92
DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI PADA MATERI GAYA SKRIPSI oleh TASRUN 10539116213 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA DESEMBER 2020

DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

  • Upload
    others

  • View
    35

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

( LKPD ) PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI PADA MATERI

GAYA

SKRIPSI

oleh

TASRUN

10539116213

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

DESEMBER 2020

Page 2: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

i

DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

( LKPD ) PEMBELAJARAN BERBASIS LITERASI PADA MATERI

GAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas

Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar

oleh

TASRUN

10539116213

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

DESEMBER 2020

Page 3: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

ii

Page 4: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

iii

Page 5: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

iv

Page 6: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

v

Page 7: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

vi

Motto dan persembahan

Banyak kegagalan dalam hidup

karena orang-orang tidak menyadari

betapa dekatnya keberhasilan

ketika mereka menyerah.

Tetaplah bergerak maju meski lambat

Karena dalam keadaan tetap bergerakpun,

Anda menciptakan kemajuan.

Lebih baik bergerak sekalipun pelan

dari pada tidak bergerak sama sekali.

Nikmati prosesnya, jalani dan ikuti arusnya.

Terkait hasil kita serahkan kepada yang maha kuasa.

Persembahan skripsi ini untuk :

kedua orang tuaku, ayahanda La Ode Ndigawa dan

Ibunda Wa Ode Mamia, orang yang paling berharga

dan berjasa dalam hidupku.

Page 8: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

vii

Tak ada yang dapat saya lalui tanpa doa dan restu mereka.

Begitu banyak pengorbanan yang mereka lakukan

tak kenal lelah dan putus asa demi melihat anaknya sukses. Dan juga teruntuk saudara-saudaraku tercinta

yang telah memberikan kasih sayang yang sangat

tulus, semangat, materi dan moral.

Manakalah diri ini gentar dan merasa dalam

kesendirian,

mereka selalu ada dan senantiasa memberikan

kepercayaan, motivasi dan doa.

Page 9: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

viii

ABSTRAK

Tasrun. 2020. Desain Dan validasi lembar kerja peserta didik pembelajaran berbasis

literasi pada materi gaya. Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I

Nurlina, dan Pembimbing II Riskawati.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana membuat lembar

kerja peserta didik (LKPD) pembelajaran berbasis literasi. Sehingga perangkat ini

bisa digunakan oleh pendidik bidang studi fisika sesuai dengan kurikukum 2013.

Penelitian bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD)

pembelajaran berbasis literasi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan ( Research And

Development) yang mengembangkan suatu produk bahan ajar berupa LKPD

berbasis literasi. Pengembangan LKPD ini mengikuti prosedur 4-D yaitu dengan

tahapan: (1) definition, (2) design, (3) develop, (4) dissemine.

Namun dalam penelitian ini tidak dilaksanakan sampai dissemine

sehingga hasilnya berupa prototype akhir. LKPD yang dikembangkan dinyatakan

valid oleh 2 pakar dengan nilai yang diperoleh dari masing-masing validator yaitu

validator 1 (3,41) dan validator 2 (3,25) sehingga memperoleh nilai rata-rata 3,33.

Tugas-tugas peserta didik telah valid, memiliki tingkat kesulitan dengan kategori

sedang.

Berdasarkan Hasil validasi tersebut diatas, menjunjukan bahwa lembar

kerja peserta didik (LKPD) pembelajaran berbasis literasi telah layak digunakan

dengan sedikit revisi.

Kata kunci: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Literasi Pada Materi

Gaya.

Page 10: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

ix

KATA PENGANTAR

Allah maha penyayang, demikian kata untuk mewakili atas segala karunia

dan nikmat-nya. Jiwa ini takkan berhenti bertahmid dan anugerah pada detik

waktu, denyut jantung, gerak langkah, serta rasa dan rasio pada-mu sang khalik.

Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-mu.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi

terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang. Kesempurnaan

bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang dari pandangan,

bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi menghilang saat di dekati.

Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai kesempurnaan , tetapi

kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan upaya telah penulis

kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam

dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Muhammadiyah Makassar.

Motivasi dari berbagai pihak yang sangat membantu dalam perampungan

tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua

orang tuaku La Ode Ndigawa Dan Wa Ode Mamia yang telah mengasuh,

membesarkan, mendidik, berjuang dan berdoa, dan membiayai penulis dalam

proses pencarian ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada keluarga

yang tak hentinya memberikan motivasi ketika aku terasa sendiri. Kepada Dr.

Nurlina, S.Si., M.Pd sebagai pembimbing I dan Riskawati ,S.Pd., M.Pd sebagai

pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak

awal penyusunan proposal sehingga selesainya skripsi ini.

Page 11: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

x

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada: Prof. Dr. H.

Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib,

S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar, dan Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan

Fisika serta dosen dan para staf pegawai dalam lingkup Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali

penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi

penulis.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada saudaraku Alm. Marcelina

dan Taswandi yang selalu menemaniku dikala kusendiri, teman seperjuangan,

sahabat-sahabat terkasih serta seluruh rekan mahasiswa jurusan pendidikan fisika

angkatan 2013 atas segala kebersamaan, motivasi, saran dan bantuannya kepada

penulis.

Akhirnya segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan

kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya

membangun, karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama

sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para

pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.

Amin Yaa Rabbal Alamin.

Makassar, Desember 2020

Penulis

Page 12: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v

ABSTRAK.................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 8

A. Landasan Teori ................................................................................. 8

B. Kerangka Pikir ................................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 30

A. Langkah – langkah Penelitian .......................................................... 30

B. Lokasi dan Subyek Penelitian ........................................................... 34

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ................................................ 35

D. Teknik Analisis Data ........................................................................ 37

Page 13: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

xii

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 32

A. Deskripsi Pengembangan LKPD Berbasis Literasi........................... 41

B. Hasil Penelitian ................................................................................ 45

C. Hasil Analisis Validasi ...................................................................... 47

D. Pembahasan ...................................................................................... 48

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 50

A. Kesimpulan ...................................................................................... 50

B. Saran ................................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 52

LAMPIRAN

Page 14: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

3.1 Lokasi Dan Subjek Penelitian .............................................................................. 35

3.2 Kriteria Pengkategorian Kevalidan Perangkat Pembelajaran ............................... 39

4.1 Distribusi Pernyataan Penilaian LKPD Berbasis Literasi Aspek Kelayakan Isi

Oleh Validator .................................................................................................... 43

4.2 Distribusi Pernyataan Penilaian LKPD Aspek Bahasa ........................................ 44

4.3 saran dan komentar validator terhadap LKPD berbasis literasi ............................ 45

4.4 hasil nilai rata-rata oleh validator ......................................................................... 47

Page 15: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Skema Kerangka Pikir ............................................................................................... 29

Page 16: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran fisika adalah kumpulan dari berbagai teori, prinsip, aturan

dan hukum atau berbagai rumus-rumus yang terbangun sesuai pengkajiannya.

Pembelajaran fisika merupakan pembelajaran yang tidak hanya cukup dengan

menghafal atau mengingat saja, namun diperlukan juga pemahaman pada setiap

sub materi yang diajarkan karena materi fisika adalah sekumpulan konsep-konsep

yang saling berhubungan satu sama lain. Pembelajaran fisika yang hanya dapat

diberikan sekumpulan fakta dan pengetahuan kepada peserta didik yang dapat

mengakibatkan pemahamannya kurang dan tidak mengembangkan kebebasan

intelektualnya.

PISA mendefenisikan literasin sains sebagai kemampuan untuk

mengembangkan kemampuan untuk menggunakan kemampuan ilmiah,

mengidentifiksi pertanyaan dan menyimpulkan sesuatu berdasarkan fakta untuk

memahami dan membuat keputusan mengenai sifat dan perubahannya dari

aktivitas manusia (Rosdiana,2017). Literasi sains memiliki makna yakni dapat

mengaplikasikan konsep-konsep keilmuan untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari (Aisyah,2017. Selain itu lembar kegiatan merupakan salah

satu alternatif pembelajaran yang tepat bagi peserta didik untuk meambah

informasi tentang konsep kehidupan nyata mereka sehingga peserta didik dapat

mengetahui makna fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Page 17: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

2

Menurut Taelel dan zubzby (dalam gipayana,2010), konsep-konsep

pembelajaran litreasi dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis.

Seseorang disebut literate apabila ia memiliki pengetahuan yang hakiki untuk

digunakan dalam aktifitas yang menuntut fungsi literasi secara efektif dalam

masyyrakat dan pengetahuan yang akan dicapainya dengan cara membaca dan

menulis, yang dapat memungkinkan dapat dimanfaatkan diri mereka sendiri dan

masyarakat (Gipayana,2010).

Ada beberapa hal yang menjadi landasan penting dalam konsep pengajaran

literasi ialah pembelajaran yang besifat praktik dan pengajaran literasi yang

bersifat proses social. Berbagai teori muncul dari beberapa ahli mengenai

perubahan teori Rosenbalt. Menurut clay, (1985, Teale dan Sulzby, 1986), para

peneliti mulai menekankan kepada semua guru-guru agar dapat menyajikan

pembelajaran membaca pemahaman peserta didik dalam perspektif yang lebih

luas, yaitunpembelajaran lterasi dalam (Gipayana: 2010). Perspektif itu sendiri

berpijak pada teori perkembangan literasi “ emergent literasi”, pemerolehan

bahasa ‘ language acquiasition’ dan sekamata ‘schema’.

Teori perkembangan literasi ialah suatu gagasan yang menjelaskan bahwa

kemampuan membaca dan menulis, perkembangan secara bersamaan dan bersifat

interaktif (Stickland:1990, Taele dan Sulzbyy, 1998 dalam Gipayana 2010).

Berdasarkan teori tersebut,konsep pembelajaran literasi elemen-elemen proses

komunikasi tidak lagi diajarkan secara diskrit.

Adapun salah satu contoh permasalahan yang sering ditemukan didalam

pembelajaran fisika saat ini yaitu rendahnya minat dan kualitas pembelajaran,

Page 18: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

3

beberapa kendala yan sering ditemukan dalam kegiatan pembelajaran yaitu: (1)

adanya pemilihan model pembelajaran yang kurang cocok, dan motivasi belajar

kurang baik (2) kurangnya penggunaan media pembelajaran, dan (3) kondisi kelas

yang cenderung berpusat pada guru. Hal ini menyebabkan pembelajaran yang

terjadi hanya satu arah, peserta didik kurang berani mengutarakan pendapat.

Peserta didikk lebih diarahkan untuk menghafal informasi tanpa dituntut untuk

memahami dan mengembangkan informasi, dan kurang dikaitkan dengan

kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran fisika yang seperti ini belum

sepenuhnya mempunyai relevansi dengan tujuan yang diharapkan. Sehinga dapat

dikatakan bahwa pengajaran fisika lebih banyak menekankan fakta atau produk

sains saja dari pada mengembangkan pengetahuan yang diperoleh melalui metode

ilmiah.

Salah satu permasalahan yang telah diketahui bahwa kurangnya motivasi

peserta didik terhadap pembelajaran fisika, sehingga kebanyakan peserta didik

tidak fokus pada mata pelajaran yang diajarkan didalam kelas. Adapun model

pembelajaran yang terapkan masih menggunakan model pembelajaran yang

konvensional dengan mengggukan metode ceramah, seingga membuat peserta

didik hanya dapat mencatat, mendengarkan dan dengan keaktifan peserta didik

didalam proses pembelajaranpun masih sangat kurang.

Dengan rendahnya kualitas pembelajaran mengakibatkan keterampilan

proses belajar peserta didik yaitu memprediksi, mengukur menyimpulkan data,

mengklarifikasi, mengamati, dan mengkomunikasikan masi relative rendah,

dikarenakan peserta didik masi sangat kurang diberi kesempatan dalam

Page 19: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

4

menemukan salah satu konsep dari materi fisika itu sendiri. Salah satu dampak

dari lemahnya peserta didik dalam menerima konsep tersebut,sering menjadikan

peserta didik berpendapat bahwa mata pelajran fisika merupakan salah satu mata

pelajaran yang rumit, sulit untuk dipahami, kurang menarik dan banyaknya

rumus-rumus sehingga membuat peserta didik tidak berminat terhadap

pembelajran fisika. Hal-hal tersebutlah yang memungkinkan sebagai penyebab

hasil belajar fisika peserta didik rendah.

Kenyataan yang selalu ditemui di lapangan dan berdasarkan hasil

wawancara dengan guru bidang studi fisika, pembelajaran disika masih dianggap

oleh sebahagian peserta didik bahwa pembelajaran fisika merupakan pembelajran

yang sangat rumit, kurang menarik abstrak dan selalu berkaitan dengan rumus-

rumus. Dalam kondisi inilah yang membuat dampak terhadap hasil belajar peserta

didik terhadap pembelajaran fisika. Halini masih ada sebagian peserta didik yang

masi belum mencapai kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah diterapkan

oleh guru mata pelajran fisika yaitu 75. Rendahnya hasil belajar tersebut yang

menyebabkan target pembelajaran dari kebanyakan guru yaitu tertuju pada

penyelesaian materi saja, namun bukan pada bagaimana peserta didik dapat

menguasai dan memahami materi dan konsep-konsep fisika itu sendiri. Disisi lain,

salah satu faktor rendahnya hasil belajar peserta didikyaitu kurang tepatnyaguru

dalam memilih tekhnik yang akan digunakan dalam pembelajaran dikelas.

Peran seorang guru sangat penting didalam menentukan kualitas dan

kuantitas pelajaran. Seorang guru dapat diharapkan membuat peserta didik untuk

lebih berminat dalam mengikuti pembelajaran fisika dan dapat merubah asumsi

Page 20: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

5

yang keliru tentang pembelajaran fisika itu sendiri. Jadi ompetensi guru dalam

penyajian materi sangatlah diharapkan demi keberhasilan peserta didik dalam

memahami pembelajaran fisika. Adapun penggunaan tekhnik pembelajaran yang

tepat merupakan salah satu alternative dalam mengatasi masalah rendahnya hasil

belajar peserta didik dalam pembelajaran fisika. Penerapan suatu teknik

pembelajaran harus ditinjau dari segi keefisienan, kecocokan dan keefektifan

dengan karakteristik materi pembalajaran dan keadaan yang meliputi minat,

kecepatan belajar, waktu yang dimiliki, kemampuan dan keadaan social ekonomi

peserta didik sebagai objek. Jadi dengan tujuan yang berbeda guru harus

menggunakan teknik penyajian materi yang berbeda untuk mencapai tujuan dalam

suatu pembelajaran.

Kata literasi memliki berbagai makna baru pada abad ke-21. Secara

tradisional, literasi dipandang sebagai kemampuan membaca dan menulis. Orang

yang dapat dikatakan literat dalam pandangan ini adalah orang yang mampu

membaca dan menulis atau bebas buta huruf, dan berkembang menjadi

kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Dalam

implementasinya guru dan peserta didik harus memiliki kemampuan berpikir

kritis, berpikir kreatif, terampil berkomunikasi, dan memiiki semangat dan

motivasi bekerja baik secara individu maupun secara kooperatif.

Selama penerapan model, guru harus mencatat berbagai aktifitas dan hasil

kerja peserta didik untuk mengatur dan membentuk pola pikir, pola sikap, pola

perilaku belajar peserta didik serta mencoba mempengaruhi peserta didik secara

Page 21: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

6

psikologi agar mereka terbiasa beraktifitas dengan baik, memlalui kegiatan

pembimbingan, pemotivasian, pemfasilitatoran belajar, dan pelatihan akademis.

Salah satu bentuk bahan ajar cetak yang di manfaatkan dalam proses

pembelajaran merupakan lembar kerja (LKPD). LKPD adalah materi ajar yang

sudah dikemas sedemikian rupa sehingga peserta didikkk diharapkan dapat

mempelajari bahan ajar tersebut secara mandiri.

Adapun upaya yang harus dilakukan oleh seorang guru untuk

mendapatkan minat seorang peserta didik yaitu mengajar dengan metode yang

mampu mebuat peserta didik tertarik, senang sehingga peserta didik dapat

memahami konsep dengan baik, yaitu dengan metode literature, namun sumber

belajar yang digunakan guru belum mendukung upaya berbaikan tersebut. Adapun

upaya yang dapat digunakan untuk memperbaiki pemahaman dan kemampuan

berliterasi siswa yaitu dengan media pembelajaran berupa LKPD yang dapat

memfasilitasi kemampuan berliterasi peserta didik adalah LKPD berbasis

literasi.hal ini juga dikarenakan LKPD yang digunakan saat ini disekolah

terkhusus di SMA Muhammadiyah Disamakan masi belum bias memfasilitasi

kemampuan berliterasi peserta didik.

Berdasarkan uraian diatas, kemampuan berliterasi tidak hanya melihat

saja, akan tetapi perlu bahan ajar yang digunakan berupa LKPD. Untuk itu

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berupa judul ‘’Analisis Validitas

Lembar Kerja (LKPD) Pembelajaran Berbasis Literasi Pada Materi Gaya”

Page 22: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

7

B. Rumusan Masalah

Bagaimana validitas LKPD berbasis literasi pada materi gaya ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mendeskripsikan validitas (LKPD) berbasis literasi pada materi

gaya

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya dan proses

belajar khususnya bidang ilmu Pendidikan Fisika.

2. Manfaat Secara Praktis

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan

pemahaman bagi penulis tentang peranan LKPD pada pengajaran fisika terhadap

hasil belajar .

b. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai peranan

LKPD pada pembelajaran fisika terhadap hasil belajar .

Page 23: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Hakikat literasi dan pembelajaran literasi

Literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis. Dalam pengertian

luas, literasi meliputi juga kemampuan berbicara, menyimak, dan berpikir sebagai

elemen di dalamnya (Cooper, 1993). Seseorang disebut literat apa-bila memiliki

pengtahuandan kemampuan yang baik untuk digunakan dalam setiap kegiatan

yang menuntut fungsi literasi secara efektif dan koesien dalam masyarakat, dan

keliteratan yang diperoleh peserta didik melalui membaca, dan aritmetika itu

memungkinkan untuk dimanfaatkan bagi peserta didik dan perkembangan

masyarakat ( Baynham :1999).

Menurut Taelel dan zubzby (dalam gipayana,2010), konsep-konsep

pembelajaran litreasi dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis.

Seseorang disebut literate apabila ia memiliki pengetahuan yang hakiki untuk

digunakan dalam aktifitas yang menuntut fungsi literasi secara efektif dalam

masyyrakat dan pengetahuan yang akan dicapainya dengan cara membaca dan

menulis, yang dapat memungkinkan dapat dimanfaatkan diri mereka sendiri dan

masyarakat (Gipayana,2010).

Ada beberapa hal yang menjadi landasan penting dalam konsep pengajaran

literasi ialah pembelajaran yang besifat praktik dan pengajaran literasi yang

bersifat proses social. Berbagai teori muncul dari beberapa ahli mengenai

Page 24: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

9

perubahan teori Rosenbalt. Menurut clay, (1985, Teale dan Sulzby, 1986), para

peneliti mulai menekankan kepada semua guru-guru agar dapat menyajikan

pembelajaran membaca pemahaman peserta didik dalam perspektif yang lebih

luas, yaitunpembelajaran lterasi dalam (Gipayana: 2010). Perspektif itu sendiri

berpijak pada teori perkembangan literasi “ emergent literasi”, pemerolehan

bahasa ‘ language acquiasition’ dan sekamata ‘schema’.

Teori perkembangan literasi ialah suatu gagasan yang menjelaskan bahwa

kemampuan membaca dan menulis, perkembangan secara bersamaan dan bersifat

interaktif (Stickland:1990, Taele dan Sulzbyy, 1998 dalam Gipayana 2010).

Berdasarkan teori tersebut,konseppembelajaran literasi elemen-elemen proses

komunikasi tidak lagi diajarkan secara diskrit.

Adapun salah satu tori yang menyebutkan bahwa proses pemilihan bahasa

berlangsung secara terus menerus dengan melalui interaksi dan pengalaman social

(Cook Gumpres,1986, wells 1990 dan Gipayana:2010). Teori-teori pemerolehan

bahasa memberikan pemahaman tentang bagaimana peserta didik memperoleh

bahasa sendiri. Menurut cooper,1993 dalam Gipayana,2010) dengan cara

mendasar dapat disimpulkan bahwa anak-anak memperoleh bahasa:

1. Pada waktu mereka memiliki keperluan yang berarti dan nyata

2. Melalui interaksi dengan teman sebaya dan orang dewasa

3. Dengan menggunakan perkiraan bahasa secara nyata

4. Dengan kecepatan yang berbeda-beda meskipun mereka berangkat dari tahap

dan perkembangan yang sama

Page 25: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

10

Dengan pemahaman-pemahaman tersebut dapat menjadi pijakan yang

kokoh untuk pengembangan program pengajaran berbasis literasi. Teori skemata

memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap konsep pembelajran literasi.

Teori ini menjelaskan bagaimana struktur-struktur yang lainnya (Gipayana,2010).

Skemata merupakan struktur-struktur yang mewakili konsep-konsep umum

pengetahuan dengan menghubungkan skemata yang ada dengan informasi-

informasi baru dalam teks. Walaupun slemata yang sudah ada tidak siap untuk

suatu topic atau konsep skemata baru akan dapat terbentuk apabila informasi yang

diperoleh mencukupi.

Pengembangan literasi pada hakikatnya dapat menolong peserta didik

untuk membangun makna “helping children construct meaning”, Cooper (1993)

mengemukakan bahwa ada empat prinsip bimbingan dalam mengembangkan

literasi dalam Gipayana, 2010, yaitu sebagai berikut:

1. Hasil-hasil penelitian mengenai pembelajaran literasi, perkembangan literasi

dan pemerolehan bahasa yang menunjukan bahwa seluruh aspek keterampilan

berbasa dapat berkembang bersamaan sejalan dengan perkembangan peserta

didik menjadi literate.

2. Tidak adanya kata yang mendukung gagasan yang mejnelaskan bahwa

keterampilan bahasa, menulis, berpikir dan membaca berkembang secara

diskrit.

3. Teori-teori dan hasil penelitian tentang priorknowlodge, schemata, dan

background knowlodge mendukung prinsip bahwa penetahuan dan latar

belakang dapat mempengaruhi keterampilan membangun makna.

Page 26: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

11

4. Upaya menolong peserta dalam membangun makna yang meliputi pertolongan

untuk memilih feature teks yang relevan, yang berhubungan dengan

pengalaman sebelumnya.

Kata literasi itu sendiri memiliki berbagai makna baru pada abad ke-21.

Secara tradisional, literasi di pandang sebagai kemampuan membaca dan menulis.

Orang yang dapat dikatakan literat dalam pandangan ini merupakan orang yang

mampu membaca dan menulis atau bebas buta huruf, dan berkembang menjadi

kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Dalam

implementasinya guru dan peserta didik harus memiliki kemampuan berpikir

kritis, berpikir kreatif, terampil berkomunikasi, dan memiiki semangat dan

motivasi bekerja baik secara individu maupun secara kooperatif.

Adapun salah satu bentuk upaya yang harus dilakukan olehseorang guru

yaitu mengajar fisika dengan metode yang dapat membuat peserta didik lebih

berminat sehingga peserta didik dapat memahami konsep dengan baik, yaitu

dengan metode pembelajaran literasi. Namun sumber belajar yang digunakan

untuk memperbaiki pemahaman dan kemampuan berliterasi peserta didik yaitu

dengan pembuatan media pembelajaran berupa lembar kerja peserta didik(LKPD)

berbasis literasi yang mampu memfasilitasi keterampilan literasi peserta didik.

Hal ini dikarenakan LKPD yang digunakan disekolah/madrasah masi kurang

memfasilitasi peserta didik.

Salah satu bentuk bahan ajar cetak yang di manfaatkan dalam proses

pembelajaran ialah lembar kerja peserta didik (LKPD). LKPD merupakan materi

Page 27: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

12

ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga peserta didik diharapkan dapat

mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.

Selama penerapan model pembelajaran ini, guru harus mencatat berbagai

aktifitas dan hasil kerja untuk mengatur dan membentuk pola pikir, pola sikap,

pola perilaku belajar serta mencoba mempengaruhi secara psikologi agar mereka

terbiasa beraktifitas dengan baik, melalui kegiatan pembimbingan, pemotivasian,

pemfasilitatoran belajar, dan pelatihan akademis.

Sains adalah hasil yang diperoleh atas dasar penelitian dengan

menggunakan metode ilmiah, landasan dalam penerapan disiplin ilmu, sehingga

dapat membuahkan hasil yang relevan dan seimbang dengan keadaan alam serta

kesejahteraan umat, sains adalah pengetahuan teoretis yang diperoleh atau disusun

dengan cara yang khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,

penyusunan teori dan penyimpulan teori (Abdullah dan Enny,2001).

Sains juga dapat dipandangdari berbagai segi, Abruscato mengemukakan

ada tiga pandangan dalam sains yaitu: (1) sain adalah sejumlah proses kegiatan

mengumpulkan informasi secara sistematik tentang dunia sekitar, (2) sains

merupakan pengetahuan yang diperoleh dari proses kegiatan tertentu, (3) sains

dicirikan oleh nilai-nilai dan sikap para ilmuwan dengan menggunakan proses

ilmiah dalam memperoleh pengetahuan. Sains merupakan proses kegiatan yang

dilakukan para saintis dalam memperoleh suatu pengetahuan dan sikap terhadap

proses kegiatan tersebut. Sains juga dapat dippahami dengan tiga aspek yaitu

proses, produk, sikap dan teknologi (Evans. DKK,2005:97). Dalam proses dains

Page 28: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

13

mengandung arti cara atau aktifitas ilmiah untuk mendeskripsikan fenomena alam

sehingga diperoleh prosuk sains berupa prinsip, hukum, fakta dan teori.

Dengan merujuk dengan pengertian sains diatas, maka hakikat sains

meliputi empat unsur yaitu sebagai berikut; (1) produk berupa fakta, prinsip, teori

dan hukum, (2) Proses, yaitu prosedur dalam pemecahan masalah yang melalui

metode ilmiah, adapun metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan

hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, penujian

hipotesis melalui eksperimentasi evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan,

(3) Aplikasi, aplikasi merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep

sains dalam kehidupan sehari-hari, (4) Sikap, sikap terwujud melalui proses ingin

tahu tentang objek, fenomena, makhluk hidup serta hubungan sebab akibat yang

menimulkan masalah baru dapat dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.

Ada tiga karakteristik yang dikemukakan oleh Harlen (1997:76) yaitu: (1)

setiap orang mempunyai kewenangan untuk menguji validitas prinsip dan teori

ilmiah, meskipun kelihatan logis dan dapat dijelaskan secara hipotesis, teori dan

prinsip hanya dapat digunakan jika sesuai dengan kenyataan yang ada, (2)

memberi pengertian adanya hubungan antara fakta-fakta yang diobservasi yang

memungkinkan penyusunan prediksi sebelum sampai pada kesimpulan, (3) dapat

memberi makna bahwa teori sains bukanlah kebenaran yang akhir akan tetapi

berubah atas dasar perangkat pendukung teori tersebut. Hal ini juga dapat

memberikan penekanan pada gagasan dan keraktifitas tentang perubahan yang

telah lalu dang memungkinkan perubahan dimasa depan, serta pengertian tentang

perubahan itu sendiri.

Page 29: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

14

Pembelajaran sins juga merupakan integrasi antara proses literasi dan

pengetahuan yaitu sains sebagai proses menjleaskan bahwa temuan sains

diperoleh dari proses atau kerja ilmiah yang merupakan proses kontruksi

pengetahuan melalui aktifitas berpikir, memngembangkan keterampilan

menjelajahi lingkungan dan memecahkan masalah, mencadi wahana bagi peserta

didik untuk mempelajrai sendiri dan alam sekitar, melakukan ekperimen untuk

menyelesaikan maslah yang dihadapi serta proses pengmbangan lebih lanjut

dalam menerapkan dakam kehidupan sehari-hari (Susilo,2009:90).

B. Pembelajaran Literasi

Holbrook dan Rannikmae:(1998) Pembelajaran literasi adalah

pembelajaran yang berdasarkan pada pengembangan kemampuan pengetahuan

sains di berbagai sendi kehidupan, mencari solusi permasalahan, membuat

keputusan, dan meningkatkan kualitas hidup. Berkenaan dengan tujuan

pembelajaran literasi, perlu juga kiranya dikemukakan pendapat.

Adapun langkah-langkah pembalajaran literasi sain dapat diadopsi dan

diadaptasi dari proyek Chemie im Context atau Chik (Nentwi et al, 2002) yang

disesuaikan dengan kriteria pembelajaran pembelajaran berbasi literasi sains

Hoolbrok (1998) dengan urutan berikut ini:

1. Tahap kontak (Contak phase)

Pada tahap ini isu-isu awal atau masalah yang dikemukakan yang ada di

masyarakat atau menggali berbagai peristiwa yang terjadi disekita peserta didik

yang dapat bersumber dari berita, artikel, atau pengalaman peserta didik itu

sendiri. Kemudian topic tersebut dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Page 30: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

15

Dengan begitu diharapkan kepada peserta didik menyadari akan pentingnya

memahami materi yang akan dipejari.

2. Tahap kuriositi (Curiosity Phase)

Pada tahapan ini dikemukakan berupa permasalahan pertanyaan-

pertanyaan yang dapat mengundang rasa penasaran dan keingin tahuan peserta

didik. Adapunn pertanyaan yang dikemukakan harus berkaitan dengan isu atau

masalah yang telah dibicarakan dan mampu untuk menjawabnya, peserta didik

juga memerlukanpengetahuan dari materi yang dipelajari.

3. Tahap elaborasi ( elaboration phase)

Pada tahap ini dilakukan eksplorasi, pembentukan dan pemantapan konsep

sampai pertanyaan pada tahap kuriositi dapa terjawab. Dengan tahapan tersebut

dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya ceramah, didkusi dan kegiatan

praktikum, atau gabungan dari ketiganya. Melalui kegiatan inilah berbagai

kemampuan peserta didik akan tergali lebih mendalam, baik aspek pengetahuan,

keterampilan proses, maupun nilai dan sikap.

4. Tahap penambilan keputusan ( decision making phase)

Dalam tahap pengambilan keputusan bersama dari permasalahan yang

dimunculkan pada tahap koriositi dengan penyelsesaian dan permasalahan yang

muncul jelas dan benar-benar dapat dipahami oleh siswa tanpa ada keraguan.

5. Tahap nexus (nexux phase)

Dalam tahapan ini dikaukan proses pengambilan konsep dasar materi yang

akan dipelajari, kemudian mengaplikasikannya terhadap konteks yang lain,

artinya masalah yang sama yang diberikan dalam konteks yang berbeda dimana

Page 31: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

16

konteks tersebut memerlukan konsep pengetahuan yang sama untuk

pemecahannya (Nentwinget al, 2002). Tahap ini dilakukan agar pengetahuan yang

diperoleh lebih apikasstif dan bermakna, tidak hanya disalam konteks

pembalajaran saja akan tetapi diluar konsep pembalajan.

6. Tahap penilaian (assessment phase)

Dalam tahapan ini dilakukan penilaian pembelajaran secara keseluruhan

yang bermanfaat untuk menilai keberhasilah peserta didik. Penilaian dilakukan

bukan hanya untuk menilai aspek pengetahuan atau konten saja, tetapi juga aspek

proses, apek konteks aplikasi dan aspek sains.

C. Literasi Sains

Literasi sains adalah pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep dan

proses sains yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pribadi, berpartisipasi

dalam kegiatan masyarakat dan budaya, serta produktivitas ekonomi. Literasi

sains juga meliputi jenis kemampuan yang spesifik. Menurut Yusuf (2006),

literasi sains penting untuk dikuasai oleh peserta didik dalam kaitannya dengan

bagaimana peserta didik dapat memahami lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi,

dan masalah-masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat moderen sangat

bergantung pada teknologi dan kemajuan serta perkembangan ilmu pengetahuan.

Promosi literasi sains dapat dilakukan pengajar dengan cara memasukkan isu-isu

sosiosaintifik pada proses belajar mengajar. Isu sosiosaintifik adalah isu berbasis

konsep dan masalah sainstifik, kontroversi yang terjadi, dan diskusi public yang

banyak dipengaruhi sosial politik (Sadler &Zeidler , 2004).

Page 32: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

17

Literasi sains seseorang setelah melakukan proses pembelajaran berbeda-

beda tergantung dari pemahaman sebelumnya, pemahaman saat proses

pembelajaran berlangsung dan kemampuan peserta didik dalam mengasosiasikan

pemahaman yang dimiliki dengan konsep atau situasi lain. Bybee (dalam

Holbrook & Rannikmae, 2009) menyarankan skala teoritis yang komprehensif

untuk penilaian literasi selama studi sains di sekolah menjadi empat tingkatan

yaitu:

1. Literasi sains nominal (Nominal ScientificLiteracy).Peserta didik mengenali

konsep yang terkaitdengan ilmu pengetahuan, tetapi tingkat pemahaman jelas

menunjukkan kesalah pahaman.

2. Literasi sains fungsional (Functional Scientific Literacy). Peserta didik dapat

menjelaskan konsep dengan benar, tetapi memiliki pemahaman yang terbatas

tentang konsep itu.

3. Literasi sains konseptual (Conceptual Scientific Literacy).Peserta didik

mengembangkan beberapa pemahaman utama skema konseptual dari suatu

disiplin ilmu dan mampu menghubungkan nyauntuk memperoleh suatu

pemahaman umum tentang sains termasuk di dalamnya kemampuan prosedural

dan pemahaman tentang proses penyelidikan ilmiah dan desain teknologi.

4. Literasi sains multidimensi (Multidimensional Scientific Literacy). Perspektif

literasi sains yang mampu menggabungkan pemahaman ilmu yang

melampaui konsep disiplin ilmu danprosedur penyelidikan ilmiah.

Page 33: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

18

Ada beberapa prinsip-prinsip penting yang harus ada dalam sebuah

pembalajaran yang bertujuan untuk melatihkan kemampuan literasi sains pada

peserta didik, prinsip- prisip tersebut adalah sebagai berikut:

1. Membuat pembelajaran lebih konseptual, sehingga peserta didik mampu

mengintegrasikan konsep dengan kehidupan sehari-hari. Setelah peserta didik

memahami konsep, peserta didikkk dituntun agar dapat melihat aplikasi dari

konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

2. Agar peserta didi klebih termotivasi dalam belajar, makaguru harus dapat

menset pembelajaran yang interaktif.

3. Buat pembelajaran lebih konseptual, berikan informasi pada peserta didik

mengenai peristiwa terbaru yang terjadi dan berkaitan dengan konsep yang

dipelajari.

4.. Buat topic yang dipelajari ada kaitannya dengan isu social yang sedang hangat

dibicarakan.

5. diajak untuk memahami topik-topik secara lebih mendalam sehingga benar-

benar mengerti mulai dari konsep sampai aplikasi mengenai topik tersebut

dalam kehidupan sehari-hari.

Eduran, dkk ( 2005:56) mengemukakan bahwa peranan penting dari

interaksi sosial dalam pembelajaran dan proses berpikir merupakan gambaran

dari literasi sains. Sains dalam hubungannya dengan lietrasi mengarah pada

pembentukan penjelasan saintifik memilki beberapa tujuan.Tujuan konseptual

Page 34: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

19

mencapai pemahaman dari beberapa gagasan ilmiah untuk memahami fenomena

alam tertentu dan perubahan-perubahan yang terjadi akibat perubahan manusia.

Tujuan kognitif meliputi pengetahuan peserta didik dan kapasitasnya untuk

menggunakan pengetahuan secara efektif dan melibatkan proses kognitif seperti

mengembangkan kemampuan dalam membuat alasan, menguji alasan,

membenarkan keyakinan untuk meningkatkan motivasi belajar.

D. Lembar Kerja (LKPD)

Permendiknas 41 tahun 2007, menurut standar proses suatu kegiatan

pembelajaran harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Kegiatan inti

pembelajaran sesuai standar prosesakan tercapai bila didukung tenaga pendidik

yang profesional. Pendidik yang professional mempunyai ciri proses

perencanaan pembalajaran yang baik, dengan menguasai materi dan

mengembangkannya kedalam bahan ajar. Bahan ajar menjadi penting mengingat

peserta didik memiliki kemampuan, kecenderungan, dan midal belajar yang

tidak sama.

Dapat disimpulkan juga bawa pentingnya bahan ajar untuk peserta didik,

salah satu bentuk bahan ajar yaitu LKPD sebagai alat bantu peserta didik dalam

proses pembelajaran sehingga akan dicapai hasil yang maksimal.

Abdurrahman, (2015)LKPD merupakan sejumlah lembar yang berisi

aktivitas yang bias dilakukan oleh untuk melaksanakan aktivitas realistik

berkaitan dengan bendadan/ permasalahan yang sedang dipelajari. LKPD berisi

tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik adalah materi yang sudah dikemas

Page 35: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

20

sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut

secara mandiri, siswa akan mendapatkan materi, ringkasan dan tugas yang

berkaitan dengan materi, selain itu peserta didik dapat menemukan arahan yang

terstruktur untuk memahami materi yang diberikan serta dapat menjadi suatu

alternative bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu

kegiatan tertentu sebagai variasi dalam kegiatan belajar mengajar (Majid,2008).

Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa LKPD

merupakan suatu lembaran-lembaran tugas yang terstruktur sebagai panduan dalam

melakukan kegiatan pembelajaran yang berbentuk tulisan dan berfungsi sebagai

bahan ajar cetak sehingga peserta didik dapat membangun secara mandiri

pengetahuan yang mereka miliki.

Penyusunan LKPD yang akan dikembangkan oleh peneliti secara mandiri

disekolah disesuaikan dengan tujuan penyusunan LKPD, berbagai persyaratan

seperti ddaktik dak teknis, bahan ajar yang akan difokuskan untuk dikaji, metode

yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dan juga pertimbangan dari

sudut kepentingan peserta didik serta prinsip penggunaan LKPD

(Abdurrahman,2015, Prastowo,2011, Darmodjo Dan Kaligis,1993, Kartriani,

2014:86).

Dari penjelasan diatas yang merupakan syarat-syarat penysunan LKPD

yaitu sebagai berikut:

Page 36: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

21

a. Syarat didaktik

Menurut Darmogo dan Kaligis (1993), LKPD harus mengikuti

pembelajaran yang efektif yaitu:

1. Memperhatikan adanya perbedaan individu sehingga dapat digunakan oleh

seluruh peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda. LKPD dapat digunakan

oleh peserta didik lamban, sedang, maupun pandai. Kekeliruan yang umum adalah

kelas yang dianggap homogen.

2. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai mediadan kegiatan peserta didik,

sehinggad apat memberkesempatan kepada peserta didik untuk menulis,

bereksperimen, praktikum dan lain

3. Mengembangkan kemampuan komunikasi emosisocial, emosional, moral dan

estetika pada diri peserta didik, sehingga tidak hanya ditunjukkan untuk

mengenal fakta-fakta dan konsep-konsep akademis maupun juga kemampuan

social dan psikologis.

4. sebagainya Menekankan pada prosesuntuk menemukan konsep-konsep

sehingga berfungsi sebagai petunjuk bagi peserta didik untuk mencari informasi

bukan alat pemberi informasi.

5. menentukan pengalaman belajar dengan tujuan pengembangan pribasi peserta

didik bukan materi pembelajaran.

Page 37: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

22

b. Syarat kontruksi

Berdasarkan dengan syarat-syarat penggunaan bahasa, susunan kalimat,

kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan LKPD. Menurut Darmogo dan Kaligis

(1993:46), syarat-syarat kontruksi LKPD sebagai berikut:

1. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik.

2. Menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, mengacu padabuku standar

dalam kemampuan keterbatasan peserta didik.

3. Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta

didik, artinya dalam hal-hal yang sederhana menuju hal yang lebih kompleks.

4. Menggunakan struktur kalimat yang jelas.

5. Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada peserta

didik untuk menulis maupun menggambarkan hal-hal yang peserta didik ingin

sampaikan.

6. Menggunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami

7. Menggunakan lebih banyak ilustrasi dari pada kata-kata

8. Dapat digunakan untuk peserta didik baik yang lambat menangkat pelajaran

maupun yang cepat menangkap pembelajaran

9. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari itu sebagai sumber

motivasi

10. Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.

Page 38: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

23

c. Syarat teknik

Syarat teknik merupakan syarat-syarat dalam penyusunan LKPD yang

meliputisyarat-syarat tulisan, gambar dan susunan tampilan (Darmodjo dak

Kaligis,1993:54).

1. Tulisan

Tulisan dalam pembuatan LKPD diharapkan memperhatikan hal-hal sebagai

berikut: (a) menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf

latin/romawi, (b) menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topic

minimal 10 kata dalam 10 baris, (c) menggunakan bingkai yang dapat

menggunakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik, dan (d)

menggunakan perbandingan antara huruf dan gambar dengan serasi.

2. Gambar

Gambar yang baik merupakan gambar yang menyampaikan pesan secara

efektif pada penggunaan LKPD.

3. Penampilan

Penampilan dalam pembuatan LKPD harus terlihat menarik perhatian peserta

didik saat proses pembelajaran.

Adapun mengenai dalam format pembuatan LKPD yang akan

dikembangkan di adaptasi dari Abdurrahman (2015) dan Katriani (2014), dengan

memperhatikan pemahaman dan kemampuan berliterasi peserta didik yang

disajikan secara tercetak. Menurut (Abdurrahman,2015:99-98), format dalam

pembuatan LKPD adalah sebagai berikut:

Page 39: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

24

1. Kriteria dan penyusunan LKPD

Berikut ini merupakan kriteria penyusunan dan penulisan LKPD literasi yang

dapat dikembangkan oleh guru secara mandiri dalam pembelajaran sains

disekolah.

a. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembelajaran adalah memperkuat dan menunjang tujuan

pembelajaran dan ketercapaian indicator serta kompetensi dasar dan

kompetensi inti yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan membuat

peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Bahan

Dalam bahan ajar yang digunakan untuk membantu guru dalam memudahkan

proses pembelajaran harus sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

1. Tersusun logis secara sistematis, penyusunan bahan perlu mrnyeleksi konsep

yang akan diajarkan dan urutan rantai kognitifnya harus diperhatikan.

2. Sesuai dengan kemampuan dan tahap perkembangan peserta didik, dalam hal

ini peserta didik SMA berada dalam tahap perkembangan kognitif peralihan

antara operasional konkrit ke dalam operasional formal, sehingga peserta didik

masih mudah untuk berpikir konkrit dan sudah mulai dapat diajak berpikir

secara abstrak.

3. Bahan ajar yang merangsang dan memotifasi keingin tahuan peserta didik.

4. Bahan ajar mutakhir dan memiliki kontekstualitas yang tinggi.

Page 40: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

25

c. Metode

Dalam proses penyusunan LKPD yaitu memperkaya kegiatan di dalam

kelas, contohnha dapat berupa kegiatan diluar kelas atau kegiatan laboratorium,

memotifasi, mengembangkan keterampilan proses dan kemampuan peserta didik

untuk memcahkan maslah serta menanamkan sikap ilmiah melalui proses

pembelajaran.

Pertimbangan dapat dilihat dari kepentingan peserta didik, yaitu menarik

minat siswaatraktif dan impulsive, menambahkan keyakinan dan rasa berhasil

bagi peserta didik dan memotifasi peserta didik untuk mengetahui lebih lanjut

sebagai berikut:

1. Prinsip penggunaan LKPD

Adapun prinsip penggunaan LKPD adalah sebagai berikut:

a. Penggunaan LKPD bukan menjadi pengganti tanggung jawab seorang guru

dalam pembelajaran namunsebagai sarana untuk mempercepat tujuan

pembelajaran.

b. Penggunaan LKPD sebaiknya dapat menumbuhkan minat peserta didik

terhadap pembelajaran sains melalui diskusi dan pelaksanaan langkah kerja.

c. Guru sebaiknya memiliki kesiapan dalam pengelolaan kelas.

2. Langkah-langkah penulisan LKPD

Langkah-langkah penulisan LKPD dalam pembelajaran sains disekolah yaitu

melakukan analisis kurikulum KI, KD, indikator dan materi pembalajaran.

Page 41: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

26

Penyusunan peta kebutuhan, meentukan judul, menulis dan menentukan alat

penilaian LKPD

3. Struktur LKPD secara umum

Adapun struktur LKPD secara umum yaitu sebagai berikut:

a. Judul kegiatan, tema, sub tema, kelas dan semester, berisi kegiatan yang sesuai

dengan KD dan identitas kelas.

b. Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan KD

c. Alat dan bahan, jika alat dan bahan memerlukan alat dan bahan, maka dapat

dituliskan alat dan bahan yang akan diperlukan.

d. Langkah kerja. Berisi petunjuk kerja yang berfungsi memudahkan peserta

didik melakukan kegiatan belajar.

e. Table data. Berisi table data dimana siswa dapat mencatat hasil pengamatan

atau pengukuran.

f. Bahan diskusi. Adapun bahan diskusi berisi pertanyaan-pertanyaan yang

menuntun peserta didik melakukan analisis data dan melakukan

konseptualitas.

4. Evaluasi LKPD

Evaluasi LKPD secara umum meliputi : pengetahuan, keterampilan, sikap,

prosuk kerja yang sesuai dengan kriteria standar, batasan waktu yang telah di

tetapkan dan kunci jawaban/penyelesaian (Katriani,2014:76).

Page 42: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

27

d. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Literasi

Dalam kehidupan persekolahan, LKPD sering dipandangi sebagai

rangkuman materi yang disertai berbagai soal yang harus dikerjakan oleh peserta

didik, padahal keonsep awal lembar kerja adalah serangkaian aktivitas yang

dilakukan peserta didikkk selama pembelajaran.

Beradasarkan pengertian diatas, LKPD berbasis literasi berisi seperangkat

tugas yang menuntut peserta didikkk untu beraktivitas dan mencatat seluruh

altivitas pada lembar kerja tersebut. Lembar kerja berbasis literasi bersifat

formatif sehingga penilaian atas hasil ccapaian yang tertuang di dalam LKPD

dapat dikatak sebagai penilaian proses. Penilaian proses sendiri adalah penilaian

yang dilakukan terhadap setiap capaian terhadap aktivitas belajar peserta didikkk.

Penilaian akhir capaian aktivitas belajar peserta didikkk sendiri sebagai penilaian

sumatif.

Salah satu bentuk bahan ajar cetak yang dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran adalah lembar kerja (LKPD). Lembar kerja peserta merupakan

materi atau bahan ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga peserta

didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh seorang guru yaitu mengajar

fisika dengan metode yang mampu membuat peserta didik senangs sehingga dapat

membuat peserta didik memahami konsep dengan baik, adapun metode tersebut

adalah metode literasi. Namun sumber belajar yang digunakan belum mendukung

upaya perbuatan tersebut, maka upaya lainnya yang dapat digunakan untuk

memperbaiki pemahaman dan kemampuan berliterasi peserta didik adalah

Page 43: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

28

pembuatan media pembelajaran berupa lembar kerja berbasis literasi yang mampu

memfasilitasi kemampuan berliterasi peserta didik. Hal ini karenakan LKPD yang

digunakan disekolah/madrasah belum sepenuhnya memfasilitasi berliterasi siswa.

2. Kerangka Pikir

Prestasi seorang peserta didik dipengaruhi oleh praktek peubahan yang

dilakukan guru, guru yang professional mempunyai ciri dan perencanaan proses

pembelajaran yang baik, diantaranya adalah menguasai materi dan

mengembangkannya kedalam bahan ajar. Keberhasilah guru dalam mengelola

bahan ajar dengan mengoptimalkan potensi dan karakteristik peserta didik dalam

mengimplementasikan model pembelajaran menjadi salah satu faktor penentu

dalam mengembangkan kemampuan atau kompetensi peserta didik.

Bahan ajar menjadi penting mengingat siswa memliki kemauan,

kemampuan, kecenderungan, dan modal belajar yang tidak sama antara siswa satu

dengan yang lain. Pentingnya bahan ajar bagi peserta didik dan salah satu

bentuknya adalah LKPD sebagai bahan bantu dalam proses pembelajaran

sehingga akan dicapai hasil yang maksimal. LKPD yang digunakan bertujuan

agar peserta didik dapat memecahkan maslah pada satu topik pembelajaran sains

dengan cara menyatakan argumentasi tiap peserta didik. Kemampuan

berargumentasi dan keterampilan pemecahan masalah yang diasah melalui

penggunaan LKPD yang tetap diharapkan dapat meningkatkan literasi sains

siswa.

Page 44: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

29

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

Permasalahan yang ditemukan disekolah:

1. LKPD yang di gunakan masi monoton

2. Peran peserta didikkk masi kurang aktif dalam

pembelajaran

3. LKPD Fisika yang digunakan belum

menggunakan pendekatan literasi

4. Pendidik belum mengembangkan pembelajaran

berupa LKPD berbasis literasi

Pengembangan LKPD berbasis literasi

LKPD berbasis literasi

Validasi LKPD untuk pakar

Valid atau tidak valid LKPD

berbasis literasi

Page 45: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Langkah-langkah penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan

(research and devopment) yang mengembangkan suatu produk bahan ajar berupa

LKPD berbasis kemampuan literasi. LKPD yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah LKPD berbasis literasi dan akan di validasi oleh para ahli

yang akan d menguji kevalidan LKPD yang akan digunakan disekolah.

1. Tahap studi pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan tahap awal atau persiapan untuk

menghimpun data dengan kondisi yang ada sebagai bahan perbandingan dengan

produk yang akan digunakan untuk pengembangan tujuan dari studi

pendahuluan (Sukmadinata, 2011). Tahap studi pendahuluan dalam penelitian

dan penmbangan ini ditempuh langah-langkah sebagai berikut yaitu studi

literature, studi pengumpulan dat a dilapangan dan deskripsi atau gambaran

serta analisis hasil temuan dilapangan.

a. Studi literature

Studi literatu merupakan tujuan yang dilakukan untuk menggali

informasi terhadap kebutuhan yang berhubungan denan landasan dan konsep-

konsep teori yang mendasari produk yang akan dikembangkanm mengkaji

kurikulum dan hasil penelitian sebelumnya yang telah dipublikasi sebagai acuan

Page 46: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

31

untuk mengembangkan LKPD pembelajaran berbasis literasi. Studi literatur ini

dilakukan untuk mengumpulkan informasi dalam hal ini berkaitan dengan

kemampuan berargumentasi, keterampilan pemecahan masalah dan literasi sains

peserta didik.

b. Studi lapangan

Studi lapangan diperoleh dari kegiatan penelitian survei di SMA untuk

melakukan analisis kebutuhan. Tujuan utama dari studi ini adalah tidak hanya

untuk mengui hipotesis melainkan untuk mengumpulkan informasi tentang

inovasi pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru, model pembelajaran yang

digunakan guru, kendala-kendala dilapangan, serta pengamatan terhadap

perilaku peserta didik dalam pembelajaran (meliputi: kemampuan literasi,

keterampilan pemecahan masalah pada topic pelajaran dan literasi sains, serta

memperoleh data tentang penggunaan bahan ajar berupa LKPD.

2. Tahap Pengembangan

Tahapan ini merupakan perancangan/desain. Berdasarkan hasil studi

pendahuluan maka peneliti menyusun sebuah rancangan model LKPD yangakan

digunakan, yaitu LKPD berbasis literasi. Tahap pengembangan ini meliputi: (a)

rancangan perangkat pembelajaran, (b) rancangan produk, (c) validasi ahli.

Tahapan ini disusun secara berurutan, dalam hal ini setelah draf perangkat

pembelajaran berhasil disusun, kemudian disusun rancangan LKPD sebagai model

produk yang dikembangkan.

Tahapan pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 47: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

32

a. Rancangan perangkat pembelajaran

Langkah kegiatan dalam penyusunan perangkat pembalajaran yaitu: (1)

desain draft pembeajaran literasi yang memuat komponen-komponen

pembelajaran, sintaks pembelajaran, aktifitas guru dan fase setiap pembelajaran.

(2) menyusun karakteristik materi, keluasan dan kedalaman materi dan lokasi

waktu. (3) menetapkan indikator keberhasilan pembelajaran yang meliputi

ketercapaian indikator penguasaan konsep sebagai dasar untuk menyusun

instrument hasil belajar. (4) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.

b. Rancangan Produk

Tahap ini dilakukan untuk membuat rancangan produk yaitu sebuah

rencana untuk mengembangkan bahan ajar berupa LKPD fisika pembelajaran

berbasis literasi..

Rancangan produk ini memperhatikan kriteria petunjuk format LKPD

berbasis litrasi yang baik. Perancangan model LKPD ini disertai penyusunan teori

yang melandasinya. Berkaitan dengan hal tersebut, perancangan model LKPD

bentuk format semi struktur yang mengarahkan penulisan argumen untuk

melaporkan hasil diskusi dan investigasi kelompok dengan menggunakan

komponen pertanyaan (questions), pengujian(test), pengamatan (observation),

kesimpulan (conclusion), bukti atau fakta (evidence), dan refleksi (reflection)

dalam pembelajaran sains.

Page 48: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

33

C. Validasi Ahli

Validasi ahli, berupa hasil lembar validitas yang diisi oleh ahli pendidikan

yang memenuhi setidaknya satu atau lebih dari kriteria berikut: diakui sebagai ahli

dibidangnya atau menjadi seorang praktisi. Validasi tersebut yang dilakukan oleh

ahli berupa validasi konten (isi) dan ahli pada bidang pendidikan fisika serta

berpengalaman dalam penelitian pengembangan serta seorang ahli bahasa. Hasil

validasi ahli digunakan untuk merevisi produk LKPD yang dikembangkan,

prosedur proses validasi ahli meliputi:

(1) Penilaian ahli tentang kelayakan draf LKPD dan perangkatnya. Lembar

validasi digunakan validator untuk melakukan penilaian, memberi saran dan

perbaikan.

(2) Analisis terhadap penilaian validator untuk melakukan langkah

selanjutnya, analisis tersebut antara lain validator menyatakan:

a) valid atau layak tanpa revisi.

b) valid atau tidak dengan revisi maka dilakukan revisi terhadap draf

LKPD dan perangkatnya kemudian dikoreksi kembali oleh validator

sampai mendapat persetujuan.

c) tidak valid atau tidak layak maka dilakukan revisitotal terhadap LKPD dan

perangkatnya kemudian validator melakukan penilaian kembali. Analisis

ketiga ini memungkin kanterjadinya siklus penilaian ahli.

Page 49: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

34

B. Lokasi dan Subyek Penelitian

1. Lokasi dan Subyek Penelitian Tahap Studi Pendahuluan

Pada tahap studi pedahuluan, untuk mendapatkan data pada studi lapangan

yaitu menetukan lokasi dan subyek penelitian yang dipilih dengan menggunakan

prinsip purposive sampling, yaitu mempertimbangkan sampel penelitian untuk

mendapatkan data tentang kepentingan subjek yang akan diteliti dalam usaha

memperoleh informasi yang relevan tentang tujuan penelitian.

Tujuan pemilihan sampel ini dimaksudkan untuk mencari informasi dari

guru fisika tentang inovasi pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru, model

pembelajaran yang digunakan guru, pengamatan terhadap perilaku peserta didik

dalam pembelajaran fisika meliputi: kemampuan peserta didik dalam berliterasi,

kemampuan pemecahan masalah pada topik pelajaran dan kemampuan literasi

peserta didik serta memperoleh data tentang pemakaian bahan ajar yang selama

ini digunakan oleh guru fisika.

Tujuan inipun untuk menyaring pendapat peserta didik tentang

pengalaman belajar yang telah peserta didik dapatkan selama ini meliputi:

kemampuan berargumentasi, kemampuan pemecahan masalah pada topik

pelajaran dan literasi, serta pendapat tentang kemampuan yang dimiliki oleh guru

fisika. Lokasi dan subyek penelitian untuk maksud ini maka dipilihlah kelas X

Lokasi dan subyek penelitian padatahap studi lapangan dicantumkan pada

tabel di bawah ini:

Page 50: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

35

Tabel 3.1.Lokasi dan subyek penelitian dalam studilapangan

No Lokasi sekolah Sekolah (subyek)

1 SMA MUHAMMADIYAH

DISAMAKAN

1

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dan teknik pengumpulan datanya sebagai berikut:

a. Pada studi pendahuluan dipilih teknik angket, digunakan untuk mengungkap

pembelajaran yang saat ini terjadi meliputi: inovasi pembelajaran, model

pembelajaran, pemakaian bahan ajar berupa LKPD, aktivitas peserta didik

dalam pembelajaran berupa kemampuan berargumentasi dan literasi sains

peserta didik.

b. Tahap pengembangan dilakukan dengan memberikan angket/lembar validasi

ahli meliputi: uji isi materi, uji konstruksi dan uji kemenarikan LKPD berbasis

literasi. Data hasil validasi ahli berupa penilaian LKPD yang divalidasi oleh

pakar fisika. Teknik pengumpulan datanya menggunakan instrumen lembar

validasi berupa pernyataan beserta saran perbaikan.

Page 51: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

36

2 . Alat/Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang dikembangkan dalam penelitian ini

berkaitan dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada masing-masing

tahap penelitian, yaitu:

a. Angket Analisis Kebutuhan.

Angket analisis kebutuhan berupa daftar pertanyaan yang dilakukan pada

studi pendahuluan. Daftar pertanyaan yang digunakan bertujuan untuk

mengungkap fakta-fakta terhadap perilaku peserta didik dalam pembelajaran.

Mendata tentang pemakaian bahan ajar yang digunakan guru dan model

pembelajaran yang digunakan guru. Data tersebut berikutnya dirujuk kepada

kriteria konseptual pembelajaran yang ideal seperti yang telah dideskripsikan

pada kajian pustaka.

b. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran

Lembar ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat

observer terhadap perangkat pembelajaran yang disusun pada draft awal, sehingga

menjadi acuan/pedoman dalam merevisi perangkat pembelajaran yang disusun.

c. Lembar Uji Validasi Produk.

Lembar ini digunakan dalam rangka mengukur validasi isi materi,

validasi konstruk dan validasi kemenarikan LKPD berbasis literasi serta menilai

dampak penerapan model produk LKPD berbasis literasi yang dikembangkan.

Page 52: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

37

D . Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dijelaskan dalam tiga tahap yaitu: studi

pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap pengujian/ implementasi produk.

1. Analisis Data Tahap Studi Pendahuluan

Temuan atau fakta tentang implementasi pembelajaran yang dilaksanakan

berupa angket analisis kebutuhan yang dideskripsikan dalam bentuk persentase,

kemudian dianalisis atau diinterpretasikan secara kualitatif. Adapun kegiatan

dalam teknik analisis data angket dilakukan dengan cara:

a. Mengklasifikasi data, bertujuan untuk mengelompokkan jawaban berdasarkan

pertanyaan pada angket.

b. Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat, bertujuan untuk

memberikan gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban

berdasarkan pertanyaan pada angket dan banyaknya sampel penelitian.

c. Menghitung frekuensi jawaban, berfungsi untuk memberikan informasi

tentang kecenderungan jawaban yang banyak dipilih dalam setiap angket

pertanyaan.

d. Menghitung persentase jawaban, bertujuan untuk melihat besarnya persentase

setiap jawaban dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis

sebagai suatu temuan dalam penelitian.

Page 53: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

38

2. Analisis Data Tahap Pengembangan

Tahap ini dengan melakukan analisis data validasi rancangan RPP, analisis

data validasi rancangan produkdan analisis data.

A. Analisis Data Rancangan Perangkat Pembelajaran.

Tahap pengembangan dilakukan teknik analisis data untuk menentukan

kategori kevalidan suatu perangkat pembelajaran data menggunakan lembar

validasi LKPD. Data hasil penilaian lembar LKPD berbasis literasi selanjutnya

dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut (S. Eko putro

widoyoko,2013:110-1150).

a. Tabulasi data validator

Tabulasi data dilakukan dengan melakukan pada aspek penilaian dengan

pedoman pada acuan penilaian pada tabel

Skor Kategori

1 Sangat kurang

2 Kurang

3 Cukup

4 Baik

5 Sangat baik

Page 54: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

39

b. Menghitung skor rata-rata dari seluruh aspek yang dinilai dengan rumus:

X =∑x

n

Dengan:

X = skor rata-rata seluruh aspek

∑x = skor total

n = banyak butir pertanyaan

Tabel 3.2. Kriteria pengkategorian kevalidan perangkat

pembelajaran

Interval skor Kategori kevalidan

4 ≤VR ≤5 Sangat valid

3 ≤VR <4 Valid

2 ≤VR <3 Kurang valid 1 ≤VR <2 Tidak valid

VR adalah rata-rata total hasil penilaian validator terhadap perangkat

pembelajaran berupa LKPD berbasis literasi. Kemudian VR diubah kedalam

bentuk persentase, tujuannya untuk melihat besarnya persentase setiap jawaban

dari pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisis secara deskriptif.

b. Analisis Data Tahap Validasi Rancangan Produk

Tahap validasi dilakukan teknik analisis perolehan data produk LKPD

yang akan dikembangkan dengan menggunakan lembar validasi kesesuaian isi

materi, lembar validasi kontruksi dan lembar validasi kemenarikan LKPD. Tahap

Page 55: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

40

ini dilakukan dengan cara mengkode atau klasifikasi data. Validasi kesesuaian isi

65 materi, kontruksi dan kemenarikan LKPD dilihat dari hasil lembar validitas

yang diisi oleh pakar pendidikan sains. Setelah dilihat validitas, praktikalitas dan

efektifitas dari LKPD tersebut, LKPD direvisi akhir dan terbentuk LKPD yang

akan dikembangkan.

Kegiatan dalam teknik analisis data validasi kesesuaian isi, konstruksi,

dan kemenarikn LKPD dilakukan dengan cara:

1) Mengkode atau klasifikasi data

2) Melakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat

3) Memberi skor jawaban validator.

4) Mengolah jumlah skor jawaban validator.

5) Menghitung persentase jawaban angket pada setiap item dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

%Xin =∑𝑠

Smaks X 100%

(Sudjana, 2005)

Keterangan:

%Xin = Persentase jawaban lembar validasi LKPD

∑S = Jumlah skor jawaban

Smaks = Skor maksimum

Page 56: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pengembangan LKPD Berbasis Literasi

1. Deskripsi hasil tahap perancangan

a. Penyusunan tes

Dasar dari penyusunan tes adalah analisis tugas dan analisis konsep yang

dirumuskan dalam spesifikasi tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti

tidak menyusun teks awal, melainkan hanya menyusun tes akhir ( termasuk

instrumen ) yang diberikan kepada peserta didik, tes ini bertujuan untuk

mengetahui pemahaman terhadap materi sekaligus mengukur kemampuan

literasinya.

Untuk merancang tes hasil belajar , terlebih dahulu dibuatkan lembar kerja

dan disesuaikan dengan aspek kemampuan literasi peserta didik. Format

pembuatan soal, dan penskoran disajikan dalam lampiran.

b. Pemilihan format

Pemilihan format dalam pengembangan LKPD berbasis literasi pada sub

pokok bahasan materi gaya ini meliputi format untuk merancang isi pemilihan

strategi pembelajaran dan sumber belajar. Dalam penembangan LKPD berbasis

literasi, penulis berpedoman pada kriteria pengembangan LKPD berbasis literasi

yang telah dijelaskan secara lengkap dalam bab ii, bahwa setiap bagian dari lkpd

teridentifikasi dengan jelas, materi yang luas dan akurat, sesuai dengan

Page 57: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

42

perkembangan , menarik secara visual, serta kesesuaian/ketepatan ilustrasi dengan

materi. Model Pembelajaran yang dipilih dalam pembelajaran ini adalah model

pembelajaran berbasis literasi dengan menggunakan sumber belajar berupa LKPD

berbasis literasi.

c. Perancangan awal

Rancangan awal (desain awal) yang dimaksud dalam tulisan ini adalah

LKPD berbasis literasi yang dikembangkan dalam penelitian ini berisi petunjuk

kgeiatan yang mengarahkan menuju pada penguasaan konsep penting yang

terdapat pada pokok bahasan. Dalam LKPD berbasis literasi yang disediakan

tempat untuk menyelesaikan soal.

Dalam tahap pengembangan LKPD berbasis literasi, permasalahan yang

dipilih adalah permasalahan sehari-hari dan sering di temui oleh sehingga

memungkinkan untuk mengerjakan soal yang diberikan.

d. Instrumen penilaian LKPD berbasis literasi

Pembuatan instrument penilaian lkpd mengadaptasi pada kriteria LKPD

berbasis literasi yang baik menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Instrument LKPD berbasis literasi ini terdiri dari penilaian aspek materi dan

penilaian dari aspek kegrafisan. Intrumen penilaian LKPD berbasis literasi

tersebut berupa angket dengan skala likert terdiri dari butir pernyataan dengan 5

alternatif jawaban yaitu a, b, c, d, dan e. anka-angka tersebut berturut-turut

menyatakan sangat kurang, kurang, sedang, baik dan sangat baik. Instrumen

tersebut digunakan untuk menilai LKPD berbasis literasi yang dikembangkan

Page 58: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

43

berdasarkan komponen isi, bahasa dan kaerakteristik literasi serta kegrafisan yang

di gunakan oleh validator untuk meliai LKPD berbasis literasi yang akan di

gunakan.

1. Kelayakan isi

Pada instrument penilaian LKPD berbasis literasi kelayakan isi terdiri

dari 7 butir pernyataan yan terbagi menjadi 2 aspek penilaian oleh validator.

Kedua aspek tersebut diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1

Distribusi Pernyataan Penilaian LKPD Berbasis Literasi Aspek

Kelayakan Isi Oleh Validator

Aspek penilaian

Banyak butir

pernyataan

Cakupan materi 3

Akurasi meteri 4

Total 7

Deskripsi dari butir-butir pernyataan pada komponen kelayakan isi secara

rinci disajikan dalam lampiran.

Page 59: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

44

2. Kelayakan bahasa

Komponen kelayakan bahasa dalam LKPD berbasis literasi yang akan

digunakan diberi penilaian terdiri dari 8 butir pernyataan yang terbagi dalam 2

aspek. Kedua aspek tersebut diuraikan dalam bentuk table beriut:

Tebel 4.2

Distribusi Pernyataan Penilaian LKPD Aspek Bahasa

Aspek penilaian Banyak butir

penilaian

Kesesuaian dengan kaidah

bahasa Indonesia y ang benar

3

Istilah yang digunakan mudah

dipahami

3

Total 6

Deskripsi dari butir-butir pernyataan pada komponen kelayakan isi secara

rinci disajikan dalam lampiran.

e. Draf LKPD Berbasis Literasi

Berikut adalah tampilan awal LKPD dengan pembelajaran berbasisi

literasi pada materi gaya yang diwakili dengan halaman sampul

f. Deskripsi hasil pengembangan

Page 60: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

45

Tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan draf LKPD

berbasis literasi yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli. Berikut

disajikan saran dan koreksi oleh para validator

Table 4.3

Saran dan komentar validator terhadap LKPD berbasis literasi

Saran dan koreksi Alasan

Kalimat dalam wacana dibuat lebih

sederhana atau kontekstual

Agar lebih memahami wacana yang

diberikan

Lengkapi arah gaya dalam wacana

untuk menentukan resultan

Agar peseta didik lebih mudah di

pahami arah mana yang akan di

tentukan resultannya

Perhatikan kesalahan pengetikan Agar kalimat yang disajikan lebih jelas

dan teratur

Saran komentar dari masing-masing validator kemudian ditindaklanjuti

dengan melakukan revisi guna memperoleh LKPD berbasis literasi bias

dinyatakan valid atau tidaknya LKPD berbasis literasi yang akan digunakan.

B. Hasil

Berikut adalah hasil pemeriksaan LKPD berbasis literasi yang telah di

validasi oleh ahli:

Page 61: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

46

a. Draf LKPD berbasis literasi

Draf akhir LKPD berbasis literasi ini tersusun dari beberapa bagian yaitu

sampul dan halaman isi yang berkaitan kompetensi-kompetensi yang akan dicapai

oleh . Halaman isi terdiri dari 9 halaman termasuk halaman sampul.

Halaman Sampul

Sampul depan LKPD berisi judul LKPD pembelajaran berbasis literasi dan

diperuntukan untuk . Sampul LKPD berbasis literasi ini dibuat sesederhana

mungkin agar tidak bosan untuk membaca, mempelajari dan mengerjakan LKPD

berbasis literasi.

Standar Isi

LKPD berbasis literasi ini dibuat disertai dengan kompetensi inti (KI) dan

kompetensi (KD) yang diambil dari Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan

Republik Indonesia No 69 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur

kurikulum Sekolah Menengah Atas.

Lembar Kerja (LKPD) Berbasis Literasi

LKPD ini terdiri dari kegiatan belajar yaitu menyeleaikan soal-soal

kontekstual yang berhubungan dengan fungsi gaya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam setiap kegiatan belajar, LKPD berbasis literasi ini selalu menggunakan

permasalahan nyata sebagai titik tolak untuk isi materi LKPD berbasis literasi

yang kemudian dikerjakan oleh peseta didik.

Page 62: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

47

Kuci Jawaban

kunci jawaban LKPD berbasis literasi ini merupakan contoh jawaban

tugas-tugas yang harus diselesaikan secara individu. Jawban yang berbeda

dengan kunci jawaban tersebut dapat menjadi alternative jawaban dan sangat

diharapkan kemunculannya.

b. Sistem kerja LKPD berbasis literasi

LKPD ini dikembangkan dalam rangka memfasilitasi kemampuan literasi ,

sehingga dalam implementasinya LKPD berbasis literasi ini melibatkan semua

sebagai objek penelitian.

C. Hasil Analisis Validasi

Ada dua validator yang dilibatkan dalam proses validasi yang diberi

penilaian terhadap LKPD berbasis literasi, penilaian dari validator disajikan

dalam bentuk table:

No Hasil Uji Validasi

Validator 1 Validator 2

3,41 3,25

VR 3,33

Dari hasil penilaian validator yang diperoleh setelah dilakukan revisi maka

nilai yang diberikan masing-masing validator yaitu: validator 1 (3,41) dan

Page 63: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

48

validator 2 ( 3,25 ), sehingga VR rata-rata yang diperoleh yaitu 3,33. Pada tahap

ini menunjukan bahwa LKPD tersebut sudah layak digunakan atau valid.

Berdasarkan saran-saran dari masing-masing validator yang di tulis

dilembar penilaian validator 1 dan validator 2 pendidik menyatukan saran-saran

tersebut untuk melakukan revisi agar LKPD yang digunakan dalam proses belajar

mengajar layak untuk digunakan. Setelah peneliti melakukan revisi maka dapat

diperoleh nilai rata-ratanya yaitu 3,33, pada tahap ini menunjukan bahwa LKPD

layak digunakan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat di kemukakan bahwa Lembar Kerja

(LKPD) berbasis literasi pada materi gaya setelah di revisi sehingga LKPD

tersebut layak digunakan dengan sedikit revisi.

LKPD pembelajaran berbasis literasi yang dihasilkan telah dinilai oleh 2

orang ahli dan mendapatkan penilaian yang cukup baik. Masing-masing ahli

pertama memberikan nilai sebesar 3,41 dan ahli kedua memberikan nilai yang

yaitu sebesar 3,25, sehingga rata-rata kevalidan dari segi materi sebesar 3,33 yang

berarti bahwa LKPD berbasis literasi ini masuk dalam kategori valid atau baik dan

layak digunakan.

D. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, menghasilkan suatu

produk serta menguji kevalidannya oleh ahli. Produk yang dihasilkan berupa

lembar kerja (LKPD) berbasis literasi yang istilah ini dimunculkan pada

kurikulum 2013. LKPD bebrbasis literasi ini ini dikembangkan dengan

Page 64: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

49

pendekatan pembelajaran berbasis literasi yang diharapkan dapat memfasilitasi

kemampuan literasi .

Penelitian ini menggunakan desain model 4-D yang terdiri dari 4 tahap

yaitu tahap pendefenisian (define), tahap perancangan (design), tahap

pengembangan (develop), dan penyebaran (dessiminate).

LKPD berbasis literasi hasil pengembangan ini terdiri dari 9 halaman

ditambah halaman sampul. Sampul depan berisi judul LKPD yaitu LKPD

pembelajaran berbasis literasi dan diperuntukan untuk kelas X semester ganjil.

Sampul LKPD berbasis literasi ini dibuat sesederhana mungkin agar tidak bosan

dalam membaca dan mengerjakan LKPD berbasis literasi.

LKPD berbasis literasi yang di kembangkan oleh peneliti LKPD terlebih

dahulu diuji kevalidannya oleh beberapa ahli sebelum digunakan, dari hasil

validasi yang dihasilkan oleh 2 orang validator terdapat beberapa kekuraangan

dalam penyusunan LKPD berbasis literasi pembelajaran berbasis literasi ini

yaitu: (a) Kalimat dalam wacana dibuat lebih sederhana atau konstektual, (b)

lengkapi arah gaya dalam wacana untuk menentukan resultan, (c) perhatikan

kesalahan pengetikan. Dan kemudian LKPD tersebut lalu direvisi kembali oleh

peneliti.

LKPD berbasis literasi yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid

karena sudah melalui proses validasi oleh para validator dengan kriteria kevalidan

dan selanjutnya LKPD berbasis literasi yang sudah dinyatak valid dapat

digunakan dengan sedikit revisi.

Page 65: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

50

BAB V

Simpulan dan saran

A. Simpulan

Peneltian ini telah menghasilkan sebuah LKPD fisika pembelajaran

berbasis literasi pada materi pokok gaya. LKPD fisika ini dikembangkan yang

berdasar pada model pengembangan 4-D yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu define,

design, development dan desismate akan tetapi dalam tahap akhir yang dilakukan

untuk peneliti yaitu pada tahap development atau pengembangan yang divalidasi

oleh 2 pakar.

LKPD pembelajaran berbasis literasi yang dihasilkan telah dinilai oleh 2

orang ahli dan mendapatkan penilaian yang cukup baik. Masing-masing ahli

pertama memberikan nilai sebesar 3,41 dan ahli kedua memberikan nilai yang

sama yaitu sebesar 3,25, sehingga rata-rata kevalidan dari segi materi sebesar 3,33

yang berarti bahwa LKPD ini masuk dalam kategori cukup baik.

Instrument penilaian berupa LKPD telah dilakukan uji validasi oleh ahli,

perhitungan tingkat kesulitan dan kesesuaian materi dengan judul yaitu LKPD

Pembelajaran Literasi sudah memenuhi kriteria dan telah dinyatakan valid oleh

validator dengan sedikit revisi.

B. Saran

Beberapa saran yang diajukan oleh peneliti setelah melakukan uji

kelayakan LKPD oleh para ahli yaitu:

Page 66: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

51

1. Saran pemanfaatan

a. LKPD ini dikembangkan dalam rangka memfasilitasi agar dapat

meningkatkan kemampuan literasi sehingga LKPD ini lebih cocok di

terapkan untuk sekolah.

b. Pemilihan masalah realistis yang digunakan dalam pembalajaran

hendaknya disesuaikan dengan tingkat kemampuan literasi peserta

didikkk. Bobot masalah yang terlalu tinnggi dapat berdampak pada tidak

akan mampu menyelesaikan masalah yang diberikan sehingga tujuan

pembelajaran sulit tercapai.

2. Saran pengembangan

a. LKPD dengan pembelajaran berbasis literasi ini perlu didesain lebih

menarik dan dipermudah kalimatnya agar lebih mudah dipahami

b. LKPD dengan pembelajaran berbasis literasi ini perlu di uji agar dapat

LKPD yang digunakan benar-benar layak untuk digunakan disekolah.

Page 67: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

52

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, yunus.2015. pembelajaran multiliterasi abad ke-21. Bandung :PT refika

aditama

Arikunto,S. 2010 . Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Hamruni. 2012 .Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani

Martawijaya, A dan Natsir, M. Model-Model Pembelajaran IPA-Fisika. 2008.

Makassar: Jurusan Fisika UNM

Sanjaya, W. 2010.Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana

Semiawan, dkk. 1988. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia

Sudjana, N. 2001. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Zaini, . 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani

Page 68: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

53

LAMPIRAN (A)

1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

2. Kunci Jawaban

Page 69: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

54

Lembar kerja peserta didik

Petunjuk

1. Siapkan alat tulis

2. Tulislah nama dan nis pada lembar jawaban yang telah disediakan.

3. Jawablah terlebih dahulu soal yang kamu anggap benar .

4. Periksa dan bacalah soal dengan baik sebelum menjawab.

Nama : ..............................................

NIS : .............................................

Kelas : .............................................

BERANI JUJUR ITU HEBAT!

---Selamat Mengerjakan---

Page 70: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

55

Wacana 1

Ari dan devi adalah kakak beradik yang rukun. Saat ini Adi berada di

kelas 9 SMPN 4 jakarta, sedangkan devi berada di kelas 7 pada SMP yang sama.

Ari dan Devi selalu melakukan pekerjaan secara bersama, saling membantu satu

sama lain, juga berpetualang bersama. Mereka sering berlibur bersama keluarga

untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta.

Liburan kali ini Ari dan devi berkunjung ke rumah neneknya. Rumah

nenek mereka ada di Desa petamburan, jakarta Timur. Di sekitar rumah nenek

mereka ada hamparan hutan pinus yang sangat indah. Devi seringkali meminta Ari

untuk memotret dirinya di hutan pinus itu. Devi bergaya sesuka hatinya. Kadang,

karena merasa sebal, Ari tidak mau mengambil gambar devi. Akhirnya devi

bergaya selfie dengan tongsisnya. Agar handphonenya tidak jatuh, devi harus

memberi gaya pada tongsisnya sehingga semakin lama tangannya terasa pegal.

1. a. Dari kalimat diatas apakah ada perbedaan arti dari kedua kata yang digaris

bawahi?

b. jelaskan pendapatmu mengapa devi merasa pegal saat memegangi tongsis

agar handphonenya tidak jatuh?

2. Mengapa saat tongsis tidak diberi gaya, tongsis dan handphonenya akan

terjatuh ke tanah? Jelaskan!

Page 71: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

56

Wacana 2

Hari kemerdekaan biasanya dirayakan dengan aneka perlombaan, seperti

lomba balap karung, panjat pinang dan tarik tambang. Pada perlombaan tahun ini,

Ari dan Devi satu tim pada lomba tarik tambang, yaitu tim merah. Lawan mereka

adalah tim biru yang diisi oleh teman mereka lainnya. Tiap tim terdiri atas 5

orang, masing-masing 2 perempuan dan 3 laki-laki. Devi memberikan tarikan

sebesar 15 N, Ari memberikan tarikan sebesar 20 N, dan ketiga temannya yang

lain memberikan tarikan sebesar 60 N kearah sebelah kanan. Tim biru yang juga

diisi oleh 5 orang memberikan tarikan masing-masing anggotanya sebesar 10 N,

15 N, 15 N, 15 N dan 20 N kearah kiri.

3. Jelaskan pendapatmu berdasarkan arah gaya resultannya, tim manakah yang

akhirnya memenangkan perlombaan tarik tambang?

Wacana 3

Hari libur adalah hari yang dinanti banyak keluarga Indonesia. Berkumpul

di rumah bersama keluarga, ayah, ibu, adik, dan kakak bercengkeraman bersama.

Ari dan ani menghabiskan hari libur mereka dengan berkunjung kerumah kakek.

Melihat Andi membantu Ayahnya memindahkan barang-barang yang

sudah tidak terpakai ke gudang, Nia tidak mau kalah dengan ikut memindahkan

lukisan yang sebelumnya di ruang tamu ke ruang keluarga. Karena lukisan

tersebut cukup berat dan besar, Adi datang untuk membantu Nia. Berbeda dengan

Page 72: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

57

Nia, Adi tidak ingin meletakkan lukisan di ruang keluarga. Akhirnya mereka

saling menarik lukisan dengan posisi berlawanan arah, adi menarik ke arah kanan

dan nia kearah kiri hingga Ibu datang menengahi dengan meletakkan lukisan

tersebut di kamar tidur.

4. a. Jika massa lukisan adalah 6 kg, dan saat Andi dan Ani saling menarik

lukisan, andi menarik lukisan dengan memberi gaya sebesar 25 N dan ani

sebesar 10 N, berapakah percepatan yang dialami oleh lukisan?

b. Gambarkan diagram gayanya!

5. Jika Ibu tidak datang menengahi mereka, siapakah yang dapat merebut

lukisan?

Wacana 4

Pada hari jum’at, kelas X D mengawali pelajaran sekolah dengan mata

pelajaran IPA. Kali ini Guru IPA menyiapkan sesuatu yang istimewa. Pelajaran

IPA yang biasanya mencatat dan mengerjakan tugas, hari ini diisi dengan menimbang

berat badan dan cek golongan darah siswa. Kegiatan tersebut bermanfaat untuk

siswa agar mengetahui golongan darah dan berat badan mereka. Ayu mendapat

giliran ke 10 untuk menimbang berat badan yang dilanjutkan dengan cek

golongan darah.

Sesampainya di rumah, Indah menceritakan kegiatan menimbang dan cek

golongan darahnya kepada Ayahnya dan ibunya. Ternyata, berat Ayu ½ berat

Ayahnya. Ayu juga bercerita tentang kesalahan pengertian antara berat dengan

Page 73: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

58

massa. Ayu menjelaskan denga detail bahwa yang sebenarnya kita timbang

adalah massa tubuh kita bukan berat kita. Ayahnya memuji bahwa Ayu sudah

belajar dengan baik.

6. Jika jumlah berat badan Ayu dan Ayahnya adalah 882 N, Hitunglah:

a. Massa Ayu.

b. Massa ayahnya. (g= 9,8 m/s2)

7. Jelaskan yang kamu ketahui apakah nama alat yang digunakan untuk

mengukur gaya?

Wacana 5

Olahraga merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk tubuh. Kita bisa

melakukan olahraga sederhana seperti lari pagi, bersepada, bulu tangkis, sepak

bola dan lainnya untuk menjaga kebugaran tubuh. Mengetahui hal itu, Ari dan

Devi sadar akan pentingnya olahraga. Mereka memutuskan untuk bersepeda ke

sekolah setiap hari. Selain bermanfaat untuk menyehatkan badan, bersepeda juga

menghemat ongkos, terlebih membantu mengurangi polusi kendaraan bermotor.

devi dan ari mengayuh sepeda dengan riang menuju ke sekolah. Tapi, di tengah

jalan, Devi terjatuh dari sepedanya. Padahal Devi sudah mengerem sepedanya.

Ternyata ban sepeda Devi sudah sangat tipis. Ari pun panik dan segera menolong

adiknya itu.

Page 74: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

59

8. Jelaskan mengapa Devi bisa terjatuh padahal Devi sudah menarik tuas rem

sepedanya? Apa yang seharusnya Devi lakukan agar terhindar dari peristiwa

tersebut?

9. Mengapa jika Ari melaju dengan sepeda yang tidak dikayuh lagi, maka

semakin lama sepeda Ari akan berhenti?

10. Jelaskan bagaimana sistem kerja rem yang kamu ketahui?

Wacana 6

Kebersihan adalah sebagian dari iman. Kalimat tersebut sudah sering kita

dengarkan tetapi jarang kita terapkan. Padahal, menjaga kebersihan memiliki

manfaat untuk diri kita sendiri. Lingkungan yang bersih akan memberikan suasana

yang indah dan penuh semangat. Oleh karena itu, Ari dan Devi rutin bekerja bakti.

Pada hari Minggu, Ari dan Devi bergotong royong untuk membersihkan

gudang. Ari dan Devi juga bekerja sama dalam mendorong meja kayu yang sangat

berat. Berat meja kayu tersebut adalah 70 N. Ari dan Devi masing-masing

memberikan gaya sebesar 35 N dan 40 N dengan arah yang sama.

11. a. Berapakah gaya total yang bekerja pada meja tersebut?

b. Gambarkan diagram gayanya!

12. Hitunglah percepatan meja kayu tersebut!

Page 75: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

60

Wacana 7

Pada pelajaran kali ini, Pak Dudung mengadakan pertandingan bola basket

hanya untuk siswa laki-laki kelas X sedangkan untuk siswa perempuan ada

pertandingan bola gotongi. Salah satu siswa yang mengikuti pertandingan bola

basket adalah Lois. Teman-teman Lois yang tidak mengikuti pertandingan

menonton di pinggir lapangan sambil menyoraki Lois dan teamnya agar semangat.

Mendengar sorakan teman-temannya, Rois semangat mendribel bola basket

sampai mendekati ring, Lois melempar bola basket ke atas dan masuk! Teman-

teman Lois takjub melihat kelihaiannya mendribel bola. Lois memukul bola

basket ke lantai dengan tenang dan cekatan, bola memantul dari lantai ke tangan

Lois lagi. Karena permainan yang indah dari Lois dan teamnya, kelas Loispun

memenangkan pertandingan.

13. a. Bagaimana bunyi Hukum III Newton?

b. Jelaskan aplikasi Hukum III Newton pada wacana di atas!

14. a. Sebutkan bunyi Hukum I Newton!

b. Berikan contoh yang kamu ketahui dalam kehidupan sehari-hari!

15. a. Sebutkan bunyi Hukum II Newton!

b. Berikan contoh yang kamu ketahui dalam kehidupan sehari-hari!’

Page 76: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

61

Wacana 8

Sore hari setelah pulang dari sekolah, Nia menonton Upin & Ipin di salah

satu stasiun televisi swasta. Pada saat itu, Upin & Ipin mengisahkan tentang tugas

Upin & Ipin menceritakan tentang cita-cita mereka. Upin ingin ke luar angkasa

menggunakan roket sedangkan Ipin ingin menjadi ilmuwan yang menciptakan

roket agar dia bisa bekerja bersama Upin. Ipin mempelajari bagaimana roket

dapat meluncur ke atas.

Setelah menonton Upin & Ipin, Nia membantu ibunya menyapu lantai, dan

kemudian mandi. Nia merasa tangannya pegal karena banyak melakukan

pekerjaan rumah. Nia menggerakkan lengannya ke atas kemudian meluruskannya

kembali sampai Nia merasa tangannya lebih baik.

16. Bantulah Ipin untuk menjelaskan bagaimana cara kerja roket yang dapat

meluncur ke atas secara sederhana!

17. Menurut wacana di atas, otot apakah yang bekerja saat Nia menggerakan

tangannya ke atas dan kemudian meluruskan kembali? Disebut apakah gerakan

tangan Nia tersebut?

Wacana 9

Liburan kali ini, Adi pergi berkarya wisata ke Bali bersama teman satu

angkatannya. Untuk sampai di Bali, mereka harus menyeberangi selat Bali

menggunakan kapal ferry. Adi takjub melihat indahnya lampu-lampu yang

berkelap- kelip karena saat itu malam hari. Adi bersama teman-temannya berdiri

Page 77: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

62

di ujung kapal, Adi memerhatikan ujung kapal yang lancip seolah membelah air

selat Bali.

Pukul 01:00 WIB, Adi sampai di pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya,

Kabupaten Jembrana Bali. Menginjakkan kakinya pertama kali di Bali, Adi

merasa gembira sekali. Dia tidak sabar mengunjungi tempat-tempat wisata di Bali

dan menceritakannya pada Nia saat pulang nanti.

18. Menurut wacana di atas, ujung kapal dibuat lancip. Jelaskan pendapatmu

mengapa ujung kapal dibuat lancip!

19. Sebutkan dampak negatif pada gaya yang bekerja pada ujung kapal dibuat

lancip beserta solusinya!

Page 78: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

63

KUNCI JAWABAN

Nomor

Soal

Kunci jawaban skor

1 (a) Tahapan 1

Ada.

Tahapan 2

Perbedaan artinya adalah:

Gaya pada kalimat “Nia bergaya sesuka hatinya”

berarti gaya sebagai bentuk ekspresi tubuh.

Tahapan 3

Sedangkan gaya pada kalimat “….Nia harus memberi

gaya pada tongsisnya” berarti gaya dalam fisika yang

diartikan sebagai tarikan atau dorongan yang dapat

mengakibatkan peruban gerak pada suatu benda

1 (b) Nia merasa pegal karena Nia memberikan gaya pada

tongsisnya agar handphonenya tidak jatuh

2 Handphone Nia akan jatuh ke tanah karena adanya

gaya tarik bumi atau gaya gravitasi.

Page 79: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

64

Tahap 1

FTIM MERAH = 10 N + 20 N + 50 N = 80 N.

FTIM BIRU = 15 N + 10 N + 10 N + 15 N + 20 N = 70 N

Tahapan 2

FR = FTIM MERAH - FTIM BIRU

= 80 N – 70 N =

10 N

Tahapan 3

Tim yang memenangkan pertandingan tarik tambang

adalah Tim Merah, karena gaya yang diberikan lebih

besar.

4 (a)

Diketahui:

m = 5 N

F1 =25 N

F2 =5 N

FR= F1+F2

= -25N + 5N

Selanjutnya

Page 80: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

65

F = m x a

20 = 5 x a

5a = 20

A = 4 m/s

4 ((b)

25 N 5 N

5 Andi. Karena Andi mengeluarkan gaya yang lebih

besar dari pada Ani.

6 (a)

wIndah = ½ wAyah

wAyah = 2 wIndah

wIndah + wAyah = 882 N

Misal wIndah = x; dan wAyah= y; maka

x = ½y

y = 2x

3x= 882 N

x = 294 N

5 Kg

Page 81: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

66

Berat Indah = 294 N

Jadi, massa Indah adalah mIndah = 29,4/9,8 = 30 kg

6 (b) mAyah = 2 x 30 kg

7 Dinamometer atau neraca pegas

8 Nia bisa terjatuh dari sepedanya padahal Nia sudah

mengerem dikarenakan ban sepeda Nia sudah aus dan

licin. Hal tersebut menyebabkan rem tidak bekerja

secara maksimal. Untuk menghindari kejadian tersebut,

sebaiknya Nia mengganti ban sepedanya.

9 Karena adanya gesekan antara ban dan as roda.

10 Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan

(memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta

memberikan kemungkinan

dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun.

Tenaga gerak kendaraan akan dilawan oleh tenaga

gesek ini sehingga kendaraan dapat berhenti.

Ada beberapa tahapan dalam sistem kerja rem, yaitu:

1. Sebelum rem Bekerja

2. Setengah Pengereman

3. Rem Bekerja Penuh

4. selepasan Rem

Page 82: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

67

11 a w= 70N

F1= 35N

F2= 40N

FR= F1+F2

= 35N + 40N

= 75 N

11 b

40 N

35 N

12 w= m x g 70N=m x 10 m/s2

m= 7kg

F= m x a

75N= 7 x a

a= 10,71m/s2

13 a Hukum III Newton:

Pada waktu kita memberikan gaya pada suatu benda,

75 kg

Page 83: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

68

maka benda itu memberikan gaya yang besarnya sama

dengan gaya yang kita berikan tetapi arahnya

berlawanan.

13 b Aplikasi Hukum III Newton pada wacana di atas

adalah saat Rois mendribel bola basket. Bola basket

memberi gaya aksi ke lantai kemudian lantai memberi

gaya reaksi sehingga bola basket memantul kembali.

14 a Hukum I Newton:

Sebuah benda terus dalam keadaan diam atau terus

bergerak dengan kelajuan tetap, kecuali jika ada gaya

luar yang memaksa benda tersebut mengubah

keadaannya.

14 b Ketika kamu berada dalam mobil yang diam.

Kemudian tiba-tiba mobil tersebut bergerak, tubuhmu

akan terasa seperti terdorong ke belakang. Hal ini

terjadi karena tubuhmu cenderung mempertahankan

posisinya yang diam.

Page 84: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

69

LAMPIRAN (B)

Analisis Instrument

Lembar Validasi LKPD

Page 85: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

70

ANALISIS INSTRUMEN

Ada dua validator yang dilibatkan dalam proses validasi yaitu dosen dari

Universitas Muhammadiyah Makassar. Penilaian yang diberikan yakni penilaian

terhadap lembar kerja peserta didik (LKPD).

Menentukan kelayakan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

ini menggunakan uji gregory menggunakan rumus: r = 𝐷

𝐴+𝐵+𝐶+𝐷. Jika r ≥ 0,75,

maka instrumen dapat digunakan. Berikut hasil analisis validasi instrumen yang

digunakan dalam penelitian:

Validator 1 dan 2

Lemah kuat

(1-2) (3-4)

A B

C D

A. Hasil Analisis LKPD

No Aspek yang Dinilai Validator

Keterangan 1 2

1

Format

1. Kejelasan pembagian materi

2. Sistem penomoran jelas

3. Jenis dan ukuran huruf sesuai

4

4

4

4

D

D

Page 86: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

71

4. Kesesuaian tata letak gambar, grafik

maupun tabel

5. Teks dan ilustrasi seimbang

4

2

2

4

2

2

D

B

B

2 Isi

1. Isi LKPD mudah dipahami dan

konstektual

2. Aktivitas siswa dirumuskan dengan

jelas dan operasional

3. Kesesuaian isi materi dan tugas-tugas

dengan alokasi waktu yang ada

3

3

3

3

3

3

D

D

D

D

3

Bahasa

1. Bahasa dan istilah yang digunakan

dalam LKPD mudah dipahami

2. Bahasa yang digunakan benar sesuai

EYD dan mengunakan

arahan/petunjuk yang jelas sehingga

tidak menimbulkan penafsiran ganda.

4

4

3

3

D

D

Page 87: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

72

4 Manfaat/Kegunaan LKPD

1. Penggunaan LKPD Sebagai bahan

ajar bagi guru

2. Penggunaan LKPD sevagai

pedoman belajar bagi peserta didik

4

4

4

4

D

D

r = 𝐷

𝐴+𝐵+𝐶+𝐷

r = 11

0+0+0+13=

11

13= 0,85 (Layak Digunakan)

Page 88: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

73

LEMBAR VALIDASI LEMBAR KEGIATAN PESRTA DIDIK (LKPD)

PETUNJUK

Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Validitas

Lembar Kerja Pesera Didik (LKPD) Pembelajaran Berbasis Literasi Pada

Materi Gaya” penelitian mengunakan perangkat “lembar kerja peserta didik

(LKPD)”. Penilaian dilakukan dengan cara memberi tanda ceklist pada kolom

yang sesuai dalam matiks uraian aspek yang dinilai. Penilaian mengunakan

rentang penilaian sebagai berikut:

1 = Tidak Baik

2 = Kurang Baik

3 = Baik

4 = Baik Sekali

Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu

memberikan komentar langsung di dalam lembar pengamatan. Atas bantuan

penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

No Aspek yang dinilai

SkorPenilaian

1 2 3 4

1 Format

1. Kejelasan pembagian materi

2. Sistem penomoran jelas

3. Jenis dan ukuran huruf sesuai

Page 89: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

74

4. Kesesuaian tata letak gambar, grafik maupun

tabel

5. Teks dan ilustrasi seimbang

2 Isi.

1. Isi LKPD mudah dipahami kontekstual

2. Aktivitas siswa dirumuskan dengan jelas dan

operasional

3. Kesesuaian isi materi dan tugas-tugas dengan

alokasi waktu yang ada.

3 Bahasa

1. Bahasa dan istilah yang digunakan dalam

LKPD Mudah dipahami

2. Bahasa yang digunakan benar sesuai EYD dan

menggunakan arahan/petunjuk yang jelas

sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda

4 Manfaat/ Kegunaan LKPD

1. Penggunaan LKPD Sebagai bahan ajar bagi

guru

2. Penggunaan LKPD sebagai pedoman belajar

bagi peserta didik

Page 90: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

75

PenilaianUmum

LKPD ini:

1. Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi

2. Dapat digunakan dengan banyak revisi

3. Dapat digunakan dengan sedikit revisi

4. Dapat digunakan tanpa revisi

Komentar/saran :

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

Makassar, ……………………...…….

Validator

(……………..)

Page 91: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

36%SIMILARITY INDEX

37%INTERNET SOURCES

0%PUBLICATIONS

9%STUDENT PAPERS

1 21%

2 6%

3 4%

4 2%

5 2%

Exclude quotes Off

Exclude bibliography Off

Exclude matches < 2%

’Analisis Validitas Lembar Kerja (LKPD) Pembelajaran BerbasisLiterasi Pada Materi GayaORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

digilib.unila.ac.idInternet Source

digilibadmin.unismuh.ac.idInternet Source

maryothogothog.blogspot.comInternet Source

sainsedutainment.blogspot.comInternet Source

www.scribd.comInternet Source

Page 92: DESAIN DAN VALIDITAS LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD

RIWAYAT HIDUP

TASRUN. Lahir di Ghai, pada tanggal 13 Januari 1995.

Anak keenam dari 10 bersaudara dan merupakan buah

kasih sayang dari pasangan La Ode Ndigawa dan Wa Ode

Mamia. Penulis menempuh pendidikan dasar di SD

Negeri 27 Katobu sekarang telah berganti nama menjadi

SD Negeri 9 Duruka Kabupaten Muna mulai tahun 2001

sampai tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di

SMP Negeri 7 Raha sekarang telah di ganti nama menjadi SMP Negeri 1 Duruka

dan tamat pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2010 penulis melanjutkan

pendidikan di SMA Negeri 6 Kendari, Kota Kendari dan tamat pada tahun 2013.

Kemudian pada tahun 2013 penulis mendaftar dan lulus pada jurusan

Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar Program Strata 1 (SI) Kependidikan.