Upload
buithu
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA ( KKM ) 2012
KONTRIBUSI KINERJA HUMAS PT. PLN (PERSERO) AREA SURAKARTA
DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA PEMADAMAN LISTRIK
DI WILAYAH AREA SURAKARTA
Oleh :
RETY APRILIANI PELITAWATI
D1609064
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi
Ahli Madya (A.Md.) Program Studi Komunikasi Terapan
Jurusan Public Relations
DIII KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Adapun perasaan
kelegaan hati bahwa satu tanggung jawab telah diselesaikan namun harus bersiap
diri untuk menghadapi tantangan hidup selanjutnya. Penulis menulis Tugas akhir
ini dengan judul, RIBUSI KINERJA HUMAS PT. PLN (PERSERO)
AREA SURAKARTA DALAM MENGATASI PROBLEMATIKA
PEMADAMAN LISTRIK . Penulisan
ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada
jurusan Public Relations Diploma III Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa sejak awal sampai selesainya penulisan Tugas
Akhir ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada :
1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Indah Budi Rahayu, S.E selaku pembimbing akademis penulis.
3. Dra. Hj. Sofiah, M.Si selaku dosen pembimbing Tugas Akhir penulis yang
telah meluangkan waktu, dan telah memberikan pengarahan kepada penulis
sampai terselesaikan Tugas Akhir ini.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
4. Soeharmanto, S.E selaku Senior Spesialist Humas, Kemitraan dan Bina
Lingkungan PT. PLN (Persero) Area Surakarta yang telah membimbing dan
banyak memberikan saran kepada penulis.
5. Seluruh karyawan PT. PLN (Persero) Area Surakarta yang dengan sabar dan
senang hati membimbing, membantu, mendukung dan memberikan banyak
ilmu selama penulis melaksanakan praktek Kuliah Kerja Media (KKM).
6. Seluruh informan yang telah bersedia meluangkan banyak waktu untuk
membantu penulis dalam pengisian angket pemadaman listrik.
7.
semangat baik moril maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan
studi dengan baik.
8. Sahabat hatiku yang selalu membantu, memberikan semangat dan dukungan
kepada penulis sampai saat ini, terima kasih banyak.
9. Mbak Lyan, Mbak Desi,
Mbak Esti, Ayuk, April. Terimakasih atas waktu dan kebersamaan yang telah
kita lalui selama ini.
10. Sahabat sahabat Public Relations FISIP UNS yang kucintai, Theresia,
Novita, Kartika, Audy, Ita, Terima kasih kalian sudah menerima dan
menyayangiku sebagai layaknya sebuah persahabatan.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini
masih terdapat kekurangan, sehingga masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat
memberikan manfaat dan sumbangan pikiran untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
Surakarta, 5 Mei 2012
Penulis
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM) ........................................................ 5
D. Manfaat Kuliah Kerja Media (KKM) ...................................................... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Humas ....................................................................................... 7
B. Fungsi Humas ......................................................................................... 10
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
C. Peran Humas................................................................................... ........ 11
D. Hubungan Humas atau Public Relations........................................ ........ 12
E. Komunikasi dalam Public Relations.............................................. ......... 14
F. Proses Komunikasi......................................................................... ........ 16
G. Saluran Komunikasi Public Relations............................................ ........ 19
H. Krisis Manajemen........................................................................... ........ 20
I. Penyebab dan Akibat Krisis............................................................ ....... 22
J. Public Relations dalam Krisis Manajemen..................................... ........ 23
K. Kontribusi....................................................................................... ........ 25
L. Kinerja..................................................................................................... 25
BAB III. DISKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI
A. Sejarah PT. PLN (Persero) Area Surakarta ............................................. 27
B. Tujuan PT. PLN (Persero) ....................................................................... 31
C. Visi dan Misi PT. PLN (Persero) ............................................................. 32
D. Motto, Falsafah dan Logo PT. PLN (Persero) ......................................... 33
E. Struktur Organisasi.................................................................................... 36
F. Jam Kerja PT. PLN (Persero).............................................................. .... 47
BAB IV. PELAKSANAAN MAGANG
A. Pembahasan
1. Peran Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta dalam Mengatasi
Pemadaman Listrik di Wilayah Area Surakarta............................... 48
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2. Langkah Langkah Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta dalam
Mengatasi Pemadaman Listrik baik karena adanya Gangguan Faktor
Eksternal maupun Internal................................................................ 52
3. Media yang di Pakai oleh Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta
dalam Pemberian Informasi Tentang Adanya Pemadaman Listrik
Kepada Pelanggan................................................................................ 57
B. Aktivitas Magang..................................................................................... 59
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 64
B. Saran......................................................................................................... 65
Daftar Pustaka......................................................................................... .......... 67
Lampiran............................................................................................................. 68
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Penyebab Krisis Manajemen Menurut Shrivastava dan
Mitroff......................... ............................................................. 22
Tabel 4.1 : Data Jumlah Gangguan yang Terjadi Pada Tahun 2011 .......... 53
Tabel 4.2 : Prosentase Penyebab Gangguan di Wilayah PT. PLN
(Persero) Area Surakarta .......................................................... 54
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Ruang Lingkup Public Relations ............................................. 13
Gambar 2.2 : Unsur Unsur Komunikasi ...................................................... 16
Gambar 3.1 : Logo PT. PLN (Persero) .......................................................... 34
Gambar 4.1 : Kategori Pemadaman Listrik .................................................... 52
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Balakang
Seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, maka
konsumsi akan barang barang selain kebutuhan dasar seperti sandang,
pangan dan papan juga semakin meningkat. Saat ini setiap manusia pasti
mempunyai alat alat elektronik seperti, lampu, mesin cuci, mesin pompa
air, kulkas, televisi, radio, komputer dan perangkat elektronik lainnya. Alat
alat tersebut adalah pendukung kehidupan manusia dalam menjalankan
aktivitas sehari hari, dimana alat alat tersebut membutuhkan energi
listrik dalam penggunaannya.
Listrik memang tidak bisa dilepaskan dari realitas perkembangan
budaya dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern. Dewasa ini listrik
telah menjadi kebutuhan yang mendasar untuk berbagai aktifitas manusia,
lampu lampu penerangan baik di perumahan maupun penerangan di jalan
umum sudah dapat menyala terang dengan adanya listrik.
Keberadaan listrik saat ini membawa berpengaruh besar terhadap pola
hidup masyarakat Indonesia, listrik menjadikan manusia ketergantungan
akan keberadaannya, tidak dapat dipungkiri bahwa listrik merupakan tenaga
yang dibutuhkan manusia dalam segala hal yang mendukung aktifitas
manusia. Adapun akhirnya peran dari pemerintah dalam penyediaan listrik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
bagi masyarakat Indonesia. Tidak heran jika pemerintah menguasai
kepentingan listrik dalam bentuk badan usaha milik negara (BUMN) untuk
dapat mengaturnya dengan baik untuk kepentingan seluruh masyarakat
Indonesia.
Di Indonesia PT. Perusahaan Listrik Negara/ PLN (Persero)
merupakan perusahaan BUMN yang ditunjuk sebagai penyedia tenaga
listrik. Perusahaan milik negara ini telah banyak memberikan kontribusi
yang besar guna memenuhi kebutuhan listrik seluruh masyarakat Indonesia.
PT. PLN (Persero) Area Surakarta adalah perusahaan yang bergerak di
dibidang jasa sebagai penyedia pasokan listrik untuk seluruh masyarakat
Surakarta dan sekitarnya. Secara struktural letak PT. PLN (Persero) Area
Surakarta berada di bawah kantor PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa
Tengah dan D.I Yogyakarta yang terletak di Provinsi, sedangkan PT. PLN
(Persero) Area Surakarta terletak di kota kota besar dibawah Provinsi.
Salah satu sisi yang menjadi perhatian adalah yang tertera dalam visi dan
misi sebagai pedoman dan langkah untuk memberikan pelayanan
penyediaan listrik bagi masyarakat, khususnya di wilayah Area Surakarta.
Dalam suatu organisasi tentunya terdapat beberapa bagian untuk
menjalankan fungsinya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh organisasi
tersebut, salah satunya adalah bidang humas, kemitraan dan bina lingkungan.
Merupakan satu bidang manajemen PT. PLN (Persero) Area Surakarta
untuk memberikan informasi, memasarkan produk listrik dan melaksanakan
kegiatan yang bermanfaat bagi jalannya perusahaan. Bagian Humas,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda, salah satunya adalah berinteraksi
kepada masyarakat.
Humas atau Public Relations mencakup semua bentuk komunikasi
yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja
yang berkepentingan. Dalam hal ini dapat disebut dengan pelanggan.
Pelanggan adalah seseorang atau pihak yang selalu menuntut perusahaan
ataupun organisasi untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan
yang mereka harapkan. Pelanggan seringkali mengeluh mengenai kesalahan
pembacaan meter, jumlah tagihan yang tidak sesuai, sampai dengan
pemutusan jaringan listrik oleh pihak PLN. Di sisi lain, pemadaman listrik
secara tiba-tiba juga menjadi permasalahan yang cukup banyak dikeluhkan
masyarakat. Tidak jarang pula, pelanggan mengeluh akibat gangguan
korsleting, korsleting terjadi karena adanya hubungan kawat positif dan
negatif yang beraliran listrik. Hal ini disebabkan isolasi kabel rusak. Banyak
penyebab mengapa isolasi kabel dapat rusak antara lain gigitan binatang,
usia kabel yang tua, mutu kabel yang kurang berkualitas dan penampang
kabel terlalu kecil yang tidak sesuai dengan beban listrik yang mengalirinya
yang berujung adanya pemadaman listrik. Adanya pemadaman listrik dapat
terjadi karena adanya gangguan faktor internal maupun faktor eksternal
pada jaringan. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang tepat dan dapat
di gunakan untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan dan
meminimalkan keluhan ataupun kritik dari pelanggan. Tanpa adanya suatu
informasi atau pemberitahuan yang jelas akan berakibat pada meningkatnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
prosentase keluhan pelanggan, kemudian timbul kritik yang berujung pada
citra negatif perusahaan atau organisasi.
Berdasarkan permasalahan yang sering kali muncul adalah keluhan
dan kritik pelanggan mengenai pemadaman listrik, maka penulis
menganggap perlu mengangkat permasalahan ini untuk diamati lebih lanjut.
Untuk itulah pada kesempatan ini penulis bermaksud menyusun Tugas
Akhir dengan judul T. PLN
(PERSERO) AREA SURAKARTA DALAM MENGATASI
PROBLEMATIKA PEMADAMAN LISTRIK DI WILAYAH AREA
SURAKARTA .
Penulis mengamati bahwa PT. PLN (Persero) Area Surakarta selalu
berusaha memberikan informasi kepada seluruh pelanggan, mengenai
adanya pemadaman listrik. Hal itu dilakukan oleh bagian Humas atau Public
Relations PT. PLN (Persero) Area Surakarta, dengan harapan tercipta
kepuasan pelanggan dengan layanan PT. PLN (Persero) Area Surakarta.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian tentang latar belakang masalah diatas maka, perumusan
masalah sebagai berikut :
Bagaimana peran serta humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta
dalam mengatasi pemadaman listrik di wilayah Area Surakarta?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Bagaimana langkah langkah Humas PT. PLN (Persero) Area
Surakarta dalam mengatasi pemadaman listrik baik karena adanya
gangguan faktor eksternal maupun faktor internal?
Media apakah yang dipakai oleh Humas PT. PLN (Persero) Area
Surakarta dalam pemberian informasi tentang adanya pemadaman
listrik kepada pelanggan?
C. Tujuan Kuliah Kerja Media
Dalam kuliah kerja media ini, penulis mempunyai tiga tujuan. Tujuan
tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Tujuan Operasional
Untuk mengetahui sejauhmana langkah langkah Humas PT. PLN
(Persero) Area Surakarta dalam mengatasi permasalahan yang kerap
kali timbul yaitu, adanya pemadaman listrik baik karena faktor
internal maupun faktor eksternal. Sehingga penulis mendapatkan ilmu
dan pengalaman langsung dalam mengatasi permasalahan tersebut
yang tidak didapatkan di bangku kuliah.
2. Tujuan Fungsional
Agar hasil praktek kuliah kerja ini diharapkan dapat bermanfaat dan
dijadikan sebagai masukan dan informasi bagi pembaca maupun bagi
PT. PLN (Persero) Area Surakarta mengenai manfaat adanya bagian
Humas atau Public Relations dalam membantu mengatasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
permasalahan pemadaman listrik di wilayah Area Surakarta yang
kerap kali timbul.
3. Tujuan Individual
Penulis berharap hasil praktek kerja dan hasil tulisan ini dapat
memenuhi syarat syarat dalam perolehan sebutan Ahli Madya pada
Program Diploma III Humas / Public Relations Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan untuk
memperoleh pengalaman di dunia kerja humas / Public Relations yang
sesungguhnya, serta dari hasil praktek kerja yang di dapat, penulis
dapat mengaplikasikan dalam dunia kerja kedepannya.
D. Manfaat Kuliah Kerja Media
Dari hasil Kuliah Kerja Media dan hasil tulisan ini penulis
berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
dengan pengalaman secara langsung yang di peroleh selama melaksanakan
Kuliah Kerja Media (KKM) di PT. PLN (Persero) Area Surakarta
kedepannya. Serta mengetahui sejauhmana penggunaan fungsi dan peran
kehumasan di dalam suatu organisasi yaitu PT. PLN (Persero) Area
Surakarta khususnya langkah langkah dalam mengatasi adanya
pemadaman listrik di wilayah Area Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Humas
Kehidupan sebuah organisasi selalu dipengaruhi oleh
lingkungannya, sehingga ia harus selalu dapat beradaptasi dan melakukan
penyesuaian terhadap perubahan perubahan dalam lingkungannya. Dalam
praktek hubungan masyarakat (HUMAS) atau public relations (PR) dalam
suatu organisasi baik organisasi non profit ataupun yang bersifat profit, yang
berada pada sektor pemerintahan maupun sektor swasta dapat membantu
organisasi tersebut melakukan penyesuaian terhadap lingkungannya dengan
melakukan pertukaran informasi sehingga organisasi tersebut mampu
memelihara keseimbangannya dan mampu bertahan serta berkembang
dengan baik sehingga peran public relations ataupun humas sangatlah
penting.
Hubungan masyarakat (humas) atau seringkali disebut sebagai
public relations sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, sebagian orang
memahami humas maupun public relations sebagai aktivitas, sebagian yang
lain memahaminya sebagi sebuah profesi, mungkin terdapat pemahaman
pemahaman lain dari karakteristik masyarakat Indonesia tentang definisi
humas ataupun public relations itu sendiri. Untuk itu diperlukan adanya
batasan atau definisi untuk dapat memahaminya secara utuh. Berbagai
definisi mengenai humas ataupun public relations sebagai berikut :
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Menurut Cultip, Center dan Broom (1985,1994:6) dalam I Gusti
Ngurah Putra (1999:3) mengemukakan bahwa humas sebagai, he
management function that establishes and maintains mutually benefical
relationship between an organization and the publics on whoom its success
Humas dapat diartikan sebagai fungsi manajemen untuk
membangun dan menjaga hubungan yang baik, saling menguntungkan
antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi keberhasilan atau
kegagalan organisasi tersebut.
Grunig & Hunt (1984:6) dalam I Gusti Ngurah Putra (1999:3)
menjelaskan bahwa kegiatan humas sebagai kegiatan pengelolaan
komunikasi baik non verbal dan komunikasi verbal antara sebuah organisasi
dengan berbagai publiknya.
John E. Marston (1979) dalam Rosady Ruslan (2008:5)
mendefinisikan sebagai
Dapat diartikan
sebagai public relations merupakan fungsi manajemen untuk mencapai
tujuan tertentu yang harus mempunyai perencanaan program kerja yang
jelas dan rinci, kemudian mengkomunikasikan program kerja tersebut
sehingga di dapat hasil yang di ingginkan melalui evaluasi program. Oleh
karena itu public relations merupakan suatu bidang yang memerlukan fungsi
manajemen yaitu perencanaan, penggorganisasian, pengawasan dan evaluasi
demi terciptanya tujuan yang di inginkan oleh perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Menurut Griswold dalam Soemirat dan Ardianto (2010:12)
memberikan batasan bahwa public relations adalah fungsi manajemen yang
mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan prosedur
dari suatu organisasi atau perusahaan berdasarkan kepentingan publik
( pelanggan) serta membuat sebuah perencanaan dan menjalankan program
kerja yang telah dibuat untuk memperoleh pengertian, pengakuan publik
(pelanggan) sehingga didapatkan keuntungan kedua belah pihak.
J.C Seidel dalam Soemirat dan Ardianto (2010:12) mengatakan
Public Relations adalah proses yang berlangsung secara terus menerus dari
usaha usaha manajemen yang bertujuan untuk memperoleh goodwill
(kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik internal
maupun publik external.
Jadi dari beberapa definisi para ahli mengenai public relation atau
biasa disebut dengan humas diatas dapat diambil kesimpulan bahwa public
relations atau humas adalah proses interaksi yang berlangsung secara terus
menerus dimana public relations menciptakan opini publik sebagai suatu
cara guna memberikan input yang menguntungkan kedua belah pihak
(antara organisasi dan pelanggan) serta menanamkan pengertian,
pemahaman atas kebijakan suatu organisasi kepada publik. Dalam
pelaksanaannya public relations menggunakan komunikasi untuk
memberitahu, mempengaruhi, dan mengubah pemahaman, perilaku publik
(pelanggan) untuk memperoleh hasil yang di inginkan yaitu good image
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
(citra baik), good will (itikad baik), mutual understanding(saling pengertian),
mutual appreciation (saling menghargai), tolerence (toleransi).
B. Fungsi Humas
Definisi yang telah dikemukakan diatas adalah suatu gambaran
mengenai keanekaragaman definisi tentang public relations atau humas.
Untuk dapat lebih memperjelas dapat diketahui melalui penjabaran fungsi
public relation atau humas sebagai berikut :
Menurut Edward L. Bernay dalam Rosady Ruslan (2001:21-20)
menjelaskan bahwa humas mempunyai tiga fungsi utama, yaitu :
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung. 3. Berupaya untuk mengintregasikan sikap dan perbuatan suatu
badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Sementara Cultip and Center dalam (Ruslan,2001:20-21;
Kusumastuti,2002:23-24) menjelaskan bahwa fungsi public relations dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Menunjang aktivitas manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Menciptakan hubungan two way communications secara timbal balik,
mengatur arus informasi dari organisasi kepada publik ataupun
sebaliknya dari publik kepada organisasi demi terciptanya citra positif
dan saling pengertian kedua belah pihak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
3. Melayani keinginan publik dan memberikan saran kepada manajemen
untuk tujuan dan manfaat kedua belah pihak (organisasi dan publik).
4. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik, baik
internal maupun eksternal.
5. Mengidentifikasi opini, persepsi dan tanggapan publik terhadap sesuatu
yang berkaitan dengan organisasi dimana seorang public relations berada.
C. Peran Humas
Untuk memperoleh salah satu kunci penting pemahaman fungsi
public relations dibutuhkan pengembangan profesional dari seorang public
relations yang berarti hanya dengan menjalankan peran public relations atau
humas tujuan atau program kerja dapat tercapai. Adapun peran tersebut
dikemukankan oleh Dozier & Broom (1995) dalam Ruslan (2001:21-23);I
Gede Ngurah Putra(1999:14-15) yang terbagi menjadi empat kategori yaitu :
1. Expert prescriber communication
Seorang public relations dianggap sebagai seorang ahli yang
berpengalaman untuk memberikan solusi kepada organisasi dimana ia
berada mengenai penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya.
2. Communication fasilitator
Dalam hal ini, seorang public relations bertindak sebagai mediator untuk
membantu pihak organisasi dalam hal memonitor keinginan dan harapan
publik terhadap organisasi yang bersangkutan, sekaligus mampu
menjelaskan kembali mengenai keinginan, prosedur, kebijakan organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
kepada publiknya (pelanggan) sehingga terjadi komunikasi timbal balik
dan tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai dan toleransi
yang baik dari kedua belah pihak.
3. Problem solving communication
Peranan public relations dalam hal ini yaitu membantu kerja manajemen
melalui kerjasama dengan bagian lain dalam memecahkan masalah
hingga pengambilan keputusan yang berkaitan dengan organisasi.
4. Communication technician
Peran humas dalam hal ini hanya sebagai penyedia layanan teknis
komunikasi untuk organisasi sedangkan keputusan teknis komunikasi
berada pada masing masing bagian, baik itu media komunikasi yang
akan digunakan dari atasan dengan bawahan akan berbeda dengan
bawahan ke tingkat atasan begitu juga arus komunikasi dari setiap bagian
dalam organisasi.
Peranan public relations atau humas tersebut diharapkan menjadi
dari organisasi atau perusahaan yang ruang lingkup tugasnya meliputi
aktivitas membina hubungan dengan publik internal dan publik eksternal.
D. Hubungan Humas atau Public Relations
Kegiatan kegiatan public relations atau humas pada umumnya
meliputi menjalin hubungan dengan publik internal dan publik eksternal.
Publik internal adalah orang orang yang berada di dalam suatu organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
itu sendiri, yaitu seluruh karyawan, dari staf sampai dengan karyawan
terbawah. Sedangkan publik eksternal adalah orang orang yang berada di
luar organisasi yang masih ada hubungannya dengan organisasi tersebut dan
di harapkan selalu timbul hubungan yang baik dengan organisasi yang
dimaksud. Adapun ruang lingkup public relations :
Ruang Lingkup Public Relations
Gambar 2.1 Ruang Lingkup Public relations
Menurut ruang lingkup public relations di atas maka dapat di berikan
batasan bahwa public relations berfungsi sebagai jembatan antara internal
public dan external public.
a) Hubungan ke dalam ( internal public)
Dalam internal public relations terdapat komunikasi vertikal (atas bawah)
dan juga ada komunikasi horizontal (antar karyawan), kedua komunikasi
ini harus berjalan harmonis. Dengan memperhatikan hubungan dengan
1. Employee Relations 1. Costumer Relations
2. Stockholder Relations 2. Community Relations
3. Goverment Relations
4. Press Relations
Tanda pan
INTERNAL PUBLIC RELATIONS
EXTERNAL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
para karyawan, melalui personal-contact, maka akan mendapatkan
pengertian bersama, dan saling mempercayai serta saling menghargai.
Demikian pula halnya hubungan yang baik dengan para pemegang saham.
Komunikasi ini adalah sebagian tanggung jawab dari public relations.
b) Hubungan ke luar ( external public)
Dalam external public relations menekankan pada hubungan dengan
khalayak yang berada di luar organisasi, antara lain :
Custumer relation
Mengatur dan memelihara hubungan dengan pelanggan, sehingga
hubungan tersebut selalu dalam situasi di mana pelanggan sanggat
membutuhkan perusahaan.
Community relations
Mengatur dan memelihara hubungan dengan masyarakat setempat.
Goverment relations
Mengatur dan memelihara hubungan perusahaan dengan pemerintah,
baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Press relations
Mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umumnya dengan
mass media seperti pers, radio, dan televisi.
E. Komunikasi dalam Public Relations
Dalam kegiatannya public relations atau humas tidak bisa terlepas
dari interaksi dengan orang lain, maka di perlukan sebuah komunikasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
baik untuk memperoleh kesamaan pengertian (mutual understanding).
Untuk itu diperlukan pemahaman yang benar tentang apa yang dimaksud
dengan komunikasi itu sendiri,
Shanon dan Weaver (1949) dalam Hafied Canggara (2005:19)
menyatakan bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling
pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.
Sedangkan menurut Barelson & Stainer dalam Riswandi (2009:2)
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain lain melalui penggunaan
simbol simbol seperti kata kata, gambar, angka angka, dan lain lain.
Carl I. Hovland (1948:371), Janis & Kelley (1953) dalam
Marhaeni Fajar (2009:31-
proses mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya
dalam bentuk kata kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk
perilaku orang orang lainnya.
Sesuai dengan definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa kata kata atau (pesan) yang disampaikan komunikator
harus mempunyai pengertian yang sama dengan komunikan agar dapat
terjadi mutual understanding (kesamaan pengertian), sehingga komunikator
dapat mengetahui reaksi dari komunikan terhadap pesan yang di sampaikan
dan diharapkan tujuan dapat tercapai. Hal ini merupakan salah satu faktor
utama didalam public relations atau humas sesuai dengan fungsinya, yaitu
sebagai pemberi informasi untuk publik sesuai dengan khalayak sasarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
F. Proses Komunikasi
Seorang public relations dapat di katakan sebagai ujung tombak
sebuah organisasi, karena dalam kegiatannya public relations selalu
berhubungan langsung dengan pelanggannya/ publiknya. Untuk itu
dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi baik dalam konteks komunikasi
personal, komunikasi kelompok dan yang berdampak paling besar adalah
komunikasi massa. Dari ketiga konteks tersebut sama pentingnya untuk
dilakukan oleh seorang public relations, hal itu di sadari bahwa semua
kegiatan yang di lakukan seorang public relations selalu berhubungan
dengan publik. Pada dasarnya proses komunikasi sangatlah mudah, hal itu
di tandai dengan adanya aktivitas pertukaran ide dan gagasan. Secara
sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian
dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan
untuk mencapai kesamaan pemahaman dan ide yang dipertukarkan tersebut.
Dari pemahaman diatas di dapatkan pemahaman mengenai unsur unsur
yang dapat digambarkan sebagai berikut,
Gambar 2.2 Unsur Unsur Komunikasi
Lingkungan
Sumber PenerimPesan Media Efek
Umpan balik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
1. Sumber
Dalam aktivitas komunikasi tentu akan membutuhkan sumber
sebagai pembuat atau pengirim pesan. Dalam komunikasi antarmanusia,
sumber bisa terdiri dari satu orang bahkan lebih, namu juga dapat terdiri
dari kelompok kelompok yang berasal dari organisasi atau lembaga.
Sumber dalam hal ini dapat juga disebut pengirim,komunikator, source,
sender, atau encoder.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam komunikasi yaitu informasi, gagasan
yang telah ditafsirkan dalam bentuk kata kata, gambar, atau lambang
yang disampaikan sumber kepada penerima. Pesan dapat disampaikan
melalui beberapa saluran yaitu media cetak, media elektronik dan
komunikasi tatap muka.
3. Media
Media dalam, hal ini berupa alat yang digunakan pesan dari sumber
kepada penerima. Media cetak terdiri dari house journal, surat kabar,
majalah. Media elektronik terdiri dari radio dan televisi, sedangkan
media tatap muka adalah ketika seorang sumber melakukan interaksi
secara langsung kepada penerima.
4. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran dalam penyampaian
pesan oleh sumber. Penerima juga bisa terdiri satu orang bahkan lebih.
Penerima disini mempunyai unsur yang kuat dalam aktivitas komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
karena penerima adalah sasaran dari proses komunikasi. Penerima juga
sering disebut sebagai komunikan, khalayak, receiver.
5. Efek
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
bisa terjadi pada pengetahuan,
itu efek dapat juga diartikan sebagai perubahan seseorang setelah
menerima pesan.
6. Umpan balik
Umpan balik juga sering di sebut dengan feed back yaitu respon
dari komunikan terhadap pesan yang diterima dari komunikator.
7. Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor tertentu yang dapat mempengaruhi
jalannya komunikasi. Lingkungan dapat berpengaruh pada kualitas
komunikasi, jika terdapat hambatan maka proses komunikasi tidak
berjalan efektif atau bahkan gagal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
G. Saluran komunikasi Public Relations
pemahaman mengenai khalayak sasaran yang akan dituju, serta tidak lupa
karena pesan yang bersifat khusus dan ditujukan kepada publik tertentu
dibutuhkan media yang khusus pula sesuai dengan karakteristik publik
sasaran.
Media public relations adalah berbagai macam sarana penghubung
yang digunakan seorang PR yang mewakili organisasi tertentu, untuk
berhubungan dengan publiknya, yaitu publik internal dan publik eksternal
guna membantu pencapaian tujuan organisasi. Selain melalui media
tradisional yaitu face to face atau sering disebut secara tatap muka seorang
public relations juga menggandeng beberapa media dalam berkomunikasi
dengan publiknya yaitu penggunaannya dalam hal ini ada beberapa jenis
yaitu (Rumanti,2005:18) :
a) Media cetak, termasuk didalamnya house journal, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
b) Broadcasting media, termasuk didalamnya adalah radio, televisi c) Special events (kegiatan kegiatan khusus) d) Media luar ruangan, termasuk didalamnya spanduk, papan reklame,
poster dan lain lain.
Perkembangan yang semakin cepat dibidang teknologi
komunikasiberpengaruh besar terhadap kegiatan penyebar luasan informasi
atau gagasan. Ini berarti pula berpengaruh besar terhadap kegiatan
hubungan masyarakat atau public relations. Media massa (pers, radio,
televisi) sangat membantu kegiatan humas ataupun public relations. Dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
menggunakan media massa penyebar luasan informasi bukan saja sangat
luas namun juga secara cepat dan serentak.
H. Krisis Manajemen
Perkembangan suatu organisasi, ditandai dengan adanya
keterlibatan peran humas ataupun public relations di dalam organisasi. Baik
buruknya organisasi, dan maju mundurnya sebuah organisasi merupakan
titik yang menentukan suatu perkembangan organisasi tersebut, sehingga
peran humas ataupun public relations disini sangatlah penting. Namun
seiring dengan perkembangan jaman saat ini tidaklah mudah untuk
mengatur jalannya sebuah organisasi, karena di pengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti contoh ketika organisasi mengalami kemunduran, hal ini
disebabkan karena adanya krisis manajemen yang berkepanjangan, sehingga
humas maupun public relations haruslah menangani krisis sesuai dengan
peran dan fungsinya sebagai public relations. Dengan adanya
keanekaragaman krisis manajemen yang sering terjadi maka tidak ada
rumusan baku yang digunakan sebagai pegangan dalam menangani sebuah
krisis, disini hanya diperlukan batasan batasan untuk mengenali krisis
manajemen lebih mendalam.
Menurut Shrivastava dan Mitrof (1987:6) dalam I Gusti Ngurah
Putra (1999:84) mengemukakan bahwa krisis perusahaan sebagai
that threaten their most important goals of survival and profitabilility
Menurut pengertian diatas dapat diartikan krisis perusahaan sebagai suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
peristiwa yang mengancam tujuan terpenting perusahaan, yaitu tetap
bertahan dan memperoleh keuntungan.
Krisis, menurut C. G Linke (1989:166) dalam I Gusti Ngurah Putra
(1999:84) juga merupakan ketidaknormalan dari konsekuensi negatif yang
mengganggu operasi sehari hari sebuah organisasi. Sehingga dapat
diasumsikan sebagai kematian, menurunnya kualitas kehidupan,
berkurangnya tingkat kesejahteraan dan menurunnya reputasi perusahaan.
Sedangkan menurut Barton (1993:2) dalam I Gusti Ngurah Putra (1999:84)
sebuah krisis adalah
negatif terhadap baik perusahaan maupun publik. Peristiwa ini mungkin secara signifikan merusak organisasi, karyawan, produk dan jasa yang dihasilkan organisasi, kondisis keuangan dan reputasi
Jadi menurut definisi para ahli di atas mengenai krisis manajemen
dapat di simpulkan bahwa krisis manajemen adalah suatu peristiwa yang
terjadi dalam sebuah organisasi, yang dapat berakibat pada kegagalan dari
peranan manajemen dan permasalahan sulit untuk di pulihkan yaitu dengan
timbulnya kemunduran sebuah organisasi. Kemunduran organisasi tersebut
dapat mengancam perkembangan organisasi, karyawan, produk dan jasa
yang dihasilkan, kondisi keuangan dan reputasi sebuah organisasi dimata
publik. Sedangkan manajemen krisis itu sendiri yaitu suatu manajemen
pengelolaan atau penanggulangan pengendalian krisis untuk pengembalikan
citra sebuah organisasi, yang disini peran public relations ikut terlibat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
I. Penyebab dan Akibat Krisis
Krisis terjadi apabila terdapat benturan kepentingan antara
organisasi dengan publiknya. Secara umum dapat dijelaskan bahwa
penyebab krisis, menurut Shrivastava dan Mitroff (1987) dalam I Gusti
Ngurah Putra (1999: 90-92) dikategorikan menjadi dua bagian besar yaitu,
1. Penyebab teknis dan ekonomis
2. Penyebab manusiawai, organisatoris dan sosial
Namun Shrivastava dan Mitroff juga mengkategorikan penyebab krisis dari
asal mula kejadian yaitu, di dalam organisasi (internal) dan luar organisasi
(eksternal). Sehingga berdasarkan kategori tersebut dapat di jelaskan
melalui tabel berikut,
Tabel 2.1 Penyebab Krisis Manajemen Menurut Shrivastava dan Mitroff
Penyebab Internal Eksternal Teknis & Ekonomis Kecelakaan kerja
Kerusakan produk Kemacetan
komputer Informasi yang
rusak/ kurang sempurna
Perusakan lingkungan yang meluas
Bencana alam Hostile Takeover Krisis sosial Kerusakan sistem
berskala luas Manusiawi,
Organisatoris & Sosial Kegagalan
beradaptasi atau melakukan perubahan
Sabotase oleh orang dalam
Kemacetan organisasional
Kemacetan komunikasi
On site product tampering
Aktivitas ilegal
Symbolic projection Sabotase orang luar Teroris, penculikan
eksekutif Off site product
tampering Counterfeiting
(pemalsuan/produk tiruan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Menurut tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa penyebab adanya krisis
adalah,
1. Kesalahan manusia (human eror)
2. Kegagalan teknologi
3. Alasan sosial (kerusuhan, perang, sabotase maupun teroris)
4. Adanya bencana alam (natural disaster)
5. Ketidakberdayaan manajeman
Dengan telah diketahuinya penyebab krisis diatas, maka krisis
dapat berakibat pada,
1. Meningkatnya intensitas masalah
2. Menjadi sorotan public
3. Menggangu kelancaran kegiatan perusahaan
4. Merusak system kerja
5. Membuat masyarakat panik
6. Adanya campur tangan pemerintah
7. Kerugian terhadap masyarakat
J. Public Relations dalam Krisis Manajemen
Setiap manajemen organisasi harus selalu mengantisipasi
terjadinya krisis. Karena dengan mengantisispasinya suatu manajemen
akan siap menghadapi krisis bila terjadi dalam keadaan yang tidak terduga.
Disini dibutuhkan seorang praktisi yang dapat membantu mengantisipasi
dan dapat menyelesaikan sebuah krisis. Menurut Fearn Banks ( 1996)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
dalam I Gusti Ngurah Putra (1999:103) mengemukakan bahwa juru bicara
dalam sebuah krisis harus punya kedudukan dalam organisasi, pandai
berbicara, punya kekuasaan dalam mengambil keputusan, mudah di akses
pada saat krisis, bisa bicara dengan jelas, serta menarik untuk di potret.
Dalam hal ini peran dan fungsi public relations merupakan titik kunci
dalam membantu mengatasi dan menyelesaikan sebuah krisis, dikarenakan
1. PR memonitor opini publik dan membantu pihak manajemen
mengidentifikasi isu-isu yang beredar di tengah publik dan memiliki
potensi untuk berkembang menjadi krisis
2. PR mewakili kepentingan publik dan memprediksi reaksi publik
terhadap keputusan pihak manajemen yang membawa konsekuensi
bagi publik.
3. Dengan keahlian PR mengumpulkan data dan informasi dari beragam
publik, PR menjadi sumber informasi bagi pihak manajemen dalam
proses pembuatan kebijakan yang menguntungkan baik bagi
organisasi maupun publik sehingga krisis dapat dihindari.
4. PR mengkomunikasikan keputusan organisasi pada publik, sehingga
komitmen dan pengertian yang diperoleh dalam proses pembuatan
keputusan merupakan aset yang berharga.
5. PR membantu organisasi melakukan adaptasi terhadap lingkungan.
6. Proses manajemen isu dan krisis dapat dianalisis serupa dengan proses
manajemen yang dijalankan oleh public relations, karena tahap
pertama dari proses public relations mengidentifikasi masalah dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
pengumpulan fakta atas isu yang sedang dihadapi oleh pihak
manajemen.
K. Kontribusi
Kontribusi menurut Kamus Bahasa Indonesia di definisikan
sebagai sumbangan atau iuran. Namun setelah di perdalam maknanya
kontribusi dapat diartikan sebagai peran serta ( http://www.artikata.com/arti-
336152-kontribusi.html ). Peran serta disini dimaksudkan peran humas
ataupun public relations dalam membantu mengatasi permasalahan
pemadaman listrik yang seringkali terjadi yaitu dengan cara lebih
menekankan kepada peran humas itu sendiri di PT. PLN AREA Surakarta.
L. Kinerja
Kinerja pada umunya adalah apa yang dihasilkan dari fungsi
fungsi suatu pekerjaan atau apa yang menjadi keluaran. Berikut adalah
kutipan definisi kinerja menurut Suyadi Prawirosentono (1999:2),
seelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing masing, dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
Dari hal tersebut, kinerja merupakan suatu proses yang mengolah
input menjadi output, yang berhubungan langsung dengan tujuan
perusahaan. Tujuan perusahaan hanya dapat dicapai apabila perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
tersebut didukung oleh unit-unit kerja yang terdapat didalamnya. Baik
buruknya output dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh baik buruknya
kinerja dalam perusahaan tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil
kerja dari seseorang atau sekelompok orang dalam satu institusi berdasarkan
tugas dan tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan akhir perusahaan atau
organisasi sesuai dengan kesepakatan bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
BAB III
DISKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI
A. Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero) Area Surakarta
Kelistrikan Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19. Pada tahun
1901 Belanda mendirikan perusahaan listrik dengan nama N. V. Soloces
Electriced Mij (S.E.M) untuk keperluan sendiri. bermula dari munculnya
ketenagalistrikan yang dikembangkan oleh beberapa perusahaan Belanda
untuk keperluan sendiri diantaranya yaitu pabrik gula dan pabrik teh.
Ketenagalistrikan yang di maksud adalah segala sesuatu yang menyangkut
penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik. Kelistrikan untuk pemanfaatan
umum mulai dengan adanya S. V Negn, yang semula bergerak di bidang gas
kemudian memperluas usahanya di bidang listrik untuk umum, namun hal
tersebut tidak berjalan lama sampai kurang lebih tahun 1942.
Pada tahun 1942 dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang
dalam Perang Dunia II, maka Indonesia dikuasai oleh Jepang. Oleh karena
itu perusahaan listrik yang ada kemudian diambil alih oleh Jepang termasuk
semua personel dalam perusahaan listrik tersebut. Hal ini pun tidak berjalan
lama seperti halnya pada masa pemerintahan Belanda.
Pada pertengahan 1945 perusahaan listrik dan gas yang semula
dikuasai oleh Jepang kini beralih dikuasai oleh pemerintah Indonesia
27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
dengan nama Jawatan Listrik dan Gas. Tetapi hal ini pun tidak berjalan lama
karena pada tahun 1948 terjadi Agresi Militer Belanda I dan II dimana
sebagian besar perusahaan-perusahaan listrik kembali dikuasai oleh
pemerintah Belanda dengan nama N.V.S.E.M. Namun pada tahun 1958
dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1958 tentang perusahaan
listrik dan gas milik Indonesia. Dengan adanya Peraturan Pemeritah tersebut,
maka seluruh perusahaan listrik Belanda beralih tangan menjadi milik
Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang No. 86 tahun 1958, nama
Perusahaan Listrik dan Gas diubah menjadi Perusahaan Listrik Negara
(PLN).
Perkembangan selanjutnya tahun 1960 dikeluarkan Perpu No. 19
tahun 1960 tentang perusahaan negara. Untuk mengarahkan pelaksanaan
pasal 33 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi "Cabang-cabang
produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak
masyarakat adil dan makmur maka perlu segera diusahakan adanya
keseragaman dalam cara mengurus, menguasai serta membentuk dari
perusahaan ini dengan baik dan bijaksana untuk meningkatkan taraf hidup
rakyat.
Untuk melaksanakan Undang-Undang No. 19 Perpu tahun 1960
khususnya pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi
"Tiap-tiap Undang-Undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan
Rakyat", maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
tahun 1961 tentang pendirian Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik
Negara yang diserahi tugas untuk menyelenggarakan, penguasaan dan
pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik Negara yang berusaha di
bidang Listrik dan Gas milik Belanda, yang telah dikenakan nasionalisasi
berdasarkan UndangUndang No. 86 tahun 1959.
Pada pertengahan tahun 1965 pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 1965 tentang :.
Pembubaran Badan Pimpinan. Umum Perusahaan Listrik Negara yang
dibentuk berdasarkan PP No. 67 tahun 1961.
Pendirian Perusahaan Listrik Negara dan Perusahaan Gas Negara.
Pertimbangan dan alasan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
No.19 tahun 1965 ini semata-mata untuk mempertinggi daya guna dan
industri gas sebagai satu kesatuan usaha di bidang ekonomi yang berfungsi
menyelenggarakan kemanfaatan umum.
Pada tahun 1967 dikeluarkan Instruksi Presiden RI No. 17 tahun
1967 tentang peagaruh dan penyederhanaan perusahaan Negara ke dalam
tiga bentuk usaha negara, yaitu
1. Perusahaan Jawatan disingkat PERJAN ( Departement Agency )
2. Perusahaan Umum disingkat PERUM ( Public Corporation )
3. Perusahaan Persero disingkat PERSERO ( Public / State Company )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Pada tahun 1972 pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
No. 18 Tahun 1972 tentang Perusahaan Umum Listrik Negara berdasarkan
UU No. 19 PP Tahun 1965. Dengan berdasarkan pada PP No. 18 Tahun
1972 ini, PLN ditetapkan statusnya menjadi Perusahaan Umum Listrik
Negara (Perum PLN) dan diubah pula anggaran dasarnya mengenai status,
hak, dan wewenang bertanggung jawab.
Setelah banyak mengalami perubahan bentuk usaha sejalan dengan
waktu, tepatnya pada tahun 1994 berdasarkan PP No. 23 Tahun 1994 dan
Akta Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994 No. 169 tertanggal 30 Juli 1994 di
Jakarta, status PLN berubah menjadi Perseroan Terbatas (Persero). Dalam
kelanjutannya, Akta Notaris tersebut diubah dengan Akta Notaris Ny. Indah
Fatmawati, SH No. 70 tanggal 27 Januari 1998 dan status perusahaan
ketenaga listrikan di Surakarta berubah menjadi PT. PLN (Persero) Cabang
Surakarta.
Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan keputusan General
Manager PT. PLN (Persero) Unit Bisnis-Distribusi Jawa Tengah dan
Yogyakarta No. 388.K/021/PD.11/2001, tentang pembentukan organisasi
Area Pelayanan Pelanggan, mulai 1 Juni 2001 PT.PLN (Persero) Cabang
Surakarta berubah menggunakan nama PT. PLN (Persero) Area Pelayanan
Pelanggan (APP). Serta berganti lagi mulai bulan Agustus 2004 berubah
nama lagi menjadi PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ)
Surakarta, namun sejak bulan Januari 2012 PT. PLN (Persero) Area
Pelayanan Jaringan Surakarta berubah nama menjadi PT. PLN (Persero)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Area Surakarta yang saat ini beralamat di Jalan Brigjend Slamet Riyadi No.
468 Surakarta.
Adapun untuk menjalankan tugas dan tangggung jawabnya sebagai
BUMN yang menguasai seluruh aspek kelistrikan di Indonesia, maka PLN
mempunyai dasar-dasar hukum yang melandasi kinerja pelayanannya.
Dasar-dasar hukum itu adalah sebagai berikut:
1. Anggaran dasar PLN Tahun 1998
2. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan bentuk
Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero)
3. Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan
Perseroan (Persero)
4. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 1998 tentang Pengalihan
Kedudukan, Tugas
5. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1998 tentang Pengalihan Pembinaan
Terhadap Perusahaan Perseroan (Persero) dan Perseroan Terbatas
yang sebagian sahamnya dimiliki Negara Republik Indonesia kepada
Menteri Negara Pendayagunaan BUMN
B. Tujuan PT. PLN (Persero)
Adapun sifat, maksud, dan tujuan PT. PLN (persero) berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1994 yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
1. Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan.
2. Mengusahakan penyediaan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang
memadai dengan tujuan untuk :
3. Merintis kegiatan kegiatan usaha penyedia tenaga listrik
a. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.
b. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan
penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.
4. Menyelenggarakn usaha-usaha lain yang menunjang usaha penyediaan
tenaga listrik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
C. Visi dan Misi PT. PLN (Persero)
Sebagai perusahaaan yang besar, PT PLN (Persero) mempunyai
visi dan misi perusahaan. Adapun visi dan misi perusahaannya adalah
sebagai berikut:
1. Visi PT. PLN (Persero)
Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh
kembang dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani. Sesuai
dengan visi tersebut maka dapat dijabarkan dalam beberapa hal
berikut yaitu,
a. Mewujudkan kinerja perusahaan dengan kualitas setaraf kelas
dunia dalam usaha bisnis kelistrikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
b. Berfokus pada peningkatan kualitas proses secara terus menerus
untuk memperoleh hasil yang maksimal
c. Membangun lingkungan kerja yang memungkinkan anggota
perusahaan mentransformasikan potensi mereka menjadi kinerja
perusahaan yang di hargai.
2. Misi PT. PLN (Persero)
a. Menjalankan bisnis ketenagalistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan
pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
c. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
d. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
D. Motto, Falsafah, dan Logo PT. PLN (Persero)
1. Motto
( electricity for a better life )
2. Falsafah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Terdapat tiga bagian dari penjabaran falsafah di atas, yang di yakini oleh
setiap karyawan PT. PLN ( Persero) yaitu,
a. PT. PLN (Persero) tidak hanya penyedia energi, namun juga
berkontribusi pada pengembangan masyarakat yang produktif dan
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.
b. Keberhasilan perusahaan bukan sekedarditentukan oleh besarnya laba,
tetapi juga kemampuan perusahaan memberikan pelayanan terbaik
kepada pelangga, sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan
produktif dan memperoleh kehidupan sejahtera.
c. Kegiatan usaha dan proses kerja tidak hanya sekedar dijalankan untuk
mengejar efisiensi, melainkan juga memungkinkan terjadinya
kerjasama pembaharuan perusahaan secara berkesinambungan dan
menyelenggarakan bisnis sesuai etika.
3. Logo
Gambar 3.1 Logo PT. PLN (Persero)
Berdasarkan logo di atas maka dapat di ketahui komposisi Logo dan
arti logo PLN sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Lambang kilat yang berwarna merah, terletak di depan dari
keseluruhan komposisi.
Lambang kilat berwarna merah tersebut dapat di artikan sebagai,
Listrik akan membawa manfaat bagi semua pihak apabila dapat
dimanfaatkan secara tepat guna. Namun juga listrik dapat berakibat
negatif apabila di salah gunakan.
Kilat merupakan fenomena alam dimana ion bermuatan listrik
positif yang berada di langit bertemu dengan ion negatif yang ada
di bumi. Bertemunya kedua ion tersebut akan menimbulkan
percikan api listrik yang disertai cahaya dan suara.
Gelombang udara yang berwarna biru, berjumlah tiga baris yang
terletak di belakang lambang kilat.
Gelombang udara yang berwarna biru dapat di artikan sebagai
berikut,
Udara merupakan medium penghantar bagi ion ion listrik.
Demikian pula dengan PLN yang berkeinginan untuk menjadi
media atau penyalur energi listrik bagi pelanggan.
Persegi panjang warna kuning dengan posisi portrait berwarna
kuning seakan akan membingkai seluruh kesatuan komposisi.
Dapat diartikan sebagai cahaya yang terang serta diharapkan
menjadi energi listrik yang di produksi dan distribusikan oleh PT.
PLN (Persero) kepada pelanggan dan dapat membawa manfaat
seperti cahaya dalam kegelapan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Mengingat bahwa PT. PLN (Persero) Area Surakarta Sebagai salah
satu cabang PLN Distribusi Wilayah Jawa Tengah dan DIY, maka tujuan,
falsafah, visi dan misi serta logo perusahaan sama dengan PLN Pusat.
E. Sruktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap
bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan perusahaan.
Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan
pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan
aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa sehingga
dapat terlihat tanggung jawab masing masing bagian. Struktur perusahaan
yang baik akan menunjang pengelolaan perusahaan yang baik pula. Dengan
demikian diharapkan akan mencapai hasil yang maksimal baik dalam
kualitas maupun kuantitas. Untuk mencapai tujuan perusahaan dibutuhkan
sruktur organisasi yang baik, karena dalam struktur organisasi terdapat
hubungan antara orang-orang yang menjalankan aktivitas organisasi yang
menggambarkan hubungan masing - masing kegiatan atau fungsi.
PT. PLN (Persero) Area Surakarta merupakan salah satu wilayah
kerja di bawah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DI
Yogyakarta, dimana Distribusi membawahi sepuluh Area, yaitu PT. PLN
(Persero) Area Semarang, PT. PLN (Persero) Purwokerto, PT. PLN (Persero)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Area Klaten, PT. PLN (Persero) Area Kudus, PT. PLN (Persero) Area Tegal,
PT. PLN (Persero) Area Salatiga, PT. PLN (Persero) Area Magelang, PT.
PLN (Persero) Area Pekalongan, PT. PLN (Persero) Area Cilacap, dan PT.
PLN (Persero) Area Surakarta itu sendiri.
Wilayah kerja PT. PLN (PERSERO) selalu berada pada Area
tertentu, seperti contoh PT. PLN (Persero) Area Surakarta yang terletak di
Jalan Brigjend Slamet Riyadi No. 468 Surakarta juga membawahi sebelas
Rayon di wilayah surakarta. Rayon ini di maksudkan sebagai pembantu
pelaksana dari program yang telah di buat oleh PT. PLN (Persero) Pusat, PT.
PLN (Persero) Distribusi, maupun PT. PLN (Persero) Area Surakarta itu
sendiri. Adapun sebelas Rayon yang berada di bawah PT. PLN (Persero)
Area Surakarta yaitu,
1. PT. PLN (Persero) Rayon Surakarta Kota
Jl. Arifin 11 Surakarta
Telp. (0271) 730022, 641123, 654646
2. PT. PLN (Persero) Rayon Manahan
Jl. MT Haryono 32 Surakarta
Telp. (0271) 712913, 723237
3. PT. PLN (Persero) Rayon Sukoharjo
Jl. Jakgung R Suprapto, no. 5 Sukoharjo
Telp. (0271) 293038, 590266
4. PT. PLN (Persero) Rayon Kartosuro
Jl. Indronoto no. 20 Ngabeyan, Kartosuro
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Telp. (0271) 780758
5. PT. PLN (Persero) Rayon Karanganyar
Jl. Cik Di Tiro Karanganyar
Telp. (0271) 58906658
6. PT. PLN (Persero) Rayon Palur
Jl. Nusa Indah, no. 47 (perumnas Palur)
Telp/ (0271) 825951, 825953
7. PT. PLN (Persero) Rayon Wonogiri
Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami Wonogiri
Telp. (0273) 321613
8. PT. PLN (Persero) Rayon Jatisrono
Jl. Pandean RT 02/ 06 Jatisrono
Telp. (0273) 411431
9. PT. PLN (Persero) Rayon Sumberlawang
Jl. Raya Solo Purwodadi km 28
Telp. (0271) 7088008
10. PT. PLN (Persero) Rayon Sragen
Jl. RA Kartini Sragen
Telp. (0271) 891134, 892361
11. PT. PLN (Persero) Rayon Grogol
Jl. Langenharjo, no. 462 Sukoharjo
Telp. (0271) 622625
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Struktur organisasi yang ditetapkan di PT. PLN (Persero) Area
Pelayanan dan Jaringan Surakarta adalah organisasi garis dan dalam
melaksanakan tugas-tugasnya Manajer dibantu oleh Asisten Manajer yang
sesuai dengan keahliannya. Sedangkan untuk kegiatan operasionalnya,
Asisten Manajer memberi perintah kepada tiap-tiap bagian secara langsung,
namun demikian Manajer merupakan penanggung jawab tertinggi di
perusahaan.
Skema struktur organisasi yang ada dalam PT PLN (Persero) Area
Surakarta yang sesuai dengan SK 175.K/GM.DJTY/2005 Tanggal 24 Juli
2008 dapat dilihat pada daftar lampiran. Dibawah ini adalah penjabaran
tugas serta tanggung jawab dari masingmasing jabatan pada struktur
organisasi PT. PLN (Persero) Area Surakarta.
1) Manajer Area
Tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut :
Tugas pokok:
Bertanggung jawab atas pengelolaan usaha secara efisien dan
efektif serta menjamin penerimaan hasil penjualan tenaga listrik
Peningkatan kualitas pelayanan
Pelaksanaan pengelolaan jaringan tegangan menengah (JTM),
jaringan tegangan rendah (JTR), sambungan rumah (SR), alat
pembatas dan pengukur (APP)
Pengelolaan keuangan serta pengelolaan SDM dan administrasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Membina hubungan kerja, kemitraan dan kominikasi yang efektif
guna menjaga citra perusahaan serta mewujudkan Good Corporate
Governance.
Untuk melakukan tugas pokok yang telah terpaparkan di atas, Manajer
Area mempunyai fungsi:
Menyusun prakiraan kebutuhan tenaga listrik.
Menyusun dan menerapkan program penjualan tenaga listrik.
Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tarif.
Menyusun program peningkatan kualitas pelayanan pelanggan.
Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan
tegangan menengah (JTM), jaringan tegangan rendah (JTR),
sambungan rumah (SR), alat pembatas dan pengukur (APP).
Pengelolaan Program PUKK.
Mengangani permasalahan hukum yang terjadi di lingkungan area.
Mengadakan pengelolaan SDM, keuangan dan administrasi.
Membuat evaluasi secara berkalaterhadap kegiatan pengelolaan
pemasaran. Niaga, distribusi, keuangan, SDM dan administrasi.
Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
2) Spesialist, Hubungan Masyarakat dan Program Kemitraan Bina
Lingkungan
Tugas pokok:
Bidang Humas dan Program Kemitraan Bina Lingkungan Kemitraan:
a. Humas
Memberikan penerangan serta pengarahan pada stakeholders
melalui sosialisasi baik langsung maupun tidak langsung
Menjalin hubungan baik dengan stakeholders.
Menjalin kerjasama dengan pers dan media baik berupa media
cetakmaupun media elektronik sebagai salah satu channel dalam
pelaksanaan tugas kehumasan.
b. Kemitraan
Melaksanakan analisa proposal dari pengusaha kecil dan
memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja dengan bunga
lunak.
Membantu sarana promosi untuk pemasaran hasil produksi.
c. Bina Lingkungan
Memberikan bantuan kepada lingkungan di sekitar kantor yang
dapat menggugah partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk
peduli dan ikut membantu mengamankan instalasi jaringan listrik,
bangunan dan peralatan kantor dari gangguan, pengerusakan serta
pencurian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
3) Asisten Manajer Pemasaran
Tugas dan fungsinya sebagai berikut :
Tugas pokok:
Bertanggung jawab atas kajian penetapan harga listrik
Prakiraan kebutuhan tenaga listrik.
Usulan pengembangan produk dan jasa baru
Penyusunan potensi pasar
Petunjuk pelaksanaan segmentasi pasar dan promosi.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Asisten Manager Pemasaran
mempunyai fungsi:
Memberi masukan untuk penetapan harga listrik
Menyusun prakiraan kebutuhan energi.
Membuat usulan pengembangan produk dan jasa baru.
Melaksanakan riset pasar.
Menyusun metode dan menyusun pelaksanaan segmentasi pasar.
Menyusun metode dan petunjuk pelaksanaan promosi.
Mengelola penerapan dan pengujian peralatan distribusi.
Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan pemasaran dan rencana
perbaikannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
4) Asisten Manager Niaga
Tugas pokok :
Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengembangan pelayanan
pelanggan atau calon pelanggan,
penyelesaian klaim
Manajemen baca meter
Sistem informasi
Pengelolaan hasil penjualan listrik
Pengelolaan piutang,
Pelaksanaan P2TL.
Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Asisten Manager Niaga
mempunyai fungsi:
Mengkoordinir proses administrasi pasang baru dab perubahan
daya pada konsumen selektif.
Secara aktif membantu Rayon dalam penyelesaian klaim.
Secara aktif membantu unit dalam manajemen baca listrik.
Mengelola dan mengkoordinir hasil penjualan tenaga listrik.
Memonitor pengelolaan piutang.
Mengkoordinir pemutusan dan penyambungan pelanggan yang
menunggak pembayaran rekening.
Mengkoordinir pelaksanaan P2TL pada setiap Rayon.
Mengoperasikan serta memelihara sistem informasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Membuat evaluasi semester atas kegiatan niaga dan rencana
perbaikannya.
5) Asisten Manager Distribusi
Tugas Pokok:
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembuatan desain konstruksi
Perencanaan dan Standart Operational Procedure untuk operasi dan
pemeliharaan distribusi.
Perbekalan dan evaluasi pengelolaan distribusi yang dikelola unit.
Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Asisten Manajer Distribusi
mempunyai fungsi:
Membuat desain konstruksi berdasarkan desain standar.
Menyusun usulan pengembangan distribusi.
Membuat analisis kerja jaringan distribusi.
Menyusun rencana operasi pemeliharaan jaringan distribusi.
Menyusun Standart Operasional Prosedur pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan jaringan distribusi.
Membantu pelaksanaan pasang baru dan perubahan daya pada
konsumen selektif.
Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana lainnya.
Melaksanakan administrasi pembangunan.
Melaksanakan tata laksana perbekalan.
Melaksanakan pemutakhiran peta jaringan distribusi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan operasi dan pemeliharaan
distribusi serta rencana perbaikannya.
6) Asisten Manager Keuangan
Tugas pokok :
Bertanggung jawab atas penyusunan RKAP dan cash flow.
Melaksanakan pengelolaan pendanaan.
Kegiatan perbekalan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Asisten Manajer Distribusi
mempunyai fungsi:
Menyusun RKAP dan cash flow
Menyusun dan memantau anggaran belanja dan pendapatan Area
Surakarta, sebelas Rayon wilayah Area Surakarta.
Membuat laporan hasil penjualan tenaga listrik dan pendapatan
lainnya.
Memonitor laporan keuangan secara berkala.
Melaksanakan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan
investasi.
Membuat evaluasi triwulanan atas kegiatan keuangan dan rencana
perbaikannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
7) Asisten Manager Sumber Daya Manusia dan Administrasi
Tugas Pokok:
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan
sumber daya manusia.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan
tata usaha sekretariat.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan
rumah tanga perusahaan.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan
keamanan.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan
keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja dan kegiatan umum
lainnya.
Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Asisten Manajer Distribusi
mempunyai fungsi:
Menyusun dan mengusulkan Formasi Tenaga Kerja (FTK).
Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai.
Melaksanakan pengembangan karir pegawai.
Melaksanakan updating data pegawai.
Melaksanakan penilain kinerja pegawai.
Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai.
Memproses pelanggaran disiplin pegawai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Mengelola penyusunan anggaran pegawai dan pembayaran
penghasilan pegawai.
Mengelola kesekretaisan dan rumah tangga kantor.
Melaksanakan pembinaan keamanan dan K3.
Membuat evaluasi triwulanan atas kegiatan sumber daya manusia dan
administrasi serta rencana perbaikannya.
F. Jam Kerja PT. PLN (Persero)
Waktu / jam kerja karyawan PT. PLN (Persero) Area Surakarta
secara umum diatur sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan peraturan
perundangan yaitu 8 jam kerja sehari atau 40 jam seminggu, jumlah tersebut
dalam pelaksanaanya diatur sebagai berikut:
Senin-kamis : pukul 07.30 - 16.30 WIB, termasuk istirahat 1 jam.
- 14.30 WIb, termasuk istirahat 1,5 jam.
Sabtu : Libur
Minggu : libur.
Khusus untuk pelayanan gangguan buka selama 24 jam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB IV
PELAKSANAAN MAGANG
A. Kontribusi Kinerja Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta dalam
Mengatasi Problematika Pemadaman Listrik di Wilayah Area
Surakarta
1. Peran humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta dalam mengatasi
pemadaman listrik di wilayah Area Surakarta
Kehadiran Public Relations (PR) bagi suatu instansi, organisasi,
atau perusahaan memang dirasakan menjadi sebuah keharusan. Berbagai
kegiatan, peristiwa, bahkan kasus yang melibatkan kepentingan
masyarakat semakin menuntut hadirnya pengelolaan public relations
yang handal. PT. PLN (Persero) Area Surakarta dalam kondisi dimana
pelanggan semakin terbuka dan kritis, untuk menyampaikan keluhan dan
keinginan yang diharapkan pelanggan. Namun kerena berbagai faktor
yang ada, menjadikan suatu masalah yaitu adanya pemadaman listrik
yang kerap kali terjadi di sejumlah wilayah Area Surakarta. Setiap
organisasi pun selalu menginginkan citra positif organisasi di mata
pelanggannya. Terlebih lagi dalam situasi krisis peran Humas menjadi
sangat penting dalam hal ini untuk membantu pihak manajemen PT. PLN
(Persero) Area Surakarta untuk menyelesaikan adanya permasalahan
pemadaman listik yang terjadi di wilayah Area Surakarta dalam bentuk
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
interaksi dengan pelanggan dan sebagai arus informasi mengenai adanya
pemadaman listik yang kerap terjadi.
PT. PLN (Persero) Area Surakarta memposisikan humas sebagai
seorang ahli. Dimana pada struktur organisasi, kedudukan humas berada
langsung di bawah manajer. Hal tersebut menunjukkan bahwa peran
humas sangat di perhitungkan mengingat kedudukannya yang berada
langsung di bawah manajer sehingga akan mempermudah kinerja
seorang humas dalam membantu pihak manajemen untuk mencari solusi
dalam penyelesaian masalah terkait adanya pemadaman listrik yang
sering terjadi di wilayah Area Surakarta karena faktor eksternal maupun
faktor internal yang berujung pada kerisauan pelanggan. Krisis
pemadaman listrik yang sering terjadi di sejumlah wilayah membuat
pihak humas bekerja keras mengumpulkan data mengenai faktor faktor
yang mempengaruhi terjadinya pemadaman listrik, kemudian di laporkan
kepada manajer. Dalam hal ini humas bertindak sebagai penasihat yang
di bantu pihak PDKB untuk menyelesaikan krisis yang terjadi. Seperti
dicontohkan yaitu, karena adanya ketidakcocokan aturan Peraturan
Daerah kota Surakarta yang melarang pemotongan pohon di wilayah
jalan utama tanpa sesuai dengan ijin DKP, namun menurut pihak
manajemen PT. PLN (Persero) Area Surakarta pohon pohon tersebut
harus rutin di lakukan pemangkasan agar tidak mengenai jaringan listrik
yang akan berakibat terjadinya pemadaman listrik. Oleh karena itu pihak
manajemen dibantu oleh suatu tim yang terdiri dari berbagai bagian dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
di koordinir oleh seorang humas membuat sebuah kebijakan yaitu di
lakukannya peninggian 3 meter ke atas agar tidak mengenai jaringan
listrik dan dapat mengurangi perseteruan dengan DKP dan mengurangi
terjadinya pemadaman listrik.
Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta sesuai dengan perannya
yaitu ikut membantu pihak manajemen menyelesaikan permasalahan
pemadaman listrik dikarenakan sebagai berikut :
Humas selalu memantau opini pelanggan melalui surat kabar,
dialog interaktif di radio, dan survey pelanggan.
Opini pelanggan adalah salah satu faktor yang di gunakan untuk
mengukur eksistensi suatu organisasi yaitu PT. PLN (Persero) Area
Surakarta. Humas memantau terus opini tersebut melalui beberapa
saluran yaitu yang tertuang di surat kabar, pada saat di lakukan
dialog interaktif di radio maupun dilakukan survey pelanggan. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui opini pelanggan sebagai
pembentukan citra positif PT. PLN (Persero) Area Surakarta di
mata pelanggannya, meskipun kerap kali terjadi pemadaman listrik
di sejumlah wilayah Area Surakarta, selebihnya pemadaman listrik
yang tidak dapat di hindari oleh pihak PT. PLN (Persero) Area
Surakarta yaitu pemadaman karena faktor eksternal.
Humas selalu menciptakan komunikasi dengan menyebarkan pesan
mengenai adanya pemadaman listrik melalui beberapa media.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta berperan dalam proses
penyampaian informasi mengenai adanya pemadaman listrik yang
terjadi di sejumlah wilayah Surakarta. Namun pada jaman yang
semakin maju ini akan lebih mudah bagi humas menyampaikan
informasi tersebut melalui berbagai media, seperti surat kabar,
radio, ataupun telepon karena di nilai lebih praktis dan proses
penyampaiannya dapat berlangsung dengan cepat sampai ke
pelanggan.
Humas sebagai mediator antara pelanggan dan pihak manajemen
PT. PLN (Persero) Area Surakarta.
Humas sebagai mediator bagi pihak manajemen dengan pelanggan.
Dalam hal ini humas mendengar keluhan dan keinginan pelanggan
tentang permasalahan yang berkaitan dengan pemadaman listrik
melalui beberapa media yaitu dialog interaktif di radio yang rutin di
lakukan, selalu monitoring berita di surat kabar, survey pelanggan
serta secara komunikasi face to face juga kerap kali di lakukan oleh
pihak humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta. Setelah itu humas
mengolah keluhan dan keinginan tersebut menjadi data yang akan
di sampaikan kepada pihak manajemen ataupun yang bersangkutan
langsung adalah rayon rayon yang termasuk di daerahnya,
sehingga pihak manajemen Area Surakarta, Rayon rayon, serta
pelanggan terjadi proses interaksi secara timbal balik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Humas ikut serta melayani pelanggan dan memberikan sumbang
saran kepada publik berkaitan dengan pemadaman listrik.
Melayani pelanggan dengan baik adalah salah satu faktor untuk
mencapai suatu keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini humas
melayani pelanggan melalui dialog interaktif di radio yang rutin di
lakukan oleh humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta. Humas
tidak hanya mendengar keinginan dan keluhan pelanggan namun
humas memberikan respon positif yaitu humas PT. PLN (Persero)
Area Surakarta selalu memberikan penjelasan sesuai dengan
kebijakan kebijakan perusahaan.
Terjadinya pemadaman listrik baik itu yang sifatnya internal
(disengaja) selalu memberikan pemberitahuan sebelum di lakukan
pemadaman listrik, adanya informasi pemadaman listrik itu berasal dari
rayon rayon yang mempunyai kerja sehingga di perlukan pemadaman
listrik dalam waktu sementara, informasi tersebut dalam bentuk surat
pemberitahuan yang di berikan kepada pihak humas PT. PLN (Persero)
Area Surakarta kemudian pihak humas menginformasikan akan terjadi
pemadaman listrik kepada pelanggan melalui beberapa media, hal ini di
lakukan agar terjadi penyatuan data serta efisiensi biaya.
Jadi menurut penjabaran di atas peran humas dalam membantu
menyelesaikan pemadaman listrik bersifat dua arah, yaitu berorentasi ke
dalam manajemen perusahaan dan keluar yaitu berorentasi kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
pelanggan, dengan ciri selalu memberikan informasi kepada kedua belah
pihak. Informasi tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu,
Informasi yang di lakukan secara periodik
Aktivitas humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta secara periodik
selalu mengadakan dialog interaktif di radio sebagai sarana pemberian
informasi atas kebijakan manajemen, seperti radio RRI di lakukan
pada minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulannya, radio Metta
FM pada minggu kedua setiap bulannya, radio Swara Slenk dan radio
Ria Fm di lakukan pada minggu terakhir setiap bulannya, dan radio
MH yang di lakukan di setiap pagi hari pada jam kerja. Tidak lupa
humas juga selalu memantau opini pelanggan di setiap hari, melalui
call canter ( 123 ) ataupun di media cetak yaitu solopos dan joglo
semar di karenakan jangkauan wilayah yaitu Area Surakarta.
Informasi yang selalu siap tersedia
Informasi yang selalu tersedia yang di maksud disini adalah alat
informasi yang di gunakan humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta
untuk memberikan informasi kepada pelanggan seperti surat
pemberitahuan melalui media jika terjadi adanya pemadaman di
karenakan faktor internal dan sifatnya di sengaja oleh pihak
manajemen PT. PLN (Persero) Area Surakarta.
Informasi yang bersifat keluhan dan keinginan pelanggan
Pihak humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta ikut membantu dalam
melayani keinginan dan keluhan pelanggan, di lihat dari praktisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
humas selalu melakukan dialog interaktif dengan pelanggan hal itu
sebagai sarana penghubung antara pihak manajemen PT. PLN
(Persero) Area Surakarta dan pelanggannya, sebagai solusi menangani
krisis yang sering terjadi, memberikan informasi terbaru atas
kebijakan kebijakan manajemen, ataupun pemberian kritik saran
guna mendukung perusahaan menjadi lebih baik kedepannya.
Pemaparan di atas selaras dengan sasaran humas yaitu sebagai
pendukung fungsi manajemen seperti menciptakan identitas dan citra
positif PT. PLN (Persero) Area Surakarta, mendukung kegiatan
komunikasi timbal balik antara pihak manajemen dan pelanggan atau
sebaliknya, menangani complain, membentuk manajemen krisis, serta
membantu pihak manajemen untuk menumbuhkan citra positif pasca
terjadi krisis.
2. langkah langkah Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta dalam
mengatasi pemadaman listrik baik karena adanya gangguan faktor
eksternal maupun faktor internal
Pemadaman listrik yang sering terjadi dapat di kategorikan menjadi
dua kategori yaitu,
Eksternal & sifatnya tidak di sengaja
Gangguan Alam
Pemadaman listrik
Internal & sifatnya di sengaja
Gangguan Teknis
Gambar 4.1 Kategori Pemadaman Listrik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Berikut adalah tabel jumalah gangguan yang sering terjadi di PT.
PLN (Persero) Area Surakarta,
Tabel 4.1 Data Jumlah Gangguan yang Terjadi Pada Tahun 2011
BULAN JUMLAH GANGGUAN
Januari 45
Februari 41
Maret 52
April 40
Mei 44
Juni 32
Juli 26
Agustus 22
September 28
Oktober 96
November 78
Desember 42
JUMLAH 546
Sumber : PT. PLN (Persero) Area Surakarta
Gangguan yang sering terjadi merupakan penyebab terjadinya
pemadaman listrik baik itu pemadaman yang di sengaja maupun tidak di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
sengaja, berikut adalah prosentase penyebab terjadinya gangguan yang
kerap kali muncul,
Tabel 4.2 Prosentase Penyebab Gangguan di Wilayah PT. PLN (Persero)
Area Surakarta
Faktor penyebab Dalam satuan (%) Keterangan
Komponen 26 Cross Arm, jaringan, jumper
Alat alat 6 Trafo, ABSW
Gardu 4 Trafo meledak
Tiang 2 Tiang roboh, tiang patah
Pohon 23 Pohon tumbang, dahan mengenai jaringan
Alam 15 Angin kencang, petir, hujan deras
Binatang 17 Tikus, ular, kelelawar, burung
Layang - layang 7 Layang layang mengenai jaringan
JUMLAH 100
Sumber: PT. PLN (Persero) Area Surakarta
Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa pada tahun 2011
sering terjadi pemadaman listrik maka PT. PLN (Persero) Area Surakarta
pada tahun 2012 ini berupaya dalam meminimalkan jumlah gangguan
melalui Perang Padam Seri II, adapun sebagai berikut :
1. Peninggian konstruksi JTM
2. Penggantian jaringan
3. Mengganti kabel terbuka dengan kabel terbungkus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
4. Inspeksi jaringan
5. Pengukuran beban trafo
6. Peningkatan SDM gangguan
7. Peningkatan sumber daya teknologi
8. Peningkatan jaringan
9. Memangkas pohon pohon
Perang Padam Seri II itu sendiri adalah bagaimana cara manajemen
PT. PLN (Persero) Area Surakarta dalam menanggulangi pemadaman
listrik selama kurun waktu satu tahun yaitu pada tahun 2012 ini.
Dalam hal ini humas sesuai dengan fungsinya yaitu ikut serta
membantu pihak manajemen untuk memberikan keterangan, informasi,
menciptakan hubungan yang baik kepada pelanggan agar tercipta
hubungan timbal balik antara kedua belah pihak dengan beberapa
langkah. Langkah langkah tersebut sebagai berikut :
1. Pra pemadaman listrik
Pemadaman ini termasuk kategori faktor internal yang sifatnya di
sengaja oleh pihak manajemen. Dalam hal itu Rayon rayon yang
mempunyai kerja seperti contoh peninggian tiang jaringan,
penggantian kabel terbuka (A3C) menjadi kabel terbungkus (A3CS)
sehingga memerlukan adanya pemadaman aliran listrik untuk
sementara di beberapa wilayah, di haruskan membuat suatu
pemberitahuan akan terjadi pemadaman listrik H-3 pekerjaan itu di
lakukan. Demi penyatuan data dan efisiensi biaya maka surat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
pemberitahuan tersebut di serahkan terlebih dahulu kepada humas PT.
PLN (Persero) Area Surakarta, setelah surat tersebut diterima oleh
humas maka praktisi humas berkewajiban untuk menyebarkan
informasi mengenai akan terjadinya pemadaman listrik di berbagai
wilayah melalui siaran radio, maupun surat kabar. Namun juga setiap
harinya praktisi humas selalu berkoordinasi dengan bagian PDKB
untuk mencari informasi apakah ada pekerjaan yang akan di lakukan
sendiri oleh PT. PLN (Persero) Area Surakarta, dan cara pemberian
informasi kepada pelanggan pun tidak jauh berbeda dengan pekerjaan
yang dilakukan oleh Rayon di wilayah Area Surakarta.
Adapun saluran yang di gunakan praktisi humas dalam menyiarkan
informasi pemadaman listrik yaitu:
Radio RRI Surakarta
Radio Metta. FM
Radio Swara Slenk
Radio Ria FM
Radio MH
Harian Solopos
2. Pasca pemadaman listrik
Setiap harinya praktisi humas selalu monitoring adanya pemadaman
listrik melalui call center 123 yang berada di tingkat distribusi, opini
masyarakat di media cetak, maupun bagian PDKB hal ini di lakukan
agar pihak humas dapat mengevaluasi terjadi pemadaman listrik yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
belum terdapat pemberitahuan sebelumnya, sehingga praktisi humas
dapat dengan segera melakukan permohonan maaf kepada pelanggan
atas terjadinya pemadaman listrik yang sifatnya tidak di sengaja
melalui beberapa siaran radio. Hal tersebut di lakukan agar tercipta
hubungan yang baik dengan pelanggan, dan tercipta citra positif
perusahaan sebagai penyedia listrik di wilayah Area Surakarta.
Di luar itu praktisi humas juga sering kali menerjunkan tim untuk
survey keinginan dan keluhan pelanggan yang berkaitan dengan adanya
pemadaman listrik di berbagai wilayah di Area Surakarta. Survey
tersebut berbentuk quesioner yang di isi langsung oleh pelanggan.
Namun survey tersebut di lakukan dalam kurun waktu tertentu di
sesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi.
3. Media apakah yang dipakai oleh Humas PT. PLN (Persero) Area
Surakarta dalam pemberian informasi tentang adanya pemadaman
listrik kepada pelanggan
Perkembangan yang semakin cepat di bidang teknologi komunikasi
mempunyai pengaruh besar terhadap kegiatan penyebar luasan informasi.
Ini berarti pula berpengaruh besar pula terhadap kegiatan humas. Saat ini
untuk mengkomunikasikan segala informasi sangatlah mudah, bahkan
dengan menggunakan media dapat menjangkau berbagai penjuru dalam
waktu tertentu sesuai dengan yang di inginkan oleh komunikator. Dalam
hal ini humas berperan penting dalam penyampaian informasi kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
pelanggan berkaitan dengan adanya pemadaman listrik karena di
pengaruhi faktor internal maupun faktor eksternal di wilayah PT. PLN
(Persero) Area Surakarta. Wilayah Area Surakarta yang terdiri dari 11
( sebelas ) Rayon seperti yang telah di kemukakkan penulis dalam
diskripsi lokasi, menjadikan suatu kendala dalam penyampaian informasi
karena secara letak geografis lokasi tersebut tersebar luas di sebagian
Karesidenan Surakarta, serta memakan waktu jika memberikan informasi
secara langsung, maka dari itu praktisi humas PT. PLN (Persero) Area
Surakarta memilih menggunakan berbagai media guna efisiensi waktu.
Media yang di di gunakan humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta
dalam penyampaian informasi kepada pelanggan berkaitan dengan
adanya pemadaman listrik yaitu,
Siaran radio
Praktisi humas dalam penyampaian informasi kepada pelanggan
berkaitan dengan adanya pemadaman listrik menggunakan siaran
radio sebab siaran akan lebih cepat sampai ke pendengarnya tanpa
memandang letak geografis. di samping itu, siaran radio bisa di
nikmati oleh setiap orang.
Radio yang biasa di gunakan humas PT. PLN (Persero) Area
Surakarta untuk siaran seperti,
Radio RRI Surakarta
Radio Metta. FM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Radio Swara Slenk
Radio Ria FM
Radio MH
Namun terlepas dari pemadaman listrik, humas PT. PLN (Persero)
Area Surakarta juga rutin mengadakan dialog interaktif dengan
pelanggan hal itu sebagai sarana penghubung antara pihak manajemen
PT. PLN (Persero) Area Surakarta dan pelanggannya, sebagai solusi
menangani krisis yang sering terjadi, memberikan informasi terbaru
atas kebijakan kebijakan manajemen, ataupun pemberian kritik
saran guna mendukung perusahaan menjadi lebih baik kedepannya.
Surat kabar
Selain menggunakan siaran radio, praktisi humas juga menggunakan
surat kabar dalam menyampaikan akan terjadinya pemadaman di
berbagai wilayah, dalam hal ini media yang di pilih yaitu Harian
Solopos secara wilayah jangkauan berada di Surakarta dan sasaran
Harian Solopos adalah masyarakat Karesidenan Surakarta, hal ini
menjadikan nilai lebih untuk menggunakan media ini sebagai sarana
penyampaian informasi.
B. Aktivitas Magang
1. Ruang lingkup Magang
Sesuai dengan permohonan yang diajukan penulis dan di setujui
oleh PT. PLN (Persero) Area Surakarta, maka penulis di tempatkan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
bagian humas yang mengaplikasikan ilmu humas / public relations. Pada
bagian humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta penulis melaksanakan
praktek kuliah kerja media selama 2 (dua) bulan, mulai tanggal 1
Februari 2012 31 Maret 2012.
2. Tempat dan waktu pelaksanaan magang
Penulis melakukan praktek kuliah kerja media di PT. PLN (Persero)
Area Surakarta yang beralamat di jalan Brigjend Slamet Riyadi No. 468
Surakarta. Selama penulis melaksanakn Kuliah Kerja Media (KKM) di
PT. PLN (Persero) APJ Surakarta dimulai pada pukul 07.30 WIB dan
berakhir pada pukul 14.00 WIB untuk hari senin sampai dengan
kamis,sedangkan pada ha 14.00
WIB serta pada hari sabtu dan miggu libur.
3. Diskripsi pekerjaan selama magang
Adapun kegiatan kegiatan yang di lakukan selama melaksanakan
praktek kuliah kerja media di bagian humas PT. PLN (Persero) Area
Surakarta yaitu, berkaitan dengan tema pemadaman listrik di wilayah
Area Surakarta adalah,
Kliping berita dari media cetak
Selama melaksanakan praktek kuliah kerja media, penulis membuat
kliping berita yang berkaitan dengan adanya pemadaman listrik di
sejumlah wilayah Area Surakarta, dan opini publik yang dimuat di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
media cetak seperti harian Solopos dan Joglo Semar. Pembuatan
kliping ini merupakan kegiatan rutin yang setiap hari harus dilakukan
penulis. Setelah kliping dibuat, penulis menyerahkan kepada tim
kehumasan untuk dibaca dan diperikasa. Kemudian setelah selesai
diperikasa penulis menfotocopy untuk rekap humas. Kemudian master
copynya diserahkan kepada pimpinan humas supaya nantinya bisa
langsung di berikan ke manajer dan diedarkan kepada setiap Asisiten
Manajer. Hal ini dilakukan supaya para karyawan PT. PLN (Persero)
Area Surakarta dapat terus mengikuti perkembangan informasi
mengenai perusahaannya melalui berita-berita yang telah dimuat
tersebut.
Mengikuti dialog interaktif di berbagai radio
Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta mempunyai program kerja
yang telah terjadwal yaitu melakukan dialog interaktif sekaligus
penyampaian informasi berkaitan dengan adanya pemadaman listrik di
berbagai media. Penulis selama 2 (dua) bulan menjalani praktek
kuliah kerja media, selalu mengikuti dialog interaktif antara
pelanggan dan menejemen yang di wakilkan oleh seorang humas,
radio yang di gunakan tempat siaran yaitu radio RRI Surakarta, radio
Metta.FM, radio Swara Sleank, radio Ria.FM . Dalam hal ini penulis
ikut serta sebagai notulen. Tugas yang di berikan pimpinan humas
kepada penulis yaitu penulis diharapkan mencatat pertanyaan dari
penelpon sekaligus jawaban dari humas PT. PLN (Persero) Area
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Surakarta. Kemudian sesampainya di kantor penulis menyalin semua
hasil dialog interaktif dan di laporkan kepada pimpinan humas guna
bahan evaluasi.
Melakukan kunjungan kerja ke berbagai Rayon di wilayah PT. PLN
(Persero) Area Surakarta
Penulis selama menjalankan praktek kuliah kerja media, penulis saling
berinteraksi dengan Rayon- Rayon yang berada di wilayah Area
Surakarta.
Kunjungan ke Rayon Kota untuk melaporkan keluhan dan
keinginan pelanggan dari hasil dialog interaktif yang masalah
pemadaman listrik tersebut berada pada wilayah Rayon kota.
Melakukan koordinasi dengan Rayon Sukoharjo mengenai
beberapa permasalahan yang timbul seiring terjadinya
pemadaman listrik yang kerap kali terjadi di wilayah
Sukoharjo
Mengantarkan surat pemberitahuan tentang pemadaman listrik ke
berbagai media
Penulis ikut serta dalam mengantarkan surat pemberitahuan
pemadaman listrik ke berbagai media. Hal tersebut di lakukan oleh
praktisi humas sendiri karena kegiatan tersebut dapat menambah
hubungan yang baik dan harmonis antara pihak humas selaku wakil
dari manajemen PT. PLN (Persero) Area Surakarta dengan berbagai
media.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Survey pelanggan
Penulis melakukan survey pelanggan mengenai adanya pemadaman
listrik yang sering terjadi di wilayah Area Surakarta. Survey tersebut
menggunakan metode acak. Dalam survey di lakukan pengambilan 2
sample dalam satu minggunya, sehingga selama 2 (dua) bulan penulis
mendapatkan 18 sampel. Hasil survey tersebut di berikan kepada
pimpinan humas kemudian di olah dan di distribusikan kepada assiten
manajer sebagai bahan evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelanggan merupakan faktor terpenting dalam kemajuan sebuah
perusahaan maka dari itu PT. PLN (Persero) Area Surakarta terus berupaya
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Di sini humas
menciptakan komunikasi dengan pelanggan berkaitan dengan adanya
pemadaman listrik di sejumlah wilayah, sebagai mediator antara pihak
manajemen PT. PLN (Persero) Area Surakarta denggan pelanggannya,
memantau opini pelanggan melalui beberapa saluran dengan adanya
pemadaman listrik di sejumlah wilayah Area Surakarta maka dari itu penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa peran humas di PT. PLN (Persero) Area
Surakarta dalam mengatasi permasalahan pemadaman listrik di wilayah
Area Surakarta dengan memberikan informasi kepada pelanggan sangatlah
penting karena, humas merupakan ujung tombak sebuah perusahaan untuk
menciptakan hubungan yang baik antara pelanggan dan pihak manajemen
sehingga terjadi hubungan timbal balik. Oleh karena itu humas PT. PLN
yaitu dengan membina hubungan dengan publik internal dan publik
eksternal melalui proses penyampaian informasi yang baik pula.
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta melakukan beberapa
langkah dalam membantu mengatasi pemadaman listrik di wilayah Area
Surakarta yaitu dengan ikut serta dalam penyampaian informasi tentang
adanya pemadaman listrik di wilayah Area Surakarta serta melakukan
permintaan maaf dengan adanya pemadaman listrik yang terjadi di sejumlah
wilayah Area Surakarta dikarenakan faktor internal maupun faktor eksternal.
Proses penyampaian informasi dengan adanya pemadaman listrik di
sejumlah wilayah Area Surakarta, menggunakan berbagai saluran di radio,
surat kabar yang di nilai oleh humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta
sangat efektif karena dapat menjangkau pelanggan di wilayah Area
Surakarta.
Seluruh usaha yang di lakukan humas PT. PLN (Persero) Area
Surakarta untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan
tidak terlepas dari keinginan humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta
dalam meminimalkan krisis yang terjadi sehingga tercipta citra positif
dimata pelanggan terhadap PT. PLN (Persero) Area Surakarta.
B. Saran
Secara keseluruhan peran humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta
dalam mengatasi pemadaman listrik sudah berjalan baik dan menggunakan
media media sebagai sarana hubungan timbal balik antara pelanggan dan
pihak manajemen PT. PLN (Persero) Area Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan saran yang
mungkin dapat di jadikan bahan pertimbangan bagi PT. PLN (Persero) Area
Surakarta dan Program Komunikasi Terapan DII Public Relations.
1. Saran untuk PT. PLN (Persero) Area Surakarta
Dalam penyampaian informasi yang berkaitan dengan pemadaman
listrik di perlukan media baru untuk menanggulangi pelanggan yang
tidak membaca surat kabar ataupun mendengarkan radio.
Menggunakan media yang seperti siaran keliling dinilai cocok untuk
menyebarkan informasi adanya pemadaman listrik.
Diperlukan penambahan staff humas, karena jumlah staff yang
tersedia di bagian humas PT. PLN (Persero) Area Surakarta tidak
sebanding dengan pekerjaan yang di lakukan di bagian humas PT.
PLN (Persero) Area Surakarta.
2. Saran untuk Program Komunikasi Terapan DII public relations
Mahasiswa perlu di bekali dengan pengetahuan pengetahuan di
luar ilmu public relations yang dapat menunjang profesi mahasiswa
sebagai seorang public relations yang tidak hanya mengetahui
pengetahuan kePRan namun juga menguasai pengetahuan lainnya.
Untuk lebih sering mengadakan kuliah praktek agar mahasiswa
selain mempelajari secara teori juga dapat mempraktekkannya dalam
pekerjaan yang nyata