97

dengan personal brand, khususnya di Facebook?

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: dengan personal brand, khususnya di Facebook?
Page 2: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

1

Catatan: Jika Anda adalah seorang Pebisnis UKM, maka sebaiknya

Anda bangun Personal Brand mulai sekarang!

Halo, kawan ^_^

Sebelum Anda dapatkan ilmu yang LUAR BIASA dalam

ebook ini, perlu Saya katakan bahwa ebook ini ditulis ber-

dasarkan pengalaman pribadi Saya saat membangun Personal

Brand dalam berbisnis.

Artinya, ebook ini ditulis berdasarkan kisah nyata, bukan teori

dan omong kosong belaka. Hm, Saya pribadi cukup muak kalau

misalkan sharing sesuatu yang cuma omong doang. Bullshit..!!

Page 3: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

2

Bagaimana Saya

Membangun Personal Brand?

Sejujurnya, Saya juga bingung.

Herannya, orang-orang di luar sana banyak yang bilang bahwa

personal brand Saya cukup kuat.

Hmm.... Saya malah tambah bingung.

Namun, kalau misalkan Saya coba renungkan dari apa yang

sudah Saya lakukan selama ini, mungkin anggapan mereka:

benar.

Ya, Saya memang sedang kembali berusaha membangun per-

sonal brand, khususnya dalam berbisnis. Ini dilakukan tepatnya

setelah Saya mengalami kebangkrutan pada tahun 2012.

Page 4: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

3

Maklum, saat itu nama baik Saya sudah tercoreng. Banyak

rekan bisnis Saya sudah tidak percaya lagi pada Saya. Bahkan,

tak sedikit dari mereka mencaci maki Saya dan menjuluki Saya:

PENIPU!

Huffh... Sabar. Karena orang sabar disayang Tuhan.

Bukan tanpa alasan mereka menganggap Saya demikian,

mengingat uang yang telah mereka investasikan para perus-

ahaan yang Saya rekomendasikan, telah raib dan hilang karena

kasus penipuan. Padahal, Saya tidak tahu menau soal hal itu.

Alhasil, gara-gara kasus itu, selain Saya harus menanggung

kerugian lebih dari 7 miliar, Saya pun harus menanggung malu

dan nama baik sudah hancur berkeping-keping. #LebaynyaGitu

Lantas, apa yang Saya lakukan untuk mengembalikan nama

baik Saya dan membangun personal brand yang bagus?

Page 5: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

4

Pertama, Jadi Coach Abal-Abal. Ya, perlu Saya akui, sebelum

Saya mendapatkan sertifikasi Coach, dulunya Saya sudah buka

jasa ini. Artinya, gelar coach Saya dulu adalah abal-abal. Ke-

napa Saya melakukan ini? Karena niat Saya hanya ingin meno-

long orang. Saya tidak ingin orang-orang di luar sana bernasib

sama seperti Saya: bangkrut, ditipu, stress, galau, frustasi, dan

sejenisnya. Karenanya Saya ingin sharing pada mereka

dengan cara membuka jasa konsultasi dan coaching. Dan asal-

kan Anda tahu, dulu Saya tidak pernah memberikan tarif, alias

GRATIS! Inilah salah satu cara yang Saya lakukan untuk mem-

bangun personal brand yang bagus. Jadi orang baik. Titik!

Kedua, Nulis Buku tentang Aib Sendiri. Ya, jika seandainya

Anda pernah membaca buku kedua Saya yang berjudul "7

Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula", maka Anda akan tahu

bahwa buku tersebut benar-benar "gue banget". Banyak sekali

dari pembaca memberikan apresiasi terhadap buku tersebut

karena penjelasan dan isi materinya sungguh membuat mereka

"tertampar". Kok bisa? Ya iya lah, wong Saya nulisnya sambil

nangis dalam kondisi bangkrut. Tak heran bukunya mendapat

predikat Best Seller dan terjual lebih dari 20.000 eksemplar di

Indonesia. Jika Anda belum membacanya, Anda jangan tiba-

tiba penasaran dan ingin segera membacanya, karena nanti

Anda bisa kena "tampar" dari Saya. Nggak mau, kan? ^_^ hehe

---> http://billionairestore.co.id/buku7kfpp/

Page 6: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

5

Ketiga, Ngisi Seminar dan Training. Ya, Saya yakin sebagian

dari Anda adalah alumni seminar dan training Saya. Dan kalau

misalkan Anda pernah mengikuti seminar atau training Saya,

maka Anda akan merasakan 'energi besar' yang Saya tularkan

pada Anda saat sesi tersebut. Kenapa? Karena Saya ngo-

mongnya dari hati. Nggak banyak teori, nggak banyak basa

basi. To the point dan terkadang "nusuk". Jleb!

Ya, itulah tiga hal yang Saya lakukan saat bangkrut dulu. Itu

pula yang Saya lakukan untuk mengembalikan nama baik serta

membangun personal brand yang bagus.

Tentu, tak hanya itu. Karena jika Anda perhatikan, Saya pun

termasuk orang yang sangat aktif di sosial media, seperti Twit-

ter, Instagram, dan Facebook. Dan khusus kali ini, sesuai judul

ebooknya, Saya akan sharing pada tentang bagaimana Saya

membangun personal brand di Facebook. Penasaran? ^_^

Page 7: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

6

Awal Mula Aktif di Facebook

Sesuai judulnya, ebook ini akan membahas tentang bagaimana

cara mudah membangun personal branding di Facebook.

Kenapa Saya tertarik membagikan pengalaman ini pada Anda?

Karena banyak orang yang tidak

percaya, saat Saya mengatakan pada

mereka bahwa Saya hampir TIDAK

PERNAH beriklan di Facebook. Lho,

maksudnya?

Ya, Saya tidak pernah menggunakan

layanan FB Ads untuk mempromosi-

kan produk-produk yang Saya jual.

Artinya, Saya hanya menggunakan fitur

GRATISAN saja. Anehnya, tepatnya:

Alhamdulillah nya, hampir setiap produk

yang Saya promosikan lewat Facebook,

semuanya LARIS. Saya juga heran....

Bahkan, closing puluhan sampai ratusan

juta per hari bukan sesuatu yang asing buat

Saya. Hampir setiap hari malahan. Izin Allah....

Allah Maha Baik.

Page 8: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

7

Nah, saat orang-orang bertanya, "Apa rahasianya, kang?".

Lagi-lagi, Saya pun bingung menjawabnya. Sampai pada

akhirnya Saya sadar, bahwa jalur yang Saya lakukan di Face-

book selama ini adalah dengan membangun personal brand

yang bagus. Ujung-ujungnya, APAPUN yang dijual, bakalan la-

ris. Mau? ^_^ #ngilerr

Namun, sebelum masuk dalam inti bahasan, tahukah Anda

bahwa Saya baru mulai aktif kembali main Facebook sejak

Februari 2015?

Artinya, Saya adalah seorang Newbie di dunia perfesbukan....

Berawal dari punishment yang harus Saya jalankan selama 3

bulan nggak bisa twitteran, akhirnya Saya mulai cari tempat

pelampiasan yaitu di Facebook. Padahal, sebelumnya Saya

hampir jarang buka facebook. Bahkan, facebook tidak Saya

jadikan sebagai media promosi

utama di bisnis Saya. Duh, par-

ah... kemana aja woooyy!! T_T

Untungnya, Saya banyak belajar

dari kejadian ini.

Alhasil, selama nggak ngetweet,

Saya banyak "ngulik" dunia per-

fesbukan dan mulai mencari uang

lewat Facebook.

Hasilnya: DHUAARR..!!

Page 9: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

8

Alhamdulillah, hasilnya bisa membuat Saya menyesal, "Kenapa

nggak dari dulu aja Saya jualan di Facebook?". Hehehe ^_^

Ah, lupakan cerita Saya di atas. Karena bukan itu yang ingin

Saya ceritakan pada Anda.

Dalam ebook ini Saya ingin sharing pada Anda tentang

Bagaimana Saya Membangun Personal Branding di Face-

book dan bisa Menjual APAPUN yang Saya inginkan +

Orang MAU BELI. Asyik banget, kan? ^_^

Eiiits....tunggu. Cerita Saya belum selesai....

Sambil Anda simak cerita Saya selanjutnya, sejujurnya Saya

agak ragu untuk menyebarkan ebook "rahasia" ini pada Anda

dan kawan-kawan di Indonesia.

Kenapa?

Kalau Anda perhatikan, jika Anda sudah mengenal Saya sejak

lama, maka Anda akan tahu bahwa Saya itu alirannya selling

banget, nggak ada istilah brand-brand

nya. Karena kebayang kan, percuma

ngomongin branding kalau

mendatangkan pembeli aja

nggak bisa. Katanya, brand-

ing itu upaya yang dilakukan

agar customer jadi loyal. Lha,

wong mendapatkan buyer aja

susah...

Page 10: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

9

"Buyer adalah orang yang sudah beli produk Anda 1x.

Customer adalah orang sudah beli produk Anda berkali-kali"

Nah, awalnya Saya berpikir seperti itu. Sampai pada akhirnya

Saya sadar bahwa bagian dari branding yang lain (tepatnya:

Personal Branding) akan sangat membantu kita agar bisnis

semakin tumbuh dan berkembang.

Dan jika Anda baca catatan pembuka Saya dalam ebook ini,

maka Anda akan tahu bahwa Saya sangat menyarankan Anda

untuk bangun Personal Branding mulai sekarang kalau me-

mang Anda adalah seorang Pebisnis UKM.

Kenapa?

Karena peran Anda sebagai penjual sekaligus pemilik bisnis

akan mempermudah mereka (market Anda) untuk percaya dan

beli produk Anda.

Saya sudah membuktikannya.

Dan hasilnya membuat Saya tidak berhenti untuk terus ber-

syukur kepada-Nya. Alhamdulillah... Izin Allah.

Saya pribadi tidak perlu mengatakan lagi pada Anda bahwa

Saya mampu menjual ribuan produk hanya dalam hitungan hari

saja.

Saya bahkan belum memberitahu Anda bahwa Saya sering

closing ratusan per hari hanya karena personal brand yang

Saya miliki saat ini.

Page 11: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

10

Saking kuatnya pengaruh personal brand Saya, sampai-sampai

banyak orang yang berkata,

"Enak banget ya jadi kang Dewa. Apapun yang dijual laku..."

Hmm... Awalnya Saya pun berpikir demikian, saat Saya melihat

orang-orang sebelumnya berhasil melakukan itu, sampai pada

akhirnya Saya mampu membuktikannya sendiri saat ini dalam

bisnis Saya. Artinya, Anda pun mampu melakukannya.

Saya pikir, Saya tidak perlu menjelaskan lagi kepada Anda ten-

tang alasan kenapa kita harus Miliki Personal Branding yang

Bagus, karena sebenarnya Anda bisa mengenalkan produk

Anda lebih luas, menjual lebih mudah, dan melakukan APA-

PUN yang Anda inginkan, setelah Anda memilikinya.

Bahkan Saya belum mengatakan bahwa Saya sering dikontak

oleh beberapa tokoh dan pengusaha sukses di Indonesia untuk

melakukan sinergi bisnis hanya karena Personal Brand yang

Saya miliki saat ini.

Dan semuanya berawal dari FACEBOOK....

Semenjak Saya tahu ilmu luar biasa ini dan mulai merasakan

dampaknya pada kehidupan dan bisnis Saya, tak ada kata

yang layak diucapkan kecuali ungkapan Syukur:

ALHAMDULILLAH...

Sekarang coba Anda bayangkan... apa jadinya Anda jika apa

yang Saya rasakan sekarang bisa Anda rasakan dalam ke-

hidupan dan bisnis Anda? Tentu ini merupakan sesuatu yang

sangat membahagiakan, bukan?

Page 12: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

11

Ya. Semoga... ^_^

Semoga ebook ini bisa membantu Anda mendapatkan apa

yang Anda inginkan. Aamiin....

Page 13: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

12

Tentang Personal Branding

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang bagaimana mem-

bangun personal branding yang bagus, alangkah baiknya kita

pahami terlebih dahulu mengenai istilah Personal Branding.

Untuk memudahkan pemahaman, Saya akan menyebutkan be-

berapa nama pada Anda. Coba Anda jawab spontan apa yang

terlintas dalam benak Anda saat melihat atau mendengar nama

mereka:

- Soekarno : ...............................................

- Adolf Hitler : ............................................... - Steve Jobs : ...............................................

- Oprah Winfrey : ............................................... - Tom Cruise : ...............................................

- Christiano Ronaldo : ............................................... - Lady Gaga : ............................................... Jika personal brand mereka cukup kuat, maka apa yang Anda

tulis di atas tidak akan jauh berbeda dengan apa yang Saya

pikirkan... ^_^

Page 14: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

13

Misalnya, ketika

mendengar kata Adolf

Hitler, mungkin yang

muncul di benak Anda

adalah seorang tokoh

NAZI berkumis tebal

yang sangat kejam. Betul?

Saya rasa, Anda mulai paham apa itu personal branding.

"Personal Brand adalah image yang kuat dan jelas yang ada di

benak klien Anda" (Montoya)

Personal Brand merupakan persepsi yang tertanam dan ter-

pelihara dalam benak orang lain. Tentu tujuan akhirnya adalah

bagaimana orang lain itu punya pandangan positif atau per-

sepsi positif sehingga bisa berlanjut ke trust yang tinggi. Dan

kalau kita berprofesi sebagai seorang penjual atau pebisnis,

tentu ujung-ujungnya adalah para proses pembelian:

TRANSAKSI PENJUALAN... ^_^

Istilah gampangnya, Personal Branding itu adalah bagaimana Anda memasarkan diri Anda sendiri.

“Your Brand is what people say about you when you are not in

the room” (Jeff Bezos, Amazon)

Page 15: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

14

Saya tidak tahu, apakah Anda sudah menyadari betapa pent-

ingnya personal branding untuk kehidupan dan bisnis Anda?

Dan tidak tergantung pada seberapa cepat Anda menyadari be-

tapa pentingnya Personal Branding ini pada pertumbuhan

bisnis Anda, karena sebenarnya Anda bisa baca ebook ini

sampai selesai....

Namun, Saya paham, tidak

semua orang bisa memiliki

pemahaman yang tinggi

seperti Anda. Ada sebagian

dari pembaca ebook ini

yang membutuhkan pen-

jelasan lebih dalam, "Ke-

napa Saya Harus Mem-

bangun Personal Brand-

ing?"

Baiklah...

Supaya Anda bisa lebih paham tentang kenapa personal brand-

ing ini penting untuk hidup, karir, dan bisnis Anda, maka ketahui

terlebih dahulu manfaat yang Anda dapatkan saat Anda mem-

iliki Personal Brand yang Bagus:

• Terkenal. Sudah pasti Anda akan banyak dikenal orang.

Saat Anda dikenal banyak orang, artinya Anda bisa menebar

Page 16: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

15

lebih banyak kebaikan ke mereka. Bukankah sebaik-baiknya

manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya? ^_^

"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling ban-

yak manfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari & Muslim)

• Dianggap Pakar. Sekali lagi, "Dianggap Pakar". Artinya, bisa

jadi Anda itu sebenarnya tidak pakar, tapi karena market An-

da mempersepsikan demikian, maka ini adalah sebuah keun-

tungan buat Anda, karena nantinya Anda bisa jadi referensi

dan tempat bertanya banyak orang.

"Perception is more important than reality, and sometimes

the perception is reality" (Al Ries)

• Meningkatkan Nilai Jual. Kalau Anda sudah terkenal dan

dianggap pakar, otomatis nilai jual Anda naik. Anda akan di-

percaya banyak orang, diundang orang-orang, diajak ker-

jasama, dan hal-hal positif lainnya.

Saya tidak tahu, apakah Anda sudah memikirkan keuntungan

tersebut di atas atau belum?

Kalau Saya pribadi, selain untuk mengembalikan nama baik

seperti yang sudah Saya ceritakan sebelumnya, membangun

personal branding bertujuan untuk meningkatkan konversi

penjualan. Hehehe.. Lagi-lagi, ujung-ujungnya harus berbau:

JUALAN.

Ingat: NO SELLING, DYING!

Tapi itu Saya, nggak tahu kalau Anda...

Page 17: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

16

Karenanya, Saya penasaran, sembari Anda semakin pen-

asaran untuk baca ebook ini sampai selesai, apa

sesungguhnya alasan Anda ingin membangun personal brand-

ing yang bagus?

Jika jawaban Anda adalah "PENJUALAN", maka Anda boleh

lanjutkan baca sampai selesai...

*Mulai sekarang, yuk kita ubah istilah Personal Branding yang Bagus

menjadi Personal Branding yang Menjual

Semakin Anda membaca tulisan ini, semakin menunjukkan

bahwa Anda sangat tertarik untuk miliki Personal Branding

yang Menjual...

Page 18: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

17

Namun, sebelum Anda lanjutkan baca, sadarkah Anda bahwa

proses penjualan terjadi 83% karena pembeli suka dengan

penjualnya?

Artinya, jika Anda memiliki personal brand yang menjual, maka

Anda akan lebih mudah menjual APAPUN yang Anda inginkan.

Kabar terbaiknya: mereka MAU BELI.

AHA!!

Sekarang... Pertanyaannya, bagaimana cara membangun per-

sonal branding yang menjual? Dan bagaimana cara mudah

membangun personal branding di Facebook?

Yuk, ah... Perjalanan baru akan kita mulai....^_^

Page 19: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

18

Pengalaman Saya

yang "Menggelikan"

Tidak banyak orang yang tahu, bahwa Saya pun pernah gagal

dalam membangun personal branding.

Bayangkan, sejak tahun 2008 hingga tahun 2012, Saya pernah

gonta-ganti identitas yang nggak jelas. Mulai dari Motivator,

Trainer, Business Consultant, hingga Business Counselor. Mu-

lai dari julukan Peak Performance Motiva- tor,

hingga Inspirator Muda Jutawan.

Dan hal-hal "menggelikan"

lainnya.

Hasilnya?

Ya, betul. Saya tidak dikenal

sebagai siapa-siapa, kecuali orang

yang nggak jelas. T_T #NangisDiPo-

jokan

Sampai pada akhirnya Saya mulai

serius membangun Personal Branding

hingga mengerucut pada 3 hal: Selling,

Coach, Writer. Dan semuanya berujung

pada satu hal, yaitu PENJUALAN.

Page 20: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

19

Dalam ebook ini, Saya tidak akan menceritakan orang lain. Ka-

rena ketika Saya melakukan itu pada Anda, artinya Saya hanya

mengada-ngada tanpa bukti yang nyata.

Sementara Anda mulai berpikir untuk memiliki personal brand

yang menjual, di luar sana banyak sekali orang yang meniru

Saya dan entah kenapa mereka gagal. Kenapa?

Analisa Saya, mereka hanya melihat Saya dari permukaannya

saja. Katakanlah Saya menulis buku, membuat ebook, menjadi

pembicara, membuat grup facebook, berbagi postingan ber-

manfaat, dan hal-hal lainnya. Mereka melihat itu pada diri Saya.

Pertanyaannya, apakah memang begitu cara yang benar dalam

memodel seseorang?

Sayangnya, jawabannya: TIDAK.

Ketika Saya berhasil tembus omzet ratusan juta modal sosial

media, tiba-tiba banyak orang membuka kelas pelatihan dan

buat ebook-ebook dengan judul serupa. Harapannya, mereka

ingin dapat hasil yang sama.

Ketika Saya berhasil dongkrak omzet miliaran dengan tim

penjualan, tiba-tiba banyak orang yang membuka course dan

mentoring online dengan iming-iming serupa. Harapannya,

mereka ingin dapat hasil yang sama.

Ketika Saya membuat toko buku online dengan harga premium

atau di atas rata-rata, tiba-tiba banyak orang menulis buku

dengan harga yang sama dan membuat toko buku yang se-

rupa. Harapannya, mereka dapat hasil yang sama.

Page 21: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

20

Mereka pikir, begitulah cara membangun Personal Branding

yang Menjual. Pertanyaannya, kata siapa? ^_^

Perlu Saya katakan, banyak orang gagal, karena mereka keliru

dalam memodel orang. Kebanyakan dari mereka hanya me-

model bagian luarnya saja: apa aktivitasnya, apa bisnisnya, apa

yang dia lakukan, dan sejenisnya. Padahal, ada satu hal yang

perlu mereka model dan sering dilupakan banyak orang.

Apakah itu?

Jawabannya adalah: BELIEF SYSTEM-nya.

Ya, belief system adalah apa-apa saja yang diyakini oleh orang

yang menyebabkan mereka mampu melakukannya.

Misalnya, ketika Saya memodel Jeff Walker yang sukses

dengan product launchnya, Saya tidak hanya bisa meniru apa

saja yang dia lakukan. Saya justru harus mencari tahu, apa

alasan dibalik dia melakukan itu?

Ketika Saya memodel memodel Brad Sugars yang sukses

dengan perusahaan coachingnya, Saya tidak hanya bisa

meniru apa saja yang dia lakukan. Saya justru harus lebih ber-

pikir keras, bagaimana dia bisa melakukan itu?

Ketika Saya memodel Joe Vitale yang sukses dengan Hyp-

noWritingnya, Saya tidak hanya bisa meniru apa saja yang dia

lakukan. Saya justru harus meng "crack" apa yang dia lakukan.

Kok bisa hasilnya jadi seperti itu?

....dan sebagainya

Page 22: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

21

Semakin Anda berusaha untuk berpikir apa hubungannya cerita

modelling dengan personal branding, semakin Anda tersadar

bahwa ebook ini sungguh memberikan pencerahan untuk Anda.

Ya, Saya tidak bisa menjadi siapapun, ketika meniru orang lain.

Terlebih, jika cara menirunya saja salah. Wah, masalah...

Personal Branding yang Menjual tidak diciptakan hanya karena

menyontek orang secara asal-asalan, ia diciptakan dengan

penuh perenungan, perencanaan, strategi, dan eksekusi tingkat

tinggi, bukan asal jadi....

Pertanyaannya, bagaimana cara membangun personal brand-

ing yang menjual?

Page 23: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

22

7 Rahasia Membangun

Personal Brand Yang Menjual

Sesuai janji Saya, dalam ebook ini Saya tidak akan membic-

arakan orang lain. Saya hanya ingin share tentang apa yang

Saya lakukan selama ini dan semoga bermanfaat untuk Anda.

Aamiiin..

Dan seperti apa yang Saya katakan sebelumnya, pembahasan

kali ini akan fokus pada bagaimana cara mudah membangun

personal branding di facebook, bukan di media yang lain.

Artinya, siapapun Anda yang saat ini punya akun facebook, ser-

ing jualan via facebook, dan ingin lebih laris lagi kedepannya,

maka materi ini akan memberikan Anda banyak bekal serta

amunisi yang harus Anda siapkan saat berjualan nanti.

Namun, sebelum masuk pada pembahasan membangun per-

sonal brand di Facebook, ada tujuh hal penting yang mesti An-

da pahami tentang rahasia membangun personal brand yang

menjual, diantaranya:

1. Tentukan Value

2. Optimalkan Kekuatan

3. Tonjolkan Keunikan

4. Percantik Tampilan

Page 24: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

23

5. Asah Kemampuan

6. Perbanyak Prestasi

7. Promosikan Diri

Yuk kita bahas satu per satu...

PERTAMA, TENTUKAN VALUE.

Apa value yang selama ini Anda junjung tinggi?

Value behubungan dengan nilai dan

keyakinan yang dimiliki seseorang.

Ketika seseorang berpegang teguh pada

value yang dimilikinya maka APAPUN

yang dilakukannya akan sesuai dengan dirinya.

Istilah gampangnya, prinsip-prinsip apa yang Anda

pegang saat ini yang menurut Anda benar dan harus

dijunjung tinggi? Itulah value.

Mungkin saat ini Anda bingung bagaimana

cara menentukan value dalam diri

Anda. Itu persis seperti Saya

saat beberapa tahun yang lalu.

Saya baru mengenal value ini

di usia 21 tahun, setelah Saya

bangkrut. Saat itu guru Saya

memberikan 60 kartu yang

betuliskan value-value dalam hidup.

Page 25: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

24

Dari 60 kartu yang dibagikan, Saya harus memilih 20 kartu

yang bertuliskan value yang "gue banget". Dan dari 20 kartu

yang Saya pilih, Saya harus memilih 10 kartu yang bertuliskan

value yang paling "gue banget". Dan dari 10 kartu yang Saya

pilih, Saya pun harus memilih 5 kartu yang betuliskan value

yang sangat paling "gue banget". Dan hasilnya adalah: spiritual,

growth, learn, commitment, dan kebermanfaatan. Itulah value

dalam hidup Saya. Artinya, apapun yang Saya lakukan dalam

hidup ini, pasti berkaitan dengan 5 hal tersebut.

Sekarang, giliran Anda tentukan value yang Anda miliki. Karena

value inilah yang akan menjadi identitas pembentuk personal

brand Anda kedepan.

Pertanyaannya, bagaimana caranya?

Karena saat ini Saya tidak memegang kartu seperti apa yang

guru Saya berikan pada Saya, maka Saya akan membimbing

Anda dengan cara yang berbeda.

Silakan jawab pertanyaan Saya berikut ini dengan serius!

"Apa yang penting dalam kehidupan ini?"

Silakan sebutkan jawabannya di bawah ini:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Page 26: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

25

7.

8.

Misalnya, kalau Saya, "Apa yang penting dalam kehidupan ini?"

Maka jawabannya adalah:

1. Spiritual

2. Growth

3. Learn

4. Commitment

5. Kebermanfaatan

6. Family

7. Earning

8. Discipline

Sekarang, apa value Anda?

Silakan jawab di kolom yang sudah disediakan di atas.

Baiklah...

Sambil Anda pikirkan apa saja value kehidupan Anda, mungkin

Anda penasaran dan bertanya-tanya, "Apa hubungannya value

dengan personal brand, khususnya di Facebook?"

Good Question!

Jawabannya adalah: Value Anda akan terpancar dalam status-

status Facebook Anda. Bagaimana Anda menilai sesuatu,

mengomentari status teman, menyikapi persoalan, dan sema-

camnya, merupakan gambaran dari value yang Anda miliki.

Page 27: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

26

Dan itu tentu akan sangat berperan dalam membangun per-

sonal brand Anda di Facebook.

Misalnya, ketika Saya melihat postingan seorang teman yang

menawarkan peluang bisnis yang menurut hukum dan ajaran

agama Saya akadnya bathil, maka Saya PASTI tidak akan join

bisnis tersebut. Sebesar apapun prospek bisnisnya, sebesar

apapun keuntungannya, Saya pasti tidak akan mengambil

peluangnya. Kenapa? Karena sudah sangat jelas, value spiritu-

al Saya berada di nomor satu. Walaupun menghasilkan, tapi

jika tidak diridhoi oleh Allah, maka percuma.

Dan tidak hanya akan terpancar dari respon Anda dalam men-

gomentari status orang saja, value Anda pun akan terlihat dari

pesan terselubung yang Anda sampaikan di setiap postingan

Anda.

Misalkan, Anda buat status isinya seperti ini,

"Bisnis itu yang penting Koordinasi. Tanpa koordinasi, maka

semuanya bakalan kacau"

Artinya, bisa jadi value dia dalam berbisnis adalah Koordinasi.

Cek aktivitas hariannya dalam bisnis, pasti kebanyakan koordi-

nasi. Actionnya nggak ada.

"Bisnis itu yang penting menghasilkan. Kalau nggak

menghasilkan, itu namanya piknik!"

Page 28: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

27

Artinya, bisa jadi value dia dalam berbisnis adalah

Menghasilkan. Cek aktivitas bisnisnya, pasti apapun yang

menghasilkan, bakalan dia jual dan bisniskan.

"Bisnis itu yang penting Kebermanfaatan...."

Artinya, bisa jadi value dia dalam berbisnis adalah Keber-

manfaatan. Cek aktivitas bisnisnya, pasti harus ada nilai

kebermanfaatannya, walaupun bisa jadi nggak untung, lho...

hehe

Ya, itulah: VALUE.

Pertanyaannya, apakah saat ini Anda sudah memerhatikan

value dalam setiap status dan komentar Anda di Facebook?

^_^

KEDUA, OPTIMALKAN KEKUATAN.

Tidak bisa dipungkiri, di bagian ini Anda dituntut untuk lebih

mengenal "Siapa Anda?".

Jika sebelumnya Anda menganggap bahwa diri Anda bukan

siapa-siapa, mungkin Anda perlu kembali merenungkan firman

Allah SWT yang berbunyi:

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam ben-

tuk yang sebaik-baiknya" (QS. At-Tin: 8)

Page 29: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

28

Artinya, Anda bisa bayangkan bahwa diri Anda sebenarnya

memang LUAR BIASA! Tinggal, seberapa yakin Anda dengan

firman tersebut?

Tentu dalam Islam, kalau nggak yakin,

artinya: kafir. Saya berbaik sangka

bahwa Anda sudah yakin, tinggal

seberapa MAU ANDA MENYADARI

HAL ITU? ^_^

Sadarlah, kawan, Anda punya potensi

yang besar. Apakah itu? Saya tidak

tahu. Hanya Anda yang menge-

tahuinya...

Cobalah sisihkan waktu Anda se-

bentar sambil merenungi siapa

Anda sesungguhnya. Ingat, Al-

lah nggak mungkin ciptakan

Anda iseng dan asal-asalan, pasti punya maksud. Termasuk

menurunkan ayat di atas, pasti ada pesan yang ingin kita ambil.

Cara paling mudah mengukurnya adalah dengan bertanya

kepada diri sendiri, “Ingin seperti apa diri Anda dikenal”, dan

kemudian “Bagaimana orang lain mengenal Anda?” Jika klop

dan sesuai, maka personal brand Anda sudah bagus.

Page 30: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

29

Namun jika Anda masih bingung bagaimana mencari tahu po-

tensi diri tersebut, coba Anda jawab pertanyaan berikut ini:

1. Apa Passion Anda?

Ketahui pasion Anda. Dan jika Anda belum mengetahuinya,

tidak ada pilihan lain kecuali Anda temukan passion Anda.

Cari tahu bidang atau aktivitas apa yang paling Anda cintai.

Kalau misalnya Anda masih kesulitan dalam berpikir, silakan

tuangkan saja hal itu dalam tulisan. Anda boleh menuliskan

semua bidang atau aktivitas yang Anda suka. Kemudian

Anda analisis, mana aktivitas atau bidang yang paling Anda

cintai diantara yang lain. Jika Anda sudah menemukannya,

dan Anda benar-benar menjalankan aktivitas dan bidang itu

dengan passion yang tinggi, maka dalam diri Anda akan

muncul sebuah antusiasme yang besar dalam men-

jalaninya.

2. Apa Keahlian Anda?

Jika Anda ingin personal branding Anda kuat, maka jangan

lupakan faktor yang satu ini. Keahlian atau kualitas adalah

mutlak. Jangan sampai ketika orang sudah mengenal Anda,

tapi Anda sendiri belum tahu sepenuhnya diri Anda. Anda

belum siap untuk melayani mereka, atau memenuhi kebu-

tuhan yang mereka harapkan. Temukan apa keahlian Anda.

3. Apa Kekuatan Anda?

Kenali diri dan keunggulan Anda. Personal brand Anda

mencerminkan siapa Anda. Rasa-rasanya tidak mungkin

Anda bisa membuat personal brand jika Anda tidak mengerti

kekuatan Anda sendiri. Ini tentang penilaian realistis dari

Page 31: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

30

kekuatan Anda, apa yang Anda suka lakukan dan ket-

erampilan apa yang Anda kuasai. Sadar tidak sadar, Anda

mesti mempertajam kekuatan diri Anda. Karena itulah nant-

inya yang akan Anda tonjolkan dalam personal branding

Anda.

Contoh, Saya menyadari bahwa passion Saya adalah make

money online. Dan salah satu keahlian Saya adalah dalam

mempersuasi orang untuk beli produk yang Saya tawarkan me-

lalui copywriting yang ciamik dan teknik closing yang memat-

ikan. Saya pun menyadari bahwa kekuatan Saya adalah siap

berkompetisi dengan siapapun. Semuanya sudah Saya sadari.

Dan itu membuat Saya semakin "liar" dalam membangun per-

sonal brand di Facebok. Pertanyaannya, bagaimana dengan

Anda? ^_^

Ingat, fokus satu saja. Jangan ingin merasa hebat di semua hal.

Karena hal itu justru akan membuat Anda jadi bukan siapa-

siapa.

"Jika Anda perkuat di semua bagian, maka Anda akan lemah

di semuanya..." (Sun Tzu)

Page 32: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

31

Di titik itulah Anda mulai membangun kepakaran Anda. Tinggal

kemudian bagaimana Anda menjangkau target audiens Anda

secara efektif, dan menarik perhatian mereka melalui berbagai

media, seperti blog, website, media massa, buku, media sosial,

dan tentunya: FACEBOOK.

Page 33: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

32

Oh ya, ngomong-ngomong, Saya pribadi bukan tanpa alasan

membuat personal branding dengan icon: DEWA SELLING.

Selain karena memang nama Saya "Dewa" dan hobi Saya

"Selling" (Jualan), tapi Saya pun menyadari bahwa potensi dan

kekuatan Saya ada di bidang ini. Walaupun aktivitas Saya tidak

hanya jualan, lho...

• Saya pun punya bisnis, artinya Saya seorang Pengusaha.

• Saya pun sering diundang ngisi pelatihan, artinya Saya

seorang Trainer.

• Saya pun sering melatih pengusaha, artinya Saya

seorang Business Coach.

• Saya pun senang menulis, artinya Saya seorang Penulis

Buku.

• Saya pun sering main Affiliate dan create produk digital,

artinya Saya seorang Internet Marketer.

Namun, jika ditarik benang merah, maka semuanya berhub-

ungan dengan: JUALAN. Karenanya personal branding Saya:

Dewa Selling. Paham, kan?

Pertanyaannya, bagaimana dengan Anda? Apa kekuatan Anda

yang memang benar-benar menjadi kekuatan Anda? ^_^

Sambil Anda bayangkan seperti apa tepatnya kekuatan yang

ingin Anda optimalkan, coba Anda jawab pertanyaan Saya

berikut ini:

Page 34: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

33

Menurut Anda, apa poin-poin positif yang Anda miliki?

• ........................................................................................

• ........................................................................................

• ........................................................................................

• ........................................................................................

• ........................................................................................ Menurut teman Anda, apa poin-poin positif yang Anda miliki?

• ........................................................................................

• ........................................................................................

• ........................................................................................

• ........................................................................................

• ........................................................................................ Jelaskan tentang diri Anda hanya dalam 1 kalimat. .....................................................................................................

KETIGA, TONJOLKAN KEUNIKAN.

Kalau dalam istilah Marketing, mungkin Anda penrah

mendengar istilah USP (Unique Selling Proposition). Maka da-

lam membangun personal brand, Anda pun masih membutuh-

kan USP, yaitu Unique Selling Personality.... ^_^ hehe #maksa

Page 35: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

34

Ya, setiap orang pasti-

nya memiliki keunikan

tersendiri dalam per-

sonal brand yang se-

dang dibangun. Per-

tanyaannya, seberapa

besar keunikan tersebut tergali?

Seberapa banyak orang lain mengetahui dan memercayai keu-

nikan tersebut? Seberapa kuat personal brand itu mampu

terekam di benak orang? Inilah tugas Anda selanjutnya.

Coba Anda jawab pertanyaan Saya berikut ini:

• Apa yang paling menarik dan berbeda dari diri Anda

dibandingkan teman-teman Anda?

• Apa yang membuat Anda selalu diingat oleh banyak

orang?

• Apa yang paling menarik orang-orang ketika pertama kali

bertemu dan mengenal Anda? Apa pernyataan pertama

mereka?

• Apa yang membuat orang lain berhenti, mendengarkan,

dan berkata "WOW" tentang diri Anda?

Page 36: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

35

Cobalah berhenti sejenak membaca ebook ini dan jawab per-

tanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Jika Anda saat ini belum

mampu menjawabnya, artinya Anda belum memiliki keunikan

yang cukup melekat. Dan hal itu membuat Anda semakin

bersemangat menyelesaikan baca ebook ini... ^_^ hehe

Sambil Anda memikirkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

tersebut di atas, apakah Anda pernah mendengar kata "GEN-

DENG!"? ^_^ Siapa nama yang terlintas spontan dalam benak

Anda? Cak Lontong? Atau Saya? Dewa Eka Prayoga... Hihihi

Ya. Jika Anda saat ini berteman dengan Saya di facebook,

maka tentu Anda akan sering melihat Saya mengucapkan kata:

GENDENG!

Bahkan, saat Saya bertanya kepada teman-teman Facebook

Saya tentang satu kata yang menunjukkan diri Saya, tak sedikit

dari mereka bahwa menjawab: GENDENG!

Apakah itu suatu kebetulan?

Tidak. Semuanya Saya ciptakan, tidak asal-asalan.

Sembari Anda memikirkan apa keunikan yang ingin Anda ton-

jolkan, apakah Anda pernah mendengar slogan atau jargon:

"No Selling, Dying!"? Dari siapa pertama kali Anda

mendengarnya? Saya? Dewa Eka Prayoga... Hehe

Ya, jika Anda saat ini berteman dengan Saya di facebook,

maka tentu Anda akan sering melihat Saya mengucapkan ka-

limat: "No Selling, Dying!"

Page 37: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

36

Bahkan, hampir setiap buku yang Saya tandatangani, biodata

yang Saya isi, dan ebook yang Saya tulis, pasti bertuliskan slo-

gan: "No Selling, Dying!"

Apakah itu suatu kebetulan?

Tidak. Semuanya Saya ciptakan, tidak asal-asalan.

Itu adalah upaya Saya menonjolkan ciri khas dan keunikan

yang sudah Saya ciptakan. Saya pun hampir sering mem-

berikan "LIKE" pada orang yang komen di status Saya. Kena-

pa? Karena Saya ingin mengesankan pada orang bahwa

Sahwa humble, atau istilah kerennya: down to earth. Saya pun

sering mengakhiri setiap komentar Saya dengan emo senyum -

-> ^_^. Apakah ini kebetulan? Sekali lagi, tidak... Semuanya

Saya ciptakan, tidak asal-asalan.

Nah, kalau di Facebook, banyak hal yang bisa Anda tonjolkan

dari keunikan yang ingin Anda buat, misalnya: foto profile, cov-

er facebook, biodata, kata-kata yang sering muncul di setiap

status, respon spontan terhadap suatu komentar, timing post-

ing, gambar postingan, dan lain-lain. Semuanya bisa Anda jad-

ikan elemen keunikan yang bisa Anda tonjolkan. Anda bahkan

bisa mengunci suatu kata atau istilah yang bisa dilekatkan

dengan diri Anda dan diakui oleh publik jika Anda menguasai

dan konsisten di dalam bidang Anda. Seperti Ippho Santosa

yang terkenal dengan istilah otak kanan, Yoris Sebastian

dengan kreativitas, Ciputra dengan entrepreneurship, Rene

Suhardono dengan passion, Dewa Eka Prayoga dengan

Selling, dan sebagainya.

Page 38: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

37

Saran Saya, jangan pernah meniru keunikan orang lain. Meniru

persis sesuatu yang ada hanya akan membuat Anda menjadi

pemain nomor dua. Maka, carilah apa yang membuat diri Anda

berbeda dan unik dari orang kebanyakan. Dengan keunikan,

Anda akan lebih mudah „terlihat‟ dan menonjol. Ujung-

ujungnya, perhatian mereka akan mudah tertuju pada Anda

dibandingkan yang lainnya.

Ayo, mulai pikirkan! ^_^

KEEMPAT, PERCANTIK TAMPILAN.

Kalau Anda membangun personal brand di offline, maka pen-

ampilan fisik Anda akan sangat berperan penting untuk karir,

bisnis, dan kehidupan Anda. Misalnya, pakaian yang Anda

pakai, mobil yang Anda gunakan, asesoris yang Anda kenakan,

dan lain-lain.

Sayangnya, di dunia online, tepat-

nya di dunia perfesbukan, itu tidak

terlalu menjadi sorotan. Yang ter-

penting adalah bagaimana Anda

mampu mempercantik tampilan fa-

cebook Anda. Mulai dari desain

cover facebook, foto profile, gam-

bar postingan, gaya penulisan sta-

tus, dan lain-lain.

Page 39: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

38

Untungnya, saat Anda baca ebook ini, Anda tidak perlu ber-

susah payah lagi membuat desain cover dan postingan face-

book yang lebih cantik, karena sebenarnya Anda bisa gunakan

BONUS 20DPBBM dan 90DPFB dari

www.MesinKreativitas.com untuk Anda gunakan di Facebook

Anda.

Selesai.

KELIMA, ASAH KEMAMPUAN.

Dalam tahap ini, Anda dituntut untuk

terus mengasah kemampuan Anda.

Caranya? Tiada lain dan tiada bukan

selain dengan cara belajar terus-

terusan dan action gila-gilaan.

Setiap akan belajar suatu

ilmu, tanyakan, "Apakah

ini akan mendukung

kekuatan dan

kompetensi intiku serta

memperdalam kemampu-

anku?". Jika tidak, maka

tinggalkan.

Banyak orang biasanya mulai hilang fokus saat belajar. Setiap

kali ada ilmu baru (dan itu tidak mendekatkan mereka pada

goalnya), mereka malah pelajari. Seharusnya, mereka hanya

Page 40: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

39

pelajari ilmu-ilmu yang mendekatkan mereka pada goal saja,

selain tentunya semakin memperdalam kemampuannya.

Misalnya, karena Saya ingin mendalami ilmu penjualan, maka

APAPUN yang berhubungan dengan penjualan, pasti Saya ke-

jar dan pelajari, walaupun bisa jadi investasinya sangat mahal.

Saya bahkan mewajibkan diri Saya sendiri untuk ikut pelatihan

minimal 3x dalam setahun. Saya pun mewajibkan diri Saya

sendiri untuk membaca buku minimal 5 buku dalam sebulan.

Saya jadi teringat awal mula terjun di dunia Internet Marketing.

Ketika itu Saya kebingungan harus melakukan apa. Bingung

mau mulai dari mana dan harus bagaimana. Sampai pada

akhirnya Saya menuliskan hal-hal apa saja yang mesti Saya

pelajari dan kepada siapa Saya bisa mempelajari ilmu-ilmu ter-

sebut. Saking lucunya, Saya pernah daftar sebagai Affiliate

Marketer di ratakan.com bulan Agustus 2014, tapi bingung mau

ngapain. Alhasil, salesnya nol. Sampai akhirnya pada bulan

April 2015 Saya tekuni serius ilmunya dan action gila-gilaan.

Hasilnya?

Page 41: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

40

Alhamdulillah.... ^_^ di bulan Mei 2015 mulai menunjukan hasil

yang menyenangkan. Izin Allah...

Sekarang, coba Anda tuliskan, ilmu apa saja yang akan Anda

pelajari agar kemampuan Anda semakin terasah? Kepada

siapa Anda ingin belajar ilmu-ilmu tersebut? Bagaimana cara

Anda melatihnya? Apa yang akan Anda lakukan tepatnya?

Silakan pikirkan dan jawab! ^_^

Sekilas info:

Kalau Anda ingin belajar ilmu-ilmu bisnis dan penjualan,

Anda bisa pelajari ilmunya melalui buku-buuku Saya di

www.BillionaireStore.co.id

Page 42: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

41

KEENAM, PERBANYAK PRESTASI.

Cara cepat memperkuat personal branding adalah memberikan

bukti-bukti portfolio dan prestasi tentang brand yang ingin kita

bangun. Intinya, kalau Anda ingin

dikenal ahli dan personal brandnya

kuat, torehkan prestasi di bidang

yang ingin Anda tonjolkan.

Sebelumnya, coba Anda jawab dulu

pertanyaan-pertanyaan Saya berikut

ini:

• Apa yang terbaik

dari diri Anda?

• Anda ingin dikenal se-

bagai siapa?

• Mau ahli di bidang apa?

• Mau jadi nomor 1 di bidang apa?

• Akan dikenang sebagai apa?

• Apa yang terlintas pertama kali di benak orang saat

disebutkan nama Anda?

Silakan jawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Karena

jawaban Anda akan menentukan prestasi apa yang harus Anda

torehkan. Semakin banyak prestasinya, semakin kuat personal

brandnya.

Page 43: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

42

Misalnya, Saya pribadi seringkali ikut kontes penjualan produk

digital melalui Affiliate. Kenapa Saya melakukannya? Sudah

jelas, kalau Saya menang, maka personal brand Saya semakin

kuat sebagai: Dewa Selling. Kebayang, kan? ^_^

Tugas Anda, bagaimana cara Anda memperbanyak pres-

tasi Anda? Ayo pikirkan. Sekarang. Anda tidak harus ikut

kontes penjualan seperti Saya, kalau memang bukan "Selling"

yang ingin Anda tonjolkan. Kualitas produk yang bagus, service

yang mengesankan, testimoni-testimoni klien/customer, pengi-

riman produk yang super cepat, dan sejenisnya, bisa Anda jad-

Page 44: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

43

ikan "prestasi" saat Anda membangun personal brand dalam

bisnis Anda. Mulai kebayang? ^__^

KETUJUH, PROMOSIKAN DIRI.

Kebanyakan orang tidak

terbiasa untuk mempro-

mosikan diri mereka

sendiri. Mereka iba, ragu,

atau bahkan malu.

Padahal, kalau kita sendiri

ragu, malu, dan tidak percaya diri

dengan apa yang kita miliki, apalagi

orang lain. Paham, kan?

Saya tidak tahu, apakah Anda menyada-

ri, bahwa saat Anda menjual produk Anda,

sesungguhnya buyer tidak mem-

beli produk Anda, tapi mereka

membeli Anda. Ya, brand Anda.

Mereka percaya kepada Anda, bukan

semata-mata karena produknya.

Bayangkan saja, disaat ada orang yang sama-

sama jualan produk "X", kenapa hasilnya berbeda-beda?

Ya. Karena personal brand setiap penjualnya berbeda-beda...

Page 45: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

44

Karenanya, Anda wajib mempromosikan diri Anda sendiri. Jan-

gan malu, jangan ragu.

Saat mereka butuh sesuatu, pastikan nama Anda yang pertama

kali mereka ingat.

Ingat, personal brand Anda harus menjadi obrolan dan per-

hatian orang-orang. Seseorang dikatakan memiliki personal

brand yang kuat ketika gagasan, sudut pandang, karya, sikap,

dan bahkan penampilannya dapat mencuri perhatian khalayak.

Kalau apa yang Anda lakukan tidak menimbulkan "gaung" di

benak orang lain, mungkin Anda hanya akan dianggap komodi-

tas oleh mereka, seperti manusia kebanyakan.

Page 46: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

45

Karenanya, Anda wajib mempromosikan diri Anda sendiri.

Percuma dong sudah berusaha beda, expert di bidang tertentu,

dan punya ciri khas serta keunikan, tetapi Anda malu-malu un-

tuk „menjual diri‟ Anda sendiri.

Biarkan orang lain tahu bahwa Anda adalah seorang ahli. Nya-

takan bahwa Anda memiliki pengetahuan, keahlian, yang bisa

digunakan orang lain. Kembangkan keahlian Anda dengan:

menulis status yang bermanfaat, membuat notes yang ngan-

genin, membagikan ebook GRATIS, menjawab pertanyaan-

pertanyaan orang, dan lain-lain.

Anda harus dengan bangga menceritakan tentang prestasi An-

da kepada setiap orang. Penghargaan dan pengakuan dari

orang lain yang diterima sebagai hasil pencapaian dari usaha

yang Anda dapatkan. Bukan riya atau sombong. Niatkan untuk

menginspirasi banyak orang. Kalau Anda bisa, mereka juga

pasti bisa! Luruskan niat....

Page 47: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

46

17 Tips Praktis Membangun

Personal Brand Di Facebook

Sekarang Anda sudah tahu apa rahasia Saya membangun per-

sonal brand yang menjual. Tinggal Anda praktikan dan aplikasi-

kan di media sosial yang ingin Anda gunakan: Facebook.

Berikut adalah 17 tips praktis membangun personal brand di

Facebook. Saya asumsikan Anda baru pertama kali membuat

akun Facebook. Jika seandainya Anda sudah memilikinya,

maka tinggal Anda ubah sesuai tips berikut ini:

1. Buatlah Nama Facebook disertai Personal Brand Anda

2. Isi Biodata Profil sesuai Personal Brand Anda

3. Pasang Foto Profil yang Keren

4. Pasang Cover Facebook yang Menjual

5. Join Group Belajar yang Bermanfaat

6. Update Status Facebook sesuai Personal Brand Anda

7. Add Friend & Like Status Mastah, Suhu, dan Influencer

8. Add Friend, Like, dan Komen Status Persona Anda

9. Setting Timeline Facebook Anda

10. Lakukan Tagging Influencer secara Halus

11. Buat Grup Sharing (Public Group)

12. Buat Grup Maintan (Secret Group)

13. Buat Notes yang Ngangenin

14. Bagikan Ebook GRATIS

15. Buat Event Launching Produk

Page 48: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

47

16. Ternak Akun Kloningan

17. Buat Konten yang Ciamik

Yuk kita bahas satu per satu...

1. Buatlah Nama Facebook disertai Personal Brand Anda

Buatlah nama disertai embel-embel usaha yang Anda jalan-

kan atau identitas yang ingin Anda kenal. Misalnya: Budi

Handuk (Jualan Handuk), Imron Bata (Jualan Bata), Anton

Desain (Jago Desain), Andree Bloggers (Jago Ngeblog),

Andri SEO (Jago SEO), Dewa Selling (Jago Jualan), hehe

^_^...

Atau, Anda bisa cantumkan nama asli Anda, disertai dengan

nickname profesi Anda, misalnya: Dewa Eka Prayoga (De-

wa Selling), Zendy Prasetya (Branding Director), Ahmad

Mubarok (Persuasion Enthuasist), dan lain-lain.

Page 49: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

48

Kenapa Anda sebaiknya menyertakan personal brand Anda

di nama Facebook? Karena embel-embel nama atau usaha

tersebut, akan lebih mudah diingat oleh teman-teman Anda.

Saran Saya, buatlah sesuatu menjadi spesialisasi Anda.

Pastikan nama tersebut tidak pernah Anda ubah sampai

hari Kiamat nanti.... ^_^ hihihi

2. Isi Biodata Profil sesuai Personal Brand Anda

Buatlah profil yang merefleksikan brand atau persepsi yang

ingin Anda bangun. Misalkan Anda ingin melakukan

branding sebagai seorang konsultan profesional, pastikan

profil Facebook Anda merefleksikan citra tersebut.

Cantumkan hal-hal yang terkait dengan profesi Anda.

Deskripsi diri Anda yang bisa menimbulkan kesan "Wow"

bagi teman-teman Facebook Anda.

Lengkapi biodata Facebook Anda dengan data diri Anda

secara pribadi, bidang keahlian Anda, alamat website atau

blog Anda serta contact email atau nomor telepon. Teman

Anda kemungkinan akan mengecek terlebih dahulu profil diri

Page 50: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

49

Anda sebelum mau berteman, berbinis, dan membeli dari

Anda.

Isi biodata Anda di bagian "About". Tuliskan apa yang ingin

Anda tuliskan disana, bisa nama asli, bisa nama panggilan.

Terserah.... Di bagian "Detail About You", tambahkan

nickname di bagian other name. Isi dengan personal

branding Anda, "Ingin dikenal sebagai apa?". Ceklist bagian

"show top of profile", supaya kelihatan namanya di profil.

Contoh: kalau di akun Saya, namanya "Dewa Eka Prayoga",

nicknamenya "Dewa Selling". Kebayang, kan? ^_^ #Lang-

sungBukaFacebook

3. Pasang Foto Profil yang Keren

Kalau Anda ingin membranding diri sebagai seorang profe-

sional, pasang foto yang menunjukkan Anda sosok

profesional. Kalau Anda ingin membranding diri sebagai

seorang yang kesepian (baca: jomblo), pasang foto yang

paling cantik/ganteng di foto profil. Hehe ^_^ #peace

Secara psikologi, manusia akan cendrung melihat gambar

atau foto terlebih dahulu, sebelum membaca tulisannya.

Karenanya, pasang foto Anda sesuai dengan karakter

Anda. Ukurannya 168 x 168 pxl. Jangan sampai terlalu

kecil, karena gambarnya bakalan jelek. Yang terpenting,

pastikan foto yang ditampilkan adalah foto Anda, bukan foto

produk Anda, bukan foto jualan Anda, apalagi foto pacar

teman Anda. #eh

Page 51: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

50

Intinya, ingin seperti apa Anda ingin dipersepsikan, pajang

foto disana. Humoris, serius, elegan, tokoh, atau apa? Kalau

Saya pribadi, sengaja pakai foto yang pakai jas. Ini

sebenarnya trik. Tepatnya, trik untuk dikesankan punya "au-

thority". hehe ^_^ #rahasia

4. Pasang Cover Facebook yang Menjual

Salah satu fitur yang bisa Anda manfaatkan untuk personal

branding di Facebook adalah fitur cover.

Manfaatkan cover Facebook sebagai SPANDUK terbesar

Anda. Pastikan ukurannya 828 x 315 pxl, atau yang pas

sesuai cover Facebook. Pastikan apapun yang Anda tulis-

kan di cover tidak tertutup oleh fitur facebook yang lain,

seperti foto profil, update info, view activity log, dan lain-lain.

Pokoknya, gambar dan tulisan dalam covernya harus ter-

lihat sempurna, jangan sampai terpotong. Anda bisa

gunakan cover facebook yang diberikan oleh

www.mesinkreativitas.com supaya hasilnya benar-benar

bagus dan menjual.

Page 52: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

51

Oh ya, Anda bisa gonta-ganti cover facebook sesuai

dengan tema yang ingin Anda usung dalam periode terse-

but. Misalnya, Anda ingin menggenjot produk "X", maka An-

da bisa ubah cover facebook Anda dengan promo produk X.

Ingat, jangan terlalu banyak tulisan, mainkan gambar yang

profesional dan menjual. Tujuannya bukan buat orang lagi

beli, tapi buat mereka aware dulu.

5. Join Grup Belajar yang Bermanfaat

Teman dan grup yang Anda ikuti adalah refleksi diri Anda.

Kalau grup yang Anda ikuti baik, Anda pun akan dipandang

baik. Berlaku sebaliknya. Karenanya, Saya sarankan Anda

untuk join grup belajar yang bermanfaat. Usahakan isinya

adalah grup sharing yang isinya banyak menyajikan tips-tips

dan pembelajaran, bukan berisikan promosi-promosi dan

jualan. Sampah...

Dan setelah Anda tahu bahwa grup tersebut benar-benar

bermanfaat, jadikan grup tersebut sebagai favorit dengan

cara "add to favourite" dan di bagian notifikasi grup tersebut

Page 53: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

52

pastikan Anda ceklist "All Posts". Kenapa? Supaya Anda

bisa selalu dapat notifikasi dari grup tersebut.

6. Update Status Facebook sesuai Personal Brand Anda

Postinglah status Facebook sesuai dengan personal brand

Anda. Buat tema tertentu yang semakin menguatkan per-

sonal brand Anda. Misalkan, kalau Anda Saya pribadi, tema

postingan status Saya adalah: motivasi, bisnis, jualan, cop-

ywriting, dan bully jomblo. #eh ^_^

Page 54: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

53

Selalu tes dan ukur setiap postingan status Anda. Kapan waktu

yang ideal posting, tema apa yang paling banyak interaksinya,

bagaimana cara penulisannya, dan sejenisnya. Ukur semuan-

ya. Yang paling bagus hasilnya, lanjutkan. Kalau jelek hasilnya,

evaluasi.

Contoh, kalau Saya pribadi, walaupun personal branding yang

ingin dibangun adalah tentang PENJUALAN, tapi banyak dari

market Saya ternyata berjiwa islami dan suka dengan renun-

gan. Karenanya, Saya pun sering memposting status-status

yang berbau renungan. Hasilnya: SHARE nya tinggi.

Page 55: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

54

Anehnya, setiap kali Saya posting status yang bertema guy-

onan atau bercandaan, interaksinya sangat rendah: like

sedikit, komentar sedikit, share apalagi. Artinya, market

Saya tidak suka tema tersebut.

Ingat, selalu tes dan ukur. APAPUN yang disukai oleh te-

man-teman Anda dan itu sesuai dengan personal brand

yang ingin Anda bangun, maka postinglah...

Page 56: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

55

7. Add Friend & Like Status Mastah, Suhu, dan Influencer

di Facebook

Coba Anda list, siapa saja orang-orang yang Anda anggap

mastah, suhu, atau influencer di dunia Facebook. Setelah

itu, add friend mereka satu per satu. Kalau kuota per-

temanan mereka sudah penuh, Anda follow saja mereka, la-

lu notifikasinya jadikan "See First"

Page 57: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

56

Ingat, bertemanlah dengan orang-orang sukses dan cukup

dikenal luas yang sesuai dengan bidang usaha. Sering-

seringlah like dan komen di status mereka.

8. Like dan Komen Status Persona Anda

Apa itu Persona? Persona adalah orang-orang yang men-

jadi bidikan target market ideal Anda. Mereka memiliki

kesamaan, diantaranya kesamaaan masalah, keinginan,

dan kebutuhan. Dimana kesemuanya tersebut dapat

diselesaikan dengan hadirnya produk Anda. Berikut adalah

contoh analisa persona:

Page 58: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

57

Nah, tugas Anda adalah mencari mereka. Caranya? Kun-

jungi fans page, akun, dan grup kompetitor Anda. Add

Friend mereka satu per satu. Lalu sering-sering like dan

komen status mereka. Dapatkan perhatian mereka, supaya

mereka tahu dan memerhatikan Anda. Dengan begitu, terja-

linkan hubungan dan kedekatan. Ujung-ujungnya, mereka

bisa bertransaksi dengan Anda.

9. Setting Timeline Facebook Anda

Setting notifikasi timeline, supaya nggak sembarang orang

bisa ngetag Anda.

Sekarang banyak konten porno dan konten-konten nggak

jelas tiba-tiba muncul di timeline kita. Kalau timelinenya

nggak kita setting, tidak menutup kemungkinan konten-

konten tersebut muncul di timeline kita. Bagaimana cara

mensettingnya? Silakan masuk ke bagian settings. Lalu ke

bagian "timeline and tagging". Pada bagian "who can post

Page 59: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

58

on your time", pastikan "only me". Dan di bagian "review

post friend", pastikan "on". #LangsungPraktik

10. Lakukan Tagging Influencer secara Halus

Influencer yang Saya maksud adalah orang-orang yang pu-

nya pengaruh di Facebook. Dalam artian, mereka memiliki

interaksi yang cukup tinggi. Bisa berupa mastah/suhu, bisa

bukan.

Nah, lakukan tagging mereka secara halus. Tujuannya apa?

Agar status kita muncul di timeline mereka (kalau mereka

tidak melakukan settingan tag & timeline). Namun, lakukan

dengan cara yang halus. Maksudnya? Jangan sampai sep-

erti terlihat maksa atau nyepam. Caranya? Buat dalam ben-

tuk cerita. Berikan pujian dan katakan bahwa Anda kagum

padanya. Apresiasi mereka. Atau, rekomendasikan produk

mereka pada teman-teman Anda.

Contoh,

Kemarin gw jalan2 sama istri gw di mall. Eh ngelihat ada baju

didiskon gila2an. Sampai2 istri gw narik2 gw karena pengen beli

bajunya. Gimana enggak, diskonnya 70%, bro..

Gw jadi inget pesen dari kang Dewa. Kalau emang buat pena-

waran emang harus gila, supaya orang pada berebut beli produk

kita. Kayanya ini deh teknik yang dipake sama toko baju ini.

Bener2 gila.

Page 60: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

59

By the way, kalau lo semua kepengen belajar tentang ilmu jualan,

belajar aja sama kang Dewa. Gw udah baca buku2nya, keren

banget. Closing terus.... Cari aja deh bukunya.

Hehehe ^_^ kalau ada yang ngetag Saya dengan cara sep-

erti itu, pasti Saya tampilkan di timeline Saya. Kebayang,

kan?

11. Buat Grup Sharing (Public Group)

Membuat grup adalah cara tercerdas yang bisa Anda

lakukan untuk memperbanyak jangkauan teman Anda. Sep-

erti yang Anda tahu, pertemanan dalam akun personal di-

batasi sampai 5000 saja. Sisanya, mereka akan jadi follow

ers Anda, bukan teman Anda.

Nah, adanya grup, memudahkan Anda untuk berinteraksi

langsung dengan mereka, orang-orang selain teman Anda.

Dan tidak hanya itu, grup facebook bisa Anda jadikan se-

bagai "kolam uang" Anda. Anda membangun list disana.

Semakin banyak member grupnya, semakin besar

prospeknya.

Page 61: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

60

Yang mesti jadi catatan, grup yang Anda buat adalah grup

sharing. Sekali lagi: SHARING, bukan: SELLING.

Artinya, tujuan Anda membuat grup tersebut adalah untuk

mengedukasi mereka dan berbagi manfaat dengan mereka.

Lho, terus kapan jualannya? Sabar.

Page 62: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

61

Anda ini sedang membangun list. Bahasa kerennya:

TRIBES. Butuh proses dan waktu yang cukup lama. Tapi

kalau sudah waktunya tiba, APAPUN yang Anda jual dijamin

laku. Saya pribadi sudah membuktikan. Dan tidak hanya

Saya, orang-orang yang Saya kompori untuk buat grup

sharing seperti itu, katakanlah: Saptuari Sugiharto, sekarang

mulai merasakan hal yang sama seperti Saya.

Mungkin dalam hati Anda bertanya-tanya, "Terus kapan

jualannya?"

Hehehe... ^_^ jualannya kapan saja bisa, setelah interaksi

Anda dengan member grup Anda cukup tinggi dan konten

edukasi yang Anda bagikan cukup banyak.

Inilah aplikasi dari hukum persuasi yang bernama: TIMBAL

BALIK. Udah, nurut saja apa kata Saya. hihihi ^_^ panjang

banget jelasin teorinya.

Kalau Anda sudah jalankan apa kata Saya, bukan hal mus-

tahil Anda bisa mendapatkan apa yang Anda harapkan da-

lam waktu lebih cepat. Kuncinya: komitmen dan konsisten

untuk terus berbagi.

"sharing-sharing dahulu, Selling-selling kemudian"

Saya pribadi tidak butuh waktu lama untuk "monetize" grup

sharing tersebut. Masih teringat dalam ingatan, Saya

pertama kali membuat Grup Jago Jualan bersama Dewa

Eka Prayoga adalah tanggal 1 Agustus 2014.

Page 63: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

62

Dan mulai bulan Februari 2015, orderan produk Saya mel-

onjak drastis! Banjir order nggak karuan. Dan di bulan-bulan

berikutnya, orderan produk Saya terus naik, seiring per-

tambahan member grup tersebut. Anda boleh, rasakan...

^_^

Hot News:

Kalau Anda belum bergabung di grup sharing Saya, Anda

boleh join disini >> http://bit.ly/belajarjagojualan. Awas,

Saya jualan. hehe ^_^

12. Buat Grup Maintain (Secret Group)

Berbeda dengan grup sharing yang sengaja dibuat "Public

Group", grup maintain justru dibuat "Secret Group".

Tujuannya agar hanya orang-orang tertentu saja yang bisa

masuk grup.

Page 64: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

63

Grup ini dibuat untuk maintain buyer Anda. Manjakan mere-

ka dengan konten-konten bermanfaat. Jawab pertanyaan

mereka. Support mereka. Kenapa? Supaya mereka jadi

fans loyal Anda. Sehingga apapun yang Anda jual nantinya,

mereka akan beli dan beli lagi. Bahkan, buat mereka mau

merekomendasikan produk Anda ke teman-temannya.

13. Buat Notes yang Ngangenin

Ada fasilitas notes membuat Anda semakin terbantu untuk

membuat ulasan, artikel, atau bahkan halaman jualan yang

ingin Anda infokan via Facebook.

Page 65: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

64

Notes bisa Anda jadikan sebagai fitur edukasi produk Anda

atau tempat berbagi Anda untuk menunjukan personal

brand Anda. Dan yang perlu diperhatikan, pastikan Anda

hanya menulis notes yang benar-benar bermanfaat serta

membutuhkan space penulisan yang cukup panjang.

Dalam sebulan, berusahalah untuk membuat minimal 1

notes. Infokan ke sebanyak mungkin orang tentang notes

Anda, agar apa yang Anda tuliskan dibaca oleh banyak

orang.

14. Bagikan Ebook GRATIS

Apapun profesi Anda, terlebih jika seorang pebisnis atau in-

ternet marketer, maka Saya sarankan untuk membuat

ebook tentang APAPUN yang berhubungan dengan produk

utama Anda.

Dalam istilah digital marketing, ebook biasanya dijadikan

sebagai Lead Magnet untuk membangun List Building email.

Artinya, membuat ebook dan membagikan secara GRATIS,

merupakan satu kesatuan strategi list building dan facebook

marketing. Ujung-ujungnya, nanti Anda akan dapat list atau

database email mereka berupa nama dan email.

Page 66: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

65

Apa hubungannya dengan personal branding?

Baik-baik saja.... ^_^ hehe

Tentu ebook yang Anda bagikan pada mereka akan se-

makin memperkuat personal brand Anda sesuai tema yang

Anda bahas dalam ebook tersebut. Karenanya, berusahalah

semaksimal mungkin untuk membuat ebook dan mem-

bagikannya ada teman-teman Anda, salah satunya melalui

Facebook.

Misalnya, kalau Saya ingin membagikan ebook GRATIS, bi-

asanya survei kecil-kecilan dulu di Facebook.

Kira-kira kalau misalkan Saya bagikan ebook tentang Cara Mem-

bangun Kolam Uang di Internet, ada yang mau nggak ya?

Coba cung yang mau....

Page 67: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

66

Nanti kalau yang share status ini udah nyampe 300 orang, Saya

janji bakalan bagikan ebooknya kepada Anda. GRATIS!

Mau? ^_^

Dengan cara seperti itu, kemungkinan interaksinya akan

tinggi sekali. Selain yang like dan komen banyak, yang

sharenya juga banya. Artinya, status Anda dibaca oleh ban-

yak orang. Dan kalau ebooknya nanti tersebar, tentu per-

sonal brand Anda akan semakin kuat.

So, kapan mau mulai buat ebook dan membagikannya

secara GRATIS pada teman-teman Anda?

Saya tunggu. ^_^

15. Buat Event Launching Produk

Page 68: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

67

Ini bisa Anda lakukan saat ingin melaunching produk atau

program terbaru. Ajaklah teman-teman Anda untuk going

event, agar mereka mendapatkan notifikasi dan reminder

saat produk atau program tersebut nanti launching.

16. Ternak Akun Kloningan

Saya pribadi sebenarnya dulunya tidak melakukan ini. Tapi

akhir-akhir ini Saya senang melakukannya. Hehe ^_^ Tentu,

akun kloningan yang diternak (baca: dibuat) harus punya

value yang positif.

Saran Saya, Anda bisa mulai lakukan ini setelah akun face-

book utama Anda benar-benar sudah sangat aktif dan mem-

iliki interaksi yang tinggi. Kenapa? Karena membangun per-

sonal branding di Facebook butuh kesabaran dan waktu

yang tidak sebentar. Artinya, Anda fokus dulu membangun

personal brand yang sekarang. Nanti baru setelah semuan-

ya berjalan dengan baik dan sesuai harapan, Anda bisa mu-

lai lakukan tips yang satu ini.

17. Buat Konten yang Ciamik

Disini Saya menyarankan Anda untuk aktif berbagi dengan

teman-teman Facebook Anda. Nggak usah pelit ilmu, nanti

keburu mati. Berikan ilmu "daging" di depan, bukan di

belakang.

Page 69: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

68

Pastikan statusnya panjang-panjang, bukan pendek-

pendek. Ini bukan Twitter. So, pastikan statusnya benar-

benar cukup panjang, tapi berbobot. Ingat, sekali lagi

tujuannya: Edukasi. Jangan sekali-kali promosi, kecuali An-

da sudah mahir melakukan Soft Selling disana.

Ingat, konten yang bagus akan membuat orang lain terus

mengingat siapa Anda.

"Personal Branding Online is not about you, it’s about your

CONTENT"

Ngomong-ngomong soal konten, berikut adalah tips-tips

tambahan dari Saya yang berhubungan dengan konten:

• Setiap kali udah buat status, langsung LIKE status

sendiri. Walaupun ada yang bilang di aturan Facebook

nggak boleh, emang gue pikirin. hehe ^_^

• Kalau ada yang komen, jangan dikomen langsung

semuanya. Balas komen satu per satu, di waktu yang

berbeda. Tujuannya, supaya nanti bisa "kesundul" lagi

nih status.

• Kalau statusnya udah lama, coba cek lagi dan komen

bagi yang belum dikomen. Maksudnya, balas komentar

orang yag belum sempat dibalas.

• Kalau ada status yang sharenya banyak, coba sunting

(edit), sisipkan link di bawahnya. Entah itu link affiliate,

atau link ke website Anda. Biarkan status tersebut

Page 70: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

69

merebak kemana-mana, kaya virus. Namanya juga vi-

ral.. trik!

• Hapus atau hide postingan Anda yang tidak penting

atau tidak mendapat respon yang bagus dari teman-

teman Anda. Misalnya, like, komen, dan sharenya kecil.

Hide aja. Pastikan orang lain pas "kepoin" timeline An-

da isinya benar-benar bermanfaat. Ingat: orang main

fesbuk selain untuk kepoin orang dan curhat, juga untuk

cari informasi-infromasi bermanfaat... trik!

Untuk pembahasan soal konten yang populer, Saya akan

bahas di bab khusus. Lanjut ya!

Page 71: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

70

7 Cara Membuat

Postingan Yang Populer

Anda baru saja mengetahui rahasia bagaimana Saya mem-

bangun personal branding di Facebook. Yang mungkin jadi per-

tanyaaan bagi Anda adalah, "Bagaimana cara buat status yang

bagus dan berpotensi viral?" ^_^

Ya, Saya tahu masalah Anda. Karena itu pula yang selama ini

sering ditanyakan pada Saya. Dan kalau bicara soal status

yang bagus dan berpotensi viral, maka Anda dituntut untuk

mampu membuat konten yang populer. Maksudnya?

Page 72: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

71

Konten populer adalah konten yang memiliki banyak interaksi,

mulai dari LIKE, KOMEN, dan SHARE. Semakin populer

kontenya, semakin besar potensi viralnya.

Coba Anda perhatikan status Saya di atas, apa yang aneh?

Ya, angka sharenya: 2500 lebih.

Kalau angka sharenya sudah tinggi banget, maka potensi

populernya semakin besar. Jangan heran, kalaus sebuah kon-

ten sudah populer, status tersebut sering nongol di newsfeed

kita. Ya begitulah cara kerja Facebook. Akan lebih mem-

populernya status yang interaksinya tinggi.

Katakanlah share status Anda 2500 (seperti status di atas), itu

artinya ada 2500 orang yang baca status Anda. Dan nggak cu-

ma itu, teman-teman dari 2500 orang tersebut juga baca status

Anda. Kalau masing-masing dari 2500 orang tersebut memiliki

3000 teman, itu artinya status Anda bisa dibaca oleh 7.500.000

orang. Wow! Asyik, kan? Semakin populer, deh... ^_^

Pertanyaannya, bagaimana caranya membuat status yang

seperti itu?

Sebelum Saya menjelaskan caranya, Saya tidak perlu meminta

Anda untuk Add atau Follow akun Facebook Saya yang ini -->

www.facebook.com/akh.dewa, karena disana Anda bisa lihat

sendiri bagaimana status-status Saya sangat viral dan memiliki

kesamaan pola. Apa polanya? Ini dia...

Page 73: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

72

1. Gunakan Headline yang Menarik

Headline adalah judul status Facebook Anda. Gunakan hu-

ruf besar di setiap headline Anda. Buatlah semenohok dan

semenarik mungkin. Caranya? Sebenarnya Saya sudah

sharing banyak di buku "Easy Copywriting", Anda bisa baca

disana. Okey? ^_^ hehe... Jualan!

---> http://billionairestore.co.id/easycopywriting/

2. Sertakan Gambar yang Mencuri Perhatian

Sertakan gambar di postingan tersebut. Dan pastikan uku-

ran gambar tersebut besar dan dapat mencuri perhatian te-

man-teman Anda. Saya biasanya menggunakan gambar

berukuran 500 x 500 pxl, atau lebih besar. Kalau ukurannya

kekecilan, jadinya malah jelek.

Jadikan adanya gambar sebagai checklist wajib di setiap

status Facebook Anda. Ingat, pastikan benar-benar bagus.

3. Dapatkan Yes-Set dari Pembaca

Maksudnya Yes-Set?

Yes-Set adalah sebuah pola kalimat yang bertujuan

mendapatkan jawaban "Ya" dari setiap pertanyaan atau

pernyataan yang kita tuliskan. Cara paling mudah adalah

dengan memberikan pernyataan yang tidak dapat ditolak.

Contohnya, "Sambil Anda baca status ini....", "Sementara

Page 74: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

73

Anda mulai penasaran untuk baca status ini sampai

selesai", dan lain-lain. Cara lain untuk membuat Yes-Set

adalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

jawabannya pasti ya. Misalnya, "Apakah Anda memiliki im-

pian yang belum tecapai? Apakah Anda ingin me-

nyelesaikan masalah yang belum terpecahkan? Apakah

omset penjualan Anda ingin meningkat secara signifikan?",

dan seterusnya... Kalau tiga pertanyaan jawabannya sudah

"YA", maka kemungkinan besar jawaban atas pertanyaan

berikutnya juga "YA".

4. Mainkan Story Telling yang Mantap

Ini adalah hobi Saya. Bahkan, hampir setiap promosi Saya

di Facebook menggunakan story telling.

Menggunakan story telling dalam status Facebook akan

menangkap perhatian para pembaca. Terlebih, orang-orang

dengan tingkat "kepo" yang tinggi, sungguh ingin tahu apa

yang terjadi dengan orang lain. Kalau kita sudah mahir

menggunakan story telling, maka kita bisa menjuali orang

tanpa terasa dijuali.

Ini adalah beberapa contoh story telling yang Saya gunakan

dalam status Saya yang punya interaksi dan konversi yang

tinggi pada penjualan.

Page 75: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

74

Contoh 1:

AIR MATA RAHASIA

7 tahun.

ya... sudah 7 tahun Saya berbisnis. Dan Saya

bersyukur, banyak sekali skenario kehidupan

yang Allah hadirkan untuk Saya saat

mengarungi hidup ini.

Semuanya berawal dari keinginan Saya untuk

mencoba Mandiri di tahun 2008. Pribadi yang

pendiam, kaku, angkuh, dan susah beradap-

tasi, membuat Saya kesulitan dalam mencari

teman. Bahkan, saat awal kuliah, Saya bisa

menghitung berapa persisnya jumlah teman.

Bukan karena Saya tidak ingin berteman

dengan mereka, tapi karena mereka menganggap

bahwa Saya 'terlalu berpikir jauh kedepan'.

Ini bermula sejak masa SMA. Ketika Saya san-

gat senang membaca buku motivasi dan pengem-

bangan diri. Buku-buku karya Norman Vincent

Peale, Dale Carnagie, David J. Schwarzt, An-

thony Robbins, dan sejenisnya, sudah Saya

lahap habis saat Saya masih sekolah. Bukan

karena Saya rajin, tapi karena Saya ingin

menggapai Impian Saya di masa depan...

Page 76: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

75

Dan pada semester 2 kuliah, disaat orang-

orang asyik belajar dan fokus kuliah, Saya

memutuskan untuk melamar pekerjaan di be-

berapa bimbingan belajar di kota Bandung.

Dan Saya kecewa. Karena terhitung ada 5

bimbingan belajar yang menolak Saya, hanya

karena alasan: Saya tidak punya pengalaman

dalam dunia mengajar. Hm... Menyedihkan. Be-

tapa buruknya kemapuan Saya.

Untungnya, Saya tak putus asa. Pada lamaran

ke-6, akhirnya Saya diterima. Bukan di bimb-

ingan belajar yang besar, melainkan di se-

buah lembaga kursus yang belum punya nama.

Tak apa.. Saya terima. Dan akhirnya Saya

bisa mendapatkan gaji pertama: Rp 350 ribu /

bulan.

Sementara, Bisnis.... Tak terpikir sedikit-

pun dalam benak Saya untuk jadi pengusaha.

Sayangnya, uang 350 ribu tidak cukup banyak

untuk bisa menghidupi kebutuhan hidup dan

kuliah Saya. Akhirnya, Saya coba memberani-

kan diri untuk membuka usaha. Bisnis apa?

Entahlah.. Saya pun bingung. Mungkin Saya

akan mengawalinya dengan: jualan.

Sembari kuliah, Saya jualan. Dan ternyata

benar. Ketika Saya mencoba untuk berjualan,

teman2 kuliah Saya semakin mencampakkan.

Page 77: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

76

Jangankan laku, Saya malu... Ditolak melulu,

dicibir, ditertawakan, dan seakan-akan Saya

sudah tidak punya malu. Hufh... Hampir putus

asa, sampai pada akhirnya Saya ingat kembali

alasan kuat Saya kenapa melakukannya: "untuk

bisa hidup".

Semuanya sudah Saya ceritakan bit.ly/disinii

. Gagal, gagal, gagal, gagal, gagal, gagal,

gagal, gagal, gagal, dan gagal lagi. Semua

usaha dan bisnis yang kulakukan semuanya

berujung pada kegagalan. Bahkan, Saya harus

menerima kenyataan yang cukup mengagetkan,

karena Saya tertipu, harus menanggung malu,

dan menanggung kerugian hingga Milyaran Ru-

piah. Itu semua terjadi karena kesalahan

Saya, tepatnya: kebodohan Saya, Anda tolong

jangan coba-coba dan melakukan kesalahan

yang sudah Saya ceritakan bit.ly/disinii.

Semakin Saya gagal, semakin Saya bersemangat

untuk bangkit dari kegagalan tersebut. Lagi2

Saya kembali teringat dengan alasan kuat

Saya kenapa melakukannya. Kali ini berbeda:

"untuk bisa tetap hidup". Kenyataannya, Saya

sudah menikah. Ada kewajiban besar di pundak

Saya untuk bisa menghidupi, bukan hanya

Saya, tapi juga keluarga Saya.

Sementara Saya bangkrut, Saya terpaksa putus

kuliah di semester 7. Saya menangis.... T_T

disaat (dulu) susah payah bisa masuk kuliah,

Page 78: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

77

akhirnya harus putus karena Saya harus me-

nyelesaikan semua masalah yang menempa Saya.

Dan ternyata benar, teman2 Saya makin menci-

bir Saya. Tak akan terlupakan, sampai

sekarang -hingga detik ini-, ketika mereka

berkata kepada satu sama lain dan itu

terdengar oleh istri Saya, "Kasihan ya si

Dewa. Udah bisnisnya gagal mulu, kuliahnya

gak bener, nilainya jelek, keluar kuliah, eh

sekarang nipu lagi....".

Dan Saya sadar. Buku-buku yang Saya baca se-

masa SMA akan sangat berguna dalam situasi

sulit seperti ini. Cacian, makian, cibiran,

bahkan Fitnah, semuanya ditujukan pada Saya.

Disinilah waktu yang tepat untuk Saya mem-

praktikkan isi buku-buku tersebut: terus

berjuang, jangan putus asa, yakin bisa, se-

mangat! dan seterusnya...

Semakin Saya merenung, semakin Saya ter-

sadar... Kenapa Allah memberikan skenario

kehidupan ini begitu indah. Supaya kita tahu

bahwa tiada kesuksesan dicapai dengan cara

yang instan. Semuanya butuh perjuangan yang

cukup melelahkan. Air mata yang terus bercu-

curan. Keringat yang terus keluar. Dan tem-

paan hidup yang terus berdatangan. Semuanya,

menguji kita bahwa: apakah kita melakukannya

hanya untuk dunia yang tak selamanya hidup,

Page 79: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

78

atau untuk akhirat yang selamanya kita hidup

disana. Kekal dan abadi...

Disaat titik nadirlah, kita akan tahu betapa

MAHA KUASA-nya ALLAH. Tiada satupun tempat

bergantung selain kepada-Nya. Keyakinan kita

pada-Nya akan menentukan nasib kita kedepan.

Hilang keyakinan, hilang kehidupan...

Semoga Allah senantiasa menjaga kita untuk

senantiasa berada di jalan-Nya. Aamiin...

Dan semoga Allah mencahayai hati kita dengan

cahaya hidayah-Nya, sebagaimana DIA mencaha-

yai bumi ini dengan cahaya matahari yang

terang, selamanya...

Tidak perlu dishare, kecuali Bermanfaat

P.S. Mengingatkan: karena ini hari Jum'at,

yuk kita menebar banyak Manfaat

Percaya atau tidak, gara-gara status tersebut, Saya dapat

banyak orderan untuk buku ke-2 Saya yang berjudul "7

Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula". Aneh, kan? ^_^

---> http://billionairestore.co.id/buku7kfpp/

Page 80: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

79

Contoh 2:

MIRIS!!

Dasar orang Indonesia, hobinya cuma ikut-

ikutan doang. Latah!

- Facebook rame, muncul di Facebook semua...

- Twitter rame, pindah ke Twitter semua...

- Path rame, pindah ke Path semua...

- Instagram rame, pindah ke Instagram

semua...

Mending kalau udah menghasilkan Ratusan Juta

bahkan Milyaran dari sosmed sebelumnya, ini

baru (cuma) jutaan udah sibuk lagi belajar

yang lainnya. Miris!

Nah, sekarang yang terbaru dan lagi rame-

ramenya LINE@.

Banyak orang mulai berbondong-bondong pindah

ke sosial media tersebut.

Nggak cuma itu... Anehnya orang Indonesia,

mereka selalu merasa paling tahu dan suka

menjudge sesuatu secara sepihak...

Misalnya,

"Ah, tetap aja FB Ads paling keren..."

Page 81: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

80

Iya, karena kamu jualannya cuma bisa pake FB

Ads doang!

"Website yang terpenting..."

Iya, karena kamu jualannya jualan website!

"Alah, Broadcast itu sampah!"

Iya, karena kamu gak bisa hasilkan duit dari

sana!

"Duh, Twitter udah sepi.."

Iya, karena kamu followernya dikit, re-

tweetnya dikit, dan omzet dari twitternya

juga dikit!

"Instagram bagus..."

Iya, karena kamu baru aja bisa pecah telor

dari Instagram yang cuma segitu doang!

Hufh, sekali lagi, dasar orang-orang Indone-

sia, memang suka latah. Bisanya cuma ikut-

ikutan doang!

Nah, masalahnya: mereka benar.

Karena bagaimana pun juga, era sudah

bergeser.

Mau nggak mau, kita harus cepat mengikuti

trend di sosial media.

Page 82: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

81

Sekarang, mulai rame orang ngomongin LINE@.

Katanya biasa balesin otomatis. Bisa broad-

cast massal. Bisa manage akun sama tim.

Tanpa batasan teman. Bisa dikendalikan lewat

laptop. Bisa dijadwalkan kontennya. Dan

lain2.

Ya, memang harus Saya akui, LINE@ memang KE-

REN!

Masalahnya, Saya harus belajar kemana dan ke

siapa?

Untungnya Saya kenal orang yang bisnisnya

hidup dari LINE@. Omzetnya 2,4 Milyar per

Bulan. Wow! Jangan ngilerr...

Jualannya cuma jualan herbal.

Kebayang gak sih, kalau misalnya dia bocorin

cara dan Rahasianya ke kita?

Kayanya bakal seru ya...?

Nah, makanya, beruntunglah mereka yang da-

tang ke Seminar CREATIVE BUSINESS besok, ka-

rena mulai besok buku LINE Marketing bisa

mulai Pre-Order disana dan Anda bisa bertemu

dengan Penulisnya LANGSUNG.

Harga Normal: Rp 200.000

Pre-Order: Rp 139.000

Page 83: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

82

Khusus yang ikut Seminar besok, cukup Pre-

Order dg harga 139rb + GRATIS Ongkir se-

Indonesia + Masuk Secret Grup FB lebih ce-

pat. Asyik?

Kapan mulai dibuka Pre-Ordernya untuk umum?

Bentar... Coba bilang "MAU" dulu. Supaya

Saya bisa mempercepat Pre-Order Buku LINE

Marketing ini dan Anda bisa Masuk Secret

Grup Facebook lebih cepat juga. GO!!

NB: Psssst...!! Sambil menunggu bukunya yang

akan dikirim tgl. 20 September 2015, di Grup

Secret Anda akan diberikan tips2 praktis dan

video webinar supaya bisa EKSYEN lebih ce-

pat. Mau?

Percaya atau tidak, gara-gara status tersebut, buku "LINE

Marketing" tembus hingga 2650 eksemplar hanya dalam hi-

tungan hari. Alhamdulillah... ^_^ Izin Allah

---> http://billionairestore.co.id/linemarketing

Page 84: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

83

Contoh 3:

Saya baru aja beli tools baru.

Saya pikir ini tools bagus banget. Namanya:

FACEBUILDER.

Saya juga bingung, kenapa tools ini dikasih

nama "FaceBuilder" <Pembuat Muka>.

Entahlah, mungkin creatornya lagi berusaha

untuk ganti muka #eh ^_^

Ngomong2, yang buat tools ini sebenarnya sa-

habat Saya, namanya: Adhitya Tri Arifianto

Dia orang yang paling sering Saya bully di

Facebook. You know, why?

Karena coba Anda bayangin... Skripsi kok

nggak lulus-lulus, sih. Mending Saya, nggak

ikut skripsi sekalian. Hehehe ^_^

Tapi walaupun gitu, yang Saya salut dari

dia, karena kalau udah buat produk digital,

hasilnya emang nggak nanggung. Kata lainnya:

KEREN BANGET.

Yang terbaru yang barusan Saya beli, Face-

Builder, bisa banyak bantu Saya untuk buat

Landing Page tanpa domain dan hosting. Ah,

GENDENG! Kok kepikiran buat tools kaya

begini... Mupeng, dah...

Page 85: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

84

Pokoknya, gara-gara baca penawarannya, has-

rat beli Saya nggak bisa Saya tahan. Keluar

deh tuh duit... Hihihi ^_^

Kebayang dong.... Biasanya kalau buat Land-

ing Page, Sales Page, Toko Online, dan Page2

lainnnya kan ribet banget. Lha, ini.. Cuma

di DRAG & DROP doang. Gendeng!

Saya khawatir, Saya bisa memecat karyawan

Saya karena Saya miliki tools ini

Bayangin coba... Salah satu karyawan Saya

gajinya Rp 5.000.000 per bulan. Tugasnya, ya

buat kaya begituan: Landing Page, Sales

Page, Squeeze Page, Opt-In Form, Webinar

Page, Online Store, dan sejenisnya.

Artinya, setahun Saya keluar sekitar Rp 60

Juta untuk gaji dia. Wow!

Ini Solusi banget buat Saya...

....karena kemudahan yang diberikan sama

tools ini, bisa buat Saya hemat banyak.

GUENDENG!!

Bayangin... Kemarin Saya cuma keluar uang Rp

647.000 doang. Eh, salah deng. Bukan Rp

647.000. Soalnya sama Adhit dikasih DISKON

300 ribu. Jadi Saya kemarin cuma keluar 347

ribu aja.

Page 86: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

85

Keluar 347 ribu untuk hemat Rp 60 Juta ya

mau banget, lah... Ini namanya: Investasi

Leher ke Atas.

Duh...

Sayangnya, Saya nggak akan jual tools ini.

Tapi jika seandainya Anda penasaran dan

ingin beli juga, Anda boleh beli disini

>> http://bit.ly/facebuilder1

Saya sih nggak akan maksa Anda untuk beli.

Karena kalau misalkan Anda tertarik dengan

berbagai macam benefit dan kemudahan yang

ditawarkan, Anda boleh simpan link ini untuk

Anda gunakan nanti pas mau beli

>> http://bit.ly/facebuilder1

Supaya dapat DISKON, nanti bisa pakai kode

kupon: GENDENG

....sekali lgi, Saya nggak akan maksa Anda

untuk beli lho ya... ^_^

Saran Saya, jangan dulu buru-buru beli sebe-

lum baca penawarannya sampai selesai.

Pastikan investasi yang Anda keluarkan bisa

kembali berkali-kali lipat setelah gunakan

toolsnya, seperti Saya....

Page 87: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

86

P.S. Oh ya, by the way, karena bentar lagi

akhir tahun, Semoga Anda dapat syukuri se-

tiap pencapaian yang Anda dapatkan tahun

2015 ini ya. Aamiin...

Percaya atau tidak, gara-gara status tersebut, Saya dapat

komisi lebih dari 34 juta rupiah hanya dalam hitungan hari

saja. Alhamdulillah... ^_^ izin Allah

5. Libatkan Emosi Pembaca

Salah satu cara agar status facebook Anda disukai oleh

pembaca adalah dengan membuatnya seolah-olah Anda

sedang berbicara langsung pada mereka dan mereka

benar-benar merasakannya. Maka gunakanlah kata "Anda",

ketimbang "kalian". Dan supaya terlihat lebih soft, Anda ha-

rus pintar-pintar mengubah kata ganti orang, misalkan:

semua orang, seseorang, mereka, dia, banyak orang, saya,

eh tiba-tiba ujungnya: Anda.

Saya termasuk orang yang meyakini bahwa "Your Content

is your Brand".

Artinya, kalau Anda bergelut di dunia online, maka konten

adalah sesuatu yang penting untuk diperhatikan.

Page 88: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

87

Khusus untuk Anda pengguna Facebook, bicara soal konten

kita akan bicara soal: STATUS FACEBOOK.

Memang, di luar sana banyak sekali tools-tools yang

menyajikan bagaimana cara kita mencari konten yang viral.

Sayangnya, mereka tidak memecahkan permasalahan ten-

tang bagaimana cara membuat konten yang viral.

Ya. Jika Anda hanya menggunakan konten orang, artinya

Anda sedang "mempopulerkan" brand mereka, bukan brand

Anda.

Jika Anda ingin brand Anda yang terkenal, ya buat konten

sendiri...

Capek?

Lha emang capek. Namanya juga membangun Brand. Bu-

tuh proses, butuh waktu, butuh kerja keras...

Bingung?

Lha makanya Saya bahas tentang ini... ^_^

Salah satu cara agar status Facebook Anda disukai oleh

pembaca adalah dengan membuatnya seolah-olah Anda

sedang berbicara langsung pada mereka dan mereka

benar-benar merasakannya. Inilah yang Saya maksud: Li-

batkan Emosi Pembaca.

Maka biasakan diri Anda untuk menggunakan kata "Anda",

ketimbang "kalian" atau "teman2".

Page 89: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

88

Dan supaya terlihat lebih soft, Anda harus pintar-pintar

mengubah kata ganti orang, misalkan: semua orang,

seseorang, mereka, dia, banyak orang, saya, eh tiba-tiba

ujungnya: Anda.

Contoh, katakanlah Saya sedang ingin mempromosikan

produk "X" pada Anda. Maka Saya bisa membuat status

seperti ini:

"Banyak orang di Indonesia kebingungan

bagaimana cara membuat copywriting yang

menjual. Padahal, kalau mereka belajar dari

orang yang tepat, menulis copywriting itu

bukan sesuatu yang sulit-sulit amat.

Saya juga awalnya begitu, bingung banget ka-

lau mau nulis kata-kata promosi di facebook,

sebelum Saya mulai menemukan pola yang tepat

setelah belajar dari orang yang tepat.

Kebayang dong.. Dulu Saya untuk nentuin

judul aja pusing banget. Giliran udah dapat

judul yang pas, eh pas nulis, tiba2 mentok.

Haduh... Nyesek banget, kan?

Bisa Anda bayangin kalau pas udah capek2 nu-

lis kata2 promo, eh mentok tengah jalan. Dan

nggak sampai disana, pas Anda udah berhasil

nulis Copywritingnya, eh ternyata gak

menjual, alias gak ada yang beli. Makin

nyesek, kan? T_T

Page 90: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

89

Untungnya Saya sekarang udah nemu polanya.

Dan kalau misalkan Anda kepengen tahu

caranya, sebenarnya Anda bisa temukan tips2

jitunya di ebook ini.

Anda gak usah bayangin tiba2 Anda jadi Mahir

Copywriting setelah baca ebook ini..

Anda pun gak usah pikirkan seberapa besar

konversi penjualannya setelah praktek ilmu

ini..

...karena sebenarnya Anda bisa mulai

merasakannya setelah download ebook ini -->

[Link Ebook]

Eng ing eng!! Hehe ^_^

Coba Anda perhatikan cara Saya menulis status tersebut...

Lihat bagaimana Saya mengubah kata ganti dari: Banyak

Orang --> Mereka --> Saya --> Anda.

Kebayang? ^_^

Nah, itu cuma salah satu tips aja. Masih mau tips yang

lainnya?

Baiklah...

Page 91: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

90

Begini.. Intinya, pembaca status Anda harus merasa teraso-

siasi dengan konten yang Anda tuliskan. Karenanya,

gunakanlah "trance words". Misalkan:

1. Bayangkan.

Contoh, "Pernahkah Anda bayangkan... Segala masalah

yang sedang Anda alami saat ini tiba2 selesai dalam waktu

seketika."

2. Imajinasikan.

Contoh, "Mungkin Anda belum pernah mengimajinasikan

kehidupan luar biasa setelah miliki rumah yang selama ini

Anda idam-idamkan..."

3. Ingat.

Contoh, "Ingatkah Anda saat dimana Anda berada di tempat

yang membuat Anda nyaman dan bahagia..."

4. Andaikan.

Contoh, "Andaikan semua orang bisa merasakan apa yang

Saya rasakan, tentu Anda akan lebih yakin.."

Page 92: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

91

5. Pura-pura.

Contoh, "Mungkin Anda berpikir bahwa saat ini Anda mera-

sa gaptek. Itu tidak masalah. Berpura-puralah bahwa Anda

sebenarnya melek internet..."

6. Memikirkan.

Contoh, "Anda tidak harus memikirkan apa jadinya Anda

nanti setelah tahu rahasia yang selama ini saya simpan

rapat2..."

7. Penasaran.

Contoh, "Anda jangan dulu penasaran dan ingin tahu

bagaimana cara Saya mendapatkan 180 juta hanya dalam

1x status facebook saja..."

...dan masih banyak lagi

6. Cantumkan Call to Action

Sertakan Call to Action di setiap status Facebook Anda.

Call to Action adalah perintah yang Anda inginkan agar

mereka lakukan. Entah itu suruhan LIKE, KOMEN, atau

SHARE. Nanti kalau tujuannya bener-bener jualan, suruh

KLIK atau BELI. Lagi-lagi, tergantung outcome atau

tujuannya.

Page 93: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

92

Sekali lagi, jangan anggap sepele hal ini. Sisipkan call to ac-

tion di setiap status Anda. Ingat!

3 Hukum Penting Penyebab Closing

Kalau nanti Anda kesulitan mendapatkan orderan dan closing

pelanggan dari Facebook, mungkin Anda perlu tahu 3 hukum

penting berikut ini....

Hukum I Dewa:

"Tanpa Interaksi, tak akan ada Transaksi"

Jangan harap ada transaksi, kalau status facebook Anda isinya

cuma promosi, promosi, dan promosi.

Ingat, ini facebook: sosial media, bukan selling media. Teman

Anda itu orang, punya perasaan, perlu diperhatikan. Like dan

komen status mereka. Ingin jualannya laku tapi kok nggak

pernah PDKT dulu? Gimana sih...

Hukum II Dewa:

"Semakin Bagusnya Relasinya, Semakin Tinggi Konversinya"

Kalau hubungan Anda dengan teman2 facebook Anda bagus,

bisa dipastikan konversinya juga tinggi.

Page 94: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

93

Ingat, konversi itu efek dari bagusnya relasi. Kenapa orang rela

beli produk sejenis dari Anda, bukan dari pesaing Anda? Kare-

na mereka nyamannya dengan Anda. Masih ingat, kan? 83%

orang beli produk karena mereka suka dengan penjualnya?

Nah, itu...

Hukum III Dewa:

"Sharing-sharing dahulu, selling-selling kemudian"

Jangan pernah dibalik-balik. Banyak orang hobinya jualan,

mentang2 pengen laku. Padahal caranya nggak gitu.

Kalau di facebook, ya Anda banyak sharing dulu. Edukasi

mereka, sampai benar-benar aware akan pentingnya produk

Anda. Minimal ada 5 tugas Anda: orang tahu bahwa Anda siapa

(awareness), orang tahu Anda menjual apa (association), orang

percaya pada Anda karena Anda memiliki nilai positif

(perceived quality), orang puas dengan Anda (satisfaction), dan

orang bertransaksi dengan Anda serta merekomendasikan

Anda ke orang lain (loyalty)

Page 95: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

94

Konsisten, Konsisten,

Konsisten!

Sekali lagi: KONSISTEN!

Banyak orang gagal da-

lam membangun personal

brand karena mereka tidak

konsisten. Ini persis seperti

apa yang Saya ceritakan di

awal. Ketika kita mulai tid-

ak konsisten, disitulah awal

dari kehancuran personal

brand kita.

Orang tahu bahwa Anda siapa (Awareness),

orang tahu Anda menjual apa (Association),

orang percaya pada Anda karena Anda memiliki

value yang positif (Perceived Quality) dan orang

puas terhadap Anda, sehingga mereka tidak ragu

untuk bertransaksi kembali dengan Anda dan merek-

omendasikannya ke orang lain (Loyalty). Dan untuk mem-

bangun hal tersebut tidak ada cara lain, selain dengan cara:

KONSISTEN!

Misalnya, jangan sekali-kali curhat tentang masalah keluarga

atau pacar di akun facebook jika Anda memang pengen dikenal

Page 96: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

95

sebagai seorang pengusaha. Cukup selesaikan masalah Anda

di rumah, jangan dibawa-bawa ke Facebook.

Membangun personal branding khususnya melalui Facebook

bukan pekerjaan hit and run. Butuh proses, waktu, dan kon-

sistensi tingkat tinggi. Karenanya, Anda harus konsisten

terhadap apa yang Anda mulai dalam membangun Personal

Brand Anda.

Setelah Anda tahu betapa pentingnya konsistensi dalam proses

membangun personal brand, Anda pun sekarang sudah tahu

rahasia bagaimana Saya melakukan personal branding di

Facebook. Dan Anda pun bisa melakukannya.

Ini bukan soal cerita Saya, melainkan bagaimana Anda mampu

memodel Saya dan Anda benar-benar bisa melakukannya.

Bukan saatnya lagi iri dengan pencapaian orang, tunjukkan

bahwa ANDA JUGA BISA!

Saya akan sangat senang jika pada akhirnya nanti Saya mam-

pu melihat Anda sukses karena telah berhasil membangun per-

sonal brand yang menjual.

Page 97: dengan personal brand, khususnya di Facebook?

96

Sebelum Saya akhiri ebook ini, Anda boleh mulai bayangkan

apa jadinya Anda jika Anda praktikkan seluruh isi ebook ini

dalam kehidupan dan bisnis Anda.

"Orang Cerdas tidak akan berhenti sampai dirinya belajar.

Mereka akan tindaklanjuti dengan Tindakan..."

Dan Saya tahu, Anda adalah orang yang cerdas ^_^

Sukses selalu untuk Anda!

Salam,

Dewa Eka Prayoga

Dewa Selling