Upload
pramasanti-hera
View
220
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
FARMAKOLOGI
Citation preview
Dasar Teori (sediaan, dosis, cara pemberian, FK ADME, FD, I, KI, interaksi obat,
ESO)
D. osmotik GITA
D. Tiazid LITA
TIAZID
Sediaan dan Dosis (Sunaryo)
Obat Sediaan Dosis (mg/hari)
Klorotiazid Tablet 250 dan 500 mg 500-2000
Hidroklorotiazid Tablet 25 dan 50 mg 25-100
Hidroflumetiazid Tablet 50 mg 25-200
Bendroflumetiazid Tablet 2,5; 5 dan 10 mg 5-20
Politiazid Tablet 1, 2 dan 4 mg 1-4
Benztiazid Tablet 50 mg 50-200
Siklotiazid Tablet 2 mg 1-2
Metiklotiazid Tablet 2,5 dan 5 mg 2,5-10
Klortalidon Tablet 25, 50, dan 100
mg
25-100
Kuinetazon Tablet 50 mg 50-200
Indapamid Tablet 2,5 mg 2,5-5
Farmakokinetik(Nafrialdi, 2009)
Absorpsi tiazid melalui saluran cerna sangat baik. Biasanya efek tiazid
akan terlihat setelah 1 jam. Tiazid didistribusikan ke seluruh ruang ekstrasel dan
dapat melewati saluran uri, tetapi obat ini hanya ditimbun di ginjal saja. Dengan
proses aktif, tiazid diekskresi oleh sel tubuli proksimal ke dalam cairan tubuli,
biasanya dalam 3-6 jam sudah diekskresi dari badan.
Farmakodinamik(Nafrialdi, 2009)
Tiazid bekerja menghambat simporter Na+, Cl- di hulu tubulus distal.
Dalam keadaan normal, sistem transpor akan membawa Na+ dan Cl- dari lumen ke
dalam sel epitel tubulus. Na+ selanjutnya dipompakan ke luar tubulus dan ditukar
dengan K+ , sedangkan Cl- dikeluarkan melalui kanal klorida. Efek
farmakodinamik tiazid yang utama adalah meningkatkan ekskresi natrium,
klorida, dan sejumlah air. Efek natriuresis dan klorouresis ini disebabkan oleh
penghambatan mekanisme reabsorpsi elektrolit pada hulu tubuli distal.
Indikasi (Nafrialdi, 2009)
a. Hipertensi
Karena tiazid juga memiliki efek menurunkan resistensi pembuluh
darah.
b. Gagal jantung kronik
Untuk pengobatan edema akibat gagal jantung. Sebaiknya
dikombinasikan dengan diuretik hemat kalium pada pasien yang
juga mendapatkan pengobatan digitalis untuk mencegah
hipokalemia yang memudahkan terjadinya intoksikasi digitalis.
c. Nefrogenik diabetes insipidus
d. Pengobatan jangka panjang edema kronik
e. Hiperkalsiuria
Karena tiazid dapat mengurangi ekskresi kalsium ke saluran kemih
sehingga mengurangi risiko pembentukan batu.
Kontraindikasi
Tiazid dikontraindikasikan pada penderita gagal ginjal. Gejala gagal ginjal berupa
oliguria (penurunan jumlah urin yang sangat jelas), peningkatan nitrogen urea
darah, dan peningkatan kreatinin darah. Penggunaan tiazid harus sangat berhati-
hati pada pasien yang dicurigai hipokalemi, gout, dan hiperkalsemi (Kee, 1996).
Selain itu tiazid juga dikontraindikasikan untuk gangguan fungsi hati yang berat
seperti prakoma dan koma hepatikum (Schmitz, 2008).
Kee, Joyce L. 1996. Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta : EGC
from e-book at URL http://books.google.co.id/books?
id=BftFTitO30AC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#v=
onepage&q&f=false (20 September 2011)
Scmitz, Gery. 2008. Farmakologi dan Toksikologi. Jakarta : EGC froom e-book at
URL http://books.google.co.id/books?
id=QE1iRZmTD1cC&printsec=frontcover&source=gbs_ge_summary_r&cad=0#
v=onepage&q&f=false (20 September 2011)
Interaksi Obat(Nafrialdi, 2009)
Indometasin dan AINS dapat mengurangi efek diuretik tiazid karena kedua
obat ini menghambat sintesis prostaglandin vasodilayor di ginjal, sehingga
menurunkan aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus.
Probenesid menghambat sekresi tiazid ke dalam lumen tubulus. Akibatnya
efektivitas tiazid berkurang. Hipokalemia yang terjadi akibat pemebrian tiazid
dapat meningkatkan risiko aritmia oleh digitalis dan obat-obat antiaritmia.
Kombinasi tiazid dan KCl tidak digunakan lagi karena menimbulkan
iritasi lokal di usus halus. Tiazid menghambat ekskresi litium sehingga kadar
litium darah meningkat.
Efek Samping Obat (Nafrialdi, 2009)
a. Gangguan elektrolit
Meliputi hipokalemia, hiponatremia, hipokloremia, hipomagnesemia.
Hipokalemia mempermudah terjadinya aritmia terutama pada pasien
yang mendapat digitalis. Pemberian diuretik pada pasien sirosis
menyebabkan gangguan pembentuka H+ menyebabkan amoniak tidak
dapat diubah menjadi ion amonium dan memasuki darah, sehingga
menyebabkan depresi mental dan koma.
b. Hiperkalsemia
Merupakan efek samping menguntungkan terutama untuk orang tua
dengan resiko osteoporosis.
c. Hiperurisemia
Efek tiazid menghambat sekresi dan meningkatkan absorpsi asam urat.
Hati-hati untuk pasien gout.
d. Menurunkan toleransi glukosa
e. Meningkatkan kadar olesterol dan trigliserida
f. Gangguan fungsi seksual.
Nafrialdi. 2009. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: FKUI
Sunaryo. ___. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FKUI
3. sebutkan kegunaan diuretik thiazid dan potassium sparing!
Kegunaan thiazid: (Nafrialdi, 2009)
a. Hipertensi
Karena tiazid juga memiliki efek menurunkan resistensi pembuluh
darah.
b. Gagal jantung kronik
Untuk pengobatan edema akibat gagal jantung. Sebaiknya
dikombinasikan dengan diuretik hemat kalium pada pasien yang
juga mendapatkan pengobatan digitalis untuk mencegah
hipokalemia yang memudahkan terjadinya intoksikasi digitalis.
c. Nefrogenik diabetes insipidus
d. Pengobatan jangka panjang edema kronik
e. Hiperkalsiuria
Karena tiazid dapat mengurangi ekskresi kalsium ke saluran kemih
sehingga mengurangi risiko pembentukan batu.
Kegunaan potassium sparing: (Nafrialdi, 2009)
Antagonis aldosteron digunakan untuk pengobatan hipertensi dan edema
refrakter. Biasanya obat ini digunakan dengan obat diuretik lain dengan maksud
mengurangi ekskresi kalium, di samping memperbesar diuresis.
Spironolakton digunakan untuk gagal jantung kronik untuk mencegah
remodelling (pembentukan jaringan fibrosis di miokard). Obat ini juga untuk
hiperaldosteronisme primer dan bermanfaat pada kondisi yang disertai
hiperaldosteronisme sekunder seperti asites pada sirosis hepatis dan sindrom
nefrotik.