150
1

Complete Configuring Windows Server 2003

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Complete Configuring Windows Server 2003

Citation preview

  • 1

  • 2

    DAFTAR ISI

    1. Instalasi Windows Server 2003 .. 3 2. Instalasi Active Directory . 16

    3. User dan Organizational Unit Management . 29 4. Policy Windows Server 2003 . 42 5. Disk Management .. 82

    6. Windows Server 2003 Tools

    a. Group Policy Management Console (GPMC) .. 92 b. UserLock 3.0 .. 97 c. Dameware . 109

    7. Dokumentasi Shutdown.exe . 113 8. Dokumentasi Rename Domain . 144

  • 3

    Installation 1. Instalasi Windows 2003 Server

    Tabel dibawah ini merupakan spesifikasi hardware minimum yang dibutuhkan untuk

    menginstall Windows Server 2003.

    Versi 2003 CPU RAM Max RAM Prosesor Cluster Web Edition 550 Mhz 256 Mb 2 Gb 1 s/d 2 Tidak

    Standard Edition 550 Mhz 256 Mb 4 Gb 1 s/d 2 Tidak

    Enterprise Edition 733 Mhz 256 Mb 32 s/d 64 Gb* 8 4

    Datacenter

    Edition

    733 Mhz 1 Gb 64 s/d 512 Gb* 8 s/d 32 8 s/d 32

    Bila spesifikasi hardware tersebut telah dipenuhi, maka kita siap menginstall sistem

    operasi ini.

    a. Settinglah BIOS anda agar pertama kali booting ke CDRom, setelah itu masukkan CD

    Windows Server 2003.

    b. Setelah itu akan muncul tampilan seperti ini :

  • 4

    Gambar di atas merupakan suatu pernyataan perjanjian, tekan tombol F8 bila kita

    telah selesai membaca atau menyetujui isi perjanjian tersebut.

  • 5

    c. Berikutnya kita akan memilih partisi untuk menjadi tempat file sistem dari Windows

    Server 2003.

    d. Gambar dibawah ini merupakan pilihan format untuk sistem operasi yang akan di

    install. Dalam hal ini sebaiknya anda memilih untuk memformat dengan file system

    NTFS. Karena apabila kita memformat dengan file sistem FAT maka kita tidak dapat

    menginstall active directory.

  • 6

    Selanjutnya Windows akan mengcopy file systemnya ke harddisk dan akan mulai

    menginstall.

  • 7

    e. Pada saat anda menginstall anda akan diminta untuk mensetting Regional and

    Language Options.

  • 8

    f. Lalu anda akan diminta untuk mengisi nama anda dan organisasi tempat anda

    menginstall.

  • 9

    g. Setelah itu anda diminta untuk mengisi product key atau serial number dari cd

    instalasi windows 2003 server.

  • 10

    h. Proses instalasi seperti pada gambar dibawah ini meminta anda untuk memilih mode

    lisensi bagi server anda.

    Lisensi Per Server artinya bila anda mempunyai sepuluh server dengan satu user

    maka anda membutuhkan sepuluh lisensi untuk melakukan koneksi ke masing-masing

    server.

    Lisensi Per User artinya bila anda mempunyai sepuluh server dengan satu user maka

    anda hanya membutuhkan satu lisensi untuk melakukan koneksi ke masing-masing

    server.

  • 11

    i. Setelah memilih mode lisensi anda diharuskan untuk mengisi nama komputer dan

    password administrator.

    Setelah mengklik tombol next anda pasti terkejut ketika muncul peringatan untuk

    pemilihan huruf pada password administrator. Peringatan ini bermaksud agar anda

    berhati-hati pada pemilihan kata pada password administrator karena administrator

    merupakan user yang mempunyai hak yang istimewa.

  • 12

    j. Selanjutnya anda akan diminta untuk mensetting tanggal, waktu dan zona waktu

    ditempat anda berada.

  • 13

    k. Proses selanjutnya adalah mensetting pilihan networking.

  • 14

    l. Kemudian kita akan diminta untuk memilih apakah computer kita akan membuat

    workgroup atau akan menjadi member dari suatu domain.

  • 15

    m. Selesailah proses penginstallan windows 2003 server.

  • 16

    Active Directory

    1. Untuk menginstall active directory pada windows 2003 server, anda cukup dengan

    mengetikkan

    DCPROMO pada menu Run

  • 17

    2. Lalu akan muncul kotak dialog yang bernama Active Directory Installation Wizard

  • 18

    3. Windows akan meminta anda untuk memilih tipe domain controller.

    Pada bagian ini anda ditanyakan apakah server anda ini akan menjadi domain

    controller di domain yang baru atau menjadi domain controller tambahan di domain

    yang sudah ada.

    Maksud dari :

    a. Additional domain controller for an existing domain adalah windows akan

    membuat tambahan domain controller di domain yang sudah ada.

    Yang perlu diperhatikan dalam memilih pilihan ini adalah :

    1) Windows akan menghapus account local yang ada di server anda

    2) Semua kunci kriptografi akan dihapus maka itu sebelum anda memilih

    pilihan ini semua kunci kriptografi harus sudah di export.

    3) Semua data yant ter-enkripsi harus sudah di-dekripsi atau tidak akan

    dapat diakses kembali untuk selama-lamanya.

  • 19

    4. Setelah itu akan muncul pilihan untuk memilih tipe domain

    Maksud dari :

    a. Domain in a new forest adalah windows akan membuat domain baru di

    lingkungan yang baru

    b. Child Domain in an Existing Tree adalah windows akan membuat anak dari

    suatu domain. Misal: anda dapat menciptakan domain bernama

    adp1.labkom.bl.ac.id dibawah dari domain labkom.fti.bl.ac.id

    c. Domain tree in an existing forest adalah windows akan membuat suatu

    domain baru di lingkungan yang sudah ada.

  • 20

    5. Selanjutnya Windows akan menanyakan apakah anda ingin mengkonfigurasi atau

    menginstall DNS (Domain Name System).

    Maksud dari :

    a. Yes, I will congambar diatas the DNS client adalah windows hanya akan

    mengkonfigurasi DNS client yang ada di komputer(server) lain. Hal ini dapat

    anda lakukan bila anda telah melakukan trust antar server.

    b. No, just install and congambar diatas DNS on this computer adalah

    windows akan menginstall dan mengkonfigurasi DNS di komputer server anda.

  • 21

    6. Setelah itu Windows akan meminta anda untuk memberikan nama bagi domain anda.

  • 22

    7. Selanjutnya windows akan meminta anda untuk memberi nama Netbios(Network

    Basic Input Output System).

    NetBIOS digunakan untuk komunikasi diantara dua mesin, sebuah nama

    service disiapkan (reserved) oleh NetBIOS. Hal ini membuat mesin-mesin

    tersebut dapat berhubungan ke jaringan dan menentukan sendiri nama-nama mesin

    tersebut (mesin-mesin yang menjalankan NetBIOS tersebut).

  • 23

    8. Setelah memberi nama NetBIOS, Windows akan meminta anda untuk memasukkan

    path untuk menyimpan database dan log file dari active directory.

  • 24

    9. Windows akan meminta anda untuk memberi path untuk folder sysvol.

    Sysvol berguna untuk berguna untuk menyimpan hasil duplikasi dari file

    public domain contohnya: seperti informasi mengenai group policy.

  • 25

    10.Selanjutnya anda harus memilih permission untuk objek user dan group.

    Maksud dari :

    a. Permissions compatible with pre-Windows 2000 server operating

    systems adalah permission yang ada di server akan kompatibel untuk

    operating system dibawah Windows 2000 server.

    b. Permissions compatible only with Windows 2000 or Windows .Net server

    operating systems adalah bila anda menjalankan permission atau program

    server pada Windows 2000 atau Windows . Net server.

  • 26

    11.Windows akan meminta anda untuk memasukkan password administrator yang akan

    digunakan bila server dimulai dari Directory Services Restore Mode.

  • 27

    12.Setelah itu Windows akan mulai menginstall Active Directory.

  • 28

    13.Selesailah penginstallan Active Directory

  • 29

    User Management

    Di dalam windows Server 2003 kita dapat membuat user baru dengan cara :

    1. Klik Start, pilih All program lalu Administrative Tools dan Active Directory

    Users and Computer.

  • 30

  • 31

    2. Setelah langkah pertama dijalankan akan muncul kotak dialog baru seperti pada

    gambar diatas.

    3. Sebelum kita Membuat User kita Membuat Organizational Unit untuk

    memudahkan kita dalam memanajemen user-user yang akan kita manage,dengan

    catatan apabila kita memanage banyak user . kita dapat membuat sebuah OU

    dengan cara :

    4. Klik kanan domain pada sebelah kiri kotak dialog atau klik kanan pada daerah

    kotak dialog sebelah kanan yang kosong , seperti pada gambar diatas.

  • 32

    5. Setelah itu Tampil kotak dialog baru New Object- Organizational Unit disini kita

    akan membuat OU didalam Domain batman.robin.net dengan nama Mahasiswa

    lalu OK. Lihat gambar diatas.

  • 33

    6. Kita Dapat Melihat OU baru yang telah kita buat didalam Domain dengan nama

    Mahasiswa lihat gambar diatas.

  • 34

    7. Setelah kita membuat OU kita dapat memulai membuat user yang akan kita buat.

    8. Klik kanan OU yang telah kita buat, lalu New and User, lihat gambar gambar

    diatas.

  • 35

    9. Setelah itu akan muncul kotak dialog New Object-User disini kita akan

    dipersilakan untuk memberikan nama user baru yang akan kita buat serta nama

    user untuk login ke windows server 2003 , sekarang kita akan memberikan nama

    user Batman VS Robin serta nama login Kendedes bila sudah kita klik Next, lihat

    gambar diatas.

  • 36

    10. Akan muncul kotak dialog kita dapat menset setting password user. Dan lalu

    mempunyai beberapa pilihan waktu log-on User must change password at

    next logon.jadi kita harus mengganti password setiap kali log-on, User cannot

    change password jadi user tidak dapat mengubah passwordnya, Password

    never expire jadi Password tidak pernah Basi berlaku terus di Labkom UBL

    memakai pilihan yang ini karena mahasiswa dapat merubah password mereka

    sesuai keinginannya. Lihat gambar gambar diatas.

  • 37

  • 38

    11. Sekarang kita akan melihat ringkasan dari langkah-langkah yang kita pilih dalam

    pembuatan user, apabila kita sudah yakin kita dapat menekan tombol Next yang

    menandakan bahwa kita telah selesai membuat sebuah user, lihat gambar diatas.

    12. Kita telah dapat melihat user yang kita buat dengan nama Batman VS Robin

    dalam OU Mahasiswa, ini berarti kita telah berhasil membuat sebuah user . Lihat

    gambar gambar diatas.

  • 39

    Pembuatan User dengan AddUsers.Exe

    1. Buatlah sebuah file ber extention txt atau dat

    2. kemudian di dalam file tersebut dengan aturan sbb:

  • 40

    [Aturan]

    [Users]

    Nama user , Nama lengkap,

    Password,Description,HomeDrive,Homepath,Profile,Script

    [Global]

    Global Group Name, Comment, UserName, ...

    [Local]

    Local Group Name, Comment>, UserName, ...

    [Contoh Buat user Local]

    [Users]

    ano,Sukarno,GantengMan ,Mahasiswa Budiluhur,H:,d:\ano\ano,,

    jenal,Zhainal,hehe,Mahasiswa Budiluhir,H:,d:\ano\jenal,,

    [Local]

    Mahasiswa,,ano,jenal

    [Contoh Buat user Global ]

    [Users]

    ano,Sukarno,AnoGanteng,Mahasiswa Budiluhur,H:,\\acecooper\ano,,

    jenal,Zhainal,hehe,Mahasiswa Budiluhir,H:,\\acecooper\jenal,,

    [Global]

    TA,,ano,jenal

  • 41

    Keterangan :

    Dari srcript yang anda buat diatas akan di buat 2 buah users (ano dan jenal ) dan juga

    akan terbuat sebuah Group (Mahasiswa), dan dua users yang telah di buat di atas akan

    menjadi member dari group Mahasiswa.

    3. Langkah yang ke tiga ini adalah menjalankan program addusers.exe dengan script

    yang kita buat :

    AddUsers {/c|/d{:u}|/e} filename [/s:x] [/?]

    [\\namaKomputer |namaDomain] [/p:{l|c|e|d}]

    Konfigurasi untuk /p:

    l - Users do not have to change passwords at next logon.

    c - Users cannot change passwords.

    e - Passwords never expire. (implies l option)

    d - Accounts disabled.

    Contoh cara menjalankan :

    ADDUSERS.EXE /C test.txt /P:ed

    4. Jadi ini lah cara untuk membuat user secara scripting dengan bantuan

    addusers.exe,dan sedikit tips dan trik untuk kemudahan

    trik: akan lebih baik lagi kalau menjalankan scriptnya dengan membuat

    Autoexec.bat

  • 42

    Policy 1. HIGH SECURITY LEVEL

    a. CONTROL PANEL

  • 43

    1) Display

    a) Remove Display in Control Panel

    Settingan ini berguna untuk mendisable pilihan display yang ada di control panel.

    b) Prevent Changing Wallpaper

    Settingan ini berguna untuk mencegah user untuk mengganti atau menambah

    wallpaper.

    c) Selain dari settingan diatas windows juga mengatur beberapa policy, antara lain:

    (1) Prohibit Access to the Control Panel

    Settingan ini berguna untuk mencegah user mengakses control panel.

    (2) Force Classic Control Panel Style

  • 44

    Settingan ini berguna untuk membuat default dari tampilan control panel

    menjadi classic.

    b. WINDOWS COMPONENTS

    1) Internet Explorer

  • 45

    a) Disable changing accessibility setting properties

    Dengan mengaktifkan policy ini, user tidak dapat merubah tab General pada

    Internet Options.

    b) Disable Internet Connection Wizard Properties

    Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah properti dari

    Internet Connection Wizard pada pilihan Setup di tab Connection pada Internet

    Options.

    c) Disable changing Connection Settings Properties

  • 46

    Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah Connection

    settings pada menu Internet options

    d) Disable changing proxy settings

    Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah settingan proxy

    pada tab Connections yang ada di Internet Options.

    e) Disable changing Automatic Configuration settings Properties

    Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah settingan

    Automatic Configuration yang ada Lan Settings pada Internet Options.

    f) Disable changing ratings settings Properties

    Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah settingan rating

    di Content Advisor pada Internet Options.

    g) Congambar diatas Outlook Express Properties

    Dengan mendisable settingan ini, user tidak dapat merubah konfigurasi

    Outlook Express.

    h) Congambar diatas Media Explorer Bar Properties

    Dengan mendisable settingan ini, user tidak dapat merubah konfigurasi Media

    Bar.

    2) Terminal Service

  • 47

    (1) Sessions

    (a) Terminate session when the limits are reached

    Dengan mengenable settingan ini, maka apabila user melakukan remote

    terhadap user tetapi session telah penuh maka session tersebut akan diputus.

    3) Windows Messenger

  • 48

    a) Do not allow Windows Messenger to be run

    Dengan mengenable settingan ini user tidak dapat menjalankan Windows

    Messenger.

    b) Do not automatically start Windows Messenger initially Properties

    Dengan mengenable settingan ini, Windows tidak akan menjalankan Windows

    Messenger pada saat user logon ke Windows.

  • 49

    c. DESKTOP

  • 50

    1) Active Desktop

    a) Enable Active Desktop

    Dengan mendisable settingan ini, user tidak dapat dapat merubah setttingan

    policy ini. Active Desktop adalah settingan desktop yang dapat dirubah oleh user

    sesuai kehendaknya (active).

    b) Disable Active Desktop

    Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat dapat merubah setttingan

    policy ini.

    c) Disable All Items

    Dengan mengenable settingan ini, active desktop menyembunyikan isinya dan

    mencegah user untuk menambah isi dari Active Desktop.

  • 51

    d) Prohibit changes

    Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah konfigurasi active

    desktop. Diserver ini didisable

    e) Prohibit Adding Items

    Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat menambah web content ke

    active desktop.

    f) Active Desktop Wallpaper

    Dengan mendisable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan perubahan

    pada Desktop Wallpaper

    g) Allow only bitmapped wallpaper

    Dengan memilih settingan ini, user bebas untuk memilih image untuk wallpaper

    yang berupa file berekstension .bmp.

    Selain dari settingan diatas, masih ada settingan yang lainnya, antara lain :

    h) Hide and disable all items on the desktop

    Dengan mengenable settingan ini, isi desktop windows akan disembunyikan atau

    didisable, seperti : shortcut, my computer, dll.

  • 52

    d. START MENU

    1) Remove My Pictures icon from Start Menu

    Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menghilangkan icon My

    Pictures dari Start Menu.

    2) Force classic Start Menu

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan memaksa system untuk

    menggunakan Start Menu bertype classic.

  • 53

    e. SYSTEM 1) Group Policy

    a) Disallow Interactive Users from generating Resultant Set of Policy data

  • 54

    2) Logon

    a) Run these programs at user logon

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menjalankan suatu

    program sesaat setelah user logon.

  • 55

    b) Disamping settingan di atas, masih terdapat beberapa settingan :

    (1) Don't display the Getting Started welcome screen at logon

    Dengan mengenable settingan ini,maka Windows tidak akan menampilkan layar

    Welcome saat logon.

    (2) Prevent Access to Registry Editing Tools Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat menjalankan tools

    yang dapat mengakses registry.

    (3) Don't run specified Windows applications Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang program yang

    terdapat di list program. Contoh : taskmgr.exe, regedit.exe, dll.

  • 56

    (4) Windows Automatic Updates Dengan mendisable settingan ini, maka user tidak dapat menggunakan fasilitas

    Automatic Updates.

  • 57

    2 RUANGAN SECURITY a. WINDOWS COMPONENTS

    1) Internet Explorer

    a) Internet Control Panel

    (1) Disable the Security page

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mendisable/

    membuang tab Security pada menu Internet Options.

    (2) Disable the Connections page

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mendisable/ membuang

    tab Connections pada menu Internet Options.

    b) Offline Pages

  • 58

    (1) Disable adding channels

    Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat menambah channel di

    Internet Explorer. Channel adalah website yang secara otomatis mengupdate

    komputer, berdasarkan jadwal yang ditetapkan oleh provider(penyedia)

    channel. Maksudnya untuk apa ?

    (2) Disable adding schedules for offline pages

    Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat menambah jadwal

    untuk mengupdate halaman web yang offline. Dengan settingan ini maka pada

    check box Make Available Offline yang terdapat di dialog box di The Add Favorite

    akan menjadi tidak aktif.

  • 59

    Disamping settingan di atas masih ada beberapa settingan :

    (1) Disable caching of Auto-Proxy scripts

    Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable settingan

    proxy dengan menggunakan script.

    (2) Disable changing Temporary Internet files settings

    Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable perubahan

    untuk settingan Temporary Internet files.

    (3) Disable changing history settings

    Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable perubahan

    untuk settingan History.

  • 60

    (4) Disable Internet Connection Wizard

    Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable fasilitas

    untuk membuat/merubah koneksi Internet (Internet Connection Wizard).

    (5) Disable changing connection settings

    Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat merubah settingan

    pada koneksi ke jaringan.

    (6) Disable changing proxy settings

    Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat merubah settingan

    pada proxy.

    (7) Disable changing Automatic Configuration settings

    Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat merubah settingan

    Automatic Configuration di IE itu yang mana ?

    (8) Do not allow AutoComplete to save passwords

    Dengan mengenable settingan ini maka user tidak diperbolehkan untuk

    menggunakan fasilitas menyimpan password pada halaman web.

  • 61

    2) Help and Support

    a) Do not allow Did you know content to appear

    Dengan mengenable settingan ini maka Windows tidak akan menampilkan Did

    You Know.

  • 62

    3) Windows Explorer

    a) Turn on Classic Shell

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menjalankan fitur

    active desktop dan web view.

    b) Remove Security tab

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menghilangkan tab

    security.

  • 63

    4) Task Scheduler

    a) Prohibit Drag-and-Drop

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan drag-and-

    drop pada task scheduler.

    b) Prohibit New Task Creation

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan penambahan

    task baru.

    c) Prohibit Task Deletion

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan

    penghapusan task.

  • 64

    d) Hide Advanced Properties Checkbox in Add Scheduled Task Wizard

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menyembunyikan pilihan

    Advanced Properties pada Add Scheduled Task Wizard.

    e) Prohibit Browse

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan browsing

    untuk menambah Scheduled Task baru.

  • 65

    5) Windows Messenger

    a) Do not allow Windows Messenger to be run

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan mengijinkan apabila

    user menjalankan Windows Messenger.

    b) Do not automatically start Windows Messenger initially

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menjalankan

    Windows Messenger secara otomatis setiap logon.

  • 66

    6) Windows Update

    a) Remove access to use all Windows Update features

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menghilangkan akses ke

    seluruh fitur Windows update.

  • 67

    7) Windows Media Player

    a) Playback

    (1) Prevent Codec Download

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mendownload codec.

  • 68

    b. START MENU AND TASKBAR

    1) Remove links and access to Windows Update

    Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan membuang link dan

    akses untuk menggunakan Windows Update.

    2) Remove Favorites menu from Start Menu

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang Menu

    Favorite pada Start Menu.

  • 69

    3) Remove Help menu from Start Menu

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang menu Help

    pada Start Menu.

    4) Remove My Pictures icon from Start Menu

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang icon My

    Pictures pada Start Menu.

    5) Remove My Music icon from Start Menu

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang icon My

    Pictures pada Start Menu.

    6) Add Logoff to the Start Menu

    Dengan mengenable settingan ini, maka pada Start Menu akan ditambahkan

    menu Logoff.

    7) Remove and prevent access to the Shut Down command

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mengakses perintah

    Shutdown.

    8) Remove Drag-and-drop context menus on the Start Menu

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan Drag-and-

    Drop pada Start Menu.

    9) Prevent changes to Taskbar and Start Menu Settings

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat merubah settingan

    Taskbar dan Start Menu.

    10) Do not keep history of recently opened documents

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menyimpan history

    dari recent document.

    11) Clear history of recently opened documents on exit

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menghapus recent

    document setiap user logoff.

    12) Turn off personalized menus

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat merubah settingan

    Taskbar and Start Menu. (Windows 2000).

  • 70

    13) Turn off notification area cleanup

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan selalu menampilkan

    seluruh isi Notification Area. Notification Area merupakan tray yang ada di

    taskbar yang biasanya berisi waktu sekarang.

    14) Lock the Taskbar

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mengunci Taskbar.

    15) Force classic Start Menu

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan selalu menggunakan

    classic Start Menu.

    16) Remove Balloon Tips on Start Menu items

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang Balloon Tips

    dari Start Menu.

    17) Remove frequent programs list from the Start Menu

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang list program

    yang ada di Start Menu apabila telah selesai digunakan.

    18) Remove Set Program Access and Defaults from Start menu

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang icon Set

    Program Access and Defauts pada Start Menu.

  • 71

    c. DESKTOP 1) Active Desktop

    a) Enable Active Desktop

    Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Active

    Desktop.

    b) Disable Active Desktop

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Active

    Desktop.

    c) Active Desktop Wallpaper

    Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Active

    Desktop untuk wallpaper.

  • 72

    d) Allow only bitmapped wallpaper

    Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menerima pergantian

    wallpaper selain berektension .bmp.

    Selain settingan diatas, terdapat settingan lain, diantaranya :

    (1) Hide and disable all items on the desktop

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menyembunyikan dan

    menonaktifkan semua item yang terdapat di desktop.

    (2) Prevent adding, dragging, dropping and closing the Taskbar's toolbars

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mencegah adanya

    penambahan, penghapusan, drag-and-drop pada desktop.

  • 73

    (3) Prohibit adjusting desktop toolbars

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang adanya

    perubahan ukuran dari desktop.

    (4) Don't save settings at exit

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan tidak akan menyimpan

    perubahan setting pada saat logoff./shutdown.

  • 74

    d. CONTROL PANEL 1) Display

    a) Remove Display in Control Panel

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur

    Display yang terdapat pada Control Panel.

    b) Prevent changing wallpaper

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mencegah terjadinya

    perubahan wallpaper.

  • 75

    (1) Desktop Themes

    (a) Remove Theme Option

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan option

    theme.

  • 76

    Selain settingan diatas, masih terdapat beberapa settingan lain, diantaranya :

    (a) Prohibit access to the Control Panel

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mengakses control

    panel.

    (b) Force classic Control Panel Style

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mengatur supaya menu

    control panel bersifat classic.

  • 77

    e. SYSTEM 1) Ctrl+Alt+Del Options

    a) Remove Task Manager

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan Task

    Manager.

    b) Remove Lock Computer

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan Lock

    Computer.

  • 78

    f. NETWORK 1) Offline Files

    a) Turn off reminder balloons

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur

    reminder balloon.

  • 79

    2) Network Connections

    a) Prohibit TCP/IP advanced configuration

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang adanya akses

    ke fitur TCP/IP Advanced Configuration.

  • 80

    g. SYSTEM

    1) Don't display the Getting Started welcome screen at logon

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menampilkan

    Getting Started Welcome saat logon.

    2) Prevent access to registry editing tools

    Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mengakses tools yang

    dapat mengakses registry.

    3) Don't run specified Windows applications

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang dijalankannya

    list file yang dilarang. Contoh : regedit.exe, reg32.exe, dll.

  • 81

    4) Turn off Autoplay

    Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur

    Autoplay.

    5) Windows Automatic Updates

    Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur

    Automatic Updates

  • 82

    BACKUP 2003 server data dengan NTBackup Pengertian Backup :

    Disk Management

    Backup adalah sebuah metode yang digunakan untuk menyimpan cadangan

    terhadap system file atau data.

    Pada windows 2003 server ada sebuah utilities yang di sediakan oleh Windows itu

    sendiri, tetapi pada pemakaian nya tidak semudah yang di bayangkan, karna seolah

    olah kita sudah dapat membackup data dengan mengunakan NTBackup. Tetapi itu

    sebenarnya adalah sebuah ilusi belaka, kenapa saya bilang begitu, karna dari riset

    yang saya lakukan apabila saya mem backup dengan metode yang biasa maka pada

    saat melakukan restore( mengembalikan data ke tempat semula) maka akan terjadi

    kres pada system yang sangat berakibat fatal pada system,

    Metode yang benar :

    Setelah sekian lama akhirnya ditemukan juga cara yang sangat evektiv dan

    evisien, cara yan hampir mirip tetapi tidak sama, yaitu dengan command line, tetapi

    walaupun agak sedikit sulit tetapi hasilnya sangat memuaaskan karna data dan system

    dapat di simpan dan di restore sepaerti semula, sehingga kita tidak perlu khawatir

    kalau suatu saat system hang atau rusak karna kita tinggal merestorenya saja.

    Tatacara Backup :

    1. masuk kedalam command line atau menu run

    2. setelah itu di dalam menu Run maka ketikan :

    ntbackup backup systemstate /J "Bakup server" /F "C:\backup.bkf

    3. lalu kemudian proses akan berjakan secara otomatis

  • 83

    Catatan :

    Dari proses di atas mungkin akan timbul pertanyaan yang mungkin simple/remeh

    tapi mungkin dampak nya yang akan sangat besar pada data yang akan di backup.

    Pertanyaan! .?

    Ntbackup kan dapat kita jalankan lewat wizard kenapa harus lewat prompt kan nggak efisien, khan sama aja .

    Jawaban :

    Memang benar NTbackup dapat di jalankan dengan menggunakan wizard yang

    akan sangat mudah untuk di gunkan, tapi pada saat membuat backup *.bkf file akan terjadi suatu kesalahan fatal yang akan terjadi kalau anda tidak mau menggunakan command line ( ntbackup backup systemstate /J "anokeren" /F "C:\backup.bkf" ), karna data yang akan di backup nya tidak akan sempurna, karna pada saat pengkopian system state, tidak akan sepenuhnya di backup, karna system state yang akan di proses sebenarnya sedang di pakai oleh system kita. Makanya saya bilang itu sangat fatal, karna pada saat anda merestore backup anda yang include system state di dalam nya, maka yang terjadi adalah window server anda akan mengalami blue screen, dan yang terjadi adalah buakannya anda menyelesaikan masalah malah anda akan menambah masalah baru.

    Alasan kenapa kita harus gunakan commad promp, karna pada saat pengkopian system state kedalam backup file maka System State akan di paksa untuk mengkopikan dirinya.

    Tata cara merestore file system :

    1. Kita setting di Domain Security Policy agar Administrator bisa masuk ke dalam domain dengan mode restore

    2. Kalau sudah kita lalu restart server anda kemudian tekan F8 3. dan masuk ke dalam bagian restore mode 4. Setelan masuk ke dalam windows dengan login administrator 5. Lalu jalankan NtBackup 6. Lalu jalani langkah backup secara biasa, dengan bantuan wizard

  • 84

    Using the Windows interface

    1. Open Backup.

    The Backup or Restore Wizard starts by default, unless it is disabled. You can use this wizard or go to the next step to work in Advanced Mode.

    2. Click the Advanced Mode link on the Backup or Restore Wizard. 3. Click the Backup tab, then click the box next to System State and any other

    items you would like to backup. It is recommended that you backup all boot and system volumes along with the System State.

    Notes

    To perform this procedure, you must be a member of the Administrators or Backup Operators group on the local computer, or you must have been delegated the appropriate authority. If the computer is joined to a domain, members of the Domain Admins group might be able to perform this procedure. As a security best practice, consider using Run as to perform this procedure.

    To start Backup, click Start, point to All Programs, point to Accessories, point to System Tools, and then click Backup.

    If the Backup or Restore Wizard does not start by default, you can still use it to back up the System State data by clicking Wizard Mode on the Welcome tab.

    System State data contains most elements of a systems configuration, but it might not include all of the information that you require to recover your system from a failure. Therefore, it is recommended that you back up all boot and system

    volumes, including the System State, when you back up your system. You can only back up the System State data on a local computer. You cannot back

    up the System State data on a remote computer.

  • 85

    Using a command line

    1. Open Command Prompt. 2. To backup the System State data, type:

    ntbackup backup systemstate

    Value Description

    systemstateSpecifies that you want to back up the System State data. When you select this option, the backup type will be forced to copy.

    For information on additional backup options, see the ntbackup command-line utility.

    For example, to create a backup job named "Backup Job 1" that backs up the System

    State data to the file C:\backup.bkf, type:

    ntbackup backup systemstate /J "Backup Job 1" /F "C:\backup.bkf

    All other options will default to those specified in the Backup program.

    Notes

    To perform this procedure, you must be a member of the Administrators or Backup Operators group on the local computer, or you must have been delegated the

    appropriate authority. If the computer is joined to a domain, members of the

    Domain Admins group might be able to perform this procedure. As a security best

    practice, consider using Run as to perform this procedure.

    To open a command prompt, click Start, point to All Programs, point to Accessories, and then click Command Prompt.

    System State data contains most elements of a systems configuration, but it might not include all of the information that you require to recover your system from a

    failure. Therefore, it is recommended that you back up all boot and system

    volumes, including the System State, when you back up your system.

  • 86

    To view the complete syntax for this command, at a command prompt, type:

    ntbackup /?

    If you do not specify the other Backup options, ntbackup will use the default values of the Backup program for backup type, verification setting, logging level,

    hardware compression, and any other settings.

    You can only back up the System State data on a local computer. You cannot back up the System State data on a remote computer.

    Related Topics

    Ntbackup

    Untuk aktifitas backup operation yang dapat di lakukandari command prompt,

    Dengan menggunakan perintah NTBackup yang dapat menggukan parameter seperti

    yang terdapar di bawah. ( silahkan di baca sendiri ).

    Syntax

    ntbackup backup [systemstate] "@FileName.bks" /J {"JobName"} [/P

    {"PoolName"}] [/G {"GUIDName"}] [/T { "TapeName"}] [/N {"MediaName"}] [/F

    {"FileName"}] [/D {"SetDescription"}] [/DS {"ServerName"}] [/IS

    {"ServerName"}] [/A] [/V:{yes | no}] [/R:{yes | no}] [/L:{f | s | n}] [/M

    {BackupType}] [/RS:{yes | no}] [/HC:{on | off}] [/SNAP:{on | off}]

    Parameters

    systemstate

    Specifies that you want to back up the System State data. When you select

    this option, the backup type will be forced to normal or copy.

    @FileName.bks

    Specifies the name of the backup selection file (.bks file) to be used

    for this backup operation. The at (@) character must precede the

    name of the backup selection file. A backup selection file contains

  • 87

    information on the files and folders you have selected for backup. You

    have to create the file using the graphical user interface (GUI) version

    of Backup.

    /J {"JobName"}

    Specifies the job name to be used in the backup report. The job name

    usually describes the files and folders you are backing up in the

    current backup job.

    /P {"PoolName"}

    Specifies the media pool from which you want to use media. This is

    usually a subpool of the Backup media pool, such as 4mm DDS. If you

    select this you cannot use the /A, /G, /F, or /T command-line

    options.

    /G {"GUIDName"}

    Overwrites or appends to this tape. Do not use this switch in

    conjunction with /P.

    /T {"TapeName"}

    Overwrites or appends to this tape. Do not use this switch in

    conjunction with /P.

    /N {"MediaName"}

    Specifies the new tape name. You must not use /A with this switch.

    /F {"FileName"}

    Logical disk path and file name. You must not use the following

    switches with this switch: /P /G /T.

  • 88

    /D {"SetDescription"}

    Specifies a label for each backup set. /DS {"ServerName"}

    Backs up the directory service file for the specified Microsoft Exchange Server.

    /IS {"ServerName"} Backs up the Information Store file for the specified Microsoft Exchange Server.

    /A Performs an append operation. Either /G or /T must be used in conjunction with this switch. Do not use this switch in conjunction with /P.

    /V:{yes | no} Verifies the data after the backup is complete.

    /R:{yes | no} Restricts access to this tape to the owner or members of the Administrators group.

    /L:{f | s | n} Specifies the type of log file: f=full, s=summary, n=none (no log file is created).

    /M {BackupType} Specifies the backup type. It must be one of the following: normal, copy, differential, incremental, or daily.

    /RS:{yes | no} Backs up the migrated data files located in Remote Storage. The /RS command-line option is not required to back up the local Removable Storage database (that contains the Remote Storage placeholder files). When you backup the %systemroot% folder, Backup automatically backs up the Removable Storage database as well.

    /HC:{on | off} Uses hardware compression, if available, on the tape drive.

    /SNAP:{on | off} Specifies whether or not the backup should use a volume shadow copy.

    /M {BackupType} Specifies the backup type. It must be one of the following: normal, copy, differential, incremental, or daily.

    /? Displays help at the command prompt.

  • 89

    Remarks

    You cannot restore files from the command line using the ntbackup command.

    The following command-line options default to what you have already set using the graphical user interface (GUI) version of Backup unless they are changed by a command-line option: /V /R /L /M /RS /HC. For example, if hardware compression is turned on in the Options dialog box in Backup, it will be used if /HC is not specified on the command line. However, if you specify /HC:off at the command line, it overrides the Option dialog box setting and compression is not used.

    If you have Windows Media Services running on your computer, and you want to back up the files associated with these services, see "Running Backup with Windows Media Services" in the Windows Media Services online documentation. You must follow the procedures outlined in the Windows Media Services online documentation before you can back up or restore files associated with Windows Media Services.

    You can only back up the System State data on a local computer. You cannot back up the System State data on a remote computer

    If you are using Removable Storage to manage media, or you are using the Remote Storage to store data, then you should regularly back up the files that are in the following folders:

    Systemroot\System32\Ntmsdata

    Systemroot\System32\Remotestorage

    This ensures that all Removable Storage and Remote Storage data can be restored.

    Examples

    Following are four examples of how you can use the ntbackup command.

    To perform a normal backup

    The following example performs a normal backup named "My Job 1" of the remote share \\iggy-multi\c$. This example pulls a tape from the Backup media pool, and name the tape "Command Line Backup 1." The description of the backup job is "Command Line Functionality." The backup is verified after the backup job is complete, access is not restricted to the owner/administrator, the logging level is set to summary only, Remote Storage data is not backed up, and hardware compression is enabled.

  • 90

    ntbackup backup \\iggy-multi\c$ /m normal /j "My Job 1" /p "Backup" /n "Command Line Backup 1" /d "Command Line Functionality" /v:yes /r:no /l:s /rs:no /hc:on

    To perform a copy backup

    The following example performs a copy backup named "My Job 2" of the local drive D:\. The backed up files and folders are appended to the tape named "Command Line Backup 1." All other options default to those specified in the Backup program.

    ntbackup backup d:\ /j "My Job 2" /a /t "Command Line Backup 1" /m copy

    To perform a backup using the backup type specified in Backup

    The following example performs a backup using the backup type that is specified in the Backup program. It uses the backup selection file named Commandline.bks, located in the C:\Program Files\Windows NT\ntbackup\data\ directory to choose which files to backup. The backup job is named "My Job 3" and it overwrites the tape named "Command Line Backup 1" with the new name "Command Line Backup 2."

    ntbackup backup "@C:\Program Files\Windows NT\ntbackup\data\commandline.bks" /j "My Job 3" /t "Command Line Backup 1" /n "Command Line Backup 2"

    To perform a backup to a file from the command line

    The following examples show how to perform a backup to a file from the command line. All three examples use the Backup program's default values for the backup type, verification setting, logging level, hardware compression, and any other restrictions. The first example shows how to backup \\iggy-multi\d$ to the file D:\Backup.bkf. The second example shows how to append the same backup to the same file. The third example shows how to overwrite the file with the same backup. In all three examples a complete UNC name could be substituted for the drive letter (that is, instead of d:\backup.bkf, the user could specify \\iggy-multi\d$\backup.bkf as the backup destination).

    ntbackup backup \\iggy-multi\d$ /j "Command Line Backup 4" /f "D:\backup.bkf"

    ntbackup backup \\iggy-multi\d$ /j "Command Line Backup 5" /f "D:\backup.bkf" /a

  • 91

    ntbackup backup \\iggy-multi\d$ /j "Command Line Backup 6" /f "D:\backup.bkf"

    Formatting legend

    Format Meaning

    Italic Information that the user must supply

    Bold Elements that the user must type exactly as shown

    Ellipsis (...) Parameter that can be repeated several times in a command line

    Between brackets ([]) Optional items Between braces ({}); choices separated by pipe (|). Example: {even|odd}

    Set of choices from which the user must choose only one

    Courier font Code or program output

  • 92

    TOOLS 1 . GROUP POLICY MANAGEMENT CONSOLE (GPMC)

    Tools ini berguna untuk memanage policy yang terdapat di Windows Server 2003,

    dengan tools ini kita dapat dengan mudah melihat semua settingan policy yang telah

    kita buat pada policy server, karena apabila kita tidak menggunakan tools maka

    Windows akan menampilkan semua policy baik yang sudah diset maupun yang belum

    diset. Hal ini tentu sangat merepotkan bagi seorang System Administrator dalam

    memanage server.

    Setelah kita menginstall Group Policy Management Console (selanjutnya saya

    akan menyingkat menjadi GPMC), coba anda melakukan pengeditan policy terhadap

    suatu Organizational Unit (OU) maka yang akan muncul hanya terdapat pilihan Open.

    Setelah kita memilih pilihan tersebut maka akan muncul tampilan seperti berikut

    (contoh):

  • 93

    Pada tampilan diatas terdapat 3 buah tab antara lain : Linked Group Policy Objects,

    Group Policy Inheritance, dan Delegation.

    Dibawah ini merupakan penjelasan lebih lanjutnya

    a. Linked Group Policy Objects

    Setelah itu coba anda meng-klik kanan pada salah satu policy dan klik Edit

    maka akan muncul tampilan settingan policy seperti biasa (tampilan sebelum

    menginstall GPMC).

  • 94

    b. Group Policy Inheritance

    Bila anda membukan Group Policy Inheritance maka akan tampilan sebagai

    berikut :

  • 95

    Pada tab ini akan dijelaskan keterangan mengenai inheritance (pewarisan) dari

    setiap policy, status dari setiap policy, dan lokasi dari setiap policy tersebut.

    c. Delegation

    Lalu bila anda memilih tab Delegation maka akan muncul tampilan sebagai

    berikut :

  • 96

    Pada tab ini akan diperlihatkan tentang pendelegasian (penyerahan tanggung

    jawab) dari suatu policy.

  • 97

    2 . USERLOCK 3.0 Selanjutnya tools yang akan saya coba jelaskan adalah software UserLock 3.

    Software ini meupakan software yang digunakan untuk, antara lain : melihat dan

    membuat laporan setiap user, dan pemberian hak penggunaan komputer secara

    simultan, Setelah anda menginstall UserLock 3.0 pada server anda dan telah

    dikonfigurasi, maka apabila anda menjalankan UserLock Console, maka akan

    muncul tampilan sebagai berikut :

    Disini saya akan menjelaskan mengenai setiap pilihan pada UserLock, yaitu :

    Protected Accounts, Messages, User Sessions, dan Agent Distribution.

  • 98

    a. Protected Accounts Pilihan Protected Accounts digunakan untuk membuat aturan terhadap suatu

    user atau suatu grup.

    Untuk melakukan suatu perubahan lakukanlah klik-kanan pada suatu accounts/grup

    untuk melakukan perubahan aturan untuk suatu grup atau lakukanlah klik-kanan

    pada tempat yang masih kosong untuk melakukan penambahan account/grup.

  • 99

    Disini saya akan mengambil contoh apabila kita telah melakukan penambahan user

    account/grup. Setelah klik-kanan pilihlah properties dan akan muncul tampilan

    sebagai berikut :

  • 100

    Disini apabila kita ingin menset supaya user hanya dapat login pada satu komputer

    pada satu waktu maka kita harus mengisi setiap textfield seperti diatas: Allowed

    workstation sessions artinya merupakan jumlah sessions setiap user pada waktu

    yang bersamaan. Total allowed sessions merupakan jumlah total dari Allowed

    workstation sessions ditambah Allowed terminal sessions.

    b. Messages Pilihan Messages merupakan pilihan dimana kita dapat mengeset ulang setiap

    messages pada saat setiap UserLock bekerja atau pada saat melakukan suatu

    pelarangan/ pada saat memanage UserLock.

  • 101

    Apabila anda melakukan klik-kanan dan anda pilih properties pada salah satu

    message maka anda dapat melakukan pengeditan pesan yang akan ditampilkan

    saat UserLock berkerja.

  • 102

    c. User Sessions

    Pada pilihan User Sessions anda dapat meliht user yang login, logoff, dan

    komputer yang dipakai serta anda dapat melihat dan mencetak report setiap

    session dari setiap user.

  • 103

    Bila anda melakukan klik-kanan pada salah satu user maka anda dapat mereset

    session user tersebut. Untuk melihat report dari session semua user anda dapat

    melakukan klik-kanan pada User Sessions setelah itu anda dapat memilih report

    yang anda inginkan.

  • 104

    Untuk melihat report anda dapat memilih apakah semua user atau salah satu user.

    Anda hanya tinggal memilih jenis laporan yang anda inginkan. Apabila anda ingin

    mencetak report tersebut anda dapat mengklik Export dan anda tinggal

    memasukkan nama file yang anda inginkan dan dalam format apa anda

    menginginkan file tersebut, dapat dalam bentuk .pdf ,.rtf ,dsb.

    Dan kalau anda menginginkan data statistik dari salah satu user/group anda dapat

    memilih pilihan pada saat anda melakukan klik-kanan pada pilihan User Sessions.

  • 105

    d. Agent Distribution

    Pilihan Agent Distribution merupakan pilihan untuk mendeploy service atau

    agent UserLock. Perlu diingat, untuk menjalankan UserLock pada komputer klien

    anda harus mendeploy service atau agen pada komputer klien tersebut.

  • 106

    Untuk melakukan deploy terhadap komputer klien and cukup melakukan klik-kanan

    pada salah satu atau semua komputer klien dan anda pilih deploy. Untuk merubah

    settingan default pada saat komputer klien dikirimkan agen atau service UserLock

    anda dapat melakukan klik-kanan pada pilihan User Sessions.

  • 107

    Pada pilihan Start Automatic Mode, setiap komputer klien yang baru terdaftar pada

    PDC, maka komputer tersebut akan secara otomatis dikirimkan service/agen

    UserLock. Dan pada pilihan properties, anda dapat melakukan perubahan terhadap

    apa yang akan dikirimkan oleh PDC apabila terdapat komputer klien yang baru

    terdaftar.

  • 108

    Sebagai contoh seperti diatas, UserLock akan melakukan proses reboot saat

    terdapat komputer klien yang baru terdaftar.

  • 109

    3. DAME WARE

    Adalah salah satu tools server, termasuk server 2003 yang memiliki banyak

    fungsi dan tools-tools yang ada di dalam nya.

  • 110

    Ini adalah menu NT Utilitis yang dapat membantu kita untuk memanagement

    server dengan mudah dari berbagai sisi, sebagai contoh :

    Dari sisi Users,Groups, management service yang ada di server dan banyak lain

    nya!

    Sebagai Contoh untuk managemet users yang ada di dalam server :

  • 111

    Tab Untuk managemet Users :

    Groups : Adalah tab untuk memasukan users kedalam suatu group.

    Profile : Tab untuk meletakan di mana Profile users akan di taruh

    Hours : Pengaturan waktu login sebuah users

    Workstation : pengaturan di mana saja, atau di workstation mana saja sebuah User

    dapat

    login

    Account : Untuk pengaturan users kapan validate nya

  • 112

    Gambar 5

    Ini adalah DameWare Mini Remote Control yang fungsinya untuk melakukan

    remote ke workstation yang ada di dalam domain.

  • 113

    DOKUMENTASI SHUTDOWN.EXE

    Sumber :

    http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-

    us/sysinfo/base/about_system_shutdown.asp

    Tentang System Shutdown

    Shutdown membawa sistem ke dalam kondisi yang sesuai untuk mematikan

    komputer. Semua pendukung file-sistem are flushed to the disk, lalu sebuah

    message box muncul untuk memberitahukan bahwa computer sudah dapat

    dimatikan. Saat itu juga ada pilihan untuk merestart. Untuk informasi lebih

    lanjut, lihat Shutting Down. Sebagai contoh lihat Bagaimana untuk men-

    shutdown sistem.

    Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-

    us/sysinfo/base/how_to_shut_down_the_system.asp

    Bagaimana untuk men-shutdown sistem

    Contoh berikut menggunakan fungsi ExitWindowsEx untuk menshutdown

    sistem. Shutting Down menyegarkan penyangga file sistem ke disk dan

    membawa sistem ke dalama kondisi yang aman untuk mematikan komputer.

    Aplikasi ini harus mengijinkan/memungkinkan hak istimewa

    SE_SHUTDOWN_NAME. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Hak Istimewa.

    BOOL MySystemShutdown()

    {

    HANDLE hToken;

    TOKEN_PRIVILEGES tkp;

  • 114

    // Get a token for this process.

    if (!OpenProcessToken(GetCurrentProcess(),

    TOKEN_ADJUST_PRIVILEGES | TOKEN_QUERY, &hToken))

    return( FALSE );

    // Get the LUID for the shutdown privilege.

    LookupPrivilegeValue(NULL, SE_SHUTDOWN_NAME,

    &tkp.Privileges[0].Luid);

    tkp.PrivilegeCount = 1; // one privilege to set

    tkp.Privileges[0].Attributes = SE_PRIVILEGE_ENABLED;

    // Get the shutdown privilege for this process.

    AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0,

    (PTOKEN_PRIVILEGES)NULL, 0);

    if (GetLastError() != ERROR_SUCCESS)

    return FALSE;

    // Shut down the system and force all applications to close.

    if (!ExitWindowsEx(EWX_SHUTDOWN | EWX_FORCE, 0))

    return FALSE;

    return TRUE;

    }

  • 115

    Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-

    us/sysinfo/base/system_shutdown_reason_codes.asp

    Sistem Shutdown Reason Codes

    Shutdown Event Tracker mengijinkan user/aplikasi untuk

    mendokumentasikan alasan menshudown atau merestart komputer. User

    diperintahkan untuk mengisi informasi saat memilih Shutdown dari Start

    Menu atau saat menggunakan Shutdown.exe. Developer dapat reason code

    saat memanggil fungsi ExitWindowsEx dan InitiateSystemShutdownEx.

    Informasi ini disimpan di dalam event log.

    Catatan : Saat fitur ini di-enable oleh Windows Server 2003, anda harus

    meng-enable di Windows XP. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat

    dokumentasi Shutdown Event Tracker.

    Membentuk Reason Code

    Fungsi ExitWindowsEx dan InitiateSystemShutdownEx telah diupdate untuk

    mendukung shutdown reason code di parameter dwReason. Menggunakan

    Reason.h untuk membentuk shutdown reason code, atau menjelaskan

    custom reason code. Sebuah reason code dibentuk dari major flag, minor

    flag, dan dua optional flag.

    Maksimum dari dari reason code MAX_NUM_REASONS akan diproses oleh

    sistem. MAX_NUM_REASONS akan digambarkan di reason.h.

    Berikut ini adalah major reason flag.

    Major Flag Penjelasan

  • 116

    SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION Application issue.

    SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE Hardware issue.

    SHTDN_REASON_MAJOR_LEGACY_API The InitiateSystemShutdown function

    was used instead of

    InitiateSystemShutdownEx.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM Operating system issue.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER Other issue.

    SHTDN_REASON_MAJOR_POWER Power failure.

    SHTDN_REASON_MAJOR_SOFTWARE Software issue.

    SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM System failure.

    Berikut ini adalah minor reason code. Mereka memodifikasi major reason flag

    yang telah ditetapkan. Kamu dapat menghubungkan major reason code dan

    minor reason code, tetapi beberap kombinasi tidak membuat perubahan

    berarti.

    Minor flag Description

    SHTDN_REASON_MINOR_BLUESCREEN Blue screen crash event.

    SHTDN_REASON_MINOR_CORDUNPLUGGED Unplugged.

    SHTDN_REASON_MINOR_DISK Disk.

    SHTDN_REASON_MINOR_ENVIRONMENT Environment.

    SHTDN_REASON_MINOR_HARDWARE_DRIVER Driver.

    SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX Hot fix.

  • 117

    SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX_UNINSTALL Hot fix uninstallation.

    SHTDN_REASON_MINOR_HUNG Unresponsive.

    SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION Installation.

    SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE Maintenance.

    SHTDN_REASON_MINOR_MMC MMC issue.

    SHTDN_REASON_MINOR_NETWORK_CONNECTIVITY Network connectivity.

    SHTDN_REASON_MINOR_NETWORKCARD Network card.

    SHTDN_REASON_MINOR_OTHER Other issue.

    SHTDN_REASON_MINOR_OTHERDRIVER Other driver event.

    SHTDN_REASON_MINOR_POWER_SUPPLY Power supply.

    SHTDN_REASON_MINOR_PROCESSOR Processor.

    SHTDN_REASON_MINOR_RECONFIG Reconfigure.

    SHTDN_REASON_MINOR_SECURITY Security issue.

    SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX Security patch.

    SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX_UNINSTALL Security patch uninstallation.

    SHTDN_REASON_MINOR_SERVICEPACK Service pack.

    SHTDN_REASON_MINOR_SERVICEPACK_UNINSTALL Service pack uninstallation.

    SHTDN_REASON_MINOR_UNSTABLE Unstable.

    SHTDN_REASON_MINOR_UPGRADE Upgrade.

    SHTDN_REASON_MINOR_WMI WMI issue.

  • 118

    Optional flags berikut ini menyedikan informasi tambahan dari event

    tersebut.

    Flag Penjelasan

    SHTDN_REASON_FLAG_USER_DEFINED Reason code ditetapkan oleh user.

    Bila flag ini tidak ada, reason code ditetapkan

    oleh sistem.

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED Shutdown direncanakan. Sistem menghasilkan

    sebuah file System State Data (SSD). File ini

    berisi informasi system state seperti proses,

    threads, penggunaan memori, and konfigurasi.

    Bila flag ini tidak ada shudown tidak

    direncanakan. Pemberitahuna dan pilihan

    laporan dikontrol oleh policy(kebijakan).

    Sebagai contoh, setelah log in, sistem

    menampilkan dialog box melaporkan shutdown

    yang tidak direncanakan bila policy(kebijakan

    telah di-enable. Sebuah file SSD diciptakan bila

    policy SSD di-enable di sistem. Administrator

    dapat menggunakan Windows Error Reporting

    untuk mengirimkan data SSD ke lokasi pusat

    atau ke Microsoft.

    Menggunakan Predefined Reason Codes

    Kombinasi berikut ini diketahui oleh sistem. Tabel mengindikasikan string

    yang ditampilkan di Shutdown Event Tracker, dan menyediakan penjelasan

    yang lebih detail.Default stringnya adalah "No title for this reason could be

    found."

    Reason code ini dijelaskan di reason.h.

  • 119

    Kombinasi Penjelasan

    SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION |

    SHTDN_REASON_MINOR_HUNG

    "Aplikasi: Unresponsive"

    Sebuah restart atau shutdown

    menuju troubleshoot sebuah

    aplikasi yang unresponsive.

    SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION |

    SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION |

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED

    "Aplikasi: Instalasi (Terencana)"

    Sebuah restart atau shutdown

    yang terencana untuk

    melaksanakan instalasi aplikasi.

    SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION |

    SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE

    "Aplikasi: Maintenance

    (Terencana)"

    Sebuah restart atau shutdown

    yang tidak terencana untuk

    melayani aplikasi.

    SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION |

    SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED

    "Aplikasi: Maintenance

    (Terencana)"

    Sebuah restart atau shutdown

    yang terencana untuk

    melaksanakan maintenance yang

    terencana di suatu aplikasi.

    SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION |

    SHTDN_REASON_MINOR_UNSTABLE

    "Aplikasi: Tidak stabil"

    Sebuah restart atau shutdown

    yang tak terencana menuju

    troubleshoot sebuah aplikasi yang

    tidak stabil.

    SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE |

    SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION

    "Hardware: Installation

    (Unplanned)"

    An unplanned restart or shutdown

    to begin or complete hardware

    installation.

    SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE |

    SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION |

    "Hardware: Installation (Planned)"

  • 120

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED

    A planned restart or shutdown to

    begin or complete hardware

    installation.

    SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE |

    SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE

    "Hardware: Maintenance

    (Unplanned)"

    An unplanned restart or shutdown

    to service hardware on the

    system.

    SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE |

    SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE |

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED

    "Hardware: Maintenance

    (Planned)"

    A planned restart or shutdown to

    service hardware on the system.

    SHTDN_REASON_MAJOR_LEGACY_API "Legacy API shutdown"

    This shutdown was initiated by

    the legacy

    InitiateSystemShutdown

    function. Applications should use

    the InitiateSystemShutdownEx

    function.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX

    "Operating System: Hot fix

    (Unplanned)"

    An unplanned restart or shutdown

    to install a hot fix.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX |

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED

    "Operating System: Hot fix

    (Planned)"

    A planned restart or shutdown to

    install a hot fix.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_RECONFIG

    "Operating System:

    Reconfiguration (Unplanned)"

    An unplanned restart or shutdown

    to change the operating system

    configuration.

  • 121

    SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_RECONFIG |

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED

    "Operating System:

    Reconfiguration (Planned)"

    A planned restart or shutdown to

    change the operating system

    configuration.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX

    "Operating System: Security fix

    (Unplanned)"

    An unplanned restart or shutdown

    to install a security patch.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX |

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED

    "Operating System: Security fix

    (Planned)"

    A planned restart or shutdown to

    install a security patch.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_SERVICEPACK |

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED

    "Operating System: Service pack

    (Planned)"

    A planned restart or shutdown to

    install a service pack.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_UPGRADE |

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED

    "Operating System: Upgrade

    (Planned)"

    A planned restart or shutdown to

    upgrade the operating system

    configuration.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER |

    SHTDN_REASON_MINOR_OTHER

    "Other (Unplanned)"

    An unplanned shutdown or

    restart.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER |

    SHTDN_REASON_MINOR_OTHER |

    SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED

    "Other (Planned)"

    A planned shutdown or restart.

    SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER |

    SHTDN_REASON_MINOR_HUNG

    "Other Failure: System

    Unresponsive"

    The system became unresponsive.

  • 122

    SHTDN_REASON_MAJOR_POWER |

    SHTDN_REASON_MINOR_CORDUNPLUGGED

    "Power Failure: Cord Unplugged"

    The computer was unplugged.

    SHTDN_REASON_MAJOR_POWER |

    SHTDN_REASON_MINOR_ENVIRONMENT

    "Power Failure: Environment"

    There was a power outage.

    SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_BLUESCREEN

    "System Failure: Stop error"

    The computer displayed a blue

    screen crash event.

    SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_NETWORK_CONNECTIVITY

    "Loss of network connectivity

    (Unplanned)"

    The computer needs to be shut

    down due to a network

    connectivity issue.

    SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM |

    SHTDN_REASON_MINOR_SECURITY

    "Security issue"

    The computer needs to be shut

    down due to a security issue.

    Shutting Down

    Terdapat dua cara untuk aplikasi men-shutdown lokal atau remote computer:

    shutdown computer atau me-restartnya.

    Untuk men-shutdown komputer, akan menggunakan fungsi ExitWindowsEx

    dengan flag EWX_SHUTDOWN. Untuk merestart komputer akan

    menggunakan flag EWX_REBOOT. Fungsi InitiateSystemShutdown akan

    memulai timer dan menampilkan dialog box yang akan memerintahkan user

    untuk melakukan log-off. Fungsi AbortSystemShutdown dapat

    memberhentikan timer tersebut. Bagaimanapun, bila waktunya habis,

    komputer akan dishutdown.

    InitiateSystemShutdown fungsinya untuk menyetel timer dan

    menampilkan kotak dialog yang menharskan user untuk melog off.

  • 123

    Sementara kotak dialog masih tampil, AbortSystemShutdown fungsinya

    dapat menghentikan timer dan membatalkan shutting down, bagaimanapun,

    apabila waktu telah habis , maka computer akan shutdown.

    InitiateSystemShutdown dapat juga mel restart computer sejalan dengan

    operasi shutdown, untuk informasi lebih lanjut, bias lihat Displaying the

    Shutdown Dialog Box.

    Shutdown Notification

    Aplikasi dengan jendela window dan antrian pesan menerima pemberitahuan

    melalui pesan WM_QUERYENDSESSION, setidaknya anda dapat memanggil

    ExitWindowsEx dengan EXW_FORCE flag. Aplikasi ini melaksanakan semua

    cleanup saat proses WM_QUERYENDSESSION, dan kembali TRUE untuk

    mengindikasikan aplikasi tersebut dapat dihilangkan, jika anda menggunakan

    EXW_FORCE, aplikasi dimungkinkan dapat kehilangan data.

    Aplikasi konsol menerima pemberitahuan shutdown di (dalam) handler

    ruotin. Untuk mendaftarkan suatu konsol handler , menggunakan fungsi

    Setconsolectrlhandler fungsi.

    Aplikasi service menerima pemberitahuan shutdown di (dalam) handler rutin.

    Untuk mendaftarkan suatu kendali [jasa;layanan] handler, menggunakan

    fungsi Registerservicectrlhandlerex.

    InitiateSystemShutdown

    InitiateSystemShutdown berfungsi untuk memulai shutdown dan pilihan

    untuk restrart computer yang ditetapkan.

    Untuk merekam alasan untuk menshutdown di event log, panggil fungsi

    InitiateSystemShutdownEx.

    BOOL InitiateSystemShutdown(

    LPTSTR lpMachineName,

  • 124

    LPTSTR lpMessage,

    DWORD dwTimeout,

    BOOL bForceAppsClosed,

    BOOL bRebootAfterShutdown

    );

    Parameters

    [in]Pointer kepada null-terminated string yang menetapkan nama jaringan

    dari komputer untuk menshutdown komputer. Jika lpMachineName adalah

    NULL atau suatu string kosong, functionnya akan menshutdown komputer

    local.

    Ipmessage

    [in]Pointer kepada null-terminated string yang menetapkan pesan yang

    ditampilkan dalam kotak dialog shutdown. Parameter ini bias saja NULL jika

    tidak ada pesan yang diperlukan.

    Windows Server 2003, Windows XP : string ini juga dimasukkan sebagai

    coment saat event log entry.

    Windows Server 2003, Windows XP SP1: string ini terbatas hingga 3072

    TCHARs.

    dwTimeout

    [in] waktu yang muncul pada kotak dialog shutdown ditampilkan , dalam

    htiungan detik, saat kotak dialog ini mencul, proses shutdown dapat

    dihentikan dengan jalan mengfungsikan AbortSystemShutdown.

    Jika dwtimeout tidak nol, InitiateSystemShutdown muncul kotak dialog di

    computer yang ditetapkan. Kotak dialog akan menampilkan nama dari user

  • 125

    yang memanggil fungsi tersebut. Menampilkan pesan yang ditetapkan oleh

    parameter ipmessage, dan prompt dari user untuk log off. Kotak dialog akan

    berbunyi saat proses terbuat dan tetap ada di atas jendela yang lain di

    (dalam) sistem [itu]. Kotak dialog dapat dipindahkan tetapi tidak dapat

    ditutup. Suatu pengatur waktu menghitung mundur waktu yang tersisa[nya]

    sebelum shutdown.

    Jika dwTimeout adalah nol, komputer menutup tanpa mempertunjukkan

    kotak dialog, dan shutdown tidak bisa dibatalkan dengan

    Abortsystemshutdown.

    Windows Server 2003, Windows XP SP1: pembatasan habisnya waktu

    dibatasi detik MAX_SHUTDOWN_TIMEOUT.

    Windows Server 2003, Windows XP SP1: Jika komputer yang di

    shutdown adalah Terminal Services server, sistem menampilkan suatu

    kotak dialog kepada lokal dan remote peringatan users bahwa shutdown itu

    telah diaktipkan. Kotak dialog meliputi [yang] meminta shutdown, pesan

    yang ditampilkan ( lihat lpMessage), dan berapa banyak waktu yang ada

    adalah sampai server shutdown.

    bForceAppsClosed

    [in] Jika parameter ini TRUE, aplikasi dengan unsaved changes adlah untuk

    menutup dengan paksa. Jika parameter ini FALSE, sistem akan memflush

    semua tempat penyimpanan ke disk dan membersihkan layar.

    Windows XP, Windows 2000, Windows NT, Windows

    Me/98/95: Suatu pesan ditampilkan terindikasi bahwa sudah aman untuk

    mematikan power.

    bRebootAfterShutdown

    [in] Jika parameter ini TRUE, komputer akan restart dengan seketika setelah

    shutdown. Jika parameter ini FALSE, sistem memflushed semua tempat

    penyimpanan ke disk, bersih;kan layar, dan menampilkan suatu pesan yang

    mengindikasikan bahwa sudah aman untuk mematikan power.

  • 126

    Return Values

    Jika fungsi berhasil, nilai kembalian adalah nonzero.

    Jika fungsi gagal, nilai kembalian adalah nol. Untuk mendapat/kan

    informasi kesalahan yang lebih banyak , bisa panggil Getlasterror..

    Remarks

    Untuk mematikan computer local, pemanggilan perintah harus memiliki

    SE_SHUTDOWN_NAME previlege. Untuk menshutdown remote computer,

    pemanggilan perintah harus memiliki SE_SHUTDOWN_NAME privilege pada

    remote computer. Oleh default, user dapat mengaktifkan

    SE_SHUTDOWN_NAME yang lebih khusus pada remote computer, untuk

    informasi lebih lanjut, lihat Running with Special Privileges.

    Alasan umum terjadinya kegagalan meliputi invalid(tidak syah) atau nama

    computer tidak dapat diakses atau insufficient privilege.

    Kesalahan ERROR_SHUTDOWN_IN_PROGRESS dikembalikan jika suatu

    shutdown telah dalam proses pada komputer yang ditetapkan.

    Suatu nilai kembalian tidak nol tidak berarti logoff atau akan berhasil.

    Shutdown adalah suatu proses yang tak serempak, dan dapat terjadi lama

    setelah pemanggilan API telah dikembali[kan, atau tidak sama sekali.

    Sekalipun timeout adalah nol, shutdown masih bisa tetap dibatalkan oleh

    aplikasi, services atau bahkan sistem. nilai kembalian Yang tidak nol

    menunjukkan bahwa hak validasi dan parameter berhasil dan sistem

    menerima permintaan shutdown.

    Ketika fungsi ini dipanggil, pemanggil harus menetapkan ya atau tidaknya

    aplikasi dengan perubahan yang tidak di save harus ditutup paksa. Jika

    pemanggil tidak memilih untuk memaksa menutup aplikasi ini, dan suatu

    aplikasi dengan perubahan tidak disave sedang berjalan pada [atas]

    menghibur sesi, shutdown akan tinggal sedang dalam proses sampai

    pemakai melog ke dalam sesi konsol membatalkankan shutdown,

  • 127

    perubahan yang tersave, menutup aplikasi, atau memaksa aplikasi untuk

    ditutup . Selama periode ini, shutdown tidak mungkin dibatalkan kecuali

    oleh konsol pemakai, dan shutdown yang lain tidak mungkin diaktipkan.

    tercatat bahwa pemanggilan fungsi ini dengan nilai dari parameter

    bForceAppsClosed set to True menghindari situasi ini.

    Mengingat melakukan hal ini dapat mengakibatkan kehilangan sejumlah

    data.

    Windows Server 2003, Windows XP: Jika komputer dikunci dan parameter

    yang bForceAppsClosed adalah False ,

    kode erroe terakhir adalah ERROR_MACHINE_LOCKED. Jika sistem tidaklah

    siap untuk menghandle permintaan, kode kesalahan terakhir adalah

    ERROR_NOT_READY.

    Aplikasi perlu menunggu sementara waktu dan mengerjakan panggilan

    ulang.

    Example Code

    Karena suatu contoh, lihat Displaying the Shutdown Dialog Box .

    Requirements

    Client: Memerlukan Windows XP, Windows 2000 Profesional, atau Windows

    NT Workstation.

    Server: Memerlukan Windows Server 2003, Windows 2000 Server, atau

    Windows NT Server.

    Unicode: Penerapan Seperti Unicode dan ANSI versi.

    Header: Terdeklarasi dalam Winreg.H; meliputi Windows.H.

  • 128

    Library: Menggunakan Advapi32.Lib.

    Lihat Juga

    System Shutdown Overview, System Shutdown Functions,

    AbortSystemShutdown, InitiateSystemShutdownEx

    + Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-

    us/sysinfo/base/initiatesystemshutdownex.asp

    AbortSystemShutdown

    Fungsi AbortSystemShutdown menghentikan system shutdown dengan

    jalana menggunakan fungsi InitiateSystemShutdown.

    BOOL AbortSystemShutdown(

    LPTSTR lpMachineName

    );

    Parameters

    lpMachineName

    [ di (dalam)] Pointer String null-terminated yang menetapkan jaringan dari

    nama komputer yang di shutdown.Jika lpMachineName adalah Null atau

    suatu String kosong, fungsinya akan menjadi penghentian shutdown

    komputer lokal.

    Return Values

    Jika fungsi berhasil, nilai kembalian adalah nonzero.

  • 129

    Jika fungsi gagal, nilai kembalian adalah nol. Untuk mendapat/kan informasi

    error yang lebih lanjut , bisa panggil Getlasterror.

    Remarks

    InitiateSystemShutdown dan fungsi InitiateSystemShutdownEx menampilkan

    kotak dialog yang megingatkan user bahwa sistem akan shutting down.

    Selama periode waktu shutdown akan habis, fungsi AbortSystemShutdown

    dapat menncegah terjadinya shut tdown.

    Windows Server 2003, Windows XP SP1: jika computer yang akan shut

    down iadalah Terminal Services server, system akan menampilkan kotak

    dialog ke semua local dan memberitahukan remote user kalau shutdown

    telah dilakukan . jika shut down dcegah oleh AbortSystemShutdown, Sistem

    akan menginformasikan kepada user bahwa server tidak jadi di shutdown.

    Untuk menghentikan shut down computer local dengan cara, pemanggilan

    proses harus memiliki hak istimewa SE_SHUTDOWN_NAME. Untuk

    menghentikan shut down remote computer dapat dengan cara, pemenggilan

    process harus memiliki hak istimewa SE_REMOTE_SHUTDOWN_NAME pada

    computer remote. Oleh default, user dapat mengenable hak istimewa

    SE_SHUTDOWN_NAME pada komputer yang digunakannya, dan

    administrators dapat mengenable hak istimewa

    SE_REMOTE_SHUTDOWN_NAME pada computer remote. Untuk infoemasi

    lebih lanjut, lihat Running with Special Privileges.

    Alasan umum terjadinya kesalahan ataut kegagalan biasanya disebabkan

    pemanggilan nama computer yang stidak sah atau salah, computer yang

    tiak dapat diakses, atau tidak memiliki hak istimewa.

    Example Code

    Contoh, bisa lihat Displaying the Shutdown Dialog Box

  • 130

    Requirements

    Client: Memerlukan Windows XP, Windows 2000 Profesional, atau Windows

    NT Workstation.

    Server: Memerlukan Windows Server 2003, Windows 2000 Server, atau

    Windows NT Server.

    Unicode: Penerapan Seperti Unicode dan ANSI versi.

    Header: Terdeklarasi dalam Winreg.H; meliputi Windows.H.

    Library: Menggunakan Advapi32.Lib.

    See Also

    System Shutdown Overview, System Shutdown Functions,

    InitiateSystemShutdown

    Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-

    us/secbp/security/running_with_special_privileges.asp

    Running menggunakan Hak Istimewa Khusus

    Beberapa fungsi memerlukan hak istimewa khusus agar berjalan dengan

    tepat.Dalam beberapa hal, fungsi hanya dapat dijalankan oleh user tertentu

    atau anggotadari group tertentu saja. Persyaratan Yang paling umum user

    menjadi Administrator lokal. Fungsi lainnya memerlukan user account yang

    mempunyai hak istimewa spesifik.

    Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kode tidak syah bisa

    mengendalikan, sistem perlu dijalankan dengan sedikit hak istimewa yang

    memang dibutuhkan. Aplikasi yang perlu memanggil fungsi yang

    memerlukan hak istimewa khusus dapat dibuat agar sistem yang terbuka

  • 131

    tidak bisa diserang hackers. Aplikasi seperti ini harus dirancang untuk

    dijalankan dalam jangka waktu pendek dan perlu menginformasikan ke user

    dari pemakaian keamanan.

    Untuk informasi tentang bagaimana cara menjalankan sebagai user yang

    berbeda dan bagaimana cara mengenable hak istimewa pada aplikasi anda,

    lihat topik berikut :

    Running with Administrator Privileges

    Asking the User for Credentials

    Changing Privileges in a Token

    Source : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-

    us/sysinfo/base/initiatesystemshutdown.asp

    InitiateSystemShutdownEx

    Fungsi InitiateSystemShutdownEx dimulainya suatu shutdown dan opsional

    restart dari komputer yang ditetapkan.

    BOOL InitiateSystemShutdownEx(

    LPTSTR lpMachineName,

    LPTSTR lpMessage,

    DWORD dwTimeout,

    BOOL bForceAppsClosed,

    BOOL bRebootAfterShutdown,

    DWORD dwReason

    );

  • 132

    Parameters

    lpMachineName

    [ di (dalam)] Pointer String null-terminated yang menetapkan jaringan dari

    nama komputer yang di shutdown.Jika lpMachineName adalah Null atau

    suatu String kosong, fungsinya akan menjadi penghentian shutdown

    komputer lokal.

    lpMessage

    [ di (dalam)] Pointer String null-terminated yang menetapkan suatu pesan

    yang ditampilkan di (dalam)kotak dialog shutdown. Parameter ini bisa

    menjadi Null, jika tidak ada pesan yang diperlukan.

    Windows Server 2003, Windows XP: String ini juga disimpan sebagai suatu

    komentar pada event log masuk.

    Windows Server 2003, Windows XP SP1: String terbatas sampai 3072

    TCHARS.

    dwTimeout

    [ di (dalam)] waktu dalam kotak dialog shutdown harus ditampilkan,

    dalam hitungan detik. Saat kotak dialog ini dipertunjukkan, shutdown dapat

    dihentikan dengan fungsi Abortsystemshutdown.

    Jika dwTimeout bukanlah nol, Initiatesystemshutdownex menampilkan kotak

    dialog pada komputer yang ditetapkan.

    kotak dialog menampilkan nama dari pemakai yang memanggil fungsi,

    menampilkan pesan yang ditetapkan oleh parameter lpMessage,

    dan menampilkankotak prompt kepada pemakai untuk melogoff.

    Kotak Dialog akan bunyi ketika itu dibuat dan akan berada didepan jendela

    window pada sistem itu.

    kotak Dialog dapat tidak dipindahkan tetapi menutup.

  • 133

    Suatu pengatur waktu menghitung mundur waktu yang tersisa sebelum

    shutdown.

    Jika dwTimeout adalah nol, komputer menutup tanpa mempertunjukkan

    dialog kotak,

    dan shutdown tidak bisa dihentikan dengan fungsi Abortsystemshutdown.

    Windows Server 2003, Windows XP SP1: The time-out value-nya

    terbatas pada hitungan MAX_SHUTDOWN_TIMEOUT.

    Windows Server 2003, Windows XP SP1: Jika komputer yang

    dishutdown adalah suatu Terminal Services Server,

    sistem menampilkan suatu kotak dialog ke semua komputer lokal dan

    remote users memperingatkan bahwa shutdown telah diaktifkan.

    Kotak dialog terdapat nama siapa yang meminta untuk dishutdown. tampilan

    pesan(lihat IPmessage), dan berapa banyak waktu hingga server tersebut

    shutdown.

    bForceAppsClosed

    [in] Jika parameter ini TRUE, aplikasi dengan unsaved changes adlah untuk

    menutup dengan paksa. Jika parameter ini FALSE, sistem akan memflush

    semua tempat penyimpanan ke disk dan membersihkan layar.

    Windows XP, Windows 2000, Windows NT, Windows

    Me/98/95: Suatu pesan ditampilkan terindikasi bahwa sudah aman untuk

    mematikan power.

    bRebootAfterShutdown

    [in] Jika parameter ini TRUE, komputer akan restart dengan seketika setelah

    shutdown. Jika parameter ini FALSE, sistem memflushed semua tempat

    penyimpanan ke disk, bersih;kan layar, dan menampilkan suatu pesan yang

    mengindikasikan bahwa sudah aman untuk mematikan power.

    Return Values

    Jika fungsi berhasil, nilai kembalian adalah nonzero.

  • 134

    Jika fungsi gagal, nilai kembalian adalah nol. Untuk mendapat/kan informasi

    kesalahan yang lebih banyak , bisa panggil Getlasterror..

    Remarks

    Untuk mematikan computer local, pemanggilan perintah harus memiliki

    SE_SHUTDOWN_NAME previlege. Untuk menshutdown remote computer,

    pemanggilan perintah harus memiliki SE_SHUTDOWN_NAME privilege pada

    remote computer. Oleh default, user dapat mengaktifkan

    SE_SHUTDOWN_NAME yang lebih khusus pada remote computer, untuk

    informasi lebih lanjut, lihat Running with Special Privileges.

    Alasan umum terjadinya kegagalan meliputi invalid(tidak syah) atau nama

    computer tidak dapat diakses atau insufficient privilege.

    Kesalahan ERROR_SHUTDOWN_IN_PROGRESS dikembalikan jika suatu

    shutdown telah dalam proses pada komputer yang ditetapkan.

    Suatu nilai kembalian tidak nol tidak berarti logoff atau akan berhasil.

    Shutdown adalah suatu proses yang tak serempak, dan dapat terjadi lama

    setelah pemanggilan API telah dikembali[kan, atau tidak sama sekali.

    Sekalipun timeout adalah nol, shutdown masih bisa tetap dibatalkan oleh

    aplikasi, services atau bahkan sistem. nilai kembalian Yang tidak nol

    menunjukkan bahwa hak validasi dan parameter berhasil dan sistem

    menerima permintaan shutdown.

    Ketika fungsi ini dipanggil, pemanggil harus menetapkan ya atau tidaknya

    aplikasi dengan perubahan yang tidak di save harus ditutup paksa. Jika

    pemanggil tidak memilih untuk memaksa menutup aplikasi ini, dan suatu

    aplikasi dengan perubahan tidak disave sedang berjalan pada [atas]

    menghibur sesi, shutdown akan tinggal sedang dalam proses sampai

    pemakai melog ke dalam sesi konsol membatalkankan shutdown, perubahan

    yang tersave, menutup aplikasi, atau memaksa aplikasi untuk ditutup .

  • 135

    Selama periode ini, shutdown tidak mungkin dibatalkan kecuali oleh konsol

    pemakai, dan shutdown yang lain tidak mungkin diaktipkan.

    tercatat bahwa pemanggilan fungsi ini dengan nilai dari parameter

    bForceAppsClosed set to True menghindari situasi ini.

    Mengingat melakukan hal ini dapat mengakibatkan kehilangan sejumlah

    data.

    Windows Server 2003, Windows XP: Jika komputer dikunci dan parameter

    yang bForceAppsClosed adalah False ,

    kode erroe terakhir adalah ERROR_MACHINE_LOCKED. Jika sistem tidaklah

    siap untuk menghandle permintaan, kode kesalahan terakhir adalah

    ERROR_NOT_READY.

    Aplikasi perlu menunggu sementara waktu dan mengerjakan panggilan

    ulang.

    Example Code

    Contoh, lihat Displaying the Shutdown Dialog Box .

    Requirements

    Client: Memerlukan Windows XP, Windows 2000 Profesional, atau Windows

    NT Workstation.

    Server: Memerlukan Windows Server 2003, Windows 2000 Server, atau

    Windows NT Server.

    Unicode: Penerapan Seperti Unicode dan ANSI versi.

    Header: Terdeklarasi dalam Winreg.H; meliputi Windows.H.

  • 136

    Library: Menggunakan Advapi32.Lib.

    Lihat Juga

    System Shutdown Overview, System Shutdown Functions,

    AbortSystemShutdown,

    Sumber: http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-

    us/sysinfo/base/displaying_the_shutdown_dialog_box.asp

    Displaying the Shutdown Dialog Box

    Contoh berikut menggunakan Initiatesystemshutdown fungsi untuk mulai

    sistem proses shutdown pada komputer yang dilog oleh user.

    Aplikasi pertama pertama harus dapat melakukan hak istimewa

    SE_SHUTDOWN_NAME. .Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Privileges(hak

    istimewa).

    BOOL MySystemShutdown( LPTSTR lpMsg )

    {

    HANDLE hToken; // handle to process token

    TOKEN_PRIVILEGES tkp; // pointer to token structure

    BOOL fResult; // system shutdown flag

    // Get the current process token handle so we can get shutdown

    // privilege.

    if (!OpenProcessToken(GetCurrentProcess(),

    TOKEN_ADJUST_PRIVILEGES | TOKEN_QUERY, &hToken))

    return FALSE;

  • 137

    // Get the LUID for shutdown privilege.

    LookupPrivilegeValue(NULL, SE_SHUTDOWN_NAME,

    &tkp.Privileges[0].Luid);

    tkp.PrivilegeCount = 1; // one privilege to set

    tkp.Privileges[0].Attributes = SE_PRIVILEGE_ENABLED;

    // Get shutdown privilege for this process.

    AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0,

    (PTOKEN_PRIVILEGES) NULL, 0);

    // Cannot test the return value of AdjustTokenPrivileges.

    if (GetLastError() != ERROR_SUCCESS)

    return FALSE;

    // Display the shutdown dialog box and start the countdown.

    fResult = InitiateSystemShutdown(

    NULL, // shut down local computer

    lpMsg, // message for user

    20, // time-out period

    FALSE, // ask user to close apps

    TRUE); // reboot after shutdown

    if (!fResult)

    return FALSE;

  • 138

    // Disable shutdown privilege.

    tkp.Privileges[0].Attributes = 0;

    AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0,

    (PTOKEN_PRIVILEGES) NULL, 0);

    return TRUE;

    }

    Jika fungsi Abortsystemshutdown dieksekusi pada time out periode yang

    ditetapkan oleh Initiatesystemshutdown, sistem tidak menshutdown.

    BOOL PreventSystemShutdown()

    {

    HANDLE hToken; // handle to process token

    TOKEN_PRIVILEGES tkp; // pointer to token structure

    // Get the current process token handle so we can get shutdown

    // privilege.