27
DERMATITIS EKSFOLIATIVA GENERALISATA Pembimbing : dr. Surya Dharma Hamidah, Sp.KK

Dermatitis Eksfoliativa Generalisata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

deg

Citation preview

DERMATITIS EKSFOLIATIVA GENERALISATA

Pembimbing :dr. Surya Dharma Hamidah, Sp.KK

PENDAHULUAN

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang essensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Salah satu kelainan kulit yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi kulit adalah Dermatitis Eksfoliatifa Generalisata.

DEFINISI

Dermatitis eksfoliativa generalisata (DEG) Suatu kelainan kulit dengan gejala berupa eritema dan skuama generalisata yang melibatkan lebih dari 90% permukaan kulit penderita.

SINONIM

Nama lain Dermatitis eksfoliativa generalisata (DEG) adalah eritroderma (Wilson-Brocq), pitiriasis rubra (Hebra).

EPIDEMIOLOGIDermatitis Eksfoliatif biasanya terjadi pada orang yang lebih tua dari 40 tahun. Laki-laki 2-3 kali lebih banyak dari perempuan.

PATOGENESISAGEN REAKSI

KEHILANGAN PANAS BERTAMBAH

ALIRAN DARAH KEKULIT MENINGKAT

DEHIDRASI

DINGIN DAN MENGGIGIL

PELEBARAN PEMBULUH DARAH KAPILER

( ERITEMA )

PENGUAPAN CAIRAN MENINGKATKRONIS

HIPERMETABOLISME KOMPENSATOR DAN PENINGKATAN LAJU

MET.BASAL

KEHILANGAN SKUAMA MENCAPAI 9 gr/m2 PERMUKAAN KULIT

PENINGKATAN GLOBULIN GAMMA

HIPOPROTEINEMIA ALBUMIN BERKURANG

KEHILANGAN PROTEIN

ETIOLOGI DAN GEJALA KLINIS

1. Eritroderma akibat alergi obat biasanya secara sistemik

Yang dimaksud alergi obat secara sistemik ialah masuknya obat kedalam badan dengan cara apa saja.

Waktu mulai masuknya obat kedalam tubuh hingga timbul penyakit bervariasi dapat segera sampai 2 minggu.

Gambaran klinis : eritema universal. Akut : tidak terdapat skuama tetapi pada stadium penyembuhan baru timbul skuama.

2. Eritroderma akibat perluasan penyakit kulita. Eritroderma karena psoriasis

Psoriasis dapat terjadi eritroderma karna dua hal disebabkan oleh penyakit sendiri atau karena pengobatan yang terlalu kuat. Pada anamnesis hendaknya ditanyakan apakah pernah menderita psoriasis. Gambaran klinis : eritema yang tidak merata pada tempat kelainan tampak lebih eritematosa

dan agak meninggi daripada sekitarnya skuama lebih tebal

b. Penyakit Leiner Sinonim penyakit ini adalah dermatitis

deskuamativum. Etiologinya: belum diketahui pasti, tetapi menurut beberapa ahli penyakit ini disebabkan oleh dermatitis seboroik yang meluas .

3. Eritroderma akibat penyakit sistemik atau keganasan

Berbagai penyakit kelainan alat dalam akan menyebabkan kelainan kulit berupa eritroderma. Jadi setiap kasus eritroderma yang tidak termasuk golongan 1 dan 2 harus dicari penyebabnya. Apakah ada penyakit pada alat dalam dan harus dicari pula apakah ada infeksi pada alat dalam.

• Sindrom SezaryEtiologi :Belum diketahui, diduga berhubungan dengan

infeksi virus HTVL-V dan dimasukkan ke dalam CTCL (cutaneous t-cell lymphoma).

Yang diserang ialah orang dewasaMulainya penyakit pada pria rata-rata

berumur : 64 tahun, wanita 53 tahun.Gambaran klinis : Eritema bewarna merah membara universal

disertai skuama dan sangat gatal.Terdapat pula infiltrate pada kulit dan edema.

DIAGNOSADiagnosis ditegakan bila ditemukan secara

klinis peradangan kulit yang eritematosa disertai deskuamasi, yang meliputi daerah yang luas hingga mencapai 90% atau lebih luas permukaan tubuh .

Pemeriksaaan penunjang pada kebanyakan pasien dengan eritroderma, hasil pemeriksaan laboratorium tidak menunjukkan hasil yang spesifik. Umumnya pada pasien DEG kronik bisa menyebabkan anemia, leukositosis, limpositosis, eosinofilia, peningkatan IgE serta penurunan serum albumin.

DIAGNOSA BANDING

1. Dermatitis kontak alergi2. Psoriasis

PENATALAKSANAAN1. Umum :• Menghindari faktor pencetus : obat-obatan sebagai pencetus, makanan, cuaca

ekstrim, riwayat penyakit eritroskuamous sebelumnya• Perbaiki keadaan umun : pemberian cairan, dieat tinggi protein• Jaga kebersihan tubuh

2. Khusus :Topikal :• Emolien, misal : salap lanolin 10% atau krim urea 10%• Kotikosteroid topikal ringan-sedang 2 kali sehari dioleskan pada lesiSistemik :• Kortikosteroid :- Golongan I : prednison 4x10 mg tab sehari (beberapa hari-minggu)- Golongan II : Prednison 4x10 mg – 4x15 mg sehari (beberapa minggu-bulan)

Leiner : prednison 3x1-2mg sehari - Golongan III :

Syndrom sezary : prednison 30mg sehari

PROGNOSIS

- Golongan I dan II : baik- Golongan III : buruk

LAPORAN KASUS-RM : 95.58.43-Nama : Mario-Umur : 25 tahun-Jenis kelamin `: Laki-laki-Bagsa/suku : Indonesia/Batak-Agama : Protestan-Pekerjaan : Wiraswasta

• ANAMNESIS : Autoanamnesis• Keluhan utama : Bercak-bercak merah dan gatal seluruh tubuh• Riwayat perjalanan penyakit : Dialami sejak ± 1 tahun yang lalu, pada

awalnya os demam kemudian os memakan obat paracetamol, salbutamol, cefadroxil. Setelah 5 hari kemudian muncul bercak merah-merah pada kedua tangan disertai rasa gatal dan panas, kemudian digaruk yang lama kelamaan menyebar ke muka, badan , punggung dan perut. Kemudian os berobat dan di rawat inap di RS di jakarta ± 4 hari, kemudian membaik. Pada bulan 2 tahun 2015 os kembali di rawat di RSUPM dengan keluhan yang sama. Os di rawat ± 7 hari, membaik. Kemudian os dirawat kembali pada bulan 6 tahun 2015 dengan keluhan bercak-bercak merah yang gatal dan panas disertai kulit yang menjadi kering, kasar dan mengelupas pada seluruh tubuh. Os di rawat di RS Marta Friska ± 3 hari, membaik. Pada bulan 11 tahun 2015 os kembali di rawat inap di RSUPM dengan keluhan yang sama, os dirawat ± 4 hari, kemudian membaik dan os berobat jalan ke poli kulit & kelamin RSUPM. Os mengakui setelah mengkonsumsi paracetamol untuk menurunkan demam muncul bercak kemerahan dikulit ditambah belakangan os jadi sensitif terhadap makanan terutama seafood. Keluhan timbul bila os demam kemudian menggigil dan keluhan di perberat bila os terkena cuaca dingin, capek dan berkeringat. Riwayat alergi obat : paracetamol.

• Riwayat penyakit keluarga : (-)• Riwayat penyakit terdahulu : Asma• Riwayat pemakian obat: Paracetamol, salbutamol,

cefadroxil, methylprednisolone• Lokalisasi : Generalisata• Ruam:

1. Primer Makula - eritema, papul, plak2. Sekunder Skuama, erosi, ekskoriasi, likenifikasi, fisura, hiperpigmentasi

• Pemeriksaan laboratorium : (-)• Diagnosa banding :

1. Dermatitis Eksfoliativa Generalisata2. Dermatitis Kontak Alergi3. Psoriasis

• Diagnosa sementara : Dermatitis Eksfoliativa Generalisat

• Penatalaksanaan :1. Umum : - Menghindari faktor pencetus : Obat-obat sebagai pencetus, cuaca ekstrim, riwayat penyakit eritroskuamous sebelumnya- Perbaiki keadaan umum : pemberian cairan, diit tinggi protein.- Jaga kebersihan tubuh- Jangan Menggaruk Bagian yang gatal- Makan obat teratur2. Khusus : - Inersone 1,5 gr + Acid Salisilat 3% + Vaseline - Cetirizine 10 mg 1x1 tab/oral/hari- Vit C 50 mg 3 x 1 tab/oral/hari

• Prognosis : Que ad vitam : bonam Que ad functionum : bonam Que ad sanationum : dubia ad bonam

Erosi, ekskoriasi

Papul, eritema, skuama

Plak, Likenifika

si

Makula-eritema,Fisur

a, hiperpigment

asi

DISKUSIKasus Teori

Jenis kelamin laki-laki Jenis kelamin laki-laki 2-3 kali lebih banyak dari perempuan

Bercak-bercak kemerahan seluruh tubuh, disertai kulit bersisik

Eritema di seluruh/ hampir seluruh tubuh disertai skuama

Os mengeluhkan gatal-gatal setelah minum obat paracetamol oral

Etiologi eritroderma atau dermatitis eksfoliativa generalisata salah satunya akibat alergi obat secara sistemik

Hampir seluruh tubuh bewarna merah ditutupi sisik halus

Lokalisasi dan efloresensi : seluruh atau hampir seluruh tubuh; eritema dan biasanya disertai skuama

Bila os demam kemudian os menggigil Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa eritema berarti pelebaran pembuluh darah kapiler aliran darah ke kulit meningkat kehilangan panas bertambah merasa dingin dan menggigil

Kasus Teori

Inersone 1,5 gr + Acid Salisilat 3%

+ vaseline Cetirizine 10 mg 1x1 tab/oral/hari Vit C 50 mg 3x1 tab/oral/hari

Umumnya terapi eritroderma dengan

kortikosteroid, dosis berkisar dari

4x10 mg sampai 4x15 mg sehari. Diet

perlu tinggi protein karena banyak

skuama yang terlepas. Topikal dapat

diberikan emolien lanolin 10% untuk

mengurangi radiasi akibat vasodilatasi

oleh eritema

Prognosis baik Hal ini sesuai dengan kepustakaan

yang menjelaskan DEG yang

disebabkan karena alergi obat secara

sistemik, prognosisnya baik.

KESIMPULANDermatitis eksfoliativa generalisata (DEG) adalah

suatu kelainan kulit dengan gejala berupa eritema dan skuama generalisata yang melibatkan lebih dari 90% permukaan kulit penderita. Berdasarkan penyebabnya eritroderma dibagi menjadi 3 golongan yaitu: eritroderma akibat alergi obat, perluasan penyakit kulit, termasuk keganasan.

Patofisiologi eritroderma belum jelas, yang dapat diketahui ialah akibat suatu agent dalam tubuh. Gejala klinis eritroderma berupa mula-mula timbul bercak eritema yang dapat meluas keseluruh tubuh dalam waktu 12-48 jam. Diagnosis ditegakkan bila ditemukan peradangan kulit yang eritematosa disertai deskuamasi, yang meliputi daerah yang luas hingga mencapai 90% atau lebih. Umumnya pengobatan eritroderma dengan kortikosteroid. Prognosis yang paling baik pada eritroderma terdapat pada golongan I yang disebabkan akibat alergi obat.

THANK YOU