32
_BM_PARTIKEL UKDI-OSCE @PUKDI DERMATOLOGI Morbus Hansen Definisi • Infeksi kronis oleh M.leprae • Afinitas utama saraf tepi, kemudian kulit dan traktus respiratorius • Tidak menyerang susunan saraf pusat • Masa inkubasi: 40 hr - 40 th : rata-rata 3-5 th Klinis • CARDINAL SIGN o lest kulit yg khas kusta disertai anestesi o penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi saraf tepi o basil tahan asam (+) Tatalaksana • REJIMEN WHO (1997) o Kusta PB : rifampisin 600 mg/bulan (supervisi), dapson 100 mg/hari paket 6 kemasan MDT PB bulanan diselesaikan dim 6-9 bln 10

DERMATOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

partikel

Citation preview

DERMATOLOGI

Morbus Hansen

Definisi Infeksi kronis oleh M.leprae Afinitas utama saraf tepi, kemudian kulit dan traktus respiratorius Tidak menyerang susunan saraf pusat Masa inkubasi: 40 hr - 40 th : rata-rata 3-5 th

Klinis

CARDINAL SIGN lest kulit yg khas kusta disertai anestesi penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi saraf tepi basil tahan asam (+)

Tatalaksana

REJIMEN WHO (1997) Kusta PB : rifampisin 600 mg/bulan (supervisi), dapson 100 mg/hari paket 6 kemasan MDT PB bulanan diselesaikan dim 6-9 bln Rejimen kusta MB : rifampisin 600 mg/ bulan (supervisi), klofasimin 300 mg/bulan (supervisi) dilanjutkan 50 mg/ hari dan dapson 100 mg/hari. Pemberian paket 12 kemasan MDT MB bulanan yang diselesaikan selama 12-18 bulan.

REAKSI KUSTA

Episode akut pada perjalanan kusta yang kronis. 2 macam reaksi kusta : reaksi reversal (RR) Terjadi pd tipe borderline Perbaikan imunitas selular Lesi lama bertambah aktif Dapattimbul lesi bam Dapat disertasi gejala prodromal dan neuritis Tidak ada gangguan sistemik eritema nodosum leprosum (ENL) Terjadi pada tipe LL & BL Respons imun humoral berperan Mbtk kompleks imun : Ag-Ab-komplemen Muncul nodus eritematosus yang nyeri Gejala prodromal: demam, malese Disertai gangguan sistemik: artritis, iridosiklitis, neuritis, limfadenitis, dll

PENATALAKSANAAN REAKSI KUSTA MDT diteruskan Istirahat dan imobilisasi daerah persarafan yang mengalami neuritis akut Analgesik/antipiretik bila perlu Obat antireaksi: Reaksi reversal: tab. Prednisone Eritema nodosum leprosum : tab. prednison atau tab. klofazimin

KelainanPengertian

EktimaUlcus superficial dengan krusta di atasnya disebabkan karena Streptococus P Hemoliticus

ErisipelasPenyakit Infeksi akut, disebabkan Streptococus Beta Hemoliticus dengan manifestasi eritema merah cerah, berbatas tegas serta disertai dengan gejala konstitusi (demam, atralgi, dll)

EritemaKemerahan pada kulit yang disebabkan karena pelebaran pembuluh darah kapiler yang sifatnya reversible.

Eritema mtiltiformeErupsi menddak recurrent dan gejala khas lesi berbentuk seperti iris dan pada kasus berat dapat disertai gejala konstitusi dan lesi visceral

EritrasmaPenyakit kronik pada stratum corneum yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium minutissimum, ditandai dengan adanya lesi berupa eritema dan skuama halus terutama didaerah ketiak dan lipat paha

EritrodermaKelainan kulit ditandai dengan eritema universal yang dapat disertai skuama, etiologi karena alergi obat atau akibat perluasan penyakit kulit: Eritroderma karena psoriasis psoriatic eritroderma Penyakit Leiner erytroderma deskuamativum karena dermatitis seborrhoic yang meluas Akibat penyakit sistemik termasuk keganasan

PENYAKIT VESIKOBULOSA KRONIK:

Pemfigus VulgarisPemfigoid BulosaDermatitis Herpetiformis (Morbus Duhring)

EtiologiAutoimunDisangka autoimunBelumjelas

Usia30-60 thBiasanya usia tuaAnak atau dewasa

KeluhanTidak Gatal /Tidak GatalSANGAT GATAL

Kelainan KulitBulla, dinding kendur, krusta bertahan lamaBulla dinding tegangVesikel/bulla berkelompok berdinding tegang

Nikolsky Sign+--

PredileksiGeneralisataPerut, lengan bagian fleksor, lipat paha, tungkai medialSimetrik: tengkuk, bahu, lipat ketiak, posterior, lengan ekstesor, daerah sacrum, bokong

Kelainan Mukosa Mulut60%10-40%Jarang

HistopatologiBulla intraepidermal, akantolisisCelah diantara dermal-epidermal, bulla subepi dermal, sebukan terutama eosinofilCelah subepidermal sebukan terutama neutrofil

Imunofluoresensi LangsungIgG & Komplemen di epidermisIgG seperti pita di membrane basalIgA granuler di papilla dermis

Enteropati-+

Peka Gluten--+

HLAB8DQWZ

TerapiKortikostreroid (prednisone 60-150 mg/hr), sitostatikaKortikostreroid (prednisone 40-60 mg/hr)DDS (diamino difenis sulfonate) 200 - 300 mg/hr

PERBEDAAN TEN (TOXIC EPIDERMOLYIS NECROTICAN) DENGAN SJS (STEVEN JOHNSON SYNDROME)

TENSJS

Bentuk parah dari SJS SJS + epidermolisis Keadaan umum lebih buruk dari SJS Epidermolisis Generalisata + Lebih ringan dari TEN Tanpa Epidermolisis Keadaan umum lebih baik Tanpa Epidermolisis

Persamaan TEN dan SJS sama-sama disebabkan karena alergi obat dan mengenai selaput lendir

PERBEDAAN TEN DAN SSSS ( 4S = STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN SYNDROME)

TENSSSS

Etiologi: alergi obatEtiologi: infeksi Staphylococcus

Insidensi: anak dan dewasaaureus

- Mengenai selaput lenderInsidensi: anak < 5 tahun

Terdapat TRIAS : Kelainan kulit, kelainan- Tidak

selaput lender di orifisium dan kelainan- Dimulai kelainan kulit di muka, leher.

mataaxilla, lipat paha dan leukositosis

Histopatologi : Letak celah diHistopatologi: letak celah di stratum

subepidermal, terdapat sel nekrosisgranulosum

disekitar celah dan banyak sebukan sel

radang

Persamaan TEN dan SSSS sama-sama terjadi epidermolisis dengan tanda Nikolsky's Sign

PERBEDAAN MORBUS HANSEN JENIS PB DAN MBPausibasilerMultibasiler

1. Lesi Kulit1 - 5 lesi, hipopigmentasi,distribusi tidak simetris> 5 Lesi, distribusi lebuh simetris

2. Kerusakan SarafHilangnya sensasi jelas, dan serabutsaraf terkena hanya satu cabangHilangnya sensasi kurang jelas,serabut saraf yang terkena banyak

3. Bcrcak/Makula

JumlahUkuranDistribusiKonsistensiBatasKehilangan sensasipada bercakKehilangankemampuanberkeringat, bulurontok pada bercak1-5Kecil dan besarUnilateral/bilateral, asimetrisKering dan kasarTegasSelalu ada dan jelasBercak tidak berkeringat, bulurontok pada bercak>5 lesiKecil-kecilBilateral simetrisHalus dan mengkilatKurang tegasBisa tidak jelas, jika ada terjadi padayang sudah lanjutBercak masih berkeringat, bulu tidak rontok

4. InfiltratKulitMukosa(-)(-)

Ada, kadang (-)Ada, kadang (-)

5. Ciri khususCentral healing, penyembuhan di tengahPunch out lession, madarosis,gynecomastia, saddle nose, suara sengau

6. Nodulus(-)Kadang ada

7. DeformitasAsimetris seringterjadi pd stadium diniTerjadi pada stadium lanjut

8. Apusan kulitBTA (-)BTA (+)

_BM_PARTIKEL UKDI-OSCE @PUKDI

31

Dermatitis AtopikDermatitis SeboroikDermatitis StasisDermatitis Numuler

Definisi Dermatitis yang terjadi pada orang yang mempunyai riwayat atopi

Peradangan kulit yang terdapat di daerah berambut terutama daerah kepala, alis mata dan muka, kronik dan superficialDermatitis akibat adanya gangguan aliran darah vena ditungkai bawah.Dermatitis yang bentuk lesinya bulat seperti uang logam.

Klinik Rasa gatal, eritem, sel radang bulat, edema spongiotik.Distribusi bilateral, simetris berupa bercak atau plakat dengan batas tidak jelas, eritem ringan dan sedang, skuama berminyak dan kekuningan, batas tidak jelas, dasar merah.Vena varicose bertonjol-tonjol dan edema pada ekstrimita; bawah. Pada taraf awal dapat dijumpai selulitis ringan, kulit di atasnya berwarna coklat pigmentasi, merah gelap. petekhie, kulit menebal, skuarm dengan/tanpa air. Lesi sering ditemukan di sebelah atas medial maleolus.Papulovesikula di atas dasar eritem yang timbul mendadak pada kulit yang normal, kemudian pecahsehinga terjadi eksudasi dan kursta. Erupsi dimulai tunggal atau beberapa buah. Timbul bercak eritematous yang berbentuk seperti uang logam, lesi dapat berair sehingga timbul krusta, bisa dijumpai pustule. Bila barlanjut, vesikula akan berkurang banyak, terbentuk skuama, dan sering diertai penyembuhan di bagian sentral dan pelebaran di bagian perifer. Fase akut, lesi berwarna merah, basah, berkrusta, dan sangat gatal. Fase kronik, lesi kering, berskuama, dan likenifikasi, gatal kadang rasa panas.

Usia Bayi muda & dewasaBayi (2 bln 2 thn) merah, vesikuler, basah, krusta.Anak (3 thn 10 thn) kurang merah, kering, banyak papula, seringlikenifikasi.Dewasa muda (I2 thn 23 thn) likenifikasi coklat dan abu, kulitkering.

Pada Bayi dan setelah dewasaPria dan Wanita dewasa dari kalangan menengah ke atas.Terutama mengenai laki-laki.

Lokasi Muka dan lipatan kulit.Bayi (2 bln-2 thn) pd kulit kepala, muka, daerah popok, ekstensorekstremitas.Anak (3thn-10thn) pd lipatan spt fossa cubiti, fosa poplitea, badan dan leher.Dewasa muda (12 thn-23 thn) pdlipatan, muka, leher, dan dada bagian atas, tangan, kelopak mata, dan putting susu. (eczema fleksurarum).Seboroik Kepala :Pada daerah berambut, suama berminyak dengan warna kekuningan, dijumpai krusta Pityriasis Oleosa (Pityriasis Steatoides), Skuama kering dan berlapis pitririasis sika (ketombe). Menyebabkan rambut rontok alopesia dan gatal. Kalau meluas sampai dahi korona sboroik. Pada bayi disebut Topi Buaian (Cradlle Cap). Seboroik Muka : Daerah mulut, palpebra, sulkus nasolabial, dagu. Makula eritem dengan skuama berminyak berwarna kilning. Bila sampai palpebra => blepharitis. Sering pada wanita. Pada dagu dan bibir => folikulitis. Sering dijumpai pd janggut dan kumis. Pd janggut disebut sikosis barbae. Seboroik Badan dan Sela sela :Pada acrah parasternal, interskapula, ketiak, inframamma, umbilikus, kruraJ (lipatan palia, perineum, nates). Pada badan lesi benruk lingkaran dengan penyembuhan sentral. Pada intertrigo timbul fisura => infeksi sekunder.

Eksteremitas bawah.Ekstensor ekstremitas atas, bagian dorsal tangan dan badan. Pada laki-laki sering timbul di ekstermitas bawah.

Faktor predisposisi Kelainan atopik : asma, konjungtivitis alergika, rhinitis alergika, utrikaria, reaksi terhadap makanan.

SKABIES

2 dari 4 tanda kardinal1. Pruritus nokturna2. Menyerang sekelompok manusia3. Kunikulus (lesi terowongan) di sirkulus of Hebra

4. Menemukan tungau, telur, skibala (mikroskopik)

Obat Topikal Skabies1. Belerang Endap 4-20%. Tidak efektif pada telur dipakai minimal 3 hari; bau; mengotori pakaian; kadang iritasi. Dapat dipakai bayi < 2 tahun2. Emulsi Benzyl Benzoat 20-25%. Efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 hari. Obat ini sulit diperoleh; sering iritasi; kadang makin gatal.3. Gameksan 1 %. Efektif terhadap semua stadium; mudah digunakan (hanya sekali); jarang iritasi. Tidak dianjurkan pada anak < 6 tahun dan wanita hamil karena toksik pada CNS. Diulangi seminggu kemudian jika masih ada gejala.4. Krotamiton 10%. Antiskabies dan antipruritus. Harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra5. Permetrin 5%. Toksisitas lebih kecil dari gameksan dengan efek yang sama. Aplikasi sekali dan dihapus setelah 10 jam -> belum sembuh -> ulangi setelah seminggu. Tidak dianjurkan pada bayi < 2 bulan

KELAINAN RAMBUT

SIKLUS PERTUMBUHAN RAMBUT1. Masa Anagen/masa pertumbuhanSel-sel matriks bermitosis dan mendorong sel-sel yang lebih tua ke atas, sehingga muncul sel-sel baru.2. Masa Katagen/masa peralihanMasa peralilian dari pertumbuhan ke fase istirahat. Terjadi penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut sehingga bagian tengali akar rambut menyempit dan bagian bawah melebar membentuk gada (club)3. Masa Telogen/masa istirahatSel epitel memendek untuk membuat rambut baru (bentuk tunas kecil) sehingga rambut gada terdorong keluar

HIPOTRIKOSIS

Defisiensi pertumbuhan rambut dan kehilangan sebagian atau seluruh rambut, disebut alopesia.

Efluvium Telogen/Ganeeuan Siklus RambutKeadaan dimana rambut dalam fase telogen terlepas lebih banyak dari normal (dari 150 menjadi 400 helai sehari), sehingga terjadi kehilangan mendadak sejumlah besar rambut. Hal ini seringkali terjadi saat menyikat, menyisir atau mencuci rambut.Rambut rontok ini terjadi karena adanya rangsangan yang mempercepat fase anagen menjadi fase telogen.

Efluvium Anagen/Alopesia ToksikAdanya hambatan pertumbuhan folikel anagen akut, berat, dan dims, mengakibatkan rontoknya lebih dari 80-90% rambut kepala. Rambut menjadi distrofik dan batang ram but menjadi putus pada bagian yang sempit.Penyebab anagen efluvium diantaranya agen kemoterapi; thalium; thiourasil; heparin; kumarin; asam borax; dan hipervitaminosis A.

Alopesia Areata/Alopesia AutoimunKehilangan rambut yang cepat dan komplit, sehingga terbentuk satu bercak atau lebih, berupa bulatan atau bentuk oval, biasanya di kepala dan tempat berambut lain (alis mata, kumis, badan).

Alopesia Androgenik pada PriaSinonim. Male Pattern Baldness = Common BaldnessEtiologi: Faktor herediter dominan Konsentrasi androgen ekstragonadal meningkat di kulit kepala

Alopesia Androgenik pada WanitaSinonim. Female Pattern Baldness Etiologi: Kelebihan androgen namun kadar testosteron tidak meninggi Serum feritin < 40 g 1 Def TSH

Klasifikasi Hamilton Alopesia Androgenik pada Pria dan wanita

Alopesia Traumatik1. Alopesia Tarikan (Alopesia Marginal)Hal ini disebabkan oleh trauma terhadap folikel rambut oleh jalinan rambut atau "ekor kuda", pita rambut. pita karet, rol rambut, dan alat pengeriting.Khas: rambut rusak dan radang folikel papular pada bercak yang terbatas di tepi kepala disertai limfadenopati regional.2. Trikotilomania Sinonim. hair pulling madnessKeinginan atau kebiasaan untuk menarik rambut secara kompulsif, atau pemuntiran dan pemutusan rambut, mengakibatkan kehilangan rambut tidak sempurna dengan daerah yang tidak teratur. Paling sering pada puncak kepala, daerah oksipital, dan parietal kulit kepala.

HIPERTRIKOSIS Pertumbuhan rambut berlebihan pada tempat yang tidak sesuai.

HirsurismePertumbuhan rambut abnormal atau berlebihan yang terjadi pada wanita dengan pola androgen-dependent pria dewasa.

DEFEK STRUKTURAL RAMBUT (Trikodistrofi)Trikoreksis nodosaMerupakan abnormalitas batang rambut yang paling banyak ditemukan.Rambut menjadi kering, rapuh, dan kusam, dengan ujung yang tampak seperti kuas cat dan nodus putih keabuan pada batang rambut. Secara mikroskopik, nodus tampak sebagai 2 sikat yang saling berkait.

Pili TortiTerjadi pada usia 3 bulan sampai 2 tahun dimana rambut menjadi kasar, berkilat, dan mudah patah dengan panjang yang berbeda pada seluruh kulit kepala atau dengan alopesia terbatas. Terdapat defek struktural, batang rambut bercelah dan menipis, tidak teratur dan berputar pada sumbunya.

MonilektriksRambut kering tidak bercahaya, kasar, dan patah secara spontan atau dengan trauma ringan. Secara mikroskopik tampak pola butiran batang rambut yang berbeda, teratur, ditandai oleh nodul elips yang terpisahkan oleh internodus yang lebih sempit.

TrikofiodistrofiRambut jarang, pendek, kasar, dan bergelombang. Secara mikroskopis, rambut mendatar, terlipat dengan diameter yang bervariasi; memiliki celah longitudinal dan memiliki nodus membengkak yang meyerupai trikoreksis nodosa. Di bawah mikroskop polarisasi, tampak pita gelap terang.

Pili anulaTiBatang rambut dengan pita terang gelap berselang-seling. Bila dilihat dengan mikroskop cahaya, bagian terang memantulkan cahaya sedangkan bagian gelap meneruskan cahaya sebagai akibat agregasi setempat rongga yang berisi udara abnormal di dalam rambut.

DERMATO-TERAPI PENGOBATAN TOPIKAL

Cairan: dapat berupa solusio atau tingtura. Dari cara pemakaiannya diklasifikasikan menjadi kompres, rendam (bath), mandi (full bath).Prinsip: membersihkan kulit yg sakit dari debris dan sisa obat topikal yang dipakai.Tujuan: mengeringkan luka yang basah dan membersihkan.Efek lain: perlunakan dan pecalinya vesikel

BedakPrinsip: membuat lapisan tipis yang tidak melekat sehingga penetrasi sedikit sekaliEfek: mendinginkan, antiinflamasi ringan, antipruritus lemah, mengurangi gesekan (proteksimekanis) Indikasi:1. Dermatosis kering dan superfisial2. Mempertahankan vesikel/bula agar tidak pecah

Kontraindikasi:1. Lesi basah terutama dengan infeksi sekunder

Salap: bahan berlemakTujuan: Daya penetrasi salep paling kuatIndikasi:1. Dermatosis kering & kronik2. Dermatosis dalam & kronik3. Dermatosis bersisik dan berkrusta Kontraindikasi:1. Dermatitis madidans2. (tidak dianjurkan) pd bagian kulit berambut3. (tidak boleh) seluruli tubuh

Bedak Kocok: bedak + air Tujuan: sedikit penetrasi Indikasi:1. Dermatosis yang kering, superfisial dan agak luas2. Kondisi subakut Kontraindikasi:1. Dermatosis madidans (basah)2. Daerah berambut

Krim: Water/Oil, Oil/WaterTujuan: penetrasi yang lebih dalam dibanding bedak kocokIndikasi:1. Indikasi kosmetik2. Dennatosis subakut dan luas3. Boleh digunakan di area berambut Kontraindikasi:1. Dermatitis madidans (basah)

Pasta: bedak + vaselinSifat: protektif dan mengeringkanIndikasi:1. Dermatosis agak basah

Kontaindikasi:1. Dermatosis eksudarif dan daerah berambut2. (tidak dianjurkan) genital eksterna dan lipatan" karena terlalu melekat

Linimen; pasta pendingin (cairan + bedak + salep) Indikasi: dermatosis subakut Kontaindikasi: dematosis madidans

HIPERHIDROSIS

Hiperhidrosis adalah kelainan pada kelenjar apokrin yang ditandai produksi keringat yang berlebih. Meskipun tidak ada definisi standar hiperhidrosis fokal, produksi keringat kurang dari 1 ml/m2 per menit oleh kelenjar apokrin saat istirahat pada suhu kamar dianggap normal. Di samping itu, setiap tingkat berkeringat yang mengganggu kegiatan sehari-hari hidup dipandang sebagai abnormal.

Eriologi

Focal hyperhidrosisEriologi: idiopatik

General hyperhidrosis disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya, diantaranya: Endokrin : Hipertiroid Hyperpituitarism Diabetes mellitus Menopause Kehamilan Pheochromocytoma Carcinoid syndrome Acromegaly Neurologic: Parkinson's disease Spinal cord injury Cerebrovascular accident Penyakit keganasan Myeloproliferative disorders Hodgkin's disease Infeksi Kardiovaskuler Shock Gagal jantung Respiratory failure Obat Fluoxenne Venlafaxine Dexepin Toxicity Alcoholism Substance abuse

Manifestasi klinis

Focal hyperhidrosis Gejala klinis primary focal hiperhidrosis Keringat berlebihan minimal selama 6 bulan tanpa diketahui penyebab yang jelas Ditambah setidaknya 2 karakteristik berikut:(1) distribusi bilateral dan relatif simetris,(2) Penurunan kegiatan sehari-hari,(3) mengalami keringat yang berlebihan minimal 1 episode per minggu,(4) onset sebelum usia 25 tahun,(5)riwayat keluarga hiperhidrosis fokal primer; (6) focal hiperhidrosis yang berhenti selama tidur

Predileksi focal primary focal hiperhidrosis:Axilla, palms:, plantar, craniofacial

General hyperhidrosis Keringat yang berlebihan berlanjut selama tidur

Tes uyang digunakan untuk kasus hiperhidrosis yaitu: Tes tepung kanji iodine

PenatalakdanaanFocal hiperhidrosis 1. Anti respiran: aluminium chiorida (20-25%) dalam alkohol 70-90%, diberikan pada malam hari 2-3 kali hari 2. Iontoforesis: penggunaan arus listrik intensitas rendah (15-18 mA), dihasilkan oleh genersror DC. Telapak tangan dan/atau telapak kaki dicelupkan ke dalam suatu larutan elektrolit 3. Obat-obatan: obat-obat antikolinergik 4. Psikoterapi 5. Pembedahan -Eksisi kelenjar keringat axilla -Simpathectomy

Metode Pengobatan Lain: Pengobatan alternative, hipnotis, toxin Botulinum

AKNE VULGARIS

Penyakit peradangan kronik folikel pilosebasea Faktor: perubahan pola keratinisasi dalam folikel, produksi sebum /J\ terbentuknya fraksi asam lemak bebas, peningkatan jumlah flora folikel (Propionibacterium acnes), pembentukan circulating antibodies, peningkatan kadar hormon androgen, stress psikis, faktor lain (usia, ras, familial, makanan, cuaca)

Gejala klinis: Predileksi: muka, bahu, dada atas, punggung atas Erupsi kulit polimorfi:- Tak beradang: komedo, papula tidak beradang- Beradang: pustula, nodus, kista beradang

Pengobatan Topikal: Iritan: sulfur, asam salisilat, peroksida benzoil, asam retinoat Antibiotik: oksitetrasiklin, eritromisin Antiinflamasi: hidrokortison,triamsinolon intralesi Sistemik Antibiotik: tetrasiklin, eritromisin, doksisiklin, trimethoprim Obat hormonal: estrogen, siproteron asetat Vitamin A Antiinflamasi Terapi oral (Sistemik) diberikan pada acne sedang-berat

KEGANASAN PADA KULIT

Karsinoma sel basal Berasal dari sel epidermal pluripoten. Faktor predisposisi: lingkungan (radiasi, arsen, paparan singr matahari, trauma, ulkus sikatriks), genetik Usia di atas 40 tahun Biasanya di daerah berambut, invasif, jarang metastasis Bentuk paling sering adalahnodulus: menyerupai kutil,tidak berambut, berwarna coklat/hitam, berkilat (pearly),bila melebar pinggirannya meninggi di tengah menjadiulkus (ulcus rodent) kadang disertai talangiektasis, teraba keras

Karsinoma sel skuamosa

Berasal dari sel epidermis. Etiologi: sinar matahari, genetik, herediter, arsen, radiasi, hidrokarbon, ulkus sikatrik Usia tersering 40-50 tahun Dapat bentuk intraepidermal Dapat bentuk invasif: mula-mula berbentuk nodus keras, licin, kemudian berkembang menjadi verukosa/papiloma. Fase lanjut tumor menjadi keras, bertambah besar, invasif, dapat terjadi ulserasi. Metastasis biasanya melalui KGB.

Melanoma maligna

Etiologi belum pasti. Mungkin faktor herediter atau iritasi berulang pada tahi lalat Usia 30-60 tahun Bentuk: Superfisial: Bercak dengan warna bervariasi, tidak teratur, berbatas tegas, sedikit penonjolan Nodular: nodus berwarna biru kehitaman dengan batas tegas Lentigo melanoma maligna: plakat berbatas tegas, coklat, kehitaman, meliputi muka