14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Coupling Connections Coupling adalah alat untuk penyambung antara pipa satu dengan pipa yang lainnya. Biasanya coupling ini dipakai di dalam pengeboran minyak bumi. Coupling ini terbuat dari pipa tanpa kampuh berasal dari Green Pipe yang diimpor dari luar negeri dimana supliernya adalah Argentina, Tamsa (Mexico), Tubos Reunidas (Spanyol) dan Kawasaki atau NKK dari Jepang. Semua Hasil produksi diprioritaskan untuk dalam dan luar negeri. Gambar 1 Coupling Connections

Coupling & Tubing

Embed Size (px)

DESCRIPTION

erf

Citation preview

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Coupling Connections

    Coupling adalah alat untuk penyambung antara pipa satu dengan pipa yang

    lainnya. Biasanya coupling ini dipakai di dalam pengeboran minyak bumi.

    Coupling ini terbuat dari pipa tanpa kampuh berasal dari Green Pipe yang diimpor

    dari luar negeri dimana supliernya adalah Argentina, Tamsa (Mexico), Tubos

    Reunidas (Spanyol) dan Kawasaki atau NKK dari Jepang. Semua Hasil produksi

    diprioritaskan untuk dalam dan luar negeri.

    Gambar 1 Coupling Connections

  • 7

    Berdasarkan ukurannya Jenis jenis sambungan coupling terdiri dari:

    1. Sambungan Coupling Casing

    Sambungan Coupling casing adalah sambungan pipa yang digunakan dalam

    pengeboran minyak bumi. casing ini berfungsi sebagai pelindung sumur bor

    terhadap runtuhan tanah. Coupling casing connections ini mempunyai ukuran

    4 1/2 sampai dengan 24 1/2.

    2. Sambungan Coupling Tubing

    Sambungan Coupling tubing adalah sambungan pipa yang digunakan dalam

    pengeboran minyak bumi. Tubing ini berfungsi mengalirkan minyak atau

    fluida dari dalam sumur ke permukaan. Coupling tubing connections ini

    mempunyai ukuran 2 3/8 sampai dengan 4 1/2.

    (http://www.pumpfundamentals.com/pump_glossary)

    B. Grade Pipa Baja

    Jenis pipa baja yang dibuat harus sesuai dengan kondisi lingkungan, tekanan

    internal dan eksternal, kedalaman sumur serta tingkat keasaman. Kelas pipa baja

    yaitu:

    Gambar 2 Tabel grade pipa baja

  • 8

    1. Severe Sour Service adalah Grade pipa yang dibuat untuk lingkungan tingkat

    keasaman yang tinggi dan terhadap keretakan akibat dari korosi.

    2. High Collapse Service adalah Grade pipa yang dibuat untuk sumur tekanan

    eksternal yang tinggi, dengan peningkatan optimalisasi kinerja dari tabung

    tubular.

    3. High Collapse & Sour Service adalah Grade pipa yang dibuat untuk sumur

    minyak dan gas, dengan tekanan eksternal yang tinggi dan lingkungan yang

    mengandung asam.

    4. Deep Well Service adalah Grade pipa yang dibuat untuk sumur yang dalam.

    Kekuatan, keuletan serta ketangguhan patah diperlukan.

    5. Critical Service adalah Grade pipa yang dibuat untuk lingkungan CO2 ringan

    dengan pilihan baja karbon untuk ketahanan terhadap korosi.

    6. Low Temperature Service adalah Grade pipa yang dibuat untuk ketangguhan

    terhadap retak dan dirancang untuk digunakan dalam suhu rendah, seperti

    daerah Antartika.

    7. High Ductility adalah Grade pipa yang dibuat untuk aplikasi lebih luas

    8. Thermal Service adalah Grade pipa yang untuk produksi minyak densitas

    tinggi.

    (www.tenaris.com)

    C. Tahapan Pembuatan Coupling Connectios

    Pembuatan sambungan coupling biasanya dilakukan dengan tahapan sebagai

    berikut:

  • 9

    1. Pemotongan

    Coupling stock yang berasal dari finishing dipotong sesuai dengan spesifikasi

    coupling untuk menghasilkan coupling blank. Coupling blank kemudian

    dikirim ke mesin CNC untuk penguliran/threading.

    2. Penguliran

    Jenis spesifikasi yang digunakan pada peroses pembuatan theading/ ulir untuk

    coupling adalah standarisasi API atau Hydrill premium. Proses pembuatan ulir

    ini dibuat pada mesin CNC.

    3. Pemeriksaan

    Pemeriksaan tentang ukuran-ukuran dari coupling tersebut, sesuai dengan

    standarisasinya masing-masing dan pesanan. Bagian-bagian yang harus

    diamati adalah:

    a. Bentuk Ulir

    b. Sudut bevel

    c. Jarak pitch

    d. Ketinggian ulir

    e. Taper

    4. die stamping

    Setelah pemeriksaan, kopling ini, ditandai dengan mesin die stamping yang

    mengidentifikasi bahan dengan data sebagai berikut:

    a. Pabrikan

    b. API Monogram

  • 10

    c. Tingkat baja

    d. Tanggal manufaktur

    5. Pelapisan

    Pelapisan digunakan untuk menghindari threading coupling yang telah dibuat

    supaya tidak rusak disaat penyambungan.

    a. Degreasing: kopling dilumasi dalam suatu larutan pada 800 C untuk

    membuang kotoran, minyak emulsi, minyak tahan korosi dan pelumas.

    b. Pengawetan: permukaan oksidasi dikeluarkan dengan solusi air asam.

    Hal ini dilakukan ketika permukaan kopling non-fosfat dilapisi lapisan

    oksidasi. Kemudian, coupling dibilas dengan air

    c. Pencucian: setelah pengawetan, kopling dicuci.

    d. Aktivasi: mengaktifkan permukaan coupling untuk memastikan

    pembentukan lapisan Kristal fosfat yang melekat

    e. Phospatizing: coupling dilapipsi lapisan fosfat dengan cara di redam.

    f. Pencucian: setelah coupling di fosfat kopling dicuci.

    g. Meminyaki: kopling fosfat diminyaki untuk melindungi permukaan dari

    lingkungan korosif.

    h. Pengeringan: ini adalah stasiun terakhir dimana coupling yang dilumasi

    dengan pelumas dikeringkan dengan udara panas.

    6. Pengecatan

    Setelah proses pelapisan/phospat selesai, kopling dikerjakan di mesin

    pengecetan painting. Dengan warna yang berbeda sesuai dengan identifikasi

    kelas baja.

    (Stagnetto, Vicente . 2009)

  • 11

    D. Pengertian Threading Coupling Connections

    Threading coupling connections adalah ulir yang terdapat pada sambungan

    coupling yang berfungsi sebagai penghubung antara pipa yang satu dengan pipa

    yang lain. Dari bentuk dan profil threading inilah bisa ditentukan jenis-jenis

    sambungan coupling tersebut.

    Adapun jenis-jenis dari threading coupling connections adalah sebagai berikut:

    1. API Connections

    a. Eight round

    Jenis sambungan coupling API, profil ulirnya berbentuk segitiga dengan

    banyaknya ulir atau modul dari ulir sepanjang 1 berjumlah 8 (delapan)

    Gambar 3 Profil ulir eight round

    b. Ten round

    Jenis sambungan coupling API, profil ulirnya berbentuk segitiga sama

    halnya dengan type Eight round akan tetapi banyaknya ulir atau modul

    dari ulir sepanjang 1 berjumlah 10 (sepuluh)

    Gambar 4 Profil ulir ten round

    c. Buttres

    Jenis coupling connections API, dari profil ulir nya berbentuk trapesium.

    Gambar 5 Profil ulir buttres

  • 12

    2. Hydrill Connections

    a. Seri Blue TM.

    Seri Tenaris Hydrill BlueTM merupakan teknologi sambungan pipa

    premium, yang dirancang untuk kedalaman sumur paling dalam dan

    sensitif. Jenis sambungan pipa ini adalah sambungan untuk operasi

    pengeboran sempurna di perminyakan seluruh dunia. Jenis seri ini dibagi

    menjadi tiga: (a) TSH BLUE, (b) TSH BLUE Thermal Linier, (c). TSH

    Near Flush

    Gambar 6 Profil Threading a). TSH BLUE, b). TSH BLUE Thermal Linier, c). TSH Near Flush

    b. Wedge 500

    Seri Tenaris Wedge 500 merupakan teknologi sambungan pipa premium

    yang dirancang untuk kekuatan dan torsi yang tinggi serta tahan terhadap

    tegangan tekan dan lentur.

    a

    b

    c

  • 13

    Wedge 500 merupakan jenis pipa dengan ketebalan dinding yang tipis.

    Sambungan jenis pipa ini dapat diaplikaskan pada ruang yang berliku,

    karena profil threading nya tahan terhadap kelenturan.

    Sambungan threading coupling seri Wedge 500 terdiri dari: Wedge

    563, wedge 521, wedge 523, wedge 511, wedge 513, wedge 503, wedge

    553, wedge 533.

    Gambar 7 Profil Threading Wedge Series

  • 14

    c. Legacy

    Legacy merupakan jenis sambungan pipa yang diciptakan oleh tenaris

    sendiri selama 60 tahun terakhir serta telah diresmikan oleh dunia

    perpipaan.

    Kelompok dari jenis Legacy Series dapat diandalkan dalam pengeboran di

    seluruh dunia.

    Gambar 8 Profil Threading Legacy Series

    ( www.tenaris.com )

  • 15

    E. Thread Desain

    Threading pada sambungan pipa coupling dibuat berdasarkan standarisasi yang

    telah ditetapkan. Yang harus diperhatikan dalam pembuatan sambungan threading

    coupling adalah Diameter luar pipa, diameter dalam pipa, diameter puncak

    threading, diameter kaki threading, panjang threading coupling yang saling

    berhubungan dengan threading pipa, panjang threading dalam satu modul, panjang

    coupling dan tinggi threading. Desain threading coupling dapat dilihat pada

    Gambar 8.

    Gambar 9 Dimensi Coupling dan Profil Threading

    D = Diameter Luar Pipa

    NL

    d1 d2 d3

    d1 d2 d3

  • 16

    d = Diameter dalam

    d1 = Diameter kaki /diameter besar threading

    d2 = Diameter tengah threading

    d3 = Diamter puncak/diameter kecil threading

    l = Panjang threading yang berhubungan

    NL = Panjang Coupling

    p = Panjang threading dalam satu modul

    h = tinggi threading

    (Nieman G, Budiman Anton, Bambang P. 1982)

    F. Gaya dan Tegangan-Tegangan Pada Threading

    Tegangan yang terjadi pada threading tersebut, disebabkan oleh gaya yang

    diterima dan tergantung kepada sifat bahan dari threading penggerak. Tegangan

    yang terjadi adalah tegangan bearing, tegangan geser, tegangan tarik dan tegangan

    kombinasi.

    Gambar 10 Gaya yang terjadi pada threading

  • 17

    1. Tegangan bearing

    = . .. Dimana :

    = tegangan tekan = gaya dm = diameter rata-rata threading = kedalaman threading = jumlah threading

    2. Tegangan bending

    Tegangan bending yang terjadi sebesar

    = 3. . . . Dimana :

    = tegangan bending = gaya dm = diameter rata-rata threading = kedalaman threading = jumlah threading = tebal threading

    3. Tegangan geser akibat bending (pipa sebagai beam)

    = 32. . .

    (1)

    (3)

    (2)

  • 18

    Dimana :

    = gaya = tegangan geser maksimum = jumlah threading = tebal threading = diameter besar threading

    4. Tegangan tarik dan tegangan tekan

    = 4.

    Dimana :

    = gaya = tegangan tarik = diameter besar threading

    5. Tegangan Kombinasi, dengan panjang ulir tidak signifikan, sehingga aksi

    kolom diabaikan, maka

    = 2 + Tegangan geser akibat momen torsi adalah:

    = (/2) = (/2)(/32) = 16 Persamaan 4 dan 6 dimasukkan ke dalam persamaan 5 sehingga didapat

    = 2 + 16

    (4)

    (5)

    (6)

    (7)

  • 19

    Dimana :

    = momen torsi = luas penampang melintang =

    = diameter besar threading = gaya

    (Achmad. Zainun. 2006)