23
TUGAS TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DESAIN PEMBELAJARAN “ PENATAAN RUANG KELAS SEBAGAI BENTUK PENGELOLAAN KELAS “ Disusun Oleh: NITA MURTIA HANDAYANI K2513048 PUTRI FATMA NUR S. K2513052 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Desain Pembelajaran Present

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tempat duduk siswa

Citation preview

Page 1: Desain Pembelajaran Present

TUGAS TEKNOLOGI PEMBELAJARANDESAIN PEMBELAJARAN

“ PENATAAN RUANG KELAS SEBAGAI BENTUK PENGELOLAAN KELAS “

Disusun Oleh :

NITA MURTIA HANDAYANI K2513048

PUTRI FATMA NUR S. K2513052

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2014

Page 2: Desain Pembelajaran Present

BAB IPENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Guru merupakan faktor penentu yang sangat dominan dalam pendidikan, karena guru memegang peran dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan proses inti dari proses pendidikan secara keseluruhan. Peran guru meliputi banyak hal, yaitu guru dapat berperan sebagai pengajar, pengelola kelas, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan belajar, perencana pembelajar, supervisor, motivator dan sebagai evaluator.

Peran guru sebagai pengelola kelas (learning managers) hendaknya mampu melakukan penanganan pada kelas, karena kelas merupakan lingkungan yang perlu diorganisasi. Sebagian besar kondisi fisik dan pengaturan ruang kelas yang kurang sesuai memiliki pengaruh terhadap kemungkinan munculnya gangguan terhadap proses belajar mengajar. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas konsentrasi siswa. Temperatur ruangan yang terlalu dingin atau panas dan sistem ventilasi yang kacau misalnya, dapat menurunkan konsentrasi siswa, terkadang perabotan serta materi fisik penunjang proses pembelajaran perlu ditata sedemikian rupa untuk membuat siswa mampu memusatkan perhatian mereka terhadap pembahasan dalam forum kelas, seorang guru perlu memperhatikan  pengaturan dan penataan ruang kelas dalam proses belajar mengajar, karena ketika ruangan kelas tertata dengan teratur dan nyaman, proses pengajaran akan berjalan dengan baik.

Page 3: Desain Pembelajaran Present

Proses pembelajaran penguasaan pengetahuan yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi kehidupan nyata adalah tujuan pendidikan, tetapi dalam proses pembelajaran dalam kelas bagaiamana siswa dapat menguasai dan memahami bahan ajar secara tuntas masih merupakan masalah yang sulit. Hal tersebut dikarenakan bahwa dalam satu kelas para siswa adalah merupakan makhluk sosial yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari aspek kecerdasan, pisikologis, biologis. Perbedaan tersebut dapat menimbulkan beragamnya sikap dan anak didik di dalam kelas, menjadi tugas guru bagaimana menjadikan keanekaragaman karakteristik siswa tersebut dapat diatasi sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal itu merupakan tugas bagi guru dalam mengelola kelas dengan baik.

Banyaknya keluhan guru karena sukarnya mengelola kelas sehingga tujuan pembelajaran sukar untuk dicapai. Hal ini kiranya tidak perlu terjadi apabila ada usaha yang dapat dilakukan oleh guru dalam menciptakan iklim belajar yang kondusif dan maksimal, misalnya penataan ruang kelas berupa pengaturan/penataan tempat duduk yang sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung.

Pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti, dengan tercapainya tujuan pembelajaran maka dapat dikatakan bahwa guru telah berhasil dalam mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar dapat diketahui setelah diadakan evaluasi dengan seperangkat item soal yang sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran.

Page 4: Desain Pembelajaran Present

BAB IIKAJIAN TEORI

Pengertian Desain PembelajaranDesain Pembelajaran menurut para ahli:1. Gagnie, Briggs & Wager, 1992

Desain pembelajaran membantu proses belajar seseorang, dimana proses belajar itu sendiri memiliki tahapan segera dan jangka panjang.

2. Gentry, 1994Desain pembelajaran adalah suatu proses yang merumuskan dan menentukan tujuan pembelajaran strategi, teknik dan media agar tujuan umum tercapai.

3. Reigeluth, 1983Desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan pembelajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang.

Perencanaan Desain PembelajaranCara untuk merencanakan desain pembelajaran ikutilah delapan langkah berikut ini :4. Sebutkan apa saja yang akan menjadi tujuan belajar yang akan dicapai oleh siswa dimana

hasil belajar siswa tersebut memungkinkan untuk diukur.5. Buatlah daftar isi (materi) pelajaran yang akan membantu tiap tujuan pembelajaran6. Tentukan kegiatan belajar dan mengajar, serta pilihan sumber–sumber belajarnya.7. Koordinasilah semua penunjang seperti anggaran, personalia, fasilitas, peralatan dan jadwal

kegiatan untuk menunjang terlaksananya pengajaran.

Page 5: Desain Pembelajaran Present

Sifat Desain PembelajaranBeberapa hal yang menjadi roh suatu desain pembelajaran dibahas seperti di bawah ini.

1. Berorientasi pada Peserta DidikDesain pembelajaran memang mengacu pada peserta didik. Setiap individu peserta didik dipertimbangkan memiliki kekhasan masing-masing.

2. Alur Berfikir Sistem atau SistemikSistem sebagai rangkaian komponen dengan masing-masing fungsi yang berbeda, bekerja sama dan berkoordinasi dalam melaksanakan suatu tujuan yang telah dirumuskan, maka dari itu pendekatan sistem dalam desain intruksional merupakan pendekatan ideal yang dapat dilakukan oleh para desainer pembelajaran.

3. Empiris dan BerulangSebuah desain harus didasari atas efektivitas dan efesiensinya secara empiris. Model apapun yang diajukan oleh pakar telah melalui hasil kajian teori serta serangkaian uji coba yang mereka lakukan sendiri sebelum dipublikasikan.

Model-model Desain Pembelajaran4. Model PPSI ( Prosedur Pengembangan Sistem Intruksional )

Model pengajaran PPSI dipandang sebagai suatu sistem. Sub-sistem dari pengajaran, diantaranya tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kegiatan pembelajaran, alat-alat dan sumber pembelajaran dan evaluasi. Semua komponen tersebut diorganisir sedemikian rupa sehingga masing-masing komponen dapat berfungsi secara harmonis.

Page 6: Desain Pembelajaran Present

2. Model Kemp (1985)Berorientasi pada perancangan pembelajaran yang menyeluruh, sehingga guru sekolah dasar dan sekolah menengah, dosen perguruan tinggi, pelatih di bidang industri, serta ahli media yang akan bekerja sebagai perancang pembelajaran.

3. Model Bela H.BanathyModel pengembangan sistem pembelajaran ini berorientasi pada tujuan pembelajaran.

4. Model Gerlach & EllyMerupakan suatu metode perencanaan pengajaran yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan pembelajaran karena model ini memperlihatkan keseluruhan proses belajar mengajar yang baik

5. Model ASSUREModel ASSURE merupakan suatu model yang merupakan sebuah formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model berorientasi kelas

Pengertian Pengelolaan KelasPengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan guru yang ditujukan untuk mendorong

munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosoi-emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.

Page 7: Desain Pembelajaran Present

Penataan Ruang KelasPembelajaran yang efektif dapat bermula dari lingkungan kelas yang dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, untuk itu perlu diperhatikan pengaturan/penataan ruang kelas dan isinya selama proses pembelajaran. Lingkunagan kelas perlu ditata dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang aktif antara siswa dengan guru, dan antar siswa. 1) Visibility ( Keleluasaan Pandangan)

Visibility artinya penempatan dan penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru, benda atau kegiatan yang sedang berlangsung. Begitu pula guru harus dapat memandang semua siswa kegiatan pembelajaran.

2) Fleksibilitas (Keluwesan)Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran, seperti penataan tempat duduk yang perlu dirubah jika proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, dan kerja kelompok.

3) KenyamananKenyamanan disini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara, dan kepadatan kelas.

4) KeindahanPrinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar.

Page 8: Desain Pembelajaran Present

Tempat Duduk SiswaTempat duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh siswa dalam proses

pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas di sekolah formal. Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk

dapat di duduki oleh seorang siswa, dan satu tempat yang diduduki oleh beberapa orang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa itu mudah di ubah-ubah formasinya yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran, untuk ukuran tempat dudukpun sebaiknya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil sehingga mudah untuk diubah-ubah dan juga harus disesuaikan dengan ukuran bentuk kelas.

Penempatan tempat duduk siswa kiranya harus mempertimbangan pula pada aspek biologis seperti, postur tubuh siswa, dimana menempatkan siswa yang mempunyai tubuh tinggi dan atau rendah, dan bagaimana menempatkan siswa yang mempunyai kelainan dalam arti secara psikologis, misalnya siswa yang hiper aktif, suka melamun, dll.

Page 9: Desain Pembelajaran Present

BAB IIIPERMASALAHAN

Desain pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan bahan dan kegiatan pembelajaran, uji coba dan penilaian bahan, mengelola kelas, penataan fasisitas siswa serta pelaksanaan kegiatan pembelajarannya.

Banyaknya keluhan guru karena sukarnya mengelola kelas sehingga tujuan pembelajaran sukar untuk dicapai. Hal ini kiranya tidak perlu terjadi apabila ada usaha yang dapat dilakukan oleh guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan maksimal, misalnya penataan ruang kelas berupa pengaturan/ penataan tempat duduk yang sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung.

Makalah ini juga akan membahas beberapa masalah yang berkaitan dengan desain pembelajaran yaitu tentang apa yang disebut dengan desain pembelajaran, apa yang disebut dengan pengelolaan kelas, bagaimana cara penataan tempat duduk siswa agar tercapai tujuan pembelajaran, apakah lingkungan kelas mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar, bagaimana penataan ruang kelas agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, bagaimana pengaturan bangku siswa yang aman dan nyaman untuk pembelajaran, apa pengaruh tanaman dalam lingkungan sekolah.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka kiranya perlu bagi guru atau calon pengajar mengetahui dan memahami tentang hal tersebut, salah satunya yaitu pengaturan ruangan kelas berupa penataan tempat duduk siswa agar tercapai tujuan pembelajaran.

Page 10: Desain Pembelajaran Present

BAB IVPEMBAHASAN

Desain ruang kelas merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan, karena akan mempengaruhi suasana belajar didalam kelas. Desain ruang kelas meliputi pemilihan warna dinding kelas, warna meja dan bangku, serta warna perabotan atau sarana prasarana kelas yang lain, seperti perletakan berbagai gambar-gambar yang menarik, peletakan berbagai petunjuk kondisi ruang kelas yang memadai dan menarik, serta peletakan perabotan kelas dalam posisi yang diatur sedemikian rupa, dalam hal ini yang paling penting adalah bagaimana mengatur posisi tempat duduk sesuai dengan metode dan cara pembelajaran.

Lingkungan KelasLingkungan kelas mempengaruhi kemampuan siswa untuk fokus dan menyerap informasi.

Bila suasana dan kondisidi dalam kelas berantakan, kumuh, kotor, dan tidak menarik para siswa, maka mereka akan menganggap bahwa belajar itu tidak nyaman, melelahkan, dan kuno, sebaliknya bila lingkungan ditata nyaman, baik, bersih, sehat serta mampu mendukung pembelajaran, maka mereka akan memiliki pandangan bahwa belajar itu menyenangkan dan mengasyikkan.

Penataan Ruang Kelas dalam Pengelolaan Kelas Pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan guru yang ditujukan untuk mendorong

munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosoi- emosional yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.

Page 11: Desain Pembelajaran Present

Kami akan menguraikan pada pembahasan mengenai pengaturan kondisi ruangan kelas, pengaturan tempat duduk, dan pengaturan alat-alat pengajaran. Pengaturan Kondisi Ruangan Kelas meliputi :

Faktor–faktor yang harus dilakukan dalam penyelenggaraan kelas, yaitu :a. Ventilasi dan Tata Cahaya

Kondisi –kondisi yang perlu diperhatikan didalam ruang kelas adalah :a) Ada ventilasi yang sesuai dengan ruangan kelasb) Sebaiknya tidak merokokc) Pengaturan cahaya perlu diperhatikan d) Cahaya yang masuk harus cukup

b. Pemeliharaan Kebersihan Pemeliharaan Kebersihan meliputi :

e) Siswa bergiliran untuk membersihkan kelas f) Guru memeriksa kebersihan dan ketertiban dikelas

c. Penataan Keindahan Ruang Kelas g)Memasang hiasan dinding yang mempunyai nilai edukatif (contohnya Burung

Garuda,    Teks   Proklamasi, Slogan Pendidikan, Para Pahlawan, Peta/Globe).h)Mengatur tempat duduk siswa, lemari, rak buku, dan semacamnya secara rapi (Untuk

penempatan buku diletakkan di depan dan alat peraga di belakang).i)Merapikan meja guru dengan memakai taplak meja, vas bunga, dan sebagainya.

Page 12: Desain Pembelajaran Present

Pengaturan Lingkungan Fisik KelasTujuan utama penataan lingkungan fisik kelas ialah mengarahkan kegiatan siswa dan

mencegah munculnya tingkah laku siswa yang tidak diharapkan melalui penataan tempat duduk, perabot, pajangan, dan barang-barang lainnya di dalam kelas.

Penataan tempat duduk adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengelola kelas, karena pengelolaan kelas yang efektif akan menentukan hasil pembelajaran yang dicapai, dengan penataan tempat duduk yang baik maka diharapkan akan menciptakan kondisi belajar yang kondusif, dan juga menyenangkan bagi siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Winzer (Winataputra, 2003: 9-21) bahwa “penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Lebih jauh, diketahui bahwa tempat duduk berpengaruh jumlah terhadap waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan”.

Sesuai dengan maksud pengelolaan kelas sendiri bahwa pengelolaan kelas merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, melalui kegiatan pengaturan siswa dan barang/ fasilitas.

Page 13: Desain Pembelajaran Present

Pengaturan tempat Duduk SiswaTempat duduk siswa pada umumnya diatur menurut tinggi pendeknya siswa, serta

diatur secara berderet, namun pada situasi  dan kondisi tertentu hal tersebut tidak berlaku. Macam-macam pengaturan tempat duduk adalah :

A. Pengaturan tempat duduk tipe formal/berderet

Gambar 3. Pengaturan tempat duduk tipe formal/berderet

Jenis pengaturan tersebut kadang-kadang mengurangi kemampuan belajar siswa, karena membuat guru mempunyai otoritas mutlak dan membuat siswa tergantung pada guru dan tidak terjadi komunikasi kelompok.

Page 14: Desain Pembelajaran Present

B. Pengaturan tempat duduk tipe berkelompok

Gambar 4. Pengaturan tempat duduk tipe berkelompok

Tipe tempat duduk ini, siswa lebih mudah berkomunikasi tanpa terbatas, sehingga terjadi interaksi dan tolong-menolong antar anggota, dua unsur penting dalam tipe ini, yaitu : kepemimpinan dan kerja sama. Hal yang diperhatikan guru adalah, anggota tiap kelompok tidak lebih dari enam siswa, dengan seorang pemimpin dan posisi guru adalah sebagai pembimbing kelompok.

Page 15: Desain Pembelajaran Present

C. Pengaturan tempat duduk tipe bundar dan persegi

Gambar 6. Pengaturan tempat duduk tipe bundar dan persegi

Tipe meja bundar dan persegi dapat digunakan untuk format pembelajaran diskusi, pada tipe ini tidak terdapat pemimpin kelompok, dan tipe ini sangat sesuai untuk pembelajaran yang memerlukan ingatan atau praktek langsung, seperti pada pembelajaran tari atau olahraga, sehingga siswa dapat leluasa melihat guru dan langsung bisa mempraktekkan apa yang diajarkan oleh guru/pelatih.

Page 16: Desain Pembelajaran Present

D. Formasi Tradisional ( Konvensinal )

Formasi konvensional adalah formasi yang biasa kita temui dalam kelas-kelas tradisional yang memungkinkan para siswa duduk berpasangan dalam satu meja dan dua kursi, dalam hal ini guru dapat membuat nomor genap dari baris-baris dan ruangan yang cukup di antara mereka, sehingga pasangan-pasangan siswa pada baris-baris nomor ganji dapat memutar kursi-kursi mereka secara melingkar dan membuat bentuk persegi panjang dengan pasangan tempat duduk persis dibelakang mereka pada baris berikutnya. Adapun bentuk formasi tradisional ini adalah sebagai berikut

Gambar 7. Formasi TradisionalSumber : Hamid Sholeh . 2013 . Metode Edutainment . Yogyakarta : DIVA Press

Page 17: Desain Pembelajaran Present

E. Formasi AuditoriumFormasi auditorium merupakan tawaran aternatif dalam menyusun ruang kelas, meskipun

bentuk auditorium menyediakan lingkungan yang sangar terbatas untuk belajar aktif, namun hal ini dicoba untuk mengurangi kebosanan siswa yang terbiasa dalam penataan ruang secara konvensional (tradisional), jika sebuah kelas tempat duduknya dapat dengan muah dipindah-pindahkan, maka guru dapat membuat bentuk pembelajaran ala auditorium untuk membuat hubungan yang lebih erat, sehingga memudahkan siswa untuk melihat guru.

Adapun formasi auditorium ini bisa digambarkan sebagai berikut:

Gambar 8. Formasi AuditoriumSumber : Hamid Sholeh . 2013 . Metode Edutainment . Yogyakarta : DIVA Press

Page 18: Desain Pembelajaran Present

F. Formasi ChevronBentuk chevron n bisa sangat membantu dalam usaha mengurangi jarak antarsiswa maupun

antara siswa dengan guru, sehingga siswa dan guru mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan mampu aktif dalam pembelajaran dikelas.

Formasi chevron membuat interaksi antara siswa dan guru menjadi lebih intens dan mampu mengaktifkan seluruh siswa, selain itu formasi ini tentu memberikan sudut pandang baru bagi siswa, seingga mereka mampu menjalani proses belajar-mengajar dengan antusias, menyenangkan, dan terfokus sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Berikut ini adalah bentuk formasi chevron :

Gambar 8. Formasi ChevronSumber : Hamid Sholeh . 2013 . Metode Edutainment . Yogyakarta : DIVA Press

Page 19: Desain Pembelajaran Present

G. Formasi Kelas Bentuk Huruf U

Formasi kelas bentuk huruf U sangat menarik dan mampu mengaktifkan para siswa, sehingga mampu membuat mereka antusias untuk mengikut pelajaran, dalam hal ini guru adalah orang yang paling aktif dengan bergerak dinamis ke segala arah dan langsung berinteraksi berhadap-hadapan dengan mereka, dengan begitumerekapun akan lebih memaksimalkan potensi indra mereka dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar dan mampu berinteraksi secara langsung, sehingga akan mendapatkan respons dari pendidik secara langsung, maka dari itu formasi huruf U sangat ideal untuk memberikan materi pelajaran dalam bentuk apapun, sehingga formasi ini menjadi multifungsi. Formasi bentuk U dibuat dengan cara menyusun meja dan kursi dalam formasi berikut:

Gambar 9. Formasi Kelas Bentuk Huruf USumber :Hamid Sholeh . 2013 . Metode Edutainment . Yogyakarta : DIVA Press

Page 20: Desain Pembelajaran Present

H. Formasi KonferensiFormasi konferensi dapat membuat para siswa lebih aktif di dalam kelas, karena mereka akan

menguasai jalannya pembelajaran, sedangkan guru disini hanya bertugas melontarkan tema yang akan dibahas, kemudian mengawasi dan sesekali mengarahakan mereka untuk bisa menjalankan proses pembelajaran.

Formasi konferensi sangat bagus digunakan dalam metode debat saat membahas suatu permasalahan yang dilontarkan oleh pendidik, kemudian membiarkan secara bebas kepada siswa untuk mengemukakan berbagai pendapat mereka, dengan begituakan didapatkan sebuah kesimpulan atau bahkan akan memunculkan permasalahan baru yang akan dibahas pertemuan berikutnya.

Formasi konferensi ini adalah sebagai berikut:

Gambar 11. Formasi KonferensiSumber : Hamid Sholeh . 2013 . Metode Edutainment . Yogyakarta : DIVA Press

Page 21: Desain Pembelajaran Present

BAB VPENUTUPKesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :1. Desain pembelajaran merupakan prinsip-prinsip penerjemahan dari pembelajaran dan

instruksi ke dalam rencana-rencana untuk bahan-bahan dan aktivitas-aktivitas instruksional.2. Pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan guru yang ditujukan untuk mendorong

munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosoi-emosional yang positif , serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.

3. Lingkungan kelas mempengaruhi kemampuan siswa untuk fokus dan menyerap informasi. Bila suasana dan kondisididalam kelas berantakan, kumuh, kotor, dan tidak menarik para siswa, maka mereka akan menganggap bahwa belajar itu tidak nyaman, melelahkan, dan kuno, sebaliknya bila lingkungan ditata nyaman, baik, bersih, sehat serta mampu mendukung pembelajaran, maka mereka akan memiliki pandangan bahwa belajara itu menyenangkan dan mengasyikkan.

4. Keterampilan pengelolaan kelas perlu dimiliki oleh guru, karena hal ini akan membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran sendiri. Salah satu bentuk pengelolaan kelas adalah penatan tempat duduk, dimana penatan tempat duduk perlu memperhatikan lingkungan fisik kelas dan juga keanekaragaman karakteristik siswa, serta mempertimbangkan kesesuaian metode yang digunakan dengan tujuan akhir dari pembelajaran itu sendiri. Kondisi dan posisi tempat duduk dapat menentukan tingkat aktivitas belajar siswa di kelas. Hal tersebut disebabkan karena tempat duduk yang nyaman akan membantu siswa untuk tenang dalam belajar dan apat pula menimbulkan gairah belajar siswa.

Page 22: Desain Pembelajaran Present

5. Penataan ruang kelas agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan yang perlu diperhatikan adalah kondisi ruangan kelas, pengaturan tempat duduk, dan pengaturan alat-alat pengajaran.

6. Pengaturan Lingkungan Fisik Kelas berkaitan dengan penciptaan lingkungan yang baik dengan mendesain tempat duduk siswa supaya tercipta suasana kelas yang mampu mendorong siswa belajar dengan baik.

SaranPerlu menjadi perhatian bagi guru dan bahkan calon pengajar bahwa keterampilan

mengelola kelas salah satunya penataan tempat duduk harus dikuasai. Pengelolaan kelas menyangkut kepada menciptakan iklim atau kondisi belajar yang kondusif dan aksimal. Melalui penatan tempat duduk yang tepat diharapkan akan menfasilitasi siswa untuk belajar dengan aktif. Adapun saran yang dapat dilakukan dalam penatan tempat duduk seperti:7. Menentukan posisi tempat duduk yang disesuaikan dengan metode pembelajaran dan tujuan

pembelajaran.8. Kondisi baik bentuk, ukuran tempat duduk harus baik dan pas9. Menggunakan tempat duduk yang mudah diatur atau diubah-ubah untuk mempermudah

merubah posisi tempat duduk10. Penempatan siswa sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya, misalnya menempatkan

siswa yang berpostur tingi di belakang, menempatkan siswa yang hiper aktif di depan sehingga guru mudah untuk memantau.

Page 23: Desain Pembelajaran Present

SEKIAN&

TERIMA KASIH