Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
COST ANALYSIS PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PADA
PASIEN SKIZOFRENIA POLI PSIKIATRI
DI RSUD RA KARTINI JEPARA
TAHUN 2016
SKRIPSI
Oleh :
RINA SEPTI ASTITI
K100120120
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
ii
COST ANALYSIS PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN
SKIZOFRENIA POLI PSIKIATRI DI RSUD RA KARTINI JEPARA
TAHUN 2016
PENGESAHAN SKRIPSI
Berjudul :
COST ANALYSIS PENGGUNAAN ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN
SKIZOFRENIA POLI PSIKIATRI DI RSUD RA KARTINI JEPARA
TAHUN 2016
Oleh:
RINA SEPTI ASTITI
K100120120
Telah disetujui dan disahkan pada
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Utama
(Mariska Sri Harlianti, MSc., Apt)
iii
DEKLARASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuansaya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Saya bersedia dan sanggup menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku
apabila terbukti melakukan tindakan pemalsuan data dan plagiasi.
Surakarta, 12 November 2017
Peneliti
( Rina Septi Astiti)
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur alhamdulilah dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
RAhmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini
dengan judul “ Cost Analysis Penggunaan Antipsikotik Pada PAsien SKizorenia
Poli Psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016 “. Penulisan skripsi ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Azis Syaifudin, Ph.D., Apt selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. Ibu Mariska Sri Harlianti, M.Sc., Apt selaku pembimbing skripsi.
3. Ibu Dra.Nurul Mutmainah M, M.Si., Apt selaku penguji I skripsi.
4. Bapak Muh.Ali, S.Kep.,MM.Kes selaku direktur RSUD RA Kartini Jepara
yang telah memberikan ijin penelitian.
5. Bapak dan ibu staf Apotek RSUD RA Kartini Jepara atas kerjasamanya.
6. Seluruh staf dan karyawan RSUD RA Kartini Jepara.
7. Dosen-dosen Fakultas Farmasi yang telah memerikan ilmunya selama ini
kepada penulis.
8. Kedua orang tua dan saudara-saudara ku yang telah memberi dukungan, doa
dan kasih sayangnya.
9. Teman-teman serta sahabat yang selalu membantu dan memberi dukungan.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah
memberi dorongan, bimbingan serta doa.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
penulis sangat di harapkan, Demi penyempurnaan skripsi ini. semoga ilmu yang
penulis peroleh bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Surakarta, 12 November 2017
Penulis
( Rina Septi Astiti)
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
DEKLARASI ................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 2
D. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 2
BAB II METODE PENELITIAN................................................................... 11
A. Rancangan Penelitian ................................................................... 11
B. Definisi Operasional .................................................................... 11
C. Alat dan Bahan ............................................................................. 11
D. Popolasi dan Sampel .................................................................... 12
E. Jalannya Penelitian....................................................................... 12
F. Tehnik Pengumpulan Data ........................................................... 12
G. Analisis Data ................................................................................ 13
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 15
A. Karakteristik Pasien ..................................................................... 15
B. Analisis Biaya .............................................................................. 17
C. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 24
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 26
A. Kesimpulan .. .............................................................................. 26
B. Saran ........................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 27
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Distribusi Pasien Skizofrenia Berdasarkan Jenis kelamin, Usia
dan Jenis skizofrenia di Poli Psikiatri RSUD RA Kartini Jepara
Tahun 2016 .................................................................................... 16
Tabel 2. Distribusi Lama Dirawat pasien Skizofrenia Poli Psikiatri di
RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016 .......................................... 17
Tabel 3. Daftar Obat Yang digunakan Pasien Poli Psikiatri di RSUD RA
Kartini Jepara Tahun 2016 ............................................................ 18
Tabel 4. Biaya Rata-Rata Pola Pengobatan Antipsikotik Pasien
Skizofrenia Poli Psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara tahun
2016 ............................................................................................... 19
Tabel 5. Jenis Obat Non Antipsikotik Pasien Skizofrenia Poli Psikiatri di
RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016 .......................................... 21
Tabel 6. Biaya Rata-Rata Pengobatan Pasien Skizofrenia Poli Psikiatri di
RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016. ......................................... 22
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah dengan gangguan jiwa jumlahnya mengalami peningkatan terkait
dengan berbagai macam permasalahan mulai dari masalah perekonomian yang
memburuk, kondisi keluarga, pola asuh anak yang tidak baik sampai bencana
alam yang melanda negara kita. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan masalah-
masalah psikososial maupun ekonomi, maka ada kecenderungan seseorang
mengalami skizofrenia (Yulia et al., 2013).
Menurut dr Rines Harlen Theodora, Sp.KJ dokter gangguan jiwa di rumah
sakit RA Kartini Jepara beliau mengungkapkan bahwa pasien dengan gangguan
jiwa di RSUD RA Kartini Jepara yang menjalani rawat jalan 1 hari mencapai 50-
65 pasien dengan rata-rata 1 bulan mencapai 900 pasien. Dari data tersebut 65%
pasien mengalami skizofrenia.
Skizofrenia merupakan suatu sindrom heterogen yang tidak teratur seperti
gangguan perilaku yang aneh, delusi, halusinasi, emosi tidak wajar, dan gangguan
fungsi psikososial (Ikawati, 2011). Salah satu penatalaksanaan skizofrenia dengan
pengobatan antipsikotik. Antipsikotik merupakan pengobatan efektif yang utama
untuk penderita skizofrenia (Irwan et al., 2008).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Melatiani, 2013) pasien yang
mengalami skizofrenia rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta tahun
2012 yaitu Rp 1.817.466. Di Amerika serikat biaya untuk menangani skizofrenia
diperkirakan 30 milyar dolar AS setiap tahunnya (Sinaga, 2007).
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran perkiraan biaya pada
pasien skizofrenia poli psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara karena pasien
skizofrenia memerlukan terapi jangka panjang. Adapun alasan peneliti memilih
RSUD RA Kartini Jepara sebagai tempat penelitian karena RSUD RA Kartini
Jepara penderita dengan gangguan skizofrenia mengalami prevalensi yang cukup
tinggi.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat
dirumuskan suatu permasalahan yaitu :
1. Berapa biaya medik langsung pada tiap pasien skizofrenia poli
psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016?
2. Berapa biaya rata-rata pengobatan antipsikotik dan non antipsikotik
pada pasien skizofrenia poli psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara
Tahun 2016?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui biaya terapi rata-rata dari
penggunaan antipsikotik dan non antipsikotik pada pasien skizofrenia poli
psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016.
D. Tinjauan Pustaka
1. Skizofrenia
a. Pengertian
Skizofrenia merupakan bentuk psikosa yang sering dijumpai sejak
dahulu kala. Meskipun patogenesanya masih belum jelas. Seseorang
yang mengalami gangguan skizofrenia berarti kesehatan jiwanya
terganggu, padahal kesehatan jiwa adalah unsur terpenting dalam
kehidupan (Maramis, 2004). Gejala biasanya pertama kali terlihat saat
remaja atau dewasa muda dan sering kronik serta menetap (Patricia et
al.,2014). Skizofrenia paling sering terjadi pada akhir masa remaja atau
dewasa awal dan jarang terjadi sebelum masa remaja atau setelah usia 40
tahun. Dikarenakan rentang usia tersebut merupakan usia produktif yang
dipenuhi oleh banyak faktor seperti stress dan memiliki beban tanggung
jawab yang besar. Faktor pencetus stress diantaranya mencakup masalah
dengan keluarga maupun teman kerja, pekerjaan yang terlalu berat,
hingga masalah ekonomi yang dapat mempengaruhi pekembangan
emosional (Mawar et al., 2017).
3
b. Etiologi
Teori tentang etiologi skizofrenia yang saat ini banyak dianut yaitu
sebagai berikut: (Maramis, 2004).
1) Keturunan
Bahwa ada faktor genetik yang turut menentukan timbulnya
skizofrenia. Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian tentang
keluarga-keluarga penderita skizofrenia dan terutama anak-anak
kembar satu telur.
2) Endokrin
Teori ini dikemukakan karena sering timbulnya skizofrenia pada
masa pubertas.
3) Metabolisme
Skizofrenia disebabkan oleh suatu gangguan metabolisme. Karena
penderita dengan skizofrenia tampak pucat, tidak sehat, nafsu makan
bekurang dan berat badan menurun.
4) Susunan saraf pusat
Pada pasien gangguan skizofrenia susunan saraf pusat mengalami
kelainan yaitu pada diensefalon dan kortex otak.
5) Teori Adolf Mayer
Skizofrenia tidak disebabkan oleh suatu kelainan badaniah tapi
disebabkan oleh suatu konstitusi yang inferior atau merupakan suatu
reaksi yang salah dan suatu maladaptasi, sehingga timbul suatu
kepribadian yang menjauhkan diri dari kenyataan.
6) Teori Sigmund Freud
Menurut Freud pada skizofrenia terdapat gangguan yang timbul
seperti :
a) Kelemahan ego karena psikogenik ataupun somatik
b) Superego dikesampingkan sehingga tidak bertenaga lagi dan ide
yang berkuasa serta terjadi regresi ke fase narsisisme.
c) Kehilangan kapasitas untuk pemindahan (transference)
4
7) Eugen Bleuler
Gejala utama penyakit skizofrenia merupakan Jiwa yang terpecah-
belah, adanya keretakan antara proses berfikir, perasaan dan
perbuatan.
c. Gejala
Gejala-gejala skizofrenia dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
primer dan sekunder:
Gejala-gejala primer
1. Gagguan proses berfikir terutama asosiasi
2. Gangguan afek dan emosi (penderita menjadi acuh tak acuh)
3. Gangguan kemauan
4. Gangguan psikomotor
Gejala-gejala sekunder
1. Waham yaitu suatu keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak
sesuai dengan kenyataan. Mayer Gross membagi waham menjadi 2
kelompok
a. Waham primer : timbul secara tidak logis dan tanpa penyebab apa-
apa dari luar.
b. Waham sekunder : logis kedengarannya, dapat diikuti dan
merupakan cara bagi penderita untuk menerangkan gejala-gejala
skizofrenia lain.
2. Halusinasi yaitu gangguan penerimaan panca indera tanpa ada stimulus
eksternal (halusinasi pendengaran, halusinasi penciuman, halusinasi
cita rasa, atau halusinasi singgungan).
d. Jenis
Skizofrenia dapat dibagi menjadi beberapa jenis (Maramis, 2004).
1) Skizofrena simplex
Sering timbul pada masa pubertas dengan gejala utama seperti
kedangkalan emosi dan kemunduran kemampuan berfikir.
5
2) Skizofrenia hebefrenik
Permulaannya perlahan-lahan timbul pada masa remaja antara 15-25
tahun dengan gejala ganguan proses berfikir, gangguan kemauan dan
adanya depersonalsasi.
3) Skizofrenia katatonik
Timbul pertama antara usia 15-30 tahun dan biasanya akut serta
sering didahului stress emosional.
4) Skizofrenia paranoid
Gejala yang menyolok seperti waham primer disertai waham
sekunder dan halusinasi, adanya gangguan proses berfikr, gangguan
afek, emosi dan kemauan.
5) Episode skizofrenia akut
Gejala timbul mendadak dan pasien seperti dalam keadaan mimpi dan
kesadaran berkabut.
6) Skzofrenia residual
Keadaan skizofrenia dengan gejala primer dan gejala sekunder,
keadaan ini timbul sesudah beberapa kali terjadi serangan skizofrenia.
7) Jenis skizo-afektif
Jenis ini cenderung menjadi sembuh tanpa defek.
e. Diagnosa
Kriteria diagnosis skizofrenia menurut DSM-IV-TR (Diagnostic
and statistical) Manual of Mental Disorders, 4th
edition, Text Revision)
adalah :
1) Dua atau lebih dari gejala berikut ini muncul dan signifikan paling
tidak selama 1 bulan
a) Delusi
b) Halusinasi
c) Kekacauan berbicara
d) Kebiasaan katatonik
e) Gejala negatif
6
2) Disfungsi sosial : perbandingan yang signifikan pada satu atau lebih
lingkungan seperti lingkungan kerja, hubungan interpersonal, atau
perhatian pada diri.
3) Durasi paling tidak selama 6 bulan terdapat semua tanda pada point
1 paling tidak selama 1 bulan
4) Gangguan mood
5) Gangguan yang terjadi tidak disebabkan oleh gangguan obat
6) Jika ada riwayat gangguan yang berkembang maka gejala halusinasi
dan delusi muncul paling tidak selama 1 bulan (Dipiro et al., 2003).
f. Terapi
Terapi gangguan psikotik meliputi identifikasi dan penanganan
gejala problematik dan membantu pasien dan keluarga pasien dalam
mengatasi penyakit, gejala, dan penanganannya. Anggota keluarga dan
individu lain di lingkungan pasien skizofrenia dapat diajarkan cara
mengidentifikasi gejala, dukungan keluarga sering kali diperlukan untuk
membantu pasien dalam aktivitas perawatan diri, seperti pemeliharaan
higiene, aktivitas sosial dengan keluarga dan kepatuhan terhadap regimen
obat. Pasien dengan skizofrenia rentan kambuh jika obat dihentikan
secara mendadak atau tanpa pengawasan (Patricia et al., 2014).
Antiskizofrenia (Neuroleptika) dengan dosis yang efektif rendah
lebih bermanfaat pada penderita skizofrenia yang menahun, dan dengan
dosis yang efektif tinggi bagi penderita dengan psikomotorik yang
meningkat.
Pasien dengan skizofrenia menahun neuroleptika diberikan dalam
jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya dengan dosis yang naik-
turun sesuai dengan keadaan pasien. Hasil akan lebih baik apabila
neuroleptika mulai diberikan dalam dua tahun pertama dari penyakit.
Tidak ada dosis standar untuk obat ini, tetapi dosis ditetapkan secara
individual (Maramis, 2004).
Obat antipsikotik dapat meringankan gejala seperti gangguan
berfikir, halusinasi, delusi serta mencegah kekambuhan. Obat
7
antipsikotik bekerja dengan menginterferensi transmisi dopaminergic
pada otak dengan menghambat rseptor dopamine D2, yang dapat
meningkatan efek ekstrapiramidal (IONI, 2008). Antipsikotik dibagi
menjadi dua golongan yaitu golongan generasi pertama (typical) dan
golongan generasie kedua (atypical).
a) Antipsikotik tipikal merupakan neuroleptik yang sangat poten seperti
flufenazin (Prolixin), haloperidol (Haldol), tiotiksen (Navane), dan
trifluoperazin, neuroleptik yang cukup poten seperti Molindon
(moban)dan loksapin, dan neuroleptik yang kurang poten seperti
klorpromazin dan tioridazin. Antipsikotik titpikal efektif memblok
reaksi dopamin di area reseptor dan dapat menangani gejala positif
(Patricia et al., 2014).
b) Antipsikotik atipikal merupakan antagonis serotonergik-dopamin
(serotonergic-dopamine antagonist, SDA) agens ini terdiri dari
risperidone (Risperdal), olanzapine (Zyprexa), kuetiapin (Seroquel)
dan ziprasidon. Klozapin menunjukkan paling sedikit gejala
ekstrapiramidal. Olanzapine (Zyprexa) tersedia dalam bentuk sediaan
oral dan injeksi,. Klozapin merupakan antipsikotik atipikal yang
paling efektif pada pasien yang resisten terhadap terapi dan juga
paling sedikit menimbulkan efek samping. Antipsikotik atipikal
digunakan untuk mengatasi gejala positif dan negatif (Patricia, 2014).
2. Farmakoekonomi
Secara umum farmakoekonomi menyangkut gambaran dan analisis
biaya obat bagi sistem pelayanan kesehatan dan masyarakat. Penelitian
farmakoekonomi mengidentifikasi, mengukur, dan membandingkan biaya
dan konsekuensi dari suatu produk dan pelayanan kefarmasian. Dengan
menggunakan pendekatan farmakoekonomi maka dapat ditetapkan jenis obat
dalam formularium rumah sakit dan asuransi kesehatan, jenis obat yang dapat
dikembangkan oleh industri farmasi, dan jenis obat untuk pasien dengan
kondisi tertentu (Martuti and Soewarta, 2008).
8
Metode-metode evaluasi farmakoekonomi meliputi Cost-Analysis
(CA), Cost Minimization Analysis (CMA), Cost Effectiveness Analysis (CEA),
Cost Utility Analysis (CUA), Cost Benefit Analysis (CBA) (Dipiro et al.,
2005)
a. Cost Analysis (CA)
Analisis biaya adalah metode atau cara untuk menghitung
besarnya pengorbanan (biaya,cost) dalam unit moneter (rupiah) baik yang
langsung atau tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dalam kajian
farmakoekonomi biaya selalu menjadi pertimbangan penting karena
adanya keterbatasan sumber daya, terutama dana. Biaya didefinisikan
sebagai nilai dari peluang yang hilang sebagai akibat dari penggunaan
sumber daya dalam sebuah kegiatan. Biaya kesehatan melingkupi lebih
dari sekedar biaya pelayanan kesehatan, misalnya biaya pelayanan lain
dan biaya yang diperlukan oleh pasien. Biaya total adalah biaya
keseluruhan yang harus dikeluarkan untuk berbagai macam pelayanan
kesehatan. Secara umum biaya yang terkait dengan pelayanan kesehatan
dapat dibedakan sebagai berikut (Kemenkes,2010) :
1) Biaya Langsung
Biaya langsung adalah biaya yang terkait langsung dengan perawatan
kesehatan termasuk biaya obat, biaya konsultasi dokter, biaya jasa
perawat, penggunaan fasilitis rumah sakit(rawat inap dan peralatan
lain), uji laboratorium, dan biaya kesehatan lainnya. Dalam biaya
langsung selain biaya medis seringkali diperhitungkan biaya non medis
seperti biaya ambulan dan biaya transportasi pasien lainnya.
2) Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung adalah sejumlah biaya terkait dengan hilangnya
produktivitas akibat menderita suatu penyakit. Termasuk biaya
transportasi, biaya hilangnya produktifitas, biaya anggota keluarga
yang menemani pasien.
9
3) Biaya Nirwujud (intangibie cost)
Biaya nirwujud adalah biaya-biaya yang sulit diukur dalam unit
moneter, namun sering terlibat dalam pengukuran kualitas hidup,
misalnya rasa sakit dan rasa cemas yang diderita pasien atau keluarga
pasien
4) Biaya terhindarkan
Biaya terhindarkan adalah potensi pengeluaran yang dapat dihindarkan
karena penggunaan intervensi kesehatan.
b. Cost Minimization Analysis (CMA)
Cost Minimization Analysis adalah suatu metode yang digunakan
untuk menganalisis biaya dan membandingkan antara dua atau lebih
intervensi yang menunjukkan ekivalen dalam outcome atau
konsekuansinya (Martuti and Soewarta, 2008).
c. Cost Effectiveness Analysis (CEA)
Cost Effectiveness Analysis adalah suatu pendekatan yang
digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan membandingkan biaya
yang mempunyai perbedaan yang signifikan dan akibat dari suatu
intervensi alternatif. Intervensi alternatif ini berupa pemberian 2 atau
lebih jenis obat atau kelompok obat. Tujuannya adalah membandingkan
perlakuan kepada pasien melalui pemberian satu atau lebih non obat
dalam kondisi umum (Martuti and Soewarta, 2008).
d. Cost Utility Analysis (CUA)
Analisis utilitas biaya adalah teknis analisis ekonomi untuk
menilai utilitas (daya guna) atas kualitas hidup yang diperoleh dari suatu
intervensi kesehatan. Kegunaan diukur dalam jumlah tahun dalam
keadaan sehat sempurna, bebas dari kecacatan, yang dapat dinikmati
umumnya, diekspresikan dalam quality-adjust life years (QALY) atau
jumlah tahun berkualitas yang disesuaikan (Kemenkes, 2013).
e. Cost Benefit Analysis (CBA)
Cost benefit analysis adalah suatu pendekatan yang digunakan
sebagai pedoman untuk pengambilan keputusan dalam proses penyusunan
10
alokasi biaya kesehatan atau program lain dan digunakan untuk
mempertimbangkan dampak produk dalam pelayanan farmasi (Martuti
and Soewarta, 2008).
11
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental yang dianalisis
secara deskriptif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan
data rekam medik untuk mengetahui pengobatan pada pasien skizofrenia dan
mengetahui besarnya biaya terapi pada pengobatan skizofrenia.
B. Definisi Operasional
1. Analisis biaya adalah mengidentifikasi dan mengukur biaya medik langsung
dari tiap pasien skizofrenia poli psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara.
2. Pasien adalah pasien skizofrenia Poli Psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara
Tahun 2016
3. Biaya medik langsung meliputi komponen biaya pendaftaran, biaya periksa,
biaya obat antipsikotik, dan biaya obat non antipsikotik yang digunakan
pasien skizofrenia poli psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara.
4. Biaya pendaftaran adalah biaya yang dikeluarkan ketika mencatat nama
sebelum mendapatkan perawatan kesehatan yang lain.
5. Biaya periksa adalah biaya periksa dokter berdasarkan tarif administrasi di
RSUD RA Kartini Jepara.
6. Biaya obat antipsikotik adalah biaya rata-rata untuk obat-obat pasien
skizofrenia.
7. Biaya obat non antipsikotik adalah jenis obat non antipsikotik dan biaya obat
non antipsikotik yang digunakan untuk mengobati penyakit penyerta pada
pasien skizofrenia.
C. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar dokumen pengumpulan
data, daftar harga jual obat di apotek RSUD RA Katini Jepara, daftar biaya
pendaftran dan biaya periksa di poli psikiatri RSUD RA Kartini Jepara Tahun
2016. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rekam medis pasien.
12
D. Popolasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang terdiagnosa skizofrenia di poli
psikiatri RSUD RA Kartini Jepara tahun 2016.
Sampel pada penelitian ini adalah sebagian pasien skizofrenia poli psikiatri di
RSUD RA Kartini Jepara yang datanya dapat digunakan dalam penelitian ini.
dengan kriteria inklusi meliputi :
1. Pasien yang terdiagnosa skizofrenia di poli psikiatri RSUD RA Kartini Jepara
Tahun 2016 dan mendapatkan terapi antipsikotik.
2. Pasien skizofrenia yang dinyatakan membaik oleh dokter berdasarkan catatan
rekam medis pasien.
E. Jalannya Penelitian
Penelitian dilakukan di poli psikiatri RSUD RA Kartini Jepara.
Tahap-tahap penelitian sebagai berikut :
1. Pembuatan proposal kemudian pengajuan proposal dan permohonan ijin
melakukan penelitian.
2. Pengumpulan sampel dilihat dari daftar pasien skizofenia poli psikiatri yang
ada di instalasi rekam medik, kemudian dicatat nomor rekam medik untuk
mendapatkan data rekam medik pasien.
3. Pencatatan data rekam medik diambil dari bagian rekam medik meliputi
identitas pasien yaitu umur, jenis kelamin, diagnosis, obat antipsikotik yang
digunakan dan lamanya pasien menjalani rawat jalan. Data yang diambil dari
instalasi farmasi adalah daftar harga jual obat. Data yang diambil dari bagian
administrasi poli psikiatri yaitu biaya pendaftaran dan biaya periksa dokter.
4. Analisis dan pembahasan data. Data-data yang diperoleh dari tahap
sebelumnya dianalisis secara deskriptif dan menghitung biaya medik langsung
rata-rata (direct medical cost) yang dikeluarkan oleh pasien.
F. Tehnik Pengumpulan Data
Tempat pengambilan data dilakukan di poli psikiatri RSUD RA Kartini Jepara
menggunakan teknik observasi dengan mencatat data-data yang dibutuhkan untuk
penelitian.
13
Data yang dicatat pada lembar pengumpulan data meliputi nomor rekam
medis, identitas pasien (usia, jenis kelamin, umur, diagnosis, lama pengobatan)
rincian biaya meliputi biaya pendaftaran, biaya periksa, biaya antipsikotik dan
biaya non antipsikotik.
G. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan
oleh peneliti. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data di instalasi
rekam medik dan instalasi farmasi menggunakan lembar pengumpulan data.
Data yang dicatat pada lembar pengumpulan data meliputi nomor rekam
medik, identitas pasien (usia, jenis kelamin, umur, diagnosis, lama pengobatan)
rincian biaya pendaftaran, biaya periksa, dan biaya pengobatan antipsikotik dan
non antipsikotik.
Setelah data-data terkumpul dilakukan penghitungan biaya medik langsung
pada tiap-tiap pasien kemudian data biaya medik tersebut dijumlah per golongan
terapi dan dirata-rata.
1. Perhitungan Biaya Medik Langsung
a. Biaya obat antipsikotik dihitung berdasarkan biaya dari obat antipsikotik
pada tahun 2016 berdasarkan harga satuan obat dikalikan dengan jumlah
tablet yang diberikan selama satu bulan pada pasien untuk pengobatan
selama satu bulan, dalam hal ini diasumsikan bahwa pasien menerima
resep untuk satu bulan penuh yaitu 30 hari.
b. Biaya obat lain dihitung berdasarkan biaya dari obat yang digunakan untuk
mengatasi gejala lain yang timbul pada pasien. Perhitungan berdasarkan
harga satuan obat dikalikan jumlah pemakaian per hari yang diberikan
selama satu bulan, dalam hal ini diasumsikan bahwa pasien menerima
resep untuk satu bulan penuh yaitu 30 hari.
c. Biaya pendaftaran dihitung berdasarkan tarif pendaftaran pasien rawat
jalan, dalam hal ini pasien mendaftar satu kali untuk satu bulan penuh
yaitu 30 hari.
14
d. Biaya periksa dihitung berdasarkan tarif periksa dokter pada pasien, dalam
hal ini diasumsikan bahwa pasien periksa satu kali untuk satu bulan penuh
yaitu 30 hari.
e. Biaya medik langsung dihitung berdasarkan jumlah dari biaya
antipsikotik, biaya obat lain, biaya pendaftaran dan biaya periksa.
15
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan di RSUD RA Kartini Jepara dan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kartu rekam medik pasien. Berdasarkan
kebijakan dari poli psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara peneliti diberikan nomor
rekam medik pasien sebanyak 75 pasien dikarenakan kebanyakan pasien masih
menjalani pemeriksaan rawat jalan dan belum dinyatakan membaik oleh dokter
sampai tahun 2017 dari semua pasien tersebut 68 pasien yang memenuhi kriteria
penelitian inklusi.
A. Karakteristik Pasien
1. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 68 pasien dengan
perbandingan 46 pasien laki-laki dengan persentase 67,64% dan 22 pasien
perempuan dengan persentase 32,35%. Pasien dengan jenis kelamin laki-laki
lebih banyak menderita gangguan skizofrenia karena pada laki-laki lebih sulit
untuk mengontrol emosi, berbeda dengan wanita. Hal ini dapat disebabkan
karena adanya efek neuroprotektif dari hormon wanita, hormon pada wanita
yang berperan neuroprotektif (pelindung neuron) adalah estrogen (Fina and
Oelan, 2016)
2. Distribusi Pasien Berdasarkan Umur
Berdasarkan umur pasien pada penelitian ini digolongkan berdasarkan
umur 18-30 tahun, terdapat 32 pasien, 31-43 tahun terdapat 25 pasien, 44-56
tahun terdapat 10 pasien dan lebih dari 56 tahun ada 1 pasien. Dengan
persentase pasien skizofrenia 67,64% pada pria dan 32,35% pada wanita. Dari
data American Psychiatric Association menyebutkan pasien dengan gangguan
skizofrenia terjadi pada usia 16-25 tahun dikarenakan pada usia tersebut
merupakan usia remaja dan dewasa muda yang beresiko tinggi. Angka
kejadian skizofrenia pada laki-laki dan perempuan adalah sama tapi kejadian
munculnya penyakit cenderung lebih awal terjadi pada laki-laki. Skizofrenia
jarang terjadi atau ditemukan sebelum masa remaja atau setelah usia 40 tahun
16
(Dipiro et al.,2008). Skizofrenia pada laki-laki biasanya pada usia 15-25 tahun
sedangkan pada wanita pada uisa 25-35 tahun (Irmansyah, 2005). Pada
penelitian ini pasien skizofrenia berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
banyak terjadi adalah yang berusia 18-30 tahun. Menurut (Kaplan, 1997)
skizofrenia terjadi pada usia muda karena terdapat faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi emosional sedangkan pada usia tua banyak dipengaruhi
oleh faktor biologis.
3. Distribusi Pasien Berdasarkan Tipe Skizofrenia
Pembagian skizofrenia yaitu skizofrenia simplex, skizofrenia
hebefrenik, skizofrenia katatonik, skizofrenia paranoid, episode skizofrenia
akut, skizofrenia residual, dan skizo-afektif (Maramis 2004). Ditinjau dari
jenis skizofrenia bahwa jenis skizofrenia terbanyak terdapat pada skizofrenia
paranoid sebanyak 36 pasien (52,9%), kemudian di ikuti dengan skizofrenia
katatonik sebanyak 10 pasien (14,70%), skizofrenia hebefrenik sebanyak 8
pasien (11,76%), skizofrenia tak terinci sebanyak 5 pasien (7,35%),
skizofrenia undifferent sebanyak 4 pasien (5,88%), skizofrenia residual
sebanyak 3 pasien (4,41%), dan yang paling sedikit skizofrenia pasca depresi
ada 1 pasien (1,47%) dan skizofrenia simplek terdapat 1 pasien (1,47%).
Skizofrenia merupakan jenis skizofrenia yang paling banyak ditemukan di
semua Negara . penyebab skizofrenia paranoid belum pasti namun para ahli
mengatakan bahwa skizofrenia paranoid disebabkan oleh faktor genetik,
perubahan zat kimia pada tubuh pada saat pubertas, dan pada saat terjadi stres
(Siregar, 2008).
Tabel 1. Distribusi Pasien Skizofrenia berdasarkan Jenis kelamin, Usia dan jenis
skizofrenia di Poli Psikiatri RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016
Kriteria Jumlah Kasus Presentase (%) (N=68)
Laki-laki 46 67,64
Perempuan 22 32,35
Usia
18-30 tahun 32 47,05
31-43 tahun 25 36,76
44-56 tahun 10 14,70
< 56 tahun 1 1,47
Diagnosis
Skizofrenia paranoid 36 52,94
Skizofrenia katatonik 10 14,70
17
Kriteria Jumlah Kasus Presentase (%) (N=68)
Skizofrenia hebefrenik 8 11,76
Skizofrenia tak terinci 5 7,35
Skizofrenia Undifferent 4 5,88
Skizofrenia residual 3 4,41
Skizofrenia pasca depresi 1 1,47
Skizofrenia simplex 1 1,47
4. Lama Pasien Dirawat
Distribusi lama perawatan pasien skizofrenia di Poli Psikiatri RSUD
RA Kartini Jepara di lampirkan pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Distribusi Lama Dirawat pasien Skizofrenia Poli Psikiatri
di RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016
Lama Dirawat (bulan) Jumlah
pasien
Persentase (%)
1-3 5 7,35
4-6 20 29,41
7-9 10 14,70
10-12 33 48,52
Jumlah 68 99,98
Tabel 2 menunjukkan distribusi lama dirawat pasien skizofrenia poli
psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara. Lama rawat terbanyak pada pasien yaitu
10-12 bulan dengan persentase 48,52%. Lama rawat merupakan salah satu
unsur atau aspek asuhan dan pelayanan di rumah sakit yang dapat di nilai atau
di ukur. Lama rawat dapat digunakan untuk melihat seberapa efektif dan
efisien pelayanan kesehatan jiwa yang telah diberikan. Dapat diukur dengan
seberapa lama pasien dirawat setelah mendapatkan terapi pengobatan (Sri W
et al., 2011).
B. Analisis Biaya
Analisis biaya dengan pengelompokan jenis antipsikotik yang digunakan
oleh pasien skizofrenia untuk mengetahui rata-rata biaya medik langsung pada
pasien skizofrenia Poli Psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara selama pasien
menjalani terapi karena pasien dengan gangguan skizofrenia memerlukan
pengobatan secra rutin dengan biaya yang tidak sedikit (dewi, 2012). Komponen
18
biaya medik langsung yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi biaya obat
antipsikotik, biaya obat lain, biaya pendaftaran, dan biaya periksa.
Tabel 3. Daftar Obat Yang digunakan Pasien Poli Psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara
Tahun 2016
Kelas Terapi Golongan
Nama Obat Jumlah
Pasien Persentase (%)
Antipsikotik Benzisoxazole Risperidone 47 69,11
Benzodiazepine Diazepam 4 5,88
Merlopam® 7 10,29
Butirofenon Haloperidol 13 19,11
Dibenzodiazepin Clozapin 31 45,58
Olanzapin 1 1,47
Onzapin ® 2 2,94
Fenotiazine Chlorpromazin 23 33,82
Stelosi ® 10 14,70
SSRI ( Selective
Serotonin Reuptake
Inhibitor)
Kalxetin® 1 1,47
Anti bakteri Fluorokuinon Siprofloksasin 1 1,47
Anti diabetik Biguanid Metformin 1 1,47
Anti Diare - Loperamid 1 1,47
Anti epilepsi Nootropik dan
neurotonik
Piracetam ® 1 1,47
Anti Inflamsi NSAIDs Meloksikam 1 1,47
Anti Influenza - Intunal forte® 1 1,47
Anti kolinergik - Hexymer® 58 85,29
Analgetik NSAIDs Asam mefenamat 1 1,47
Parasetamol 1 1,47
Anti Mikroba - Metronidazole 1 1,47
Kortikosteroid Kortikosteroid Methyl prednisolon 1 1,47
Mineral - Zinc 1 1,47
Obat batuk - OBH 2 2,94
Obat Inflamasi
pasca oprasi
- Nutriflam® 1 1,47
Vitamin - Vitamin B
complex
5 7,35
Vitamin B1 6 8,82
1. Biaya Antipsikotik
Biaya antipsikotik adalah biaya rata-rata obat antipsikotik untuk pasien
skizofrenia selama pasien menjalani perawatan rawat jalan di RSUD RA
Kartini Jepara tahun 2016. Biaya antipsikotik dapat dihitung dengan cara
jumlah pemakaian obat perbulan dikalikan lama pasien menjalani rawat jalan.
Pengobatan harus secepat mungkin, karena keadaan psikotik yang
lama menimbulkan kemungkinan yang lebih besar bahwa penderita menuju
19
kemuduran mental. Pemberian antipsikotik adalah untuk mengendalikan
gejala dan mencegah keambuhan (Maramis dan Maramis, 2009).
Terapi antipsikotik dilakukan dengan menambahkan suatu obat non
antispikotik pada penderita yang tidak merespon terapi antipsikotik dengan
baik, sedangkan pengobatan kombinasi melibatkan pemberian dua macam
antipsikotik secara bersamaan. Penderita yang menerima penambahan terapi
biasanya mengalami perbaikan dengan cepat. Jika tidak ada perbaikan, maka
obat tambahan dihentikan. (ISO farmakoterapi, 2008).
Tabel 4. Biaya Rata-Rata Pola Pengobatan Antipsikotik Pasien Skizofrenia Poli Psikiatri
di RSUD RA Kartini Jepara tahun 2016
Obat Antipsikotik Jumlah
(N=68) Persentase(%)
Biaya Rata-rata/SD
(Rp)
Cepezet® + Merlopam® +
Stelosi®
1 1,47 844.245 ± 0
Clozapin 1 1,47 999.709 ± 0
Clozapin + Cepezet ® 1 1,47 977.968 ± 0
Clozapin + Diazepam 2 2,94 224.640 ± 76.240,25
Clozapin + Diazepam + Stelosi ® 1 1,47 532.751,95 ± 0
Clozapin + Haloperidol 1 1,47 289.788 ± 0
Clozapine + Olanzapin + Stelosi® 1 1,47 751.748 ± 0
Clozapin + Stelosi® 1 1,47 279.212 ± 0
Diazepam 1 1,47 55.826 ± 0
Haloperidol + Cepezet® 3 4,41 267.751 ± 118.120,23
Haloperidol + Cepezet® +
Onzapin
1 1,47 111.666 ± 0
Haloperidol + Merlopam® 2 2,94 243.045 ± 127.724,7
Klorpromazin + Haloperidol 3 4,41 167.570 ± 20.109,86)
Risperidone 4 1,47 229.031 ± 87.565,90
Risperidone+ Cepezet® 3 4,41 494.823 ± 424.766,51
Risperidone + Cepezet® +
Clozapin + Diazepam
1 1,47 1.209.335 ± 0
Risperidone + Cepezet® +
Clozapin + Stelosi®
1 1,47 1.378.788 ± 0
Risperidone + Clozapin 15 22,05 926.615 ± 463.066,44
Risperidone + Clozapin +
Cepezet®
5 7,35 1.233.701 ± 273.069,37
Risperidone + Clozapin +
Haloperidol + Diazepam
1 1,47 953.523 ± 525.641,18
Risperidone + Clozapin +
Haloperidol
3 4,41 953.523 ± 525.641,18
Risperidone + Clozapin +
Stelosi®
1 1,47 283.965 ± 0
Risperidone + Haloperidol 2 2,94 122.252 ± 46.539,65
Risperidone + Haloperidol +
Cepezet®
1 1,47 215.400 ± 0
Risperidone + Haloperidol +
Cepezet® + Stelosi®
1 1,47 174.63,20 ± 0
Risperidone + Klorpromazin 1 1,47 337.800 ± 0
20
Obat Antipsikotik Jumlah
(N=68) Persentase(%)
Biaya Rata-rata/SD
(Rp)
Risperidone + Merlopam® 2 2,94 714.533 ± 547.952,61
Risperidone + Merlopam® +
Cepezet®
2 2,94 264.927 ± 257.881,14
Risperidone + Merlopam® +
Fluoxetin
1 1,47 520.738 ± 0
Risperidone + Onzapin 1 1,47 188.700 ± 0
Risperidone + Onzapin + Stelosi® 1 1,47 354.593 ± 0
Risperidone + Stelosi® 1 1,47 309.567 ± 0
Stelosi® + Cepezet® 2 2,94 197.408 ± 3.214,51
Tabel 4 menunjukkan bahwa biaya rata-rata pola pengobatan
antipsikotik pada pasien skizofrenia poli psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara
Tahun 2016. Obat yang paling banyak digunakan oleh pasien adalah
penggunaan kombinasi Risperidone dan Chlozapine dengan biaya rata-rata Rp
926.615 ± 463.066,44. Kombinasi tersebut merupakan pengobatan yang
paling banyak digunakan oleh pasien skizofrenia dengan persentase 22,05%.
Risperidone merupakan derivate dari benzisoksazol yang di indikasikan untuk
terapi skizofrenia dengan gejala positif dan negatif dengan efek samping yang
lebih ringan (Yulia et al., 2013). Clozapin merupakan kelas dibenzodiazepin
yang dapat mengatasi gejala positif, gejala negatif dan kognitif tanpa
menyebabkan gejala ekstrapiramidal (Yulianty dkk, 2017). Kombinasi
risperidon dan clozapin efektif digunakan pada pasien yang resisten karena
clozapine memiliki kemampuan menduduki reseptor D2(16% sampai 68%)
sedangkan risperidone (63% sampai 89%) sehingga dengan penambahan
risperidon diharapkan mampu meningkatkan respon pasien terhadap clozapin.
Efek samping yang ditimbulkan akibat kombinasi risperidone dan clozapin
sangat sedikit (Mawar et al., 2017). Biaya rata-rata penggunaan obat
antipsikotik terendah adalah penggunaan obat diazepam sebesar Rp 55.826 ± 0
dengan persentase 1,47%. Diazepam merupakan golongan obat
benzodiazepine, diazepam dapat menimbulkan sedasi ringan dan amnesia dan
dapat menimbulkan rasa mengantuk setelah beberapa jam pemberian (IONI,
2008). Dan biaya penggunaan obat antipsikotik tertinggi adalah kombinasi
risperidone + clozapine + cepezet® yaitu Rp 1.233.701 ± 273.069,37 dengan
persentase 7,35%.
21
2. Jenis Obat Non Antipsikotik
Jenis obat non antipsikotik adalah selain obat antipsikotik yang
digunakan oleh pasien poli psikiatri di RSUD RA kartini Jepara Tahun 2016.
Obat non antipsikotik digunakan untuk mengobati penyakit penyerta pada
pasien selain skizofrenia.
Tabel 5. Jenis obat Non Antipsikotik Pasien Skizofrenia Poli Psikiatri
di RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016
Jenis obat lain Jumlah Pasien Persentase (%)
Asam Mefenamat 1 1,47
Ciprofloksasin 1 1,47
Glucodex 1 1,47
Hexymer® 57 83,82
Intunal forte® 1 1,47
Kalxetin® 1 1,47
Kapsul kosong no 0 4 5,88
Kapsul kosong no 1 2 2,94
Kapsul kosong no 2 3 4,41
Loperamid 1 1,47
Meloksikam 1 1,47
Metformin 2 2,94
Methyl prednisolone 1 1,47
Metronidazole 1 1,47
Nutriflam® 1 1,47
OBH 2 2,94
Paracetamol 1 1,47
Piracetam 1 1,47
Vitamin B Complex 5 7,35
Vitamin B1 6 8,82
Zinc 1 1,47
Pada tabel 5 menunjukkan jenis obat yang digunakan oleh pasien
skizofrenia poli psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara tahun 2016 dan obat
yang paling banyak digunakan adalah hexymer (Trihexyphenidil).
Trihexyphenidil merupakan senyawa piperidin. Daya antikolinergik dan efek
sentralnya mirip atropin namun lebih lemah, diberikan obat tryhexyphenidil
dengan tujuan mencegah atau mengobati salah satu efek samping dari
penggunaan obat antipsikotik konvensional jangka pendek dan panjang berupa
sindrom ekstrapiramidal (Anggie and Noor, 2016). Dan oba lain yang
digunakan oleh pasien yaitu diantaranya asam mefenamat sebagai analgetik,
22
siprofloksasin sebagai anti bakteri, glucodex dan metformin sebagai anti
diabetik, Intunal forte sebagai anti influenza, OBH sebagai obat batuk,
parasetamol sebagai analgesik, piracetam sebagai anti epilepsi, dan zinc untuk
saluran cerna.
3. Biaya pendaftaran
Biaya pendaftaran adalah biaya yang di daftarkan oleh pasien sebelum
pasien mendapatkan pemeriksaan dan sebelum pasien mendapatkan obat
antipsikotik. Pasien mendaftar satu kali untuk satu bulan yaitu 30 hari. Biaya
pendaftaran disini agar pasien dapat dilakukan pemeriksaan dokter atau
mendapat perawatan. Dengan biaya pendaftaran satu kali perawatan sebesar
Rp 15.000.
4. Biaya Periksa
Biaya periksa dokter dihitung berdasarkan tarif periksa pasien rawat
jalan, dalam hal ini diasumsikan bahwa pasien mendapatkan pemeriksaan dari
dokter yaitu satu bulan satu kali yaitu sebesar Rp 19.000. dan apabila pasien
mempunyai penyakit penyerta maka biaya periksa ditambah Rp 14.500 yaitu
merupakan biaya konsultasi antar poli lain.
5. Biaya Total Terapi
Biaya total selama terapi adalah penjumlahan dari biaya medik
langsung rata-rata pada pasien selama terapi meliputi biaya antipsikotik, biaya
non antipsikotik, biaya pendaftaran, dan biaya periksa.
Tabel 6. Biaya rata-rata pengobatan pasien skizofrenia poli psikiatri
di RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016.
Obat
Antipsikotik
Antipsikotik
(Rp)
Non
Antipsikotik
(Rp)
Pendaftaran
(Rp)
Periksa
(Rp) Total (Rp)
Rata-rata
(Rp) / SD
Cepezet® +
Merlopam® +
Stelosi® (N=1)
844.245 - 150.000 190.000 1.127.245 375.748 ±
405.819,04
Clozapin (N =
1)
999.709 22.065 150.000 190.000 1.361.744 340.444 ±
445.308,07
Clozapin +
Cepezet®
(N=1)
977.968 126.142,5 180.000 228.000 1.512.111 378.028 ±
402.118,48
Clozapin +
Diazepam
(N=2)
449.280 164.160 120.000 152.000 885.440 221.360 ±
153.083,89
Clozapin + 535.751,95 150.672 225.000 228.000 1.136.425,95 284.105,99
23
Obat
Antipsikotik
Antipsikotik
(Rp)
Non
Antipsikotik
(Rp)
Pendaftaran
(Rp)
Periksa
(Rp) Total (Rp)
Rata-rata
(Rp) / SD
Diazepam +
Stelosi® (N=1)
±169.578,73
Clozapin +
Haloperidol
(N=1)
289.788 178.752 165.000 252.500 886.040 221.510 ±
59.564,78
Clozapine +
Olanzapin +
Stelosi® (N=1)
751.748 158.130 165.000 209.000 1.283.878 320.970 ±
288.068,55
Clozapin +
Stelosi® (N=1)
279.212 15.478 165.000 209.000 668.690 167.173 ±
111.532,25
Diazepam
(N=1)
55.826 104.104,5 165.000 209.000 533.931 133.483 ±
67.304,89
Haloperidol +
Cepezet®
(N=3)
803.253 623.557 390.000 494.000 2.310.810 577.703 ±
178.151,62
Haloperidol +
Cepezet® +
Onzapin (N=1)
111.666 41.941,5 45.000 57.000 255.608 63.902 ±
32.499,16
Haloperidol +
Merlopam®
(N = 2)
486.090 123.120 213.120 171.000 993.330 248.333 ±
162.713,49
Klorpromazin
+ Haloperidol
(N=3)
502.710 184.680 195.000 247.000 1.129.390 282.348 ±
149.418,43
Risperidone
(N = 4)
916.123 390.655,25 450.000 570.000 2.326.778 581.695 ±
235.101,83
Risperidone +
Cepezet®
(N=3)
1.484.468 575.475,75 390.000 494.000 2.943.944 735.986 ±
504.728,43
Risperidone +
Cepezet® +
Clozapin +
Diazepam
(N=1 )
1.209.335 210.578 165.000 238.000 1.813.913 453.478 ±
504.785,01
Risperidone +
Cepezet® +
Clozapin +
Stelosi® (N=1)
1.378.788 211.245 165.000 209.000 1.964.033 491.008 ±
592.235,98
Risperidone +
Clozapin
(N=15)
11.833.413 2.092.214 1.740.000 2.204.000 17.869.627 4.467.407 ±
4.914.649,75
Risperidone +
Clozapine +
Cepezet®
(N=5)
6.168.506 982.932,00 795.000 1.007.000 8.953.438 2.238.360 ±
2.621.811,24
Risperidone +
Clozapine +
Haloperidol +
Diazepam
(N=1)
265.895 215.739 165.000 209.000 855.634 213.909 ±
41.320,21
Risperidone +
Clozapine +
Haloperidol
(N=3)
2.860.570 246.240 345.000 437.000 3.888.810 972.203 ±
1.261.319,15
Risperidone +
Clozapin +
Stelosi® (N=1)
283.965 82.053 105.000 133.000 604.018 151.005 ±
91.055,62
Risperidone + 244.503 139.425 225.000 285.000 893.928 223.482 ±
24
Obat
Antipsikotik
Antipsikotik
(Rp)
Non
Antipsikotik
(Rp)
Pendaftaran
(Rp)
Periksa
(Rp) Total (Rp)
Rata-rata
(Rp) / SD
Haloperidol
(N=2)
61.357,50
Risperidone +
Haloperidol +
Cepezet®
(N=1)
215.400 - 75.000 95.000 385.400 128.467 ±
75.947,70
Risperidone +
Haloperidol +
Cepezet® +
Stelosi® (N=1)
174.603,20 110.667,7 75.000 95.000 344.603,20 114.867,73
± 52.690,07
Risperidone +
Klorpromazin
(N=1)
337.800 102.600 75.000 95.000 610.400 152.600 ±
124.014,19
Risperidone +
Merlopam®
(N=2)
1.429.066 358.636,50 345.000 437.000 2.569.703 642.426 ±
525.991,45
Risperidone +
Merlopam® +
Cepezet®
(N=2)
1.272.953 352.153,5 225.000 323.000 2.203.107 550.777 ±
483.168,66
Risperidone +
Merlopam +
Fluoxetin
(N=1)
520.738 204.036 135.000 227.500 1.087.274 271.819 ±
170.527,43
Risperidone +
Onzapin (N=1)
188.700 41.040 60.000 76.000 365.740 91.435 ±
66.399,13
Risperidone +
Onzapin +
Stelosi® (N=1)
354.593 98.385 60.000 76.000 588.978 147.245 ±
139.125,88
Risperidone +
Stelosi® (N=1)
309.567 173.620,50 120.000 152.000 755.188 188.797 ±
83.472,08
Stelosi® +
Cepezet®
(N=1)
394.816 609.444 195.000 247.000 1.446.260 361.565 ±
185.668,76
Pada tabel 6 menunjukkan biaya yang paling tinggi adalah biaya
pengobatan antipsikotik kombinasi risperidone dan clozapin yaitu dengan biaya
rata-rata Rp 4.467.407 ± 4.914.649,75. Pengobatan risperidone dan clozapine
merupakan pengobatan yang paling banyak digunakan oleh pasien skizofrenia poli
psikiatri di RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016. Dan biaya yang paling rendah
yaitu pada pengobatan dengan menggunakan antipsikotik kombinasi Haloperidol
+ cepezet® + onzapin dengan biaya rata-rata Rp 63.902 ± 32.499,16. Biaya total
pada pasien skizofrenia berbeda-beda karena lama rawat dan perlakuan
pengobatan tiap pasien berbeda.
C. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini mengambil data secara retrospektif sehingga hasil
penelitian sangat tergantung pada sumber informasi yang digunakan dan terdapat
25
kelemahan tidak diketahui secara pasti kondisi perubahan kesehatan pasien, dan
kesulitan dalam membaca data rekam medik.
26
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Penelitian mengenai analisis biaya pada pasien skizofrenia poli psikiatri di
RSUD RA Kartini Jepara Tahun 2016 diperoleh kombinasi yang paling
banyak digunakan adalah risperidone dan clozapin.
2. Biaya rata-rata pada pasien skizofrenia poli psikiatri di RSUD RA Kartini
Jepara Tahun 2016 paling tinggi yaitu sebesar Rp 4.467.407 ± 4.914.649,75
yaitu pengobatan dengan menggunakan antipsikotik Risperidone dan
Clozapin. Sedangkan biaya paling rendah yaitu Rp 63.902 ± 32.499,16 yaitu
pengobatan dengan antipsikotik kombinasi Haloperidol + Cepezet® +
Onzapin.
B. Saran
1. perlu dilakukan Cost Utility Analysis (CUA) di Poli Psikiatri RSUD RA
Kartini Jepara untuk mengetahui biaya per utility dan untuk megukur kualitas
hidup pasien.
27
DAFTAR PUSTAKA
Anggie R. and Noor.C,2016, Studi Retrospektif Penggunaan Trihexyfenidil Pada
Pasien Skizofrenia Rawat Inap Yang Mendapat Terapi Antipsikotik di
Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Journal Of Pharmacy Vol.2 (2) : 124-
131.
BPOM, 2008, Informatorium Obat Nasional Indonesia, Badan Pengawasas Obat
dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.
Dipiro JT., Talbert RI, Yee GC, 2003, Pharmacotherapy; a Pathophysiologic
Aproach, 5th
Ed, Appleton & Lange: United States.
Fina A. and Oelan S., 2016, Gambaran Pola Penggunaan Antipsikotik Pada
Pasien Skizofrenia di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit JIwa, Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi Volume 6 nomor 1.
Irwan M., Fajriansyah A., Sinuhadji B., Indrayana M. 2008, Penatalaksanaan
Skizofrenia. Riau : Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Kaplan, S., 1997, Sinopsis Psikiatri, 35-55, Binarupa Aksara, Jakarta.
Maramis, W. A. & Maramis, A. A., 2004, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Edisi
Kedelapan, Airlangga University Press, Surabaya.
Martuti B. and Soewarta K., 2008, Peranan Farmakoekonomi Dalam Sistem
Pelayanan Kesehatan di Indonesia, Buletin penelitian Sistem Kesehatan
Vol.11 N0 4, 337-340.
Mawar D.Y., Norr.C. and Valentina. M.S., 2017, Studi Penggunaan Antipsikotik
dan Efek Samping Pada Psien SKizofrenia di Rumah Sakit Jiwa
Sambang Lihun Kalimantan Selatan, Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 3(2),
153-164.
Melatiani. 2013, Analisis Biaya Pada Pasien Skizofrenia Rawat Inap di Rumah
Sakit Surakarta Tahun 2012, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Patricia G.O., Wanifred Z.K., and Karen A.B., 2014, Keperawatan Kesehatan
Jiwa Psikiatri Teori dan Praktek, penerbit buku kedokteran, Jakarta.
Prof. Dr.ElinY.S., Dr Retnosari A., Dr Joseph I.S., Dr I. K., Drs Adji P.S., Dr
Kusnandar., 2008, Iso Farmakoterapi, Penerbit PT.ISFI penerbitan,
Jakarta.
Sinaga, Benhard Rudyanto, 2007, Skizofrenia dan Diagnosis Banding, FKUI,
Jakarta.
Siregar, I., 2008, Buku Gangguan Psikiatri, 3rd
ed. Gramedia, Jakarta.
Sri W., Sri N.Y., and Veni. E., 2011, Hubungan Lama Hari Rawat Dengan
Kemampuan Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi, Jurnal Ners
Indonesia, Vol.1.No 2.
Yulia.M.J., Fatimawali and Weny.I.Wiyono., 2013, Tinjauan Penggunaan
Antipsikotik Pada Pengobatan Skizofrenia di Rumah Sakit Prof.Dr.V.L.
Ratumbyusang Manado Periode Januari 2013-Maret 2013, Jurnal ilmiah
farmasi –UNSRAT Vol.2 No 03.
LAMPIRAN
30
No No
RM
JK
(L/P) Umur Diagnosa Gejala
Lama
Pengobat
an
(Bulan)
Jenis
Antipsikot
ik
Jumlah
Biaya
Antipsikoti
k
Obat lain
Jumlah
Biaya Obat
Lain
Total
Biaya
Pendaftar
an
Total
biaya
periksa
Biaya Medik
Langsung
1 36864
5
P 18 Skizofreni
a tak
terinci
Halusinasi,
menyendiri
8 bulan Risperidon
e 1x2 mg
Clozapine
1x25 mg
Rp 817.135 Hexymer 2x2
mg
Paracetamol
3x500 mg
OBH botol
3x100 mL
Rp456.579
Rp
120.000
Rp
152.000
Rp1.545.579
2. 35770
8
L 21 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
waham,
tidak
kooperatif
11 bulan Clozapin
2x25 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Haloperid
ol 2x1,5
mg
Rp1.548.91
0
Hexymer 2x2
mg
Rp 246.240 Rp
165.000
Rp
209.000
Rp 2.169.150
3. 52220
8
L 20 Skizofreni
a Paranoid
Menyendir
i,
Halusinasi
12 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Clozapine
1x25 mg
Rp1.255.94
3
Hexymer 2x2
mg
Rp 85.102,5 Rp
180.000
Rp
228.000
Rp
1.749.045,5
4 51142
7
P 23 Skizofreni
a
Undifferen
tiated
10 bulan Clozapine
1x100 mg
Clorilex
2x2g mg
Rp999.709
Vit B
complex 1x50
mg
Rp 22.065 Rp
150.000
Rp
190.000
Rp 1.361.774
5 48779
0
L 25 Skizofreni
a paranoid
Gelisah,
Halusinasi
10 bulan Clozapine
1x25 mg
Risperidon
e 2x25 mg
Cepezet
1x100 mg
Rp1.206.26
4
Hexymer 2x2
mg
Rp
273.517,5
Rp
150.000
Rp
190.000
Rp
1.819.781,5
6 51748
3
L 35 Skizofreni
a pranoid
Bingung,
cemas,
sulit tidur
11 bulan Haloperid
ol 1x5 mg
Cepezet
1x100 mg
Rp255.801
Hexymer 2x2
mg
Rp 225.720 Rp
165.000
Rp
209.000
Rp 855.521
7 56126
3
P 25 Skizoenia
kataonik
Gelisah,
tanpa
ekspresi
wajah
10 bulan Cepezet
1x100 mg
Clozapine
1x100 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Rp1.132.61
7
Hexymer 2x2
mg
Thiamin 1x50
mg
Rp48.975
Rp
150.000
Rp
190.000
Rp1.521.592
8 45945
7
L 32 Skizofreni
a Paranoid
Ada
bisikan,
Halusinasi
10 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Clozapine
1x100 mg
Cepezet
1x100 mg
Rp1.695.51
4
Hexymer 2x2
mg
Rp 231.765 Rp
150.000
Rp
190.000
Rp2.267.279
9 52476
3
P 26 Skizofreni
a tak
terinci
Gelisah 10 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Clozapine
2x25 mg
Clorilex
2x25 mg
Rp1.268.70
8
Hexymer 2x2
mg
Vit B
complex 2x50
mg
Vit B1 1x50
mg
Pyredoxin
1x10 mg
Neuromed
5000
Rp 209.463 Rp
150.000
Rp
190.000
Rp1.818.171
10 51309
0
L 33 Skizofreni
a paranoid
Miskin
bicara,
cemas
12 bulan Clozapine
1x100 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Clorilex
1x100 mg
Rp2.402.33
0
Hexymer 2x2
mg
Rp 216.680 Rp
180.000
Rp
228.000
Rp3.027.010
11 46299
1
P 33 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
Melamun
12 bulan Clozapine
2x25 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Rp817.713
Hexymer 2x2
mg
Rp 77.851,5 Rp
180.000
Rp
228.000
Rp
1.303.564,5
12 45578 L 18 Skizofreni Menyendir 12 bulan Risperidon Rp1.435.03 Hexymer 2x2 Rp249.615 Rp Rp Rp2.092.650
5 a tak
terinci
i,
halusinasi
e 2x2 mg
Clozapine
2x25 mg
5
mg 180.000 228.000
13 39144
6
L 21 Skizofreni
a tak
terinci
Menyendir
i
11 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Rp293.348
Hexymer 2x2
mg
OBH botol
100mL
Rp
65.672,25
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp733.020
14 44428
5
L 28 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
senyum
sendiri
12 bulan Risperdon
e 2x2 mg
Merlopam
2x2 mg
Rp1.101.99
4
Hexymer 2x2
mg
Thiamin 1x50
mg
Rp
261.247,5
Rp
180.000
Rp
228.000
Rp
1.771.241,5
15 46632
3
L 31 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
tidak
kooperatif
7 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Stelosi 5
mg
Clozapine
2x25 mg
Rp 283.965 Hexymer 2x2
mg
Rp 82.053 Rp
105.000
Rp
133.000
Rp 604.018
16 42876
8
L 38 Depresi
pasca
skizofreni
a
Halusinasi,
Akustik,
tidak
kooperatif
12 bulan Clozapin
1x100 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Rp1.695.36
8
Hexymer 2x2
mg
Thiamin 1x50
mg
Rp 128.430 Rp
180.000
Rp
228.000
Rp 2.231.798
17 39863
8
P 41 SKizofreni
a paranoid
Mudah
lupa,
Halusinasi
11 bulan Cepezet
1x100 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Valisanbe
2x5 mg
Clorilex
1x100 mg
Stelosi
2x5 mg
Rp1.209.33
5
Hexymer 2x2
mg
Metformin
500 mg
Glocodex
Rp201.578
Rp
165.000
Rp
238.000
Rp 1.813.931
18 49328
4
L 25 Skizofreni
a residual
Melamun,
gelisah
11 bulan Stelosi
1x5 mg
Clozapin
2x25 mg
Clozapin
Rp279.212
Kapsul
kosong no 0.0
(30)
Kapsul
kosong no 1
Rp15.478
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp 668.690
1x100 mg
(30)
Kapsul
kosong no 2
(30)
19 31641
6
L 57 Skizofreni
a
Katatonik
Halusinasi,
Waham
10 bulan Stelosi
2x5 mg
Cepezet
1x100 mg
Merlopam
2x2 mg
Rp844.245
- - Rp
150.000
Rp
190.000
Rp1.184.245
20 44829
5
L 42 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
waham,
menyendiri
6 bulan Stelosi
1x5 mg
Cepezet
1x100 mg
Rp199.681
Hexymer 2x2
mg
Methyl
Prednisolon
2x4 mg
Rp110.280
Rp 90.000 Rp
114.000
Rp433.961
21 54809
0
L 19 Skizofreni
a simplex
Sering
menyendiri
9 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Clozapine
2x25 mg
Rp1.099.30
0
Hexymer 2x2
mg
Rp188.205
Rp
135.000
Rp171.0
00
Rp1.593.505
22 52566
0
L 21 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
miskin
bicara,
menyendir
11 bulan Cepezet
1x100 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Rp971.379
Hexymer 2x2
mg
Rp309.603
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp 1.654.982
23 58126
2
P 35 Skizofreni
a tak
terinci
Bingung,
waham,
gelisah
7 bulan Cepezet
1x100 mg
Stelosi
2x5 mg
Rp195.135
Ciprofloxcaci
n 3x500 mg
Nutriflam
Meloxicam
Hexymer 2x2
mg
Rp499.164
Rp
105.000
Rp
133.000
Rp 932.299
24 32157
6
P 55 Skizofreni
a paranoid
Bicara
sendiri,
Halusinasi
11 bulan Stelosi
2x5 mg
Clozapine
2x25 mg
Onzapin
1x10 mg
Rp751.748
Hexyme 2x2
mg
Thiamin 1x30
mg
Vit B
Complex
Rp158.130
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp 1.283.878
1x50 mg
25 51978
4
L 30 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
tidak
kooperatif,
gelisah
11 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Cepezet
1x100 mg
Clozapine
1x100 mg
Rp970.920
Hexymer 2x2
mg
Rp
218.482,5
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp
1.563.402,5
26 39538
8
L 55 Skizofreni
a residual
Halusinasi,
waham,
melamun
12 bulan Cepezet
1x100 mg
Clozapin
1x25 mg
Rp977.968
Hexymer 2x2
mg
Rp
126.142,5
Rp
180.000
Rp
228.000
Rp
1.512.110,5
27 52480
8
L 40 Skizofreni
a paranoid
Waham,
Halusinasi
11 bulan Clozapine
2x25 mg
Haloperid
ol 2x5 mg
Rp289.788
Hexymer 2x2
mg
Piracetam 800
mg
Asam
mefenamat
Intunal forte
Rp178.752
Rp
165.000
Rp
252.500
Rp 886.040
28 58036
9
L 31 Skizofreni
a residual
Tidak
kooperatif,
melamun
9 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Nopres
2x2 mg
Merlopam
2x2 mg
Rp520.738
Hexymer 2x2
mg
Metformin
500 mg
Loperamide 2
mg
Metronidazole
500 mg
Zinc 20 mg
Rp204.036
Rp
135.000
Rp
227.500
Rp 1.087.274
29 44293
8
P 47 Skizofreni
a
Undifferen
tiated
Halusinasi,
Akustik,
sulit tidur
3 bulan Clozapine
2x25 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Rp201.998
Hexymer 2x2
mg
Rp 67.605 Rp 45.000 Rp
57.000
Rp 371.533
30 56252
5
L 42 Skizofreni
a
hebfrenik
Ada
bisikan,
susah tidur
4 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Onzapin
2x10 mg
Rp354.593
Hexymer 2x2
mg
Rp 98.385 Rp 60.000 Rp
76.000
Rp 588.978
Stelosi
2x5 mg
31 48519
3
P 52 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
Menyendir
i, miskin
bicara
12 bulan Valisanbe
2x2mg
Clozapine
2x2 mg
Stelosi
2x5 mg
Rp532.751,
95
Hexymer 2x2
mg
Kapsul
kosong no 0
Kapsul
kosong no 1
Rp150.672
Rp
225.000
Rp
228.000
Rp1.136.423,
95
32 58990
9
L 27 Skizofreni
a
paranoiid
Bingung,
tidak
kooperati,
menyendiri
5 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Stelosi
2x5 mg
Cepezet
1x100 mg
Haloperid
ol 2x5 mg
Rp174.603,
20
Hexymer 2x2
mg
Rp
110.667,7
Rp 75.000 Rp
95.000
Rp 455.279,9
33 52116
8
P 45 Skizofreni
a
Undifferen
tiated
Halusinasi,
Akustik,
sakit
kepala
6 bulan Cepezet
1x100 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Merlopam
2x2 mg
Rp447.276
Hexymer 2x2
mg
Thiamin 1x50
mg
Rp 120.795 Rp 90.000 Rp
114.000
Rp 772.071
34 60738
5
L 23 Skizofreni
a paranoid
Senyum
sendiri,
Halusinasi
3 bulan Ozapin
2x10 mg
Haloperid
ol 2x5 mg
Cepezet
1x100 mg
Rp111.666
Hexymer 2x2
mg
Rp 41.941,5 Rp 45.000 Rp
57.000
Rp 255.607,5
35 39494
0
P 44 Skizofreni
a paranoid
Mudah
tersinggun
g,
halusinasi
9 bulan Cepezet
1x100 mg
Haloperid
ol 2x5 mg
Rp391.392
Hexymer 2x2
mg
Rp 274.635 Rp
135.000
Rp
171.000
Rp 972.027
36 55536
2
L 34 Skizofreni
a paranoid
Suka
menyendiri
11 bulan Clozapin
2x25 mg
Risperidon
Rp1.179.61
5
Hexymer 2x2
mg
Rp
175.162,5
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp
1.728.777,5
e 2x2 mg
37 46036
9
L 26 Skizofreni
a
hebefrenik
Suka
menyendiri
3 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Rp 102.420 Hexymer 2x2
mg
Rp 61.560 Rp 45.000 Rp
57.000
Rp 265.980
38 41351
9
L 28 Skizofreni
a katatonik
Menyendir
i, muka
tanpa
mimik
11 bulan Stelosi
1x5 mg
Clozapin
2x25 mg
Cepezet
1x100 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Rp1.378.78
8
Hexymer 2x2
mg
Rp 211.245 Rp
165.000
Rp
209.000
Rp 1.964.033
39 58768
6
L 20 Skizofreni
a paranoid
Bingung,
waham
9 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Cepezet
1x100 mg
Rp357.029
Hexymer 2x2
mg
Rp130.872,
75
Rp
135.000
Rp
171.000
Rp
793.901,75
40 59636
9
L 20 Skizofreni
a paranoid
Waham,
Halusinasi
6 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Clozapine
1x25 mg
Rp281.670,
00
Hexymer 2x2
mg
Rp 85.495,5 Rp 90.000 Rp
114.000
Rp571.165,5
0
41 43979
9
L 24 Skizofreni
a
Katatonik
Melamun,
tanpa
ekspresi,
halusinasi
11 bulan Haloperid
ol 2x5 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Rp89.343
Hexymer 2x2
mg
Rp139.425
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp 602.768
42 54108
5
L 29 Skizofreni
a katatonik
Menyendir
i, sulit
bicara
12 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Clozapine
1x25 mg
Rp1.333.50
0
Hexymer 2x2
mg
Kapsul
kosong no 0
Kapsul
kosong no 2
Rp283.616,
40
Rp
180.000
Rp
228.000
Rp
2.025.116,4
43 52369
6
P 21 Skizofreni
a
Undifferen
tiated
Halusinasi,
menyendiri
11 bulan Risperidon
e 1x2 mg
Clozapine
1x25 mg
Haloperid
ol 2x1,5
Rp265.895
Hexymer 1x2
mg
Kapsul
kosong no 0
Kapsul
kosong no 2
Rp215.739
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp 855.634
mg
Diazepam
1x2 mg
Vitamin B
Complex
1x50 mg
44 46774
3
L 27 Skizofreni
a katatonik
Suka
menyendiri
,
Halusinasi
9 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Clozapine
1x25 mg
Rp447.428
Hexymer 1x2
mg
Rp85.089
Rp
135.000
Rp
171.000
Rp 838.517
45 59351
8
L 20 Skizofreni
a
hebefrenik
Halusinasi,
waham
6 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Rp239.010
Hexymer 2x2
mg
Rp 149.658 Rp 90.000 Rp
114.000
Rp 592.668
46 58577
6
L 40 Skizofreni
a paranoid
Mudah
lupa,
halusinasi
8 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Stelosi
2x5 mg
Rp309.567
Hexymer 2x2
mg
Rp173.620,
50
Rp
120.000
Rp
152.000
Rp 755.187,5
47 42763
8
L 45 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
cemas
11 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Merlopam
1x2 mg
Cepezet
1x100 mg
Rp825.677
Hexymer 2x2
mg
Rp
231.358,5
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp
1.431035,5
48 34583
6
P 34 Skizofreni
a katatonik
Menyendir
i,
Halusinasi
10 bulan Merlopam
1x2 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Rp327.072
Hexymer 1x2
mg
Rp97.389
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp 798.461
49 53101
6
P 31 Skizofreni
a paranoid
Waham,
Halusinasi
12 bulan Cepezet
1x100 mg
Clozapine
1x100 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Rp1.163.19
1
Hexymer 2x2
mg
Rp210.192
Rp
180.000
Rp
228.000
Rp 1.781.383
50 49199
1
L 29 Skizofreni
a katatonik
Gelisah 10 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Rp281.345
Hexymer 2x2
mg
Rp113.775
Rp
150.000
Rp
190.000
Rp 735.120
51 39331
6
P 46 Skizofreni
a paranoid
Bicara
nada
tinggi,
waham
11 bulan Valisanbe
1x2 mg
Diazepam
1x2 mg
Rp55.826
Hexymer 1x2
mg
Rp
104.104,5
Rp
165.000
Rp
209.000
Rp 533.930,5
52 61182
2
L 42 Skizofreni
a paranoid
Bingung,
Halusinasi
4 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Onzapin
1x10 mg
Rp 188.700 Hexymer 1x2
mg
Rp 41.040 Rp 60.000 Rp
76.000
Rp 365.740
53 61106
4
L 35 Skizofreni
a
hebefrenik
Malas
bekerja ,
halusinasi
6 bulan Haloperid
ol 2x5 mg
Cepezet
1x100 mg
Rp 156.060 Hexymer 2x2
mg
Rp 123.20 Rp 90.000 Rp
114.000
Rp 372.380
54 39450
7
L 44 Skizofreni
a paranoid
Waham,
Halusinasi,
suka
menyendiri
6 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Cepezet
1x100 mg
Rp 156.060 Hexymer 2x2
mg
Vitamin B
Complek
1x50 mg
Rp 135.000 Rp 90.000 Rp
114.000
Rp 495.060
55 59843
4
P 43 Skizofreni
a paranoid
Bingung,
waham,
tidak
kooperatif
5 bulan Risperidon
e 1x2 mg
Halloperid
ole 2x5
mg
Cepezet
1x100 mg
Rp 215.400 - - Rp 75.000 Rp
95.000
Rp 385.400
56 43591
9
P 32 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
Menyendir
i, miskin
bicara
5 bulan Chlozapin
e 1x25 mg
Diazepam
2x2 mg
Rp 278.550 Hexymer 2x2
mg
Rp 102.600 Rp 75.000 Rp
95.000
Rp 551.150
57 53124
6
P 33 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
tidak
kooperatif
6 bulan Halloperid
ol 2x5 mg
Merlopam
1x2 mg
Rp 333.360 Hexymer 2x2
mg
Rp 123.120 Rp 90.000 Rp
114.000
Rp 660.480
58 45689
6
L 21 Skizofreni
a katatonik
Sering
menyendiri
6 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Haloperid
ole 1x5
mg
Chlozapin
e 1x25 mg
Rp 757.980 - - Rp 90.000 Rp
114.000
Rp 961.980
59 55865 L 19 Skizofreni Muka 6 bulan Risperidon Rp 525.780 Hexymer 2x2 Rp Rp 90.000 Rp Rp
5 a katatonik tanpa
mimik,
halusinasi
e 2x2 mg
Chlozapin
e 1x25 mg
mg
Kalxetin 1x10
mg
141.673,35 114.000 871.453,35
60 36190
6
L 50 Skizofreni
a paranoid
Mudah
lupa,
halusinasi,
waham
5 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Chlorprom
azin
1x100 mg
Rp 337.800 Hexymer 2x2
mg
Rp 102.600 Rp 75.000 Rp
95.000
Rp 610.400
61 54961
4
L 32 Skizofreni
a
hebefrenik
Halusinasi 4 bulan Risperidon
e 2x2 mg
Halloperid
ol 1x5 mg
Rp 155.160 - - Rp 60.000 Rp
76.000
Rp 291.160
62 51543
4
L 28 Skizofreni
a
hebefrenik
Halusinasi 4 bulan Halloperid
ol 2x5 mg
Chlorprom
azin
1x100 mg
Rp 160.080 - - Rp 60.000 Rp
76.000
Rp 296.080
63 52624
4
P 20 Skizofreni
a
hebefrenik
Halusinasi,
miskin
bicara
6 bulan Halloperid
ole 1x5
mg
Chlozapin
e 1x25 mg
Risperidon
e 2x2 mg
Rp 553.680 - - Rp 90.000 Rp
114.000
Rp 757.680
64 52255
4
P 30 Skizofreni
a paranoid
Halusinasi,
Menyendir
i
3 bulan Halloperid
ole 1x5
mg
Merlopam
1x2 mg
Rp 152.730 - - Rp 45.000 Rp
57.000
Rp 254.730
65 61106
4
L 35 Skizofreni
a
Undifferen
tiated
Tersenyum
sendiri,
Halusinasi
5 bulan Chlorprom
azine
1x100 mg
Halloperid
ol 1x5 mg
Rp 190.350 Hexymer 2x2
mg
Rp 102.600 Rp 75.000 Rp
95.000
Rp 462.950
66 39179
0
L 30 Skizofreni
a Paranoid
Halusinasi,
waham,
7 bulan Chlozapin
e 1x25 mg
Rp 613.410 Thiamin
(Vitamin B1)
Rp 5.670 Rp
105.000
Rp
133.000
Rp 857.080
suka
menyendiri
Risperidon
e 2x2 mg
1x50 mg
67 55327
8
P 41 Skizofreni
a Paranoid
Halusinasi,
gelisah,
menyendiri
3 bulan Chlozapin
e 1x25 mg
Diazepam
2x5 mg
Rp 170.730 Hexymer 2x2
mg
Rp 61.560 Rp 45.000 Rp
57.000
Rp 334.290
68 43423
9
L 43 Skizofreni
a Paranoid
Halusinasi,
Menyendir
i, cemas
4 bulan Halloperid
ole 1x5
mg
Chlorprom
azine
1x100 mg
Rp 152.280 Hexymer 2x2
mg
Rp 82.080 Rp 60.000 Rp
76.000
Rp 370.360