27
Pengembangan KSM MODUL KHUSUS FASILITATOR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Pelatihan Dasar 2 F14 PNPM Mandiri Perkotaan

cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

PengembanganKSM

MODUL KHUSUS FASILITATOR

DEPARTEMEN

PEKERJAAN

UMUMDirektorat Jenderal Cipta Karya

Pelatihan Dasar 2F14

PNPM Mandiri Perkotaan

Page 2: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

Modul 1 Kaji Ulang Pemetaan Swadaya 1

Kegiatan 1: Identifikasi Kelompok Warga Miskin 2

Kegiatan 2: Analisis Kelembagaan Measyarakat 4

Modul 2 KSM sebagai Media Pembelajaran 5

Kegiatan 1 : Menonton dan Membahas VCD ”Mewujudkan Impian” 6

Kegiatan 2 : Simulasi Musyawarah Pengembangan KSM 7

Modul 3 Merawat KSM 15

Kegiatan 1 : Curah pendapat Menjaga Komitmen KSM 16

Kegiatan 2 : Membaca Tahapan Perkembangan Kelompok 17

Kegiatan 3 : Membaca Arah Pengembangan Kelompok 19

Modul 4 Sosialisasi KSM 26

Kegiatan 1 : Diskusi Kelompok Sosialisasi Kegiatan dan Hasil KSM 27

Kegiatan 2 : Berlatih Menggunakan Media Sosialisasi KSM 28

Page 3: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

1

Modul 1 Topik: Kaji Ulang Pemetaan Swadaya

1. Peserta mendiskusikan kembali hasil pemetaan swadaya

2. Peserta mampu memetakan kelompok masyarakat yang berpotensi menjadi KSM

Kegiatan 1: Identifikasi kelompok warga miskin

Kegiatan 2: Analisa kelembagaan masyarakat yang ada

3 Jpl ( 135 ’)

Hasil PS 2 _ Peta sebaran warga miskin

Hasil PS 6 kajian kelembagaan

• Kerta Plano

• Kuda-kuda untuk Flip-chart

• LCD

• Metaplan

• Papan Tulis dengan perlengkapannya

• Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 4: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

2

Identifikasi Kelompok Warga Miskin

1) Beri pengantar bahwa saat ini kita akan berlatih mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang ada di wilayah kerja kita sebagai calon (potensi) KSM. Dengan kata lain, kita akan mulai mengidentifikasi KSM-KSM yang sudah ada di warga dan kumpulan warga yang dapat menjadi KSM baru.

2) Minta peserta bergabung dalam Tim Faskel-nya. Ajak peserta untuk melihat kembali hasil PS 2

yang sudah didapatkan pada saat praktek PS di lapangan (peta sebaran warga miskin dan matriks rangking KK dan jiwa miskin, termasuk karakteristik persoalan kemiskinan yang dialami). Kegiatan identifikasi ini merupakan latihan karena identifikasi secara menyeluruh akan dilakukan dalam OJT KSM untuk anggota BKM/LKM dan relawan.

Peserta harus memahami betul permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh keluarga miskin, laki-laki dan perempuan. Matriks rangking akan menunjukkan siapa yang harus didahulukan untuk mendapatkan pertolongan (Ingat pertolongan tidak selalu berarti bantuan uang). Peserta juga harus memahami apakah ada tipe – tipe permasalahan khusus dari masing – masing komunitas ( misal : tukang becak, tukang gendong, nelayan, buruh tani dsb).

3) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mulai merancang-rancang, mendorong warga-warga

miskin untuk berkelompok. Hal penting dalam mengkelompokkan warga ini adalah adanya ikatan pemersatu untuk berkelompok. Jadi misalnya, Bu Ani, Bu Tuti, Bu Iroh, dan Bu Dewi dikelompokkan menjadi satu KSM karena mereka memiliki persoalan kemiskinan yang sama yaitu memiliki balita dengan kondisi kesehatan yang kurang baik.

Ingat! Pengelompokan ini hanyalah reka-reka kita yang boleh jadi dalam prakteknya seorang warga dapat menolak bergabung dalam satu kelompok dengan warga lain. Kenyamanan orang berkelompok dengan warga lain juga harus menjadi pertimbangan. Begitupun seiring pemahaman peserta mengenai KSM dalam coaching ini, daftar potensi KSM ini dapat diubah-ubah.

4) Susunlah hasil pengelompokan ini dalam matriks berikut.

Page 5: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

3

No. Kelompok Ikatan Pemersatu Anggota Kelompok

5) Persilahkan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil identifikasi potensi KSM di

wilayah kerjanya. Dorong diskusi dan lakukan klarifikasi sehingga peserta dapat pelajaran kelompok warga mana yang bisa menjadi KSM, mana yang tidak.

KSM merupakan kumpulan orang yang menghimpun diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu yaitu kepentingan dan kebutuhan yang sama sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai bersama. Ikatan pemersatu KSM dapat bersumber dari adanya persoalan yang sama di antara warga miskin. Berikut ini beberapa contoh ikatan pemersatu. Persoalan lingkungan: selokan di depan rumah warga miskin tersumbat sehingga air

selokan tidak mengalir dan ketika musim hujan air selokan meluap ke halaman rumah. Warga-warga miskin (dan juga warga kaya) di daerah dimana selokan tersumbat dapat menjadi anggota satu KSM .

Persoalan pendidikan: beberapa warga miskin memiliki anak usia sekolah dasar yang putus sekolah karena keterbatasan biaya dan harus bekerja untuk membantu pendapatan orang tua. Warga-warga miskin tersebut dapat membentuk satu KSM.

Persoalan kesehatan: beberapa warga miskin memiliki anak balita yang kekurangan gizi. Warga-warga miskin tersebut dapat membentuk satu KSM.

Ikatan pemersatu KSM juga dapat bersumber dari adanya potensi pengembangan kehidupan warga miskin. Potensi pasar/penjualan produk bersama: beberapa warga miskin yang memproduksi tikar

pandan dapat membentuk satu KSM dengan tujuan membangun pasar/penjualan bersama.

Potensi kepedulian: beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari kepedulian mereka terhadap kondisi gizi balita warga miskin. KSM ini menyusun kegiatan rutin pemberian makanan tambahan untuk balita warga miskin. Dalam pengembangan KSM seperti ini, harus dinyatakan secara jelas siapa saja warga miskin yang menjadi penerima manfaat program.

Potensi peningkatan pengetahuan warga miskin: sekelompok ibu-ibu pengajian (di dalamnya ada warga miskin dan warga kaya) dapat menjadi KSM dengan kegiatan rutin mengkaji pengetahuan hidup bersih dan sehat di permukiman warga miskin (anggota kelompok pengajian).

Ikatan pemersatu pada dasarnya merupakan alasan (keberadaan) warga miskin untuk membentuk kelompok (KSM). Satu saja ikatan pemersatu dapat menjadi titik masuk pembelajaran kelompok untuk dapat memecahkan persoalan lainnya. Karena sebagaimana terlihat dalam hasil PS, warga miskin memiliki banyak persoalan. Jadi di awal pembentukan KSM, temukan saja dulu satu persoalan atau potensi bersama beberapa warga miskin yang dapat menjadi ikatan pemersatu awal. Meskipun kalau ada dua atau tiga ikatan yang sama juga baik.

Page 6: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

4

Analisis Kelembagaan Masyarakat yang Ada 1) Ajak peserta untuk melihat kembali hasil PS 6: kajian kelembagaan. 2) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan mulai mengidentifikasi kelompok masyarakat apa

saja yang berpeluang menjalin kerjasama untuk penanggulangan kemiskinan di wilayah kita. 3) Lakukan curah pendapat untuk mendapatkan daftar nama kelompok-kelompok masyarakat

baik tradisional maupun bentukan program/proyek lain yang terdapat di kelurahan/desa kita yang berpotensi menjalin kerjasama untuk penanggulangan kemiskinan.

4) Setelah seluruh kelompok teridentifikasi, bagi peserta ke dalam tiga atau empat kelompok-

kelompok kecil untuk secara detail melihat kondisi kelompok masyarakat tersebut. Gunakan matriks berikut ini sebagai alat bantu diskusi.

No Nama

Kelompok Pengurus Kelompok

(Contact Person)

Asal-usul Pembentukan

Kelompok

Kondisi Kelompok

Saat ini

Peluang Kerjasama

dengan program

5) Persilahkan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil identifikasi potensi KSM.

Dorong diskusi dan lakukan klarifikasi sehingga peserta mendapatkan peta kelompok warga mana yang bisa diajak bekerjasama menanggulangi kemiskinan di wilayah kita.

6) Akhiri proses belajar dengan menyampaikan kesimpulan hasil diskusi.

Page 7: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

5

Modul 2 Topik: KSM Sebagai Media Pembelajaran

Peserta memahami dan menyadari:

1. KSM sebagai salah satu komponen dari keseluruhan proses penanggulangan kemiskinan

2. KSM sebagai pendekatan pembelajaran masyarakat dalam menyelesaikan masalah – masalah secara mandiri

3. Tahapan pendampingan pengembangan KSM

Menonton dan membahas VCD “Mewujudkan Impian”

Simulasi Musyawarah Pengembangan KSM

5 Jpl ( 225 ’)

Bahan Bacaan:

1. Pedoman Teknis Pelakasanaan KSM

2. Buku Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan - Panduan Fasilitasi Pengembangan KSM

VCD ”Mewujudkan Impian”

• Kerta Plano, papan tulis dan perlengkapannya

• Kuda-kuda untuk Flip-chart

• LCD

• Metaplan

• Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 8: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

6

Menonton dan Membahas VCD ”Mewujudkan Impian” 1) Sampaikan kepada peserta bahwa saat ini kita akan mulai menerapkan pendekatan kelompok

dalam strategi pemberdayaan masyarakat program penanggulangan kemiskinan yang disebut sebagai kelompok swadaya masyarakat (KSM).

2) Beri pengantar bahwa untuk mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang KSM, kita akan

bersama-sama menonton VCD tentang KSM. Sambil menonton film setiap peserta ditugaskan untuk mencatat dan mendiskusikan secara berpasangan (bersama teman sebelahnya) pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

• Apa tujuan pembentukan KSM? • Apa prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang dianut KSM? • Apa peran dan fungsi KSM?

3) Hentikan sementara (pause) film yang sedang diputar pada setiap bagian yang menjelaskan

jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dorong diskusi diantara peserta.

Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri Perkotaan adalah mendorong terbangunnya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai komponen dari keseluruhan proses penanggulangan kemiskinan baik meningkatkan keberdayaan kelompok yang sudah ada atau membangun kelompok baru. Peningkatan pendapatan masyarakat dapat menjadi “entry point” pengembangan KSM. Namun KSM bukanlah semata-mata kelompok peminjam (sekedar berorientasi ekonomi) dengan memanfaatkan dana BLM. Lebih dari itu KSM merupakan kelompok pemberdayaan. Bisa dikatakan KSM menjadi wadah bagi tumbuhnya rasa percaya diri, semangat kemandirian, saling kepercayaan sosial, rasa kebersamaan dan lain-lain.

KSM merupakan kumpulan orang yang menghimpun diri secara sukarela dalam kelompok dikarenakan adanya ikatan pemersatu yaitu kepentingan dan kebutuhan yang sama sehingga dalam kelompok tersebut memiliki kesamaan tujuan yang ingin dicapai bersama.

Tujuan pembentukan KSM Tumbuh dan berkembangnya kapital sosial di masyarakat. Masyarakat yang makin dinamis dalam mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan serta

kemasyarakatan. Terjadinya proses pembelajaran, tumbuh rasa saling asih, asah dan asuh antar

sesama anggota Anggota melakukan konsolidasi untuk menggalang kekuatan bersama Berfungsinya pelembagaan tanggung renteng, gerakan keswadayaan modal,

kepercayaan bersama.

Page 9: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

7

Prinsip/nilai yang dianut KSM Kesetaraan Saling mempercayai dan saling mendukung / memperhatikan Bebas dalam membuat keputusan Bebas dalam menetapkan kebutuhan Mempunyai kewenangan / kebijakan sendiri Berpartisipasi nyata

Peran dan fungsi KSM Sarana mendorong proses perubahan sosial Wadah pembahasan dan penyelesaian masalah Wadah untuk menyalurkan aspirasi Wadah menggalang tumbuhnya saling percaya

Dalam program penanggulangan kemiskinan, posisi KSM adalah independen. Artinya, KSM bukan bawahan BKM/LKM atau Unit Pengelola (UP). Hubungan KSM dengan BKM/LKM dan UP merupakan hubungan kemitraan. Karena itu, pengembangan KSM tidak boleh berorientasi semata-mata sebagai kelompok peminjam (uang) dari BKM/LKM. KSM haruslah mengembangkan kegiatan mandiri atau mengembangkan akses sumber daya sendiri. Semua ini dilakukan agar KSM dapat menjadi kelompok pemberdayaan baik bagi anggota KSM maupun masyarakat umum. Pemberdayaan ini dilakukan melalui proses berbagi pengalaman, bertukar informasi, dan mendiskusikan berbagai persoalan kemasyarakatan. Dalam program penanggulangan kemiskinan, KSM harus mampu berperan memonitoring dan mengevaluasi (monev) kinerja BKM/LKM dan UP-BKM/LKM. KSM berhak melakukan monev terhadap BKM/LKM karena sesungguhnya ”alas keberadaan” (mandat) BKM/LKM bersumber dari warga miskin (KSM).

4) Untuk memperkuat pemahaman peserta, ajak peserta untuk membaca Pedoman Teknis

Pengembangan KSM.

5) Dorong diskusi untuk memperkuat pemahaman peserta.

6) Tutup proses belajar dengan memberi penghargaan kepada peserta.

Simulasi Musyawarah Pengembangan KSM 1) Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul ini, jelaskan bahwa kita akan membahas

tahapan pengembangan kelompok dalam PNPM Mandiri Perkotaan.

Page 10: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

8

2) Bagikan kepada peserta Buku 5 a Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan – Panduan Fasilitasi Pengembangan KSM. Mintalah mereka untuk membaca dengan seksama.

3) Bagilah peserta ke dalam 4 kelompok, kemudian tugaskan masing – masing kelompok untuk mendiskusikan :

Kelompok 1 dan 2 membahas tahapan fasilitasi pembentukan KSM baru

Kelompok 3 dan 4 membahas tahapan fasilitasi pengembangan KSM dari kelompok yang sudah ada.

4) Setelah diskusi kelompok selesai, mintalah kepada kelompok 1 untuk memprenstasikan hasilnya dan ditambah oleh kelomok 2 poin – poin yang dianggap masih kurang. Beri kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan.

5) Lanjutkan dengan presentasi dari kelompok 3 dan ditambahkan oleh kelompok 4. Beri kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan.

6) Refleksikan hasil diskusi bersama peserta.

7) Jelaskan kepada peserta, kita akan melanjutkan kegiatan dengan melakukan simulasi musyawarah pengembangan KSM. Mintalah 2 atau 3 orang peserta sebagai sukarelawan yang akan memfasilitsi proses musyawarah.

8) Beri kesempatan kepada yang akan bertindak sebagai fasilitator untuk mempersiapkan diri.

9) Lakukan simulasi. Dalam simulasi peserta yang lain bertindak sebagai warga masyarakat yang tertarik untuk membangun kelompok.

10) Bahas hasil simulasi , tanyakan kepada peserta :

Apakah tujuan musyawarah tercapai?

Bagaimana cara dan sikap fasilitator dalam memfasilitasi?

Apa yang sudah baik dari proses fasilitasi?

Apa yang masih kuran dan harus diperbaiki

11) Beri masukkan – masukkan untuk perbaikan dari pemandu.

Page 11: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

9

Modul 3 Topik: Merawat KSM

Peserta memahami dan menyadari:

1. Berbagai hal yang dapat menjaga komitmen anggota KSM

2. Tahapan perkembangan kelompok

3. Arah perkembangan kelompok sebagai pengetahuan perawatan KSM

Kegiatan 1: Curah pendapat menjaga komitmen KSM

Kegiatan 2: Membaca tahapan perkembangan kelompok

Kegiatan 3: Membaca arah perkembangan kelompok

3 Jpl ( 135 ’)

Bahan Bacaan:

1. Tahapan Perkembangan Kelompok

2. Arah Pengembangan Kelompok

• Kerta Plano

• Kuda-kuda untuk Flip-chart

• LCD

• Metaplan

• Papan Tulis dengan perlengkapannya

• Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 12: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

10

Curah Pendapat Menjaga Komitmen KSM

1) Sampaikan kepada peserta bahwa saat ini kita akan belajar mengenai pentingnya merawat

KSM sehingga KSM dapat berperan optimal sesuai tujuan pembentukan. 2) Tanyakan kepada peserta: ”Apa yang dapat membuat anggota KSM menjadi tidak aktif hingga

KSM yang telah dibentuk menjadi ’mati’ atau tidak dapat berperan mencapai tujuannya?” 3) Berilah kesempatan kepada semua peserta untuk mengungkapkan pendapatnya. Tulis jawaban

peserta di papan tulis. 4) Diskusikan dan sepakati bersama peserta ”hal-hal yang dapat membuat ketidakaktifan anggota

sehingga proses pembelajaran yang hendak didorong melalui KSM tidak berjalan”. 5) Beri umpan balik (feed back) kepada peserta mengenai ”hal-hal apa saja yang dapat mengikat

anggota untuk bertahan dalam KSM”.

secara umum ada tiga alasan pokok yang menarik seseorang untuk bergabung dalam KSM. Pertama, tertarik pada kegiatan KSM. Semakin besar minat seseorang pada kegiatan KSM, maka semakin besar pula potensinya untuk berpartisipasi. Kedua, menyukai orang-orang dalam KSM. Faktor ini selain faktor utama, juga membuat KSM menjadi tempat seseorang menemukan pengalaman positif bekerja bersama, yang pada gilirannya akan membuat orang tersebut memberikan andil bagi keberhasilan KSM. Ketiga, sebagai alat dan sarana untuk memenuhi kebutuhan. Meskipun KSM tidak memenuhi kebutuhan secara langsung, namun seseorang dapat saja menganggap KSM sebagai alat atau sarana untuk mencapai pemenuhan kebutuhannya.

Dalam praktek, fasilitator seringkali mengabaikan 2 aspek pertama, dan hanya menekankan alasan ketiga, yaitu KSM sebagai cara memenuhi kebutuhan. Karena segi pemeliharaan KSM diabaikan, minat orang untuk terus bekerja bersama melalui KSM lambat laun memudar.

Page 13: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

11

Hal apa saja yang dapat mengikat anggota untuk bertahan dalam KSM? KSM yang mampu mengikat anggotanya adalah KSM yang dapat memenuhi kebutuhan sosio-psikologis anggotanya. KSM yang demikian memiliki sifat-sifat tertentu: Daya tarik KSM bagi anggota. Ikatan seseorang pada KSM semakin kuat, bila ia

semakin menyukai anggota lainnya. Hal ini terutama berlaku pada KSM dengan tingkat interaksi yang tinggi.

Kesamaan antar anggota. Dua orang atau lebih akan tertarik satu sama lain apabila penilaian mereka tentang lingkungannya kurang lebih serupa. Dengan demikian daya tarik KSM meningkat sejalan dengan meningkatnya kesamaan antar anggota.

Tujuan KSM. Seseorang bergabung dengan suatu KSM setelah mempertimbangkan tujuan KSM (baik dalam hal isi, perumusan maupun cara untuk mencapai tujuan). Orang tertarik pada KSM yang memiliki tujuan yang jelas dan sesuai dengan sikapnya.

Saling ketergantungan antar anggota KSM. Ada pendapat mengatakan bahwa orang akan saling tertarik satu sama lain apabila mereka dapat bekerja sama.

Aktivitas KSM. Penilaian tentang aktivitas KSM mempengaruhi minat anggotanya. Apabila aktivitas tidak menarik, daya tarik KSM melemah.

Pola kepemimpinan KSM. Daya tarik KSM dipengaruhi oleh pola kepemimpinan KSM. Kepemimpinan yang membuka lebar partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan akan lebih menarik bagi anggotanya.

Iklim KSM. Iklim yang sesuai dengan ciri kepribadian anggotanya akan memberikan pengalaman yang positif dan menyenangkan. Demikian pula sebaliknya.

Ukuran KSM. Ketika ukuran anggota KSM makin membesar, semakin besar pula kemungkinan munculnya masalah, seperti tingkat drop-out yang tinggi dan konflik antar anggota. Berbagai masalah bermunculan ketika komunikasi tidak lancar. Semakin besar kelompok semakin sulit pula membangun komunikasi antar pribadi yang lancar.

Membaca Tahapan Perkembangan Kelompok 1) Sampaikan bahwa kita akan bersama-sama membaca Bahan Bacaan – Tahapan

Perkembangan Kelompok. Bahan bacaan ini merupakan teori umum yang berkembang dalam perjalanan satu kelompok. Sebagaimana ditemukan dalam banyak pengalaman, tantangan awal kehidupan satu kelompok setelah pembentukan adalah kematian. Begitupun dengan KSM, tantangan awal setelah pembentukan KSM adalah ’kematian’ KSM atau (sekurang-kurangnya) kevakuman KSM.

2) Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Diskusikan bersama-sama:

• Apa yang dapat dilakukan faskel untuk dapat mengawal perkembangan KSM? • Apa yang dapat dilakukan oleh anggota BKM/LKM dan relawan untuk mengawal

perkembangan KSM?

Page 14: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

12

3) Beri umpan balik kepada peserta.

Mengingat keterbatasan jumlah fasilitator dibandingkan dengan jumlah KSM, maka peran merawat/mengelola KSM lebih banyak diberikan kepada relawan dan anggota BKM/LKM. Fasilitator tetap dapat mendampingi KSM secara langsung. Selalu ingat! Peran strategis faskel adalah sebagai agen pemberdayaan masyarakat. Untuk dapat melaksanakan peran tersebut, faskel bertugas melakukan kegiatan-kegiatan sosialisasi, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam berbagai kegiatan pelatihan, faskel harus mampu memperkuat dan mengembangkan kapasitas (pengetahuan, keterampilan dan perilaku) relawan, BKM/LKM dan KSM. Bersama dengan relawan, faskel memfasilitasi KSM untuk mengidentifikasi peluang pengembangan KSM, peluang usaha, pembangunan infrastruktur dan pelayanan lingkungan dasar, serta menyiapkan KSM untuk mampu menyusun rencana kerja KSM dan proposal yang layak.

Seperti halnya faskel, relawan dan anggota BKM/LKM adalah agen pemberdayaan masyarakat. Melalui berbagai aktivitas pendampingan (terutama terhadap KSM), relawan berfungsi mempercepat terjadinya proses pembelajaran masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan. Dari pengalaman sebelumnya, seringkali relawan hanya diartikan bisa berperan sampai pada pembangunan BKM/LKM. Peran relawan banyak dipahami digantikan oleh anggota BKM/LKM setelah BKM/LKM terbentuk. Padahal relawan merupakan salah satu mitra BKM/LKM di tingkat kelurahan/desa yang sangat penting. Kerelawanan sebagai wujud dari kepedulian masyarakat, menjadi penting untuk terus ditularkan kepada berbagai pihak dan terimplementasikan dalam keseluruhan kegiatan penanggulangan kemiskinan bukan hanya pada proses identifikasi masalah dan perencanaan tetapi juga dalam pelaksanaan program dan monitoring evaluasi. Peran dalam pelaksanaan dan monev dapat diwujudkan dengan keterlibatan mereka dalam memfasilitasi proses belajar di KSM, penumbuhan dan proses belajar dalam Komunitas Belajar Kelurahan (KBK), proses belajar dalam membahas masalah – masalah khusus seperti masalah kesehatan, pendidikan, sanitasi lingkungan dan sebagainya. Dalam kegiatan – kegiatan lain relawan dapat menyumbangkan waktu, pemikiran dan tenaganya

Fasilitator PNPM Mandiri bukan Boneka…..! Tampak bagus dan indah dari luar, namun senantiasa terdiam dan tidak mampu berbuat apapun ! Fasilitator PNPM Mandiri adalah agen perubahan masyarakat, yang mendampingi masyarakat untuk menemukan dan memulihkan kembali nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai kemasyarakatan yang hakiki menuju pintu gerbang kesejahteraan mereka…!

Page 15: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

13

dalam rapat – rapat BKM/LKM, pada UP – UP, melakukan monitoring kegiatan KSM dan memberikan masukkan kepada BKM/LKM dan sebagainya.

Dalam kondisi KSM seperti apapun, fasilitator dan relawan harus terus membangun hubungan: luangkan waktu dan berikan perhatian. Ketika kita berada di komunitas untuk suatu program, kita perlu mengalokasikan waktu untuk membangun hubungan dengan warga. Waktu diperlukan untuk membangun kepercayaan. Ketika kita bekerjasama, kita memerlukan hubungan saling percaya sebagai dasar bekerjasama. Ketika kepercayaan itu hilang, orang biasanya sulit bekerjasama, karena mereka takut akan resikonya. Jika menunggu warga untuk membangun hubungan dengan kita, maka kita menghabiskan waktu untuk menunggu. Apalagi kelompok yang kita dampingi berada dalam kondisi krisis. Kita dituntut untuk meluangkan waktu yang lebih panjang dan perhatian yang lebih besar untuk bersama anggota kelompok memecahkan masalah kelompok.

Ketika beberapa orang bersepakat membentuk KSM, jangan menunggu terlalu lama untuk menggulirkan kegiatan di antara mereka. Orang perlu merasa bahwa mereka dapat memberikan kontribusi penting ketika mereka berkomitmen. Temukan kegiatan-kegiatan yang menarik bagi mereka dan lihat apakah minat dan kebutuhan mereka cocok dengan kegiatan yang dijalankan. Yang perlu diperhatikan adalah kegiatan tersebut membuat anggota KSM berhubungan satu sama lain. Dengan cara ini, manfaat KSM bagi anggotanya akan semakin cepat terasa.

Membaca Arah Pengembangan Kelompok 1) Lakukan curah pendapat untuk menggali imajinasi peserta tentang KSM ke depan. Lempar

pertanyaan: “Apa yang teman-teman mimpikan tentang KSM ke depan?” 2) Biarkan setiap peserta menceritakan mimpinya mengenai KSM. 3) Utarakan bahwa anggota KSM juga harus memiliki mimpi tentang KSM-nya. Mimpi-mimpi

seperti itu akan menumbuhkan motivasi bagi setiap warga miskin untuk keluar dari persoalan kemiskinan yang melilitnya dan mulai merajut masa depan yang lebih baik.

4) Sampaikan bahwa kita akan bersama-sama membaca Bahan Bacaan – Arah Pengembangan

Kelompok. Diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang muncul. 5) Tutup proses belajar dengan memberi penghargaan kepada

peserta

Page 16: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

14

Tahapan Perkembangan Kelompok Ada empat tahap perkembangan kelompok yang wajib diketahui fasilitator. Setiap tahap perkembangan memiliki ciri-ciri dan bentuk-bentuk pendampingannya sendiri. Secara diagramatik, tahap perkembangan, ciri, dan pendampingan fasilitator dapat digambarkan sebagai berikut.

Tahap Ciri-ciri Peran Fasilitator dan Anggota Kelompok

Tahap Pertama : Perintisan

Umur kelompok masih sangat muda, bahkan ada yang belum berbentuk kelompok

• Mengenali satu per satu anggota kelompok, apa kegiatan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

• Mendorong kehadiran anggota dalam setiap pertemuan.

• Meyakinkan anggota masyarakat bahwa pertemuan kelompok itu penting.

• Jaga agar kehadiran anggota di pertemuan bukan dipengaruhi oleh adanya BLM.

Tahap Kedua : Penataan (Tumbuh)

Kejelasan tujuan, kegiatan, aturan kelompok, peran pengurus, adalah hal penting yang harus diperhatikan

• Menyepakati dan memahami tujuan dan cita-cita kelompok.

• Menyusun rencana kegiatan dalam waktu tertentu (3 bulanan, satu kalender musim tanam, tahunan).

• Menyusun aturan kelompok seperti hari dan tempat pertemuan, ketentuan pengadaan dan pengembangan modal kelompok dan administrasinya.

Tahap Ketiga : Pengembangan (Berkembang)

Pada tahap ini keadaan rumah tangga kelompok sudah mulai tertata, sehingga kelompok perlu di fasilitasi untuk mengembangkan isi pertemuan kelompok, modal, usaha, dan kerja sama dengan pihak-pihak lain

• Memperluas lingkup dan jangkauan progam yang dikembangkannya. Misalnya, jika awalnya hanya belajar tentang hama pada tahap ini kelompok di ajak untuk mengembangkan gagasan pengembangan pertanian yang bisa membawa hasil lebih banyak namun ramah lingkungan dan berkelanjutan.

• Kesetaraan kedudukan dan peran perempuan di kelompok harus semakin diperkuat.

• Kerja sama dengan pihak lain baik itu pemerintah maupun swasta harus di perkuat. Beri kepercayaan penuh dan dorongan bahwa mereka mampu menangani urusan melalui proses latihan dan mencoba.

Tahap Keempat : Pemandirian

Peran fasilitator mulai berkurang, sebaliknya peran pengurus & anggota dalam mengambil keputusan semakin banyak. Pembuatan rencana kegiatan dan evaluasinya dilakukan secara mandiri oleh kelompok.

• Peran fasilitator semakin berkurang, peran kelompok untuk mengelola pertemuan, rapat pengurus, dan kerjasama dengan pihak lain semakin besar.

Page 17: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

15

Bagaimana Arah Pengembangan Kelompok? Upaya-upaya pendampingan yang diarahkan kepada pembangunan kelompok mandiri sekurang-kurangnya terfokus kepada 2 hal penting. Penguatan ke dalam Kelompok Pertama, berorientasi kepada peningkatan pendapatan anggota dan kelompok. Dalam rangka ini perlu diupayakan terus-menerus pemahaman dan peningkatan kapasitas pengelolaan anggaran kelompok dan anggaran rumah tangga bagi anggota. Kapasitas ini terutama dalam hal pembentukan cadangan atau tabungan yang efektif, pemupukan modal swadaya dan pengembangan usaha-usaha produksi dan pemasaran. Kedua, penguatan organisasi kelompok. Hal ini ditandai oleh pertemuan yang teratur, rutin dan berkelanjutan. Sistem administrasi keuangan tertib dan transparan. Pemilihan pengurus dipilih dari dan oleh anggota, secara teratur melakukan program pendidikan anggota. Perencanaan program kelompok, pelaksanaan, dan evaluasinya dilakukan secara partisipatif. Ketiga, penguatan nilai-nilai dalam kelompok. Terutama menanamkan sikap keterbukaan di kalangan anggota terhadap hal-hal seperti peluang kerjasama dan teknologi-teknologi baru untuk mencapai skala usaha yang lebih besar. Selain itu juga menanamkan prinsip demokrasi dan partisipasi dalam kelompok, serta kesetaraan jender (laki-laki dan perempuan). Penguatan ke tingkat Komunitas Pertama, penguatan kepemimpinan alternatif. Selama proses pendampingan kelompok diharapkan muncul personil-personil yang mampu menjadi alternatif kepemimpinan lokal (kepemimpinan informal). Mengapa disebut kepemimpinan alternatif? Karena di desa telah ada kepemimpinan formal (pemerintah desa) dan informal (tokoh agama, adat, ketokohan). Kepemimpinan alternatif ini diharapkan bisa muncul karena kualitas dan kemampuannya, serta kepeduliannya kepada persoalan dan masa depan masyarakat. Kedua, pengembangan kader-kader dan agen perubahan masyarakat. Kelompok, kepemimpinan kelompok, dan kader-kadernya yang kuat diharapkan menjadi agen perubahan di komunitasnya. Mereka menjadi kelompok dan personil-personil yang aktif, kritis, dan berpengaruh di komunitasnya sehingga berkembang dinamika baru. Kelompok-kelompok ini – termasuk individu-individu yang menjadi anggotanya – menjadi simpul komunikasi di dalam dan keluar komunitasnya. Pengaruh yang diharapkan dari kelompok dan anggota-anggota kelompok adalah suatu penguatan kerjasama, jaringan komunikasi dan pembelajaran yang lebih terbuka dan partisipatif. Ketiga, mendorong transformasi sosial dengan adanya penguatan organisasi, kepemimpinan lokal alternatif dan berkembangnya dinamika di masyarakat. Ini diharapkan terjadi karena kepemimpinan alternatif (demokratis, partisipatif, terbuka) menjadi pilihan baru ketimbang kepemimpinan tradisional (paternalistik, feodal). Model komunikasi pembangunan konvensional (penyuluhan, penerangan) diperkaya/digantikan dengan model komunikasi dialogis (musyawarah, lokakarya desa, forum warga, diskusi, dan sebagainya).

Page 18: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

16

Proses Pembentukan dan Perkembangan Kelompok Marnia Nes Identifikasi kebutuhan

Masyarakat akan tertarik untuk mengembangkan suatu kelompok apabila dirasakan ada kepentingan dan kebutuhan yang sama. Kelompok sasaran harus diyakinkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut lebih mudah dicapai dengan cara berkelompok daripada dilakukan sendiri. Jadi kepentingan dan kebutuhan yang sama dapat menjadi pengikat dan menjadi sebab terbentuknya kelompok. Untuk itulah mengapa identifikasi kebutuhan merupakan langkah pertama yang sangat penting kalau kita mau mengembangkan kelompok. Identifikasi kebutuhan sebaiknya dilakukan secara partisipatif, artinya kelompok sasaran diajak serta untuk merumuskan dan menilai kebutuhannya, supaya mereka mengetahui alasan pembentukan kelompok dan mereka sendiri yang mengambil keputusan dibentuk tidaknya kelompok.

Musyawarah Pembentukan Kelompok

Hasil identifikasi kebutuhan dibahas dalam pertemuan yang diadakan khusus untuk membahas pembentukan kelompok. Dalam pertemuan ini dihadirkan pihak-pihak yang berkepentingan dimana sebaiknya setiap pihak harus terwakili. Dalam pertemuan ini diharapkan dihasilkan suatu kesepakatan untuk membentuk kelompok. Apabila kesepakatan telah dicapai, biasanya pembahasan dilanjutkan untuk merumuskan tujuan kelompok secara lebih mendalam.

Perencanaan Kegiatan

Tahap selanjutnya adalah perancanaan kegiatan yang didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai. Dalam perencanaan kegiatan bisa dikembangkan kegiatan – kegiatan yang akan dilaksanakan, siapa yang akan melaksanakan, cara/metode pelaksanaan, sumberdaya yang dapat dipergunakan serta waktu pelaksanaannya. Pada tahap ini akan berkembang suatu sistem di dalam kelompok yang berdasarkan kepada tugas dan fungsi masing – masing anggota. Biasanya pembagian tugas tersebut dilakukan berdasarkan kecakapan dan keterampilan masing-masing anggota.

Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan berpatokan pada hasil perencanaan sebelumnya. Masing-masing anggota melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab yang telah disepakati bersama. Berkas perencanaan yang telah dikembangkan, dijadikan alat monitoring bersama, dimana anggota kelompok dapat mengetahui langkah – langkah kegiatan yang harus dilakukan pada suatu waktu.

Pemantauan dan Evaluasi

Dalam pelaksanaan kegiatan tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kebutuhan masing – masing anggota juga akan semakin berkembang. Untuk itu perlu diadakan pemantauan secara berkala untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak; serta untuk mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan. Hasil pemantauan dibahas dalam evaluasi yang waktunya disepakati oleh semua anggota kelompok. Dari hasil pemantauan dan evaluasi ini bisa dipakai sebagai acuan untuk perencanaan selanjutnya. Biasanya lambat laun akan

Page 19: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

17

berkembang tujuan-tujuan tambahan. Apabila tujuan ini tidak menyimpang dari tujuan utama kelompok maka biasanya tujuan tersebut dapat memperkokoh kehidupan kelompok.

Dinamika Kelompok Di dalam kelompok para anggota akan berhubungan/berinteraksi antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Dinamika kelompok yang dapat menyebabkan persatuan atau perpecahan kelompok, tergantung bagaimana bentuk interaksinya. Faktor yang Bisa Menyatukan Kelompok

Kerjasama. Biasanya kerjasama akan terjadi apabila para anggota kelompok memiliki kesamaan pandangan, kesamaan kepentingan, kesamaan kebutuhan dan masalah, dan kesamaan tujuan. Kerjasama juga bisa terjadi akibat tekanan dari luar kelompok, misalnya : merasa terancam oleh seseorang atau kelompok lainnya, menghadapi perlombaan dan sebagainya.

Apabila para anggota kelompok berusaha menghilangkan batas – batas yang membedakan

di antara mereka dan berusaha untuk menyamakan sikap – sikap untuk mencapai suatu kesatuan.

Faktor yang Bisa Memecahbelah Kelompok :

Persaingan yang tidak sehat. Biasanya jika anggota kelompok ingin memenangkan persaingan dengan cara yang tidak sehat, meskipun tidak menggunakan kekerasan maupun ancaman, maka anggota kelompok tersebut berupaya agar dirinya selalu memperoleh kesempatan lebih dulu. Kecenderungan anggota kelompok ini biasanya mengarah pada hal – hal dominasi. Misal anggota kelompok berusaha untuk menarik perhatian Ketua RW, supaya dianggap lebih penting dan diperhatikan dibandingkan dengan anggota lainnya.

Konflik yang meruncing, yaitu pertentangan antar dua pihak atau lebih, yang telah

mengarah pada pertikaian. Seseorang atau sebagian orang bisa saja ingin mencapai keinginan demi kepentingannya sendiri dengan cara mengancam pihak lain melalui kekerasan atau ancaman usaha untuk memaksakan kehendak anggota kepada anggota lainnya merupakan sumber konflik yang meruncing dalam kelompok.

Kontravensi yaitu merupakan transisi/peralihan dari persaingan yang tidak sehat menuju

konflik yang meruncing. Misal : penolakan berupa protes, menyangkal pernyataan anggota lain, mencerca, menghasut, memfitnah.

Faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok Kelompok yang dinamis adalah kelompok dimana hubungan di antara anggotanya menumbuhkan persatuan dan kerjasama. Faktor yang mempengaruhi kedinamisan kelompok meliputi tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi dan tugas, pembinaan, suasana, tekanan, kesatuan dan efektivitas kelompok. Tujuan Kelompok Apakah tujuan kelompok searah, netral atau bertentangan dengan tujuan masing – masing anggotanya?. Tujuan yang bertentangan sangat tidak diharapkan dan dapat menimbulkan masalah

Page 20: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

18

dalam kelompok. Kejelasan tujuan juga berpengaruh terhadap kedinamisan suatu kelompok. Tujuan yang tidak jelas sering menimbulkan tidak dinamisnya suatu kelompok. Struktur Kelompok Yakni bagaimana kelompok mengatur dirinya sendiri berdasarkan peran dan tugasnya dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Apakah pengambilan keputusan berpusat di satu atau beberapa orang ataukah keputusan diambil secara musyawarah dengan melibatkan semua anggota kelompok

Bagaimana pembagian tugas dan tanggungjawab di antara anggota kelompok. Bersamaan dengan terjadinya struktur dalam kelompok maka akan terjadi norma – norma

kelompok.

Norma kelompok yaitu cara – cara tingkah laku yang diharapkan dari semua anggota kelompok. Norma kelompok memberi pedoman mengenai tingkah laku mana yang dapat diterima oleh kelompok dan mana yang tidak .

. Fungsi Tugas Yakni apa yang seharusnya dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan.

Anggota kelompok sebaliknya selalu mendapatkan informasi baru agar bisa meningkatkan metode dan keterampilan baru untuk mencapai tujuannya.

Adanya koordinasi yang baik sehingga dapat dicegah adanya kesimpangsiuran. Komunikasi yang baik harus selalu dijaga. Kelompok, terutama pengurus dapat menjelaskan hal-hal tertentu kepada anggotanya, jika

anggota menghadapi situasi yang membingungkan. Pembinaan Kelompok Yaitu suatu usaha untuk menjaga kehidupan kelompok

Mengusahakan adanya kegiatan yang melibatkan seluruh anggota kelompok. Menyediakan fasilitas yang diperlukan Melakukan koordinasi, pemantauan dan menjaga lancarnya suasana komunikasi Diusahakan agar para anggota merasa betah dan merasa memiliki agar mereka tidak

meninggalkan kehidupan kelompok. Kesatuan Kelompok Yakni adanya rasa keterikatan yang kuat di antara para anggota terhadap kelompok. Tingkat rasa keterikatan yang berbeda – beda menyebabkan adanya tingkat kesatuan kelompok yang berbeda pula. Kesatuan kelompok ditentukan oleh :

Perasaan memiliki. Masing – masing anggota kelompok harus saling menghargai sehingga akan terlihat bahwa kelompok itu adalah milik bersama, bukan orang tertentu saja.

Page 21: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

19

Jika tujuan kelompok sangat berarti bagi anggota, maka anggota kelompok akan memberikan dukungan terhadap pencapaian tujuan kelompok

Perasaan memiliki tumbuh apabila anggota sadar bahwa ia berharga sebagai anggota kelompok dan ia diterima dan didukung anggota kelompokm lainnya. Perasaan berharga dan perasaan memiliki akan membuat ia menyumbangkan pikiran, tenaga maupun materi untuk kemajuan kelompoknya. Suasana Kelompok Yakni keadaan, sikap dan perasaan – perasaan yang umum terdapat dalam kehidupan kelompok. Keadaan ini dapat dilihat dari sikap setiap anggota kelompok , apakah mereka bersemangat atau acuh tak acuh terhadap kondisi dan perkembangan kelompok. Suasana kelompok dipengaruhi oleh :

Hubungan antar para anggotanya, apakah rukun bersahabat atau sebaliknya. Kebebasan anggota untuk berpartisipasi. Kebebasan sampai batas – batas tertentu sangat

diperlukan dalam mendinamiskan kelompok. Lingkungan fisik yang menunjang kehidupan kelompok

Tekanan Kelompok Yakni segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan dalam kelompok. Adanya ketegangan perlu menumbuhkan kedinamisan kelompok, tetapi harus diingat tegangan yang terlampau tinggi akan dapat mematikan kedinamisan kelompok. Tekanan dapat berasal dari dalam maupun dari luar kelompok. Faktor yang mempengaruhi ketegangan :

Tuntutan atau keinginan anggota Sistem penghargaan dan hukuman dalam kelompok Tuntutan dan harapan dari pihak luar yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan dan

kebanggaan kelompok. Effektivitas Kelompok Kelompok yang efektif akan meningkatan atau mempertahankan kedinamisan kelompok, sebaliknya kelompok yang dinamis akan meningkatkan efektivitas kelompok. Efektivitas kelompok dapat dilihat dari keberhasilan kelompok dalam mencapai tujuannya, semangat dan sikap para anggotanya (misal merasa bangga dan bahagia apabila bersatu dengan kelompok), dan kepuasan anggota karena tujuan pribadinya berhasil dicapai dalam kelompok.

Kelompok yang mempunyai ikatan yang kokoh akan menumbuhkan perasaan saling menghargai dan sikap tolong menolong di antara anggotanya. Dengan tumbuhnya keadaan tersebut akan menimbulkan kesetiakawanan (solidaritas) antara anggota kelompok.

Solidaritas yang tinggi di kelompok tergantung pada tingkat kepercayaan anggota –

anggotanya terhadap kemampuan teman – temannya dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. Keperrcayaan tersebut biasanya didasarkan pada pengalaman – pengalaman kelompok dalam mengahdapi dan memecahkan masalah.

Page 22: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

20

Modul 4 Topik: Sosialisasi KSM

1. Peserta memahami dan menyadari Sosialisasi yang harus dilakukan untuk

kegiatan dan hasil KSM

2. Mampu merencanakan sosialisasi KSM

Kegiatan 1: Diskusi kelompok sosialisasi kegiatan dan hasil KSM

Kegiatan 2: Berlatih menggunakan media bantu sosialisasi KSM

3 Jpl ( 135 ’)

Bahan Bacaan:

1. Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengembangan KSM

2. Panduan Fasilitasi Pengembangan KSM

• Kerta Plano

• Kuda-kuda untuk Flip-chart

• LCD

• Metaplan

• Papan Tulis dengan perlengkapannya

• Spidol, selotip kertas dan jepitan besar

Page 23: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

21

Diskusi Kelompok Sosialisai Kegiatan dan Hasil KSM 1) Jelaskan kepada peserta, bahwa kita akan membahas sosialisasi kegiatan dan hasil KSM 2) Bagilah peserta ke dalam 4 kelompok , dan beri tugas kelompok untuk mendiskusikan :

Kelompok 1 dan 2 mendiskusikan mengenai sosialisasi Kegiatan pengembangan KSM?

• Apa tujuan komunikasi (sosialisasi) kegiatan KSM ? • Apa yang harus disosilisasikan? (pesan apa yang harus disampaikan) • Media apa yang akan digunakan? • Dimana akan disosilisasikan? • Kapan waktunya ? • Siapa khalayak sasaran? • Siapa yang akan menyampaikan pesan (agen sosialisasi)

Kelompok 3 dan 4 mendikusikan mengenai sosialisasi hasil pembangunan KSM:

• Apa tujuan komunikasi sosialisasi hasil pembangunan KSM ? • Pesan – pesan apa yang harus disampaikan ? • Media apa yang bisa digunakan? • Dimana pesan tersebut akan disampaikan? • Kapan waktunya ? • Siapa khalayak sasaran? • Siapa yang akan menyampaikan pesan (agen sosialisasi)?

3) Mintalah wakil kelompok 1 dan kelompok 2 untuk mempresentasikan hasilnya, kemudian

diskusikan bersama.

4) Kemudian mintalah kelompok 3 dan kelompok 4 untuk mempresentasikan hasilnya, dan bahas dalam diskusi kelas.

5) Refleksikan hasil diskusi bersama dan beri penegasan – penegasan oleh pemnadu dengan menggunakkan media bantu yang sudah disediakan sebagai acuan.

6) Jelaskan mengenai media sosialisasi yang disediakan oleh program untuk kegiatan KSM sebagai

alat bantu fasilitator dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Penting ditegaskan

Page 24: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

22

bahwa media bantu ini adalah yang minimal bisa dipakai, mungkin fasilitator harus mengembangkan media – medai lain yang sederhana sesuai kebutuhan dan karakteristik kelompok sasaran.

Catatan :

Penting ditekankan bahwa dalam melakukan sosialisasi fasilitator harus melihat lagi hasil pemetaan yang sudah didapatkan pada tahap awal dan pengamatan selama pendampingan, terutama mengenai :

o Waktu luang masyarakat, baik laki – laki maupun perempuan o Tempat – tempat berkumpul masyarakat , untuk menentukan sosialisasi informal

dan tempat menempel poster atau pengumuman. Informasi harus sampai juga kepada warga miskin dan perempuan, sehingga harus diperhatikan tempat menempel poster atau pengumuman yang bisa diakses oleh kedua kelompok masyarakat tersebut.

o Orang – orang yang bisa digunakan sebagai simpul informasi, sehingga mereka bisa dijadikan agen sosialisasi dan media – medai cetakan (misal leaflet, booklet) yang terbatas diberikan kepada mereka agar pesannya bisa sampai kepada warga yang lain.

o Media – media pertemuan warga yang bisa digunakan untuk ‘menitipkan’ pesan yang akan disampaikan. Pesan – pesan juga harus disampaikan lewat media pertemuan kaum perempuan dan warga miskin, agar mereka mendapatkan akses informasi.

Di setiap kelurahan diwajibkan untuk menyediakan papan informasi minimal di lima titik sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada warga masyarakat dari kegiatan – kegiatan yang dilakukan. (lihat bahan bacaan : Kerangka Acuan Papan Informasi).

o Melibatkan relawan dalam sosialisasi yang dilakukan o Capaian indikator sosialisasi KSM (lihat dalam Media Bantu yang

sudah disediakan) dan bahas bersama.

Berlatih Menggunakan Media Sosialisasi KSM 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan 3 dalam modul ini yaitu berlatih

menggunakan media sosialisasi KSM yang sudah disediakan.

2) Mintalah kepada peserta untuk memilih salah satu media yang akan disimulasikan penggunaannya. Pilihlah 2 orang sukarelawan yang akan bertindak sebagai failitator dalam simulasi penggunaan media. Jelaskan bahwa sosialisasi ini akan dilakukan pada kelompok khusus perempuan dalam sebuah pengajian.

Page 25: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

23

3) Beri kesempatan kepada yang akan memfasilitasi untuk mempelajari panduan penggunaan media yang sudah disediakan. Sementara itu bagilah peserta lain menjadi :

Lima orang sebagai pengamat proses (berikan LK – Pengamatan Simulasi Sosialisasi KSM sebagai acuan)

Lima orang menjadi ibu – ibu kaya

Tiga orang menjadi ibu – ibu tokoh masyarakat.

Satu orang sebagai provokator yang mencoba mempengaruhi yang lain untuk tidak mendukung program

Dua orang sebagai anggota PKK

Dua orang oerempuan warga miskin yang diam saja

Sisanya sebagai ibu – ibu lainnya

4) Bila sudah siap mintalah peserta untuk mulasi melakukan simulasi. Ingatkan bahwa simulasi ini bukan untuk bermain – main, akan tetapi harus dilakukan suasana santai tapi serius.

5) Setelah selesai simulasi bahas hasilnya, mintalah kepada pengamat proses untuk menyampaikan hasil pengamatan mereka; tanyakan kepada yang menjadi fasilitator apa kesulitan – kesuliatan yang dihadapi dalam memfasilitasi; tanyakan kepada yang menjadi peserta sikap apa dari fasilitator yang kurang berkenan dari fasilitator.

Page 26: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

24

LK – Lembar Pengamatan Simulasi Sosialisasi KSM Lembar Pertanyaan untuk Pengamat :

Pertanyaan Pemandu Komentar Pengamat 1) Secara umum apakah ada yang kurang

dlm simulasi tersebut ?

2) Apakah fasilitator mengenalkan diri, mengemukakan tujuan diskusi ?

3) Sebagai apa dan dimana fasilitator memposisikan dirinya

4) Apakah bahasa yang digunakan oleh fasilitator sesuai dengan karakteristik peserta ?

5) Apakah media bantu yang digunakan sesuai dengan karakteristik peserta?

6) Bagaimana keterampilan fasilitator dalam menggunakan media bantu?

7) Apakah semua peserta terlibat ? Siapa yang tidak cukup terlibat ? Mengapa ?

8) Apakah ada peseta yang mendominasi ? Bagaimana fasilitator mengatasi orang yang mendominasi ?

9) Apakah peserta bisa menghargai dan menerima perbedaan pendapat ? Bagaimana fasilitator mengatasi hal tersebut ?

10) Apakah fasilitator masih dominan dibandingkan dengan peserta ?

11) Apakah fasilitator cukup ramah, bisa mengembangkan suasana yang akrab dan akomodatif ? Apakah ada hal-hal yg tdk boleh dilakukan tapi tetap dilakukan oleh fasiitator

12) Apa saja yg dicatat oleh perekam proses

Page 27: cover - Pengembangan KSM · PDF filePelatihan Dasar 2 F14 ... beberapa kader posyandu dapat membentuk satu KSM berangkat dari ... Ajak peserta untuk memulai kegiatan 3 dalam modul

DEPARTEMEN

PEKERJAAN

UMUMDirektorat Jenderal Cipta Karya

Perkotaan