Upload
riza21
View
35
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
./.
Citation preview
7CLINICAL SCIENCE SESSION
(CSS)STROKE
Disusun oleh:
Egy Pratama
Prilavia Ramadhani
Preseptor:Ami Rachmy, dr., Sp.RM
Cerebrovascular disease
Cerebrovascular disease adalah abnormalitas otak yang disebabkan oleh proses patologi pembuluh darah.
Proses patologi meliputi oklusi lumen karena emboli atau thrombus, pecah pembuluh darah, perubahan permealibilitas dinding pembuluh darah, atau peningkatan viskositas darah yang mengalir di pembuluh darah otak.
Proses juga mengenai gangguan dasar, seperti aterosklerosis, hipertensi, perubahan aterosklerosis, arteritis, aneurysmal dilatation, dan pembentukan malformasi.
STROKE
Manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global) yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyebab selain dari pada gangguan vascular (WHO).
E p i d e m i o l o g i
Penyakit kematian ketiga tersering setelah penyakit jantung dan kanker.
Penelitian di Rochester, Minnesota, AS, semua tipe stroke (iskemik dan hemoragik), 1980-1984 terdapat insiden semua tipe stroke rata-rata pertahun adalah 135 per 100.000, menunjukkan adanya peningkatan sebesar 17% dari periode 5 tahun sebelumnya.
Non-modifiable Modifiable
Umur(semakin tua, semakin berisiko)
Hipertensi (gunakan antihipertensi)
Jenis kelamin (Laki-kali > Perempuan)
Penyakit jantung(antiplatelet, antikoagulan, antiaritmia)
Ras & etnik(banyak pada kulit hitam karena berpotensi untuk terkena
hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas)
DM(control glukosa)
Herediter(terdapat stroke di kalangan anggota keluarga)
Hiperkolesterolemia(obat penurun lipid)
Merokok(berhenti merokok)
Alkohol(berhenti mengkonsumsi)
TIA atau stroke sebelumnya(antiplatelet, antikoagulan)
Stenosis karotis asimtomatik(antiplatelet, endarterektomi)
Faktor Risiko Stroke
FORMELY RECENTLY
1. TIA
Improving stroke1. RIND ( reversible ischemic neurological deficit)
1. SIE (stroke in evalution) / progressing stroke Worsening stroke
1. Complete stroke Stable stroke
KlasifikasiKlasifikasi menurut tampakan klinis dan profil temporal
Klasifikasi stroke berdasarkan patologi dan etiologi
1. Stroke infark Berdasarkan kategori klinis terbagi menjadi :
Atherotrombotik Cardioemboli Lacunar
Berdasarkan mekanisme terbagi menjadi : Trombotik Emboli Hemodinamik
2. Stroke hemoragik Terbagi menjadi:
Perdarahan intraserebral (PIS) Perdarahan subarachnoid (PSA)
Terdapat dua tipe lesi pembuluh yang menyebabkan perubahan parenkim otak, yaitu iskemik (dengan atau tanpa infark) dan pendarahan (Adams).
Klasifi kasi stroke berdasarkan lokasi vascular
System karotis
Gangguan penglihatan, bila terjadi di arteri ophtalmika dan hemianopsi omonim bila ada iskemik hemisphere serebri
Gangguan bicara, disfasia atau afasia bila mengenai hemisphere serebri dominan
Gangguan motorik, hemiplegi/hemiparesis kontralateral
Gangguan sensoris
System vertebrobasilar
Gangguan penglihatan, pandangan kabur atau buta bila gangguan pada lobus occipital
Gangguan nervi kranialis bila mengenai batang otak
Gangguan motorik
Gangguan koordinasi
Drop attack
Gangguan sensorik
Gangguan kesadaran
Kriteria Infark PIS PSA
Anamnesa
TIA + - -
Istirahat + - -
Aktivitas - + +
Nyeri kepala - + ++
Pemeriksaan Fisik
Defisit neurologik + + +/-
Penurunan kesadaran - + +/-
Kaku kuduk - + +
Tekanan darah sedang variasi Sedang
Pemeriksaan tambahan
Punksi lumbal Jernih Xantochrome Gross haemorrhagic
Diagnosis Banding Stroke Infark, PIS dan PSA
Anamnesa Thrombosis Emboli PIS PSA
Umur 50-70 tahun Semua umur 40-60 tahun Tak tentu (20-30
tahun)
Awitan Istirahat Aktivitas Aktivitas Aktivitas
Gejala Bertahap Cepat Cepat Cepat
Peringatan + + - -
Nyeri kepala - - + ++
Muntah - - + ++
Kejang - - + ++
Vertigo +/- - - -
Diagnosis Banding Berdasarkan Anamnesis
Klinis Trombosis Emboli PIS PSA
Kesadaran Normal Normal Menurun Menurun/Normal
GCS > 7 > 7 < 6 < 6
Kaku kuduk - - -/+ +
Kelumpuhan Hemiparese Hemiparese Hemiplegia Hemiplegia
Aphasia ++/- ++/- - -
Angiografi Oklusi/stenosis Oklusi/stenosis Midline shift Aneurisma/AVM
Parese
N 3,4,6
- - + +/-
LPJernih Jernih Xantochrome Gross hemorrhagic
CT Scan Hipodens ke sentral
setelah 4-7 hari
Hipodens perifer khas
seperti baji setelah 4-7
hari
Hiperdensitas
seperti massa darah
Hiperdensitas di
subarachnoid
Diagnosis Banding Berdasarkan Gambaran Klinis
Penatalaksanaan perdarahan intraserebral
1. Diagnosis dan penilaian gawat darurat pada perdarahan intracranial dan penyebabnya
Pemeriksaan pencitraan yang cepat dengan CT atau MRI direkomendasikan untuk membedakan stroke iskemik dengan perdarahan intracranial.
Angiografi CT dan CT dengan kontras dapat dipertimbangkan untuk membantu mengidentifikasi pasien dengan resiko perluasan hematoma. Bila kecurigaan yang mengarah ke lesi structural termasuk malformasi vaskuler dan tumor, dilakukan angiografi CT, venografi CT, CT dengan kontras, MRI dengan kontras, MRA, dan venografi MR.
2. Tatalaksana medis perdarahan intracranial Defisiensi berat faktor koagulsi atau trombositopenia
berat : terapi penggantian faktor koagulasi atau trombosit
Perdarahan intracranial dan terkait obat antikoaguln oral tidak diberikan warfarin, tetapi mendapat terapi untuk mengganti vitamin K-dependent factor, serta mendapat vitamin K intravena.
Gangguan koagulasi dikoreksi :
Vitamin K 10 mg IV peningkatan INR dan diberikan dalam waktu yang sama dengan terapi yang lain karena efek akan timbul 6 jam kemudian. Kecepatan pemberian <1 mg/menit untuk meminimalkan resiko anafilaksis.
FFP 2-6 unit mengkoreksi defisiensi faktor pembekuan darah bila ditemukan sehingga dengan cepat memperbaik INR atau aPTT. Terapi ini untuk mengganti pada kehilangan faktor koagulasi.
3. Tekanan darah Pada pasien stroke
iskemik akut, TD diturunkan sekitar 15% (sistolik maupun diastolic) dalam 24 jam pertama setelah awitan apabila tekanan darah sistolik (TDS) > 220 mmHg atau tekanan darah diastolic (TDD) > 120 mmHg.
Pada pasien stroke perdarahan intraserbral akut, apabila TDS >200 mmHg atau Mean Arterial Pressure (MAP) >150 mmHg, tekanan darah diturunkann dengan menggunakan obat antihipertensi intravena secara kontinu dengan pemantauan tekanan darah setiap 5 menit.
4. Penanganan di Rumah Sakit dan Pencegahan Kerusakan Otak Sekunder
5. Operasi
6. Rehabilitasi dan Pemulihan
Komplikasi
Komplikasi neurologis
Edema otak
Infrak berdarah
Vasospasm
Hydrochephalus
Non-neurologis
BP meningkat
Hyperglisemi
Edema paru
Gangguan jantung
Bronchopneumonia
Thrombophlebitis
Infeksi kandung kemih
Decubitus
Kontraktur
Prognosis
Co ad vitam → ad malam
Co ad functional → ad malam