Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................ iv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Gambaran Umum .................................................................... 1
B. Dasar Hukum .......................................................................... 3
C. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi LPMP Papua ............ 4
D. Isu-Isu Strategis/Permasalahan ............................................... 7
BAB II PERENCANAAN KINERJA ..................................................... 10
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis LPMP Papua ........... 10
B. Perjanjian Kinerja (PK) ........................................................... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA LPMP PAPUA ....................... 15
A. Capaian Kinerja ....................................................................... 15
B. Realisasi Anggaran .................................................................. 51
BAB IV PENUTUP .................................................................................... 63
A. Kesimpulan .............................................................................. 63
B. Saran ........................................................................................ 64
LAMPIRAN
Lampiran 1 Perencanaan Kinerja Tahun 2018 (Awal) ................................... 66
Lampiran 2 Perencanaan Kinerja Tahun 2018 (Revisi) .................................. 69
Lampiran 3 Pengukuran Kinerja Tahun 2018 .................................................. 72
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja LPMP Papua Tahun 2018 menyajikan tingkat pencapaian
satu sasaran dengan tiga indikator kinerja sebagaimana ditetapkan dalam
perjanjian kinerja tahun 2018. Tingkat ketercapaian dan ketidakcapaian indikator
kinerja lebih detail diuraikan pada Bab III.
Secara umum, capaian kinerja dan realisasi keuangan sebagai berikut:
Beberapa permasalahan/kendala yang dihadapi dalam upaya pencapaian
target, antara lain:
1. Pemetaan terkendala karena aplikasi PMP sering mengalami penyempurnaan,
sebagian pengawas sekolah yang kurang kompeten, akses internet yang susah
dan waktu pengumpulan data yang singkat.
2. Indeks efektivitas terkendala karena banyaknya sekolah yang telah mengirim
data namun belum terproses data mutunya oleh Tim Satgas PMP
Kemendikbud, validitas data masih rendah, dan kurangnya dukungan
100% 58,12
%
0%
50%
100%
150%
Satuan Pendidikan yang
Terpetakan Mutu
Pendidikannya
Target Realisasi
100%
97,84
%
96%
97%
98%
99%
100%
101%
Satuan Pendidikan yang telah
Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
Target Realisasi
100% 78,24
%
0%
50%
100%
150%
Satuan Pendidikan yang
melaksanakan Kurikulum
2013
Target Realisasi
69,84%
68,39% 69,39%
65,66%
62,00%
64,00%
66,00%
68,00%
70,00%
72,00%
Indeks Efektivitas
SD SMP SMA SMK
97,00% 95,75%
92,26% 89,03%
85,00%
90,00%
95,00%
100,00%
Capian Kinerja LPMP Papua
TREN CAPAIAN KINERJA
2015 2016 2017 2018
98,07% 93,56%
99,74% 95,58%
90,00%
100,00%
110,00%
Realisasi Anggaran LPMP Papua
TREN REALISASI
ANGGARAN
2015 2016 2017 2018
v
pemerintah daerah dan sekolah mengenai proses penjaminan mutu
Pendidikan.
3. Fasilitasi berdasarkan 8 SNP dan melaksanakan Kurikulum 2013 terkendala
karena sebagian daerah di pegunungan mengalami gangguan keamanan
seperti Kabupaten Nduga dll, dan susahnya transportasi di sebagian daerah
pemekaran seperti Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, dll.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan/kendala yang
muncul, antara lain:
1. Penundaan/pengunduran waktu pelaksanaan kegiatan untuk kabupaten
dengan transportasi yang susah hingga mendapatkan kepastian keberangkatan
dan kepulangan.
2. Penundaan/pengunduran waktu pelaksanaan kegiatan untuk kabupaten
dengan gangguan keamanan hingga dipastikan keadaan telah kondusif.
3. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dititik/sekolah yang memiliki akses terhadap
internet lebih baik. Misalnya dibuat pelaksanaan kegiatan per-region.
Saran dalam rangka peningkatan penjaminan mutu pendidikan di Provinsi
Papua, antara lain:
1. Untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu perlu regulasi terkait
PMP, sosialisasi Aplikasi PMP dan waktu pengumpulan data diperpanjang,
dan perlu ada Tim Helpdesk.
2. Untuk Dinas Pendidikan Prov/Kab/Kota yaitu membentuk dan mengaktifkan
TPMPD, menunjuk pengawas yang kompeten terkait PMP, memberikan
pemahaman kepada kepala sekolah tentang pentingnya PMP, dan
memberikan dukungan kepada operator untuk aktif menjalankan tugasnya
terkait PMP.
3. Untuk LPMP Papua yaitu membuat peta risiko dan mengantisipasinya,
disiplin melaksanakan jadual kegiatan, kerjasama antara pimpinan dan staf
dalam pencapaian kinerja, dan peningkatan kompetensi pegawai.
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Capaian Kinerja LPMP Papua Tahun 2018
Per-Indikator ................................................................. 16
Tabel 3.2. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya Tahun 2018 Terhadap Target Renstra LPMP
Papua Tahun 2018 ......................................................... 17
Tabel 3.3. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja
LPMP Papua Tahun 2018 ............................................. 18
Tabel 3.4. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya Tahun 2017 dan 2018 ........................... 18
Tabel 3.5. Skor Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah
Dasar (SD) Provinsi Papua Tahun 2018 ....................... 26
Tabel 3.6. Capaian Kinerja Persentase SD yang Meningkat Indeks
Efektivitasnya ............................................................... 27
Tabel 3.7. Skor Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Provinsi Papua Tahun
2018 .............................................................................. 30
Tabel 3.8. Capaian Kinerja Persentase SMP yang Meningkat Indeks
Efektivitasnya ............................................................... 31
Tabel 3.9. Skor Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA) Provinsi Papua Tahun 2018 ... 34
Tabel 3.10. Capaian Kinerja Persentase SMA yang Meningkat Indeks
Efektivitasnya ............................................................... 35
Tabel 3.11. Skor Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Provinsi Papua Tahun
2018 .............................................................................. 38
Tabel 3.12. Capaian Kinerja Persentase SMK yang Meningkat Indeks
Efektivitasnya ............................................................... 39
vii
Tabel 3.13. Capaian Kinerja Satuan pendidikan yang telah difasilitasi
berdasarkan 8 SNP tahun 2018 terhadap Target Renstra
LPMP Papua Tahun 2018 ............................................. 41
Tabel 3.14. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja
LPMP Papua Tahun 2018 ............................................. 42
Tabel 3.15. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP Tahun 2017 dan 2018 ................... 43
Tabel 3.16. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Melaksanakan
Kurikulum 2013 Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja
LPMP Papua Tahun 2018 ............................................. 46
Tabel 3.17. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Melaksanakan
Kurikulum 2013 Tahun 2017 dan 2018 ........................ 47
Tabel 3.18. Realisasi Anggaran LPMP Papua Tahun 2018
Per Indikator .................................................................. 52
Tabel 3.19. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya Tahun 2018 Terhadap Target Renstra
LPMP Papua Tahun 2018 ............................................. 53
Tabel 3.20. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya Tahun 2018 Terhadap Perjanjian
Kinerja LPMP Papua Tahun 2018 ................................ 54
Tabel 3.21. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan yang Telah
Difasilitasi Berdasarkan 8 Snp Tahun 2018 Terhadap
Target Renstra LPMP Papua Tahun 2018 ..................... 57
Tabel 3.22. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan yang Telah
Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP Tahun 2018 Terhadap
Perjanjian Kinerja LPMP Papua Tahun 2018 ............... 58
Tabel 3.23. Realisasi Angaran Satuan Pendidikan yang Melaksanakan
Kurikulum 2013 Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja
LPMP Papua Tahun 2018 ............................................. 59
viii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Struktur Organisasi LPMP ........................................... 5
Bagan 3.1. Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah Dasar
(SD) Provinsi Papua Tahun 2018 ................................. 25
Bagan 3.2. Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Provinsi Papua Tahun 2018 29
Bagan 3.3. Peta Capaian SNP Setiap Standar jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA) Provinsi Papua Tahun 2018 .... 33
Bagan 3.4. Peta Capaian SNP Setiap Standar jenjang Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Provinsi Papua Tahun
2018 ............................................................................... 37
ix
DAFTAR SINGKATAN
3
3T : Tertinggal, Terdepan dan Terluar
B
Bantah : Bantuan Pemerintah
Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Bimtek : Bimbingan Teknis
BMN : Barang Milik Negara
BPKAD : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
D
Dapodik : Data Pokok Pendidik
Dirjen : Direktur Jenderal
Dikdasmen : Pendidikan Dasar dan Menengah
F
FPMP : Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan
G
GLS : Gerakan Literasi Sekolah
H
Hardiknas : Hari Pendidikan Nasional
I
IHT : In House Training
L
LAKIP : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
x
LPMP : Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
M
MoU : Master of Understanding
O
OTK : Organisasi dan Tata Kerja
P
PK : Perjanjian Kinerja
PMP : Pemetaan Mutu Pendidikan
PMS : Pemetaan Mutu dan Supervisi
PPK : Penguatan Pendidikan Karakter
PTK : Pendidik dan Tenaga Kependidikan
PTP : Pengembang Teknologi Pembelajaran
R
Renstra : Rencana Strategis
RKT : Rencana Kinerja Tahunan
S
SAKIP : Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Sarpras : Sarana dan Prasarana
SD : Sekolah Dasar
SDM : Sumber Daya Manusia
SI : Sistem Informasi
SIM : Sistem Informasi Manajemen
Sisdiknas : Sistem Pendidikan Nasional
SKL : Standar Kompetensi Lulusan
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMK : Sekolah Menengah Kejuruan
xi
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SPME : Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
SPMI : Sistem Penjaminan Mutu Internal
SNP : Standar Nasional Pendidikan
SPI : Satuan Pengawas Internal
T
TPMPD : Tim Pemetaan Mutu Pendidikan Daerah
TUK : Tempat Uji Kompetensi
U
UU : Undang-Undang
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum
Diberlakukannya Undang-Undang
Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah dan Peraturan pemerintah Nomor 18
tahun 2016 tentang Perangkat Daerah telah
menyebabkan terjadinya pergeseran peta dan
paradigma pendidikan, yaitu yang semula
dikelola secara sentralistik oleh pemerintah
pusat sekarang dikelola secara bersama dengan pembagian urusan. Pemerintah
pusat regulasi pengendalian mutu, kurikulum 2013, pendidik dan tenaga
kependidikan (PTK) dan lain sebagainya. Sementara pemerintah Provinsi
mengelola Pendidikan Menengah (Dikmen) dan Kabupaten/Kota mengelola
Pendidikan Dasar (Dikdas). Kondisi ini sangat diharapkan mampu
menciptakan pengelolaan pendidikan menjadi lebih kompetitif sehingga
menghasilkan lulusan atau tamatan yang berkualitas terstandar.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) merupakan aturan dasar mengenai pendidikan nasional
di Indonesia mengatur penyelenggaranan pendidikan diselenggarakan secara
demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa. Pendidikan sebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan sistem
terbuka dan multimakna. Pendidikan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan
diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
Pendidikan juga diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca,
menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
2
Mendukung pemerintah provinsi/kabupaten/kota dalam meningkatkan
mutu pendidikan dasar dan menengah, pemerintah pusat dalam hal ini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Unit Pelaksana Teknis
yaitu Lembaga Penajaminan Mutu Pendidikan Papua melakukan
pengendalian terhadap mutu (quality control) dan penjaminan mutu (quality
assurance) dengan tujuan agar pelaksanaan pendidikan sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Provinsi Papua dengan luas wilayah 319.036 km² terdiri dari 29
Kabupaten dan Kota. Wilayah kerja yang cukup luas dibanding dengan
provinsi-provinsi lainnya di Indonesia dengan berbagai kelebihan dan
kekurangannya serta dengan berbagai keunggulan dan ketertinggalannya.
Selain itu, banyak daerah di Papua termasuk kedalam daftar daerah 3T
(tertinggal, terdepan dan terluar). Hal ini berpengaruh terhadap hasil output
dan outcome setiap kegiatan yang dilakukan LPMP Papua.
Selain masalah diatas, didalam Rencana Strategis (Resntra) LPMP
Papua 2015-2019 telah dijelaskan kekuatan LPMP Papua dalam melakukan
penjaminan mutu pendidikan adalah memiliki peta mutu dengan SDM yang
dapat dioptimalkan dalam pengumpulan data mutu. Selain itu dijelaskan juga
terkait kelemahan dan ancaman. Kelemahannya adalah Sistem Informasi
Manajemen (SIM) pengumpulan data mutu dikembangkan oleh unit utama
bukan LPMP Papua serta hasil peta mutu pendidikan belum dimanfaatkan
oleh pemangku kepentingann
dalam pelayanan penjaminan mutu
pendidikan.
Diakhir pelaksanaan tugas dan
fungsinya pada tahun 2018, LPMP
Papua menyusun Laporan Kinerja
LPMP Papua sebagai
pertanggungjawaban dan informasi pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP).
3
B. Dasar Hukum
Dasar hukum Penyusunan Laporan Kinerja LPMP Papua Tahun
2018 adalah:
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia,
8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis penyusunan
Perjanjian Kinerja, Pelaporan kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2018
tentang Organisasi dan Tatakelola Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
12. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
4
13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi
Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
14. Permendikbud RI No. 14 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2016
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
16. Rencana Strategis LPMP Papua Tahun 2015-2019; dan
17. Perjanjian Kinerja Kepala LPMP Papua dengan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2018.
C. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi LPMP Papua
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan memiliki tugas, fungsi dan struktur organisasi sebagai berikut:
1. Tugas LPMP Papua
Tugas LPMP Papua adalah Melaksanakan penjaminan mutu
pendidikan dasar dan pendidikan menengah di provinsi berdasarkan
kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Fungsi LPMP Papua
a. Melakukan pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah;
b. Melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu
pendidikan dasar dan pendidikan menengah;
c. Melakukan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan;
5
d. Melakukan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu
pendidikan;
e. Melaksanakan kerjasama di bidang penjaminan mutu pendidikan;
f. Melaksanakan urusan administrasi LPMP.
3. Struktur Organisasi LPMP Papua
Struktur organisasi LPMP adalah seperti pada bagan 1.1 berikut ini:
Bagan 1.1. Struktur Organisasi LPMP
Susunan organisasi LPMP Papua terdiri dari:
1. Kepala
2. Sub Bagian Umum
3. Seksi Sistem Informasi
4. Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi
KEPALA LPMP
SUBAG UMUM
SEKSI PEMETAAN
MUTU DAN
SUPERVISI
SEKSI SISTEM
INFORMASI
SEKSI FASILITASI
PENINGKATAN
MUTU
PENDIDIKAN
TENAGA
FUNGSIONAL
6
5. Seksi Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kepala LPMP Papua dibantu
93 orang pegawai yang tersebar di Sub Bagian Umum 41 orang, Seksi Sistem
Informasi 14 orang, Seksi Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan 14 orang,
Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi 13 orang, dan Tenaga Fungsional 11
orang yang terbagi menjadi 10 orang Widyaiswara dan seorang Pengembang
Teknologi Pembelajaran (PTP) yang masing-masing memiliki tugas sebagai
berikut:
1. Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan,
keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan dan
kerumahtanggaan.
2. Seksi Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan pengembangan dan
pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan menengah.
3. Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi melakukan pemetaan mutu dan
supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam
pencapaian standar nasional pendidikan.
4. Seksi Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan mempunyai tugas
melakukan fasilitasi dan kerjasama peningkatan mutu pendidikan dasar
dan pendidikan menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan.
5. Tenaga fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
7
D. Isu-Isu Strategis/Permasalahan
Pendidikan nasional telah diatur dan didefinisikan dalam Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003.
Dalam UU tersebut pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pendidikan agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Selain itu, dijelaskan pula bahwa Pendidikan Nasional bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) juga mengamanatkan bahwa pendidikan mampu
menjamin pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu
serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan.
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) terdapat beberapa isu yang dihadapi, oleh
pemerintah pusat (dalam hal ini LPMP Papua) dan juga pemerintah daerah.
Berikut isu-isu strategis yang berhasil diidentifikasi, yaitu:
1. Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan di Indonesia diukur
melalui Standar Nasional Pendidikan
(SNP) sebagai kriteria minimal tentang
sistem pendidikan. Tinggi atau
rendahnya mutu pendidikan sangat
8
dipengaruhi oleh pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP). Proses
pencapaian standar tersebut dipengaruhi oleh komitmen banyak pihak,
bukan hanya satuan pendidikan sebagai institusi yang melakukan proses
pendidikan tetapi pemerintah baik pusat juga daerah. Pemerintah pusat
dalam hal ini LPMP Papua telah melakukan berbagai program dalam
rangka mendorong peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah.
2. Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 menyebutkan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh Indonesia.
Standar Nasional Pendidikan (SNP) tersebut terdiri dari:
a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
b. Standar Isi
c. Standar Proses
d. Standar Penilaian
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
f. Standar Pengelolaan
g. Standar Sarana dan Prasarana (Sarpras)
h. Standar Pembiayaan
Kedelapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) tersebut
membentuk rangkaian input, prosses, dan output yang harapannya
memiliki impact serta outcome dalam pendidikan Indonesia. Dalam
pelaksanaannya, baru lima standar yang difasilitasi dan supervisi oleh
LPMP Papua yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses
standar penilaian, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK), dan
Standar Pengelolaan.
9
3. Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP)
Penjaminan mutu pendidikan dasar dan
menengah merupakan:
a. Kesatuan unsur yang terdiri atas organisasi,
kebijakan, dan proses terpadu yang
mengatur segala kegiatan untuk
meningkatkan mutu secara sistematis,
terencana dan berkelanjutan.
b. Bertujuan memastikan pemenuhan dan
peningkatan standar pada satuan pendidikan secara sistemik, holistik,
dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu
pada satuan pendidikan secara mandiri.
c. Berfungsi sebagai pengendali penyelenggaraan pendidikan oleh satuan
pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu.
4. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
Pendidikan karakter berorientasi pada
pembudayaan, pemberdayaan, dan pembentukan
kepribadian. Kepribadian dengan karakter
unggul antara lain, bercirikan jujur, berakhlak
mulia, dan mandiri. Pembentukan karakter anak
dapat dilakukan secara integratif, konsisten,
terukur dan mendapat dukungan masyarakat secara umum.
Peran LPMP Papua dalam penguatan pendidikan karakter,
terintegrasi dengan tugas dan fungsi LPMP Papua dalam memberikan
layanan penjaminan mutu pendidikan. Penerapan sistem penjaminan mutu
pendidikan diharapkan dapat menjamin pelasanaan pendidikan karakter
berdampak signifikan dalam pemenuhan standar nasional pendidikan
khususnya standar kompetensi lulusan.
10
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis LPMP Papua
Sesuai hasil reviu
Rencana Strategis (Renstra)
Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Papua
tahun 2015-2019, Visi, Misi,
Tujuan dan Sassaran Strategis
LPMP Papua adalah sebagai
berikut:
1. Visi LPMP Papua
Visi LPMP Papua adalah “Menjadi motivator budaya mutu
pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Papua”.
2. Misi LPMP Papua
Misi LPMP Papua terdiri dari enam, yaitu:
a. Mewujudkan pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah
b. Mewujudkan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu
pendidikan dasar dan pendidikan menengah
c. Mewujudkan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan
d. Memfasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu
pendidikan
e. Mewujudkan kerjasama di bidang penjaminan mutu pendidikan
f. Mewujudkan tata kelola dan birokrasi yang efektif, efisien, transparan,
11
dan akuntabel.
3. Tujuan LPMP Papua
Tujuan LPMP Papua terdiri dari enam, yaitu:
a. Terwujudnya pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
b. Terwujudnya pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
c. Terwujudnya supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan.
d. Terfasilitasinya peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah dalam penjaminan mutu
pendidikan.
e. Terwujudnya kerjasama di bidang penjaminan mutu pendidikan.
f. Terwujudnya tata kelola dan birokrasi yang efektif, efisien, transparan,
dan akuntabel.
4. Sasaran Strategis LPMP Papua
Untuk merealisasikan visi dan misi LPMP, maka perlu sasaran
strategis. Berikut adalah sasaran strategis LPMP Papua, yaitu:
a. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan diseluruh jenjang
pendidikan.
b. Terwujudnya tatakelola LPMP Papua yang baik.
B. Perjanjian Kinerja
LPMP Papua pada tahun 2018 menyusun Perjanjian Kinerja (PK)
antara Kepala LPMP Papua dengan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berisikan dua
sasaran strategis, lima indikator kinerja, dua belas output, dan anggaran yang
menjadi target kinerja dan anggaran selama tahun 2018.
12
Dua sasaran strategis tersebut yaitu meningkatnya penjaminan mutu
pendidikan diseluruh jenjang pendidikan dan terwujudnya tatakelola LPMP
Papua yang baik. Sasaran strategis tersebut yaitu meningkatnya penjaminan
mutu pendidikan diseluruh jenjang pendidikan adalah core programe LPMP
Papua. Sedangkan sasaran strategis terwujudnya tatakelola LPMP Papua yang
baik adalah penunjang.
Sasaran strategis meningkatnya penjaminan mutu pendidikan diseluruh
jenjang pendidikan terdiri dari 3 kegiatan Satuan pendidikan yang terpetakan
mutu pendidikannya sebanyak 3.529 sekolah dengan anggaran sebesar Rp.
8.916.584.000,-, Satuan pendidikan yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP
sebanyak 232 sekolah dengan anggaran sebesar Rp. 7.332.862.000,-, dan
Satuan pendidikan yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak 1.411
sekolah dengan anggaran sebesar Rp. 17.273515.000,- yang selanjutnya
dijabarkan kedalam dua belas indikator kinerja dan dua belas output, yaitu:
1. SD yang terpetakan mutunya 100%
2. Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya 40%
Output dari dua indikator tersebut adalah 2.514 SD yang terpetakan mutu
pendidikannya dengan anggaran sebesar Rp. 6.352.023.000,-.
3. SMP yang terpetakan mutunya 100%
4. Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya 60%
Output dari dua indikator tersebut adalah 653 SMP yang terpetakan mutu
pendidikannya dengan anggaran sebesar Rp. 1.649.909.000,-.
5. SMA yang terpetakan mutunya 100%
6. Persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya 60%
Output dari dua indikator tersebut adalah 231 SMA yang terpetakan mutu
pendidikannya dengan anggaran sebesar Rp. 583.658.000,-.
7. SMK yang terpetakan mutunya 100%
8. Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya 70%
Output dari dua indikator tersebut adalah 131 SMK yang terpetakan mutu
pendidikannya dengan anggaran sebesar Rp. 330.994.000,-.
9. SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
13
Output dari SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian
SNP terdiri dari dua, yaitu:
a. 107 SD yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP dengan anggaran
sebesar Rp. 3.381.966.000,-.
b. 1.006 SD yang melaksanakan Kurikulum 2013 dengan anggaran
sebesar Rp. 7.468.891.000,-.
10. SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
Output dari SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian
SNP terdiri dari dua, yaitu:
a. 65 SMP yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP dengan anggaran
sebesar Rp. 2.054.465.000,-.
b. 261 SMP yang melaksanakan Kurikulum 2013 dengan anggaran
sebesar Rp. 5.362.767.000,-.
11. SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
Output dari SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian
SNP terdiri dari dua, yaitu:
a. 37 SMA yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP dengan anggaran
sebesar Rp. 1.169.465.000,-.
b. 92 SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 dengan anggaran
sebesar Rp. 2.832.354.000,-.
12. SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP
Output dari SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian
SNP terdiri dari dua, yaitu:
a. 23 SMK yang telah difasilitasi berdasarkan 8 SNP dengan anggaran
sebesar Rp. 726.966.000,-.
b. 52 SMK yang melaksanakan Kurikulum 2013 dengan anggaran
sebesar Rp. 1.609.503.000,-.
Sasaran strategis terwujudnya tatakelola LPMP Papua selanjutynya
dijabarkan kedalam dua indikator, yaitu:
14
1. Data pendidikan dasar dan menengah akurat, berkelanjutan, dan
terbarukan 95%
2. Nilai SAKIP minimal 75
Jumlah anggaran sesuai Core Programe LPMP yang diperjanjikan
kinerjanya tahun 2018 oleh Kepala LPMP Papua kepada Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebesar Rp. 39.873.172.000,- (62,10 persen) dari total anggaran yang harus
dipertanggungjawabkan untuk mencapai sasaran strategis LPMP Papua
sebesar Rp. 64.204.850.000,-.
Perjanjian Kinerja (PK) LPMP Papua tahun 2018 sejak
ditandatanganinya oleh Kepala LPMP Papua dengan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengalami sekali revisi dengan alasan terjadi revisi anggaran tahun 2018.
15
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA LPMP PAPUA
Sesuai dengan target
kinerja yang telah ditetapkan pada
Renstra 2015-2019, Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) dan
Perjanjian Kinerja (PK), LPMP
Papua berkewajiban untuk
mencapai target-target tersebut
sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi (akuntabilitas) atau yang
disebut sebagai Laporan Kinerja.
Tiga komponen utama dalam laporan kinerja memuat Rencana Strategis
(Renstra), Perjanjian Kinerja (PK) dan Pengukuran Kinerja. Sehingga pada
Laporan Kinerja ini diuraikan capaian kinerja dan realisasi anggaran yang telah
diukur melalui pengukuran kinerja terhadap target yang telah ditetapkan pada
Renstra dan perjanjian kinerja.
Sesuai hasil pengukuran kinerja, capaian kinerja LPMP Papua pada tahun
2018 adalah 89,03% dengan realisasi anggaran sebesar 95,58% mencakup seluruh
target dan anggaran yang diperjanjikan. Berikut gambaran capaian kinerja dan
realisasi anggaran LPMP Papua tahun 2018.
A. Capaian Kinerja
Dari capaian kinerja LPMP Papua tahun 2018 sebesar 89,03%
merupakan perealisasiaan dari sasaran strategis meningkatnya penjaminan
mutu pendidikan diseluruh jenjang pendidikan diuraikan berdasarkan
indikator dan output seperti dalam Tabel. 3.1. Capaian Kinerja LPMP Papua
Per Indikator.
16
Tabel. 3.1. Capaian Kinerja LPMP Papua Tahun 2018 Per-Indikator
Sasaran
Kinerja Indikator Kinerja Target
Realisasi
Target %
Meningkatnya
penjaminan
mutu
pendidikan di
seluruh
jenjang
pendidikan
Satuan Pendidikan
yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
3529 Sekolah 2051 Sekolah 58,12
SD yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
2514 Sekolah 1290 Sekolah 51,31
SMP yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
653 Sekolah 468 Sekolah 71,67
SMA yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
231 Sekolah 179 Sekolah 77,49
SMK yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
131 Sekolah 114 Sekolah 87,02
Satuan Pendidikan
yang telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
232 Sekolah 227 Sekolah 97,84
SD yang telah
Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
107 Sekolah 106 Sekolah 99,07
SMP yang telah
Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
65 Sekolah 62 Sekolah 95,38
SMA yang telah
Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
37 Sekolah 36 Sekolah 97,30
SMK yang telah
Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
23 Sekolah 23 Sekolah 100,00
Satuan Pendidikan
yang melaksanakan
Kurikulum 2013
1411 Sekolah 1104 Sekolah 78,24
SD yang
melaksanakan
Kurikulum 2013
1006 Sekolah 709 Sekolah 70,48
SMP yang
melaksanakan
Kurikulum 2013
261 Sekolah 251 Sekolah 96,17
SMA yang
melaksanakan
Kurikulum 2013
92 Sekolah 92 Sekolah 100,00
SMK yang
melaksanakan
Kurikulum 2013
52 Sekolah 52 Sekolah 100,00
17
1. Capian Kinerja Satuan Pendidikan Yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya
Pencapaian
Kinerja Satuan
Pendidikan Yang
Terpetakan Mutu
Pendidikannya
tersebut diukur melalui
empat ouput per jenjang pendidikan yaitu, SD, SMP, SMA, dan SMK
terhadap target Renstra Tahun 2018, target PK Tahun 2018, dan capaian
Tahun 2017.
Tabel 3.2. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya Tahun 2018 Terhadap Target Renstra LPMP Papua Tahun
2018
Jenjang Target Renstra
Tahun 2018
Capaian Tahun
2018 Persentase (%)
SD 2.532 Sekolah 1.290 Sekolah 50,94%
SMP 665 Sekolah 468 Sekolah 70,37%
SMA 233 Sekolah 179 Sekolah 76,82%
SMK 135 Sekolah 114 Sekolah 84,44%
Total 3.565 Sekolah 2.051 Sekolah 57,53%
Berdasarkan Tabel 3.2 capaian kinerja satuan pendidikan yang
terpetakan mutu pendidikannya tahun 2018 terhadap target renstra LPMP
Papua tahun 2018 dari taget renstra sebanyak 3.565 sekolah terealisasi
2.051 sekolah (57,53%) dengan rincian perjenjang pendidikan yaitu: SD
dari target sebanyak 2.532 sekolah terealisasi 1.290 sekolah (50,94%),
SMP dari target kinerja sebanyak 665 sekolah terealisasi 468 sekolah
(70,37%), SMA dari target kinerja sebanyak 233 sekolah terealisasi 179
sekolah (76,82%), dan SMK dari target kinerja sebanyak 135 sekolah
terealisasi 114 sekolah (84,44%).
18
Tabel 3.3. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja LPMP Papua
Tahun 2018
Jenjang Target PK
Tahun 2018
Capaian Tahun
2018 Persentase (%)
SD 2.514 Sekolah 1.290 Sekolah 51,31%
SMP 653 Sekolah 468 Sekolah 71,67%
SMA 231 Sekolah 179 Sekolah 77,49%
SMK 131 Sekolah 114 Sekolah 87,02%
Total 3.529 Sekolah 2.051 Sekolah 58,12%
Berdasarkan Tabel 3.3. capaian kinerja satuan pendidikan yang
terpetakan mutu pendidikannya tahun 2018 terhadap perjanjian kinerja
LPMP Papua tahun 2018 dari target PK sebanyak 3.529 sekolah terealisasi
2.051 sekolah (58,12%) dengan rincian perjenjang pendidikan yaitu: SD
sebanyak 2.514 sekolah terealisasi 1.290 sekolah (51,31%), SMP dari
target kinerja sebanyak 653 sekolah terealisasi 468 sekolah (71,67%),
SMA dari target kinerja sebanyak 231 sekolah terealisasi 179 sekolah
(77,49%) dan SMK dari target kinerja sebanyak 131 sekolah terealisasi
114 sekolah (87,02%).
Tabel 3.4. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya Tahun 2017 dan 2018
Jenjang Capaian Tahun
2017
Capaian Tahun
2018 Persentase (%)
SD 979 Sekolah 1.290 Sekolah 131,76%
SMP 359 Sekolah 468 Sekolah 130,36%
SMA 144 Sekolah 179 Sekolah 124,30%
SMK 103 Sekolah 114 Sekolah 110,67%
Total 1.585 Sekolah 2.051 Sekolah 129,40%
19
Berdasarkan Tabel 3.4. capaian kinerja satuan pendidikan yang
terpetakan mutu pendidikannya tahun 2017 dan 2018 dari capaian tahun
2017 sebanyak 1.585 sekolah, pada tahun 2018 meningkat capaiannya
sebanyak 2.051 sekolah (129,40%) dengan rincian perjenjang pendidikan
yaitu: SD pada tahun 2017 capaiannya sebanyak 979 sekolah tahun 2018
meningkat capaiannya menjadi 1.290 sekolah (131,76%), SMP pada tahun
2017 capaiannya sebanyak 359 sekolah pada tahun 2018 meningkat
capaiannya menjadi 468 sekolah (130,36%), SMA pada tahun 2017
capiannya sebanyak 144 sekolah pada tahun 2018 meningkat capaiannya
menjadi 179 sekolah (124,30%), dan SMK pada tahun 2017 capaiannya
sebanyak 103 sekolah pada tahun 2018 meningkat capaiannya menjadi 114
sekolah (110,67%). Sehingga secara keseluruhan, capaian kinerja tahun
2018 dibanding Tahun 2017 mengalami peningkatan sebanyak 466
sekolah (29,40%).
Pencapaian kinerja Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya Tahun 2018 dalam pelaksanaannya dilakukan oleh satuan
pendidikan. Waktu pengumpulan data berlangsung dari bulan Juni sampai
dengan 15 September 2018. Pengumpulan data dilakukan melalui aplikasi
PMP yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selama proses pengumpulan data, aplikasi mengalami tiga kali update.
Masalah yang dialami adalah adanya operator sekolah yang menggunakan
aplikasi diluar aplikasi resmi satgas PMP, tidak semua sekolah memiliki
akses internet, instrumen tidak diisi oleh responden yang sebenarnya,
terdapat pengawas sekolah yang tidak mampu mendampingi pengisian
aplikasi PMP, dan aplikasi PMP sering mengalami penyempurnaan
(Update). Sehingga solusi yang diambil adalah sekolah dapat mengirimkan
data PMP melalui TUK yang sudah ditunjuk oleh LPMP Papua disetiap
kabupaten/kota, bagi sekolah yang tidak dapat mengirim secara online
dapat mengirim database ke LPMP Papua, dan pengisian responden
dilakukan secara bersama-sama agar lebih efektif dan efisien.
20
Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya Tahun 2018 ini dalam pencapaiannya didukung dengan
kegiatan sebagai berikut:
a. Rapat Koordinasi Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP Papua dari
target sasaran 160 orang terealisasi 110 orang (68,75%). Rakor
dilaksanakan pada tanggal 1 April 2018 bertempat di Hotel Fave Kota
Jayapura. dalam pelaksanaannya mengalami kendala terkait kehadiran
peserta. Peserta yang diharapkan hadir pada kegiatan adalah Kepala
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, kenyataannya yang hadir sebagian
besar adalah pejabat eselon 3 serta jumlah peserta yang hadir hanya110
orang tidak sesuai dengan target sasaran.
b. Bimbingan Teknis Fasilitator Daerah Pengumpul Data dari target
sasaran 70 orang terealisasi 62 orang (88,57%). Kegiatan dilaksanakan
di LPMP Papua pada tanggal 22-24 Mei 2018.
Bimbingan teknis penyegaran Fasilitator Daerah bertujuan untuk
mempersiapkan calon fasilitator daerah agar mampu melatih pengawas
sekolah yang akan melakukan pengumpulan data mutu sehingga para
pengawas dapat memiliki pemahaman yang sama tentang manfaat dan
tujuan dari pemetaan mutu, mekanisme, serta instrumen yang
digunakan dalam pemetaan mutu pendidikan tahun 2018. Sasaran ini
adalah Pengawas Provinsi, Pengawas Kab/Kota, Operator Dapodik dan
TUK, Widyaiswara, dan staf LPMP Papua.
Dalam pelaksanaannya tudak semua peserta yang diundang hadir
diantaranya yaitu: Kab. Boven Digoel, Paniai, Deiyai, dan Yalimo.
Ketidakhadiran peserta dari kabupaten tersebut disebabkan faktor
sarana transportasi yang terbatas. Selain itu, tidak semua kabupaten
memiliki pengawas serta tidak semua pengawas memiliki kemampuan
menguasai teknologi informasi.
Solusi yang diambil adalah melibatkan semua kabupaten yang
memiliki pengawas untuk mendampingi pengawas dapat
21
mengoperasikan aplikasi PMP dan mengangkat pengawas sekolah
yang berkompeten.
c. Bimbingan Teknis Operator Pengumpul Data dari target sasaran 1.160
orang terealisasi 859 orang (74,05%) pada tanggal 3 Juli – 4 September
2018 bertempat di kabupaten/kota se Provinsi Papua.
Masalah yang dialami hingga capaian kinerja tidak dapat 100% adalah
tidak semua sekolah memiliki operator, operator yang ditunjuk pihak
sekolah memiliki kemampuan teknologi yang rendah, prefil Dapodik
dimiliki operator Dinas, teknologi yang digunakan tidak mendukung,
beberapa kabupaten tidak dapat mengakses internet, dan sebagian
kabupaten dengan transportasi yang susah.
Solusi yang diambil adalah setiap sekolah wajib memiliki laptop untuk
kebutuhan operasional aplikasi pelaporan Dapodik dan PMP, setiap
sekolah memiliki operator sekolah, dan setiap sekolah menyediakan
internet.
d. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kota Jayapura dari target sasaran
33 orang terealisasi 33 orang (100,00%) dilaksanakan pada tanggal 05
- 07 Juni 2018 di LPMP Papua seluruh peserta yang diundang hadir.
e. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Jayapura dari target
sasaran 38 orang terealisasi 36 orang (94,74%) dilaksanakan pada
tanggal 30 Mei -1 Juni 2018 di SMK N 1 Sentani.
f. Bimbingan Teknis Pengawas Region Biak dari target sasaran 30 orang
terealisasi 26 orang (86,67%) dilaksanakan pada tanggal 30 Mei -1
Juni 2018 di SMK Yapis Biak Numfor.
g. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kepulauan Yapen dari target
sasaran 31 orang terealisasi 24 orang (77,42%) dilaksanakan pada
tanggal 30 Mei -1 Juni 2018 di SMK YPK Serui.
h. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Merauke dari target
sasaran 26 orang terealisasi 20 orang (76,92%) dilaksanakan pada
tanggal 05-07 Juni 2018 di SMKN 3 Merauke.
22
i. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Nabire dari target
sasaran 42 orang terealisasi 28 orang (66,67%) dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei -1 Juni 2018 di SMKN 1 Nabire.
j. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Mimika dari target
sasaran 30 orang terealisasi 26 orang (86,67%) dilaksanakan pada
tanggal 30 Mei -1 Juni 2018 di SMK Yapis Timika.
k. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Jayawijaya dari target
sasaran 40 orang terealisasi 19 orang (47,50%) dilaksanakan pada
tanggal 30 Mei -1 Juni 2018 di SMK YAPIS Wamena.
l. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Mappi dari target
sasaran 28 orang terealisasi 21 orang (75%) dilaksanakan pada tanggal
05-07Juni 2018 di SMKN 1 OBAA.
m. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Yahukimo dari target
sasaran 21 orang terealisasi 27 orang (128,57%) dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei -1 Juni 2018 di LPMP Papua.
n. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Pegunungan Bintang
dari target sasaran 28 orang terealisasi 28 orang (100%) dilaksanakan
pada tanggal 08-10 Agustus 2018 di SMKN 2 Oksibil.
o. Koordinasi Pembentukan TPMPD dari target sasaran 29
Kabupaten/Kota terealisasi 29 Kabupaten/Kota (100,00%).
p. Verifikasi dan Validasi dari target sasaran 1.160 orang terealisasi 665
(57,33%) dilaksanakan di 29 Kabupaten/Kota pada tanggal 9 Agustus
hingga 8 September 2018. Banyak masalah yang dialami saat
pelaksanaan Verifikasi dan Validasi antara lain yaitu: tidak semua
kabupaten dapat dilakukan verifikasi dan validasi karena keterbatasan
waktu (Cut Off), tidak semua operator mempunyai profil Dapodik,
masih ada operator yang belum menguasai teknologi informasi, tidak
semua perangkat komputer/laptop yang digunakan mendukung, dan
terdapat beberapa operator yang tidak dapat hadir karena alasan
transportasi yang susat.
23
Solusi yang diambil untuk meminimalisir masalah adalah sekolah
dapat mengirimkan data PMP melalui TUK yang sudah ditunjuk oleh
LPMP Papua disetiap kabupaten/kota, bagi sekolah yang tidak dapat
mengirim secara online dapat mengirim database ke LPMP Papua,
pengisian responden dilakukan secara bersama-sama agar lebih efektif
dan efisien serta bagi dinas yang mempunyai pengawas tidak dapat
melakukan verifikasi responden dapat menunjuk pejabat di
Kabupaten/Kota yang paham tentang PMP.
q. Bimbingan Teknis Dapodik Tingkat Provinsi dari target sasaran 70
orang terealisasi 52 orang (74,29%) dilaksanakan pada 14-16 Maret
2018 di LPMP Papua. Rendahnya kinerja dikarenakan gagal instal
aplikasi dapodik versi 2018b, prefil Dapodik tidak ditemukan padahal
sudah dimasukkan dalam folder, tidak dapat berjalan (running) di
platform macbook, dan beberapa data menjadi lost setelah dilakukan
sincronize.
Solusi yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut adalah
menguninstal aplikasi dan folder Dapodik harus dihapus agar dapat
menginstal aplikasi yang baru dan memastikan aplikasi yang
digunakan adalah versi terbaru. Kedepan, pengembangan aplikasi
Dapodik perlu diupayakan untuk dapat diakses menggunakan semua
perangkat atau platform.
r. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu dari target sasaran
70 orang terealisasi 38 orang (54,28%) dilaksanakan dua kali kegiatan
yaitu pada tanggal 22-24 November dan 26-28 November 2018.
Capaian kinerja yang rendah dikarenakan waktu yang kurang, dan
kurangnya kompetensi peserta sehingga tidak sesuai dengan hasil yang
diharapkan. Solusi yang diambil adalah penambahan alokasi waktu
pelaksanaan. Selain itu, rekomendasi kedepan adalah perlu adanya IHT
bagi pegawai terkait penyusunan dan pengolahan data mutu.
s. Analisis Data Mutu dari target sasaran 75 orang terealisasi 51 orang
(68,00%) dilaksanakan pada tanggal 4-6 Desember 2018 di Hotel
24
@Home Abepura. Capaian kinerja yang rendah dikarenakan waktu
yang kurang, dan kurangnya kompetensi peserta sehingga tidak sesuai
dengan hasil yang diharapkan. Solusi yang diambil adalah penambahan
alokasi waktu pelaksanaan. Selain itu, rekomendasi kedepan adalah
perlu adanya IHT bagi pegawai terkait analisis data mutu dan
disiapkan template laporan analisis data mutu per kabupaten/kota.
t. Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Mutu dari target sasaran 42
orang terealisasi 22 orang (52,38%) dilaksanakan pada tanggal 7-9
Desember 2018 di Hotel Grand Alisson. Capaian kinerja yang rendah
dikarenakan waktu yang kurang, dan kurangnya kompetensi peserta
sehingga tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Solusi yang
diambil adalah penambahan alokasi waktu pelaksanaan. Selain itu,
rekomendasi kedepan adalah perlu adanya IHT bagi pegawai terkait
penyusunan rekomendasi peningkatan mutu dan disiapkan template
laporan analisis data mutu per kabupaten/kota.
u. Diseminasi Pemetaan Mutu dari target sasaran 100 orang terealisasi 49
orang (49,00%). Peserta Diseminasi Pemetaan Mutu adalah Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi/Kab/Kota, Kepala Bappeda
Provinsi/Kab/Kota, dan Kepala BPKAD Provisni/Kab/Kota.
Dari 100 orang yang diundang diharapkan hadir untuk mendapatkan
hasil Pemetaan Mutu Pendidikan Provinsi Papua Tahun 2018 dan juga
memahami pentingnya sinergitas antar OPD, hadir Kepala/Sekeretaris
Dinas Pendidikan Provisni/Kab/Kota sebanyak 27 orang, Kepala
Bappeda Kab/Kota sebanyak 14 orang, dan BPKAD Kab/Kota hadir
sebanyak 8 orang.
2. Persentase Satuan Pendidikan yang Meningkat Indeks
Efektivitasnya
Pencapaian kinerja persentase satuan pendidikan yang
meningkat indeks efektifitasnya jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK
diukur dari seluruh sekolah di tahun 2018 yang telah meningkat nilai
25
pencapaian 8 SNPnya dibandingkan dengan pencapaian SNP pada tahun
2017 dibagi jumlah sekolah yang telah terproses nilai mutunya dikali
seratus persen.
Skor capaian pemenuhan SNP berkisar antara 0-7. Untuk dapat
mengetahui capaian pemenuhan SNP, maka dibuat pengkategorian untuk
memudahkan analisis, yaitu:
Menuju SNP level 1 : skor < 2,04
Menuju SNP level 2 : 2,04 < skor < 3,70
Menuju SNP level 3 : 3,70 < skor < 5,06
Menuju SNP level 4 : 5,06 < skor < 6,66
SNP : 6,66 < skor < 7,00
a. Jenjang Sekolah Dasar (SD)
Berikut Gambaran capaian mutu jenjang SD Provinsi Papua
dan pencapaian nasional untuk masing-masing standar :
Bagan 3.1. Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah Dasar
(SD) Provinsi Papua Tahun 2018
Bagan 3.1. Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah
Dasar (SD) Provinsi Papua yang disandingkan dengan capaian
26
standar yang sama untuk tingkat nasional menunjukkan keadaan
pencapaian tingkat setiap standar sebagai berikut: Standar
Kompetensi Lulusan lebih rendah dari pencapaian nasional. Standar
Isi lebih tinggi dari nasional. Standar Proses rendah dari pencapaian
nasional. Standar Penilaian lebih rendah dari pencapaian nasional.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan rata-rata rendah dan
pencapaiannya lebih rendah dari pencapaian nasional. Standar Sarana
dan Prasarana lebih rendah dari pencapian nasional. Standar
Pengelolaan lebih rendah dari nasional. Standar Pembiayaan juga
pencapainnya lebih rendah dari pencapaian nasional.
Skor capaian mutu jenjang SD Provinsi Papua untuk masing-
masing standar dipaparkan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Skor Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah
Dasar (SD) Provinsi Papua Tahun 2018
NO STANDAR CAPAIAN
PROVINSI KETERANGAN
1 Standar Kompetensi
Lulusan
5,55 Menuju SNP 4
2 Standar Isi 5,04 Menuju SNP3
3 Standar Proses 5,76 Menuju SNP 4
4 Standar Penilaian 5,22 Menuju SNP 4
5 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
2,92 Menuju SNP 2
6 Standar Sarana dan
Prasarana
3,28 Menuju SNP 2
7 Standar Pengelolaan 4,44 Menuju SNP3
8 Standar Pembiayaan 5,02 Menuju SNP3
Berdasarkan Tabel 3.5. Skor Peta Capaian SNP Setiap Standar
Jenjang Sekolah Dasar (SD) Provinsi Papua Tahun 2018 dapat
diketahui bahwa capaian mutu jenjang SD di Provinsi Papua secara
umum belum mencapai SNP. Capaian mutu yang paling baik adalah
pada Standar proses dengan skor 5,76 dan capaian mutu yang paling
27
rendah ada pada standar pendidik dan tenaga kependidikan dengan
skor mutu 2,92.
Berikut akan diuraikan capaian kinerja prosentase SD yang
meningkat indeks efektivitasnya di Provinsi Papua Tahun 2018.
Tabel 3.6. Capaian Kinerja Persentase SD yang Meningkat Indeks
Efektivitasnya
Berdasarkan Tabel 3.6. Capaian Kinerja Persentase SD yang
Meningkat Indeks Efektivitasnya terlihat bahwa dari jumlah sekolah
28
jenjang SD di Provinsi Papua yang berjumlah 2.526 sekolah, pada
tahun 2018 yang berhasil mengirimkan data mutu berjumlah 1.293
sekolah atau sekitar 51,19%. Data yang telah terkirim ke server pusat
melalui aplikasi PMP kemudian diolah datanya oleh Tim Satgas PMP
Kemendikbud dan hasilnya di publis dalam bentuk raport mutu yang
menunjukkan pencapaian masing-masing standar. Dari 1.293 sekolah
jenjang SD yang telah mengirimkan data mutu pendidikan, baru 819
sekolah atau 63,34% yang telah berhasil di proses oleh pusat.
Berdasarkan data hasil pengolahan data mutu pendidikan
tahun 2018 satuan pendidikan jenjang Sekolah Dasar (SD) terlihat
bahwa jika dibandingan dengan pencapaian raport mutu tahun 2017
terdapat sekolah yang mengalami kenaikan capaian nilai SNP namun
ada juga yang mengalami penurunan. Secara umum jumlah sekolah
yang mengalami peningkatan pencapaian raport mutu tahun 2018 jika
dibandingkan dengan tahun 2017 adalah 572 sekolah atau 69,84%
dari total jumlah sekolah jenjang SD yang telah terproses raport mutu
nya di tahun 2018. Sedangkan yang mengalami penurunan berjumlah
247 sekolah atau 30,16% dari total jumlah sekolah jenjang SD yang
telah terproses raport mutu nya di tahun 2018.
Dari target kinerja Presentase SD yang meningkat indeks
efektifitasnya 40% dengan realisasi 69,84% maka dapat disimpulkan
bahwa capaian kinerja persentase SD yang meningkatnya indeks
efektifitasnya sudah mencapai target kinerja yang ditandai dengan
persentase capian melebihi target sebesar 29,84%.
29
b. Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Berikut Gambaran capaian mutu jenjang SMP Provinsi Papua
dan pencapaian nasional untuk masing-masing standar :
0
2
4
6
8
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Penilaian
Standar Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
Standar Sarana dan
Prasarana
Standar
Pengelolaan
Standar
Pembiayaan
Provinsi Papua Nasional
Bagan 3.2. Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Provinsi Papua Tahun 2018
Berdasarkan Bagan 3.2. Peta Capaian SNP Setiap Standar
Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Provinsi Papua Tahun
2018 yang disandingkan dengan capaian standar yang sama untuk
tingkat nasional menunjukkan keadaan pencapaian tingkat setiap
standar sebagai berikut: Standar Kompetensi Lulusan lebih rendah
30
dari pencapaian nasional. Namun Standar Isi lebih tinggi dari
pencapaian nasional. Standar Proses lebih rendah dari pencapaian
nasional. Standar Penilaian sedikit lebih rendah dari pencapaian
nasional. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan lebih rendah
dari pencapaian nasional. Demikian juga untuk Standar Sarana dan
Prasarana lebih rendah dari pencapaian nasional. Standar Pengelolaan
sedikit lebih rendah dari pencapaian nasional. Standar Pembiayaan
lebih rendah dari pencapaian nasional.
Skor capaian mutu jenjang SMP Provinsi Papua untuk
masing-masing standar dipaparkan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7. Skor Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Provinsi Papua Tahun 2018
NO STANDAR CAPAIAN
PROVINSI KETERANGAN
1 Standar Kompetensi
Lulusan
5,73 Menuju SNP 4
2 Standar Isi 5,21 Menuju SNP 4
3 Standar Proses 5,86 Menuju SNP 4
4 Standar Penilaian 5,31 Menuju SNP 4
5 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
3,06 Menuju SNP 2
6 Standar Sarana dan
Prasarana
3,53 Menuju SNP 2
7 Standar Pengelolaan 4,57 Menuju SNP3
8 Standar Pembiayaan 5,24 Menuju SNP 4
Berdasarkan Tabel 3.7. Skor Peta Capaian SNP Setiap
Standar Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Provinsi Papua
Tahun 2018 dapat diketahui bahwa capaian mutu jenjang SMP di
Provinsi Papua secara umum belum mencapai SNP. Capaian mutu
yang paling baik adalah pada Standar Proses dengan skor 5,89 dan
capaian mutu yang paling rendah ada pada standar Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan dengan skor mutu 3,06.
31
Berikut akan diuraikan Capaian kinerja Prosentase SMP yang
meningkat indeks efektivitasnya di Provinsi Papua tahun 2018.
Tabel 3.8. Capaian Kinerja Persentase SMP yang Meningkat Indeks
Efektivitasnya
Berdasarkan Tabel 3.8. Capaian Kinerja Persentase SMP
yang Meningkat Indeks Efektivitasnya terlihat bahwa dari jumlah
sekolah jenjang SMP di Provinsi Papua yang berjumlah 659 sekolah,
pada tahun 2018 yang berhasil mengirimkan data mutu berjumlah
32
468 sekolah atau sekitar 71,02%. Data yang telah terkirim ke server
pusat melalui aplikasi PMP kemudian diolah datanya oleh Tim Satgas
PMP Kemendikbud dan hasilnya di publis dalam bentuk raport mutu
yang menunjukkan pencapaian masing-masing standar. Dari 468
sekolah jenjang SMP yang telah mengirimkan data mutu pendidikan,
baru 386 sekolah atau 82,48% yang telah berhasil di proses oleh
pusat.
Berdasarkan data hasil pengolahan data mutu pendidikan
Tahun 2018 pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah
Pertama (SMP) terlihat bahwa jika dibandingan dengan pencapaian
raport mutu tahun 2017 terdapat sekolah yang mengalami kenaikan
capaian nilai SNP namun ada juga yang mengalami penurunan.
Secara umum jumlah sekolah yang mengalamai peningkatan
pencapaian raport mutu tahun 2018 jika dibandingkan dengan tahun
2017 adalah 262 sekolah atau 68,39% dari total jumlah sekolah
jenjang SMP yang telah terproses raport mutu nya di tahun 2018.
Sedangkan yang mengalami penurunan berjumlah 122 sekolah atau
31,61% dari total jumlah sekolah jenjang SMP yang telah terproses
raport mutu nya di tahun 2018.
Dari target kinerja Presentase SMP yang meningkat indeks
efektifitasnya 60% dengan realisasi 68,39% maka dapat disimpulkan
bahwa capaian kinerja persentase SMP yang meningkatnya indeks
efektifitasnya sudah mencapai target kinerja yang ditandai persentase
capian melebihi target sebesar 8,39%.
33
c. Jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
Berikut Gambaran capaian mutu jenjang SMA Provinsi
Papua dan pencapaian nasional untuk masing-masing standar :
Bagan 3.3. Peta Capaian SNP Setiap Standar jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA) Provinsi Papua Tahun 2018
Berdasarkan Bagan 3.3. Peta Capaian SNP Setiap Standar
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) Provinsi Papua yang
disandingkan dengan capaian standar yang sama untuk tingkat
nasional menunjukkan keadaan pencapaian tingkat setiap standar
sebagai berikut: Standar Kompetensi Lulusan lebih rendah dari
pencapaian nasional. Sedangkan Standar Isi juga lebih rendah dari
pencapaian nasional. Adapun Standar Proses lebih rendah dari
pencapaian nasional. Standar Penilaian juga demikian yaitu lebih
0
2
4
6
8
Standar
Kompetensi Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Penilaian
Standar Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
Standar Sarana dan
Prasarana
Standar
Pengelolaan
Standar
Pembiayaan
Provinsi Papua Nasional
34
rendah dari capaian nasional. Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan lebih rendah capaian nasional. Standar Sarana dan
Prasarana pencapaian jauh lebih rendah dari capaian nasional.
Standar Pengelolaan pencapaian lebih rendah dari capaian nasional.
Akhirnya terlihat bahwa Standar Pembiayaan, dengan predikat
menuju SNP 4, juga lebih rendah dari capaian nasional.
Skor capaian mutu jenjang SMA Provinsi Papua untuk
masing-masing standar dipaparkan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Skor Peta Capaian SNP Setiap Standar jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA) Provinsi Papua Tahun 2018
NO STANDAR CAPAIAN
PROVINSI KETERANGAN
1 Standar Kompetensi
Lulusan
5.83 Menuju SNP 4
2 Standar Isi 4.87 Menuju SNP3
3 Standar Proses 5.92 Menuju SNP 4
4 Standar Penilaian 5.44 Menuju SNP 4
5 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
3.15 Menuju SNP 2
6 Standar Sarana dan
Prasarana
3.98 Menuju SNP 3
7 Standar Pengelolaan 4.63 Menuju SNP 3
8 Standar Pembiayaan 5.33 Menuju SNP 4
Berdasarkan Tabel 3.9. Skor Peta Capaian SNP Setiap
Standar jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) Provinsi Papua
Tahun 2018 dapat diketahui bahwa capaian mutu jenjang SMA di
Provinsi Papua secara umum belum mencapai SNP. Capaian mutu
yang paling baik adalah pada Standar Proses dengan skor 5,92 dan
capaian mutu yang paling rendah ada pada standar Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan dengan skor mutu 3,15.
35
Berikut akan diuraikan Capaian kinerja berdasarkan prosentase
SMA yang meningkat indeks efektivitasnya di Provinsi Papua tahun
2018
Tabel 3.10. Capaian Kinerja Persentase SMA yang Meningkat Indeks
Efektivitasnya
Berdasarkan Tabel 3.10. Capaian Kinerja Persentase SMA
yang Meningkat Indeks Efektivitasnya terlihat bahwa dari jumlah
36
sekolah jenjang SMA di Provinsi Papua yang berjumlah 232 sekolah,
pada tahun 2018 yang berhasil mengirimkan data mutu berjumlah
179 sekolah atau sekitar 77,16%. Data yang telah terkirim ke server
pusat melalui aplikasi PMP tersebut kemudian diolah datanya oleh
Tim Satgas PMP Kemendikbud dan hasilnya di publis dalam bentuk
raport mutu yang menunjukkan pencapaian masing-masing standar.
Dari 179 sekolah jenjang SMA yang telah mengirimkan data mutu
pendidikan, baru 147 sekolah atau 82,12% yang telah berhasil di
proses oleh pusat.
Berdasarkan data hasil pengolahan data mutu pendidikan
tahun 2018 pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Atas
(SMA) terlihat bahwa jika dibandingan dengan pencapaian raport
mutu tahun 2017 terdapat sekolah yang mengalami kenaikan capaian
nilai SNP namun ada juga yang mengalami penurunan. Secara umum
jumlah sekolah yang mengalamai peningkatan pencapaian raport
mutu tahun 2018 jika dibandingkan dengan tahun 2017 adalah 102
sekolah atau 69,39% dari total jumlah sekolah jenjang SMA yang
telah terproses raport mutu nya di tahun 2018. Sedangkan yang
mengalami penurunan berjumlah 45 sekolah atau 30,61% dari total
jumlah sekolah jenjang SMA yang telah terproses raport mutu nya di
tahun 2018.
Dari target kinerja Persentase SMA yang meningkat indeks
efektifitasnya 60% dengan realisasi 69,39% maka dapat disimpulkan
bahwa capaian kinerja persentase SMA yang meningkatnya indeks
efektifitasnya sudah mencapai target kinerja yang ditandai dengan
persentase capaian yang melebihi target sebesar 9,39%.
d. Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Berikut Gambaran capaian mutu jenjang SMK Provinsi
Papua dan pencapaian nasional untuk masing-masing standar :
37
Bagan 3.4. Peta Capaian SNP Setiap Standar jenjang Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Provinsi Papua Tahun 2018
Bagan 3.4. Peta Capaian SNP Setiap Standar jenjang Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Provinsi Papua Tahun 2018 yang
disandingkan dengan capaian standar yang sama untuk tingkat
nasional menunjukkan keadaan pencapaian tingkat setiap standar
sebagai berikut: Standar Kompetensi Lulusan lebih rendah dari
pencapaian nasional. Standar Isi juga lebih rendah dari pencapaian
nasional. Adapun Standar Proses lebih rendah dari pencapaian
nasional. Standar Penilaian juga demikian yaitu lebih rendah dari
capaian nasional. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan lebih
rendah dari capaian nasional. Standar Sarana dan Prasarana
pencapaiannya lebih tinggi dari capaian nasional. Standar
Pengelolaan pencapaian lebih rendah dari capaian provinsi nasional.
Akhirnya terlihat bahwa Standar Pembiayaan, dengan predikat
menuju SNP 4, juga lebih rendah dari capaian nasional.
Skor capaian mutu jenjang SMK Provinsi Papua untuk
masing-masing standar dipaparkan pada Tabel 3.11.
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Isi
Standar Proses
Standar Penilaian
Standar Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
Standar Sarana dan
Prasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
Provinsi Papua Nasional
38
Tabel 3.11. Skor Peta Capaian SNP Setiap Standar Jenjang Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Provinsi Papua Tahun 2018
NO STANDAR CAPAIAN
PROVINSI KETERANGAN
1 Standar Kompetensi
Lulusan
6,11 Menuju SNP 4
2 Standar Isi 5,22 Menuju SNP 4
3 Standar Proses 6,18 Menuju SNP 4
4 Standar Penilaian 5,72 Menuju SNP 4
5 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
3,02 Menuju SNP 2
6 Standar Sarana dan
Prasarana
2,82 Menuju SNP 2
7 Standar Pengelolaan 4,91 Menuju SNP3
8 Standar Pembiayaan 5,32 Menuju SNP 4
Berdasarkan Tabel 3.11. Skor Peta Capaian SNP Setiap
Standar Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Provinsi Papua
Tahun 2018 dapat diketahui bahwa capaian mutu jenjang SMK di
Provinsi Papua secara umum belum mencapai SNP. Capaian mutu
yang paling baik adalah pada Standar Proses dengan skor 6,18 dan
capaian mutu yang paling rendah ada pada Standar Sarana dan
Prasarana dengan skor mutu 2,82.
Berikut akan diuraikan capaian kinerja berdasrkan persentase
SMK yang meningkat indeks efektivitasnya di Provinsi Papua tahun
2018.
39
Tabel 3.12. Capaian Kinerja Persentase SMK yang Meningkat Indeks
Efektivitasnya
Berdasarkan Tabel 3.12. Capaian Kinerja Persentase SMK
yang Meningkat Indeks Efektivitasnya terlihat bahwa dari jumlah
sekolah jenjang SMK di Provinsi Papua yang berjumlah 132 sekolah,
pada tahun 2018 yang berhasil mengirimkan data mutu berjumlah
114 sekolah atau sekitar 86,36%. Data yang telah terkirim ke server
pusat melalui aplikasi PMP kemudian diolah datanya oleh Tim Satgas
Pusat dan hasilnya di publis dalam bentuk raport mutu yang
menunjukkan pencapaian masing-masing standar. Dari 114 sekolah
40
jenjang SMK yang telah mengirimkan data mutu pendidikan, baru 99
sekolah atau 86,84% yang telah berhasil di proses oleh pusat.
Berdasarkan data hasil pengolahan data mutu pendidikan
pada satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)
terlihat bahwa jika dibandingan dengan pencapaian raport mutu tahun
2017 terdapat sekolah yang mengalami kenaikan capaian nilai SNP
namun ada juga yang mengalami penurunan. Secara umum jumlah
sekolah yang mengalamai peningkatan pencapaian raport mutu tahun
2018 jika dibandingkan dengan tahun 2017 adalah 66 sekolah atau
65,66% dari total jumlah sekolah jenjang SMK yang telah terproses
raport mutu nya di tahun 2018. Sedangkan yang mengalami
penurunan berjumlah 34 sekolah atau 34,34% dari total jumlah
sekolah jenjang SMK yang telah terproses raport mutu nya di tahun
2018.
Dari target kinerja Presentase SMK yang meningkat indeks
efektifitasnya 70% dengan realisasi 65,66% maka dapat disimpulkan
bahwa capaian kinerja persentase meningkatnya indeks efektifitasnya
yang ditandai dengan persentase capian kurang dari target sebesar
4,34%.
Beberapa kendala pada kelengkapan dan validitas data dalam
melakukan analisis raport mutu pada satuan pendidikan atau agregasi
tingkat kabupaten/kota antara lain:
a. Adanya sekolah yang tidak mengisi intrumen pemetaan mutu
sehingga tidak mengirimkannya melalui aplikasi pemetaan mutu
pendidikan dasar dan menengah.
b. Adanya sekolah yang terdeteksi menggunakan aplikasi instan diluar
aplikasi resmi (faster PMP) dari pihak yang tidak bertanggungjawab
dengan alasan tertentu.
41
c. Adanya instrumen yang di isi oleh responden yang tidak sesuai,
semua instrumen dari 1 (satu) sekolah di isi oleh seorang responden
saja, yang seharusnya di isi oleh siswa, guru, kepala sekolah, komite
sekolah, dan pengawas Pembina sebagai validator sebelum
dikirimkan melalui aplikasi.
d. Adanya sekolah yang tidak mengisi Dapodik secara lengkap, padahal
data standar sarana dan prasarana serta data standar pendidik dan
tenaga kependidikan sebagian besar di import dari aplikasi Dapodik.
e. Adanya data yang tidak/belum tersedia (n.a) disebabkan data tidak di
isi, tidak lengkap, belum ada fasilitas data, ataupun faktor lainnya.
Secara keseluruhan Prosentase Satuan Pendidikan yang meningkat
Indeks Efektivitasnya jenjang SD-SMP, SMA, dan SMK di Provinsi Papua
sebesar 68,32%.
3. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
Pencapaian kinerja satuan
pendidikan yang telah difasilitasi
berdasarkan 8 SNP diukur melalui
empat ouput per jenjang pendidikan
yaitu, SD, SMP, SMA, dan SMK
terhadap target Renstra tahun 2018,
target PK tahun 2018, dan capaian tahun 2017.
Tabel 3.13. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP Tahun 2018 Terhadap Target Renstra LPMP Papua
Tahun 2018
Jenjang Target Renstra
Tahun 2018
Capaian Tahun
2018 Persentase
SD 107 Sekolah 106 Sekolah 99,06%
SMP 65 Sekolah 62 Sekolah 95,38%
SMA 37 Sekolah 36 Sekolah 97,29%
42
SMK 23 Sekolah 23 Sekolah 100,00%
Total 232 Sekolah 227 Sekolah 97,84%
Berdasarkan Tabel 3.13. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan Yang
Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP tahun 2018 terhadap Target Renstra
LPMP Papua tahun 2018 dari taget Renstra sebanyak 232 sekolah tercapai
sebanyak 227 sekolah (97,84%) dengan rincian perjenjang pendidikan
yaitu: SD dari target sebanyak 107 sekolah tercapai 106 sekolah (99,06%),
SMP dari target kinerja sebanyak 65 sekolah tercapai 62 sekolah (95,38%),
SMA dari target kinerja sebanyak 37 sekolah tercapai 36 sekolah
(97,29%), dan SMK dari target kinerja sebanyak 23 sekolah tercapai 23
sekolah (100%).
Tabel 3.14. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja LPMP Papua
Tahun 2018
Jenjang Target PK
Tahun 2018
Capaian Tahun
2018 Persentase (%)
SD 107 Sekolah 106 Sekolah 99,06%
SMP 65 Sekolah 62 Sekolah 95,38%
SMA 37 Sekolah 36 Sekolah 97,29%
SMK 23 Sekolah 23 Sekolah 100,00%
Total 232 Sekolah 227 Sekolah 97,84%
Berdasarkan Tabel 3.14. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang
Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP Tahun 2018 Terhadap Perjanjian
Kinerja LPMP Papua Tahun 2018 dari taget PK sebanyak 232 sekolah
tercapai 227 sekolah (97,84%) dengan rincian perjenjang pendidikan yaitu:
SD dari target PK sebanyak 107 sekolah tercapai 106 sekolah (99,06%),
SMP dari target PK sebanyak 65 sekolah tercapai 62 sekolah (95,38%),
SMA dari target PK sebanyak 37 sekolah tercapai 36 sekolah (97,29%)
43
dan SMK dari target PK sebanyak 23 sekolah tercapai 23 sekolah
(100,00%).
Tabel 3.15. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP Tahun 2017 dan 2018
Jenjang Capaian Tahun
2017
Capaian Tahun
2018 Persentase (%)
SD 105 Sekolah 106 Sekolah 100,95%
SMP 62 Sekolah 62 Sekolah 100,00%
SMA 37 Sekolah 36 Sekolah 97,29%
SMK 22 Sekolah 23 Sekolah 95,65%
Total 226 Sekolah 227 Sekolah 100,44%
Berdasarkan Tabel 3.15. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang
Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP Tahun 2017 dan 2018 dari capaian
tahun 2017 sebanyak 226 sekolah pada tahun 2018 capiannya sebanyak
227 sekolah (100,44%) dengan rincian perjenjang pendidikan yaitu: SD
pada tahun 2017 capaiannya sebanyak 105 sekolah pada tahun 2018
capaiannya sebanyak 106 sekolah (100,95%), SMP pada tahun 2017
capiannya sebanyak 62 sekolah pada tahun 2018 capaiannya 62 sekolah
(100,00%), SMA pada tahun 2017 capiannya sebanyak 37 sekolah pada
tahun 2018 capaiannya 36 sekolah (97,29%), dan SMK pada tahun 2017
capiannya sebanyak 22 sekolah pada tahun 2018 capaiannya sama yaitu 23
sekolah (104,54%). Sehingga, capaian kinerja tahun 2018 dibanding tahun
2017 mengalami peningkatan sebanyak 1 sekolah (0,44%).
Capaian Kinerja satuan pendidikan yang telah difasilitasi
berdasarkan 8 SNP tahun 2018 ini dalam pencapaiannya didukung dengan
kegiatan sebagai berikut:
44
a. Evaluasi Sekolah Model SPMI dari target sasaran 232 sekolah
terealisasi 232 sekolah (100,00%) yang dilaksanakan pada 19 Maret
hingga 30 April 2018 di 29 Kab/Kota. Evaluasi sekolah model adalah
untuk menjamin perbaikan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan
dan efektif memperbaiki mutu sekolah sesuai SNP.
Masalah yang dialami saat evaluasi sekolah model SPMI adalah
sebagian sekolah dengan letak geografis yang sulit di jangkau,
sebagian sekolah mengalami pergantian kepala sekolah, sebagian
sekolah dengan kondisi keamanan kurang kondusif dan pemahaman
SPMP dan SPMI di tingkat satuan pendidikan belum baik.
Solusi yang diambil adalah peserta yang akan dievaluasi sekolahnya
dikumpulkan di satu titik tengah yang mudah dijangkau dari sekolah
masing-masing, memberikan pemahaman kepada kepala sekolah yang
baru ditunjuk, mengalihkan waktu kegiatan pada waktu yang lain atau
mecarikan pengganti dengan sekolah lain, serta melakukan
pendampingan secara intensif.
b. Pendampingan Sekolah Model SPMI dari target sasaran 232 sekolah
terealisasi 232 sekolah (100,00%) terlaksana pada tanggal 19 Maret
hingga 30 April 2018 berupa MoU dan pemberian bantuan pemerintah
(Bantah) untuk sekolah model.
Terdapat 14 sekolah yang tidak menerima Bantah yaitu: SDN 2
Merauke, SDN Inpres Semangga 5 Merauke, SD Inpres Kenyam, SD
Inpres Gearek, SMPN 1 Kenyam, SMAN 1 Kenyam, SMPN 1 Ilaga,
SMAN 1 Ilaga, SDN Anotaurei, SMPN 1 Merauke, SDN Inpres Mulia,
SMAN Karubaga, dan SMKN Tolikara. Sekolah-sekolah tersebut tidak
menerima Bantah dikarenakan nomor rekening yang diberikan tidak
sesuai dan terdapat sekolah model yang tidak menandatangani MoU.
Langkah antisipatif yang diambil adalah pihak pelaksana kegiatan aktif
menghubungi sekolah-sekolah untuk mengaktifkan rekening yang baru
dan sekolah-sekolah yang tidak mendatangani MoU digantikan dengan
sekolah yanga ada di Kota Jayapura.
45
c. Banchmarking Sekolah Model dari target sasaran 16 orang terealisasi
16 orang (100,00%) dilaksanakan pada tanggal 21 hingga 25 Mei 2018
di Jawa Barat. Peserta yang ikut dalam Banchmarking Sekolah Model
yaitu: Kepala Sekolah Model 4 orang, Widyaiswara 4 orang, staft
Seksi PMS sebanyak 8 orang. Kegioatan ini berisi kegiatan observasi
pelaksanaan SPMI di 4 sekolah model di Jawa Barat dan
membandingkan pelaksanaan SPMI tersebut dengan di Papua.
d. Monitoring dan Evaluasi Sekolah Model dari target sasaran 232
sekolah terealisasi 209 sekolah (90,08%) dilaksanakan pada tanggal 3
hingga 13 Desember 2018 bertempat di 209 sekolah model. Kegiatan
yang dilakukan berupa observasi pelaksanaan PMP di sekolah model
selama tiga tahun terakhir, melihat perkembangan sekolah pasca
pendampingan dari LPMP Papua, melihat rencana dan melihat bukti
fisik pencapaian 8 SNP, serta melihat perubahan sekolah model dalam
implementasi SPMI.
Maslaah yang dihadapi adalah terdapat 23 sekolah model yang belum
dilakukan monitoring dan evaluasi oleh LPMP Papua karena faktor
keamanan daerah terkait Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di
daerah pegunungan Papua.
e. Bimbingan Teknis SPME dari target sasaran 87 orang terealisasi 62
orang (71,26%) dilaksanakan pada tanggal 10-12 Juli 2018 di Hotel
Hom Premiere. Tujuan dialaksanakannya kegiatan tersebut adalah
melakukan evaluasi pelaksanaan pemetaan mutu pendidikan,
mengevaluaisi pelaksanaan sekolah model, dan penyusunan Road Map
penjaminan mutu pendidikan.
Dari target sasaran yang diharapkan hadir, terdapat peserta dari 6
kabupaten yang tidak hadir yaitu: Kab. Biak Numfor, Kab. Boven
Digoel, Kab. Asmat, Kab. Supiori, Kab. Paniai dan Kab. Nduga.
f. Monitoring dan Supervisi dari target sasaran 29 sekolah terealisasi 20
sekolah (68,96%) yang dilaksanakan pada tanggal 26-29 November
2018 berupa evaluasi pelaksanaan TPMPD.
46
g. Diseminasi Hasil Sekolah Model dari target sasaran 100 orang
terealisasi 87 orang (87,00%). Pelaksanaan kegiatan Diseminasi Hasil
Sekolah Model berupa pemberian materi dan Show Case sekolah
model yang dilaksanakan di LPMP Papua yang terdiri dari 20 stan
sekolah model. Kegiatan ini banyak menarik minat dari sekolah-
sekolah dan bahkan dinas kabupaten kota yang belum terlibat sebagai
peserta mereka mengunjungi stan sekolah model dan mencari tau apa
yang telah dilakukan sekolah model hingga sekolahnya dapat ikut dan
menampilkan hasilnya pada kegiatan tersebut.
4. Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Kurikulum 2013
Pencapaian indikator kinerja Satuan Pendidikan Yang
Melaksanakan Kurikulum 2013 Tahun 2018 diukur melalui empat ouput
per jenjang pendidikan yaitu, SD, SMP, SMA, dan SMK terhadap target
PK tahun 2018 dan capaian tahun 2017.
Tabel 3.16. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Melaksanakan
Kurikulum 2013 Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja LPMP Papua
Tahun 2018
Jenjang Target PK
Tahun 2018
Capaian Tahun
2018 Persentase (%)
SD 1.006 Sekolah 709 Sekolah 70,48%
SMP 261 Sekolah 251 Sekolah 96,17%
SMA 92 Sekolah 92 Sekolah 100,00%
SMK 52 Sekolah 52 Sekolah 100,00%
Total 1.411 Sekolah 1.104 Sekolah 78,24%
Berdasarkan tabel 3.16. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang
Melaksanakan Kurikulum 2013 Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja
LPMP Papua Tahun 2018 dari taget PK sebanyak 1.411 sekolah tercapai
1.104 sekolah (78,24%) dengan rincian perjenjang pendidikan yaitu: SD
dari target PK sebanyak 1.006 sekolah tercapai 706 sekolah (70,48%),
SMP dari target PK sebanyak 261 sekolah tercapai 251 sekolah (96,17%),
47
SMA dari target PK sebanyak 92 sekolah tercapai 92 sekolah (100,00%)
dan SMK dari target PK sebanyak 52 sekolah tercapai 52 sekolah
(100,00%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja Satuan
Pendidikan yang Melaksanakan Kurikulum 2013 Tahun 2018 Terhadap
Perjanjian Kinerja LPMP Papua Tahun 2018 tidak mencapai target kinerja
sebagaimana yang telah diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja yaitu
kurang perealisasiannya sebanyak 307 sekolah (21.76%).
Tabel 3.17. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Melaksanakan
Kurikulum 2013 Tahun 2017 dan 2018
Jenjang Capaian Tahun
2017
Capaian Tahun
2018 Persentase (%)
SD 757 Sekolah 709 Sekolah 93,65%
SMP 210 Sekolah 251 Sekolah 119,52%
SMA 74 Sekolah 92 Sekolah 124,32%
SMK 40 Sekolah 52 Sekolah 130,00%
Total 1.081 Sekolah 1.104 Sekolah 102,12%
Berdasarkan Tabel 3.17. Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang
Melaksanakan Kurikulum 2013 tahun 2017 dan 2018 dari capaian tahun
2017 sebanyak 1.081 sekolah pada tahun 2018 capaiannya sebanyak 1.104
sekolah (102,12%) dengan rincian perjenjang pendidikan yaitu: SD pada
tahun 2017 capaiannya sebanyak 757 sekolah pada tahun 2018 capaiannya
sebanyak 709 sekolah (93,65%), SMP pada tahun 2017 capaiannya
sebanyak 210 sekolah pada tahun 2018 capaiannya 251 sekolah
(119,52%), SMA pada tahun 2017 capiannya sebanyak 74 sekolah pada
tahun 2018 capaiannya 92 sekolah (124,32%), dan SMK pada tahun 2017
capiannya sebanyak 40 sekolah pada tahun 2018 capaiannya sama yaitu 52
sekolah (130,00%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja
48
Satuan Pendidikan Yang Melaksanakan Kurikulum 2013 Tahun 2018
melebihi capaian kinerja tahun 2017 sebanyak 23 sekolah (2,12%).
Capaian Kinerja Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Kurikulum
2013 tahun 2018 ini dalam pencapaiannya didukung dengan kegiatan
sebagai berikut:
a. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (In dan On) Jenjang
pendidikan SD dari target sasaran 317 sekolah terealisasi 273 sekolah
(86,12%) dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2018.
Kegiatan pendampingan dilakukan di sekolah yang paling mudah
dijangkau dan dilakukan dengan sistem titik. Satu titik terdiri dari
beberapa sekolah yang berada satu distrik/kecamatan atau
distrik/kecamatan terdekat.
Masalah yang ditemu saat pelaksanaan pendampingan adalah jarak
sekolah yang jauh dari titik kegiatan dengan uang pengganti
transportasi yang kecil, jumlah guru di sekolah terbatas jika harus
meninggalkan sekolah, keamanan yang kurang kondusif, dan tidak
tersedianya fasilitas penunjang pendampingan.
Solusi yang diambil adalah menjelaskan sistem titik kumpul
pendampingan kepada peserta, sistem sample, dan menunda kegiatan.
Meskipun tidak seluruh sasaran dapat dilakukan pendampingan, namun
terlaksana 86,12% itu sudah maksimal dan yang terbaik saat itu.
b. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (In dan On) jenjang
pendidikan SMP dari target sasaran 117 sekolah terealisasi 110 sekolah
(94,02%) dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2018.
Masalah yang dihadapi hingga tidak tercapai output 100% dan solusi
yang diambil sama dengan pendampingan (In dan On) jenjang
pendidikan SD.
c. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (In dan On) jenjang
pendidikan SMA dari target sasaran 61 sekolah terealisasi 61 sekolah
(100,00%). Dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2018
49
dan terlaksana 100% dikarenakan semua SMA lokasinya di perkotaan
dan mudah dijangkau.
d. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (In dan On) jenjang
penddikan SMK dari target sasaran 36 sekolah terealisasi 36 sekolah
(100,00%) dilaksanakan pada bulan Agustus hingga November 2018
dan terlaksana 100% dikarenakan semua SMA lokasinya di perkotaan
dan mudah dijangkau.
e. Monitoring dan Evaluasi Jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK dari
target sasaran 29 Kabupaten/Kota terealisasi 29 Kabupaten/Kota
(100,00%).
Selain tiga indikator
kinerja sasaran strategis
meningkatnya penjaminan
mutu pendidikan di seluruh
jenjang pendidikan, terdapat
kegiatan penunjang berupa
dukungan manajemen dan
tatkelola pelaksanaan tuigas penjaminan mutu pendidikan dengan beberapa
output sebagai berikut:
1. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I memiliki sub output yaitu
Layanan Dukungan Manajemen berupa enam layanan yang terdapat pada
enam komponen, yaitu:
a. Penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran
Komponen penyusunan dokumen perencanaan dan
penganggaran adalah:
1) Penyusunan program kerja dari target sasaran 1 kegiatan terealisasi
1 kegiatan (100%).
50
2) Penyusunan RKAK/L dari target sasaran 3 kegiatan terealisasi 3
kegiatan (100%) yaitu revisi anggaran sebanyak 3 kali selama satu
tahun terjadi pada 2 Mei 2018, 24 September 2018, dan 18 Oktober
2018.
3) Review Renstra dari target sasaran 20 orang terealisasi 20 orang
(100%) dengan hasil akhir berupa 1 dokumen Renstra yang telah
direvisi.
b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
Komponen pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terdiri dari
evaluasi dan penyusunan daya serap anggaran, penyusunan LAKIP,
pengendalian internal dan akuntabilitas kinerja, dan Satuan Pengawas
Internal (SPI) seluruhnya terealisasi 100%.
c. Pengelolaan data dan informasi
Komponen pengelolaan data dan informasi terdiri dari
penyusunan profil LPMP Papua dan pelayanan data dan informasi
Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) seluruhnya terealisasi 100%.
d. Pengelolaan ketatausahaan
Komponen pengelolaan ketatausahaan terdiri dari workshop
penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) target 40 orang terealisasi
35 orang (87,50%), pengelolaan Barang Milik Negara (BMN),
asesmen potensi dan kompetensi pegawai target 62 orang terealisasi 62
orang (100%), persiapan perencanaan penghapusan Barang Milik
Negara (BMN) terealisasi 100%, verifikasi dan pelaksanaan Barang
Milik Negara (BMN) yang akan dihapus terealisasi 100%, dan
pensertifikasian sertifikat tanah terealisasi satu sertifikat (100%).
e. Pengelolaan keuangan
Komponen pengelolaan keuangan terdiri dari penyusunan
laporan keuangan, dan penyusunan Sistem Akuntansi Internal (SAI)
keseluruhannya terealisasi 100%.
f. Pelayanan umum dan perlengkapan
51
Komponen pelayanan umum dan perlengkapan terdiri dari
pengembangan kapasitas pegawai LPMP Papua target 40 terealisasi
100%, reviu standar pelayanan LPMP Papua, bantuan orasi ilmiah satu
orang Widyaiswara terealisasi 100%, penyusunan POS/SOP kegiatan
LPMP Papua target 45 orang terealisasi 40 orang (88,98%), workshop
E-SKP terealisasi 100%, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Ujian
Nasional (UN), workshop SPI, koordinasi dan konsultasi, In House
Training pegawai target 95 orang terealisasi 80 orang (84,21%),
bimtek Gerakan Literasi Sekolah (GLS) target 45 orang terealisasi 34
orang (75,55%), bimtek Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) target
45 orang terealisasi 39 orang (86,66%), serta pekan literasi dan seni
budaya Hardiknas target 200 orang terealisasi 200 orang (100%).
2. Layanan Internal (Overhead)
Capain kinerja Sub output Layanan Internal (Overhead) yang
ditunjang dengan layanan internal terdiri dari 2 kegiatan, yaitu: pengadaan
peralatan dan fasilitas perkantoran dan pembangunan serta renovasi
gedung dan bangunan dari target 10 layanan terealisasi 10 layanan (100%).
3. Layanan Perkantoran
Capian kinerja Sub output Layanan perkantoran dengan komponen
gaji dan tunjangan serta operasional dan pemeliharaan kantor dari target 12
bulan layanan terealisasi 12 bulan layanan (100%).
B. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran LPMP
Papua tahun 2018 dari target
anggaran sebesar Rp.
64.504.850.000,- terealisasi sebesar
Rp. 61,651.055.141,- (95,58%).
Realisasi anggaran tersebut
52
mendukung perealisasian sasaran strategis meningkatnya penjaminan mutu
pendidikan diseluruh jenjang pendidikan yang diuraikan berdasarkan tiga
indikator dan dua belas output seperti dalam tabel. 3.10. Capaian Realisasi
Anggaran LPMP Papua Tahun 2018 Per-Indikator.
Tabel 3.18. Realisasi Anggaran LPMP Papua Tahun 2018 Per-Indikator
Sasaran
Kinerja Indikator Kinerja Anggaran (Rp)
Realisasi
Anggaran (Rp) %
Meningkatnya
penjaminan
mutu
pendidikan di
seluruh
jenjang
pendidikan
Satuan Pendidikan
yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
8.916.584.000 8.819.739.000 98,91
SD yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
6.352.023.000 6.286.739.000 98,97
SMP yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
1.649.909.000 1.630.000.000 98,79
SMA yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
583.658.000 575.000.000 98,52
SMK yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
330.994.000 328.000.000 99,10
Satuan Pendidikan
yang telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
7.332.862.000 7.064.212.000 96,34
SD yang telah
Difasilitasi Berdasarkan
8 SNP
3.381.966.000 3.249.246.000 96,08
SMP yang telah
Difasilitasi Berdasarkan
8 SNP
2.054.465.000 1.958.000.000 95,30
SMA yang telah
Difasilitasi Berdasarkan
8 SNP
1.169.465.000 1.130.000.000 96,63
SMK yang telah
Difasilitasi Berdasarkan
8 SNP
726.966.000 726.966.000 100,00
53
Satuan Pendidikan
yang melaksanakan
Kurikulum 2013
17.273.515.000 7.181.775.000 99,47
SD yang melaksanakan
Kurikulum 2013
7.468.891.000 7.392.000.000 98,97
SMP yang
melaksanakan
Kurikulum 2013
5.362.767.000 5.350.000.000 99,76
SMA yang
melaksanakan
Kurikulum 2013
2.832.354.000 2.831.000.000 99,95
SMK yang
melaksanakan
Kurikulum 2013
1.609.503.000 1.608.775.000 99,95
1. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan Yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya
Realisasi anggaran
satuan pendidikan yang
terpetakan mutu
pendidikannya tersebut
diukur melalui empat ouput
per jenjang pendidikan yaitu,
SD, SMP, SMA, dan SMK
terhadap target anggaran pada Renstra tahun 2018 dan realisasi anggaran
tahun 2018.
Tabel 3.19. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya Tahun 2018 Terhadap Target Renstra LPMP Papua
Tahun 2018
Jenjang
Target Renstra
Tahun 2018
(Rp)
Realisasi
Anggaran
Tahun 2018
(Rp)
Persentase (%)
SD 5.760.632.601 6.286.739.000 109,13%
SMP 1.496.297.967 1.630.000.000 108,94%
SMA 529.318.270 575.000.000 108,63%
54
SMK 300.176.162 328.000.000 109,27%
Total 8.086.425.000 8.819.739.000 109,07%
Berdasarkan tabel 3.19. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan
yang Terpetakan Mutu Pendidikannya Tahun 2018 Terhadap Target
Renstra LPMP Papua Tahun 2018 dari taget anggaran di Renstra sebesar
Rp. 8.086.425.000,- terealisasi Rp. 8.819.739.000,- (109,07%) dengan
rincian perjenjang pendidikan yaitu: SD dari target anggaran di Renstra
Rp. 5.760.632.601,- terealisasi Rp. 6.286.739.000,- (109,13%), SMP dari
target anggaran di Renstra sebesar Rp. 1.496.297.967,- terealisasi Rp.
1.630.000.000,- (108,94%), SMA dari target anggaran di Renstra sebesar
Rp. 529.318.270,- terealisasi Rp. 575.000.000,- (108,63%) dan SMK dari
target anggaran di Resntra sebesar Rp. 300.176.162,- terealisasi Rp.
328.000.000,- (109,27%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari target
renstra terealisasi anggaran LPMP Papua tahun 2018 melampaui target
anggaran di Renstra sebesar Rp. 733.314.000,- (9,07%).
Tabel 3.20. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja LPMP
Papua Tahun 2018
Jenjang
Target PK
Tahun 2018
(Rp)
Realisasi
Anggaran
Tahun 2018
(Rp)
Persentase (%)
SD 6.352.023.000 6.286.739.000 98,97%
SMP 1.649.909.000 1.630.000.000 98,79%
SMA 583.658.000 575.000.000 98,52%
SMK 330.994.000 328.000.000 99,10%
Total 8.916.584.000 8.819.739.000 98,91%
Berdasarkan tabel 3.20. Realisasi Anggaran Indikator Kinerja
Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu Pendidikannya Tahun 2018
Terhadap Perjanjian Kinerja LPMP Papua Tahun 2018 dari taget
55
anggaran di PK sebesar Rp. 8.916.584.000,- terealisasi Rp.
8.819.739.000,- (98,91%) dengan rincian perjenjang pendidikan yaitu:
SD dari target anggaran di PK Rp. 6.352.023.000,- terealisasi Rp.
6.286.739.000,- (98,97%), SMP dari target anggaran di PK sebesar Rp.
1.649.909.000,- terealisasi Rp. 1.630.000.000,- (98,79%), SMA dari
target anggaran di PK sebesar Rp. 583.658.000,- terealisasi Rp.
575.000.000,- (98,52%) dan SMK dari target anggaran di PK sebesar Rp.
330.994.000,- terealisasi Rp. 328.000.000,- (99,10%). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa realisasi anggaran LPMP Papua tahun 2018 kurang
dari target anggaran di PK sebesar Rp. 96.845.000, (1,09%).
Realisasi anggaran indikator kinerja Satuan Pendidikan Yang
Terpetakan Mutu Pendidikannya tahun 2018 ini dalam pencapaiannya
didukung dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Rapat Koordinasi Penjaminan Mutu Pendidikan LPMP Papua dari
target anggaran Rp. 1.042.523.000,- terealisasi Rp. 1.042.500,-
(100,00%).
b. Bimbingan Teknis Fasilitator Daerah Pengumpul Data dari target
anggaran Rp. 447.224.000,- terealisasi Rp. 447.000.000,-(99,95%).
c. Bimbingan Teknis Operator Pengumpul Data dari target anggaran
Rp. 1.025.240.000,- terealisasi Rp. 1.205.000,- (99,98%).
d. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kota Jayapura dari target
anggaran Rp. 81.013.000,- terealisasi Rp. 81.000.000,- (99,98%).
e. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Jayapura dari target
anggaran Rp. 108.542.000,- terealisasi Rp. 108.400.000,- (99,95%).
f. Bimbingan Teknis Pengawas Region Biak dari target anggaran Rp.
81.248.000,- terealisasi Rp. 81.000.000,- (99,69%).
g. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kepulauan Yapen dari target
anggaran Rp. 82.662.000,- terealisasi Rp. 82.600.000,- (99,92%).
h. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Merauke dari
anggaran Rp. 59.960.000,- terealisasi Rp. 59.900.000,- (99,90%).
56
i. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Nabire dari target
anggaran Rp. 165.340.000,- terealisasi Rp. 165.000.000,- (99,79%).
j. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Mimika dari target
anggaran Rp. 136.920.000,- terealisasi Rp. 136.900.000,- (99,99%).
k. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Jayawijaya dari
target anggaran Rp. 125.248.000,- terealisasi Rp. 125.000.000,-
(99,80%).
l. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Mappi dari target
anggaran Rp. 109.500.000,- terealisasi Rp. 109.200.000,- (99,73%).
m. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Yahukimo dari
target anggaran Rp. 101.348.000,- terealisasi Rp. 101.000.000,-
(99,66%).
n. Bimbingan Teknis Pengawas Region Kabupaten Pegunungan Bintang
dari target anggaran Rp. 106.528.000,- terealisasi Rp. 106.000.000,-
(99,50%).
o. Koordinasi Pembentukan TPMPD dari target anggaran Rp.
295.510.000,- terealisasi Rp. 295.000.000,- (10,00%).
p. Verifikasi dan Validasi dari target anggaran Rp. 1.089.890.000,-
terealisasi Rp. 1.089.000.000,- (99,92%).
q. Bimbingan Teknis Dapodik Tingkat Provinsi dari target anggaran Rp.
1.033.408.000,- terealisasi Rp. 1.033.000.000,- (99,96%).
r. Penyusunan Peta Mutu dan Pengolahan Data Mutu dari target
anggaran Rp. 270.100.000,- terealisasi Rp. 223.739.000,- (82,84%).
s. Analisis Data Mutu dari target anggaran Rp. 449.290.000,- terealisasi
Rp. 449.000.000,- (99,94%).
t. Penyusunan Rekomendasi Peningkatan Mutu dari target anggaran
Rp. 287.080.000,- terealisasi Rp. 287.000.000,- (99,97%).
u. Diseminasi Pemetaan Mutu dari target anggaran Rp. 645.080.000,-
terealisasi Rp. 600.000.000,- (93,01%).
57
2. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan Yang Telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
Realisasi anggaran
satuan pendidikan yang telah
difasilitasi berdasarkan 8 SNP
diukur melalui empat ouput per
jenjang pendidikan yaitu, SD,
SMP, SMA, dan SMK terhadap
target anggaran sesuai Renstra
tahun 2018 dan capaian tahun
2018.
Tabel 3.21. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan Yang Telah
Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP Tahun 2018 Terhadap Target Renstra
LPMP Papua Tahun 2018
Jenjang
Target Renstra
Tahun 2018
(Rp)
Realisasi
Anggaran
Tahun 2018
(Rp)
Persentase (%)
SD 5.760.632.601 3.249.246.000 56,40%
SMP 1.496.297.967 1.958.000.000 130,86%
SMA 529.318.270 1.130.000.000 213,48%
SMK 300.176.162 726.966.000 242,18%
Total 8.086.425.000 7.064.212.000 87,36%
Berdasarkan tabel 3.21. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan
Yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP Tahun 2018 Terhadap Target
Renstra LPMP Papua Tahun 2018 dari taget anggaran di Renstra sebesar
Rp. 8.086.425.000,- terealisasi Rp. 7.064.212.000,- (87,36%) dengan
rincian perjenjang pendidikan yaitu: SD dari target anggaran di Renstra
Rp. 5.760.632.601,- terealisasi Rp. 3.249.246.000,- (56,40%), SMP dari
target anggaran di Renstra sebesar Rp. 1.496.297.967,- terealisasi Rp.
58
1.958.000.000,- (130,86%), SMA dari target anggaran di Renstra sebesar
Rp. 529.318.270,- terealisasi Rp. 1.130.000.000,- (213,48%) dan SMK
dari target anggaran di Resntra sebesar Rp. 300.176.162,- terealisasi Rp.
726.966.000,- (242,18%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa realisasi
anggaran LPMP Papua tahun 2018 kurang dari target anggaran Renstra
sebesar Rp. 1.022.213.000,- (12,64%).
Tabel 3.22. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan Yang Telah
Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja
LPMP Papua Tahun 2018
Jenjang
Target PK
Tahun 2018
(Rp)
Realisasi
Anggaran
Tahun 2018
(Rp)
Persentase (%)
SD 3.381.966.000 3.249.246.000 96,08%
SMP 2.054.465.000 1.958.000.000 95,30%
SMA 1.169.465.000 1.130.000.000 96,63%
SMK 726.966.000 726.966.000 100,00%
Total 7.332.862.000 7.064.212.000 96,34%
Berdasarkan Tabel 3.22. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan
Yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP Tahun 2018 Terhadap
Perjanjian Kinerja LPMP Papua Tahun 2018 dari taget anggaran di PK
sebesar Rp. 7.332.862.000,- terealisasi Rp. 7.064.212.000,- (96,34%)
dengan rincian perjenjang pendidikan yaitu: SD dari target anggaran di
PK Rp. 3.381.966.000,- terealisasi Rp. 3.249.246.000,- (96,08%), SMP
dari target anggaran di PK sebesar Rp. 2.054.465.000,- terealisasi Rp.
1.958.000.000,- (95,30%), SMA dari target anggaran di PK sebesar Rp.
1.169.465.000,- terealisasi Rp. 1.130.000.000,- (96,63%) dan SMK dari
59
target anggaran di PK sebesar Rp. 726.966.000,- terealisasi Rp.
726.966.000,- (100,00%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa realisasi
anggaran LPMP Papua tahun 2018 kurang dari target anggaran di PK
sebesar Rp. 268650000,- (-2,66%).
Realisasi anggaran satuan pendidikan yang telah difasilitasi
berdasarkan 8 SNP tahun 2018 ini dalam pencapaiannya didukung
dengan anggaran kegiatan sebagai berikut:
a. Evaluasi Sekolah Model SPMI dari target anggaran Rp.
1.188.884.000,- terealisasi Rp. 1.122.132.000,- (94,39%).
b. Pendampingan Sekolah Model SPMI dari target anggaran Rp.
2.320.000.000,- terealisasi Rp. 2.320.000.000,- (100,00%).
c. Banchmarking Sekolah Model dari target anggaran Rp. 203.088.000,-
terealisasi Rp. 203.000.000,- (99,96%).
d. Monitoring dan Evaluasi Sekolah Model dari target anggaran Rp.
469.800.000,- terealisasi Rp. 430.000.000,- (91,53%).
e. Bimbingan Teknis SPME dari target anggaran Rp. 645.080.000,-
terealisasi Rp. 600.000.000,- (93,01%).
f. Monitoring dan Supervisi dari target anggaran Rp. 584.350.000,-
terealisasi Rp. 500.250.000,- (85,61%).
g. Diseminasi Hasil Sekolah Model dari target anggaran Rp.
662.480.000,- terealisasi Rp. 634.830.000,- (95,83%).
3. Realisasi Anggaran Satuan Pendidikan Yang Melaksanakan
Kurikulum 2013
Realisasi anggaran indikator kinerja Satuan Pendidikan Yang
Melaksanakan Kurikulum 2013 diukur melalui empat ouput per jenjang
pendidikan yaitu, SD, SMP, SMA, dan SMK sesuai dengan tabel 3.23
berikut:
Tabel 3.23. Realisasi Angaran Indikator Kinerja Satuan Pendidikan Yang
Melaksanakan Kurikulum 2013 Tahun 2018 Terhadap Perjanjian Kinerja
LPMP Papua Tahun 2018
60
Jenjang
Target PK
Tahun 2018
(Rp)
Realisasi
Anggaran
Tahun 2018
(Rp)
Persentase (%)
SD 7.468.891.000 7.392.000.000 98,97%
SMP 5.362.767.000 5.350.000.000 99,76%
SMA 2.832.354.000 2.831.000.000 99,95%
SMK 1.609.503.000 1.608.775.000 99,95%
Total 17.273.515.000 17.181.775.000 99,47%
Berdasarkan Tabel 3.23. Realisasi Angaran Indikator Kinerja
Satuan Pendidikan Yang Melaksanakan Kurikulum 2013 Tahun 2018
Terhadap Perjanjian Kinerja LPMP Papua Tahun 2018 dari taget
anggaran di PK sebesar Rp. 17.273.515.000,- terealisasi Rp.
17.181.775.000,- (99,47%) dengan rincian perjenjang pendidikan yaitu:
SD dari target anggaran di PK Rp. 7.468.891.000,- terealisasi Rp.
7.392.000.000,- (98,97%), SMP dari target anggaran di PK sebesar Rp.
5.362.767.000,- terealisasi Rp. 5.350.000.000,- (99,76%), SMA dari
target anggaran di PK sebesar Rp. 2.832.354.000,- terealisasi Rp.
2.831.000.000,- (99,95%) dan SMK dari target anggaran di PK sebesar
Rp. 1.609.503.000,- terealisasi Rp. 1.608.775.000,- (99,95%). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa realisasi anggaran LPMP Papua tahun 2018
kurang dari target anggaran di PK sebesar Rp. 91.740.000,- (-0,53%).
Realisasi Angaran Indikator Kinerja Satuan Pendidikan Yang
Melaksanakan Kurikulum 2013 Tahun 2018 ini dalam pencapaiannya
didukung dengan anggaran kegiatan sebagai berikut:
a. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (In) Jenjang pendidikan
SD dari target anggaran Rp. 3.455.120.000,- terealisasi Rp.
3.455.000.000,- (100,00%).
61
b. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (On) jenjang pendidikan
SD dari target anggaran Rp. 1.551.260.000,- terealisasi Rp.
1.551.000.000,- (99,98%).
c. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (In) jenjang pendidikan
SMP dari target anggaran Rp. 2.791.340.000,- terealisasi Rp.
2.791.000.000,- (99,99%).
d. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (On) jenjang pendidikan
SMP dari target anggaran Rp. 757.605.000,- terealisasi Rp.
757.000.000,- (99,92%).
e. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (In) jenjang pendidikan
SMA dari target anggaran Rp. 1.332.700.000,- terealisasi Rp.
1.332.000.000,- (99,95%).
f. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (On) jenjang pendidikan
SMA dari target anggaran Rp. 321.520.000,- terealisasi Rp.
320.000.000,- (99,53%).
g. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (In) jenjang penddikan
SMK dari target anggaran Rp. 1.035.760.000,- terealisasi Rp.
1.035.000.000,- (99,93%).
h. Pendampingan sekolah pelaksana kurikulum (On) jenjang pendidikan
SMK dari target anggaran Rp. 183.860.000,- terealisasi Rp.
183.360.000,- (99,73%).
i. Monitoring dan Evaluasi Jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK dari
target anggaran Rp. 892.876.000,- terealisasi Rp. 816.415.000,-
(91,44%).
Selain tiga indikator kinerja
sasaran strategis meningkatnya
penjaminan mutu pendidikan di
seluruh jenjang pendidikan, terdapat
kegiatan penunjang berupa dukungan
manajemen dan tatkelola pelaksanaan
62
tuigas penjaminan mutu pendidikan dengan beberapa output sebagai berikut:
1. Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I dari target anggaran tahun
2018 sebesar Rp. 6.350.211.000,- terealisasi sebesar Rp. 6.153.142.000
(96,94%).
2. Layanan Internal (Overhead)
Layanan Internal (Overhead) dari target anggaran tahun 2018
sebesar Rp. 4.683.448.000,- terealisasi sebesar Rp. 4.326.125.000
(92,37%).
3. Layanan Perkantoran
Layanan Perkantoran dari target anggaran tahun 2018 sebesar Rp.
19.948.266.000,- terealisasi sebesar Rp. 18.103.061.241,- (90,75%).
Perealisasian anggaran dalam mendukung tercapainya sasaran
strategis dan indikator kinerja, telah terjadi revisi anggaran ditahun 2018
sebanyak empat kali yaitu pada tanggal 2 Mei 2018, 24 September 2018, 18
Oktober 2018, dan 21 Desember 2018.
63
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum dapat disimpulkan bahwa LPMP Papua tahun 2018
telah berkinerja dibuktikan dengan capaian kinerja 89,03% dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 95,58%. Dalam perealisasian kinerja tersebut terdapat
permasalahan/kendala yang dialami sehingga kinerja tidak mencapai 100%.
1. Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu Pendidikannya
Capaian kinerja Satuan Pendidikan yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya tahun 2018 belum mencapai target yang diharapkan sesuai
Renstra dan PK. Meskipun capain kinerja tahun 2018 melebihi capaian
kinerja tahun 2017 sebesar 29,40%. Hal ini karena terdapat
permasalahan/kendala pada aplikasi PMP yang dibangun oleh
Kementerian yang sering mengalami kendala sehingga perlu dilakukan
penyempurnaan (update) berulang kali, operator menggunakan aplikasi
yang tidak resmi, tidak semua sekolah dapat mengakses internet, sebagian
pengawas sekolah yang kurang kompeten, waktu pengumpulan data yang
singkat.
2. Satuan Pendidikan yang Meningkat Indeks Efektivitasnya
Capaian kinerja Satuan Pendidikan yang Meningkat Indeks
Efektivitasnya tahun 2018 jenajang SD, SMP, SMA telah melebihi target
yang diharapkan Renstra dan PK sedangkan jenjang SMK belum
mencapai target yang diharapkan. Hal ini karena terdapat
permasalahan/kendala yaitu banyaknya sekolah yang belum
terolah/terproses data mutunya oleh Tim Satgas PMP Kemendikbud,
validitas data yang masih rendah, dan kurangnya dukungan pemerintah
daerah dan sekolah mengenai proses penjaminan mutu pendidikan.
3. Satuan Pendidikan yang Telah Difasilitasi Berdasarkan 8 SNP
Capaian kinerja satuan pendidikan yang telah difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP tahun 2018 belum mencapai target yang diharapkan
64
sesuai Renstra dan PK. Meskipun capain kinerja tahun 2018 melebihi
capaian kinerja tahun 2017 sebesar 0,44%. Hal ini karena terdapat
permasalahan/kendala yaitu gangguan keamanan di sebagian daerah
gunung seperti Nduga dll, dan susahnya transportasi di sebagian daerah
pemekaran seperti Mappi, Asmat, dll.
4. Satuan Pendidikan yang Melaksanakan Kurikulum 2013
Capaian kinerja Satuan Pendidikan yang Melaksanakan
Kurikulum 2013 tahun 2018 belum mencapai target yang diharapkan
sesuai PK. Meskipun capain kinerja tahun 2018 melebihi capaian kinerja
tahun 2017 sebesar 2,12%. Hal ini karena terdapat permasalahan/kendala
yaitu gangguan keamanan di sebagian daerah gunung seperti Nduga dll,
letak sekolah yang jauh dari titik kegiatan per-region, susahnya
transportasi di sebagian daerah pemekaran seperti Mappi, Asmat, dll.
B. Saran
Saran dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu penddikan di
Provinsi Papua Tahun 2020, antara lain:
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
a. Penyempurnaan (Update) Aplikasi PMP sebelum di sosialisasikan ke
sekolah untuk menghindari proses update yang berulang kali.
b. Waktu pengumpulan data di Aplikasi PMP diperpanjang agar daerah
yang memiliki sarana internet/jaringan yang minim dapat
menyelesaikan proses pengisian dan pengiriman data mutu.
c. Perlu regulasi yang lebih mengikat baik daerah maupun sekolah
dalam melaksanakan program penjaminan mutu pendidikan.
d. Dibentuknya Tim Helpdesk pusat yang proaktif sehingga
permasalahan yang muncul didaerah dapat segera di atasi.
2. Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Kab/Kota, dan Sekolah
a. Membentuk dan mengaktifkan TPMPD agar hasil PMP lebih baik
b. Menunjuk pengawas sekolah yang kompeten agar dapat menjalankan
tugasnya dengan baik terutama tagihan pengumpulan data PMP
65
c. Memberikan pemahaman kepada kepala sekolah untuk melaksanakan
proses penjaminan mutu internal sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan.
d. Memberikan dukungan kepada operator sekolah agar data PMP yang
diinput di Aplikasi adalah data yang valid dan terbaru (Update).
3. LPMP Papua
a. Membuat peta risiko dan antisipasinya
b. Disiplin dalam pelaksanaan rencana kerja (Jadual) yang telah
ditetapkan
c. Kerjasama yang baik antara pimpinan dan staf dalam pencapain
kinerja lembaga
d. Peningkatan kompetensi pegawai melalui berbagai sarana untuk
meningkatkan kinerja personal.
66
Lampiran 1
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 (Awal)
67
68
69
Lampiran 2
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 (Revisi)
70
71
72
Lampiran 3
Pengukuran Kinerja Tahun 2018
PENGUKURAN KINERJA
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PAPUA
Unit Kerja : LPMP Papua
Tahun : 2018
Sasaran Kinerja Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp) Realisasi
Target % Anggaran (Rp) %
Meningkatnya
penjaminan
mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
pendidikan
Satuan Pendidikan yang
Terpetakan Mutu
Pendidikannya
3529 Sekolah 8.916.584.000 2051 Sekolah 58,12 8.819.739.000 98,91
SD yang Terpetakan Mutu
Pendidikannya
2514 Sekolah 6.352.023.000 1290 Sekolah 51,31 6.286.739.000 98,97
SMP yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
653 Sekolah 1.649.909.000 468 Sekolah 71,67 1.630.000.000 98,79
SMA yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
231 Sekolah 583.658.000 179 Sekolah 77,49 575.000.000 98,52
SMK yang Terpetakan
Mutu Pendidikannya
131 Sekolah 330.994.000 114 Sekolah 87,02 328.000.000 99,10
73
Sasaran Kinerja Indikator Kinerja Target Anggaran (Rp) Realisasi
Target % Anggaran (Rp) %
Meningkatnya
penjaminan
mutu
pendidikan di
seluruh jenjang
pendidikan
Satuan Pendidikan yang
telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
232 Sekolah 7.332.862.000 227 Sekolah 97,84 7.064.212.000 96,34
SD yang telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
107 Sekolah 3.381.966.000 106 Sekolah 99,07 3.249.246.000 96,08
SMP yang telah Difasilitasi
Berdasarkan 8 SNP
65 Sekolah 2.054.465.000 62 Sekolah 95,38 1.958.000.000 95,30
SMA yang telah
Difasilitasi Berdasarkan 8
SNP
37 Sekolah 1.169.465.000 36 Sekolah 97,30 1.130.000.000 96,63
SMK yang telah
Difasilitasi Berdasarkan 8
SNP
23 Sekolah 726.966.000 23 Sekolah 100,00 726.966.000 100,00
Satuan Pendidikan yang
melaksanakan
Kurikulum 2013
1411 Sekolah 17.273.515.000 1104 Sekolah 78,24 17.181.775.000 99,47
SD yang melaksanakan
Kurikulum 2013
1006 Sekolah 7.468.891.000 709 Sekolah 70,48 7.392.000.000 98,97
SMP yang melaksanakan
Kurikulum 2013
261 Sekolah 5.362.767.000 251 Sekolah 96,17 5.350.000.000 99,76
SMA yang melaksanakan
Kurikulum 2013
92 Sekolah 2.832.354.000 92 Sekolah 100,00 2.831.000.000 99,95
SMK yang melaksanakan
Kurikulum 2013
52 Sekolah 1.609.503.000 52 Sekolah 100,00 1.608.775.000 99,95