Upload
johandriirama
View
157
Download
33
Embed Size (px)
DESCRIPTION
deg
Citation preview
PENDAHULUAN
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang essensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Salah satu kelainan kulit yang dapat menyebabkan terganggunya fungsi kulit adalah Dermatitis Eksfoliatifa Generalisata.
DEFINISI
Dermatitis eksfoliativa generalisata (DEG) Suatu kelainan kulit dengan gejala berupa eritema dan skuama generalisata yang melibatkan lebih dari 90% permukaan kulit penderita.
SINONIM
Nama lain Dermatitis eksfoliativa generalisata (DEG) adalah eritroderma (Wilson-Brocq), pitiriasis rubra (Hebra).
EPIDEMIOLOGIDermatitis Eksfoliatif biasanya terjadi pada orang yang lebih tua dari 40 tahun. Laki-laki 2-3 kali lebih banyak dari perempuan.
PATOGENESISAGEN REAKSI
KEHILANGAN PANAS BERTAMBAH
ALIRAN DARAH KEKULIT MENINGKAT
DEHIDRASI
DINGIN DAN MENGGIGIL
PELEBARAN PEMBULUH DARAH KAPILER
( ERITEMA )
PENGUAPAN CAIRAN MENINGKATKRONIS
HIPERMETABOLISME KOMPENSATOR DAN PENINGKATAN LAJU
MET.BASAL
KEHILANGAN SKUAMA MENCAPAI 9 gr/m2 PERMUKAAN KULIT
PENINGKATAN GLOBULIN GAMMA
HIPOPROTEINEMIA ALBUMIN BERKURANG
KEHILANGAN PROTEIN
ETIOLOGI DAN GEJALA KLINIS
1. Eritroderma akibat alergi obat biasanya secara sistemik
Yang dimaksud alergi obat secara sistemik ialah masuknya obat kedalam badan dengan cara apa saja.
Waktu mulai masuknya obat kedalam tubuh hingga timbul penyakit bervariasi dapat segera sampai 2 minggu.
Gambaran klinis : eritema universal. Akut : tidak terdapat skuama tetapi pada stadium penyembuhan baru timbul skuama.
2. Eritroderma akibat perluasan penyakit kulita. Eritroderma karena psoriasis
Psoriasis dapat terjadi eritroderma karna dua hal disebabkan oleh penyakit sendiri atau karena pengobatan yang terlalu kuat. Pada anamnesis hendaknya ditanyakan apakah pernah menderita psoriasis. Gambaran klinis : eritema yang tidak merata pada tempat kelainan tampak lebih eritematosa
dan agak meninggi daripada sekitarnya skuama lebih tebal
b. Penyakit Leiner Sinonim penyakit ini adalah dermatitis
deskuamativum. Etiologinya: belum diketahui pasti, tetapi menurut beberapa ahli penyakit ini disebabkan oleh dermatitis seboroik yang meluas .
3. Eritroderma akibat penyakit sistemik atau keganasan
Berbagai penyakit kelainan alat dalam akan menyebabkan kelainan kulit berupa eritroderma. Jadi setiap kasus eritroderma yang tidak termasuk golongan 1 dan 2 harus dicari penyebabnya. Apakah ada penyakit pada alat dalam dan harus dicari pula apakah ada infeksi pada alat dalam.
• Sindrom SezaryEtiologi :Belum diketahui, diduga berhubungan dengan
infeksi virus HTVL-V dan dimasukkan ke dalam CTCL (cutaneous t-cell lymphoma).
Yang diserang ialah orang dewasaMulainya penyakit pada pria rata-rata
berumur : 64 tahun, wanita 53 tahun.Gambaran klinis : Eritema bewarna merah membara universal
disertai skuama dan sangat gatal.Terdapat pula infiltrate pada kulit dan edema.
DIAGNOSADiagnosis ditegakan bila ditemukan secara
klinis peradangan kulit yang eritematosa disertai deskuamasi, yang meliputi daerah yang luas hingga mencapai 90% atau lebih luas permukaan tubuh .
Pemeriksaaan penunjang pada kebanyakan pasien dengan eritroderma, hasil pemeriksaan laboratorium tidak menunjukkan hasil yang spesifik. Umumnya pada pasien DEG kronik bisa menyebabkan anemia, leukositosis, limpositosis, eosinofilia, peningkatan IgE serta penurunan serum albumin.
PENATALAKSANAAN1. Umum :• Menghindari faktor pencetus : obat-obatan sebagai pencetus, makanan, cuaca
ekstrim, riwayat penyakit eritroskuamous sebelumnya• Perbaiki keadaan umun : pemberian cairan, dieat tinggi protein• Jaga kebersihan tubuh
2. Khusus :Topikal :• Emolien, misal : salap lanolin 10% atau krim urea 10%• Kotikosteroid topikal ringan-sedang 2 kali sehari dioleskan pada lesiSistemik :• Kortikosteroid :- Golongan I : prednison 4x10 mg tab sehari (beberapa hari-minggu)- Golongan II : Prednison 4x10 mg – 4x15 mg sehari (beberapa minggu-bulan)
Leiner : prednison 3x1-2mg sehari - Golongan III :
Syndrom sezary : prednison 30mg sehari
LAPORAN KASUS-RM : 95.58.43-Nama : Mario-Umur : 25 tahun-Jenis kelamin `: Laki-laki-Bagsa/suku : Indonesia/Batak-Agama : Protestan-Pekerjaan : Wiraswasta
• ANAMNESIS : Autoanamnesis• Keluhan utama : Bercak-bercak merah dan gatal seluruh tubuh• Riwayat perjalanan penyakit : Dialami sejak ± 1 tahun yang lalu, pada
awalnya os demam kemudian os memakan obat paracetamol, salbutamol, cefadroxil. Setelah 5 hari kemudian muncul bercak merah-merah pada kedua tangan disertai rasa gatal dan panas, kemudian digaruk yang lama kelamaan menyebar ke muka, badan , punggung dan perut. Kemudian os berobat dan di rawat inap di RS di jakarta ± 4 hari, kemudian membaik. Pada bulan 2 tahun 2015 os kembali di rawat di RSUPM dengan keluhan yang sama. Os di rawat ± 7 hari, membaik. Kemudian os dirawat kembali pada bulan 6 tahun 2015 dengan keluhan bercak-bercak merah yang gatal dan panas disertai kulit yang menjadi kering, kasar dan mengelupas pada seluruh tubuh. Os di rawat di RS Marta Friska ± 3 hari, membaik. Pada bulan 11 tahun 2015 os kembali di rawat inap di RSUPM dengan keluhan yang sama, os dirawat ± 4 hari, kemudian membaik dan os berobat jalan ke poli kulit & kelamin RSUPM. Os mengakui setelah mengkonsumsi paracetamol untuk menurunkan demam muncul bercak kemerahan dikulit ditambah belakangan os jadi sensitif terhadap makanan terutama seafood. Keluhan timbul bila os demam kemudian menggigil dan keluhan di perberat bila os terkena cuaca dingin, capek dan berkeringat. Riwayat alergi obat : paracetamol.
• Riwayat penyakit keluarga : (-)• Riwayat penyakit terdahulu : Asma• Riwayat pemakian obat: Paracetamol, salbutamol,
cefadroxil, methylprednisolone• Lokalisasi : Generalisata• Ruam:
1. Primer Makula - eritema, papul, plak2. Sekunder Skuama, erosi, ekskoriasi, likenifikasi, fisura, hiperpigmentasi
• Pemeriksaan laboratorium : (-)• Diagnosa banding :
1. Dermatitis Eksfoliativa Generalisata2. Dermatitis Kontak Alergi3. Psoriasis
• Diagnosa sementara : Dermatitis Eksfoliativa Generalisat
• Penatalaksanaan :1. Umum : - Menghindari faktor pencetus : Obat-obat sebagai pencetus, cuaca ekstrim, riwayat penyakit eritroskuamous sebelumnya- Perbaiki keadaan umum : pemberian cairan, diit tinggi protein.- Jaga kebersihan tubuh- Jangan Menggaruk Bagian yang gatal- Makan obat teratur2. Khusus : - Inersone 1,5 gr + Acid Salisilat 3% + Vaseline - Cetirizine 10 mg 1x1 tab/oral/hari- Vit C 50 mg 3 x 1 tab/oral/hari
• Prognosis : Que ad vitam : bonam Que ad functionum : bonam Que ad sanationum : dubia ad bonam
DISKUSIKasus Teori
Jenis kelamin laki-laki Jenis kelamin laki-laki 2-3 kali lebih banyak dari perempuan
Bercak-bercak kemerahan seluruh tubuh, disertai kulit bersisik
Eritema di seluruh/ hampir seluruh tubuh disertai skuama
Os mengeluhkan gatal-gatal setelah minum obat paracetamol oral
Etiologi eritroderma atau dermatitis eksfoliativa generalisata salah satunya akibat alergi obat secara sistemik
Hampir seluruh tubuh bewarna merah ditutupi sisik halus
Lokalisasi dan efloresensi : seluruh atau hampir seluruh tubuh; eritema dan biasanya disertai skuama
Bila os demam kemudian os menggigil Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa eritema berarti pelebaran pembuluh darah kapiler aliran darah ke kulit meningkat kehilangan panas bertambah merasa dingin dan menggigil
Kasus Teori
Inersone 1,5 gr + Acid Salisilat 3%
+ vaseline Cetirizine 10 mg 1x1 tab/oral/hari Vit C 50 mg 3x1 tab/oral/hari
Umumnya terapi eritroderma dengan
kortikosteroid, dosis berkisar dari
4x10 mg sampai 4x15 mg sehari. Diet
perlu tinggi protein karena banyak
skuama yang terlepas. Topikal dapat
diberikan emolien lanolin 10% untuk
mengurangi radiasi akibat vasodilatasi
oleh eritema
Prognosis baik Hal ini sesuai dengan kepustakaan
yang menjelaskan DEG yang
disebabkan karena alergi obat secara
sistemik, prognosisnya baik.
KESIMPULANDermatitis eksfoliativa generalisata (DEG) adalah
suatu kelainan kulit dengan gejala berupa eritema dan skuama generalisata yang melibatkan lebih dari 90% permukaan kulit penderita. Berdasarkan penyebabnya eritroderma dibagi menjadi 3 golongan yaitu: eritroderma akibat alergi obat, perluasan penyakit kulit, termasuk keganasan.
Patofisiologi eritroderma belum jelas, yang dapat diketahui ialah akibat suatu agent dalam tubuh. Gejala klinis eritroderma berupa mula-mula timbul bercak eritema yang dapat meluas keseluruh tubuh dalam waktu 12-48 jam. Diagnosis ditegakkan bila ditemukan peradangan kulit yang eritematosa disertai deskuamasi, yang meliputi daerah yang luas hingga mencapai 90% atau lebih. Umumnya pengobatan eritroderma dengan kortikosteroid. Prognosis yang paling baik pada eritroderma terdapat pada golongan I yang disebabkan akibat alergi obat.