normal. Disebut juga dyslaliaF80.1 Gangguan bahasa ekspresif

156

Page 157: Coba Buat Buku ICD X

Penggunaan ekspresi bahasa rendah, tapi pemahaman normal. Bisa diikuti kelainan artikulasi. Disebut juga dysphasia atau aphasia perkembangan jenis ekspresifF80.2 Gangguan bahasa reseptif

Pemahaman bahasa rendah, diikuti gangguan bahasa ekspresi dan artikulasi. Disebut juga dysphasia, aphasia perkembangan jenis reseptif, aphasia Wernicke, dan “tuli kata-kata”F80.3 Aphasia didapat dengan epilepsy [Landau-Kleffner]

Perkembangan bahasa mulanya normal, lalu kemampuan bahasa reseptif dan ekspresif menghilang, dengan inteligensia umum baik. Awalnya disertai oleh kelainan otak atau epilepsi. Onset biasanya antara usia 3-7 tahun.F80.8 Kelainan perkembangan bicara dan bahasa lainnya

Lisping (susah mengeluarkan huruf ‘s’ dan menggantinya dengan ‘ts’F80.9 Kelainan perkembangan bicara dan bahasa, tidak dijelaskan

F81 Kelainan perkembangan keterampilan sekolah Kelainan dengan gangguan keterampilan sejak tingkat awal

perkembangan. Hal ini bukan karena kurangnya kesempatan belajar, tidak semata-mata akibat retardasi mental, dan tidak akibat trauma atau penyakit pada otak.F81.0 Kelainan khusus membaca - dyslexia perkembanganF81.1 Kelainan khusus mengejaF81.2 Kelainan khusus keterampilan berhitungF81.3 Kelainan keterampilan sekolah campuranF81.8 Kelainan perkembangan keterampilan sekolah lainnyaF81.9 Kelainan perkembangan keterampilan sekolah, tidak dijelaskan

F82 Kelainan perkembangan fungsi gerak Kelainan dengan gambaran utama kegagalan serius perkembangan

koordinasi motorik yang tidak bisa hanya dijelaskan oleh retardasi intelektual umum atau kelainan neurologis baik kongenital atau didapat.

F83 Kelainan perkembangan campuran Kategori sisa yang berisi campuran gangguan perkembangan spesifik

bicara dan bahasa, keterampilan belajar, dan fungsi motoris, tapi tidak ada yang lebih menonjol untuk diagnosa utama. Kategori ini dipakai kalau gangguan fungsi memenuhi kriteria untuk dua atau lebih dari F80, F81, dan F82.

F84 Kelainan perkembangan ‘pervasif’ Khas dengan kelainan interaksi sosial timbal-balik dan pola

komunikasi, dan oleh minat dan aktifitas yang terbatas, berbentuk khas, dan berulang-ulang. Kelainan ini merupakan bentuk pervasif fungsi seseorang dalam semua situasi.

157

Page 158: Coba Buat Buku ICD X

F84.0 Autisma kanak-kanakDitentukan oleh adanya perkembangan abnormal sebelum usia tiga

tahun, dan ciri-ciri khas fungsi abnormal pada ketiga area psikopatologi (interaksi sosial timbal-balik, komunikasi, dan tingkah laku yang terbatas, khas dan berulang).F84.1 Autisma tidak khas

Berbeda dari autisma kanak-kanak dalam usia onset atau tidak terpenuhinya ketiga set kriteria diagnosa.F84.2 Sindroma Rett

Pada anak perempuan, perkembangan awal normal lalu diikuti penurunan kemampuan bicara, keterampilan gerakan dan penggunaan tangan, bersama dengan perlambatan pertumbuhan kepala, biasanya dengan onset antara usia 7-24 bulan.F84.3 Kelainan disintegrasi kanak-kanak lainnya

Periode perkembangan yang normal sebelum onset kelainan, diikuti oleh hilangnya keterampilan yang telah diperoleh dalam waktu beberapa bulan saja.F84.4 Kelainan overaktif sehubungan dengan retardasi mental dan gerakan

stereotypeKategori ini melibatkan anak-anak dengan retardasi mental berat (IQ

<34) dengan masalah utama pada hiperaktifitas dan perhatian, di samping tingkah laku stereotype.F84.5 Sindroma Asperger

Interaksi sosial seperti autisma, minat dan aktifitas terbatas, stereotype, dan berulang. Tidak terdapat retardasi perkembangan bahasa atau kognitif. Kelainan ini sering berhubungan dengan gerakan yang kacau.F84.8 Kelainan perkembangan ‘pervasif’ lainnyaF84.9 Kelainan perkembangan ‘pervasif’, tidak dijelaskan

F88 Gangguan perkembangan psikologis lainnya - agnosia perkembangan

F89 Gangguan perkembangan psikologis yang tidak dijelaskan

F90-F98: Kelainan tingkah laku dan emosi dengan awal biasanya pada masa kanak-kanak dan remaja

F90 Kelainan hiperkinetik Onset dini (biasanya balita), kurangnya usaha aktifitas kognitif, suka

berganti aktifitas tanpa penyelesaian, dan aktifitas tidak teratur dan berlebihan.. Tidak memiliki rasa sungkan pada orang dewasa, tidak disukai oleh anak lain dan mungkin tersisih. Terdapat kegagalan fungsi kognitif umum, dan keterlambatan perkembangan motorik dan bahasa.

158

Page 159: Coba Buat Buku ICD X

F90.0 Kekacauan aktifitas dan perhatianF90.1 Kelainan hiperkinetik disertai kelainan perangaiF90.8 Kelainan hiperkinetik lainF90.9 Kelainan hiperkinetik, tidak dijelaskan

F91 Kelainan perangai (conduct disorders) Pola kelakuan dissosial, agresif, atau bandel yang berulang dan

persisten, yang lebih berat daripada kenakalan anak-anak atau remaja, berlangsung lama (enam bulan atau lebih). Contohnya berkelahi atau menjajah (‘bullying’) yang berlebihan, kasar pada orang lain atau binatang, merusak harta benda, membakar, mencuri, berbohong, bolos sekolah dan lari dari rumah, temper tantrum sangat sering dan berat, dan tidak patuh. Satu saja dari tingkah laku ini, kalau menonjol, cukup untuk menegakkan diagnosa.F91.0 Kelainan perangai yang hanya di dalam keluarga

Agresif (juga melawan, bandel dan disruptif [menghambat kegiatan]) yang hampir selalu terjadi di rumah dan dengan anggota keluarga inti atau anggota di rumah tangga. F91.1 Kelainan perangai tanpa sosialisasi

Khas dengan kombinasi tingkah laku dissosial atau agresif dengan pervasif yang nyata dalam hubungannya dengan anak-anak lain.F91.2 Kelainan perangai sosialisasi

Mencakup tingkah laku dissosial atau agresif pada orang-orang yang umumnya menyatu dengan baik dengan teman sebayanya.F91.3 Kelainan bandel oposisional

Kelainan perangai khas dengan tingkah laku melawan, tidak patuh atau disruptif tapi tidak melibatkan tindakan yang lebih ekstrim.F91.8 Kelainan perangai lainnyaF91.9 Kelainan perangai, tidak dijelaskan

F92 Kelainan campuran perangai dan emosi Kelompok kelainan yang khas dengan kombinasi tingkah laku agresif,

dissosial atau bandel, dengan gejala-gejala nyata depresi, cemas atau gangguan emosi lain.F92.0 Kelainan perangai depresif

Kombinasi kelainan perangai (F91.-) dengan depresi (F32.-), kehilangan minat akan aktifitas, menyalahkan diri, dan putus asa. Bisa terdapat gangguan tidur atau selera makan.F92.8 Kelainan perangai dan emosi campuran lainnya

Kombinasi kelainan perangai (F91.-) dengan gejala emosi yang persisten dan nyata seperti cemas, obsesi atau kompulsi, depersonalisasi atau derealisasi, fobia, atau hipokondria.F92.9 Kelainan perangai dan emosi campuran, tidak dijelaskan

159

Page 160: Coba Buat Buku ICD X

F93 Kelainan emosi dengan onset pada masa kanak-kanak Terutama pemberatan terhadap trend perkembangan normal, bukan

fenomena abnormal itu sendiri. Kesesuaian perkembangan digunakan sebagai gambaran kunci dalam perbedaan kelainan emosi ini dari kelainan neurosis (F40-F48). F93.0 Kelainan cemas perpisahan pada anak

Didiagnosa kalau takut berpisah merupakan fokus kecemasan dan kecemasan tersebut muncul pertama kali pada tahun-tahun awal masa kanak-kanak.F93.1 Kelainan cemas fobia pada anak

Ketakutan masa kanak-kanak yang menunjukkan kespesifikan fase perkembangan dan terdapat pada sebagian besar anak, tapi derajatnya abnormal.F93.2 Kelainan cemas sosial anak

Disini terdapat kekhawatiran akan orang asing dan keengganan sosial, atau cemas kalau bertemu dengan situasi yang baru, asing, atau secara sosial mengancam. Misalnya kelainan hindaran masa kanak-kanak dan remajaF93.3 Kelainan persaingan pada saudara

Kekacauan emosi yang biasanya mengikuti kelahiran adik diperlihatkan oleh sebagian besar anak yang masih kecil. Disebut juga “Sibling jealousy”F93.8 Kelainan emosi kanak-kanak lainnyaF93.9 Kelainan perangai dan emosi campuran, tidak dijelaskan

F94 Kelainan fungsi sosial yang dimulai di masa kanak-kanak atau remaja

Merupakan kelompok yang memiliki kelainan fungsi sosial sama yang dimulai sewaktu perkembangan, tapi tidak melibatkan semua area fungsi sosial. Distorsi lingkungan yang serius mungkin memainkan peranan penting dalam etiologi sebagian besar kasus. F94.0 Mutisme elektif

Keadaan ‘bisu elektif’ ini khas dengan selektifnya kemampuan bicara yang ditentukan oleh emosi, misalnya anak mampu berbicara pada satu situasi namun tidak bisa bicara pada situasi (tertentu) lainnya.F94.1 Kelainan tambahan bersifat reaktif pada anak

Dimulai pada usia balita dan khas dengan kelainan persisten hubungan sosial. F94.2 Kelainan tambahan anak-anak bersifat disinhibisi (tanpa hambatan)

Merupakan pola fungsi sosial abnormal yang muncul pada usia balita dan cenderung bertahan walau pun keadaan lingkungan telah berubah. F94.8 Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak lainnya

160

Page 161: Coba Buat Buku ICD X

F94.9 Kelainan fungsi sosial masa kanak-kanak, tidak dijelaskan

F95 Kelainan Tic Manifestasi utama suatu bentuk ‘tic’, yaitu gerakan motor yang tidak

berirama atau suara tiba-tiba dan tanpa tujuan. Tic motorik umum sederhana hanya melibatkan pengedipan mata, getaran leher, mengangkat bahu, dan mengerutkan wajah. Tic vokalis umum sederhana mencakup pembersihan tenggorok, menghardik, membau-bau, dan mendesis.F95.0 Kelainan tic sementara

Tic berlangsung kurang dari 12 bulan. biasanya berbentuk kedipan mata, kerutan wajah, dan getaran kepala.F95.1 Kelainan tic motor atau vocal kronis

Berupa tic motorik atau vokal tapi tidak keduanya, yang masing-masing bisa tunggal atau ganda, dan berlangsung lebih dari satu tahun.F95.2 Kelainan tic motor atau vocal gabungan [de la Tourette]

Suatu bentuk kelainan tic dengan satu atau lebih tic vokal, yang tidak harus muncul bersamaan. Biasanya makin berat selama remaja dan cenderung menetap di usia dewasa. Tic vokal sering muncul ganda dengan vokalisasi berulang yang meledak-ledak, pembersihan tenggorokan, dan menyumpah, dan bisa dengan penggunaan kata-kata atau ungkapan cabul. Bisa terdapat ‘echopraxia’ dengan gerakan badan yang bisa saja bersifat cabul (copropraxia)F95.8 Kelainan tic lainnya F95.9 Kelainan tic, tidak dijelaskan

F98 Kelainan tingkah laku dan emosi lain dengan awalnya anak atau remaja

Kelompok kelainan heterogen yang memiliki onset di masa kanak-kanak. Beberapa dari keadaan ini mewakili sindroma yang sudah jelas, namun pada yang lain tidak lebih daripada kompleks gejala yang perlu dimasukkan karena keseringannya dan hubungannya dengan masalah psikososial, dan karena tidak bisa dimasukkan ke dalam sindroma lain.F98.0 Enuresis non-organik

Khas dengan kencing di luar kesadaran baik siang atau malam, tidak sesuai dengan usia mentalnya, dan tidak karena kurangnya kontrol ‘bladder’ akibat kelainan neurologis, serangan epilepsi, atau kelainan struktur saluran kencing.F98.1 Enkopresis nonorganis

Berak berulang baik sadar atau tidak, dengan kepadatan normal atau mendekati normal, pada tempat yang tidak sesuai dengan setting sosiokultural. F98.2 Feeding disorder of infancy and childhood

Kelainan pemberian makanan pada masa bayi atau kanak-kanak kecil.

161

Page 162: Coba Buat Buku ICD X

F98.3 Pica pada bayi dan anakMemakan zat-zat bukan makanan (seperti tanah, cat, pecahan kayu,

dsb.) secara persisten. Ini bisa merupakan bagian dari kelainan psikiatrik yang lebih luas (misalnya autisma), atau tingkah laku psikopatologis terpisah seperti pada klasifikasi ini. F98.4 Kelainan gerakan stereotypical

Gerakan sadar, berulang, stereotype, tanpa fungsi (dan sering berirama) yang bukan bagian dari keadaan psikiatrik atau neurologis yang dikenal. Gerakan yang tidak membahayakan diri sendiri antara lain ‘body-rocking’, ‘head rocking’, mencabut rambut, memutar rambut, ‘finger-flicking’, dan ‘hand-flapping’.F98.5 Stuttering [stammering] - gagap

Bicara khas dengan pengulangan atau pemanjangan suara suku kata atau kata, atau oleh seringnya keraguan atau penghentian yang mengganggu alur irama bicara.F98.6 Cluttering

Bicara yang cepat dengan gangguan kelancaran, tapi tidak disertai pengulangan atau keraguan, yang beratnya sampai menyebabkan pembicaraan tidak bisa dimengerti. Bicara sering salah dan tidak berirama, dengan getaran-getaran cepat yang biasanya menunjukkan pola kalimat yang tidak benar.F98.8 Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanak-kanak dan

remajaF98.9 Kelainan emosi dan tingkah laku dengan onset kanak-kanak dan

remajaKelainan tingkah laku dan emosional yang tidak dijelaskan, dengan

onset biasanya di masa kanak-kanak dan remaja

F99: Kelainan Mental yang Tidak dijelaskan

F99 Kelainan mental, tidak dijelaskan

162

Page 163: Coba Buat Buku ICD X

BAB VIPENYAKIT SISTEM PERSYARAFAN (G00-

G99)Kondisis tertentu yang bisa diklasifikasikan pada bab ini bisa

disebabkan oleh efek obat atau penyebab eksternal. Kode dari Bab XX bisa digunakan sebagai kode tambahan.

Blok-blok di dalam Bab ini adalah:1. G00-G09 Penyakit peradangan CNS2. G10-G13 Atrofi sistemik yang terutama mengganggu CNS 3. G20-G26 Kelainan extrapyramid dan gerakan 4. G30-G32 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf5. G35-G37 Penyakit-penyakit demielinasi CNS 6. G40-G47 Kelainan bersifat episode dan paroxysmal7. G50-G59 Kelainan syaraf, urat syaraf, dan pleksus 8. G60-G64 Polineuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer 9. G70-G73 Penyakit-penyakit myoneural junction dan otot10. G80-G83Kelumpuhan otak dan sindroma kelumpuhan lainnya11. G90-G99Kelainan lain sistem syaraf

Kategori asterisk untuk Bab ini adalah sbb.:G01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e. G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain c.e.G05* Encephalitis, myelitis dan encephalomyelitis pada penyakit c.e.G07* Abses dan granuloma intrakranial dan intraspinal pada penyakit y c.e.G13* Atrofi sistemik yang terutama ,mengganggu CNS pada penyakit c.e.G22* Parkinsonism pada peny. c.e.G26* Kelainan extrapyramid dan gerakan pada penyakit c.e.G32* Kelainan degeneratif lain sistem syaraf pada penyakit c.e.G46* Sindroma otak vaskuler pada CVD (cerebrovascular diseases)G53* Kelainan syaraf otak (nervus craniales) pada penyakit c.e.G55* Penekanan akar syaraf dan pleksus pada penyakit c.e.G59* Mononeuropati pada peny. c.e.G63* Polyneuropati pada peny. c.e.G73* Kelainan myoneural junction dan otot pada penyakit c.e.G94* Kelainan otak lainnya pada penyakit c.e.G99* Kelainan sistem syaraf lainnya pada penyakit c.e.

(c.e. = classified elsewhere; yang klasifikasinya di tempat lain).

Penyakit-penyakit peradangan sistem syaraf pusat (G00-G09)G00 Meningitis bakteri, not elsewhere classified

Termasuk: bacterial: arachnoiditis, leptomeningitis, meningitis, pachymeningitis

Kecuali: bacterial:: meningoencephalitis (G04.2), meningomyelitis (G04.2)

163

Page 164: Coba Buat Buku ICD X

G00.0 Meningitis haemophilusMeningitis akibat Haemophilus influenzae

G00.1 Meningitis pneumokokusG00.2 Meningitis streptokokusG00.3 Meningitis stafilokokusG00.8 Meningitis bakteri lain

Meningitis akibat Escherichia koli, basil Friedländer, KlebsiellaG00.9 Meningitis bakteri, tak dijelaskan

Meningitis: purulenta NOS, piogenik NOS, supuratif NOSG01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e.

Meningitis (pada): demam tifus (A01.0†), infeksi salmonella (A02.2†), tuberkulosa (A17.0†)

anthrax (A22.8†), leptospirosis (A27.- †), listeria (A32.1†), meningococcus (A39.0†)

sifilis: kongenital (A50.4†), sekunder (A51.4†)neurosifilis (A52.1†), gonokokus (A54.8†), penyakit Lyme (A69.2†)

Kecuali : meningoensefalitis dan meningomielitis pada penyakit bakteri c.e. (G05.0*)

G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e.

Kecuali: meningoensefalitis/meningomielitis pada penyakit infeksi dan parasit c.e. (G05.1-G05.2*)

G02.0* Meningitis pada penyakit virus c. e. Meningitis (akibat):

enterovirus (A87.0†), adenovirus (A87.1†), herpesvirus [herpes simplex] (B00.3†),

varicella [chickenpox] (B01.0†), zoster (B02.1†), measles (B05.1†),rubella (B06.0†), mumps (B26.1†), mononukleosis infesiosa (B27.-

†)G02.1* Meningitis pada mikosis

Meningitis (pada): kandida (B37.5†), koksidioidomikosis (B38.4†), kriptokokus

(B45.1†)G02.8* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e.

Meningitis akibat: tripanosomiasis Afrika (B56.-†), penyakit Chagas (kronis) (B57.4†)

G03 Meningitis akibat penyebab lain dan penyebab yang tidak dijelaskan

Termasuk: arachnoiditis, leptomeningitis, meningitis dan pachymeningitis, akibat penyebab lain dan penyebab yang tidak dijelaskan

Kecuali: meningoensefalitis (G04.-), meningomyelitis (G04.-)G03.0 Meningitis nonpyogenik

Meningitis nonbakteriG03.1 Meningitis kronisG03.2 Meningitis berulang jinak [Mollaret]G03.8 Meningitis akibat penyebab lain yang dijelaskanG03.9 Meningitis, tidak dijelaskan

164

Page 165: Coba Buat Buku ICD X

Arachnoiditis (spinal) NOSG04 Ensefalitis, myelitis dan ensefalomyelitis

Termasuk: myelitis asendens akut, meningoensefalitis, meningomyelitisKecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toksik (G92), NOS (G93.4)

mielitis transversa akut (G37.3), mielitis nekrotikans subakut (G37.4)

multiple sclerosis (G35), ensefalomielitis mialgika jinak (G93.3)G04.0 Ensefalitis disseminata akut

Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-immunisasigunakan kode eksternal Bab XX untuk identifikasi vaksin

G04.1 Paraplegia spastik tropisG04.2 Meningoensefalitis dan meningomielitis bakteri, NECG04.8 Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis lainnya

Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-infeksi NOSG04.9 Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis, tidak dijelaskan

Ventrikulitis (serebri) NOSG05* Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis pada penyakit c. e.

Termasuk Meningoensefalitis dan meningomielitis pada penyakit c.e.G05.0* Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis pada penyakit bakteri c.e.

Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada): TB (A17.8†), listeria (A32.1†), meningococcus (A39.8†), sifilis kongenital (A50.4†), sifilis lanjut (A52.1†)

G05.1* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit virus c.e.Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada): herpesvirus [herpes

simplex] (B00.4†), postchickenpox (B01.1†), zoster (B02.0†), measles (B05.0†), rubella (B06.0†), cytomegalovirus (B25.8†), mumps (B26.2†), enterovirus (A85.0†), adenovirus (A85.1†), influenza (J10.8†, J11.8†)

G05.2* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e.

Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis (pada): tripanosomiasis afrika (B56.-†), penyakit Chagas (kronis) (B57.4†), toxoplasmosis (B58.2†), naegleriasis (B60.2†)

Meningoensefalitis eosinophilia (B83.2†)G05.8* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis pada penyakit lain c.e.

Encephalitis pada systemic lupus erythematosus (M32.1†)G06 Abses dan granuloma intrakranium dan intraspinal

G06.0 Abses dan granuloma intrakraniumAbses (embolik)(dari): otak [bagian mana pun], serebellum, serebrum,

otogenikAbses atau granuloma intrakranium: epidura, extradura, subdura

G06.1 Abses dan granuloma intraspinalAbses (embolik) dari medulla spinalis [bagian mana pun]Abses atau granuloma intraspinal: epidura, extradura, subdura

G06.2 Abses ekstradura dan subdura, tidak dijelaskan

165

Page 166: Coba Buat Buku ICD X

G07* Abses dan granuloma intrakranium dan intraspinal pada penyakit c.e.

Abses otak: amoebik (A06.6†), gonokokus (A54.8†), TB (A17.8†)Granuloma skistosomiasis di otak (B65.-†)Tuberkuloma: otak (A17.8†), meninges (A17.1†)G08 Phlebitis dan thrombophlebitis intrakranium dan intraspinal

Embolisme, endoflebitis, flebitis, thromboflebitis, atau thrombosis dengan sepsis

pada sinus venosa dan vena-vena intrakranium atau intraspinalKecuali: flebitis dan thromboflebitis intrakranium:

sebagai komplikasi: abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7); hamil, melahirkan dan nifas (O22.5, O87.3)

yang asalnya nonpyogenik (I67.6)flebitis dan thromboflebitis intraspinal nonpyogenik (G95.1)

G09 Sequelae penyakit peradangan sistem syaraf pusat (SSP)

Kategori ini digunakan untuk kondisi yang klasifikasi utamanya pada G00-G08 (kecuali yang memiliki asterisk [*]) sebagai penyebab dari sekuel yang bisa diklasifikasi di tempat lain. Sekuel adalah kondisi yang dinyatakan sebagai sekuel, atau efek jangka panjang, atau yang terdapat satu tahun atau lebih setelah onset kondisi penyebab.

Kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama kalau sifat kondisi sisa tercatat. Ketika mengkode kondisi sisa, G09 bisa digunakan sebagai kode tambahan. Perhatikan bahwa sekuel dari kategori G01*, G02*, G05* dan G07* jangan dikode pada G09, tapi pada kategori yang tersedia untuk sekuel kondisi yang mendasarinya, misalnya B90-B94. Kalau tidak terdapat kategori sekuel untuk kondisi dasar, yang dikode adalah kondisi dasar itu sendiri.Contoh:Kondisi utama: Tuli akibat meningitis TBSpesialisasi: Klinik bicara dan pendengaranKode: Gangguan pendengaran yang tidak dijelaskan (H91.9) sebagai

kondisi utama. B90.0 (sekuel TB sistem syaraf pusat) bisa digunakan sebagai kode tambahan.

Kondisi utama: Epilepsi akibat abses otakSpesialisasi: NeurologiKode: Epilepsi yang tidak dijelaskan (G40.9) sebagai kondisi utama.

G09 (sekuel penyakit peradangan sistem syaraf pusat) bisa digunakan sebagai kode tambahan.

Kondisi utama: Retardasi mental ringan menyusul ensefalitis pasca-immunisasi

Spesialisasi: PsikiatriKode: Retardasi mental ringan (F70.9) sebagai kondisi utama. G09

bisa digunakan untuk kode tambahan.

166

Page 167: Coba Buat Buku ICD X

Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP (G10-G13)G10 Penyakit Huntington

Khorea Huntington, khorea herediter progresifG11 Ataxia herediter

Kecuali: kelainan metabolik (E70-E90), neuropati herediter dan idiopatik (G60.-),

infantile cerebral palsy (G80.-), G11.0 Ataxia nonprogresif kongenitalG11.1 Ataxia serebellum onset-dini

Note: onset biasanya sebelum usia 20 thAtaxia serebellum onset-dini dengan tremor esensial, mioklonus

(ataxia Hunt), dan refleks tendon masih baikAtaxia Friedrich (autosom resesif), ataxia spinoserebellum resesif X-

linkedG11.2 Ataxia serebellum onset-lanjut

Note: onset biasanya setelah usia 20 thG11.3 Ataxia serebellum dengan DNA yang diperbaiki dengan tidak

sempurnaAtaxia telangiectasia (Louis-Bar)Kecuali: sindroma Cockayne (Q87.1), xeroderma pigmentosum

(Q82.1)G11.4 Paraplegia spastik herediterG11.8 Ataxia herediter lainG11.9 Ataxia herediter, tidak dijelaskan

Ataxia NOS, degenerasi, penyakit, atau sindroma serebellum herediter

G12 Atrofi otot spinalis dan sindroma terkait

G12.0 Atrofi otot spinalis infantil, type I [Werdnig-Hoffman]G12.1 Atrofi otot spinalis keturunan lainnya

Progressive bulbar palsy kanak-kanak [Fazio-Londe]Atrofi otot spinalis: bentuk dewasa, bentuk remaja type III [Kugelberg-

Welander] , bentuk kanak-kanak type II, bentuk skapuloperoneus, distal

G12.2 Penyakit neuron motorisPenyakit neuron motoris familial, amyotrophic lateral sclerosis,

primary lateral sclerosisBulbar palsy progresif, atrofi otot spinalis progresif

G12.8 Atrofi otot spinalis lain dan sindroma yang terkaitG12.9 Atrofi otot spinalis, tidak dijelaskanG13* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada penyakit c.e.

G13.0* Neuromiopati dan neuropati paraneoplastikNeuromiopati karsinomatosa (C00-C97†)Neuropati paraneoplastik sensoris [Denny Brown] (C00-D48†)

167

Page 168: Coba Buat Buku ICD X

G13.1* Atrofi sistemik lain yang terutama mengganggu SSP pada penyakit neoplasma

Ensefalopati limbik paraneoplastik (C00-D48†)G13.2* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada myxoedema

(E00.1†, E03.- †)G13.8* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP pada penyakit lain

c.e.

Kelainan ekstrapiramid dan gerakan (G20-G26)G20 Penyakit Parkinson

Hemiparkinsonisme, paralysis agitansParkinsonisme atau penyakit Parkinson: NOS, idiopatik, primerG21 Parkinsonisme sekunder

G21.0 Sindroma neuroleptik berat [neuroleptik = obat antipsikosis]

G21.1 Parkinsonisme sekunder akibat obat lainnyaG21.2 Parkinsonisme sekunder akibat agen eksternal lain G21.3 Parkinsonisme pasca-ensefalitisG21.8 Parkinsonisme sekunder lain G21.9 Parkinsonisme sekunder, tidak dijelaskanG22* Parkinsonisme pada penyakit c.e.

Parkinsonisme sifilitika (A52.1†)G23 Penyakit degeneratif basal ganglia lain

Kecuali: degenerasi multi-sistem (G90.3)G23.0 Penyakit Hallervorden-Spatz

Degenerasi pigmentosa korpus pallidum G23.1 Ophthalmoplegia supranuklir progresif [Steele-Richardson-

Olszewski]G23.2 Degenerasi striato-nigraG23.8 Penyakit degeneratif basal ganglia lain yang dijelaskan

Kalsifikasi ganglion basalisG23.9 Penyakit degeneratif basal ganglia, tidak dijelaskanG24 Dystonia

Termasuk: dyskinesiaKecuali : athetoid cerebral palsy (G80.3)G24.0 Dystonia akibat obatG24.1 Idiopathic familial dystonia

Idiopathic dystonia NOSG24.2 Idiopathic nonfamilial dystoniaG24.3 Spasmodic torticollis – leher kaku dan posisi kepala tak normal

Kecuali: torticollis NOS (M43.6)

G24.4 Idiopathic orofacial dystoniaOrofacial dyskinesia

168

Page 169: Coba Buat Buku ICD X

G24.5 BlepharospasmG24.8 Dystonia lainG24.9 Dystonia, tidak dijelaskan

Dyskinesia NOSG25 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lainnya

G25.0 Essential tremorFamilial tremor – [getaran otot berirama]Kecuali: tremor NOS (R25.1)

G25.1 Tremor akibat obatG25.2 Bentuk tremor lain yang dijelaskan

Intention tremorG25.3 Myoclonus – [kontraksi sangat cepat satu atau sekelompok otot]

Myoclonus akibat obatKecuali: myoclonic epilepsy (G40.-), facial myokymia (G51.4)

G25.4 Chorea akibat obatG25.5 Chorea

Chorea NOSKecuali: chorea Huntington (G10), chorea NOS dengan keterlibatan

jantung (I02.0)chorea rheumatik (I02.-), chorea Sydenham (I02.-)

G25.6 Tic akibat obat dan tic lain dengan asal-usul organik[tic = gerakan luar sadar berulang, terautr, sering pada bahu dan muka]

Kecuali: sindroma de la Tourette (F95.2), tic NOS (F95.9)G25.8 Kelainan extrapyramid dan pergerakan lain yang dijelaskan

Restless legs syndrome, stiff-man syndromeG25.9 Kelainan extrapyramid dan pergerakan, tidak dijelaskanG26* Kelainan extrapyramid dan pergerakan pada penyakit c.e.

Penyakit degeneratif lain sistem syaraf (G30-G32)G30 Penyakit Alzheimer

Termasuk: : bentuk senilis dan presenilisKecuali : dementia NOS (F03), degenerasi senilis otak NEC (G31.1),

senilitas NOS (R54)G30.0 Penyakit Alzheimer dengan onset dini – onset biasanya sebelum

usia 65G30.1 Penyakit Alzheimer dengan onset lanjut – onset biasanya sesudah

usia 65G30.8 Penyakit Alzheimer lainnyaG30.9 Penyakit Alzheimer, tidak dijelaskanG31 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf, NEC

Kecuali: Sindroma Reye (G93.7)G31.0 Atrofi otak dengan batas tegas

Penyakit Pick, progressive isolated aphasiaG31.1 Degenerasi senilis otak, not elsewhere classified

169

Page 170: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: Penyakit Alzheimer (G30.-), senilitas NOS (R54)G31.2 Degenerasi sistem syaraf akibat alkohol

Ataksia atau degenerasi serebellum akibat alkohol, degenerasi alkoholik serebrum, ensefalopati alkoholik, disfungsi sistem syaraf otonom akibat alkohol

G31.8 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskanDegenerasi grey-matter [Alpers], ensefalopati nekrotikans subakut

[Leigh]G31.9 Penyakit degeneratif sistem syaraf, tidak dijelaskanG32* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf pada penyakit c.e.

G32.0* Degenerasi kombinasi subakut medulla spinalis pada penyakit c.e.Degenerasi kombinasi subakut medulla spinalis pada defisiensi

vitamin B12 (E53.8†)G32.8* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang dijelaskan pada

penyakit c.e.

Penyakit demielinasi SSP (G35-G37)G35 Multiple sclerosis

Multiple sclerosis (pada): batang otak, medulla spinalis, disseminata, generalisata, NOS

G36 Demielinasi luas akut lainnya

Kecuali: Ensefalitis dan ensefalomielitis pasca-infeksi NOS (G04.8)G36.0 Neuromyelitis optikus [Devic]

Demielinasi pada neuritis optikusKecuali: neuritis optikus NOS (H46)

G36.1 Leukoensefalitis hemoragika akut dan subakut [Hurst]G36.8 Demielinasi luas akut lainnya yang dijelaskanG36.9 Demielinasi luas akut, tidak dijelaskanG37 Penyakit-penyakit demielinasi lain pada SSP

G37.0 Diffuse sclerosisEnsefalits periaksial, penyakit SchilderKecuali: adrenoleukodystrophy [Addison-Schilder] (E71.3)

G37.1 Demielinasi sentral pada corpus callosumG37.2 Mielinolisis sentral pada ponsG37.3 Mielitis transversa akut pada penyakit demielinasi SSP

Mielitis transversa akut NOSKecuali: multiple sclerosis (G35), neuromielitis optikus [Devic] (G36.0)

G37.4 Mielitis nekrotikans subakutG37.5 Sklerosis konsentrik [Balό]G37.8 Penyakit demielinasi lain SSP yang dijelaskanG37.9 Penyakit demielinasi SSP, tidak dijelaskan

Kelainan-kelainan episodik dan paroxysmal (G40-G47)G40 Epilepsy

170

Page 171: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: sindroma Landau-Kleffner (F80.3), paralysis Todd (G83.8), status epilepticus (G41.-), seizure (konvulsif) NOS (R56.8)

G40.0 Epilepsi idiopatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasidan sindroma epilepsi dengan kejang yang onsetnya lokal

Epilepsi kanak-kanak ringan dengan spikes EEG sentro-temporalisEpilepsi kanak-kanak dengan paroksisme EEG oksipitalis

G40.1 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan lokalisasi dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial sederhana

Serangan epilepsi tanpa perubahan kesadaranKejang parsial sederhana yang berkembang menjadi kejang umum

sekunderG40.2 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang berhubungan dengan

lokalisasi dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial kompleks

Serangan epilepsi dengan perubahan kesadaran, sering dengan otomatisme

Kejang parsial kompleks yang berkembang menjadi kejang umum sekunder

G40.3 Epilepsi idiopatik umum dan sindroma epilepsiEpilepsi mioklonik bayi dan kejang neonatus (familial) yang ringanEpilepsi ‘absen’ (pyknolepsy] kanak-kanakEpilepsi ‘absen’ dan epilepsi mioklonik [petit mal impulsif] remajaKejang epilepsi nonspesifik: atonik, klonik, mioklonik, tonik, tonik-

klonikG40.4 Epilepsi umum dan sindroma epilepsi lainnya

Epilepsi dengan: absen mioklonik, kejang mioklonik-astatikSindroma Lennox-Gastaut, serangan Salaam, sndroma WestEnsefalopatimioklonik dini simptomatik

G40.5 Sindroma epilepsi khususEpilepsia partialis continua [Kozhevnikof]Epilepsi sehubungan dengan: alkohol, obat, perubahan hormon,

kurang tidur, stressG40.6 Kejang grand mal, tidak dijelaskan (dengan atau tanpa petit mal)G40.7 Petit mal, tidak dijelaskan, tanpa kejang grand mal G40.8 Epilepsi lain

Epilepsi dan sindroma epilepsi yang tidak jelas apakah lokal atau umum

G40.9 Epilepsy, tidak dijelaskanEpileptic: convulsions NOS, fits NOS, seizures NOS

G41 Status epilepticus

G41.0 Status epileptik grand malStatus epileptik tonic-clonicKecuali: epilepsia partialis continua [Kozhevnikof] (G40.5)

171

Page 172: Coba Buat Buku ICD X

G41.1 Status epileptik petit malStatus absen epileptik

G41.2 Status epileptik parsial kompleksG41.8 Status epileptik lainnyaG41.9 Status epileptik, tidak dijelaskanG43 Migraine

Kecuali: sakit kepala NOS (R51)G43.0 Migrain tanpa aura [common migraine]G43.1 Migrain dengan aura [classical migraine]

Migrain aura tanpa sakit kepala, basilaris, ekivale, hemiplegik familialMigrain dengan aura onset dini, aura memanjang, aura khas

G43.2 Status migrainG43.3 Migrain dengan komplikasiG43.8 Migrain lain

Migrain ophthalmoplegik, migrain retinaG43.9 Migraine, tidak dijelaskanG44 Sindroma sakit kepala lainnya

Kecuali: neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tak khas (G50.1), sakit kepala NOS (R51)

G44.0 Cluster syndrome – pada tempat tertentuHemikrania paroksismal kronik, cluster headache kronik, cluster

headache episodikG44.1 Sakit kepala vaskuler, not elsewhere classified

Sakit kepala vaskuler NOSG44.2 Sakit kepala jenis tension

Sakit kepala tension kronik, sakit kepala tension episodik, sakit kepala tension NOS

G44.3 Sakit kepala kronis pasca traumaG44.4 Sakit kepala akibat obat, not elsewhere classifiedG44.8 Sindroma sakit kepala lain yang dijelaskanG45 Transient cerebral ischaemic attacks (TIAs) dan sindroma yang terkait

Kecuali: iskemia serebri neonatus (P91.0)G45.0 Sindroma arteri Vertebro-basilarisG45.1 Sindroma arteri Carotid (hemisferik)G45.2 Sindroma arteri preserebralis ganda dan bilateralG45.3 Amaurosis fugax [buta sementara pada satu mata, akibat

gangguan sirkulasi]G45.4 Amnesia global sementara

Kecuali: amnesia NOS (R41.3)G45.8 Serangan iskemia serebri sementara dan sindroma terkait lainnyaG45.9 Serangan iskemia serebri sementara, tidak dijelaskan

Spasme arteri serebralis, iskemia serebri sementara NOSG46* Sindroma vaskuler otak pada penyakit serebrovaskuler (I60-I67†)

G46.0* Sindroma arteri serebralis media (I66.0†)

172

Page 173: Coba Buat Buku ICD X

G46.1* Sindroma arteri serebralis anterior (I66.1†)G46.2* Sindroma arteri serebralis posterior (I66.2†)G46.3* Sindroma stroke batang otak (I60-I67†)

Sindroma: Benedikt, Claude, Foville, Millard-Gubler, Wallenberg, Weber

G46.4* Sindroma satroke serebellum (I60-I67†)G46.5* Sindroma lakunaris motorik murni (I60-I67†)G46.6* Sindroma lakunaris sensorik murni (I60-I67†)G46.7* Sindroma lakunaris lainnya (I60-I67†)G46.8* Sindroma vaskuler otak dalam penyakit serebrovaskuler lainnya

(I60-I67†)G47 Kelainan-kelainan tidur

Kecuali: kelainan tidur nonorganik (F51.-), sleepwalking (F51.3), sleep terrors (F51.4), nightmares (F51.5)

G47.0 Kelainan memulai dan mempertahankan tidur [insomnia]G47.1 Kelainan mengantuk berlebihan [hypersomnia]G47.2 Kelainan jadwal tidur-bangun

Sindroma fase tidur tertunda, pola tidur-bangun tak beraturanG47.3 Sleep apnoea – apnoea waktu tidur

Apnoea tidur: sentral, obstruktifKecuali: sindroma pickwick (E66.2), apnoea tidur pada bayi baru lahir

(P28.3)G47.4 Narcolepsy dan cataplexy – lumpuh sementara ketika tidurG47.8 Kelainan tidur lainnya

Sindroma Kleine-LevinG47.9 Kelainan tidur, tidak dijelaskan

Kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf (G50-G59)Kecuali: kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf akibat trauma

sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuhradiculitis NOS (M54.1), neuralgia atau neuritis NOS (M79.2)neuritis perifer pada kehamilan (O26.8)

G50 Kelainan nervus trigeminus (NC V)

Termasuk: kelainan nervus kranialis VG50.0 Trigeminal neuralgia

Sindroma nyeri muka paroksismal, tic doloreuxG50.1 Nyeri muka tidak khasG50.8 Kelainan lain nervus trigeminusG50.9 Kelainan nervus trigeminus, tidak dijelaskanG51 Kelainan nervus Fasialis

Termasuk: kelainan NC VIIG51.0 Bell's palsy

Facial palsyG51.1 Ganglionitis genikulatum

Kecuali: ganglionitis genikulatum pasca-herpes (B02.2)

173

Page 174: Coba Buat Buku ICD X

G51.2 Melkersson's syndromeSindroma Melkersson-Rosenthal

G51.3 Spasme klonik hemifasialisG51.4 Myokymia fasialis [myokymia = twitching pada otot tertentu]G51.8 Kelainan lain n. FasialisG51.9 Kelainan n. Fasialis, tidak dijelaskanG52 Kelainan nervi kraniales lainnya

Kecuali: kelainan n. akustikus [NC VIII] (H93.3) dan n. optikus [NC II] (H46, H47.0):

strabismus paralytic akibat kelumpuhan syaraf (H49.0-H49.2)G52.0 Kelainan n. olfaktorius

Kelainan NC IG52.1 Kelainan n. glossofaringeus

Kelainan NC IX, neuralgia glossofaringeusG52.2 Kelainan n. vagus nerve – NC X

Kelainan n.pneumogastrikus (NC X)G52.3 Kelainan n. hypoglossal nerve – NC XII

Kelainan NC XIIG52.7 Kelainan nn.kraniales ganda

Polyneuritis kranialisG52.8 Kelainan n. kranialis lain yang dijelaskanG52.9 Kelainan n. kranialis, tidak dijelaskanG53* Kelainan n. kranialis pada penyakit yang klasifikasinya di tempat lain

G53.0* Neuralgia pasca-zoster (B02.2†)Ganglionitis genikulatum atau neuralgia trigeminus pasca-herpes

G53.1* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada penyakit infeksi dan parasit c.e. (A00-B99†)

G53.2* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada sarcoidosis (D86.8†)G53.3* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada penyakit neoplasma (C00-

D48†)G53.8* Kelainan nn. kraniales lain pada penyakit lain yang klasifikasinya

di tempat lainG54 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf

Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuhspondylosis (M47.-), kelainan diskus intervertebralis (M50-M51)neuralgia atau neuritis NOS (M79.2)neuritis atau radikulitis NOS: brakhialis, lumbais, lumbosacral,

torakalis (M54.1)radiculitis NOS, radiculopathy NOS (M54.1)

G54.0 Kelainan pleksus brakhialisThoracic outlet syndrome

G54.1 Kelainan pleksus lumbosakralisG54.2 Kelainan urat servikalis, not elsewhere classifiedG54.3 Kelainan urat torakalis, not elsewhere classifiedG54.4 Kelainan urat lumbosakralis, not elsewhere classified

174

Page 175: Coba Buat Buku ICD X

G54.5 Amyotrophy neuralgikSidroma Parsonage-Aldren-Turner, neuritis gelang bahu

G54.6 Phantom limb syndrome dengan nyeriG54.7 Phantom limb syndrome tanpa nyeri

Phantom limb syndrome NOSG54.8 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf lainnyaG54.9 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf, tidak dijelaskanG55* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e.

G55.0* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada neoplasma (C00-D48†)G55.1* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada kelainan diskus

intervertebral (M50-M51†)G55.2* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada spondylosis (M47.-†)G55.3* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada dorsopati lain (M45-M46†,

M48.-†, M53-M54†)G55.8* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e. G56 Mononeuropati anggota atas.

Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuhG56.0 Carpal tunnel syndromeG56.1 Lesi lain n. medianusG56.2 Lesi n. ulnaris

Tardy ulnar nerve palsyG56.3 Lesi n. radialisG56.4 Causalgia–nyeri lengan bawah karena kerusakan syaraf di atasnyaG56.8 Other mononeuropathies of upper limb

Neuroma interdigitalis anggota atasG56.9 Mononeuropati anggota atas, tidak dijelaskanG57 Mononeuropati anggota bawah

Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuhG57.0 Lesi n. iskhiadikus

Kecuali: sciatica NOS (M54.3)akibat kelainan diskus intervertebralis (M51.1)

G57.1 Meralgia paraestheticaSindroma n. cutaneous lateralis paha

G57.2 Lesi n. femoralisG57.3 Lesi. n. popliteus lateralis

Kelumpuhan n. peroneusG57.4 Lesi. n. popliteus medialisG57.5 Tarsal tunnel syndromeG57.6 Lesi n. plantaris

Metatarsalgia MortonG57.8 Mononeuropati anggota bawah lainnya

Neuroma interdigitalis anggota bawahG57.9 Mononeuropati anggota bawah, tidak dijelaskanG58 Mononeuropati lainnya

175

Page 176: Coba Buat Buku ICD X

G58.0 Neuropati interkostalisG58.7 Mononeuritis multiplexG58.8 Mononeuropati lain yang dijelaskanG58.9 Mononeuropati, tidak dijelaskanG59* Mononeuropati pada penyakit c.e.

G59.0* Mononeuropati diabetikum (E10-E14† , karakter keempat .4)G59.8* Mononeuropati lain pada penyakit c.e.

Polyneuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer (G60-G64)G60 Neuropati herediter dan idiopatik

Kecuali: radiculitis NOS (M54.1), neuralgia NOS (M79.2), neuritis NOS (M79.2)

neuritis perifer pada kehamilan (O26.8)G60.0 Neuropati motorik dan sensorik herediter

Neuropati motorik dan sensorik herediter, tipe-tipe I-IVNeuropati hipertrofi bayi, atrofi muskulus Peroneus (tipe axon)(tiper

hipertrofi)Penyakit: Charcot-Marie-Tooth, Déjerine-SottasSindroma Roussy-Lévy

G60.1 Penyakit RefsumG60.2 Neuropati yang berhubungan dengan ataxia herediterG60.3 Neuropati progresif idiopatikG60.8 Neuropati herediter dan idiopatik lainnya

Penyakit Morvan, sindroma Nelaton, Neuropati sensoris:yang diwarisi secara dominan atau resesif

G60.9 Neuropati herediter dan idiopatik, tidak dijelaskanG61 Polineuropati peradangan

G61.0 Guillain-Barré syndromePolineuritis (pasca-)infektif akut

G61.1 Neuropati serumG61.8 Polineuropati peradangan lainnyaG61.9 Polineuropati peradangan, tidak dijelaskanG62 Polineuropati lainnya

G62.0 Polineuropati akibat obatG62.1 Polineuropati alkoholikG62.2 Polineuropati akibat zat toksik lainnyaG62.8 Polineuropati lain yang dijelaskan

Polineuropati akibat radiasi G62.9 Polineuropati, tidak dijelaskan

Neuropati NOSG63* Polineuropati pada penyakit c.e.

G63.0* Polineuropati pada penyakit infeksi dan parasit.c.e.Polineuropati (pada):

176

Page 177: Coba Buat Buku ICD X

TB (A17.8†), lepra (A30.-†), difteria (A36.8†), penyakit Lyme (A69.2†)

sifilis: lanjut (A52.1†), kongenital (A50.4†)pscaherpes (B02.2†), mumps (B26.8†), mononukleosis infeksiosa

(B27.-†)G63.1* Polineuropati pada penyakit neoplastik (C00-D48†)G63.2* Polineuropati diabetikum (E10-E14† , karakter keempat .4)G63.3* Polineuropati pada penyakit endokrin dan metabolik lain (E00-

E07†, E15-E16†, E20-E34†, E70-E89†)G63.4* Polineuropati pada defisiensi gizi (E40-E64†)G63.5* Polineuropati pada kelainan jaringan ikat sistemik (M30-M35†)G63.6* Polineuropati pada kelainan muskuloskeleton lain (M00-M25†,

M40-M96†)G63.8* Polineuropati pada penyakit lain classified elsewhere

Polineuropati uremik (N18.8†)G64 Kelainan lain sistem syaraf perifer

Kelainan sistem syaraf perifer NOS

Penyakit myoneural junction dan otot (G70-G73)G70 Myasthenia gravis dan kelainan mioneural lainnya

Kecuali: botulismus (A05.1), myasthenia gravis neonatus sementara (P94.0)G70.0 Myasthenia gravisG70.1 Kelainan mioneural toksikG70.2 Myasthenia kongenital dan masa perkembanganG70.8 Kelainan mioneural lain yang dijelaskanG70.9 Kelainan mioneural, tidak dijelaskanG71 Kelainan primer pada otot

Kecuali: metabolic Kelainan-kelainan (E70-E90), myositis (M60.-)arthrogryposis multiplex congenita (Q74.3)

G71.0 Muscular dystrophyMuscular dystrophy: ringan [Becker], berat [Duchenne], mirip

Duchenne atau Becker, autosom resesif, tipe kanak-kanak, ocular, oculopharyngeal, skapuloperoneus, skapuloperoneus ringan dengan kontraktur dini [Emery-Dreifuss], fasioskapulohumerus, distal, limb-girdle

Kecuali: muscular dystrophy kongenital: dengan kelainan morfologis spesifik serat otot (G71.2), NOS (G71.2)

G71.1 Myotonic Kelainan-kelainanDystrophia myotonica [Steinert]Myotonia: khondrodistrofik, akibat obat, simtomatikMyotonia congenita: NOS, dominant [Thomsen], recessive [Becker]Neuromyotonia [Isaacs], paramyotonia kongenital, pseudomyotonia

G71.2 Miopati kongenitalMuscular dystrophy kongenital: NOS, dengan kelainan morfologis

spesifik serat otot

177

Page 178: Coba Buat Buku ICD X

Myopathy: myotubular (centronuclear), nemalinePenyakit: central core, minicore, multicoreDsisproporsi jenis serat [Fibre-type disproportion]

G71.3 Mitochondrial myopathy, not elsewhere classifiedG71.8 Kelainan primer lainnya pada ototG71.9 Kelainan primer pada otot, tidak dijelaskan

Miopati herediter NOSG72 Miopati lainnya

Kecuali: dermatopolymyositis (M33.-), polymyositis (M33.2), myositis (M60.-),

infark iskemik pada otot (M62.2), arthrogryposis multiplex congenita (Q74.3)

G72.0 Miopati akibat obatG72.1 Miopati alkoholikG72.2 Miopati akibat agen toksik lainG72.3 Periodic paralysis

Periodic paralysis (familial): miotonik, hipokalemik, normokalemik, hiperkalemik

G72.4 Miopati peradangan, not elsewhere classifiedG72.8 Miopati lain yang dijelaskanG72.9 Miopati, tidak dijelaskanG73* Kelainan myoneural junction dan otot pada penyakit c.e.

G73.0* Sindroma miastenik pada penyakit endokrinSindroma miastenik pada:

amiotrofi diabetikum (E10-E14† , karakter keempat .4)tirotoxikosis [hyperthyroidism] (E05.-†)

G73.1* Sindroma Eaton-Lambert (C80†) – [akibat keganasan]G73.2* Sindroma miastenik lain pada penyakit neoplasma (C00-D48†)G73.3* Sindroma miastenik pada penyakit lain c.e. G73.4* Myopathy pada penyakit infeksi dan parasit c.e.G73.5* Miopati pada penyakit endokrin

Miopati pada: hiperparatiroidisme (E21.0-E21.3†), hipoparatioidisme (E20.-†)

Thyrotoxic myopathy (E05.-†)G73.6* Miopati pada penyakit metabolik

Miopati pada: glycogen storage disease (E74.0†), lipid storage Kelainan-kelainan (E75.-†)

G73.7* Miopati pada penyakit lain c.e.Miopati pada:

rheumatoid arthritis (M05-M06†), systemic lupus erythematosus (M32.1†)

scleroderma (M34.8†), sicca syndrome [Sjogren] (M35.0†)

Cerebral palsy dan sindroma lumpuh lainnya (G80-G83)G80 Infantile cerebral palsy

178

Page 179: Coba Buat Buku ICD X

Termasuk: penyakiy LittleKecuali: paraplegia spastik herediter (G11.4)G80.0 Serebral palsi spastik

Spastic paralysis (cerebral) kongenitalG80.1 Diplegia spastikG80.2 Hemiplegia infantilG80.3 Dyskinetic cerebral palsy

Athetoid cerebral palsyG80.4 Ataxic cerebral palsyG80.8 Infantile cerebral palsy lainnya

Sindroma cerebral palsy campuranG80.9 Infantile cerebral palsy, tidak dijelaskan

Cerebral palsy NOSCatatan untuk G81-G83 Sindroma paralitik

Kode-kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama kalau penyebab kondisi sekarang diketahui, kecuali kalau episode perawatan adalah untuk paralisis itu sendiri. Ketika mengkode penyebab, G81-G83 bisa dipakai sebagai kode tambahan.ContohKondisi utama: Cerebrovascular accident dengan hemiplegia.Spesialisasi: NeurologiKode: Stroke, perdarahan atau infark tidak dijelaskan (I64) sebagai

kondisi utama. G81.9 (Hemiplegia, tidak dijelaskan) bisa dipakai sebagai kode tambahan

Kondisi utama: Infark serebri tiga tahun yang lalu.Kondisi lain: Paralisis tungkai kiri, pasien memperoleh terapi fisik.Kode: Monoplegia anggota bawah (G83.1) sebagai kondisi utama.

I69.3 (sekuel infark serebri) bisa dipakai sebagai kode tambahan

G81 Hemiplegia

Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai telah lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia.Kecuali: cerebral palsy kongenital dan infantil (G80.-)G81.0 Flaccid hemiplegia – [layu]G81.1 Spastic hemiplegia – [kaku]G81.9 Hemiplegia, tidak dijelaskanG82 Paraplegia dan tetraplegia

Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai telah lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia.

179

Page 180: Coba Buat Buku ICD X

Kecuali: Cerebral palsy kongenital dan infantil (G80.-)G82.0 Flaccid paraplegia [layu]G82.1 Spastic paraplegia [kaku]G82.2 Paraplegia, tidak dijelaskan

Paralysis kedua anggota bawah NOSParaplegia (bawah) NOS

G82.3 Flaccid tetraplegia [layu]G82.4 Spastic tetraplegia [kaku]G82.5 Tetraplegia, tidak dijelaskan

Quadriplegia NOSG83 Sindroma paralitik lainnya

Kategori ini digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut, atau dinyatakan sebagai telah lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini juga digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia.Termasuk: paralisis (komplit)(inkomplit), kecuali seperti pada G80-G82G83.0 Diplegia anggota atas

Diplegia (atas)Paralisis kedua anggota atas

G83.1 Monoplegia anggota bawahParalisis anggota bawah

G83.2 Monoplegia anggota atasParalisis anggota atas

G83.3 Monoplegia, tidak dijelaskanG83.4 Sindroma cauda equina

Neurogenic bladder akibat sindroma cauda equinaKecuali cord bladder NOS (G95.8)

G83.8 Sindroma paralitik lainnya yang dijelaskanParalisis Todd (pasca epilepsi)

G83.9 Sindroma paralitik, tidak dijelaskan

Kelainan lain pada sistem syaraf (G90-G99)G90 Kelainan sistem syaraf otonom

Kecuali: disfungsi sistem syaraf otonom akibat alkohol (G31.2)G90.0 Idiopathic peripheral autonomic neuropathy

Carotid sinus syncope [syncope – tidak sadar sebentar akibat penurunan aliran ke otak]

G90.1 Familial dysautonomia [Riley-Day]G90.2 Sindroma Horner

Sindroma Bernard(-Horner)G90.3 Multi-system degeneration

Hipotensi ortostatik neurogenik [Shy-Drager]Kecuali: hipotensi ortostatik NOS (I95.1)

G90.8 Kelainan lain sistem syaraf otonomG90.9 Kelainan sistem syaraf otonom, tidak dijelaskan

180

Page 181: Coba Buat Buku ICD X

G91 Hydrocephalus

Termasuk hidrosefalus didapatKecuali: hidrosefalus: kongenital (Q03.-), akibat toxoplasmosis kongenital

(P37.1)G91.0 Hidrosefalus komunikansG91.1 Hidrosefalus obstruktifG91.2 Hidrosefalus dengan tekanan normalG91.3 Hidrosefalus pasca trauma, tidak dijelaskanG91.8 Hidrosefalus lainG91.9 Hidrosefalus, tidak dijelaskanG92 Toxic encephalopathy

Gunakan kode (Chapter XX) untuk identifikasi agen toksik.

G93 Kelainan-kelainan lain pada otak

G93.0 Kista serebriKista arakhnoid, kista porensefalik didapatKecuali: kista periventrikel didapat pada bayi (P91.1), kista serebri

kongenital (Q04.6)G93.1 Anoxic brain damage, not elsewhere classifiedKecuali anoksia neonatus (P21.9)

sebagai komplikasi pada:. abortus atau kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.8). kehamilan, persalinan atau kelahiran (O29.2, O74.3, O89.2). asuhan bedah dan medis (T80-T88)

G93.2 Hipertensi intrakranium ringanKecuali: ensefalopati hipertensif (I67.4)

G93.3 Sindroma kelelahan (fatigue) pasca-virusensefalomielitis mialgika ringan

G93.4 Ensefalopati, tidak dijelaskanKecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toxik (G92)

G93.5 Kompresi otakKompresi atau herniasi (batang) otakKecuali: kompresi traumatika otak (diffusa) (S06.2), terfokus (S06.3)

G93.6 Edema serebriKecuali edema serebri: akibat cedera lahir (P11.0), traumatika

(S06.1)G93.7 Sindroma ReyeG93.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada otak

Ensefalopati pasca-radiasiG93.9 Kelainan otak, tidak dijelaskanG94* Kelainan lain otak pada penyakit c.e.

G94.0* Hidrosefalus pada penyakit infeksi dan parasit.c.e.(A00-B99†)G94.1* Hidrosefalus pada penyakit neoplasma (C00-D48†)G94.2* Hidrosefalus pada penyakit lain c.e.

181

Page 182: Coba Buat Buku ICD X

G94.8* Kelainan lain otak yang dijelaskan pada penyakit c.e. G95 Other Penyakit-penyakit spinal cord

Kecuali: mielitis (G04.-)G95.0 Syringomyelia dan syringobulbia

[rongga neuroglia (syrinx) di medulla spinalis (syringomyelia) atau batang otak (syringobulbia)]

G95.1 Mielopati vaskulerInfark akut medulla spinalis (embolik)(nonembolik)Trombosis arteri pada medulla spinalisHaematomieliaFlebitis dan tromboflebitis intraspinalis nonpiogenikEdema medulla spinalisMielopati nekrotikan subakutKecuali: flebitis dan tromboflebitis intraspinalis, selain non-piogenic

(G08)G95.2 Kompresi medulla spinalis, tidak dijelaskanG95.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada medulla spinalis

Cord bladder NOS, mielopati akibat obat atau akibat radiasiKecuali: neurogenic bladder: NOS (N31.9), akibat sindroma cauda

equina (G83.4)disfungsi neuromuskuler bladder tanpa disebut lesi medulla spinalis (N31.-)

G95.9 Penyakit medulla spinalis, tidak dijelaskanMielopati NOS

G96 Kelainan lain sistem syaraf pusat

G96.0 Cerebrospinal fluid leak [kebocoran cairan otak]Kecuali akibat pungsi spinalis (G97.0)

G96.1 Kelainan meningen, not elsewhere classifiedAdhesi meningen (serebral)(spinal)

G96.8 Kelainan lain yang dijelakan pada sistem syaraf pusatG96.9 Kelainan sistem syaraf pusat, tidak dijelaskanG97 Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, NEC

G97.0 Kebocoran cairan serebrospinalis akibat pungsi spinalisG97.1 Reaksi lain terhadap pungsi spinalis dan lumbalisG97.2 Hipotensi intrakranium menyusul ‘shunting’ ventrikelG97.8 Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur lainG97.9 Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, tidak dijelaskanG98 Kelainan lain pada sistem syaraf, not elsewhere classified

Kelainan sistem syaraf NOSG99* Kelainan lain sistem syaraf pada penyakit c.e.

G99.0* Neuropati otonom pada penyakit endokrin dan metabolikNeuropati otonom amyloid (E85.-†)Neuropati otonom diabetik (E10-E14†, karakter keempat .4)

182

Page 183: Coba Buat Buku ICD X

G99.1* Kelainan lain sistem syaraf otonom pada penyakit lain c.e. G99.2* Mielopati pada penyakit c.e.

Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan arteri vertebralis (M47.0†)

Mielopati pada: penyakit neoplasia (C00-D48†), spondilosis (M47.-†)kelainan diskus intervertebralis (M50.0†, M51.0†)

G99.8* Kelainan lain sistem syaraf yang dijelaskan pada penyakit c.e

183