19
1 PENGARUH PEMBERDAYAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI DI MALANG PROPOSAL Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Diajukan oleh: SUKSES MAGISTER NIM 120000012345 MAGISTER KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

Contoh Proposal Tesis 2014 (3)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proposal Tesi

Citation preview

1 PENGARUH PEMBERDAYAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERIDI MALANG PROPOSAL Program Studi Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Diajukan untuk Memenuhi sebagian PersyaratanMemperoleh Gelar Magister Pendidikan Diajukan oleh: SUKSES MAGISTER NIM 120000012345 MAGISTER KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DIREKTORAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 2 PENGARUH PEMBERDAYAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERIDI MALANG Diajukan oleh: SUKSES MAGISTER 120000012345 Telah disetujui Pada hari/tanggal, Selasa / 22 April 2014 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Prof.Dr. Selalu MajuDr. Motivasi Tinggi 3 KATA PENGANTAR SyukurAlhamdulillahdihaturkankehadiratAllahSWTyangtelahmemberikan kesempatan dan kemampuan untuk menyelesaikan Proposal Tesis ini sebagai salah satu syaratdalammenyelesaikanprogramMagisterKebijakandanPengembangan Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang. SolawatsertasalamsemogaselalumenyatudanterpadukepadaKholilullah MuhammadSAWyangtelahmemberikantuntunandanpanutan,pencerahandan kebaikan, sehingga dalam menjalani kehidupan ini sesuai dengan kehendak Illahi Robbi yang Maha Tinggi. Terimakasihyangtiadahinggapatutdisampaikankepadabeliauyangtersebut dibawah ini atas terselesainya Tesis ini. 1.Dr.Latipun,M.KessebagaiDirekturDirektoratProgramPascasarjanaUniversitas MuhammadiyahMalang,yangtelahmemberikanTugaskepadaDosenuntuk mengantarkan dan membimbing kami menyelesaikan Proposal Tesis. 2.Prof.Dr.SelaluMajusebagaipembimbing1yangtelahmeluangkanwaktuuntuk membimbing dalam menyelesaikan Proposal Tesis. 3.Dr. Motivasi Tinggi sebagai pembimbing 2 yang selalu membantu dan membimbing kami dalam menyempurnakan Proposal Tesis. 4.Segenap StafPengajar Program Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan yangtelahmemberikanbekaldalampenulisanProposalTesisdanselalu memberikan motivasi dalam menyelesaikan studi. HanyasatupermohonankamikepadaYangMahaTinggi,semogasegala keikhlasandiridalammembimbingkamidicatatsebagaiamalsolehdanakanselalu memperoleh yang terbaik dari Allah SWT. Segalausahatelahkamilakukan,namunkesempurnaanbukanlahmilikkami, untuk itu saran dan kritik untuk memperbaiki Proposal Tesis ini sangat diharapkan. Malang, 15 April 2014 4 1.Pendahuluan Keberhasilanpelaksanaanpendidikanterutamaditentukanolehfaktorguru (Fasli & Dedi, 2001; Syaiful, 2000; Ibrahim, 2004). Guru yang profesional mempunyai implikasidalamtugaspembelajarandanguruyangberkualitasberimplikasikepada peningkatankualitaspesertadidikdanmengakibatkankualitassekolahmenjadi meningkat. Pentingnya profesionalisme guru bermakna pentingnya peningkatan kualitas danpertanggungjawabanpendidikan,yangselalusiapmenghadapitantangansesuai dengan tuntutan perubahan dalam menjalani hidup dan kehidupan. Memperhatikan yang demikianperludilakukanpemberdayaangurusecaraterencana,terarah,dan berkelanjutan.Indonesiatermasuknegarayangselaluberusahamemperbaikidan mengembangkan kualitas sumberdaya manusia menuju negara yang maju dan salah satu usahayangdilakukanIndonesiamemilihpendekatandesentralisasi,termasuk didalamnyabidangpendidikan.Terdapatbanyakfaktordalammengambilsebuah kebijakan dan faktoryang menjadi dasar pelaksanaandesentralisasi pendidikan adalah: 1)peningkatankualitas,dengankewenanganyangdimilikisehinggasekolahlebih leluasamengurusdanmemberdayakanpotensisumberyangdimiliki;2)efisiensi keuangan, hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkanbantuan masyarakat sehingga mengurangibiayaoperasionalyangditanggungpemerintah;3)efisiensiadministrasi, denganmemotongmatarantaibirokrasiyangpanjangdanmenghilangkanprosedur yang rumit; 4) adanyapeluang penyelenggaraan pendidikan di daerah pelosok sehingga berlaku perluasan dan pemerataan pendidikan (Sakdanur, 2004). Pemberdayaanialahtemautamadisemuabentukorganisasi,termasukbidang usaha, industri, dan perkhidmatan, termasuk bidang pendidikan (Short, 1992). Penelitian pendidikanyangberkaitandenganpemberdayaangurumulaidilakukanpadaakhir tahun1980(Bogler&Somech,2004).Short&Rinehart(1992)melakukanpenelitian berkaitandenganpemberdayaanguruyangterdiridarienamdimensi,yaitupembuatan keputusan,peningkatanprofesionalisme,status,kepercayaandiri,otonomidan pengaruh.Pengambilankeputusanberkaitdenganketerlibatanguruterhadappembuatan keputusanmasalahyangkritikaldalamsekolahbaikyangmempengaruhinyasecara 5 langsungmaupuntidaklangsung(Short&Rinehart,1992;Lightfoots,1998)seperti, masalahkurikulum,anggaransekolah,seleksiguru.Perkembanganprofesional berhubungandenganpersepsiguru,bahwasekolahmemberikanpeluangguruuntuk tumbuhdanberkembangmenjadiseorangyangprofesionaldalammelaksanakan aktivitasnya(Maeroff,1988;Short&Rinehart,1992;Mary,1994),sedangstatus berkaitandenganpenghormatanseoranggurusebagaiseorangprofessional.Halini dapatdiperolehdaritemankerjamaupundarikalanganmasyarakat.Kepercayaanguru mengarahkepadapersepsiguruyangdilengkapidengankemampuandankepakaran untuk membantu peserta didik dan mempunyai kepakaran mengembangkan kurikulum. Otonomimengarahkepadaotoritasyangdimilikiguruuntukmengembangkandirinya dalammelaksanakanprofesinya,sepertipengembangankurikulum,perencanaan pembelajarandanpengaruhmengarahkepadapersepsigurubahwamerekadapat mempengaruhi kehidupan sekolah (Short & Rinehart, 1992; Bogler & Somech, 2004). Ghazali (1979), mengkaji kepuasan kerja dikalangan guru-guru berstatus tetap di Sekolah Dasar dan menengah di negeri utarayaitu negeri Perlis dan Kedah serta pulau Pinang.Denganmengambilsampel1600gurudiperolehhasilbahwakepuasanguru mengikut kaum mendapati guru-guru melayu lebih berpuas hati dengan faktor kepuasan kenaikan pangkat golongan, dan gaji berbanding dengan guru bukan melayu. Selain itu diperolehtidakadahubunganyangberartiantarakepuasankerjagurudenganfaktor status dan reputasi. Beberapapenelitianyanglaintelahdilakukanberkaitdenganpemberdayaan guru,dalam kaitannya dengan kepuasan kerja (Rinehart & Short, 1994; Wu Yueh Yun, 1994),pemberdayaangurudilakukandenganmelibatkankeberadannyadalam pengambilankeputusan(Lee,1991;White,1992).Pemberdayaangurumempunyai hubunganpositifyangberartidengankomitmen(WuYuehYun,1994;Wu&Short, 1996). BerkaitandenganpelaksanaandesentralisasipendidikandiIndonesia,yang bermakna bahwa pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untukmengelolapendidikandenganmempertimbangkankepadasituasidankeadaan daerahmasing-masing.Daerahotonomdapatmelaksanakankebijakanpendidikan sesuaidengansituasidankondisinya,namunpemerintahpusatmasihmelakukan 6 sentralisasiuntukbeberapaurusan,antaranyastandarisasipenilaianpesertadidik, standarisasikualitasyangharusdimilikiolehguru.Memperhatikanyangdemikian, permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: 1) bagaimanakah persepsi guruterhadappelaksanaanpemberdayaan?;2)adakahpengaruhpelaksanaan pemberdayaan guru terhadap kepuasan kerja?. 2.Kajian Teori Konseppemberdayaanmulaidiperkenalkansekitardekade1970-andan berkembanghinggaakhirabadke-20,yaitusejalandenganaliranpostmodernisme. Prinsip aliran ini terletak kepada sikap dan percanggahan yang mengarah kepada jargon antisistem,antistrukturdanantideterminisme(Onny&Pranarka,1996),yang diterapkan dalam dunia kekuasaan. Konsep pemberdayaan muncul akibat dari masukan kepadapemikiran,tatamasyarakatdantatakuasasebelumnyayangberkembangdi sebuah negara (Onny & Pranarka, 1996). Pemberdayaandapatdiuraikandarisegiartikatadanistilah.Ditinjaudarisegi artikatapemberdayaanbermaksudpemberiankekuasaan,pemberianotoritas, memberikankuasa,pemberianizin(Harimukti,1995;John&Hasan,2003), pemberdayaanberasaldarikatakuasayangmempunyaiartikemampuanuntuk melaksanakansesuatuataukemampuanbertindak(Harimukti,1995;John.&Hasan, 2003).Berdasarkanartikatatersebutdapatlahdirumuskanbahwapemberdayaanialah proses untuk memperoleh kemampuan atau kuasa. Hal ini dilakukan oleh individu yang mempunyaikuasakepadamerekayangkurangatautidakberkuasa.Pengertianprosesmempunyaiartisebagairangkaiantindakan,ataupengolahanyangmenghasilkan produk (Harimukti, 1995; Hajah Noresah, 2002; John &Hasan, 2003),menuju kepada tindakannyatayangdilakukansecarabertahapsebagaicarauntukmengubahmereka yang kurang atau tidak mempunyai kuasa menjadi berkuasa, baik dari segi pengetahuan, sikapdanperilaku.Manakalakonsepkuasamengarahkepadasumberkehendakdari perolehankemampuanyangberasaldarimerekayangkurangataubelumberkuasa(Ambar, 2004). Ditinjau dari segi istilah, pemberdayaan sebagaimana kebanyakan dikemukakan parapakar,berartisesuaidenganprojekdanrancanganyangdimilikimasyarakatdan dalamkonteksyangberkaitdenganaktivitastersebut(Cheril,2006).Pemberdayaan 7 dapatdicirikanketikapekerjadiberikekuasaanuntukmerasakansebagaipemilikdan dapat mengkontrol pekerjaannya (Paul, 2002). Pemberdayaan ialah proses pengambilan keputusanolehorang-orangyangmelaksanakankeputusantersebut(HarryHikmat, 2004),dikatakanjugasebagaiprosesdinamisyangmelibatkantindakanantara seseorangdengankehidupansehari-harinyauntukmemperolehperubahandalam konteks kehidupan pribadi dan sosialnya (Theresa, 2000)Berdasarkanbeberapapengertiandiatasdapatdikatakanbahwapengertian pemberdayaanmempunyaiduadimensi,yangpertamaialahpemberiankekuasaan, mengalihkanotoritaskepadapihakyangkurangataubelumberkuasa,danyangkedua ialahpemberiankemampuansertamemberikanpeluangkepadapihaklainuntuk melakukan sesuatu (Onny&Pranarka, 1996). Memperhatikanduapengertiantersebutyangsesuaidengankeadaanbidang pendidikan adalah pengertian yang kedua, bahwa pemberdayaanmempunyai arti suatu usahapemberiankemampuansertapeluangkepadaguruuntukmelakukansesuatu sesuai dengan tugasnya dalam bidang pembelajaran (Sumodiningrat, 2000) 2.1 DimensiPemberdayaan Guru Adapundimensipemberdayaanguruterdiridarienamdimensisebagaimana dikemukakan Short dan Greer (1994), yaitu:1) penglibatan dalam membuat keputusan; 2)peningkatanprofesionalisme;3)statusgurudalampandangantemansejawatdan masyarakat;4)kepercayaandiri;5)otonomidan6)pengaruhguruterhadap lingkungannya.2.2.1.Penglibatan dalam Membuat Keputusan Setiap aktivitas kehidupan di dunia ini tujuan sangat diperlukan, agar kehidupan menjaditerarahsertameminimumkankesalahan.Sehubungandenganhalini,profesi keguruan perlu dipimpin oleh mereka yang berpendidikan, beretika, bermotivasi tinggi, dapatmempengaruhiperubahan,berwawasandandapatberperanpositifuntuk memimpin kearah kemajuan dan perubahan (Abd Rahim, 2005)Penyelesaiansuatumasalah,perludilakukanolehpimpinandenganmemberi kesempatankepadaguruuntukmempunyaiperananmencaripenyelesaiansuatu permasalahan, terutamayang berkaitan dengan pembelajaran. Memberikan kesempatan kepadaguruuntukmempunyaiperandalammencaripenyelesaiankepadasesuatu 8 permasalahandapatmenjadikanseoranggurumerasakehadirannyadihargai.Halini dapat meningkatkan motivasi dalam menjalankan aktivitas dan menimbulkan kepuasan dalam bekerja (Lightfoots, 1986). 2.2.2.PeningkatanProfesionalisme Guruyangprofesionalialahguruyangmampumengurusdirinyasendiridalam melaksanakantugasansehari-hari(Suparlan,2005),sedangkanprofesionalismeguru ialah suatu proses yang bergerak dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketidakmatangan menjadimatang,daridiarahkanoranglainmenjadimengarahkandirisendiri,dan seorangguruadalahprofesionaljikamemilikikemampuandanmotivasi,maksudnya seseorangbekerjasecaraprofesionaljikamemilikikemampuankerjayangtinggidan kesungguhanhatiuntukmengerjakanpekerjaannyadengansebaik-baiknya(Ibrahim, 2004) Usahamenjadiprofesional,seoranggurudituntutuntukmemilikilimahal, yaitu:1)memilikikomitmenkepadaprofesionnya;2)secaramendalammenguasai bahanajardancaramengajarnya;3)bertanggungjawabmemantaukemampuanbelajar pesertadidikmelaluipelbagaimetodpenilaian;4)mampuberfikirsistematistentang apayangdilakukanyadanbelajardaripengalamannya;5)menjadianggotadari masyarakatbelajardalamlingkunganprofesinya(Dedi,1998).Memperhatikanyang demikian,guruhendaknyaselaluberusahauntukmeningkatkanprofesionalismenya sehingga dalam melaksanakan tugas mengajar menjadi lebih baik. 2.2.3.StatusGuruialahmanusiayangdigugudanditiru(Dedi,2003;Suparlan,2004),denganperkataanlainapayangdikatakanolehguruakandifahamidanapayangdilakukan akan dicontoh oleh peserta didiknya. Demikian juga halnya dalam kehidupan bermasyarakat,merekaselaludipandangsebagaicontohdalamhidupbermasyarakat, halinidikarenakangurudisejajarkansebagaiorangyangpatutmenjaditeladandalam kehidupan (Dedi, 2003).Namunkeadaantersebutbukanlahsesuatuyangkekalsifatnya,merekajuga memerlukan akibat dari profesionnya,yang tidak hanya memperoleh status yang tinggi dalammasyarakat,tetapitidakmemperolehpenghargaanyangcukup.Guru memperolehjulukanluguturkuru(Suparlan,2004).Pernyataaninimemperlihatkan 9 seseorang guru hanya mampu menyampaikan sekedarnya, sekiranya penghargaan tidak dipenuhi. Lazimnya,gurudapatdipandangberdasarkankedudukandanketinggian martabatnyadimataorangbanyak.diAmerikagurutelahmengalamiperubahan,baik darisegimartabatmaupunpenghargaannya.Padatahun1864seoranggurudiIllinois dicitrakandengankata-katahaslittlebrainsandlessmoneyatauotakkosongsaku lompong,yangmempunyaiartibahwaseoranggurudianggaptidakmempunyai pengetahuanyangdapatdisampaikankepadapesertadidikdanrendahpendapatannya, namun kini di Amerika guru mempunyai kedudukan yang baik dan terhormat (Suparlan, 2005). Pekerjaangurudibeberapanegaramajumenempatiperingkatutama.Di Hollandgajiguru111%lebihtinggidibandingkandengangajistafadministrasi,di Australia116%,Amerika128%,Perancis57%,danNewZealand125%lebihtinggi, sedangkan jika dibandingkan dengan bidang industri,gaji guru di Australia ialah 115% lebihtinggi,Skotlandia120%,Amerika125%,NewZealand125%,Holland126%, Jerman 213%, Finlandia234%, dan Swedia 235% (Dedi, 1998).Memperhatikankondisidinegara-negaramaju,kinitelahmasanyamemikirkan kualitaspendidikandiIndonesiadenganmenempatkanprofesigurusebagaiprioritas utamadalampengembangan.Halinibertepatandenganperanyangdiumpamakan seperti ujung tombak dalam proses pendidikan dan pengembangan bangsa. 2.2.4.KepercayaanDiri SetelahterjadiperistiwabomdiHiroshimadanNagasaki,pemimpinJepang menanyakankepadastafnya,berapajumlahguruyangmasihhidup,danbukan menanyakanbilanganpolisiyangmasihhidup(Dedi,2003).Pertanyaantersebut menjelaskanbahwajikabanyakguruyangmasihhidup,makaprosespembelajaran dapatdilaksanakandanusahauntukmelahirkanmasyarakatyangberkualitasmudah dilakukan. Kemajuansebuahnegarabanyakbergantungkepadailmuwan,negarawandan pakarekonomiyanghebat.Begitujugadengankemajuandalambidangteknologi informasi,peranpakardalambidangyangberkaitansangatdiperlukan.Merekadapat memperolehilmupengetahuandanmengaplikasikannyademikepentinganmanusia. Halinidapatdirealisasikandenganadanyaperanguru.Merekaberhasilmenjalankan 10 penelitianuntukmengembangkanilmupengetahuansehinggaberhasilmenerobos angkasaluar.Demikianjugahalnyadengananak-anakyangbarubelajarmembaca, menulis,danmenghitung,semuaaktivitasinidapatberhasildenganadanyapelibatan guru.Olehitu,paraguruperlumemilikikepercayaandiriyangsejajardengan sumbangannya yang sangat bermanfaat dalam semua bidang kehidupan. 2.2.5.Otonomi Otonomiialahhakmengurussendiritanpapenguasaanataupengendalianoleh pihaklain(Noresahed,2002).Unsur-unsuryangadadalamotonomiadalahtidak memerlukanunsur-unsureksternaldalammenentukanmasalahyangperludilakukan, kepercayaantinggiterhadapkemampuandiri,pelaksanaanprinsipmoraltingkattinggi dan nilai kegunaan dalam perbuatan, penyanjungan etika profesionalyang unggul, rasa kebersamaan yang kental, ketegasan profesional, toleransi yang tinggi dalam perbedaan-perbedaan, pengawalan emosi yang mantap, kesediaan menerima masukan dan kritikan secaraterbuka,penglibatandiridalamprosesrefleksisecaraberkelanjutandan kesungguhanmembawadiriketahapnilai-nilaimurniyanglebihtinggi(Bakhtiar, 1994). Otonomigurudalammenjalankanaktivitasnyaberkaitdengankepemimpinan internal,yaitukepemimpinandisekolahdankepemimpinaneksternal,yaitu kepemimpinandiluarsekolah,misalnyapihakpemerintah.Seorangpimpinan berperananmendukungakivitasgurudanmemberikankebebasandalammelaksanakan tugasnyadikelas,termasukmemilihmodelpembelajaranyangsesuaidenganmateri yangdiajarkansehinggagurumempunyairuanggerakuntukberkreasidanselalu menjalankaninovasidalampembelajaran.Demikianjugahalnyadenganpihak eksternal,keadaaninididukungolehperaturanyangmemberikankewenangankepada guru untuk melakukan kreativitas dan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran. Jikamerekamempunyaikemauanuntukmenjalankannya,namunkemampuan merekaterbatas,makadiperlukanadanyapeningkatankemampuanmelaluibeberapa tahap,daninilahyangdiperlukandalampemberdayaanyaknidenganmeningkatkan kemampuan guru dalam menyampaikan ilmu kepada peserta didik. 11 2.2.6.PengaruhGuruialahorangyangprofesinyamengajar(Noresahed.,2002).Profesiini dijalankan secara individu, kelompok, baik di sekolah maupun di luar sekolah (Syaiful, 2000).Gurumerupakansalahsatufaktorpenentutinggirendahnyakualitashasil pendidikan(Syaiful,2000;Ibrahim,2004).Keberhasilanmelaksanakanpendidikan bergantungkepadakesediaangurudalammenjalankanaktivitaspembelajaran.Guru merupakanunsurmanusiawiyangsangatmenentukankeberhasilandalambidang pendidikan.Halinikarenapeningkatankualitassekolahamatbergantungkepada peringkatprofesionalismeguru(Ibrahim,2004;Suparlan,2005;E.Mulyasa,2005).. Memperhatikan yang demikian, guru hendaknya mampu memberikan pengaruhnya bagi menjadikan lingkungan sekolah kondusif untuk belajar. 2.2 Kepuasan Kerja Seseorangyangmemperolehkepuasandalammelaksanakanpekerjaan, mempunyaidampakbahwaiamemungkinkanmenggerakkansegalapotensiyang dimilikinya untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik,sehingga dapat dikatakan bahwasalahsatufaktoryangmendukungkeberhasilanmemperolehhasilkerjayang optimumadalah kepuasan kerja (Veithzal, 2006). Kepuasan kerja ialah sikap positif seseorangyang mengarahkan untuk berperan lebih terhadap pekerjaannya sehingga dapat menemukan dan mengulang cara-cara yang dianggapnyalebihmenguntungkanuntukmemperolehhasilyangmaksimum(Alo, 1997; Hadari, 2003; Veithzal,2006), dikatakan juga bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikappositifataunegatifyangdimilikiseseorangterhadapberbagaipekerjaan,tempat kerjadanhubungannyadengantemansejawatyangdihasilkanolehfaktorinternal maupuneksternaldanpersepsimerekaterhadappekerjaannya,(Schermerhometal, 1994;Gibsonetal,1995).Dikatakanjugabahwakepuasankerjaialahsikapumum pekerja yang menilai adanya perbedaan antara banyaknya reward yang diterima dengan yang diyakini seharusnya diterima (Robbin, 1990). Adapun teori yang digunakan dalam pembahasan kepuasan kerja ini adalah teori motivasiyangdidasarkankepadafaktoryangmempengaruhikepuasandan ketidakpuasan, dan teori yang sesuai dengan keadaan ini adalah Teori Abraham Maslow dan Teori Dua Faktor Herzberg.12 2.2.1Teori Keperluan Maslow Perilakumanusiaditentukanolehtingkatkeperluanyangpalingkuat. Perbincangan keperluankeperluanyang mempunyai kekuatan tinggi pada saat tertentu bagiseseorang,AbrahamMaslowtelahmengembangkansuatukonsepTeoriMotivasi yangdikenaldenganhierarkikeperluan.MenurutAbrahamMaslow,adasemacam hierarkiyangmengaturdengansendirinyakeperluan-keperluanmanusia,sehinggaia mencobamengemukakanbahwamotivasimanusiadalamaktivitasnyaberdasarkan tahap-tahap keperluan yang secara hierarki seperti ditunjukkan dalam tabel 2.1 Tabel 2.1Hierarki Teori Keperluan Maslow KategoriHierarki Keperluan Pengisian dalam KerjaPengisian Luar Kerja Keperluan-keperluan tahap tinggi Tahap 5 Kesempurnaan diri Pembangunan diri, kreativitas Pembelajaran, agama Tahap 4 Harga diri Status , tanggungjawabPengiktirafan oleh masyarakat Tahap 3 Sosial Teman sejawat, ketuaHubungan dengan orang lain Keperluan-keperluan tahap rendah Tahap 2 Keamanan Kerja tetap, Keuntungan sampingan Keamanan, pencemaran Tahap 1 Fisiologis Gaji, kerjaMakanan, air udara, seks Hierarki keperluan Maslow ialah susunan keperluan yang ingin diperoleh setiap individu.Susunankeperluanterbagimenjadiduakategori,yaitukeperluan-keperluan tahap rendah yang terdiri dari dua tahap yaitu tahap fisiologis dan keamanan, berikutnya keperluan-keperluan tahap tinggi yang terdiri dari tiga tahap, yaitusosial, harga diri dan kesempurnaan diri. Uraian masing-masing tahap adalah seperti berikut. 1).KeperluanFisiologis.Keperluaninimerupakankeperluanfisikpalingmendasar bagi setiap individu, yaitu makan, minum, seks, tidur, sedanagkan dalam organisasi kerja merupakan keperluan dasar selain dari gaji yang diperoleh. 2).Keperluan Keamanan. Setiap individu pasti menginginkan suasana lingkungan yang amandanterbebasdariancaman,demikianjugadalamlingkungantempatkerja, keamanan merujuk kepada kerja yang tetap dan faedah sampingan yang diperolehi. 13 3).Keperluansosial.Keinginanuntukbolehditerimadimasyarakatlingkungan, sedangkandalamorganisasikeperluaninimerujukkepadapemerimaanolehteman sejawat, menjadi ahli daripada perkumpulan, hubungan baik dengan pengetua. 4).KeperluanHargaDiri.Keperluaniniberkaitdenganpenampilanpositifyang membolehkanindividumendapatperhatian,pengakuandanhargadiridari masyarakatsekitar.Keperluaninimerujukkepadamotivasiuntukmemperoleh pengakuan,peningkatantanggungjawab,kedudukanyangtinggisertamemperoleh penghargaan dari yang telah dilakukan untuk organisasi. 5).KeperluanKesempuranaanDiri.Keperluaninimerupakanperingkattertinggidari pencapaianperkembanganindividu.Keperluanpadatahapinimenjuruskepada pengembangankearahpencapaianpotensiyangsepenuhnya,meningkatkan kecakapandanmenjadimanusiayanglebihbaik.Kaitannyadenganorganisasi, kesempurnaandiridapatdicapaisekiranyapekerjamempunyaikreativitasyang tinggi mengenai pekerjaanyang dilakukannya. (Robiah, 2003; Sufean, 2004; Sabri, 2004) Jikasegalakeperluandaritahappertamahinggatahapterakhirtelahdiperoleh manusia, maka manusia sudah mencapai kepuasan yang penuh. 2.2.2Teori Motivasi Dua Faktor Frederick Herzberg TeoriinidikemukakanolehFrederickHerzberg,seorangpakarpsikologidan konsultanmanajemen(Gibsonetall,1995,).FrederickmemperluasTeoriMotivasi Maslow dan mengembangkan suatu teori khusus yang dapat diimplementasikandalam motivasi kerja, dan disebutnya dengan Teori Motivasi dua faktor. Kedua faktor tersebut adalah faktor motivatordan hygiene. Penelitian pertama untuk menguji teori dilakukan dengan melibatkan 100 akuntan dan insinyur.Frederick melakukanwawancara dengan mengemukakanpertanyaan-pertanyaanseperti:dapatkahandagambarkansecararinci kapanandamerasapuasdenganpekerjaananda?,dapatkahandamenggambarkan denganrincikapanandamerasasangattidaknyamandalampekerjaananda?(Miftah, 2005). StudiFrederickmenghasilkanduakesimpulan,pertama,adaunsur-unsur motivasiyangmeliputipencapaianprestasi,pengakuran,kenaikanpangkat,pekerjaan itusendiri,peluanguntukberkembangdantanggungjawab.Tidakadanyaunsur-unsur 14 tersebutbukanberartimembuktikankeadaansangattidakpuas,tetapijikadiperoleh unsur-unsurtersebut,akanmembentukmotivasiyangkuatdanmenghasilkanprestasi kerjayangbaik,keduaadasatukelompokkeadaanhygieneyangmeliputi:gaji, keamanan kerja, keadaan kerja, status, prosedur perusahaan, kualitas supervisi, kualitas hubungantemansejawat.Keberadaanunsur-unsurtersebuttidakselalumemotivasi dalammelaksanakanpekerjaan,namunketiadaannyamenyebabkanketidakpuasan untukmelaksanakanpekerjaan(Gibsonetal1995).SecararajahTeoriMotivasiDua Faktor Herzberg boleh dikemukakan seperti gambar 2.5. Gambar 2.5 menunjukkan bahwa daerah yang ada di tengah adalah neutral, yang berarti bahwa pekerja tidak akan memperoleh kepuasan ataupun tidak puas hati. Bagian atasmenunjukkanbahwapekerjaakanmemperolehrasapuashatidenganpekerjaan merekayangdisebutdenganfaktorinternal,sedangkanbagianbawahmenunjukkan daerahyangmenyebabkanpekerjatidakpuasyangdikatakandenganfaktoreksternal. KeduadimensiyangberbedainimenurutFrederickHerzbergakanmempengaruhi perilakupekerjadalamsebuahorganisasi.Adapuntugaspengurusuntukmemenuhi kepuasan hati pekerja adalah menghilangkan faktor-faktoryang membawa kepada rasa tidakpuashatidenganmenyediakanfaktor-faktorhygieneyangmencukupi,demikian jugadenganmenggunakanfaktor-faktorpendoronguntukmemenuhikeperluan peringkattinggipekerjasertamendorongpekerjauntukmemperolehkepuasandalam melaksanakan pekerjaannya. Teori Motivasi dua faktor Frederick Herzberg sesungguhnya sama dengam Teori MotivasiAbrahamMaslow.Faktorhygienemempunyaisifatmencegahdan mempertimbangkanlingkunganyangberhubungandengankegiatanpekerjaan.Jika dilihatdariteoriAbrahamMaslow,faktorinisesuaidengansusunanbagianpertama hierarkikeperluanMaslow.Faktorhygienemencegahterjadinyaketidakpuasan,dan bukanmenjadipenyebabterjadinyakepuasan.Sedangkanfaktoryangdapat memberikanmotivasikepadapekerjadisebutdenganfaktorMotivator,danjikadilihat daripadateoriMaslowsesuaidenganhierarkiyanglebihtinggi.Hubungankeduateori ini boleh dilihat seperti Tabel 2.2. 15 Kepuasan Tinggi Daerahpuas hati Faktor Motivator: pekerjaaan itu sendiri tanggungjawab,kemajuan, peluang untuk berkembang, pengiktirafan, pencapaian prestasi,

Tahap Kepuasan yang dipengaruhi oleh Motivator Neutral Kepuasan Rendah DaerahTidak puas hati Faktor Hygiene : Gaji, lingkungan tempat kerja, prosedur organisasi,jaminan kerja, keamanan, hubungan dg rakan, hubungan dg staf dan pimpinan, kehidupan peribadi, status Tahap ketidakpuasan yang dipengaruhi oleh faktor hygiene Grafik 2.1 Teori motivasi dua faktor Sumber : Sabri (2004) Terkait dengan pembahasan tentang pendidikan, maka keberhasilan pelaksanaan pendidikansalahsatufaktornyaadalahguru.Jikagurumemperolehkepuasandalam melaksanakanaktivitinyabolehditunjukkandengansikapnyadalammelaksanakan tugasan sebagai seorang guru. Jika guru merasa puas dalam melaksanakan tugas, maka dampaknyaadalahmerekaakanbekerjadenganbaik,namunjikatidakdiperoleh kepuasandalammelaksanakantugasmengajar,akanmempunyaipengaruhterhadap tugasmengajar,sehinggadapatdikatakanbahwakepuasankerjagurusangat mendukung keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan (Evans, 1997; Rita, 2002). 16 Tabel 2.2Hubungan Teori Frederick Herzberg dan Teori Abaham Maslow Teori Dua Faktor Frederick HerzbergTeori Motivasi Abraham Maslow Motivator Aktualisasi diri Penghargaan Sosial Hygiene Keamanan Fisiologis 2.3 Pemberdayaan Guru dan Kepuasan Kerja Beberapafaktoryangmempengaruhiuntukmencapaitujuanpendidikanadalah pesertadidik,kurikulum,saranadanguru(AbdRahim,2005;PietA,1994;Ibrahim, 2004). Guru adalah salah bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar dan faktorutamadalamprosespeningkatankualitaspendidikandan(Fasli&Dedi,2001; Syaiful,2000;PietA,1994;Ibrahim,2004).Gurumerupakanunsurmanusiawiyang sangatmenentukankeberhasilanpendidikan,sehinggadapatdikatakanbahwa peningkatan kualitas sekolah tergantung kepada peringkat profesionalisme guru (Adler, 1982;Suparlan,2005;E.Mulyasa,2005).Sehinggadapatdikatakanbahwaguruyang berkualitasdapatmelakukanpembelajaranyangberkualitas,implikasinyaakan diperoleh peserta didik yang berkualitas dan hal ini berarti akan diperoleh sekolah yang berkualitas. Penelitiantentangpemberdayaangurutelahbanyakdilakukan,yaitu pemberdayaangurumempunyaihubunganyangberartidengankepuasankerja (Rinehart&Short,1994;Bogler,2002),berhubungandenganpembelajarandan peningkatan akademik peserta didik (Mark & Louis, 1997), dan terkait dengan prinsip-prinsip kepemimpinan (Kirby & Colbert, 1994; Johnson & Short, 1998; Rinehart, et al, 1998).Dilakukannyapemberdayaanguru.yangterdiridaripadaenamdimensiyaitu diberikanperanandalammembuatkeputusantentangperamasalahanyangadadi sekolah,peningkatanprofesionalismegurudalammelaksanakanaktivitinya, penghargaanterhadapstatusnya,peningkatankepercayaanseorangguruterhadap dirinya dalam menjalankan tugasan, baik dalam bentuk peningkatan kesejahteraan yang diterimanya,penghargaanterhadapprofesinyamaupunpemberianotonomidalam 17 menjalankantugassebagaiseorangyangmempunyaiprofesimengajar.Terutamanya dalammenyusunrancanganpembelajarandanpelaksanaannya,sertadiperolehnya pengaruhyangberartidalamkehidupansekolah,makamempunyaiimplikasiterhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran. Melalui pemberdayaan terhadap guru akan diperoleh guru yang berkualitas. Hal inimempunyaiimplikasiterhadapmenjalankantugasberupakepuasankerja.Keadaan iniakanmempunyaidampakterhadappelaksanaantugasgurudisekolahterutama dalammenjalankanpembelajarandikelas.Jikakualitasgurumeningkatdankepuasan dalammenjalankantugassesuaidenganyangdikehendaki,makaakanmempunyai dampakterhadappeningkatanpelaksanaanaktivitasnyadanhalinijugamempunyai dampak terhadap peningkatan kualitas peserta didik. 3.Metode Penelitian Penelitianinimenggunakanpendekatankuantitatifdenganpopulasiguru-guru yang yang bertugas di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Malang sebanyak 949 dari 24 Sekolah Menengah Pertama Negeri. Pengambilan sampel digunakan cluster random sampling.Ditinjaudari24sekolahdiperolehperingkatke-1hinggaperingkatke-24, kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu kategori baik, sedang dan kurang denganmasing-masingkategoriterdiridaridelapansekolah.MelaluiprogramSPSS versi15.0dilakukanpengambilansampeldengancararandomduatahap.Tahap pertamamengambiltigasekolahuntuksetiapkategori,sehinggamasing-masing kategoriterpilihtigasekolah.Sedangkantahapkeduamengambilsebanyak40orang guru untuk setiap sekolah, sehingga jumlah sampel terpilih sebanyak 360 orang guru.Datakepuasankerjadiperolehmelaluiinstrumenyangdikembangkanpeneliti dengan jumlah item instrumensebanyak 48 item. Pengukuran terhadap masing-masing pernyataanmenggunakanskalaLikert,yaitu:1)sangattidakmemuaskan;2)tidak memuaskan; 3) kurang memuaskan; 4) memuaskandan 5) sangat memuaskan. Ujicoba dijalankanuntukmengujivaliditasdanreliabilitasinstrumensertamenyempurnakan instrumen.UjicobadilaksanakandiduaSekolahMenengahPertamaNegeridiMalang Indonesia,danberbedadengansekolahtempatpenelitian.Berdasarkananalisis menggunakanprogramSPSSversi.15.0diperolehnilaiCronbachsAlphasebesar 0.902, yang bermakna bahwa instrumen memenuhi kriteria reliabilitas. Sedangkan item instrumentelahmemenuhivaliditas,kecuali6iteminstrumen,yaituNo.3nilairh= 18 0.029, No.9nilai rh = 0.044, No. 13 rh = -0,136, No. 28 rh = -0.179, No. 32 rh = -0.208 danNo.35rh=0.189,karenanilairh