Upload
andri531
View
65
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
DASAR DASAR MATA KULIAH GULMADI JURUSAN BIOLOGI
O l e hMARTIN JOHNNY
J U R U S A N B I O L O G IFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA2 0 0 6
KATA PENGANTAR
Pengetahuan tentang Gulma atau tumbuhan pengganggu tanaman pokok belum
begitu banyak kita temukan, baik berbentuk tulisan hand out, diktat ataupun buku..
Penulis mencoba untuk menyusun buku pegangan ini agar dapat menambah khasanah
variasi buku pegangan khususnya pengetahuan tentang Gulma, dengan harapan dapat
membantu mahasiswa terutama yang mengambil mata kuliah Gulma dan para pembaca
pada umumnya.
Buku ini menjelaskan tentang konsep dasar dari gulma, asosiasi, penurunan
produksi tanaman akibat bersaing dengan gulma, taksonomi dan deskripsi dari gulma.
Disamping itu juga dibahas tentang cara perkembangbiakan gulma, allelopati, gulma
pada beberapa tanaman penting, pengendalian dan pemberantasan gulma. Penekanan
lebih banyak pada tinjauan biologinya sendiri yaitu taksonomi dan deskripsi serta
reproduksi gulma.
Secara keseluruhan buku ini berasal dari beberapa literature dan hasil penelitian
di lapangan. Buku ini dapat muncul karena kerjasama dengan beberapa pihak seperti
jurusan biologi FMIPA UNUD dengan program SP4-nya, dan pihak lainnya yang telah
banyak mambantu.
Penulis menyadari sebagai manusia biasa, tentunya buku ini belumlah sempurna,
untuk itu saran dan kritik yang membangun akan ditampung dengan segala sengan hati,
dalam rangka penyempurnaan bacaan ini.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
I. PENDAHULUAN
1. Konsep dan Batasan Gulma 1
II. PENGGOLONGAN/ KLASIFIKASI GULMA 3
1. Sifat-sifat gulma secara umum 3
2. Penggolongan berdasarkan bentuk daun 4
3. Berdasarkan daerah tempat hidup 5
4. Berdasarkan daur hidup 6
5. Berdasarkan sifat morfologi 7
6. Berdasarkan sifat botani 9
III. PERKEMBANGBIAKAN GULMA 11
1. Perkembangbiakan dengan biji 12
2. Perkembangbiakan dengan stolon 13
3. Perbanyakan dengan rhizome 13
I. PENDAHULUAN
1. Konsep dan batasan gulma
Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya,
tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau
semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan oleh sipenanam
sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di dekat atau disekitar
tanaman pokok tersebut (Ashton, 1991). Pendapat para ahli gulma yang lain ada yang
mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan pengganggu atau tumbuhan
yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian.
Kehadiran gulma pada lahan pertanian atau pada lahan perkebunan dapat
menimbulkan berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang ditimbulkan
gulma pada lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok adalah sebagai berikut.
1. Terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok (tanaman
budidaya) dalam hal: penyerapan zat makanan atau unsur-unsur hara di dalam
tanah, penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang tempat tumbuh.
2. Sebagian besar tumbuhan gulma dapat mengeluarkan zat atau cairan yang
bersifat toksin (racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan
menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya. Peristiwa tersebut dikenal
dengan istilah allelopati.
3. Sebagai tempat hidup atau inang, maupun tempat berlindung hewan-hewan
kecil, insekta dan hama sehingga memungkinkan hewan-hewan tersebut dapat
berkembang biak dengan baik. Akibatnya hama tersebut akan menyerang dan
memakan tanaman pokok ataupun tanaman budidaya.
4. Mempersulit pekerjaan diwaktu panen maupun pada saat pemupukan.
5. Dapat menurunkan kualitas produksi (hasil) dari tanaman budidaya, misalnya
dengan tercampurnya biji-biji dari gulma yang kecil dengan biji tanaman
budidaya.
II. PENGGOLONGAN/ KLASIFIKASI GULMA
Sifat-sifat Gulma secara umum
Gulma merupakan tumbuhan yang mempunyai sifat dan ciri khas tertentu, yang
umumnya berbeda dengan tanaman pokok atau tanaman budidaya. Sifat-sifat dari gulma
tersebut antara lain:
1. Gulma mudah tumbuh pada setiap tempat atau daerah yang berbeda-beda,
mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai tempat yang kaya nutrisi.
2. Gulma dapat bertahan hidup dan tumbuh pada daerah kering sampai daerah
yang lembab bahkan tergenangpun masih dapat bertahan.
3. Kemampuan gulma untuk mengadakan regenerasi atau perkembangbiakan
memperbanyak diri besar sekali, khususnya pada gulma perennial. Gulma
perennial (gulma yang hidupnya menahun) dapat pula menyebar luas dengan
cara perkembangbiakan vegetatif disamping secara generatif.
Luasnya penyebaran gulma disebabkan oleh sifat daun yang dapat bermodifikasi,
yaitu tumbuh menjadi tumbuhan baru seperti pada daun Cocor bebek (Calanchoe sp).
Demikian juga dengan bagian-bagian tumbuhan gulma yang lain dapat pula tumbuh
menjadi individu gulma yang baru, seperti akar, batang, umbi dan lain sebagainya. Inilah
yang memungkinkan gulma unggul dalam persaingan (berkompetisi) dengan tanaman
budidaya.
4. Gulma juga dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang sangat banyak, ini
pulalah yang memungkinkan gulma cepat berkembang biak.
Dalam berkompetisi dengan tanaman budidaya tumbuhan gulma juga ada yang
mengeluarkan bau dan rasa yang kurang sedap, bahkan dapat mengeluarkan zat pada
sekitar tempat tumbuhnya. Zat itu berbentuk senyawa kimia seperti cairan berupa toksin
(racun) yang dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan tanaman lain yang ada
disekitar gulma tersebut, (kejadian tersebut dikenal juga dengan peristiwa allelopati).
Gulma dapat dibedakan menjadi beberapa golongan atau kelompok berdasarkan
kepada: bentuk daun, daerah tempat hidup (habitat), daur atau siklus hidup, sifat botani
dan morfologi, dan cara perkembangbiakan.
1. Penggolongan berdasarkan bentuk daun
Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar atau sempitnya
daun. Gulma berdaun lebar yaitu apabila lebar dari helaian daunnya lebih dari setengah
ukuran panjangnya. Helaian daun tersebut dapat berbentuk oval, bulat, segita, lonjong,
membulat atau seperti bentuk ginjal. Pertulangan daun (nervatio) dari golongan ini
umumnya bentuk menyirip. Golongan gulma berdaun lebar ini umumnya didominasi oleh
kelompok tumbuhan dari klas Dicotyledoneae.
Sedangkan gulma berdaun sempit yaitu apabila helaian daun atau laminanya
berbentuk memanjang dan ukuran lebarnya helaian daun kecil atau sempit. Helaian daun
dari golongan ini umumnya terdiri dari kelampok daun yang berbentuk pita, linearis,
jarum dan yang berbentuk panjang-panjang. Pertulangan daun dari golongan ini
umumnya berbentuk lurus-lurus atau linearis yang umumnya didominasi oleh kelompok
tumbuhan dari klas Monocotyledoneae.
Dengan demikian berdasarkan bentuk daun ini maka gulma dapat dibagi dua
yaitu gulma berdaun lebar dan gulma berdaun sempit.
a. Gulma berdaun lebar
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya:
- mempunyai lintasan C3
- nervatio (pertulangan daun) menyirip
- dari kelompok Dicotyledoneae
- bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal, dll.
Contoh:
- Amaranthus spinosus L.
- Ageratum conyzoides (bandotan)
- Portulaca oleracea
- Melastoma malabathricum
- Eupatorium odoratum
- Euphorbia hirta
- Centella asiatica
b. Gulma berdaun sempit
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun sempit dan memanjang;
- mempunyai lintasan C4
- nervatio (pertulangan daun) linearis atau garis-garis memanjang.
- dari kelompok monocotyledoneae
- bentuk daun memanjang seperti pita, jarum, garis dll
contoh:
- Leersea hexandra
- Sprobolus poiretii
- Cyperus rotundus
- Imperata cylindrica
2. Penggolongan gulma berdasarkan habitat
Berdasarkan habitat atau tempat hidup maka gulma dapat dikelompokkan menjadi
beberapa golongan yaitu:
1. Gulma darat (terristerial weed) yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup dan
tumbuhnya di darat, seperti: Imperata cylindrical, Melastoma malabathricum, dsb.
Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan
atau arealnya seperti:
2. Gulma sawah tanaman palawija, contoh: - Portulaca oleracea
- Cyperus rotundus, dll
3. Gulma ladang, contoh: - Leersea hexandra
- Imperata cylindrical
4. Gulma kebun, contoh: - Ageratum conyzoides
- Stachytarpita sp
5. Gulma hutan, contoh: - Melastoma malabathricum
- Crotalaria sp
6. Gulma Padang rumput, contoh: - Sprobolus poiretii
- Andropogon sp
7. Gulma air yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup, tumbuh dan berkembang
biaknya terjadi di dalam air, di daerah perairan atau ditempat yang basah dan tergenang,
Contoh dari gulma ini adalah: Eichornia crassipes, Hydrilla verticilata, Pistia stratiotes,
Nymphaea sp.
3. Penggolongan berdasarkan daur hidup
Menurut Ashton (1991), berdasarkan daur hidup (siklus hidup), maka gulma dapat
dikelompokkan pada beberapa golongan yaitu.
1. Annual (semusim)
Adalah tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup hanya satu musim atau satu
tahunan, mulai dari tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang biak. Contoh gulma
semusim adalah: Ageratum conyzoides, Stachytarpita sp.
2. Biennial (dua musim)
Yaitu tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup mulai dari tumbuh
,anakan,dewasa dan berkembang biak selama dua musim tetapi kurang dari dua tahun.
Contoh gulma ini adalah: Lactuca canadensis L.
3. Perinnial (gulma musiman atau tahunan)
Adalah tumbuhan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau lama
berkelanjutan bila kondisi memungkinkan. Contoh gulma ini adalah kebanyakan dari klas
monocotyledoneae seperti; Cyperus rotundus, Imperata cylindrical, dll
4. Penggolongan berdasarkan sifat morfologi
Menurut Tjitrosoedirdjo et. al (1984), berdasarkan sifat morfologi maka gulma dapat
dikelomp;okkan menjadi tiga golongan yaitu:
1. Golongan rumput-rumptan (grasses)
Yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari keluarga Gramineae (Poaceae).
Gulma ini ukurannya bervariasi, tumbuh bisa tegak maupun menjalar , hidup semusim
atau tahunan. Ciri-ciri kelompok gulma yang tergolong kedalam keluarga rumput ini
adalah batangnya umumnya mempunyai ruas-ruas dan buku. Jarak masing-masing ruas
(internodus) bisa sama dan bisa pula berbeda dan bahkan ada yang cukup panjang, yang
tidak sebanding dengan buku (internodus), batangnya ini ada yang menyebut dengan
culm. Ciri lain dari kelompok ini adalah daunnya yang tidak mempunyai tangkai daun
(ptiolus) tapi hanya mempunya pelepah/ upih (vagina) dan helaian daun (lamina).
Contoh dari gulma ini banyak sekali dan ditemukan pada berbagai tempat, baik di
areal tanaman budidaya maupun di daerah yang terbuka, misalnya; Eleusine indica,
Imperata cylindrical, Panicum repens, Paspalum conjugatum, Axonopus compressus,
Leersea hexandra.
2. Golongan Teki-tekian (sedges)
Yang termasuk kedalam kelompok gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae.
Ciri khas dari kelompok teki ini adalah batangnya yang berbentuk segitiga, dan pada
sebagian besar sistim perakarannya terdiri dari akar rimpang (rhizome) dan umbi (tuber).
Contoh gulma ini adalah; Cyperus rotundus, Cyperus irinaria, dll.
3. Golongan gulma berdaun lebar (broad leaf weed)
Kelompok ini terdiri dari gulma yang berdaun lebar (luas) yang umumnya terdiri
dari klas Dicotyledoneae, pertulangan daun umunya menyirip, misalnya: Ageratum
conyzoides, Eupatorium odoratum, Melastoma malabathricum, Phylanthus niruri, dll.
5. Penggolongan berdasarkan sifat botani
Menurut Triharso (1994), berdasarkan sifat-sifat botaninya maka gulma dapat
dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu:
1. Golongan gulma Dicotyledoneae (berkeping dua)
Yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Dikotiledon, seperti: Crotalaria sp,
Melastoma malabathricum, Phyllanthus niruri, Lantana camara, dll.
2. Golongan gulma Monocotyledoneae (berkeping satu)
Adalah semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Monokotil seperti: Imperata
cylindrical, Panicum repens, Dactyloptenium sp., Eragrostis amabilis, Cynodon dactylon,
cyperus rotundus, dll.
3. Golongan gulma Pteridophyta (pakis-pakisan)
Yaitu semua gulma yang berasal dari kelompok pakis-pakisan, contohnya : Neprolepsis
bisserata.
III. PERKEMBANGBIAKAN GULMA
Gulma merupakan tumbuhan yang sangat mudah tumbuh pada bermaca-macam
areal dan lokasi tanaman budidaya, hal itu yang menyebabkan gulma lebih unggul
bersaing dengan tanaman budidaya. Faktor tersebut didukung pula oleh cara
perkembangbiakan (reproduksi) gulma yang bermacam-macam seperti berikut.
1. Dengan biji
Sebagian besar gulma berkembangbiak dengan biji dan menghasilkan jumlah
biji yang sangat banyak seperti biji pada Amaranthus spinosus, Cynodon dactylon,
Eragrostis amabilis.
Biji-biji gulma dapat tersebar jauh karena ukurannya kecil sehingga dapat terbawa
angin, air, hewan dan sebagainya dengan demikian penyebarannya juga lebih luas.
Adapula terdapat bulu-bulu (rambut halus) yang menempel pada biji, sehingga biji ini
mudah diterbangkan oleh angina, seperti pada biji Emilia sonchifolia, Vernonia sp, dll.
Disamping itu biji-biji gulma dapat bertahan lama di dalam tanah (masa
dormansi yang panjang) bila situasi lahan tanahnya tidak memungkinkan untuk tumbuh,
kemudian pada saatnya dapat tumbuh bila situasi sudah memungkinkan.
2. Stolon
Adapula gulma yang dapat membentuk individu baru dengan stolon yaitu bagian
batang menyerupai akar yang menjalar di atas permukaan tanah. Dimana batang ini
terdiri dari nodus (buku) dan internodus (ruas), pada setiap nodus dapat keluar serabut-
serabut akar dan tunas sehingga dapat mebentuk individu baru. Contoh gulma ini adalah:
Paspalum conjugatum, Cynodon dactylon, dll.
2.Rhizome (akar rimpang)
Yaitu batang beserta bagian-bagiannya yang manjalar di dalam tanah, bercabang-
cabang, tumbuh mendatar dan pada ujungnya atau pada buku dapat muncul tunas yang
membentuk individu baru.
3. Tuber (umbi)
Umbi merupakan pembengkakan dari batang atupun akar yang digunakan
sebagai tempat penyimpanan atau penimbun makanan cadangan, sehingga umbi tersebut
bisa membesar. Pada beberapa bagian dari umbi tersebut terdapat titik (mata) yang pada
saatnya nanti bisa muncul atau keluar tunas yang merupakan individu baru dari gulma
tersebut. Contoh gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae, seperti: Cyperus rotundus,
Cyperus irinaria, dst.
4. Bulbus (umbi lapis)
Bulbus juga termasuk umbi yang merupakan tempat menyimpan makanan
cadangan tetapi bentuknya berlapis-lapis. Gulma golongan ini dapat ditemukan pada
keluarga Allium, contoh: Allium veneale (bawang-bawang).
5. Dengan daun
Pada beberapa jenis gulma juga dapat berkembangbiak dengan daunnya yang
telah dewasa. Daun ini berbentuk membulat ataupun oval, pada pinggir daun bergerigi
atau terdapat lekukan yang nantinya tempat muncul tunas menjadi individu baru.
Contohnya: Calanchoe sp (cocor bebek), Ranunculus bulbasus.
6. Runner (Sulur)
Stolon yang keluar dari ketiak daun dimana internodianya (ruas) sangat panjang,
membentuk tunas pada bagian ujung. Contoh: Eichornia crassipes.
7. Spora.
Ada juga beberapa gulma yang dapat berkembang biak dengan spora, dimana
spora ini bila telah matang dapat diterbangkan oleh angina. Contoh gulma ini
kebanyakan dari keluarga paku-pakuan seperti: Nephrolepsis bisserata, Lygopodiu sp, dll.