Upload
others
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
DATA RESPONDEN
Peneliti melakukan wawancara terhadap ketua koordinator hafizah
alumni Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah tahun 2010, 2011, 2012 dan
masyarakat sekitar yang mengetahui seluk beluk peran hafizah dalam
pemberdayaan ritual keagamaan di masyarakat. dan juga melakukan observasi
kepada para hafizah yang sedang melakukan perannya di masyarakat. Adapun
data-data narasumber sebagai berikut :
a) Responden utama
NO NAMA JABATAN
1 Lutfiyah Ketua koordinator hafizah
alumni tahun 2010
2 Siti Masyrufah Ketua koordinator hafizah
alumni tahun 2011
3 Syafa’atu Dzikriyah Ketua koordinator hafizah
alumni tahun 2012
4 Roudlotul Lutfiyah Hafizah alumni 2010
5 Anik Indayati Hafizah alumni 2011
6 Nur Latifah Hafizah alumni 2012
b) Responden dari pihak masyarakat
NO NAMA Keterangan
1 Ahmad Sudar Kepala dusun Kedung
peluk, Kuripan sari, Pacet.
2 Mukhlason Kepala dusun Ngudi,
Pesanggrahan, Kutorejo.
3 Suyoso Kepala dusun Treceh, Sajen,
Pacet.
FOTO - FOTO DOKUMENTASI
(wawancara dengan kordinator hafiẓah tahun 2010)
(Wawancara dengan kordinator hafiẓah tahun 2011)
(wawancara dengan kordinator hafiẓah tahun 2012)
(wawancara dengan masyarakat dusun Ngudi)
(wawancara dengan masyarakat dusun Treceh)
(wawancara dengan masyarakat dusun Kedung peluk)
(potret peran hafiẓah saat memimpin ritual keagamaan di masyarakat)
(potret peran hafiẓah saat mengikuti ritual keagamaan di masyarakat)
(potret peran hafiẓah saat kegiatan setoran hafalan al-Qur’an)
(potret peran hafiẓah saat kegiatan belajar ilmu Qiro’at)
(keadaan lembaga tempat hafiẓah berperan dalam kegiatan ritual keagamaan)
(kegiatan belajar mengajar di TPQ Syifa’ul Jinan)
PEDOMAN OBSERVASI
A. Identitas Observasi
1. Nama Responden yang di amati : Lutfiyah
2. Hari, Tanggal : 06 April 2018 – 22 April 2018
3. Tempat : Dusun Kedung peluk, Kuripan sari, Pacet
B. Lembar Observasi
Pelaksanaan pengamatan peran para Hafizah alumni pondok pesantren Bidayatul Hidayah
Mojogeneng dalam pemberdayaan ritual keagamaan di masyarakat, (format observasi diisi
dengan membubuhkan tanda ceklis dan pemberian keterangan)
No Aspek yang diamati
Observasi Keterangan
Ya Tidak
1
Para Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul Hidayah
berperan aktif dalam
kegiatan keagamaan di
masyarakat
✓
• Berperan dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat
sebagai Kepala Taman
Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
Baitul Muslimin.
• Berperan dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat
sebagai Pengurus Muslimat
Ranting dusun Kedung peluk,
Kuripan sari, Pacet.
• Berperan dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat
sebagai pimpinan acara
beberapa kegiatan keagamaan di
masyarakat seperti: tahlil,
diba’iyah, dan istighosah.
2
Para Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul Hidayah
memiliki inisiatif untuk
memberdayakan kegiatan
keagamaan di masyarakat
✓ Hafizah bekerja sama dengan tokoh
masyarakat untuk memberdayakan
kegiatan pembelajaran ilmu al-
Qur’an di TPQ Baitul Muslimin,
dengan mengatur metode hingga
tenaga guru yang digunakan disana,
serta bersama pengurus kegiatan
desa beliau mengembangkan
kegiatan ritual keagamaan yang
berupa kegiatan Tahlil Kubro yang
sebelumnya belum ada.
3
Para Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul Hidayah
dapat diterima dengan baik
dimasyakat dalam rangka
pemberdayaan kegiatan
keagamaan
✓ Memiliki jiwa kepemimpinan serta
bertanggung jawab membuat bu
Lutfiyah dipercaya oleh
masyarakat untuk memimipin
jalannya kegiatan ritual keagamaan
di masyarakat.
4
Potensi dan pengalaman para
Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul Hidayah
digunakan untuk
pemberdayaan kegiatan
keagamaan di masyarakat
✓ Seorang hafizah yang Memiliki
jiwa kepemimpinan yang bijak
serta bertanggung jawab, baik dan
lancar hafalan al-Qur’annya,
potensi tersebutlah yang digunakan
beliau untuk memberdayakan
kegiatan ritual keagamaan , beliau
terbiasa tampil di depan
masyarakat, dengan adab dan tata
krama, sopan santun yang
dipelajarinya dari pondok
pesantren.
PEDOMAN OBSERVASI
A. Identitas Observasi
1. Nama Responden yang di amati : Siti Masyrufah
2. Hari, Tanggal : 14 April 2018 – 26 April 2018
3. Tempat : Dusun Kedung peluk, Kuripan sari, Pacet
B. Lembar Observasi
Pelaksanaan pengamatan peran para Hafizah alumni pondok pesantren Bidayatul Hidayah
Mojogeneng dalam pemberdayaan ritual keagamaan di masyarakat, (format observasi diisi
dengan membubuhkan tanda ceklis dan pemberian keterangan)
No Aspek yang diamati
Observasi Keterangan
Ya Tidak
1
Para Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul
Hidayah berperan aktif
dalam kegiatan keagamaan
di masyarakat
✓ • Berperan dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat
sebagai Ustadzah di TPQ dan
Madrasah Diniyah Bustanut
Tarbiyah.
• Berperan dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat
sebagai Pengurus Lembaga
Pendidikan Islam dan Sosial
(LPIS) Bustanut Tarbiyah.
• Berperan dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat
sebagai Koordinator Program
Tahfidzul Qur’an di LPIS
Bustanut Tarbiyah.
2
Para Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul
Hidayah memiliki inisiatif
untuk memberdayakan
kegiatan keagamaan di
masyarakat
✓ Hafizah memiliki inisiatif untuk
memberikan fasilitas pembelajaran
lanjutan berupa program tahfidzul
Qur’an bagi santri yang sudah khata
dan lancar membaca al-Qur’an, dan
sudah terealisasi.
3
Para Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul
Hidayah dapat diterima
dengan baik dimasyakat
✓ Masyarakat mempercayakan putra-
putrinya untuk menimba ilmu
kepada hafizah, mempercayakan
hafizah untuk mendidik mereka
dengan sepenuh hati.
dalam rangka pemberdayaan
kegiatan keagamaan
4
Potensi dan pengalaman
para Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul
Hidayah digunakan untuk
pemberdayaan kegiatan
keagamaan di masyarakat
✓ Memiliki pengalaman mengajar
saat di pondok pesantren, dengan
bekal hafalan al-Qur’an yang fasih
dan lancar.
PEDOMAN OBSERVASI
A. Identitas Observasi
1. Nama Responden yang di amati : Syafa’atu Dzikriyah
2. Hari, Tanggal : 10 April 2018 - 20 April 2018
3. Tempat : Dusun Trceh, Sajen, Pacet
B. Lembar Observasi
Pelaksanaan pengamatan peran para Hafizah alumni pondok pesantren Bidayatul Hidayah
Mojogeneng dalam pemberdayaan ritual keagamaan di masyarakat, (format observasi diisi
dengan membubuhkan tanda ceklis dan pemberian keterangan)
No Aspek yang diamati
Observasi Keterangan
Ya Tidak
1
Para Hafizah alumni
pondok pesantren
Bidayatul Hidayah
berperan aktif dalam
kegiatan keagamaan di
masyarakat
✓ • Dijumpai hafizah Berperan dalam
pemberdayaan ritual keagamaan di
masyarakat sebagai Pengurus JHQ
Pacet.
• Berperan dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat
sebagai Ustadzah madrasah
Diniyah dan TPQ.
• Berperan dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat
sebagai ustadzah seni baca al-
Qur’an (Qiro’ah) di TPQ dusun
Treceh, Sajen, Pacet.
2
Para Hafizah alumni
pondok pesantren
Bidayatul Hidayah
memiliki inisiatif untuk
memberdayakan kegiatan
keagamaan di masyarakat
✓ Hafizah membuka pembelajaran
untuk anak-anak yang ingin belajar
ilmu baca al-Qur’an (Qiro’ah) di
rumah. Menciptakan suasana cinta al-
Qur’an.
3
Para Hafizah alumni
pondok pesantren
Bidayatul Hidayah dapat
diterima dengan baik
dimasyakat dalam rangka
pemberdayaan kegiatan
keagamaan
✓ Sejauh ini beliau menjadi
kepercayaan masyarakat untuk
memimpin kegiatan keagamaan di
desanya, terlebih saat ada acara
rutinan keagamaan Islam maupun
acara keluarga beliau paling sering
ditunjuk untuk membacakan ayat suci
al-Qur’an dalam kegiatan tersebut,
karena suaranya yang indah dan
berbakat dibidang ilmu seni baca al-
Qur’an
4
Potensi dan pengalaman
para Hafizah alumni
pondok pesantren
Bidayatul Hidayah
digunakan untuk
pemberdayaan kegiatan
keagamaan di masyarakat
✓ Memiliki potensi dan bakat dalam
bidang seni baca al-Qur’an,
sehinggan mendorong hafizah untuk
membuka fasilitas untuk anak-anak
sekitar yang ingin belajar Qiro’ah,
mereka bisa datang ke rumah bu Ria
satu minggu 2 kali, pada hari Senin
dan Rabu ba’da maghrib, sampai saat
ini sudah ada 7 anak yang istiqomah
datang kerumah beliau.
HASIL WAWANCARA DENGAN KETUA KOORDINATOR PARA HAFIZAH
ALUMNI PONDOK PESANTREN BIDAYATUL HIDAYAH TAHUN 2010
Nama Informan : Lutfiyah
Identitas Informan : Alumni pondok pesantren Bidayatul Hidayah 2010
Hari/Tanggal Wawancara : Minggu/08 April 2018
Waktu Wawancara : 07.30-08.45
Tempat Wawancara : Rumah bu Lutfiyah
1. Berapa lama anda di pondok pesantren Bidayatul Hidayah?
Jawaban:
Kurang lebih saya di pondok pesantren Bidayatul Hidayah selama 5 tahun sampai
dengan wisuda bil ghoib.
2. Bagaimana motivasi dan tujuan anda menghafal al-Qur’an?
Jawaban:
Pada mulanya saya tidak tahu apa itu menghafal al-Qur’an, hingga pada akhirnya
saya mulai duduk dibangku MTs kedua orang tua saya mengarahkan agar saya
pergi ke pesantren untuk menuntut ilmu agama, kemudian saya diberi arahan dan
dukungan agar saya menghafal al-Qur’an. Jadi tujuan saya menghafal al-Qur’an
adalah pada mulanya hanya ingin membahagiakan orang tua, karena itu harapan
orang tua saya.
3. Bagaimana keadaan kegiatan keagamaan di masyarakat sebelum anda
pulang dari pondok pesantren?
Jawaban:
Sebelum saya terjun di masyarakat atau dalam artian saya masih berada di pondok
kegiatan keagamaan di masyarakat hanyalah berupa kegiatan keagamaan pada
umumnya, yaitu Diba’iyah, Tahlil, Khotmil Qur’an, Hadrah putra. Kemudian
keadaan TPQ di sana masih belum tertata ada 2 TPQ yang keduanya selalu
bersaing untuk menunjukkan yang terbaik.
4. Apa kegiatan yang anda lakukan setelah pulang dari pondok pesantren?
Jawaban:
Setelah saya pulang dari pondok, saya mulai berusaha untuk menyesuaikan diri
agar bisa memberikan peran yang baik di tengah masyarakat. Saya juga mengikuti
kegiatan keagamaan yang sudah berjalan pada umumnya, selain itu saya bersama
tokoh masyarakat lain berusaha memberikan perubahan dan perkembangan dalam
kegiatan keagamaan tersebut. Alhamdulillah perubahan yang kami ciptakan
diterima dengan baik dimata masyarakat. Kegiatan keagamaan di desa saya
sekarang meliputi: Diba’iyah, Tahlil, Khotmil Qur’an, Hadrah Putra, Istighosah
setiap hari kamis yang digilir di musholla-musholla, Tahlil Kubro ranting setiap 3
bulan sekali, Banjari IPPNU kembali hidup setelah beberapa tahun lalu mati.
Dan TPQ yang awalnya ada dua, kini menjadi 1 dengan metode dan system yang
sudah tertata dan dipindahkan ke Masjid.
5. Bagaimana peran anda di masyarakat?
Jawaban:
Di masyarakat Alhamdulillah saya dipercaya menjadi salah satu pengurus
muslimat ranting, sebelumnya saya ditunjuk menjadi ketua atau pimpinan
muslimat kemudian karena beberapa alasan akhirnya saya memutuskan untuk
mundur dan menjabat sebagai sekretaris. Saya juga menjadi pengurus JHQ
Pungging, Serta mengajar tahfidz di PP. Amanatul Ummah.
6. Bagaimana peran anda dalam kegiatan keagamaan tersebut?
Jawaban:
Peran saya dalam kegiatan keagamaan tersebut adalah saya kembali diberi
amanah oleh beberapa tokoh masyarakat untuk menjadi pengurus kegiatan bahkan
ditunjuk sebagai ketua dalam beberapa kegiatan yang ada. Serta bersama tokoh
masyarakat yang lain saya membentuk kegiatan baru yaitu Istighosah bergilir dan
Tahlil kubro ranting.
Di lingkungan TPQ Alhamdulillah saya dipercaya mewakili tokoh masyarakat
untuk ikut andil dalam mempersatukan TPQ yang awalnya ada dua dan
memindahkanya ke Masjid. Setlah TPQ bersatu saya di beri amanah untuk
mengelolanya dan ditunjuk sebagai kepala TPQ.
7. Bagaimana usaha dan peran anda untuk memberdayakan cinta al-Qur’an di
masyarakat terlebih untuk menghafal al-Qur’an?
Jawaban:
Yang paling utama adalah memberikan motivasi, penerangan, pencerahan kepada
para orang tua. Setelah itu saya berusaha memperbaiki system pengajaran di
dalam TPQ mulai dari melakukan pembinaan kepada para pendidik setiap satu
minggu sekali sampai melakukan pengecekan keaktifan para pendidik TPQ.
Alhamdulillah selama saya menjabat sebagai kepala TPQ ditahun kedua kami
bisa mentashih santri sebanyak 9 anak. Maka dari sana para orang tua yang lain
termotivasi dan mendorong anak anaknya untuk rajin mengaji. Hingga pada
akhirnya anak-anak di desa saya seluruhnya mengaji tanpa terkecuali mulai dari
usia 5 tahun hingga kelas SMA, padahal sebelumnya banyak anak yang tidak
mengaji karena malas dan tidak ada dukungan dari orang tuanya.
8. Bagaimana respon masyarakat terhadap peran yang anda berikan kepada
kegiatan ritual keagamaan di masyarakat?
Jawaban:
Respon masyarakat terhadap peran saya, Alhamdulillah masyarakat disini sangat
mendukung dan mengapresiasi setiap keikutsertaan saya dalam kegiatan
keagamaan. Saya diberikan amanah oleh beberapa tokoh masyarakat untuk
menjadi pengurus kegiatan bahkan ditunjuk sebagai ketua dalam kepengurusan
kegiatan tersebut. Selain itu, saya juga dipercaya mewakili tokoh masyarakat
untuk menyatukan dua TPQ kemudian dipusatkan dalam masjid, setelah
dipersatukan saya diberikan kepercayaan untuk mengelolahnya dengan ditunjuk
sebagai kepala TPQ.
9. Bagaimana usulan anda untuk kemajuan kegiatan ritual keagamaan di
masyarakat ini?
Jawaban:
Lebih diperbaiki lagi pengelolaan kegiatan keagamaan yang ada sekarang,
dengan saling berkoordinasi antara tokoh-tokoh masyakat supaya mampu
memberdayakan ritual kegiatan keagamaan disini. Tidak hanya fokus pada satu
orang untuk memajukan kegiatan tersebut, tapi alangkah lebih mudah jika
bersama-sama memajukan kegiatan-kegiatan keagamaan itu, supaya tetap eksis
dan tidak sepi peminat khusunya para generasi muda sekarang
10. Adakah kendala yang anda alamai saat berusaha memberdayakan kegiatan
tersebut?
Jawaban:
Tentunya banyak sekali kendala yang saya hadapi dalam memberdayakan
kegiatan ini di masyarakat, terutama adalah penolakan dan perlawanan dari orang-
orang yang lebih tua. Mereka yang merasa lebih tua dan punya pengaruh tidak
terima jika saya yang lebih muda dan juga termasuk orang baru mengatur atau
memberdayakan kegiatan tersebut. Namun pada akhirnya karena lebih banyak yg
mendukung dari pada yang menolak, Alhamdulillah saya bisa memerankan diri
saya dengan baik dan diterima di masyarakat.
Interviewer Interviewee
(Nurul Haqiqi) (Lutfiyah)
HASIL WAWANCARA DENGAN KETUA KOORDINATOR PARA HAFIZAH
ALUMNI PONDOK PESANTREN BIDAYATUL HIDAYAH TAHUN 2011
Nama Informan : Siti Masyrufah
Identitas Informan : Alumni pondok pesantren Bidayatul Hidayah 2011
Hari/Tanggal Wawancara : Minggu/15 April 2018
Waktu Wawancara : 07.30-08.45
Tempat Wawancara : Rumah bu Siti Masyrufah
1. Berapa lama anda di pondok pesantren Bidayatul Hidayah?
Jawaban:
Alhamdulillah saya di pondok pesantren selama kurang lebih 5 tahun, 3 tahun
khatam dan 2 tahunnya untuk melancarkan hafalan.
2. Bagaimana motivasi dan tujuan anda menghafal al-Qur’an?
Jawaban:
Pada mulanya saya tidak ada keinginan untuk menghafal, tapi kedua orang tua
mendorong dan memberikan dukungan agar saya menghafal al-Qur’an agar ada
ilmu yang bisa ditularkan kepada orang lain, karena dibidang pengajian kitab saya
lemah. Harapan orang tua supaya saya bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk
orang lain. Jadi tujuan saya pada mulanya hanyalah mengikuti saran orang tua,
agar saya bisa menjadi anak yang berbakti dengan menuruti sarannya.
3. Bagaimana keadaan kegiatan keagamaan di masyarakat sebelum anda
pulang dari pondok pesantren?
Jawaban:
Keadaan kegiatan keagamaan di masyarakat sebelum saya pulang dari pondok
pesantren ya kegiatan pada umumnya yaitu Tahlil, Diba’iyah dan khotmil Qur’an
bi nadhor. Dan sudah ada TPQ namun belum begitu maju. Belum ada madrasah
Diniyah.
4. Apa kegiatan yang anda lakukan setelah pulang dari pondok pesantren?
Jawaban:
untuk kegiatan keagamaan di masyarakat tetap berjalan seperti biasanya Tahlil,
Diba’iyah, dan khotmil Qur’an. Perubahan yang signifikan ada pada TPQ, setelah
saya mulai terjun dan ambil peran di TPQ, saat ini ada program lanjutan bagi
santri TPQ yang telah khatam atau diwisuda bi nadhor yaitu berupa Madrasah
Diniyah dan Tahfidzul Qur’an. Madrasah diniyah dengan santri kurang lebih
berjumlah 50 santri, sedangkan untuk santri Tahfidzul Qur’an kurang lebih
berjumlah 20 santri sebagian ada yang bermukim disini dan sebagian dari santri
kampung sekitar.
5. Bagaimana peran anda di masyarakat?
Jawaban:
Saya mengikuti kegiatan keagamaan di masyarakat seperti Tahlil, Diba’iyah, dan
Khotmil Qur’an sebagai anggota, saya tidak menjadi pengurus karena saya tidak
seberapa aktif di dalamnya. Sebab anak yang masih terlalu kecil, selain itu banyak
orang yang lebih tua yang sudah mengembangkan kegiatan tersebut sejak awal.
6. Bagaimana peran anda dalam kegiatan keagamaan tersebut?
Jawaban:
Dalam kegiatan keagamaan saya paling aktif di lembaga, kerena selain lembaga
ini keluarga besar saya yang mendirikan, saya juga diberi amanah untuk
mengembangkan program tahfidzul Qur’an, yakni mengajak anak anak remaja di
kampung untuk mau menghafal al-Qur’an.
7. Bagaimana usaha dan peran anda untuk memberdayakan cinta al-Qur’an di
masyarakat terlebih untuk menghafal al-Qur’an?
Jawaban:
Pada mulanya saya mengumpulkan anak anak yang sudah khatam al-Qur’an bi
nadhor, kemudia disitu saya memberikan pemahaman bahwa dengan menghafal
al-Qur’an hidup menjadi lebih berkah, memanfaatkan usia yang masih muda
untuk hal yang lebih manfaat. Setelah ada kemauan dari sang anak saya menemui
orang tuanya untuk memahamkan kedua orang tuanya juga. Setelah keduanya
setuju barulah bisa dimulai kegiatan tahfidzul Qur’an tersebut.
8. Bagaimana respon masyarakat terhadap peran yang anda berikan kepada
kegiatan ritual keagamaan di masyarakat?
Jawaban:
Masyarakat disini cukup mengapresiasi, mereka tampaknya cukup menerima
dengan peran saya dalam beberapa kegiatan keagamaan disana. Dalam beberapa
kesempatan terakhir saya diberi amanah oleh tokoh masyarakat untuk
mengembangkan program tahfidzul Qur’an, dengan target mampu menarik minat
para remaja disini, untuk mau belajar menghafalkan al-Qur’an.
9. Bagaimana usulan anda untuk kemajuan kegiatan ritual keagamaan di
masyarakat ini?
Jawaban:
Terus menyadarkan para remaja dan orang tua disini bahwa kegiatan keagamaan
tidak kalah pentingnya untuk terus dikembangkan dan dimajukan. Para remaja
memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam memajukan kegiatan keagamaan
disini. Karena tak selamanya saya dan tokoh-tokoh masyarakat disini, akan terus
memegang peran, maka perlu ditanamkan rasa cinta dan peduli pada remaja
dalam rangka memberdayakan ritual kegiatan keagamaan masyarakat disini.
10. Adakah kendala yang anda alamai saat berusaha memberdayakan kegiatan
tersebut?
Jawaban:
Alhamdulillah sejauh ini tidak ada kendala yang serius, masyarakat di sini
mendukung penuh segala program kegiatan di lembaga ini. Kendala yang umum
terjadi pada anak anak yang menghafal karena sebagian mereka masih sekolah
menjadikan setoran tidak rutin serta gangguan HP karena terkadang sudah asyik
HPan sampai lupa mengaji. Namun jika kendala dalam memberdayakan kegiatan
kegamaan adalah saya masih memiliki balita yang belum bisa terlalu lama apalagi
jika diajak untuk mengikuti kegiatan keagamaan yang seluruhnya dilakukan pada
malam hari. Karena alasan inilah saya belum bisa aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan.
Interviewer Interviewee
(Nurul Haqiqi) (Siti Masrufah)
HASIL WAWANCARA DENGAN KETUA KOORDINATOR PARA HAFIZAH
ALUMNI PONDOK PESANTREN BIDAYATUL HIDAYAH TAHUN 2012
Nama Informan : Syafa’atu Dzikriyah
Identitas Informan : Alumni pondok pesantren Bidayatul Hidayah 2012
Hari/Tanggal Wawancara : Rabu/11 April 2018
Waktu Wawancara : 07.30-08.45
Tempat Wawancara : Rumah bu Syafa’atu Dzikriyah
1. Berapa lama anda di pondok pesantren Bidayatul Hidayah?
Jawaban:
Kurang lebih saya di pondok pesantren Bidayatul Hidayah selama 5 tahun, 3
tahun khatam bil ghoib, kemudian saya ambil program sanadan selama 2 tahun.
2. Bagaimana motivasi dan tujuan anda menghafal al-Qur’an?
Jawaban:
Pada mulanya saya sering melihat tetangga-tetangga saya membaca al-Qur’an
tanpa melihat hal itu membuat saya kagum, kemudian dalam hati ingin sekali bisa
seperti mereka. Kebetulan di depan rumah saya ada seperti Majlis menghafal al-
Qur’an banyak yang menghafalkan al-Qur’an disana sejak saya masih kecil.
Akhirnya saya memutuskan untuk berangkat ke pesantren saat saya mulai masuk
bangku Aliyah dan Alhamdulillah kedua orang tua menunggung penuh keputusan
saya. Dan untuk tujuan saya menghafal al-Qur’an adalah yang paling utama untuk
mengabdikan diri pada Allah, agar dalam hidup ada amalan yang bisa saya
istiqomahkan setiap hari, seperti terus menerus muroja’ah melantunkan ayat ayat
suciNya intinya agar selalu bisa mendekatkan diri kepada Allah lewat kalamNya.
3. Bagaimana keadaan kegiatan keagamaan di masyarakat sebelum anda
pulang dari pondok pesantren?
Jawaban:
Sebelum saya berangkat ke pesantren kegiatan keagamaan di masyarakat saya
seperti kegiatan pada umumnya, yaitu Diba’an, Tahlil dan Khotmil Qur’an bin
nadhor. Seluruh kegiatan dilaksanakan pada malam hari ba’da Isya’.
4. Apa kegiatan yang anda lakukan setelah pulang dari pondok pesantren?
Jawaban:
Kegiatan keagamaan tetap seperti yang dulu, hanya saja ada tambahan kegiatan
yaitu istighosah, disini saya mulai memerankan diri saya sepulang dari pondok
pesantren. Kegiatan istighosah juga dilaksanakan pada malam hari digilir dari
rumah ke rumah seperti halnya kegiatan keagamaan yang lain.
5. Bagaimana peran anda di masyarakat?
Jawaban:
peran saya di masyarakat, Alhamdulillah sejak kepulangan saya dari pondok
pesantren saya ditunjuk sebagai salah satu pengurus harian Fatayat NU, saya
dipercaya untuk mengemban tugas tersebut. Saya juga dipercaya untuk menjadi
salah satu pengurus JHQ pacet. Kemudian kegiatan setiap harinya saya mengajar
Madrasah Diniyah dan TPQ sebagai ustadzah al-Qur’an dan guru seni baca al-
Qur’an. Di desa jika ada acara pernikahan atau acara keluarga lainnya saya
dipercaya untuk membacakan ayat suci al-Qur’an (Qiro’ah), bersyukur
Alhamdulillah bisa bermanfaat untuk orang lain.
6. Bagaimana peran anda dalam kegiatan keagamaan tersebut?
Jawaban:
Dalam kegiatan istighosah saya menjadi salah satu pengurus, namun pada
kegiatan keagamaan masyarakat yang lain saya hanya sebagai anggota, meskipun
terkadang saya ditunjuk untuk membuka dan memimpin kegiatan.
7. Bagaimana usaha dan peran anda untuk memberdayakan cinta al-Qur’an di
masyarakat terlebih untuk menghafal al-Qur’an?
Jawaban:
Pertama yang saya lakukan adalah menekuni dengan telaten dan ikhlas seluruh
kegiatan yang saya kerjakan. Untuk memberdayakan cinta al-Qur’an
Alhamdulillah berbekal dari ilmu yang saya dapat dipondok pesantren berupa
ilmu Qiro’at seni baca al-Qur’an saat ini ada 7 anak yang istiqomah datang ke
rumah setiap seminggu 2 kali untuk belajar Ilmu Qiro’at. Selain mengajar Qiro’at
di rumah saya juga diberi kepercayaan untuk mengajar Qiro’at di 3 TPQ desa
sebelah setiap seminggu sekali. Namun untuk memberdayakan masyarakat untuk
menghafal Alhamdulillah sudah ada yang menjalankannya tepat di depan rumah
saya, sudah ada sebuah majlis di dalamnya banyak para penghafal al-Qur’an yang
lahir dari sana sejak saya masih kecil.
8. Bagaimana respon masyarakat terhadap peran yang anda berikan kepada
kegiatan ritual keagamaan di masyarakat?
Jawaban:
Alhamdulillah selama saya berperan serta dalam kegiatan keagamaan disini,
masyarakat menunjukkan respon yang baik, kebanyakan mereka mendukung saya
untuk tetap ikut andil dalam kegiatan keagamaan disini. Dalam kegiatan
istighosah, saya dipercaya untuk dijadikan ketua kepengurusan kegiatan tersebut.
Kemudian saya juga mendapat kepercayaan masyarakat sini untuk mengajarkan
Qira’at di 3 TPQ desa tetangga setiap seminggu sekali.
9. Bagaimana usulan anda untuk kemajuan kegiatan ritual keagmaan di
masyarakat ini?
Jawaban:
Memang tidaklah mudah dalam mengembangkan dan memajukan ritual
keagamaan disini agar terus terbedayakan. Namun usulan saya, agar semua pihak
mulai dari tokoh agama hingga tokoh masyarakat untuk selalu saling membaur
dan dan bekerja sama satu sama lain, untuk terus memberdayakan ritual kegiatan
kegamaan disini.
10. Adakah kendala yang anda alamai saat berusaha memberdayakan kegiatan
tersebut?
Jawaban:
Kendala saat saya memberdayakan kegiatan keagamaan salah satunya si kecil,
sejak ada anak saya yang sekarang sudah berusia 8 bulan, saya sering absen
dalam kegiatan keagamaan karena kegiatannya dilaksanakan pada malam hari.
Kemudian kendala pada saat saya mengajar Qiro’at adalah kurangnya minat dari
anak-anak, serta kurangnya dukungan dari orang tua kepada putra-putrinya untuk
belajar seni baca al-Qur’an, saya juga menyadari kesulitannya dalam belajar
Qiro’at. Tidak semua anak suka dengan pelajaran ini.
Interviewer Interviewee
Nurul Haqiqi Syafa’atu Dzikriyah
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil‘alamin, dengan segala kerendahan hati, penulis
panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas izin, rahmat serta
hidayahNya, penulisan Skripsi yang berjudul “Peranan Para Hafiẓah Alumni
Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng dalam Pemberdayaan Ritual
Keagamaan di Masyarakat” dapat diselesaikan.
Penulis menyadari, berhasilnya studi dan penyusunan Skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, semangat,
ilmu dan do’a kepada penulis dalam menghadapi setiap tantangan, sehingga
sepatutnya pada kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Dr. H. M. Fatih, M.Fil.I. selaku kepala STIT Raden Wijaya Mojokerto,
beserta staf yang telah memberikan fasilitas yang penulis butuhkan selama
menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Raden Wijaya
Mojokerto.
2. KH. Moh. Fathoni Dimyati Lc. Selaku pimpinan perkuliahan yang
berlangsung di Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng, Serta
para dosen-dosen yang telah memberikan ilmu dan fasilitas sehingga
perkuliahan di Mojogenegng bisa terus berlangsung dengan baik dan
tertib.
ix
3. Drs. H. Hariris Nurcahyo, M.Si selaku dosen pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya guna memberikan bimbingan
dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Akhmad Pandu Setiawan, M.Pd.i selaku dosen pembimbing 2 yang juga
telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya guna memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Teman-teman mahasiswa STIT Raden Wijaya atas kerjasama dan
motivasinya serta berbagai bantuan moril dan materielnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
6. Semua pihak yang telah tulus ikhlas membantu penulis baik fisik maupun
psikis dalam menyusun Skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Paling tidak, nama-nama yang kami sebut di atas sangat berperan
penting dalam mendukung terselesaikannya Skripsi ini. Akhirnya tiada balasan
yang penulis berikan kecuali hanya do’a semoga Allah Swt memberi imbalan
yang lebih baik atas jerih payahnya dan semoga jasa kebaikan mereka diterima
Allah dan dicatat sebagai amal sholeh. Dan juga sebagai harapan semoga Skripsi
ini mendatangkan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis telah berusaha secara maksimal dan sekaligus menyadari bahwa
dipandang dari sudut ilmiah, penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang budiman sangat penulis
harapkan demi mendapatkan hasil yang lebih baik.
x
Akhir kata, semoga apa yang kami susun ini bisa memberikan manfaat
dan inspirasi bagi dunia pendidikan. Amin.
Mojokerto, 18 Juli 2018
xi
ABSTRAK
Haqiqi, Nurul. 2018, Peranan Para Hafiẓah Alumni Pondok Pesantren Bidayatul
Hidayah Mojogeneng dalam Pemberdayaan Ritual Keagamaan di
Masyarakat, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi
Ilmu Tarbiyah Raden Wijaya Mojokerto.
Merupakan sebuah keharusan bahwa sebagai manusia yang diberikan
kemampuan lebih untuk menaiki jalan mendaki (faqquroqobah), yaitu seorang
hafiẓah atau penghafal al-Qur’an untuk memerankan dirinya menjadi manusia
yang bermanfaat, sebagai bentuk kesadaran membangun peradaban masyarakat
yang berbudaya, terlebih pada pemberdayaan ritual keagamaan di masyarakat.
Pondok pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng merupakan lembaga
pendidikan yang bergerak dibidang agama islam, setiap tahun lembaga ini
mencetak para penghafal al-Qur’an yang bisa bermanfaat dan berguna untuk
masyarakat disekitarnya. Namun masih dipertanyakan, apakah hal tersebut
telah benar bahwa para hafiẓah alumni pondok pesantren ini sudah berperan
dalam pemberdayaan ritual keagamaan di masyarakat. Oleh karena itu
dilakukan penelitian tentang: Peranan para hafiẓah alumni Pondok Pesantren
Bidayatul Hidayah Mojogeneng dalam pemberdayaan ritual keagamaan di
masyarakat.
Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kualitatif
menggunakan rancangan Etnografik dengan pendekatan deskriptif. Variabel
penelitiannya adalah peranan para hafiẓah alumni pondok pesantren Bidayatul
Hidayah Mojogeneng dan pemberdayaan ritual keagamaan. peranan para
hafiẓah diidentifikasi dengan bukti langsung melalui pengamatan (observasi) ,
wawancara (interview) dan dokumentasi. Dan instrumen penelitiannya adalah
peneliti sendiri yang melibatkan ketua koordinator hafiẓah tahun 2010, 2011,
2012 dan masyarakat sekitar. Analisis data dilapangan menggunakan model
Milles Hubermen yaitu reduction, display dan verification. Sebelum data dari
hasil penelitian diuraikan dan dianalisa, dilakukan terlebih dahulu pengecekan
keabsahan data dengan uji credibility, uji transferability, uji dependability dan
uji Confirmability.
Harapan yang diinginkan untuk menjadi sebuah kesimpulan, adalah 1)
Diketahui beberapa peran para hafiẓah alumni Pondok Pesantren Bidayatul
Hidayah di masyarakat kecamatan Pacet dan Kutorejo. 2) Diketahui kegiatan
pemberdayaan ritual keagamaan di masyarakat kecamatan Pacet dan Kutorejo.
3) Diketahui persepsi masyarakat terhadap peran para hafiẓah alumni Pondok
Pesantren Bidayatul Hidayah dalam pemberdayaan ritual keagamaan di
masyarakat.
Berdasarkan data kualitatif tersebut, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan: (1) peranan para hafiẓah alumni pondok pesantren bidayatul
xii
hidayah dalam pemberdayaan ritual keagmaan di masyarakat kecamatan Pacet
dan Kutorejo adalah sebagai berikut a) Berperan dalam pemberdayaan ritual
keagamaan di masyarakat sebagai Kepala Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
Baitul Muslimin di Kedung peluk, Kuripan sari, Pacet. b) Berperan sebagai
Pengurus Muslimat Ranting di masyarakat Kedung peluk, Kuripan sari, Pacet.
c) Berperan sebagai Pengurus Lembaga Pendidikan Islam dan Sosial (LPIS)
Bustanut Tarbiyah di Ngudi, Pesanggrahan, Kutorejo. d) Berperan sebagai
Ustadzah di TPQ dan Madrasah Diniyah Bustanut Tarbiyah di Ngudi,
Pesanggrahan, Kutorejo. e) Berperan sebagai Kordinator Program Tahfidzul
Qur’an di LPIS Bustanut Tarbiyah di Ngudi, Pesanggrahan, Kutorejo. f)
Berperan sebagai Pengurus Harian Fatayat NU. g) Berperan sebagai Pengurus
JHQ Pacet di Treceh Sajen Mojokerto. h) Berperan sebagai Ustadzah madrasah
Diniyah dan TPQ di Treceh Sajen Mojokerto. i) sebagai Ustadzah seni baca al-
Qur’an (Qiro’ah) ditiga TPQ di Treceh Sajen Mojokerto. (2) kegiatan
pemberdayaan ritual keagamaan di masyarakat kecamatan Pacet dan Kutorejo
adalah sebagai berikut: a) pemberdayaan dengan mempertahankan kegiatan
ritual keagamaan yang sudah ada berupa tahlil, diba’iyah dan khotmil di
masyarakat kecamatan pacet dan kutorejo. b) pemberdayaan dengan
mengembangkan kegiatan ritual keagamaan berupa program lanjutan Madrasah
Diniyah dan tambahan kegiatan Istighosah serta Tahlil Kubro di masyarakat
kecamatan pacet dan kutorejo. c) pemberdayaan dengan mengaktifkan kembali
kegiatan ritual keagamaan berupa sholawat al-banjari IIPNU yang telah lama
vakum di masyarakat kecamatan pacet dan kutorejo. (3) persepsi masyarakat
terhadap peran para hafiẓah alumni Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah
dalam pemberdayaan ritual keagamaan di masyarakat disimpulkan sebagai
berikut: Persepsi yang diberikan oleh masyarakat mayoritas mendukung dan
menilai apa yang dilakukan oleh para hafiẓah, menurut masyarakat peran para
hafiẓah merupakan hal yang positif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Bahkan masyarakat telah mempercayakan kepada para hafiẓah untuk
menjalankan beberapa kegiatan dan lembaga pendidikan disana, sehingga tak
segan masyarakat untuk mengikutsertakan anak-anak mereka dalam kegiatan
tersebut. Karena menurut mereka para hafiẓah memiliki sifat aktif dalam
berpartisipasi, dan sikap yang baik, sopan, santun, ulet, tekun serta
bertanggung jawab dalam mengemban amanah yang diberikan oleh
masyarakat.
Kata kunci: hafiẓah, pemberdayaan, ritual keagamaan, masyarakat
xiii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan
bersama (SKB) Mentri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I.
Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.
Daftar huruf Bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat
dilihat sebagai berikut:
ARAB LATIN
Konsonan Nama Konsonan Keterangan
Tidak dilambangkan (half madd) ا
B B Be ب
T Th Te ت
Ts Th Te dan Ha ث
J J Je ج
Ch ḥ Ha (dengan titik di bawah) ح
Kh Kh Ka dan Ha خ
D D De د
Dz Dh De dan Ha ذ
R R Er ر
Z Z Zet ز
S Sh Es س
Sy Sh Es dan Ha ش
Sh ṣ Es (dengan titik di bawah) ص
xiv
Dl ḍ De (dengan titik di bawah) ض
Th ṭ Te (dengan titik di bawah) ط
Dh ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ
Koma terbalik di atas ‘ ‘ ع
Gh Gh Ge dan Ha غ
F F Ef ف
Q Q Qi ق
K K Ka ك
L L El ل
M M Em م
N N En ن
W W We و
H H Ha ه
A ʼ Apostrof ء
Y Y Ye ي
Hamzah (ء( yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda
apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir maka ditulis dengan tanda (‘)
xv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL DALAM ...............................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv
PERNYATAAN KEORISINALAN SKRIPSI ..................................................... v
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii
ABSTRAK ..............................................................................................................xii
TRANSLITERASI ................................................................................................ xiii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................... 4
C. Batasan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Fokus Penelitian ............................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
G. Penelitian Terdahulu yang Relevan ............................................................... 9
H. Asumsi ......................................................................................................... 12
xvi
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Peran Para Hafiẓah .......................................................................................... 14
1. Pengertian Peran Para Hafiẓah ...................................................................... 14
2. Keutamaan penghafal Al-Qur’an ................................................................... 17
3. Tujuan penghafal Al-Qur’an ........................................................................ 20
4. Faktor yang Menghambat dan Mendukung Peran Para Hafizah ................ 21
4. Pengertian Pondok Pesantren ........................................................................ 26
B. Pemberdayaan Ritual Keagamaan ................................................................ 30
1. Pengertian Pemberdayaan Ritual Keagamaan ............................................ 30
2. Prinsip-prinsip Pemberdayaan ....................................................................... 34
3. Tujuan Ritual Keagamaan ............................................................................. 36
4. Macam-Macam Ritual Keagamaan di Masyarakat ..................................... 36
5. Pengertian Masyarakat ................................................................................... 46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ......................................................... 49
B. Data dan Sumber Data Penelitian ................................................................. 51
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 52
D. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 54
E. Teknik Analisis Data .................................................................................... 55
F. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................................ 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................................... 60
1. Deskripsi Obyek Penelitian ..................................................................... 61
xvii
2. Paparan Data Penelitian ........................................................................... 76
B. Pembahasan ............................................................................................... 92
1. Peranan Para Hafiẓah Alumni PonPes Bidayatul Hidayah Mojogeneng
Dalam Pemberdayaan Ritual Keagamaan Di Masyarakat ....................... 92
2. Kegiatan Pemberdayaan Ritual Keagamaan Di Masyarakat Kecamatan
Pacet Dan Kutorejo ................................................................................. 115
3. Persepsi Masyarakat Terhadap Peran Para Hafiẓah Alumni Pondok
Pesantren Bidayatul Hidayah Mojogeneng Dalam Pemberdayaan Ritual
Keagamaan Di Masyarakat ..................................................................... 124
C. Pengecekan Keabsahan Data ................................................................... 128
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ...................................................................................................... 134
B. Saran ............................................................................................................ 136
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 119
LAMPIRAN ........................................................................................................... 122
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Alumni tahun 2010
Lampiran 2. Daftar Alumni tahun 2011
Lampiran 3. Daftar Alumni tahun 2012
Lampiran 4. Lembar Observasi
Lampiran 5. Pedoman Wawancara
Lampiran 6. Kolom Responden
Lampiran 7. Surat tugas pembimbing
Lampiran 8. Surat permohonan ijin penelitian
Lampiran 9. Surat balasan ijin penelitian
Lampiran 10. Kartu bimbingan skripsi
Lampiran 11. Foto-foto dokumentasi
v
PEDOMAN TRANSLITERASI
Pedoman Transliterasi Arab Latin yang merupakan hasil keputusan
bersama (SKB) Mentri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I.
Nomor: 158 Tahun 1987 dan Nomor: 0543b/U/1987.
Daftar huruf Bahasa Arab dan transliterasinya ke dalam huruf Latin dapat
dilihat sebagai berikut:
ARAB LATIN
Konsonan Nama Konsonan Keterangan
Tidak dilambangkan (half madd) ا
B B Be ب
T Th Te ت
Ts Th Te dan Ha ث
J J Je ج
Ch ḥ Ha (dengan titik di bawah) ح
Kh Kh Ka dan Ha خ
D D De د
Dz Dh De dan Ha ذ
R R Er ر
Z Z Zet ز
S Sh Es س
Sy Sh Es dan Ha ش
Sh ṣ Es (dengan titik di bawah) ص
Dl ḍ De (dengan titik di bawah) ض
vi
Th ṭ Te (dengan titik di bawah) ط
Dh ẓ Zet (dengan titik di bawah) ظ
Koma terbalik di atas ‘ ‘ ع
Gh Gh Ge dan Ha غ
F F Ef ف
Q Q Qi ق
K K Ka ك
L L El ل
M M Em م
N N En ن
W W We و
H H Ha ه
A ʼ Apostrof ء
Y Y Ye ي
Hamzah (ء( yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda
apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir maka ditulis dengan tanda (‘)
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama : Nurul Haqiqi
2. NIM/NIMKO : 20142404518/ 2014.4.024.0001.1.003964
3. Tempat & Tgl. Lahir : Sidoarjo, 23 Desember 1995
4. Alamat : Dsn. Karang asem Ds. Kedung gede Kec. Dlanggu
5. Jenis Kelamin : Perempuan.
6. Agama : Islam.
B. Riwayat Pendidikan
1. Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama’ Wedoro – Waru - Sidoarjo, lulus
tahun 2008.
2. Madrasah Tsanawiyah Mamba’ul Ulum Awang-awang - Mojosari –
Mojokerto, lulus tahun 2011.
3. Sekolah Menengah Atas Al-Hidayah Simbaringin - Kutorejo – Mojokerto,
lulus tahun 2014.
4. Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiah Dan Keguruan Jurusan Agama Islam Di
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah “Raden Wijaya” Mojokerto tahun akademik
2014.
Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Mojokerto, 12 Mei 2018
Nurul Haqiqi
NIM. 20142404518
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Informan : Mukhlason
Identitas Informan : Kepala dusun Ngudi, Pesanggrahan, Kutorejo
Hari/Tanggal Wawancara : Sabtu/12 Mei 2018
Waktu Wawancara : 08.58 WIB
Tempat Wawancara : Dusun Ngudi, Pesanggrahan, Kutorejo.
1. Bagaimana gambaran umum tentang kondisi kegiatan keagamaan di
masyarakat ini?
Jawaban:
Alhamdulillah Kegiatan keagamaan di masyarakat ini semakin tahun semakin
menunjukkan kemajuan, dulu kegiatan keagamaan hanya diminati oleh para orang
tua, namun kini kaum muda pun mau ikut serta mengikuti kegiatan tersebut sejak
berdirinya lembaga pendidikan Islam Bustanut Tarbiyah, karena banyak kegiatan
yang dilakukan disana mulai dari kegiatan rutinan mingguan hingga bulanan.
2. Bagaimana peran hafizah dalam kegiatan tersebut?
Jawaban:
Dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan di lembaga pendidikan Islam Bustanut
Tarbiyah beliau berperan sebagai pengurus serta ketua coordinator program
Tahfidzul Qur’an.
3. Bagaimana persepsi anda tentang peranan hafizah dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat?
Jawaban:
Persepsi saya tentang para penghafal al-Qur’an seperti neng rufah dalam
memberdayakan ritual keagamaan di masyarakat adalah bahwa kehadirannya,
keikutsertaannya dalam kegiatan tersebut sangat perlu. Mengingat bahwa selama
ini beliau sangat telaten merawat santri yang menghafal al-Qur’an termasuk putri
saya sendiri, keistiqomahan serta kesabarannya dalam mendidik anak anak patut
diacungi jempol.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Informan : Suyoso
Identitas Informan : Kepala dusun Treceh, Sajen, Pacet.
Hari/Tanggal Wawancara : Minggu/13 Mei 2018
Waktu Wawancara : 09.28 WIB
Tempat Wawancara : Dusun Treceh, Sajen, Pacet
1. Bagaimana gambaran umum tentang kondisi kegiatan keagamaan di
masyarakat ini?
Jawaban:
Gambaran umum kondisi kegiatan keagamaan di masyarakat ini sangatlah kompak,
baik kegiatan putra maupun putri sama sama berjalan dengan baik. Karena dusun
ini sangat luas terdiri dari 12 RT, maka kegiatan keagamaan disini sangatlah padat,
mulai dari kegiatan mingguan hingga bulanan.
2. Bagaimana peran hafizah dalam kegiatan tersebut?
Jawaban:
Sejauh ini beliau selalu ikut serta dalam seluruh kegiatan keagamaan di masyarakat,
meski menjadi anggota biasa dalam arti tidak menjadi pengurus kegiatan karena
usianya yang masih muda, tetapi beliau sering ditunjuk untuk diminta memimpin
jalannya kegiatan tersebut. Bahkan jika ada acara desa yang membutuhkan sang
Qori’ maka beliaulah yang pasti ditunjuk oleh masyarakat, karena memang sudah
ahlinya Qiro’ah.
3. Bagaimana persepsi anda tentang peranan hafizah dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat?
Jawaban:
Peran para hafizah selalu ditunggu oleh masyarakat, terutama hafizah yang
mempunyai keberanian tampil dihadapan masyarakat namun tetap rendah hati,
mbak riyah dalam kesehariannya mengajar ilmu seni baca al-Qur’an di beberapa
TPQ bahkan ada yang privat setiap 2 kali dalam seminggu datang ke rumahnya,
beliau tetap mengajarnya dengan penuh kesungguhan, sabar dan telaten, di
kampung beliau terkenal orang yang sopan dan lemah lembut.
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Informan : Ahmad Sudar
Identitas Informan : Kepala dusun Kedung peluk, Kuripan sari, Pacet.
Hari/Tanggal Wawancara : Kamis/10 Mei 2018
Waktu Wawancara : 10.42 WIB
Tempat Wawancara : Dusun Kedung peluk, Kuripan sari, Pacet.
1. Bagaimana gambaran umum tentang kondisi kegiatan keagamaan di
masyarakat ini?
Jawaban:
Sejauh ini kegiatan keagamaan di masyarakat berjalan dengan baik, masyarakat
kompak dan saling mendukung ulur tangan, karena seluruh penduduk di dusun ini
beragama Islam.
2. Bagaimana peran hafizah dalam kegiatan tersebut?
Jawaban:
Sejak kepulangannya dari pondok pesantren, kehadiran bu lutfiyah benar-benar
membawa dampak positif bagi masyarakat. Sifatnya yang tegas dan berani
membuat beliau banyak dipercayai oleh tokoh masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan keagamaan sekaligus pendidikan yang ada di dusun ini yaitu TPQ. sejauh
ini beliau ditunjuk sebagai pemimpin dalam berbagai kegiatan serta menjadi kepala
TPQ di dusun ini.
3. Bagaimana persepsi anda tentang peranan hafizah dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat?
Jawaban:
Peran bu lutfiyah dalam memberdayakan ritual keagamaan di masyarakat selalu
mendapat respon positif, beliau orang yang amanah, tekun dan ulet dalam mendidik
anak anak di TPQ. sejak TPQ dalam pimpinannya dalam jangka 1.5 tahun untuk
yang pertama kalinya berhasil mentashih al-Qur’an sebanyak 9 anak. Jadi, pada
intinya hadirnya para penghafal al-Qur’an di tengah masyarakat kita benar-benar
sangat dibutuhkan dan banyak sekali kemanfaatannya.
PEDOMAN OBSERVASI
A. Identitas Observasi
1. Nama Responden yang di amati : …………………………………………………
2. Hari, Tanggal : …………………………………………………
3. Waktu : …………………………………………………
4. Tempat : …………………………………………………
B. Lembar Observasi
Pelaksanaan pengamatan peran para Hafizah alumni pondok pesantren Bidayatul Hidayah
Mojogeneng dalam pemberdayaan ritual keagamaan di masyarakat, (format observasi diisi
dengan membubuhkan tanda ceklis dan pemberian keterangan)
No Aspek yang diamati
Observasi Keterangan
Ya Tidak
1
Para Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul Hidayah
berperan aktif dalam kegiatan
keagamaan di masyarakat
2
Para Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul Hidayah
memiliki inisiatif untuk
memberdayakan kegiatan keagamaan
di masyarakat
3
Para Hafizah alumni pondok
pesantren Bidayatul Hidayah dapat
diterima dengan baik dimasyakat
dalam rangka pemberdayaan
kegiatan keagamaan
4
Potensi dan pengalaman para Hafizah
alumni pondok pesantren Bidayatul
Hidayah digunakan untuk
pemberdayaan kegiatan keagamaan
di masyurakat
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Informan : ……………………………………………………..
Identitas Informan : ……………………………………………………..
Hari/Tanggal Wawancara : ……………………………………………………..
Waktu Wawancara : ……………………………………………………..
Tempat Wawancara : ……………………………………………………..
1. Berapa lama anda di pondok pesantren Bidayatul Hidayah?
2. Bagaimana motivasi dan tujuan anda menghafal al-Qur’an?
3. Bagaimana keadaan kegiatan keagamaan di masyarakat sebelum anda pulang dari
pondok pesantren?
4. Apa kegiatan yang anda lakukan setelah pulang dari pondok pesantren?
5. Bagaimana peran anda di masyarakat?
6. Bagaimana peran anda dalam kegiatan keagamaan tersebut?
7. Bagaimana usaha dan peran anda untuk memberdayakan cinta al-Qur’an di
masyarakat terlebih untuk menghafal al-Qur’an?
8. Bagaimana respon masyarakat terhadap peran yang anda berikan kepada kegiatan
ritual keagamaan di masyarakat?
9. Bagaimana usulan anda untuk kemajuan kegiatan ritual keagmaan di masyarakat
ini?
10. Adakah kendala yang anda alamai saat berusaha memberdayakan kegiatan
tersebut?
Interviewer Interviewee
(……………) (………….)
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Informan : ……………………………………………………..
Identitas Informan : ……………………………………………………..
Hari/Tanggal Wawancara : ……………………………………………………..
Waktu Wawancara : ……………………………………………………..
Tempat Wawancara : ……………………………………………………..
1. Bagaimana gambaran umum tentang kondisi kegiatan keagamaan di
masyarakat ini?
2. Bagaimana peran hafizah dalam kegiatan tersebut?
3. Bagaimana persepsi anda tentang peranan hafizah dalam pemberdayaan
ritual keagamaan di masyarakat?
Interviewer Interviewee
(……………) (………….)