122
DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HINTERLAND MENJADI SALAH SATU KAWASAN NODAL DI KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) ROZA BUSNIMAR NPM:13030118 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017

DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HINTERLAND MENJADI

SALAH SATU KAWASAN NODAL DI KECAMATAN KURANJI

KOTA PADANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

ROZA BUSNIMAR

NPM:13030118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

Page 2: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera
Page 3: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera
Page 4: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

iii

ABSTRAK

Roza Busnimar (NIM: 13030118), Dampak Perubahan Fungsi Kawasan

Hinterland Menjadi Salah Satu Kawasan Nodal di Kecamatan Kuranji

Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI

Sumatera Barat, Padang, 2017.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan wilayah yang

dulunya wilayah Hiterland dan sekarang Menjadi Wilayah Nodal. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis dampak perubahan kawasan

dilihat dari segi pendapatan, interaksi sosial, dan pembanguan fisik.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam

penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan By Pass

KM7-KM12, yang termasuk adalah 5 kelurahan yaitu Kelurahan Kalumbuk,

Gunung Sarik, Sungai Sapih, Pasar ambacang, dan Korong gadang. Penerapan

sampel responden dalam penelitian ini memakai metode Proporsional Random

Sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 99 rumah yang terkena dampak

perubahan . Teknik analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif yaitu

digunakan analisis statistik berupa formula persentase.

Hasil penelitian meliputi: 1) Dampak perubahan dilihat dari segi

pendapatan yaitu sebagai berikut : bisa kita lihat dari jumlah pendapatan

masyarakat dalam satu bulan sebanyak Rp 2.000.000. 2) Dampak perubahan di

lihat dari segi interaksi sosial yaitu : terlihat dari hubungan masyarakat, dengan

keluarga inti sangat baik dan hubungan masyarakat dengan tetangga baik

sebanyak 68,69% .3) Dampak perubahan di lihat dari segi pembangunan fisik

yaitu : perubahan yang pesat, seperti adanya pembangunan jembatan, ruko-ruko

dan pembangunan rumah.

Page 5: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah memberikan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Dampak Perubahan Fungsi

Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu Kawasan Nodal di Kecamatan Kuranji

Kota Padang”. Adapun tujuan penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai

persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

segi materi maupun teknik penulisan, berkat bantuan dosen pembimbing dan

semua pihak akhirnya tulisan ini terwujud sebagaimana adanya. Kemudian tidak

lupa penulis ucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Bakaruddin, MS sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Rika

Despica S.Pd, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

2. Dosen Penguji Ibu Erna Juita, S.Pd, M.Si, Ibu Dr. Yeni Erita M.Pd , dan Ibu

Rozana Eka Putri, S.Pd, M.Si, yang telah memberikan pengarahan, koreksi

dan petunjuk yang sangat berharga bagi penulis.

3. Bapak Slamet Rianto, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi

STKIP PGRI Sumatera Barat.

4. Ibu Erna Juita, S.Pd, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Page 6: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

v

5. Ibu Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat beserta Staf dan Karyawan.

6. UPT Perpustakaan dan Kepala perpustakaan STKIP PGRI Sumatera Barat

beserta Staf dan Karyawan.

7. Teristemewa buat kedua orang tua Bapak Bustamam dan Ibu Mariani, dan

kakak Ai dan Iyes beserta adik-adik yang telah memberikan bantuan dalam

segala hal, baik materi, motivasi, doa, serta kasih sayang yang tidak pernah

ada habisnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Teristimewa kepada sahabatku Opop, Meguik, Anin, Asyid, Meong, Oly

Curut, Najmi, Panjul, Om Ai, Rony, Bang Jek, Cimenk, Ofan, Darma, Stinki,

Aak Cipit, Dayes dan rekan-rekan 2013 D lainnya yang telah memberikan

dukungan dan bantuan serta kritik dan saran dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya juga penulis sampaikan

kepada pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi, baik bantuan moril

maupun materil. Semoga semua bantuan dan pertolongan tersebut menjadi amal

ibadah di sisi-Nya. Akhir kata penulis mengharapkan saran dan masukan dari

semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini di kemudian hari. Penulis juga

mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. Amin ya Rabbal Alamin.

Padang, Agustus 2017

Penulis

Page 7: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI...................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN LULUS UJIAN SKRIPSI ........................... ii

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL........................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4

C. Batasan Penelitian............................................................................ 5

D. Rumusan Masalah............................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ..................................................................................... 8

B. Penelitian Relevan ........................................................................... 22

C. Kerangka Konseptual ...................................................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 27

B. Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 27

Page 8: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

vii

C. Lokasi Penelitian ............................................................................. 28

D. Populasi Dan Sampel ....................................................................... 29

E. Jenis Data, Sumber Data Teknik dan Alat Pengumpulan Data ....... 30

F. Tahap Penelitian .............................................................................. 31

G. Devenisi Operasional Variabel Dan Indikator................................. 32

H. Instrumen Penelitian ........................................................................ 33

I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 33

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ............................................... 35

B. Hasil Penelitian ................................................................................ 39

C. Pembahasan ..................................................................................... 80

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 82

B. Saran ................................................................................................ 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Populasi ..................................................................................................... 28

2. Sampel ....................................................................................................... 30

3. Jenis Data, Sumber Data, Tenik Dan Alat Pengumpulan .......................... 31

4. Distribusi Frekuensi Mata Pencarian ......................................................... 39

5. Distribusi Frekuensi Penghasilan ............................................................ 40

6. Distribusi Frekuensi Jumlah Anggota Keluarga Yang Bekerja ................. 42

7. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Sampingan ............................................... 43

8. Distribusi Frekuensi Terpenuhi Kebutuhan Hidup .................................... 44

9. Distribusi Frekuensi Pengeluaran Dalam Satu Hari .................................. 46

10. Distribusi Frekuensi Pengeluaran Dalam Satu Minggu............................. 47

11. Distribusi Frekuensi Pengeluaran Dalam Satu Bulan ................................ 48

12. Distribusi Frekuensi Perubahan Pendapatan ............................................. 50

13. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan

Menganai Tingkatan Pendapatan ............................................................... 51

14. Distribusi Frekuensi Hubungan Dengan Keluarga Inti ............................. 52

15. Distribusi Frekuensi Hubungan Dengan Kerabat .................................... 53

16. Distribusi Frekuensi Hubungan Dengan Tetangga .................................... 54

17. Distribusi Frekuensi Hubungan Dengan Lingkungan ............................... 55

18. Distribusi Frekuensi Budaya Dalam Keluarga .......................................... 56

19. Distribusi Frekuensi Permasalahan Yang Ditimbulkan ............................ 58

20. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Mengenai

Interaksi Sosial ......................................................................................... 59

Page 10: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

ix

21. Distribusi Frekuensi Proses Pembangunan ............................................... 60

22. Distribusi Frekuensi Jalan/Jembatan ........................................................ 61

23. Distribusi Frekuensi Tentang Kelayakan Jalan/Jembatan ........................ 62

24. Distribusi Frekuensi Kondisi Fisik Jalan/Jembatan .................................. 64

25. Distribusi Frekuensi Tentang Pembangunan Ruko .................................. 65

26. Distribusi Frekuensi Mempengaruhi Pembangunan Ruko ....................... 66

27. Distribusi Frekuensi Kondisi Ruko Sebelum Perubahan ......................... 68

28. Distribusi Frekuensi Perubahan Berpengaruh Terhadap Luas Ruko ........ 69

29. Distribusi Frekuensi Pertambahan Mendirikan Ruko

Setelah Perubahan ................................................................................... 70

30. Distribusi Frekuensi Luas Bangunan Rumah Sebelum Perubahan ........ 71

31. Distribusi Frekuensi Luas Bangunan Rumah Sesudah Perubahan ........... 73

32. Distribusi Frekuensi Pengaruh Perubahan Terhadap Luas

Bangunan Rumah ..................................................................................... 74

33. Distribusi Frekuensi Kondisi Bangunan Rumah Sebelum Perubahan ..... 75

34. Distribusi Frekuensi sesudah terjadi perubahan ....................................... 76

35. Distribusi Frekuensi Kondisi Fisik Bangunan yang Ditempati

Sekarang ................................................................................................... 78

36. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Menganai

Pembangunan Fisik ................................................................................... 79

Page 11: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka Konseptual................................................................................ 26

2. Grafik Jenis Mata Pencarian ..................................................................... 40

3. Grafik Jumlah Penghasilan Dalam Satu Bulan ......................................... 41

4. Grafik Jumlah Anggota Keluarga Yang Bekerja ...................................... 42

5. Grafik Pekerjaan Sampingan .................................................................... 44

6. Grafik Terpenuhi Kebutuhan Hidup ......................................................... 45

7. Grafik Jumlah Pendapatan Dalam Satu Hari .......................................... 46

8. Grafik Jumlah Pendapatan Dalam Satu Minggu ...................................... 48

9. Grafik Jumlah Pengeluaran Dalam Satu Bulan ........................................ 49

10. Grafik Perubahan Pendapatan................................................................... 50

11. Grafik Hubungan Dengan Keluarga Inti................................................... 52

12. Grafik hubungan Dengan Kerabat .......................................................... 53

13. Grafik Hubungan Dengan Tetangga ......................................................... 54

14. Grafik Hubungan Dengan Lingkungan .................................................... 56

15. Grafik Budaya Dalam Keluarga ............................................................... 57

16. Grafik Permasalahan Yang Ditimbulkan .................................................. 58

17. Grafik Proses Pembangunan ..................................................................... 60

18. Grafik Kondisi Jalan/Jembatan ................................................................. 62

19. Grafik Kelayakan Jalan/Jembatan ............................................................ 63

20. Grafik Kondisi Fisik Jalan/Jembatan ........................................................ 64

21. Grafik Tentang Pembangunan Ruko ........................................................ 66

Page 12: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

xi

22. Grafik Mempengaruhi Pembangunan Ruko ............................................. 67

23. Grafik Kondisi Ruko Sebelum Perubahan ................................................ 68

24. Grafik Perubahan Berpengaruh Terhadap Luas Ruko .............................. 70

25. Grafik Pertambahan Mendirikan Ruko Setelah Perubahan ...................... 71

26. Grafik Luas Bangunan Rumah Sebelum Perubahan ................................ 72

27. Grafik Luas Bangunan Rumah Sesudah Perubahan ................................. 73

28. Grafik Pengaruh Perubahan Terhadap Luas Bangunan

Rumah ....................................................................................................... 74

29. Grafik Kondisi Bangunan Rumah Sebelum Perubahan. .......................... 76

30. Grafik kepuasan Setelah Terjadi Perubahan ............................................. 77

31. Grafik Kondisi Fisik Bangunan Yang Ditempati Sekarang ..................... 78

32. Pengisian Angket Oleh Ibu AN ................................................................ 97

33. Pengisian Angket Oleh Ibu NA ................................................................ 97

34. Pengisian Angket Oleh Bapak MW .......................................................... 98

35. Pengisian Angket Oleh Bapak FK ............................................................ 98

36. Pengisian Angket Oleh Bapak HM .......................................................... 99

37. Kondisi Ruko di Kawasan Hiterland Menjadi Kawasan Nodal ............... 99

38. Pengisian Angket Oleh Ibu NH ................................................................ 100

39. Pengisian Angket Oleh Bapak AM .......................................................... 100

40. Banyaknya Pembangunan Ruko Setelah Terjadinya Perubahan

Kawasan Hinterland menjadi Salah Sati Kawasan Nodal ........................ 101

41. Dampak Perubahasan Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu

Kawasan Nodal Yang Menyebabkan Penggusuran Rumah Masyarakat .. 101

42. Kondisi Jalan Yang Belum Siap ............................................................... 102

43. Pengisian Angket Oleh Ibu VR ................................................................ 102

Page 13: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

xii

44. Pengisian Angket Oleh Bapak SK Yang Rukonya terkena Akibat

Perubahan Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu Kawasan Nodal ......103

45. Pengisian Angket Oleh Ibu YN Yang Rumahnya Akibat Perubahan

Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu Kawasan Nodal ........................103

46. Pengisian Angket Oleh Ibu NN ................................................................ 104

47. Kondisi Rumah Yang Terkena Dampak Perubahan Kawasan

Hinterland Menjadi Salah Satu Kawasan Nodal .....................................104

Page 14: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Instrumen Penelitian (Angket) .................................................................. 86

2. Tabulasi Data ............................................................................................ 94

3. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 97

4. Peta Lokasi Penelitian .............................................................................. 105

5. Peta Administrasi Penelitian ..................................................................... 106

6. Surat Penelitian.........................................................................................107

Page 15: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta

segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan

berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional (UU Nomor 24

Tahun 1992: Penataan Ruang).

Sebagai wilayah yang sedang tumbuh dan berkembang,

pembangunan Daerah By Pass masih banyak terkendala karena terbatasnya

informasi tentang perkembangan setiap sub-wilayah. Perencanaan

pembangunan yang belum sepenuhnya didasarkan pada kajian yang

komprehensif serta masih dijalankannya konsep pembangunan yang bersifat

sektoral cenderung Analisis Perkembangan Ekonomi Wilayah untuk Arahan

Pembangunan.

Kerangka konsep wilayah yang lebih mampu menjelaskan berbagai

konsep wilayah yang dikenal selama ini adalah :(1) wilayah homogeny

(uniform), (2) wilayah sistem/fungsional, dan (3) wilayah perencanaan /

pengelolaan ( planning region atau programing region). Dalam pendekatan

klasifikasi konsep wilayah ini, wilayah nodal dipandang sebagai salah satu

bentuk konsep wilayah sistem.

Prinsip dasar pengembangan wilayah adalah untuk mengatasi

ketimpangan perkembangan baik secara fisik maupun non fisik di suatu

wilayah,selain itu pembagian wilayah dimaksudkan untuk memberikan

kesempatan lebih bagi suatu wilayah untuk mengembangkan potensi yang

Page 16: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

2

dimiliki, sehingga di wilayah tesebut muncul pusat-pusat pertumbuhan yang

dapat mendorong proses pembangunan di wilayah tersebut. Berlakunya

otonomi daerah yang paling penting bagi pembangunan daerahdewasa ini

adalah meningkatkan motivasi daerah untuk memiliki tingkatpertumbuhan

yang tinggi, melalui pemberdayaan potensi ekonomi lokal dengan

mengembangkan kegiatan yang berdasarkan potensi daerah dan

memanfaatkanpeluang yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Setiap daerah perlu mengidentifikasi dan menganalisis potensi

wilayah terutama berbasis keunggulan lokal. Identifikasi potensi wilayah

merupakan aktivitas mengenal, memahami dan merinci secara keseluruhan

potensi (SDA & SDM) yang dimiliki wilayah baik yang telah dimobilisir

maupun yang belum dimobilisir yang dapat mendukung upaya meningkatkan

kesejahteraan penduduk di wilayah yang bersangkutan dan atau wilayah lain.

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah dilakukan pada 10

Desember 2016 di Kecamatan Kuranji, maka peneliti mengungkapkan bahwa

terdapat masalah di Kecematan Kuranji yaitu, wilayah yang dulunya wilayah

Hiterland dan sekarang Menjadi Wilayah Nodal. Hal tersebut terjadi karena

adanya perpindahan kantor diantaranya kantor wali kota, kampus Bung Hatta

dan beberapa kantor lainya ke daerah Aia Pacah maka semenjak perpindahan

tersebutlah daerah By Pass Kecamatan Kuranji tersebut berubah menjadi

salah satu wilayah nodal. By pass merupakan jalur bebas hambatan, atau By

Pass juga bisa diartikan sebagai jalan baru yang dibuat oleh pemerintah untuk

Page 17: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

3

mengurangi kemacetan, biasanya jalan ini lumayan panjang, lebar. Dari

perbedaan wilayah tersebut maka tanggapan masyarakat berbeda-beda.

Sebagian masyarakat yang tinggal di daerah tepi jalan raya merasa keberatan

atas perubahan wilayah tersebut, hal tersebut di karenakan wilayah yang

mereka tempati harus digusur dengan adanya ganti rugi atau dipidahkan

karena wilayah tersebut termasuk wilayah untuk pelebaran jalan, maka

rumah-rumah yang ada ditepi jalan tersebut harus dirobohkan.

Permasalahan ini akan berdampak bagi Masyarakat di Kecamatan

Kuranji dari segi positif maupun negatifnya. Dilihat dari segi positif dari

perubahan kawasan tersebut yaitu daerah akan by pass ini akan menjadi salah

satu wilayah nodal dengan aksesbilitas menuju kantor-kantor penting dengan

lancar, banyaknya perumahan atau ruko-ruko yang bisa disewa atau ditempati

oleh masyrakat yang pendatang selain dari masyarakat pribumi asli daerah

tersebut, sedangkan dilihat dari segi negatifnya yaitu masyarakat yang sudah

lama menempati rumah atau kedai-kedai yang berada ditepi jalan terpaksa

harus dirobohkan dan masyarakat tersebut terkena gusur oleh pemerintah

dalam artian tetap diganti rugi walaupun sebagian ada yang tidak bisa

menerima bahwa daerah yang ditempati dahulunya digusur oleh Pemerintah.

Wilayah tersebut harus dibersihkan karena wilayah tersebut akan dijadikan

lokasi untuk pelebaran jalan menjadi dua jalur untuk menjadi salah satu

wilayah nodal.

Dari perubahan tersebut maka dampak perubahan fungsi kawasan

hinterland menjadi salah satu wilayah nodal dilihat dari segi pendapatan,

Page 18: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

4

interaksi sosial, dan infrastruktur. Dari segi pendapatan dampak perubahan

bisa kita lihat dari perubahan pendapatan masyarakat yang menjual di tepi

jalan yang merupakan daerah yang terkena gusur untuk pelebaran jalan, dari

perubahan tersebut tingkat jual beli masyarakat berbeda drastis dari yang

sebelumnya. Dilihat dari segi sosial dampak perubahan bisa kita lihat dari

perubahan interaksi masyarakat dengan masyarakat lainya. Dilihat dari segi

infrastrukturnya yaitu adanya perubahan dari sebelum dan menjelang

perubahan menjadi salah satu kawasan nodal dari perubahan tersebut

dampaknya yaitu bangunan yang lama terkena kawasan untuk pelebaran jalan

akan dirobohkan setelah itu dibangun lagi ruko-ruko yang baru untuk tempat

masyarakat menjual seperti biasanya. Hal itu disebabkan karena masih belum

memadainya keadaan di wilayah Maka sesuai masalah yang diuraikan

tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Dampak

Perubahan Fungsi Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu Kawasan

Nodal di Kecamatan Kuranji Kota Padang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalahdi atas, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Dampak Perubahan Fungsi Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu

Kawasan Nodal di Kecamatan Kuranji Kota Padang dilihat dari segi

pendapatan.

Page 19: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

5

2. Dampak Perubahan Fungsi Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu

Kawasan Nodal di Kecamatan Kuranji Kota Padang dilihat dari segi

interaksi sosial.

3. Dampak Perubahan Fungsi Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu

Kawasan Nodal di Kecamatan Kuranji Kota Padang dilihat dari

pembangunan fisik.

C. Batasan penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat diatas maka batasan

masalah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Variabel yang aka diteliti adalah kondisi pendapatan masyarakat,

interaksi sosial dan pembangunan fisik seperti pembagunan

ruko-ruko,pembangunan rumah,pembangunan jalan, yang tinggal

disepanjang daerah yang diteliti.

2. Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang terkena dampak dari

perubahan kawasan tersebut.

3. Lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Kuranji Kota Padang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka pokok permasalahan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Bagaimana dampak perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi salah

satu kawasan nodal di Kecamatan Kuranji Kota Padang dilihat dari segi

pendapatan?

Page 20: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

6

2. Bagaimana dampak perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi salah

satu kawasan nodal di Kecamatan Kuranji Kota Padang dilihat dari segi

interaksi sosial?

3. Bagaimana dampak perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi salah

satu kawasan nodal di Kecamatan Kuranji Kota Padang dilihat dari segi

pembangunan fisik?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka

tujuan utama dari penelitian ini adalah :

1. Dampak perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan

nodal di Kecamatan Kuranji Kota Padang dilihat dari segi pendapatan.

2. Dampak perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan

nodal di Kecamatan Kuranji Kota Padang dilihat dari segi interaksi sosial.

3. Dampak perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan

nodal di Kecamatan Kuranji Kota Padang dilihat dari segi pembangunan

fisik .

F. Manfaat penelitian

Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang dikemukakan di

atas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Sebagai salah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (SI) pada

Program studi Pendidikan GEOGRAFI STKIP PGRI SUMBAR

2. Membantu pemerintah mengambil keputusan dalam mengambil tindakan

untuk memajukan daerah di Kota Padang.

Page 21: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

7

3. Menambah wawasan masyarakat tentang perubahan fungsi kawasan

hinterland menjadi salah satu kawasan nodal di Kecamatan Kuranji Kota

Padang.

Page 22: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Wilayah Hinterland

Menurut Isard dalam rustiadi (2011:25) wilayah adalah suatu area

yang memiliki arti (Meaningful) karena adanya masalah-masalah yang

ada di dalamnya sedemikian rupa, sehingga ahli regional memiliki

interest di dalam menangani permasalahan tersebut, khususnya karena

menyangkut permasalahan sosial-ekonomi.

Suatu wilayah dalam pengertian geografi merupakan kesatuan

alam, yaitu alam yang serbasama, homogen atau seragam dan kesatuan

manusia, yaitu masyarakat serta kebudayaan serba sama, homogen atau

seragam yang mempunyai ciri yang khas, sehingga wilayah tersebut

dapat dibedakan dengan wilayah lain.

Konsep pengembangan wilayah dikembangkan dari kebutuhan

suatu daerah untuk meningkatkan fungsi dan peranya dalam menata

kehidupan sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesejahteraan

masyarakat. Pengaruh globalisasi, pasar bebas dan regionalisasi

menyebabkan tejadinya perubahan dn dinamika spasial, sosial dan

ekonomi antarnegara, antardaerah (kota/kabupaten), kecematan hingga

perdesaan. Globalisasi juga ditandai dengan adanya revolusi teknoli

informasi, transportasi dan manajemen. Revolusi tersebut telah

menyebabkan batas antara kawasan perkotaan dan perdesaan menjadi

tidak jelas, terjadinya polarisasi pembangunan daerah, terbentuknya kota

Page 23: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

9

dunia (Global cities), sistem kota dalam skala internasional, terbentuknya

koridor pembangunan wilayah baik skala lokal, nasional regional, dan

internasional (sumpemo, 2004 : 69)

Pengembangan wilayah pada dasaranya mempunyai tujuan agar

wilayah itu berkembang menuju tingkat perkembangan yang diinginkan.

Pengembangan wilayah dilaksanakan melalui optimasi pemanfaatan

sumberdaya yang dimilikinya secara harmonis, serasi dan terpadu

melalui pendekatan yang bersifat komprehensif mencangkup aspek fisik,

ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup untuk pembangunan

berkelanjutan. Prinsip ini juga sering disebut dengan pembangunan

berkelanjutkan dengan basis pendekataan penataan ruang wilayah.

Pembangunan berkelanjutan dengan prinsip seperti ini harus dijadikan

tujuan utama bagi pembuat keputusan kebijakan puplik untuk setiap

tingkatan pemerintah yang memang berbeda tipenya (Salim Emil 2010:8)

Menurut Johnston dalam rustiadi (2011:26) memandang wilayah

sebagai bentuk istilah teknis klasifikasi spasial dan merekomendasi dua

tipe wilayah: (1) wilayah formal, merupakan tempat-tempat yang

memiliki kesamaan karakteristik, dan (2) wilayah fungsional atau nodal,

merupakan konsep wilayah dengan menekankan kesamaan keterkaitan

antar komponen atau lokasi.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa keragaman dalam mendefinisikan konsep wilayah terjadi karena

perbedaan dalam permasalahan ataupun tujuan pengembangan wilayah

Page 24: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

10

yang dihadapi. Kenyataanya, tidak ada konsep wilayah yang benar-benar

diterima secara luas. Para ahli cenderung melepaskan perbadaan -

perbedaan konsep wilayah terjadi sesuai dengan fokus masalah dan

tujuan-tujuan pengembangan wilayah.

Letak suatu desa pada umumnya jauh dari pusat keramaian. Desa

yang terletak di perbatasan kota mempunyai kemungkinan lebih

berkembang dibanding desa-desa di pedalaman. Unsur letak menentukan

besar kecilnya isolasi suatu desa terhadap desa lain.

Hinterland merupakan daerah belakang yang berfungsi untuk

memenuhi atau memasok kebutuhan pangan atau kebutuhan bahan

makanan pokok seperti padi, buah-buahan, jagung. Desa seperti ini dapat

dinyatakan sebagai daerah hinterland dari daerah kota. Kawasan

pedalaman atau hinterland bisa berarti sebagai wilayah dari suatu impor

didistribusikan (permukiman). secara geografis homogen an penduduk

tersebar merata.

Wilayah hinterland biasanya disebut dengan istilah lain, yaitu :

kota satelit, pada dasarnya dari kedua kata tersebut memiliki makna yang

sama, yaitu kota kecil yang berada disekitar kota besar, yang memiliki

kesamaan dalam pola kinerja tetapi dalam ruang lingkup yang lebih kecil.

Di wilayah hinterland tetap ada kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan,

atau fasilitas-fasilitas lain tetapi dalam skala kecil, tidak kompleks pada

kota besar atau pusat kota.

Page 25: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

11

Pertumbuhan kota meningkat terus dan setelah samapai pada

tingkat tertentu mereka memerlukan sumber daya ( tenaga kerja, modal

dll) yang didatangkan dari luar daerah. Dalam hal ini tidak dapat

dijelaskan dalam pengertian permintaan barang dan jasa dari daerah

hinterland. Diakui bahwa hinterland dan kota berkaitan satu sama lainya.

Tanpa hinterland pertumbuhan kota tidak akan pesat, sebaliknya

hinterland tanpa kota juga tidak akan menikmati kemajuan teknologi

yang pada umumnya ditrasfer dari kota-kota besar.

Daerah hinterland yang saling memiliki interaksi antar satu sama

lain memiliki fungsi yang sangat penting. Menurut Bintarto fungsi daerah

Hinterland sebagai berikut.

a. Dalam interaksi desa-kota, hinterland berfungsi sebagai daerah

dukung (hinterland) atau daerah pensuplai bahan makanan pokok,

seperti padi, jagung, ketela, kacang, kedelai, buah-buahan, sayur-

sayuran.

b. Daerah hinterland berfungsi sebagai lumbung bahan mentah dan

tenaga kerja ditinjau dari segi ekonomi.

c. Dari sisi kegiatan kerja, daerah hinterland dapat berfungsi dapat

berfungsi sebagai desa agraris, desa manufaktur, desa industri dan

desa nelayan.

Page 26: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

12

Dalam pembangunan desa terutama desa yang menjadi daerah

hinterland banyak sekali hambatan diantaranya yang paling mendesak

yaitu:

a) Memperkecil kesenjangan antara desa dan kota dan antar pelaku

pembangunan

b) Meningkatkan kemampuan SDM dan masyarakat untuk menunjang

pembangunan dan pertumbuhan desa.

c) Meningkatkan pembangunan prasarana fisik dan penyebaranya yang

mampu menjangkau ke berbagai pelosok.

Hinterland berfungsi sebagai : (1) pemasok (produsen)

bahan-bahan mentah dan atau bahan baku (2) pemasok tenaga kerja

melalui proses urbanisasi menglaju (3) daerah pemasaran barag dan jasa

industri manufaktur dan (4) penjaga keseimbangan ekologis.

2. Wilayah Nodal

Konsep wilayah nodal adalah salah satu konsep wilayah

fungsional/ sistem yang sederhana karena memandang suatu wilayah

secara dikotomis (terbagi atas dua bagian). konsep wilayah nodal

didasarkan atas asumsi bahwa suatu wilayah dimupamakan sebagai suatu

“sel hidup” yang mempunyai plasma dan inti. Inti (pusat simpul) adalah

pusat-pusat pelayanan dan atau pemekiman, sedangkan plasma adalah

daerah belakang (hinterland), yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang

mempunyai hubungan fungsional.

Page 27: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

13

Konsep wilayah nodal lebih berfokus pada peran pengendalian /

pengaruh central atau pusat (node) serta hubungan ketergantungan pusat

dan elemen-elemen sekelilingnya dibandingkan soal batas wilayah.

Secara filosofis batas wilayah nodal dapat memotong garis yang

memisahkan dua daerah administrasi karena adanya perbedaan orientasi

terhadap pusat pelayanan yang berbeda. Dengan demikian batas fisik dari

setiap daerah pelayanan bersifat sangat baur dan dinamis. Dalam

praktiknya, tidaklah mudah mengidentifikasikan batas wilayah nodal, dan

biasanya jauh lebih mengidentifikasikan batas wilayah nodal dari pada

mengidentifikasikan pusat-pusatnya.

Pusat wilayah berfungsi sebagai : (1) tempat terkonsentrasinya

penduduk (pemukiman) (2) pusat pelayanan terhadap daerah hinterland (3)

pasar bagi komoditas- komoditas pertanian maupun industri dan (4)

lokasi pemusatan industri manufaktur yakni kegiatan mengorganisasikan

faktor-faktor produksi untuk menghasilkan suatu output tertentu.

3. Pendapatan

Pendapatan adalah gambaran yang lebih tetap tentang posisi

ekonomi keluarga, jumlah keseluruhan pendapatan atau kekayaan

keluarga termasuk semua barang dan hewan peliharaan, pada umumnya

keluarga pendapatan atau Income adalah uang yang diterima seseorang

dan perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa, bunga, dan laba, termasuk

juga beragam tunjangan seperti kesehatan dan pensiun. (Adji, dkk :

2007:164-165)

Page 28: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

14

Pendapatan adalah gambaran yang lebih tetap tentang posisi

ekonomi keluarga, pada umumnya keluarga yang memiliki pendapatan

yang rendah hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer

saja terutama untuk keperluan makanan sedangkan untuk keperluan lain

belum dapat diperhatikan, misalnya untuk memperhatikan pendidikan dan

kesehatan disekitar lingkungan(Desniarti, 2012).

Pendapatan dalam Sari (2012), menyatakan bahwa

sumber-sumber pendapatan sebagai berikut: 1) pendapatan sektor formal

adalah segala penghasilan berupa uang atau barang yang bersifat reguler

yang diterima sebagai balas jasa atau kontrasepsi dari sektor formal

(misalnya berupa gaji atau upah). 2) pendapatan dalam sektor nonformal

segala penghasilan berupa uang atau barang sebagai balas jasa dan tidak

bersifat reguler, 3) pendapatan subsistem yaitu apabila produksi dan

konsumsi pada masyarakat kecil, 4) penerimaan yang bukan pendapatan

yaitu berasal dari tabungan hadiah, dan warisan.

Pendapatan masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur By Pass

di lihat dari analisis situasi yaitu pendapatan dan pengeluaran masyarakat

terlihat dari prilaku dan kebiasaan masyarakat, seperti kita lihat dari

pengeluaran dalam satu hari yaitu masyarakat tersebut bisa menargetkan

pengeluaran kira-kira dalam satu hari sebanyak Rp 50.000- 70.000,

sedangkan pengeluaran dalam satu minggu yaitu Rp 500.000 dan

pengeluaran dalam satu bulan > Rp 1.000.000.

Page 29: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

15

4. Interaksi Sosial

Menurut Soekanto dalam Pefti (2009:19) interaksi sosial

merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang

berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan didalam

masyarakat. Dengan adanya nilai norma yang berlaku, interaksi sosial itu

sendiri dapat dilakukan dangan baik. Jika tidak ada kesadaran atas pribadi

masing-masing, maka proses nilai itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai

dengan kita harapkan. Di dalam kehidupan sehari-hari tentunya manusia

tidak dapat lepas dari hubungan antara dengan yang lainya. Ia akan selalu

perlu untuk mencari individu atau kelompok lain untuk dapat berinteraksi

ataupun bertukar pikiran.

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, oleh karena

itu interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas

sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan- hubungan sosial yang

dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan,

antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan

dengan kelompok manusia (Soekanto : 2001)

Hampir dalam setiap negara berkembang, perencanaan

pembangunan daerah selalu diarahkan pada upaya-upaya untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam kondisi yang ideal,

masyarakat dapat menjadi tujuan / obyek dari sebuah perencanaan

sekaligus juga menjadi aktor / subyek perencanaan.

Page 30: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

16

Kondisi sosial masyarakat sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan program perencanaan pembangunan daerah. Kondisi sosial

ekonomi masyarakat yang menjadi gambaran tentang kebiasaan -

kebiasaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya Riyadi

(2003 : 16).

Berikut ini adalah pengertian sosial menurut beberapa ahli:

Menurut Lewis Sosial adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan

ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan

pemerintahanya. Keith Jacobs menyatakan bahwa Sosial adalah sesuatu

yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas. Sedangkan

menurut Philip Wexler Sosial adalah sifat-sifat dari setiap individu

manusia.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa sosial yaitu ilmu yang dapat mencangkup semua kegiatan

masyarakat, seperti sifat, perilaku,dll.

5. Pembangunan Fisik

Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses

erumusan alternnatf-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan

pada data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk

melaksanakan suatu rangkaian kegiatan/ aktivitas kemasyarakatan, baik

yang bersifat fisik(material) maupun non fisik (mental dan spiritual),

dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik.(Riyadi 2005:7)

Page 31: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

17

Pembangunan merupakan upaya yang sistematik dan

berkesinambungan atau berkelanjutan untuk mencapai keadaan yang

dapat menyediakan berbagai alternatif yang sah bagi pencapaian aspirasi

bagi setiap warga. ( Mandagi :2011)

Pembangunan dapat dilakukan secara fisik maupun non fisik.

Tujuan pembangunan adalah untuk menaikan tinkat hidup dan

kesejahteraan rakyat. Dapat pula dikatakan pembangunan bertujuan untuk

menaikan mutu hidup rakyat, oleh karena itu pembangungunan fisik

maupun non fisik perlu disenergikan agar tujuan utama pembangunan

dapat tercapai.( Bhianraga: 2014).

Seiring perkembangan zaman pembangunan baik secara fisik

maupun non fisik gencar - gencarnya dilakukan. Pembangunan non fisik

seperti pembangunan pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain

sebagainya memerlukan sarana dan prasarana. Prasarana dan sarana tadi

memerlukan lahan dan bahan yang diambil dari permukaan bumi, oleh

karena itu, pembangunan tersebut tidak lepas dari ruang yang berada

dipermukaan bumi.pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain-lainya itu

mengembangkan gerak interaksi, dan arus memerlukan ruang. Tampa

ruang kriteria tadi tidak dapat memenuhi kriteria sebagai pembangunan.

Pembangunan fisik seperti pembangunan jalan, pembangunan

jembatan, pembangunan ruko-ruko, pembangunan gedung dan lain

sebagainya. Prasarana dan sarana fisik tadi mengambil lahan di

permukaan bumi. Untuk membangun prasarana dan sarana, memerlukan

Page 32: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

18

bahan yang digali di permukaan bumi ini. Sumber daya yang menunjang,

tidak dapat dilepaskan dari apa yang ada dipermukaan bumi. Perluasan

pemukiman, kawasan industri, kawasan pariwisata, kampus pendidikan

dan lain sebagainya mengambil ruang dipermukaan bumi. Oleh karena itu

untuk keseimbangan pembangunan fisik dan non fisik dan dengan alam

lingkungan perlu adanya perencanaan, perancangan, dan studi kelayakan.

Sehingga diharapkan pembangunan fisik maupun non fisik dapat berjalan

dengan baik.

a. Pembangunan Jalan

Menurut Elliot Michel dalam Elita (2008:8) jalan merupakan

prasarana transportasi darat terutama transportasi mobil yang

menghubungkan suatu daera dengan daerah lainya. Jalan dari segi

konstribusi (bangunan) dapat dibedakan atas : (1) jalan keras dengan

kemanpuan tekanan ≥ 5 ton, (2) jalan juga memiliki kemampuan

tekanan 5,7 ton.

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Pasal 1 ayat (4)

menjelaskan bahwa jalan merupakan prasarana transportasi darat

yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan

perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada

pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan

tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,

jalan lori dan jalan kabel.

Page 33: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

19

Sebagaimana dalam pasal 5 Undang-Undang No. 38 Tahun

2004, peran jalan ialah sebagai bagian sarana dan prasarana

transportasi yang mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi,

sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan,

serta dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat; jalan

sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi

kehidupan masyarakat, bangsa dan negara; serta jalan yang

merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan yang menghubungkan

dan mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia.

b. Pembangunan Ruko

Secara awam pemikiran manusia rumah merupakan tempat

yang sangat penting bagi manusia, hal ini dikarenakan rumah dapat

melindungi manusia dari hujan, panas maupun membuat

berkumpulnya keluarga. Sekarang ini rumah sudah dibagi-bagi

menurut daripada fungsinya, misalnya saja rumah tempat tinggal,

rumah tempat usaha dan rumah tempat tinggal yang dijadikan juga

sebagai tempat usaha. sebuah tempat tinggal biasanya

berwujud bangunan rumah, tempat berteduh, atau struktur

lainnya yang digunakan sebagai tempat manusia tinggal. Istilah ini

dapat digunakan untuk rupa-rupa tempat tinggal, mulai dari tenda-

tenda nomaden hingga apartemen-apartemen bertingkat. Dalam

konteks tertentu tempat tinggal memiliki arti yang sama dengan

rumah, kediaman, akomodasi, perumahan, dan arti-arti yang lain.

Page 34: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

20

Sedangkan rumah tempat tinggal yang dijadikan ruko

pengertiannya berbeda lagi dengan rumah tempat tinggal dan rumah

tempat usaha. Ruko adalah salah satu jenis bangunan yang berasal

dari kata rumah dan toko. Rumah yang berarti tempat berpenghuni

dan tokoberarti ruang untuk kegiatan usaha, jadi ruko dapat dikatakan

sebagai sebuah bangunan yang menggabungkan fungsi hunian dan

kerja dalam satu tempat. Dengan titik tolak yang sederhana ini,

menyebabkan ruko dapat berkembang dengan sangat pesat.

Disamping praktis dan murah, fungsi ruko mampung menampung

kegiatan dalam sekala ekonomi kecil.

Ruko memang merupakan solusi yang cukup baik untuk

mengatasi kebutuhan akan rumah tinggal sekaligus juga tempat

mengembangkan usaha dari rumah. Dari mulai usaha jasa, sampai

dengan usaha perdagangan dapat mengembangkan usaha mereka

melalui desain ruko sehingga tercipta mobilitas dan efektivitas yang

tinggi dari para pemakainya.

Seperti yang sudah dibahas terlebih dahulu, bahwa rumah

toko lebih sering disebut dengan nama ruko, yang memiliki

pengertian yang berbeda-beda dari tiap- tiap pemikiran orang. Rumah

toko atau lebih sering disebut sebagai ruko adalah sebutan bagi

bangunan-bangunan di Indonesia yang umumnya dibuat bertingkat

antara dua hingga lima lantai, di mana fungsinya lebih dari satu, yaitu

fungsi hunian dan komersial. Lantai bawahnya digunakan sebagai

Page 35: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

21

tempat usaha atau kantor, sedangkan lantai atas dimanfaatkan sebagai

tempat tinggal

c. Pembangunan Jembatan

Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk

menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api

ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk penyeberangan pejalan

kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan.Jembatan juga

merupakan bagian dari infrastruktur transportasi darat yang sangat

vital dalam aliran perjalanan (traffic flows). Jembatan sering menjadi

komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai penentu beban

maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.

Jembatan merupakan suatu konstruksi atau bangunan

penyambung pada persilangan antara jalan dan penghalang yang

dibangun sesuai dengan situasi dan kondisi setempat serta berada

pada posisi lebih rendah. Bangunan penyambung tersebut dibuat

untuk melintasi rintangan berupa sungai, saluran irigasi, jurang, tepi

pangkalan, laut, danau, lembah serta raya yang melintang tidak

sebidang.

Pembuatan jembatan termasuk sesuatu yang membutuhkan

ketelitian khusus, karena merupakan konstruksi yang dapat menjadi

sarana bagi banyak transportasi untuk dilewati. Pembuatan jembatan

juga bisa terbuat dari batu alam, seperti yang diketahui manfaat batu

alam sangat cocok untuk dijadikan bahan-bahan konstruksi karena

Page 36: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

22

cukup kuat. Jenis batu alam sendiri berbeda-beda termasuk untuk

penggunaannya, seperti contoh pada manfaat batu granit dan manfaat

marmer.

B. Penelitian Relavan

Sari (2015) dengan judul penelitian” Pengembangan Desa Tertinggal Di

Nagari Siguntur Kecematan Sitiung Kabpaten Dharmasraya”. Hasil penelitian

diperoleh bahwa potensi sumber daya manusia desa tertinggal di Nagari

Siguntur dilihat dari kepadatan penduduk, tingkat pendidikan dan mata

pencarian termasuk kurang baik, karena tingkat pendidikan penduduk rendah.

Potensi sumber daya alam desa tertinggal Nagari Siguntur termasuk

baik, karena lahan yang tersedia dimanfaatkan untuk pertanian, sementara dari

segi aksesbilitasdan batas wilayah jorong tertinggal Nagari Siguntur sampai

saat ini masih terisolir dari daerah lain dan batas wilayah belum memiliki

batas hukum yang jelas dan sering menimbulkan konflik dengan daerah lain.

Potensi sarana prasarana jorong teringgal Nagari Siguntur termasuk kurang

baik, karena sarana dan prasarana desa tertinggal di Nagari Siguntur sangat

sedikit sekali.

Elsa (2014) dengan judul penelitian berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan dilapangan mengenai “Strategi Pengembangan Desa Tertinggal Di

Nagari Batu Banyak, Kecematan Lembang Jaya, Kabupaten Solok”. maka

dapat disimpulkan yaitu:

Page 37: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

23

Permasalahan nagari batu banyak dari potensi fisik adalah lahan

terbatas, terjadinya proses pembiaran dalam penggunaan lahan sebab status

lahan merupakan milik kaum yang pemanfaatan harus dimusyawarahkan

dengan kaun, pengetahuan masyarakat dalam bidang pertanian masih rendah

serta infrastruktur seperti irigasi dan jalan rusak.

Permasalahan dari potensi non fisik adalah kualitas sumber daya

manusia yang rendah. Rata-rata tingkat pendidikan masyarakat batu banyak

adalah tamatan SD dan SMP. Ini disebabkan oleh pola pikir masyarakat yang

masih tradisional, ekonomi yang sulit, pengaruh lingkungan, kurangnya

pengawasan orangtua terhadap anak-anak mereka, dan tidak adanya panutan

dalam dunia pendidikan.

Risna (2013) dengan judul penelitian “pengembangan wilayah

hinterland di kecamatan kedungkandang sebagai upaya peningkatan

pelayanan puplik” maka dapat disimpulkan yaitu:

Perencanaan yang dilakukan oleh pemerintah kota malang sudah

mengarah pada pandangan bahwa wilayah buring nantinya akan dijadikan

sebagai wilayah yang kompleksitasnya tinggi. Hal itu dibuktikan dengan

banyaknyanya kebijakan-kebijakan pembangunan di pembangunan di wilayah

buring dalam peraturan daerah Nomor 4 Tahun 2011.

Mengenai upaya pemerintahan kota malang dalam mengembangkan

wilayah buring sudah baik, karena sudah melihat pada sebaran pendudk,pola,

struktur, dan organisasi yang sangat dibutuhkan dalam mengembangkan suatu

Page 38: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

24

wilayah, yang harus dibenahi dalah pada sebaran pola penduduk, karena di

kecamatan kedungkandang belum merata.

C. Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini yang dikaji dari dampak perubahan fungsi

kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan nodal yang pertama dalam

perubahan fungsi kawasan yang dilihat dari pengembangan wilayah yaitu

wilayah dikembangkan dari kebutuhan suatu daerah untuk meningkatkan

fungsi dan peranya dalam menata kehidupan sosial, ekonomi, budaya,

pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Pengaruh globalisasi, pasar bebas

dan regionalisasi menyebabkan tejadinya perubahan dan dinamika spasial,

sosial dan ekonomi antar negara, antar daerah (kota/kabupaten), kecamatan

hingga perdesaan.

Dalam perubahan fungsi kawasan akan mempengaruhi ekonomi

masyarakat karena dampak dari perubahan fungsi kawasan tersebut sangat

berdampak sekali terhadap perekonomian masyarakat yang tinggal di daerah

perubahan kawasan nodal yaitu pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah

adanya perubahan berbeda drastis, hal tersebut dilihat dari pendapatan

masyarakat yang jualan disekitar daerah perubahan kawasan yang yang

termasuk daerah untuk pelebaran jalan. Dari perubahan fungsi kawasan

tersebut sangat mempengaruhi pendapatan masyarakat di sepanjang jalan

yang termasuk dalam perubahan fungsi kawasan.

Page 39: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

25

Selanjutnya dilihat dari sosial masyarakat, dalam pembahasan ini

pengertian sosial yaitu kondisi sosial masyarakat sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan program perencanaan pembangunan daerah. Kondisi sosial

ekonomi masyarakat yang menjadi gambaran tentang kebiasaan - kebiasaan

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari perubahan fungsi

kawasan tersebut juga berdampak pada interaksi sosial masyarakat yaitu

adanya interaksi antara masyarakat dengan masyrakat lainya yang kurang

bagus, karena dari perubahan kawasan tersebut masyarakat sibuk dengan

urusan masing-masing karena rumah atau bangunan yang sudah dihuni

beberapa lama terpaksa harus digusur oleh petugas untuk pelebaran jalan

maka hal tersebut mengakibatkan hubungan masyarakat tidak begitu lancar,

Selanjutnya infrastruktur yaitu sistem yang menopang sistem sosial dan

sosial ekonomi yang sekaligus menjadi penghubung dengan sistem

lingkungan dimana sistem ini dapat dipakai sebagai dasar didalam mengambil

kebijakan. Dalam perubahan fungsi kawasan akan berdampak pada

infrastrukturnya yaitu daerah kecamatan kuranji ini banyak mengelami

perubahan yaitu dari segi pembangunan seperti banyaknya pembangunan

seperti ruko-ruko di tepi jalan di sekitar kecamatan kuranji untuk disewakan,

karena setelah adanya perpindahan beberapa kantor ke aia pacah juga ada

dampaknya oleh masyarakat dari segi pembagunan untuk disewakan.

Page 40: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

26

Untuk lebih jelasnya kerangka konseptual dapat dilihat pada skema

kerangka konseptual adalah:

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Perubahan Fungsi Kawasan

Hinterland Menjadi Salah Satu

Kawasan Nodal di Kecamatan

Kuranji Kota Padang

Pendapatan Interaksi Sosial Pembangunan fisik

Page 41: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

27

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam penelitian

karena membantu mengarahkan menyusun pelaksanaan penelitian, dalam

penulisan ini penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.

Penelitian ini bertujuan untuk memperlihatkan keadaan sebagaimana adanya

berdasarkan kenyataan yang ditemukan dilapangan.

Menurut Arikunto (2010:234) penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai

status sesuatu gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat

penelitian dilakukan.

B. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Alat-alat

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Laptop yang digunakan untuk memasukkan dan mengolah data yang

diperoleh dari lapangan

b. Kamera yang digunakan untuk dokumentasi di lapangan

c. Buku catatan untuk mencatat data yang diperoleh di lapangan.

2. Bahan

Pada penelitian ini bahan yang dibutuhkan yaitu:

a. Peta administrasi Kecamatan Kuranji Kota Padang

b. Peta lokasi penelitian.

Page 42: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

28

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di By Pass Kecamatan Kuranji Padang yang

masuk kedalam kategori kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan

nodal. Kawasan yang termasuk dalam salah satu kawasan nodal yaitu daerah

By Pass ketaping, Pasar ambacang, kalumbuk, sungai sapih, Korong gadang

Gn Sariak radius daerah tersebut mulai dari KM 7 sampai KM 12, dengan

Daerah pusatnya yaitu daerah By Pass Ketaping.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2010) Populasi merupakan keseluruhan subjek

penelitian. Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian maka yang

menjadi populasi penelitian ini adalah masyarakat yang terkena dampak

perubahan fungsi Kawasan Hinterland menjadi salah satu kawasan Nodal

di Kecamatan Kuranji yaitu di sepanjang jalan yang berada di kacamatan

kuranji dengan total jumlah KK yaitu 33. 269 untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:

Tabel 1. Populasi Rumah Yang Terkena Dampak Perubahan Fungsi

Kawasan di sepanjang jalur By Pass Kecamatan Kuranji Kota

Padang dengan radius 7 - 12 KM

N

O

NAMA KELURAHAN JUMLAH RUMAH

1 Kalumbuk 17

2 Gunung Sarik 24

3 Sungai Sapih 63

4 Pasar ambacang 64

5 Korong gadang 28

Jumlah 206

(Sumber: Kantor Camat Kecamatan Kuranji)

Page 43: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

29

2. Sampel

Menurut Arikuto (2002:109) sampel merupakan sebagian atau

wakil populasi yang diteliti. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik pengambilan

sampel menggunakan tekinik purposive random sampling . Apabila

subyeknya kurang dari 100, diambil semua sekaligus sehingga

penelitianya penelitian populasi. Jika jumlah subyek lebih dari

100(seratus) maka layak dilakukan penyampelan dengan proporsi 15%,

25%, 30%, 40% atau 50%. berdasarkan jumlah masyarakat di sepanjang

jalur By Pass Kecamatan Kuranji lebih dari 100 maka sampling dilakukan

dengan metode proporsional random sampling dengan proporsi 50%

untuk diambil 10-15 % atau 20-25% atau lebih.

Adapun populasi masyarakat di kecamatan Kuranji yang

berdomisili di sepanjang jalur By Pass adalah 5 Kelurahan yaitu

Kelurahan Kalumbuk, Gunung Sarik, Sungai Sapih, Pasar ambacang, dan

Korong gadang. Dari ke lima Kelurahan tersebut jumlah KK yang tinggal

di sepanjang jalur By Pass dengan radius lebih kurang KM 7-KM12,

dengan jumlah KK sebanyak 206 dengan rincian sebagai berikut:

Page 44: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

30

Tabel 2. Sampel responden yang terkena dampak perubahan fungsi

kawasan di sepanjang jalur By Pass kecamatan kuranji kota

padang dengan radius 7 - 12 KM

N

O

NAMA KELURAHAN JUMLAH

RUMAH

PROPORS

I

JUMLAH

1 Kalumbuk 17 50% 9

2 Gunung Sarik 24 50% 12

3 Sungai Sapih 63 50% 32

4 Pasar ambacang 64 50% 32

5 Korong gadang 28 50% 14

Jumlah 206 99

(Sumber: Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan)

Mengingat jumlah KK keseluruhan sebanyak 206 maka kita menggunakan

propori sebanyak 50 % dengan jumlah responden dari keseluruhan kelurahan yang

ada di sepanjang jalur By Pass di Kecamatan Kuranji sebanyak 99 rumah dengan

metode Purposional Random Sampling.

E. Jenis Data, Sumber Data, Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Jenis data

a. Data primer terdiri data yang langsung diperoleh dari sumber data

pertama di lokasi penelitian.

b. Data sekunder merupakan data yang telah lebih dahulu dikumpulkan

dan diperoleh dari instansi-instansi dan perpustakaan.

2. Sumber Data

Sebagai sumber dalam pengumpulan data yang dibutuhkan, data

primer dikumpulkan dari responden atau masyarakat, sedangkan data

sekunder dikumpulkan dari Kantor Camat.

3. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Data primer dikumpulkan dengan menggunakan angket

sedangkan data sekunder diperoleh melalui berbagai referensi data yang

Page 45: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

31

diperoleh. Sedangkan alat pengumpulan data, data primer digunakan

dengan angket dan daftar pertanyaan, sedangkan data sekunder diperoleh

melalui wawancara, observasi dan pencatatan sesuai dengan yang

dibutuhkan dalam penelitian.

Tabel 3. Jenis Data, Sumber Data, Teknik dan Alat Pengumpulan Data

No Jenis Data Sumber Data Teknik Dan Alat

Pengumpulan Data

1 Data sekunder

- peta yang terkait dengan

daerah penelitian

- data jumlah bangunan

yang terkena dampak

Kantor camat

Kantor BPRKPP

Pencatatan

Pencatatan

2 Data primer masyarakat angket

(Sumber : Pengolahan Sipeneliti 2017)

F. Tahap Penelitian

Tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Pra penelitian

a. Kajian pustaka diperoleh dari buku dan jurnal yang berkaitan dengan

penelitian.

b. Mempersiapkan alat dan bahan penelitian

2. Penelitian dan analisa data

a. Pengolahan data hasil pengamatan di daerah lokasi penelitian

b. Penelitian ini memiliki hasil yang berbentuk peta, tabel dan laporan

Page 46: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

32

G. Definisi Operasional Variabel dan Indikator Penelitian

1. Pendapatan

Pendapatan adalah gambaran yang lebih tetap tentang posisi

ekonomi keluarga, pada umumnya keluarga yang memiliki pendapatan

yang rendah hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer

saja terutama untuk keperluan makanan sedangkan untuk keperluan lain

belum dapat diperhatikan, misalnya untuk memperhatikan pendidikan

dan kesehatan disekitar lingkungan(Desniarti, 2012).

Indikator pada variabel ini adalah:

a) Pendapatan : (Rp/hari), (Rp/minggu),(Rp/bulan)

b) Pengeluaran : (Rp/hari), (Rp/minggu),(Rp/bulan)

c) Rata-rata bekerja dalam : satu minggu dan satu bulan

2. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang

dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perongan,

kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan degan

kelompok manusia (Soekanto,2007)

Indikator pada variabel ini adalah

a) Hubungan antara individu denganindividu

b) Hubungan antara individu dengan kelompok

c) Hubungan antara kelmpok dengan kelompok masyarakat

Page 47: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

33

3. Pembangunan fisik

Pembangunan merupakan upaya yang sistematik dan

berkesinambungan atau berkelanjutan untuk mencapai keadaan yang

dapat menyediakan berbagai alternatif yang sah bagi pencapaian

aspirasi bagi setiap warga. ( Mandagi :2011)

Indikator pada variabel ini adalah:

a) Pembangunan jalan/ jembatan

b) Pembangunan ruko-ruko

c) Pembangunan rumah

H. Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket penelitian yang

berisikan daftar pertanyaan atau kuesioner, sedangkan hal yang tidak

mungkin dilakukan dengan observasi langsung. Angket disusun melalui

variabel penelitian dengan menggunakan skala pengukuruan variabel, tingkat

pendapatan, interaksi sosial dan infrastruktur.

I. Teknik Analisi Data

Teknik analisa data yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini

adalah secara deskriptif yaitu digunakan analisis statistik berupa formula

persentase karena tujuannya adalah melihat kecendrungan indikator

masing-masing variabel dikemukakan ole Sudjana (2001 : 129) dengan

rumus:

Page 48: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

34

P = x 100%

Keterangan :

P = persentase

F = frekuensi

N = jumlah

100% = bilangan genap

Page 49: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

35

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Gambaran umum Kecamatan Kuranji dapat dilihat melalui kondisi

fisik dan kondisi sosial masyarakat, yaitu:

1. Letak Geografis Astronomis

Kecamatan Kuranji terletak di Kota Padang,Provinsi Sumatera

Barat, tepatnya pada 0 50’ 32” LS - 0 56’ 35” LS dan 100 22’ 17” BT -

100 27’ 44” BT. Kecamatan ini mempunyai luas wilayah 57,41 Km2.

Kecamatan kuranji berada di ketinggian 15 m dari permukaan laut,

dengan curah hujan sampai 310c. adapun daerah yang berbatasan dengan

kecamatan kuranji yaitu :

Sebelah Utara : Kecamatan Koto Tangah

Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Timur

Sebelah Barat : Kecamatan Nanggalo

Sebelah Timur : Kecamatan Pauh

(Sumber: BPS Kota Padang 2015)

2. Pemerintahan

Kecematan Kuranji terdiri dari sembilan kelurahan, dalam tatanan

operasionalnya pada tahun 2014 dan 2015 masih terdiri dari 95 RW,

sedangkan jumlah RT yaitu sebanyak 409 pada tahun 2015.

Page 50: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

36

Kelurahan dengan jumlah RW dan RT terbanyak adalah Kelurahan

Kuranji yaitu sebanyak 18 RW dan 94 RT, jumlah RT di Kelurahan ini tidak

mengalami pemekaran dalam 1 tahun terakhir. Selanjutnya jumlah RT dan

RW terbanyak kedua adalah Kelurahan Korong Gadang yang terdiri dari 16

RW dan 71 RT, jumlah RT di kelurahan ini tidak mengalami penambahan

dalam kurun waktu satu tahun terakhir. (Sumber: BPS Kota Padang 2015)

3. Penduduk

Penduduk Kecamatan Kuranji tahun 2013 berjumlah 135.787 jiwa

yang terdiri dari 67.448 laki-laki dan 68.339 perempuan. Pada tahu 2014

mengalami kenaikan menjadi 138.584 jiwa yang terdiri atas 68.878

laki-laki dan 69.706 perempuan. Pada tahun 2015 penduduk Kecamatan

Kuranji mencapai angka 141.343 jiwa yan terdiri dari 70.288 laki-laki

dan 71.055 perempuan. Sehingga pertumbuhan penduduk Kecamatan

Kuranji dari tahun 2013 hingga tahun 2015 adalah sebesar 2,03 %.

Komposisi penduduk menurut kelurahan di Kecamatan Kuranji yang

paling banyak adalah di Kelurahan Kuranji. Yaitu sebanyak 32.885 jiwa

yang terdiri dari 16.491 laki-laki dan 16.394 perempuan. Kelurahan

dengan komposisi penduduk terbanyak ke dua adalah Kelurahan Korong

Gadang dengan jumlah penduduk sebanyak 18.837 jiwa. Selanjutnya,

terdapat Kelurahan Pasar Ambacang dengan jumlah penduduk terbanyak

ketiga, yaitu sebanyak 18.343 jiwa.(Sumber: BPS Kota Padang 2015)

Page 51: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

37

4. Pendidikan

Jumlah sarana pendidikan di Kecamatan Kuranji yaitu terdapat 30

taman kanak-kanak, 57 Sekolah Dasar, 9 Sekolah Menengah Pertama, 8

Sekolah Menengah Atas, dan 1 Perguruan Tinggi. Sarana Pndidikan ini

tersebar di seluruh Kelurahan di Kecamatan Kuranji, yaitu terdiri dari 10

unit TK dan 15 unit SD. Sedangkan keberadaan sarana SMP tersebar di

enam Kelurahan, yaitu Kelurahan Anduriang sebanyak 1 unit, Kelurahan

Pasar Ambacang sebanyak 2 unit, kelurahan Korong Gadang sebanyak 2

unit, kelurahan kuranji 1 unit, kelurahan Gunung Sariak sebanyak unit,

dan kelurahan Sungai Sapih sebanyak 2 unit. Sarana pendidikan SMA

terdapat diempat kelurahan yaitu di kelurahan Pasar Ambacang sebanyak

1 unit, kelurahan Lubuk Lintah sebanyak 2 unit, Kelurahan Kuranji

sebanyak 3 unit. Dan satu-satu Perguruan Tinggi yang ada di Kecamatan

Kuranji terletak di Kelurahan Anduring.

Dari 57 unit Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Kuranji, 52 unit

diantaranya adalah Sekolah Dasar Negri. Sampai pada akhir tahun

2014/2015 pada Sekolah Dasar Negri tesebut terdapat sebanyak 348

kelas, 708 guru, 12.683 murid dan 2.097 lulusan.

Keberadaan sarana SD Negri tersebut tersebar di Sembilan kelurahan.

Kelurahan dengan sarana SD Negri terbanyak adalah kelurahan Kuranji

yaitu sebanyak 13 unit SD Negri, dengan 94 kelas, 207 guru, 3.475 murid

dan 571 lulusan. Selanjutnya, jumlah SD Negri terbanyak ke dua tedapat

di kelurahan Pasar Ambacang yaitu sebanyak 8 unit SD Negri, dengan 57

Page 52: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

38

kelas, 92 guru, 1.613 murid dan 272 lulusan. Sedangkan kelurahan Lubuk

Lintah dan Ampang adalah kelurahan dengan jumlah SD Negri paling

sedikit, yaitu masing-masing 3 unit SD Negri. SD Negri di kelurahan

Lubuk Lintah memiliki 23 kelas, 47 guru, 966 murid dan 167 lulusan.

Dan untuk SD Negeri di kelurahan Ampang terdiri atas 17 kelas, 28 guru,

532 murid, dan 94 lulusan. (Sumber: BPS Kota Padang 2015)

5. Kesehatan

Di Kecamatan Kuranji jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia

cukup memadai. Terdapat 3 unit pusat kesehatan (Puskesmas), yaitu

Puskesmas Ambacang, Puskesmas Kuranji dan Puskesmas Belimbing.

Jumlah Puskesmas tiga tahun terakhir ini masih tetap sama, sedangkan

keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kecamatan Kuranji adalah

sebanyak 4 unit.

Selain sarana kesehatan jumlah tenaga kesehatan juga merupakan hal

yang sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan pembangunan di

bidang kesehatan. Tahun 2015 di Kecamatan Kuranji terdapat 31 orang

dokter praktek, 37 orang bidan praktek, dan 15 orang petugas lainya.

(Sumber: BPS Kota Padang 2015)

6. Agama

Jumlah Mesjid di Kecamatn Kuranji adalah 90 unit dan tersebar di

sembilan Kelurahannya. Jumlah Mesjid terbanyak adalah di Kelurahan

Kuranji yaitu berjumlah 23 unit, sedangkan yang paling sedikit adalah di

Lubuk Lintah dan di Ampang yaitu sebanyak 5 unit mesjid, untuk

Page 53: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

39

Mushalla di Kecamatan Kuranji terdapat sebanyak 143 unit Mushallla.

Sedangkan Gereja dan tempat beribadah lainya tidak terdapat di

Kecamatan Kuranji. (Sumber: BPS Kota Padang 2015)

7. Mata Pencarian

Dilihat dari kondisi wilayah baik secara fisiografis maupun

sosiografis, pendudk yang bermukim di kecamatan kuranji mempunyai

ata pencarian, PNS, Bertani, Swasta, Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta,

Pedagang, dll. (Sumber: BPS Kota Padang 2015)

B. Hasil Penelitian

1. Pendapatan

1. Jenis mata pencarian pokok responden dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Jenis Mata Pencarian Responden

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 PNS 12 12,12

2 Petani 13 13,13

3 Swasta 36 36,36

4 Pedagang 38 38,38

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 12 responden

(12,12%) bekerja sebagai PNS, 13 responden (13,13%) bekerja

sebagai petani, 36 responden (36,36%) bekerja sebagai swasta, dan

38 responden (38,38%) bekerja sebagai pedagang. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Page 54: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

40

Gambar 2. Grafik Mengenai Jenis Mata Pencarian Responden

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa umumnya mata pencarian

masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur By Pass lebih banyak sebagai

pedagang sebanyak 38 responden dari 99 responden. Sebagian besar masyarakat

yang berada di seepanjang Jalur By Pass lebih dominan bermata pencarian

pedagang dikarenakan lokasinya yang strategis.

2. Jumlah penghasilan responden dalam satu bulan dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Jumlah Penghasilan Responden

Dalam Satu Bulan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 < Rp. 1.000.000 13 13,13

2 Rp. 1000000 22 22,22

3 Rp. 1500000 32 32,32

4 > Rp. 2.000.000 32 32,32

Jumlah 99 100

Sumber: Olahan Data Primer 2017

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 55: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

41

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 13 responden (13,13%)

memiliki pengahasilan < Rp. 1.000.000 dalam satu bulan, 22 responden (22,22%)

memiliki pengahasilan Rp. 1.000.000 dalam satu bulan, 32 responden (32,32%)

memiliki pengahasilan Rp. 1.500.000 dalam satu bulan, 32 responden (32,32%)

memiliki pengahasilan > Rp. 2.000.000 dalam satu bulan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 3. Grafik Mengenai Jumlah Penghasilan Responden Dalam

Satu Bulan

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa umumnya penghasilan

masyarakat dalam satu bulan yaitu > Rp. 2.000.000, dari 99 responden sebanyak

32 responden yang memilik pendapatan sebanyak > Rp. 2.000.000. Hal tersebut

dikarenakan rata-rata pengasilan yang didapat terdapat dari hasil kerja pokok dan

kerja sampingan.

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 56: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

42

3. Jumlah keluarga responden yang bekerja dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Jumlah Anggota Keluarga Yang

Bekerja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 1 58 58,59

2 2 29 29,29

3 3 6 6,06

4 atau lebih 6 6,06

Jumlah 99 100

Sumber: Olahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa 58 responden (58,59%)

memiliki 1 anggota keluarga yang bekerja, 29 responden (29,29%)

memiliki 2 anggota keluarga yang bekerja, 6 responden (6,06%)

memiliki 3 anggota keluarga yang bekerja, 6 responden (6,06%)

memiliki lebih dari 3 anggota keluarga yang bekerja. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 4. Grafik Mengenai Jumlah Anggota Keluarga Yang

Bekerja

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 57: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

43

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa jumlah anggota keluarga

yang bekerja yaitu dari 99 responnden sebanyak 58 responden yang bekerja hanya

1 orang. Hal tersebut dikarenakan oleh rata-rata masarakat yang berada dilokasi

penelitian orang ngontrak dan hanya ada 1 kepala keluarga, jadi secara otomatis

hanya suaminya saja yang bekerja.

4. Responden memiliki pekerjaan sampingan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Ada Tidaknya Pekerjaan Sampingan

Dari Responden

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Ada 24 24,24

2 Kadang-kadang 28 28,28

3 Jarang 6 6,06

4 Tidak Ada 41 41,41

Jumlah 99 100

Sumber: Olahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 24 responden

(24,24%) ada memiliki pekerjaan sampingan, 28 responden (28,28%)

kadang-kadang memiliki pekerjaan sampingan, 6 responden (6,06%)

jarang memiliki pekerjaan sampingan, 41 responden (41,41%) tidak

ada memiliki pekerjaan sampingan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

grafik pada gambar berikut ini.

Page 58: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

44

Gambar 5. Grafik Mengenai Ada Tidaknya Pekerjaan Sampingan

Dari Responden

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa ada tidaknya pekerjaan

sampingan responden , ternyata dilihat dari lapangan lebih dominannya tidak ada

pekerjaan sampingan yaitu dari 99 orang reponden sebanyak 41 yang tidak ada

pekerjaan sampingan. Hal tersebut dikarenakan dilokasi penelitian banyak yang

berdagang, jadi waktu untuk adanya kerja sampingan tidak ada karena hanya

menghabiskan waktu di kedai/ruko dengan melayani pembeli.

5. Terpenuhinya kebutuhan hidup dengan pendapatan sekarang dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Terpenuhinya Kebutuhan Hidup Dengan

Pendapatan Sekarang

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sudah 53 53,54

2 Kadang-kadang 33 33,33

3 Selalu 5 5,05

4 Belum 8 8,08

Jumlah 99 100

Sumber: Olahan Data Primer 2017

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 59: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

45

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 53 responden ( 53,54%) sudah

terpenuhi, 33 responden ( 33,33%) kadang-kadang terpenuhi, 5 responden ( 5,05%)

selalu terpenuhi, 8 responden (8,08%) belum terpenuhi. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 6. Grafik Terpenuhinya Kebutuhan Hidup Dengan Pendapatan

Sekarang

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa apakah sudah terpenuhi

kebutuhan hidup responden dengan pendapatannya maka lebih dominannya sudah

terpenuhi dari 99 orang responden 53 responden sudah terpenuhi kebutuhan

hidupnya. Hal tersebut dikarenakan masyarakat yang sudah terpenuhi hidupnya

karena terbantu oleh hasil dagangannya sendiri, misalnya masyarakat tersebut

berjualan beras jadi secara otomatis dia tidak membeli beras lagi.

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 60: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

46

6. Jumlah pengeluaran responden dalam satu hari dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel . 9 Distribusi Frekuensi Jumlah Pengeluaran Responden Dalam

Satu Hari

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Rp.30.000 - Rp.50.000 31 31,31

2 Rp.50.000 - Rp.70.000 39 39,39

3 Rp.70.000 - Rp.100.000 15 15,15

4 > Rp. 100.000 14 14,14

Jumlah 99 100

Sumber: Olahan Data Primer 2017

Berdasarkan table di atas dapat dilihat pengeluaran responden dalam satu

hari bahwa 31 responden (31,31%) jumlah pengeluarannya Rp.30.000 -

Rp.50.000, 39 responden (39,39%) jumlah pengeluarannya Rp.50.000 -

Rp.70.000, 15 responden (15,15%) jumlah pengeluarannya Rp.70.000 -

Rp.100.000, 14 responden (14,14%) jumlah pengeluarannya > Rp. 100.000.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 7. Grafik Jumlah Pengeluaran Responden Dalam Satu Hari

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 61: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

47

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa jumlah pengeluaran

responden dalam satu hari lebih dominan sebanyak Rp 50.000 - Rp.70.000, dari

99 responden 39 responden yang pengeluaran sebanyak Rp 50.000 - Rp.70.000.

hal tersebut dikarenakan biaya pengeluaran sehari-hari tidak terlalu banyak karena

biaya tersebut dikeluarkan untuk jajan anak kesekolah dan biaya makan tidak

sepenuhnya karena bahan masak sudah ada punya sendiri seperti adanya

menanam sayuran sendiri.

7. Jumlah pengeluaran responden dalam satu minggu dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Jumlah Pengeluaran Responden Dalam

Satu Minggu

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Rp. 300000 20 20,20

2 Rp. 400.000 23 23,23

3 Rp500.000 35 35,35

4 > Rp. 500.000 21 21,21

Jumlah 99 100

Sumber: Olahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pengeluaran responden selama

satu minggu bahwa 20 responden (20,2%) jumlah pengeluarannya Rp.

300000, 23 responden (23,23%) jumlah pengeluarannya Rp. 400.000, 35

responden (35,35%) jumlah pengeluarannya Rp500.000, 21 responden

(21,21%) jumlah pengeluarannya > Rp. 500.000. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Page 62: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

48

Gambar 8. Grafik Jumlah Pengeluaran Responden Dalam Satu Minggu

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa jumlah pengeluaran

responden dalam satu minggu lebih dominan sebanyak Rp 500.000 dari 99

responden 35 responden yang pengeluarannya dalam satu minggu senilai Rp

500.000. Hal tersebut terjadi karena biaya dalam satu minggu mencapai Rp

500.000 masyarakat rata-rata uang banyak keluar untuk kebutuhan masakan

sedangkan beberapa bahan masakan sudah ada keepunyaan sendiri seperti beras,

sayuran, dll.

8. Jumlah pengeluaran responden dalam satu bulan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 11 . Distribusi Frekuensi Jumlah Pengeluaran Responden Dalam

Satu Bulan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Rp. 700000 5 5,05

2 Rp. 800.000 12 12,12

3 Rp. 900000 12 12,12

4 > Rp. 1.000.000 70 70,71

Jumlah 99 100

Sumber: Olahan Data Primer 2017

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 63: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

49

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pengeluaran responden selama satu

bulan bahwa 5 responden (5,05%) jumlah pengeluarannya Rp. 700000, 12

responden (12,12%) jumlah pengeluarannya Rp. 800.000, 12 responden (12,12%)

jumlah pengeluarannya Rp. 900000, 70 responden (70,71%) jumlah

pengeluarannya > Rp. 1.000.000. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada

gambar berikut ini:

Gambar 9. Grafik Jumlah Pengeluaran Responden Dalam Satu Bulan

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa jumlah pengeluaran

responden dalam satu bulan lebih dominan sebanyak > Rp 1000.000 dari 99

responden 70 responden yang pengeluarannya dalam satu bulan senilai > Rp

1000.000. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pengeluaran terlihat dari adanya

pembayaran listrik dalam satu bulan, belum lagi tugakan hutang yang harus

dibayar dalam satu kali dalam sebulan.

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 64: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

50

9. Perubahan pendapatan responden setelah adanya perubahan fungsi

kawasan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Perubahan Pendapatan Responden Setelah

Adanya Perubahan Fungsi Kawasan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Ada 63 63,64

2 Kadang-kadang 10 10,10

3 Tidak ada 14 14,14

4 Tidak Sama Sekali 12 12,12

Jumlah 99 100

Sumber: Olahan Data Primer 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 63 responden (63,64%)

menjawab ada, 10 responden (10,1%) menjawab kadang-kadang, 14

responden (14,14%) menjawab tidak ada, 12 responden (12,12%) menjawab

tidak sama sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar

berikut:

Gambar 10. Grafik Perubahan Pendapatan Responden Setelah Adanya

Perubahan Fungsi Kawasan

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 65: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

51

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa apakah ada perubahan

pendapatan setelah adanya Perubahan Fungsi Kawasan maka lebih dominannya

ada, dari 99 responden 63 responden menjawab ada perubahan pendapatan. Hal

tersebut dikarenakan bahwa dengan adanya perubahan kawasan ini ruko-ruko atau

kedai yang terkena dampak perubahan tersebut mengalami pengurangan

pendapatan karena jalan menuju keruko tersebut masih belum rapi hal

tersebutlah membuat pembeli jarang belanja dan juga menurun pendapatan

masyarakat terssebut.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan penyebaran angket

kepada 99 orang responden diperoleh data mengenai tingkat pendapatan

responden seperti pada tabel berikut:

Tabel 13 . Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Mengenai

Tingkat Pendapatan

Angket Item

Alternatif jawaban

N A B C D

f % f % f % f %

Tingkat

Pendapatan

1 12 12,12 13 13,13 36 36,36 38 38,38 99

2 13 13,13 22 22,22 32 32,32 32 32,32 99

3 58 58,59 29 29,29 6 6,06 6 6,06 99

4 24 24,24 28 28,28 6 6,06 41 41,41 99

5 53 53,54 33 33,33 5 5,05 8 8,08 99

6 31 31,31 39 39,39 15 15,15 14 14,14 99

7 20 20,20 23 23,23 35 35,35 21 21,21 99

8 5 5,05 12 12,12 12 12,12 70 70,71 99

9 63 63,64 10 10,10 14 14,14 12 12,12 99

Berdasarkan data yang telah di dapatkan di atas, dari 9 pertanyaan tentang

Pendapatan yang telah diberikan kepada responden di Kecamatan Kuranji. Maka

Page 66: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

52

dapat diambil kesimpulan bahwa dampak perubahahan fungsi kawasan dilihat dari

pendapatan yaitu berkurang

2. Interaksi sosial

1. Hubungan reponden dengan keluaraga inti dapat dilihat pada tabel

berikut

Tabel 14 Distribusi Frekuensi Hubungan Responden Dengan Keluarga

Inti

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Baik 70 70,71

2 Baik 26 26,26

3 Cukup Baik 3 3,03

4 Kurang Baik 0 0,00

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa 70 responden(70,71%)

menjawab sangat baik, 26 responden(26,26%) menjawab baik, 3

responden(3,03%) menjawab cukup baik, 0 responden menjawab kurang baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 11. Grafik Hubungan Responden Dengan Keluarga Inti

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 67: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

53

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa hubungan responden

dengan keluarga inti dominan baik hal tersebut terlihat dari 99 responden

sebanyak 70 responden yang menjawab baik. Hal tersebut dikarenakan

masyarakat yang berada dilokasi penelitian banyak satu kepala keluarga saja jadi

menjaga hubungan dengan keluarga inti tidak sulit.

2. Hubungan responden dengan kerabat dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Hubungan Responden Dengan

Kerabat

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Baik 38 38,38

2 Baik 51 51,52

3 Cukup Baik 10 10,10

4 Kurang Baik 0 0,00

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa 38 responden(38,38%)

menjawab sangat baik, 51 responden(51,52%) menjawab baik, 10

responden(10,10%) menjawab cukup baik, 0 responden menjawab kurang

baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 12. Grafik hubungan responden dengan kerabat

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 68: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

54

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa hubungan responden

dengan kerabat dominan menjawab baik. Dilihat dari 99 responden 51 responden

yang menjawab baik. Hal tersebut dikarenakan masyarakat banyak yang perantau

jadi dengan menjaga komunikasi bisa menjaga hubungan dengan baik, sedangkan

dengan masyrakat yang pribumi cara menjaga hubungan yaitu dengan silaturahmi.

3. Hubungan responden dengan tetangga dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Hubungan Responden Dengan

Tetangga

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Baik 30 30,30

2 Baik 62 62,63

3 Cukup Baik 7 7,07

4 Kurang Baik 0 0,00

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa 30

responden(30,30%) menjawab sangat baik, 62 responden(62,63%)

menjawab baik, 7 responden(7,07%) menjawab cukup baik, 0

responden menjawab kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 13. Grafik Hubungan Responden Dengan Tetangga

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 69: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

55

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa hubungan responden dengan

tetangga dominan menjawab baik dilihat dari 99 ressponden 62 responden yang

menjawab baik. Hal tersebut dikarenakan bahwa masyrakat yang tinggal dilokasi

penelitian tetap menjaga hubungan dengan tetangga lainya dengan cara silaturahmi

atau mengada perkumpulan dalam satu kali sebulan seperti adanya perkumpulan

Ma’Jlis Ta’Lim.

4. Hubungan responden dengan lingkungan sehar-hari dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Hubungan Responden Dengan

Lingkungan Sehari-Hari

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Baik 20 20,20

2 Baik 68 68,69

3 Cukup Baik 11 11,11

4 Kurang Baik 0 0,00

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 20

responden(20,2%) menjawab sangat baik, 68 responden(68,69%)

menjawab baik, 11 responden(11,11%) menjawab cukup baik, 0

responden menjawab kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

grafik pada gambar berikut ini:

Page 70: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

56

Gambar 14. Grafik hubungan responden dengan lingkungan

sehari-hari

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa hubungan responden

dengan lingkungan sehari-hari dominan menjawab baik dilihat dari 99 ressponden

68 responden yang menjawab baik. Hal tersebut dikarenakan bahwa masyrakat

bisa menjaga hubungan dilingkungan sehari-hari karena masyrakat disini masih

memakai sistem di kampung yaitu masih tegur menegur dalam apapun.

5. Budaya dalam kehidupan keluaraga responden sekarang dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Budaya Dalam Kehidupan Keluarga

Responden Sekarang

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Kuat 17 17,17

2 Modern 4 4,04

3 Tradisonal 18 18,18

4 Biasa-biasa Saja 60 60,61

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 71: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

57

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa 17 responden(17,17%)

menjawab kuat, 4 responden(4,04%) menjawab modern, 18

responden(18,18%) menjawab tradisonal, 60 responden (60,61%)

menjawab biasa-biasa saja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada

gambar berikut ini:

Gambar 15. Grafik Budaya Dalam Kehidupan Keluarga Responden

Sekarang

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa budaya dalam kehidupan

keluarga responden sekarang, dominan menjawab biasa-biasa saja dilihat dari 99

ressponden 60 responden yang menjawab biasa-biasa saja. Hal tersebut

dikarenakan bahwa masyrakat yang berada di lokasi penelitian mamakai budaya

yang biasa tidak seperti yang dikampung-kampung yang masih kuat budayanya.

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 72: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

58

6. Permasalahan yang ditimbulkan dari adanya perubahan fungsi

kawasan di kecamatan kuranji dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Tentang Adanya Permasalahan Yang

Ditimbulkan Dari Adanya Perubahan Fungsi Kawasan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Ada 65 65,66

2 Kadang-kadang 22 22,22

3 Tidak Ada 10 10,10

4 Tidak Sama Sekali 2 2,02

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 65 responden(765,66%)

menjawab ada, 22 responden(22,22%) menjawab kadang-kadang, 10

responden(10,1%) menjawab tidak ada, 2 responden (2,02) menjawab tidak

sama sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut

ini:

Gambar 16. Grafik Tentang Adanya Permasalahan Yang Ditimbulkan

Dari Adanya Perubahan Fungsi Kawasan

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 73: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

59

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa apakah ada permasalahan

yang ditimbulkan dari adanya perubahan fungsi kawasan, dominan menjawab ada

dilihat dari 99 ressponden 65 responden yang menjawab ada. Hal tersebut

dikarenakan bahwa dengan adanya perubahan tersebut banyak rumah, kedai ruko

yang terkena untuk pelebaran jalan tampa adanya ganti rugi.

Tabel 20. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Mengenai

Interaksi Sosial

Angket Item

Alternatif jawaban

N A B C D

f % f % F % f %

Interaksi

Sosial

1 70 70,71 26 26,26 3 3,03 0 0,00 99

2 38 38,38 51 51,52 10 10,10 0 0,00 99

3 30 30,30 62 62,63 7 7,07 0 0,00 99

4 20 20,20 68 68,69 11 11,11 0 0,00 99

5 17 17,17 4 4,04 18 18,18 60 60,61 99

6 65 65,66 22 22,22 10 10,10 2 2,02 99

Berdasarkan data yang telah di dapatkan di atas, dari 6 pertanyaan tentang

Interaksi Sosial yang telah diberikan kepada responden di Kecamatan Kuranji.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa dampak perubahahan fungsi kawasan

dilihat dari interaksi sosialnya yaitu baik.

Page 74: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

60

3. Pembangunan fisik

1. Menurut responden tentang proses pembangunan di kecamatan kuranji

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Pendapat Responden Tentang Proses

Pembangunan Di Kuranji

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Lancar 1 1,01

2 Lancar 37 37,37

3 Cukup Lancar 33 33,33

4 Kurang Lancar 28 28,28

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 1 responden(1,01%) menjawab

sangat lancar, 37 responden(37,37%) menjawab lancar, 33 responden(33,33%)

menjawab cukup lancar, 28 responden (28,28%) menjawab kurang lancar. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 17. Grafik Mengenai Pendapat Responden Tentang Proses

Pembangunan Di Kuranji

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 75: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

61

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa proses pembangunan di

Kuranji, dominan menjawab lancar dilihat dari 99 ressponden 37 responden yang

menjawab lancar. Hal tersebut dikarenakan bahwa daerah berada di lokasi

strategis .

2. Menurut responden kondisi jalan/jembatan di kecamatan kuranji dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 22. Distribusi Frekuensi Menurut Responden Kondisi Jalan/

Jembatan Di Kuranji

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Baik 12 12,12

2 Baik 42 42,42

3 Cukup Baik 32 32,32

4 Kurang Baik 13 13,13

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 12 responden(12,12%)

menjawab sangat baik, 42 responden(42,42%) menjawab baik, 32

responden(32,32%) menjawab cukup baik, 13 responden (13,13%)

menjawab kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada

gambar berikut ini:

Page 76: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

62

Gambar 18. Grafik Mengenai Menurut Responden Kondisi Jalan/

Jembatan Di Kuranji

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa kondisi jalan/ jembatan di

Kuranji, dominan menjawab lbaik dilihat dari 99 ressponden 42 responden yang

menjawab baik. Hal tersebut dikarenakan bahwa jalan/jembatannya baru

diperbaiki setelah adanya perubahan kawasan yang dulunya jembatan hanya satu

sekarang sudah dua, jadi bisa mengurangi tingkat kemacetan.

3. Pendapat responden tentang kelayakan jalan/jembatan di kecamatan

kuranji dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 23. Distribusi Frekuensi Pandangan Responden Tentang

Kelayakan Jalan/Jembatan Kecamatan Kuranji

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Layak 3 3,03

2 Layak 53 53,54

3 Cukup Layak 37 37,37

4 Kurang Layak 6 6,06

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 77: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

63

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 3 responden(3,03%)

menjawab sangat layak, 53 responden(53,54%) menjawab layak, 37

responden(37,37%) menjawab cukup layak, 6 responden (6,06%) menjawab

kurang layak.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 19. Grafik Mengenai Pandangan Responden Tentang

Kelayakan Jalan/Jembatan Kecamatan Kuranji

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa pandangan responden

tentang kelayakan jalan/jembatan Kecamatan Kuranji, dominan menjawab layak

dilihat dari 99 ressponden 53 responden yang menjawab layak. Hal tersebut

dikarenakan bahwa jembatan / jalan masih dalam keadaan baru diperbaiki maka

secara otomatis layak untuk dilalui.

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 78: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

64

4. Pendapat responden tentang kondisi fisik jalan/jembatan sebelum dan

sesudah di kecamatan kuranji dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 24. Distribusi Frekuensi Pandangan Responden Tentang

Kondisi Fisik Jalan/Jembatan Sebelum Dan Sesudah Di

Kecamatan Kuranji

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Baik 4 4,04

2 Baik 61 61,62

3 Cukup baik 28 28,28

4 Kurang Baik 6 6,06

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 4 responden(4,04%)

menjawab sangat baik, 61 responden(61,62%) menjawab baik, 28

responden(28,28%) menjawab cukup baik, 6 responden (6,06%)

menjawab kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada

gambar berikut ini:

Gambar 20. Grafik Mengenai Pandangan Responden Tentang Kondisi

Fisik Jalan/Jembatan Sebelum Dan Sesudah Di

Kecamatan Kuranji

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 79: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

65

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa pandangan responden

tentang kondisi fisik jalan/jembatan sebelum dan sesudah di kecamatan kuranji,,

dominan menjawab baik dilihat dari 99 ressponden 61 responden yang menjawab

baik. Hal tersebut dikarenakan bahwa kondisi fisik baik karena masih bisa dilalui

dengan orang banyak dengan lancar.

5. pembangunan ruko di kecamatan kuranji berjalan lancar dapat dilihat

pada tabel berikut

Tabel 25. Distribusi Frekuensi Pendapat Responden tentang

Pembangunan Ruko di Kuranji

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Lancar 46 46,46

2 Lancar 44 44,44

3 Cukup Lancar 9 9,09

4 Kurang Lancar 0 0,00

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 46 reponden(46,46%)

menjawab sangat lancar, 44 responden(44,44%) menjawab lancar, 9

responden(9,09%) menjawab cukup lancar, 0 responden (0%) menjawab kurang

lancar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Page 80: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

66

Gambar 21 Grafik Mengenai Pendapat Responden Tentang

Pembangunan Ruko Di Kuranji

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa pendapat responden tentang

pembangunan ruko di kuranji, dominan menjawab sangat lancar dilihat dari 99

ressponden 46 responden yang menjawab sangat lancar. Hal tersebut dikarenakan

bahwa lokasi untuk pembangunan ruko sangat strategis apalagi setelah adanya

perubahan kawasan.

6. Perubahan fungsi kawasan mempengaruhi pembangunan ruko di

kecamatan kuranji dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 26. Distribusi Frekuensi Perubahan Fungsi Kawasan Hinterland

Mempengaruhi Pembangunan Ruko Di Kecamatan Kuranji

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Berpengaruh 34 34,34

2 Berpengaruh 45 45,45

3 Cukup Berpengaruh 10 10,10

4 Tidak Berpengaruh 10 10,10

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 81: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

67

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 34 responden(34,34%)

menjawab sangat berpengaruh, 45 responden(45,45%) menjawab

berpengaruh, 10 responden(10,1%) menjawab cukup berpengaruh, 10

responden (10,1%) menjawab tidak berpengaruh. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 22. Grafik Mengenai Perubahan Fungsi Kawasan

Mempengaruhi Pembangunan Ruko Di Kecamatan

Kuranji

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa perubahan fungsi kawasan

mempengaruhi pembangunan ruko di kecamatan kuranji, dominan menjawab

berpengaruh dilihat dari 99 ressponden 45 responden yang menjawab berpengaruh.

Hal tersebut dikarenakan bahwa pembagunan yang sedang berlangsung akan

terhambat oleh perubahan kawasan karena pemerintah melakukan perubahan

kawasan tepat di bagian tepi jalan.

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 82: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

68

7. Kondisi ruko sebelum terjadinya perubahan kondisi kawasan dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 27. Distribusi Frekuensi Kondisi Ruko Sebelum Terjadinya

Perubahan Fungsi Kawasan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Baik 3 3,03

2 Baik 56 56,57

3 Cukup Baik 27 27,27

4 Kurang Baik 13 13,13

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 3 responden(3,03%)

menjawab sangat baik, 56 responden(56,57%) menjawab baik, 27

responden(27,27%) menjawab cukup baik, 13 responden (13,13%) menjawab

kurang baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut

ini:

Gambar 23. Grafik Mengenai Kondisi Ruko Sebelum Terjadinya

Perubahan Fungsi Kawasan

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 83: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

69

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa kondisi ruko sebelum

terjadinya perubahan fungsi kawasan, dominan menjawab bai dari 99 ressponden

56 responden yang menjawab baik. Hal tersebut dikarenakan bahwa rata-rata yang

terkena perubahan fungsi kawasan ini yang kena ruko dan rumah masyrakat,

sebelum terjdi perubahan lokasi rumah dan ruko kondisinya baik.

8. Setelah adanya perubahan fungsi kawasan berpengaruh terhadap

bertambahnya luas ruko dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 28. Distribusi Frekuensi Perubahan Fungsi Kawasanberpengaruh

Terhadap Bertambahnya Luas Ruko

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Berpengaruh 35 35,35

2 Berpengaruh 49 49,49

3 Cukup Berpengaruh 7 7,07

4 Tidak Berpengaruh 8 8,08

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 35 responden (35,35%)

menjawab sangat berpengaruh, 49 responden (49,49%) menjawab

berpengaruh, 7 responden (7,07%) menjawab cukup berpengaruh, 8

responden (8,08%) menjawab tidak berpengaruh. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Page 84: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

70

Gambar 24. Grafik Mengenai Perubahan Fungsi Kawasan berpengaruh

Terhadap Bertambahnya Luas Ruko

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa apakah perubahan fungsi

kawasan berpengaruh terhadap bertambahnya luas ruko, dominan menjawab

berpengaruh dari 99 ressponden 49 responden yang menjawab berpengaruh. Hal

tersebut dikarenakan bahwa rata-rata ruko-ruko yang berada di lokasi penelitian

terkena oleh perubahan fungsi kawasan.

9. Pertambahan mendirikan ruko setelah terjadinya perubahan fungsi

kawasan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 29 Distribusi Frekuensi Adanya Pertambahan Mendirikan

Ruko Setelah Terjadinya Perubahan Fungsi Kawasan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Ada 80 80,81

2 Kadang-kadang 15 15,15

3 Tidak ada 4 4,04

4 Tidak Sama Sekali 0 0,00

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa 80 responden(80,81%)

menjawab sangat ada, 15 responden(15,15%) menjawab kadang-kadang, 4

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 85: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

71

responden(4,04%) menjawab tidak ada, 0 responden (0%) menjawab tidak

sama sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut:

Gambar 25. Grafik Mengenai Adanya Pertambahan Mendirikan Ruko

Setelah Terjadinya Perubahan Fungsi Kawasan

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa apakah ada pertambahan

mendirikan ruko setelah terjadinya perubahan fungsi kawasan, dominan

menjawab ada dari 99 ressponden 80 responden yang menjawab ada. Hal tersebut

dikarenakan bahwa lokasi untuk mendirikan sangat strategis yang berda di pusat

kota dan mudah di jangkau.

10. Luas bangunan rumah responden sebelum terjadinya perubahan fungsi

kawasan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 30. Distribusi Frekuensi Luas Bangunan Rumah Responden

Sebelum Terjadi Perubahan Fungsi Kawasan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 > 15 meter 31 31,31

2 10 - 15 meter 50 50,51

3 5 - 10 meter 16 16,16

4 < 5 meter 2 2,02

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 86: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

72

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 31 responden(31,31%)

menjawab >15 meter, 50 responden(50,51%) menjawab 10-15 meter, 16

responden(16,16%) menjawab 5-10 meter, 2 responden (2,02%) menjawab

<5 meter. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 26. Grafik Mengenai Luas Bangunan Rumah Responden

Sebelum Terjadi Perubahan Fungsi Kawasan

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa mengenai berapa luas

bangunan rumah responden sebelum terjadi perubahan fungsi kawasan, dominan

menjawab 10-15meter dari 99 ressponden 50 responden yang menjawab

10-15meter. Hal tersebut dikarenakan bahwa rata-rata masyarakat memiliki rumah

sendiri dan rumah mengontrak akan tetapi luas rumah untuk mengontrak termasuk

besar karena rata-rata rumah yang dikontrak tersebut ada tokonya atau ruko.

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 87: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

73

11. Luas bangunan rumah responden setelah terjadinya perubahan fungsi

kawasan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 31. Distribusi Frekuensi Luas Bangunan Rumah Responden

Setelah Terjadi Perubahan Fungsi Kawasan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 > 15 meter 8 8,08

2 10 - 15 meter 30 30,30

3 5 - 10 meter 49 49,49

4 < 5 meter 12 12,12

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa 8 responden(8,08%)

menjawab >15 meter, 30 responden(30,30%) menjawab 10-15 meter, 49

responden(49,49%) menjawab 5-10 meter, 12 responden (12,12%) menjawab

<5 meter. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut ini:

Gambar 27. Grafik Mengenai Luas Bangunan Rumah Responden Setelah

Terjadi Perubahan Fungsi Kawasan

:

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa mengenai berapa luas

bangunan rumah responden setelah terjadi perubahan fungsi kawasan, dominan

menjawab 5-10 meter dari 99 ressponden 49 responden yang menjawab 5-10meter.

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 88: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

74

Hal tersebut dikarenakan bahwa rumah atau ruko rata-rata terkena oleh perubahan

kawasan.

12. Adanya perubahan fungsi kawasan apakah ada pengaruhnya terhadap

luas bangunan rumah dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 32. Distribusi Frekuensi Adanya Pengaruh Perubahan Fungsi

Kawasan Terhadap Luas Bangunan Rumah Responden

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Berpengaruh 50 50,51

2 Berpengaruh 20 20,20

3 Cukup Berpengaruh 6 6,06

4 Tidak Berpengaruh 23 23,23

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa 50 responden(50,51%)

menjawab sangat berpengaruh, 20 responden(20,2%) menjawab berpengaruh,

6 responden(6,06%) menjawab cukup berpengaruh, 23 responden (23,23%)

menjawab tidak berpengaruh. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada

gambar berikut ini:

Gambar 28. Grafik Mengenai Adanya Pengaruh Perubahan Fungsi

Kawasan Terhadap Luas Bangunan Rumah Responden

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 89: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

75

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa mengenai apakah ada

pengaruh perubahan fungsi kawasan terhadap luas bangunan rumah responden, ,

dominan menjawab sangat berpengaruh dari 99 ressponden 50 responden yang

menjawab sangat berpengaruh. Hal tersebut dikarenakan bahwa rumah atau ruko

-ruko yang dulu merupakan tanah untuk pelebaran jalan oleh pemerintah.

13. Kondisi pembangunan rumah sebelum terjadinya perubahan fungsi

kawasan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 33. Distribusi Frekuensi Kondisi Bangunan Rumah Sebelum

Terjadinya Perubahan Fungsi Kawasan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Bagus 12 12,12

2 Bagus 50 50,51

3 Cukup Bagus 32 32,32

4 Kurang Bagus 5 5,05

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 12 responden(12,12%)

menjawab sangat bagus, 50 responden(50,51%) menjawab bagus, 32

responden(32,32%) menjawab cukup bagus, 5 responden (5,05%) menjawab

kurang bagus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut

ini:

Page 90: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

76

Gambar 29. Grafik Mengenai Kondisi Bangunan Rumah Sebelum

Terjadinya Perubahan Fungsi Kawasan

:

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa mengenai bagaimana

kondisi bangunan rumah sebelum terjadinya perubahan fungsi kawasan , dominan

menjawab bagus dari 99 ressponden 50 responden yang menjawab bagus. Hal

tersebut dikarenakan bahwa rumah atau ruko tidak ada diganggu gugat oleh

pemerintah untuk pelebaran jalan.

14. Setelah terjadinya perubahan fungsi kawasan responden merasa puas

dengan pembangunan rumah yang sekarang dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 34 Distribusi Frekuensi Setelah Terjadinya Perubahan Fungsi

Kawasan Responden Merasa Puas Dengan Pembangunan

Rumah Yang Sekarang

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 Sangat Puas 37 37,37

2 Puas 42 42,42

3 Cukup Puas 20 20,20

4 Kurang Puas 0 0,00

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 91: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

77

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 37 responden(37,37%)

menjawab sangat puas, 42 responden(42,42%) menjawab puas, 20

responden(20,2%) menjawab cukup puas, 0 responden (0%) menjawab

kurang puas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar berikut

ini:

Gambar 30. Grafik Mengenai Setelah Terjadinya Perubahan Fungsi

Kawasan Responden Merasa Puas Dengan Pembangunan

Rumah Yang Sekarang

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa mengenai apakah sesudah

terjadi perubahan fungsi kawasan responden merasa puas dengan pembangunan

rumah yang sekarang , dominan menjawab puas dari 99 ressponden 42 responden

yang menjawab puas. Hal tersebut dikarenakan bahwa masyrakat tidak akan

menunggu ganti rugi untuk memperbaiki rumahnya, jadi sedikit demi sedikit

diangsur-angsur juga untuk membangun kembali.

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 92: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

78

15. Kondisi fisik bangunan rumah responden yang ditempati sekarang

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 35. Distribusi Frekuensi Kondisi Fisik Bangunan Rumah

Responden Yang Sekarang

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase(%)

1 permanen 100% 26 26,26

2 semi Permanen 100% 18 18,18

3 semi Permanen 50% 49 49,49

4 Kayu/Papan 6 6,06

Jumlah 99 100

Sumber: olahan data primer 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa 26 responden(26,26%)

menjawab permanen 100%, 18 responden(18,18%) menjawab semi permanen

100%, 49 responden(49,49%) semi permanen 50%, 6 responden (6,06%)

menjawab kayu/papan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat grafik pada gambar

berikut ini:

Gambar 31. Grafik Mengenai Kondisi Fisik Bangunan Rumah

Responden Yang Sekarang

Dari analisa deskriptif di atas dapat dilihat bahwa mengenai bagaimana

kondisi fisik bangunan rumah responden yang sekarang , dominan menjawab semi

permanen 50% dari 99 ressponden 49 responden yang menjawab semi permanen

Fre

kuen

si

Alternatif Jawaban

Page 93: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

79

50% . Hal tersebut dikarenakan bahwa rumah masyrakat tidak sama seperti

sebelum terjadinya perubahan fungsi kawasan untuk membuat kenyamanan

tinggal masing-masing maka masyarakat tersebut memperbaiki rumahnya seperti

semi permanen 50%.

Tabel 36. Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Mengenai

Pembangunan Fisik

Angket Item

Alternatif jawaban

N A B C D

F % F % f % F %

Pembangunan

Fisik

1 1 1,01 37 37,37 33 33,33 28 28,28 99

2 12 12,12 42 42,42 32 32,32 13 13,13 99

3 3 3,03 53 53,54 37 37,37 6 6,06 99

4 4 4,04 61 61,62 28 28,28 6 6,06 99

5 46 46,46 44 44,44 9 9,09 0 0,00 99

6 34 34,34 45 45,45 10 10,10 10 10,10 99

7 3 3,03 56 56,57 27 27,27 13 13,13 99

8 35 35,35 49 49,49 7 7,07 8 8,08 99

9 80 80,81 15 15,15 4 4,04 0 0,00 99

10 31 31,31 50 50,51 16 16,16 2 2,02 99

11 8 8,08 41 41,41 38 38,38 12 12,12 99

12 50 50,51 20 20,20 6 6,06 23 23,23 99

13 12 12,12 50 50,51 32 32,32 5 5,05 99

14 37 37,37 42 42,42 20 20,20 0 0,00 99

15 34 34,34 28 28,28 29 29,29 8 8,08 99

Berdasarkan data yang telah di dapatkan di atas, dari 15 pertanyaan tentang

Pembangunan Fisik yang telah diberikan kepada responden di Kecamatan Kuranji.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa dampak perubahahan fungis kawasan

terjadi dengan pesat, hal tersebut terlihat dari adanya pembangunan ruko-ruko,

pembangunan rumah dan jalan.

Page 94: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

80

C. Pembahasan

Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang Dampak

perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan nodal di

kecamatan kuranji.

Pertama, hasil penelitian menunjukan bahwa dampak perubahan fungsi

kawasan hiterland menjadi salah satu kawasan nodal di kecamatan kuranji di lihat

dari segi pendapatan yaitu terlihat menurun hal tersebut dikarenakan rata-rata

mata pencarian masyrakat yang tinggal disepanjang jalur By Pass adalah

pedagang, dengan terjadinya perubahan tersebut maka rata-rata ruko-ruko,kedai

tempat masyarakat tersebut menjual terkena oleh perubahan kawasan hal

tersebutlah yang membuat pendapatan masyarakat menurun.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Desniarti,

2012) menyatakan bahwa pendapatan adalah gambaran yang lebih tetap tentang

posisi ekonomi keluarga, pada umumnya keluarga yang memiliki pendapatan

yang rendah hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan primer saja

terutama untuk keperluan makanan sedangkan untuk keperluan lain belum dapat

diperhatikan, misalnya untuk memperhatikan pendidikan dan kesehatan disekitar

lingkungan. Seperti yang ditemukan keadaan di lapangan tingkat pendapatan

sebelum terjadi perubahan dengan setelah terjadi perubahan berbeda.

Kedua, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dilapangan bahwa

dampak perubahan fungsi kawasan hiterland menjadi salah satu kawasan nodal di

kecamatan kuranji di lihat dari segi interaksi sosial yaitu telihat baik karena

Page 95: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

81

masyarakat sepanjang jalur By Pass tersebut masih menjaga silaturrahmi dengan

erat dengan keluarga, tetangga dan family lainya.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Soekanto,2007) Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang

dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-perongan, kelompok-kelompok

manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Dari

penjelasan di atas maka sesuai dengan keadaan di lapangan bahwasanya interaksi

sosial di lokasi penelitian terjalin baik.

Ketiga, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dilapangan bahwa

dampak perubahan fungsi kawasan hiterland menjadi salah satu kawasan nodal di

kecamatan kuranji di lihat dari segi pembangunan fisik yaitu pembanguna yang

terjadi di sepanjang jalur By Pass terjadi sangat pesat karena dengan adanya

perubahan kawasan tersebut maka masyarakat banyak yang membangun rumah,

jembatan dan ruko-ruko.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Mandagi

:2011) bahwa pembangunan merupakan upaya yang sistematik dan

berkesinambungan atau berkelanjutan untuk mencapai keadaan yang dapat

menyediakan berbagai alternatif yang sah bagi pencapaian aspirasi bagi setiap

warga. Dari penjelasan tersebut maka sesuai dengan keadaan di lapangan

bahwasanya pembangunan setelah terjadinya perubahan kawasan pembangunan

semakin bertambah,seperti adanya pembangunan jalan, pembangunan jembatan

dan pembangunan ruko.

Page 96: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dampak perubahan fungsi kawasan hiterland

menjadi salah satu kawasan nodal di kecamatan kuranji kota padang, maka

dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dampak perubahan fungsi kawasan hiterland menjadi salah satu kawasan

nodal di kecamatan kuranji di lihat dari segi pendapatan yaitu bisa di lihat

dari jumlah pendapatan masyarakat dalam satu bulan sebanyak Rp

2.000.000

2. Dampak perubahan fungsi kawasan hiterland menjadi salah satu kawasan

nodal di kecamatan kuranji di lihat dari segi interaksi sosial yaitu terlihat

dari hubungan masyarakat, dengan keluarga inti sangat baik dan

hubungan masyarakat dengan tetangga baik

3. Dampak perubahan fungsi kawasan hiterland menjadi salah satu kawasan

nodal di kecamatan kuranji di lihat dari segi pembangunan fisik adanya

perubahan yang pesat, seperti adanya pembangunan jembatan,ruko-ruko

dan pembangunan rumah.

B. Saran

Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan diatas maka

peneliti menyarankan sebagai berikut :

1. Bagi masyarakat yang tinggal disepanjang jalan by pass yang terkena

dampak perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi salah satu

Page 97: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

83

kawasan nodal datang agar mau menerima perubahan yang dilakukan

pemerintah agar daerah akan lebih maju dan berkembang

2. Diharapkan bagi pemerintah dan instansi terkait harus

mempertimbangkan kondisi masyarakat yang tanah, bangunan, toko,

kedai, dll yang terkena dampak perubahan maupun kerugian yang

ditumbulkan dari perubahan kawasan Hinterland menjadi salah satu

kawasan Nodal

3. Bagi peneliti lanjutan, penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan rujukan

dan pedoman yang bermanfaat dan menambah wawasan pembaca dan

peneliti sendiri.

Page 98: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

84

DAFTAR PUSTAKA

Adji, Wahyudi,Dkk.2007.Ekonomi Sma/Ma Kelas X.Erlangga: jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rneka Cipta

2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

2010. manajemen Penelitian. Jakarta. Rneka Cipta

Darwanto, Dwidjono Hadi. 2013. Perencanaan Pengembangan Wilayah

(Penilaian Ekonomi Wilayah). Yogyakarta: Fakultas Pertanian Universitas

Gajah Mada.

Desniarti. 2012 studi kesejahteraan nelayan tradisional dikampung sungai

pampan nagari koto nan tigo kecamatan batang kapas kabupatenpesisir

selatan. skripsi

Djakapermana, Ruchyat Deni. 2010. Pengembangan Wilayah Melalui Pendekatan

Kesisteman. Bogor: IPB Press.

Elsa. 2014. “Strategi Pengembangan Desa Tertinggal Di Nagari Batu Banyak,

Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok”. Tesis Pascasarjana UNP

Elita, Yasri. 2014. “Dampak Pembangunan Prasarana Jalan Bagi Sosial Ekonomi

Masyarakat Di Jorong Aie Abu Nagari Aie Dingin Kecamatan Lembah

Gumanti Kabupaten Solok”Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Febriyani, Risna vol.2, no 3 hal 440 - 446. Pengembangan Wilayah Hinterland Di

Kecamatan Kedungkandang Sebagai Upaya Peninngkatan Pelayanan Puplik.

Malang: Universitas Brawijaya.

Jayadinata, Johara T dan Pramandika, J.G.P.2006. Pembangunan Desa Dalam

Perencanaan. Bandung: ITB.

Mardani, Mela. 2013 . Kondisi Sosial Ekonomi Dan Lingkungan Masyarakat

Sebelum Dan Sesudah Pembagunan Pasar Di Nagari Talaok Kecamatan

Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Padang . STKIP PGRI Sumatera Barat.

Murlianto, Roki . 2014 . Faktor Yang Memepengaruhi Pendapatan Petani Kolam

Ikan Mas Di Kanagarian Lansek Kadok Kecamatan Rao Selatan Kabupaten

Pasaman.Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Page 99: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

85

Nurgihantoro, Burhan. Dkk. 2012 . Statistik Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu

Sosial.Yogyakarta.Gadjah Mada University Press

Riyadi, Deddy .2005. Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama.

Riza , Nova. 2014. Kondisi Sosial Ekonomi Penamang Pasir Di Kejorongan

Petok Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. STKIP PGRI Sumatera

Barat.

Rustiadi, Ernan, dkk. 2011. Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah. Jakarta:

Yayasan Pustaka Obor Indonesa..

Sari, Endang Permata. 2015. Pengembangan Desa Tertinggal di Nagari Siguntur

Kecematan Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Padang: STKIP PGRI

Sumatera Barat.

Sari, Rahmi Purnama. (2012), kondisi sosial ekonomi penambang emas rakyat

dinagari tambang kecamatan IV jurai kabupaten pesisir selatan. skripsi

Sudarya, dudu, dkk. vol 19 no.2 Desember 2013 hal 134-140. Analisis

Perkembangan Ekonomi Wilayah Untuk Arahan Pembangunan Kecamatan di

Wilayah Pesisir Kabupaten Garut. Bogor: IPB.

Sumpemo, Wahjudin. 2014. Perencanaan Desa Terpadu, Edisi Kedua. Banda

Aceh: Read

Soekanto. 2001. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Wardini, Pefti. (2014). Kondisi Sosial Ekonomi Tenaga Kerja Penembang Emas

Di Daerah Durian Simpai Kecamatan Sambilan Koto Kabupaten

Dharmasraya. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Page 100: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

86

Lampiran I

INSTRUMEN PENELITIAN

DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HINTERLAND MENJADI

SALAH SATU KAWASAN NODAL DI KECAMATAN KURANJI

KOTA PADANG

I. Pengantar

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Sebelumnya saya mendoakan Bapak berada dalam keadaan sehat

walafi’at dan selalu dilindungi oleh ALLAH SWT, sehingga bapak dapat

bermurah hati memberikan informsi dengan suka rela dan penuh kejujuran

serta keadilan. Daftar pertanyaan ini saya susun semata-mata unuk

memperoleh informasi yang di butuhkan dalam menyelesaikan skripsi atau

tugas akhir dari pendidikan yang sedang saya ikuti pada program studi

Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sehingga data yang Bapak berikan tidak tidak akan menimbulkan

masalah dikemudian hari, oleh sebab itu saya harapkan sekali kepada

Bapak untuk dapat memberikan informasi melalui daftar pertanyaan ini

dengan sejujurnya.

Atas bantuan dan jawaban yang Bapak berikan , penulis ucapkan

terima kasih.

II. Petunjuk Pengisian Angket

1. Isi identitas Bapak terlebih dahulu secara tepat dan benar.

2. Bacalah sejelas mungkin sehingga Bapak / Ibu paham dan mengerti

dengan maksud pertanyaan dibawah ini.

3. Beri tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak anggap tepat dan

benar.

Page 101: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

87

III. Identitas Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Alamat :

IV. Daftar pertanyaan

A. Tingkat Pendapatan

1. Apa jenis mata pencaharian pokok Bapak/Ibu?

a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

b. Petani

c. Swasta

d. Pedagang

2. Berapa jumlah penghasilan Bapak/Ibu dalam satu bulan?

a. <Rp. 1.000.000

b. Rp. 1.000.000

c. Rp. 1.500.000

d. > Rp. 2.000.000

3. Berapakah jumlah anggota keluarga Bapak/ Ibu yang berkerja ?

a. 1

b. 2

c. 3

d. Atau lebih

4. Disamping pekerjaan pokok Bapak/Ibu, apakah Bapak/Ibu ada pekerjaan

sampingan?

a. Ada

b. Kadang-kadang

c. Jarang

d. Tidak ada

Page 102: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

88

5. Menurut Bapak/Ibu, sudah terpenuhikah kebutuhan hidup dengan

pendapatan sekarang?

a. Sudah

b. Kadang-kadang

c. Selalu

d. Belum

6. Berapakah jumlah pengeluaran Bapak/Ibu, dalam satu hari?

a. Rp 30.000 - Rp 50.000

b. Rp 50.000 - Rp 70.000

c. Rp 70.000 - Rp 100.000

d. > Rp 100.000

7. Berapakah jumlah pengeluaran Bapak/Ibu, dalam satu minggu ?

a. Rp 300.000

b. Rp 400.000

c. Rp 500.000

d. > Rp 500.000

8. Berapakah jumlah pengeluaran Bapak/Ibu, dalam satu bulan?

a. Rp 700.000

b. Rp 800.000

c. Rp 900.000

d. >Rp 1000.000

9. Apakah ada perubahan pendapatan bapak/ibu dengan adanya perubahan

fungsi kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan nodal di

kecamatan kuranji?

a. Ada

b. Kadang-kadang

c. Tidak ada

d. Tidak sama sekali

Page 103: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

89

B. Interaksi Sosial

1. Bagaimanakah hubungan Bapak/Ibu dengan kelurga inti?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

2. Bagaimanakah hubungan Bapak/Ibu dengan kerabat?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

3. Bagaimanakah hubungan Bapak/Ibu dengan tetangga?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

4. Bagaimanakah hubungan Bapak/Ibu dengan lingkungan sehari-hari?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

5. Bagaimana budaya dalam kehidupan keluarga Bapak/Ibu sekarang?

a. Kuat

b. Modern

c. Tradisional

d. Biasa-biasa saja

Page 104: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

90

6. Apakah ada permasalahan yang ditimbulkan dari dengan adanya

perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan nodal

di kecamatan kuranji?

a. Ada

b. Kadang-kadang

c. Tidak ada

d. Tidak sama sekali

C. Pembangunan Fisik

1. Bagaimanakah menurut Bapak / Ibuk tentang poses pembangunan di

Kuranji?

a. Sangat lancar

b. Lancar

c. Cukup lancar

d. Kurang lancar

2. Bagaimanakah menurut Bapak/ ibuk kondisi jalan / jembatan kecamatan

kuranji?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

3. Bagaimanakah pandangan Bapak/Ibuk tentang kelayakan jalan/jembatan

kecamatan kuranji?

a. Sangat layak

b. Layak

c. Cukup layak

d. Kurang layak

Page 105: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

91

4. Bagaimanakah pandangan bapak / ibuk tentang kondisi fisik jalan /

jembatan sebelum dan sesudah di kecamatan kuranji?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

5. Menurut Bapak / Ibuk apakah pembangunan ruko di Kuranji lancar?

a. Sangat lancar

b. Lancar

c. Cukup lancar

d. Kurang lancar

6. Apakah dengan adanya perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi

salah satu kawasan nodal akan mempengaruhi pembangunan ruko di

Kecamatan Kuranji?

a. Sangat berpengaruh

b. Berpengaruh

c. Cukup berpengaruh

d. Tidak berpengaruh

7. Bagaimanakah kondisi ruko sebelum terjadinya perubahan fungsi

kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan nodal di Kecamatan

Kuranji?

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang baik

8. Apakah setelah adanya perubahan fungsi kawasan hinterland menjadi

salah satu kawasan nodal di Kecamatan Kuranji berpengaruh terhadap

bertambahnya luas ruko?

a. Sangat berpengaruh

b. berpengaruh

c. Cukup berpengaruh

Page 106: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

92

d. Kurang berpengaruh

9. Apakah ada pertambahan mendirikan ruko setelah terjadinya perubahan

kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan nodal di Kecamatan

Kuranji?

a. Ada

b. Kadang-kadang

c. Tidak ada

d. Tidak sama sekali

10. Berapa luas bangunan rumah Bapak/Ibu sebelum terjadinya perubahan

kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan nodal di Kecamatan

Kuranji?

a. > 15 meter

b. 10 meter-15 meter

c. 5 meter-10 meter

d. <5 meter

11. Berapa luas bangunan rumah Bapak/Ibu setelah terjadinya perubahan

kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan nodal di Kecamatan

Kuranji?

a. > 15 meter

b. 10 meter-15 meter

c. 5 meter-10 meter

d. <5 meter

12. Dengan adanya perubahan kawasan hinterland menjadi salah satu

kawasan nodal di Kecamatan Kuranji apakah ada pengaruh terhadap luas

bangunan rumah?

a. Sangat berpengaruh

b. Berpengaruh

c. Cukup berpengaruh

d. Tidak berpengaruh

Page 107: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

93

13. Bagaimanakah kondisi pembangunan rumah sebelum terjadinya

perubahan kawasan hinterland menjadi salah satu kawasan nodal di

Kecamatan Kuranji?

a. Sangat bagus

b. Bagus

c. Cukup bagus

d. Kurang bagus

14. Apakah sesudah terjadinya perubahan kawasan hinterland menjadi salah

satu kawasan nodal di Kecamatan Kuranji, Bapak/Ibu merasa puas

dengan pembangunan rumah yang sekarang?

a. Sangat puas

b. Puas

c. Cukup puas

d. Kurang puas

15. Bagaimanakah kondisi fisik bangunan rumah bapak/ibu yang di tempati

sekarang?

a. Permanen 100%

b. Semi permanen 100%

c. Semi permanen 50%

d. Kayu/papan

Page 108: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 c b a a d d d d d b b b b c c d d d b d a d a b b d a d d d

2 b a a d b a a a a b b b b d a b b b b c b b a a b b d c c c

3 d c a d a a a d b b a b a d c c c c c b d c d a b a c c b a

4 c c a b a d d d a a b b b b a c b b a c a b a a b c a a b b

5 c c a b a b b c a b b b c d a c c b b b a b a a b c a b c b

6 d b a b a a a b b a a b b a a b c b c c a b a a c d a c c d

7 d b b b a b b d b a a a c a a c b b b c a b a a b c a c c c

8 d a b a a d d d a a b b b a a b a c b c a c a a c d a b b c

9 d a b a a d d d a a b b b a a b a c b c a c a a c d a b b c

10 c a a d b a a a a a a b b a a b c b c c a b a a b c a b d b

11 c a a d a a a a a b b b b d a b c b c c a b a a b c a b d b

12 d b a a b b c c a a a b b a a d c c b c b b a a b d a b c c

13 d b a a b b c c a a a b b a a d c c b c b b a a b d a b c c

14 d c a d a c d d a a a a a a a c b b b b b c a a b c a b c c

15 d c a d a c d d a a a a a d a c b b b b b c a a b c a b c c

16 d d a b b c c d a a c a a d b d c c c c a c a a a b a c b b

17 c a b d d d d d c a a a a d a d b c c b b d b c b b d c b a

18 d b a d a c b b b a b b b d c b b b b b b b b a c c d c b a

19 d b b d d b a d a b b b b d a d b b b b d b b a a c a a d c

20 d d a b b c c d a a b a a d b d c c c b a b a a c a c c c c

21 c d c a d d d d a c a a b c a d d d d c c d a a b d a a d c

22 d d a b b c c d a a c a a d b d c c c c a c a a a b a c b b

23 d c b d a c d d a a a a a d c d d c b c b b b a b b d b b a

24 c d a d a d d d a a a a b d a b b b b d b b b a a c a b d c

25 b b a b b a a d c a a b b d a c b b b c b b b a b c a c d d

26 d d b b b d d d c a a a a d c d d c c d c c c c a a c c c a

27 c d a b a a a d d a b b b a d d d d d b b c b a a b a c d d

28 d c a d b b c d a b b b b c a c c c c b b b b a c c d b b a

29 c d a d b d d d d b b b b d b d c c b c a c a a a b a d d a

30 d c d b d d d d a a a a a d a c c c c d b d a a a b a c c a

31 d d a b b a b d b a c a b d c b b b b d a d a a b c a b c c

32 c c b d a a a d a a a a a c c c a b b c a a b a c d b c c b

Tabulasi Data Dampak Perubahan Kawasan

Pendapatan Interaksi Sosial Pembanguanan FisikNomor

Responden

Lampiran 2 94

Page 109: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

33 c d a b b b c d b c c c c d b c a b b c c d b b b d b c b a

34 d b a d a a a d a a b b b d a d d b c b d b b a a c a a d c

35 c c a c b a c c a b b b c d b c c b b c a c a a a b a c b b

36 d c b b b b c d a a a a a c c b b c b b b c c c c d b b b a

37 c b a c d a a d a a a c b d b c a a b b b b b a b b b b b a

38 c d a d a b c d d a b a c c a c b b b b b b b a b b d b c a

39 d a b a a b b b c a b b b d a c c b b b b b b a c c d b b a

40 d a b a a a c d a a b b b d a b d d d c c d b a a c a d d a

41 d a b a a a c d a a b b b d a b d d d c c d b a a c a d d a

42 d b a d a b b b c a a a b d a b b b b b d b b a b b d b b b

43 c b a d a b b d a a a a a d a d b b b c b b b a a b a a c a

44 c b a a a b b b d a b b b d a b b b b b b b b a b c c b c c

45 c d a d c a b c a a a b b d a d c b b b b c b a b b d b c c

46 b b a a a a c d a a a a b d a d d c b c b c b a a c a c c c

47 c b a d a b b c a b b b b d a c a b b c a b d a b b d b b a

48 c c b d a c c d a a b b b d a c c b b b b b b b b b d b c c

49 c a b a a a a b b b b b b d b c d c b b b b d b b b d d c d

50 c c a d d d d d a a a b a d a d d c c b d c b b b c a b c b

51 c d d a d b c d a a a c c d a d d d d d a c a a b d b c d a

52 d d a a a c c d a a b a a b b d c c c c a c a a b c a c b b

53 b b a a b a a a c a a b b a a b b b b b b b a a b b c c c b

54 c c b c a b b b c b a b b d a c b b b c a b b a b b a b c a

55 d d a b b c c d a a c a a d b d c c c c a c a a a b a c b c

56 d d a b b c c a a a c a a d b d c c c c a c a a a b a c b c

57 d d a b b c c b a a c a a d b d c c c c a c a a a b a c b c

58 c b a a b a b b a b b b c d b d c c c c a c a a a a a c b c

59 a d a d a d d d d b b b b a d c b b c b d d b a a a d a d c

60 b a a d b a a d a b c b b d b c b c b c c b c b a b c c c c

61 a d a b b d d d b b b b b d b d c c c c b b d b c c d c c c

62 a d a d a b c c a c c c c c c c c c c d d d d b b b d c c c

63 d c a d b b c d b b c b b d c c c c c c d d d b b b d c c c

64 a d c a a c d d c a a a b a a c c c b c a c b a a a d c c c

65 c d a d a c d d c a a a a b a b c b b b d b d a b b d b c c

66 a d b b a d d d d a b b b d a c c c c b d b d b a b a a d c

67 c d a a a b b c a a b b b d b b b c b b b c b a b c a b d c

68 d c b d b a a d a a b b b d a b a b b c c b b b b c a c c c

95

Page 110: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

69 c b b c a a c d a b b b b d a c d c b c b d b a c c b b c b

70 a d d c a b d d a a b b b d a c c c c c c b c a b b b b c a

71 a c d d a a c d c a b b b d a c c c b b b c b a b b b b c c

72 b a c a a a b c a a b c b c a c b b c b b b b a c c a a b d

73 a d d d a b b d c a b b b b a b b b b c a b a a a a d b b a

74 a d c a a c d d c a a a b a a c c c b c a c b a a a d c c a

75 d c a d a b a d a a b b b d b c b c c b a b a a a b a b c c

76 b b a a a a a c c b b b b d a b b a b b b b b a b b b b c c

77 a d a d a b c d d a b b b d a b b b c c c b b a a b a b d a

78 b b a d b a a c d b b b b d b b b b b b b b b b b b d b c c

79 d c b b a b b d a a b c c d a c b a a b a b b c b c a a b b

80 b a a d c a a c b a a b c c b d b c d d a d a a b b a b d c

81 a d a b a b c d d a a a a d a b b c b c b c c b a b a a c a

82 c c a b c b b d a b b c c d a d a b a d b b b a a c a b d b

83 c c a a a a b b c a a a b d a b b b b b b b b a b b a b c b

84 c c c d b b b d a a b b b c a c c b b c c c c b c d a b c a

85 d c d b b a a d a b b b b c a b b b b c a a b a b c a b c a

86 b c c b a b b d a b b b b a a a a b b b b b b b b c b a c b

87 c c b d a b b d a a a b b c a d a b b b b b a a c c a b b b

88 d c a d b b c d a a b b b d b b b b c c b b c a a b b b d c

89 b b a b b a b b d a a a b d b b a b b b a b a a b b d b b c

90 b c b a c b c d a a a b b c a b b b b b b b b a d c b b b c

91 d c b a a b c d a a b b b a a b b b b b b b b a d c b b b c

92 c c b b a b c d a a b b b c a b b b b b b b b a b c b b b c

93 a d b d b b c d a a a b b c a b b b b b b b b a a b b b b c

94 d c b b b b c d a b b b b c a b b b b b b b b a b c b b b c

95 d c b c b b c d a a b b b c a b b b b b b b b a c c b c b c

96 c d b d a b c d a b b b b a a b b b b b a a b a a b b a b c

97 c c b d c b c d a b b b b c a b b b a b b b b a c c b b b c

98 b b a b b a b b d a a a b d b b a b b b a b a a b b d b b c

99 c d b d a b c d a a a b b a a b b b b b b b b a b c b b b c

96

Page 111: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

97

Lampiran 3

Dokumentasi Penelitian

Gambar 32: Pengisian Angket Oleh Ibu AN Tanggal 19 Juli 2017

Gambar 33: Pengisian Angket Oleh Ibu NA tanggal 19 Juli 2017

Page 112: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

98

Gambar 34: Pengisian Angket Oleh Bapak MW Tanggal 19 Juli 2017

Gambar 35: Pengisian Angket Oleh Bapak FK Tanggal 20 Juli 2017

Page 113: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

99

Gambar 36: Pengisian Angket Oleh Bapak HM Tanggal 20 Juli 2017

Gambar 38: Kondisi Ruko di Kawasan Hinterland Menjadi Kawasan Nodal

Tanggal 20 Juli 2017

Page 114: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

100

Gambar 39: Pengisian Angket Oleh Ibu NH 20 Juli 2017

Gambar 40: Pengisian Angket Oleh Bapak AM 20 Juli 2017

Page 115: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

101

Gambar 41: Banyaknya Pembangunan Ruko di Kawasan Hinterland menjadi

Salah Sati Kawasan Nodal Tanggal 20 Juli 2017

Gambar 42: Dampak Perubahasan Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu

Kawasan Nodal Yang Menyebabkan Penggusuran Rumah

Masyarakat Tanggal 21 Juli 2017

Page 116: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

102

Gambar 43: Kondisi Jalan Yang Belum Siap Tanggal 21 Juli 2017

Gambar 44: Pengisian Angket Oleh Ibu VR Tanggal 21 Juli 2017

Page 117: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

103

Gambar 45: Pengisian Angket Oleh Bapak SK Yang Rukonya terkena Akibat

Perubahan Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu Kawasan

Nodal Tanggal 21 Juli 2017

Gambar 46: Pengisian Angket Oleh Ibu YN Yang Rumahnya Akibat Perubahan

Kawasan Hinterland Menjadi Salah Satu Kawasan Nodal Tanggal

21 Juli 2017

Page 118: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera

104

Gambar 47: Pengisian Angket Oleh Ibu NN Tanggal 22 Juli 2017

Gambar 48. Kondisi Rumah Yang Terkena Dampak Perubahan Kawasan

Hinterland Menjadi Salah Satu Kawasan Nodal Tanggal 22 Juli

2017

Page 119: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera
Page 120: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera
Page 121: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera
Page 122: DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN ... - STKIP PGRI Sumbarrepo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/1091/1... · Kota Padang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera