Upload
hathien
View
224
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA
DESAIN GRAFIS UNTUK MEDIA IKLAN CETAK CV. FRONTLINE INDONESIA
Oleh:
Nama : ISNANIA PRIMASTUTY NIM : D1308042
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna
Memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Tuhanmu tidak meninggalkanmu dan tidak pula membencimu
(93:3)
Dare to be defferent
(Yuko Shimizu)
Think big because everyone else thinks small
(Rod Hunt)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan teruntuk :
1. Bapak dan Ibu tercinta yang telah percaya pada jalan hidup yang aku pilih
dengan memberikan doa dan dukungannya.
2. Kakakku tersayang Annisa Migwaning Putri beserta tante dan nenekku.
3. Sahabat dan teman-temanku.
4. Semua orang yang telah memberikan semangat dan dukungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Pertama penulis panjatkan puja dan puji syukur kepada ALLAH SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja media sebagai salah satu syarat
kelulusan untuk mendapat gelar Ahli Madya dalam bidang studi Advertising.
Yang kedua salam serta shalawat penulis haturkan kepada beliau Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah membawa penulis dan kita semua dari jaman
Jahiliyah dan menuju ke jaman yang modern dan terang benderang yang saat ini
kita rasakan.
Sebagai manusia, penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan kuliah
kerja media ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, penulis
memohon kepada pembaca sekalian sekiranya berkenan memberikan kritik yang
bersifat membangun dan akhirnya dapat menjadi hal yang berguna bagi para
pembaca.
Maka ijinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkenan membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kuliah kerja
media ini. Dalam hal ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, satu-satunya dzat maha pengasih yang tak pernah
meninggalkanku.
2. Nabi Muhammad SAW yang telah membawa cahaya terang bagi
semua makhluk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs.Aryanto Budhi S, M.Si selaku ketua program Diploma III
Komunikasi Terapan FISIP UNS.
5. Mahfud Anshori, S.Sos, M.Si selaku pembimbing Tugas Akhir.
Terima kasih atas segala bimbingan, arahan, maupun kritik dan
sarannya.
6. Drs. Widyantoro, M.Si selaku dosen penguji. Terima kasih atas segala
kritik, saran maupun masukannya untuk kesempurnaan Tugas Akhir
ini.
7. Pimpinan CV. FRONTLINE Indonesia, Bapak Sunyoto Setyo
Sabdono, SE. yang telah bersedia memberikan bimbingan kepada
penulis selama menjalani Kuliah Kerja Media.
8. Seluruh karyawan CV. FRONTLINE Indonesia yang telah membantu
penulis selama masa Kuliah Kerja Media.
9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah percaya pada jalan hidup yang aku
pilih dengan memberikan doa dan dukungannya.
10. Kakakku tersayang Annisa Migwaning Putri beserta tante dan
nenekku.
11. Kepada sahabatku “Gde Advertising” yang telah jatuh bangun bersama
untuk mwujudkan mimpi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12. Kepada teman-teman selama kuliah di FISIP khususnya Advertising B
2008 semuanya yang telah memberikan bantuan kepada penulis,
penulis ucapkan terima kasih.
13. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan laporan kuliah kerja media, penulis ucapkan terima
kasih.
Semoga dengan terselesaikannya Laporan Kuliah Kerja Media dapat
berguna bagi kita semua, dan bagi pembaca pada khususnya.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................... i
PERSETUJUAN ................................................................................................ ii
PENGESAHAN ................................................................................................. iii
MOTTO ............................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN .............................................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan Kuliah Kerja Media..................................................................... 3
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media............................. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... ....6
A. Periklanan............................................................................................. ...6
B. Perusahaan Periklanan dan Strategi Kreatif......................................... ...9
C. Desain Grafis....................................................................................... ..19
D. Desain Grafis Untuk Periklanan Cetak ............................................... .25
BAB III. DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI ............................................... ...32
A. Sejarah berdirinya CV. FrontLine Indonesia....................................... .32
B. Profil Perusahaan CV. FrontLine Indonesia........................................ .34
C. Makna Logo CV. FRONT LINE Indonesia......................................... .35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Visi dan Misi CV. FRONT LINE Indonesia....................................... ..36
E. Jenis Pilihan Sarana Promosi ............................................................. ..36
F. Jenis Pelayanan yang Ditawarkan ...................................................... ..36
G. Track Record ...................................................................................... ..37
H. Klien-klien CV. FRONT LINE Indonesia ......................................... ...42
I. Struktur Organisasi CV. FRONT LINE Indonesia ............................ ...43
BAB IV. PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA.................................... ..45
A. Materi Kuliah Kerja Media (KKM) .................................................... ..45
B. Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ............................................... ..45
C. Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Kreatif CV. FRONT LINE
Indonesia ........................................................................................... ...47
BAB V. PENUTUP ......................................................................................... ...48
A. Kesimpulan........ ................................................................................. ...48
B. Saran-Saran........ ................................................................................. ...49
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................xi
LAMPIRAN......................................................................................................... ..xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan dalam dunia usaha tampak kian gencar dilakukan oleh
para pelaku usaha seiring dengan tumbuhnya perekonomian baik secara
lokal maupun global, apalagi semakin banyaknya bermunculan produk-
produk baru yang lebih unggul secara kualitas , harga, maupun strategi
pemasaran yang baik. Ditambah lagi dibukanya pasar perdagangan dunia
membuat para produsen lokal harus mampu bersaing dan bertahan hidup
dengan para produsen multinasional, salah satu contohnya adalah para
produsen batik Indonesia harus mampu mengalahkan produk-produk batik
dari Cina yang lebih murah dari segi harga dibandingkan batik dari
Indonesia. Dengan berbagai jalan para produsen harus mampu
memperkenalkan, memberi informasi tentang kelebihan sekaligus
menutupi kelemahan yang dimiliki oleh produknya, dan cara yang paling
dianggap efektif oleh para produsen tersebut adalah dengan cara beriklan.
Sesungguhnya sebuah iklan dibuat bukan hanya untuk memuat
pemberitahuan dan informasi tentang produk tersebut saja, tetapi juga
sebagai alat untuk merebut hati konsumennya yang terdiri dari berbagai
tipe. Produsen tidak memiliki arti apabila produk yang yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dibuatnya tidak dikenal konsumen. Dengan demikian iklan bertujuan
mengadakan komunikasi persuasif antara produsen dan konsumen.
Seperti perusahaan pada umumnya, perusahaan periklanan/
advertising agency juga dibagi menjadi beberapa departemen/kelompok
kegiatan, departemen itu antara lain Account Executive/ AE (Bina Usaha),
Account Director/ AD (Bina Cipta), Media Planners and Buyers
(Perencanaan dan Pembeli Media), Creative Services (Jasa Kreatif),
Produksi, Riset Pasar dan Pemasaran (Rhenald Kasali, 1992 : 29). Tapi
kini didalam biro iklan modern umumnya terdapat tiga kelompok kegiatan
(Rhenald Kasali, 1992 : 31) yang saling berbeda dan saling melengkapi
yakni Creative Services Group (kelompok jasa kreatif), Marketing Service
Group (kelompok jasa pemasaran), dan Client Service Group (kelompok
hubungan dengan klien). Tentu saja setiap departemen/kelompok kegiatan
memiliki tugas dan fungsi masing-masing yang tentu saja saling terkait
demi suksesnya sebuah iklan, salah satu diantaranya adalah departemen
kreatif.
Departemen kreatif adalah departemen yang bertanggung jawab
atas pengembangan kampanye iklan, tema, dan membuat final artwork.
Departemen ini dibagi menjadi beberapa bagian kerja lagi diantaranya
adalah Graphic designer, Copywriter (Adi Kusrianto, 2007 : 300),
Visualiser, Layout-man, Typegrapher, serta Produksi (Rhenald Kasali,
1992 : 30). Mereka juga harus dapat membuat sebuah iklan yang kreatif,
sederhana, simpel, mudah dipahami, dan tepat sasaran. Sebuah iklan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berani tampil beda akan membuat konsumen lebih mudah mengingat iklan
tersebut dari pada iklan yang biasa saja dan pasaran.
Bagi seorang Graphic Designer/ desainer grafis, mereka harus
mampu membuat sebuah desain yang unik, aneh, sekaligus baru untuk bisa
merebut hati konsumen, tentu saja harus ditambah dengan sebuah konsep
yang matang, kemampuan komputer grafis yang baik, dan kerja keras
demi keberhasilan sebuah desain. Untuk itu maka sebuah desain dapat
dikatakan berhasil apabila:
1. Isi dari desain dapat dipahami dan mudah diterima oleh audience.
2. Layout yang jelas sehingga mampu memberikan sebuah pesan
yang dapat disampaikan dan mudah diterima oleh audiens.
3. Menampilkan ide-ide penggunaan ilustrasi, warna, gambar ataupun
foto yang dapat dirancang sedemikian rupa untuk memberikan
sebuah pesan yang mudah diterima oleh audience
B. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM)
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) ini, penulis
memfokuskan Kuliah kerja Media pada bagian kreatif. Konsentrasi
kegiatan Kuliah Kerja Media pada bidang kreatif lebih mengarah ke
strategi kreatif sebuah perusahaan dalam mengadakan sebuah acara
(promo event). Konsep kreatif dalam sebuah acara (promo event) dimulai
dari menentukan tema acara, menentukan tempat/lokasi, susunan acara,
pembuatan desain mulai dari panggung, flyer, spanduk, selebaran, poster
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dan layout, sehingga konsep acara yang kreatif dapat menarik khalayak
untuk melihatnya.
Penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media di CV. FrontLine
Indonesia mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses kratif yang dilakukan CV. FrontLine
Indonesia dalam merumuskan strategi kreatif sehingga iklan yang
dihasilkan dapat menarik, mudah dipahami, dan dapat mewakili
produk yang ditawrkan produsen ke konsumen.
2. Untuk mempelajari cara yang dilakukan oleh CV. FrontLine
Indonesia dalam beriklan dan belajar tentang event organizer.
3. Untuk menambah wawasan didunia periklanan dan event
organizer.
4. Melihat secara langsung kerja tim dari CV. FrontLine Indonesia
baik dalam kantor maupun kerja di lapangan.
5. Sebagai syarat untuk melengkapi kurikulum program studi D3
Komunikasi Terapan
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaa Kuliah Kerja Media (KKM)
Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilakukan penulis adalah antara
bulan 21 Maret sampai 30 April 2010, Kuliah Kerja Media (KKM)
dilakukan secara individu oleh tiap mahasiswa mulai dari pengajuan
permohonan magang, waktu pelaksanaan magang hingga konsentrasi yang
dipilih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Kuliah Kerja Media (KKM) dilaksanakan selama 6 minggu antara
bulan Maret sampai dengan bulan April 2010. Adapun data mengenai
perusahaan tempat Kuliah Kerja Media (KKM) adalah sebagai berikut :
1. Nama Perusahaan : CV. FrontLine Indonesia
2. Alamat : Perum Gentan Wiyakta, Jl. Batara Wisnu
20, Gentan, Solo 57528, Jawa Tengah.
Indonesia
3. Telp : (0271) 7650099
4. Fax : (0271) 7650038
5. Email : [email protected]
6. Bidang Usaha : Jasa Periklanan dan Promosi Pemasaran
7. Waktu Pelaksanaan : 21 Maret- 30 April 2011
8. Waktu Kerja : Senin - Jum’at (sabtu & minggu saat ada
promo event)
9. Konsentrasi : Kreatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Periklanan
Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang
sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu
khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran,
majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau
kendaraan umum (Monle Lee & Carla Johnson, 2007:3), tapi dalam
komunitas global baru, pesan-pesan periklanan dapat ditransmisikan
melalui media baru, khususnya internet. Secara sederhana iklan
didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang
ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Rhenald Kasali, 1992 :9),
dan untuk membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih
diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli. Jadi periklanan adalah
pesan/ komunikasi komersil dan non personal tentang sebuah organisasi
dan produk-produknya, lewat sebuah media yang bersifat massal dengan
menggunakan tampilan seni, dan bertujuan untuk membujuk konsumen
untuk membeli.
Penetapan tujuan periklanan berguna untuk memberikan pedoman
bagi penyusunan keputusan pesan dan media. Selain itu tujuan periklanan
juga berfungsi sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
periklanan. Secara umum tujuan periklanan dapat diklasifikasikan menjadi
tiga jenis tujuan, yaitu:
1. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi
2. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan
3. Sebagai alat bagi evaluasi
(Rhenald Kasali, 1992:45)
Selain tujuan, periklanan juga memiliki beberapa fungsi tertentu
yang berguna untuk menetapkan target konsumen yang terdiri dari tiga
tipe, yaitu antara lain:
1. Segmen A : konsumen yang setia dan tidak membeli merek
lain, tapi ada beberapa yang masih melirik produk lain entah hanya
sekedar ingin mencoba atau kegunaan lain.
2. Segmen B : konsumen yang setia dengan merek lain , tapi ada
sebagian yang melirik pada produk lain selain produk ini.
3. Segmen C : konsumen yang belum pernah mencoba semua
produk-produk yang ditawarkan.
(Rhenald Kasali, 1992 : 49)
Berikut ini adalah beberapa fungsi iklan:
1. Fungsi Informasi:
Fungsi yang mengomunikasikan informasi produk, ciri-ciri, dan
lokasi penjualannya. Dia memberitahu konsumen tentang produk-
produk baru.
2. Fungsi Persuasif:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Fungsi yang mencoba membujuk para konsumen untuk membeli
merek-merek tertentu atau mengubah sikap mereka terhadap
produk baru atau perusahaan tersebut. Komunikasi persuasif
memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri
komunikator, dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikan
(Jalaluddin Rakhmat, 2007 : 14).
3. Fungsi Pengingat:
Fungsi yang terus menerus mengingatkan para konsumen tentang
sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang
diiklankan tanpa memedulikan merek pesaingnya.
(Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 10)
Fungsi-fungsi tersebut digunakan sesuai apa tujuan iklan itu dibuat , bila
produsen bermaksud ingin memperkenalkan produknya kepada khalayak
maka fungsi yang digunakan adalah fungsi informasi, bila ingin merebut
konsumen bertipe segmen B maka fungsi yang digunakan adalah fungsi
persuasif dan begitu seterusnya. Bila fungsi tersebut dilaksanakan dengan
baik, maka komunikasi iklan yang dilakukan akan menjadi efektif, dan
tanda-tanda komunikasi yang efektif secara umum yaitu komunikasi yang
pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik,
dan tindakan.
Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui bahwa definisi,
tujuan, dan fungsi dalam sebuah periklanan harus saling terkait dan saling
mendukung agar iklan tersebut berdampak positif untuk target konsumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang dibidiknya maupun kepada masyarakat secara umum. Dampak
periklanan tersebut antara lain untuk menarik calon konsumen menjadi
konsumen yang loyal selama jangka waktu tertentu, mengembangkan
sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli
yang potensial pada masa mendatang. Berikut ini beberapa pendapat
tentang dampak positif yang ditimbulkan oleh periklanan terhadap
kehidupan masyarakat maupun ekonomi:
1) Iklan memperluas alternatif bagi konsumen.
2) Iklan membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi
konsumennya
3) Iklan membuat orang kenal, ingat, dan percaya
4) Sarana dan prasarana transportasi antarkota atau antar
daerah berjalan baik
5) Hubungan telekomunikasi antar daerah semakin baik
6) Daerah-daerah perumahan dan industry baru bermunculan
di sekitar kota-kota besar
(Renald Kasali, 1992 : 15-16)
B. Perusahaan Periklanan dan Strategi Kreatif
Perusahaan periklanan adalah sebuah organisasi independen terdiri
dari orang-orang kreatif dan pebisnis yang memiliki spesialisasi dalam
mengembangkan dan menyiapkan rencana-rencana periklanan, iklan, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
piranti promosi lain (Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 71), dia juga
berperan sebagai penghubung antara produsen dengan media.
Perusahaan periklanan di barat khususnya di Amerika memiliki
tipe-tipe yang berbeda, yaitu yang pertama adalah Agen Layanan Penuh/
Full Service Agency dan yang kedua adalah Agen Layanan
Khusus/Specialized Agency (Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 72).
Tipe Agen Layanan Penuh/ Full Service Agency setidaknya menjalankan
empat fungsi dasar bagi klien yang diwakilinya (pelayanan riset, kreatif,
media, dan manajemen kontrak), bahkan beberapa perusahaan periklanan
memperluas pelayanan mereka dengan menawarkan pemasaran langsung,
hubungan masyarakat, dan bahkan promosi penjualan. Sedangkan pada
tipe Agen Layanan Khusus/ Specialized Agencys memiliki beberapa
contoh yaitu butik kreatif (berkonsentrasi penuh pada penyiapan eksekusi
kreatif komunikasi klien), agen-agen kesehatan/medis (berkonsentrasi
pada periklanan perusahaan farmasi), agen pemasaran langsung, dan agen
etnik.
Tipe-tipe tersebut sebetulnya tidak hanya berlaku di Amerika saja,
tapi juga berlaku di perusahaan periklanan lokal. Karena sesungguhnya
semua perusahaan periklanan , baik yang bersifat multinasional maupun
lokal memiliki empat kesamaan (Rhenald Kasali, 1992:27) yaitu bekerja
untuk kepentingan klien, merencanakan kampanye iklan, melakukan
kegiatan kreatif dan memasukkan iklan pada media yang tersedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Perusahaan periklanan tersebut juga mengalami beberapa kali perubahan
dalam orientasi peran yang dimilikinya, diantaranya adalah:
1. Sebagai perpanjangan tangan media.
perusahaan periklanan membantu membuat desain iklan serta
memilihkan media yang sesuai dengan sasaran dan anggaran
pengiklan.
2. Era kreatif dalam periklanan modern.
perusahaan periklanan memberikan nilai-nilai kreatif pada iklan
yang dirancangnya karena perusahaan periklanan tersebut percaya
bahwa iklan bukanlah semata-mata pengumuman, melainkan
merupakan salesmanship in print.
3. Biro iklan full service.
(Rhenald Kasali, 1992 : 25)
Untuk lebih memahami peranan sebuah perusahaan periklanan, perlu
diketahui bahwa perusahaan periklanan melaksanakan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. What (posisioning). Apa yang ditawarkan dari produk yang
diiklankan, atau ingin dijual seperti apa.
2. Who (segmen konsumen). Siapa yang cocok dijadikan sasaran
pasar dilihat dari segi demografi dan psikografi.
3. How (kreativitas). Bagaimana membujuk calon pembeli agar
tertarik, menyukai, dan loyal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Where (media dan kegiatan). Dimana saja daerah pasar yang perlu
digarap, serta media dan kegiatan apa yang cocok untuk daerah
pasar tersebut.
5. When (penjadwalan). Kapan kegiatan tersebut dilaksanakan dan
akan memerlukan waktu berapa lama.
6. How much (anggaran). Seberapa jauh intensitas kampanye atau
berapa banyak dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan
tersebut.
(Rhenald Kasali, 1992 : 24)
Dalam perkembangannya di Indonesia, ruang lingkup pekerjaan
yang ditangani oleh sebuah perusahaan periklanan yang besar umumnya
meliputi analisa industri, analisa produk dan konsumen, analisa pasar,
analisa sasaran konsumen, tujuan dan strategi pemasaran, penetapan tujuan
periklanan, strategi kreatif, dan strategi media (Rhenlad Kasali, 1992 : 27).
Berikut ini pembagian pekerjaan dalam perusahaan jasa periklanan yang
besar:
1. Account Executive /AE (Bina Usaha):
Orang yang ditunjuk oleh perusahaan periklanan sebagai petugas
penghubung (liaision officer) dalam melayani klien. Ia
memberikan saran untuk klien yang ditanganinya dan mempelajari
tuntutan yang dikehendaki klien terhadap iklannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Account Director/AD (Bina Cipta):
Melakukan pekerjaan supervise terhadap account executive dan
bertanggung jawab atas kelompok klien tertentu.
3. Media Planners and Buyers (Perencanaan dan Pembeli Media):
Ia melakukan risat atas jangkauan dan efektivitas segala jenis dan
merek media. Dengan keahliannya, ia dapat segera memutuskan
bahwa produk X harus diiklankan pada surat kabar X, Y, atau Z.
4. Creative Services (Jasa Kreatif):
Umumnya ada 3 tugas utama dalam bidang kreatif yakni penulisan
kopi dan skrip iklan, penyajian artistik, serta produksi komersial
TV.
5. Produksi:
Bertanggung jawab atas kemajuan pekerjaan-pekerjaan kreatif, dan
mnyelesaikan bentuk final iklan berupa artwork dan memuatnya
dalam media.
6. Riset Pasar dan Pemasaran:
Bertanggung jawab untuk melakukan penelitian tentang pasar
bidikannya dan melakukan pemasaran di tempat yang sudah
ditelitinya.
(Rhenald Kasali, 1992 : 29)
Sedangkan pembagian pekerjaan dalam perusahaan jasa periklanan yang
modern umumnya adalah seperti berikut ini:
1. Creative Service Group (kelompok jasa kreatif)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Para petugas yang bekerja di bagian ini mengembangkan
kempanye iklan, tema, dan membuat final artwork.
2. Marketing Service Group (kelompok jasa pemasaran)
Orang-orang yang melakukan penelitian terhadap media dan
konsumen (pasar).
3. Client Service Group (kelompok hubungan dengan klien)
Terdiri dari para AE yang merupakan petugas penghubung bagi
account.
(Rhenald Kasali, 1992 : 31)
Setelah mengetahui definisi perusahaan periklanan dan departemen
yang ada dibawahnya, kita juga harus mengetahui bagaimana sebuah
perusahaan periklanan itu menentukan strategi kreatif yang akan dia
gunakan untuk beriklan. Tapi sebelum menetukan strategi kreatif, langkah
pertama yang harus dilakukan sebuah perusahaan periklanan setelah
menerima brief dari pengiklan/ klien adalah perencanaan. Perencanaan
juga menjadi tolak ukur dan penentu apakah iklan yang akan dibuat itu
berhasil atau tidak. Berikut ini perencanaan periklanan tersebut:
1. Mengulas rencana pemasaran
2. Analisis situasi internal & eksternal perusahaan
3. Menentukan tujuan periklanan
4. Mengembangkan & melaksanakan strategi periklanan atau kreatif
5. Mengembangkan dan melaksanakan strategi media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Mengevaluasi efektivitas periklanan
(Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 156)
Selain perencanaan periklanan, sebuah perusahaan periklanan harus
memiliki sebuah penentuan posisi agar dia mengetahui dimana dia, klien,
dan lawan bisnisnya berada, itu semua berguna untuk mengetahui strategi
kreatif apa yang dipilih. Menentukan posisi meliputi tiga langkah yaitu
mengenali keunggulan bersaing yang mungkin untuk dimanfaatkan,
memilih posisi yang paling tepat, dan mengisyaratkan secara efektif
kepada pasar tentang posisi yang dipilih oleh perusahaan (Suyanto Andi,
2005 : 55).
Istilah strategi kreatif memiliki beberapa arti tergantung siapa yang
melihatnya. Seorang pengiklan biasanya akan berpikir bahwa strategi
kreatif adalah orientasi pemasaran yang diberikan kepada orang-orang
kreatif sebagai pedoman dalam membuat suatu iklan. Sedangkan bagi
orang-orang kreatif, strategi kreatif adalah hasil terjemahan dari berbagai
informasi mengenai produk, pasar, dan konsumen sasaran, kedalam suatu
posisi tertentu di dalam komunikasi yang kemudian dapat dipakai untuk
merumuskan tujuan iklan (Rhenlad Kasali, 1992 : 81). Pada umumnya
proses strategi kreatif dapat dirumuskan menjadi tiga tahap, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Tahap pertama, mengumpulkan dan mempersiapkan informasi
pemasaran yang tepat agar orang-orang kreatif dapat dengan segera
menemukan strategi kreatif mereka.
2. Tahap kedua, orang-orang kreatif harus membenamkan diri mereka
ke dalam informasi-informasi tersebut untuk menetapkan suatu
posisi atau platform dalam penjualan serta menentukan tujuan iklan
yang akan dihasilkan.
3. Tahap ketiga, melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien
untuk memperoleh persetujuan sebelum rancangan iklan yang telah
dibuat diproduksi dan dipublikasikan melalui media-media yang
telah ditetapkan.
Melihat proses strategi kreatif, kita menjadi tahu bahwa strategi
kreatif tidak hanya dimiliki oleh departemen kreatif saja, tapi setiap
departemen dalam perusahaan periklanan dituntun untuk memiliki strategi
kreatif dalam pekerjaan maupun keputusan yang diambil demi suksesnya
sebuah iklan. Tapi berikut ini penulis hanya ingin memberi tahu sedikit
tentang strategi kreatif yang ada di dalam departemen kratif:
1. Daya tarik periklanan untuk menarik konsumen:
1) Daya tarik informasional/rasional (penjualan agresif)
Berfokus pada kebutuhan praktis dan fungsional konsumen
akan produk atau jasa dan menekankan cirri-ciri sebuah
produk atau jasa dan atau manfaat atau alasan
menggunakan atau memiliki merek tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2) Daya tarik emosional (penjualan persuasif)
Menggunakan pesan emosional dan dirancang disekitar
citra yang diharapkan perasaan-perasaan dan sikap-sikap.
Contohnya adalah daya tarik humor, seks, rasa takut,
3) Daya tarik kombinasi
Memadukan daya tarik informasional/rasional dan
emosional
(Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 179)
2. Gaya-gaya eksekusi kreatif:
1) Kesaksian/periklanan pengakuan lisan, menggunakan
tokoh-tokoh terkenal atau orang biasa tak dikenal untuk
memberikan kesangsian-kesangsian produk.
2) Solusi masalah, menyajikan sebuah masalah kepada
pemirsa untuk dipecahkan dan solusinya diberikan oleh
produk sang pengiklan.
3) Demonstrasi, dirancang untuk menggambarkan
keuntungan-keuntungan atau manfaat-manfaat kunci
sebuah produk atau jasa dengan menunjukkan penggunaan
aktualnya atau dalam situasi yang sengaja diciptakan.
4) Sepenggal kehidupan, variasi dari pendekatan solusi
masalah, teknik ini berupaya memotret situasi kehidupan
nyata yang melibatkan masalah atau konflik yang mungkin
dihadapi para konsumen dalam kehidupan sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5) Fantasi, menggunakan efek-efek khusus untuk menciptakan
tempaqt, peristiwa, atau karakter bayangan.
(Monle Lee & Carla Johnson, 2007 : 186)
3. Elemen-elemen untuk menghasilkan sebuah iklan yang baik:
1) Attention (perhatian), iklan harus menarik perhatian
khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar, atau
pemirsa.
2) Interest (minat), agar mereka berminat dan ingin tahu lebih
jauh mereka harus dirangsang agar mau membaca dan
mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.
3) Desire (kebutuhan/keinginan), kebutuhan atau keinginan
mereka untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu
harus dibangkitkan.
4) Conviction (rasa percaya), meyakinkan calon pembeli agar
tidak goyah dalam memakai suatu produk.
5) Action (tindakan), upaya terakhir untuk membujuk calon
pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan
pembelian atau bagian dari itu
(Rhenald Kasali, 1992 : 83)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Desain Grafis
Desain grafis adalah seni gambar dalam dua dimensi, pada
umumnya mencangkup beberapa bentuk kegiatan, seperti menggambar,
melukis, dan fotografi (Adi Kusrianto, 2007:100). Desain grafis juga dapat
didefinisikan sebagai aplikasi dari ketrampilan seni dan komunikasi untuk
kebutuhan bisnis dan industri ( yang bisa disebut seni komersial ).
Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan , penjualan produk,
menciptakan identitas visual untuk institusi, produk, perusahaan, dan
lingkungan grafis
Seorang desainer grafis harus menguasai beberapa ilmu tentang
pengantar desain grafis, baik dari segi perencanaan hingga produksi akhir.
Itu semua berguna untuk menumbuhkan kreatifitas dan estetika dalam
desain yang dibuatnya, dalam kata lain desain yang dibuat seorang
desainer grafis harus memiliki ruh agar pesan yang ada tersampaikan
dengan baik. Berikut ini adalah beberapa pengantar desain grafis dalam
menyusun sebuah desain yang baik:
1. Nirmana memiliki arti kosong alias tidak ada apa-apa/ abstrak atau
tidak bermakna, kalimat tersebut merupakan sebuah ungkapan,
bahwa pada awalnya, sebelum seseorang bertindak menciptakan
sesuatu, masih belum ada apa-apa atau belum ada makna dari
segala sesuatu. Hal tersebut kemudian dijadikan titik awal atau
merupakan atau merupakan pelajaran yang harus dikuasai oleh
seseorang yang ingin belajar tentang desain sebelum berkarya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Nirmana mengajarkan unsur atau elemen yang ada pada suatu
lukisan atau gambar serta estetika seni dalam mengorganisasi unsur
atau elemen agar menjadi sebuah karya seni yang bukan saja
bagus, tetapi juga bermakna (Adi Kusrianto, 2007 : 28).
2. Unsur visual dalam desain:
1) Titik, salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil,
dimana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak
berarti.
2) Garis, unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap
pembentukan suatu objek sehingga garis, selain dikenal
sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit atau
bidang atau warna.
3) Bidang, unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar.
4) Ruang, dapat dihadirkan dengan adanya bidang.
5) Warna, unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang
mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmen.
6) Tekstur, nilai raba dari suatu permukaan.
(Adi Kusrianto, 2007 : 30)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Variabel penyusunan unsur visual:
1) Kedudukan, masalah di mana suatu objek yang terbentuk
oleh unsur-unsur visual ditempatkan.
2) Arah, memberikan pilihan mengenai kea rah mana suatu
objek dihadapkan dan bagaimana efeknya terhadap
hubungan suatu objekdengan objek lainnya.
3) Ukuran, menentukan kesan besar kecilnya sesuai
peranannya.
4) Jarak, bentuk dan jumlah berpengaruh terhadap kepadatan,
bobot, dan keluasan ruang atau bidang di mana berbagai
objek dihadirkan.
(Adi Kusrianto, 2007 : 33)
4. Komposisi adalah pengorganisasian unsur-unsur rupa yang disusun
dalam karya desain grafis secara harmonis antara bagian dengan
bagian , maupun antara bagian dengan keseluruhan (Adi Kusrianto,
2007:34). Berikut ini adalah prinsip komposisi:
1) Kesatuan, merupakan salah satu prinsip yang menekankan
pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam
wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang
melandasinya, dan cara untuk memperoleh kasatuan dapat
didapat melalui beberapa cara antara lain menentukan
dominasi agar diperoleh pengaruh yang tepat, dominan
pada ukuran, dominan pada warna, dominan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
letak/penempatan, ukuran sebagai daya tarik, menyatukan
arah, menyatukan bentuk.
2) Keseimbangan, merupakan prinsip dalam komposisi yang
menghindarkan kesan berat sebelah atas suatu bidang
3) Irama, penyusunan unsure-unsur dengan mengikuti suatu
pola penataan tertentu secara teratur agar didapat kan kesan
yang menarik.
4) Kontras, diperlukan sebagai vitalitas agar tidak terkesan
monoton, tentu saja tidak boleh berlebihan karena bisa
muncul ketidak teraturan dan kontradiksi yang jauh dari
kesan harmonis.
5) Fokus, diperlukan dalam suatu komposisi untuk
menunjukkan bagian yang dianggap pentingb dan
diharpkan menjadi perhatian utama.
6) Proporsi, perbandingan ukuran antar bagian dengan bagian
dan antara bagian dengan keseluruhan
(Adi Kusrianto, 2007 : 35)
5. Ekspresi desain
Dalam mengekspresikan desain kita dapat menggunakan beberapa
komponen, diantaranya adalah garis dan warna. Garis memiliki
fungsi sebagai abstrak bentuk, simbol pertemuan antara dua bidang
yang berpotongan, ekspresi atau ungkapan suatu ide, dan irama
gerak. Berikut ini adalah arti/kesan suatu garis:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Garis tegak (kuat, kokoh, tegas, dan hidup).
2) Garis datar (lemah, tidur, dan mati).
3) Garis lengkung (lemah, lembut, mengarah).
4) Garis patah (tegas, tajam, hati-hati, naik turun).
5) Garis miring (sedang, menyudutkan).
6) Garis berombak (halus, lunak, berirama).
(Adi Kusrianto, 2007 : 46)
Sedangkan secara visual warna memiliki kekuatan yang mampu
mempengaruhi citra orang yang melihatnya. Masing-masing warna
mampu memberikan respons secara psikologi kepada pemirsanya
sebagai berikut:
1) Merah (kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta,
agresifitas, bahaya).
2) Biru (kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi,
kebersihan, perintah).
3) Hijau (alami, kesehatan, pandangan yang enak,
kecemburuan, pembaruan).
4) Kuning (optimis, harapan, filosofi, ketidakjujuran/
kecurangan, pengecut, penghianatan).
5) Ungu (spiritual, misteri, keagungan, perubahan, bentuk,
galak, arogan).
6) Orange (energi, keseimbangan, kehangatan).
7) Coklat (bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8) Abu-abu (intelek, futuristik, modis, keseduan, merusak).
9) Putih (kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent, steril,
kematian).
10) Hitam (kekuatn, seksualitas, kemewahan, kematian, misteri,
ketakutan, ketidakbahagiaan, ketakutan, ketidakbahagiaan,
kenggunan).
(Adi Kusrianto, 2007 : 47)
6. Semiotic/ semiology adalah ilmu tentang tanda-tanda atau simbol
(Adi Kusrianto, 2007:59). Semiotic dibagi menjadi 3 bagian:
1) Semantik, berkenaan dengan makna dan konsep.
2) Pragmatik, berkenaan denga teknis dan praktis.
3) Sintatik, berkenaan dengan ketrpaduan dan keseragaman.
7. Ilustrasi adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi
penjelasan atas suatu maksud atau tujuan secara visual, dan dalam
perkembangannya, ilustrasi tidak hanya berguna sebagai sarana
pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong (Adi
Kusrianto, 2007 : 140).
8. Tipografi adalah suatu proses seni untuk menyusun bahan
publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu menyusun
meliputi merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya
dalam sebuah komposisi yang tepat untuk memperoleh suatu efek
tampilan yang dikehendaki (Adi Kusrianto, 2007 : 190).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Desain Grafis Untuk Periklanan Cetak
Selain berguna sebagai ilmu kesenian, desain grafis juga berguna
sebagai penunjang dalam dunia periklanan. Bahkan banyak orang yang
menyebutkan, seorang desainer grafis dapat menghasilkan banyak uang
bila masuk ke dalam dunia periklanan dibandingkan dalam bidang lain.
Logo dan GSM (Graphic Standart Manual) adalah desain pertama
yang dipelajari seorang desainer grafis di dalam dunia periklanan.
Logo/tanda gambar (picture mark) merupakan identitas yang dipergunakan
untuk menggambarkan citra dan karakter suatu lembaga atau perusahaan
maupun organisasi (Adi Kusrianto, 2007 : 232). Logo yang baik itu harus
mencakup beberapa hal berikut ini diantaranya adalah original dan
distinctive (memiliki kekhasan, keunikan, dan daya pembeda yang jelas),
legible (memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun
diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda),
simpel atau sederhana (dengan pengertian mudah ditangkap dan
dimengerti dalam waktu yang relative singkat), memorable (cukup mudah
diingat karena keunikannya, bahkan dalam kurun waktu yang relative
lama), easily associated with the company (logo yang baik akan mudah
dihubungakan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra yang baik
akan mudah dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra
suatu perusahaan atau organisasi).
Menurut perkembangannya selama ini, unsur bentuk logo dipilah-
pilah menjadi 4 kelompok (Adi Kusrianto, 2007:240), yaitu antara lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
logo dalam bentuk alphabetical (logo yang terdiri dari bentuk huruf-huruf
atau dimaksudkan untuk menggambarkan bentuk huruf dan kombinasi dari
bentuk huruf), logo dalam bentuk benda konkret (misalnya bentuk
manusia, binatang, tanaman, peralatan, maupun benda yang lain), bentuk
abstrak (geometri, spiral, busur, segitiga, bujursangkar, polygon, titik-titik,
garis panah, gabungan, lengkung, dan bentuk 3D), elemen yang sudah
dikenal (bentuk-bentuk seperti hati, tanda silang, tanda plus, tanda petir,
tanda notasi music, dsb). Jika logo adalah tanda gambar (picture mark),
maka ada satu lagi logo yang terdiri dari gambar nama (word mark) dan
disebut dengan nama logotype, logotype merupakan nama lembaga,
perusahaan, atau produk yang tampil dalam bentuk tulisan yang khusus
untuk menggambarkan cirri khas secara komersial. Tapi meskipun berbeda
nama, logotype masih memiliki sifat-sifat yang sama dengan sifat-sifat
yang dimiliki oleh logo (Adi Kusrianto, 2007:232).
Memahami bagaimana logo yang baik dan mengetahui jenis-jenis logo
serta sifatnya adalah kunci utama untuk seorang desainer grafis dalam
membuat GSM/Graphic Standart Manual, atau dalam bahasa umumnya
adalah pedoman dalam pembuatan logo. Konsep dasar logo itu sendiri
terdiri dari beberapa yaitu dasar bentuk, nilai visual logo, warna, huruf,
grid logo, padanan logo dan tulisan, logo dan standarisasi (Adi Kusrianto,
2007 : 246).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Dan setelah logo itu dibuat, logo biasanya diterapkan pada media
yang digunakan untuk beriklan, berikut ini adalah beberapa jenis POS
(point of sale materials) dalam media periklanan cetak :
1. Above the line media :
iklan Koran, gatefold, street banner, billboard, transit ads/ bus
shelter, waistband/ mobile ads.
2. Merchandise :
key chain, book mark, pin, mug, jam dinding, paper bag, topi, t-
shirt.
3. POP (Point of Purphose) :
wobler, hanging mobile, top board ceiling, top board, giant
banner, poster indoor, standing display, shelf TV, cart vision, flag
chain, tin plate, roll sticker, stopper, jumble box, x-banner.
4. Ambient media : mengacu pada segala macam
periklanan yang menggunakan media non-standart
Dalam menyusun sebuah karya grafis berupa iklan baik cetak
maupun bukan, seorang desainer grafis harus mengikuti langkah-langkah
berikut ini (Adi Kusrianto, 2007:129) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Setelah seorang desainer grafis mengikuti langkah-langkah seperti yang
diatas, maka dalam mulai mendesain sebuah iklan dia harus mengetahui
unsur-unsur visual dalam iklan sebagai berikut:
1. Splash, memperkuat sarana promosi, dengan tampilan yang
menyolok atau mengejutkan (contohnya: WOW, GELEGAR,
BOM, dsb).
2. Headline, unsur yang memegang peranan penting, besar, dan
padat. Diharapkan akan dibaca pertama kali serta akan melekat
dalam ingatan pembacanya, juga berguna untuk memancing agar
pembaca melanjutkan membaca teks berikutnya.
3. Body copy, teks informasi lengkap yang berisi informasi detail
pada isi iklan.
4. Cross head, berisi atau berfungsi memberikan penekanan informasi
pada body copy.
5. Caption, keterangan gambar. Berguna bila iklan anda
menampilkan gambar atau foto yang membuat orang penasaran.
6. Mandatories, penyelenggara/alamat perusahaan/ distributor/
produsen.
7. Disclaimer, sangkalan atau penolakan tertentu untuk menghindari
sesuatu yang tidakn diinginkan.
8. Border, garis tepi atau pembatas. Kadang bisa menggunakan
ornament, decoratif, elemen grafis tertentu sebagai border.
(Adi Kusrianto, 2007 : 327)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Layout iklan adalah pekerjaan yang sangat menentukan karena
sebuah ide, copywriter, ataupun elemen-elemen iklan yang bagus akan
gagal bila disusun dan disajikan dengan layout yang kurang tepat. Berikut
ini adalah beberapa contoh tipikal metode layout:
1. Axial, elemen-elemen iklan diletakkan berdasarkan sebuah sumbu
yang diletakkan pada posisi tertentu di halaman iklan. pada metode
itu akan ditampakkan banyak bidang kosong.
2. Group, layout ini menggunakan sejumlah elemen berupa foto yang
diletakkan berkelompok dalam suatu titik konsentrasi pandang di
halaman iklan. tujuannya adalah untuk memberikan satu pusat
perhatian.
3. Band, elemen iklan dipasang membentang seperti sabuk, tetapi
letaknya membujur secara vertical. Tipical tersebut memberikan
blocking materi setinggi halaman iklan.
4. Path, metode ini menyebarkan materi, baik berupa foto maupun
teks secara zig-zag seluas halaman iklan. secara estetika, model itu
membuat mata pembaca cepat capek, tetapi dalam trik tertentu
halaman iklan itu mendapatkan perhatian merata pada permukaan
halaman.
5. T, walaupun termasuk model yang sudah kuno, tetapi ternyata
model itu masih banyak yang menggunakan karena dirasa masig
efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6. Z, untuk meratakan perhatian di seluas permukaan halaman.
Biasanya mode ini digunakan dalam iklan-iklan berscript latin
yang dibaca dari kiri ke kanan.
7. S, merupakan kebalikan dari mode Z, tetapi dipergunakan bagi
pembaca yang menggunakan script non laatin dan membacanya
dari kanan ke kiri, misalnya huruf arab.
8. U, elemen dipasang mengikuti bentuk huruf U
9. Grid/Sistem Kolom, model ini mirip dengan Axial, tetapi ukuran
dan letak elemen lebih memenuhi bidang iklan sehingga tidak
banyak bidang kosong.
10. Checkboard/Papan catur, memasang elemn-elemen gambar/foto
secara rapi menyerupai kotak-kotak papan catur. Model ini cocok
dipergunakan untuk iklna yang memiliki banyak elemen foto yang
serupa.
(Adi Kusrianto, 2007 : 308)
Selain tipikal metode layout, layout juga memiliki beberapa istilah/
sebutan layout iklan cetak (Adi Kusrianto, 2007 : 310) , diantarnya adalah
mondrian layout, multipanel layout, picture window layout, cpy heavy
layout, frame layout, silhouette layout, type specimen layout, sircus layout,
jumble layout, grid layout, bleed layout, vertical panel layout, alphabet
inspired layout, angular layout, informal balance layout, brace layout, two
mortises layout, quadran layout, comic strips layout, rebus layout.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tekhnik cetak memang bukan menjadi pekerjaan utama seorang
desainer grafis, tapi tidak ada salahnya seorang desainer grafis mengetahui
apa itu tekhnik dasar cetak (Adi Kusrianto, 2007:131) demi kesempurnaan
sebuah desain.
1. Offset/ lithografi, cirri-ciri offset ini adalah tinta (berbasis minyak)
tidak bercampur dengan air. Tinta pada awalnya dipindahkan dari
plat ke planket (karet) dan baru dari blanket ke kertas yang akan
dicetak. Proses perpindahan tinta dari plate melalui blanket terlebih
dahulu baru ke kertas itulah yang menyebabkan prose situ dinamai
offset.
2. Sreen printing/ sablon, dikenal sebagai silk screen karena adanya
lubang-lubang halus seperti sutera (silk). Selain itu, screen printing
secara awam disebut juga dengan istilah cetak sablon.
3. Gravure, menggunakan system cetak doctor blade untuk menyapu
kelebihan tinta. Tekhnik cetak ini sangat sesuai untuk mencetak
dalam jumlah sangat banyak.
4. Letterpress, menggunakan ukiran yang menonjol. Area yang akan
menyentuh roll tinta dan ditrasfer ke kertas yang dicetak. Seperti
cara kerja stempel, pada umumnya digunakan tinta yang berbasis
minyak
5. Fexografi, pada umumnya dilakukan secara rotary menggunakan
karet (untuk pekerjaan solid yang sederhana seperti huruf-huruf
yang besar)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB III
DESKRIPSI PERUSAHAAN
CV. FRONTLINE INDONESIA
A. Sejarah Berdirinya CV. FrontLIine Indonesia
Berdiri pada tanggal 2 Agustus 2004. Berawal dari
ketidakpuasan individu karena bekerja di tempat orang, pendiri
perusahaan mencoba membuat perusahaan yang hampir sama dengan
apa yang sudah ia kerjakan sekarang.
Pendiri perusahaan membuat perusahaan yang sudah ditekuni
dengan nama "Permata Advertising" tetapi dari perusahaan yang baru
tersebut ternyata tidak maksimal karena perusahaan tersebut tidak
dikerjakan secara serius baik dalam bidang administrasi dan juga
pemasaran dan sumber daya manusia yang ada belum
melengkapi/terdapat posisi-posisi penting yang kosong dalam
perusahaan.
Karena dalam perusahaan pertama tidak begitu leluasa untuk
dikembangkan kedepan maka pendiri berusaha mencari alternatif lain
yaitu bekerjasama dengan perusahaan advertising lain yang
kelengkapan administrasinya sudah memenuhi syarat yaitu bernama
"SRINITRA". Mulai dari sini kita mencoba memasarkan kesemua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perusahaan yang membutuhkan jasa kita. Namun dari semua itu
ternyata hasilnya juga belum maksimal, akhirnya pimpinan perusahaan
mencoba mencari rekanan yang bisa diajak bergabung untuk membuat
perusahaan yang lain.
Akhirnya pimpinan bertemu dengan Saudara Dony yang secara
langsung bisa masuk ke dalam pcrusahaan dan dengan berjalannya
waktu kita mulai mengerjakan promosi-promosi perusahaan lain
seperti: Telkomsel, Bentoel, Pilar. Tapi semuanya masih dalam tingkat
yang kecil, pada suatu hari pimpinan mendapat undangan Pinastika ke
Jogja tahun 2004, dia bertemu dengan saudara Nono. Dari pertemuan
itu selanjutnya pimpinan dan Mas Nono sering betemu seperti di acara-
acara seminar. Dari seringnya pertemuan antara pimpinan dan Mas
Nono akhirnya sepakat untuk membuat perusahaan yang bernama Plat
Hitam yang dari semuanya mulai melengkapi administrasi, struktur
perusahaan, mulai dari Director Account Executive, Art Director
Financial.
Kemudian setelah berjalan 2 tahun berjalan nama Plat Hitam
kurang begitu dikenal oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan
jasa Vendor. Untuk itu pada Maret 2007 Bapak Sunyoto Setyo
Sabdono, SE selaku managing director merencanakan untuk mangganti
nama CV-nya tersebut menjadi “FrontLine Indonesia”. Bukan hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
namanya saja yang diganti tetapi beliau membenahi struktur organisasi
yang lebih baik dari 2 tahun yang lalu.
B. Profil Perusahaan CV. FrontLIine Indonesia
1. Nama Perusahaan : FrontLine Indonesia
2. Alamat : Perum Gentan Wiyakta, Jl. Batara Wisnu
20, Gentan Solo 57528, Jawa Tengah.
Indonesia
3. Telp : (0271) 7650099
4. Emergency Service : 081 2298 7508
5. Fax : (0271) 7650038
6. Email : [email protected]
7. Nama Badan Hukum :FrontLine Indonesia, CV
8. Bidang Usaha : Jasa Periklanan dan Promosi Pemasaran
9. Jasa Spesifik :Advertising, Strategic Media Planning &
Media buying, POS Material, Brand
Activation, Sales Promotion, Sampling,
Consumer Activity, Event Management &
Entertainment
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Makna Logo CV Front Line Indonesia
Logo CV Front Line Indonesia diatas mempunyai makna yang
menjadi slogan perusahaan. Makna tersebut jika dijelaskan secara rinci
yaitu:
1. Kata “Front” berarti utama atau bisa dikatakan mengutamakan,
dan pada kata tersebut diberi warna merah memberikan sebuah
makna keberanian.
2. Kata “Line” berarti garis (perjalanan), dan diberi warna hitam
memberikan sebuah makna abadi atau secara terus menerus.
3. Kata “Indonesia “ merupakan Negara tempat berdirinya
perusahaan
Dari makna-makna diatas dapat ditarik kesimpulannya yaitu
bahwa FRONT LINE INDONESIA adalah suatu biro jasa yang
menyediakan jasa periklanan. Sebuah perusahaan yang mengutamakan
keberanian dalam memberikan jasa dengan jalan (promosi) yang lebih
kreatif secara terus menerus kepada klien-klien di Indonesia secara
disiplin (tepat waktu) dan terorganisir.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Visi dan Misi CV. Front Line Indonesia
1. Visi : Memberikan jasa pelayanan periklanan secara
handal dengan mutu yang profesional.
2. Misi : Memberikan produk layanan yang berkualitas
sehingga mampu meningkatkan penjualan, images yang tinggi,
dan memperkuat brand image produk dari klien.
E. Jenis Pilihan Sarana Promosi
1. Promosi dan pameran
2. Marketing service
3. Graphic design dan printing.
4. Entertainment
5. lklan media
F. Jenis Pelayanan yang Ditawarkan
1. Jasa layanan periklanan
1) Media elektronik
Radio station dan televisi lokal. Kerjasama dengan lebih
dari 300 radio station di Jawa Tengah, Jogjakarta dan
Jawa Timur ujung barat.
2) Media cetak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Surat kabar daerah dan nasional, Solopos, Kedaulatan
Rakyat, Suara Merdeka, Jawa Pos dan Radar Solo,
Pikiran Rakyat, Kompas.
3) Media outdoor
Produksi, ijin, pajak dan pemasangan untuk billboard,
baliho, spanduk, poster, neon sign.
2. Jasa layanan marketing dan sales promotion
1) Jasa desain dan Produksi : POS material, Flyer,
poster, roll banner, back wall, standing banner, spanduk,
baliho, billboard.
2) Direct marketing : Special event, sampling, sales
promo, sponsor acara dan event organizer.
3) Brand activity : SPG team, spreading team,
goyang pasar, dan store check
(Sumber: CV Front Line Indonesia)
G. Track Record
1. Susu Bendera
1) Scholl sampling untuk Solo, Jogja dan
Semarang.
2) Posyandu Sampling Solo, jogja dan Semarang.
2. PT. Deltomed Laboratories
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) POS Material Branding Srongpas dan Antangin
JRG Jawa Tengah Extream Challange 2005
2) Activity Female Presenter (SPG) Sampling
Produk.
3. U D . U s a n a d Solo
1) Pemasangan iklan media cetak di pulau jawa (DKI,
Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur) Jamu alami
kapsul - diabetes.
4. PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia
1) Nonton bareng GP mania live TV 7
MEGALAND MALL Solo - April 2005.
2) Activity Female Presenter (Umbrella Girls)
3) YAMAHA CUP RACE 2005 - Karanganyar -
April 2005
4) Modification Contest - GOR Manahan Solo,
Mei 2005
5) Nonton Bareng GP Mania (Relay TV 7) - Alun
alun Wonogiri - Juni 2005.
6) SPEED (Special Event TO Day) Hall
Exhibition Goro Assalaam, artis cilik "Dhea Imut" –
Juli 2005.
5. PT. "Telkom
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1) Pemasangan 800 umbul-umbul dan 200 spanduk
di Solo dan .Jogjakarla `LAUNCHING TELKOM
FLEXI'.
6. RS. Dr. Oen Surakarta
1) Publikasi event lomba paduan suara antar RS.
Sejawa dan Bali - RS. Dr. Oen Surakarta dan Malam
Gala Diner.
2) Anisa Bahar dan Syaiful Jamil. Press release
radio / Koran / leaflet / spanduk / outdoor.
3) Publikasi koran lomba scpeda santai dan
mewarnai ultah Rs. Dr. Oen Surakarta.
7. Solopos Group
1) Pemasarangan iklan SOLOPOS di radio Semarang
2) Ulang tahun SOLO POS FM “FUN BIKE 1 th” Mei
2005.
8. Tactic Communication
1) Media Representative Centra Java
2) Media Buying Print Ad & Radio 2004/2005 Jakarta
9. Produk/jasa lokal
1) MEDIA BUYING PRINT AD – SOLOPOS
2) Akademi Akuntansi dan Perpajakan Bentara
Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3) ATFG Prof. Dr. Soegondo - Terapi Kesehatan -
Purwosari POS Material (Desain, Produksi dan Instal).
4) ADIRA Finance - Solo Baru.
5) Ayam Goreng Mbok Sarun - Purwasari.
6) Warung Klasik (Steak)_- Banjarsari.
10. PT. Tiga Pilar Sejahtera
1) Launching Bihunku-Mie putih instant.
2) Pasar I,egi dan Pasar Gedc Solo.
11. Aksi sosial
1) Musik Amal di Manahan "PEDULI BENCANA-
ACEH".
12. Telkomsel Solo SEBAGAI VENDOR TAHUN
2004/2005
1) Iklan radio dan kuis promo untuk produk kartu
AS Simpati Hoki area Surakarta.
2) Semua HEPPI nggak ada matinya di UNS dan
UMS solo.
3) Puasa pasti, jelang buka tetap HEPPI, di Manahan
dan Gladak.
4) Jogedan asyik bareng Telkomsel di Purwantoro -
Wonogiri, Karanganom - Klaten, Kemuning -
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5) HAPPENING ART sosialisasi kartu As Solo,
Klaten, Boyolali.
6) Mancing Hoki - I'emancingan Janti - Klaten.
7) Mobile M-Banking "Make It Sample" bersama
“KATON BAGASKARA" di Solo Grand Mall - 27 s/d
31 Juli 2005.
8) PT. Bentoel Prima SEBAGAI VENDOR
TAHUN 2004/2005 Solo
13. Iklan radio 7 kuis promo untuk Ex. Karesidenan
Surakarta.
1) Roadshow dangdut Nak Naan...Sejati 6 titik lokasi
Ex. Karesidenan Surakarta - 2004.
2) Lomba panjat pinang 5 titik lokasi Ex.
Karesidenan Surakarta.
3) Hajatan Bentoel Klasik di 10 titik lokasi
Surakarta.
4) STARD MILD CRUSHBONE 3on3 Basketball
bulan Desember 2004 clan April 2005 di Manahan Solo.
5) X-Mild Time Signal Happcning Art menjelang
buka puasa 2004 (Nominasi "PINASTKA 2005" ajang
periklanan kategori "Un Conventional Media").
6) Roadshow Dangdut Nak Naan... Sejati 4 titik
lokasi Ex. Karesidenan Surakarta - 2005.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7) STAR MILD CHILL OUT - Gor UMS, STSI dan
Megaland 2005.
14. PT. Bentoel Prima Sebagai Vendor Tahun 2007/2008
Jawa tengah
1) Hiburan Rakyat Sejati 9 titik lokasi Jawa Tengah –
2007
2) X Mild Noize “Ada Band” 2 titik lokasi Solo dan
Cilacap – 2007
3) Country Sound Adventure “Kangen Band” 2 titik lokasi
Klaten dan Wonogiri – 2007
4) Bentoel Biru Kharisma Musik Indonesia “Matta Band”
2 titik lokasi Klaten dan Wonogiri – 2007.
5) Star Mild Music “Obsession on Stage With SAMSON”
1 titik lokasi Solo – 2007
6) X Mild Noize “The Rock Indonesia” X Mild, 3 titik
lokasi Madiun, Sragen, Purwokerto – 2008
7) Goyang Dangdut Sejati (medium event) “Trio
Macan Ular dan Lili Asmara” 2 titik lokasi
Banjarnegara dan Purbalingga – 2008
8) X Mild Noize “Roots Rock Reggae” X Mild, 3 titik
lokasi Wonogiri, Sukoharjo, Klaten - 2008
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15. PT. Astra Sebagai Vendor Tahun 2007/2008 Solo
Internationa
1) Launching Honda CS1 “Pacu Adrenalinmu dengan
spesies baru” 2 titik lokasi Solo dan Klaten – 2008.
2) Honda Class Meeting Safety Riding “One Day Safety
Riding Test” 2 titik lokasi Klaten dan Sukoharjo – 2008.
H. Klien – klien CV Front Line Indonesia
1. PT. Deltomed Laboratories
1. UD. USNAD Solo
2. PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia
3. PT. Telkom
4. RS. Dr. Oen Surakarta
5. PT. Tiga Pilar Sejahtera
6. Telkomsel Solo
7. PT. Bentoel Prima Indonesia
8. PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk – HONDA
9. PT. Honda Motor NAGAMAS Indonesia
I. Struklur Organisasi CV Front Line Indonesia
Direktur
Sekretaris
Departemen kreatif
Account departemen
Media departemen
KEA + SDM Direct marketing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1. Managing Director : Sunyoto Setyosabdono, SE
2. Chief Exsecutive Jakarta : Toto Wardiyanto
3. Event Manager Jakarta : Oscar Rizal
4. Creative Head & Account Executive : Bimo Ario Pamungkas
5. Brand Activation & Sales Promotion : Arief Rahman
6. Media Head & Finance : Lenny Kustiawati, Amd
7. Production Head : Adianto
8. Legal Aspec : Ary Iponk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)
A. Materi Kuliah Kerja Media (KKM)
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar professional mahasiswa
tingkat akhir adalah Kuliah Kerja Media (KKM). Praktek Kuliah Kerja
Media merupakan salah satu sarana untuk mengenal lebih jauh dunia kerja
nyata bagi mahasiswa. Proses Kuliah Kerja Media di CV Front Line
Indonesia dilakukan oleh penulis khususnya di divisi kreatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Kegiatan Kuliah Kerja Media
Pelaksanaan Kuliah Kerja Media yang dilaksanakan oleh penulis
adalah antara tanggal 21 Maret sampai 30 April 2011 ( 1 bulan 11 hari ).
Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara detail tentang
segala sesuatu yang telah penulis kerjakan dalam pelaksanaan Kuliah
Kerja Media di CV Front Line Indonesia yaitu sebagai berikut:
1. Tanggal 23 Maret 2011 mendesain sign board untuk acara
HONDA DBL 2011
Setelah satu hari masuk, tepatnya pada tanggal 23 Maret 2011,
penulis diperintahkan oleh pimpinan perusahaan untuk membuat
sign board sederhana/papan petunjuk yang digunakan dalam event
HONDA DBL 2011 pada tanggal 26 Maret-9 April 2011 yang
diselenggarakan di GOR Seritex Solo.
2. Tanggal 26 Maret-9 April 2011 membantu mengkoordinasi sebuah
acara HONDA DBL 2011
Secara bergantian dengan teman magang lainnya, penulis ikut
terjun kedalam event HONDA DBL 2011 sebagai pembantu
koordinator yang sudah ada. Koordinator acara adalah orang yang
bertanggung jawab atas keberlangsungannya sebuah acara, dia juga
wajib menjalankan sebuah acara sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan. Bisa dibilang bahwa koordinator acara adalah pimpinan
yang bertanggung jawab dalam sebuah acarayang dijalankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dengan sebuah perencanaan yang matang serta dengan jadwal yang
sudah ditentukan.
3. Tanggal 14 April 2011 mendesain laporan untuk starmild program
activity
Setelah event HONDA DBL 2011 usai, pada minggu keempat
CV.FRONTLINE Indonesia tidak sedang mengadakan event
apapun. Tapi 3 bulan terakhir, CV. FRONTLINE Indonesia sedang
menangani program brand ambassador untuk Bentoel Group yaitu
produk Star Mild. Pimpinan perusahaan memrintahkan penulis
untuk membuat cover yang akan digunakan untuk membuat
laporan Program Activity dari Star Mild.
4. Tanggal 20 April 2011 mendesain laporan starmild dokumen
starmild/foto
Satu minggu setelah membuat cover untuk laporan Program
Activity Star Mild, penulis diperintah untuk mendesain laporan
starmild yang berisikan dokumen foto dalam aktifitas brand
ambassador.
5. Tanggal 29 April 2011 mendesain sign board untuk acara HONDA
Minggu terakhir magang, tepatnya tanggal 29 April 2011, penulis
diperintahkan untuk mendesain sign board untuk acara HONDA
yang akan dilaksanakan setelah penulis selesai magang.
C. Tugas dan Tanggung jawab Divisi Kreatif CV Front Line Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas seorang kreator dalam mengemas dan menyusun program
dan sarana promosinya dalam sebuah event sangat berpengaruh atas
keberhasilan sebuah event yang digelar, dimana pengemasan acara yang
kreatif dan lain dari yang lain merupakan tugas seorang kreator.
Seorang kreator dituntut untuk bisa memiliki gagasan atau ide-ide
yang menarik dan mudah diterima oleh para audiens. Seorang kreator
harus mampu menghasilkan karya yang lain dari yang lain. Di CV.
FrontLine Indonesia ini, seorang kreator dituntut untuk dapat membuat
suatu brand image kepada para khalayak. Dalam CV Front Line Indonesia
ini mengutamakan sebuah ide yang kreatif, agar bisa mendapat
kepercayaan dari klien. Untuk itu CV Front Line Indonesia tidak main-
main dalam memilih seseorang untuk menduduki pada divisi kreatif.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam perkembangannya, sebuah perusahaan periklanan dituntut untuk
dapat menarik konsumen dengan menggunakan strategi promosi yang dikemas
dengan menarik dan mudah diterima oleh khalayak. Kemudian perusahaan
periklanan harus dapat mencapai brand activation dengan sempurna agar khalayak
tahu akan apa keunggulan produk (brand image) dari klien yang telah memakai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
biro jasa periklanan. Adapun salah satu brand activation dapat melalui jasa
periklanan yang membawa nama brand produk tersebut, karena sebuah biro jasa
periklanan merupakan penghubung antara sebuah perusahaan dengan pangsa
pasar. Fungsi sebuah perusahaan iklan adalah semakin mengenalkan atau
menanamkan brand image dibenak konsumen.
Disadari atau tidak, Kuliah Kerja Media telah banyak memberikan manfaat
bagi penulis. Manfaat yang dimaksud antara lain :
1. Sebagai tempat praktek bagi penulis untuk menerapkan apa yang telah
diperoleh penulis selama masa perkuliahan.
2. Divisi kreatif dapat mengasah kemampuan penulis untuk lebih
meningkatkan kreatifitas penulis.
3. Penulis jadi mengerti bahwa strategi kreatif sangat diperlukan oleh
produsen untuk dapat memperoleh konsumen.
4. Penulis tahu apa tugas dan tanggung jawab seorang kreator dalam sebuah
perusahaan periklanan.
5. Penulis telah mengetahui bagaimana untuk melaksanakan sebuah aktivasi
produk yang dapat dilakukan selain melalui media cetak dan elektronik
yaitu dengan melakukan promosi periklanan.
6. Penulis mengerti akan pentingnya sebuah sifat kreatif sehingga dapat
memiliki ide-ide untuk dapat menarik perhatian orang lain.
7. Penulis tahu bagaimana seorang kreator memposisikan diri dalam sebuah
perusahaan periklanan. Bagaimana seorang kreator ternyata sangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berpengaruh untuk berhasil atau tidaknya dalam mencapai sebuah brand
image bagi khalayak dan bagaimana menanggulangi kesulitan yang ada.
B. SARAN
Berdasar dari pengalaman penulis selama masa Kuliah Kerja Media, penulis
dapat memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat untuk CV Front
Line Indonesia:
1. Kurangnya komputer yang dikhususkan untuk mendesain, sehingga
beberapa pekerjaan divisi kreatif agak terganggu dengan pekerjaan lain.
Untuk itu penulis menyarankan untuk CV. FrontLine Indonesia agar
memiliki komputer sendiri disetiap divisi yang ada agar pekerjaan setiap
divisi tidak terganggu dengan divisi lain.
2. Kurangnya pegawai dibagian administrasi/keuangan, sehingga pegawai
dari divisi lain kadang-kadang diperintah mengerjakan pekerjaan yang
tidak semestinya. Untuk itu penulis mengusulkan agar CV. FrontLine
bisa mencari pegawai sesuai bidang yang sesuai dengan kemampuan
pegawainya, sehingga pegawai lain lebih bisa berkonsentrasi dengan
pekerjaan sesuai bidang masing-masing.
3. Kurangnya pemanfaatan team secara maksimal didivisi kreatif, sehingga
kadang atasan memberikan pekerjaan secara individu, dan
mengakibatkan terabaikannya kelebihan yang dimiliki pegawai lain.
Untuk itu sebabaiknya CV. FrontLine Indonesia lebih memanfaatkan
kerjasama team, karena setiap pegawai memiliki kelebihan masing-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
masing, jadi akan lebih sempurna bila pekerjaan itu dikerjakan dengan
mengumpulkan kelebihan-kelebihan itu.
Adapun untuk Fakultas, penulis mempunyai saran yang mungkin juga
bermanfaat yaitu antara lain:
1. Susahnya mencari dan melamar magang membuat sebagian mehasiswa
kehabisan waktu untuk melaksanakan pekerjaaan magang secara lebih
mendalam, belum lagi bila kebetulan perusahaan sedang sedikit
memperoleh klien. Penulis berharap intensitas untuk melaksanakan kerja
praktek dapat ditambah, karena teori kurang efektif untuk menerapkan
ilmu yang telah didapatkan penulis dalam dunia kerja.
2. Karena semakin banyaknya pesaing dari universitas maupun fakultas
lain didivisi kreatif, kadang membuat mahasiswa kalah secara materi.
Penulis berharap agar pengetahuan di bidang desain grafis dapat
ditambah lagi, mengingat perkembangan dan persaingan di lapangan
yang semakin ketat.
3. Mata kuliah IMC membuat mahasiswa mengerti yang sebenarnya
tentang dunia periklanan dan biro iklan, tapi mata kuliah itu hanya
diberikan satu semester saja dan diberikan di semester pertengahan.
Penulis berharap agar pengetahuan tentang IMC dapat ditambah lagi dan
diberikan diawal semester sehingga mahasiswa lebih bisa memiliki
gambaran tentang dunia periklanan yang didalaminya, mengingat
perkembangan dan persaingan di lapangan yang semakin ketat.