Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SUSUNAN%PENGURUS%JURNAL%DESTINASI%PARIWISATA%!
Penanggung%jawab:%Dekan!Fakultas!Pariwisata!Universitas!Udayana!(UNUD)!
!Penasehat:%
Pembantu!Dekan!I!Fakultas!Pariwisata!UNUD!Pembantu!Dekan!II!Fakultas!Pariwisata!UNUD!Pembantu!Dekan!III!Fakultas!Pariwisata!UNUD!
Ketua!Program!Studi!S1!Destinasi!Pariwisata!Fakultas!Pariwisata!UNUD!Sekretaris!Program!Studi!S1!Destinasi!Pariwisata!Fakultas!Pariwisata!UNUD!
!Ketua%Dewan%Penyunting:%Drs.!I!Nyoman!Sunarta,!M.Si!
!Sekretaris:%
I!Made!Adikampana,!S.T,!M.T!!
Penyunting%Ahli%(Mitra%Bestari):%Prof.!Dr.!Ir.!I!Gede!Pitana,!M.Sc.!(UNUD)!Prof.!Dr.!Janianton!Damanik,!M.Si.!(UGM)!Prof.!Dr.!I!Made!Sukarsa,!S.E.,!M.S.!(UNUD)!
Dr.!Drs.!Baiquni,!M.A.!(UGM)!!
Penyunting%Pelaksana:%I!Made!Bayu!Ariwangsa,!S.S,!M.Par,!M.Rech.!
Dra.!L.P.!Kerti!Pujani,!M.Si!I!Gusti!Agung!Oka!Mahagangga,!S.Sos.,!M.Si.!
I!Nyoman!Sukma!Arida,!S.Si.,!M.Si!I.!B.!Suryawan,!S.T.,!M.Si.!
Made!Sukana,!SST.Par.,!M.Par.,!MBA.!Saptono!Nugroho,!S.Sos.,!M.Par.!
I!Gde!Indra!Bhaskara,!SST.Par.,!M.Sc.!!
Sekretariat:%I!Wayan!Darma!Santosa,!S.E.!
Wayan!Sudarma,!S.H.!I!Gusti!Putu!Setiawan,!S.E.!
Luh!Yuni!Artini!!
ALAMAT%PENYUNTING%DAN%TATA%USAHA%Program!Studi!S1!Destinasi!Pariwisata!Fakultas!Pariwisata!UNUD!
Jl.!DR.!R.!Goris!No.!7!Denpasar!Bali,!Telp/fax:!(0361)223798!/!0818344007!email:[email protected]!
JurnalDestinasiPariwisata ISSN:2338-8811
Vol.4No2,2016
139
UPAYAKONSERVASIRUMAHADATKARODALAMMENUNJANGPARIWISATABUDAYADI
DESALINGGAKABUPATENKAROSUMATERAUTARA
RikkaAgustrianaSinulinggaa,1,IGst.AgungOkaMahaganggaa,[email protected],[email protected]
aProgramStudiS1DestinasiPariwisata,FakultasPariwisata,UniversitasUdayana,Jl.Dr.R.Goris,Denpasar,Bali80232IndonesiaABSTRACT
Karotraditionalhouse is theculturalheritageof theancestorsthatshouldbepreserved.KaroTraditionalHouseorRumahSiwaluhJabuisahomestagewhichisabout2metersoffthegroundandusuallyinhabitedbyeighttotenhouseholds.KaroTraditionalHousecouldstillbefoundinsomeareasinKarolikeDokan,Melas,andLingga.Nowadays,theexistenceofKarotraditionalhouseespeciallyinLingaisreduced,wherein2002thenumberofKarotraditionalhousetotaling29unitsanditisonlytwounitsnow.Thenumberoftraditionalhouseisnolongergroomedandcrumblingwithageandduetothelackofattentionfromthelocalgovernmentandthecommunity.
Inthisstudy,theproblemsarehowtheeffortsmadebythegovernmentandthecommunityinconservingtheKarotraditionalhouseinLingga.ThelocationofthisstudyisconductedinthevillagenamedLingga,SimpangEmpatsubdistrict, KaroDistrict ofNorth Sumatra.Data collectionmethods used in this study is observation, interviews,literaturestudy.
Anattemptby thegovernment in this case theDepartmentofTourismandCultureofKaroviewedof thestrategy,workprograms,targetsandachievementsthatprovidelandtorelocatethemodernhouse,themaintenanceofKarotraditionalhouse,hostedapartyofflowersandfruit,heldculturalfestivalin Lingga.Meanwhile,fromthecommunityside,itcouldbeseenfromthemanagementandpackagingoftravelpackages. Keywords:Conservation,KaroTraditionalHouse,CulturalTourism.I. PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang
Sumatera Utara merupakan salah satudaerahtujuanwisatayangmenyimpanberbagaidayatarikwisataalam,buatan,danbudayayangmasihmenyimpanberbagaipeninggalansejarahyang sampai saat ini masih dapat dinikmatiwisatawankhususnyapeninggalanbudaya.
Salah satu daerah di Sumatera Utara yangmasihmenyimpanberbagaipeninggalanbudayaadalahKabupatenKaro.KabupatenKaro sendirimemiliki tiga desa yang disebut sebagai desabudaya yang masih menyimpan berbagaipeninggalan sejarah khususnya budaya yangpentingbagimasyarakatKarokhususnya.Ketigadesa budaya tersebut adalahDesa Lingga, DesaDokan, dan Desa Peceren.Diantara ketiga desatersebutyangmenjadidesabudayadengansituspeninggalan sejarah terlengkap adalah DesaLingga.
Desa Lingga adalah desa budaya yangberadadiKabupatenKaroyangberjarak15KMdariGunungSinabung.Desainiadalahdesayangmenjadi situs sejarah Budaya Karo terlengkap,haliniterbuktidariadanyapeninggalansejarahsepertiRumahAdatKaroyangberumurratusantahunyangmasihberdiridanmejadidayatarikutamaDesaLingga.Selaindari rumahadatyangmasih ada, desa ini juga masih mempunyaimuseumpeninggalandariSukuKaroterdahulu.
Dewasa ini semakin banyak orang tidakpeduli dengan budaya dan adat istiadat,contohnya saja mulai terihat menurunnyakepedulian terhadap budaya khususnya RumahAdatKaro,hal inidapatdilihatdarimasyarakatsudah tidak mau lagi tinggal di rumah adattersebut dan memilih untuk membangun dantinggal di rumahmodern, sehingga rumah adattersebut terlantar dan tidak terawat lagi. DesaLingga adalah desa budaya yang dahulunyaadalah sebuah perkampungan Karo yangseluruh rumah masyarakatnya merupakanRumah Adat Karo dengan sistem kehidupanberlandaskan nilai-nilai budaya dan adatistiadat. Pada awalnya Desa Lingga memilikijumlahrumahadatyangcukupbanyakyakni29buah Rumah Siwaluh Jabu dan karena haltersebut maka Desa Lingga disebut KampungKaro, yang pada tahun 2002 jumah iniberkurangdrastisdanhanyamenyisakan9buahRumahAdatKaro.
Penurunan yang drastis juga tidakmenjadikan masyarakat dan pemerintahbekerjasama untuk berupaya dalam menjagakelestarian warisan leluhur itu.Jumlah yangsedikitjugasemakinberkurangsetiaptahunnyayang kini hanya menyisakan dua Rumah AdatKaroyangadadiDesaLingga.Selaindari faktoralam, kurangnya kepedulian masyarakat danpemerintah lokal jugamenjadi alasanmengapa
JurnalDestinasiPariwisata ISSN:2338-8811
Vol.4No2,2016
140
Rumah Adat Karo tersebut semakin berkurangsetiaptahunnya.Jumlahyangsemakinberkurangmemerlukan perhatian khusus baik daripemerintah maupun masyarakatlokal.Pemerintah dan masyarakat lokal harusbekerjasama dalam upaya konservasi RumahAdatKarotersebut.1.2 RumusanMasalah
Rumusan masalah pada penelitian iniadalah : “Bagaimana Upaya yang DilakukanDisbudpar Kabupaten Karo dan MasyarakatLokal dalam Konservasi Rumah Adat Karo diDesaLingga?”1.3 TujuanPenelitian
UntukmengetahuiupayayangdilakukanDisbudpar Kabupaten Karo dan masyarakatlokal dalam konservasi Rumah Adat Karo diDesaLingga.
II. KEPUSTAKAAN
2.1.BatasanPengertianUpaya
Upaya merupakan tindakan yangdilakukan seseorang, untukmencapai apa yangdiinginkan atau merupakan sebuah strategi.Upaya dijelaskan sebagai suatu usaha (syarat)suatu cara, juga dapat disebut sebagai suatukegiatan yang dilakukan secara sistematis,terencana dan terarah untuk menjaga sesuatuhalagartidakmeluas(Soekamto1984).2.2.BatasanPengetianKonservasi
Konservasi warisan budaya merupakanmenjadikanwarisantersebutmenjadiobjekdandaya tarik wisata, dengan kata lain melakukankonservasi melalui pendekatan pengembanganpariwisata dan menjadikan warisan tersebutsebagai daya tarik wisata utamanya dansekaligus sebagai sumber dana bagi dirinyasendiri, masyarakat sekitar dan pemerintahdaerah.
Konsep konservasi pariwisatamempunyai lingkup yang luas dan merupakanproses panjang, Konservasi material dan nonmaterial, kemudian membuat sarana danprasarana sampai ke masalah aksesibilitas kelokasi dan mengarah pada pemanfaatan secaraekonomis untuk menunjang nilai-nilaihistorisnya maupun nilai-nilai emosionalnyayang terkandung dalam warisan tersebut.(Isdaryono,2013)2.3.BatasanPengertianMasyarakat
Masyarakat tidak lagi ditempatkansebagai objek yang hanya menerima apa yang
diputuskan dari atas (pemerintah), tetapimasyarakat pada saat ini juga harus dilibatkansebagai subjek dalam kerangkamengembangkan pariwisata. Manafe, 2003dalam(PulumunGinting,2015).2.4.BatasanPengertianPariwisataBudaya
Pariwisata budaya dalam artian yangluas adalah menyangkut semua perpindahanorang yang bertujuan untuk memenuhikebutuhan akan sesuatu yang berbeda,mempertinggi tingkat budaya seseorang,memberipengetahuan,danpengalaman.Pariwisata budaya dapat dilihat peluang bagiwisatawan untuk mengalami, memahami, danmenghargai karakter destinasi, kekayaan dankeanekaragaman budayanya. Sumber dayabudaya yang bisa dikembangkan menjadi dayatarikwisataadalah:1. Bangunan bersejarah, situs, monumen,
museum,galeriseni,situsbudayakunodansebagainya
2. Seni dan patung kontemporer, arsitektur,tekstil, pusat kerajinan tangan dan seni,pusat desain, studio artis, ndustri film danpenerbit,dansebagainya.
3. Seni pertunjukan, drama, sendratari, lagudaerah, teater jalanan, eksebisi foto,festival,danevenkhususlainnya.
4. Peninggalankeagamaansepertipura,candi,masjid,situs,dansejenisnya.
5. Kegiatan dan cara hidupmasyarakat lokal,system pendidikan, sanggar, teknologitradisional, cara kerja, dan systemkehidupansetempat.
6. Perjalanan(Trekking)ketempatbersejarahmenggunakan alat transportasi unik(berkuda,dokar,cikar,dansebagainya)
7. Mencoba kuliner (masakan) setempat.Melihat persiapan, cara membuat,menyajikan, dan menyantap merupakanatraksi budaya yang menarik bagiwisatawan.(Pitana,2009).
III. METODOLOGIPENELITIAN3.5.1LokasiPenelitian
Pada penulisan ini yang menjadi lokasipenelitianadalahDesaLinggayangyangterletakdi Kecamatan Simpang Empat Kabupaten KaroProvinsiSumateraUtara.
JurnalDestinasiPariwisata ISSN:2338-8811
Vol.4No2,2016
141
3.5.2RuangLingkupPenelitian
Untuk memperjelas batasan batasan daripenelitianini,berikutdijabarkanruanglingkupdari penelitian ini. Upaya konservasi RumahAdatKarodalammenunjangPariwisatabudayadalampenelitianiniadalah:a. Upayadaripemerintahdalamhal iniDinas
Kebudayaan dan Pariwisata KabupatenKaro meliputistrategi, program kerja,target, dan capaian dalam konservasiRumahAdatKaro.
b. Upaya darimasyarakat lokal dalam hal inimasyarakat Desa Lingga meliputi:pengelolaandanpengemasanpaketwisata.
3.5.3JenisdanSumberData
Jenis data yang digunakan dalampenelitianiniadalah:1. Data kuantitatif merupakan data yang
didapat berupa angka-angka yang dapatdihitung secara pasti yaitu jumlahkunjungan wisatawan ke Desa Lingga dankeKabupatenKaro.
2. Data kualitatif merupakan penelitian yangmenggunakan latar ilmiah,denganmaksudmenafsirkan fenomena yang terjadi dandilakukandengan jalan melibatkanmetodeyangada.Sumber data yang digunakan dalam
penelitianiniadalah:1. Dataprimer :data yangdiperoleh langsung
daripengelola,masyarakatdanpemerintah2. Data sekunder: data yang diperoleh secara
tidaklangsungberupatulisan,mediamassa,dansumbertertulislainnya.
3.5.4TeknikPengumpulanData
1. Observasi adalah pengamatan secaralangsungkelokasiyakniDesaLinggauntukmengetahuikondisifisikterbaru.
2. Wawancara mendalam adalah teknikpengumpulan data dengan mengajukanpertanyaan mendalam kepada informankunciterkaitdenganfokuspenelitian.
3. Studi kepustakaan adalah teknikpengumpulandatadenganmengambildatadari hasil penelitian sebelumnya, buku,jurnaldantulisanlain.
3.5.5TeknikPenentuanInforman
Informan pada penelitian ini terbagimenjadi dua yakni informan pangkal daninformankunci,yangmenjadiinformanpangkaladalah salah seorang warga Desa Lingga yangbernamaRomasSinulingga.Sedangkan.Informan
kuncidalampenelitianiniadalahSerpisGinting(Kepala Desa Lingga), Dinasti Sitepu (KadisDisbudpar), Simpei Sinulingga (masyarakatlokal).3.5.6TeknikAnalisisData
Teknik analisis data pada penelitian inimenggunakan teknik analisis data menurutMiles dan Huberman dalam Sugiyono (2012)dimana Aktivitas dalammenganalisa data yaitureduksi data, penyajian data dan penarikankesimpulan/verifikasi.
IV. HASILDANPEMBAHASAN4.1GambaranUmumLokasiPenelitian
Lokasi penelitian adalah di Desa Linggayang terletak di Kabupaten Karo SumateraUtara.Desa Lingga merupakan salah satu desabudayayangadadiKabupatenKaro.DesaLinggamerupakan desa yang masih menyimpanberbagai peninggalan budaya yang menjadiwarisan leluhur budaya Karo.Daya tarik utamaDesa Lingga adalah Rumah Adat Karo atauRumah Siwaluh Jabu yang sudah berumurratusantahuntetapimasihberdirikokohdidesatersebut.Selain dari Rumah Siwaluh Jabuwisatawan juga dapat melihat berbagaibangunan peninggalan budaya lainnya sepertigeriten, kantur-kantur, sapo page, danJambur.Peninggalansejarahjugadapatdijumpaidi desa tersebut seperti monumen yangmenuliskan nama-nama raja yang pernahmemimpin di Lingga.Desa Lingga juga masihmemiliki sistem kehidupan yang sarat denganadat dan budaya Karo.Terletak di kawasanpegunungan menambah keasrian tempat ini.Pemandangan yang indah dipadukan dengankehidupan masyarakat yang kental denganbudaya akan membuat wisatawan betahberwisataketempatini.
4.2. Upaya Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kabupaten Karo dalam
KonservasiRumahAdatKaro
Disbudpar Kabupaten Karo adalah salahsatu lembaga pemerintahan yang bertugas danbertanggung jawab untuk menjaga kelestarianbudaya Karena sesuai fungsi dan perannyalembaga tersebut ada untuk menjaga berbagaiasetpariwisata.RumahSiwaluhJabuadalahsalahsatu peninggalan budaya dan menjadi asetpariwisata.Berbagai upaya dari DisbudparKabupaten Karo dilihat dari strategi, program
JurnalDestinasiPariwisata ISSN:2338-8811
Vol.4No2,2016
142
kerja, target dan capaian. Berikut merupakanupaya dari Disbudpar KabupatenKaroKabupatenKaro:1. Strategi
Disbudpar Kabupaten Karo tidak memilikistrategikhususuntukkonservasiRumahSiwaluhJabu yang ada di Desa Lingga. DisbudparKabupaten Karo bekerja secara keseluruhanterhadap daya tarik wisata di Kabupaten Karodan upaya konservasi budaya dilakukan secaramenyeluruh, memiliki strategi dalam upayakonsrvasiRumah Siwaluh jabu masuk kedalamstrategi mempertahankan kebudayaanmasyarakat Karo pada umumnya. Berbagaistrategi dan program telah dibuat untukmempertahankan berbagai peninggalan budayaKaro.
Disbudpar Kabupaten Karomelalui strategipeningkatan mutu dan kualitas sertamemaksimalkanpotensipariwisata,diharapkandapat memaksimalkan jumlah kunjunganwisatawanyangberkunjungkeKabupatenKaro,dengan memaksimalkan kunjungan wisatawandiharapkan dapat meningkatkan perekonomianmasyarakat dan daerah serta mengaktifkankembali fasilitas pariwisata. Salah satu yangmenjadi hambatan Disbudpar Kabupaten Karodan masyarakat dalam konservasi peninggalanbudaya khususnya Rumah Siwaluh Jabu yaitukurangnya dana yang disediakan dalam upayakonservasi tersebut. Upaya konservasi RumahSiwaluh Jabutidak memiliki dana atau biayakhusus, sedangkan anggaranyang dibutuhkancukupbesar.
DisbudparKabupatenKaromasihberfokuspada peningkatan sarana dan prasaranapendukung pariwisata.Dilihat dari kondisi saatini, sarana dan prasaranadi Kabupaten Karomasih perlu perhatian lebih untukmemaksimalkan kunjunganwisatawan.Penurunan jumlah wisatawan yangberkunjung ke Kabupaten Karo terlihat setelahbencanaerupsiGunungSinabung.Beberapadayatarik wisata justru ditutup karena alasankeselamatan.Berkurangnya jumlah wisatawanmaka berdampak terhadap fasilitas-fasilitaspariwisata yang ada di daerah tersebut. Selaindari berkurangnya jumlah wisatawan akibatbencana alam tersebut, sarana prasarana keberbagai daya tarik wisata di Kabupaten Karomasih banyak memerlukan perhatiankhusus.Kemajuan suatu daya tarikwisata tentu
harus didukung dengan sarana dan prasaranayangbaik.
Peningkatan sarana dan prasaranapariwisata perlu dilakukan sebagai prosespengembanganpariwisata, jika tidakdilakukanbersamaandengan konservasi atraksiwisata diberbagaidayatariktentuprosespengembanganpariwisata itu tidak berjalan denganmaksimal,karena wisatawan berkunjung ke suatu daerahtujuan wisata karena adanya daya tarik wisataatau atraksiwisata yangmenarik atau berbedadari daerah asal wisatawan tersebut.Perkembangan pariwisata di Kabupaten Karoyang ditandai dengan peningkatan jumlahkunjungan wisatawan maka berbagai budayaKaro dapat dilestarikan melalui sektorpariwisatatersebut.2.ProgramKerja
Program kerja Disbudpar KabupatenKaro terkait dengan upaya konservasi RumahSiwaluhJabudiDesaLingga,diantaranyaadalahmerelokasi rumah masyarakat diluar RumahSiwaluh Jabu dengan menyediaakan lahanpengganti. PeremajaanRumah Siwaluh Jabu.MengadakanpestabungadanbuahatauFestivalmejuah-juah, acara ini biasanya dilakukan dibulan Juni setiap tahunnya, acara inidilaksanakan dengan tujuan menumbuhkankecintaan masyarakat akan budaya Karo dansebagai media promosi budaya Karo.Mengadakan festival budaya di Desa Lingga,acara ini dilakukan untuk menjaga kelestarianbudayaKaro diDesa Lingga dan sebagaimediapromosiDesaLinggasebagaidesabudaya.3. Target
Target adalah sasaran yangakan ditujudalam sebuah program, yang menjadi targetDinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupatenkaromerupakan:
MelaluiadanyaprogramtersebutDisbudparKabupaten Karo mempunyai target untukmengembalikan kawasan Rumah Siwaluh Jabuyang adadiDesaLingga,mengembalikan DesaLingga sebagai Kampung Karo dan jugamempertahankan kelestarianRumah SiwaluhJabu dengan memindahkan rumah modern kelahanyangtelahdisiapkan.
Upaya peremajaanRumah SiwaluhJabudilaksanakan dengan target dari programtersebut yaitu sehinggaRumah Siwaluh Jabu
JurnalDestinasiPariwisata ISSN:2338-8811
Vol.4No2,2016
143
tetap terjaga keindahan dan kebersihan,programinidilakukankarenabanyaknyaRumahSiwaluh Jabu yangditumbuhi lumut, banyaknyakotorankelelawardisekitarRumahSiwaluhJabudan cat dari ornamen yang terdapat di dindingRumahSiwaluhJabujugamulaimemudar.
Mengadakan pesta bunga dan buah ataufestival mejuah-juah mempunyai targetmemaksimalkan wisatawan lokal danmancanegara serta meningkatkan pendapatanasli daerah Kabupaten Karo. Mengaktifkankembali fasilitas-fasilitas pariwisata setelahacara tersebut dilukan serta pertumbuhan danperkembangan pariwisata diseluruh daya tarikdapatmerata.
4. Capaian
Upaya pengadaan lahan dalam merelokasirumahmodernmasyarakatdengancapaianyangkurang sesuai dengan target yang diinginkandariDisbudparKabupatenKaro,dimanaRumahSiwaluh Jabu yang ada di Desa Lingga masihdipenuhi dengan rumah-rumah modern yangjumlahnya semakin banyak dan mengurangikeindahanRumahSiwaluhJabutersebut.
PeremajaanRumah Siwaluh Jabu secarakeseluruhan juga memperoleh capaian yangtidak sesuai dengan target yang diharapkansebelumnya. Capaian dari programperemajaanRumah Siwaluh Jabu tersebut jauhdari kata baik.KebanyakanRumah Siwaluh Jabuyang ada Kabupaten Karo tidak terjagakeindahannya, atapnya yang ditumbuhi lumut,dinding rumah adat yang dihiasi oleh ornamenkhusus juga mulai memudar, bau dari kotorankelelawar, banyak sampah masyarakat yangterdapat disekitar kawasan rumah adatmenandakan program tersebut tidak berjalandengan baik. Berbagai hambatan dijumpai oelhDisbudpar Kabupaten Karo dan masyarakatdalamprosespelaksanaanprogramtersebut.
Pestabungadanbuahataufestivalmejuah-juah adalah program kerja dari DisbudparKabupaten Karo dapat dikatakan sukses danmemenuhi target yang dituju. Antusiasmasyarakat yang tinggimenjadikanmasyarakatmemilikikreativitasyangtinggijuga,pencapaiantarget fisik seperti jumlah kunjungan sudahmemenuhidimanawisatawanlokalyangdatangmelebihi target yang diinginkan, tetapikunjungan dari wisatawan asing masih sedikitkurang dari target yang diinginkan hal ini
disebabkan kurangnya promosi yangdilaksanakanmelaluimediasosialatauweb.
4.3. UpayaMasyarakat Lokal Desa Lingga
dalam Upaya Konservasi Rumah Adat
Karo
Upaya masyarakat Desa Lingga dalamkonservasiRumah Siwaluh Jabu dilihat dariberbagaihalsepertipengelolaandanpembuatanpaketwisata.
1. PengelolaanPengelolaanRumahSiwaluhJabuyangadadi
Desa Lingga tidak ada organisasi khusus yangdibuat, dalam pengelolaanRumah Siwaluh Jabuseutuhnya dilaksanakan oleh masyarakat ataukeluarga yang mendiami Rumah Siwaluh Jabutersebut. Pengutipan retribusi bagi pengunjungyanghendakberkunjungkeRumahSiwaluhJabujuga tidak dilakukan hanya ada sumbangansukarela.
Berbagai upaya yang dilakukan olehmasyarakatsetempatadalahPeremajaanRumahSiwaluhJabu.PeremajaanRumah Siwaluh Jabu yang terdapatdi Desa Lingga rutin dilaksanakan, dimanapelaksanaannya dibuat setiap tahun sebelumacara tahunan diselenggarakan.Berbagai upayaperemajaan yang dilaksanakan adalah denganmengecatulangcatyangsudahmulaimemudar,membersihkan lumut-lumut yang terdapat diatap, semua upaya peremajaan ini dikerjakandengan cara biasa dan hanya denganmenggunakanalatyangdimilikimasyarakatdandengan dana yang minim. Upaya konservasimelaluiperemajaanyangdilaksakanmasyarakatlokal belum maksimal hal ini diakibatkankarenaketerbatasan tenaga ahli danketerbatasandana.
Berusahamenjalin relasi dengan organisasiyang bergerak dalam bidangkonservasipeninggalan budaya.Upayakonservasijuga dilaksanakan dengan caramembuat relasi dengan organisasi yangberfokus dalam bidang konservasi peninggalanbudaya baik lembaga daerah, sampaiinternasional. Masyarakat setempat danperangkat desa menjalin hubungan denganlembaga-lembaga tersebut.Beberapa lembagayangturutbekerjasamadalamupayakonservasiRumah Siwaluh Jabu khususnya di Desa Linggaadalah Badan Warisan Sumatera, Yayasan
JurnalDestinasiPariwisata ISSN:2338-8811
Vol.4No2,2016
144
Khatolik Santo Thomas,World Monument Fund(WMF).
Mendirikan sanggar seni.Desa Lingga hanyamempunyai satu sanggar seni yang bernamaNggaraSimbelin,sanggarinididirikanolehsalahseorang masyarakat di Desa Lingga yangbernama Simpei Sinulingga.Sanggar seni inididirikan dengan tujuan ikutmenjaga adat danbudaya Karo serta memperkenalkan DesaLinggamelaluipertunjukanseni.
Melaksanakan pengenalan Desa Linggamelalui pertunjukan seni.Melaksanakanpengenalan melalui pertunjukan seni inimerupakan salah satu upaya yang dibuatmasyarakat setempat dalam upayakonservasiRumah Siwaluh Jabu yang dalamsituasi ini yang berperan serta yaitu sanggarseni yang ada di Desa Lingga. Promosi yangdilaksanakan ke berbagai daerah melaluipertunjukan kesenian ini, masyarakatlokalmemiliki harapan agar Desa Lingga diketahuisebagai desa budaya dan juga dapatmenghadirkan pihak swasta yang dapatbekerjasama dengan masyarakat dalam halpenyediaan anggaran dalam proseskonservasiRumahSiwaluhJabudiDesaLingga.
2. PengemasanPaketWisataSemua hal yang terkait atraksi wisata yang
ada di Desa Lingga dikelolo oleh masyarakatsetempat itu sendiri, tetapi dalam halpembuatan paket wisata belum dilaksanakandengan baik. Kurangnya pengalaman danpengetahuan akan hal itu menjadi hambatantersendiri bagi masyarakat lokal. Pembuatanpaket wisata telah dilakukan sebelumnya olehseorangmasyarakatlokaldengandibantukepaladesaagarwisatabudaya lebih tertarik lagibagipengunjung yang mau datang. Mulai daripenyedian pertunjukan tradisional, pameranpakaian serta hasil tenun dan anyaman darimasyarakat setempat telah dibalut denganmenarik. Melihat pengunjung yang berkunjungke Desa Lingga pada dasarnya datang lewatpenyedia jasa travel yang ada di Kota MedanmaupunKabanjahe,masyarakatlokaldankepaladesa berusaha untuk membentuk relasidenganpihak travel dan berupaya menjelaskanmengenai pembuatan paket wisata yang telahdisiapkan,tetapihaltersebutmenjumpaibanyakhambatan dan kendala. Belum mempunyaipenyedia jasa layanan pariwisata di desa juga
menjadikan usaha pembuatan paket wisatatersebutmenemuijalanbuntu.
V. SIMPULANDANSARAN
5.1. SimpulanUpayakonservasiRumahSiwaluh Jabu yang
dilakukan oleh Disbudpar KabupatenKaromeliputistrategi,programkerja,targetdancapaian. Strategi yang dilaksanakan olehDisbudparKabupatenKaromasihberpusatpadakonservasi secara material yaitu meningkatkanmutu dan kualitas sarana dan prasanapariwisata secara menyeluruh. Berbagaiprogram kerja adalah menyiapkan lahan untukrelokasi rumahmasyarakat yang ada di sekitarRumah Siwaluh Jabu,melaksanakan pemugaranRumah Siwaluh Jabu, melaksanakan festivalbudaya mejuah-juah sebagai alat promosi danmelaksanakanfestivalbudayadiDesaLingga.Upaya konservasi Rumah Siwaluh Jabu yangdibuat oleh masyarakat setempat yaitupengelolaan dan pembuatan paketwisata.Pengelolaan daya tarik wisata RumahSiwaluh Jabu dilaksanakan seutuhnya olehmasyarakatyangmendiamiRumahSiwaluh Jabuitu sendiri.Masyarakat lokal jugamelaksanakanberbagai upaya konservasi sepertiperemajaanRumahSiwaluhJabu,membuatrelasiyang baikdengan organisasi yang berjalandibagian konservasi peninggalan budaya,mendirikan sanggar seni dan melaksanakanpromosi lewatkesenian tradisional.Pembuatanpaketwisatamasih belum tercapai sampai saatinikarenamenjumpaibanyakhambatan.5.2.Saran
Berdasarkan hasil yang didapat berikutmerupakansaranyangdapatdisampaikan:1. Disbudpar Kabupaten Karo agar
memperbanyak program khusus yangberhubungan konservasi Rumah SiwaluhJabu agar konservasi tersebut benar-benartertujupadaRumahSiwaluhJabu.
2. Pemerintah daerah hendaknya membuatanggaran untuk mendorong programkonservasiRumahSiwaluhJabu.
3. Memaksimalkan pengawasan terhadappelaksanaan beberapa program yangberhubungan konservasi Rumah SiwaluhJabu.
4. Kepala desa dan masyarakat diharapkanuntuk mendirikan kelompok sadar wisata(POKDARWIS) di Desa Lingga, agar
JurnalDestinasiPariwisata ISSN:2338-8811
Vol.4No2,2016
145
pariwisata di desa tersebut lebih terarah,teraturdanefisien.
DAFTARPUSTAKA
Ginting, Pulumun Peterus. 2015. Spritualitas UpacaraGendangKematianPada Etnik Karo di EraGobalisasi (Disertasi). Udayana: ProgramPascasarjana.
Isdaryono.2013. Wajah Pariwisata Indonesia (RefleksiKristisSeorangPeneliti). Jakarta: PusatPenelitian dan Pengembangan KebijakanKepariwisataan Kementrian Pariwisata danEkonomiKreatifRepublikIndonesia.
Pitana, I Gede dan I Ketut Surya Diarta.2009.”PengantarIlmuPariwisata”. Yogyakarta:CV.AndiOffset.
Soekamto.1984.TentangPengertianUpaya. Jakarta:GhaliaIndonesia.
Sugiyono.2012.MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdanR&D.Bandung: Alfabet.