20
DAMPAK KEBIJAKAN PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA Rudi Salam 11B02047 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014

DAMPAK PEMEKARAN KECAMATAN

Embed Size (px)

Citation preview

  • DAMPAK KEBIJAKAN PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRASI PADA KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWARudi Salam11B02047PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014

  • MATRIKS PERBAIKAN

    Sumber MasukanMasukan/PertanyaanSolusi/PenyelesaianProf. Dr. Fakhri Kahar, M.Si.Baca buku panduan, tambahkan peta lokasi penelitian, perjelas stateman penelitian.Telah disesuaikan dgn buku panduan, peta penelitian telah ditambahkan dan stateman telah diperjelas Prof. Dr. Haedar Akib, M.Si.Tambahkan daftar pustaka, data wawancara, perhatikan peletakan tabel.Daftar pustaka tlh ditambah, demikian hasil wawancara dan peletakan tabel telah diperbaiki (hal. 17, dsb)Prof. Dr. Rifdan, M.Si.Tambahan data pemekaran wilayah ditingkat provinsi, kab./kota, dan kecamatan.Kata optimalisasi diganti dengan kata efektivitas.Data pemekaran ditingkat provinsi, kab.kota dan kecamatan telah ditambahkan. Dan kata optimalisasi telah diganti.Prof. Darman Manda, M.Si.Absrak penelitian tidak mencantumkan gelar pembimbing dan tambahkan peta lokasi penelitianData telah diperbaiki pada abstrak dan ditambahkan peta lokasi penelitian.MahasiswaData penelitian kualitatif atau kuantitatif?, disarankan informan ditambah.Data penelitian telah diperbaiki dan informan terdiri penerima dan pemberi layanan

  • PENDAHULUANPermasalahan: SOP (tdk Ada)Sumber: United Nations Development Programme (UNDP)Kec. Barombong

  • RUMUSAN MASALAHBagaimana gambaran pelaksanaan Fungsi Manajerial, Interpersonal, Teknis, Rutin, Analisis (Fungsi MITRA)?Bagaimana Dampak Kebijakan Pemekaran Wilayah terhadap keefektifan dilihat dari aspek proses ketersediaan SOP, keterbukaan dan keadilan dalam pelaksanaan fungsi MITRA?Faktor Organisational apa yang mendukung pelaksanaan fungsi MITRA?

  • KAJIAN PUSTAKA*Grand TheoryMiddle TheoryOperational TheoryKebijakan PublikPelayanan PublikFungsi Administrasi(Anderson, 1974: 4)(Kotler , 1994: 464), Osborne dan Gaebler (1992) Kotler, Pelayanan merupakan setiap tindakan atau pelaksanaan yang dapat diberkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya menunjukkan tidak nyata dan tidak mengakibatkan kekuasaan atas segala sesuatunya. Osborne dan Gaebler (1992) mengemukakan bahwa tindakan pemerintah yang berhubungan dengan pelaksanaan pelayanan masyarakat dapat dilakukan melalui cara: (1) pemerintah lebih mengutamakan pelayanan, pengembangan, dan pengendalian (customer-driven government), (2) pemerintah menumbuhkan volume persaingan sebagai suatu competitive government, dan (3) pemerintah berorientasi pada pasar (market-oriented government).Kebijakan atau policy dipergunakan untuk menunjukkan perilaku seorang aktor atau sejumlah aktor dalam sautu bidang kegiatan tertentuQuible (2001:175)

  • KERANGKA PIKIRManajerialInterpersonalTeknisRutinAnalisisKepemimpinanKomunikasiBudayaTeknologiEfektivitas pelayanan i fungsi AdministrasiFUNGSI MITRA

    FAKTOR ORGANISASIONALManajerialInterpersonalTeknisRutinAnalisisKepemimpinanKomunikasiBudaya OrganisasiTeknologi

  • METODE PENELITIAN

    Jenis dan Lokasi PenelitianJenis Penelitian: Deskriptif Analisis Kulitatif yang didukung oleh data KuantitatifLokasi: Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.Defenisi Operasional VariabelPelayanan Administrasi berdasarkan Fungsi MITRA (Manajerial, Interpersonal, Teknis, Rutin dan Analisis.Aspek efektivitas pelayanan fungsi MITRA dilihat dari ketersediaan SOP, Keterbukaan dan Keadilan.Aspek Faktor Organisasional kepemimpinan, Komunikasi, budaya organisasi dan teknologi.Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi penelitian adalah pegawai Kantor Kecamatan Barombong Kab. Gowa yaitu 14 pegawai.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumentasi PenelitianTeknik Pengumpulan Data: a) pengamatan, b) angket, c) wawancara, dokumentasi.Instrument Penelitian: a) lembar pengamatan, b) daftar pertanyaan, c) pedoman wawancara, d) daftar catatan dokumen.Teknik Analisis DataHasil analisis data penelitian akan diberikan skala dan kategorisasi pada setiap kuesioner dengan masing-masing indikator dgn skala 3 dan 2.Untuk pertanyaan skala 2 ((rendah : 2-3,49), sedang (3,50-4,49) dan tinggi (4,50-6). Sedangkan untuk 3 pertanyaan (rendah: 3 4,99), (sedang: 5 6,99) dan (tinggi: 7-9).

  • GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN*Perda No. 22 Thn 2001 Pembentukan Kecamatan dan Wilayah Kab. GowaKec. Somba OpuKec. BontomarannuKe.c ParangloeKec. TinggimoncongKec. Tombolo PaoKec. TompobuluKec. BiringbuluKec. BungayaKec. BontonompoKec. BajengKec. PallanggaKec. BarombongKec. PattallassangKec. ManujuKec. Bontonompo SelatanKec. BontolempanganKec. Bajeng BaratKec. ParigiBiringngalaMoncobalangTinggimaeLembangparangKanjiloTamanyelengBenteng Somba Opu

  • PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN*HMKTinggiSedangRendahPelaksanaan Fungsi Administrasi

    FUNGSI ADMINISTRASIPemberi LayananPenerima LayananKeteranganManajerialPegawai menyampaikan telah berbagai informasi.Telah menerima informasi yg akurat.Persyaratan, biaya, waktu penyelesaian layananInterpersonalPegawai telah menyampaikan informasi dengan jelas tanpa ada prasangka buruk.Petugas telah menyampaikan infomasi dengan jelas tanpa ada interpensi baik hubungan kekerabatanKejelasan komunikasi dan respon positif terhadap pelayananTeknisKetersediaan komputer masih terbatas, akses internet masih belum adaData informasi masih bersifat manual, belum bisa diakses datanya.Ketersediaan program/ software, internetRutinData yang masuk telah dicatat, diproses dan penemuan data sesuai dgn waktu yang telah adaData yang dibutuhkan dapat diketahui sesuai dengan kebutuhan.Pemberi layanan pencatatan, penyimpanan data AnalisisSetiap masalah penerima layanan kami layanan dan memberikan solusi Pihak kecamatan memudahkan dalam mengurus perizinan karena memberikan solusi apabila memperoleh masalahPemecahan masalah terhadap keluhan

  • PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN*HMKTinggiSedangRendahEfektivitas Pelayanan Fungsi MITRA

    FUNGSI ADMINISTRASIPemberi LayananPenerima LayananKeteranganKetersediaan SOPKami hanya memberikan layanan sesuai dengan perda tanpa ada SOPKami kesulitan untuk memperoleh informasi yang akurat yang cepat tanpa harus bertanya kepada pemberi layananKetersediaan SOP tiak adaKeterbukaanPegawai telah menyampaikan informasi dengan jelas tanpa ada perbedaan antara satu dengan lainnya.Petugas telah membantu dalam penyediaan informasi sesuai data yang ada.Terbuka dalam penyampaian informasi dan layananKeadilanBerlaku adil setiap pemberian layanan yang diberikanTidak ada perbedaan antara layanan yang diberikanKetersediaan program/ software, internet

  • PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN*HMKTinggiSedangRendahFaktor Organisasional yang mendukung fungsi MITRA

    FUNGSI ADMINISTRASIPemberi LayananPenerima LayananKeteranganKepemimpinan Memiliki komitmen yang mampu dipercaya, keterladanan, memberikan solusiMemberikan arahan, teladan, mendengar keluhan, mudah dihubungi dan memberikan solusiPanutan, motivasi, pemecahan masalah, penasehatKomunikasi Sosialisasi layanan yang disampaikan kepada pegawai mampu dicerna dan diaplikasikan dengan baik.Komunikasi yang disampaikan oleh staf mampu dicerna dengan baik tanpa ada interpretasi lain. Sehingga mudah dimengerti.Komunikasi yang diberikan mampu diketahui oleh khalayak terhadap layanan yang diberikan.Budaya kerjaKami memberikan pelayanan yang melayani demi peningkatan kualitas layanan.Dalam pengurusan perizinan kami mendapatkan pelayanan yang memuaskan.Pelayanan yang melayani.TeknologiDalam penyediaan teknologi baik komputer, software dan mengoperasikan masih mengalami keterbatasan.Dalam setiap pengurusan kami kesulitan untuk memperoleh informasi yang jelas. Terlebih kami tidak ada kantor kecamatan.Belum tersedia software (SIA) yang mampu dilihat oleh masyarakat.

  • KESIMPULANPelaksanaan Fungsi MITRA mencakup pada beberapa indikator manajerial, interpersonal, teknis dan analisis adalah termasuk dalam kategori tinggi. sedangkan Fungsi rutin termasuk dalam kategori kategori rendah. Hal ini memberikan gambaran bahwa fungsi teknis diharapkan menjadi perhatian penting dalam pelaksanaan fungsi MITRA terlebih dalam penyediaan teknologi seperti software, akses internet dan ketersediaan sumber daya manusia masih harus mengalami pembenahan.Dampak kebijakan terhadap keefektifan pelaksanaan fungsi MITRA sudah tergolong efektif. Tetapi dalam proses pelayanan belum terlaksana dengan maksimal. Hal ini terlihat pada saat proses pelayanan, pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi belum memperoleh acuan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Faktor organisasional yang mendukung dalam pelaksanaan fungsi MITRA adalah (1) kepemimpinan, (2) budaya organisasi, (3) komunikasi, (4) teknologi. Dari keempat faktor tersebut, hanya aspek teknologi yang masih perlu ditingkatkan karena penggunaan dan penyediaan teknologi masih rendah. Akibatnya pelaksaan pelayanan efektif tetapi belum mampu dikategorikan sebagai pelayanan yang efektif dan efisien.

    *

  • SARANDalam rangka mengoptimalisasikan pelaksananaan fungsi MITRA maka direkomendasikan untuk mensinergikan setiap fungsi MITRA, tanpa ada yang mengalami kendala. Seperti halnya penyediaan akses informasi seperti akses internet, penyediaan website agar masyarakat memiliki wawasan luas dalam mengurus segala bentuk perizinan dan tanpa ada kendala yang cukup berarti.Diharapkan kepada penyedia layanan agar kiranya dalam pelaksanaan fungsi administrasi kepada masyarakat harus memiliki panduan /acuan atau SOP yang mampu mengefisienkan pelaksanaan pelayanan.Diharapkan dalam memberikan layanan kepada masyarakat agar kiranya faktor organisasional dapat berjalan dengan baik yang dibarengi dengan penyediaan teknologi dalam mendukung pelayanan yang efektif dan efisien. *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *****Kolaborasi sebagai pendekatan metode atau cara untuk mendorong interaksi dan kontribusi bersama dua pihak atau lebih dari satu tahap ke tahap berikutnya dalam pencapaian tujuan bersama.****