2
Soal Sustainable in Analytical Chemistry : Kimia Pemisahan 1. Analisis untuk menentukan konsentrasi ion merkuri (Hg 2+ ) dapat dilakukan dengan metode AAS pembangkitan uap dingin (cold vapor generation) atau CV-AAS dan spektrofotometri UV/Visibel. a. Pada metode CV-AAS, ion Hg 2+ mula-mula direduksi dengan SnCl 2 membentuk uap atom merkuri (Hg 0 ). Kemudian uap atom Hg didorong dengan gas N 2 sehingga kontak dengan sinar/radiasi lampu katoda cekung. Selanjutnya uap Hg akan terbuang ke udara melalui cerobong yang diset pada alat CVAAS. b. Pada metode spektrofotometri UV/Visibel, ion Hg 2+ direaksikan dengan dithizon sehingga membentuk senyawa kompleks Hg-dithizon yang membuat larutan berwarna oranye. Selanjutnya senyawa kompleks merkuri diekstraksi ke dalam pelarut campuran kloroform dan CCl 4 , dan diukur dengan alat spektrofotometer UV/Visibel Jelaskan ketidak sesuaian maupun kesesuaian (jika ada) ke 2 prosedur analisis tersebut dengan 12 prinsip Green Chemistry. Jika dinilai tidak green, jelaskan juga cara membuat prosedur analisis tersebut menjadi green. 2. Analisis ion Cr(VI) secara spektrofotometri UV/Visibel dilakukan dengan menggunakan pereaksi difenil karbasid pada pH asam. Reaksi antara ion Cr(VI) dengan difenil karbasid membentuk karbason dan ion Cr(III), yang selanjutnya ion Cr(III) dan karbason tersebut akan bereaksi membentuk senyawa kompleks yang me mberikan warna kuning dalam larutannya . Ion Cr(VI) bersifat sangat toksik, sedangkan ion Cr(III) dalam jumlah kecil diperlukan oleh mamalia saat masa menyusui. Jelaskan apakah prosedur tersebut sesuai dengan beberapa dari 12 prinsip Green Chemistry. Jika belum sesuai jelaskan juga bagaimana caranya agar prosedur tersebut menjadi green

CONTOH Soal Sustainable in Chemistry

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sus

Citation preview

Page 1: CONTOH Soal Sustainable in Chemistry

Soal Sustainable in Analytical Chemistry : Kimia Pemisahan

1. Analisis untuk menentukan konsentrasi ion merkuri (Hg2+) dapat dilakukan dengan metode AAS pembangkitan uap dingin (cold vapor generation) atau CV-AAS dan spektrofotometri UV/Visibel.

a. Pada metode CV-AAS, ion Hg2+ mula-mula direduksi dengan SnCl2 membentuk uap atom merkuri (Hg0). Kemudian uap atom Hg didorong dengan gas N2 sehingga kontak dengan sinar/radiasi lampu katoda cekung. Selanjutnya uap Hg akan terbuang ke udara melalui cerobong yang diset pada alat CVAAS.

b. Pada metode spektrofotometri UV/Visibel, ion Hg2+ direaksikan dengan dithizon sehingga membentuk senyawa kompleks Hg-dithizon yang membuat larutan berwarna oranye. Selanjutnya senyawa kompleks merkuri diekstraksi ke dalam pelarut campuran kloroform dan CCl4, dan diukur dengan alat spektrofotometer UV/Visibel

Jelaskan ketidak sesuaian maupun kesesuaian (jika ada) ke 2 prosedur analisis tersebut dengan 12 prinsip Green Chemistry.

Jika dinilai tidak green, jelaskan juga cara membuat prosedur analisis tersebut menjadi green.

2. Analisis ion Cr(VI) secara spektrofotometri UV/Visibel dilakukan dengan menggunakan pereaksi difenil karbasid pada pH asam. Reaksi antara ion Cr(VI) dengan difenil karbasid membentuk karbason dan ion Cr(III), yang selanjutnya ion Cr(III) dan karbason tersebut akan bereaksi membentuk senyawa kompleks yang me mberikan warna kuning dalam larutannya . Ion Cr(VI) bersifat sangat toksik, sedangkan ion Cr(III) dalam jumlah kecil diperlukan oleh mamalia saat masa menyusui. Jelaskan apakah prosedur tersebut sesuai dengan beberapa dari 12 prinsip Green Chemistry. Jika belum sesuai jelaskan juga bagaimana caranya agar prosedur tersebut menjadi green

3. Senyawa organic yang volatil atau volatile organic compound (VOC) dan senyawa organo-halogen (halogenated organic compounds / HOC) banyak digunakan sebagai solven untuk berbagai keperluan . Namun saat ini senyawa-senyawa tersebut telah digantikan oleh gas karbon dioksida (CO2) pada tekanan kritisnya.

a. Jelaskan factor yang mendorong penggantian tersebutb. Jika dikaitkan dengan 12 prinsip Green Chemistry , sebutkan prinsip mana yang

dilanggar karena penggunaan solven VOC/HOC dan prinsip berapa yang dipatuhi oleh penggunaan solven baru