Compotition Species of Amphibian

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Compotition Species of Amphibian

    1/10

    Identifikasi Efk Depresan SSP (Susunan Saraf Pusat), Antikejang dan Neurotoksisitas' Senyawa 4-Klorobenzoiltiourea Pada Mencit PutihJantan

    r:r iResensi]aneway ls Immunobiology

    Ma rse I ya wa n H NE Soesa tyo

    Proses PengetrolahanMeningkatkan Aktivitas HipolipidemikJamur Tiram (Pleuratus..en*b$ d;rtay];;l r Kebusara" *"n"'oH1;:i:J:HfJi;:T"1T-T#11:

    Herianto dan ChusJa Rosdi"ana Dewi

    . -Kusriniarti Dwi Lestariningsih dan SubagyoKajian Pencemaran Lingkungan di Tambak Udang Delta Mahakam

    Salahuddin, Chafid Fandeli, dan Eko SugihartoKarakteristik Toksfuitas Hidroksiapatit yang Disintesisdari Kalsit Terhadap Rattus norvegicus

    Siti Sunarintvas dan Isti Rahavu Sun aniSpecies Composition of Amphi-bian In.Gunungkelir Stream,

    Jatimulyo Vi'llage,, Kulon Pro go",^^,. .^i*, ^..-^7.:,,^ )^^ .,,1,..Tonf Febri Qurniawan dan Triiako

  • 7/28/2019 Compotition Species of Amphibian

    2/10

    JURNALTEro@SAINS

    VOLUME 2 No. 1,22 Desember2012 Halaman 1-70

    SPEGIES GOMPOSITION OF AMPHIBIAN INGUNUNGKELIR STREAM, JATIMULYO VILLAGE,KULON PROGOTony Eebri Qurniawan danTriiokoLaboratorium Taksonomi HewanFakultas Biologi Universitas Gadjah MadaEmail: tonY-qurniawan@Yahoo' com

    ABSTRACTGunungkelir stream is located in latimulyo aillage, western part of Daerah Istimewa Yogyakarta Proaince'The ecosystem that surrounds Gunungketir streai iooks natural and unpolluted, it is possible for good lioingenaironment of amphibians. Howeueri the dataiis,e about diaersity of Amphibians in Gunungkelir stream hasnot been reaealed, This research was done to s,iurdy species aiaersity, 'p"itt richness' :f,::i"t composition a-nddistribution of amphibians in Gunungkelir streai ai an ffirt to support the sustainability of amphibians liaefrom extinction. The research was dolte on loiiory,1rtoy i0.0g, ot nigf't' f"2t VES (Visual Encounter Suroey)methnd with line transects 250 m were used. A to,t"al LL "species -of a*phibio" from 6 different.amphibia familieswere identifred. phrynoidis aspera, Leptobrachirui iassel'tii and Hylarana cha[conota are dominant species' Thehigest percentage of amphibians populationwi ta,Aptole (38%),^fitlow.ed by male (35%)' female (21'%)' and theleast were juaenile $n-,'). iurirg tin suraey, dffirent species of-amphibians were obseraed with their own rangeof sp atial distribution.Keyw o r ds : Arnphibi, community structure, Gunungkelir stre am

    ABSTRAKsungai Gunungkelir terletak di wilayah,puri.g barat PropSsi Daerah Istimewa Yogyakarta' Kondisilingkungan di sekitur s,rngai Gunlngkefir ;edihat ttutift ahmi dan belum tercemar' sehinggamemungkinkan hidup beranekarag-am "ttriul Akan tetapi, data mengenai keanekaragaman amfibi yanghidupdisekitarsungaltersebutmaslihbelumada.Penelitianinibertu;uJnuntukmengetahuikemelimpahanjenis, kekayuur,;"*r, to*posisi jenis, dan. distribusi amfibi yuttg't"tid"p di sungai Gunungkelir sebagaisalah satu upaya menjaga kelestarian amfibi dari kepunahan. F"t'elitiun ditakukan dari ]anuari - Mei2009 secara aktif pada mlUm nari. frn"t a" y".l Jig";;k"t adalah meto de VES (Visual Encounter Suntey)yang dikombi"*ik;;;fu; transek ?sq;netE, iotal 11 ienis amfibi telah berhasil diidentifikasi, yangterdiri dari 6 famili "r"fiUi"y""g berbeda. fn yiUaA orpnnil"pnbratliumhasseltii danHylarana chalcono,tamerupakan jenis yang paling melimpah..Per"sentase fopulas- r amfibi paling besar berupa berudu (38%)'setanjutnya iantan plB'ii, u"",i." gti,-), d3n ralins ;diktt berupa juvenil (6%)- Dari hasil pengamatani"*i"t" Ltiup;""i, u-fiUi memiliki distribusi spasial masing- masing.Kata kunci : Amfibi, struktut komunitas, sungai Gunungkelit

  • 7/28/2019 Compotition Species of Amphibian

    3/10

    JURNAL TETSOSA|NS I VOL 2, NO. 1, DESEMBER 2012 ; 55-63

    PENGANTARIndonesia merupakan negara keduaterbesar di dunia akan keanekaragamanhayati, baik flora, dan fauna. Diperkirakandari seluruh jumlahflora danfauna yang ada

    di dunia 17% berada di Indonesia (Groobridge,1992). Salah satu jenis keanekaragaman hayatidari kelompok fauna yang ada di Indonesiaadalah amfibi.Amfibi merupakan salah satukelompok fauna yang kurang dikenal dalamkeanekaragaman hayati. Di dalam ekosistem,amfibi memiliki peranan yang pentingdalam menjaga keseimbangan lingkungandan memiliki nilai ekologis yang cukuptinggi. Kurangnya peneliti dan penelitiantentang amfibi membuat keberadaan anuracenderung terabaikan. Padahal amfibiadalah kelompok binatang yang sangat pekaterhadap perubahan lingkungan sepertipencemaran air, pengrusakan habitat asli,introduksi spesies eksotik pehyakit, danparasit (Stebbins & Coheru 1995; Carrey, dkk:2001; Corn, 2005; Cushmaru 2006; Kusrini,dkk 2008) serta perubahan iklim (Blaustein,dkk dalam Semlitscku 2003). Kepekaan faunaini terhadap lingkungan menjadikannyasebagai indikator perubahan lingkungan yangpotensial. Oleh karena itu, amfibi merupakanfauna yang rentan terhadap kepunahandan peka terhadap perubahan lingkungan.Secara nyata terbukti telah terjadi penurunanpopulasi dankeragaman jenis amfibi di duniasejak L980-an (Gardner, 2001). Sedikitnya1.856 jenis amfibi yang terancam punatr, 113jenis tidak ditemukan lagi akhir-akhir ini(Stuart, dkk 2004).Berdasarkan data IUCN (2008) tercatat39 jenis amfibi dari Indonesia yang telahmasuk dalam kategori daftar merah atau redlist, diantaranya terdapat 33 jenis berstatusgenting atau threated. Di Pulau Jawadiketahui terdapat 37 jenis katak dan kodok.Dari jumlah tersebut, 15 jenis di antaranyabersifat endemik, 2 jenis berstatus kritis ataucritically endangered, serta 3 jenis di antaranyasaat ini sudah tidak ditemukan lagi. Tiga56

    jenis tersebut belum sempat dipelajarilebih dalam lagi (Kurniati, 2006; Iskandar,2006). Kenyataan inilah yang mendoronguntuk dilakukannya penelitian mempelajarikomposisi spesies am{ibi di sepanjangaliran sungai Gunung Kelir Desa Jatimulyo,Kabupaten Kulon Progo. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengungkap keanekaragamarykekayaan, dan distribusi jenis amfibi yangterdapat di lokasi penelitianPernilihan sungai Gunungkelirsebagai lokasi penelitian dikarenakankondisi lingkungan di sekitar sungaiGunungkelir terlihat masih alami danbelum tercemar, sehingga memungkinkanhidup beranekaragam jenis amfibi. Selainitu lokasi ini belum pernah dikaji mengenaikeanekaragamu:l hayati khususnya amfibiyang ada di sana. Hasil penelitian inidiharapkan dapat memberikan informasimengenai data keanekaragaman, kekayaan,status, dan komposisi jenis serta distribusijenis amfibi yang terdapat di sepanjang aliransungai Gunung Kelir sebagai salah satu upayadalam melengkapi data keanekaragamanherpetofauna di Yogyakarta.Bertepatan dengan musim penghujanyaitu pada bulan Januari- Mei 2009 secaraaktif nokturnal (dari pukul 19.00-23.00 WIB) disepanjang aliran sungai Gunungkelir denganempat lokasi sampling sebagai berikut:1. Dusun Banyunganti, terletak pada posisis 07" 45', 32.4" dantE 110. 06',40 .9" denganketinggian 787 mdpl. Bagian hulu

    sungai berupa mata air yang muncul daridalam goa. Sungai ini dijadikan sumberair bersih bagi penduduk di sekitarnya.Vegetasi riparian di sekitar sungai rapatbahkan badan sungai tertutupi kanopi.Lebar dan kedalaman sungai bervariasiserta banyak sekali terdapat teluk danair terjun kecil.2. Perbatasan dusun Banyunganti dengandusun Kembang, yang berada padaposisi S 07" 45'53.5" dan E L10.07'02.8'dengan ketinggian 647 rndpl. Lebar dankedalaman sungai bervariasi. Secara

  • 7/28/2019 Compotition Species of Amphibian

    4/10

    TONY FEBRI QURNIAWAN, TRIJOKO + SPEC/ES COMPOSITION OF AMPHIBIAN INGI]NUNGKELIR STREAM, JATIMULYO VILLAGE, KULON PROGO

    J.

    umum topogr#i sungai ini agak curamserta masih banyak terdapat jeluk danair terjun kecil. Vegetasi riparian masihrapat, dan badan sungai banyak yangtertutupi kanopi.Dusun Kembang. Lokasi terletak padaposisi S 07' 45'05.3" dan E 110" 08'44.4"dengan ketinggian 599 mdpl. Secaraumum topografi sungai ini agak lebihlandai serta banyak sekali terdapat jelukyang dalam. Di hulu sungai terdapatair terjun dan sisi sebelah kiri terdapattebing. Vegetasi riparian dibagian hulusangat sedikit sedangkan dibagianlainnya agak rapat.4. Dusun Pringtali, terletak pada posisi S07" 40'31.9" dar. E LL0'A9'12.9' denganketinggian 415 mdpl. Secara umumtopografi sungai ini landai serta banyaksekali terdapat batu-batu besar. Vegetasiripariannya sedikit dan sungai menjadisemakin lebar, sehingga badan sungaitidak tertutupi kanopi (terbuka).Pelaksanaan sampling menggunakanmetode YES (Visual Encounter Suraey) dengan

    line transecf 250 meter di mana setiap 10 meterditandai dengan bendera bernomer, jaditerdapat 25 transek dipasang disetiap lokasi.Transek dipasang disepanjang tepian sungaipada siang hari sebelum sampling dilakukan.Sampling dilakukan pada malam hari.Penyisiran dan pencarian anura dilakukan15 m kanan dan kiri sungai sepanjangjalur transek yang dipasang. Pustakayarrg digunakan sebagai rujukan untukmengidentifikasi antara lain: Kampen (1923)dan Iskandar (1998). Sedangkan Penuilnaanspesies merujuk pendapat dari Iskandar(2006), (Frost, dkk :2006), dan IUCN (2008).Data yarrg diperoleh dan dianalisismenggunakan indeks diversitas ShannonWeaver dan indeks dissimilaritas Bray Curtisdengan menggunakan rumus sebagai berikut:

    Indeks diversitas dari Shannon Weaver

    H'=-F -1\*hAZ./N NKeterangan:W : IndekskeanekaragamanShannon-Wienerq : Jumlah individu jenis ke-iN : jumlah individu seluruh jenis

    Menurut Brower &. Zaru (1997) indeksdiversitas dikatakan tinggi jika nilainya lebihdafi2,O dan sedang jika nilainya antara'l',5-2,0sedangkan rendah jika nilainya antara 1,0-1,,5dan sangat rendah jika kurang dari 1,0.

    Indeks dissimilaritas Bray Curtis

    :Indeks dissimilaritas Bray Curtis:Jumlah individu jenis pada lokasi iKeterangan:BCs."s.atau I atau jCr :Jumlah individu yang hanya adadisalah satu tempat saja

    Menurut Field & McFarlane (1968)indeks Bray Curtis jika nilainya beriksarantara 0 hingga 1. Nilai semakin mendekatiL, maka komposisi spesies di antara keduatempat semakin berbeda.Analisis data menggunakan bantuanprogram SPSS L6.0.Untuk mengetahui adanyasexual dimorphisme dilakukan T-test dengarrtingkat kepercayaan 99% artara SVL jantandengan betina. Sedangkan data sekunderparameter lingkungan berupa kerapatanvegetasi,lebar sungai serta suhu air dan udaradiukur di setiap lokasi sampling dan dianalisaterhadap kekayaan jenis dengan uji korelasiPearson dengan tingkat kepercayaan 95%.

    57

  • 7/28/2019 Compotition Species of Amphibian

    5/10

    JURNAL T|EreV@SAINS I VOL 2, NO. 1, DESEMBER 2012 ; 55-63

    PEMBAHASANTotal telah berhasil teridentifikasi 11 jenis amfibi yang terdiri dari 2jenis anggota familiBufonidae, 2 jenis anggota famili Rhacophoridae, l"jeni"s anggota famili Meg6f,hridae, 1jenis anggota famili Microhylidae,2 jenis anggota famiti Ranid"aE, dan 3 jenis anggota familiDicroglossidae. Data hasil perhitungan indeks diversitas tersaji pada gamb'ar 1 sebifai berikut:2.50?nn1.5S1.Sil0.5sCI"0f

    Hasil perhitungan indeks diversitas shanon *:ffi1?ilKeterangan: 1) Banyung anti,2)perbatasan, 3)Kembang dan 4) pringtaliKarakteristik morfologi dan jumlah populasi tiap jenisnya dapat dilihat lebih jelas padatabel l di bawah ini.

    Komposisi

    l.Phrynoidis aspera2.Lep t obr achium has seltii3.Hylarana chnlconota .OdonanahosiiS.Microlryla achatina6.Limnonectes kuhlii7.D utt aphry nus melano s tictus8.O c cy do zy ga sumatr anus9.F ej erv arya limno charis10.Rha cophorus r ein fup ar dtii

    67645041.251864J2

    3.292.121.303.612.725.101.972.264.00

    L6.27.509.2514.27.168.513.61.4.995.58

    9.95'1..642.276.301.822.020.451..8941.248

    10.163.834.806.88

    3.151.281.502.51.

    5.1.4 1.356.75 L.422.84 0.673.72 1.374.79 1.11l'L.Polwedates leucomvstax 1 5.4g 5.4g S.4gDari tabel di atas dapat diketahui terdapat 3jenis amfibi yang mendominasi, ya htu phryioidisaspera, Leptobrachium hasseltii, dan Hrllaranachalconota. Struktur populasi dan aktivitasjenis anura yang ada di DAS Gunung Kelirdiilustrasikan dalam gambar 1. perbandirg*jumlah antara berudt1 juaenile, katak jantan,dan betina di setiap lokasi sampling disajikan

    dalam gambar 2. Selanjutrya untuk distribusianura berupa peta persebaran letak amfibi yanghidup pada DASGunungKelir ketika dijumpaisaat sampling dapat dilihat pada gambar 3.Penelitian ini juga berhasil mendati berbagaiaktivitas amfibi di sungai ketika ,urrrpliig.Tercatat enam aktivitas amfibi, di mani darikeenam aktivitas yang dicata! yaitu diam58

    Tabel 1.anura di DAS Gun Kelir beserta karakteristik morfoloeinSpesies N SVL (cm) Mean Std. Erorr Coef.Var.un max

  • 7/28/2019 Compotition Species of Amphibian

    6/10

    TONY FEBRI QURNIAWAN, TRIJOKO + SPEC/ES COMPOSITION OF AMPHIBIAN INGUNUNGKELIR STREAM, JATIMULYO VILLAGE, KIJLON PROGO(45%), bersuara Q7%), -Ioncat (18%),berenang (5%) ampteksus (3%), dan makan (2%). Diam danbersuara merupakan aktivitas yang paling biy* jif#"karr.

    & geruduifi Juvsil

    ffi".::"^'ffi,,m't-ffi'

    gafiy{ngarfi PerbBt*tr fembang Fdi8tnlllolrdGambar 2.Rasio umur anura yang ditemukan pada setiap lokasi

    Distribusi amfibi di sepanjang DAS Gunungi:#{"?-angan 1) phrynoidis aspera, 2) Duttaphrynusmelanostictus 3) Macophorus reinilwarau;,,tr1 eotypedntes leicomystax, s) occydozyga sumatranus, 6)Fejeroarya limnochnris, T) Limnonectes kuhlii, S) 6darrana hosii, i) Hylarana ,fra*iioto,10) Microhytaachatina dan 11) Leptobrachiumhnsseltii (Z)?osisi vertikal p"rr"barin amfibi dimanapermukaan air(X) posisi horizontal persebaran uiHqil1t#ffit*,";::ff'i:lfrr sunsai, di mana t"pi r.iri sunsaidianggap titik 0Data parameter lingkungan selama penelitian meliputi kerapatan relatif vegetasi, suhurata-rata, pH rata-rata, lebar dan dalam sungai di masing-masing lokasi sampliig disajikanpada Tabel 2 sebagaiberikut:

    Parameter

    Banyunganti 17 0.1 1 3.5 6 21. 22.5 6Perbatasan 6 0.1 1.5 3.S T 27 Z2.S 6.3Kembang50.1 24722236.g kanopirenggang b.kapur,pasirringtari 3 0.1 0.5 s 10 22 23.s 6.6 ffi'il*;? ;:"t#;"r;

    zMslerDiatas {permukaan 3sunsai 2

    1

    X.15EFroI'aG.YtISnu-l-b! -Ioo, -15

    Bstnx.rkrnsurigtai 0 4$8sFaldc3

    I 10 110t2*45 7 s s 1011

    tertutup kanopi batuan kapurtertutup kanopi b.kapur,pasir

    6cp6siaS

    l.j

    Tabel 2.ang terukur ine lokasiLokasi n Dalam (m) Lebar (m) Suhu rerata pHair vegetasi substratin I max min I max air I udara

    59

  • 7/28/2019 Compotition Species of Amphibian

    7/10

    JURNAL TEKN@SAINS I VOL 2, NO' 1, DESEMBER 2012 ; 55-63

    Pada sampling pertama berhasil Pada Tabel L, dapat dilihat bahwa jenisdidapatkan 8 spesiel d"ngat 1_ jenis yaitu anura {Tg putit'tg banyak ditemukan adalahMicrohyra achatina enderiik Jawa. 'pad.u rhryniidis-aspera (67 individu), Leptobrachiumsampling kedua bertambah menjadi 11' hasiettii (64 individu) dan Hylarana chalconotaspesies. pada r;;iid _ketiga.'mrrggu (so individu)' Ketiga jenis tersebut mudahsampling terakhir' tidak -ait"-nti., dijumpai karena ketiganya memiliki sifatpenambahur rp"ri", anggotaOrdo.Anura di sangat tergantung pada air (dapat dilihatsepanjang aliran rrr.gui"C-nunqke11,, gutrr'b-ut 5l dan memiliki mekanismeBerdasarkan -;;;;"t i, diketahui iertahanan diri yang bagul dari predator'indeks diversitas he?petofauna di sepanjang ^lenis yang paling sedikit dijumpai adalahaliran sungai C'rrffi"iir memiliki'Krlrai "t'otypidatei leucimystax dan Rhacophorusindeks diversitas dari 0,5 hingga 2,1g. reiidrpardtil. Hal ini dikarenakan keduanyaIndeks diversitas lokasi IV yaittipringtali memiliki_-pergerakll ..yu.g cepat, P1nta1memiliki keanekaragaman paling iiiggi berkamuflalse, dan lebih senang berada- di(2,Ig), sedangkan*k'J", pudl t"okuri "ti, dahan pohon yang tinggi (dapat dilihatyaitu Perbatasan aurr-t "tigu pada lokasi II! gambar 3) sehingga sangat sulit untukyaitu Kembang. Hal ini "mendukung teori ll;umpai, apalagi :TT1'J musim kemarau'primack bahwa komposisi komunitls dan Berdasarkan IUCN Red List, kesemua anurakeanekaragaman,. j-"# lebih tinggi pada ylng teridentifikasi termasuk dalam kategoridataran rendah da'ripada dataran tlrggi aut', Neai Threatened dan Least Concern' Dengankelimpahan jenis semakin berkurarrg-a?.tgull diketahui statusnya dapat memberikanbertambahny" k"G;;. frimalk, d-"kk informasibahwaanurayangadadisepanjang1993).

    -"^'oo^*-- \- - SungaiGunungKelirtidakadayangtergolongBerdasarkan perbedaan jenis kritis ataupun terancam punah'herpetofauna yang diLmukan di masing- DariTabellpgadapatdiketahuibahwamasing lokasi, ,iut u antara lokasi ,uio Phrynoidis aspera, Leptobrachium hasseltii' dandengan lokasi yur,! tuir, dapat kita hitung Hyiar.11a chaihconota yang dijumpai dilokasiberapa besarkah kesamaan jenis herpetofaunX p6ne[tian memiliki ukuran tubuh yang relatifyang ada puau *urit g-muslrrg lokasi. Hal L"rur. Iskandar (L998) mengatakan bahwaini berguna untuk mengetahui perbedaan kisaransvLPhrynoidisasperayangditemukanpersebaran herpetofaurrJ ai masing-masing diJawamaksimall2cm, Leptobrachiumhasseltiilokasi, jika semakin tinggi kesamian jeni-s maksimal 7 cm,danHylaranachalconotayangherpetofaurru yuniada, iluku kemungiinan ditemukan di Jawa maksimal 6 cm' Vanbesarhabitatnya#emilikikondisiyunfrt*u. K,ampel .$923) mengatakan bahwa kisaranAkan tetapi, t""t" tuiu hal ini tiaaf dapat lkulansvLPhrynoidisasperayangditemukanmenjadi patokan dasur. Hasil analisis indeks di kepulaun indo-australia maksimal 26dissimllaritas Bray Curtis menunjukkan ,or, !?lobrachium hasseltii maksimal 7 crn'antara lokasi t 13a|ryrrr,ganti) dengan lokusi dan Hylarana chalconota yang ditemukan diIV (pringtaliy -L-diti iemiripan lomposisi kep'laun indo-australia maksimal 6 cm'jenis yaitu 0,14 (mendekati b;. romposisi Pe^rbedaanukurantub"h(sv!)rnid.ilebabklnjenis herpetofauna yang paling berbeda'yaitu oleh. adanya perbedaan kondisi habitat padaantara loaksi f p"ity"iiantiidengan ltkasi masing-masing lokasi' Menurut ChruchIII (Kembang) yaitu '0piv""urrryu-k"ru-uun (1915);faktot yut'gmeT!':lganfi p91be{3njenis menandakan kondisi dan karakterisitik ukuran ukuran tubuh (svl) meliputi kualitashabitat kedua lokasi pengamatan memiliki habitat, ketersediaan pakan, dan kualitaskesamaan. makanan'

    60

  • 7/28/2019 Compotition Species of Amphibian

    8/10

    TONY FEBRI QURNIAWAN, TRIJOKO + SPEC/ES COMPOSITION OF AMPHIBIAN INGUNUNGKELIR STREAM, JATIMULYO VILLAGE, KULON PROGOStruktur komunitas anura yangditemukan di lokasi Banyunganti pufi"[banyak berupa populasi blrudu, lalupopulasi dewasa _9T paling sedikit berupajuoenile,(gambar 2). Begitu jlga pada lokasiP4ingtali, struktur populasinyJpuii"g banyakberupa populasi berudu, tatu aiitudlopuiasi

    $.ew.asanya, dan paling sedikit beru pi juuenile.Struktur komunitas ini menundakan bahwapada bulan Januari-April masih merupakanmusim berkembang biaknya anura yaituselama musim p"nghujan. berbeda denganstruktur komunitas di lokasi perbatasandan di dusun Kembang, di kedua lokasi inipopulasi yang paling 6anyak berupa u:rura,d"*1ru _9Tt yang paling sedikii berupaberudu. Hal tersebut aikare-nakan pada lokasiBanyunganti dan pringtali bunyak terdapatjeluk dengan kedalaman antira 0,1_I mserta memiliki arus yang tidak kencang dansubstratnya tidak berpasir (dapat dilihat tabel2). Ini sangat mendukung .rnt..k diiadikan,r"-pl, b5r\e1ba1g biak din berkembangnyaberudu. Berbeda dengan lokasi perbatasan dandj {u1un Kembang,- selain banyak terdapat

    air_ terjun kecil, arusnya deras dan yeluknyasedikit, dan di kedua lokasi ini substratnyaberpasir (dapat dilihat tabel 2). Hanya sedikitfTpul yang cocok untuk beikembangI"\ .d"l tempat berkembangnya berudu.Dari kedua lokasi ini penjumlaan berudulebih sedikit dibandingkan penjumpaandewasanya. Kebanyakan berudl di kduulokasi ditemukan di genangan air UJat yaufrdari sungai., Sexual dimorphisme merupakan adanyaperbedaannyata variasi morfologi antarajantindan betina. Variasi morfologi tlrsebut dapatdijadikan sebagai salah satripengidentifikasijenis kelaminnya. Dari nasit ariati sis T_testadanya sexual dimorphisme dengan tingkatsignifikan 99% terdapat pada phr{noidis aspera(t= 5s9L p_

  • 7/28/2019 Compotition Species of Amphibian

    9/10

    JURNAL TEKS@SAINS I VOL 2' NO' 1' DESEMBER 2012 ; 5s'63

    dan berkomunikasi dengan.., ind'ividu DAFTAR PUSTAKAlainnya. Menurut osh"" t fraliday -1ZOOr1 Blaustein, A' R'' Hatch' A' c-'', Belden' L' K''bahwa puau """it"yuperilaku 'il;"J - Sche"""t"' E' & Kiesecker' J' M''makan pada ".;;';;$h ,,dod,rk d.ur, 200t; Global change:

    Challengesmenunggu,,. Akan tetapl_ dengan p*il"1" ft;i;g amphibians"' ln: Amphibiansemacam ini juga menjadikan anura.sebagai 'o*:*otioi Smithsonian Books'prev yang mudut''-ait"*"tu'' uagi ;;a Washington'D'C' hlm 187-198yang-lainnya. polu ;kal"r* dan iistribusi BrowerJEandJ.zarr,lgg7,FieldandLaboratoryanggota ordo Ail;^ iunr ditemukan 'roi i,"ual Ecology, W.M.C Brownpada lokasi P"*il;" &p"ig*"ni oleh co*putty Publishing' Portugue'Iingkunganya. raktor yalg.meTpengaruhi IOWA;;;r;:;;ia fisik (suhu, ketinggiao :?|fl: Carrey, c., w.R. I:{"1, I' wilk111on'*i;;-i;tetemuaran; maupun bi?l.ql LarrLr/ Rle.Rttora, J.W.Artnzen, T'Halliday-,(morfologi, unu,o*i, pemllgs.a: f*]t:-1lTi

    'i.ii""g"r.rd,^. K'R'Lips'

    E;Y)""r""""1 'a"" kompetisi)' Masing-masing M;;;t."to", s'A orchard & A's'ienis akan *"r"rpon fakior-faktor terse'but R*"Jl ZOOf, Amphibian O*lti:I'i;""ilu"i"-ib;shea & Hallidav' 2001; 'tiJ- ""titonmentaf changes: useStebbins, & C"h:; r'Ws)' outi uii 'korelasi li-t""'ot"-sensing - data to identifypearson, faktor -iirrgtrrrgun b"rupl r*: """ir."^"talcoriliates.Conserrsationl?lla;*:ili.?;l'HT:li:iii:ilT"fri,Biotogv15(a):e03-e13ienis di masing-m-asing titik ,"1ntt#ty"i Church, G., :'Lg5g, "size variation in Bufolni dapat diP"'h"; oku,",'u berdalarkan *"i"".'o;t19, fom Iava and Balihasil peng"k"r;-il;.y" ditemukan sedikit li*pniui"n)"'Truebia'2s' 113-126oerbedaan u"t# *o'il;!it'g' saui" it" Corn' P' s'' 2005'

    -C-limate change andiaktor-faktor lain seperti cahaya matahari' u*phibiu"s' Animal Biodiversity andcurah hujan, '' tJ"'^u"uan' kelimpahan Conservatiofl" '28 Q)'59-67'p"*ur,gru,' -ketersediaan maka11; ""*T Cushman, S'A'' 2006"'F'ffects of habitat

    losstf."*""liri tidak ikut diukur. Padahal *":" J fragm"ttation on amphibians,;;"=;;il"r -'ir"gL"g"" dengan faktor e ,"rri"# and prospectt'ts" ' Biologicallingkungan yutgiuir, Iahng mempgngarl\i -Consensationl2S,Zy-Z+O';;;-d'tilltit't"6""ganyangsangatkomplek Field,l.G.&McFarlane,G..,.,g68,"Numericalmethods in manne ecologY"' 1' ASIMPULAN . , r^r^L rii,ronrifikasi il;t*; 'similarity' analysis ofDari penelitian ini telah diidentifikasi l;*;;;; r"*pr"r in False Bay,11 ienis o,ao uttlu vang terdiri dari 2 ienis ;t"t#, i?'T: "ffi|'ono3 (2)' 11s-I37#{:t*il*fJf:}:""i'lilJ' 1l3E:!l Frost, DR, r Grant, rN Faivovich' REfamili Megophrid.ae, 1 ienis 1.ggo? r""irili "iiin, A. Flaas, cFB' Haddad' Ro'Microhylid"", ;;;; ""ig:i." ru'iin Ranidae' ;;;' A' Channinq' M' Wilkinson'dan 3 jenis anggota {amili Dicroglossidae' ;''-bt"t"11an' CII Raxworthy' JA'Struktur poprfiJi didominasi olet berudu Lt*pU"L1 Bl-.Blotto' P' Moler' R'38%, labt ;ur',iu''' eS"f dan betina 2L%' dan p'"*"" RA' Nussbaum' ]D' Lynch'sisanya juvenil. Jenis anur u yun[-"11-q"1't Orur. Ct""", & wc' wheeler', 2006',adalah phrynoi-dis asper! (67. individu)' ;ittu utpniOian tree of \ife" ' Bulletin,Leptobrachiu*"-#.""ratli' $+ rndividu), dan "f iit t*ui'on Museum of Natural

    Hylarana 'norcon'oio lSoinhirliatt;' History'297 '62

  • 7/28/2019 Compotition Species of Amphibian

    10/10

    TONY FEBRIQURNIAWAN, TRIJOKO + SPEC/ES COMPOSITION QF AMPHIBIAN INGUNUNGKELIR STREAM, JATIMULYO VILLAGE, KIJLON PROGOGoobridge, 8., 1992, "Ghobal Biodiversity

    Status of The Earth's LivingResources" . A Report Compiled by TheWorld Consera ation Monitorins. India.hlm 66.Gardner, T., 200'L, "Declining amphibianpopulations: A global phenomenonin conservation biology". AnimalBiodiversity and Conservation 24(2),25-44Iskandar, D.T. ,1998. "The Amphibian of Javaand Bali". Bogor.Iskandar, D.T., 2006., "Checklist of Southeastasian and Neut Guinean arnphibian". (in

    press).IUCN, Conservation International, andNature Serve. 2008. Red List Category[online] 2008. Avalaible from: URL:http:/ / www. globalamphibians.org.accessed February 25, 2008.Kampery P.N. 1923. "The amphibia of theIndo-Australian Archipelago".Leiden, E.J. Brill.Kurniati, H. 2006. lenis-jenis kodok di TamanNasional Gunung Halimun yangtermasuk kategori dafter merah IUCN.

    F auna Indonesia 6(1): 31.-3a

    Kusrini, M.D., L.F. Skerratt, S. garland,l. Berger & W. Endarwin, 2008,"Chytridiomycosis in frog MountGede Pangr artgo",Indonesia. Diseasesof Aquatic Organisms 87:187-194.

    O'Shea, M. & T. Halliday.,2001, "Reptiles andAmphibians". London. 256 p.Prihantono, 5., 2007. KeanekaragamanHerpetofauna (Ordo Anura danSquamata) Nocturnal di SungaiDenggung dan sungai Gadjah Wong,D aerah Istimew a Yo gy akarta. Seminar.Yogyakarta, Fakultas Biologi.Universitas Gadjah Mada. Tidakdipublikasikan.Primack, Richard 8., Jatna Supriatna, M.Indrawan dan P. Kram adlbrata., 1998,Biologi Konseruasi. Jakarta, YayasanObor Indonesia. Jakarta. hlm 345Stuart, S.N., J.S. Chansory N.A. Cox, B.E.

    Young, A.S.L. Rodrigues, ,D.L.Fischman and R.W. Waller., 2004."Status and trends of amphibiandeclines and extinctions worldwide".Science 306, \783-1786

    Stebbins, R. C. & Cohen, N. W., 1995. Anatur al history of arnphibians. PrincetonUniversity Press, Princeton, NewJersey.