CRS GEAD RS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gea

Citation preview

Acute Rhinosinusitis In Adults: An Update On Current Management

CASE REPORT SESSION

Diare akut dengan dehidrasi ringan sedangOleh:Rhesa Amadea Harahap, S.KedG1A214052

Pembimbing:dr. Irawan Anasta Putra, SpA

KEPANITRAAN KLINIK SENIORBAGIAN ANAK2015

PendahuluanDiare penyebab utama morbilitas dan mortalitas anak negara berkembang. Hasil Survei kesehatan Rumah Tangga diare urutan ke-2/3 berbagai penyebab kematian bayi di Indonesia

LAPORAN KASUSNama: An. SUmur: 1 tahun 4 bulanJK : Laki-lakiBB: 10,5 KgPB: 77 cmAlamat: Desa Mekar Pal Merah Lama RT 16Nama Ayah: Tn. AUmur: 35 tahun Pekerjaan: Buruh TaniNama Ibu: Ny. NUmur: 25 tahunPekerjaan: IRTTanggal Masuk: 17 Oktober 2015

Anamnesa (Alloanamnesa, 18-10-2015)Keluhan utama: Mencret > 7 kali perhari sejak 1 hari SMRS. pasien tampak lemas, rewel dan nafsu makannya berkurang, pasien tampak kehausan dan ingin minum terus, air mata berkurang, bibir tampak kering. Keluhan tambahan: Demam,Batuk, pilek

RPS:Mencret > 7 x sehari sejak 2 hari SMRS, @ gelas belimbing, cair, warna kuning, ampas sedikit, tidak ada lendir, tidak ada darah, tidak berbau asam, menyemprot (-). Muntah (-), mual (-). Keluhan disertai demam, demam hilang timbul, meningkat pada malam hari, menggigil (-) berkeringat (-), kejang (-), Batuk (+), Pilek (+).

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Masa kehamilan: aterm, 37 mingguPartus: spontanTempat: di klinik bersalinDitolong oleh: BidanBBL: 2800 grPB: Ibu lupaK4: Rutin Riwayat Makanan dan kebiasaan

ASI: + Sampai usia 2 tahunSusu Botol/kaleng: + Susu formulaBubur Nasi: +Nasi lembek: + Nasi Biasa: + Daging, Ikan dan telur: +Tempe dan Tahu: +Sayur,Buah: +Kesan : Sumber nutrisi cukup

Riwayat Imunisasi

BCG: 1 kali, usia 0 bulan, scar (+).DPT: 3 kali, usia 2,3,4 bulan.Polio : 2 kali, usia 0 dan 2 bulan.Campak : 1 kali, usia 9 bulanHepatitis: 2 kali, usia 0 dan 1 bulan.Kesan : imunisasi dasar lengkap.Riwayat Perkembangan Fisik

Gigi Pertama: 9 bulanTengkurap : 6 bulan Balik : 6 bulan Duduk: 6 bulanMerangkak: 7 bulanBerdiri: 1 tahunBerjalan: 1 tahun 1 bulanBerbicara: 1 tahun 3 bulanKesan: perkembangan sesuai umur.

Riwayat Perkembangan Mental

Isap Jempol: +Ngompol: +Sering mimpi: -Aktifitas: cukup aktifMembangkang: -Ketakutan: -

Pemeriksaan FisikSeorang anak laki-laki,1 tahun 4 bulan umur, berat badan 10,5 Kg, panjang badan 77 cm.Kesan umum : cm, lemas, rewel, tanda dehidrasi (+)Tanda vital:Nadi = 120 x/ menit, isi dan tegangan cukup.RR = 30 x/ menit, reguler.T = 38 oC Kepala: ubun-ubun besar cekung (+).Rambut : dbnKulit: dbnMata: cekung (+), air mata (+) jika menangis, CA -/-, SI-/-Telinga: dbnHidung: dbnMulut: mukosa kering Tenggorokan: dbnAbdomen:I: datar, venektasi (-)Aus: bising usus (+), meningkat Pe: pekak sisi (+), pekak alih (-) Pa: lemas, cubitak kulit di perut kembali lambat (+)Hepar : tidak terabaLien: S0Ekstremitas: dbnGenitalia: dbnPemeriksaan Laboratorium18-10-2015 Darah rutin : WBC: 8,7 H 103 / mm3 RBC: 3,89 H 106 / mm3 HGB: 11,9 g /dl HCT: 32,8 %PLT: 211 103 / mm3PCT: . 1,13 %

Kesan : normalPEMERIKSAAN ANJURANFeses Rutin, urin rutin, elektrolit

DIAGNOSIS KERJA Diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang. DIAGNOSA BANDINGDiare akut tanpa dehidrasiDehidrasi berat

TATALAKSANA

PENATALAKSANAAN AWALIVFD RL 75ml/kgBB 3 jam pertamaParacetamol 3 x 1 cth jika demamZink syrup 1 x 20 mg (10 hari)Oralit setiap habis BAB

TanggalSOAP19-10-2015Demam (+), mencret (+), ampas (+) sedikitKesadaran : cmT : 37,6oCHR : 96 x/iRR : 23 x/iDiare akut dengan dehidrasi ringan sedang.IVFD RL 14 tetes permenit.P.OParacetamol syirup 3 x 1 cthZink syr 1x2 cthOralit tiap habis BAB20-10-2015Demam (+), mencret (+) >4x ampas (+) >>Kesadaran : cmT : 38,6oCHR : 92 x/iRR : 22 x/iURWarna : kuning mudaKejernihan : jernihReaksi /pH : 6,0Berat jenis : 1.030Protein (-)Glukosa/reduksi (-)Blood darah (-)Bilirubin (-)Urobilin (-)Urobilinogen (-)Nitrit (-)Lekosit 0-2 LPBEritrosit 0-1 LPBSel epitel 1-3 LPKKristal cystin (+) MikrobiologiMakroskopis:Warna : kuning kehijauanKonsistensi : encer / lembekLendir (+)Darah (-)Mikroskopis : Sel lekosit 1-3Sel eritrosit 0-1Telur cacang (-)Ascaris lumb (-)Oxyuris verum (-)Trichuris trichura (-)Diare akut dengan dehidrasi ringan sedang, status gizi baikIVFD RL 14 tetes permenit.P.OParacetamol syirup 3 x 1 cthZink syr 1x2 cthOralit tiap habis BAB21-10-2015Mencret (+) > 2 X, ampas (+) >>Kesadaran : cmT : 35,8oCHR : 88 x/iRR : 18 x/iDiare akut dengan dehidrasi ringan sedang, status gizi baikIVFD RL 14 tetes permenit.P.OParacetamol syirup 3 x 1 cth (jika demam)Zink syr 1x2 cth Oralit tiap habis BABFollow Up:22-10-2015(BLPL)Mencret (+) 3X, ampas (+) >>Muntah (-)Kesadaran : cmT : 36,3oCHR : 90 x/iRR : 20 x/iDiare akut dengan dehidrasi ringan sedang, status gizi baik.IVFD RL 14 tetes permenit.P.OParacetamol syirup 3 x 1 cthZink syr 1x2 cthOralit tiap habis BABBAB IIITINJAUAN PUSTAKADefinisi buang air besar > 3 kali dlm 24 jam dg konsistensi cair dg/- lendir darah, berlangsung < 7 hari & mendadak.1

KlasifikasiDiare akut < 2 mingguDiare kronis > 2 mingguetiologiInfeksi bakteri kontaminasi makanan/minumanInfeksi virus Rotavirus.Alergi makanan susu/laktosaParasit makanan/minuman yg kotor.Penyebab utama disentri Shigella, Salmonela, Campylobacter jejuni, Escherichia coli, dan Entamoeba histolytica. Disentri berat Shigella dysentery, Shigella flexneri, Salmonella dan Enteroinvasive E.coli ( EIEC)patogenesis

virus masukmelalui makanan/minuman infeksi kerusakan villi usus halus fungsi blm matang villi atropi & tidakdapat mengabsorpsi cairan & makanan dg baik meningkatkan tekanan koloid osmotik usus meningkatkan motilitas diare.bakteri pengaturan transpor ion dlm sel-sel usus cAMP ,cGMP, dan Ca dependen salmonella, shigella, E coli invasi sel mukosa usus halus reaksi sistemik. Toksin shigella serabut saraf otak kejang. darah di tinja disentri.3Diagnosis:1.AnamnesisKeluhan < 14 haripenyakit usus halus tinja >>, cair, malabsorbsi (+) & dehidrasi. kelainan kolon tinja 10% BBLetargik/ komaSangat cekungSangat cekung, air mata (-)Sangat keringSulit, tidak mau minumKembali sangat lambat2. Pemeriksaan fisikPerubahan ortostatik TD & nadi, temperatur tubuh dan tanda toksisitas. Pemeriksaan abdomen peningkatan bunyi usus dan +/- distensi abdomen serta nyeri tekan etiologi

3. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan darah tepi lengkap: hb, ht, leukosit, hitung jenis leukosit, kadar elektrolit serum Ur & krPemeriksaan tinja: leukosit , telur cacing & parasit dewasa.Pemeriksaan ELISA

PenatalaksanaanRehidrasimemberikan minuman rehidrasi pada anak. mencegah atau mengatasi dehidrasi. Pemberian cairan pengganti (cairan rehidrasi) baik yang diberikan secara oral (diminumkan) maupun parenteral (melalui infus)

Dukungan nutrisiMakanan tetap diteruskan sesuai usiaASI diberikan dg frekuensi >>

Suplementasi Zincefek pada fungsi kekebalan saluran cerna dan berpengaruh pada fungsi dan struktur saluran cerna serta mempercepat proses penyembuhan epitel selama diare.

Antibiotik selektif

Nasihat orang tua

Indikasi rawat inap malnutrisi, usia < 1 tahun, menderita campak pada 6 bulan terakhir, dehidrasi disentri dg komplikasi.

komplikasiDehidrasiSyok hipovolemikHipokalemia BradikardiHipoglikemiIntoleransi laktosa sekunderKejangMalnutrisi energi proteinPrognosis:Baik, jika penanganan dilakukan secara cepat dan tepat terutama penangan pada pasien yang mengalami dehidrasi berat yang dapat mengakibatkan rejatan (shock) hipovolemik.

pencegahanPemberian ASI eksklusif menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada anak dan bayi.2. Perbaikan pola penyapihan3. Imunisasi Campak4. Perbaikan higiene perorangan

ANALISA KASUS

Definisi dan patofisiologiDiare akut adalah BAB >> 3 xsehari konsistensi cair dan berlangsung < 1 minggu. Pasien ini usia 1 tahun 4 bulan mengalami diare cair > 7 kali dalam 24 jam dan berlangsung baru 2 hari ini diare akut.diare, dan memperbaiki daya tahan tubuh.Patogenesisdiare osmotik, diare sekretorik dan diare karena gangguan motilitas usus.

Diagnosaa. Anamnesistinja encer frekuensi > 3 xsehari , muntah, badan lesu/lemah, panas, tidak nafsu makan, darah & lendir (-). mual & muntah-muntah. Infeksi tiba-tiba diare, muntah, tinja berdarah, demam, penurunan nafsu makan atau kelesuan, sakit perut & kejang perut, serta gejala-gejala lain: flu: agak demam, nyeri otot/kejang, dan sakit kepala. bakteri dan parasit tinja darah (+) /demam tinggi.

Pada kasus ini didapatkan hasil anamnesa mencret > 7 x sehari @ gelas, cair, warna kuning, ampas sedikit, ada lendir, tidak ada darah, tidak berbau asam, menyemprot (-). Muntah (-), mual (-). Batuk (+), Pilek (+).demam (+), pasien tampak lemas, rewel dan nafsu makannya berkurang, pasien tampak kehausan dan ingin minum terus.Orang tua pasien mengaku bahwa waktu sakit jumlah BAK pasien berkurang. sesuai dengan teori

Pem.fisikkehilangan cairan dan elektrolit rewel atau terjadi gangguan irama jantung maupun gangguan otak. Disertai dehidrasi Pada kasus: keadaan umum tampak gelisah, Nadi = 120 x/ menit, isi dan tegangan cukup. RR = 30 x/ menit, reguler. T = 38 oC, UUB belum tertutup dan teraba cekung, mata tampak sedikit cekung, air mata tampak kurang saat pasien menangis, mukosa mulut kering, pemeriksaan paru dan jantung tidak ditemukan tanda-tanda kelainan, pemeriksaan turgor pada kulit abdomen kembali lambat, akral teraba hangat. sesuai dengan teori dengan dehidrasi ringan sedang

c. Pemeriksaan PenunjangP. tinja tidak rutin tanda intoleransi laktosa dan kecurigaan amubiasis. Analisa gas darah dan elektrolit gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.pemeriksaan darah perifer lengkap P. urin rutin

Penatalaksanaan

a. Terapi Cairan : RL cepat mengisi ruang intravaskularb. Pemberian ZinkZink diberikan selama 10-14 hari meskipun anak tidak diare lagi, dengan dosis: -Anak umur dibawah 6 bulan : 10 mg/hari-Anak umur diatas 6 bulan : 20 mg/hari

Itu sebabnya pada pasien ini diberikan zink sirup 20 mg/hari

40Medikamentosa (antibiotika selektif)Tidak boleh diberikan obat anti diare. Antibiotik diberikan bila ada indikasiDukungan Nutrisi

EdukasiSaat perawatan & hendak dipulangkanOrang tua pasien sebagai langkah promotif/ preventive berupa: (1) ASI tetap diberikan; (2) kebersihan perorangan, cuci tangan sebelum makan; (3) kebersihan lingkungan, buang air besar dijamban; (4) penyediaan air minum yang bersih; (5) selalu memasak makanan (6) sebelum menggunakan botol susu, sebaiknya botol dan tutup serta dotnya direbus pada suhu 70C selama 5-10 menit. Diagnosa pulangnya menjadi diare akut saja.

KesimpulanPenting dalam tatalaksana diare yaitu rehidrasi, dukungan nutrisi, pemberian obat sesuai indikasi dan edukasi pada orang tua, serta memberikan suplemen zincBila kita menatalaksanakan diare sesuai, (90%) kasus diare sembuh dalam waktu kurang dari 7 hari, (5%) akan melanjut dan sembuh dalam kurang dari 7 hari, sebagian kecil (5%) akan menjadi diare persisten.

DAFTAR PUSTAKADadiyanto DW, Muryawan MH, Anindita, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUNDIP, Semarang, 2011, hal 124-131Pudjiadi AH, Hegar B, Handryastuti S, Idris NS, Gandraputra EP, Harmoniati ED, Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta, 2010, hal 58-62Depatemen Kesehatan. Diare PadaAnak. Kamis, 31 September 2010 www.depkes.go.idHadinegoro SR, Kadim M, Devaera Y, Idris HS, Ambarsari CG, Update Management of Infectious Deseases and Gastrointestinal Disorders. Departement Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta, 2012, hal 51-57Suharyono dkk, Gastroenterologi Akut Anak Praktis, Balai Penerbit FKUI. Jakarta, 2003, hal 51-69Subagyo B, Santoso NB. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI. 2010, hal 87-110Suraatmaja S. Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta: Sagung Seto. 2007, hal1-24Suraatmaja S. Masalah Rehidrasi Oral dalam Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta: Sagung Seto. 2007, hal 44-53Gaurino et al. European Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology and Nutrition/European Society for Paediatric Infectious disease Evidenced Based Guidelines for Management of Acute Gastroenteritis in Children in Europe. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition 46: S81-184.2008.Firmansyah A dkk. Modul Pelatihan Tata Laksana Diare pada Anak. Jakarta: Badan Koordinasi Gastroenterologi Anak Indonesia.2005WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten Kota. Jakarta: WHO Indonesia.2009. TERIMA KASIH