Upload
miranurindah
View
83
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
makalah berisi tentang columna vertebrata
Citation preview
Pendahuluan
Cidera pada columna vertebralis sering kali terjadi pada kecelakaan mobil atau sepeda
motor, jatuh, cedera olahraga, dan luka tembak. Kerusakan medulla spinalis dan nervous
spinalis dapat disebabkan oleh fraktur vertebra dan herniasi discus intervertebralis. Cedera
punggung bervariasi dari cedera punggung akut sederhana sampai cedera sangat berbahaya
medulla spinalis. Karena pergerakan pada columna vertebralis yang cedera sebagai akibat
pertolongan pertama dapat mengakibatkan cedera pada medulla spinalis yang lunak,
paramedis harus mengetahui mengenai seluruh anatomi region ini. Penilaian kerusakan
neurologic membutuhkan tidak hanya pengertian mengenai jalur saraf utama didalam
medulla spinalis tetapai juga kemampuan untuk menghubungkan petunjuk radiologik cedera
tulang dengan tingkat segmen medulla spinalis dan deficit neurologic yang kecil.1
Dalam penulisan ini, akan lebih lanjut membahas mengenai struktur, dan ciri columna
vertebralis beserta perananya, bentuk normal kelengkungan tulang belakang, jenis persendian
dan otot-otot di daerah sumsung tulang belakang beserta jaringan ikat di daerah tersebut.
Penulisan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai struktur, ciri, otot, serta
jaringan pada sumsung tulang belakang. Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan
mengerti mengenai pentingnya columna vertebralis bagi kegiatan tubuh atau aktivitas tubuh.
Columna Vertebrae
Columna vertebralis merupakan pilar utama tubuh, dan berfungsi menyangga
cranium, gelang bahu, extremitas superior, dan dinding thorax serta melalui gelang panggul
meneruskan berat badan ke extremitas inferior. Di dalam rongganya terletak medulla spinalis,
radix nervi spinalis, dan lapisan penutup meningen yang dilindungi oleh columna vertebralis.
Columna vertebralis terdiri atas 33 vertebrae, yaitu 7 vertebra cervicales, 12 vertebra
thoracicus, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra sacralis (yang bersatu membentuk os sacrum), dan
4 vertebra coccygis. Struktur columna tersebut fleksibel, karena columna bersegmen-segmen
dan tersusun atas vertebrae, sendi-sendi, dan bantalan fibrocartilago yang disebut discus
intervertebralis membentuk kira-kira seperempat panjang columna.1
Struktur Columna Vertebrae
Semua vertebra mempunyai pola yang sama. Vertebra tipikal, terdiri atas corpus yang
bulat di interior dan arcus vertebrae di posterior. Keduanya melingkupi sebuah ruang disebut
foramen vertebralis, yang dilalui oleh medulla spinalis dan bungkus-bungkusnya. Arcus
vertebrae terdiri atas sepasang pediculus yang berbentuk silinder, yang membentuk sisi-sisi
arcus, dan sepasang lamina gepeng yang melengkapi arcus dari posterior. Arcus vertebrae
mempunyai 7 processus yaitu 1 processus spinosus, 2 processus transversus, dan 4 processus
articularis.1
Corpus vertebrae merupakan bagian penopang berat badan dari vertebra dan
dihubungkan dengan corpus vertebrae yang berdekatan oleh discus intervetebralis dan
beberapa ligamen. Ukuran corpus veterbra semakin besar ke arah inferior seiring
bertambahnya berat yang ditopang. Corpus vertebra memiliki ukuran yang semakin besar
antara lain facies superior et inferior diliputi oleh kartilago hialin dan batas perifer corpusnya
memiliki epiphysis anularis yang bagiannya sedikit meninggi sebagai tempat perlekatan
untuk annuli fibrosi milik discus intervetebralis.1,2
Arcus vertebra terletak di posterior corpus yang dibentuk oleh sepasang lamina dan
sepasang pediculus yang bersama dengan aspek posterior corpus dan membentuk foramen
vertebrale yang berisi medulla spinalis. Pediculus merupakan sepasang procesus pendek yang
menghubungkan arcus vertebrae dengan corpus vertebrae sedangkan lamina
merupakansepasang procesus seperti lempengan yang membentuk bagian posterior arcus
vertebrae yang bertemu di posterior di garis tengah.1,2
Proccesus spinosus merupakan penonjolan ke arah posterior dari pertemuan kedua
lamina. Procesus transversus menonjol ke arah lateral dari pertemuan lamina dan pediculus.
Procesus spinosus dan procesus transverus berfungsi sebagai pengungkit dan menjadi tempat
melekatnya otot dan ligamentum. Terdapat penonjolan dari daerah dimana pediculus
berhubungan dengan laminae, yaitu processus articularis superior dan processus articularis
inferior, yang masing-masing bersendi dengan processus articularis inferior dan processus
articularis superior yang berdekatan. Diantara corpus vertebrae dan pangkal processus
articularis, masing-masing pediculus melekuk pada permukaan superior dan inferior.Lekukan
ini adalah insicura intervetebralis superior dan insicura intervetebralis inferior yang berperan
membentuk foramen intervetebrale.1,2 Gambar columna vertebrae dapat dilihat pada gambar
1.3
Gambar 1. Columna Vertebrae3
Vertebrae Cervicales
Ke tujuh vertebrae cervicales ditandai dengan ukuran yang kecil dan adanya foramen
pada setiap processus transverusnya. Veterbra cervicales yang khas memiliki gambaran yang
khas seperti ukurannya yang pendek, berbentuk persegi yang bila dilihat dari atas memiliki
permukaan superior yang cekung dan permukaan inferior yang cembung, setiap processus
transversus berbentuk palung dan mempunyai lubang foramen processus transversi yang
bulat, processus spinossus lebih berbentuk pendek dan bercabang dua serta foramen
vertebrale berbesntuk segitiga. Vertebra cervical pertama (atlas) dan cervical kedua (axis)
dikhususkan untuk mengakomodasi gerakan kepala.1
Atlas dan Axis
Vertebra C1 (atlas) bersendi dengan kepala dimana yang membedakannya adalah
tidak adanya corpus vertebrae pada atlas. Faktanya pada masa perkembangan C1 melebur ke
dalam corpus C2 untuk menjadi dens C2. Sehingga, tidak ada discus intervetebralis antara C1
dan C2. Bila dilihat dari atlas berbentuk cincin dan tersusun atas dua masa lateralis yang
saling terhubung oleh arcus anterior dan arcus posterior. Di atas setiap masa lateralis
bersendi dengan condilus occipitalis cranium dan dibawahnya dengan processus articularis
superior vertebra C2 (axis). Facies articularis superior berbentuk seperti kacang dan cekung,
dan facies articularis inferior hampir bulat dan datar. Sendi atlanto-occipitalis memungkinkan
kepala mengangguk ke atas dan ke bawah pada columna vertebralis. Permukaan posterior
arcus anterior memiliki facies untuk bersendi dengan dens yang menonjol dari corpus
vertebrae C2 kearah superior. Dens dipertahankan oleh ligamentum transversum atlantis yang
kuat di posteriornya dan membentang di sepanjang jarak facies ovalis yang menjadi
perlekatannya pada permukaan medial dari masa lateralis atlas. Dens bertindak sebagai poros
yang memungkinkan atlas beserta kepala yang melekat padanya berputar pada axis dari sisi
ke sisi. Processus transversus atlas besar dan menonjol jauh ke lateral dibanding processus
transversus vertebrae cervicales lainnya. Processus transverus ini bertindak sebagai tuas
untuk gerakan musculus, khususnya musculi yang menggerakan kepala pada sendi atlanto-
axialis. Axis ditandai dengan dens yang besar seperti gigi yang memanjang kearah superior
dari corpus vertebrae. Permukaan anterior dens memiliki facies ovalis untuk bersendi dengan
arcus atlas. Dua permukaan superolateral dens memiliki impresio sirkularis yang berperan
sebagai tempat ligamenta alaria yang kuat, jumlahnya satu pada tiap sisi, yang
menghubungkan dens dengan permukaan medial dari condilus occipitalis. Ligamenta lalaria
ini menjaga rotasi yang berlebihan dari kepala dan atlas relative terhadap poros tubuh.1
Vertebrae Thoracicae
Dua belas vertebrae thoracicae ditandai oleh adanya persendiaan dengan costae.
Memiliki dua facies parsial, yang pada tiap sisi corpus vertebrae bersendi dengan caput
costae padanya dan caput costae di bawahnya. Facies costalis superior lebih besar daripada
facies costalis inferior. Setiap processus transversus juga memiliki facies untuk bersendi
dengan tuberculum costae dimana corpus vertebrae ini berbentuk seperti jantung bila dilihat
dari atas dengan foramen vertebrale yang bulat.1
Vertebrae Lumbalis
Dapat dibedakan dengan vertebra di daerah lain oleh ukurannya yang besar dan tidak
memiliki facies costalis. Biasanya processus transversus tipis dan panjang dengan
pengecualian pada vertebra LV yang sangat besar dan agak berbentuk kerucut, sebagai
tempat perlekatan bagi ligamentum illio lumbale yang menghubungkan processus transversus
dengan pelvis.1
Sacrum
Sacrum merupakan tulang tunggal yang memiliki lima vertebrae sacralis yang
menyatu berbentuk segitiga dengan apex mengarah ke inferior dan melekuk sehingga
memiliki permukaan anterior yang cekung dan permukaan posterior yang cembung. Sacrum
bersendi di atasnya dengan vertebra LV dan di bawahnya coccyx. Sacrum memiliki dua
facies berbentuk huruf L dimana satu pada tiap sisi lateralnya untuk bersendi dengan tulang
pelvis. Permukaan posterior sacrum memiliki empat pasang foramina sacralia posteora dan di
permukaan anteriornya memiliki empat pasang foramina sacralia anterior untuk lewatnya
secara berturut-turut, rami posteriourus dan anteriorus nervispinales S1-S4.1
Coccyx
Merupakan tulang segitiga kecil yang bersendi dengan ujung inferior sacrum dan
mewakili tiga atau empat vertebrae coccygeae yang menyatu dan ditandai dengan ukurannya
yang kecil dan tidak adanya arcus vertebrae serta canalis vertebralis.1
Foramen Invertebrale
Terbentuk pada tiap sisi di antara dua bagian vertebrae yang bersebelahan dan
dihubungkan discus invertebralis. Foramen tersebut memungkinkan lewatnya struktur-
struktur, seperti nervi spinales dan pembuluh-pembuluh darah. Untuk masuk dan keluar dari
canalis vertebralis. Sebuah foramen invertebrale dibentuk oleh incisura vertebralis inferior
pada pediculus vertebra di atasnya dan oleh incisura vertebralis superior pada pediculus
vertebra di bawahnya. Foramen tersebut dibatasi di sebelah posterior oleh sendi
zygapophysialis yang menghubungkan antara processus articularis kedua vertebrae dan di
sebelah anterior oleh discus inverterbralis dan corpus vertebrae di dekatnya. Setiap foramen
intervertebrale merupakan ruang yang terlingkupi oleh tulang, ligament, dan sendi. Kelainan
apapun pada struktur-struktur tersebut, juga pada musculus di sekitarnya, dapat
mempergaruhi struktur-struktur di dalam foramen.1
Curvatura pada Columna Vertebralis
Terdapat empat curvatura pada columna vertebralis yaitu curvatura lordosis cervicalis,
kurvatura lordosis lumbalis, curvatura kyhphosis thoracalis dan curvatura kyhphosis sacralis.
Curvatura kyhphosis thoracalis dan curvatura kyhphosis sacralis merupakan cekung dibagian
anterior(khyphosis) dimana curvatura ini sudah ada saat lahir. Curvatura lordosis cervicalis
dan curvatura lordosis lumbalis merupakan cekung di bagian posterior(lordosis) dan
merupakan Curvatura sekunder. Lordosis cervicalis timbul saat bayi mulai mengangkat
kepala, lordosis lumbalis saat bayi mulai berjalan. Curvatura-curvatura ini memiliki peran
dalam memberikan fleksibilitas pada columna vertebralis.4
Sendi-sendi Antar Dua Corpus Vertebrae
Permukaan atas dan bawah corpus vertebrae yang berdekatan dilapisi oleh lempeng
tulang rawan hialin yang tipis. Di antara lempeng tulang rawan tersebut, terdapat discus
intervertebralis yang tersusun dari jaringan fibrocartilago. Discus intervertebralis, paling tebal
di daerah cervikal dan lumbal, tempat di mana paling banyak terjadi gerakan columna
vertebralis. Discus ini berperan sebagai peredam benturan bila beban pada columna
vertebralis mendadak bertambah. Sayangnya daya pegas ini berangsur-angsur menghilang
dengan bertambahnya usia. Setiap discus terdiri dari bagian pinggir, anulus fibrosus, dan
bagian tengah yaitu nucleus pulposus.2
Annulus fibrosus terdiri atas jaringan fibrocartilago, yang melekat dengan erat pada
corpus vertebrae dan ligamentum longitudinale anterius dan posterius columna vertebralis.
Nucleus pulposus pada anak-anak dan remaja merupakan massa lonjong dari zat gelatin.
Biasanya berada dalam tekanan dan terletak sedikit ke pinggir posterior daripada pinggir
anterior discus. Permukaan atas dan bawah corpus vertebrae yang berdekatan yang menempel
pada discus diliputi oleh cartilago hialin yang tipis. Sifat setengah cair nukleus pulposus
memungkinannya berubah bentuk dan vertebra dapat menjungkit ke depan atau ke belakang
di atas yang lain. Peningkatan beban kompresi yang mendadak pada columna vertebralis
menyebabkan nucleus pulposus yang semi cair ini menjadi gepeng dan keadaan ini
diakomodasi oleh daya pegas di sekeliling annulus fibrosus. Kadang-kadang, dorongan keluar
ini terlalu kuat bagi annulus, sehingga annulus menjadi robek dan nukleus pulposus keluar
dan menonjol ke dalam canalis vertebralis, di mana nucleus ini dapat menekan radix nervi
spinalis, nervus spinalis, atau bahkan medulla spinalis.2
Dengan bertambahnya umur, kandungan air di dalam nucleus pulposus berkurang dan
digantikan oleh fibrocartilago. Serabut-serabut collagen annulus berdegenerasi, dan sebagai
akibatnya annulus tidak selalu dapat menahan tekanan pada nucleus pulposus. Pada usia
lanjut, diskus ini tipis dan kurang lentur, dan tidak dapat lagis dibedakan antara nucleus dan
annulus.2
Sendi-sendi Pada Punggung
Antartulang dalam tubuh berhubungan satu dengan yang lain agar dapat melakukan
fungsinya dengan baik. Hubungan antartulang itu disebut persendian (artikulasi). Pada
punggung kita terdapat sendi-sendi. Sendi-sendi pada punggung dapat dilihat pada tabel 1.4
Tabel 1. Sendi-sendi Pada Punggung4
Articulatio Tipe Persendian Struktur
Atlanto-occipitalis
Synovialis Vertebra C1 dengan os occipatale
- Diperkuat oleh membrana atlanto-occipitalis anterior et posterior
Atlantoaxialis-2 lateralis dan 1 mediana
Lateralis-synovialis,, mediana-throcoidea
Vertebra C1 dengan C2
- Diperkuat dan dipertahankan oleh ligamenntum cruciforme atlanntis- dibentuk oleh fasculi longitudinales dan ligamentum transversum atlantis- Ligamenta alaria-mencegah rotasi berlebihan-Membrana tectoria-lanjutan dari ligamentum longitunidale posteriorius, menutupi ligamenta alaria dan ligamenta transversa.
Invertebralis Cartilaginea Facies vertebra yang berdekatan dihubungkan oleh discus inverterbralis
- Disci invertebrales memberikan perlekatan yang kuat antar corpus vertebrae yang berdekatan-terdiri atas annulus fibrous, yaitu jaringan fibrocartilaginosa di bagiann luar (melekat ke epiphysis anularis), dan bagian tengah yang dapat terkompresi, nucleus pulposus.- Ligamentum longitudinale anterius et posterius masing-masing memperkuat, memberikan stabilitas, dan membatasi ekstensi dan fleksi columna vertebralis.
Uncovertebralis Synovialis Vertebrae cervicales yang berdekatan
Processus uncinatus pada facies superior corporis vertebrae cervicales dengan facies inferior corporis vertebrae milik vertebrae di atasnya
Zygapophysis (facies)
Di antara processus articularis superior dan inferior vertebrae
- Diperkuat oleh ligamen-ligamen aksesoris- Memungkinkan gerakan meluncur
vertebrae yang berdekatan
Otot-otot Punggung
Otot-otot punggung pada lapisan superficial M.splenius-capitis dan cervicis dengan
perlekatan proksimal ligamentum nuchae dan vertebra C7-T4 dan perlekatan distal
M.splenius capitis-procesus mastoideus dan linea nuchae superior serta M.splenius cervicis-
processus transversus vertebrae C1-C4.Persarafan segmentalnya oleh rami posteriores
nervorum spinalium dengan fungsi utamanya fleksi lateral leher dan rotasi kepala dan
ekstensi kepala dan leher jika berkontraksi bilateral.4
Otot-otot punggung pada lapisan intermedia M.iliocostalis-lomborum, thoracis, dan
cervicis dengan perlekatan proksimal muncul sebagai gabungan massa otot dari crista iliaca
dan sacrum, ligamenta sacroiliaca, dan processus spinosus vertebrae sacralis et lumbalis dan
perlekatan distal angulus costae pada costa bagian bawah dan processus transversus vertebrae
thoracicae et cervicalis dengan persarafan segmental oleh rami posteriores nervorum
spinalium serta fungsi utamanya fleksi lateral columna vertebralis; ekstensi columna
vertebralis dan kepala, mengendalikan fleksi melalui relaksasi bertahap serabut jika
berkontraksi bilateral.4
Otot-otot punggung pada lapisan intermedia M.longissimus-thoracis, cervicis dan
capitis dengan perlekatan proksimal muncul sebagai gabungan massa otot dari crista iliaca
dan sacrum, ligamenta sacroiliaca, dan processus spinosus vertebrae sacralis et lumbalis dan
perlekatan distal angulus costae pada costae dan processus transversus vertebrae thoracicae et
cervicalis, serta processus mastoideus dengan persarafan segmental oleh rami posteriores
nervorum spinalium serta fungsi utamanya fleksi lateral columna vertebralis; ekstensi
columna vertebralis dan kepala, mengendalikan fleksi melalui relaksasi bertahap serabut jika
berkontraksi bilateral.4
Otot-otot punggung lapisan profunda M.semispinalis-thoracis,cervicis,dan capitis
dengan perlekatan proksimal processus transversus C4-T12 dengan perlekatan distal
processus spinosus 4-6 vertebrae di atasnya dan os occipitale dengan persarafan segmental
oleh rami posteriores nervorum spinalium. Fungsi utamanya ekstensi pars thoracica et
cervicalis columnae vertebralis serta kepala,rotasi columna vertebralis.4
Otot-otot punggung M.multifidus dengan perlekatan proksimal bag.posterior
os.sacrum,spina iliaca posterior,processus transversus T1-T3 dan processus articularis C4-C7
dengan perlekatan distal processus spinosus 2-4 vertebrae di atasnya persarafan segmental
oleh rami posteriores nervorum spinalium dengan fungsi utama stabilisasi vertebrae.4
Otot-otot punggung M.rotator-brevis dan longus dengan perlekatan proksimal
processus transversus,processus transversus atau processus spinosus 1,2 vertebra di atasnya
dan persarafan segmental oleh rami posteriores nervorum spinalium dengan fungsi utama
stabilisasi vertebrae.4
Otot-otot punggung Mm.interspinales dengan perlekatan proksimal processus spinosus
vertebrae cervicalis et lumbalis dan perlekatan distal processus spinosus vertebrae yang
terletak tepat di atasnya dengan persarafan segmental oleh rami posteriores nervorum
spinalium dan fungsi utamanya ekstensi dan rotasi columna vertebralis.4