Upload
ari-aprilio
View
15
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pkm m
Citation preview
A. JUDUL
Pemanfaatan Limbah Biji Nangka Menjadi Kripik Dengan Barbagai Varian Rasa Untuk
Mengatasi Sampah Organik di Desa Petang
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Bali memang terkenal dengan keindahan desa-desanya yang masih alami dan belum
tersentuh elemen modernitas disana-sininya. Salah satunya yakni Desa Petang yang oleh para
turis kerap dijadikan sebagai tujun wisata. Desa ini menawarkan alam pedesaan yang masih
tampak asri, dengan ragam kehidupan masyarakat Bali yang kental sekali kealamiannya.
Desa Petang terletak di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Desa ini berada di
ketinggian 800 meter dari atas permukaan laut. Kurang lebih 32 kilometer sebelah utara Kota
Denpasar dan kira-kira 70 menit perjalanan bila menggunakan kendaraan bermotor dari Bandara
Ngurah Rai Bali.
Selain itu, ketika berkunjung ke desa ini turis akan menemukan banyak tanaman
holtikultura yang meliputi berbagai sayur mayor, kemudian persawahan yang berundak-undak
dengan aliran Sungai Ayung yang berliku dan kerapkali dijadikan sebagai tempat olahraga
rafting. Maka itu, tak ada yang salah jika kemudian desa ini mendapatkan julukan sebagai Desa
Wisata dengan berbagai kelebihan dan keindahan alamnya.
Namun, kehadiran sampah agaknya menjadi masalah krusial yang lambat laun harus
dihadapi oleh Desa Petang. Sampah sendiri akan menimbulkan dampak buruk pada lingkungan
seperti penyakit diare, kolera, dan tifus. Mereka menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit
demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai. Masalah seperti ini pula tak hanya disebabkan oleh
sampah non organik, sampah organik pun akan menimbulkan dampak yang sama walaupun
dalam skala kecil.
Mengingat mayoritas penduduk Desa Petang bermata pencaharian sebagai petani, maka
sampah organik pun tak sulit ditemui di desa tersebut. Salah satunya sampah yang berasal dari
buah nangka. Nangka tumbuh dengan baik di iklim tropis sampai dengan lintang 25˚ utara
maupun selatan, walaupun diketahui pula masih dapat berbuah hingga lintang 30˚. Tanaman ini
menyukai wilayah dengan curah hujan lebih dari 1500 mm pertahun di mana musim keringnya
tidak terlalu keras sehingga ini cocok dengan kondisi di Desa Petang. Sampah organik dari
nangka dapat berupa kulit, batang, daun, akar, getah bahkan bijinya.
Oleh sebab itu kami membuat terobosan baru yaitu dengan memanfaatkan sampah
organik dari pohon nangka, terutama bijinya untuk diolah menjadi kripik dengan ditambah
berbagai macam varian rasa.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang menarik untuk
diteliti. Masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengurangi sampah organik namun dengan tetap menghasilkan laba?
2. Bagaimana cara mengolah biji nangka menjadi kripik?
3. Apa saja varian rasa baru yang sesuai dengan kripik tersebut?
4. Bagaimana proses distribusi dan promosi produk ini ke depannya?
D. TUJUAN
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan dari kegiatan adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi sampah organik namun tetap menghasilkan laba
2. Untuk menemukan cara mengolah biji nangka menjadi kripik
3. Untuk menemukan varian rasa baru yang sesuai dengan kripik biji nangka
4. Untuk menemukan proses distribusi dan promosi untuk produk ini sehingga bisa dikenal
oleh khalayak ramai
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Adapun luaran yang diharapkan dari kegiatan ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu :
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada Desa
Petang dalam mengolah sampah organik menjadi bentuk yang memiliki nilai ekonomis sehingga
lingkungan desa tetap terjaga.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menemukan cara efektif dan ekonomis untuk
mengatasi sampah organik di Desa Petang. Selain itu, dapat juga memberdayakan masyarakat
Desa Petang untuk menjadi wirausaha sehingga bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat
sekitar. Serta bisa menambah pendapatan asli Desa Petang sehingga bisa digunakan untuk
mengembangkan dan membenahi infrastruktur di Desa Petang.
F. KEGUNAAN
Biji nangka yang mengandung karbohidrat akan sangat cocok untuk diolah menjadi
camilan sehat yang bergizi. Kripik biji nangka hadir dengan banyak rasa pilihan yang tentu akan
memuaskan keinginan pasar.
Dilihat dari beberapa aspek, kripik biji nangka memilki beberapa manfaat, yaitu :
- Aspek Sosial dan Ekonomi :
1. Masyarakat akan semakin percaya diri untuk mencoba menjadi pengusaha.
2. Lapangan kerja akan bertambah seiring dengan bertambahnya wirausahawan di
bidang pengolahan biji nangka.
3. Desa Petang akan berkembang seiring dengan bertambahnya jenis usaha.
4. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.
- Aspek Lingkungan :
1. Jumlah sampah organik di Desa Petang dapat dikurangi.
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Kegiatan ini membahas mengenai cara ekonomis dalam mengatasi dampak sampah
organik dengan menggunakan sistem pengolahan sampah organik menjadi kripik biji nangka.
H. METODE PELAKSANAAN
1. Tahap pra pengiriman proposal
Tahap-tahap yang dilakukan meliputi:
a. Pengumpulan Fakta
Dalam tahap ini kami mencoba melihat realita yang terjadi di Desa Petang khususnya
mengenai sampah organik sehingga dapat mengembangkan hal-hal lain yang dimungkinkan
terjadi jika permasalahan ini belum terselesaikan.
b. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Pada tahapan ini kami mencoba merumuskan permasalahan yang terjadi di Desa Petang
dan kami temukan ketika pelaksanaan pengumpulan fakta
c. Study Literatur
Mengkaji buku-buku, bahan-bahan bacaan, serta sumber lainnya yang akan membantu
dalam mendapatkan informasi yang lengkap untuk memperkuat pembahasan.
2. Tahap Pasca Persetujuan Proposal/Pelaksanaan Program
Tahap ini meliputi beberapa kegiatan yaitu:
a. Survey Lokasi
Lokasi yang digunakan dalam kegiatan ini disesuaikan dengan lokasi pelaksanaan KBBM
XXV Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
b. Persiapan Kerangka Kerja
Persiapan ini dilakukan dengan matang agar nantinya pelaksanaan program ini dapat
berjalan baik dan tepat sasaran sesuai dengan yang diharapkan dalam proposal ini.
c. Kerja sama dengan warga sekitar Desa Petang
Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai program kerja yang kami
rencanakan.
d. Pembuatan Sampel
Dilakukan dengan membuat sampel kripik biji nangka. Adapun cara, alat, dan bahan serta
langkah kerja akan disebutkan di bawah ini :
a. Bahan Produksi
- Biji nangka
- Bawang putih
- Garam
- Gula
- Tepung terigu
- Air
- Minyak goreng
b. Alat dan Mesin Produksi
Alat dan mesin yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Kompor gas
Kompor gas digunakan untuk menggoreng keripik biji nangka.
- Wajan
Wajan digunakan untuk menggoreng adonan keripik biji nangka.
- Gelas takaran
Gelas takaran digunakan untuk menentukan ukuran bahan yang akan digunakan.
- Nampan
Nampan digunakan untuk menjemur biji nangka yang telah di iris dan di bentuk.
- Baskom
Baskom digunakan untuk mencampur semua bahan yaitu tepung , biji nangka, bawang putih, air,
dan garam.
- Sendok
Alat ini digunakan untuk mengambil garam dan gula.
- Centong
Centong digunakan untuk membantu untuk mengaduk adonan keripik biji nangka.
- Ulekan
Ulekan disini digunakan untuk menghaluskan bawah putih.
- Pisau
Pisau digunakan sebagai pemotong biji nangka dan bawang putih.
- Spatula
Spatula digunakan untuk mengaduk biji nangka dalam proses penggorengan.
c. Proses Produksi
a. Perebusan
Biji nangka yang telah di cuci bersih di rebus sampai matang, dan setelah matang kulit biji yang
melapisi biji nangka dikupas.
b. Pengirisan
Biji nangka yang akan dijadikan keripik di iris dan dibentuk sesuai dengan proses produksi.
c. Penjemuran
Biji nangka yang telah di iris dan di bentuk di jemur di atas talam sehingga hasilnya bagus.
d. Pengadukan
Biji nangka yang telah di iris dan di bentuk di campur dengan bahan-bahan yang telah di
haluskan.
e. Penggorengan
Adonan yang telah tercampur, di masukkan kedalam wajan yang telah berisi minyak panas.
f. Pendinginan
Keripik biji nangka yang sudah di goreng di dinginkan di atas nampan.
g. Penambahan rasa
Kripik biji nangka bisa dicampur dengan berbagai varian rasa seperti original, pedas, manis,
pedas manis, asin, bbq, keju, rumput laut, pizza, balado, dan banyak rasa lain yang bisa
dikombinasikan satu sama lain.
h. Pengemasan
Keripik biji nangka yang telah di dinginkan di bungkus dalam kemasan polos yang
telah di beri label. Keripik Biji nangka di kemas dalam kemasan polos OPP/PP multilayer
agar tidak terkontaminasi dari luar sehingga kualitas dan ketahanan keripik terjaga.
d. Monitoring
Monitoring ini dilakukan sebagai langkah akhir untuk melihat respon dari konsumen
terhadap produk ini.
I. JADWAL KEGIATAN
No Nama KegiatanBulan ke-
I II III IV V VI VII VIII
1 Survey tempat (lokasi) X
2 Persiapan kerangka kerja X
3 Kerja sama dengan warga sekitar
Desa Petang X X
4 Proses pelaksaan kegiatan X X X X
5 Monitoring kerangka kerja X X
6 Pembuatan laporan kerja X X
J. RANCANGAN BIAYA
Biaya pelaksanaan kegiatan:
NO. Nama Harga
1. Harga bahan total Rp 550.000,00
2. Harga alat total Rp 1.050.000,00
TOTAL Rp 1.600.000,00