Upload
yuliussunarya
View
287
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
DASAR-DASAR PERENCANAAN PENDIDIKAN
Dr. Dwi Deswary, M.Pd.
PERENCANAAN
Dapat membantu melihat dengan jelas berbagai tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini berbagai pilihan yang tersedia dan saling mempengaruhi.Perencanaan dapat mengupayakan mencapai hasil yang lebih luas dan lebih baik dengan keterbatasan sumber daya.Perencanaan berkaitan dengan masa depan atas kejadian masa lalu.Batu loncatan untuk membuat keputusanSuatu proses yang berkesinambungan: kemana, cara bagaimana, dan melalui apa?
Perencanaan bagian integral dari pengelolaan pendidikan.
PERENCANAAN
Perencanaan sebagai bagian dari siklus pengelolaan
Manajemen adalah suatu sistemTerry: Planning, organizing, actuating, dan control.Koont’z dan O’Donnel: Planning, organizing, staffing, directing, dan controlling.Perencanaan adalah perumusan tujuan usaha: prosedur, metoda, dan jadwal pelaksanaannya; termasuk ramalan tentang kondisi di masa yang akan datang dan perkiraan akibat dari rencana terhadap kondisi tersebutPerencanaan adalah penentuan tujuan yang akan dicapai atau yang akan dilakukan, bagaimana, bilamana dan oleh siapa Perencanaan mengandung unsur-unsur yang menjadi dasar pemikiran.
Unsur-unsur PerencanaanTujuan yang ingin dicapaiSumber yang tersedia, baik berupa dana, tenaga, metoda maupun peralatan, dsb., Jadwal kerja untuk menggunakan sumber tadi guna mencapai tujuan yang ditetapkan.
Kelemahan Perencanaan
Merupakan hipotesis yang masih harus dibuktikan kebenarannya, karena perencanaan baru merupakan ramalan, sehingga tidak dapat dipastikan, apakah pelaksanaan rencana dapat dilakukan sesuai dengan rencana.
Memerlukan waktu dan biaya, sebab rencana yang baik adalah yang telah dipertimbangkan masak-masak dengan menggunakan waktu dan biaya yang mungkin cukup besar.
DEFINISI PERENCANAAN PENDIDIKAN
Perencanaan pendidikan adalah kegiatan memandang ke depan dalam menentukan kebijaksanaan, prioritas, biaya, dan sistem pendidikan yang diarahkan kepada kenyataan ekonomi dan politis, untuk pengembangan sistem itu sendiri dan untuk kebutuhan negara serta peserta didik.
Masalah Pokok dalam Perencanaan Pendidikan
Tujuan dan fungsi pendidikan apa yang harus diprioritaskan pada setiap sub sistemnya, termasuk di setiap tahap, lembaga, tingkatan pendidikan, dan setiap kelas?Alternatif apa yang terbaik yang mungkin dilaksanakan untuk mencapai bermacam-macam tujuan?Bagaimana keberadaan sumber daya yang dimiliki?Siapa yang akan membiayainya? Bagaimana biaya yang menjadi beban pendidikan dibagi? Darimana sumber biaya itu diperoleh?Bagaimana membagi semua sumber yang diperuntukkan bagi pendidikan diantara bermacam tingkat, jenis, dan segi dari sistem itu (pendidikan dasar terhadap pendidikan menengah, gaji guru terhadap gedung dan peralatan)?
STRATEGIK (STRATEGIC)
Merupakan filosofi yang berkaitan dengan alat untuk mencapai tujuan (Skinner) Mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things) (Drucker)Merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan perang (Clausewitz)Semua kegiatan yang ada dalam lingkup perusahaan, termasuk di dalam pengalokasian semua sumber daya yang dimiliki perusahaan (Weel Wright)
Lanjutan
• Suatu cara yang menekankan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan manufactur dan pemasaran (Hill & Jones)
• Secara etimologis, kiat, cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematis dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang terarah pada tujuan strategik organisasi (Dalam organisasi disebut perencanaan stratejik/Strategic Planning).
Siapa perencana strategi?
Orang-orang yang paling bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi.• Chief executive officer (CEO)• Presiden• Pemilik• Ketua dewan• Direktur eksekutif• Rektor/Kepala Sekolah• Dekan • Pengusaha• Guru
PERENCANAAN STRATEGIK Merupakan proses perencanaan jangka panjang yang
disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategik, penetapan metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan (George A. Steiner dan John B. Minner)
Perencanaan strategik lebih merupakan salah satu peranan manajemen yang paling kritis yang memusatkan perhatian pada efektivitas (Bernard Taylor)
Perencanaan strategik adalah suatu proses membuat keputusan yang terus menerus (yang mengandung risiko) kewirausahaan, secara sistematis dan sekarang juga dan dengan pengetahuan paling mendalam mengenai artinya untuk masa yang akan datang; dengan mengatur secara sistematis semua yang dibutuhkan untuk melaksanakan keputusan ini; dan membanding hasilnya dengan harapan semula melalui umpan balik yang tersusun baik dan sistematis (Peter F. Drucker)
Lanjutan
Olsen & Eadie, mendifinisikan “Strategic planning as a disciplined effort to produce fundamental decisions and ections that shape and guide what an organization (or other entity) is, what it does, and why it does it”
(Suatu usaha menertibkan/mengatur untuk menghasilkan keputusan dan tindakan fundamental yang akan membentuk serta memandu satu organisasi (atau entitas lain), apa yang dilakukan, dan mengapa itu dilakukan)
ABCS OF STRATEGIC PLANNING
AWhere You Are
Mission & Mandates Structure and
systems Communications
Programs & services People &
skill Budget Support
BWhere You Want to
BeMission & Mandates
Structure and systems
Communications Programs &
services People & skill
Budget Support
CHow to Get There
Strategic PlanIT & HR plans
CommunicationsHiring & trainingRestructuring & reengineering
Budget allocations
Vision, Mission, and Goals
STRATEGIC ISSUES
Strategy Formulation
Strategy Implementation
Jika anda adalah Misi dan memandatkan
struktur dan Program Sistem Komunikasi
dan Dukungan Anggaran Skill dan
Orang
Jika anda Ingin menjadi misi dan
memandatkan Struktur dan Program
Komunikasi Sistem dan Dukungan
Anggaran Skill dan Orang.
Bagaimana Sampai Kesana.
Rencana IT dan rencana HR. Komunikasi,
Penyuluhan dan latihan, perekrutan dan
perekayasaan, alokasi-alokasi anggaran
STRATEGIC ISSUES
Vision, Mission, and Goals
Strategy Formulation
Strategy Implementation
Bagaimana dengan Manajemen Strategik?
Hunger & Wheelen berpendapat, “Strategic management is that set of managerial and actions that determine the long term performance of corporation. It includes strategy formulation, strategy implementation and evaluation” (Manajemen strategik adalah serangkaian keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan atau perencanaan strategik, pelaksanaan atau implementasi, dan evaluasi)
Hadari Nawawi (2003)
“Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu perencanaan operasional untuk menghasilkan barang/jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategik) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.”
Sistem yang terdiri dari komponen:
a. Perencanaan strategik (Visi, misi, tujuan strategik, dan strategik utama organisasi)
b. Perencanaan operasional (sasaran atau tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dan fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik)
PROSES PERENCANAAN STRATEGIK(10 langkah – Bryson)
Initiate and agree on a strategic planning process (Memulai dan menyetujui suatu proses perencanaan strategik)
Indentify organizational mandates (Indentifikasi perintah/tugas organisasi)
Clarify organizational mission and values (Memperjelas misi dan nilai organisasi)
Assess the external and internal environtments to identify strengths, weaknes, opportunities, and threats (Kaji eksternal dan internal lingkungan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)
Identify the strategic issues facing the organization (Mengidentifikasi isu strategis organisasi)
Lanjutan proses
Formulate strategies to manage the issues (Merumuskan strategi untuk mengelola isu)
Review and adopt the strategies or stratetegic plan (Review dan adopsi strategi atau rencana strategik)
Establish an effective organizational vision (Tetapkan satu visi organisasi yang efektif)
Develop an effective implementation process (Kembangkan satu proses implementasi yang efektif)
Reassess the strategies and the strategic planning process (Menaksir kembali strategis dan proses perencanaan strategik)
PROSES PERENCANAAN STRATEGIK(9 Langkah – John A. Pearce II & Richard B. Robinson)
Penentuan misi dan tujuanPengembangan profil lembagaAnalisa lingkungan eksternal ( mikro dan
makro)Analisa internal perusahaan (kekuatan,
kelemahan)Identifikasi kesempatan dan ancaman strategikPembuatan keputusan strategikPengembangan strategi lembagaImplementasi strategiPeninjauan kembali dan evaluasi.
Elemen-elemen Strategik
Seni situasional (keterampilan pejabat eksekutif mendesain keputusan yang didasarkan pada sumber daya organisasi, nilai-nilai manajerial, dan kemungkinan adanya peluang, tetapi juga tantangan dari lingkungan)Tujuan dan SasaranProduk, Keunggulan KompetitifPola KeputusanKebijaksanaan dan ProgramDestinasi (Rute menuju ke tempat persinggahan terakhir yaitu sasaran sebagai tempat perhentian). Rute melambangkan keputusan.Sumber Daya dan LingkunganProgram Bertindak
Lanjutan elemen strategikFormulasi Strategi dan Arus Keputusan (Dalam formulasi strategi diperhatikan kondisi lingkungan, ahli strategi sebagai pengambil keputusan, dan lembaga sebagai organisasi. Dalam arus keputusan diarahkan pada penyesuaian dan pengaitan sumber daya organisasi dengan peluang dan kendala lingkungan)Deceptive Device (Alat yang berbahaya dan riskan), dengan demikian keputusan-keputusan khusus harus didesain untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasaran.Pemimpin
PRINSIP PERENCANAAN STRATEGIK
1. Strategy Formulation, meliputi: * Perumusan Visi, Misi dan Nilai* Pencermatan lingkungan internal* Pencermatan lingkungan eksternal*Kesimpulan analisis faktor internal dan eksternal.
2. Strategy Implementation, meliputi: * Analisis Pilihan Strategi dan kunci keberhasilan* Penetapan tujuan, sasaran dan strategi
(kebijakan, program, dan kegiatan)* Sistem pelaksanaan, pemantauan, dan pengawasan
3. Strategy Evaluation, meliputi:* Pengukuran dan analisis kinerja* Pelaporan dan pertanggungjawaban.
Siklus Perencanaan Pendidikan
Data/Informasi
Analisis/Diagnosis
Perumusan Kebijakan
Perkiraan Kebutuhan yang akan datang
Penetapan Sasaran
Alternatif Strate-gi yang layak
Perumusan Rencana
Penganggaran
Rincian Rencana
Pelaksanaan Rencana
Evaluasi Rencana dan Pelaksanaan
Gambaran Kerja Sistem
Input Proses Output
Environmental input
Outcomes
Instrumental input
Siswa
Guru, Kur, Biaya, Sarana, Prasarana, Metode, manajemen
Masyarakat, ortu, lingkungan alam, dsb
Lulusan/DOPBM
kemampuan
Aspek Sosial Ekonomi dan Kemasyarakatan dalam Perencanaan Pendidikan
• Aspek sosial ekonomi, meliputi:a. Tingkat pertumbuhan ekonomib. GNP bangsa Indonesiac. Tingkat stabilitas ekonomid. Peluang dan keterlibatan pelaku ekonomi mengolah
sumber daya lingkungane. Tingkat kemampuan dan keberhasilan sebagai
pelaku bisnis internasional/globalf. Tingkat ketergantungan pertumbuhan ekonomi
bangsa laing. Income perkapita daerah/nasionalh. Tingkat produktivitas dan atau tingkat perilaku
konsumtif warga negara.
Sumber-sumber biaya pembangunan
Pemerintah (APBN/APBD)Dana bantuan/pinjamanPartisipasi orang tua siswaSumber yang digali dari masyarakat
Pendayagunaan pembangunan pendidikan
Bersifat sektoralPerencanaan strategikSkala prioritasAzas keseimbanganEvaluasi, pengawasan secara konsisten dan kontinu
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
SUMBER-SUMBER BIAYA PENDIDIKAN
PENDAYAGUNAAN:
1. Bersifat sektoral
2. Perencanaan Strategik
3. Skala Prioritas
4. Azas keseimbangan
5. Evaluasi kontinu
Perencanaan dan manajemen
Aspek kemasyarakatanAspek Masyarakat:a. Sistem nilai dan struktur kekuasaanb. Struktur penduduk/demografic. Stratifikasi sosiald. Kesehatane. Ekonomi, mata pencaharianf. Ekologi, dsb.
Dalam implementasi dipengaruhi oleh:g. Nilai, norma umum masyarakath. Pembiayaan yang dapat disediakan
ASPEK MASYARAKAT
NILAI, NORMA, BUDAYA & BIAYA
PENDAYAGUNAAN:
1. Bersifat sektoral
2. Perencanaan Strategik
3. Skala Prioritas
4. Azas keseimbangan
5. Evaluasi kontinu
ASPEK SOSIAL EKONOMI
ASPEK KEMASYARAKATAN
SITUASI PENDIDIKAN SEBAGAI KENYATAAN
SOSIAL
Dalam implementasinya perlu pengendalian dan pengarahan dalam bentuk perencanaan dan manajemen pendidikan yang profesional
VISI
Hax & Majluf, Visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:* mengkomunikasikan alasan keberadaan
organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok* Memperlihatkan framework hubungan
antara organisasi dengan stakeholders (SDM,
konsumen/citizen, pihak lain yang terkait)* Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi
dalam arti pertumbuhan dan perkembangan
Contoh Visi
MENJADI LEMBAGA DIKLAT YANG MENGHASILKAN TAMATAN UNGGUL DAN BERAKHLAK MULIA
MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERKUALITAS BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA
MENCIPTAKAN SEKOLAH YANG UNGGUL DALAM PRESTASI DAN TELADAN BAGI BUDIPEKERTI BERDASARKAN IPTEK DAN IMTAQ
MISI
Pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang.
Pernyataan misi harus:
* Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak
dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari
organisasi yang bersangkutan* Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan
untuk mencapainya* Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap
perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.
NILAI
Ukuran yang mengandung kebenaran/kebaikan mengenai keyakinan dan perilaku organisasi yang paling dianut dan digunakan sebagai budaya kerja dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan misi dalam rangka mencapai visi organisasi. Aturan-aturan atau pedoman yang dibuat dan dianut oleh suatu organisasi yang mengikat anggota-anggotanya untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut itu, konsisten dengan peraturan-peraturan.
Contoh Misi dari Visi No. 1
Mendidik dan menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah pada bidang bisnis, dan manajemen yang berkualitas dan profesional yang diharapkan dapat berperan dalam mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri dan siap menghadapi persaingan global.
Memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal dasar pada tamatan untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan
Meningkatkan profesionalisme guru dan kesejahteraan warga sekolah.
0 02002/2003
63 90 63 90 208
2003/2004
228
2004/2005
215
2005/2006
33163 90 63 90
2006/2007
320
2007/2008
317
62345 3450
4
343
330
2
0
324
332
4
0
243 247
2
328 328
0 5 0
245 0 0338 324
230 232
0
245
0
338
5
231 245 3301 0 3
341
236
231
0
0
231
242
0
0
223 223
0
231 242
0 5 0
223 0 0231 231
235 236
0
0 236
2354
6
225
230
0
2
228
208
0
0
334
0
228 208
0 5 0
334 0 0220 228
324
0
334
1
220
5
319 333 2155 0 0
225
323
319
0
0
321
333
2
0
246
0
331
4 01
242 40319
320
335
8
4 323
246
0 50 5
1
0 4
229 242
223 231228 228
0
0 3 0
228 0 220 230
319231
2
0 0
0 2 317
319
KOHORT SDN. KEC. CIRACAS
Efisiensi Internal Pendidikan
Mencari Lulusana. Koefisien murid yang melanjutkan pada suatu tingkat:
J(K+1,T+1)n (K.T) = -------------------
J(K.T)
Koefisien lulusan = L(K.T) = n1 x n2 x n3 x n4 x n5 x n6
Data koefisien tsb. Jika dimasukkan dalam tabel:
Kelas Koefisien naik kelas Koefisien yang melanjutkan
I N1= 0,99 1,00 x n1 = a
II N2= 0,98 a x n2 = b
III N3= 0,99 b x n3 = c
IV N4= 0,96 c x n4 = d
V N5= 0,98 d x n5 = e
VI N6= 0,99 e x n6 = f = 0,89
b. Rata-rata jumlah tahun pelajaran yang dialami siswa: P(T) = 1 + b(1.T) + b(2.T) + b(3.T) + b(4.T) + b(5.T)
= 5,74
c. Rata-rata jumlah tahun pelajaran yang dibutuhkan untuk meluluskan seorang siswa:
P(T) H(T) = ------- L(T)
Identifikasi penyebab penyelenggaraan pendidikan tidak efisien:
Rata-rata Drop Out (DO) per tingkat tinggiRata-rata DO per tahun ajaran tinggiRata-rata angka mengulang per tingkat tinggiRata-rata angka mengulang per tahun ajaran tinggi.Kemampuan ekonomi orang tua siswa lemahSistem pengelolaan pendidikan yang kurang berkualitasKemampuan SDM dalam aspek pendidikan, rendahDisiplin belajar rendahMotivasi belajar rendahFasilitas pendidikan kurangLayanan pembelajaran yang kurang kondusifDukungan orang tua dalam pembelajaran anaknya kurang
Kebijakan kurikulum kurang sesuai dengan kondisi siswaHusemas tidak kondusifKemitraan dalam proses pengambilan keputusan antara level praktisi dan pelaksana tidak terwujudAlokasi dana pendidikan tidak sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Jarak tempuh siswa ke sekolah terlalu jauh dan dipengaruhi faktor lingkungan.Dst.
CATATAN: Untuk menganalisis efisiensi internal dapat dipelajari dengan cara melihat data kohort secara diagonal.Contoh: n1 = Jumlah siswa di kelas II dibagi kelas I
Jadi n1 = 343 dibagi 345 = 0,99. n2 = jumlah siswa di kelas III dibagi kelas II
Jadi n2 = 338 dibagi 343 = 0,98. dst.
Pelajari dulu secara kelompok, minggu depan dibahas.
SDN. KECAMATAN NAGARA
Tahun MB Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Lulus
0 02002/2003
63 90 63 90 222
2003/2004
240
2004/2005
279
2005/2006
32563 90 63 90
2006/2007
344
2007/2008
364
62398 3980
6
394
356
2
2
358
326
4
0
343 349
4
354 322
0 4 2
345 3 0387 356
330 334
0
348
0
387
5
333 348 3791 0 3
392
335
333
1
4
328
351
0
0
345 347
0
328 351
0 5 0
347 0 0330 328
335 336
0
2 334
2975
6
288
246
2
4
242
224
2
0
328
0
240 222
0 5 1
328 0 1283 240
356
0
328
1
284
5
351 327 2795 0 0
286
372
351
0
6
347
327
2
0
355
0
325
4 01
351 42368
344
384
8
4 372
355
0 50 5
2
0 4
326 351
347 330348 348
0
0 3 0
348 0 344 328
370328
2
0 2
0 4 364
345
Analisislah koefisien efisiensi internal dari SDN Kecamatan Nagara lengkap dengan identifikasi penyebabnya.
Mencari Lulusana. Koefisien murid yang melanjutkan pada suatu tingkat:
J(K+1,T+1)n (K.T) = -------------------
J(K.T)
Koefisien lulusan = L(K.T) = n1 x n2 x n3 x n4 x n5 x n6
TUGAS/LATIHAN
Data koefisien tsb. Jika dimasukkan dalam tabel:
Kelas Koefisien naik kelas Koefisien yang melanjutkan
I N1= …… 1,00 x n1 = a
II N2= …… a x n2 = b
III N3= …… b x n3 = c
IV N4= …… c x n4 = d
V N5= …… d x n5 = e
VI N6= …… e x n6 = f = ……..
b. Rata-rata jumlah tahun pelajaran yang dialami siswa: P(T) = 1 + b(1.T) + b(2.T) + b(3.T) + b(4.T) + b(5.T)
=
c. Rata-rata jumlah tahun pelajaran yang dibutuhkan untuk meluluskan seorang siswa:
P(T) H(T) = ------- L(T)
Analisis SWOT (CEO: Chief Executive Officer)
EksternalInternal
Peluang(Opportunities)
Tantangan/Ancaman(Threats)
Kekuatan(Strengths)Sumber Daya kuat, perenc.?
Comparative Advantage
(Keunggulan komparatif)
Mobilization(memobilisasi sumber daya dan mengubahnya menjadi peluang)
Kelemahan(Weaknesses)
Tidak ada kemampuan organisasiMampukah organisasiMemperbaiki posisi kompetitifnya?
InvestmentDivestment
(situasi kabur)
Damage Control(mengendalikan kerugian)
- membenahi sumber daya untuk memperkecil ancaman,
mengalihkan kelemahan menjadi kekuatan meskipun waktunya
lama.
Matriks SWOT Keterhubungan Antar Faktor
Internal Factors
Eksternal Factors
Kekuatan (Strengths)Susun daftar kekuatan1.2.3.
Kelemahan (Weaknesses)Susun daftar kelemahan1.2.3.
Peluang (Opportunities)Susun daftar peluang1.2.
Strategi SOPakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi WOTanggulangi kelemahan dengan memanfatkan peluang
Ancaman (Threats)Susun daftar ancaman1.2.
Strategi STPakai kekuatan untuk menghindari ancaman
Strategi WTPerkecil kelemahan dan hindari ancaman
Asumsi Strategik
1
Keterkaitan denganUrutan Pilihan Strategi
Visi Misi Nilai-nilai (2+3+4)
2 3 4
SO1. .......2. ....... dst
ST3. ........4. ........ dst
WO5. ........6. ........ Dst
WT1 .......2 ....... dst
Menetapkan Urutan Asumsi Pilihan Strategi
A. Matriks Ancaman
Kerugian yang Potensial Probabilitas Terjadinya
Tinggi Rendah
Tinggi
Rendah
B. Matriks Peluang
Daya Atraktif yang potensial
Probabilitas Sukses
Tinggi Rendah
Tinggi
Rendah
PAYUNG KEBIJAKAN
Pemerataan dan Perluasan Akses Peningkatan Mutu, Relevansi, dan
Daya Saing. Penguatan Tata Kelola (Governance),
Akuntabilitas dan Pencitraan Publik
Pokok-pokok kebijakan Ditjen Manajemen Dikdasmen
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan, a.l.:- Perluasan akses SMA/SMK dan SM Terpadu- Peningkatan peran serta masyarakat dalam perluasan akses
SMA/SMK/SM terpadu, SLB
Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan, a.l:- Pengembangan mutu guru sebagai profesi- Pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan dan
perbaikan sarana dan prasarana
Governance dan akuntabilitas, a.l.:- Mewujudkan pengelolaan pendidikan yang bersih- Peningkatan kapasitas dan kompetensi pengelola pendidikan
ISU STRATEGIK
Direct approach (Pendekatan langsung)Goals approach (Pendekatan tujuan)Vision of success approach (Visi dari
pendekatan sukses)Indirect approach (Pendekatan tidak
langsung)Oval mapping (Pemetaan bujur telur)Tensions approach (Pendekatan tekanan)System analysis (Analisis sistem)
Lanjutan Isu Strategik Lingkungan global dan nasional (IT dan kebijakan
pendidikan) Keunggulan akademik (kualitas lulusan, produktivitas,
mutu, dan relevansi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, proses pembelajaran, jaringan kerjasama industri, pengembangan dan transfer nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan)
Kapasitas dan Kinerja Kelembagaan (Budaya, unit pelayanan, informasi, sarana-prasarana, otonomi sekolah, kesiapan institusi pendidikan dalam menghadapi globalisasi pendidikan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi/TIK)
Sumber-daya Keuangan (Sumber keuangan, ketergantungan dan partisipasi masyarakat, peraturan perundang-undangan keuangan)
SDM (Mutu, produktivitas, perubahan paradigma berpikir, budaya saling percaya)
RUMUS APK DAN APMAPK = Jumlah siswa yang ada di suatu sekolah (Rekap. Kec) dibagi Jumlah penduduk usia sekolah.
dapat > 100%(Angka Partisipasi Kasar)Contoh: SD/MI----- Penduduk Usia 7 – 12 tahun = 4149 orang
SMP/Mts. ---- Penduduk Usia 13 – 15 tahun SMA/SMK/MA/MAK ---- Penduduk Usia 16 – 18/19
tahun
APM = Jumlah penduduk usia sekolah di suatu sekolah dibagi Jumlah penduduk usia sekolah.
Maks. 100% (Rekap. Kec.)(Angka Partisipasi Murni)
Proyeksi Siswa/Murid
Enrolment: Kenaikan jumlah siswa/muridEnrolment ratio: Persentase jumlah siswa/murid terhadap jumlah penduduk dalam umur (kelompok umur)
Misal:Tahun 2009
Umur Enrolment ratio7 – 12 Tahun 90%13 – 15 Tahun 55%16 – 19 Tahun 38%
Beberapa Bahan Pertimbangan
Membanjirnya orang-orang yang akan membutuhkan pendidikanKebijaksanaan pemerintah mengenai ratio enrolment atau intakePenyesuaian setempat (pendekatan ekologis)Kemampuan sumber daya (pemerintah/masyarakat/lembaga lainnya, guru, fasilitas ruang belajar dan fasilitas lain)
Kenaikan enrolment SD ditentukan oleh:
Pertambahan penduduk usia 7 tahun yang memasuki SD kelas IRencana pemerintah menaikkan persentase penduduk umur SD yang mendapat kesempatan belajar di SDPersentase yang DO, naik kelas, mengulang dan yang lulus (kohort)
Kenaikan enrolment SLTP dan SLTA ditentukan oleh:
SLTP:Pertambahan lulusan SD yang meneruskan pelajaran ke SLTPPersentase kenaikan kelas, DO, mengulang dan lulusan SLTP
SLTA:Pertambahan lulusan SLTP yang meneruskan pelajaran ke SLTAPersentase kenaikan kelas, DO, mengulang dan lulusan SLTA
Membuat alternatif intake ratio untuk kelas I SD (Murid Baru)
Misal pada tahun 2009 intake ratio 0,90
Murid Kelas I (665)---------------------------------------- = 0,90 atau
90% Penduduk Usia 7 Tahun 739 (Sprague)
Contoh
Beberapa Alternatif dibuat:
Alternatif 2010 2011 2012 2013 2014 2015
I 0,90 0,91 0,92 0,95 0,98 1,00
II 0,90 0,91 0,92 0,94 0,97 0,99
III 0,90 0,91 0,93 0,94 0,96 0,98
Membuat proyeksi intake atau murid baru kelas 1 dengan:
a. Proyeksi penduduk umur 7 tahunb. Intake ratio
TahunPerkiraan
Penduduk Usia 7 Tahun
Perkiraan Intake Ratio
Perkiraan Murid Baru di Kelas I SD
2010 739 0,90 665
2011 894 0,91 814
2012 1082 0,92 995
2013 1309 0,94 1230
2014 1583 0,97 1536
2015 1915 0,99 1896
Perkiraan penduduk dicari dari trend penduduk (BPS)
Analisis Kebutuhan a. Putuskan untuk menyusun rencana dengan
menggunakan data analisis kebutuhanb. Pilih tingkat analisis kebutuhan yang akan digunakan c. Kembangkan teknik analisis yang akan digunakan d. Identifikasi kelompok yang menjadi mitra sesungguhnya
dalam analisis kebutuhan dan perencanaane. Usahakan agar mitra dalam analisis kebutuhan bersedia
untuk berpartisipasif. Usahakan supaya kerangka acuan dan metode analisis
kebutuhannya dapat diterimag. Kumpulkan data mengenai kebutuhan eksternal dan
kebutuhan internal h. Buat daftar, dokumentasikan, dan buat kesepakatan
mengenai data kebutuhan yang telah diidentifikasi i. Buat daftar kebutuhan yang harus dipenuhi menurut
urutan tingkat kepentingannya, dan terima ketidaksesuaian di antara para mitra perencanaan
j. Buat daftar masalah pilihan untuk dipecahkan dan cara kesepakatan di antara para mitra.
Analisis Kebutuhan Sumber Daya Pendidikan
Kebutuhan Guru SDa. Asumsi 1
Rumus: G = JK + 1.GA + 1.GO + 1. KS
b. Asumsi 2 Rumus: G = JK + 0,5GA + 0,5GO + 1 KS
120JK + 0,5(20SD) + 0,5(20SD) + 20 KS
Kebutuhan Guru Bidang StudiGBS = Bb x JK
24
Pemetaan Pendidikan (Educational Mapping)
Suatu pendekatan perencanaan mikro atau regional yang mempergunakan peta geografis sebagai alat untuk meragakan rencana.Dengan pemetaan dapat dilihat:a. Fasilitas pendidikan yang tersediab. Penyebarannyac. Fasilitas yang dibutuhkan, saat ini dan
akan datangd. Penempatan fasilitas
Keadaan Lingkungan yang harus diperhatikan:
1. Keadaan daerah (geografis, pembagian daerah, luas daerah, dan penggunaan tanah)
2. Keadaan penduduk (Jumlah, kepadatan, penyebaran, jumlah usia sekolah, jumlah buta huruf, arah pengembangan pemukiman)
3. Keadaan sosial ekonomi (pendapatan)4. Potensi daerah5. Statistik persekolahan6. Keadaan jaringan transportasi
Kriteria Lokasi:
a. Dapat dengan mudah dijangkau oleh murid/siswa: 1). Jalan darat, sungai ------ aman 2). Tidak melewati/menyeberangi sungai yang berbahaya, jalan terjalb. Jauh dari tempat ramaic. Dapat dicapai tidak melebihi 15’ jalan kaki/tidak melebihi 1,5 km perjalanand. Tersedia cukup murid 1). Ada pemukiman penduduk 2). Tidak berdampingan dengan sekolah yang sudah ada.
Perencanaan Pend. Tinggi
Dimensi Lokal
1. Akuntabilitas ----- Land-grant College (kebutuhan ekonomi atau tenaga kerja yang diperlukan oleh daerah di mana lembaga itu berada)2. Relevansi (dg kebutuhan nyata di masyarakat)3. Kualitas (riset yang diperlukan masyarakat sekitarnya dan pengembangan ilmu pengetahuan)4. Otonomi kelembagaan5. Jaringan kerja sama
Dimensi Global
1. Kompetitif (global)2. Kualitas (kualitas riset internasional)3. Jaringan kerja sama ke luar negeri (antar perguruan
tinggi)
QuittersKebutuhan fisiologis
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan ikut memiliki & kasih
sayang
Kebutuhan penghargaa
n
Aktualisasi diri
Campers
Climbers
Kebutuhan Maslow
Pro
ses
Pem
bel
ajar
an
Jenius adalah kemampuan
mengubah yang rumit menjadi
sederhanaC.W. Ceran