Upload
cillax-gokil
View
851
Download
71
Embed Size (px)
DESCRIPTION
y
Citation preview
Contoh Kasus
Kasus
Ny.S berusia 40 tahun opnam d.RS sejak 1 hari yang lalu klien datang dengan
keluhan pendengaran telinga kiri dan kanan menurun/tidak mendengar sejak 2
tahun yang lalu, klien mengatakan terasa nyeri pada kedua tulang telinga bagian
belakang, skala nyeri 6 dan klien mengeluh telinga kanan dan kiri 1 bulan terakhir
sering basah karena keluar cairan dari dalam telinga dan hasil pengkajian
didapatkan TTV : TD 130/80 mmHg , nadi 84x/mnt, RR 24x/mnt , suhu 38,8 ,
klien mengatakan badannya terasa demam dan kepalanya kadang-kadang pusing
serta kemerahan pada kompeks mastoid , keluarnya cairan baik bening maupu
berupa lendir dan pus.
Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan
a. Ct scant : kelainan telinga tengah, mastoid dan telinga dalam . yang
memperlihatkan penebalan mukosa dalam rongga telinga tengah
disamping dalam rongga mastoid
b. Foto Ro : mastoiditis bilateral tipe sklerotik
c. Otoskopi : terlihat infeksi telinga tengah
A. Pengkajian keperawatan
1. Pengkajian
Biodata Pasien :
Nama : Ny. S
Umur : 45 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Status pernikahan : menikah
Alamat : jl. Patimura
Diagnosa medis : Mastoiditis
2. Keluhan utama :
Klien mengatakan pendengaran telinga kanan dan kiri menurun/tidak
mendengar sejak 2 tahun
Gangguan pendengaran 1
3. Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit sekarang :
Nyeri pada kedua telinga bagian belakang dan 1 bulan ini telinga kanan dan
kiri sering basah akibat keluarnya cairan dari dalam telinga.
Riwayat penyakit dahulu :
Tuli konduksi, perorasi membran tympani. klien tidak memiliki riwayat
alergi
Riwayat penyakit keluarga :
Kelurga klien tidak mempunyai riwayat keluarga seperti hipertensi, DM ,
asama, penyakit koroner
4. Psiko sosio budaya dan spiritual
Psikologi
perilaku verbal pasien kurang komunikatif . keadaan emosi pasien tidak
stabil karena ia merasa cemas dengan kondisinya. Klien mudah tersinggung
Sosio
Klien kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang di sekitarnya, bicara
dengan klien harus keras dan menggunakan isyarat dengan tangan, jarak
harus dekat dengan klien.
Budaya
Dalam kesehariannyan klien berbahasa jawa.
Spiritual
Klien beragama islam. Ia selalu rajin beribadah
5.
a. Aktivitas dan latihan:
Klien tidak pernah melakukan pemeriksaan tes pendengaran,
b. Tidur dan istirahat
Sebelum:
Lama Tidur : 8-9 jam
Tidur siang : Ya
Selama sakit:
Lama tidur : 4 jam
Tidur siang : ya
Gangguan pendengaran 2
c. Nutrisi
Sebelum
1. Frekuensi makan : 3x1
2. Masalah pencernaan : tidak ada masalah pencernaan
Selama sakit
1. Frekuensi makan : 3x1
2. Masalah pencernaan : tidak ada masalah pencernaan
3. Kebutuhan pemenuhan ADL makan : Mandiri
d. Cairan , elektrolit
Sebelum :
1. Frekuensi minum/24 jam : kurang lebih 1500 cc
2. Turgor kulit : elastis
Selama sakit:
1. Frekuensi minum/24 jam : 1000 cc
2. Turgor kulit : tidak elastis
e. Sensori persepsi dan kognitif
1. Gangguan penglihatan : tidak
2. Gangguan pendengaran : ya, klien kesulitan dalam mendengar
pembicaraan orang lain
3. Gangguan penciuman : tidak
4. Gangguan pengecapan : tidak
6. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Kesadaran : Composmetis
GCS : 15 ; (E4 V6 M5)
Vital Sign : TD :130/80 mmHg
Nadi : 84x/mnit
Irama : reguler
Kekuatan : kuat
Respirasi : 24x/mnit
Irama : teratur
Suhu : 38,80C
b. Kepala
Gangguan pendengaran 3
Kulit : Bersih tidak ada lesi,dan sianosis
Muka : simetris, Tidak ada lesi dan sianosis
Mata : Konjungtiva : anemis
: Sclera : anikterik
: Pupil : Isokor
: Reflek Cahaya : Positif
Hidung : Simetris Kiri kanan, tidak ada sumbatan
Mulut : Gigi : tidak ada karies gigi
: Bibir : Mukosa bibir lembab
Telinga : Simetris, ada penumpukan serumen,pus, ada
pembengkakan pada kedua telinga bagian belakang dan tampak kemerahan
dan nyeri.
c. Leher :
Simetris tidak ada pembesran kelenjar Tiroid, maupun pembesaran JVP,
tidak ada kesulitan menelan
d. Dada
Bentuk : Simetris
Inspeksi : Bentuk dada Ki/ka Simetris
Palpalsi :Taktil fremitus Ki/Ka dan pengembangan dada sama
Auskultasi : tidak ada bunyi napas tambahan
e. Abdomen
Inspeksi : simetris
Auskultasi : peristaltik usus 15x/mnit
Palpasi : Tidak ada pembesaran Hepar, ada benjolan di perut bagian
bawah saat di palpasi benjolan teraba padat benjolan menetap, diameter
1cm
Perkusi : Suara tymphani
f. Genitalia : tidak terkaji
g. Ekstremitas : turgor kulit tidak elastis
7. Pemerikasaan penunjang
Foto Ro: Mastoiditis bilateral tipe sklerotik.
Gangguan pendengaran 4
Ct scant : ada kelainan telinga tengah, mastoid dan telinga dalam. Yang
memperlihatkan penebalan mukosa dalam rongga telinga tengah di
samping dalam rongga mastoid.
Otoskopi: terlihat infeksi telinga tengah
8. Terapi/Pengobatan
Infus RL 20 tts/mnt.
Klindamycin 3x300 mg.
Mefenamat acid 3x500 mg k/p
ANALISA DATA
TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
18 agust 2011
09.15 wib
DS:P : nyeri terjadi saat klien beraktivitas
dan berkurang saat klien duduk dan istrahat
Q: nyeri tekanR: nyeri pada bagian belakang telinga
kiri dan kananS: 6T: 0-10 menit nyeri hilang timbulDO :TTV: TD 130/80 mmHg, N 84x/mnt, RR 24x/mnt
Agen injuri biologis
Nyeri kronis
18 agust 2011
09.15 wib
DS: Klien mengeluh pendengaran
telinga kiri dan kanan menurun/tidak mendengar sejak 2 tahun yang lalu, dan klien mengeluh telinga kanan dan kiri 1 bulan terakhir sering basah karena keluar cairan dari dalam telinga
Klien mengatakan kepalanya kadang- kadang pusing
DO: Keluarnya cairan dari kedua telinga
klien baik bening maupun berupa lendir dan pus
TTV: TD 130/80 mmHg, nadi 84x/mnt,RR 24x/menit, suhu 38,8oC,
Hasil pemerikasaan penunjang didapatkan:
Perubahan presepsi sensori
Gangguan sensori/persepsi
(auditoris)
Gangguan pendengaran 5
Ct scant : ada kelainan telinga tengah, mastoid dan telinga dalam. Yang memperlihatkan penebalan mukosa dalam rongga telinga tengah di samping dalam rongga mastoid.
Foto Ro: Mastoiditis bilateral tipe sklerotik.
Otoskopi: terlihat infeksi telinga tengah
18 agust 2011
09.15 wib
DS: klien mengatakan badannya terasa
demamDO:
badan klien terasa panas, TTV: TD 130/80mmHg, N 110x/mnt, Suhu 38,8oC
proses inflamasi Hipertermi
B. Diagnosa
1. Nyeri berhubungan agen injuri biologis ditandai dengan, P : nyeri terjadi saat
klien beraktivitas dan berkurang saat klien duduk dan istrahat, Q: nyeri tekan,
R: nyeri pada bagian belakang telinga kiri dan kanan, S: 6, T: 0-10 menit nyeri
hilang timbul, TTV: TD 130/80 mmHg, N 84x/mnt, RR 24x/mnt.
2. Gangguan sensori/persepsi (auditoris) b.d Perubahan presepsi sensoriditandai
dengan Klien mengeluh pendengaran telinga kiri dan kanan menurun/tidak
mendengar sejak 2 tahun yang lalu, dan klien mengeluh telinga kanan dan kiri
1 bulan terakhir sering basah karena keluar cairan dari dalam telinga, klien
mengatakan kepalanya kadang- kadang pusing. Keluarnya cairan dari kedua
telinga klien baik bening maupun berupa lendir dan pusing.TTV: TD 130/80
mmHg, nadi 84x/mnt,RR 24x/menit, suhu 38,8Oc.
3. Hipertermi b.d proses penyakit yang ditandai dengan klien mengatakan
badannya terasa demam, badan klien terasa panas. TTV: TD 130/80mmHg, N
110x/mnt, Suhu 38,8oC.
C. Rencana tindakan
NODIAGNOSA
TUJUAN DAN
KRITERIA HASILINTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri Setelah dilakukan 1. Kaji skala nyeri klien 1. Untuk mengetahui
Gangguan pendengaran 6
berhubungan agen injuri biologis
tindakan selama 1x24 jam nyeri klien dapat teratasi dengan kriteria hasil;
1. 1. Klien mengatakan nyeri berkurang dengan sekala nyeri dari 6 ke 3
2. 2. Klien tampak rileks3. TTV dalam batas
normal TD:110-120/70-80 mmhgN:60-100
2.
Lakukan pemeriksaan fisik telinga
3.
Ajarkan tehnik relaksasi
4. Kolaborasikan dengan
dokter pemberian analgetik
tingkatan nyeri yg dirasakan klien.
2. Untuk mengetahui keadaan dan kondisi telinga klien
3. Untuk mengurangi rasa nyeri yg dirasakan klien
4. Untuk mengatasi rasa nyeri,sehingga nyeri dapat berkurang dalam pemberian obat
2. Gangguan sensori/persepsi (auditoris) b.d Perubahan persepsi sensori
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam penurunan sensori persepsi dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1. Klien mengatakan sudah tidak pusing lagi,
2. Klien mengatakan sudah dapat mendengar kembali
3. Hasil pemeriksaan fisik telinga dalam rentang normal
1. Pantau dan dokumentasikan perubahan status neurologis pasien
2. lakukan pemeriksaan fisik telinga
3.
kolaborasikan untuk pemberian alat bantu poendengaran
1. untuk mengetahui adanya perubahan terhadap status neurologis pasien
2. untuk mengetahui keadaan umum telinga klien dan mengurangi pengeluaran cairan
3. membantu klien untuk mendengar
3. Hipertermi b.d proses penyakit
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam hipertermi dapat diatasi dengan kriteria hasil:
1. Klien mengatakan sudah tidak demam lagi
2. Badan klien tidak panas lagi
3. TTV dalam rentang normal, suhu 36,5-
1. Monitor suhu tubuh klien
2. Lakukan kompres hangat
3. Anjurkan klien menggunakan pakaian yang tipis
4. Kolaborasihan dengan dokter untuk pemberian antipiretik
1. Untuk mengetahui penurunan suhu tubuh klien
2. Membantu menurunkan suhu tubuh klien
3. Untuk menurunkan hipertermi
4. Agar suhu tubuh klien
Gangguan pendengaran 7
37,5oC, TD 110-120/70-80 mmHg N 60-100
kembali normal
D. Catatan Perkembangan Keperawatan
Gangguan pendengaran 8