css ktg

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/9/2019 css ktg

    1/12

    KARDIOTOKOGRAFI

    Kardiotokografi merupakan suatu alat elektronik untuk memantau kesejahteraan janin

    dan mendeteksi adanya gangguan yang berkaitan dengan hipoksia janin, seberapa jauh

    gangguan tersebut, dan memnentukan tindak lanjut dari hasil pemantauan tersebut melalui

     penilaian pola denyut jantung janin dalam hubungannya dengan kontraksi uterus atau

    aktivitas janin. Pemantauannya dapat dilakukan secara langsung/invasif/internal, yaitu

    dengan alat pemantau yang dimasukan kedalam rongga rahim atau secara tidak langsung/non

    invasif/external dimana alat dipasang pada abdomen ibu.

    Fisiologi Pengaturaan Denyut Jantung Janin

    Frekuensi denyut jantung janin berkisar antara 1!"1#! dpm. $ekanisme pengaturan

    denyut jantung janin dipengaruhi oleh beberapa faktor%

    1. &istem &impatis

    Keadaan stress atau obat beta agonis meningkatkan rangsangan simpatis yang

    sebagian besar ada di miokardium sehingga denyut jantung meningkat.

    . &istem Parasimpatis

    &araf parasimpatis pada jantung terletak pada n. 'agus yang mengatur nodus &(, ('

    dan neuron antara atrium dan ventrikel., perangsangan pada n. 'agus dapatmenurunkan denyut jantung janin.

    ). *aroreseptor 

    *aroreseptor terletak di arkus aorta dan snus karotid yang akan merangsang n. 'agus

    sehingga menyebabkan penurunan denyut jantung.

    +. Kemoreseptor 

    Kemoreseptor terletak diperifer karotid-, dan sentral batang otak-. eseptor perifer 

    lebih sensitif terhadap , sedangkan sentral 0. $enurunnya  dan meningkatnya

    0 akan menyebabkan takikardi janin.

    . &usunan &araf Pusat

    1

  • 8/9/2019 css ktg

    2/12

    'ariabilitas denyut janrung akan meningkat sesuai aktivitas otak dan gerakan janin.

    Pada keadaan janin tidur variabilitas akan menurun.

    #. &istem 2ormonal

    Pada keadaan stress atau asfiksia, medula adrenal janin mengeluarkan adrenalin dan

    noradrenalin sehingga menjadi takikardi.Karakteristik Denyut Jantung Janin

    Pada K34, denyut jantung janin ada macam%

    • 5enyut jantung basal% Frekuensi dasar dan variabilitas denyut jantung saat uterus

    relaksasi.

    • Perubahan periodik eaktivitas-% perubahan denyut jantung saat uterus kontraksi

    atau janin bergerak.

    $aka Penilaian denyut jantung janin pada K34 ada + macam yaitu%

    1. Frekuensi dasar baseline rate)

    . 'ariabilitas

    ). (kselerasi

    +. 5eselerasi

    Frekuensi Dasar

    Pada keadaan normal, frekuensi dasar denyut jantung janin berkisar antara 1!"1#!

    dpm. *ila frekunsi dasar 6 1#! dpm disebut takikardi dan bila diba7ah 8 1! dpm.

    • 3akikardi

    3erjadi pada keadaan%

    " 2ipoksi ringan/kronis

    " Kehamilan preterm 8 )! minggu

    " 9nfeksi

    " 9bu gelisah

    " 2ipertiroid

    " 3akiaritmia janin

    " bat"obatan

    • *radikardi

    " 2ipoksia berat/akut

    2

  • 8/9/2019 css ktg

    3/12

    " 2ipotermi janin

    " *radiaritmia

    " bat"obatan

    " Kelainan jantung janin

    Variabilitas

    'ariabilitas merupakan osilasi yang tidak teratur pada K34. 'ariabilitas terjadi akibatinteraksi simpatis dan parasimpatis. 'ariabilitas denyut jantung janin dapat dibedakan

    menjadi %

    1. 'ariabilitas jangka pendek 

    'ariabilitas jangka pendek bekisar ") dpm. (rti klinisnya masih belum banyak 

    diketahui, namun biasanya tampak menghilang pada janin yang akan mengalami

    kematian dalam rahim.

    . 'ariabilitas jangka panjang

    'ariabilitas jangka panjang memiliki gambaran osilasi yang lebih kasar dan lebih

     jelas. 'ariabilitas ini umumnya yang dipakai untuk menilai kesejahteraan janin. ata"

    rata mempunyai siklus )"# kali permenit. *erdasarkan amplitudo fluktuasinya dibagi

    menjadi%

    " :ormal% #" dpm

    " *erkurang% " dpm

    " $enghilang% dpm

    " &altatory% 6 dpm

    *erkurangnya variabilitas dapat disebabkan oleh%

    " 2ipoksia

    " ;anin tidur  

    " (nensefal

    " *lokade n. 'agus

    " Kelainan jantung ba7aan

    " Pengaruh obat narkotik, dia

  • 8/9/2019 css ktg

    4/12

    sinus dengan amplitudo "1 dpm dan frekuensi " siklus/menit. 9ni dapat

    dikarenakan%

    " 2ipoksia berat

    " (nemia kronik  " h"sensiti

  • 8/9/2019 css ktg

    5/12

    Akselerasi

    (kselerasi merupakan respon simpatik, dimana terjadi peningkatan denyut janin

    biasanya pada saat uterus kontraksi/akselerasi uniform dan gerakan janin/akselerasi variabel-

    yang diartikan sebagai respon fisiologis yang baik/reaktif. 0iri akselerasi adalah amplitudo 6

    1 dpm, lamanya sekitar 1 detik dan terjadi paling tidak kali dalam ! menit. ;ika

    akselerasi 6 1! menit maka disebut perubahan Baseline.

    Deselerasi

    • 5eselerasi dini

    5eselerasi dini dikarenakan penekanan pada kepala janin yang mengakibatkan

    hipoksia dan sering terjadi pada persalinan normal dimana terjadi kontraksi uterus

    yang periodik. 0iri deselerasi dini%

    5

  • 8/9/2019 css ktg

    6/12

    " 3imbul dan menghilang sesuai dengan kontraksi uterus cerminan kontraksi-.

    " Penurunan amplitudo tidak lebih dari ! dpm.

    " =amanya 8 >! detik.

    " Frekuensi dasar dan variabilitas masih normal.

    • 5eselerasi variabel

    5eselerasi variabel terjadi karena penekanan pada tali pusat baik saat hamil

    maupun kala 9. Penekana dapat terjadi karena lilitan, tali pusat menumbung, atau

    oligohidramnion. &elama variabilitas baik, biasanya janin tidak mengalami

    hipoksia yang berarti. 0iri deselerasi variabel%

    " 5eselerasi bervariasi baik timbul, lamanya, amplitudo maupun bentuknya.

    " Penurunan denyut jantung 6 1 dpm dengan durasi 6 1 detik tapi 8 menit.

    " $ulai dan berakhir dengan cepat dan penurunannya bisa sampai #! dpm.

    " *iasanya terjadi akselerasi sebelum atau sesudah deselerasi.

    " 5eselerasi variabel dianggap berat jika deselerasi mencapai #! dpm dan

    lamanya 6 #! detik rule of sixty-.

    " *ila deselerasi 6 menit tapi 8 1! menit disebut deselerasi memanjang.

    5eselerasi lambat5eselerasi lambat terjadi pada keadaan insufisiensi uteroplasenta yaitu penurunan

    aliran darah ibu"janin. Pada saat kontraksi uterus terjadi penurunan aliran darah

    sehingga memperberat dari keadaan sebelumnya. 0iri deselerasi lambat%

    " 3imbul sekitar !")! detik setelah kontraksi uterus dimulai.

    " *erakhir !")! detik setelah kontraksi uterus menghilang.

    " =amanya 8 >! detik rata"rata +!"#! detik.

    " 3imbul berulang pada setiap kontraksi dan beratnya sesuai dengan intensitas

    kontraksi uterus.

    " Frekuensi dasar biasanya normal atau takikardi, tapi pada hipoksia berat bisa

     bradikardi.

    6

  • 8/9/2019 css ktg

    7/12

    2asil K34 normal pada umumnya memberikan gambaran%

    1. *aseline 1!"1#!

    . 'ariabilitas #" dpm

    ). 3erdapat akselerasi

    +. 3idak ada deselerasi, kalaupun ada hanya deselerasi dini.

    Pemeriksaaan Kardiotokografi pada asa Ke!amilan

    • 2ipertensi dalam kehamilan

    • Kehamilan dengan 5$

    • Kehamilan serotin

    • P;3/9?4 

    • Ketuban pecah dini

    • 4erak janin berkurang

    • Kehamilan dengan anemia

    • 4emeli

    • ligo/polihidramnion

    • i7ayat obstetrik buruk 

    • Kehamilan dengan penyakit ibu

    "#T $"on #tress Test%

    7

  • 8/9/2019 css ktg

    8/12

    Pemeriksaan kesehatan janin dengan menggunakan kardiotokografi pada umur 

    kehamilan 6) minggu.

    Indikasi

    &emua kondisi yang dapat menyebabkan janin lahir dalam keadaan buruk, antara lain %

    a. Kondisi ibu %

    - 2ipertensi kronis

    - 5iabetes melitus

    - (nemia berat

    - Penyakit vaskular kolagen

    - 4angguan fungsi ginjal

    - Penyakit jantung

    - Pneumonia dan penyakit paru"paru berat

    - Penyakit dengan kejang

     b. Kondisi janin %- Pertumbuhan janin terhambat

    - Kelainan kongenital minor 

    - (ritmia jantung

    - 9soimunisasi

    - 9nfeksi janin seperti toksoplasmosis, parvovirus, sifilis, dll

    - Pernah mengalami kematian janin dalam rahim yang tidak diketahui penyebabnya

    c. Kondisi yang berhubungan dengan kehamilan %

    - Kehamilan multipel

    - Ketuban pecah pada kehamilan kurang bulan

    - Polihidramnion

    - ligohidramnion

    - Plasentasi abnormal

    - &olusio plasenta

    - Kehamilan le7at 7aktu

    &ontra'tin #tress Test $T% ( O)yto'in &!allenge Test $O&T%

    0ara pemeriksaan kesehatan janin dengan menggunakan kardiotokografi yang menilai

     perubahan denyut jantung janin pada saat kontraksi rahim.

    Indikasi

    - ?ji tanpa beban yang tidak reaktif 

    - 5iabetes melitus

    - Preeklamsia

    - 2ipertensi kronis

    - Pertumbuhan janin terhambat

    - Kehamilan le7at 7aktu

    - Pernah mengalami lahir mati

    - Ketagihan narkotika- 2emoglobinopati akibat sel sickle

    8

  • 8/9/2019 css ktg

    9/12

    - Penyakit paru kronis

    - 4angguan fungsi ginjal

    Kontraindikasi

    - =uka parut pada rahim bekas seksio cesarea atau bekas miomektomi-- Kehamilan ganda sebelum )@ minggu kehamilan

    - Ketuban pecah sebelum usia kehamilan )@ minggu PP$-

    - isiko tinggi untuk persalinan kurang bulan

    - Perdarahan antepartum

    - &erviks inkompeten atau pasca operasi serviks

    - Kelainan ba7aan/cacat janin berat

    - (danya indikasi untuk seksio cesarea misalnya % panggul sempit absolut,

    disproporsi kepala panggul-

    Interpretasi "#T

    *+ Reassuring $Reaktif% ,

    - 3erdapat gerakan janin sedikitnya kali dalam ! menit, disertai dengan akselerasi

    sedikitnya 1 dpm.

    - Frekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 1! A 1#! dpm.

    - 'ariabilitas djj antara A dpm.

    -+ "on.reassuring $"on.reaktif% ,

    - 3idak terdapat gerakan janin dalam ! menit, atau tidak terdapat akselerasi pada

    gerakan janin.

    - Frekuensi dasar djj abnormal kurang dari 1! dpm, atau lebih dari 1#! dpm-.

    -'ariabilitas djj kurang dari dpm./+ eragukan,

    - 4erakan janin kurang dari kali dalam ! menit, atau terdapat akselerasi yang kurang

    dari 1 dpm.

    - Frekuensi dasar djj abnormal.

    - 'ariabilitas djj antara A dpm.

    2asil :&3 yang reaktif biasanya diikuti dengan keadaan janin yang baik sampai 1

    minggu kemudian spesifisitas >B " >>B-. 2asil :&3 yang non"reaktif disertai dengan

    keadaan janin yang jelek kematian perinatal, nilai (pgar rendah, adanya deselerasi lambat

    intrapartum-, dengan sensitivitas sebesar !B. 2asil :&3 yang meragukan harus diulang

    dalam 7aktu + jam.

    leh karena rendahnya nilai sensitivitas :&3, maka setiap hasil :&3 yang non"reaktif 

    sebaiknya dievaluasi lebih lanjut dengan contraction stress test 0&3-, selama tidak ada

    kontraindikasi.

    Interpretasi &ontra'tion stress test $T%

    *+ "egatif ,

    - Frekuensi dasar djj normal.

    - 'ariabilitas 5;; normal.- 3idak terdapat deselerasi lambat.

    9

  • 8/9/2019 css ktg

    10/12

    -+ Positif ,

    - 5eselerasi lambat yang persisten pada setiap kontraksi.

    - 5eselerasi lambat yang persisten meskipun kontraksi tidak adekuat

    - 5eselerasi variabel berat yang persisten pada setiap kontraksi.

    - 'ariabilitas 5;; berkurang atau menghilang.

    /+ 01ui2okal , terdiri dari mencurigakan, tidak memuaskan, dan hiperstimulasi

    a% 01ui2okal en'urigakan $suspi'ious%,

    " 5eselerasi lambat yang intermiten pada kontraksi yang adekuat

    " 5eselerasi variabel derajat ringan atau sedang-

    " Frekuensi dasar djj abnormal

      b% 0kui2okal Tidak memuaskan $unsatisfa'tory% ,

      " 2asil perekaman tidak baik, misalnya oleh karena ibu gemuk, atau gerakan janin yang

     berlebihan

      " 3idak terdapat kontraksi yang adekuat

      c% 0kui2okal 3iperstimulasi ,

      " 3erdapat kontraksi kali atau lebih dalam 1! menitC atau lama kontraksi lebih dari >!

    detik 

      " &eringkali disertai deselerasi lambat atau bradikardia

      " 2asil 0&3 negatif menggambarkan keadaan janin yang masih baik sampai 1 minggu

     pasca pemeriksaan spesifisitas >>B-. 2asil 0&3 positif disertai dengan nasib perinatal yang

     jelek pada !B kasus.

    2asil 0&3 yang mencurigakan harus terus diobservasi secara ketat 0&3 diulang setiap

    )! A #! menit-C bila memungkinkan dilakukan pemeriksaan p2 darah janin. 2asil 0&3 yang

    tidak memuaskan harus diulang dalam 7aktu + jam. *ila terdapat hiperstimulasi, kontraksi

    harus segera dihilangkan tokolisis- dan kehamilan/persalinan diakhiri.

    10

  • 8/9/2019 css ktg

    11/12

    Tatalaksana 4erdasar Pemeriksaan Kardiotokografi

      9ndikasi Pemeriksaan 034

    vcvcKehamilan Persalinan/03

    eaktif :on $eragukan :egatif Positif 0uriga 3ak Puas

    2iperstimulasi

    (:0 0ari Kausa 0ari Kausa

      Periksa ulang dlm +

     jam

      Periksa ulang dalam + jam

    ?langi 1 minggu 3erminasi 2asil

    2asil masih meragukan

      0&3

    11

  • 8/9/2019 css ktg

    12/12

    #yarat Pemeriksaan Kardiotokografi

    1. ?sia kehamilan 6 D minggu.

    . (da persetujuan tindak medik dari pasien secara lisan-.

    ). Punktum maksimum denyut jantung janin 5;;- diketahui.

    +. Prosedur pemasangan alat dan pengisian data pada komputer pada K34

    terkomputerisasi- sesuai buku petunjuk dari pabrik.

    Persiapan ibu

    1. 9bu hamil telah makan 1" jam sebelum prosedur dilakukan

    . 9bu tidak sedang memakai obat"obatan sedative). Kandung kemih dikosongkan

    +. 9nformed konsen

    Prosedur pelaksanaan

    1. Pasien ditidurkan semifolar +E miring ke kiri

    . 3ekanan darah diukur setiap 1! menit

    ). 5icari denyut jantung janin apakah di puka atau puki

    +. &etelah itu letakkan bagian :&3 yang bertuliskan toco dibagian fundus uteri dan yang

     bergambar hati di bagian yang terdengar denyut jantung janin dengan memberikan gel pada masing"masing tempat

    . =alu fiksasi dengan menggunakan kain perekat

    #. (lat dinyalakan dan dipasang kardiotokografi

    @. Pada ibu diberikan tombol penanda yang harus ditekan apabila ibu merasa ada gerak 

     janin

    D. Frekuensi denyut jantung janin dicatat setiap 1! menit pertama untuk mendapatkan

    data dasar denyut jantung janin

    >. Pemantauan tidak boleh kurang dari ! menit. (pabila pada ! menit pertama

    mendapatkan hasil non reaktif, lanjutkan pemantauan ! menit lagi. Pastikan bah7a

    tidak ada hal"hal yang mempengaruhi hasil pemantauan misalnya pemakaian

    sedative- apabila hasilnya tetap non reaktif 

    10.Pemeriksaan :&3 ulangan dilakukan berdasarkan pertimbangan hasil individual

    12