128
DESAIN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM MATA KULIAH TEKNIK DRAINASE PERKOTAAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Oleh NUR HIDAYAT 5101411003 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

DESAIN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM …desain pembelajaran menggunakan aplikasi sistem informasi geografis dalam mata kuliah teknik drainase perkotaan pada mahasiswa pendidikan

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • DESAIN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI

    GEOGRAFIS DALAM MATA KULIAH TEKNIK DRAINASE PERKOTAAN

    PADA MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    Skripsi

    Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

    Oleh

    NUR HIDAYAT

    5101411003

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2016

  • i

  • i

  • MOTTO

    (Ki Hajar Dewantoro) “Ing Ngarsa Sung Tuladha,

    Ing Madya Mangun Karsa,

    Tut Wuri Handayani”

    “Bertindaklah seakan kau melihat Tuhan, jika tidak bisa, yakinlah bahwa

    Tuhan selalu melihat tindakanmu”

    PERSEMBAHAN

    Bapakku Maryono dan Ibuku Marti. Orang

    tua yang selalu memperjuangkan masa

    depanku.

    Adikku, Irfan Thoyib.

    Keluarga besar HMTS UNNES.

    Keluarga besar PTB angkatan 2011.

    Negara Kesatuan Republik Indonesia!

    v

  • ABSTRAK

    Nur Hidayat. 2016. Desain Pembelajaran Teknik Drainase Perkotaan Materi

    Analisis Data Hujan Dan Aplikasinya Terhadap Mahasiswa Pendidikan Teknik

    Bangunan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Nur Qudus, M.T. dan

    Eko Nugroho Julianto, S.Pd, M.T, Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

    Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

    Desain pembelajaran merupakan suatu produk hasil perencanaan mengenai

    kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya secara sistematis.

    Desain pembelajaran dirancang untuk mata kuliah Teknik Drainase Perkotaan

    sub bahasan Analisis Data Hujan dan Aplikasinya diawali dengan menganalisis

    kebutuhan mahasiswa, menentukan tujuan pembelajaran, mengembangkan bahan

    dan aktivitas pembelajaran. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperlukan

    suatu desain pembelajaran agar mahasiswa lebih mudah dalam memahami materi

    perkuliahan dan mengurangi kesulitan belajar. Media pembelajaran merupakan

    alat pendukung dalam kegiatan pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran

    disesuaikan dengan karakteristik materi. Tujuan dari penelitian ini adalah

    membuat desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pada mata

    kuliah teknik drainase perkotaan dan mengetahui persepsi mahasiswa terhadap

    modul pembelajaran menggunakan aplikasi sistem informasi geografis.

    Metode pengumpulan data dalam penelitian adalah metode kuesioner yang

    digunakan untuk mendapatkan data pengujian validitas media oleh ahli media

    dan ahli materi, dan pengambilan data persepsi mahasiswa Pendidikan Teknik

    Bangunan S1 terhadap media pembelajaran.

    Hasil dari penelitian ini menunjukkan persepsi mahasiswa terhadap Modul

    “Evaluasi Sistem Jaringan Drainase Berbasis Aplikasi SIG” dapat mengatasi

    kesulitan belajar mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan S1 dalam mengikuti

    mata kuliah Teknik Drainase Perkotaan sub bahasan Analisis Data Hujan dan

    Aplikasinya sebesar 85,9%, yang termasuk dalam kategori Sangat Baik. Hal ini

    menunjukkan Modul “Evaluasi Sistem Jaringan Drainase Berbasis Aplikasi SIG”

    dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran mandiri mahasiswa. Untuk

    menyempurnakan kualitas media pembelajaran diperlukan adanya penelitian

    lanjutan dengan mengimplementasikan media terhadap hasil belajar

    Kata Kunci : Desain Pembelajaran, Modul, Teknik Drainase Perkotaan, dan

    Sistem Informasi Geografis (SIG)

    vi

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis kepada Allah Swt., yang telah melimpahkan rahmat

    dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Salawat serta salam

    senantiasa tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para

    sahabatnya. Dengan berucap syukur penulis akhirnya menyelesaikan skripsi yang

    berjudul “Desain Pembelajaran Teknik Drainase Perkotaan Materi Analisis Data

    Hujan Dan Aplikasinya Terhadap Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan

    Universitas Negeri Semarang”.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini tersusun bukan atas kemampuan dan

    usaha penulis sendiri. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

    terima kasih kepada Bapak Dr. Nur Qudus, M.T. dan Eko Nugroho Julianto, S.Pd,

    M.T. yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis

    juga mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., selaku Rektor Universitas Negeri

    Semarang.

    2. Dr. Nur Qudus, M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

    Semarang.

    3. Dra. Sri Handayani, M. Pd., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

    Universitas Negeri Semarang serta penguji 1.

    4. Segenap Dosen Jurusan Teknik Sipil, atas ilmu dan bimbingan yang telah

    diberikan.

    vii

  • 5. Sahabat-sahabatku keluarga besar PTB angkatan 2011 yang tak bisa terucapkan

    semuanya.

    6. Segenap rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, sahabatku dari pengurus

    Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (HMTS) Unnes.

    7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

    disebutkan satu persatu saya ucapkan terima kasih.

    Penulis tidak bisa membalas kebaikan-kebaikan dari berbagai pihak yang telah

    membantu penulis. Penulis hanya bisa mendoakan agar kebaikan-kebaikan

    tersebut dicatat Tuhan sebagai amal baik. Kepada Tuhan penulis berharap agar

    mereka selalu mendapatkan naungan kasih dan sayang. Di samping itu, penulis

    juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dunia pendidikan, dan

    Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Semarang, Februari 2016

    Penulis

    viii

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

    PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii

    HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... v

    ABSTRAK ........................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

    DAFTAR ISI........................................................................................................ ix

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

    1.2 Batasan Masalah ......................................................................................... 5

    1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6

    1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................ 7

    1.5 Manfaat Penelitian...................................................................................... 7

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 9

    2.1 Hakikat Belajar ........................................................................................... 9

    2.2 Hakikat Pembelajaran................................................................................. 10

    ix

  • 2.3 Paradigma Pembelajaran ............................................................................ 11

    2.4 Desain Pembelajaran ................................................................................. 13

    2.5 Tinjauan Mata Kuliah ................................................................................ 16

    2.6 Metode Pembelajaran ................................................................................ 17

    2.7 Media Berpikir .......................................................................................... 20

    2.8 Modul ......................................................................................................... 25

    2.9 Persepsi Mahasiswa .................................................................................. 27

    2.10 Perlunya Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) .............................. 30

    2.11 Kerangka Pikir.......................................................................................... 32

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 35

    3.1 Lokasi dan Objek Penelitian ...................................................................... 35

    3.2 Pedekatan Penelitian................................................................................... 35

    3.3 Fokus Penelitian ......................................................................................... 36

    3.4 Media Pembelajaran .................................................................................. 36

    3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................. 42

    3.5.1 Validitas Instrumen Penelitian ......................................................... 43

    3.5.2 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 47

    3.5.3 Teknik Analisis Data ........................................................................ 48

    3.6 Diagram Alir Penelitian ............................................................................. 50

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 51

    4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 51

    4.1.1 Validasi Ahli Materi dan Ahli Instrusional ..................................... 51

    4.1.2 Validasi Ahli Media ........................................................................ 53

    x

  • 4.1.3 Persepsi Mahasiswa Terhadap Media ............................................. 55

    4.2 Pembahasan ............................................................................................... 63

    BAB V PENUTUP............................................................................................... 70

    5.1 Kesimpulan................................................................................................. 70

    5.2 Saran ........................................................................................................... 70

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72

    xi

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Desain Pembelajaran Menurut Model Hanafin dan Peck .............. 14

    Gambar 2.2 Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran ..................................... 22

    Gambar 2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................ 34

    Gambar 3.1 Desain Modul ............................................................................... 41

    Gambar 3.2 Desain Aplikasi SIG ..................................................................... 41

    Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian ............................................................... 50

    Gambar 4.1 Pengujian Persepsi Mahasiswa Terhadap .................................... 55

    xii

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Pemilihan Media Menurut Sifat Tugas Pembelajaran ...................... 24

    Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket dalam Aspek Materi ............................................ 45

    Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket dalam Aspek Instruksional .................................. 46

    Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket dalam Aspek Media ............................................. 46

    Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Persepsi Mahasiswa ............................................. 47

    Tabel 3.5 Rentang Presantase .......................................................................... 50

    Tabel 4.1 Hasil Angket Ahli Materi & Ahli Instruknional .............................. 51

    Tabel 4.2 Hasil Angket Ahli Media (Modul) ................................................... 53

    Tabel 4.3 Hasil Angket Persepsi Mahasiswa Terhadap Media ........................ 56

    Tabel 4.4 Hasil Angket Bentuk Persentase ...................................................... 57

    Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Persepsi Mahasiswa terhadap Media ................. 62

    xiii

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Daftar Nama Responden .............................................................................. 73

    2. Silabus .......................................................................................................... 75

    3. Satuan Acara Perkuliahan ............................................................................ 78

    4. Kisi-Kisi dan Soal Angket Ahli Materi ........................................................ 85

    5. Kisi-Kisi dan Soal Angket Ahli Media ........................................................ 93

    6. Kisi-Kisi dan Soal Angket Persepsi Mahasiswa ........................................ 100

    7. Hasil Angket Ahli Materi & Instruksional ................................................. 103

    8. Hasil Angket Ahli Media ........................................................................... 110

    9. Hasil Angket Persepsi Mahasiswa ............................................................. 117

    10. Analisis Angket Persepsi Mahasiswa ....................................................... 119

    11. Hasil Validasi Expert Judgemen .............................................................. 124

    12. Surat Usul Penetapan Dosen Pembimbing ............................................... 128

    13. Surat Tugas Pembimbing Skripsi ............................................................. 129

    14. Surat Tugas Seminar Proposal Skripsi ..................................................... 130

    15. Berita Acara Seminar Proposal Skripsi .................................................... 131

    16. Surat Ijin Penelitian .................................................................................. 133

    17. Surat Permohonan Validasi Ahli Materi .................................................. 134

    18. Surat Permohonan Validasi Ahli Media .................................................. 136

    19. Lampiran Modul Pembelajaran ................................................................ 138

    xiv

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Pendidikan merupakan salah satu bagian penting untuk

    pembangunan suatu negara, terutama dalam pembentukan karakter serta

    penentu kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dilakukan sebagai

    usaha pengembangan dan penggalian potensi diri, sehingga individu-

    individu yang mengenyam pendidikan diharapkan dapat meningkatkan

    produktivitas kerja sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Oleh karena

    itu, tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator dalam menentukan

    kualitas penduduk di suatu negara.

    Paradigma pendidikan pun semakin berkembang dari sistem

    pembelajaran tradisional menuju ke arah pembelajaran modern. Pada

    pembelajaran modern peserta didik dituntut untuk aktif, dan mampu

    mengembangkan potensi diri, sehingga tenaga pendidik harus kreatif dan

    inovatif dalam merencanakan suatu bentuk desain pembelajaran.

    Setiap peserta didik memiliki karakter, kemampuan dan tingkat

    ketertarikan terhadap materi yang berbeda-beda, sehingga perlu adanya

    variasi-variasi dari desain pembelajaran guna mengatasi perbedaan yang

    terdapat pada peserta didik tersebut. Untuk mencapai pembelajaran

    modern tersebut diperlukan penunjang seperti alat bantu kegiatan

    pembelajaran, metode, dan teknik penyajian yang baik.

    1

  • 2

    Proses pembelajaran yang baik adalah yang dilaksanakan secara

    interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta

    didik untuk berpartisipasi aktif. Untuk menciptakan suasana pembelajaran

    tersebut, pendidik harus kreatif, memiliki strategi pembelajaran yang tepat,

    alat pembelajaran yang up to date sampai media yang sesuai.

    Perencanaan dalam proses pembelajaran adalah hal penting guna

    mendapatkan hasil yang diharapkan. Beberapa hal yang perlu dipersiapkan

    diantaranya strategi, metode, dan media pembelajaran yang sesuai dengan

    karakteristik materi. Berkaitan dengan hal tersebut, kegiatan pembelajaran

    yang berupa penerapan teori dalam praktik perhitungan tentu memiliki

    perbedaan dengan materi yang hanya berupa hafalan. Teori-teori dalam

    praktik perhitungan harus benar-benar dipahami dan dikuasai agar

    mahasiswa memiliki sikap adaptasi yang baik terhadap berbagai masalah.

    Apabila menemukan masalah yang berbeda, mahasiswa dapat

    menyelesaikan masalah tersebut dengan teori yang telah dipelajari melalui

    berbagai inovasi. Data hasil penelitian awal pada Mata Kuliah Teknik

    Drainase Perkotaan, dapat disimpulkan bahwa 80% mahasiswa masih

    mengalami kesulitan belajar pada materi analisis data hujan dan

    aplikasinya. Oleh karena itu, diperlukan acuan yang dapat digunakan di

    luar jam pelajaran guna mengatasi kesulitan mahasiswa dalam praktiknya.

    Mata Kuliah Teknik Drainase Perkotaan merupakan mata kuliah

    wajib bagi mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik,

    Universitas Negeri Semarang. Pada mata kuliah tersebut terdapat materi

  • 3

    tentang perencanaan sistem drainase. Perencanaan sistem drainase jika

    diuraikan memiliki cakupan materi yang sangat luas yaitu permasalahan

    sampah, permasalahan bangunan liar, ROB, siklus hidrologi, presipitasi,

    limpasan, karakteristik hujan, data hujan, analisis data hujan, pengukuran

    lapangan (pemetaan), dan teknik perhitungannya serta pemeliharaannya.

    Waktu yang tersedia dalam Mata Kuliah Teknik Drainase Perkotaan

    adalah dua SKS setiap minggunya. Dengan waktu yang sangat terbatas,

    materi perencanaan sistem drainase tidak mungkin dijabarkan secara detail,

    mahasiswapun hanya memiliki pengetahuan yang masih sedikit tanpa

    mengetahui secara rinci mengenai permasalahan-permasalahan yang

    dihadapi di lapangan, sehinggan diperlukan metode yang inovatif agar

    mahasiswa dapat menguasai materi tersebut secara mendalam.

    Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, saat ini

    terdapat beberapa aplikasi komputer yang dapat dimanfaatkan dalam

    proses pembelajaran pada Mata Kuliah Teknik Drainase Perkotaan. Selain

    membuat pembelajaran lebih menarik, aplikasi komputer tersebut akan

    mempermudah dan mempercepat mahasiswa dalam melaksanakan

    praktikum teknik drainase perkotaan. Pada akhirnya, dengan waktu yang

    tersedia mahasiswa dapat mempelajari materi secara lebih detail.

    Salah satu faktor penting yang berpengaruh pada proses belajar-

    mengajar adalah media pembelajaran. Kerumitan bahan ajar yang akan

    disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan

    bantuan media. Suatu pembelajaran yang baik dapat berjalan lebih optimal

  • 4

    dengan adanya media yang menarik dan inovatif. Proses pembelajaran

    juga tidak membosankan sehingga antusias mahasiswa menjadi

    meningkat.

    Kegiatan belajar dalam setiap jenjang pendidikan merupakan unsur

    yang sangat fundamental yang memerlukan adanya usaha-usaha perbaikan

    untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar. Salah satu peningkatan

    kualitas pembelajaran yaitu perbaikan pada media pembelajarannya.

    Menurut Munadi (2013:7-8) media pembelajaran merupakan segala

    sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber

    secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif

    dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan

    efektif.

    Sementara itu, Sudjana dan Rivai (2010:1) menyatakan bahwa media

    pengajaran adalah alat bantu untuk mengajar. Adapun Remiszewski (dalam

    Subana dan Sunarti 2011:289) menjelaskan bahwa media yaitu pembawa

    pesan (dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Dari

    pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

    adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang

    perasaan, pikiran, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong

    terciptanya proses belajar.

    Proses pembelajaran yang digunakan pada Mata Kuliah Teknik

    Drainase Perkotaan saat ini belum menggunakan buku tentang perencanaan

    drainase berbasis aplikasi sistem informasi geografis. Hal tersebut menjadi

  • 5

    salah satu kendala dalam penyelesaian tugas yang berkaitan dengan materi

    analisis data hujan dan aplikaasinya, sehingga adanya media menjadi

    penting. Dengan adanya media pembelajaran faktor yang juga penting

    lainnya yaitu pemilihan metode pembelajaran.

    Metode yang sesuai dengan media pembelajaran sangat diperlukan

    agar terjadi proses pembelajaran yang saling mendukung sehingga tujuan

    pembelajaran akan dicapai dengan lebih mudah.

    Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bermaksud

    melakukan penelitian yang berjudul “Desain Pembelajaran Menggunakan

    Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Mata Kuliah Teknik Drainase

    Perkotaan Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Universitas

    Negeri Semarang”.

    1.2. Batasan Masalah

    Batasan masalah digunakan peneliti untuk memfokuskan penelitian

    pada pembuatan modul pembelajaran Mata Kuliah Teknik Drainase

    Perkotaan, Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik

    Sipil Universitas Negeri Semarang.

    Peneliti memberikan batasan masalah pada:

    1. Objek Penelitian

    Objek penelitian adalah mahasiswa semester VI yang mengambil mata

    kuliah teknik drainase perkotaan dan telah mendapat materi tentang

  • 6

    analisis data hujan dan aplikasinya, Program Studi Teknik Bangunan

    S1, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Negeri Semarang.

    2. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian yaitu media pembelajaran pada mata kuliah teknik

    drainase perkotaan yang menggunakan modul pembelajaran berbasis

    aplikasi sistem informasi geografis sebagai bahan ajar perkuliahan.

    3. Parameter

    Parameter pada penelitian ini adalah hasil persepsi pada modul

    pembelajaran menggunakan aplikasi sistem informasi geografis dalam

    kegiatan belajar mengajar, dilengkapi dengan pemilihan metode

    pembelajaran yang sesuai.

    4. Materi Perkuliahan

    Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah materi pada Mata

    Kuliah Teknik Drainase Perkotaan dengan sub materi analisis data

    hujan dan aplikasinya.

    1.3. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang dapat

    dirumuskan dalam penelitian ini yaitu:

    1. Bagaimana desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

    materi pada mata kuliah teknik drainase perkotaan?

    2. Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap modul pembelajaran

    menggunakan aplikasi sistem informasi geografis pada Mata Kuliah

    Teknik Drainase Perkotaan?

  • 7

    1.4. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tujuan dari penelitian ini

    adalah:

    1. Membuat desain pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi

    pada mata kuliah teknik drainase perkotaan.

    2. Mengetahui persepsi mahasiswa terhadap modul pembelajaran

    menggunakan aplikasi sistem informasi geografis pada Mata Kuliah

    Teknik Drainase Perkotaan.

    1.5. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

    teoritis maupun praktis.

    1. Manfaat Teoritis

    Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam

    pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Penulis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis

    dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari bangku

    kuliah serta dapat digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana

    Pendidikan Teknik Bangunan di Universitas Negeri Semarang.

  • 8

    b. Bagi Mahasiswa

    Membantu mahasiswa dalam memahami materi dan menjadi

    pendamping dalam menyelesaikan tugas pada Mata Kuliah Teknik

    Drainase Perkotaan.

    c. Bagi Dosen

    Menambah referensi sumber belajar untuk dosen khususnya pada

    Mata Kuliah Teknik Drainase Perkotaan.

    d. Bagi Universitas

    1) Bahan kajian untuk mengembangkan proses pembelajaran di

    Universitas Negeri Semarang.

    2) Meningkatkan kualitas pembelajaran.

  • BAB II

    PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

    2.1. Hakikat Belajar

    Belajar merupakan proses internal yang kompleks yang melibatkan

    seluruh mental meliputi ranah-ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    Proses belajar yang mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut tertuju pada

    bahan belajar tertentu (Dimyati dan Mudjiono 2006:18).

    Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar

    merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan,

    maka belajar hanya dialami oleh siswa. Siswa adalah penentu terjadinya

    atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa

    memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.

    a. Ciri-ciri belajar

    Ciri khas belajar adalah perubahan, yaitu belajar

    menghasilkan perubahan perilaku dalam diri peserta didik. Belajar

    menghasilkan perubahan perilaku secara relative tetap dalam

    berpikir, merasa, dan melakukan pada diri peserta didik. Perubahan

    tersebut terjadi sebgai hasil latihan, pengalaman, dan

    pengembangan yang hasilnya tidak dapat diamati secara langsung

    (Komara, 2014:15).

    9

  • 10

    b. Unsur- unsur belajar

    Menurut Gagne (dalam Rifa’i dan Anni, 2011:84)

    beberapa unsur-unsur pendidikan yang dimaksud adalah sebagai

    berikut:

    1) peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai

    peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan yang

    sedang melakukan pelaatuhan belajar

    2) rangsangan (stimulus). Peristiwa yang merangsang

    penginderaan peserta didik disebut stimulus.

    3) memori, memori yang ada pada peserta didik berisi pelbagai

    kemampuan yang berupa pengetahuan, ketrampilan, sikap

    yang dihasilkan dari kegiatan belajar sebelumya.

    4) respon, tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori

    disebut respon.

    2.2. Hakikat Pembelajaran

    Pengajaran adalah proses, perbuatan, cara mengajarkan. Pengajaran

    adalah proses penyampaian. Arti demikian melahirkan konstruksi belajar

    mengajar berpusat pada guru. Perbuatan atau cara mengajarkan

    diterjemahkan sebagai kegiatan guru mengajari peserta didik; guru

    menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik dan peserta didik sebgai

    penerima. Pengajaran seperti ini merupakan proses instruktif. Guru

    bertindak sebagai “panglima”, guru dianggap paling dominan, dan guru

    dipandang sebagai orang yang palig mengetahui. Pengajaran adalah

  • 11

    interaksi imperatif. Pengajaran merupakan transplantasi pengetahuan

    (Suprijono, 2012:12).

    Komalasari, 2011:3 berpendapat bahwa pembelajaran dapat

    didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek

    didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan

    dievaluasi secara sitematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai

    tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

    Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

    merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik yang

    menggunakan media dan metode tertentu untuk mencapai tujuan yang

    telah ditetapkan. Dalam pembelajaran terjadi pemindahan sejumlah ilmu

    pengetahuan, kemampuan teknologi, kebudayaan, nilai-nilai maupun

    berbagai macam ketrampilan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran harus

    berlangsung secara nyaman, edukatif, variatif, menantang bagi peserta

    didik dan tugas guru sebagai fasilitator dalam terjadinya proses

    pembelajaran.

    2.3. Paradigma Pembelajaran

    Seiring berkembangnya zaman, dunia pendidikan juga mengalami

    perkembangan. Hal tersebut berpengaruh pada paradigma sistem

    pembelajaran, sehingga terdapat istilah sistem pembelajaran tradisional

    dan sistem pendidikan modern.

  • 12

    a. Pembelajaran Tradisional

    Pembelajaran tradisional merupakan pembelajaran yang secara

    umum berpusat pada guru. Jadi, dalam hal ini guru berperan sebagai

    pengajar dan pendidik yang cenderung aktif, sedangkan peserta didik

    hanyalah sebagai objeknya. Metode ini sudah berlangsung sejak dahulu

    hingga saat ini guna memenuhi tujuan utama pengajaran dan

    pembelajaran. Metode ini menghadapi kendala yang berkaitan dengan

    keterbatasan tempat, lokasi dan waktu penyelenggaraan dengan

    semakin meningkatnya aktifitas pelajar/mahasiswa dan

    pengajar/dosennya.

    b. Pembelajaran Modern

    Strategi dan metode yang digunakan dirancang sesuai degan tujuan

    dan sasaran Program Studi yang mengacu pada sistem antara lain:

    1) adanya keterlibatan peserta didik dan pendidik dalam proses

    belajar mengajar;

    2) kesiapan alat bantu kegiatan pembelajaran;

    3) metode dan teknik penyajian yang baik.

    Proses pembelajaran menggunakan komunikasi dua arah sehingga

    memungkinkan siswa untuk berdiskusi dengan guru. Untuk

    meningkatkan pemahaman materi sebagian besar guru memberikan

    tugas untuk dikerjakan secara mandiri dan kelompok yang disertai

    dengan penerapan teknologi seperti mencari informasi di media

    elektronik, cetak dan internet.

  • 13

    2.4. Desain Pembelajaran

    Desain pembelajaran adalah pengembangan pengajaran secara

    sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran untuk

    menjamin kualitas pembelajaran. Gagne (1985) dalam Sujarwo (2012:3)

    menyatakan bahwa desain pembelajaran disusun untuk membantu proses

    belajar peserta didik, proses belajar tersebut memiliki tahapan saat ini dan

    tahapan jangka panjang. Pendapat yang lebih spesifik dikemukakan oleh

    Gentry (1985: 67) dalam Sujarwo (2012:4), bahwa desain pembelajaran

    berkenaan dengan proses menentukan tujuan pembelajaran, strategi dan

    teknik untuk mencapai tujuan serta merancang media yang dapat digunakan

    untuk keefektifan pencapaian tujuan.

    Dari beberapa pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa desain

    pembelajaran adalah pengembangan pembelajaran secara sistematis untuk

    memaksimalkan keefektifan dan efisiensi pembelajaran agar tujuan

    pembelajaran dapat dicapai dengang lebih mudah.

    Kegiatan mendesain pembelajaran diawali dengan menganalisis

    kebutuhan peserta didik, menentukan tujuan pembelajaran, mengembangkan

    bahan dan aktivitas pembelajaran, yang di dalamnya mencakup penentuan

    sumber belajar, strategi pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media

    pembelajaran dan penilaian (evaluasi) untuk mengukur tingkat keberhasilan

    pembelajaran.

  • 14

    Desain pembelajaran sesuai dengan perancangan kegiatan

    pembelajaran secara umum menurut Hanafin dan Peck, terdiri dari empat

    fase yaitu: (1) Fase analisis kebutuhan, (2) Fase desain, (3) Fase

    pengembangan dan (4) Fase implementasi. Kemudia dari masing-masing

    fase tersebut diuraikan sesuai dengan tujuan, dan kondisi pembelajran yang

    diteliti.

    Fase Analisis

    Kebutuhan

    Kesulitan Belajar

    Mahasiswa

    Tujuan Pembelajaran

    Teknik Drainase Perkotaan

    Fase Desain

    Metode Pembelajaran

    (PjBL)

    Modul Pembelajaran

    Berbasis SIG

    Fase Pengembangan

    Fase Implementasi

    Gambar 2.1. Desain Pembelajaran Menurut Model Hanafin dan Peck

  • 2.4.1 Komponen Utama Desain Pembelajaran

    Komponen utama dari desain pembelajaran adalah:

    a. Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus) Adalah penjabaran

    kompetensi yang akan dikuasai oleh pembelajar.

    b. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui

    meliputi, karakteristik, kemampuan awal dan pra syarat.

    c. Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau

    materi yang akan dipelajari

    d. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun

    satu tahun atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar.

    e. Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau

    kompetensi yang sudah dikuasai atau belum.

    2.4.2 Model-model Desain Pembelajaran

    Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang

    dikemukakan oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat

    diklasifikasikan ke dalam model berorientasi kelas, model berorientasi produk,

    model prosedural dan model melingkar.

    Model berorientasi kelas biasanya ditujukan untuk mendesain

    pembelajaran level mikro (kelas) yang hanya dilakukan setiap dua jam

    pelajaran atau lebih, contohnya adalah model ASSURE. Model berorientasi

    produk adalah model desain pembelajaran untuk menghasilkann suatu

    produk, biasanya media pembelajaran, misalnya video pembelajaran,

    multimedia pembelajaran, atau modul, contohnya model hannafin and peck.

  • 16

    Selain itu ada pula yang biasa disebut sebagai model prosedural dan

    model melingkar, contoh model Dick and Carrey, sementara contoh model

    melingkar adalah model Kemp.

    2.5. Tinjauan Mata Kuliah

    Dalam Mata Kuliah Teknik Drainase Perkotaan untuk peserta

    perkuliahan adalah mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Bangunan semester

    VI. Di dalam perkuliahan ini banyak materi-materi yang harus diajarkan

    secara bekelanjutan dan tidak boleh dipecah-pecah, demi terwujudnya

    tujuan pembelajaran dan ilmu pengetahuan yang utuh sebagai bekal

    menghadapi tantangan di lapangan. Tertuang pada silabus Mata Kuliah

    Teknik Drainase Perkotaan ada 10 capaian pembelajaran yang diajarkan,

    antara lain:

    1) Memahami pengertian drainase perkotaan

    2) Memahami komponen sanitasi dan sistem drainase

    3) Memahami klasifikasi sistem drainase

    4) Memahami permasalahan sampah, bangunan liar, ROB, dan lain-lain

    yang terkait drainase

    5) Memahami metode pengendalian banjir dan genangan

    6) Memahami tentang siklus hidrologi

    7) Memahami tentang presipitasi dan limpasan

    8) Memahami tentang karakteristik hujan

    9) Memahami tentang data hujan

    10) Memahami tentang analisis data hujan

  • 17

    Dari kompetensi tersebut pengajar diharapkan harus

    memaksimalkan waktu yang tersedia agar semua materi dapat diajarkan

    dan dapat tercapai tujuannya karena materi tersebut saling

    berkesinambungan.

    Dengan waktu yang sangat terbatas, materi perencanaan sistem

    drainase tidak mungkin dijabarkan secara detail, mahasiswapun hanya

    memiliki pengetahuan yang masih sedikit tanpa mengetahui secara rinci

    mengenai permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan,

    sehinggan diperlukan metode yang inovatif agar mahasiswa dapat

    menguasai materi tersebut secara mendalam.

    2.6. Metode Pembelajaran

    Metode pembelajaran merupakan salah satu cara yang digunakan

    guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat

    berlangsungnya pembelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

    Mengingat karakteristik materi pada Mata Kuliah Teknik Drainase

    Perkotaan yang memang harus melakukan praktik perhitungan dan

    pengukuran di lapangan. Waktu menjadi salah satu kendala jika hanya

    mengandalkan pembelajaran dikelas, sehingga metode pembelajaran

    Project Based Learning (PjBL) dianggap metode yang tepat untuk

    mengatasi masalah tersebut.

    2.6.1 Metode Pembelajaran Berbasis Proyek

    Menurut Thomas (dalam Safnowandi 2012) Project Based

    Learning (PjBL) atau Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) merupakan

  • 18

    tugas-tugas komplek yang didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan yang

    menantang atau permasalahan yang melibatkan para siswa di dalam

    desain, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, atau aktivitas

    investigasi; memberi peluang para siswa untuk bekerja secara otonomi

    dengan periode waktu yang lama; dan akhirnya menghasilkan produk-

    produk yang nyata atau presentasi-presentasi.

    Pendapat serupa dinyatakan oleh Santyasa (dalam Safnowandi

    2012), yang menjelaskan bahwa PjBL adalah suatu pembelajaran yang

    berfokus pada konsep dan memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi dan

    menentukan suatu pemecahan masalah yang dihadapi. PjBL dirancang

    untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan siswa

    dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya.

    Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa Project

    Based Learning (PjBL) atau Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)

    merupakan salah satu model pembelajaran yang berfokus pada konsep

    dan memfasilitasi siswa untuk berinvestigasi, menentukan suatu

    pemecahan masalah, serta memberi peluang para siswa untuk bekerja

    secara otonomi dengan periode waktu yang lama sehingga menghasilkan

    produk-produk yang nyata.

    Pembelajaran PjBL secara umum memiliki tahapan atau pedoman

    langkah-langkah. Mahanal (dalam Safnowandi 2012) menyebutkan tiga

    langkah utama pembelajaran ini, yaitu: (1) planning (perencanaan);

    (2) creating (mencipta atau implementasi); (3) processing (pengolahan).

  • 19

    Langkah pertama adalah planning. Pada tahapan ini kegiatan yang

    dilakukan adalah: (a) merancang seluruh proyek yang terdiri atas

    beberapa langkah, yaitu: pemberian informasi tujuan pembelajaran, guru

    menyampaikan fenomena nyata sebagai sumber masalah, pemotivasian

    dalam memunculkan masalah dan pembuatan proposal; (b)

    mengorganisir pekerjaan yang terdiri atas beberapa langkah, yaitu:

    mengorganisir kerjasama, memilih topik, memilih informasi terkait

    proyek, membuat prediksi, dan membuat desain investigasi.

    Langkah kedua adalah creating. Dalam tahapan ini siswa

    mengembangkan gagasan-gagasan proyek, mengkombinasikan ide yang

    muncul dalam kelompok, dan membangun proyek. Tahapan kedua ini

    termasuk aktifitas pengembangan dan dokumentasi. Pada tahapan ini

    pula siswa menghasilkan suatu produk (artefak) yang nantinya akan

    dipresentasikan dalam kelas.

    Tahap ketiga adalah processing. Tahapan ini meliputi presentasi

    proyek dan evaluasi. Pada presentasi proyek akan terjadi komunikasi

    secara aktual kreasi ataupun temuan dari investigasi kelompok,

    sedangkan pada tahapan evaluasi akan dilakukan refleksi terhadap hasil

    proyek, analisis dan evaluasi dari proses-proses belajar.

    Penerapan model pembelajaran berbasis proyek harus didukung

    dengan media yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi, untuk

    memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran. Media yang sesuai

    dengan model pembelajaran berbasis proyek, diantaranya adalah media

  • 20

    yang bersifat, fleksibel, praktis, dinamis dan dapat digunakan secara

    mandiri.

    2.7. Media Pembelajaran

    Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat

    menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana

    sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya

    dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi

    2013:7-8). Sementara itu, Sudjana dan Rivai (2010:1) menyatakan bahwa

    media pengajaran adalah alat bantu untuk mengajar. Adapun

    Remiszewski (dalam Subana dan Sunarti 2011:289) menjelaskan bahwa

    media yaitu pembawa pesan (dapat berupa orang atau benda) kepada

    penerima pesan. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan

    bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

    menyalurkan pesan, dapat merangsang perasaan, pikiran dan kemauan

    peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar.

    a. Manfaat Media Pembelajaran

    Media memiliki manfaat yang penting dalam pembelajaran.

    Daryanto (2012:5) berpendapat ada lima manfaat media pembelajaran.

    Kelima manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

    1) memperjelas materi pembelajaran agar lebih mudah dipahami oleh

    peserta didik.

    2) menimbulkan gairah gairah belajar, berinteraksi secara langsung

    anatar peserta didik dan sumber belajar.

  • 21

    3) memungkinkan peserta didik belajar sendiri sesuai dengan

    keinginanya dimanapun dan kapanpun dia berada.

    4) memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan

    menimblkan persepsi yang sama.

    5) media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu,

    tenaga, dan daya indra.

    Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and

    Dayton (dalam Daryanto 2012:5-6) adalah sebagai berikut:

    1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih standar.

    2) Pembelajaran dapat lebih menarik.

    3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori

    belajar.

    4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.

    5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

    6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

    diperlukan.

    7) Sikap positif peserta didik terhadap materi pembelajaran serta

    proses pembelajaran dapat ditingkitkan.

    8) Peran tenaga pendidik mengalami perubahan ke arah yang positif.

    b. Posisi Media Pembelajaran

    Media pembelajaran menempati posisi yang penting sebagai salah

    satu komponen dalam sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi

    tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi

  • 22

    juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Bagi pendidik, media

    membantu dalam penyampaian atau transmisi ilmu dan membantu

    memotivasi peserta didik belajar aktif. Bagi peserta didik, media dapat

    menjadi jembatan untuk berpikir kritis dan menambah antusias dalam

    belajar. Posisi media pembelajaran dalam sistem pembelajaran

    ditunjukkan oleh gambar berikut.

    Gambar 2.2 Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran

    (Daryanto, 2012:8)

    c. Media Sebagai Sumber Belajar

    Proses pembelajaran adalah suatu proses pengolahan sejumlah nilai

    informasi atau bahan pelajaran yang diterima oleh peserta didik. Nilai-

    nilai itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi terambil dari berbagai

    sumber. Sumber belajar yang sesungguhnya banyak sekali terdapat di

    mana-mana; di sekolah, di kampus, di lingkungan rumah, di dalam

    keluarga, dan sebagainya.

    Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar ikut

    membantu pendidik dalam memperkaya wawasan peserta didik. Kalau

    dalam pendidikan di masa lalu, pendidik merupakan satu-satunya

  • 23

    sumber belajar bagi peserta didik. Sehingga kegiatan pendidikan

    cenderung masih tradisional. Tetapi lain halnya sekarang, di mana

    perkembangan teknologi yang kian pesat sehingga penggunaan

    perangkat teknologi sebagai sumber belajar sudah banyak digunakan.

    d. Pemilihan Media Pembelajaran

    Pembelajaran yang baik memerlukan perencanaan yang baik.

    Pemilihan media pembelajaran juga harus direncanakan dengan baik,

    agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dalam

    mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

    Terlepas dari pentingnya penggunaan media pembelajaran di

    dalam proses pembelajaran, jika media pembelajaran tidak

    memenuhi standar yang baik tentunya hasil pembelajaran menjadi

    kurang efektif. Beberapa syarat dari media pembelajaran yang baik

    adalah mampu meningkatkan motivasi peserta didik. Selain itu media

    juga harus merangsang peserta didik mengingat apa yang sudah

    dipelajari, selain meberikan rangsangan baru. Media yang baik juga

    akan mendorong peserta didik untuk aktif dalam memberikan

    tanggapan atau umpan balik, dan dapat melakukan praktik-praktik

    dengan benar

    Pemilihan media pembelajaran juga harus didasarkan pada

    beberapa faktor seperti karakteristik materi yang akan diajarkan,

    lingkungan, sumber daya manusianya dan sebagainya yang saling

    berhubungan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berikut ini

  • 24

    merupakan tabel pemilihan media pembelajaran menurut sifat tugas

    pembelajaran:

    Tabel 2.1. Pemilihan Media Menurut Sifat Tugas Pembelajaran

    MEDIA

    SIFAT TUGAS

    GU

    RU

    IN

    STR

    UK

    TUR

    CET

    AK

    TRA

    NSP

    AR

    ASI

    SLID

    E

    GA

    MB

    AR

    ILU

    STR

    AS

    I

    AU

    DIO

    -TA

    PE

    VID

    EO K

    ASE

    T

    RA

    DIO

    FILM

    KO

    MP

    UT

    ER

    SIM

    ULA

    SI

    VID

    EO

    DIS

    C

    PER

    MA

    INA

    N

    TEL

    EVIS

    I

    Menghafal V V V V V V V

    Memerlukan

    Prosedur fisik

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    Memerlukan

    Penerapan

    Prinsip-pinsip

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    Pemahaman

    konsep dan

    hubungan-

    hubungan

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    memerlukan

    pemikiran

    tingkat lebih

    tinggi

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    V

    Sumber: Azhar Arsyad (2013:76)

    Pada mata kuliah teknik drainase perkotaan, khususnya materi

    analisa data hujan dan aplikasinya, merupakan materi yang memerlukan

    tingkat pemikiran lebih jika dibanding dengan materi lainnya. disamping

    itu, materi tersebut merupakan penerapan dari berbagai teori dan rumus,

    sehingga memerlukan media yang tepat untuk mengatasi hambatan-

    hambatan itu. Media cetak dipilih sebagai media yang paling tepat

    dengan berbagai kelebihannya. Modul adalah salah satunya jenis media

    cetak yang dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas

    mandiri.

  • 25

    2.8. Modul

    Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas

    secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman

    belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik

    menguasai tujuan belajar yang spesifik.

    Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/ substansi

    belajar, dan evaluasi. Modul berfungsi sebagai sarana belajar yang

    bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri

    sesuai dengan kecepatan masing-masing. (Daryanto, 2013:9)

    2.8.1 Karakteristik Modul

    Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi

    belajar, pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik yang

    diperlukan sebagai modul.

    1. Self instruction

    Merupakan karakteristik penting dalam modul, dengan karaktr tersebut

    memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan tidak tergantung

    pada pihak lain. Untuk memenuhi karakteristik self instruction, maka

    modul harus:

    a. Memuat tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat menggambarkan

    pencapaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar;

    b. Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit-unit kegiatan

    yang kecil/ spesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas;

  • 26

    c. Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan

    materi pembelajaran;

    d. Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan

    utuk mengukur peguasaan peserta didik;

    e. Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana,

    tugas atau konteks kegiatan dan lingkungan peserta didik;

    f. Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif;

    g. Terdapat rangkuman materi pembelajaran;

    h. Terdapat instrumen penilaian yang memungkinkan peserta didik

    melakukan penilaian mandiri (self assessment);

    i. Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga peserta

    mengetahui tingkat penguasaan materi;

    j. Terdapat informasi tentang rujukan/ pengayaan/ referensi/ yang

    mendukung materi.

    2. Self Contained

    Modul dikatakan self contained bila seluruh materi pembelajaran yang

    dibutuhkan termuat dalam modul tersebut. Tujuan dari konsep ini

    adalah memberikan kesempatan peserta didik mempelajari materi

    pembelajaran secara tuntas, karena materi belajar dikemas kedalam satu

    kesatuan yang utuh.

  • 27

    3. Berdiri Sendiri (Stand Alone)

    Stand alone atau berdiri sendiri merupakan karakteristik modul yang

    tidak tergantung pada bahan ajar/ media lain, atau tidak harus

    digunakan bersama-sama dengan bahan ajar/ media lain.

    4. Adaptif

    Modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap

    perkembangan ilmu dan teknilogi. Dikatakan adaptif jika modul

    tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi, serta fleksibel / luwes digunakan di berbagai perangkat keras

    (hardware).

    5. Bersahabat/ Akrab (User Friendly)

    Modul hendaknya juga memenuhi kaidah user friendly atau bersahabat/

    akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang

    tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk

    kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan

    keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti,

    serta menggunakan istilah yang umum digunakan, merupakan salah

    satu bentuk user friendly. (Daryanto, 2013: 9-11)

    2.9. Persepsi Mahasiswa

    Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2005:807) persepsi

    didefinisikan sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu,

  • 28

    atau merupakan proses seseorang untuk mengetahui beberapa hal

    melalui panca inderanya.

    Bimo Walgito (2002:53) menjelaskan bahwa persepsi merupakan

    suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses

    yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat

    reseptornya. Namun proses itu tidak berhenti sampai disitu saja

    melainkan stimulus itu diteruskan ke pusat susunan syaraf yaitu

    otak, dan terjadilah proses psikologis sehingga individu menyadari

    apa yang ia dengar dan sebagainya.

    Adapun menurut Jalaluddin Rahmat (2004:51) persepsi adalah

    pengalaman tentang obyek peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

    diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

    Persepsi berarti memberikan makna pada stimulus inderawi (Sensory

    Stimulus).

    2.9.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Persepsi

    Ada tiga faktor yang mempengaruhi terbentuknya persepsi yaitu

    perhatian, karakteristik orang yang mempersepsikan dan sifat stimuli yang

    dipersepsi (Mar’at,1984:22-24) adapun uraian dari ketiga faktor itu adalah:

    1) Faktor Perhatian

    Perhatian adalah pemusatan indera kepada hal-hal tertentu yang

    terjadi dalam pengalaman dan mengabaikan masalah-masalah lain.

    Perhatian menyaring atau menyeleksi informasi inderawi yang diterima.

  • 29

    Dengan demikian yang dipersepsikan bukan semua stimuli inderawi,

    namun yang menarik perhatian.

    2) Faktor karakteristik yang dipersepsi

    Yang menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimuli saja,

    melainkan juga karakateristik orang yang menerima stimuli dan member

    respon stimuli tersebut, Misalnya kebutuhan dan pengalaman masa lalu

    dan faktor-faktor personal.

    3) Faktor sifat stimuli yang dipersepsi

    Pengaruh terbentuknya persepsi selain perhatian dan karakteristik

    orang yang mempersepsi juga berasal dari sifat stimuli semata-mata. Jadi

    sebagaimana adanya stimuli yang diterima oleh indera manusia juga

    mempengaruhi terbentuknya persepsi.

    2.9.2 Syarat-Syarat Terjadinya Persepsi

    Bimo Walgito (2002:54) mengemukakan beberapa syarat sebelum

    individu mengadakan persepsi adalah:

    1) Adanya Obyek atau Sasaran yang dituju

    Obyek atau sasaran yang diamati akan menimbulkan

    stimulus atau rangsangan yang mengenai alat indera. Obyek dalam

    hal ini adalah nilai-nilai keteladanan Pahlawan Nasional untuk

    meningkatkan semangat kebangsaan akan memberikan stimulus yang

    akan ditanggapi oleh siswa.

    2) Alat Indera atau Reseptor

  • 30

    Alat indera atau reseptor yang dimaksud adalah alat indera

    untuk menerima stimulus kemudian diterima dan diteruskan oleh

    syaraf sensorik yang selanjutnya akan disimpan dalam susunan syaraf

    pusat yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

    3) Adanya Perhatian

    Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan

    adanya perhatian yaitu langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam

    mengadakan persepsi, tanpa perhatian tidak akan terjadi persepsi.

    Perhatian merupakan. pemusatan atau konsentrasi dari seluruh

    aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan

    obyek.

    2.10. Perlunya Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)

    Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem informasi

    yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali,

    mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data geospasial yang

    disimpan dalam basis data serta dapat digunakan dalam berbagai aplikasi.

    Sistem Informasi Geografis memiliki kemampuan yang lengkap

    sehingga dapat dimanfaatkan di berbagai bidang pekerjaan diantaranya

    seperti inventarisasi sumber daya alam, untuk pengawasan daerah

    bencana alam, sebagai acuan dalam perencanaan wilayah dan kota.

    2.10.1 Sub Sistem SIG

    Berdasarkan definisi dan pengertian yang tersebut di atas, SIG

    dapat diuraikan dalam beberapa subsistem, yaitu:

  • 31

    a. Data Masukan

    Subsistem ini berfungsi mengumpulkan data spasial dan data

    atribut dari berbagai sumber, sekaligus bertanggung jawab dalam

    merubah/mengkonversi data atau mentransformasikan format data

    data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan untuk SIG.

    b. Pengelolaan Data

    Sub sistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun

    data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga

    mudah dipanggil, di-Update, dan diedit. Jadi sub sistem ini dapat

    menimbun dan menarik kembali dari arsip data dasar, juga dapat

    melakukan perbaikan data dengan cara menambah, mengurangi atau

    memperbaharui.

    c. Manipulasi dan

    analisis data

    Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat

    dihasilkan oleh SIG. Subsistem ini juga dan dapat melakukan

    manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang

    diharapkan.

    d. Data Keluaran

    Berfungsi menayangkan informasi dan hasil analisis data

    geografis secara kualitatif maupun kuantitatif. Atau dapat berfungsi

    menampilkan/menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data

  • 32

    baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy, seperti

    tabel,grafik, peta, arsip elektronik dan lain-lainnya.

    Aplikasi SIG merupakan aplikasi yang multi fungsi dan dapat

    dimanfaatkan di berbagai bidang pekerjaan. Dalam hal ini yakni evaluasi

    sistem drainase, aplikasi ini dapat menjadi salahsatu alternatif dalam

    penyajian informasi mengenai jaringan drainase maupun hasil evaluasi

    jaringan.

    Diharapkan dengan aplikasi SIG akan mempermudah pengguna

    dalam memahami informasi yang disajikan karena dapat menyajikan

    gambar dengan lebih detail dan jelas, selain itu aplikasi SIG juga

    memiliki tampilan yang menarik.

    2.11. Kerangka Bepikir

    Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks,

    menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan bahkan aspek

    pribadi siswa. Siswa adalah penentu terjadi atau tidaknya proses

    pembelajaran. Proses berhasil apabila tujuan pembelajaran tercapai.

    Paradigma pendidikan pun semakin berkembang dari sistem

    pembelajaran tradisional menuju ke arah pembelajaran modern.

    Pembelajaran tradisional merupakan pembelajaran yang secara umum

    pendidikannya berpusat pada pengajar atau Teacher Center Learning

    (TCL). Adapun pada pembelajaran modern, pendidikan tidak hanya

    berpusat pada guru namun menggunakan komunikasi dua arah dan lebih

    menekankan pada siswa Student Center Learning (SCL), sehingga

  • 33

    memungkinkan siswa untuk berdiskusi secara aktif. Untuk mencapai

    pembelajaran modern tersebut diperlukan penunjang seperti alat bantu

    kegiatan pembelajaran, metode, dan teknik penyajian yang baik.

    Pada mata kuliah Teknik Drainase Perkotaan, mahasiswa masih

    menggunakan cara perhitungan manual dalam penyelesaian tugas

    perncanaan drainase, sehingga membutuhkan waktu yang lama. Perlu

    adanya cara yang lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian tugas

    supaya mahasiswa dapat belajar lebih banyak ilmu tentang teknik

    drainase perkotaan, salah satu caranya yaitu dengan memanfaatkan

    aplikasi sistem informas geografis. Sehingga adanya media pembelajaran

    menggunakan aplikasi sistem informasi geografis dibutuhkan sebagai

    pendamping mahasiswa dalam menyelesaikan tuganya.

    Perencanaan dalam proses pembelajaran harus disiapkan dengan

    baik guna mendapatkan hasil yang diharapkan. Beberapa hal yang perlu

    dipersiapkan diantaranya strategi pembelajaran, metode, dan media

    pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi. Dari tiga hal yang

    perlu disiapkan dalam mendesaian suatu pembelajaran, media merupakan

    salah satu unsur penting yang membantu dalam proses penyampaian

    materi.

    Media pembelajaran harus efektif, saling mendukung dengan

    komponen pembelajaran lainnya, dan dapat di pelajari oleh penggunanya

    dengan mudah. Untuk itu, diperlukan penilaian dari pengguna terhadap

    media pembelajaran sebelum media digunakan. Setelah media diuji dan

  • 34

    digunakan, diharapkan dapat mengurangi kesulitan belajar dan

    mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran.

    Berikut ini disajikan gambar dari kerangka berpikir:

    Paradigma

    Pembelajaran Kesulitan

    Belajar

    Desain

    Pembelajaran

    Media

    Pembelajaran

    Tidak

    Uji persepsi

    mahasiswa

    terhadap media

    Ok

    Mengurangi

    kesulitan belajar

    Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Lokasi dan Objek Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Teknik Sipil Fakultas

    Teknik Universitas Negeri Semarang dan objek penelitiannya adalah

    Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan yang mengikuti perkuliahan

    Teknik Drainase Perkotaan, Semester VI dan telah mendapat materi

    tentang analisis data hujan dan aplikasinya.

    3.2. Pendekatan Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode penelitian R & D

    (Reasearch and Development) dengan pendekatan kuantitatif. R & D

    adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

    tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut, (Sugiyono 2010 :

    407).

    Langkah-langkah penelitian Research and Development (R &

    D) yaitu :

    a. Potensi dan masalah

    b. Pengumpulan data

    c. Desain produk

    d. Validasi desain

    e. Revisi desain

    f. Ujicoba produk

    35

  • 36

    g. Revisi produk

    h. Ujicoba pemakaian

    i. Ujicoba produk

    j. Produksi masal

    Pada penelitian ini, metode R&D hanya disingkat sampai 7

    (tujuh) tahap saja yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan data,

    desain produk, validasi desain, revisi desain.

    3.3. Fokus Penelitian

    Fokus dalam penelitian ini adalah modul (bahan ajar) yang

    dilengkapi dengan aplikasi SIG dalam menampilkan hasil dari

    perhitungan yang diharapkan mampu membantu mahasiswa

    Pendidikan Teknik Bangunan dalam mengikuti mata kuliah Teknik

    Drainase Perkotaan.

    3.4. Media Pembelajaran

    Menurut Daryanto (2012:12) ada beberapa tinjauan tentang

    landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan

    filosofis, psikologis, teknologis, dan empiris.

    3.4.1. Perangkat Pembuat Media

    Proses pembuatan media pembelajaran dilakukan dengan

    menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

    (software), adapun macamnya yaitu:

  • 37

    a. Perangkat Keras (hardware)

    Perangkat keras adalah istilah yang menunjukan

    perangkat komputer beserta kelengkapannya yang dapat

    dipegang secara fisik. Perangkat keras yang mendukung didalam

    pembuatan sistem ini adalah : PC (Personal Computer) dan

    Kelengkapannya, terdiri dari control processing Unit (CPU),

    Monitor, Keyboard, dan Mouse.

    Alat-alat tersebut digunakan untuk melakukan

    pengolahan data digital, sedangkan perangkat keras yang

    digunakan untuk pengembangan aplikasi Sistem Informasi

    Geografis (SIG) Pemetaan Jaringan Drainase Kampus UNNES

    Sekaran ini adalah sebagai berikut:

    1) Prosesor intel ® Pentium ® CPU B950 @2.10 GHz

    2) RAM 200 MB

    3) Hardisk dengan kapasitas 320 GB

    4) Monitor 14”

    5) Keyboard

    6) Mouse

    Syarat minimal menjalankan Sistem Informasi

    Geografis (SIG) penyajian sistem drainase ini menggunakan

    aplikasi Arcview GIS 3.3 ini adalah sebagai berikut:

    1) Processor : Intel Pentium 3 1.06 GHz

    2) Memori : 256 MB

    mailto:@2.10

  • 38

    3) Hardisk : monimal terdapat freespace sebesar 100 MB

    untuk data pengujian

    4) Monitor dan Graphic Card : Minimal dapat menampilkan

    resolusi 256 colors

    5) Mouse dan keyboard standar

    Penggunaan perangkat keras diatas dimaksudkan

    sebagai syarat minimal menjalankan Sistem Informasi

    Geografis (SIG) dalam membuka dengan menggunakan

    Arcview GIS 3.3. Hal ini dikarenakan apabila perangkat keras

    yang digunakan dibawah syarat minimal maka aplikasi aplikasi

    tidak dapat dijalankan.

    b. Perangkat Lunak (Software)

    Pengertian Software komputer adalah sekumpulan

    data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data

    elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa

    program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah.

    Melalui software atau perangkat lunak inilah suatu komputer

    dapat menjalankan suatu perintah. Perangkat lunak yang

    digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis

    (SIG) untuk menyajikan informasi sistem drainase ini adalah :

    1) Arcview 3.3

    Arcview merupakan salah satu perangkat lunak

    SIG yang populer dan paling banyak digunakan untuk

  • 39

    mengelola data spasial. Arcview dibuat oleh ESRI

    (Environmental Systems Research Institute). Dengan

    Arcview kita dengan mudah dapat mengelola data,

    menganalisa dan membuat peta serta laporan yang

    berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis.

    2) Microsoft Office 2007

    Microsoft Office adalah sebuah paket aplikasi

    perkantoran buatan Microsoft yang mempunyai beberapa

    fungsi, diantaranya Microsoft Word (Pengolah Data),

    Microsoft Excel (Pengolah Angka), Microsoft Power Point

    (Presentasi), Microsoft Acces (Databases), dll.

    3) Autocad 2007

    Perangkat lunak yang memudahkan proses aplikasi

    kepentingan gambar teknik 2D, sedangkan 3D merupakan

    software aplikasi untuk pembuat model dalam bentuk tiga

    dimensi.

    c. Alat Survei Lapangan

    1) Water Pass

    Water pass digunakan untuk mengetahui beda tinggi tanah

    dan pengukuran penampang melintang saluran drainase

    jalan.

  • 40

    2) Meteran

    Meteran digunakan untuk mengukur dimensi penampang

    saluran.

    3) Kamera Digital

    Digunakan untuk mendapatkan dokumentasi foto sekolah

    yang akan ditampilkan pada sistem informasi.

    d. Bahan Penelitian

    1) Peta

    Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang

    datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi.

    Dalam penelitian ini peta yang digunakan adalah peta

    topografi kampus UNNES Sekaran (Geomatika 2010).

    2) Data Atribut

    Data atribut adalah data pelengkap dan tidak memiliki

    aspek kewilayahan ini diperoleh melalui survei langsung

    di lapangan yaitu pengamatan dan pengukuran langsung

    saluran drainase di kampus UNNES.

    3.4.2. Desain Media Pembelajaran

    Desain rancangan dari media pembelajaran pada mata

    kuliah Teknik Drainase Perkotaan yang terdiri dari modul dan

    aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG).

  • 41

    1. Desain Modul

    Desain rancangan dari modul mata kuliah Teknik

    Drainase Perkotaan secara garis besar sebagai berikut:

    Pendahuluan

    Kegiatan

    Pembelajaran

    Evaluasi

    Gambar 3.1. Desain modul

    2. Desain Aplikasi SIG

    Desain rancangan dari aplikasi SIG pendukung modul

    mata kuliah Teknik Drainase sebagai berikut:

    Mulai

    Pengumpulan Data

    Data Spasial Data Tekstual

    -Peta Garis UNNES

    -Peta Sistem Drainase

    ArcView 3.3

    -Data Atribut

    -Data Kondisi Saluran

    Integrasi Data

    Pemrograman

    Visualisasi

    Aplikasi SIG

    Sistem Drainase

    Gambar 3.2. Desain aplikasi SIG

  • 42

    3.5. Instrumen Penelitian

    Instrumen dalam penelitian ini berupa angket, yaitu suatu daftar

    pertanyaan yang diberikan kepada responden dan harus diisi sesuai

    pentunjuk pengisian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh

    peneliti. Angket yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari

    penelitian serupa yaitu penelitian yang di lakukan oleh Fitri Indrayati

    dalam skripsi yang berjudul “Desain Pembelajaran Hidrolika Saluran

    Terbuka Pada Program Studi Teknik Sipil S1 Universitas Negeri

    Semarang”

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitri Indrayati Prosedur

    penyusunan angket yang di pakai adalah sebagai berikut:

    1) Menetapkan tujuan

    Tujuan dari penyusunan angket ini adalah untuk

    mendapatkan data tentang persepsi mahasiswa terhadap

    modul pembelajaran menggunakan aplikasi sistem informasi

    geografis.

    2) Menentukan jenis angket

    Dalam penelitian ini angket yan digunakan oleh peneliti

    adalah jenis angket tertutup yang diberikan langsung kepada

    responden.

  • 43

    3) Merancang angket

    Angket tersusun dari beberapa pertanyaan sesuai dengan

    aspek-aspek yang telah ditentukan sebelumnya dalam kisi-

    kisi angket.

    4) Penskoran

    Angket penelitian ini akan digunakan untuk melakukan

    pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yang akurat,

    sehingga harus mempunyai skala. Jenis-jenis skala

    pengukuran yang dapat digunakan dalam penelitian

    Administrasi, Pendidikan dan Sosial antara lain:

    a) Skala Likert

    b) Skala Guttman

    c) Rating Scale

    d) Semantic Deferential

    dan penelitian ini menggunakan Rating Scale dalam

    mentukan penskoran.

    3.5.1 Validitas Instrumen Penelitian

    Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

    tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen

    yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Dalam penelitian ini

    uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana modul

    pembelajaran menggunakan aplikasi sistem informasi geografis,

    sehingga dapat diketahui tingkat kevalidannya.

  • 44

    Instrumen penelitian dianggap valid karena sudah pernah

    digunakan sebelumnya pada penelitian yang serupa, dalam penelitian

    yang dilakukan oleh Fitri Indrayati.

    a. Aspek Materi

    Pada aspek materi akan diuji oleh ahli materi, dengan

    indikator yang dinilai adalah:

    1) Kelogisan dan kejelasan uraian materi.

    2) Kesesuaian tujuan, indikator pembelajaran, dan materi

    dengan silabus atau kurikulum.

    b. Aspek Instruksional

    Pada aspek instruksional indikator yang dinilai adalah:

    1) Kedalaman materi dan kemudahan untuk dipahami.

    2) Materi tersusun secara sistematis dengan alur yang logis

    3) Kejelasan contoh-contoh dan gambar dalam menjelaskan

    materi.

    4) Pemberian motivasi belajar.

    5) Konsistensi dan ketepatan evaluasi.

    6) Media pembelajaran membantu dosen dalam mengatasi

    kesulitan belajar mahasiswa dan memungkinkan mahasiswa

    belajar mandiri.

    c. Aspek Media

    Pada aspek media akan diuji dari ahli media, dengan

    indikator yang dinilai sebagai berikut:

  • 45

    1) Elemen mutu mdul

    a) Font.

    b) Layout.

    c) Warna.

    d) Penyajian materi.

    Validasi instrumen kuesioner ini dilakukan oleh pakar

    atau orang yang ahli di bidang penelitian. Kisi-kisi angket

    terdiri dari aspek substansi atau materi, aspek media, dan aspek

    instruksional. Berikut adalah kisi-kisi jumlah butir-butir angket

    validasi yang akan digunakan dalam penelitian ini.

    a) Aspek Materi

    Aspek materi diuji oleh Dosen Jurusan Teknik Sipil

    Unnes yang ahli dalam bidang keilmuan drainase perkotaan

    sebagai ahli materi.

    Tabel 3.1. Kisi-Kisi Angket dalam Aspek Materi

    Kriteria

    Sub Kriteria

    Jumlah

    Butir

    Aspek Materi

    Kelogisan dan kejelasan uraian materi 2

    Kesesuaian Tujuan, Indikator

    Pembelajaran, dan Materi dengan

    Silabus atau Kurikulum

    4

  • 46

    b) Aspek Instruksional

    Aspek instruksional diuji oleh Dosen Jurusan

    Teknik Sipil Unnes yang ahli dalam keilmuan drainase

    perkotaan sebagai Ahli Instruksional.

    Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket dalam Aspek Instruksional

    Kriteria

    Sub Kriteria Jumlah

    Butir

    Aspek

    Instruksional

    Kedalaman materi dan kemudahan untuk dipahami

    3

    Materi tersusun secara sistematis dengan alur yang logis

    2

    Kejelasan contoh-contoh dan gambar

    dalam menjelaskan materi

    1

    Pemberian motivasi belajar 1

    Konsistensi dan ketepatan evaluasi 1

    Media pembelajaran membantu dosen dalam mengatasi kesulitan belajar

    mahasiswa dan memungkinkan

    mahasiswa belajar mandiri

    2

    c) Aspek Media

    Aspek media diuji oleh Dosen dari pusat tata bahasa

    Unnes yang ahli dalam bidang media sebagai Ahli Media.

    Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket dalam Aspek Media

    Kriteria

    Sub Kriteria Jumlah

    Butir

    Elemen Mutu

    Modul

    Font 4

    Layout 3

    Warna 2

    Penyajian Materi 4

  • 47

    d) Persepsi Mahasiswa

    Kuesioner ditujukan untuk mahasiswa sebagai

    pengguna media guna mengetahui persepsi mahasiswa

    tentang adanya media pembelajaran.

    Tabel 3.4. Kisi-Kisi Angket Persepsi Mahasiswa

    Kriteria

    Sub Kriteria Jumlah

    Butir

    Media

    Pembelajar

    an

    Menimbulkan minat dalam belajar 3

    Mengurangi kesulitan belajar 5

    Kemandirian belajar 2

    3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

    Dalam pengumpulan data adapun sumber-sumber yang

    mendukung dalam pengumpulan data pada penelitian ini :

    a. Data Primer

    Data primer adalah data yang dikumpulkan atau diperoleh

    secara langsung dari lapangan, diantaranya sebagai berikut.

    1) Dosen Jurusan Teknik Sipil Unnes yang ahli atau pakar dalam

    bidang drainase sebagai tim penguji/ahli materi.

    2) Dosen Jurusan Teknik Sipil dan dosen Jurusan Teknologi

    Pendidikan Unnes yang ahli atau pakar dalam bidang media

    sebagai tim penguji/ahli media.

    3) Mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Bangunan yang

    mengikuti mata kuliah Teknik Drainase Perkotaan semester

    genap tahun ajaran 2015 sebagai pengguna.

  • 48

    b. Data Sekunder

    Data sekunder adalah data-data yang berkaitan tentang media

    pembelajaran dan penelitian yang diperoleh tidak secara langsung.

    Data sekunder dalam penelitian ini diantaranya:

    1) Data daftar mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan S1,

    Jurusan Teknik Sipil, UNNES.

    2) Silabus Mata Kuliah Teknik Drainase Perkotaan, diperoleh dari

    Dosen pengampu mata kuliah.

    3.5.3 Teknik Analisis Data

    Teknik analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk

    mengolah data hasil penelitian untuk memperoleh suatu kesimpulan.

    Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan untuk

    mengetahui pendapat ahli media dan ahli materi akan media yang

    disusun, serta pendapat mahasiswa akan media adalah dengan teknik

    analisis deskriptif prosentase. Untuk menganalisis data hasil angket

    dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

    a. Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapannya

    kemudian disusun sesuai dengan angket responden

    b. Mengkuantitatifkan data hasil checkling sesuai dengan indikator

    yang telah ditetapkan dengan memberi skor sesuai dengan bobot

    yang telah ditentukan sebelumnya.

    c. Membuat tabulasi data atau menyusun menjadi tabel

  • 49

    1) Menentukan skor maksimum = 4

    2)

    Menentukan skor minimum = 1

    3)

    Menentukan presentase maksimum

    =

    d. Menghitung presentase dengan cara membagi suatu skor dengan

    totalnya dan mengalikan 100.

    Keterangan:

    P (s) : persentase skor

    S : jumlah skor jawaban responden

    N : jumlah skor maksimum

    Dari presentase yang telah diperoleh kemudian

    ditransformasikan kedalam tabel supaya pembacaan hasil

    penelitian menjadi mudah. Untuk menentukan kriteria kualitatif

    dilakukan dengan cara:

    x 100%

    = x 100% = 100 %

    4) Menentukan presentase minimum = x 100%

    = x 100% = 25 %

    5) Menentukan range = 100% - 25% = 75%

    6) Menentukan panjang kelas = x 100%

    = x 100% = 18,75%

    7) Membuat tabel distribusi frekuensi

  • 50

    Tabel 3.5. Rentang Presantase

    Presentase

    Kriteria

    81,26% – 100 % Sangat Baik

    62,51% - 81,25% Baik

    43,76% - 62,50% Kurang Baik

    25% - 43,75% Sangat Tidak Baik

    3.6 Diagram Alir Penelitian

    Diagram alir penelitian merupakan gambaran dari langkah-

    langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini.

    Mulai

    Permasalahan

    Pembuatan

    Validasi

    Ahli

    Materi &

    Media

    Revisi

    Ok

    Uji Persepsi

    Analisis dan

    Pembahasan

    Kesimpulan

    Selesai

    Gambar 3.3 Diagram alir penelitian

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Hasil Penelitian

    Modul “Evaluasi Sistem Jaringan Drainase berbasis Apllikasi SIG”

    telah di ujikan kepada beberapa dosen ahli yang berkompeten dalam bidang

    media, untuk memvalidasi modul dan kemudian diujicobakan pada

    mahasiswa untuk mencari persepsi mahasiswa terhadap modul pengujian

    yang telah dibuat. Berikut ini hasil tanggapan dari 4 dosen yang telah

    memvalidasi modul dan persepsi mahasiswa terhadap modul pembelajaran

    yang tersaji dalam bentuk tabel.

    4.1.1. Validasi Ahli Materi & Ahli Instruksional

    Validasi materi dan intruksional dilakukan oleh Dosen Jurusan

    Pendidikan Teknik Bangunan Unnes yang ahli atau pakar dalam bidang

    keilmuan Teknik Drainase Perkotaan sebagai ahli materi, yaitu Bapak Drs.

    Sucipto, M.T, dan Bapak Drs. Sumiyadi, M.T.

    Tabel 4.1. Hasil Angket Ahli Materi & Ahli Instruknional

    No

    Pertanyaan Jawaban

    SS S KS STS

    A. Aspek Materi

    1 Konsep materi bahan ajar ditulis secara ilmiah dan akurat (benar).

    2

    2 Materi yang tersaji dalam bahan ajar mampu mempermudah pengguna memahami materi.

    2

    48

  • 49

    Lanjutan Tabel 4.1

    No

    Pertanyaan Jawaban

    SS S KS STS

    4 Indikator pembelajaran sudah sesuai dengan silabus

    1

    1

    5 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran, kompetensi dan indikator pembelajaran

    1

    1

    6 Keakuratan materi yang akan dipelajari 2

    B. Aspek Instruksional

    7 Cakupan materi diuraikan dengan mendalam 1 1

    8 Uraian materi mudah dipahami oleh pengguna 2

    9 Materi dalam bahan ajar mampu menambah pemahaman dan penerapan konsep pengguna

    2

    10 Materi dalam bahan ajar telah dirumuskan dengan jelas dan terukur.

    1 1

    11 Materi dalam bahan ajar tersusun secara sistematis.

    1 1

    12 Kejelasan contoh-contoh dan gambar pada materi 2

    13 Materi yang tersaji dalam bahan ajar mampu menambah wawasan pengetahuan pengguna.

    2

    14 Ketepatan alat evaluasi dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

    2

    15 Dengan bahan ajar memungkinkan mahasiswa belajar mandiri

    2

    16 Dengan bahan ajar mempermudah dosen dalam menyampaikan materi

    2

    (Sumber : Hasil Validasi Ahli)

    Dari review yang telah diuraikan oleh kedua ahli, uraian materi dalam

    modul sesuai dengan tujuan pembelajaran, kompetensi dan indikator

    pembelajaran. Materi yang disajikan sudah cukup rinci sehingga mudah

    dipahami oleh mahasiswa.

    Bapak Sucipto memberikan komentar bahwa gambar-gambar dan

    skema pada modul kurang jelas sehingga perlu diperjelas lagi, secara umum

    modul “Evaluasi Sistem Jaringan Drainase berbasis SIG” sudah dapat

  • 50

    digunakan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran pada mata kuliah

    Teknik Drainase Perkotaan.

    Sementara itu, Bapak Sumiyadi memberikan pendapat bahwa secara

    konsep modul sudah runtut namun materi pada perhitungan debit banjir

    rencana perlu ditambahkan perhitungan metode pemilihan distribusi yang

    dipilih sehingga mahasiswa lebih mudah dalam memahaminya.

    4.1.2. Validasi Ahli Media

    Validasi ahli media pembelajaran modul dilakukan oleh Dosen

    Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Unnes yang pakar dalam bidang

    media pembelajaran sebagai ahli media, yaitu Ibu Dra. Sri Handayani, M.Pd

    dan Dosen dari Fakultas Ilmu Pendidikan, Bapak Drs. Wardi, M.Pd. hasil

    angket ditunjukkan pada Tabel 4.2.

    Tabel 4.2. Hasil Angket Ahli Media (Modul)

    No

    Pertanyaan Jawaban

    SS

    S

    KS

    STS

    A. Aspek Font

    1 Bentuk huruf dalam modul memudahkan pengguna dalam membaca modul

    1

    1

    2 Ukuran huruf dalam modul memudahkan pengguna dalam membaca modul

    2

    3 Bagian sampul (cover) depan menggunakan huruf yang serasi

    1

    1

    B. Aspek Layout

    4 Format kolom (tunggal atau multi) proporsional sesuai dengan bentuk dan ukuran kertas

    1

    1

    5 Batas tepi (margin) luas menjadikan perhatian pengguna lebih fokus ke materi dalam modul

    2

    6 Jarak spasi konsisten 2

  • 51

    Lanjutan Tabel 4.2

    No Pertanyaan Jawaban

    SS S KS STS

    C. Aspek Warna

    7 Warna pada isi modul tidak mengganggu konsentrasi pengguna

    1

    1

    8 Gambar dapat terlihat jelas dilihat dari kecerahan warna.

    2

    D. Penyajian Materi

    9 Pengelompokkan isi materi pembelajaran sesuai dengan urutan dan tersusun sistematis

    2

    10 Pengelompokkan antar bab sesuai dengan susunan dan alur

    1

    1

    11 Pengelompokkan antar unit sesuai dengan susunan dan alur

    1

    1

    12 Pengelompokkan antar paragraf sesuai dengan susunan dan alur

    2

    (Sumber : Hasil Validasi Ahli)

    Ibu Sri Handayani memberi masukan mengenai soal tes dan evaluasi

    untuk lebih memberikan penjelasan yang lebih agar mahasiswa tahu apa

    yang akan dikerjakan setelah membaca soal, yang kedua dalam memberikan

    kunci jawaban juga harus rinci dan bertahap, Beliau juga memberikan saran

    agar dalam penilaian disertakan cara penskoran dan cara menghitung skor

    menjadi nilai.

    Dari Bapak Wardi memberikan komentar seharusnya modul

    menggunakan bahasa yang akrab (friendly), semi formal sehingga seakan-

    akan modul mampu mengajar sendiri, setiap penggalan ditambahkan

    rangkuman dan evaluasi.

    Dari hasil validasi ahli media yang menilai perihal mutu modul

    diperoleh hasil sebesar 86,46%, sesuai dengan rentang presentase yang telah

    ditetapkan hasil tersebut masuk dalam kategori “Sangat Baik” sehingga

    media siap dikembangkan menjadi perangkat pembelajaran yang utuh dan

  • 52

    siap disebarluaskan kepada mahasiswa dan digunakan sebagai penunjang

    dalam perkuliahan Teknik Drainase Perkotaan.

    4.1.3. Persepsi Mahasiswa Terhadap Media

    Pengujian persepsi mahasiswa terhadap media dilakukan dengan

    cara memberikan modul mata kuliah Teknik Drainase Perkotaan kepada

    mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan S1 angkatan 2012 yang

    menempuh mata kuliah Teknik Drainase Perkotaan dan telah mendapatkan

    materi tentang analisis data hujan dan aplikasinya sebanyak 62 mahasiswa.

    Untuk mengetahui persepsi mahasiswa, diberikan angket yang berisi 10

    item pertanyaan mengenai persepsi mahasiswa terhadap media yang

    berkaitan dengan kesulitan belajar.

    Gambar 4.1. Pengujian Persepsi Mahasiswa Terhadap

    Berikut adalah hasil persepsi mahasiswa terhadap media pembelajaran

    berbasis Aplikasi SIG yang tersaji dalam bentuk Tabel 4.3.

  • 53

    Tabel 4.3. Hasil Angket Persepsi Mahasiswa Terhadap Media

    NO

    Pertanyaan Pilihan

    SS S KS STS

    1

    Saya memerlukan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran teknik

    drainase perkotaan

    41

    21

    0

    0

    2

    Dengan menggunakan media pembelajaran mata kuliah teknik drainase perkotaan

    mejadi lebih menarik

    33

    28

    1

    0

    3

    Dengan menggunakan media pembelajaran suasana kegiatan pembelajaran teknik

    drainase perkotaan lebih menyenangkan dan

    tidak membosankan

    37

    25

    0

    0

    4

    Dengan adanya penjelasan materi teori dalam media mempermudah saya dalam

    memahami atau mengetahui materi yang

    disampaikan

    36

    25

    1

    0

    5

    Dengan adanya penjelasan prosedur perhitungan dalam media mempermudah

    saya dalam memahami materi dan

    pengerjaannya

    24

    36

    2

    0

    6

    Dengan adanya media pembel